PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ICT DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN RETENSI MEMORI SISWA MAN 3 MEDAN.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ICT DALAM PEMBELAJARAN

INKUIRI PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

SISWA MAN 3 MEDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

SATRIAWATI

NIM. 8146174038

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

SATRIAWATI. Pengaruh Penggunaan Media ICT dalam Pembelajaran Inkuiri pada Topik Bioteknologi terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Siswa MAN 3 Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media ICT dalam pembelajaran inkuiri tentang bioteknologi terhadap: (1) Kemampuan berpikir tingkat tinggi; dan (2) Retensi memori siswa kelas XII IPA MAN 3 Medan. Metode penelitian adalah metode kuasi eksperimen dengan sampel sebanyak 3 kelas yang ditentukan secara cluster random sampling yaitu kelas XII IPA1 perlakuan pengajaran menggunakan media video pembelajaran, kelas XII IPA2 perlakuan pengajaran menggunakan media animasi dan kelas XII IPA3 dengan perlakuan charta (kontrol). Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi hasil belajar siswa dengan pilihan ganda dan tertulis. Teknik analisis yang digunakan adalah Analysis Covarians (Anacova) dengan bantuan program SPSS 21.0. Hasil penelitian dan pengujian menunjukkan bahwa terdapat: (1) Pengaruh yang signifikan (F=11,272; P=0,000) dengan penggunaan media video pembelajaran, animasi, dan charta dalam pembelajaran inkuiri pada topik Bioteknologi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dibelajarkan dengan video pembelajaran (75,82±7,847) berbeda secara signifikan dengan animasi (70,74±7,549) (P=0,010) dan berbeda secara signifikan yang dibelajarkan dengan charta (65,38±7,162) (P=0,000); dan (2) Pengaruh yang sangat signifikan (F=18,344 ; P=0,000) dengan penggunaan media video pembelajaran, animasi, dan charta dalam pembelajaran inkuiri pada topik Bioteknologi terhadap retensi memori siswa. Retensi memori siswa yang dibelajarkan dengan video pembelajaran (77,05±8,864) berbeda secara signifikan dengan animasi (72,00±6,917) (P=0,010) dan berbeda secara signifikan yang dibelajarkan dengan charta (64,26±6,390) (P=0,000). Tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan media video pembelajaran dan animasi dengan inkuiri pada topik Bioteknologi dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa di kelas XII IPA MAN 3 Medan.

Kata Kunci: Media ICT, Pembelajaran Inkuiri, Bioteknologi, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, dan Retensi Memori.


(5)

ii ABSTRACT

SATRIAWATI. The Effect to Application of the ICT Media of Inquiry Learning of Biotechnology Topic to Higher Order Thingking Skill and Memory Retention of Students at MAN 3 Medan. Thesis. Postgraduate Program of State University of Medan 2016.

This study aims to investigate the effect of implementing the ICT media in learning inquiry about biotechnology into: (1) Student’s higher order thingking skill; and (2) Student’s memory retention of students in class XII IPA at MAN 3 Medan. The study use quasy eksperiment with sample as much as 3 class wich certained cluster random sampling of class XII IPA1 learning process use learning video media, class XII IPA2 learning process use animation media and class XII IPA3 with use charta (control). Research instrument use higher order thingking skill test and learning outcome retention of students with use multiple choice and essay test. Analysis techniq using analysis covarians with using by program SPSS 21.0. Study result and analysis show there are: (1) Effect wich very significant (F=11,272; P=0,000) with using learning video media, animation, and charta of inquiry learning of the biotechnology topic to higher order thingking skill. Higher order thingking skill that were taught by learning video (75,82±7,847) different significant with animasi (70,74±7,549) (P=0,010) and different significant with charta (65,38±7,162) (P=0,000); and (2) Effect wich very significant (F=18,344 ; P=0,000) with using learning video media, animation, and charta of inquiry learning of the biotechnology topic to memory retention of students. Memory retention of students that were taught by learning video (77,05±8,864) different significant with animasi (72,00±6,917) (P=0,010) and different significant with charta (64,26±6,390) (P=0,000). The result of this study is expected from the teachers to apply media of learning video and animation with inquiry of the biotechnology topic in order to increase higher order thingking skill and memory retention of students in class XII IPA at MAN 3 Medan.

Key Word: ICT Media, Inquiry Learning, Biotechnology, Higher Order Thingking Skill, and Memory Retention.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala karunia, rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan

judul “Pengaruh Penggunaan Media ICT dalam Pembelajaran Inkuiri pada Topik Bioteknologi terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Siswa MAN 3 Medan” ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta menuju kebaikan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd., selaku dosen pembimbing I dan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang penuh semangat

dalam memotivasi memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan proposal penelitian hingga penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si., dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tesis ini.

Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta para pejabat dijajaran Civitas Akademika UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisten Direktur.


(7)

iv

3. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku Ketua Prodi Biologi Pascasarjana dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku Sekretaris Prodi Biologi.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ahmad Rafiqi Tantawi, M.S., Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si., dan Dra. Hj. Cicik Suryani, M.Si., sebagai dosen validator instrumen.

5. Do’a dan dukungan dari Ayahanda H. Sarimin dan Ibunda Hj. Mardiyah serta Suami Bambang Purmadi, S.Sos., dan anak-anak tercinta: Satria Luthfi Maulana, Satria Putri Nabila, Satria Haykal Akmal. dan juga saudara: Satriani,S.Ag, Satriono, S.Km, Satria Waningsih, S.Km, Satria Dewi Agusti,Amd.

6. Ibu Ana sebagai pegawai Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana. 7. Bapak Muhammad Asrul, S.Ag, M.Pd., selaku Kepala Sekolah MAN 3

Medan, Bapak Sufrizal, S.Sos.I Selaku KTU., Bapak Drs. H. Anas, M.Ag, Abdillah, S.Ag, M.Si, M.Rasyid Ridho, MA, dan Ibu Dra.Hamidah Siregar selaku WKM MAN 3 Medan yang telah memberi izin pada penulis untuk mengadakan penelitian dan urusan surat-menyurat.

8. Teman-teman yaitu Nur Rahmah, S.Pd, M.Hum., Era Zakiyah, SE., Mardiana, Ss., Rahmmad Jamil, S.Ag., Rudi Tua Siregar, A.Md., Neneng Chairunnisya, S.Ag., Masdiana, S.Pd., dan Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan, terkhusus angkatan XXIV Prodi Biologi yang telah bersama-sama menuntut ilmu pengetahuan dan saling bekerjasama untuk meraih kesuksesan.


(8)

v

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan perlu pengembangan lebih lanjut agar benar-benar bermanfaat. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar tesis ini lebih sempurna lagi.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh saudara-saudari yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semoga ALLAH SWT membalas kebaikan kita semua serta selalu diberi hidayah dan rezeki demi menggapai cita-cita yang gemilang. Aamiin.

Medan, April 2016

SATRIAWATI NIM. 8146174038


(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 5

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis ... 7

2.1.1. Hakikat Belajar ... 7

2.1.2. Hakikat Belajar Biologi ... 9

2.1.3. Hakikat Hasil Belajar Biologi ... 11

2.1.4. Hakikat Model Pembelajaran Inkuiri ... 13

2.1.5. Hakikat Media Pembelajaran ... 16

2.1.5.1. Media Animasi ... 19

2.1.5.2. Video Pembelajaran ... 21

2.1.6. Kemampuan Berpikir ... 24

2.1.7. Retensi Memori Siswa ... 28

2.2. Bioteknologi ... 28

2.2.1. Perkembangan Bioteknologi ... 29

2.2.1.1. Bioteknologi Konvensional (Tradisional) ... 29

2.2.1.2. Bioteknologi Modern... 30

2.2.2. Peran Bioteknologi dalam Industri Makanan ... 30

2.2.3. Peran Bioteknologi dalam Bidang Pertanian dan Peternakan ... 33

2.2.4. Peranan Bioteknologi dalam Bidang Kesehatan ... 34

2.2.5. Peran Bioteknologi dalam Bidang Pelestarian Linkungan ... 34

2.2.6. Peranan Bioteknologi dalam Bidang Reproduksi ... 35

2.3.Penelitian yang Relevan ... 35

2.4. Kerangka Konseptual ... 37

2.5. Pengujian Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

3.2.Populasi dan Sampel ... 39

3.2.1. Populasi ... 39

3.2.2. Sampel ... 39

3.3. Desain Penelitian ... 39

3.3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 39 Halaman


(10)

vii

3.3.2. Prosedur Penelitian ... 40

3.3.2.1. Tahap Persiapan ... 41

3.3.2.2. Tahap Pelaksanaan ... 42

3.3.2.3. Tahap Akhir ... 42

3.4. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 42

3.4.1. Variabel Penelitian ... 42

3.4.2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 43

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.5.1. Instrumen Tes Berpikir Tingkat Tinggi ... 44

3.5.2. Tes Hasil Belajar ... 45

3.6. Analisis Butir Tes... 46

3.6.1. Validitas Butir Tes ... 46

3.6.2. Reliabilitas ... 46

3.6.3. Daya Pembeda ... 47

3.6.4. Tingkat Kesukaran ... 48

3.7. Teknik Analisa Data ... 48

3.7.1. Pengujian Normalitas ... 49

3.7.2. Pengujian Homogenitas ... 49

3.7.3. Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 51

4.1.1. Deskripsi Data Berpikir Tingkat Tinggi (BTT) dan Retensi Siswa ... 51

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ... 55

4.2.1. Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ... 56

4.2.2. Uji Normalitas Retensi Memori Siswa ... 56

4.2.3. Uji Homogenitas ... 57

4.3. Pengujian Hipotesis ... 57

4.3.1. Hipotesis Pertama... 58

4.3.2. Hipotesis Kedua ... 60

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

4.4.1. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Inkuiri Melalui Media Video, Animasi, dan Charta Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas XII IPA MAN 3 Medan ... 62

4.4.2. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Inkuiri Melalui Media Video, Animasi, dan Charta Terhadap Retensi Memori Siswa Kelas XII IPA MAN 3 Medan ... 65

4.5. Keterbatasan Penelitian ... 69

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 70

5.2. Implikasi ... 70

5.3. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ... 78 Halaman


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel Tingkat Kemampuan Berpikir Dasar Taksonomi Bloom ... 25

Tabel 2.2. Tabel Kemampuan Berpikir Tingakt Tinggi ... 27

Tabel 3.1. Desain Penelitian ... 40

Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Materi Bioteknologi ... 44

Tabel 4.1. Data Hasil Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ... 56

Tabel 4.2. Data Hasil Uji Normalitas Retensi Meomori Siswa ... 56

Tabel 4.3. Data Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi Memori Siswa ... 57


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 78

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 83

Lampiran 3. Instrumen Tes Hasil Belajar Materi Bioteknologi ... 98

Lampiran 4. Tabel Uji Coba Validasi Instrumen ... 109

Lampiran 5. Tabel Reliabilitas Instrumen ... 110

Lampiran 6. Tabel Daya Beda dan Tingkat Kesukaran ... 111

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Instrumen ... 113

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Instrumen ... 115

Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal ... 116

Lampiran 10. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 118

Lampiran 11. Data Hasil Kelas Video Pembelajaran dalam Inkuiri ... 120

Lampiran 12. Data Hasil Kelas Animasi dalam Inkuiri ... 121

Lampiran 13. Data Hasil Kelas Charta dalam Inkuiri ... 122

Lampiran 14. Deskripsi Frekuensi Statistik Inkuiri dalam Media ICT terhadap Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi ... 123

Lampiran 15. Tes Normalitas Inkuiri dalam Media ICT terhadap Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi ... 125

Lampiran 16. Tes Homogenitas Inkuiri dalam Media ICT terhadap Berpikir Tingkat Tinggi dan Retensi ... 129

Lampiran 17. Uji Analysis of Covarian (Anacova) Inkuiri dalam Media ICT terhadap Berpikir Tingkat Tinggi ... 130

Lampiran 18. Uji Analysis of Covarian (Anacova) Inkuiri dalam Media ICT terhadap Retensi Memori ... 132


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Madrasah Aliyah Negeri 3 Medan sebagai institusi pendidikan Islam tingkat menengah sejak awal berdirinya pada tahun 1996 telah memberikan konstribusi dalam pengembangan program pendidikan khususnya di lingkungan kementerian agama.Hal ini dikarenakan MAN 3 Medan mengemban visi dan misi yang langsung bersentuhan langsung dengan upaya pengembangan proses pembelajaran sebagai suatu yang harus dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Adapun visi man 3 Medan adalah Membentuk Insan Yang Beriman berakhlakul Karimah berilmu, kreatif serta peduli dengan lingkungan dan masyarakat.

Tentunya untuk mencapai visi tersebut haruslah dijelaskan dengan beberapa indikator yaitu: (1) Memiliki keyakinan teguh dalam mengamalkan

ajaran Islam secara benar dan konsekwen; (2) Membiasakan prilaku terpuji; (3) Mampu menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan di Madrasah; (4) Mampu bersaing dengan lulusan yang sederajat untuk melanjutkan dan

diterima di pendidikan yang lebih tinggi; (5) Mampu berfikir kratif dan inovatif; (6) Memiliki keterampilan, kecakapan non akademis sesuai dengan minat dan bakatnya; (7) Menggalakkan program penghijauan; dan (8) Melaksanakan program program yang berkaitan dengan kepedulian masyarakat.

Misi MAN 3 Medan meliputi: (1) Menumbuhkan penghayatan danpengamalan agama; (2) Menumbuhkan sikap sopan santun dan berbudi pekerti luhur; (3) Membiasakan budaya rapi dan disiplin; (4) Membangkitkan rasa


(14)

2

kebersamaan, dan musyawarah; (5) Memotivasi belajar di kalangan siswa; (6) Melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) atau bimbingan secara efektif.

Untuk mewujudkan visi dan misi MAN 3 medan, maka kepala Madrasah berupaya melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia meliputi kualitas: guru, siswa, manajemen madrasah, dan staf pegawai MAN 3 Medan.

Dalam konteks peningkatan kualitas guru, MAN 3 telah melakukan berbagai usaha diantaranya menggalakkan program Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), pengiriman peserta mengikuti pendidikan dan pelatihan, memotivasi para guru untuk mengikuti program strata 2 (S2) sesuai dengan mata pelajarannya masing masing dan pemanfaatan sumber dan media pembelajaran.

Menurut Hamalik dalam (Rusman, 2011), menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, media memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kurangnya penggunaan media belajar menyebabkan siswa sulit memahami materi pelajaran, jika semakin banyak siswa menggunakan media belajar belajar semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau semakin tinggi kemampuan kognitifnya (Arsyad, 2005). Hal ini juga ditegaskan oleh (Daryanto, 2010), dalam proses pembelajaran, media mempunyai peranan penting sebagai alat bantu mengajar.

Penggunaan media ICT pada semua mata pelajaran khususnya mata pelajaran Biologi dianjurkan sejak tahun ajaran 2010-2011 dan diwajibkan setiap guru memiliki laptop terutama bagi para guru yang telah lulus sertifikasi. Belum maksimalnya penggunaan media ICT dan masih kurang variatifnya model pembelajaran biologi menjadi salah satu masalah dalam proses pembelajaran biologi khususnya pada materi bioteknologi.


(15)

3

Hasil belajar siswa dan kemampuan berfikir tingkat tinggi di MAN 3 Medan pada pelajaran IPA biologi masih rendah, 30 % siswa kelas XII harus mengikuti remedial, setiap ujian hanya mampu memperoleh nilai rata-rata 67,80. Serta dalam menjawab soal tingkat C4, C5 dan C6 dengan benar rata-rata 23 %. Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti lakukan diperoleh informasi bahwa pembelajaran materi bioteknologi siswa belum memahami tentang konsep-konsep yang abstrak, siswa kurang tertarik pada materinya, siswa sering lupa pada materi yang sudah diajarkan hal ini dikarenakan selama ini guru hanya mengajarkan dengan menggunakan media konvensional.

Pemilihan media berupa video pembelajaran dan animasi dengan model pembelajaran inkuiri pada materi Bioteknologi diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam merubah kondisi belajar siswa yang menarik untuk lebih menyukai materi, termotivasi dan rajin serta aktif dan memberikan kesan mendalam pada daya ingatan siswa dalam mengikuti pelajaran bioteknologi. Karena siswa diarahkan untuk menemukan hal baru pada materi bioteknologi dalam model pembelajaran inkuiri sehingga diharapkan cara ini dapat meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi ,dan retensi memori siswa.

Berdasarkan paparan diatas, dapat dikemukakan bahwa mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran biologi adalah memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa agar diperoleh pembelajaran yang efektif, mampu meningkatkan kemampuan berfikir tingkat tinggi dan menguatkan retensi memori mereka akan sejumlah informasi yang akan berdampak pada hasil belajar kognitifnya. Dari masalah tersebut disadari bahwa pengaruh pemilihan media dan model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang penting dalam


(16)

4

meningkatkan aktivitas kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa sekaligus meningkatkan retensi memori belajar siswa.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahannya sebagai berikut:

1. Belum maksimalnya penggunaan media pembelajaran yang berbasis ICT (video dan animasi).

2. Kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa masih rendah.

3. Guru belum memaksimalkan soal tingkat C4, C5 dan C6 (Analisis, Evaluasi dan Kreasi).

4. Media yang digunakan selama ini dalam proses pembelajaran Bioteknologi berupa gambar, charta dan buku teks.

5. Metode pembelajaran konvensional yang pada umumnya sering membuat siswa menjadi bosan dan pembelajaran menjadi tidak menarik.

1.3. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi berdasarkan aspek-aspek yang akan diteliti dan tempat penelitian atau sekolah yang akan diteliti. Oleh karena itu, ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran inkuiri menggunakan media ICT dalam penelitian ini adalah video dan animasi.

2. Berfikir tingkat tingkat tinggi adalah operasi kognitif yang banyak dibutuhkan pada proses-proses kemampuan berfikir yang terjadi dalam short-term


(17)

5

memory, dikaitkan dengan taksonomi Bloom, berfikir tingkat tinggi meliputi menganalisis,mengevaluasi dan mengkreasi/mencipta, (C4,C5 dan C6).

3. Retensi memori merupakan tes hasil yang dibatasi pada ranah kognitif dari materi yang telah ditetapkan yaitu pada siswa kelas XII MAN 3 Medan 2015-2016 yang dilakukan setelah perlakuan dan setelah 21 hari dari pemberian informasi.

4. Materi yang dibelajarkan pada pokok pelajaran bioteknologi kelas XII MAN 3 Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media ICT dalam pembelajaran inkuiri tentang bioteknologi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa MAN 3 Medan?

2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media ICT dalam pembelajaran inkuiri tentang bioteknologi terhadap retensi memori siswa MAN 3 Medan?

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan media ICT dalam pembelajaran inkuiri tentang bioteknologi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa MAN 3 Medan. 2. Pengaruh penggunaan media ICT dalam pembelajaran inkuiri tentang


(18)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkanakan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi,sebagai sumbangan pemikiran dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.

2. Secara praktis diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para guru dalam memilih dan menggunakan model dan media pembelajaran.


(19)

70 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan (F=11,272 ; P=0,000) dengan penggunaan media video pembelajaran, animasi, dan charta dalam pembelajaran inkuiri pada topik Bioteknologi terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di kelas XII IPA MAN 3 Medan. Secara berturut-turut kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa dari yang paling baik hingga yang kurang adalah siswa yang dibelajarkan menggunakan video, animasi dan charta.

2. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan (F=18,344 ; P=0,000) dengan penggunaan media video pembelajaran, animasi, dan charta dalam pembelajaran inkuiri pada topik Bioteknologi terhadap retensi memori siswa di kelas XII IPA MAN 3 Medan. Secara berturut-turut retensi memori siswa dari yang paling baik hingga yang kurang adalah siswa yang dibelajarkan menggunakan video, animasi dan charta.

5.2. Implikasi

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembelajaran inkuiri mampu mengefektifkan, mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media video, animasi, dan charta dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa karena dalam kerja


(20)

71

sama akan dimunculkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan materi yang dibahas, maka hal tersebut merupakan upaya guru dalam melibatkan siswa selama proses pembelajaran, salah satunya adalah dengan memberikan pertanyaan untuk memacu keterlibatan berpikir siswa sehingga siswa dapat menggunakan dan mengaitkan konsep-konsep yang telah dimilikinya. Harapan kepada kepala sekolah, guru, dan pemangku kebijakan agar saling bekerjasama dalam meningkatkan media pembelajaran bagi siswa agar hasil belajar siswa selalu baik dan optimal. Hal ini telah dibuktikan bahwa media audiovisualisasi berguna untuk memperjelas konsep-konsep abstrak dan proses dinamis dalam pembelajaran biologi sehingga penting bagi pengajar di sekolah tingkat SMA/MA untuk menggunakan pembelajaran inkuiri dengan media ICT dalam proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan menggunakan audiovisualisasi dalam bentuk video pembelajaran, animasi, dan charta untuk pembelajaran biologi khususnya topik bioteknologi sehingga tujuan pembelajaran yang inginkan tercapai dengan baik dan maksimal.

Proses pembelajaran Biologi di SMA/MA memiliki peran penting untuk menghasilkan siswa yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, meningkatkan kemampuan berpikir, mengingat materi dengan baik, kreatif, logis, berinisiatif dan terampil dalam menanggapi isu dan permasalahan yang muncul di lingkungan masyarakat yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sehari-hari. Oleh karena itu, untuk mempelajari mata pelajaran Biologi diperlukan adanya kemampuan dan keterampilan pada diri siswa agar dapat mempelajari materi biologi dengan mudah dan mampu menyelesaikan masalah berdasarkan aturan, pola, atau logika tertentu. Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk dapat


(21)

72

merancang perencanaan dan memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi sehingga siswa dapat ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi lebih mudah memahami materi. Untuk mengoptimalkan siswa aktif dalam belajar, maka kegiatan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa, sehingga guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang mengarahkan siswa aktif diantaranya menggunakan media ICT dengan menampilkan video pembelajaran dan animasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan memudahkan siswa dalam mengingat materi pelajaran yang disampaikan dengan baik.

Siswa juga diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam belajar. Guru sebagai fasilitator harus menyediakan sarana dan sumber belajar yang memadai kepada siswa, mengatur lingkungan belajar yang kondusif sehingga siswa merasa senang dan nyaman dalam belajar. Melalui penerapan media ICT dengan inkuiri berupa video pembelajaran dan animasi diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan daya ingat siswa sehingga prestasi belajar siswa semakin optimal.

5.3. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa dapat dimunculkan melalui kemampuan guru melibatkan siswanya dalam pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Sehubungan dengan hasil penelitian ini maka dituntut kreatifitas guru dalam mendesain Kegiatan


(22)

73

Belajar Mengajar (KBM) yang dikaitkan dengan strategi, metode, atau model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Sehingga hal tersebut sangat dibutuhkan dukungan dari kepala sekolah untuk dapat memfasilitasi para guru untuk mengembangkan media ICT lainnya yang lebih menarik.

2. Bagi guru agar dapat menggunakan media ICT dengan menggunakan model atau metode pembelajaran inkuiri atau lainnya yang dapat meningkatkan kondisi belajar yang menarik, dan menyenangkan sehingga dapat membantu siswa untuk lebih mudah mamahami materi pelajaran Biologi.


(23)

74

DAFTAR PUSTAKA

Aksoy, Ghokan. 2012. The Effects of Animation Technique on the 7th Grade Science and Technology Course. Creative Education, 3(3): 304-308.

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing. New York: Lognam.

Angkowo, R., dan A., Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. 2008. Manajemen Penelitian. Jakarata: Rineka Cipta. Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada.

Asyhar, H.R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Bloom, B.S. 1982. Taxonomi of Educational Objectives: the Classification of Educational Goals: Handbook I, Cognitive Domain. New York: Longman. Bruner, J. S. 1963. Needed: A Theory of Instuction. Educational Leadership, 20

(8): 523-532.

Cohen, B.S. 1995. Mindblindnees: An Essay On Autism and Theory of Mind. MIT Press/Bradford Books.

Criticos, C. 1996. Media Selection. Plomp, T., & Ely, D.P. (Eds.): International Encylopedia of Education Tchnoogy, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.

Dahar, R.W. 1991. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Daryanto. 2010. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: Publesher.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan penilaian Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menegah.

Depdiknas. 2002. Pembelajaran Biologi. Jakarta: Puskur, Balitbang Depdiknas. Dole, J.A. dan Sinatra, G. M. 1998. Reconceptualizing Change in the Cognitive


(24)

75

Eggen, Paul. D. 1979. Strategies for Teacher. New York: Eaglewood Clifft Prentice-Hall Inc.

Facione, P. 2011. Critical Thinking: What it is and why in Counts. Diakses pada tanggal 2 November 2015.

Hamalik, O. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru.

Hassoubah, Z.I 2007. Mengasah Pikiran Kratif dan Kritis, Disertai Ilustrasi dan Latihan. Terjemahan Bambang Suryadi. Develoving Creative and Critical Thingking Skill: A Handook for Students. Bandung: Nuansa.

Heinich, R., Molenda, M., Russel, J.D., and Smaldino, S.E. 2002. Intructional Media and Technology for Learning, 7th Edition. New jersey: Prentice Hall, Inc.

Herlanti, Y. 2005. Analisis Pemahaman dan Retensi siswa SMP Pengguna Wacana Multimedia “Bertualang Bersama Mendel” Tesis Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Ibrahim, M. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Irianto, A. 2012. Bahan Ajar Statistik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Karim, Saeful. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Kimberly, D. T. 2009. Feature Approaches to Biology Teaching and Learning: Learning to See Inequity in Science. CBE-life Sciences Education, 8(1): 265-270.

Lin, H., Chen, T., Dywer, F.M. 2006. Effect of Static Visuals and Computer Generated Animations in Facilitating Immediate and Delated Achiecvement in Classroom. Foreign Langguage Annals, 39(2):41-51.

Mc. Clean.P.,Johnson,C.,Rogers,R.,Daniel,L.,Rober,J.,Slator,B.M.,Terpstra,J.,and white,A. 2005. Molecular and Cellular Biology Animations: Development and Impact on Student Learning. New York: Cell Biology. Education. Morrison, J.B. dan Tvesrky, B. 2001. The in Effectiveness of Animation: Short

Talk. CHI.

Nasution.S. 1999. Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nur’aini, S. 2009. Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Metode Demontrasi dalam Meningkatkan Retensi Siswa kelas VII di SMP Negeri 16 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo.


(25)

76

O’Day, D.H. 2006. Animated Cell Biologi: A Quick and Easy Method For

Making Effective, High-Quality Teaching Animation. CBE Life Science Education, 5 (4): 274-278.

O’Day, D.H. 2007. The Value of Animation in Biology Tesching: A Study of Long Term Memory Retention. CBE Life Science Education, 6 (4): 217-223.

O’Day, D.H. 2008. Using Animation to Teach Biologi: Past and Future Reseach

on The Attributes that Underline Pedagogycally Sound Animations. The Amirican biology Teacher,70(5): 237-250.

Pekdak, Bulent. 2010. Alternative Methods in Learning Chemistry:Learning with Animation, Simulation, Video and Multimedia. Journal of Turkish Science Education, 7(2): 111-118.

Porter, De Bobbi dan Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Pramono, S. 2008. Penerapan Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X4 SMAN 10 Malang. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.

Raharjo. 1998. Media Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar.

Riber, L.P. 1990. Using Animation in Science Intruction with Young Children. Journal of Education Psycology, 82(1):135-140.

Riyana, C. 2007. Pedoman Pengembang Media Video. Jakarta: P3AI Universitas Pendidikan Indonesia.

Riyanti. 2002. Kurikulum Lintas Bidang Studi. Jakarta: Grasindo.

Riyanto, A.T. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rusman, Kurniawan. D., dan Riyan, C. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesional Guru, Bandung: Rajawil Pers.

Sadiman, A.S. 2009. Media Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. 2012. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(26)

77

Setiawan. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2(1): 42-59. Slavin, R.E. 1995. Cooverative Learning: Theory, Research, and Pratice. New

Jersey: Prentice Hall.

Soemanto, Wasty. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung: Bina Aksara.

Somantri, Ating., dan Muhidin, Sambas. 2006. Aplikasi Statistik dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, N. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Konsep Teknologi Pembelajaran. (akhmadsufrajat.wordsoress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran). Diakses pada tanggal 5 November 2015.

Sukmadinata, S.,N. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyatna, A. 2008. Pemanfaatan Multimedia untuk Pembelajara Sains Bermuatan Nilai. Lampung: Prosiding, Seminar Nasional Sains, Universitas Lampung. Tapilouw, F. 2008. Analisis Pembelajaran Biologi Berbasis Multimedia Interaktif

pada Berbagai Jenjang Pendidikan. Bandung: Makalah pada Seminar Internasional Pendidikan IPA. Univerisitas Pendidikan Indonesia.

Tapilouw, F. 2008. Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Memulai Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 12 (1):110-141.

Thatcher, J.D. 2006. Computer Animation and Improved Student Comprehension of Basic Science Concepts. Lewisburg: Department of Structural Biology, West Virginia School of Osteopathic Medicine, 106 (1): 12-13.

Wahyudin, Sutikno. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa.Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6 (2): 58-62.


(1)

merancang perencanaan dan memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi sehingga siswa dapat ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi lebih mudah memahami materi. Untuk mengoptimalkan siswa aktif dalam belajar, maka kegiatan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa, sehingga guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang mengarahkan siswa aktif diantaranya menggunakan media ICT dengan menampilkan video pembelajaran dan animasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan memudahkan siswa dalam mengingat materi pelajaran yang disampaikan dengan baik.

Siswa juga diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam belajar. Guru sebagai fasilitator harus menyediakan sarana dan sumber belajar yang memadai kepada siswa, mengatur lingkungan belajar yang kondusif sehingga siswa merasa senang dan nyaman dalam belajar. Melalui penerapan media ICT dengan inkuiri berupa video pembelajaran dan animasi diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan daya ingat siswa sehingga prestasi belajar siswa semakin optimal.

5.3. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan retensi memori siswa dapat dimunculkan melalui kemampuan guru melibatkan siswanya dalam pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Sehubungan dengan hasil penelitian ini maka dituntut kreatifitas guru dalam mendesain Kegiatan


(2)

Belajar Mengajar (KBM) yang dikaitkan dengan strategi, metode, atau model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran. Sehingga hal tersebut sangat dibutuhkan dukungan dari kepala sekolah untuk dapat memfasilitasi para guru untuk mengembangkan media ICT lainnya yang lebih menarik.

2. Bagi guru agar dapat menggunakan media ICT dengan menggunakan model atau metode pembelajaran inkuiri atau lainnya yang dapat meningkatkan kondisi belajar yang menarik, dan menyenangkan sehingga dapat membantu siswa untuk lebih mudah mamahami materi pelajaran Biologi.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Aksoy, Ghokan. 2012. The Effects of Animation Technique on the 7th Grade Science and Technology Course. Creative Education, 3(3): 304-308.

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing. New York: Lognam.

Angkowo, R., dan A., Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. 2008. Manajemen Penelitian. Jakarata: Rineka Cipta. Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada.

Asyhar, H.R. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Bloom, B.S. 1982. Taxonomi of Educational Objectives: the Classification of Educational Goals: Handbook I, Cognitive Domain. New York: Longman. Bruner, J. S. 1963. Needed: A Theory of Instuction. Educational Leadership, 20

(8): 523-532.

Cohen, B.S. 1995. Mindblindnees: An Essay On Autism and Theory of Mind. MIT Press/Bradford Books.

Criticos, C. 1996. Media Selection. Plomp, T., & Ely, D.P. (Eds.): International Encylopedia of Education Tchnoogy, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.

Dahar, R.W. 1991. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Daryanto. 2010. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: Publesher.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan penilaian Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menegah.

Depdiknas. 2002. Pembelajaran Biologi. Jakarta: Puskur, Balitbang Depdiknas. Dole, J.A. dan Sinatra, G. M. 1998. Reconceptualizing Change in the Cognitive


(4)

Eggen, Paul. D. 1979. Strategies for Teacher. New York: Eaglewood Clifft Prentice-Hall Inc.

Facione, P. 2011. Critical Thinking: What it is and why in Counts. Diakses pada tanggal 2 November 2015.

Hamalik, O. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru.

Hassoubah, Z.I 2007. Mengasah Pikiran Kratif dan Kritis, Disertai Ilustrasi dan Latihan. Terjemahan Bambang Suryadi. Develoving Creative and Critical Thingking Skill: A Handook for Students. Bandung: Nuansa.

Heinich, R., Molenda, M., Russel, J.D., and Smaldino, S.E. 2002. Intructional Media and Technology for Learning, 7th Edition. New jersey: Prentice Hall, Inc.

Herlanti, Y. 2005. Analisis Pemahaman dan Retensi siswa SMP Pengguna

Wacana Multimedia “Bertualang Bersama Mendel” Tesis Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Ibrahim, M. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Irianto, A. 2012. Bahan Ajar Statistik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Karim, Saeful. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Kimberly, D. T. 2009. Feature Approaches to Biology Teaching and Learning: Learning to See Inequity in Science. CBE-life Sciences Education, 8(1): 265-270.

Lin, H., Chen, T., Dywer, F.M. 2006. Effect of Static Visuals and Computer Generated Animations in Facilitating Immediate and Delated Achiecvement in Classroom. Foreign Langguage Annals, 39(2):41-51.

Mc. Clean.P.,Johnson,C.,Rogers,R.,Daniel,L.,Rober,J.,Slator,B.M.,Terpstra,J.,and white,A. 2005. Molecular and Cellular Biology Animations: Development and Impact on Student Learning. New York: Cell Biology. Education. Morrison, J.B. dan Tvesrky, B. 2001. The in Effectiveness of Animation: Short

Talk. CHI.

Nasution.S. 1999. Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nur’aini, S. 2009. Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan Metode Demontrasi dalam Meningkatkan Retensi Siswa kelas VII di SMP Negeri 16 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo.


(5)

O’Day, D.H. 2006. Animated Cell Biologi: A Quick and Easy Method For Making Effective, High-Quality Teaching Animation. CBE Life Science Education, 5 (4): 274-278.

O’Day, D.H. 2007. The Value of Animation in Biology Tesching: A Study of Long Term Memory Retention. CBE Life Science Education, 6 (4): 217-223.

O’Day, D.H. 2008. Using Animation to Teach Biologi: Past and Future Reseach on The Attributes that Underline Pedagogycally Sound Animations. The Amirican biology Teacher,70(5): 237-250.

Pekdak, Bulent. 2010. Alternative Methods in Learning Chemistry:Learning with Animation, Simulation, Video and Multimedia. Journal of Turkish Science Education, 7(2): 111-118.

Porter, De Bobbi dan Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Pramono, S. 2008. Penerapan Pembelajaran Kontekstual dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X4 SMAN 10 Malang. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.

Raharjo. 1998. Media Pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar.

Riber, L.P. 1990. Using Animation in Science Intruction with Young Children. Journal of Education Psycology, 82(1):135-140.

Riyana, C. 2007. Pedoman Pengembang Media Video. Jakarta: P3AI Universitas Pendidikan Indonesia.

Riyanti. 2002. Kurikulum Lintas Bidang Studi. Jakarta: Grasindo.

Riyanto, A.T. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rusman, Kurniawan. D., dan Riyan, C. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesional Guru, Bandung: Rajawil Pers.

Sadiman, A.S. 2009. Media Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. 2012. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(6)

Setiawan. 2008. Penerapan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2(1): 42-59. Slavin, R.E. 1995. Cooverative Learning: Theory, Research, and Pratice. New

Jersey: Prentice Hall.

Soemanto, Wasty. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung: Bina Aksara.

Somantri, Ating., dan Muhidin, Sambas. 2006. Aplikasi Statistik dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, N. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Konsep Teknologi Pembelajaran. (akhmadsufrajat.wordsoress.com/2008/04/20/teknologi-pembelajaran). Diakses pada tanggal 5 November 2015.

Sukmadinata, S.,N. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suyatna, A. 2008. Pemanfaatan Multimedia untuk Pembelajara Sains Bermuatan Nilai. Lampung: Prosiding, Seminar Nasional Sains, Universitas Lampung. Tapilouw, F. 2008. Analisis Pembelajaran Biologi Berbasis Multimedia Interaktif

pada Berbagai Jenjang Pendidikan. Bandung: Makalah pada Seminar Internasional Pendidikan IPA. Univerisitas Pendidikan Indonesia.

Tapilouw, F. 2008. Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Memulai Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, 12 (1):110-141.

Thatcher, J.D. 2006. Computer Animation and Improved Student Comprehension of Basic Science Concepts. Lewisburg: Department of Structural Biology, West Virginia School of Osteopathic Medicine, 106 (1): 12-13.

Wahyudin, Sutikno. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa.Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6 (2): 58-62.