ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN DENGAN PRIORITAS MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS DI RUMAH SAKIT Prof MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO - Elib Repository
i
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN DENGAN
PRIORITAS MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS
DI RUMAH SAKIT Prof MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Disusun oleh :
Isna Fera Firdaus, S. Kep
A31500829
PEMINATAN KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama : Isna Fera Firdaus, S. Kep
NIM : A31500829 Tanda Tangan : Tanggal : 9 Agustus 2016ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Laporan Hasil Ujian Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners telah Diterima dan Disetujui
oleh Pembimbing Ujian Program Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah
Gombong pada: Hari/ Tanggal : Tempat :Pembimbing (Rina Saraswati, M. Kep)
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh : Nama : Isna Fera Firdaus, S. Kep NIM : A31500829 Program Studi : Program Ners KeperawatanJudul KIA-N : Analisis asuhan keperawatan gerontik pada pasien dengan
prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah SakitProf Margono Soekarjo Purwokerto
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ners pada Program
Ners Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Rina Saraswati, S. Kep., Ns., M. Kep (......................................................) Penguji satu : Ernawati, S. Kep. Ns., M. Kep (......................................................) Tanggal : 10 Agustus 2016
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda
tangan dibawah ini: Nama : Isna Fera Firdaus, S. Kep NIM : A31500829 Program Studi : Program Ners Keperawatan Jenis Karya : Karya Ilmiah NersDengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
Execlusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN
DENGAN PRIORITAS MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS
DI RUMAH SAKIT PROF MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen
Pada Tanggal : 9 Agustus 2016
Yang Menyatakan
(Isna Fera Firdaus, S. Kep)
Program Ners Keperawatan
v
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTA, Agustus 2016 Isna Fera Firdaus, Rina Saraswati
ABSTRAK
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PASIEN DENGAN
PRIORITAS MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS
DI RUMAH SAKIT Prof MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
Latar Belakang: Salah satu penyebab utama kematian penduduk adalah penyakit
pada sistem pernafasan, termasuk tubercolosis. Salah satu tanda gejala . Salah satu
tanda gejala tubercolosis yaitu sesak napasTujuan Penulisan: Memaparkan hasil analisis asuhan keperawatan gerontik
pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit
Prof Margono Soekarjo PurwokertoHasil: Pasien mengatakan sesak nafas dan batuk, sesak nafas datang ketika
kecapean dan kedinginan, pasien memiliki riwayat TB. Diagnosa yang muncul
pada pasien yaitu ketidakefektifan pola napas.
Tindakan: Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan
pola napas pada pasien, penulis melakukan pemberian posisi semi fowler dan
mengajarkan batuk efektif.
Evaluasi: Hasil evaluasi menunjukkan pemberian posisi semi fowler dan batuk
efektif dapat mengatasi ketidakefektifan pola napas. Kata Kunci: asuhan keperawatan, ketidakefektifan pola nafasvi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir ilmiah profesi
Ners yang berjudul “Analisis asuhan keperawatan gerontik pada klien denganprioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Prof Margono
Soekarjo Purwokerto”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian
ini tanpa ada hambatan apapun.Sehubungan dengan itu penulisan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns, selaku Ketua STIKes Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong.
3. Dadi Santoso, M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ners Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong
4. Rina Saraswati, S. Kep. Ns., M. Kep, selaku pembimbing yang berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Ayahanda Karsum dan ibunda Satinah selaku kedua orangtua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan sehingga saya bias menyelesaikan tugas karya akhir ilmiah Profesi Ners.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Akhir kata
semoga Karya Akhir Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.Gombong, Agustus 2016 Penulis
vii
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGASAKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1 A. Latar Belakang ............................................................................
1 B. Tujuan Penulisan ........................................................................
3 C. Manfaat Penulisan ......................................................................
4 BAB II KONSEP DASAR .............................................................................
5 A. Konsep Dasar .............................................................................
5 B. Asuhan keperawatan pada masalah ketidakefektifan pola nafas ..
6 BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN ......................... 10
A. Profil Lahan Praktek .................................................................. 10
B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan ..................................... 10
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................... 17
A. Analisis Karakteristik Pasien/ Pasien .......................................... 17 B. Analisis Masalah Keperawatan ketidakefektifan pola nafas ...... 18 C. Analisis Salah Satu Intervensi Yang Dikaitkan Konsep dan Hasil Penelitian Terkini ....................................................................... 20 D. Analisia Inovasi Tindakan Keperawatan Untuk Pemecahan Kasus 21BAB V PENUTUP ........................................................................................ 24
A. Kesimpulan ................................................................................. 24 B. Saran ........................................................................................... 24 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN1 B A B I
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Salah satu penyebab utama kematian penduduk adalah penyakit pada sistem pernafasan, termasuk tubercolosis. Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru. TB juga dapat ditularkan ke bagian tubuh lainnya, termasuk ginjal, tulang, dan nodus limfe. WHO Global Report 2014, angka insiden TB di Indonesia tahun 2014 mencapai 183/100.000 penduduk, menurun sekitar 10 persen dari 206/100.000 penduduk jika dibanding tahun 1990 (WHO, 2014).
Hasil Riskesdas (2013), didapatkan hasil pendataan penyakit menular tahun 2013 yang berhubungan dengan TB paru di peroleh prevalensi penduduk Indonesia yang di diagnosis TB paru tertinggi adalah Jawa Barat (0. 7%), Papua (0.6%), DKI Jakarta (0,6%), Gorontalo (0,5%), Banten (0,4%), dan Papua Barat (0,4%), Penduduk yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan hanya 44.4% diobati dengan program. Lima provinsi terbanyak yang mengobati TB dengan obat program adalah DKI Jakarta (68.9%), DI Yogyakarta (67.3%), Jawa Barat (56.2%), Sulawesi Barat (54.2%), dan Jawa Tengah (50.4%) (Riskesdas, 2013).
Menurut Nugroho (2013) tuberkulosis pada lanjut usia ternyata masih cukup tinggi. Data Rumah Sakit Kariadi Semarang menunjukkan ditemukan kasus TB sebesar 25,2 %. Lanjut usia tanpa penyakit saja sudah mengalami penurunan fungsi paru, ditambah menderita TB paru sehingga menambah dan memperburuk keadaan. TB pada lansia tidak khas dan oleh karena itu mungkin tidak diketahui atau salah diagnosa. Batuk kronis, keletihan dan kehilangan berat badan dihubungkan dengan penuaan dan penyakit yang menyertai, karena perubahan respon imun, tes kulit dengan derivat protein yang dimurnikan tidak selalu dapat diandalkan. Sekitar 10 -20 % mengalami reaksi negatif karena keterlambatan respon hipersensitifitas atau reaksi mungkin tidak memuncak sampai setelah 72 jam. Diagnosa definitifnya adalah spesimen
2
sputum segar pada pagi hari selama 3 kali untuk apus sputum dan kultur basil
tahan asam, Mycrobacterium Tuberculosis. Jika lansia tidak mampu
memberikan spesimen yang adekuat, teknik inhalasi aerosol dengan
menggunakan salin hipertonik dapat dilakukan (Meiliya dan Ester, 2006).
Banyak ditemukan lanjut usia dengan penyakit TB paru yang sudah dalam
keadaan parah, banyak ditemukan pula bronkitis kronis dan tidak sedikit
kematian terjadi akibat radang paru (Nugroho, 2013).TB merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru dan
disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis (Somantri, 2009). Sementara itu
menurut Junaidi (2010) menyebutkan TB sebagai suatu penyakit infeksi akibat
mycobacterium tuberkulosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama
paru-paru dengan gejala yang sangat bervariasi.TB adalah suatu penyakit infeksi kronik, sub kronik atau akut yang
menyerang alveolar (Nugroho, 2011). Sedangkan menurut Zulkoni (2011)
tuberkulosis atau yang lebih terkenal singkatan TB adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis, biasanya
menyerang paru-paru (disebut sebagai TB paru), walaupun pada beberapa
kasus, organ-organ lain ikut terserang, gejala klinis pada pasien TB paru akan
menimbulkan masalah keperawatan dan mengganggu kebutuhan dasar manusia
salah satu diantaranya adalah kebutuhan istirahat, seperti adanya nyeri dada
saat aktivitas, dyspnea saat istirahat atau aktivitas, letargi dan gangguan tidur
(Majampoh, 2013).Pasien Tn. S, Tn. Dr, dan Tn. A datang ke RS dengan keluhan sesak napas.
Penanggulangan gangguan keperawatan oksigenasi dilakukan metode yang
paling sederhana dan efektif untuk mengurangi resiko penurunan
pengembangan dinding dada yaitu dengan pengaturan posisi saat istirahat.
Posisi yang paling efektif bagi pasien dengan penyakit kardiopulmonari adalah
omemberi posisi semi fowler dengan derajat kemiringan 30-45 (Majampoh,
2013). Posisi semi fowler pada pasien TB paru telah dilakukan sebagai salah
satu cara untuk membantu mengurangi sesak napas (Smeltzer & Bare, 2010).3 Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menurunkan konsumsi Oksigen dan menormalkan ekspansi paru yang maksimal serta mempertahankan kenyamanan (Majampoh, 2013). Hal ini sesuai dengan teori Supandi, Nurachmad, & Mamnuah (2008), menyatakan bahwa posisi semi fowler membuat oksigen di dalam paru-paru semakin meningkat sehingga memperingan sesak napas. Posisi ini akan mengurangi kerusakan membran alveolus akibat tertimbunnya cairan. Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga oksigen delivery menjadi optimal. Sesak nafas akan berkurang dan akhirnya perbaikan kondisi pasien lebih cepat. Sedangkan menurut Refi Safitri dan Andriyani (2008), posisi yang paling efektif bagi pasien dengan penyakit kardiopulmonari adalah posisi semi fowler dimana o kepala dan tubuh dinaikkan dengan derajat kemiringan 45
C, yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk membantu pengembangan paru dan mengurangi tekanan dari abdomen ke diafragma. Sesak nafas akan berkurang, dan akhirnya proses perbaikan kondisi pasien lebih cepat.
Posisi semi fowler pada pasien TB paru telah dilakukan sebagai salah satu cara untuk membantu mengurangi sesak napas (Smeltzer & Bare, 2010). Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menurunkan konsumsi O2 dan menormalkan ekspansi paru yang maksimal, serta mempertahankan kenyamanan (Azis & Musrifatul, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis berminat melakukan analisis asuhan keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Prof Margono Soekarjo Purwokerto B.
Tujuan Penulisan 1.
Tujuan Umum Tujuan umum penulisan karya ilmiah ini adalah untuk melakukan analisis asuhan keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Prof Margono Soekarjo Purwokerto
4
2. Tujuan Khusus a.
Menggambarkan pelaksanaan pengkajian pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.
b.
Menggambarkan perumusan diagnosa keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.
c.
Membuat rencana tindakan keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.
d.
Menggambarkan pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah diberikan pada pasien dan membandingkan secara teoritis e.
Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien dengan prioritas masalah ketidakefektifan pola napas di Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto.
C. Manfaat Penulisan 1.
Bagi mahasiswa Menjadi informasi dalam memperoleh pengetahuan dan pengembangan praktik keperawatan khususnya dalam bidang “ketidakefektifan pola napas” pada pasien TB dengan memberikan semi fowler.
2. Bagi institusi Menjadi bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan masalah ketidakefektifan pola napas pada pasien TB.
3. Bagi rumah sakit Memberi bahan masukan dan evaluasi yang di perlukan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan khususnya pada pasien dengan “ketidakefektifan pola napas” pada pasien TB.
1
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, M. (2012). Buku Keperawatan Medikal Bedah Edisi 1. Yogyakarta:
DIVA Press.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
(2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta
Begum et al. (2011). Tuberculosis and patient gender in Bangladesh: sex
differences in diagnosis and treatment outcome. The International Journalof Tuberculosis and Lung Disease, Volume 5, Number 7, July 2011
Carpenito, L, J. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Dialih
bahasakan oleh Yasmin Asih. Jakarta : EGCGuyton, A.C. and Hall, J.E., (2006). Textbook of Medical Physiology. 11th ed.
Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.
Godoy P, Nogues A, Alseda M, et al, (2011). Risk Factors Associated to
Tuberculosis Patients With Positive Sputum Microscopy. Gac Sanit2011;15:506 –12.
Hidayat A. A, & Uliyah M. (2012). Kebutuhan dasar Manusia Buku saku
Praktikum Edisi revisi. Jakarta. EGC.
Hidayat, A. A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep
Keperawatan Buku 1. Jakarta: Salemba Medika Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2015). NANDA International NursingDiagnoses: Definitions & Classification, 2015 –2017. 10 nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.
Junaidi, I. (2010). Penyakit Paru & Saluran Napas; Cara Mudah Mengetahui,
Mencegah dan Mengobatinya. Jakarta. Bhuana Ilmu Populer
Kumala, A. (2008). Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika
Majampoh, dkk. (2013). Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap
Kestabilan Pola Napas Pada Pasien TB Paru di Irina C5 RSUP Prof Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal Keperawatan. Volume 3 No. 1
Misnadiarly. (2006). Penyakit Infeksi TB Paru DAN Ekstra Paru : Mengenal,
Mencegah, Menanggulangi TBC Paru, Ekstra Paru, Anak, Pada Kehamilan , Edisi Ke 1. Bogor: Penerbit Pustaka Populer Obor.2 Nugroho, Y.A., Kristiani E.E., 2011. Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Dhak Pada Pasien Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Di Instalasi
Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri . 4:135-142
Price, S & Wilson, L, (2010). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Edisi 6. EGC, Jakarta
Potter dan Perry. (2010). Fundamental keperawatan buku 3. Edisi 7. Jakarta :
Salemba Medika Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Nuha Medika.Refi S, & Annisa A (2011). Keefektifan Pemberian Posisi Semi Fowler Terhadap
Penurunan Sesak Nafas Pada Pasien Asma di Ruang Rawat Inap Kelas IIIRSUD DR. Moewardi Surakarta. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Smeltzer & Bare. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth (Ed 8). Jakarta: EGC.Supadi, E. N. Dan Mamnuah. (2008). Hubungan Analisa Posisi Tidur Semi
Fowler dengan Kualitas Tidur pada Pasien Gagal Jantung di RSUBanyumas Jawa Tengah. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Volume 4. No. 2.
Soeparman (2006). Tuberkulosis Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Editor
Jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUIWatkins RE, Plant, AJ. (2006). Does smoking explain sex differences in the
global tuberculosis epidemic? Epidemiol. Infect 2006;134:333-339.
Waisbord, S. (2010) Participatory communication for tuberculosis control in
prisons in Bolivia, Ecuador, and Paraguay. Rev Panam Salud Publica,168 –174.
Zulkoni, A. (2011). Parasitologi untuk Keperawatan, Kesehatan Masyarakat dan Teknik Lingkungan: Nuha Mediaka LAMPIRAN
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
I. PENGKAJIAN A. KarakteristikDemografi 1.
IdentitasKlien
NamaLengkap Tn. A SukuBangsa Jawaindonesia Tempat/ tgllahir Purbalingga, 8 mei 1955 Pendidikanterakhir Tidak lulus sd JenisKelamin Laki-laki Status n
Alamat Perkawinan
Rembang , rt 01/04 purbalingga a
2. Keluarga yang bisadihubungi Nama : Ny. W Alamat : Karananas, rt 04/07 No. Telp : - Hubungandenganklien : 3. Riwayatpekerjaandan status klien Pekerjaansaatini : Tani
Sumberpendapatan : Tani 4. AktivitasRekreasi Hobi : -
Bepergian/ wisata : - Keanggotaanorganisasi : -
5. RiwayatKesehatanSekarang Kliendatangkerumahsakitdengankeluhansesaknafas, sudah lama dirasakan 5 tahun yang lalu, danbatuksudah 1bulan.TD : 160/90mmHg, RR : 27x/menit, Nadi : 89x/menit, riwayattbselama 5 tahun
B. PolaKebiasaanSehari-hari 1.
Nutrisi Frekuensimakan : Klienmakan 3 x seharidengannasisayurdanlauk Nafsumakan : Klienmengatakanmenghabiskanmakanan yang disediakan Jenismakanan : Nasisayurbeningdanlauk
Alergiterhadapmakanan : Klienmengatakantidakadaalergimakanan
Pantanganmakan : Klienmengatakantidakadapantanganmakanan
2. Eliminasi Frekuensi BAK : 6-6x sehari Kebiasaan BAK padamalamhari : 1-2xsehari Keluhan yang berhubungandenganBAK :tidakadakeluhan Frekuensi BAB : 1-2xsehari Konsistensi : lembek Keluhan yang berhubungandenganBAB :tidakadakeluhan 3. Personal Higene a.
Mandi Frekeunsimandi : 2xsehari Pemakaiansabun (ya/ tidak) :Ya b. Oral Higiene Frekuensidanwaktugosokgigi : 2x sehari
Penggunaan pasta gigi (ya/ tidak) :Ya c. Cucirambut Frekuensi : 2xseminggu
Penggunaan shampoo (ya/ tidak) :Ya d. Kuku dantangan Frekuensigunting kuku : Bilasudahpanjangdipotong
Kebiasaanmencucitangan : Sebelummakandansetelahaktifitas 4. Istirahatdantidur Lama tidurmalam : 6-7 jam / hari
Tidursiang : klienmengatakanjarangtidursiang, namunkadangtidursianghanya 15-30menit saja Keluhan yang berhubungandengantidur :Klienmengatakanjikaterbangunkarenabak
5. Kebiasaanmengisiwaktuluang Olahraga : pasienhanyabisadudukdirumahsajakarenakakinyasusahdibawajalan Nonton TV : jarang Berkebun/ memasak : sekarangsudahtidakpernahberkebunsemenjaksakit
6. Kebiasaan yang mempengaruhikesehatan Merokok (ya/ tidak) : Ya, klienmengatakanberhentimerokoksejak 5 tahun yang lalu Minumankeras (ya/ tidak) : Tidak Ketergantunganterhadapobat (ya/ tidak) :Ya, Obatjalan 7.
NO JenisKegiatan Lama waktuuntuksetiapkegiatan
1 Banguntidurdansholatsubuh
05.00
2 Santaididepanrumah
05.30
3 Sarapanpagi
06.30
4 Santaisantaidirumah
08.30 C.
Status Kesehatan 1.
Status KesehatanSaatini a.
: Keluhanutamadalam 1 tahunterakhir KlienmengatakanSesaknafassudahsekitar
3 tahunandanbatuksertakakinyasakitjikadibuatjalansekaranghanyabisaberbari ngditempattidur
b. : ketikakondisikecapean, kedinginan Gejala yang dirasakan c. : Faktorpencetus d.
Timbulnyakeluhan : ( ) mendadak (+) bertahap e.
Waktutimbulnyakeluhan : sesaknafaskadangberlangsung lama
f. : minumobatsesaknafas (napasin) Upayamengatasi
2. RiwayatKesehatanMasaLalu
a. : Penyakit yang pernahdiderita klienmengatakandulupernahsakithipertensidankakinyasusahdigerakan
b. (obat, makanan, binatang, debu, dll: Riwayatalergi tidakadariwayatalergiobat c. Riwayatkecelakaan : klienmengatakantidakpernahmengalamikecelakaan
d. : klienmengatakanpernahdirawat di Riwayatdirawat di rumahsakit rswiradadi e. Riwayatpemakaianobat : sejaksakitsesaknafaspasienmengkomsumsiobatnafasindanabroxol
3. Pengkajian/ Pemeriksaanfisik
a. : Baik KeadaanUmum b.
TTV TD : 160/90mmHg Nadi : 88x / menit o
RR : 28x/ menit Suhu : 36,3 C
c. TB : 160cm BB : 50 Kg d.
Kepala : Tidakadahematom, rambuttampakberuban e.
Mata : Konjungtivaananemis, sclera anikhterik, pupil isokor, penglihatankabur, tidakmemakaialat bantu penglihatan f. Telinga : Simetris, tidakadapenumpukanserumen, fungsipendengarnsudahberkurang g. Mulut, gigidanbibir : mulutdangigibersih, giginyasudahompongdantidaklengkap h. Hidung : Saluranhidungbersihtidakadasumbatan, tidakadapolip, menggunakanotot bantu pernafasan, menggunakanoksigenbinasalkanul 3lpm i.
Leher : Tidakadanyeritekandantidakadapembesarankelenjartiroid j.
Dada Paru I : Bentuksimetris P : vocal fremitus P : bunyisonor A : suaranafas wheezing k.
Abdomen I : Bentukdatar, tidakadabenjolan umbilicus, tidakadalesi, tidakadaasites A : Bisingusus 13x / menit P : Tympani P : Tidakadanyeritekandantidakadamassa l. Kulit : Kulitkering, elastis, berwarnacoklatkehitaman m.
Ekstremitasatas : tidakadaoedema, tidakadaluka n.
Ekstremitasbawah : tidakadaoedema, tidakadaluka D.
HasilPengkajianKhusus (Format Terlampir) 1.
MasalahKesehatanKronis : Masalahkesehatankronissedang 2. FungsiKognitif : Fungsiintelektualutuh 3. Status fungsional : Mandiri 4. Status Psikologis (skaladepresi) : Normal E.
LingkunganTempatTinggal 1.
Kebersihandankerapihanruangan : Ruangantertatadenganrapi, barang- barangdiletakansesuaitempatnya 2. Penerangan : Peneranganbaik
3. Sirkulasiudara : Sirkulasiudarabaik, jendelalebihdari 2 danjendeladibukasetiaphari
4. Keadaankamarmandidan WC : Kamarmandidan WC bersih, lantaibersihterbuatdariubin 5. Pembuangan air kotor : Saluranpembuangan di rumahtangga 6. Sumber air minum : sumur
7. Pembuangansampah : Dibuang di pekaranganrumahlaludibakar 8.
II. ANALISA DATA
Keletihanototpernafasan DS : 1.
Tidakefektifnyapolanafasb.dKeletihanototpernafasan B. Intoleransiaktivitasb.dKetidakseimbanganantarasuplaydankebutuhanoksigen
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN A.
Ketidakseimbanganantarasuplayda nkebutuhanoksigen
RR : 27x/menit Intoleransiaktivi tas (00092)
Klientampakberbaring di tempattidur.
2. Klienmengatakantidakbisabekerjakeras danterlalulelah DO : 1.
Klienmengatakancepetlelahdanjikakelel ahanmerasasesaknafas
Tidakefektifnya polanafas (00032)
N O DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI DS : 1.
Sumberpencemaran : Tidakada
Klientampaksesaknafas 2. RR : 27x/menit, Nadi : 89x/menit, TD :
DO: 1.
4. Klienmengatakanrutin control kepuskemas 5. Klienmengatakan penyakit yang di derita sekarang merupakan stressor yang paling besar saat ini
3. Klienmengatakansesaknafasdatangketik aaktifitas
2. Klienmengatakanbatuksudahhampir 1 bulanlebih
Klienmengatakan sesaknafassudah>5tahun yang lalu
160/90mmHg 3. Suaraparu wheezing
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Posisikanpasien semi fowler untukmemaksimaljalannaf as b. Monitor TTV c. Ajarkanbatukefektif d. Ajarkanpasienuntukteknik nafasdalam e.
C) TUJUAN NOC NIC
Domain 4 : Aktifitasatau Istirahat Kelas 4 : Responkardi ovaskulerata u pulmonary Tidakefektif nyapolanafas (00032)
Klienmampumelakukanpeng aturan status kesehatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan, klienmempu mengenal tentang : a.
Tidakadasesaknafas b. Cara mengaturpolanafas c. Aktifitastidakterganggu 1.
Respiratory status ventilation - (0403)
Domain IV Kelas IV a.
RR dalambatas normal 16
DIAGNOSA (NANDA/NI
1. Airway management (3140) a.
- – 24x/menit b.
Auskultasisuaranafas Domain 4 : Aktifitasatau Istirahat Kelas 4 : Responkardi ovaskulerata u pulmonary Intoleransiak tifitas 00092
Tidakmengguna kanotot bantu pernafasan c. Tidakadasuaran afastambahan
Mampumemilihakti fitassesuaikemampu an b. Mampumenjadwalk ankegiatansehari- hari
2. Activity Tolerance (0005)
Domain IV Kelas IV a.
Nadidalambatas normal (80 - 100) b. RR dalambatas normal (16 - 24) c.
TTV dalambatas normal (110 - 130) d. Bernafasdengan mudah e.
Dapatmelakuka naktifitasdenga nbaik
2. Activity Therapy (4310) a.
Ajarkanpasienuntukmemili haktifitas b.
Ajarkanpasienuntukidentifi kasikegiatanapa yang bisadilakukandantidakdapa tdilakukan c.
Ajarkanpasienuntukmenjad walkankegiatan yang rutin d.
Ajarkanpasienataukeluarga untukmengidentifikasikegi atan yang sesuaidengankemampuan
Klienmampumelakukanaktifi tassesuaidengankemampuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkanmasalahkeperawa tanteratasidengan criteria hasil : a.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DX TGL / JAM
IMPLEMENTASI RESPON 1 10 mei 2016 a.
a. Memposisikankliendalamposisi Klienmengatkannyamande
15:00 wib semi fowler untuk memaksimal nganposisisetengahduduk jalan nafas b.
TD :150 / 90 mmHg, Nadi
b. 89x / menit, RR : 27x / Memonitor TTV
c. menit Mengajarkan batuk efektif d.
c. Mengajarkan klien untuk teknik Kliensudahmelakukan nafas dalam d.
Kliensudahmelakukan e.
e. Mengauskultasi suara nafas Ada suaratambahanwhezzing
2 10 mei 2016
a. klien untuk a.
Mengajarkan Klienmemilihtiduranditem 15:10 wib memilih aktifitas pattidurkarnalemasdansesa
b. klien untuk knafas Mengajarkan identifikasi kegiatan apa yang b.
Klienmengatakantidakbisa bisa dilakukan dan tidak dapat bekerjakerassepertimencari dilakukanketikapulangkerumah kayubakar,
c. untuk berjalanterlalujauh Mengajarkanklien menjadwalkan kegiatan yang c.
Klienmaumelakukanpenjad rutin walankegiatanketikasudahp d. ulangdrrs
Mengajarkankien atau keluarga untuk mengidentifikasi kegiatan d.
Klienmemilihaktifitasberke yang sesuai dengan kemampuan bundanmenontontv 1 11 mei 2016 a.
a. Memonitor TTV TD : 140 / 90 mmHg, Nadi
15:30 wib
b. semi 86x / menit, RR 25x / Meposisikanklienposisi fowler menit untukmemaksimalkanventilasi b.
Klienmengatkannyamande
c. nganposisisetengahdudukd Mengauskultasi suara nafas
d. ansesaknafasberkurang Menanyakansudahmelakukanbat uk efektif c. suaratambahan
Ada
e. wheezing Menanyakansudahmelakukantek nik nafas dalam d.
Klienmelakukanbatukefekti fjikabatuk e.
Kliensudahmelakukanjikas esaknafasdatang 1 12 mei 2016
a. semi a.
Memposisikanklien Klienmengatakanmerasany 15:30 wib fowler amandenganposisisetengah untukmemaksimalkanventilasi dudukdanmerasasesakberk b. urang
Mengajarkankembalikepadakli en untuk teknik nafas dalam b.
Kliensudahmelakukanyaset
c. iapsesaknafasdatang Mengukur TTV c.
TD : 130/80mmHg, N : 88x / menit, RR: 25x/mnt
VI. EVALUASI
NO TGL / JAM EVALUASI (SOAP) PARAF DX 1 10 mei 2016 S :
Klienmengatkannyamandenganposisisetengahduduk (semin fowler) O : TD :150 / 90 mmHg, Nadi 89x / menit, RR : 27x / menit, kilentampaksesaknafas A : Masalahtidakefektifnyapolanafasbelumteratasi P : a. semi
Ajurkanklienuntukmemposisikantempattidurnya fowler b.
Motivasiuntukmelakukantekniknafasdalamdanbatukefektif c. Monitor ttv 2 10 mei 2016 S : klienmengatakanmemilihkekebundanmenontontvketikasudahpulangd arirs O : klientampaktenang, klientampaksesaknafas A : MasalahIntoleransiaktifitasbelumteratasi P
: Motifasiklienuntukmelakukanaktifitassesuaikemampuanketikasudahs embuhdanpulangkerumah
1 11mei 2016 S : Klienmengatakannyamandenganposisisetengahdudukdansesaknafasb erkurang O : TD : TD : 140 / 90 mmHg, Nadi 86x / menit, RR 25x / menit, klientampaksesaknafas A : Masalahtidakefektifnyapolanafasbelumteratasi P : a. semi
Anjurkanklienuntukmemposisikantempattidurnya fowler b.
Motivasiuntukmelakukantekniknafasdalam c. Monitor ttv 1 12 mei 2016 S :
Klienmengatakannyamandenganposisisetengahdudukdansesaknafasb erkurang O : TD : 130/80mmHg, N : 88x / menit, RR: 25x/mnt A : Masalahtidakefektifnyapolanafasbelumteratasi P : a. semi
Anjurkanklienuntukmemposisikantempattidurnya fowler b.
Motivasiuntukmelakukantekniknafasdalamdanbatukefektif c. Monitor ttv
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
I. PENGKAJIAN A. Karakteristik Demografi 1.
Identitas Klien
Nama Lengkap Tn. S Suku Bangsa Jawa indonesia Tempat/ tgl Karangpucung, 22 september 1954 Pendidikan Tidak lulus sd lahir terakhir
Jenis Kelamin Laki-laki Status Kawin
Alamat Perkawinan
Karangpucung, Agama Islam rt 03/09 2.
Keluarga yang bisa dihubungi Nama :Ny. T Alamat : Karangpucung, rt 03/09 No. Telp : - Hubungan dengan klien : 3. Riwayat pekerjaan dan status klien Pekerjaan saat ini : Tani
Sumber pendapatan : Tani 4. Aktivitas Rekreasi Hobi : -
Bepergian/ wisata : - Keanggotaan organisasi : -
5. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu, nyeri dada, klien mengatakan sudah mulai dirasakan sejak 1 tahun yang lalu, TD 160/90mmHg, RR : 30 x/menit, Nadi : 90x/menit, klien riwayat Tbc
B. Pola Kebiasaan Sehari-hari 1.
Nutrisi
Nafsu makan : Klien mengatakan tidak nafsu makan Jenis makanan : Nasi sayur dan lauk Alergi terhadap makanan : Klien mengatakan alergi sama udang Pantangan makan : Klien mengatakan tidak ada pantangan makanan hanya tidak makan udang karena alergi 2. Eliminasi Frekuensi BAK : 7x sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari :2xsehari Keluhan yang berhubungan dengan BAK :tidak ada keluhan Frekuensi BAB : 1-2xsehari Konsistensi : lembek Keluhan yang berhubungan dengan BAB : tidak ada keluhan 3. Personal Higene a.
Mandi Frekeunsi mandi : 2xsehari Pemakaian sabun (ya/ tidak) : Ya b. Oral Higiene Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2x sehari
Penggunaan pasta gigi (ya/ tidak) : Ya c. Cuci rambut Frekuensi : 2xseminggu
Penggunaan shampoo (ya/ tidak) : Ya d. Kuku dan tangan Frekuensi gunting kuku : Bila sudah panjang dipotong
Kebiasaan mencuci tangan : Sebelum makan dan setelah aktifitas 4. Istirahat dan tidur Lama tidur malam : 5-6 jam / hari
Tidur siang : klien mengatakan jarang tidur siang Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Klien mengatakan jika terbangun karena sesak nafas 5. Kebiasaan mengisi waktu luang Olahraga : Jalan
- – jalan dihalaman rumah dan kadang kesawah Nonton TV : Ya, Berita Berkebun/ memasak : Berkebun 6.
Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan Merokok (ya/ tidak) : Ya, namun setelah sakit sesak nafas klien mengatakan berhenti merokok sejak 1tahun yang lalu Minuman keras (ya/ tidak) : Tidak Ketergantungan terhadap obat (ya/ tidak) : Ya, Obat jalan
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
NO Jenis Kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan
1 Bangun tidur dan sholat subuh
04.45
2 Jalan-jalan pagi
05.30
3 Pergi kesawah
06.00
4 Sarapan pagi
07.30
5 Santai dirumah
08.00
6 Santai (Menonton Tv)
08.30 C.
Status Kesehatan 1.
Status Kesehatan Saat ini a.
: Sesak nafas dan batuk dan Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir
mudah lelah dan sekarang hanya bisa berbaring ditempat tidur
b. : ketika kondisi kecapean, kedinginan Gejala yang dirasakan c. : Faktor pencetus d. : ( ) mendadak (+) bertahap Timbulnya keluhan e.
Waktu timbulnya keluhan : sesak nafas kadang berlangsung lama
f. :minum obat sesak nafas (teosal) Upaya mengatasi
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. : klien mengatakan dulu pernah sakit Penyakit yang pernah diderita maag b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu, dll: tidak ada riwayat alergi obat c. : klien mengatakan tidak pernah mengalami Riwayat kecelakaan kecelakaan d. Riwayat dirawat di rumah sakit : klien mengatakan pernah dirawat di rsud majenang e.
Riwayat pemakaian obat : sejak sakit sesak nafas pasien mengkomsumsi obat nafasin atau yg dari puskesmas teosal
3. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik a.
Keadaan Umum : Baik b.
TTV TD : 160/90mmHg Nadi : 90x / menit
RR : 30x/ menit Suhu : 36,5 o
C c. BB : 47 Kg TB : 155cm d.
Kepala : Tidak ada hematom, rambut tampak beruban, rambut tipis e.
Mata : Konjungtiva ananemis, sclera anikhterik, pupil isokor, penglihatan kabur, tidak memakai alat bantu penglihatan f. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen, fungsi pendengaran sudah berkurang g. Mulut, gigi dan bibir : mulut dan gigi bersih, giginya sudah ompong dan tidak lengkap h. Hidung : Saluran hidung bersih tidak ada sumbatan, tidak ada polip, menggunakan otot bantu pernafasan, menggunakan oksigen binasal kanul i. Leher : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid j. Dada Paru
I : Bentuk simetris P : vocal fremitus paru kanan sama kuat dengan paru kiri P : bunyi sonor A : suara nafas wheezing k.
Abdomen I : Bentuk datar, tidak ada benjolan umbilicus, tidak ada lesi, tidak ada asites A : Bising usus 14x / menit P : Tympani P : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa l.
Kulit : Kulit kering, elastis, berwarna coklat kehitaman m.
Ekstremitas atas : tidak ada oedema, kekuatan otot 55 n.
Ekstremitas bawah : tidak ada oedema, kekuatan otot 55 D.
Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir) 1.
Masalah Kesehatan Kronis : Masalah kesehatan kronis sedang 2. Fungsi Kognitif : Fungsi intelektual utuh 3. Status fungsional : Mandiri 4. Status Psikologis (skala depresi) : Normal
E. Lingkungan Tempat Tinggal 1.
Kebersihan dan kerapihan ruangan : Ruangan tertata dengan rapi, barang- barang diletakan sesuai tempatnya 2. Penerangan : Penerangan baik
3. Sirkulasi udara : Sirkulasi udara baik, jendela lebih dari 2 dan jendela dibuka setiap hari
4. Keadaan kamar mandi dan WC : Kamar mandi dan WC bersih, lantai bersih terbuat dari ubin 5. Pembuangan air kotor : Saluran pembuangan di rumah tangga 6. Sumber air minum : Sumur
7. Pembuangan sampah : Dibuang di pekarangan rumah lalu dibakar 8.
Sumber pencemaran : Tidak ada
II. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
3. DS : 1.
Tn. S mengatakan sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu sudah mulai dirasakannya, pasien mengatakan sudah mulai dirasakan sejak 1tahun yang lalu
2. Tn. S mengatakan sesak nafas datang ketika kecapean dan Ketidakefektifnya Keletihan otot kedinginan pola nafas (00032) pernafasan 3. Tn. S mengatakan penyakit yang di derita sekarang merupakan stressor yang paling besar saat ini
DO: 4.
Tn. S tampak sesak nafas 5. RR : 30x/menit, Nadi :
90x/menit, TD : 160/90mmHg 6. Suara paru wheezing
4.DS : 1.
Tn. S mengatakan mudah lelah dan sekarang hanya bisa berbaring ditempat tidur Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan
2. (00092) antara suplay dan Tn. S mengatakan tidak bisa bekerja terlalu keras kebutuhan oksigen
DO : 2.
Tn.S tampak sesak nafas dan tampak berbaring ditempat tidur RR: 30x/menit.
5.DS : 1.
Tn. S mengatakan tidak nafsu makan Ketidakseimbangan Kurang asupan 2. nutrisi kurang dari makanan
Makan 3x sehari dengan nasi sayur dan lauk kebutuhan tubuh DO : (00002) 1.
BB : 47Kg 2. Klien tampak kurus
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN a.
Ketidakefektifnya pola nafas b.d Keletihan otot pernafasan b.
Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Kurang asupan makanan
IV. INTERVENSI
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Ketidakefektifnya Respiratory status ventilation - Airway management (3140) pola nafas (00032) (0403) a. klien
Posisikan Setelah dilakukan tindakan untuk keperawatan selama 3x 30 memaksimalkan menit, diharapkan pola nafas ventilasi dengan tidak efektif dapat teratasi posisi semi flower dengan kriteia hasil : b.
Lakukan fisioterapi
a. batuk dada jika perlu Mendemostrasikan efektif dan suara nafas yang c. suara
Auskultasi bersih, tidak ada sianosis nafas, catat adanya dan dyspneu(mampu suara tambahan mengeluarkan sputum, d.
Monitor respirasi mampu bernafas dengan e. jalan
Pertahankan mudah tidak ada pursed nafas yang paten lips) f.
Pertahankan posisi
b. pasien (semi flower) Menunjukan jalan nafas yang paten (klien tidak g.