Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada
era globalisasi, semakin menjadi perhatian berbagai pihak. Kebutuhan
menjadi bangsa yang kreatif semakin dirasakan oleh berbagai kalangan
sehingga dalam berbagai kesempatan yang melibatkan masyarakat, hal yang
berkaitan dengan kreativitas selalu dimunculkan. Selain cerdas anak
Indonesia juga harus kreatif. Hal tersebut tentunya harus dilandasi pendapat
bahwa setiap anak mempunyai potensi kreatif. Potensi kreatif tersebut harus
dikembangkan semaksimal mungkin. Dalam dunia pendidikan, terkadang
para guru tidak memperhatikan potensi kreativitas yang dimiliki oleh para
siswanya.
Nasution (2006) menyatakan bahwa kesalahan terbesar dalam sistem
pendidikan di Indonesia hingga era 1990-an adalah “terlalu banyaknya
pelajaran menghafal dan mengingat, bukannya belajar secara kreatif dan
aktif. Begitu banyaknya pelajaran mengingat sehingga konsep berfikir logis
– sintesis, yang menjadi dasar berfikir rasional dan kreatif, menjadi kurang
porsinya”.
Dalam upaya mengembangkan potensi siswa SMA, sekolah yang

merupakan sumber belajar dan sekaligus ujung tombak pendidikan untuk
mengoptimalkan proses belajar siswa sehingga siswa mampu mencapai taraf
perkembangan yang optimal selaras usianya. Hal ini sejalan dengan asumsi

1

dasar, fungsi serta tujuan pendidikan sesuai Undang-Undang Sisdiknas
Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengaturan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan oleh diri, masyarakat, bangsa dan negara
(Munandar, 1999).
Kreativitas dapat pula dlihat sebagai suatu proses dan mungkin inilah
yang lebih esensial dan yang perlu dibina pada anak didik sejak dini untuk
bersibuk diri secara kreatif. Kreativitas sebagai suatu proses memikirkan
berbagai gagasan dalam menghadapi suatu persoalan atau masalah sebagai
proses “bermain” dengan gagasan-gagasan atau unsur-unsur dalam pikiran
merupakan keasyikan yang menyenangkan dan penuh tantangan bagi siswa
yang kreatif dalam belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang

subjektif, artinya individu sendiri yang menentukan mau atau tidak mau
belajar. Umumnya dapat dikatakan bahwa individu mau bahkan bergairah
untuk belajar jika individu tertarik terhadap bahan ,masalah, atau peristiwa
yang dihadapi. Individu harus mempelajarinya karena kalau tidak akibatnya
akan sangat merugikan diri individu. Belajar kreatif berhubungan erat
dengan

penghayatan

terhadap

pengalaman

belajar

yang

sangat

menyenangkan (Munandar, 1999).

Penelitian yang dilakukan oleh Nitis (2004) terhadap mahasiswa yang
mempunyai kreativitas tinggi terlihat ciri-ciri mahasiswa mempunyai

2

catatan yang lebih rapi dan bertanya saat kuliah. Kemudian ditanyakan
lebih lanjut hasil studi dengan menanyakan Indeks Prestasi Kumulatif/IPK
menunjukkan hasil yang memuaskan. Demikian juga untuk motivasi yang
tinggi yang terlihat ciri-ciri mengerjakan tugas tepat waktu, datang lebih
awal sebelum kuliah dimulai; ditanyakan lebih lanjut hasil studi dengan
menanyakan IPK menunjukkan hasil yang memuaskan.
Prestasi yang didapatkan peserta didik di sekolah tidak semata-mata
dipengaruhi oleh faktor IQ saja, melainkan dari banyak faktor salah satunya
adalah motivasi agar dapat berprestasi. Mc Clelland (1987) menyebutkan
bahwa motivasi berprestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat bekerja, termasuk belajar seseorang yang mendorong untuk
mengembangkan kreativitas dan menggerakkan semua kemampuan serta
energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi yang maksimal. Motivasi
ini terefleksi dalam perilaku-perilaku seperti pencapaian tujuan yang sulit,
penentuan rekor baru, ingin sukses dalam penyelesaian tugas yang sulit dan

mengerjakan sesuatu yang belum selesai sebelumnya. Individu-individu
tersebut menyukai tugas tugas yang kesuksesannya tergantung pada usaha
dan kemampuan yang maksimal.
Sejumlah penelitian menyatakan bahwa terdapat korelasi positif
antara kreativitas dengan motivasi berprestasi, seperti penelitian Kuntjojo,
Andik Matulessy (2011) di Kediri yang meneliti tentang “Hubungan antara
metakognisi dan motivasi berprestasi dengan kreativitas mahasiswa
Semester I 2011/2012 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

3

Nusantara PGRI Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metakognisi
dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berhubungan positif sangat
signifikan dengan kreativitas yang ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar
63,084 dan signifikansi 0,000 (< 0,05). Hasil analisi regresi menunjukkan
bahwa koefisien determinasi sebesar 0,508. Artinya prosentase sumbangan
pengaruh variabel bebas (metakognisi dan motivasi berprestasi) secara
bersama terhadap variabel kreativitas sebesar 50,8 %. Hasil analisis korelasi
secara parsial menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara metakognisi dengan kreativitas dan ada hubungan positif

yang sangat signifikan antara motivasi berprestasi dengan kreativitas.
Berbanding terbalik dengan penelitian Tati Suryati (2005) yang menyatakan
tidak ada korelasi yang positif antara motivasi berprestasi dengan kreativitas
pada siswa SMU Bintara Depok.
Motivasi yang muncul dari dalam diri individu tidak terlepas dari
adanya kebutuhan. Adanya motivasi tersebut yang akan menimbulkan
dorongan atau motif dalam diri individu untuk melakukan tindakan. Mc
Clelland (1985) mengatakan bahwa motivasi berprestasi merupakan usaha
yang dilakukan untuk mencapai sukses dalam suatu persaingan berdasarkan
keunggulan yang didasarkan pada prestasi orang lain atau prestasi diri
sendiri sebelumnya.
Munandar (1995), mengatakan bahwa agar dapat terwujud,
kreativitas anak, membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu
(motivasi intrinsik) maupun dorongan dari luar (motivasi ektrinsik). Pada

4

setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan dirinya,
dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, dorongan untuk
mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang. Dorongan

ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu
membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya
menjadi dirinya sepenuhnya.
Dalam jurnal“Directorate-General for Education an Culture, the
European Commission (dalam Kuntjojo, 2011), Yang membahas hubungan
motivasi dengan kreativitas, dalam jurnal tersebut dikatakan bahwa salah
satu aspek yang mempengaruhi kreativitas adalah motivasi, termasuk
didalamnya motivasi berprestasi.
Woolfolk

(Kuntjojo,

2011)

menyatakan

bahwa

motivasi,


persistensi, dan dukungan sosial juga berperan penting dalam proses
kreatif, Hubungan motivasi dengan kreativitas juga sejalan dengan apa
yang dinyatakan oleh Sternberg. Menurut Strenberg (Kuntjojo, 2011) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas seseorang, diantaranya
adalah motivasi yang sangat tinggi untuk menjadi kreatif di bidang tertentu.
Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS SMA N 2 Salatiga.
Berdasarkan observasi penulis di SMA N 2 kelas IPA, IPS dan Bahasa dan
hasil wawancara dengan Kepala Sekolah di SMA N 2 Salatiga, hasil
observasi dan wawancara menunjukkan bahwa di kelas XI IPS SMA N 2
Salatiga memiliki kreativitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan kelas
IPA dan Bahasa, karena kelas IPS sering mengadakan acara-acara kreatif

5

disekolah seperti pensi, fashion show, dekorasi panggung yang unik dan
berbagai

kegiatan

kreatif


lainnya.

Ditunjang

dengan

kegiatan

ekstrakurikuler di SMA N 2 yaitu menyablon dan mendesain baju, yang
merupakan kegiatan untuk melatih kreativitas siswa di SMA N 2, Jarang
sekolah lain yang mengadakan ektrakurikuler seperti menyablon dan
mendesain baju tersebut. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstra tersebut
cukup banyak terutama dari siswa-siswi kelas IPS dan tentunya motivasi
dari siswa kelas XI IPS SMA N 2 pun cukup tinggi untuk meraih prestasi
dibidang – bidang tersebut karena menurut Strenberg (kuntjojo, 2011) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas seseorang, diantaranya
adalah motivasi yang sangat tinggi untuk menjadi kreatif di bidang tertentu.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
melakukan penelitian “Hubungan antara motivasi berprestasi dengan

kreativitas di kelas XI IPS SMA N 2 Salatiga”

1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dikemukakan
sebagai berikut: “Adakah hubungan yang signifikan antara motivasi
berprestasi dan kreativitas siswa kelas XI IPS SMA N 2 Salatiga”

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan
antara motivasi berprestasi dan kreativitas siswa kelas XI IPS SMA N 2
Salatiga.
6

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini jika ada hubungan antara kreativitas dan
motivasi berprestasi akan mendukung jurnal ,“Directorate-General for
Education an Culture, the European Commission, ( Kuntjojo, 2011) Yang
membahas hubungan motivasi dengan kreativitas, Woolfolk ( Kuntjojo,
2011) menyatakan bahwa motivasi, persistensi, dan dukungan sosial juga

berperan penting dalam proses kreatif.

Motivasi berprestasi yang

merupakan salah satu jenis motivasi, menurut hasil penelitian DeCharms
dan Muller serta hasil penelitian Hakim (Kuntjojo, 2011), berkorelasi
positif secara signifikan dengan kreativitas. Hubungan motivasi dengan
kreativitas juga sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Sternberg.
Menurut

Strenberg

(Kuntjojo,

2011)

ada

beberapa


faktor

yang

mempengaruhi kreativitas seseorang, diantaranya adalah motivasi yang
sangat tinggi untuk menjadi kreatif di bidang tertentu. Akan tetapi jika hasil
penelitian ini tidak ada hubungan antara kreativitas dan motivasi berprestasi
maka hasil ini tidak mendukung jurnal tersebut.
1.4.2 Manfaat Praktis
. Melalui penelitian ini dapat memberi sumbangan bagi ilmu
pengetahuan khususnya dalam pendidikan, yaitu sumbangan informasi
tentang tingkat hubungan antara motivasi berprestasi dengan kreativitas
siswa di SMA. Selain itu temuan penelitian ini dapat dijadikan sebagai

7

landasan guru pembimbing untuk merancang dan melaksanakan kegiatan
layanan yang berhubungan motivasi berprestasi dengan dengan
kreativitas.
1.5 Sistematika Penelitian
BAB I. PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan tentang teori agresivitas, teori penyesuaian
sosial, hubungan antara variabel, dan hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel,
variabel penelitian, definisi operasional, metode pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum subjek penelitian,
penyajian data, analisi data, pengujian hipotesis, dan hasil
pembahasan penelitian.
BAB V. PENUTUP
Bab ini berisi simpulan dan saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

8

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009098 BAB I

0 1 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009098 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Penyesuaian Sosial dengan Agresivitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009098 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB IV

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga

0 0 23

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Harga Diri dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Salatiga

0 0 1

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Konformitas Negatif Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salatiga T1 BAB I

0 0 7