Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1 T1 352008003 BAB IV

(1)

31

BAB IV

KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

Pada bab ini akan dipaparkan secara singkat tentang gambaran umum keberadaan sekelompok mahasiswa pada sebuahindekos ataupemondokan merupakan tempat tinggal mahasiswa, wilayah Margosari1, RT 3. Denganmeliputi berbagai aspek-aspek, yakni Antara lain:

4.1. PerjalananSejarah Lingkungan Kost (Pemondokan)

Untuk mengetahuisebuah perjalanan indekos atau pemondokan dari mahasiswa merupakan sesuatu yang tidak sederhana. karena realitas ini bukan selayaknya sebuah gerakan sosial yang kerap bisa terjadi, sebagaimana konflik - kemerdekaan, munculnya daerah perdikan, perkampunganWarga Tionghoa atau Timur Tengah dan sebagainya (Barton, 2000-2010). Tema utama dalam sejarah perubahansosial, taruhlah semisal pokok persoalan, siapa yang memulai membuka sebuah kosan adalah sebuah kamar yang di sediakan untuk di sewakan, bagaimana dinamikasebuah kosan ataupemondokan dari tahun- ke tahun sebelumnya taruhlah di sekitaran 1960-an, dinamika sosial masyarakat sekitar kos (pemondokan) dan sebagainya, sejarah harga sewa, sejarah penyimpangan, dan sebagainya bukanlah aspek-aspek yang cukup mudah dikonfirmasi. Selamasaya sebagai penulis tinggal di daerah pemondokan sejak tahun 2008, tidak banyak masyarakat sekitar yang mampu menuturkan secara detailperjalanan hadirnya sebuah kos-kosan di daerah RT 3, pada khusus yang masyarakat dalam RT 3 berkepala keluarga sebanyak dari 33 (KK), terdiri dari laki – laki 46 (Jiwa) serta Perempuan 53 (Jiwa) dan sekitaran


(2)

32

margosari pada umum masyarakat berjumlah 1500 an, apalagi perjalanan sejarah kampongMargosari atau arti kata nama kampung Margosari warga jarang menceritrakan.

Beberapa warga masyarakat yang sudah lama bertempat tinggal di lingkungan RT 3 menyatakan bahwa munculnya sebuah pemondokan sejalan dengankehadiran kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Pada masa lalu jumlah mahasiswa yang berkuliah di UKSW memang tidak sebanyak sekarang, mereka yang berasal dari luar Jawa kebanyakan ditampung di asramasesuai etnik yang ada di asrama. Asrama yang dihuni adalah milik universitas, sedangkan mahasiswa yang lain pada umumnya memangorang asli dari Salatiga. Dari hasil penelusuran penulis dapat disimpulkan ada dua pendapat tentang perjalanan sejarah kemunculan pemondokan di sekitar kampus, pendapat pertama melihat bahwa meningkatnya kosan atau pemondokan terutama terlihat pada sekitar tahun 1960 –1970-an, itu dikarenakan jumlah mahasiswa UKSW yang mulai bertambah secara kuantitas. Pada masa awalnya penduduk belum melihat peluanguntuk usaha dari kehadiran mahasiswa, selain hanya sekedar membuka warung makan dan yang lainnya. Menurut mereka pada awalnyakehadiran kosan(pemondokan) hanyaberpengaruh terhadap beberapa penduduk saja, itupun bukan karena disengaja, kisahnya dimulai, ketika itu ada beberapa senioritas mahasiswa asrama yang membutuhkan rumah untuk disewa. karena kebutuhan dan harga yang ditawarkan cukup tinggi pada masa itu, maka mereka pun mengizinkan hal itu. Pada masa itu Kosan (pemondok) adalah seorang yang istimewaatau mahasiswa orang tuanya katakan mampu dari sisi ekonomi, bagi mereka pada masa lalu calon sarjana itu orangyang jarang ada, karenawarga setempat paling-paling hanyatamatan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.


(3)

33

Warga setempat mengatakan bahwa munculnya kosan atau pemondokan itu dikarenakan tawaran dari pihak universitas pada warga sekitaratau sebagai bentuk kerjasama antara masyarakat dan universitas. Menurut pengakuannya, dahulu kampong ini minus dan sering menjadi sasaranberpotensi konflik juga dari mahasiswa UKSW. Lebih jauh dinyatakan bahwaMargosari dan sekitarnya memiliki peran besar terhadap berkembangnnya jumlah mahasiswa di UKSWdan hal itu disadari oleh UKSW. Tidak dipungkiri bahwa pada awalnya memang ada beberapa ketegangan di antara warga terkait dengan persoalan keberagamaan pemondok atau tingkah - laku kebiasaan mereka, namun lama kelamaan hal itu semakin hilang. Warga setempat menyatakan bahwa semenjak dahulu ketegangan antar etnis pendatang di kampus dan sekitarnya memang tinggi, menurutnya sentimen itu hingga kini tidak luntur. Selainkosan (pemondokan)mahasiswa, banyak tanah-tanah di sekitar Margosari 1, 2 dan seterusnya dipenuhi aktifitas baru yang berhubungan dengan kampus, seperti rumah dosen, pegawai dan bahkan kontrakan mahasiswa.

Pada masa lalu mahasiswa memang lebih memiliki sifat yang sopan daripada yang sekarang, kini mereka sangat acuh dan seenaknya. Beberapa kali masyarakat berusaha untuk menertibkan prilakumenyimpang yang di lakukan mereka, namun hal itutidak efektif, dan kini segala hal yang pada masanya merupakan sesuatu yang tabu dan disebut pelanggaran, kini menjadi sebuah kebiasaan. Lebih jauhsesuai info masyarakat setempat juga menyatakan bahwa semenjak mahasiswa datang ekonomi masyarakat menjadi naik drastis, selain itu banyak orang yang berganti profesi, mulai dari pedagang hingga menjadi pegawai di kampus. Menurutnya, perubahan itu terasa begitu cepat, dan Margosari-diponegoro sebagai sentra perubahan itu. Salah satunya adalah pengalihan


(4)

34

lahan tidur menjadi lahan perumahan - pemondokan, namun untuk sebuah rumah pemondokansetiap warga memiliki pandangan berbeda, ada yang membuatnya sedemikian rupa, namun ada yang hanya ala kadarnya, konsekwensinya tentu kepada harga. Dengan kata lain, bahwa setiaptipe kosan (pemondokan) akan selalu memiliki segment peminat tertentu.

4.2. Kondisi Umum Daerah Kost (Pemondokan)

Sebagaimana telah dipaparkanbahwa daerah observasi penelitian terutama pada mahasiswa yang tinggal dalam pemondokan Margosari 1, RT 3, perkampungan margosari sendiri terletak di sekitar Kota Salatiga. Jumlah (pemondokan) di RT 3 sebanyak 4 (Empat) Rumah Pemondokan. sedangkan secara keseluruhan sekitar Daerah Margosari Jumlah (pemondokan) sebanyak 25 (Dua Puluh Lima) Tempat rumah pemondokan. Sebagian besar penduduk Margosari sebagai pemilik indekos atau pemondokan, entah sebagai sumber penghasilan utama atau sampingan. Menurut wargasekitar, usaha pemondokan cukup menguntungkan jika dikelola dengan baik, dalam artian upayaatau manajemensebagai satu usaha utama. Sebaliknya jika diusahakan sebagai pengisi ruangkosong, tentu tidak banyak membantubahkan sering mengundang masalah. Menurut mereka, minim sebuah usaha indekos ataupemondokan yang menguntungkan membutuhkan sekitar sepuluh kamar dengan harga sewa sekitar dua ratus lima puluh ribuan setiap kamarn.

Sedangkan untuk lebihmemahami kondisiumum daerah setempat kembali bisa di lihat sesuai pada Dena Kelurahan Salatiga, seperti yang ada di bawah ini :


(5)

35

Gambar.3.1. Dena Kelurahan Salatiga

Sumber: Kantor Kelurahan Salatiga,2012.

4.3. Kondisi Umum Masyarakat Sekitar Kost (Pemondokan)

Karakteristik social indekos sendiri sangat beragam, dari segi etnik, sosio-ekonom, usia, agama dan lain sebagainya. Keberagaman ini tidak lain karena kampus memang mengupayakan citra yang pluralis daripada institusi aliran. Fakta ini membuat lingkungan kosan atau pemondokan sangat heterogen dan kosmopolitan, tidak ada warna utama di sana, yang ada adalah sebuah interaksi multikultural. Dalam lingkungan semacam ini.diri akan ditantang untuk dapat selalu mentoleransi secara alamiah


(6)

36

keberbedaan orang lain. Sebuah wilayah yang mengadopsi nilai-nilai moderat sebagai sumber tata sosialnya daripada satu tata nilai tradisional etnik tertentu. Dengan kondisi dan keadaan masyarakat sekitar pemondokan mahasiswa sendiri suasana letak rumah pemondokan dan rumah warga di dalam RT. Terlihat kalau padatnya rumah warga yang berdekatan di sana juga hadir beberapa dari rumah pemondokan mahasiswa sesuai letak Dena RT bisa di lihat nanti di bawah ini

Hou s e Hou s e Hou s e House Hou s e Build i ng 2 Hou s e

Buil ding 2

Hou s e Build i ng 2 Build i ng 2 Hou se Hou s e Hou s e Hou s e Mesjid Jln. Dipo negor o Rumah Kosan/ Pemondokan Jalan Setapak Keterangan :

Gambar 3.2. DenaRT 3 Margosari1


(7)

37

4.4. Kondisi Umum Mahasiswa Yang Berada Di Kost (Pemondokan)

Penelitian ini sendiri sebenarnya mengarahkan perhatian pada semua unit sosial yang ada di lingkungan kos (pemondokan) Margosari pada umum, namun tidak dapat sepenuhdilakukan, mengingat beragamnya realitas yang muncul. Sehingga penulis hanya fokus pada mahasiswa pemondokan. Margosari 1, RT 3. Dengan alasan karenamemiliki komunitas bermacam keunikan masalah tersendiri, namun lebih dari itu merupakan beberapa dari sedikit seperti; pondokan campuran yang antara - lain berada pada pemondokan belakang kampus UKSW. Semisal; Pemondokan campuran katakan sebagai puncak dari kosmopolitan dan transformasi sosial lingkungan pemondokanseperti sekitarandaerah Kemiri dan Cempaka, namun melihat kondisi yang ada sangat sayangkan. Karena mampu mengakomodirragam tradisional, bahwa perempuan dan laki-laki tidak boleh serumah. Pemondokan RT 3 berada cukup dekat dengan kampusatau dapat dikatakan sebagai paling tengah dari seluruh kompleks pemondokan UKSW Kota Salatiga. Dalam daerah Margosari sendiri berbagai Pemondokan mahasiswa antara rumah tinggal dengan pemondokan, juga rumah khusus pemondokan mahasiswa,sesuai penulis lakukan penelitian pada mahasiswa yang tidak bersikap intoleransi pada peraturan RT. Berkaitan dengan hal ini penulis kembali menunjukan pemetaan akan dari kondisi pemondokan sekaligus rumah tinggal dan kondisi rumah khusus pemondokan serta rumah tinggal tanpa pemondokan di margosari pada umum. Berdasarkan pemetaan pembandingkemudian akan membuat pemetaan tabel. sesuai dengan ketiga pembagian rumah pemondokan sendiri dan sekaligus rumah tinggal (pemondokan) serta rumah tinggal tanpa pemondokan. seperti di bawah ini:


(8)

38

Tabel 1: Pembanding Antara Rumah Tinggal dengan Pemondokan dan Khusus Rumah Pemondokan di Wilayah Margosari pada Umumnya.

Keterangan Jumlah RumahTingg

al dengan Pemondokan

Jumlah Khusus Rumah Pemondoka

n

Jumlah Rumah Tinggal Tanpa Pemondoka

n

Angka 5 20 437

Jumlah 5 20 437

Sumber: Hasil Survei dan Penelitian di daerah Margosari 1, RT 3, Tanggal 26 September

2012.

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar jumlah rumah tinggal tanpa pemondokan menunjukan angka lebih tinggi dengan jumlah 437 (JR). dari jumlah rumah tinggal dengan pemondokan dan jumlah rumah khusus pemondokan. Demikian seperti data yang ada, ketahui pula bahwa dengan kondisi tempat penulis lakukan penelitian berlokasi RT 3, bahwa keberadaan jumlah pemondokan RT 3hanya menunjukan 4 (Tempat Pemondokan) selain dari 25 pemondokan yang berada di margosari pada umum. Antara pemondokan khusus mahasiswa masing – masing pemondokan Putri dan Putra. Dari ke-4 tempat pemondokan mahasiswa dari perempuanmenduduki 3 tempat rumah khusus pemondokan sedangkan satunya oleh laki-laki secara keseluruhan mahasiswa yang berada di RT 3, berjumlah sebanyak 27 (Orang) antara mahasiswa Perempuan dengan jumlah sebanyak 25 (Orang) dan Laki – laki terdiri hanya 2 (Orang). Masing – masing berlatar belakang etnis dari Sumatera, NTT, Maluku, Sulawesi serta entis jawa.


(9)

39

Juga kembali menunjukan tabel kedua sesuai dengan jumlah orang pemondokan, jumlah rumah dan jumlah pemondokan khusus di RT 3.

Tabel 2: Jumlah Orang Pemondokan, Jumlah Rumah dan Jumlah Pemondokan Khusus di RT 3.

Keterangan Jumlah Orang Pemondokan

Jumlah Rumah Jumlah Pemondokan

Angka 27 33 4

Jumlah 27 Orang 33 Kepala Keluarga 4 Pemondokan

Sumber: Hasil Survei dan Penelitian di RT 3, Pada; Tanggal 16, Oktober 2012.

Berdasarkan dengan tabel kedua, akan dilakukanpemetaan sesuai dengan kondisi tabel. Menunjukan bahwa sesuai jumlah orang pemondokan mahasiswa dengan keberadaaansebuah pemondokan berjumlah 27 (Orang), tidak terhitung dengan yang sudah lulus kemudian pulang kampung. Terdiri dari kaum laki-laki sebanyak 2 (Orang), Perempuan terdiri dari 25 (Orang). sementara jumlah rumah di daerah pemondokan RT 3, sesuai pengkondisian data RT, jumlah rumah sebanyak 33 (Per/KK). Sesuai kondisi kaum laki-laki terdiri atas 46 (Jiwa), semenatara perempuan sebanyak 53 (Jiwa), jumlah pemondokanRT 3, sesuai data sebanyak 4 (Pemondokan).

4.5.Peta Kota Salatiga (Jateng) dan Peta Perkampungan Sekitar Kota Salatiga.


(10)

40

Gambar 3.3. Peta Kota Salatiga

Sumber: Website Kota Salatiga, 2012.

Gambar 3.4.Peta Perkampungan Sekitar Kota Salatiga


(1)

35

Gambar.3.1. Dena Kelurahan Salatiga

Sumber: Kantor Kelurahan Salatiga,2012.

4.3. Kondisi Umum Masyarakat Sekitar Kost (Pemondokan)

Karakteristik social indekos sendiri sangat beragam, dari segi etnik, sosio-ekonom, usia, agama dan lain sebagainya. Keberagaman ini tidak lain karena kampus memang mengupayakan citra yang pluralis daripada institusi aliran. Fakta ini membuat lingkungan kosan atau pemondokan sangat heterogen dan kosmopolitan, tidak ada warna utama di sana, yang ada adalah sebuah interaksi multikultural. Dalam lingkungan semacam ini.diri akan ditantang untuk dapat selalu mentoleransi secara alamiah


(2)

36

keberbedaan orang lain. Sebuah wilayah yang mengadopsi nilai-nilai moderat sebagai sumber tata sosialnya daripada satu tata nilai tradisional etnik tertentu. Dengan kondisi dan keadaan masyarakat sekitar pemondokan mahasiswa sendiri suasana letak rumah pemondokan dan rumah warga di dalam RT. Terlihat kalau padatnya rumah warga yang berdekatan di sana juga hadir beberapa dari rumah pemondokan mahasiswa sesuai letak Dena RT bisa di lihat nanti di bawah ini

Hou s e Hou s e Hou s e House Hou s e Build i ng 2 Hou s e

Buil ding 2

Hou s e Build i ng 2 Build i ng 2 Hou se Hou s e Hou s e Hou s e Mesjid Jln. Dipo negor o Rumah Kosan/ Pemondokan Jalan Setapak Keterangan :

Gambar 3.2. DenaRT 3 Margosari1


(3)

37

4.4. Kondisi Umum Mahasiswa Yang Berada Di Kost (Pemondokan)

Penelitian ini sendiri sebenarnya mengarahkan perhatian pada semua unit sosial yang ada di lingkungan kos (pemondokan) Margosari pada umum, namun tidak dapat sepenuhdilakukan, mengingat beragamnya realitas yang muncul. Sehingga penulis hanya fokus pada mahasiswa pemondokan. Margosari 1, RT 3. Dengan alasan karenamemiliki komunitas bermacam keunikan masalah tersendiri, namun lebih dari itu merupakan beberapa dari sedikit seperti; pondokan campuran yang antara - lain berada pada pemondokan belakang kampus UKSW. Semisal; Pemondokan campuran katakan sebagai puncak dari kosmopolitan dan transformasi sosial lingkungan pemondokanseperti sekitarandaerah Kemiri dan Cempaka, namun melihat kondisi yang ada sangat sayangkan. Karena mampu mengakomodirragam tradisional, bahwa perempuan dan laki-laki tidak boleh serumah. Pemondokan RT 3 berada cukup dekat dengan kampusatau dapat dikatakan sebagai paling tengah dari seluruh kompleks pemondokan UKSW Kota Salatiga. Dalam daerah Margosari sendiri berbagai Pemondokan mahasiswa antara rumah tinggal dengan pemondokan, juga rumah khusus pemondokan mahasiswa,sesuai penulis lakukan penelitian pada mahasiswa yang tidak bersikap intoleransi pada peraturan RT. Berkaitan dengan hal ini penulis kembali menunjukan pemetaan akan dari kondisi pemondokan sekaligus rumah tinggal dan kondisi rumah khusus pemondokan serta rumah tinggal tanpa pemondokan di margosari pada umum. Berdasarkan pemetaan pembandingkemudian akan membuat pemetaan tabel. sesuai dengan ketiga pembagian rumah pemondokan sendiri dan sekaligus rumah tinggal (pemondokan) serta rumah tinggal tanpa pemondokan. seperti di bawah ini:


(4)

38

Tabel 1: Pembanding Antara Rumah Tinggal dengan Pemondokan dan Khusus Rumah Pemondokan di Wilayah Margosari pada Umumnya.

Keterangan Jumlah RumahTingg

al dengan Pemondokan

Jumlah Khusus Rumah Pemondoka

n

Jumlah Rumah Tinggal Tanpa Pemondoka

n

Angka 5 20 437

Jumlah 5 20 437

Sumber: Hasil Survei dan Penelitian di daerah Margosari 1, RT 3, Tanggal 26 September

2012.

Berdasarkan tabel diatas sebagian besar jumlah rumah tinggal tanpa pemondokan menunjukan angka lebih tinggi dengan jumlah 437 (JR). dari jumlah rumah tinggal dengan pemondokan dan jumlah rumah khusus pemondokan. Demikian seperti data yang ada, ketahui pula bahwa dengan kondisi tempat penulis lakukan penelitian berlokasi RT 3, bahwa keberadaan jumlah pemondokan RT 3hanya menunjukan 4 (Tempat Pemondokan) selain dari 25 pemondokan yang berada di margosari pada umum. Antara pemondokan khusus mahasiswa masing – masing pemondokan Putri dan Putra. Dari ke-4 tempat pemondokan mahasiswa dari perempuanmenduduki 3 tempat rumah khusus pemondokan sedangkan satunya oleh laki-laki secara keseluruhan mahasiswa yang berada di RT 3, berjumlah sebanyak 27 (Orang) antara mahasiswa Perempuan dengan jumlah sebanyak 25 (Orang) dan Laki – laki terdiri hanya 2 (Orang). Masing – masing berlatar belakang etnis dari Sumatera, NTT, Maluku, Sulawesi serta entis jawa.


(5)

39

Juga kembali menunjukan tabel kedua sesuai dengan jumlah orang pemondokan, jumlah rumah dan jumlah pemondokan khusus di RT 3.

Tabel 2: Jumlah Orang Pemondokan, Jumlah Rumah dan Jumlah Pemondokan Khusus di RT 3.

Keterangan Jumlah Orang Pemondokan

Jumlah Rumah Jumlah Pemondokan

Angka 27 33 4

Jumlah 27 Orang 33 Kepala Keluarga 4 Pemondokan

Sumber: Hasil Survei dan Penelitian di RT 3, Pada; Tanggal 16, Oktober 2012.

Berdasarkan dengan tabel kedua, akan dilakukanpemetaan sesuai dengan kondisi tabel. Menunjukan bahwa sesuai jumlah orang pemondokan mahasiswa dengan keberadaaansebuah pemondokan berjumlah 27 (Orang), tidak terhitung dengan yang sudah lulus kemudian pulang kampung. Terdiri dari kaum laki-laki sebanyak 2 (Orang), Perempuan terdiri dari 25 (Orang). sementara jumlah rumah di daerah pemondokan RT 3, sesuai pengkondisian data RT, jumlah rumah sebanyak 33 (Per/KK). Sesuai kondisi kaum laki-laki terdiri atas 46 (Jiwa), semenatara perempuan sebanyak 53 (Jiwa), jumlah pemondokanRT 3, sesuai data sebanyak 4 (Pemondokan).

4.5.Peta Kota Salatiga (Jateng) dan Peta Perkampungan Sekitar Kota Salatiga.


(6)

40

Gambar 3.3. Peta Kota Salatiga

Sumber: Website Kota Salatiga, 2012.

Gambar 3.4.Peta Perkampungan Sekitar Kota Salatiga


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Simbolik Dalam Komunitas Vespa Kasoos T1 362009014 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1 T1 352008003 BAB I

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1 T1 352008003 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1 T1 352008003 BAB V

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1 T1 352008003 BAB VI

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Mahasiswa dalam Komunitas Sosial Masalah Melanggar Peraturan RT 3 di Margosari 1

0 0 10

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transformasi Komunitas Punk di Condong Catur Yogyakarta dalam Prespektif Modal Sosial T1 BAB IV

0 0 14

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Groupthink Komunitas Club Motor dalam Solidaritas Kelompok: Studi pada Komunitas RAC Salatiga T1 BAB IV

0 0 5

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Futsal Youthkrew Premier League dalam Eksistensi di Kota Salatiga T1 BAB IV

0 0 16