Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating T2 932010901 BAB IV

(1)

- 31 -

4.1 Deskriptif Umum Responden

Penelitian ini mengambil sampel karyawan pada

Ministério Agricultura e Pesças (MAP) di RDTL terhadap keseluruh Direktur Nasional, kepala Departemen dan kepala bagian serta staff. Diperoleh sebanyak 100 instrumen berupa kuisioner yang kembalikan. Berdasarkan karakteris responden terdiri dari empat karakteris antara lain: Jenis kelamin, Usia/Umur, Pendidikan serta Masa Dinas/kerja. Dapat dilihat dalam tampilan tabel berikut ini.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

Karakteris Kategori Jumlah Resp. %

Jenis Kelamin Laki-Laki 57 57%

Perempuan 43 43%

Usia/Umur 21-30 31-40 43 40 43% 40%

> 40 17 17%

Pendidikan

SMA 33 33%

D1 9 9%

S1 57 57%

S2 1 1%

Masa Dinas/Kerja

0-2 th 27 27% 3-5 th 35 35% 6-9 th 22 22% > 9 th 16 16%


(2)

- 32 -

Berdasarkan klasifikasi jenis kelamin terdapat responden laki-laki sebanyak 57 orang (57%) sedangkan perempuan sebanyak 43 orang (43%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan usia/Umur antara 21-30 tahun sebanyak 43 orang (43%) 31-40 tahun sebanyka 40 orang (40%) 40 tahun keatas sebanyak 17 0rang (17%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 21-30 tahun. Sedangkan responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebanyak 33 orang (33%) Tingkat Diploma sebanyak 9 orang (9%) Strata Satu sebanyak 57 orang (57%) Strata Dua sebanyak 1 orang (1%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan Strata Satu. Serta Karakteris responden berdasarkan Masa Kerja adalah O-2 tahun sebanyak 27 orang (27%) 3-5 tahun sebanyak 35 orang (35%) 6-9 tahun sebanyak 22 orang (22%) 9 tahun keatas sebanyak 16 orang (16%). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden dengan masa kerja 3-5 tahun.

4.2 Statistik Deskriptif

Partisipasi Anggaran menunjukkan partisipasi para penjabat tingkat menengah dan tingkat bawah


(3)

- 33 -

dalam proses penganggaran yang mengarah pada seberapa besar tingkat keterlibatan para pejabat tingkat menengah dan bawah dan pengaruhnya saat menyusun anggaran. Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah dilakukan uji kualitas instrumen. Maka ke lima (5) pertanyaan yang selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi anggaran dari responden. Tabel berikut ini merupakan data statistik deskriptif tentang pertanyaan- perttanyaan untuk mengukur partisipasi anggaran.

Tabel.4.2

Deskriptif Statistik Variabel Partisipasi Anggaran

Indikator Variabel

Min Max Mean Std. Dev.

1. Keikutsertaan dalam penyusunan

anggaran 1 5 3.44 1.174

2. Kepuasan dalam penyusunan anggaran 1 5 3.92 1.220

3. Kebutuhan memberikan pendapat 1 5 3.18 1.274

4. Besarnya pengaruh terhadap

penetapan anggaran 1 5 2.85 1.067

5. Frekuensi memberikan pendapat 1 5 3.01 1.243

Rata-rata Partisipasi Anggaran 1.00 5.00 3,21 0,933 Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012


(4)

- 34 -

Dari tabel 4.2 Statistik deskriptif diatas menunjukkan nilai Mean atau rata-rata keseluruhan variabel partisipasi anggaran. Dari hasil tabel menunjukkan skor rata-rata (mean) sebesar 3,21, nilai tersebut terletak pada interval jawaban 2,61 – 3,40 yang berarti para responden memiliki tingkat partisipasi anggaran relatif sedang. Sedangkan nilai

standard Deviation sebesar 0,933 menunjukkan bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif kecil. Hal ini berarti jawaban responden menyebar kedalam lima kategori dengan kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat partisipasi saat melaksanakan lima bidang kegiatan diatas. Dalam pengukuran variabel partisipasi anggaran terdapat semua indikator yang nilai Mean

atau rata-ratanya sedang dan termasuk kategori sedang.

Nilai Mean kelima indikator yang ada juga menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat Partisipasi Anggaran yang Sedang. Nilai Mean kelima indikator yang ada juga menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat Partisiapsi Anggaran yang sedang. Pertama dengan nilai Mean sebesar 3,44 maka itu berarti responden memiliki tingkat kontribusi yang sedang saat ikut terlibat dalam penyusunan anggaran.


(5)

- 35 -

Kedua, dengan tingkat partisipasi yang rendah maka hal ini membuat para responden memiliki tingkat kepuasan yang rendah dalam penyusunan anggaran. Dengan nilai Mean sebesar 3,92. Ketiga, nilai Mean

sebesar 3,18 menunjukkan bahwa responden segan untuk memberikan pendapat atau usulan kepada atasannya mengenai anggaran yang sedang disusun. Keempat, dengan ikut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran mempunyai pengaruh yang rendah dalam penentuan anggaran dengan menunjukkan nilai Mean sebesar 2,85. Dan yang terakhir, dengan dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran, maka para responden tidak percaya bahwa pendapat mereka turut mempengaruhi rancangan anggaran yang sedang disusun, ditunjukan dengan nilai Mean sebesar 3,01.

Senjangan anggaran adalah suatu usaha untuk menyiasati anggaran yang difokuskan pada kemudahan mencapai target anggaran dengan harapan menunjukkan kinerja yang lebih baik, Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah dilakukan uji kualitas instrumen. Maka ke lima (5) pertanyaan yang selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat Senjangan anggaran dari responden. Tabel berikut ini


(6)

- 36 -

merupakan data statistik deskriptif tentang pertanyaan- perttanyaan untuk mengukur Senjangan anggaran.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Senjangan Anggaran

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

Dari hasil tabel tersebut diketahui rata-rata (Mean ) adalah 3,45. Maka nilai tersebut terletak pada interval jawaban 3,41 -4,20 yang berarti para responden memiliki tingkat Senjangan anggaran relatif Tinggi. Sedangkan nilai standard Deviation sebesar 0,850 menunjukkan bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif kecil atau tidak

Indikator Variabel Min Max Mean

Std. Dev. 1. Standar yang digunakan dlm

anggaran mendorong produktiftas

1 5 3.48 1.086

2. Kepastian mengenai

terlaksananya anggaran 1 5 2.92 1.236

3. Memonitorir pengeluaran yg

menjadi wewenang 1 5 3.91 1.092

4. Anggaran yg menjadi

tanggungjawab 1 5 3.60 1.163

5. Kesulitan pencapain anggaran 1 5 3.34 1.156


(7)

- 37 -

bervariasi. Hal ini berarti jawaban responden menyebar kedalam lima kategori dengan kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat Senjangan saat melaksanakan lima bidang kegiatan diatas.

Dalam pengukuran variabel Senjangan anggaran terdapat semua indikator yang nilai Mean atau rata-ratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi. Dalam pengukuran variabel Senjangan anggaran terdapat empat indikator yang nilai Mean atau rata-ratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi.

Nilai Mean keempat indikator yang ada juga menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat Senjangan Anggaran yang tinggi. Pertama dengan nilai

Mean sebesar 3,48 hal ini menunjukkan tidak adanya aturan atau standar yang digunakan dalam anggaran ternyata mendorong produktifitas yang tinggi di unit kerja para responden. Kedua, Responden tidak merasa setiap bentuk pengeluaran diunit kerja masing-masing tidak perlu diawasi dengan baik sehingga tidak terjadi pengeluaran di luar, apa yang sudah dianggakan. Hal ini menunjukkan dengan nilai Mean sebesar 2,92. Ketiga, dengan nilai Mean sebesar 3,91 menunjukkan bahwa responden memandangkan anggaran dalam unit kerja tidak pasti terlaksanakan. Keempat, nilai


(8)

- 38 -

Mean sebesar 3,60 menunjukkan bahwa responden memandangkan bahwa anggaran dalam unit kerja mereka tidak susah dicapai atau direalisasikan. Sedangkan Nilai Mean indikator kelima juga menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat Senjangan Anggaran yang tinggi dengan nilai Mean

sebesar 3,34 menunjukkan bahwa responden memandang Senjangan dalam anggaran sebagai hal yang tidak baik sehingga tingkat respondennya rendah.

Ketidakpastian Lingkungan merupakan situasi di mana pejabat tingkat menengh dan bawah mengalami hambatan dalam memprediksi sesuatu disekitarnya, Untuk mengukur variabel ini terdapat 5 pertanyaan yang diajukan. Tetapi setelah dilakukan uji kualitas instrumen. Maka ke lima (5) pertanyaan yang selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat Ketidakpastian Lingkungan dari responden. Tabel berikut ini merupakan data statistik deskriptif tentang pertanyaan- perttanyaan untuk mengukur Ketidakpastian Lingkungan.


(9)

- 39 - Tabel 4.4

Deskriptif Statistik Variabel Ketidakpastian Lingkungan

Indikator Variabel Min Max Mean

Std. Dev. 1. Peroleh informasi untuk

mendukung keputusan 1 5 2.93 1.182

2. Mengukur benar/tidaknya

suatu keputusan 1 5 3.19 1.060

3. Keyakinan dalam mengambil

suatu tindakan 1 5 2.53 1.123

4. Mengetahui harapan dari

pihak luar 1 5 2.65 1.104

5. Kesulitan dalam menentukan metode untuk mencapai sasaran

1 5 3.13 1.134

Rata-rata Ketidakpastian

Lingkungan 1.00 5.00 3,06 0,085

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

Dari hasil tabel tersebut diketahui skor rata-rata sebesar 3,37. Maka nilai tersebut terletak pada interval jawaban 2,61 – 3,40 yang berarti para responden memiliki tingkat Ketidakpastian Lingkungan relatif sedang. Sedangkan nilai standard Deviation sebesar 0,085 menunjukkan bahwa variasi jawaban responden terhadap variabel ini relatif kecil atau tidak bervariasi. Hal ini berarti jawaban


(10)

- 40 -

responden menyebar kedalam lima kategori dengan kecenderungan yang sama yakni memiliki tingkat Ketidakpastian saat melaksanakan lima bidang kegiatan diatas.

Dalam pengukuran variabel Ketidakpastian Lingkungan terdapat dua indikator yang nilai Mean

atau rata-ratanya tinggi dan termasuk kategori tinggi. Pertama dengan nilai Mean sebesar 3.19 hal ini menunjukkan tidak adanya Keyakinan dalam mengambil suatu tindakan di dalam unit kerja para responden sedangkan yang kedua, Responden tidak merasa mengetahui harapan dalam unit kerja mereka. Hal ini menunjukkan dengan nilai Mean sebesar 3,13.

4.3 Uji Kualitas Data

Ada dua prosedur dalam pengujian kualitas data yaitu:

1. Uji Reabilitas, dapat dilakukan dengan melihat Koefisien cronbach’s alpha di mana instrument penelitian dianggap reliable apabila Nilai

Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60

2. Uji Validitas, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung(Corrected item Total Correlation) dengan nilai tabel dari tiap


(11)

- 41 -

kebebasan (df) = n-2 (Ghozali,2002)

Berikut ini hasil uji kualitas dan reabilitas data dari variable-variable yang digunakan peneliti dalam pengujian:

4.3.1 Uji Instrument Validatas dan Reliabilitas Data

Hasil output Reability variable partisipasi anggaran,ketidakpastian Lingkungan dan Senjangan Anggaran pada (lampiran )dapat di lihat bawah variabel partisipasi anggaran memiliki Cronbach’s

alpha 0,632. variabel Ketidapastian Lingkungan memiliki Cronbach’s alpha 0,653. Dan variabel Senjangan anggaran memiliki Cronbach’s alpha 0,718. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bawah item Semua pertanyaan kuisioner dari ketiga variabel sudah memiliki realibilitas yang tinggi karena nilainya lebih sebesar dari 0,60,

Tabel 4.5

Instrument Validitas dan Reliabilitas

Item Corrected

Item-Total Correlation

r tabel Keterangan

Partisipasi Anggaran

Pertanyaan 1 0.513 0,339 Valid Pertanyaan 2 0.443 0,339 Valid


(12)

- 42 -

Pertanyaan 3 0.572 0,339 Valid Pertanyaan 4 0.519 0,339 Valid Pertanyaan 5 0.423 0,339 Valid

Ketidapastian Lingkungan

Pertanyaan 1 0.625 0,339 Valid Pertanyaan 2 0.487 0,339 Valid Pertanyaan 3 0.703 0,339 Valid Pertanyaan 4 0.649 0,339 Valid Pertanyaan 5 0.477 0,339 Valid

Senjangan Anggaran

Pertanyaan 1 0.601 0,339 Valid Pertanyaan 2 0.430 0,339 Valid Pertanyaan 3 0.547 0,339 Valid Pertanyaan 4 0.541 0,339 Valid Pertanyaan 5 0.439 0,339 Valid

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

1. Partisipasi Anggaran

Dalam kolom Corrected Item Total Correlation

merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan

dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%.


(13)

- 43 -

2. Ketidakpastian Lingkungan

Dalam kolom Corrected Item Total Correlation

merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan

dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%.

3. Senjangan Anggaran

Dalam kolom Corrected Item Total Correlation

merupakan korelasi antara skor item dengan total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Untuk menguji Validitas, butir pertanyaan

dengan derajat kebebasan (df) = 98 yaitu 0,339. Berdasarkan tabel 4.5 terdapat hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid karena nilai r hitung > r tabel pada taraf signifikan 5%.


(14)

- 44 - 4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan dua cara, yaitu analisi grafik dan analisis Statistik. Melalui analisis grafik dapat dilihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal(Ghozali, 2002). Juga dapat dilihat Normal Probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Pada penelitian ini terdapat hasil pengolahan data menampilkan grafik normal, plot yang ada menunjukkan titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik Histogram pola distribusi normal. Oleh karena itu, Model regresi dalam penelitian ini layak dipakai untuk memprediksi senjangan berdasarkan masukan variabel indenpendennya yaitu partisipasi anggaran dan Ketidakpastian Lingkungan.


(15)

- 45 -

Gambar: 4.1 Normal P-Plot

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

Gambar: 4.2 Histogram

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

Cara kedua untuk melihat normalitas suatu data adalah melalui analisis statistik, Uji st atistik


(16)

- 46 -

yang dapat dilakukan adalah uji statistik non parametrik One Kolmogorov Smirnov Test dengan ketentuan apabila probabilitas melebih taraf signifikan yang ditetapkan yaitu 0,05 maka data yang dipakai dalam penelitian berdistribusi normal. Sebaliknya , apabila nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka data yang dipakai peneliti dalam penelitian tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Predicted

Value

N 100

Normal Parametersa Mean 17.5200000

Std. Deviation 1.75675805 Most Extreme

Differences

Absolute .076

Positive .067

Negative -.076 Kolmogorov-Smirnov Z .765 Asymp. Sig. (2-tailed) .602 a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diperoleh nilai kolmogorov-smirnov adalah sebesar 0,765 dan


(17)

- 47 -

signifikan pada 0,602 hal ini membuktikan nilai signifikannya lebih tinggi dari 0,05, sehingga berarti data residual terdistribusi secara normal.

Uji Multikolinearitas

Tabel 4.7 Coefficientsa

Model

Unstandardize d Coefficients

Standard ized Coefficie

nts

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toler ance VIF 1 (Constan

t) 10.528 1.851 5.688 .000

PA .356 .086 .391 4.161 .000 .970 1.031 KL .083 .094 .083 .883 .380 .970 1.031 a. Dependent

Variable: SA

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas antara Variabel independen.


(18)

- 48 - Uji Heterokedastisitas

Gambar: 4.3

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

Uji heterokedastisitas dengan tujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan yang lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas. Dalam model regresi dinyatakan telah terjadi heterokedasitas apabila titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang diatur. Model regresi tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y.


(19)

- 49 -

Dapat dilihat dari grafik Scotterplot penelitian ini, menunjukkan bahwa titik-titk menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi, layak untuk memprediksi senjangan anggaran berdasarkan masukan variabel-variabel independennya.

4.5 Pengujian Hipotesis Penelitian

4.5.1

Uji hipotesis pertama

Pengujian hipotesis ini didasarkan atas pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis regresi yang telah ditampilkan pada Tabel 4.8 (Model Summary). Pengujian hipotesis ini adalah dengan menganalisis nilai koefisien determinasi (R²).

Tabel 4.8

Hasil Analisi Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .405a .164 .156 3.90623

a. Predictors: (Constant), PA b. Dependent Variable: SA

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012


(20)

- 50 -

Nilai R Square atau koefisien determinasi dapat dilhat dari tabel sebesar 0,164 yang berarti bahwa variabel dependen ( Senjangan Anggaran) mampu dijelaskan oleh variabel independen ( Partisipasi Anggaran) sebesar 16,4% dan selebihnya 83,6% (100%-16,4%) dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian.

Tabel 4.10

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.588 1.408 8.232 .000 PA .369 .084 .405 4.387 .000 a. Dependent Variable:

SA

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel 4.10 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:

Senjangan Anggaran = 11.588 + 0.369 PA Dari hasil analisis regresi pada tabel diatas, tampak bahwa variabel partisipasi anggaran memiliki


(21)

- 51 -

nilai koefisien beta sebesar 0.405 dengan nilai t hitung

sebesar 4.387 dan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap senjangan anggaran.

4.5.2 Uji hipotesis kedua

Dalam menguji hipotesis kedua, peneliti menggunakan analisis regresi moderasi dengan uji selisih mutlak. Uji selisih mutlak adalah uji signifikansi persamaan regresi yang mengandung unsur interaksi antara variabel independen dan variabel pemoderasi yang berpengaruh terhadap variabel dependen yang diukur dengan nilai absolute

perbedaan antara nilai variabel

Ҳ

1 dan

Ҳ

2.

Tabel 4.11

Hasil Analisis Koefesien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .413a .171 .154 3.91063

a. Predictors: (Constant), KL, PA b. Dependent Variable: SA

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012


(22)

- 52 -

Berdasarkan hasil tabel 4.11 diatas memberikan hasil adjusted R square sebesar 0,154. Hal ini berarti bahwa 15,4% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variabel –variabel independen yaitu, ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan. Sisanya sebesar 84,6% (100%-15,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian.

Tabel 4.13 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 10.528 1.851 5.688 .000 PA .356 .086 .391 4.161 .000 KL .083 .094 .083 .883 .380 a. Dependent

Variable: SA

Sumber: Hasil olahan data primer dengan alat bantu program statistik,2012

Dari hasil analisis regresi pada tabel diatas, tampak bahwa variabel partisipasi anggaran memiliki nilai koefisien beta sebesar 0, 391 dengan nilai t hitung sebesar 4.161 dan signifikansi 0,000. Oleh


(23)

- 53 -

karena itu disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran.

Variabel ketidakpastian lingkungan memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,083 dengan nilai t hitung sebesar 0.883 dan signifikansi 0,380. Dapat disimpulkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap senjangan anggaran.

Tabel 4.14 Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .495a .245 .221 3.75129

a. Predictors: (Constant), PAKL, PA, KL b. Dependent Variable: SA

Tabel 4.15 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 23.191 4.492 5.162 .000 PA -.384 .255 -.421 -1.507 .135 KL -.771 .293 -.772 -2.636 .010 PAKL .049 .016 1.306 3.068 .003 a. Dependent Variable:


(24)

- 54 -

Dalam hasil persamaan regresi menunjukkan secara individu variabel partisipasi anggaran memberikan nilai koefisien -0.384 dengan probabilitas signifikan 0.135 artinya tidak berpengaruh terhadap senjangan anggaran dan variabel ketidakpastian lingkungan memberikan nilai koefisien -0.771 dengan probabilitas signifikan 0.010 artinya berpengaruh negatif signifikan terhadap senjangan anggaran sedangkan pengaruh interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan yang diukur dengan nilai absolute memiliki nilai koefisien beta sebesar 1.306 dengan nilai t hitung sebesar 3.068 dan signifikansi 0,003. Temuan ini menunjukkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan memang merupakan variabel moderating.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel-tabel diatas terdapat hasil pengujian terhadap model summary pada tabel 4.8,tabel 4.11 dan dan tabel 4.15 Coefficients pada tabel 4.10 tabel 4.13 dan tabel 4.15 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B dan kolom R Square dapat dilihat hasil ringkasan output regresi yang ditampilkan sebagai berikut:


(25)

- 55 -

1. SA = 11,588 + 0,369 PA Adj.R Square 0,156 2. SA = 10.528 + 0,356 PA + 0,083 KL Adj.R Square 0,154 3. SA=23.191-0,384PA-0,771KL+0,049PAKL Adj.RSquare 0,221

Dari hasil ringkasan output regresi menunjukkan interaksi yang dimasukkan kedalam model regresi dapat mempengaruhi partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan.

Hasil tersebut membandingkan ketiga regresi

maka diperoleh informasi bahwa β2 ≠ 0 (signifikan) dan β3 ≠ 0 ( juga signifikan) maka dapat disimpulkan

bahwa variabel ketidapastian lingkungan merupakan variabel mederating terhadap variabel partisipasi Anggaran dengan Variabel Senjangan Anggaran. Hal ini jika dilihat pengaruh variabel Ketidakpastian Lingkungan organisasi secara individu, dapat diperoleh hasil bahwa Ketidakpastian Lingkungan juga merupakan variabel independen yang dapat berpengaruh terhadap Senjangan Anggaran.


(26)

- 56 -

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran

Berdasarkan hasil analisis regresi antara Partisipasi Anggaran (X) dengan Senjangan Anggaran (Y) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada nilai probabilitas sebesar 0,000 mempunyai nilai yang lebih kecil dari 0,05), dan nilai koefisien regresi menunjukkan hasil yang positif, yaitu sebesar 0,395. Hal ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Berarti semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran, tingkat kecenderungan untuk penciptaan senjangan anggaran juga meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis 1, dimana partisipasi anggaran akan meningkatkan senjangan anggaran.

Berdasarkan hasil penelitian ini, terlihat bahwa dalam Ministerio Agricultura e Pescas MAP di RDTL yang menjadi obyek penelitian, partisipasi anggaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan senjangan anggaran. Dapat disimpulkan juga bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran menunjukkan pengaruh positif yang berarti


(27)

- 57 -

semakin tinggi partisipasi, maka akan semakin tinggi juga senjangan anggaran.

Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Asriningati (2006), Young (1985), dan Yuwono (1999), dimana hasil penelitian partisipasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap senjangan anggaran. Peningkatan kecenderungan untuk menciptakan senjangan anggaran sejalan dengan peningkatan tingkat partisipasi tersebut menunjukkan suatu perilaku disfungsional dari penggunaan anggaran partisipatif. Kecenderungan peningkatan timbulnya perilaku disfungsional dalam partisipasi anggaran yang tinggi ini menimbulkan dugaan akan adanya kesalahan dalam sistem penilaian kinerja atau mungkin sistem tersebut tidak sesuai untuk diterapkan, karena penilaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian target anggaran memungkinkan bawahan menghindari penilaian buruk atas kinerjanya dengan memasukkan senjangan pada anggaran yang disusunnya. Menurut Dunk (1990), jika bawahan diberi kesempatan untuk menciptakan sendiri standar untuk menilai kinerja mereka, mereka akan memiliki kecenderungan untuk menggunakan kelebihan akan pengetahuan yang mereka miliki untuk menciptakan senjangan pada


(28)

- 58 -

anggarannya. Hal tersebut dikarenakan kompensasi manajerial yang diberikan kepada mereka didasarkan pada pencapaian target mereka dan informasi yang mereka miliki akan digunakan untuk menilai kinerja mereka.

4.6.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran

Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 di atas dalam persamaan regresi menunjukkan partisipasi anggaran diperoleh nilai t hitung -1.507 dengan signifikan

partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran sedangkan ketidakpastian lingkungan diperoleh nilai t hitung

hal ini menunjukkan bahwa faktor Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran bahwa Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan pada nilai probabilitas sebesar 0,003 mempunyai nilai lebih kecil daripada 0,05) terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran dengan nilai koefisien regresi yang bernilai sebesar 1.306.


(29)

- 59 -

Dengan demikian ketidakpastian lingkungan mampu bertindak sebagai variabel yang memoderating partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis 2, dimana ketidakpastian lingkungan mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terlihat bahwa dalam Ministerio Agricultura e Pescas MAP di RDTL yang menjadi obyek penelitian, ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Govindarajan (1986) menyatakan bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah positif dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Demikian juga sebaliknya partisipasi anggaran akan mempunyai pengaruh negatif terhadap senjangan anggaran, dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Seorang bawahan yang mempunyai partisipasi tinggi dalam anggaran dan menghadapi ketidakpastian lingkungan yang rendah, akan mampu menciptakan senjangan dalam anggaran, karena ia mampu mengatasi ketidakpastian dan mampu memprediksi


(30)

- 60 -

masa mendatang. Sebaliknya, dalam ketidakpastian yang tinggi, akan semakin sulit untuk memprediksi masa depan dan semakin sulit pula menciptakan senjangan anggaran.


(1)

- 55 -

1. SA = 11,588 + 0,369 PA Adj.R Square 0,156 2. SA = 10.528 + 0,356 PA + 0,083 KL Adj.R Square 0,154 3. SA=23.191-0,384PA-0,771KL+0,049PAKL Adj.RSquare 0,221

Dari hasil ringkasan output regresi menunjukkan interaksi yang dimasukkan kedalam model regresi dapat mempengaruhi partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan.

Hasil tersebut membandingkan ketiga regresi maka diperoleh informasi bahwa β2 ≠ 0 (signifikan) dan β3 ≠ 0 ( juga signifikan) maka dapat disimpulkan bahwa variabel ketidapastian lingkungan merupakan variabel mederating terhadap variabel partisipasi Anggaran dengan Variabel Senjangan Anggaran. Hal ini jika dilihat pengaruh variabel Ketidakpastian Lingkungan organisasi secara individu, dapat diperoleh hasil bahwa Ketidakpastian Lingkungan juga merupakan variabel independen yang dapat berpengaruh terhadap Senjangan Anggaran.


(2)

- 56 -

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran

Berdasarkan hasil analisis regresi antara Partisipasi Anggaran (X) dengan Senjangan Anggaran (Y) menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada nilai probabilitas sebesar 0,000 mempunyai nilai yang lebih kecil dari 0,05), dan nilai koefisien regresi menunjukkan hasil yang positif, yaitu sebesar 0,395. Hal ini menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Berarti semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran, tingkat kecenderungan untuk penciptaan senjangan anggaran juga meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis 1, dimana partisipasi anggaran akan meningkatkan senjangan anggaran.

Berdasarkan hasil penelitian ini, terlihat bahwa dalam Ministerio Agricultura e Pescas MAP di RDTL yang menjadi obyek penelitian, partisipasi anggaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan senjangan anggaran. Dapat disimpulkan juga bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran menunjukkan pengaruh positif yang berarti


(3)

- 57 -

semakin tinggi partisipasi, maka akan semakin tinggi juga senjangan anggaran.

Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Asriningati (2006), Young (1985), dan Yuwono (1999), dimana hasil penelitian partisipasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap senjangan anggaran. Peningkatan kecenderungan untuk menciptakan senjangan anggaran sejalan dengan peningkatan tingkat partisipasi tersebut menunjukkan suatu perilaku disfungsional dari penggunaan anggaran partisipatif. Kecenderungan peningkatan timbulnya perilaku disfungsional dalam partisipasi anggaran yang tinggi ini menimbulkan dugaan akan adanya kesalahan dalam sistem penilaian kinerja atau mungkin sistem tersebut tidak sesuai untuk diterapkan, karena penilaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian target anggaran memungkinkan bawahan menghindari penilaian buruk atas kinerjanya dengan memasukkan senjangan pada anggaran yang disusunnya. Menurut Dunk (1990), jika bawahan diberi kesempatan untuk menciptakan sendiri standar untuk menilai kinerja mereka, mereka akan memiliki kecenderungan untuk menggunakan kelebihan akan pengetahuan yang mereka miliki untuk menciptakan senjangan pada


(4)

- 58 -

anggarannya. Hal tersebut dikarenakan kompensasi manajerial yang diberikan kepada mereka didasarkan pada pencapaian target mereka dan informasi yang mereka miliki akan digunakan untuk menilai kinerja mereka.

4.6.2 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran

Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 di atas dalam persamaan regresi menunjukkan partisipasi anggaran diperoleh nilai t hitung -1.507 dengan signifikan

partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran sedangkan ketidakpastian lingkungan diperoleh nilai t hitung

hal ini menunjukkan bahwa faktor Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap senjangan anggaran bahwa Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan pada nilai probabilitas sebesar 0,003 mempunyai nilai lebih kecil daripada 0,05) terhadap hubungan antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran dengan nilai koefisien regresi yang bernilai sebesar 1.306.


(5)

- 59 -

Dengan demikian ketidakpastian lingkungan mampu bertindak sebagai variabel yang memoderating partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis 2, dimana ketidakpastian lingkungan mampu bertindak sebagai variabel moderating terhadap partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terlihat bahwa dalam Ministerio

Agricultura e Pescas MAP di RDTL yang menjadi obyek

penelitian, ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Govindarajan (1986) menyatakan bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah positif dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Demikian juga sebaliknya partisipasi anggaran akan mempunyai pengaruh negatif terhadap senjangan anggaran, dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi. Seorang bawahan yang mempunyai partisipasi tinggi dalam anggaran dan menghadapi ketidakpastian lingkungan yang rendah, akan mampu menciptakan senjangan dalam anggaran, karena ia mampu mengatasi ketidakpastian dan mampu memprediksi


(6)

- 60 -

masa mendatang. Sebaliknya, dalam ketidakpastian yang tinggi, akan semakin sulit untuk memprediksi masa depan dan semakin sulit pula menciptakan senjangan anggaran.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN , KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 91

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 2 13

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 13

PENDAHULUAN PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 6

PENUTUP PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 43

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating T2 932010901 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating T2 932010901 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating T2 932010901 BAB V

0 0 5