UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD AZHURA MEDAN MARELAN T.A 2012/2013.

(1)

TAHUN DI PAUD AZHURA MEDAN MARELAN

T.A 2012/2013

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH

CAHAYA MURNI

1103313002

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menari Pada Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Azhura Medan T.A 2012/2013”, disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan FIP Unimed.

3. Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Drs. Aman Simaremare, MS, dan Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Pembantu Dekan III FIP Unimed.

4. Ibu Dra. Rosdiana,M.Pd selaku Ketua Jurusan PLS dan Dr. Sudirman, S.E, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan PLS.

5. Ibu Dra. Nasriah,M.Pd selaku Ketua Prodi PG-PAUD.

6. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayangnya sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. 7. Dra. D. Simatupang, M.Pd, Kamtini, S.Pd, M.Pd, dan Dra. Nurmaniah, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta


(6)

saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

8. Pimpinan PAUD Azhura Medan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru kelas B dan para guru PAUD Azhura Medan yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Bapak dan Ibu Dosen dan staf pegawai Jurusan PLS dan Prodi PG-PAUD Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

10.Ibunda Siti Saleha Siregar dan Alm. Maratua Hasibuan yang telah memberikan kasih sayang, do’a, dukungan kepada penulis dalam mengikuti dan meyelesaikan perkuliahan di Unimed. Adik-adik tercinta (Atik, Syarif, Nia Danani) serta seluruh keluarga yang tak henti-hentinya memberi do’a dan kasih sayang kepada penulis.

11.Suami tersayang (Musa Rizal) yang telah begitu banyak memberikan dukungan baik moral maupun material dan sudah begitu banyak memberikan kepercayaan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di Unimed. Dan untuk anak-anak tersayang (Zhura, Fakhri, Arya), terima kasih sudah begitu mengerti kepada penulis dan sudah memberikan support yang teramat dalam, tetap semangat ya anak-anak, jangan kalah dari mami dan tetap jadi anak yang baik.

12.Teman-teman seperjuangan PAUD Konversi 2009, Adik-adik PG-PAUD 2009, 2010, 2011 dan 2012 Reguler dan Konversi.


(7)

iv

13.Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu telah membantu dan memberi semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi dan perkuliahan.

Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun dari tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan khususnya pada pandidikan anak usia dini.

Medan, Agustus 2013 Penulis

Cahaya Murni NIM 1103313002


(8)

ABSTRAK

Cahaya Murni, NIM 1103313002, Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menari Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di PAUD Azhura Medan Marelan T.A 2012/2013

Masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Anak belum dapat mendemonstrasikan gerakan-gerakan seperti: membungkukkan tubuh, mengangkat kaki, melekukkan tubuh, menggoyangkan badan dan pinggul. 2). Terkadang anak belum mau dan belum mampu untuk mengikuti gerakan-gerakan pada satu tarian terutama anak laki-laki yang beranggapan kalau menari hanya untuk anak perempuan. 3). Kurangnya kelenturan anak dalam menggerakkan tubuh dan tangannya dalam kegiatan menari melayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun dengan kegiatan menari melayu di PAUD Azhura Medan Marelan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Objek penelitian ini adalah mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Azhura Medan TA 2012/2013. Subjek penelitian adalah anak kelas B yang berjumlah 31 orang. Sebelum melakukan tindakan terlebih dahulu meminta data awal pada guru kelas untuk mengetahui kemampuan motorik kasar anak. Proses penelitian dilakukan melalui 2 siklus. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi.

Hasil analisa setelah diberikan tindakan I yaitu kegiatan tari melayu, Perkembangan kemampuan motorik kasar anak pada siklus I didapat 1 orang anak (3,23%) yang memiliki kemampuan motorik kasar sedang. Sebanyak 30 orang anak (96,77%) yang memiliki kemampuan motorik kasar kurang. Rata-rata kemampuan motorik kasar anak sebesar 36,77%. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai. Pada siklus II dari 31 anak terdapat 30 orang anak yang memiliki kemampuan motorik kasar baik sekali (96,77%), 1 orang anak yang memiliki kemampuan motorik kasar baik (3,23%) dan tidak ada anak yang memperoleh kemampuan motorik kasar kurang dan kurang sekali. Rata-rata perkembangan kemampuan motorik kasar anak sebesar 90,32%. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 100 %.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa kegiatan tari melayu pada pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Azhura Medan Marelan.


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1. Gambar Penelitian Tindakan Kelas ... 24 4.1. Grafik Anak yang Mengalami Peningkatan ... 41 4.2. Grafik Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak ... 43


(10)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Perkembangan Motorik Kasar ... 8

2.1.2. Perkembangan motorik Kasar Anak Usia 5-6 tahun ... 10

2.1.3.Karakteristik Keterampilan Koordinasi Gerakan Motorik Kasar AUD ... 11


(11)

vi

2.1.5. Klasifikasi Psikomotorik ... 13

2.1.6 Kegiatan Menari ... 13

2.1.7. Unsur Keindahan Tari ... 16

2.1.8. Karakteristik Seni Tari Anak Usia Dini ... 17

2.1.9. Langkah-Langkah Kegiatan Menari ... 18

2.2. KerangkaBerfikir ... 20

2.3 Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 22

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 23

3.4 Desain Penelitian ... 23

3.5 Tehnik Pengumpulan Data ... 26

3.6 Tehnik Analisa Data ... 28

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.8 Jadwal Rencana Penelitian ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 30

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 30

4.1.1. Hasil Dan Pembahasan Siklus I ... 32

4.1.2. Hasil Dan Pembahasan Siklus II ... 37

4.3. Temuan Penelitian... 43

4.4. Pembahasan Penelitian ... 44


(12)

5.1 Kesimpulan ... 46 5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Peningkatan Motorik Kasar Anak Lampiran 2. Rancangan Kegiatan Harian (RKH)

Lampiran 3 Tabel Hasil Observasi Siklus I Lampiran 4 Tabel Hasil Observasi Siklus II Lampiran 5 Daftar Nama Anak Kelas B Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian

- Surat Izin Penelitian FIP-UNIMED


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Pentingnya pendidikan anak usia dini sudah dirasakan oleh masyarakat

Indonesia sejak dulu hingga saat ini. Hal ini berdampak pada keinginan orang tua

untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya yang mulai memasuki

usia prasekolah, dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi

diri. Sasaran yang diarahkan pada anak usia dini lebih kepada kemampuan untuk

berkreasi secara optimal. Anak usia dini cenderung aktif dalam meniru gerak atau pun

gerak spontan seperti menari. Anak mulai mampu melakukan gerak-gerak lincah

yang sederhana. Pada pelajaran seni tari di taman kanak-kanak difokuskan

untuk meniru gerakan yang diberikan oleh guru, hal ini kurang memberikan

kesempatan belajar bagi anak padahal anak mampu bergerak berdasarkan

cerminan jiwa mereka yang mempunyai karakter dan mengandung emosional

yang dihasilkan secara alami.

Pembelajaran pada anak usia dini yang perlu diperhatikan adalah

perbedaan karakteristik anak yang beragam sebagai acuan untuk menggali dan

mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak. Setiap anak usia dini

memiliki tingkat perkembangan karakteristik yang berbeda hal ini terlihat dari

beberapa fakta di lapangan yang menunjukan bahwa setiap anak memiliki tingkat


(15)

2

perkembangan emosi yang berbeda, perkembangan fisik-motorik yang berbeda,

perkembangan kognitif yang berbeda, dan perkembangan lainnya. Dengan

demikian perbedaan perkembangan karakteristik yang dimiliki oleh anak dapat

menciptakan kreativitas yang beraneka ragam sesuai dengan karakteristik yang

dimiliki anak. Perkembangan pada anak usia dini mencakup perkembangan fisik dan

motorik, lognitif, sosial emosional dan bahasa. Masa ini menurut Ebbeck (1998)

”merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk”. Pada

masa ini anak sudah memiliki ketrampilan dan kemampuan walupun belum

sempurna. Usia anak pada masa ini merupakan fase foundamental yang akan

menentukan kehidupannya dimasa datang. Untuk itu, kita harus memahami

perkembangan anak usia dini khususnya perkembangan fisik dan motorik.

Ketika anak mencapai tahapan usia dini (3-6 tahun), terdapat ciri yang sangat

berbeda dengan usia bayi. perbedaanya terletak pada penampilan, proporsi tubuh,

berat dan panjang badan serta ketrampilan yang dimiliki. Kalau kita perhatikan, pada

anak usia dini telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang sehingga

memungkinkan mereka melakukan berbagai jenis ketrampilan. Dengan bertambahnya

usia perbandingan antara bagian tubuh berubah. Selain itu, letak gravitasi maikn

berada bagian bawah tubuh sehingga keseimbangan ada pada tungkai bagian bawah.

Karena gerakan anak usia dini lebih terkendali dan terorganisasi dengan

pola-pola seperti menegakkan tubuh dalam posisi berdiri, tangan dapat terjungkai dengan

santai serta mampu melangkah dengan menggerakkan tungkai dan kaki. Pola-pola

tersebut memungkinkan anak untuk memberikan respon dalam berbagai situasi yang


(16)

mereka hadapi. Pada masa ini ketrampilan motorik kasar sangat pesat

perkembangannya. Karena pada umumnya anak usia dini sangat aktif. Mereka

memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang

dilakukan sendiri. Karena otot-otot besar lebih berkembang dari pada kontrol

terhadap tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa melakukan kegiatan yang

rumit.

Sesuai dengan tujuan pendidikan di taman kanak-kanak yang mengembangkan

seluruh aspek perkembangan anak, maka yang dilakukan di taman kanak-kanak

adalah mengembangkan jasmani anak dan bukan mengajarkan olahraga.

Pengembangan jasmani pada anak usia dini menitik beratkan pada latihan gerak yang

sifatnya informal dan bebas sehingga anak dapat menguasai gerakan-gerakan dasar

yang sifatnya informal dan bebas sehingga anak dapat menguasai gerakan-gerakan

dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan diri selanjutnya.

Mereka dilatih agar mampu menggunakan otot-ototnya dengan baik agar mereka

lebih tangkas di dalam gerakan-gerakannya.

Penelitian yang dilaksanakan oleh Sri Cahaya Fauziah Tahun 2012 disimpulkan

bahwa:

“rata-rata kemampuan motorik kasar anak mengalami perkembangan dan

meningkat sebesar 39.3%. Peningkatan perkembangan kemampuan motorik

kasar anak memperlihatkan bahwa dengan menggunakan permainan yang

dimodifikasi lebih efektif digunakan untuk mengembangkan kemampuan

motorik kasar anak”.


(17)

4

Penelitian lain yang dilakukan oleh Hanifah, Bibiane tahun 2012 menyatakan

bahwa: “Penerapan Pembelajaran Tari Sunda dapat Meningkatkan Kecerdasan

Kinestetik Anak Usia Dini (4-6 tahun)”.

Durban (Hanifah, 2012) mengatakan bahwa “menari adalah dorongan jiwa

manusia sejak anak-anak untuk mengekspresikan diri ketika mendengar atau

merasakan getaran suatu irama di dalam dirinya”. Sayangnya, naluri ilmiah ini akan

lenyap bila tidak dipupuk, dan itulah yang terjadi pada sebagian besar manusia.

Kondisi berkesenian di masyarakat dewasa ini lebih mengarah pada kesenian yang

datang dari Barat. Hal ini membuat anak-anak seolah jauh dari kesenian

tradisionalnya sendiri dan mungkin akan melupakan kesenian tradisional.

Menghadapi situasi seperti ini, maka guru harus juga bergerak cepat sebelum minat

anak beralih pada kesenian dari Barat sehingga, guru harus memfasilitasi anak untuk

menari sejak dini supaya mereka mau belajar dan mengenal seni tradisinya. Untuk

mengantisipasi hal ini maka, guru harus memberikan dorongan alamiah anak-anak

untuk menari sejak dini, dan yang terpenting adalah mengenalkan pada seni tradisi

yang dimiliki oleh Indonesia khususnya Sumatera Utara yang dominan terdiri dari

masyarakat melayu supaya anak dapat mengenal dan selanjutnya akan mencintai

budaya mereka sendiri yaitu tari melayu.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di PAUD Azhura, perkembangan

motorik kasar anak belum berkembang sesuai dengan usianya. Anak belum dapat

mendemonstrasikan gerakan-gerakan seperti: membungkukkan tubuh, mengangkat

kaki, melekukkan tubuh, menggoyangkan badan dan pinggul. Permasalahan lain yang


(18)

terjadi kegiatan menari yang diajarkan kepada anak belum maksimal untuk

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun. Selain itu juga

belum sempurnanya kordinasi dalam mengontrol motorik kasar, misalnya dalam

kegiatan menari. Kurangnya motivasi dari orangtua dalam mendukung kegiatan

menari pada anaknya, orangtua tidak mendukung anaknya untuk mengikuti kegiatan

menari. Terkadang anak belum mau dan belum mampu untuk mengikuti

gerakan-gerakan pada satu tarian terutama anak laki-laki yang beranggapan kalau menari

hanya untuk anak perempuan. Anak enggan mengikuti gerakan yang diajarkan oleh

guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pendidik seharusnya lebih kreatif dan

inovatif dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Untuk itu perlu mengajarkan

gerak terutama melalui kegiatan menari kepada anak usia dini. Gerakan-gerakan

yang dapat diberikan kepada anak usia dini seyogyanya gerakan yang

mempunyai makna, karena dengan gerakan yang bermakna anak akan lebih

mudah menghasilkan perasaan empati, baik itu gerakan yang berasal dari diri

sendiri atau melihat orang lain bergerak.

Melihat kondisi seperti itu, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti

tentang pengajaran seni tari sebagai salah satu alternatif dalam membentuk dan

mengembangkan motorik kasar anak usia dini. Selain itu untuk mengenalkan anak

akan seni tradisional daerah sejak dini, agar anak dapat mencintai budaya sendiri.

Untuk itu peneliti akan meneliti dengan judul “Meningkatkan Motorik Kasar Anak

Usia Dini Melalui Kegiatan Menari Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di PAUD

Azhura Medan Marelan T.A 2012/2013”.


(19)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang

dapat diidentifikasi, yaitu :

1.

Anak

belum

dapat

mendemonstrasikan

gerakan-gerakan

seperti:

membungkukkan

tubuh,

mengangkat

kaki,

melekukkan

tubuh,

menggoyangkan badan dan pinggul.

2.

Terkadang anak belum mau dan belum mampu untuk mengikuti

gerakan-gerakan pada satu tarian terutama anak laki-laki yang beranggapan kalau

menari hanya untuk anak perempuan.

3.

Kurangnya kelenturan anak dalam menggerakkan tubuh dan tangannya

dalam kegiatan menari melayu.

1.3

Pembatasan Masalah

Dari uraian masalah diatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam

penelitian ini. Batasan masalahnya yaitu meningkatkan kemampuan motorik kasar

anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan menari tarian melayu di PAUD Azhura TA

2012/2013.

1.4

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah

diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah kegiatan tari


(20)

melayu dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD

Azhura TA 2012/2013?"

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan menari tari melayu dapat

meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Azhura TA

20112/2013.

1.6

Manfaat Penelitian

1.

Bagi anak

Perkembangan motorik kasar anak dapat lebih optimal dan anak akan senang

menari.

2.

Bagi guru

Dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan

mengenai konsep dan model pembelajaran seni tari melayu di PAUD

untuk meningkatkan motorik kasar anak.

3.

Bagi sekolah

Memberikan alternatif model pembelajaran seni tari melayu untuk

meningkatkan motorik kasar anak usia dini pada anak di PAUD Azhura untuk

menuju ke arah yang lebih baik.


(21)

8

4.

Bagi peneliti

Memberikan wawasan mengenai proses dan hasil pembelajaran seni tari

melayu terhadap perkembangan motorik kasar anak di PAUD Azhura.


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan tari melayu pada pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Azhura Medan Marelan.

2. Perkembangan kemampuan motorik kasar anak pada siklus I didapat 1 orang anak (3,23%) yang memiliki kemampuan motorik kasar sedang. Sebanyak 30 orang anak (96,77%) yang memiliki kemampuan motorik kasar kurang. Rata-rata kemampuan motorik kasar anak sebesar 36,77%. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai.

3. Pada siklus II dari 31 anak terdapat 30 orang anak yang memiliki kemampuan motorik kasar baik sekali (96,77%), 1 orang anak yang memiliki kemampuan motorik kasar baik (3,23%) dan tidak ada anak yang memperoleh kemampuan motorik kasar kurang dan kurang sekali. Rata-rata perkembangan kemampuan motorik kasar anak sebesar 90,32%. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 100 %.


(23)

5.2. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu: 1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada pengembangan motorik

kasar anak diharapkan guru dapat melaksanakan kegiatan menari, salah satunya dengan tari melayu, selain sebagai pengenalan budaya lokal, juga dapat menarik minat anak.

2. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga anak tidak merasakan kejenuhan saat pembelajaran dengan diikuti iringan musik.

3. Bagi kepala sekolah diharapkan dapat terus memotivasi dan memberikan pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi anak usia dini.

4. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan mampu mempersiapkan penelitian dengan matang sehingga hasil penelitian yang didapatkan lebih baik lagi.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Seni Di TK. Jakarta: Dirjen Pembinaan TK dan SD

Fauziah, Sri Cahaya. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Yang Di Modifikasi Di TK Al Fikri School Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Medan: FIP Unimed. Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Hurlock Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga

Kamtini & Wardi, H. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak kanak. Jakarta: Depdiknas.

Noorlaila, Iva. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Permendiknas nomor 58 Tahun 2009.

Rahyubi, Heri, 2012. Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka: Nusamedia

Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Seefeldt, Carol & A. Wasik, Barbara.2008. Pendidikan Anak Usia Dini Edisi

Kedua. Jakarta: Indeks

Soefandi, Indra & Pramudya, Ahmad. 2009. Strategi Mengembangkan Potensi Kecerdasan Anak. Jakarta: Bee Media Indonesia.

Tadkiroatun, Musfiroh. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo

Sumber Internet:

Hanifah, Bibiane. 2012. Penerapan Pembelajaran Tari Sunda Untuk Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini (4-6 tahun). Online. Skripsi. Repository UPI.

http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorik anakusiadini/#more-355 (diakses 24 Oktober 2012)

http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/12/modifikasi-pembelajaran-pendidikan.html (di akses 09 Nopember 2012)

http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=5873 (diakses 18 Nopember 2012)


(25)

http://www.posyandu.org/pertumbuhan/34-perkembangan-bayi/281-perkembangan-motorik-anak-usia-dini.html

Murgiyanto. 2010. Sejarah Perkembangan Tari Melayu Deli. Online (diakses tanggal 04 Maret 2013)

Utami. 2008. Pembelajaran Gerak Lagu Dan Tari Pada Anak Usia Dini online

http://priyekpriyek.blogspot.com/2008/10/pembelajaran-gerak-lagu-dan-tari-pada.html ( diakses tanggal 08 April 2013.


(1)

7

melayu dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD

Azhura TA 2012/2013?"

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan menari tari melayu dapat

meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Azhura TA

20112/2013.

1.6

Manfaat Penelitian

1.

Bagi anak

Perkembangan motorik kasar anak dapat lebih optimal dan anak akan senang

menari.

2.

Bagi guru

Dengan adanya penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan

mengenai konsep dan model pembelajaran seni tari melayu di PAUD

untuk meningkatkan motorik kasar anak.

3.

Bagi sekolah

Memberikan alternatif model pembelajaran seni tari melayu untuk

meningkatkan motorik kasar anak usia dini pada anak di PAUD Azhura untuk

menuju ke arah yang lebih baik.


(2)

8

4.

Bagi peneliti

Memberikan wawasan mengenai proses dan hasil pembelajaran seni tari

melayu terhadap perkembangan motorik kasar anak di PAUD Azhura.


(3)

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan tari melayu pada pembelajaran dapat meningkatkan

kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di PAUD Azhura Medan Marelan.

2. Perkembangan kemampuan motorik kasar anak pada siklus I didapat 1 orang anak (3,23%) yang memiliki kemampuan motorik kasar sedang. Sebanyak 30 orang anak (96,77%) yang memiliki kemampuan motorik kasar kurang. Rata-rata kemampuan motorik kasar anak sebesar 36,77%. Pada siklus ini kemampuan klasikal belum tercapai.

3. Pada siklus II dari 31 anak terdapat 30 orang anak yang memiliki kemampuan motorik kasar baik sekali (96,77%), 1 orang anak yang memiliki kemampuan motorik kasar baik (3,23%) dan tidak ada anak yang memperoleh kemampuan motorik kasar kurang dan kurang sekali. Rata-rata perkembangan kemampuan motorik kasar anak sebesar 90,32%. Pada siklus ini kemampuan klasikal anak sudah tercapai yaitu sebesar 100 %.


(4)

5.2. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan yaitu: 1. Dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada pengembangan motorik

kasar anak diharapkan guru dapat melaksanakan kegiatan menari, salah satunya dengan tari melayu, selain sebagai pengenalan budaya lokal, juga dapat menarik minat anak.

2. Untuk guru pendidikan anak usia dini diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga anak tidak merasakan kejenuhan saat pembelajaran dengan diikuti iringan musik.

3. Bagi kepala sekolah diharapkan dapat terus memotivasi dan memberikan pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi anak usia dini.

4. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan mampu mempersiapkan penelitian dengan matang sehingga hasil penelitian yang didapatkan lebih baik lagi.


(5)

33

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Seni Di TK. Jakarta: Dirjen Pembinaan TK dan SD

Fauziah, Sri Cahaya. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar

Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Yang Di Modifikasi Di TK Al Fikri School Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Medan: FIP Unimed. Skripsi

Tidak Dipublikasikan.

Hurlock Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga

Kamtini & Wardi, H. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak

kanak. Jakarta: Depdiknas.

Noorlaila, Iva. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus Permendiknas nomor 58 Tahun 2009.

Rahyubi, Heri, 2012. Teori-Teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka: Nusamedia

Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera Seefeldt, Carol & A. Wasik, Barbara.2008. Pendidikan Anak Usia Dini Edisi

Kedua. Jakarta: Indeks

Soefandi, Indra & Pramudya, Ahmad. 2009. Strategi Mengembangkan Potensi

Kecerdasan Anak. Jakarta: Bee Media Indonesia.

Tadkiroatun, Musfiroh. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo

Sumber Internet:

Hanifah, Bibiane. 2012. Penerapan Pembelajaran Tari Sunda Untuk

Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini (4-6 tahun). Online.

Skripsi. Repository UPI.

http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorik anakusiadini/#more-355 (diakses 24 Oktober 2012)

http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/12/modifikasi-pembelajaran-pendidikan.html (di akses 09 Nopember 2012)

http://www.eocommunity.com/showthread.php?tid=5873 (diakses 18 Nopember 2012)


(6)

http://www.posyandu.org/pertumbuhan/34-perkembangan-bayi/281-perkembangan-motorik-anak-usia-dini.html

Murgiyanto. 2010. Sejarah Perkembangan Tari Melayu Deli. Online (diakses tanggal 04 Maret 2013)

Utami. 2008. Pembelajaran Gerak Lagu Dan Tari Pada Anak Usia Dini online http://priyekpriyek.blogspot.com/2008/10/pembelajaran-gerak-lagu-dan-tari-pada.html ( diakses tanggal 08 April 2013.