PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN POWER POINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RETENSI MEMORI BIOLOGI SISWA SMA KATOLIK SIBOLGA.

(1)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN POWER

POINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT

TINGGI DAN RETENSI MEMORI BIOLOGI SISWA

SMA KATOLIK SIBOLGA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

SAKTI YONNI HAMONANGAN PURBA

NIM. 8116174014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN POWER

POINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT

TINGGI DAN RETENSI MEMORI BIOLOGI SISWA

SMA KATOLIK SIBOLGA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

SAKTI YONNI HAMONANGAN PURBA

NIM. 8116174014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(3)

(4)

(5)

ii

ABSTRAK

Sakti Yonni Hamonangan Purba. Perbandingan Penggunaan Media Video

Pembelajaran dan Media PPT terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Siswa SMA Katolik Sibolga. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Desember 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan: (1) Kemampuan berpikir tingkat dan (2) Retensi memori siswa pada materi metabolisme, yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran dengan media Power Point (PPT) pada materi metabolisme. Penelitian quasi eksperimen ini dilaksanakan di SMA Katolik Sibolga, dengan sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling yaitu kelas A yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran dan kelas B yang dibelajarkan dengan menggunakan media PPT. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi (C4 dan C5) dan retensi memori (C1 dan C2). Teknik analisis data menggunakan analisis Independent Sample t test pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 19.00. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan media PPT lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran (52,72 : 47,50) yang beda yang sangat signifikan secara statistik (t= 2,04; P= 0,04), demikian juga (2) retensi memori biologi siswa yang dibelajarkan dengan media PPT lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran (70,21 : 62,61) yang berbeda signifikan (t=3,47; P= 0,00). Diharapkan kepada guru untuk dapat menggunakan media PPT pada materi metabolisme dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan retensi memori biologi siswa.

Kata kunci : Kemampuan berpikir tingkat tinggi, retensi memori, media video pembelajaran, media PPT.


(6)

iii

ABSTRACT

Sakti Yonni Hamonangan Purba. The Comparison between of Using

Video Learning Media and Power Point Media for The High Thinking Order and Memory Retention of students at SMA Catholic Sibolga. Thesis. Magister Program of State University of Medan, December 2013.

This research has aims to compare : (1) the high thinking order and (2) the memory retention of students among students which using the video learning media and power point media for metabolism subject. This research has been done at SMA Catholic Sibolga, and this research method used quasi experiment with two class samples that has been set by cluster random sampling: Class A which has been taught by video learning media, meanwhile Class B has been taught by power point media. These research instruments using the high thinking order (C4 and C5) and the memory retention (C1 and C2). The analyzing technical data is using Independent Sample t tests for significant level α = 0,05 was helped by SPSS 19.00. The results of this research: (1) the high thinking order of students that have been taught by power point media is better than the students who have got video as their learning media (52,72 : 47,50) with the significant differentiate statistically (t= 2,04; P= 0,04), also (2) the biology memory retention of students which have been taught with using power point as the media is better than video learning media (70,21 : 62,61) with the significant differentiate (t=3,47; P= 0,00). Hopefully to the teachers should use the power point media for metabolism subject in condition to help the high thinking order and memory retention of students.

Key Word : The high thinking order, memory retention, video learning media, Power Point media.


(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kegitan belajar mengajar, guru-guru sering mengalami kesulitan dalam membelajarkan materi-materi yang bersifat kompleks dan abstrak, yaitu materi berupa informasi yang belum pernah ditangkap oleh panca indera siswa secara langsung dalam kehidupan nyata. Materi seperti itu sering tidak efektif bila diajarkan dengan menggunakan metode konvensional yang hanya mengandalkan verbalistik. Untuk itu dibutuhkan alat bantu yaitu media (Asyhar, 2012:29).

Beberapa penelitian di bidang biologi telah dilaporkan bahwa materi metabolisme seluler (termasuk di dalamnya fotosintesis, respirasi, dan enzim), osmosis, dan genetika (sintesis protein, pembelahan sel, dan DNA), homeostatis dan evolusi diidentifikasi sebagai topik yang sulit diajarkan dan dipelajari siswa dan sering terjadi miskonsepsi (Patro, 2008, et al (2010) dalam Apriyanti, 2013:3).

Terbatasnya sumber-sumber belajar, fasilitas laboratorium dan waktu yang tersedia menyebabkan banyak guru membelajarkan materi yang bersifat abstrak dan kompleks mengandalkan metode konvensional (Ishak dan Kasa, 2009:79-89). Akibatnya, kesan pembelajaran yang dirasakan oleh siswa adalah membosankan karena siswa akan didorong untuk menghafal materi tersebut.

Hal tersebut di atas mengakibatkan sejumlah informasi tidak bertahan lama dalam ingatan siswa serta tidak dapat merangsang daya berpikir ke level yang lebih tinggi. Penelitian Sari (2011:111) menunjukkan bahwa retensi memori siswa yang


(15)

2

dibelajarkan dengan menggunakan media animasi dalam strategi pembelajaran kooperatif lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Menurut Taufiq (2011:14) guru dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa bila pembelajaran ditata dalam suatu model pembelajaran yang dapat mengembangkan kerangka konseptual siswa secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan pembelajaran yang lebih kompleks pula.

Rendahnya kualitas pembelajaran siswa dapat diamati dari rendahnya kualitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Kualitas belajar siswa dapat diamati dari bagaimana aktivitas proses pembelajaran di dalam kelas sedangkan hasil belajar siswa dapat diamati dari pencapaian ketuntasan belajar siswa. Masalah yang sama dapat terlihat pada hasil belajar biologi di SMA Katolik Sibolga yang merupakan salah satu sekolah swasta terbesar di daerah tersebut. Sebagai sekolah yang memperoleh akreditasi A pada tahun 2013, sekolah ini telah memiliki projector hampir pada setiap ruangan, sehingga para guru sesungguhnya dapat merancang pembelajaran yang lebih berkualitas. Pada kenyataanya pencapaian hasil belajar siswa masih kurang memuaskan bila dilihat dari nilai rata-rata hasil semester pada tiga tahun terakhir, seperti disajikan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Hasil rata-rata Nilai Ujian Semester Ganjil kelas XII IPA reguler Tahun Pembelajaran 2009/2010 s/d 2011/2012.

Tahun Pembelajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata KKM 2009/2010 2010/2011 2011/2012 75 80 80 58 57 58 66 67 67 65 65 70 Sumber : SMA Katolik Sibolga


(16)

3

Berdasarkan diskusi penulis dengan dua orang guru biologi SMA Katolik, yaitu Bapak A. Lase dan Ibu M. Simatupang diperoleh keterangan bahwa dalam proses belajar siswa sering mengalami kesulitan menjawab pertanyaan kognitif tingkat tinggi dan lemahnya daya ingat siswa pada belajaran biologi. Materi pelajaran metabolisme termasuk materi biologi yang bersifat abstrak yang cukup sulit dibelajarkan oleh guru. Padatnya materi dan adanya kesulitan menjelaskan proses yang tidak dapat di lihat secara kasat mata, seperti yang akan ditemukan pada saat membelajarkan metabolisme, menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan pembelajaran yang mudah diterima oleh siswa. Kecenderungan yang terjadi adalah guru akan mengunakan metode ceramah dan lebih menekankan siswa untuk menghafal. Kondisi ini tentu akan memengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa.

Penggunaaan multi media dalam proses pembelajaran dapat menjadi solusi efektif dengan merekayasa kondisi pembelajaran sehingga menjadi lebih nyata. Menurut Irianto (2009:31-32) penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep materi bila dibandingkan dengan menggunakan media lain (charta, torso, dan model). Hal ini disebabkan karena multimedia memungkinkan digunakannya berbagai media dalam suatu pembelajaran. Selain itu pembuatan suatu program multimedia sangat fleksibel, sehingga guru dapat berkreasi atau dapat juga mencari sumber-sumber media belajar yang semakin lengkap tersedia.

Dewasa ini kita sering membicarakan keunggulan dari berbagai media belajar. Telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh dari penggunaan multi media


(17)

4

dalam proses pembelajaran. Berbagai jenis media juga telah terbukti sangat efektif dalam mengembangkan daya serap siswa. Di pihak lain juga diketahui bahwa penggunaan multi media dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saat ini telah banyak kita jumpai media pembelajaran berbasis multi media yang telah dirancang untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan siswa dalam memenuhi kebutuhan pembelajarannya di sekolah dan bahkan ada juga multi media untuk memenuhi kebutuhan siswa melewati suatu test memasuki test perguruan tinggi favorit. Multimedia tersebut hadir dalam bentuk interaktif ataupun video pembelajaran.

Keterlibatan berbagai organ tubuh mulai dari telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetic) membuat informasi lebih mudah dimengerti (Arsyad, 2011 : 10). De Porter et al (2005:176) menambahkan bahwa manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 50 % dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya hanya 30% (visual), dari yang didengarnya hanya 20% (audio), dan dari yang dibaca hanya 10%, hal ini berkaitan erat dengan upaya untuk meningkatkan retensi siswa akan materi pembelajaran.

Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran, terutama membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Sadiman dkk (2010:10-11) penggunaan media dalam pembelajaran dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, sikap pasif peserta didik. Namun Munadi (2012:2) menambahkan dalam implementasinya tidak banyak guru yang


(18)

5

memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah (lecture method) monoton masih cukup populer di kalangan guru dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan teori kecerdasan Edward Gardner dengan 8 tipe kecerdasan tentu memiliki karakteristik cara belajar yang berbeda. Cara pembelajaran dengan satu pendekatan yang monoton dan statis—seperti dalam cara-cara belajar konvensional— tidak memberikan kondisi yang terbaik (optimum) untuk mengembangkan kemampuan semua siswa yang sangat unik dari segi kecerdasannya. Dalam hal ini pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran menjadi pilihan yang paling baik untuk mengatasi kondisi ini (Suryadi, 2007:83-84).

Menurut Ramli (2009:45-46) teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia agar belajar dapat berlangsung efektif. Sebagai suatu bidang ilmu teknologi pembelajaran juga mempunyai kawasan sebagai objek bahasan yang merupakan ruang lingkup materi uraian dari ilmu ini, yaitu disain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian.

Masalah yang sering ditemukan di sekolah, sampai saat ini masih banyak guru yang enggan menggunakan media pembelajaran. Ada beberapa alasan guru tidak menggunakan media pembelajaran, di antaranya : adanya pendapat bahwa menggunakan media itu repot, mahal dan sulit dikerjakan. Sebagian guru berpendapat bahwa media itu cenderung bersifat hiburan sehingga dapat mengakibatkan murid bermain-main dan tidak serius (Sutjiono, 2005:80-81).


(19)

6

Sehubungan dengan permasalahan di atas maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh media penggunaan video pembelajaran terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa dalam materi metabolisme.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka dapat diidentifikasi beberapa masalah :

1) Pembelajaran dengan metode konvensional umumnya lebih membosankan, terutama untuk materi biologi yang membahas bagian internal tubuh, seperti materi pelajaran metabolisme, karena bagaian tersebut sangat jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Guru mengalami kesulitan menjelaskan materi belajar yang membahas bagian internal tubuh karena proses-prosesnya berlangsung di dalam tubuh sehingga tidak dapat diamati secara langsung.

3) Penguasaan guru dalam bidang media sangat terbatas, sehingga materi belajar yang sulit dan abstrak cenderung mendorong guru untuk menggunakan metode ceramah. Tidak mengherankan apabila siswa akan bosan karena materi yang bersifat abstrak tersebut akan memaksa mereka untuk menghafal kata demi kata bukan memahami konsep. Penggunaan media belajar akan sangat membantu siswa dalam pemahaman konsep-konsep materi pembelajaran.

4) Siswa mengalami kesulitan belajar karena mempelajari sesuatu yang abstrak. Hal ini membutuhkan visualisasi yang lebih mendukung.


(20)

7

5) Kurangnya penguasaan materi akan berdampak pada kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan.

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini mencoba menemukan perbandingan antara pembelajaran dengan video pembelajaran yang sudah dirancang sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku dengan media gambar berbasis program power point. Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami maksud perlakuan maka dijelaskan terlebih dahulu batasan-batasannya sebagai berikut :

1) Video pembelajaran yang dimaksudkan adalah suatu media video pembelajaran yang sudah dirancang dan didisain sesuai dengan RPP yang dibuat dengan aplikasi camtasia dan aplikasi lainnya yang mengandung unsur audio-visual. Pada perlakuan ini guru memberikan pengajaran dengan menggunakan media video pembelajaran.

2) Pembelajaran dengan media power point yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media power point (PPT) yang didisain dengan program aplikasi microsoft power point. Pada perlakuan ini guru memberikan pengajaran di depan kelas dengan media power point.

3) Materi biologi yang dipilih adalah materi metabolisme untuk kelas XII SMA. 4) Media video pembelajaran dan media PPT didisain sendiri oleh peneliti

berdasarkan silabus dan RPP dimana RPP yang sama juga menjadi pedoman dalam mendisain media power point (PPT).


(21)

8

5) Kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam hal ini menggunakan referensi Bloom dengan menggunakan instrument tes C4 sampai C6.

6) Retensi memori merupakan tes hasil belajar yang dibatasi pada ranah kognitif pengetahuan dan pemahaman dengan menggunakan instrument tes C1 dan C2 dari

materi metabolisme, dilakukan setelah perlakuan dan setelah 21 hari (O’Day, 2007:217).

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dirumuskan masalah-masalah dalam perbandingan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan metode video pembelajaran dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point sebagai berikut :

1) Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa antara siswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point pada materi metabolisme pada siswa SMA Katolik Sibolga?

2) Apakah terdapat perbedaan retensi memori biologi siswa antara siswa yang dibelajarkan dengan media video pembelajaran dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point pada materi metabolisme pada siswa SMA Katolik Sibolga?


(22)

9

1.5. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya : 1) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran dengan siswa yang dibelajarkan dengan media power point pada materi metabolisme pada siswa SMA Katolik Sibolga.

2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan retensi memori siswa antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran dengan media power point pada materi metabolisme pada siswa SMA Katolik Sibolga.

1.6. Manfaat Penelitian

1) Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran Biologi terutama pada kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa serta mendorong guru untuk merancang dan mendisain media pembelajarannya sendiri.

2) Manfaat praktis. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para guru maupun lembaga-lembaga pendidikan, sebagai usaha meningkatkan mutu pendidikan, terutama dalam pengembangan disain strategi pembelajaran, khususnya dalam pembuatan media video pembelajaran dan power point.


(23)

64

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran pada materi metabolisme di SMA Katolik Sibolga.

2. Daya retensi memori biologi siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media power point lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media video pembelajaran pada materi metabolisme di SMA Katolik Sibolga.

5.2. Implikasi

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penggunaan media PPT dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi biologi siswa. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa media PPT membantu siswa memperjelas konsep-konsep yang abstrak pada materi metabolisme. Media video pembelajaran membutuhkan kreatifitas dan keterampilan yang lebih baik sehingga proses pembuatannya lebih rumit. Proses pembuatan media PPT lebih mudah dan sederhana. Fasilitas yang tersedia dalam program PPT juga dapat mengadopsi audio dan visual


(24)

65

sehingga hampir mampu mengimbangi kualitan video pembelejaran. Kelebihan media PPT dibandingkan dengan media video adalah fleksibelitas sehingga guru senantiasa dapat melakukan proses belajar mengajar mengikuti kondisi siswa.

Penggunaan media PPT dan media video pembelajaran di dalam kelas bukanlah hal yang mudah sehingga guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menyediakan dan membuat media tersebut. Dewasa ini para guru dapat mengakses berbagai sumber bahan media dari internet, sehinga pekerjaan membuat bahan media PPT maupun video pembelajaran menjadi lebih mudah.

Melalui pemanfaatan media belajar ini proses pembelajaran siswa akan semakin aktif dan menarik sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori biologi siswa.

5.3. Saran

Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran, sebagai berikut :

1. Dalam penelitian yang lain, penulis menemukan bahwa media video lebih baik dari pada media PPT. Media video pembelajaran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah buatan sendiri mulai tahap shooting hingga editing. Dibutuhkan keterampilan dan kreatifitan yang lebih baik agar media video pembelajar dapat berdampak lebih baik. Dalam hal ini


(25)

66

dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan video yang lebih kreatif.

2. Untuk menguji keberhasilan media video pembelajaran dan media PPT dibutuhkan suatu penelitian lain yang menggunakan metode belajar yang memungkinkan terjadinya diskusi yang lebih baik, sehingga interaksi yang kurang di kelas yang dibelajarkan dengan media video pembelajan dapat teratasi.

3. Adanya berbagai keterbatasan yang ditemukan dalam pelaksanaan penelitian ini sehingga dibutuhkan penelitian lanjutan terutama mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa.


(26)

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Aisyah, N., Lewly. Zulkardi. Aisyah Nyimas. 2009. Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria. Jurnal

Pendidikan Matematika. 3 (2): 14-28.

Alsa, A. dan Hardjito, P. 2002. Pengangaruh Interferensi dan Rehearsal Terhadap Retensi Bahasa Belajar Bahasa Indonesia. Gama Sains IV (1) : 83 – 84. Amir, M.T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.

Jakarta:Kencana.

Anshorullah, R. 2008. Efektivitas Metode Mnemonik dalam Meningkatkan Daya

Ingat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di MTS Persiapan Negeri Kota Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Fakultas Psikologi Universitas

Islam Negeri Malang.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Asyhar, H. Rayandra, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta.

De Porter, B, Mark.,R dan Sarah, S. 2005. Quantum Teaching : Mempraktikkan

Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, D.G.S. 2013. Perbandingan Penggunaan Media Pembelajaran Camtasia

dan Gambar Diam dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mendeskripsikan dan Retensi Biologi Siswa Di SMP Negeri 4 Padang Sidempuan. Tesis tidak

diterbitkan Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Harmin, M. 2012. Pembelajaran Aktif yang Menginspirasi. Jakarta. PT.Indeks. Ibrahim,H., Sihkabuden, Suprijanta & Kustiawan, U.2001. Media Pembelajaran:


(27)

68

Irianto, E. S. 2009. Penerapan Pembelajaran Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008. Widyatama. 6 (1) : 31-32.

Ishak, A. dan Kasa, Z. 2009. Perbandingan Pengajaran Berasaskan Multimedia dan Tradisional ke Atas Pencapaian Matematik dan Sikap Matematik di Kalangan Pelajar Beresiko. Jurnal Teknologi Maklumat & Multimedia. 5(09) :79-89.

Laila. 2012. Penggunaan Animasi Multimedia melalui Model Pembelajaran Tipe

STAD terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia di SMP N 8 Bandar Lampung. Skripsi tidak

diterbitkan. Lampung : Pendidikan Biologi Universitas Lampung.

Lubis, A dan Manurung, B. 2010. Pengaruh Model dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah Serbelawan. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(3) : 186-206.

Martomidjojo, R. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains. http://russamimartowidjojocentre.blogspot.com., diakses tanggal 25 Februari 2013.

Mulyono, 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press.

Nosich, R. M. 2001. Learning to Things Through: A Guide to Critical Thinking in

The Curriculum. New Jersey: Prentice-Hall.Inc.

O’Day, D. H. 2006. Animated Cell Biology: a Quick and Easy Method for Making

Effective High-Quality Teaching Animations. CBE Life Science

Education, 5:255-263.

O’Day, D.H. 2007. The Value of Animation in Biology Teaching : A Study of Long

Term Memory Retention. CBE Life Science Education, 6: 217-223.

O’Day, D.H. 2008. Using Animation to Teach Biology: Past and Future Research on

the Attributes that Underline Pedagogically Sound Animation. The


(28)

69

Padmo, D. 1999. Interaktivitas dalam Proses Belajar Mengajar pada Sistem

Pendidikan Jarak Jauh Melalui Media dalam Cakrawala Pendidikan.

Jakarta : Universitas Terbuka.

Padmodewo, U. M. 2001. Intervensi Dini suatu Usaha Alternatif Guna Meningkatkan

Kualitas Bangsa dalam Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi.

Jakarta : UI-Press.

Quitadamo, I. J.,Kurtz, M. 2007. Lerning to Improve: using writing to Increase Critical Thinking Performance in General Education Biology. Life Science

Education, 6(2): 140-154.

Ramli, M. 2009. Kawasan Teknologi Pembelajaran. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah

XI Kalimantan. 7 (12) : 45-46.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., Rahardjito,. 2010. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Samodra, D. W., Suhartono, V. Santoso, S. 2009. Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi. 5 (2).

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sari, S. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan

Media Animasi dan Gambar Diam Terhadap Aktivitas Belajar dan Retensi Memori Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Tesis

tidak diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan : 111-112.

Sidin, R dan Mohamad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan : Prospek dan Cabaran dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (07) : 139.

Simatupang, R. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan

Motivasi Berprestasi terhadap Sikap Ilmiah dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Biologi SMA Negeri 17 Medan. Tesis tidak diterbitkan.

Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Suryadi, A. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan


(29)

70

Sutjiono, T.W.A. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan

Penabur. 04 (4). hal:80-83.

Taufiq, Masitoh. 2011. Efektifitas Pembelajaran IPA Kelas Tinggi Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru SD. Makalah Seminar Nasional Pendidikan MIPA. Unila. hal :13-23.

Thatcher.,D.,J. 2006. Computer Animation and Improved Student Compherension of

Basic Science Concepts. JAOA, 1:9-14.

Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Yohana. 2010. Penggunaan Animasi Komputer dalam Tatanan Pembelajaran

Kontekstual terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi


(30)

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Aisyah, N., Lewly. Zulkardi. Aisyah Nyimas. 2009. Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria. Jurnal

Pendidikan Matematika. 3 (2): 14-28.

Alsa, A. dan Hardjito, P. 2002. Pengangaruh Interferensi dan Rehearsal Terhadap Retensi Bahasa Belajar Bahasa Indonesia. Gama Sains IV (1) : 83 – 84. Amir, M.T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.

Jakarta:Kencana.

Anshorullah, R. 2008. Efektivitas Metode Mnemonik dalam Meningkatkan Daya

Ingat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di MTS Persiapan Negeri Kota Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Fakultas Psikologi Universitas

Islam Negeri Malang.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Asyhar, H. Rayandra, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta.

De Porter, B, Mark.,R dan Sarah, S. 2005. Quantum Teaching : Mempraktikkan

Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, D.G.S. 2013. Perbandingan Penggunaan Media Pembelajaran Camtasia

dan Gambar Diam dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mendeskripsikan dan Retensi Biologi Siswa Di SMP Negeri 4 Padang Sidempuan. Tesis tidak

diterbitkan Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Harmin, M. 2012. Pembelajaran Aktif yang Menginspirasi. Jakarta. PT.Indeks. Ibrahim,H., Sihkabuden, Suprijanta & Kustiawan, U.2001. Media Pembelajaran:


(31)

68

Irianto, E. S. 2009. Penerapan Pembelajaran Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008. Widyatama. 6 (1) : 31-32.

Ishak, A. dan Kasa, Z. 2009. Perbandingan Pengajaran Berasaskan Multimedia dan Tradisional ke Atas Pencapaian Matematik dan Sikap Matematik di Kalangan Pelajar Beresiko. Jurnal Teknologi Maklumat & Multimedia. 5(09) :79-89.

Laila. 2012. Penggunaan Animasi Multimedia melalui Model Pembelajaran Tipe

STAD terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia di SMP N 8 Bandar Lampung. Skripsi tidak

diterbitkan. Lampung : Pendidikan Biologi Universitas Lampung.

Lubis, A dan Manurung, B. 2010. Pengaruh Model dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah Serbelawan. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(3) : 186-206.

Martomidjojo, R. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains. http://russamimartowidjojocentre.blogspot.com., diakses tanggal 25 Februari 2013.

Mulyono, 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press.

Nosich, R. M. 2001. Learning to Things Through: A Guide to Critical Thinking in

The Curriculum. New Jersey: Prentice-Hall.Inc.

O’Day, D. H. 2006. Animated Cell Biology: a Quick and Easy Method for Making

Effective High-Quality Teaching Animations. CBE Life Science

Education, 5:255-263.

O’Day, D.H. 2007. The Value of Animation in Biology Teaching : A Study of Long

Term Memory Retention. CBE Life Science Education, 6: 217-223.

O’Day, D.H. 2008. Using Animation to Teach Biology: Past and Future Research on

the Attributes that Underline Pedagogically Sound Animation. The


(32)

69

Padmo, D. 1999. Interaktivitas dalam Proses Belajar Mengajar pada Sistem

Pendidikan Jarak Jauh Melalui Media dalam Cakrawala Pendidikan.

Jakarta : Universitas Terbuka.

Padmodewo, U. M. 2001. Intervensi Dini suatu Usaha Alternatif Guna Meningkatkan

Kualitas Bangsa dalam Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi.

Jakarta : UI-Press.

Quitadamo, I. J.,Kurtz, M. 2007. Lerning to Improve: using writing to Increase Critical Thinking Performance in General Education Biology. Life Science

Education, 6(2): 140-154.

Ramli, M. 2009. Kawasan Teknologi Pembelajaran. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah

XI Kalimantan. 7 (12) : 45-46.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., Rahardjito,. 2010. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Samodra, D. W., Suhartono, V. Santoso, S. 2009. Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi. 5 (2).

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sari, S. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan

Media Animasi dan Gambar Diam Terhadap Aktivitas Belajar dan Retensi Memori Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Tesis

tidak diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan : 111-112.

Sidin, R dan Mohamad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan : Prospek dan Cabaran dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (07) : 139.

Simatupang, R. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan

Motivasi Berprestasi terhadap Sikap Ilmiah dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Biologi SMA Negeri 17 Medan. Tesis tidak diterbitkan.

Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Suryadi, A. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan


(33)

70

Sutjiono, T.W.A. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan

Penabur. 04 (4). hal:80-83.

Taufiq, Masitoh. 2011. Efektifitas Pembelajaran IPA Kelas Tinggi Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru SD. Makalah Seminar Nasional Pendidikan MIPA. Unila. hal :13-23.

Thatcher.,D.,J. 2006. Computer Animation and Improved Student Compherension of

Basic Science Concepts. JAOA, 1:9-14.

Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Yohana. 2010. Penggunaan Animasi Komputer dalam Tatanan Pembelajaran

Kontekstual terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi


(1)

Padmo, D. 1999. Interaktivitas dalam Proses Belajar Mengajar pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh Melalui Media dalam Cakrawala Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Padmodewo, U. M. 2001. Intervensi Dini suatu Usaha Alternatif Guna Meningkatkan Kualitas Bangsa dalam Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi. Jakarta : UI-Press.

Quitadamo, I. J.,Kurtz, M. 2007. Lerning to Improve: using writing to Increase Critical Thinking Performance in General Education Biology. Life Science Education, 6(2): 140-154.

Ramli, M. 2009. Kawasan Teknologi Pembelajaran. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan. 7 (12) : 45-46.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., Rahardjito,. 2010. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Samodra, D. W., Suhartono, V. Santoso, S. 2009. Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi. 5 (2).

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sari, S. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Animasi dan Gambar Diam Terhadap Aktivitas Belajar dan Retensi Memori Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan : 111-112.

Sidin, R dan Mohamad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan : Prospek dan Cabaran dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (07) : 139.

Simatupang, R. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Berprestasi terhadap Sikap Ilmiah dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Biologi SMA Negeri 17 Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Suryadi, A. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 8(1). hal :83-84.


(2)

Sutjiono, T.W.A. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur. 04 (4). hal:80-83.

Taufiq, Masitoh. 2011. Efektifitas Pembelajaran IPA Kelas Tinggi Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru SD. Makalah Seminar Nasional Pendidikan MIPA. Unila. hal :13-23.

Thatcher.,D.,J. 2006. Computer Animation and Improved Student Compherension of Basic Science Concepts. JAOA, 1:9-14.

Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Yohana. 2010. Penggunaan Animasi Komputer dalam Tatanan Pembelajaran Kontekstual terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Aisyah, N., Lewly. Zulkardi. Aisyah Nyimas. 2009. Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria. Jurnal Pendidikan Matematika. 3 (2): 14-28.

Alsa, A. dan Hardjito, P. 2002. Pengangaruh Interferensi dan Rehearsal Terhadap Retensi Bahasa Belajar Bahasa Indonesia. Gama Sains IV (1) : 83 – 84. Amir, M.T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.

Jakarta:Kencana.

Anshorullah, R. 2008. Efektivitas Metode Mnemonik dalam Meningkatkan Daya Ingat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di MTS Persiapan Negeri Kota Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Asyhar, H. Rayandra, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta.

De Porter, B, Mark.,R dan Sarah, S. 2005. Quantum Teaching : Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, D.G.S. 2013. Perbandingan Penggunaan Media Pembelajaran Camtasia dan Gambar Diam dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mendeskripsikan dan Retensi Biologi Siswa Di SMP Negeri 4 Padang Sidempuan. Tesis tidak diterbitkan Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Harmin, M. 2012. Pembelajaran Aktif yang Menginspirasi. Jakarta. PT.Indeks. Ibrahim,H., Sihkabuden, Suprijanta & Kustiawan, U.2001. Media Pembelajaran:


(4)

Irianto, E. S. 2009. Penerapan Pembelajaran Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Bagi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Rembang Tahun Pelajaran 2007/2008. Widyatama. 6 (1) : 31-32.

Ishak, A. dan Kasa, Z. 2009. Perbandingan Pengajaran Berasaskan Multimedia dan Tradisional ke Atas Pencapaian Matematik dan Sikap Matematik di Kalangan Pelajar Beresiko. Jurnal Teknologi Maklumat & Multimedia. 5(09) :79-89.

Laila. 2012. Penggunaan Animasi Multimedia melalui Model Pembelajaran Tipe STAD terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia di SMP N 8 Bandar Lampung. Skripsi tidak diterbitkan. Lampung : Pendidikan Biologi Universitas Lampung.

Lubis, A dan Manurung, B. 2010. Pengaruh Model dan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa pada Pelajaran Biologi di SMP Swasta Muhammadiyah Serbelawan. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(3) : 186-206. Martomidjojo, R. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains.

http://russamimartowidjojocentre.blogspot.com., diakses tanggal 25 Februari 2013.

Mulyono, 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran : Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press.

Nosich, R. M. 2001. Learning to Things Through: A Guide to Critical Thinking in The Curriculum. New Jersey: Prentice-Hall.Inc.

O’Day, D. H. 2006. Animated Cell Biology: a Quick and Easy Method for Making Effective High-Quality Teaching Animations. CBE Life Science Education, 5:255-263.

O’Day, D.H. 2007. The Value of Animation in Biology Teaching : A Study of Long Term Memory Retention. CBE Life Science Education, 6: 217-223. O’Day, D.H. 2008. Using Animation to Teach Biology: Past and Future Research on

the Attributes that Underline Pedagogically Sound Animation. The American Biology Teacher,5:274-278.


(5)

Padmo, D. 1999. Interaktivitas dalam Proses Belajar Mengajar pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh Melalui Media dalam Cakrawala Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Padmodewo, U. M. 2001. Intervensi Dini suatu Usaha Alternatif Guna Meningkatkan Kualitas Bangsa dalam Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi. Jakarta : UI-Press.

Quitadamo, I. J.,Kurtz, M. 2007. Lerning to Improve: using writing to Increase Critical Thinking Performance in General Education Biology. Life Science Education, 6(2): 140-154.

Ramli, M. 2009. Kawasan Teknologi Pembelajaran. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan. 7 (12) : 45-46.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., Rahardjito,. 2010. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Samodra, D. W., Suhartono, V. Santoso, S. 2009. Multimedia Pembelajaran Reproduksi pada Manusia. Jurnal Teknologi Informasi. 5 (2).

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sari, S. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Animasi dan Gambar Diam Terhadap Aktivitas Belajar dan Retensi Memori Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan : 111-112.

Sidin, R dan Mohamad, N.S. 2007. ICT dalam Pendidikan : Prospek dan Cabaran dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan. 32 (07) : 139.

Simatupang, R. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi Berprestasi terhadap Sikap Ilmiah dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Biologi SMA Negeri 17 Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Suryadi, A. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. 8(1). hal :83-84.


(6)

Sutjiono, T.W.A. 2005. Pendayagunaan Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur. 04 (4). hal:80-83.

Taufiq, Masitoh. 2011. Efektifitas Pembelajaran IPA Kelas Tinggi Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru SD. Makalah Seminar Nasional Pendidikan MIPA. Unila. hal :13-23.

Thatcher.,D.,J. 2006. Computer Animation and Improved Student Compherension of Basic Science Concepts. JAOA, 1:9-14.

Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Yohana. 2010. Penggunaan Animasi Komputer dalam Tatanan Pembelajaran Kontekstual terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan. Tesis tidak diterbitkan. Medan : Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.


Dokumen yang terkait

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

5 39 50

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

1 6 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ICT DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RETENSI MEMORI SISWA MAN 3 MEDAN.

0 2 26

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RITENSI MEMORI SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD SWASTA RK NO.3 KOTA SIBOLGA.

0 3 30

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ICT TERHADAP RETENSI MEMORI BIOLOGI SISWA KELAS XII SMA.

0 3 11

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ICT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RETENSI MEMORI BIOLOGI SISWA DI KELAS XII SMA NEGERI 6 MEDAN.

1 4 29

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN POWER POINT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RETENSI MEMORI BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 LANGSA.

0 2 29

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN REMEDIAL BIOLOGI TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR SISWA

0 2 9

PERBANDINGAN PENGGUNAAN POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

3 14 83