NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK

DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA

KARYA AHMAD FUADI

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

M Syukron Rofiq

  

NIM 111 11 045

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK

DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA

KARYA AHMAD FUADI

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

M Syukron Rofiq

  

NIM 111 11 045

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

KEMENTERIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Tentara Pelajar 02 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

  

Website :

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi KepadaYth.

  Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Di sampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa : Nama : M Syukron Rofiq NIM : 111 11 045 Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

  NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI

  dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga,8 September 2015 Pembimbing, Imam Mas Arum,M.Pd.

   NIP.19790507 201101 10

KEMENTERIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Tentara Pelajar 02 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721

  

Website :

PENGESAHAN

  

Skripsi Berjudul:

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL

RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI

  Oleh M Syukron Rofiq

  NIM: 111 11 045 Telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Sabtu, 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Pendidikan Islam.

  Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Penguji : Dr.H. Agus Waluyo,M.Ag Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.Pd.

  Penguji I : Mufiq, S.Ag, M. Phil. Penguji II : Siti Rukhayati, M.Ag.

  Salatiga,29 Agustus 2015 Dekan FTIK

  Suwardi,M.Pd NIP. 19670121 199903 10002

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : M Syukron Rofiq NIM : 111 11 045 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Yang menyatakan,

  M Syukron Rofiq NIM. 111 11 045

  

MOTTO

“Suatu hari aku ingin menjadi sesuatu yang berharga bagi orang lain”.

  

(Gaara)

"Tanpa arah dan tujuan, tidak ada gunanya seorang manusia hidup di dunia

ini"

(Guy Maito)

  

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim Skripsi ini ku persembahkankan untuk:

   Bapakku pahlawanku Pak Joko Achmad Subchi dan Ibunda tercinta Emak

  Ngatirah yang selalu setia menjaga dan mengasihiku, tak lupa kepada kedua adikku yang super-super M Ahsin Rozaq dan M Nurrochman yang selalu kalah main PS dengan ku.

   Kepada Bapak Imam Mas Arum atas bimbingan dan arahannya dan Semua orang yang membantu terselesainya sekripsi ini. Bang Fuadi atas karya Fenomenalnya, terimakasih bang. Untuk sahabat-sahabat ku yang telah memotivasi dan selalu memberikan

  hari yang indah buatku: kang Nur Salim, kang Nahar N Nafi dan kang

Emha Arif, semoga mimpi kita di tembok hayalan itu tercapai. Amin

   Untuk pengasuh dan pengurus pondok Al-Ishlah Tingkir Lor yang tak

  lelah membimbing ku ketika aku salah, Mbah yai Slamet Idris, Pak Asyik, Pak Mahsun, Bu Asyiah, dan Untuk teman-teman Pondok Al-Ishlah yang tidak bisa aku sebut satu persatu, terimakasih atas kehangatan kalian dan selalu memberikan rasa nyaman selama ini.

   Untuk teman-teman Yaa Bismillah dan dan rekan-rekan LPM DinamikA yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih. Untuk Guru-guru dan murid-murid pramuka ku di MI Al-Manar yang selalu memberikan keceriaan di sabtu pagi, terimakasih.

  Maaf, hanya terimakasih yang dapat aku lantunkan, semoga amal baik kalian semua Dibalas oleh Allah SWT, amin.

KATA PENGANTAR

  Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah swt atas segala kenikmatan yang bersifat lahir maupun batin yang senantiasa diberikan kepada kita. Shalawat salam semoga senantiasa Allah swt limpahkan kepada teladan kita, Nabi Muhammad saw beserta keluarga, keturunan, dan para sahabat beliau. Semoga Allah memberikan ampunan-Nya kepada para pemimpin yang adil, serta kaum mukminin dan mukminat yang setia kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya.

  Novel adalah suatu karya sastra yang sangat umum di semua kalangan baik muda maupun tua. Di antara banyaknya novel ada beberapa novel yang banyak ditemukan nilai-nilai kandungan agama Islam di dalamnya, salah satu diataranya yaitu pedidikan akhlak. Maka dari itu mari kita ambil pelajaran bersama, tentang nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam novel maupun karya sastra fiksi yang lainnya.

  Dalam hal ini peneliti mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Kajur Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku Pembimbing yang telah memberikan arahan, senyuman, bimbingan, dan meluangkan waktunya dalam membantu terselesainya skripsi ini.

  5. Bapak M. Gufron,M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik yang membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, karyawan akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  7. Teman-teman baik ku di organisasi, kampus IAIN Salatiga, maupun santri di Ma‟had STAIN Salatiga dan Ma‟had Al-Ishlah Tingkir Lor, Salatiga.

  8. Bang Ahmad Fuadi sang penulis Novel Rantau 1 Muara 9.

  Keluarga tercinta di rumah.

  Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah mencatatnya sebagai amal salih, yang akan mendapat amal balasan yang terbaik.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna,masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin

  Salatiga, 17 Agustus 2015 Penulis

  M Syukron Rofiq

  

ABSTRAK

  Rofiq, M Syukron. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Novel Rantau 1 Muara Karya Ahmad Fuadi. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Fakultas Tarbiyah dan ilmu keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd Kata Kunci: Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak , dan Novel Rantau 1 Muara.

  Pendidikan Akhlak merupakan suatu elemen penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu manusia membutuhkan tidak hanya pengetahuan saja namun juga kekuatan spriritual agar dapat terbentuk menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma-norma Islam. Pendidikan bisa didapat dari mana saja, salah satunya dapat ditemukan pada karya sastra yang berbentuk Novel. Salah satunya yaitu Novel Rantau 1 Muara, yang mana dalam setiap kisah di dalamnya terdapat banyak sekali nilai-nilai pendidikan Akhlak.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam Novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Apa saja nilai-nilai pendidikan Akhlak pada novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi? 2.Bagaimana karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi?.

  Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (liblary research), sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumenter (bibliografis), analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis).

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terkandung dalam Novel Rantau 1 Muara diantaranya: Nilai Akhlak kepada Allah yang berupa: aqidah /keimanan (iman kepada Allah, meyakini sifat-sifat Allah, meyakini qodho dan qodarnya Allah), Nilai pendidikan Akhlak kepada sesama manusia {akhlak mahmudah dari diri sendiri (istiqomah, sabar, pantang menyerah, bersyukur, niat lurus, bekerja keras, rendah hati, berlomba-lomba dalam kebaikan, jujur dan berbaik sangka) akhlak terhadap orang lain {akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap sesama)}.

  (2) karakter tokoh utama diantaranya: Alif fikri: semangat yang tinggi dalam mencapai impiannya, pantang menyerah dalam menghadapi segala cobaan,Mas Aji dan Mas Malaka adalah mentor Alif. Mereka berdua memiliki karakteristik sifat jujur dalam berbagai hal, Dinara memiliki karakter baik dan lincah. Dinara juga seorang istri yang selalu mengingatkan Alif untuk selalu bersabar dan bertawakal kepada Allah, Mas garuda digambarkan memiliki karakter yang suka menolong, ringan tangan dan patuh terhadap orang tua, Ustad Fariz memiliki watak yang ramah dan juga memiliki wawasan luas tentang agama islam. Ustad Fariz memiliki karakter yang suka menolong dan memiliki semangat yang tinggi untuk bisa mengamalkan ilmu yang telah dimilikinya.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL............................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ ii JUDUL ................................................................................................................ iii NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv PENGESAHAN .................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ x ABSTRAK .......................................................................................................... xii DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5 1. Manfaat Teoritik................................................................................ 5 2. Manfaat praktis.................................................................................. 6 E. Metode Penelitian.................................................................................... 6 1. Jenis Penelitian .................................................................................. 6 2. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 7 3. Teknik Analisis Data ......................................................................... 8 F. Penegasan Istilah ..................................................................................... 9 1. Nilai ................................................................................................... 9 2. Pendidikan Akhlak ............................................................................ 10 3. Novel ................................................................................................. 11 G. Sitematika Penulisan Skripsi ................................................................... 12 BAB II BIOGRAFI NASKAH ........................................................................... 14 A. Biografi Ahmad Fuadi............................................................................. 14 B. Karya-Karya Ahmad Fuadi ..................................................................... 15 C. Gambaran Umum Novel Rantau 1 Muara .............................................. 15

  D.

  Unsur Intrinsik Novel .............................................................................. 16 1.

  Tema Novel ....................................................................................... 17 2. Alur Cerit .......................................................................................... 18 3. Latar atau Setting .............................................................................. 19 4. Penokohan atau Karakter dalam Novel ............................................. 20 5. Sudut Pandan ..................................................................................... 24 6. Amanat .............................................................................................. 25 E. Sinopsis Novel ........................................................................................ 25 F. Kelebihan Novel Rantau 1 Muara ........................................................... 26

  BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN ................................................................... 29 A. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Novel Rantau 1 Muara .............. 29 1. Nilai Akhlak kepada Allah ................................................................ 29 2. Nilai pendidikan Akhlak kepada sesama manusia ............................ 39 B. Karakteristik Tokoh Dalam Novel Rantau 1 Muara ............................... 58 1. Alif Fikr ............................................................................................. 58 2. Mas Aji dan Mas Malaka .................................................................. 58 3. Dinara ................................................................................................ 59 4. Mas Garuda ....................................................................................... 60 5. Ustad Fariz ........................................................................................ 61 BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 63 A. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak.......................................................... 63 1. Nilai Akhlak kepada Allah .......................................................... 67 2. Nilai Akhlak Kepada Sesama Manusia . ..................................... 75 B. Karakteristik Tokoh Yang Sesuai Dengan Nilai-Nilai Islam ............ 97 1. Alif Fikri...................................................................................... 97 2. Mas Aji dan Mas Malaka ............................................................ 98 3. Dinara .......................................................................................... 99 4. Mas Garuda ................................................................................. 100 5. Ustad Fariz .................................................................................. 102 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 105 A. Kesimpulan ....................................................................................... 105 B. Saran .................................................................................................. 107 C. Implikasi dalam Pendidikan .............................................................. 108 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 109 LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran

  2 Daftar Nilai SKK Lampiran

  3 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  4 Riwayat Hidup Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah awal mula titik temu seorang manusia

  mengalami perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Pendidikan meningkatkan derajat manusia baik di dunia maupun di akhirat. Inti dari semua pendidikan di dunia ii adalah pendidikan Akhak, yangana dalam setiap tindakan manusia, Akhlak merupakan tolak ukur penting dalam keseharian hidup manusia. Membahas pendidikan memang tidak ada habisnya, namun jika kita bisa mengupas satu persatu jalan menuju pendidikan tersebut bukan tidak mungkin kita bisa mendapati cara yang paling pas untuk menyalurkan cara mendidik tersebut dengan objek pendidikan.

  Istilah pendidikan berasal dari bahasa yunani, yaitu “paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1991: 263), P endidikan adalah “proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang untuk kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia supaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.”

  Menurut Poerwadarminta (1991: 916), Pendidikan dalam arti bahasa dapat diartikan sebagai perbuatan (hal, cara, dan sebagainya) mendidik; dan berarti pula pengetahuan tentang mendidik, atau pemeliharaan (latihan-latihan dan sebagainya) badan, batin, dan sebagainya. Pada hakikatnya pendidikan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yang pertama yaitu pendidikan formal yang melibatkan guru, murid, dan kurikulum, dan yang kedua yaitu pendidikan nonformal yang melibatkan pendidikan di luar kelas yang mana pendidikan dapat didapatkan dari banyak hal, bisa melalui lingkungan, tempat berbeda dan hal-hal benda mati seperti buku koran dan sebagainya.

  Sedangkan pendidikan Akhlak Menurut UU No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  Pendidikan secara sederhana diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2009: 1).

  Sementara kata akhlak berasal dari bahasa arab akhlaaq, berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan), dan khaliq (penciptaan). Dari persamaan kata diatas mengisyaratkan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq (Pencipta) dengan perilaku makhluk (Manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkunganya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki jika tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak khaliq (Tuhan), sehingga akhlak tidak saja merupakan norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, namun juga dengan alam semesta sekalipun. (Assegaf, 2014: 42)

  Pendidikan Akhlak merupakan inti dari pendidikan islam itu sendiri. Makbulloh (2011: 142) dalam bukunya menjelaskan sedikit tentang akhlak. Akhlak adalah suatu sikap yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa terlalu banyak pemikiran dan pertimbangan yang terlalu lama. Jika sifat tersebut memunculkan tindakan atau perbuatan yang baik yang terpuji menurut tuntunan akal dan syariah, maka sifat itu disebut dengan akhlak yang baik.

  Akan tetapi jika dari sifat tersebut muncul perbuatan yang buruk lagi jahat, maka disebutlah darinya memiliki akhlak yang buruk.

  Beralih ke sastra bahwasanya salah satu karya sastra yang berbentuk novel. Novel adalah karya fiksi yang dibangun menurut unsur intrinsiknya.

  Menurut Kosasih (2006:60), novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh dari problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Sedangkan menurut Burhan (1988: 3) karya fiksi menceritakan kehidupan manusia dalam interaksi dengan lingkungan sesama, diri sendiri dan interaksinya dengan Tuhan. Novel adalah cerita fiksi yang imajinatif namun didasari kesadaran dan tanggung jawab, dan tentunya juga dapat memberikan hiburan bagi sang pembaca.

  Novel Rantau 1 muara merupakan novel yang menceritakan tentang Alif Fikri yang digambarkan sebagai laki-laki yang selalu berjuang dengan keras untuk mendapatkan apa yang diimpikannya. Kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan jika kita berusaha. Tentunya dengan segala rintangan dan hambatan yang akan membuahkan keberhasilan menjadi terasa manis untuk kedepannya. Dalam novel ini bercerita tentang Alif Fikri seorang lulusan UNPAD (Universitas Padjajaran) yang berjuang menjadi pemburu beasiswa di luar negeri, dan perjuangannya dalam mendapatkan impiannya.

  Kisah Novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi ini bercerita tentang perjuangan dalam melewati rintangan kehidupan dalam menjadi manusia mandiri, yang terus berusaha menggapai impiannya walau banyak rintangan yang menghalanginya. Pada intinya, pengarang hendak menyampaikan pesan bahwasanya kita jangan pernah menyerah dan terus berusaha keras, dengan begitu Allah akan memberikan jalan yang terbaik bagi hambanya yang mau berusaha dan berjuang di jalannya. Man saara

  

ala darbi washala (siapa yang berjalan di jalan-Nya akan sampai pada

  tujuan) adalah mantra utama dari novel ini. Dalam novel ini tentunya juga banyak nilai-nilai pendidikan Islam yang dapat diambil pelajaran dan dapat dipetik hikmah dari setiap jalan ceritanya.

  Dengan memperhatikan latar belakang diatas, maka penulis tertarik membahas mengenai nilai-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara dalam sebuah skripsi yang berjudul “ NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUAIDI, karena dalam novel tersebut banyak terkandung nilai-nilai pendidikan Akhlak. Keihlasan dalam menjalani hidup, dan terus berusaha menapaki kerasnya kehidupan. Dalam novel tersebut sang pembaca juga dapat mengambil pelajaran bahwasanya impian akan menjadi orang yang berhasil dan sukses di dunia maupun di akhirat dapat diraih jika terus berusaha dan berjalan di jalan-Nya.

B. Fokus Penelitian

  Dari latar belakang diatas maka, penulis memfokuskan masalah sebagai berikut :

  1. Apa saja nilai-nilai pendidikan Akhlak pada novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi?

2. Bagaimana karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Rantau 1

  Muara karya Ahmad Fuadi? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terdapat pada novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi 2. Untuk mendeskripsikan bagaimanakah karakter tokoh yang patut diteladani dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi

D. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Teoritik Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapan memberikan kontribusi positif bagi pendidikan pada umumnya dan khususnya pengembangan nilai-nilai pendidikan pada umumnya, dan pendidikan Akhlak khususnya, melalui pemanfaatan seni sastra terutama novel.

  2. Manfaat praktis secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya sastra ada 3 yaitu: a.

  Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi sang pembaca khususunya pelajar akan manfaat dari membaca novel, khususnya yang mengandung pendidikan Islam di dalamnya.

  b.

  Bagi civitas academica , penelitian ini diharapkan Dapat menjadi bahan wacana keilmuan bagi media sebagai sarana yang baru dalam menunjang pendidikan yang lebih baik dan dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk penelitian-penelitian yang relevan untuk di masa yang akan datang.

  c.

  Bagi dunia sastra, diharapkan Dapat menjadi alternatif dalam memahami nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam karya sastra (khususnya novel) terlebih bagi penyuka karya sastra pada umumnya.

E. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian perpustakaan, data dan sumber penelitian dapat diperoleh dari buku maupun artikel sumber terkait. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis (descriptive of analyze research). Menurut Moleong (2005: 29) deskripsi analisis ini mengenai bibiliografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan.

  Penulis ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis, yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudia dideskripsikan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.

2. Metode Pengumpulan Data

  Penulis menggunakan metode pengumpulan data, metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2002 : 206).

  Dalam dokumentasi ini dilakukan dalam beberapa buku dan sumber yang lain seperti: majalah, artikel dan sebagainya yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Penelusuran dokumentasi ini berguna bagi penyususnan skripsis ini. Melalui dokumentasi sang penulis dapat mendeskripsikan apa yang terdapat dalam sumber penelitian, dan menghubungkannya dengan teori-teori yang bisa dijadikan bahan pertimbangan berkenaan dengan judul penelitian ini.

  Dalam penelitian ini penulis berusaha mengkaji dan melakukan analisis kepustakaan mengenai novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuaidi tahun 2013 sebagai sumber data primer. Sedangkan untuk sumber data sekunder, penulis mengambil beberapa data dari beberapa artikel yang terkait, karya tulis yang lain, hasil diskusi yang berkaitan dengan penelitian demi memperkaya manfaat untuk kajian dan analisis.

3. Teknik Analisis Data

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) yaitu konten yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara.

  Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan idi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan ini komunikasi adalah pesan yang terkandungsebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna, 2007:48).

  Dalam media massa penelitian dengan metode analisis isi dilakukan terhadap paragraf, kalimat, dan kata termasuk volume ruangan yang diperlukan, waktu penulisan, di mana ditulis dan sebagainya, sehingga dapat diketahui isi pesan secara tepat(Ratna, 2009:49).

  Adapun tahapan-tahapan yang peneliti gunakan dalam pengolahan isi adalah: a.

  Tahapan deskripsi, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel Rantau 1 Muara yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Islam.

  b.

  Tahapan interpretasi, yaitu tahapan dimana peneliti menjelaskan teks- teks dalam novel Rantau 1 Muara yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Akhlak.

  c.

  Tahapan analisis, yaitu tahapan peneliti menganalisis novel Rantau 1 Muara yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Akhlak.

  d.

  Kesimpulan, yaitu proses mengambil kesimpulan dari pembahasan dalm novel Rantau 1 Muara yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan Akhlak.

F. Penegasan Istilah

  Supaya pembaca dapat memahami beberapa istilah yang terdapat dalam tulisan ini, maka peneliti akan menjabarkan beberapa pengertian istilah yang terkandung dalam tulisan yaitu: 1.

  Nilai Nilai artinya sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan berguna bagi kemanusiaan (Purwadarminta, 1991: 677). Nilai itu praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan melembaga secara obyektif di dalam masyarakat (Muhaimin dan Abdul Mujib, 1998: 110).Pendidikan Islam adalah pendidikan menurut Islam yang bersumber dari Al-

  Qura‟an dan Al-Hadist. Dalam hal ini, pendidikan Islam dapat diwujudkan pemikiran dan teori pendidikan yang mendasarkan diri atau dibangun dan dikembangakan dari sumber- sumber dasar tersebut atau bertolak dari spirit Islam (Muhaimin, 2003: 23) 2. Pendidikan Akhlak

  Soerganda Poerbakawatja (1981: 257) mengatakan pendidikan adalah suatu perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengelihkan pengetahuannya, pengelamannya, kecakapannya, dan ketrampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani.

  Sedangkan menurut Muhaimin (2004: 21-22) pendidikan dari perspektif perkembangan manusia adalah : “Manusia merupakan makhluk yang termulia di atara makhluk- makhluk yang lain, Allah menjadikannya dalam sebaik-baik bentuk dan kejadian, baik fisik maupun psikisnya, serta dilengkapi dengan berbagai alat potensial dan potensi-potensi dasar (fitrah) yang dapat dikembangkan dan dapat diaktualisasikan seoptimal mungkin mela lui proses pendidikan”

  Dari dua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembentukan kepribadian manusia sempurna, yang dapat berguna bagi manusia yang lain. Terlebih lagi pendidikan dapat diartikan sebagai usaha membatu mengarahkan anak oleh generasi tua (pendidik) supaya dapat berkembang sesuai tujuan yang diimpikan, yaitu menjadi manusia yang sempurna, manusia yang berkepribadian baik dan bermanfaat bagi sesamanya. Sedangkan pendidikan Akhlak menurut Hasbullah (2009: 1) adalah Menurut UU No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan secara sederhana diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2009: 1).

3. Novel

  Secara etimologis novel berasal dari kata latin novella yang berarti kabar atau pemberitaguan. Novella diturunkan menjadi kata inovelis yang berarti baru. Novel merupakan bagian dari prosa ragam sastra, dan yang meliputi ragam prosa satra adalah novel dan roman (Winna 2012: 22).

  Dari segi struktur sebuah novel sastra maupun novel populer mengandung unsur-unsur yang paling lengkap. Novel menyediakan cerita dengan peristiwa, tokoh dan latar sehingga penulis dianggap berdialog dengan orang lain (Ratna 2004: 314).

  Nurgiantoro (2007: 4) mengatakan bahwasanya novel sebagai sebuah karya fiksi yang diidealkan, dunia imajinatif yang dibangun dengan berbagai unsur intrinsiknya, seperti peristiwa, plot, tokoh (penokohan), latar, dan sudut pandang yang bersifat imajinatif. Selanjutnya memang dalam sebuah novel terkadang cerita dibuat-buat dengan sedemikian rupa agar sang pembaca dapat membayangkan sebuah cerita kehidupan yang terasa benar adanya. Hal ini dibuat olah pengarang yang memodifikasi diksi dalam novel, dibuat mirip semirip- semirip miripnya dan dianalogikan seperti di dunia nyata, lengkap dengan cerita-cerita, kejadian dalam novel yang disamakan dengan berbagai sudut pandang dan latar yang sesuai.

G. Sitematika Penulisan Skripsi

  Skripsi ini akan ditulis dengan menggunakan sistematika yang terdiri dari 5 bab, antara lain: BAB I yakni PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II berisi tentang BIOGRAFI NASKAH. Pada bab ini akan diuraikan mengenai: Biografi Ahmad Fuadi, karya-karya Ahmad Fuadi, unsur-unsur intrinsik novel, sinopsis novel Rantau 1 Muara, dan keunggulan dari novel Rantau 1 Muara.

  BAB III menjelasakan tentang DESKRIPSI PEMIKIRAN. Pada

  bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi pemikiran dan hasil temuan penulis mengenai: Nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam Novel Rantau 1 Muara dan karakter tokoh utama dalam Novel Rantau 1 Muara.

  BAB IV menjelaskan tentang PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan memberikan pembahasan tentang: nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terdapat dalam novel Rantau 1 Muara dan karakter tokoh utama dalam novel Rantau 1 Muara.

  BAB V adalah PENUTUP. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, saran, dan penutup.

BAB II BIOGRAFI NASKAH A. Biografi Ahmad Fuadi Ahmad Fuadi lahir di Negari Bayur, sebuah kampung kecil di pinggir

  danau Maninjau Sumatra Barat tahun 1972, tidak jauh dari kampung Buya Hamka. Fuadi merantau ke Jawa, mematuhi permintaan ibunya untuk masuk sekolah agama. Di Pondok Modern Gontor dia bertemu dengan kiai dan ustad yang diberkahi keikhlasan mengajarkan ilmu hidup dan ilmu akhirat. Gontor pula yang mengajarkannya “mantra” sederhana yang sangat kuat, man jadda wajada, siapa yang bersungguh sunggu akan sukses.

  Lulus kuliah Hubungan Internasional, UNPAD, dia menjadi wartawan majalah Tempo. Kelas jurnalistik pertamanya dia jalani dalam tugas-tugas reportase dibawah bimbingan para wartawan senior tempo. Tahun 1999, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk sekolah S-2 di School of Media and Public Affair, George Washington University, USA. Merantau ke Washington DC bersama Yayi, istrinya yang juga seorang wartawan

  Tempo adalah mimpinya yang menjadi kenyataan. Sambil kuliah mereka menjadi koresponden tempo dan wartawan Voice of America (VOA).

  Berita bersejarah seperti 11 September dileporkan mereka berdua langsung dari Pentagon, White House, dan Capitol Hill.

  Tahun 2004, jendela lain terbuka lagi ketika dia mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk belajar di Royal Holloway, University of London untuk bidang film dokumenter. Seorang Scholarship hunter, fuadi selalu bersemangat melanjutkan sekolah dengan mencari beasiswa.

  Sampai sekarang Fuadi telah mendapatkan 9 beasiswa untuk belajar di luar negeri. Dia telah mendapatkan kesempatan tinggal dan belajar di Kanada, Singapura, Amerika Serikat, Italia, dan Inggris.

B. Karya-Karya Ahmad Fuadi

  Ahmad Fuadi merupakan pengarang novel trilogi Negri 5 Menara dan Ranah 3 Warna merupakan seorang santri yang berhasil mewujudkan mimpinya terbang sampai Amerika. Bahkan Novel Negri 5 Menara telah diangkat ke layar lebar tahun 2011 dan buku ini mendapat beberapa penghargaan, di antaranya: nominasi Khatulistiwa Award 2010 versi anugrah pembaca indonesia, sedangkan tahun 2011, Fuadi dianugrahi Liputan6 award, SCTV untuk kategori motivasi dan pendidikan, penulis terbaik IKAPI dan juara 1 karya terbaik Perpusnas.

  Buku novel pertamanya yang berjudul Negeri 5 Menara mampu terjual 10.000 eksemplar dalam waktu 9 bulan. Novel keduanya yang merupakan trilogi dari Negri 5 menara yang berjudul Ranah 3 warna telah diterbitkan sejak 23 januari 2011 dan novel yang ketiga yang berjudul Rantau 1 Muara telah diterbitkan menyusul Novel yang kedua yaitu pada bulan Mei 2013.

  C. Gambaran Umum Novel Rantau 1 Muara

  Novel Rantau 1 Muara merupakan ovel ke tiga dari trilogi Negri 5 Menara yang mana merupakan best seller pertama dari Ahmad Fuadi.

  Novel Rantau 1 Muara merupakan lanjutan dari novel Ranah 3 Warna yang sebelumnya. Jika dalam novel Ranah 3 Warna bercerita tentang seorang lulusan pondok yang bernama Alif Fikri yang melanjutkan pendidikan di UNPAD Bandung, sedangkan pada novel Rantau 1 Muara bercerita tentang Alif Fikri yang sedang menggelagak, sudah separuh dunia dia kelilingi, tulisannya yang sudah banyak tersebar di banyak media dan dia diwisuda dengan nilai yang terbaik.

  Perbedaan yang lain dari novel yang sebelum nya yaitu tentang mantra yang digunakan oleh pemeran utama Alif Fikri, jika pada novel yang sebelumnya menggunakan mantra man shobaro dzafiro (barang siapa yang sabar maka akan beruntung) maka dalam novel Rantau 1 Muara ini menggunakan mantra man saara ala darbil washala (barang siapa yang berjalan di jalan-Nya maka akan sampai tujuan).

D. Unsur Intrinsik Novel

  Menurut winna (2012: 19) mengatakan bahwa unsur intinsik dalam novel seperti organ-organ penting dalam tubuh novel, jika salah satu elemen tidak hadir atau berfungsi dengan baik, maka keseluruhan novel tersebut berpotensi menjadi timpang.

  Dari pendapat di atas dapat kita ambil penjelasan bahwasanya unsur intrinsik adalah suatu unsur utama yang membangun terbentuknya suatu karya sastra terutama novel. Unsur intrinsik dalam novel juga berguna untuk menghidupkan cerita dalam novel sehingga bisa diketahui seberapa bagusnya novel tersebut terbuat.

  Dari uraian di atas dapat kita jabarkan tentang unsur-unsur pembangun novel antara lain:

1. Tema Novel

  Tema adalah gagasan yang membangun suatu cerita (Kosasih, 2012: 60). Menurut Winna (2012: 22) tema juga bisa disebut genre dalam penulisan. Genre dilihat dari fungsinya yaitu suatu identitas yang biasanya sering digunakan untuk mendiskripsikan seorang penulis.

  Dari beberapa penjelasan di atas tentang penjelasan tema dalam novel, dapat kita tarik kesimpulan bahwa tema adalah gagasan suatu cerita yang dibangun oleh masing masing pengarang cerita tersebut. Bagaimana cerita itu ada dan karakter apa yang ada dalam cerita tersebut adalah bagian dari sebuat tema dalam pembentukan suatu novel.

  Tema yang diambil dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi yaitu pantang menyerah dalam menggapai cita-cita. Dalam novel ini juga sangat kental sekali mengusung mantra ajaib yang terdapat dalam novel tersebut. M antra yang berbunyi “man saara ala darbi

  washala” yang artinya barang siapa yang berjalan di jalan-Nya maka

  akan samapai, merujuk tema dari mantra di atas novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi bercerita tentang keberhasilan seseorang dalam meraih impiannya dengan terus berpegang terus kepada jalan Tuhannya.

2. Alur Cerita Alur adalah bagaimana cerita itu bisa mengalir (Winna, 2012: 111).

  Novel menarik biasanya memiliki plot yang padat dan alur yang enak dibaca. Plot yang padat membuat pembaca tertarik untuk mengikuti kisah sang pelaku utama mulai dari awal hingga akhir. Sedangkan alur yang baik membuat perpindahan adegan tidak terasa sehingga membuat pembaca semakin menikmati pembacaannya.

  Dalam novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi terdapat alur maju dan alur mundur.Cerita alur maju dalam novel ini dapat dilihat ketika sang tokoh utama Alif Fikri melegalisir ijazah dan bersiap untuk mencari pekerjaan, atau bahasa halusnya waktu untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat.

  “”Kamu enak lif, banyak pengalaman luar negerinya. Pasti banyak yang manggil wawan cara,” kata Wira kepadaku ketika kami sama sama antre mendapatkan cap legalisasi...(Fuadi, 2013: 11)”

  Sedangkan alur mundur dalam novel ini terdapat ketika sang tokoh utama Alif berkerja di ABN, pada waktu itu ia teringat inget ketika masih berkerja di Derap.

  “di kantor ABN yang punya media radio, televisi dan internet, aku dan dinara seperti mengalami d

  ẽjấ vu keriuhan news room, rapat

  redaksi, tenggat waktu, dan berbagai liputan menarik mengingatkan kami kepada Derap. Bedanya di ABN tidak ada rapat senin ajang presentasi usulan berita yang membikin perut kembung dan bikin anggota badan panas dingin seperti yang kami rasakan saat bekerja di Derap

  (Fuadi, 2013: 312).

  Alur mundur lainnya juga di temukan novel Rantau 1 Muara, yaitu ketika sang tokoh utama teringat kembali masa lalunya saat masih menjadi santri di Pondok Madani.

  “Dulu ketika masih sekolah di Pondok Madani, aku penggembira tim basket. Ikut main tapi tidak pernah masuk tim inti asrama, tentunya karna kalah tinggi dengan teman- teman yang lain” (Fuadi, 2013: 313) 3.

  Latar atau Setting Menurut Winna (2012: 154) setting adalah salah satu elemen penting yang membawa pembaca masuk dalam cerita. Nurgiyantoro

  (2007: 227) menjelaskan tentang setting atau latar: a.

  Latar tempat yaitu lokasi tempat terjadinya peristiwa dalam cerita novel tersebut.

  b.

  Latar waktu, yaitu kapan cerita dalam novel tersebut di jalankan.

  c.

  Latar sosial, yaitu latar yang mengarah kepada hubungan sosial dalam suatu tempat yang ada dalam cerita novel tersebut.

  Berdasarkan uraian di atas dapat kita ambil pengertian bahwasanya latar yaitu penjelasan mengenai tempat, waktu suasana tempat dalam cerita dan keadaan sosial yang ada dalam cerita novel.

   Latar dalam Novel Rantau 1 Muara karya Ahmad Fuadi berlatar

  pada tiga tempat. Tempat yang pertama yaitu di Bandung tempat di mana Alif sang tokoh utama dalam novel ini kuliah di UNPAD. Latar berpindah ke Jakarta tempat Alif berkerja menjadi wartawan Derap dan berpindah ke Washington DC tempat di mana Alif menuntut ilmu S-2 dan mendapat perkerjaannya sebagai wartawan ABN. Sedangkan untuk latar waktunya ada tiga macam yaitu saat masa kuliah di Bandung, ketika menjadi wartawan di Derap dan ketika melanjutkan S-2 di Amerika dan berkerja di sana.

4. Penokohan atau Karakter dalam Novel

  Penokohan adalah karakter utama dalam pembentukan dalam suatu cerita yang ada dalam novel. Karkter juga berpengaruh dalam bagus tidaknya novel tersebut dibaca. Penokohan atau pemberian karakter merupakan salah satu unsur intrinsik dari karya sastra, jika ide merupakan fondasi, maka karakter atau penokohan adalah roda yang menggerakkan cerita (Winna, 2012: 54).

  a.