IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN IDENTIFIKASI FUNGI DALAM TAPE TALAS (Colocasia esculenta) SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERUPA MODUL PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KETERAMPILAN MENGINTERPRETASI DATA SIS
Pendidikan Biologi
Volume 3, Nomor 2
Halaman 65-76
Mei 2011
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN IDENTIFIKASI FUNGI
DALAM TAPE TALAS (Colocasia esculenta) SEBAGAI SUMBER
BELAJAR BERUPA MODUL PADA POKOK BAHASAN FUNGI
TERHADAP KETERAMPILAN MENGINTERPRETASI DATA
SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
THE IMPLEMENTATION OF RESEARCH RESULTS OF THE FUNGAL
IDENTIFICATION IN TARO TAPE (Colocasia esculenta) AS A MODULBASED LEARNING SOURCE OF FUNGAL CHAPTER TOWARDS
THE INTERPRETING DATA SKILL OF THE XTH GRADE OF
SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2011/2012
Badrisyiyani Eko Wulandari1), Harlita2), Muzzayinah3)
1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
ABSTRACT - This is an experimental research of which result is implemented in the
learning process of Biology subject in the Xth grade of senior high school. The
objectives of this research are: (1) to find out kinds of fungal in taro tape (Colocasia
esculenta) according to their morphological characteristics, (2) to find out the effect of
the utilization of the research result of identification as a modul-based learning source
towards the interpreting data skill of the Xth grade of SMA Al Islam 1 Surakarta
Academic Year 2011/2012. The implementation of the research result towards biology
learning process in the Xth grade of senior high school was a quasi-experimental
research. The independent variable in this research is the modul-based learning source
whereas the dependent variable is the interpreting data skill. The population of the
fungal identification in taro tape (colocasia esculenta) was all the fungal in taro tape.
The population of the implementation of the research result towards the learning process
of fungal chapter was all of the students of the Xth grade of SMA Al Islam 1
Surakarta Academic Year 2011/2012. The sample of the implementation of the
research result towards the learning process of fungal chapter of Biology subject
consisted of two classes, i.e. control and experiment class. The sampling method used
cluster random sampling. The data collecting technique of fungal identification
research was experimentation and documentation whereas the implementation of the
research result towards the interpreting data skill used observation methods. The test
of the hypothesis for the implementation of the research result towards the learning
process of biology used t-test. From the research, it can be concluded that (1) there are
two kind genus of fungal in taro tape, i.e. genus Saccharomyces dan genus Aspergillus
which identified according to their morphological characteristics, (2) the utilization of
the research result of fungal identification in taro tape (colocasia esculenta) a modulbased learning source has a tangible impact towards the interpreting data skill of the
xth grade of SMA Al Islam 1 Surakarta Academic Year 2011/2012.
Keywords: fungal identification, learning source, interpreting data skill
Pendidikan Biologi
Volume 3, Nomor 2
Halaman 65-76
Mei 2011
morfologinya. Hasil identifikasi juga
PENDAHULUAN
makanan
dapat memberikan informasi tentang
tradisional yang sangat populer di
peranan mikroba khususnya kapang dan
Indonesia. Tape biasanya dibuat dari
khamir yang termasuk dalam golongan
beras ketan dan ketela pohon yang kaya
fungi
akan kandungan karbohidrat. Alternatif
alternatif sumber belajar pada pokok
bahan yang bisa digunakan dalam
bahasan jamur atau fungi. Konsep
pembuatan tape selain dari beras ketan
pembelajaran biologi yang diajarkan
dan
Tape
merupakan
atau
jamur
dapat
dijadikan
dari
talas
pada siswa Sekolah Menengah Atas
L.)
Talas
(SMA) khususnya pokok bahasan jamur
merupakan umbi-umbian yang juga
tertuang pada kompetensi dasar yang
mengandung karbohidrat cukup tinggi,
sudah
protein, lemak dan vitamin.
“mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-
singkong
(Colocasia
adalah
esculenta
Proses pembuatan tape dimulai
dengan
proses
fermentasi
yang
fermentasi.
terjadi
jenis
ditetapkan
jamur
yaitu
berdasarkan
Proses
pengamatan,
selama
percobaan dan kajian
hasil
literatur serta
pembuatan tape tidak terlepas dari
peranannya bagi kehidupan”.
peranan mikroba yang terdapat pada
Keberhasilan
pencapaian
ragi tape, mikroorganisme yang terdapat
kompetensi dasar tersebut sangat terkait
dalam ragi tape berasal dari golongan
dengan
kapang, khamir dan bakteri. Identifikasi
Keberhasilan
fungi pada tape sangat perlu dilakukan
dipengaruhi oleh proses belajar dan
untuk mengetahui fungi apa saja yang
aktifitas siswa didalamnya. Pencapaian
terdapat didalamnya dan terlibat aktif
kompetensi
dalam proses pembuatan tape.
keterampilan-keterampilan pada proses
proses
pembelajaran.
pembelajaran
tersebut
sangat
diperlukan
Hasil identifikasi fungi yang
pembelajaran khususnya biologi karena
dilakukan bisa diaplikasikan di dunia
pada dasarnya pembelajaran biologi
pendidikan yaitu sebagai literatur dan
tidak
sumber belajar pada materi fungi/
keterampilan-keterampilan
jamur. Hasil identifikasi tersebut dapat
memahami
memberikan informasi tentang berbagai
sebagai bekal untuk pendidikan yang
fungi meliputi bentuk dan ciri
lepas
dari
konsep
proses
dan
dan
untuk
sekaligus
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 67
Fungi
lebih lanjut dengan adanya keterampilan
yang dilatih di sekolah.
Keterampilan
data
pembelajaran
peranan cukup strategis tidak hanya
merupakan
sebagai sumber bahan pangan, dan
seyogyanya
bahan baku industri tetapi juga untuk
proses
pakan ternak. Tanaman talas menjadi
dalam
biologi.
menginterpretasi
tanaman
menginterpretasi
yang
dikembangkan
merupakan
penghasil karbohidrat yang memiliki
pengamatan
keterampilan
Talas
Keterampilan
data
sangat
penting
artinya
didalam
adalah
kaitannya terhadap upaya penyediaan
keterampilan dasar yang harus dikuasai
bahan pangan karbohidrat non beras.
oleh siswa dalam mata pelajaran Sains
(http://www.deptan.go.id/ditjentan/admi
khususnya biologi yang pada dasarnya
n/rb/Talas.pdf)
mata pelajaran ini tidak lepas dari
penelitian
dan
percobaan
ilmiah.
Fermentasi dapat terjadi karena
adanya
aktifitas mikroba penyebab
Keterampilan ini harus dikembangkan
fermentasi pada substrat organik sesuai.
dan dilatih kepada siswa agar tidak
Menurut Winarno (1984) terjadinya
mengalami kesulitan dan bisa menjadi
proses fermentasi dapat menyebabkan
tolak ukur keberhasilan dalam suatu
perubahan sifat pangan sebagai akibat
percobaan ilmiah.
pemecahan
Inovasi pembelajaran juga bisa
dilakukan
dengan
mengubah
pola
kandungan-kandungan
bahan pangan tersebut. Rahman (1992)
dalam
Aan
Mau’izhatul
Hasanah
pembelajaran yang selama ini hanya
(2007:21) mengungkapkan fermentasi
bersumber pada buku paket dan lembar
merupakan suatu aktifitas mikroba baik
kerja
aerob
siswa
pembelajaran
berbagai
(LKS)
dengan
menjadi
memanfaatkan
media pembelajaran
yang
maupun
mendapatkan
perubahan
anaerob
energi
atau
dan
transformasi
untuk
terjadi
kimia
relevan dengan materi yang diajarkan.
substrat organik.
Inovasi pembelajaran dapat dilakukan
utama yang dipecah dalam proses
dengan memperkaya sumber belajar
fermentasi adalah karbohidrat. Menurut
yang
salah
Johan W. von Mollendorff (2008:14)
satunya dengan memanfaatkan modul
bahwa fermentasi merupakan proses
hasil penelitian biologi.
perubahan biokimia dari substrat karena
digunakan
oleh
siswa
Salah satu substrat
68 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
Kandungan ragi tersebut sangat
adanya aktivitas dari mikroba dan
memungkinkan
enzim yang dikeluarkannya.
untuk
fungi
yaitu
(1991:89)
kapang dan khamir serta bakteri dapat
mengatakan bahwa tape mempunyai
hidup baik dengan didukung oleh
rasa manis, beraroma alkohol dan
substrat yang baik pula.
Gloria
Lim
mempunyai tekstur yang lunak seperti
Fungi atau jamur merupakan
pasta. Tape dibuat dari bahan makanan
salah satu materi pokok dalam mata
yang
pelajaran biologi yang dipelajari oleh
mengandung
Winarno
(1984:59)
karbohidrat.
mengungkapkan
siswa
Sekolah
Menengah
Atas
suatu bahan disebut tape apabila bahan
khususnya pada kelas X. Materi yang
yang
berubah
dibahas pada pokok bahasan fungi
manis
tertuang dalam kompetensi dasar yaitu
dan berbau alkohol.
“mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-
telah
menjadi
diragikan
lebih
lunak,
keasam-asaman
rasa
Tape merupakan makanan hasil dari
jenis
proses fermentasi. Fermentasi tersebut
pengamatan,
tidak
literatur
lepas
dari
mikroorganisme.
peranan
suatu
Mikroorganisme
tape
yaitu
ragi.
berdasarkan
percobaan
serta
hasil
dan
kajian
peranannya
bagi
kehidupan”.
Sumber belajar
tersebut terdapat dalam starter dalam
pembuatan
jamur
satu
komponen
adalah
penting
yang
Dwidjoseputro (1976:1) berpendapat
menentukan
menunjukkan bahwa ragi mengandung
pembelajaran. Sumber belajar dapat
beberapa macam spesies fungi yang
dirumuskan sebagai segala sesuatu yang
bergabung dan bekerja sama dalam
dapat memberikan kemudahan kepada
proses fermentasi alkohol.
peserta
Ko Swan
suksesnya
salah
didik
dalam
memperoleh
Djien (1972: 976) berpendapat bahwa
sejumlah
dalam proses fermentasi tradisional
pengalaman, dan keterampilan dalam
dalam pembuatan tape selalu dibantu
proses
dengan penambahan ragi. Ragi tersebut
Mulyasa, 2006:48). Salah satu alternatif
terbuat
yang
sumber belajar yang dapat dipakai
khamir.
untuk memperkaya informasi adalah
dari
mengandung
rempah-rempah
kapang
dan
Kapang dan khamir yang terdapat
dalam ragi tersebut ada secara alami.
informasi,
proses
belajar
pengetahuan,
mengajar
modul hasil penelitian.
(Enco
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 69
Fungi
Keterampilan
belajar
yang
Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian
dimiliki oleh seorang siswa dapat dilatih
identifikasi fungi
dan
dengan
merupakan penelitian kualitatif dengan
pikirannya.
eksperimen dan dokumentasi. Teknik
adalah
pengumpulan data dengan dokumentasi.
sesuatu
Penelitian meliputi tahap pembuatan
dikembangkan
tahapan
sesuai
perkembangan
Mengintepretasikan
keterampilan
menafsirkan
berupa benda, kenyataan, peristiwa,
tape
konsep, atau informasi yang telah
perkembangan kapang dan khamir.
dikumpulkan
melalui
dan
dalam tape talas
tahap
Penerapan
penghitungan,
pengamatan
hasil
penelitian
Sekolah
Menengah
penelitian, atau eksperimen (Moh. Uzer
dilaksanakan di
Usman dan Lilis Setyawati ,1993:79).
Atas Al Islam 1 Surakarta
kelas X
Hasil-hasil
semester
pelajaran
pengamatan
tidak
akan
ganjil
tahun
berguna bila tidak ditafsirkan. Karena
2011/2012. Populasi dalam penelitian
itu dari mengamati langsung, lalu
adalah siswa kelas X SMA Al Islam 1
mencatat setiap pengamatan secara
Surakarta
terpisah,
pelajaran 2011/2012.
kemudian
menghubung-
semester
ganjil tahun
Pengambilan
hubungkan hasil hasil pengamatan itu,
sampel dilakukan dengan cara cluster
lalu
pola-pola
random sampling. Pengambilan secara
tertentu dalam satu seri pengamatan.
acak dari sembilan kelas pada kelas X
Penemuan pola ini merupakan dasar
di SMA Al Islam 1 Surakarta diambil
untuk
dua kelompok untuk dijadikan sampel,
mungkin
ditemukan
menyarankan
kesimpulan-
kesimpulan (Susiwi, Hinduan, Liliasari,
yaitu
dan Sadijah ahmad, 2009:90).
eksperimen dan satu sebagai kelompok
METODE PENELITIAN
kontrol.
Penelitian
identifikasi
dalam tape talas
laboratorium
fungi
dilaksanakan di
Mikrobiologi
serta
satu
sebagai
kelompok
Hasil pengambilan sampel
diperoleh kelas X-3 sebagai kelas
kontrol dan kelas X-4
sebagai kelas
eksperimen.
bebas
Variabel
dalam
Struktur
dan
penelitian adalah sumber belajar biologi
Tumbuhan
Program
berupa modul dan variabel terikat
Jurusan
adalah keterampilan menginterpretasi
Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan
data. Teknik pengambilan data dengan
dan
observasi dan dokumentasi. Rancangan
Laboratorium
Perkembangan
Studi
Pendidikan
Ilmu
Biologi
Pendidikan
Universitas
70 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
Penelitian berupa Randomized Control
dalam tape talas, melakukan kajian
Only Design.
berbagai
Analisis data yang
literatur
mengenai
cara
digunakan dalam penelitian adalah uji t
reproduksi jamur khususnya reproduksi
dengan Minitab 16.
fungi yang terdapat dalam tape talas,
dilakukan
uji
Sebelum uji-t,
prasyarat
yaitu
uji
memahami
peranan
jamur
dalam
Anderson-Darling untuk uji normalitas
kehidupan sehari-hari salah satunya
dan
hasil
uji
Levene’s
untuk
uji
fermentasi
dalam
pembuatan tape talas.
homogenitas.
Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep
hasil
penelitian
siswa
diimplementasikan
langsung
sebagai
berbasis
sumber
modul pada mata
dari
data
pengamatan
menggunakan
lembar
observasi. Dari hasil analisis deskriptif
dapat
pokok bahasan fungi.
penelitian
diketahui
bahwa
tentang
data-data
keterampilan
penelitian yang dimaksud meliputi ciri
menginterpretasi data
morfologi fungi,
perbedaan fungi
normal
sehingga
dengan tumbuhan tingkat tinggi, konsep
berlaku
bagi
siklus reproduksi fungi
digeneralisasikan
dan peranan
mengenai
menginterpretasi
diambil
pelajaran biologi SMA kelas X pada
Konsep hasil
penelitian
keterampilan
identifikasi fungi dalam tape talas
belajar
jamur
berdistribusi
keputusan
yang
sampel
dapat
kepada
populasi.
Hasil uji homogenitas diketahui bahwa
fungi dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep hasil penelitian di atas
relevan dengan silabus mata pelajaran
varians populasi bersifat homogen.
Pengujian hipotesis dilakukan
dengan
dengan uji t dengan menggunakan Two-
kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-
Sample T-Test and CI pada Minitab 16.
ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan
Berdasarkan hasil analisis data maka
hasil pengamatan, percobaan dan kajian
dapat dibahas sebagai berikut:
biologi
kelas
literatur
X
serta
kehidupan.
SMA
peranannya
Materi
pokok
bagi
yang
Uji
(penerapan)
hipotesis
hasil
implementasi
penelitian
dalam
meliputi
pembelajaran biologi pada materi fungi
mengenali ciri – ciri morfologi jamur
di kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta
baik
semester
diajarkan
kepada
tingkat
siswa
mikroskopis
maupun
makroskopis khususnya pada jamur
2011/2012
ganjil
tahun pelajaran
menunjukkan
adanya
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 71
Fungi
perbedaan
keterampilan
menginterpretasi data
siswa
pada
hasil penelitian dalam kegiatan belajar
mengajarnya.
kelompok eksperimen dengan tambahan
Konsep hasil penelitian
sumber belajar berupa hasil penelitian
identifikasi fungi dalam tape talas
berupa modul dan kelompok kontrol
digunakan sebagai salah satu acuan
tanpa tambahan sumber belajar berupa
sumber belajar berupa modul. Proses
hasil penelitian. Hasil uji hipotesis yang
dan konsep dari penelitian serta hasil
dilakukan diperoleh thitung = 0,037 <
penelitiannya dijadikan sebagai sumber
taraf signifikasi α=0,05.
belajar
yang
pada
dipersiapkan
sebagai
Berdasarkan data penelitian di
sumber belajar yang nyata dan dapat
SMA Al Islam 1 Surakarta, didapatkan
digunakan secara langsung oleh peserta
nilai
keterampilan
didik. Hasil penelitian identifikasi fungi
kelompok
dalam tape talas ini dimanfaatkan
rata-rata
menginterpretasi
data
kontrol
71,90
untuk
sebagai acuan kegiatan pembelajaran
kelompok eksperimen adalah 76,70.
yang dapat meningkatkan pengetahuan,
Perbandingan
rata-rata
nilai
keterampilan
keterampilan
menginterpretasi
data
maupun siswa dalam pembelajaran dan
eksperimen
memberikan nilai lebih bagi hasil
adalah
kelompok
kontrol
menunjukkan
dan
bahwa
menginterpretasi
data
dan
keterampilan
penelitian
siswa
pembelajaran.
pada
dan
yang
kreativitas
guru
bermanfaat
dalam
Keterampilan
yang
kelompok eksperimen dengan tambahan
dimaksud adalah keterampilan siswa
sumber belajar berupa modul hasil
dalam
penelitian lebih baik bila dibandingkan
menjelaskan
dengan
pelajaran
kelompok
kontrol
tanpa
proses
pembelajaran
suatu
yaitu
konsep
yang
materi
diajarkan,
tambahan sumber belajar berupa modul
membandingkan
hasil penelitian.
menganalisis dan menarik kesimpulan
Adanya perbedaan keterampilan
dari
suatu
suatu
fakta.
Oleh
konsep,
sebab
menginterpretasi data antara kelompok
keterampilan
kontrol dengan kelompok eksperimen
siswa dapat dilatih dan dikembangkan
diatas
dengan
disebabkan
karena
pada
baik
menginterpretasi
itu
melalui
modul
data
hasil
diberikan
penelitian tersebut. Hal ini sejalan
tambahan sumber belajar berupa modul
dengan yang diungkapkan oleh Gulo
kelompok
eksperimen
72 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
(2002:60)
bahwa seseorang dapat
kepribadiannya. Sejalan dengan hal
menginterpretasi suatu konsep atau
tersebut
prinsip jika ia dapat menjelaskan secara
mengungkapkan bahwa sumber belajar
rinci makna, arti suatu konsep atau
dapat memberikan kemudahan kepada
prinsip, atau dapat membandingkan,
peserta
membedakan, atau mempertentangkan
sejumlah
dengan sesuatu yang lain.
Sejalan
pengalaman, dan keterampilan dalam
dengan hal tersebut Mulyasa (2005:49-
proses belajar mengajar. Jadi modul
50)
bahwa
hasil penelitian ini dapat meningkatkan
belajar
keterampilan
mengungkapkan
pendayagunaan
sumber
Mulyasa
didik
(2005:48-439)
dalam
memperoleh
informasi,
siswa
pengetahuan,
dalam
proses
memiliki arti yang sangat penting,
belajar.
selain melengkapi, memelihara dan
dimaksud
memperkaya khasanah belajar, sumber
keterampilan
belajar
meningkatkan
pengamatan. Dengan dimanfaatkannya
aktivitas dan kreativitas belajar, yang
modul sebagai sumber belajar dalam
sangat menguntungkan baik bagi guru
kegiatan
maupun bagi peserta didik.
meningkatkan pengetahuan, aktivitas,
juga
dapat
Secara
salah
siswa
satunya
menginterpretasi
pembelajaran
yang
adalah
data
dapat
pemanfaatan
keterampilan, motivasi dan kreativitas
hasil penelitian identifikasi fungi dalam
guru maupun siswa dalam pembelajaran
tape
dan memberikan nilai lebih bagi hasil
talas
berupa
umum,
Keterampilan
sebagai
modul
sumber
pada
materi
belajar
fungi
menunjukkan hasil yang lebih baik
penelitian
yang
bermanfaat
dalam
pembelajaran.
pembelajaran
Sumber belajar yang digunakan
tanpa tambahan sumber belajar ini.
sebagai media pembelajaran berupa
Rata-rata
modul hasil penelitian berpengaruh
dibandingkan
dengan
nilai
keterampilan
menginterpretasi data sebesar 76,70.
positif
Daryanto
Keterampilan merupakan kemampuan
(2010:26)
menyebutkan
terhadap
bahwa penggunaan media cetak seperti
menggunakan
buku suplemen
perbuatan secara efisien dan efektif
dalam pembelajaran
pikiran,
keterampilan.
nalar
dan
perbendaharaan
untuk mencapai hasil tertentu termasuk
pengetahuan, keterampilan dan sikap-
kreatifitas. Modul merupakan sumber
sikap
belajar yang dilengkapi dengan Lembar
dapat
menambah
baru
yang
menunjang
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 73
Fungi
Lembar
pengalaman secara mandiri bagi siswa.
Kegiatan Siswa diberikan pertanyaan
Pengalaman inilah yang dapat melatih
yang
keterampilan
keterampilan belajar siswa diantaranya
pengamatan.
adalah keterampilan menginterpretasi
Kegiatan
Siswa
(LKS).
melatih
menginterpretasi
data
data
data. Sejalan dengan yang diungkapkan
pengamatan dijabarkan dalam beberapa
Allen dalam Daryanto (2010:18) bahwa
indikator yaitu mencatat data hasil
media pembelajaran memiliki kelebihan
pengamatan/percobaan dalam bentuk
untuk tujuan belajar, antara lain info
tabel,
hasil
faktual, pengenalan visual, prinsip dan
pengamatan/percobaan dalam bentuk
konsep, prosedur, keterampilan dan
gambar, menganalisis data pengamatan,
sikap.
membandingkan
modul dapat melatih keterampilan siswa
Keterampilan
menginterpretasi
menyalin
data
data
pengamatan-
dari
setiap
pengamatan,
mendefinisikan makna dari gambar/
Jadi dapat disimpulkan bahwa
diantaranya
keterampilan
menginterpretasi data.
Pemberian
tabel, memberikan alasan dari jawaban
tambahan
sumber
hasil analisa data pengamatan dan
belajar dari hasil penelitian berbentuk
menarik
kesimpulan.
Lembar
modul dapat memberikan tambahan
Kegiatan
Siswa
memuat
pengetahuan
dan
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
menjelaskan,
membandingkan
dilihat keterampilan menginterpretasi
konsep dari hasil penelitian dengan
data setiap
siswa. Setiap indikator
konsep yang lain, menganalisis data dan
dalam keterampilan menginterpretasi
menyimpulkan suatu konsep. Dengan
data
demikian
Dari
yang
pengamatan
terlihat
dengan
siswa
siswa
akan
dapat
aktif
satu
dan
bantuan Lembar Kegiatan Siswa yang
pemahaman siswa akan bertambah. Hal
terdapat dalam modul.
ini
Salah
satu
keunggulan
dari
sejalan
Mudjiono
dengan
(2002:45),
Dimyati
dalam
dan
proses
adalah melatih keterampilan
elajar siswa menampakkan keaktifan
secara mandiri yang merupakan salah
dengan bentuk fisik maupun psikis.
satu tujuan dari belajar. Pemberian
Kegiatan
tambahan sumber belajar dari hasil
mendengar,
penelitian
ketrampilan-ketrampilan
modul
berupa
modul
dapat
memberikan tambahan pengetahuan dan
fisik
berupa
membaca,
menulis,
berlatih,
dan
sebagainya. Kegiatan psikis misalnya
74 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
menggunakan
pengetahuan
yang
berbentuk
cetak
yang
menyajikan
dimiliki untuk memecahkan masalah
pengajaran terpadu yang memiliki satu
yang dihadapi, membandingkan satu
tema terpadu, menyajikan kepada siswa
konsep
keterangan-keterangan yang diperlukan
dengan
menyimpulkan
konsep
hasil
lain,
percobaan.
untuk
menguasai
dan
menilai
proses
pengetahuan dan keterampilan yang
pembelajaran dapat merangsang dan
ditentukan dan berfungsi sebagai satu
mengembangkan
komponen dari keseluruhan kurikulum.
Keaktifan
siswa
dalam
bakat
yang
dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat
memecah
KESIMPULAN
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan
hasil
penelitian
dapat disimpulkan (1) Identifikasi fungi
dalam kehidupan sehari hari.
Sumber belajar dalam bentuk
dalam tape talas (Colocasia esculenta)
yang dikemas menarik dan
ditemukan dua genus yaitu genus
dilengkapi Lembar Kegiatan Siswa
Saccharomyces dan genus Aspergillus
dapat
dilihat
modul
melatih
keterampilan
dari
ciri
morfologi
menginterpretasi data. Modul dikemas
Pemanfaatan
dengan
dengan
Identifikasi fungi dalam tape talas
gambar, Lembar Kegiatan Siswa serta
(Colocasia esculenta) sebagai sumber
penataan bahasa yang mudah dipahami
belajar
oleh
bahasan fungi
menarik,
siswa.
disisipi
Sumber
bahan
ajar
hasil
(2)
berupa modul
penelitian
pada pokok
berpengaruh nyata
berbentuk modul ini dapat memberikan
terhadap keterampilan menginterpretasi
gambaran jelas pengetahuan yang susah
data siswa kelas X SMA Al Islam 1
untuk
Surakarta
dipahami
dan
memberikan
keterangan untuk keterampilan yang
DAFTAR PUSTAKA
sudah ditentukan. Dengan demikian
Aan
siswa
dapat
melatih
dan
mengembangkan keterampilan sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran
selain
peningkatan penguasaan konsep belajar
. Hal ini sejalan dengan Walter Dick
dan Lou Cary (1985) dalam Made Wena
(2009) bahwa modul unit pembelajaran
Mau’izhatul Hasanah. 2007.
Pengaruh Total Mikroba Pada
Merk
Ragi
dan
Lama
Fermentasi Terhadap Kadar
Alkohol Tape Ketan Putih.
Skripsi yang Diterbitkan Malang
: Fakultas Sains dan Teknologi
UM
Anonim. 2011. Talas.
http://www.
deptan.go.id/ditjentan/admin/rb/
Talas.dpf Diakses tanggal 25
April 2011
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 75
Fungi
B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
Buckle, K.A and Hongsprabhas, P.
2003. Cooked and Raw Cassava
Fermentation by Fungi Isolated
from Traditional Femented
Foods. Australia : University of
New South Wales
Dakimah
Dwidjoseputro.
1976.
Microbiological
Studies
of
Indonesia Ragi. Jakarta : Dirjen
Dikti
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.
Yogyakarta : Gaya Media
Djien,
Swan, Ko. 1972. Tape
Fermentation.
International
Journal
of
Microbiology,
American
Society
for
Microbiology Vol.25 No.5 1972
pages 976 - 978
Enco Mulyasa. 2005. Implementasi
Kurikulum 2004:
Panduan
Pembelajaran KBK. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Gembong
Tjitrosoepomo.
1990.
Taksonomi
Tumbuhan.
Yogyakarta : UGM Press
Izaak. H Wenno. 2008.
Aplikasi
Metode
POEI
(Prediction,
Observation, Experiment and
Interpretation)
dalam
Pembelajaran
Sains.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/ad
min/jurnal/10308314.pdf
(diakses tanggal 12 Maret 2011)
Jana Sebestik. 2009. Science Process
Skill. www.exploratorium.edu
(diakses tanggal 30 Juni 2010)
J.
Tarigan. 1988.
Pengantar
Mikrobiologi.
Jakarta:
DepDikBud. Dikti. PLPPT
Lailatul Fitriyanah. 2007. Pengaruh
Pemberian Inokulum Murni
Saccharomyces cereviceae dan
Lama Fermentasi Terhadap
Kualitas
Kimia
dan
Organoleptik Tape Ubi Jalar.
Skripsi
yang
Diterbitkan.
Malang : Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Malang.
Lim,Gloria. 1991.
Indigenous
Fermented Food in South East
Asia.
ASEAN Food Journal
Vol.6 No.3 1991, pages 83 - 101
Made
Wena. 2009.
Strategi
Pembelajaran
Inovatif
Kontemporer : Suatu Tinjauan
Konseptual
Operasional.
Jakarta : Bumi Aksara.
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati.
1993.
Upaya Optimalisasi
Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung
:
PT
Remaja
Rosdakarya
Mollendorff,
Wilhelm
J.
2008.
Characterization
of
Bacteriocins Produced by Lactic
Acid Bacteria From Fermented
Beverages and Optimization of
Starter Cultures. Thesis for the
degree of Master of Science :
Stellenbosch University
Nono Sutarno. 2009. Materi dan
Pembelajaran IPA SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Nuryani. 2005.
Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Malang :
Universitas Negeri Malang
Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan
Pembelajaran.
Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Prihatiningsih. 2000.
Perbedaan
Alkohol Pada Tape Ketan Hitam
Yang Dibuat Secara Aseptik
Dan Tradisional. Skripsi tidak
76 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
diterbitkan. Malang. F. MIPA.
Jurusan Biologi. UM.
Srikandi Fardiaz. 1992. Mikrobiologi
Pangan
1.
Jakarta:
PT
Gramedia Pustaka Utama
______________. 1989.
Fisiologi
Fermentasi.
Bogor:
Pusat
Antar Universitas (PAU) IPB
Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar –
Dasar
Penelitian
Ilmiah.
Bandung : CV. Pustaka Setia
Sudjana. 1992.
Metoda Statistika.
Bandung : Tarsito
Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar –
Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara
Susiwi.,
Hinduan,
Achmad
A.,
Liliasari., dan Ahmad, Sadijah.
2009.
Analisis Ketrampilan
Proses Sains Siswa SMA Pada
”Model
Pembelajaran
Praktikum D-E-H”. Jurnal
Pengajaran Mipa. 14(2): 87104.
Wenno I. H. 2008. Strategi Belajar
Mengajar
Sains
Berbasis
Kontekstual. Yogyakarta: Inti
Media.
Winarno. 1984.
Enzim Pangan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
W. Gulo. 2002.
Mengajar.
Gramedia
Indonesia.
Strategi Belajar
Jakarta:
PT.
Widiasarana
Volume 3, Nomor 2
Halaman 65-76
Mei 2011
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN IDENTIFIKASI FUNGI
DALAM TAPE TALAS (Colocasia esculenta) SEBAGAI SUMBER
BELAJAR BERUPA MODUL PADA POKOK BAHASAN FUNGI
TERHADAP KETERAMPILAN MENGINTERPRETASI DATA
SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2011/2012
THE IMPLEMENTATION OF RESEARCH RESULTS OF THE FUNGAL
IDENTIFICATION IN TARO TAPE (Colocasia esculenta) AS A MODULBASED LEARNING SOURCE OF FUNGAL CHAPTER TOWARDS
THE INTERPRETING DATA SKILL OF THE XTH GRADE OF
SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2011/2012
Badrisyiyani Eko Wulandari1), Harlita2), Muzzayinah3)
1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: [email protected]
ABSTRACT - This is an experimental research of which result is implemented in the
learning process of Biology subject in the Xth grade of senior high school. The
objectives of this research are: (1) to find out kinds of fungal in taro tape (Colocasia
esculenta) according to their morphological characteristics, (2) to find out the effect of
the utilization of the research result of identification as a modul-based learning source
towards the interpreting data skill of the Xth grade of SMA Al Islam 1 Surakarta
Academic Year 2011/2012. The implementation of the research result towards biology
learning process in the Xth grade of senior high school was a quasi-experimental
research. The independent variable in this research is the modul-based learning source
whereas the dependent variable is the interpreting data skill. The population of the
fungal identification in taro tape (colocasia esculenta) was all the fungal in taro tape.
The population of the implementation of the research result towards the learning process
of fungal chapter was all of the students of the Xth grade of SMA Al Islam 1
Surakarta Academic Year 2011/2012. The sample of the implementation of the
research result towards the learning process of fungal chapter of Biology subject
consisted of two classes, i.e. control and experiment class. The sampling method used
cluster random sampling. The data collecting technique of fungal identification
research was experimentation and documentation whereas the implementation of the
research result towards the interpreting data skill used observation methods. The test
of the hypothesis for the implementation of the research result towards the learning
process of biology used t-test. From the research, it can be concluded that (1) there are
two kind genus of fungal in taro tape, i.e. genus Saccharomyces dan genus Aspergillus
which identified according to their morphological characteristics, (2) the utilization of
the research result of fungal identification in taro tape (colocasia esculenta) a modulbased learning source has a tangible impact towards the interpreting data skill of the
xth grade of SMA Al Islam 1 Surakarta Academic Year 2011/2012.
Keywords: fungal identification, learning source, interpreting data skill
Pendidikan Biologi
Volume 3, Nomor 2
Halaman 65-76
Mei 2011
morfologinya. Hasil identifikasi juga
PENDAHULUAN
makanan
dapat memberikan informasi tentang
tradisional yang sangat populer di
peranan mikroba khususnya kapang dan
Indonesia. Tape biasanya dibuat dari
khamir yang termasuk dalam golongan
beras ketan dan ketela pohon yang kaya
fungi
akan kandungan karbohidrat. Alternatif
alternatif sumber belajar pada pokok
bahan yang bisa digunakan dalam
bahasan jamur atau fungi. Konsep
pembuatan tape selain dari beras ketan
pembelajaran biologi yang diajarkan
dan
Tape
merupakan
atau
jamur
dapat
dijadikan
dari
talas
pada siswa Sekolah Menengah Atas
L.)
Talas
(SMA) khususnya pokok bahasan jamur
merupakan umbi-umbian yang juga
tertuang pada kompetensi dasar yang
mengandung karbohidrat cukup tinggi,
sudah
protein, lemak dan vitamin.
“mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-
singkong
(Colocasia
adalah
esculenta
Proses pembuatan tape dimulai
dengan
proses
fermentasi
yang
fermentasi.
terjadi
jenis
ditetapkan
jamur
yaitu
berdasarkan
Proses
pengamatan,
selama
percobaan dan kajian
hasil
literatur serta
pembuatan tape tidak terlepas dari
peranannya bagi kehidupan”.
peranan mikroba yang terdapat pada
Keberhasilan
pencapaian
ragi tape, mikroorganisme yang terdapat
kompetensi dasar tersebut sangat terkait
dalam ragi tape berasal dari golongan
dengan
kapang, khamir dan bakteri. Identifikasi
Keberhasilan
fungi pada tape sangat perlu dilakukan
dipengaruhi oleh proses belajar dan
untuk mengetahui fungi apa saja yang
aktifitas siswa didalamnya. Pencapaian
terdapat didalamnya dan terlibat aktif
kompetensi
dalam proses pembuatan tape.
keterampilan-keterampilan pada proses
proses
pembelajaran.
pembelajaran
tersebut
sangat
diperlukan
Hasil identifikasi fungi yang
pembelajaran khususnya biologi karena
dilakukan bisa diaplikasikan di dunia
pada dasarnya pembelajaran biologi
pendidikan yaitu sebagai literatur dan
tidak
sumber belajar pada materi fungi/
keterampilan-keterampilan
jamur. Hasil identifikasi tersebut dapat
memahami
memberikan informasi tentang berbagai
sebagai bekal untuk pendidikan yang
fungi meliputi bentuk dan ciri
lepas
dari
konsep
proses
dan
dan
untuk
sekaligus
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 67
Fungi
lebih lanjut dengan adanya keterampilan
yang dilatih di sekolah.
Keterampilan
data
pembelajaran
peranan cukup strategis tidak hanya
merupakan
sebagai sumber bahan pangan, dan
seyogyanya
bahan baku industri tetapi juga untuk
proses
pakan ternak. Tanaman talas menjadi
dalam
biologi.
menginterpretasi
tanaman
menginterpretasi
yang
dikembangkan
merupakan
penghasil karbohidrat yang memiliki
pengamatan
keterampilan
Talas
Keterampilan
data
sangat
penting
artinya
didalam
adalah
kaitannya terhadap upaya penyediaan
keterampilan dasar yang harus dikuasai
bahan pangan karbohidrat non beras.
oleh siswa dalam mata pelajaran Sains
(http://www.deptan.go.id/ditjentan/admi
khususnya biologi yang pada dasarnya
n/rb/Talas.pdf)
mata pelajaran ini tidak lepas dari
penelitian
dan
percobaan
ilmiah.
Fermentasi dapat terjadi karena
adanya
aktifitas mikroba penyebab
Keterampilan ini harus dikembangkan
fermentasi pada substrat organik sesuai.
dan dilatih kepada siswa agar tidak
Menurut Winarno (1984) terjadinya
mengalami kesulitan dan bisa menjadi
proses fermentasi dapat menyebabkan
tolak ukur keberhasilan dalam suatu
perubahan sifat pangan sebagai akibat
percobaan ilmiah.
pemecahan
Inovasi pembelajaran juga bisa
dilakukan
dengan
mengubah
pola
kandungan-kandungan
bahan pangan tersebut. Rahman (1992)
dalam
Aan
Mau’izhatul
Hasanah
pembelajaran yang selama ini hanya
(2007:21) mengungkapkan fermentasi
bersumber pada buku paket dan lembar
merupakan suatu aktifitas mikroba baik
kerja
aerob
siswa
pembelajaran
berbagai
(LKS)
dengan
menjadi
memanfaatkan
media pembelajaran
yang
maupun
mendapatkan
perubahan
anaerob
energi
atau
dan
transformasi
untuk
terjadi
kimia
relevan dengan materi yang diajarkan.
substrat organik.
Inovasi pembelajaran dapat dilakukan
utama yang dipecah dalam proses
dengan memperkaya sumber belajar
fermentasi adalah karbohidrat. Menurut
yang
salah
Johan W. von Mollendorff (2008:14)
satunya dengan memanfaatkan modul
bahwa fermentasi merupakan proses
hasil penelitian biologi.
perubahan biokimia dari substrat karena
digunakan
oleh
siswa
Salah satu substrat
68 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
Kandungan ragi tersebut sangat
adanya aktivitas dari mikroba dan
memungkinkan
enzim yang dikeluarkannya.
untuk
fungi
yaitu
(1991:89)
kapang dan khamir serta bakteri dapat
mengatakan bahwa tape mempunyai
hidup baik dengan didukung oleh
rasa manis, beraroma alkohol dan
substrat yang baik pula.
Gloria
Lim
mempunyai tekstur yang lunak seperti
Fungi atau jamur merupakan
pasta. Tape dibuat dari bahan makanan
salah satu materi pokok dalam mata
yang
pelajaran biologi yang dipelajari oleh
mengandung
Winarno
(1984:59)
karbohidrat.
mengungkapkan
siswa
Sekolah
Menengah
Atas
suatu bahan disebut tape apabila bahan
khususnya pada kelas X. Materi yang
yang
berubah
dibahas pada pokok bahasan fungi
manis
tertuang dalam kompetensi dasar yaitu
dan berbau alkohol.
“mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-
telah
menjadi
diragikan
lebih
lunak,
keasam-asaman
rasa
Tape merupakan makanan hasil dari
jenis
proses fermentasi. Fermentasi tersebut
pengamatan,
tidak
literatur
lepas
dari
mikroorganisme.
peranan
suatu
Mikroorganisme
tape
yaitu
ragi.
berdasarkan
percobaan
serta
hasil
dan
kajian
peranannya
bagi
kehidupan”.
Sumber belajar
tersebut terdapat dalam starter dalam
pembuatan
jamur
satu
komponen
adalah
penting
yang
Dwidjoseputro (1976:1) berpendapat
menentukan
menunjukkan bahwa ragi mengandung
pembelajaran. Sumber belajar dapat
beberapa macam spesies fungi yang
dirumuskan sebagai segala sesuatu yang
bergabung dan bekerja sama dalam
dapat memberikan kemudahan kepada
proses fermentasi alkohol.
peserta
Ko Swan
suksesnya
salah
didik
dalam
memperoleh
Djien (1972: 976) berpendapat bahwa
sejumlah
dalam proses fermentasi tradisional
pengalaman, dan keterampilan dalam
dalam pembuatan tape selalu dibantu
proses
dengan penambahan ragi. Ragi tersebut
Mulyasa, 2006:48). Salah satu alternatif
terbuat
yang
sumber belajar yang dapat dipakai
khamir.
untuk memperkaya informasi adalah
dari
mengandung
rempah-rempah
kapang
dan
Kapang dan khamir yang terdapat
dalam ragi tersebut ada secara alami.
informasi,
proses
belajar
pengetahuan,
mengajar
modul hasil penelitian.
(Enco
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 69
Fungi
Keterampilan
belajar
yang
Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian
dimiliki oleh seorang siswa dapat dilatih
identifikasi fungi
dan
dengan
merupakan penelitian kualitatif dengan
pikirannya.
eksperimen dan dokumentasi. Teknik
adalah
pengumpulan data dengan dokumentasi.
sesuatu
Penelitian meliputi tahap pembuatan
dikembangkan
tahapan
sesuai
perkembangan
Mengintepretasikan
keterampilan
menafsirkan
berupa benda, kenyataan, peristiwa,
tape
konsep, atau informasi yang telah
perkembangan kapang dan khamir.
dikumpulkan
melalui
dan
dalam tape talas
tahap
Penerapan
penghitungan,
pengamatan
hasil
penelitian
Sekolah
Menengah
penelitian, atau eksperimen (Moh. Uzer
dilaksanakan di
Usman dan Lilis Setyawati ,1993:79).
Atas Al Islam 1 Surakarta
kelas X
Hasil-hasil
semester
pelajaran
pengamatan
tidak
akan
ganjil
tahun
berguna bila tidak ditafsirkan. Karena
2011/2012. Populasi dalam penelitian
itu dari mengamati langsung, lalu
adalah siswa kelas X SMA Al Islam 1
mencatat setiap pengamatan secara
Surakarta
terpisah,
pelajaran 2011/2012.
kemudian
menghubung-
semester
ganjil tahun
Pengambilan
hubungkan hasil hasil pengamatan itu,
sampel dilakukan dengan cara cluster
lalu
pola-pola
random sampling. Pengambilan secara
tertentu dalam satu seri pengamatan.
acak dari sembilan kelas pada kelas X
Penemuan pola ini merupakan dasar
di SMA Al Islam 1 Surakarta diambil
untuk
dua kelompok untuk dijadikan sampel,
mungkin
ditemukan
menyarankan
kesimpulan-
kesimpulan (Susiwi, Hinduan, Liliasari,
yaitu
dan Sadijah ahmad, 2009:90).
eksperimen dan satu sebagai kelompok
METODE PENELITIAN
kontrol.
Penelitian
identifikasi
dalam tape talas
laboratorium
fungi
dilaksanakan di
Mikrobiologi
serta
satu
sebagai
kelompok
Hasil pengambilan sampel
diperoleh kelas X-3 sebagai kelas
kontrol dan kelas X-4
sebagai kelas
eksperimen.
bebas
Variabel
dalam
Struktur
dan
penelitian adalah sumber belajar biologi
Tumbuhan
Program
berupa modul dan variabel terikat
Jurusan
adalah keterampilan menginterpretasi
Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan
data. Teknik pengambilan data dengan
dan
observasi dan dokumentasi. Rancangan
Laboratorium
Perkembangan
Studi
Pendidikan
Ilmu
Biologi
Pendidikan
Universitas
70 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
Penelitian berupa Randomized Control
dalam tape talas, melakukan kajian
Only Design.
berbagai
Analisis data yang
literatur
mengenai
cara
digunakan dalam penelitian adalah uji t
reproduksi jamur khususnya reproduksi
dengan Minitab 16.
fungi yang terdapat dalam tape talas,
dilakukan
uji
Sebelum uji-t,
prasyarat
yaitu
uji
memahami
peranan
jamur
dalam
Anderson-Darling untuk uji normalitas
kehidupan sehari-hari salah satunya
dan
hasil
uji
Levene’s
untuk
uji
fermentasi
dalam
pembuatan tape talas.
homogenitas.
Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsep
hasil
penelitian
siswa
diimplementasikan
langsung
sebagai
berbasis
sumber
modul pada mata
dari
data
pengamatan
menggunakan
lembar
observasi. Dari hasil analisis deskriptif
dapat
pokok bahasan fungi.
penelitian
diketahui
bahwa
tentang
data-data
keterampilan
penelitian yang dimaksud meliputi ciri
menginterpretasi data
morfologi fungi,
perbedaan fungi
normal
sehingga
dengan tumbuhan tingkat tinggi, konsep
berlaku
bagi
siklus reproduksi fungi
digeneralisasikan
dan peranan
mengenai
menginterpretasi
diambil
pelajaran biologi SMA kelas X pada
Konsep hasil
penelitian
keterampilan
identifikasi fungi dalam tape talas
belajar
jamur
berdistribusi
keputusan
yang
sampel
dapat
kepada
populasi.
Hasil uji homogenitas diketahui bahwa
fungi dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep hasil penelitian di atas
relevan dengan silabus mata pelajaran
varians populasi bersifat homogen.
Pengujian hipotesis dilakukan
dengan
dengan uji t dengan menggunakan Two-
kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-
Sample T-Test and CI pada Minitab 16.
ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan
Berdasarkan hasil analisis data maka
hasil pengamatan, percobaan dan kajian
dapat dibahas sebagai berikut:
biologi
kelas
literatur
X
serta
kehidupan.
SMA
peranannya
Materi
pokok
bagi
yang
Uji
(penerapan)
hipotesis
hasil
implementasi
penelitian
dalam
meliputi
pembelajaran biologi pada materi fungi
mengenali ciri – ciri morfologi jamur
di kelas X SMA Al Islam 1 Surakarta
baik
semester
diajarkan
kepada
tingkat
siswa
mikroskopis
maupun
makroskopis khususnya pada jamur
2011/2012
ganjil
tahun pelajaran
menunjukkan
adanya
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 71
Fungi
perbedaan
keterampilan
menginterpretasi data
siswa
pada
hasil penelitian dalam kegiatan belajar
mengajarnya.
kelompok eksperimen dengan tambahan
Konsep hasil penelitian
sumber belajar berupa hasil penelitian
identifikasi fungi dalam tape talas
berupa modul dan kelompok kontrol
digunakan sebagai salah satu acuan
tanpa tambahan sumber belajar berupa
sumber belajar berupa modul. Proses
hasil penelitian. Hasil uji hipotesis yang
dan konsep dari penelitian serta hasil
dilakukan diperoleh thitung = 0,037 <
penelitiannya dijadikan sebagai sumber
taraf signifikasi α=0,05.
belajar
yang
pada
dipersiapkan
sebagai
Berdasarkan data penelitian di
sumber belajar yang nyata dan dapat
SMA Al Islam 1 Surakarta, didapatkan
digunakan secara langsung oleh peserta
nilai
keterampilan
didik. Hasil penelitian identifikasi fungi
kelompok
dalam tape talas ini dimanfaatkan
rata-rata
menginterpretasi
data
kontrol
71,90
untuk
sebagai acuan kegiatan pembelajaran
kelompok eksperimen adalah 76,70.
yang dapat meningkatkan pengetahuan,
Perbandingan
rata-rata
nilai
keterampilan
keterampilan
menginterpretasi
data
maupun siswa dalam pembelajaran dan
eksperimen
memberikan nilai lebih bagi hasil
adalah
kelompok
kontrol
menunjukkan
dan
bahwa
menginterpretasi
data
dan
keterampilan
penelitian
siswa
pembelajaran.
pada
dan
yang
kreativitas
guru
bermanfaat
dalam
Keterampilan
yang
kelompok eksperimen dengan tambahan
dimaksud adalah keterampilan siswa
sumber belajar berupa modul hasil
dalam
penelitian lebih baik bila dibandingkan
menjelaskan
dengan
pelajaran
kelompok
kontrol
tanpa
proses
pembelajaran
suatu
yaitu
konsep
yang
materi
diajarkan,
tambahan sumber belajar berupa modul
membandingkan
hasil penelitian.
menganalisis dan menarik kesimpulan
Adanya perbedaan keterampilan
dari
suatu
suatu
fakta.
Oleh
konsep,
sebab
menginterpretasi data antara kelompok
keterampilan
kontrol dengan kelompok eksperimen
siswa dapat dilatih dan dikembangkan
diatas
dengan
disebabkan
karena
pada
baik
menginterpretasi
itu
melalui
modul
data
hasil
diberikan
penelitian tersebut. Hal ini sejalan
tambahan sumber belajar berupa modul
dengan yang diungkapkan oleh Gulo
kelompok
eksperimen
72 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
(2002:60)
bahwa seseorang dapat
kepribadiannya. Sejalan dengan hal
menginterpretasi suatu konsep atau
tersebut
prinsip jika ia dapat menjelaskan secara
mengungkapkan bahwa sumber belajar
rinci makna, arti suatu konsep atau
dapat memberikan kemudahan kepada
prinsip, atau dapat membandingkan,
peserta
membedakan, atau mempertentangkan
sejumlah
dengan sesuatu yang lain.
Sejalan
pengalaman, dan keterampilan dalam
dengan hal tersebut Mulyasa (2005:49-
proses belajar mengajar. Jadi modul
50)
bahwa
hasil penelitian ini dapat meningkatkan
belajar
keterampilan
mengungkapkan
pendayagunaan
sumber
Mulyasa
didik
(2005:48-439)
dalam
memperoleh
informasi,
siswa
pengetahuan,
dalam
proses
memiliki arti yang sangat penting,
belajar.
selain melengkapi, memelihara dan
dimaksud
memperkaya khasanah belajar, sumber
keterampilan
belajar
meningkatkan
pengamatan. Dengan dimanfaatkannya
aktivitas dan kreativitas belajar, yang
modul sebagai sumber belajar dalam
sangat menguntungkan baik bagi guru
kegiatan
maupun bagi peserta didik.
meningkatkan pengetahuan, aktivitas,
juga
dapat
Secara
salah
siswa
satunya
menginterpretasi
pembelajaran
yang
adalah
data
dapat
pemanfaatan
keterampilan, motivasi dan kreativitas
hasil penelitian identifikasi fungi dalam
guru maupun siswa dalam pembelajaran
tape
dan memberikan nilai lebih bagi hasil
talas
berupa
umum,
Keterampilan
sebagai
modul
sumber
pada
materi
belajar
fungi
menunjukkan hasil yang lebih baik
penelitian
yang
bermanfaat
dalam
pembelajaran.
pembelajaran
Sumber belajar yang digunakan
tanpa tambahan sumber belajar ini.
sebagai media pembelajaran berupa
Rata-rata
modul hasil penelitian berpengaruh
dibandingkan
dengan
nilai
keterampilan
menginterpretasi data sebesar 76,70.
positif
Daryanto
Keterampilan merupakan kemampuan
(2010:26)
menyebutkan
terhadap
bahwa penggunaan media cetak seperti
menggunakan
buku suplemen
perbuatan secara efisien dan efektif
dalam pembelajaran
pikiran,
keterampilan.
nalar
dan
perbendaharaan
untuk mencapai hasil tertentu termasuk
pengetahuan, keterampilan dan sikap-
kreatifitas. Modul merupakan sumber
sikap
belajar yang dilengkapi dengan Lembar
dapat
menambah
baru
yang
menunjang
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 73
Fungi
Lembar
pengalaman secara mandiri bagi siswa.
Kegiatan Siswa diberikan pertanyaan
Pengalaman inilah yang dapat melatih
yang
keterampilan
keterampilan belajar siswa diantaranya
pengamatan.
adalah keterampilan menginterpretasi
Kegiatan
Siswa
(LKS).
melatih
menginterpretasi
data
data
data. Sejalan dengan yang diungkapkan
pengamatan dijabarkan dalam beberapa
Allen dalam Daryanto (2010:18) bahwa
indikator yaitu mencatat data hasil
media pembelajaran memiliki kelebihan
pengamatan/percobaan dalam bentuk
untuk tujuan belajar, antara lain info
tabel,
hasil
faktual, pengenalan visual, prinsip dan
pengamatan/percobaan dalam bentuk
konsep, prosedur, keterampilan dan
gambar, menganalisis data pengamatan,
sikap.
membandingkan
modul dapat melatih keterampilan siswa
Keterampilan
menginterpretasi
menyalin
data
data
pengamatan-
dari
setiap
pengamatan,
mendefinisikan makna dari gambar/
Jadi dapat disimpulkan bahwa
diantaranya
keterampilan
menginterpretasi data.
Pemberian
tabel, memberikan alasan dari jawaban
tambahan
sumber
hasil analisa data pengamatan dan
belajar dari hasil penelitian berbentuk
menarik
kesimpulan.
Lembar
modul dapat memberikan tambahan
Kegiatan
Siswa
memuat
pengetahuan
dan
pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
menjelaskan,
membandingkan
dilihat keterampilan menginterpretasi
konsep dari hasil penelitian dengan
data setiap
siswa. Setiap indikator
konsep yang lain, menganalisis data dan
dalam keterampilan menginterpretasi
menyimpulkan suatu konsep. Dengan
data
demikian
Dari
yang
pengamatan
terlihat
dengan
siswa
siswa
akan
dapat
aktif
satu
dan
bantuan Lembar Kegiatan Siswa yang
pemahaman siswa akan bertambah. Hal
terdapat dalam modul.
ini
Salah
satu
keunggulan
dari
sejalan
Mudjiono
dengan
(2002:45),
Dimyati
dalam
dan
proses
adalah melatih keterampilan
elajar siswa menampakkan keaktifan
secara mandiri yang merupakan salah
dengan bentuk fisik maupun psikis.
satu tujuan dari belajar. Pemberian
Kegiatan
tambahan sumber belajar dari hasil
mendengar,
penelitian
ketrampilan-ketrampilan
modul
berupa
modul
dapat
memberikan tambahan pengetahuan dan
fisik
berupa
membaca,
menulis,
berlatih,
dan
sebagainya. Kegiatan psikis misalnya
74 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
menggunakan
pengetahuan
yang
berbentuk
cetak
yang
menyajikan
dimiliki untuk memecahkan masalah
pengajaran terpadu yang memiliki satu
yang dihadapi, membandingkan satu
tema terpadu, menyajikan kepada siswa
konsep
keterangan-keterangan yang diperlukan
dengan
menyimpulkan
konsep
hasil
lain,
percobaan.
untuk
menguasai
dan
menilai
proses
pengetahuan dan keterampilan yang
pembelajaran dapat merangsang dan
ditentukan dan berfungsi sebagai satu
mengembangkan
komponen dari keseluruhan kurikulum.
Keaktifan
siswa
dalam
bakat
yang
dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat
memecah
KESIMPULAN
Berdasarkan
permasalahan-permasalahan
hasil
penelitian
dapat disimpulkan (1) Identifikasi fungi
dalam kehidupan sehari hari.
Sumber belajar dalam bentuk
dalam tape talas (Colocasia esculenta)
yang dikemas menarik dan
ditemukan dua genus yaitu genus
dilengkapi Lembar Kegiatan Siswa
Saccharomyces dan genus Aspergillus
dapat
dilihat
modul
melatih
keterampilan
dari
ciri
morfologi
menginterpretasi data. Modul dikemas
Pemanfaatan
dengan
dengan
Identifikasi fungi dalam tape talas
gambar, Lembar Kegiatan Siswa serta
(Colocasia esculenta) sebagai sumber
penataan bahasa yang mudah dipahami
belajar
oleh
bahasan fungi
menarik,
siswa.
disisipi
Sumber
bahan
ajar
hasil
(2)
berupa modul
penelitian
pada pokok
berpengaruh nyata
berbentuk modul ini dapat memberikan
terhadap keterampilan menginterpretasi
gambaran jelas pengetahuan yang susah
data siswa kelas X SMA Al Islam 1
untuk
Surakarta
dipahami
dan
memberikan
keterangan untuk keterampilan yang
DAFTAR PUSTAKA
sudah ditentukan. Dengan demikian
Aan
siswa
dapat
melatih
dan
mengembangkan keterampilan sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran
selain
peningkatan penguasaan konsep belajar
. Hal ini sejalan dengan Walter Dick
dan Lou Cary (1985) dalam Made Wena
(2009) bahwa modul unit pembelajaran
Mau’izhatul Hasanah. 2007.
Pengaruh Total Mikroba Pada
Merk
Ragi
dan
Lama
Fermentasi Terhadap Kadar
Alkohol Tape Ketan Putih.
Skripsi yang Diterbitkan Malang
: Fakultas Sains dan Teknologi
UM
Anonim. 2011. Talas.
http://www.
deptan.go.id/ditjentan/admin/rb/
Talas.dpf Diakses tanggal 25
April 2011
Badrisyiyani Eko Wulandari – Implementasi Hasil Penelitian Identifikasi 75
Fungi
B. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar
Mengajar di Sekolah. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
Buckle, K.A and Hongsprabhas, P.
2003. Cooked and Raw Cassava
Fermentation by Fungi Isolated
from Traditional Femented
Foods. Australia : University of
New South Wales
Dakimah
Dwidjoseputro.
1976.
Microbiological
Studies
of
Indonesia Ragi. Jakarta : Dirjen
Dikti
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.
Yogyakarta : Gaya Media
Djien,
Swan, Ko. 1972. Tape
Fermentation.
International
Journal
of
Microbiology,
American
Society
for
Microbiology Vol.25 No.5 1972
pages 976 - 978
Enco Mulyasa. 2005. Implementasi
Kurikulum 2004:
Panduan
Pembelajaran KBK. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Gembong
Tjitrosoepomo.
1990.
Taksonomi
Tumbuhan.
Yogyakarta : UGM Press
Izaak. H Wenno. 2008.
Aplikasi
Metode
POEI
(Prediction,
Observation, Experiment and
Interpretation)
dalam
Pembelajaran
Sains.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/ad
min/jurnal/10308314.pdf
(diakses tanggal 12 Maret 2011)
Jana Sebestik. 2009. Science Process
Skill. www.exploratorium.edu
(diakses tanggal 30 Juni 2010)
J.
Tarigan. 1988.
Pengantar
Mikrobiologi.
Jakarta:
DepDikBud. Dikti. PLPPT
Lailatul Fitriyanah. 2007. Pengaruh
Pemberian Inokulum Murni
Saccharomyces cereviceae dan
Lama Fermentasi Terhadap
Kualitas
Kimia
dan
Organoleptik Tape Ubi Jalar.
Skripsi
yang
Diterbitkan.
Malang : Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Malang.
Lim,Gloria. 1991.
Indigenous
Fermented Food in South East
Asia.
ASEAN Food Journal
Vol.6 No.3 1991, pages 83 - 101
Made
Wena. 2009.
Strategi
Pembelajaran
Inovatif
Kontemporer : Suatu Tinjauan
Konseptual
Operasional.
Jakarta : Bumi Aksara.
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati.
1993.
Upaya Optimalisasi
Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung
:
PT
Remaja
Rosdakarya
Mollendorff,
Wilhelm
J.
2008.
Characterization
of
Bacteriocins Produced by Lactic
Acid Bacteria From Fermented
Beverages and Optimization of
Starter Cultures. Thesis for the
degree of Master of Science :
Stellenbosch University
Nono Sutarno. 2009. Materi dan
Pembelajaran IPA SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Nuryani. 2005.
Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Malang :
Universitas Negeri Malang
Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum dan
Pembelajaran.
Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Prihatiningsih. 2000.
Perbedaan
Alkohol Pada Tape Ketan Hitam
Yang Dibuat Secara Aseptik
Dan Tradisional. Skripsi tidak
76 Pendidikan Biologi Vol. 3, No. 2, hal 65-76
diterbitkan. Malang. F. MIPA.
Jurusan Biologi. UM.
Srikandi Fardiaz. 1992. Mikrobiologi
Pangan
1.
Jakarta:
PT
Gramedia Pustaka Utama
______________. 1989.
Fisiologi
Fermentasi.
Bogor:
Pusat
Antar Universitas (PAU) IPB
Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar –
Dasar
Penelitian
Ilmiah.
Bandung : CV. Pustaka Setia
Sudjana. 1992.
Metoda Statistika.
Bandung : Tarsito
Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar –
Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara
Susiwi.,
Hinduan,
Achmad
A.,
Liliasari., dan Ahmad, Sadijah.
2009.
Analisis Ketrampilan
Proses Sains Siswa SMA Pada
”Model
Pembelajaran
Praktikum D-E-H”. Jurnal
Pengajaran Mipa. 14(2): 87104.
Wenno I. H. 2008. Strategi Belajar
Mengajar
Sains
Berbasis
Kontekstual. Yogyakarta: Inti
Media.
Winarno. 1984.
Enzim Pangan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
W. Gulo. 2002.
Mengajar.
Gramedia
Indonesia.
Strategi Belajar
Jakarta:
PT.
Widiasarana