Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah : studi pada OPD Kabupaten Karawang.

(1)

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN KOMPETENSI

SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEANDALAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

(Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: GHIA GIOVANI

NIM. 1003038

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang)

Oleh Ghia Giovani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ghia Giovani 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

GHIA GIOVANI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEANDALAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH

(STUDI PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si NIP. 1974091122001122001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. H. Nono Supriatna, M.Si NIP. 196104051986091001


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.1 Maksud Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Kegunaan Teoritis... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengendalian Intern ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.3 Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.4 Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error!


(5)

2.1.6 Hubungan antara Kompetensi Sumber Daya Manusia dengan Keandalan Laporan Keuangan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN Error! Bookmark not defined.

3.1 Obyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not

defined.

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian .... Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... Error!

Bookmark not defined.

3.2.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6 Pengujian Kualitas Instrumen Penelitian .... Error! Bookmark not

defined.

3.2.7 Transformasi Data dari Skala Ordinal ke Interval ... Error!

Bookmark not defined.

3.2.8 Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Tinjauan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Deskripsi Data Responden... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Pengujian Kualitas Instrumen Penelitian .... Error! Bookmark not

defined.

4.1.4 Deskripsi Data Variabel... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Pengujian Statistika ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error! Bookmark not


(6)

4.2.3 Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Kasus Kelemahan Pengendalian Intern Berdasarkan Entitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.2 Kelompok Temuan Pengendalian Intern Error! Bookmark not defined. Tabel 1.3 Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012 ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Daftar Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Skor Kuesioner ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Interpretasi Skor ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Deskripsi Data Responden ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Pengendalian Intern Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia . Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Keandalan Laporan Keuangan ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Variabel Pengendalian Intern Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban tentang LingkunganPengendalian Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban tentang Penilaian Risiko ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban tentang Kegiatan Pengendalian ... Error! Bookmark


(8)

Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban tentang Informasi dan Komunikasi ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban tentang Pemantauan ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.12 Frekuensi Jawaban Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Frekuensi Jawaban tentang Keterampilan... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.14 Frekuensi Jawaban tentang Perilaku .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Frekuensi Jawaban tentang Pengetahuan ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.16 Frekuensi Jawaban Variabel Keandalan Laporan Keuangan ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Frekuensi Jawaban tentang Penyajian Jujur... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.18 Frekuensi Jawaban tentang Substansi Mengungguli Bentuk ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Frekuensi Jawaban tentang Netralitas .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.20 Frekuensi Jawaban tentang Pertimbangan Sehat Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.21 Frekuensi Jawaban tentang Kelengkapan ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.22 Frekuensi Jawaban tentang Dapat dibuktikan/diverifikasi ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.23 Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.23 Hasil Uji Multikolinearitas... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.25 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.26 Hasil Uji Statistik F ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.27 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Error! Bookmark not defined.


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined.


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Tabulasi Data Ordinal Lampiran 3 Tabulasi Data Interval Lampiran 4 Output Pengujian Validitas Lampiran 5 Output Pengujian Reliabilitas Lampiran 6 Output Pengujian Asumsi Klasik

Lampiran 7 Output Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda Lampiran 8 Formulir Frekuensi Bimbingan

Lampiran 9 Lembar Persetujuan Perbaikan (Revisi) Draft Usulan Penelitian Lampiran 10 Matriks Perbaikan (Revisi) Draft Usulan Penelitian

Lampiran 11 Lembar Persetujuan Perbaikan (Revisi) Draft Skripsi Lampiran 12 Matriks Perbaikan (Revisi) Draft Skripsi

Lampiran 13 Lembar Pengesahan Skripsi

Lampiran 14 Surat Permohonan Izin Penyebaran Kuesioner Lampiran 15 Surat Pemberian Izin Penelitian

Lampiran 16 Tanda Terima dan Pengisian Kuesioner Penelitian Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan sektor publik di Indonesia sekarang ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan. Salah satu yang menjadi pusat perhatian masyarakat adalah akuntabilitas publik. Masyarakat sudah mulai mempertanyakan manfaat yang mereka peroleh atas pelayanan instansi pemerintah. Akuntabilitas publik merupakan kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut (Mardiasmo, 2009). Dalam konteks pemerintahan, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan pengungkapan atas aktivitas dan kinerja keuangan pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Pemerintah baik pusat maupun daerah, harus bisa menjadi pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik. Salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, upaya untuk mewujudkan akuntabilitas publik, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah adalah dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berupa laporan keuangan.

Laporan keuangan yang memadai harus memiliki karakteristik kualitatif yang disyaratkan. Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, ada empat karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah, yaitu: (1) Relevan, (2) Andal, (3) Dapat dibandingkan, dan (4) Dapat dipahami.


(12)

2

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, mengamanatkan bahwa Presiden serta Gubernur/Bupati/Walikota, menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), selambat-lambatnya enam bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan yang dimaksud adalah Laporan Keuangan Pemerintah Pusat/Daerah yang setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi APBN/APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara/daerah dan badan lainnya.

Pemeriksaan laporan keuangan yang dilaksanakan oleh BPK berpedoman pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan dalam Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2007. Merujuk pada Buletin Teknis (Bultek) SPKN Nomor 01 tentang Pelaporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah, paragraf 13 tentang Jenis Opini, terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, sebagai berikut: (1) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); (2) Wajar Dengan Pengecualian (WDP); (3) Tidak Wajar (TW); (4) Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak Memberikan Pendapat (TMP).

Dalam Semester II Tahun 2013, BPK telah melakukan pemeriksaan laporan keuangan Tahun 2012 atas 108 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Pemeriksaan atas 108 LKPD meliputi 7 Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi, 88 Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten, dan 13 Laporan Keuangan Pemerintah Kota. Cakupan pemeriksaan atas 108 LKPD Tahun 2012 dan 9 Laporan Keuangan Badan Lainnya meliputi neraca dan laporan realisasi anggaran (LRA) atau laporan laba rugi atau laporan surplus defisit, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Terhadap 108 LKPD Tahun 2012, BPK memberikan opini WTP atas 7 LKPD, opini WDP atas 52 LKPD, opini TW atas 2 LKPD, dan opini TMP atas 47 LKPD. (www.bpk.go.id, 16 April 2014)


(13)

3

efektif, transparan, dan bertanggung jawab. Untuk mewujudkannya, Pengendalian serta pengawasan yang baik merupakan aspek yang sangat penting. Maka dari itu, diperlukan adanya Pengendalian Intern yang baik dalam instansi pemerintah. Seiring dengan semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap tata kelola pemerintah yang baik, pada tanggal 28 Agustus 2008 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Pengendalian Intern Pemerintah untuk menjawab dan berusaha memenuhi tuntutan tersebut. Peraturan Pemerintah ini adalah penjabaran pasal 58 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yaitu Presiden selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan Pengendalian Intern di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Pengendalian Intern Pemerintah ini juga menyatakan bahwa pengendalian intern meliputi berbagai kebijakan yaitu, (1) terkait dengan catatan keuangan, (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintah, serta penerimaan dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang memadai, (3) memberikan keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan pemerintah.

Salah satu kriteria pemberian opini adalah evaluasi atas efektivitas Pengendalian Intern. Pengendalian Intern meliputi lima unsur pengendalian, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Pengendalian Intern dinyatakan efektif apabila mampu memberikan keyakinan memadai atas tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan entitas, keandalan pelaporan keuangan, keamanan aset negara, dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Lingkungan pengendalian yang diciptakan seharusnya menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan Pengendalian Intern yang didesain untuk dapat mengenali apakah Pengendalian Intern telah memadai dan mampu mendeteksi adanya kelemahan.

Untuk mengetahui apakah laporan keuangan pemerintah telah memiliki nilai informasi yang baik dan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi


(14)

4

pemeriksaan atas LKPD oleh BPK pada semester II tahun 2013, terdapat 1.448 kasus kelemahan Pengendalian Intern. Jumlah kasus kelemahan Pengendalian Intern berdasarkan entitas disajikan dalam Tabel 1.1 dan jumlah kasus tiap-tiap kelompok temuan disajikan dalam Tabel 1.2.

Tabel 1.1

Jumlah Kasus Kelemahan Pengendalian Intern Berdasarkan Entitas

No. Entitas Jumlah

I Pusat 48

II Daerah 1.367

1 Provinsi 116

2 Kabupaten 1.107

3 Kota 144

III BUMN 7

IV BUMD 26

Jumlah 1.448

Sumber: www.bpk.go.id – IHPS II Tahun 2013

Tabel 1.2

Kelompok Temuan Pengendalian Intern

No. Kelompok Temuan Jumlah Kasus

1 Kelemahan Pengendalian Akuntansi dan Pelaporan 601

2 Kelemahan Pengendalian Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja

582

3 Kelemahan Struktur Pengendalian Intern 265

Jumlah 1.448

Sumber: www.bpk.go.id – IHPS II Tahun 2013

Kelemahan Pengendalian Intern yang paling banyak ditemukan dalam pemeriksaan atas laporan keuangan adalah kelemahan pengendalian akuntansi dan pelaporan, antara lain pencatatan tidak/belum dilakukan atau belum akurat dan proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan. Kelemahan lain yang sering ditemukan adalah kelemahan dalam Pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja yaitu perencanaan kegiatan tidak memadai. Pada pemerintah daerah, kelemahan Pengendalian Intern yang banyak terjadi adalah kelemahan Pengendalian akuntansi dan pelaporan yaitu sebanyak 601 kasus.


(15)

5

Pengendalian Intern lainnya yang terjadi adalah perencanaan kegiatan tidak memadai, dan entitas tidak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang formal untuk suatu prosedur atau keseluruhan prosedur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh BPK, Kabupaten Karawang mendapatkan opini WDP selama lima tahun terakhir ini. Terhitung mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang disajikan dalam Tabel 1.3.

Tabel 1.3

Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Karawang Tahun 2008-2012

No. Laporan Keuangan Opini

1 2008 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

2 2009 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

3 2010 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

4 2011 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

5 2012 Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

Sumber: www.bpk.go.id – IHPS II Tahun 2013

Menurut ikhtisar hasil pemeriksaan sementara BPK Semester I Tahun 2013, pokok-pokok kelemahan Sistem Pengendaian Intern atas Laporan Keuangan Kabupaten Karawang yang ditemukan oleh BPK diantaranya sebagai berikut:

1. Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2012 terlambat;

2. Aset Tetap dan Aset dan lain-lain yang disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Karawang per 31 Desember 2012 tidak dapat diyakini kewajarannya;

3. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Karawang atas Kas di Bendahara Pengeluaran tidak sesuai dengan ketentuan;

4. Utang jangka panjang dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Karawang sebesar Rp534.230.400,00 tidak disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.


(16)

6

5. Pendapatan dan Belanja dari Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat, Jaminan Persalinan, dan Asuransi Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tidak disajikan dalam Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012 senilai Rp3.646.674.000,00;

6. Penyajian nilai Investasi Permanen – Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat senilai Rp5.000.000.000,00 tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;

7. Aset Tetap yang berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah Pemerintah Pusat tidak dilaporkan dan dicatat sebagai Barang Milik Daerah;

8. Penatausahaan dan Pengelolaan persediaan belum memadai dan persediaan senilai Rp16.307.427.230,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

9. Fasilitas umum dan fasilitas sosial dari Perum P diserahkan dan digunakan tidak sesuai ketentuan dan belum dilaporkan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Karawang.

10. Pendistribusian buku dan alat peraga senilai Rp7.018.975.501,00 tidak sesuai dengan Surat Keputusan Bupati;

11. Peraturan Bupati tentang Tarif Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang diberlakukan tanpa mencabut Peraturan Daerah yang mengatur Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah; 12. Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan terlambat disetorkan ke Kas Daerah

minimal sebesar Rp1.751.407.500,00;

13. Pengelolaan pajak daerah pada Pemerintah Kabupaten Karawang kurang memadai. (www.bpk.go.id - IHPS I Tahun 2013)

Dari uraian di atas dapat diketahui penyebab LKPD Kabupaten Karawang mendapat opini WDP dari BPK, yaitu dikarenakan banyak pos-pos yang disajikan secara tidak wajar dan tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Menurut Hans Kartikahadi (2012: 52) informasi dalam laporan keuangan dikatakan andal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau


(17)

7

Selain Pengendalian Intern, faktor lain yang berpengaruh terhadap Keandalan Laporan keuangan Pemerintah Daerah adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten dalam bidang keuangan. SDM yang berkompeten akan dapat meningkatkan kinerja para penyelenggara pemerintahan khususnya kepada para pengelola keuangan. Sehingga akan berpengaruh kepada keandalan laporan keuangan Pemerintah Daerah. Karena laporan keuangan merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh bidang atau disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, dibutuhkan SDM yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan yang berkualitas.

Bupati Karawang, Ade Swara mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI, laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Karawang yang disampaikan pada tanggal 28 Mei 2013 mendapatkan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Opini WDP tersebut diberikan, oleh karena ada hal – hal yang bersifat administratif di beberapa satuan kerja perangkat daerah yang saat ini masih dalam proses tindak lanjut. (korantransaksi.com, 2 Juli 2013)

Selain itu, Bupati Karawang juga menyebutkan bahwa salah satu penyebab kurang maksimalnya laporan keuangan Kabupaten Karawang adalah pengelolaan keuangan Negara baik Pusat maupun Daerah terus mengalami perubahan. Sehingga berbagai peraturan terkait penatausahaan dan Akuntansi keuangan di daerah juga turut mengalami perubahan. Disamping itu, seiring dengan perubahan Perundang-undangan di bidang Pengelolaan Keuangan ini. Pemerintah harus melakukan langkah-langkah penyesuaian. Pemahaman keuangan harus segera diberikan kepada seluruh aparatur terutama kepada aparat yang berkecimpung dalam Bidang Pengelolaan Keuangan. Untuk memahami dan melaksanakan perubahan dan peraturan perundang-undangan di atas bukanlah hal yang mudah, dimana Pemerintah Kabupaten Karawang sangat menyadari keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang dimiliki saat ini, baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan keuangan dimaksud. Mengingat perubahan yang terjadi sangat mendasar dan sangat berbeda dengan peraturan perundang-undangan pengelolaan keuangan sebelumnya, maka Pemerintah Kabupaten Karawang secara bertahap harus terus melakukan


(18)

8

Penelitian mengenai Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah ini memang sudah banyak dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Ririn Gusrita (2012) menyebutkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi dan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan menurut Zuliarti (2012) menyebutkan dalam hasil penelitiannya bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keandalan Laporan keuangan pemerintah sedangkan kapasitas SDM tidak berpengaruh. Kedua, baik kapasitas SDM dan pemanfaatan teknologi informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mirnayanti (2013) menyebutkan bahwa Pengendalian Intern mempunyai pengaruh positif terhadap keandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, sementara kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah karena masih ada ketidakkonsistenan dalam hasil penelitian-penelitian sebelumnya, serta masih minimnya yang melakukan penelitian pada Pemerintah Kabupaten, sedangkan pada hasil pemeriksaan BPK disebutkan bahwa kasus terbanyak adalah pada Pemerintah Kabupaten. Selain itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kabupaten Karawang karena tidak adanya perubahan dalam hasil pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam lima tahun terakhir ini, yang terus mendapat opini WDP. Seharusnya, dalam jangka waktu lima tahun, opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Karawang bisa meningkat menjadi WTP, tapi yang terjadi tidaklah demikian. Maka, peneliti ingin melakukan penelitian terkait masalah yang ada, mengapa Kabupaten Karawang tidak kunjung mendapat opini WTP dari BPK. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dengan menambahkan dan mengurangi beberapa variabel yang mempengaruhi Keandalan Laporan keuangan pemerintah


(19)

9

Berdasarkan uraian di atas, maka Peneliti ingin melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang).”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada, pada penelitian ini maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Pengendalian Intern terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?

2. Bagaimana pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?

3. Bagaimana pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pengendalian Intern terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pengendalian Intern dan

Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.


(20)

10

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat dijadikan literatur dan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dalam bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. 2. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri karena dapat

memberikan pemahaman tentang Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia serta pengaruhnya terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam berkaitan dengan Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia serta Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti Pemerintah Daerah. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang berguna dalam menambah pengetahuan atau dapat juga dijadikan sebagai informasi tentang Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A, et al. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Konsep dan Pengembangan

Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun 2013.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Hasil Pemeriksaan BPK Semester II Tahun 2013. [Online]. Tersedia: http://www.bpk.go.id/news/hasil-pemeriksaan-bpk-semester-ii-tahun-2013. [18 Agustus 2014]

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Sementara (IHPS) Semester II Tahun 2013. [Online]. Tersedia: http://bpk.go.id/ihps. [18 Agustus 2014]

Budi Saputra. 2013. Karawang Raih Predikat WDP & Surplus Pendapatan Daerah. [Online]. Tersedia: http://korantransaksi.com/trans-nusantara/karawang-raih-predikat-wdp-surplus-pendapatan-daerah/. [10 September 2014]

Desi Indriasari, & Ertambang Nahartyo. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

Dita Arfianti & Warsito Kawedar. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hall, James A, et al. 2007. Sistem Informasi Akuntansi 1, edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat.

Hans Kartikahadi, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.

Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta:

RajaGrafindo Pustaka

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2011. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Jakarta: Salemba Empat.


(22)

Imam Ghozali. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Indra Bastian. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Jogiyanto. 2010. Analisis & Disain. Yogyakarta: ANDI.

Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Penatausahaan Keuangan Daerah. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Mirnayanti, Ratna Ayu Damayanti & Agus Bandang. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Noor Fuad & Gofur Ahmad. 2009. Intergrated Human Resources Development. Jakarta: PT. Grasindo.

Pemerintah Kabupaten Karawang. Daftar Alamat OPD. [Online]. Tersedia: http://karawangkab.go.id/dokumen/alamat-opd. [25 Agustus 2014]

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. BKD Gelar Bimbingan Teknis Penatausahaan

Keuangan. [Online]. Tersedia:

http://jabarprov.go.id/index.php/news/8486/2014/03/17/Bimtek-Penatausahaan-Keuangan. [25 Agustus 2014]

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Ririn Gusrita, Desmiyawati & Pipin Kurnia. 2012. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.


(23)

Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tjuju Yuniarsih & Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Warisno. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja satuan perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah provinsi Jambi. Universitas Sumatera Utara.

Wibowo. 2007. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Winwin Yadiati. 2010. Teori Akuntansi: Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana. Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Universitas Muria Kudus.


(1)

8

Penelitian mengenai Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah ini memang sudah banyak dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Ririn Gusrita (2012) menyebutkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi dan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan menurut Zuliarti (2012) menyebutkan dalam hasil penelitiannya bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keandalan Laporan keuangan pemerintah sedangkan kapasitas SDM tidak berpengaruh. Kedua, baik kapasitas SDM dan pemanfaatan teknologi informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mirnayanti (2013) menyebutkan bahwa Pengendalian Intern mempunyai pengaruh positif terhadap keandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, sementara kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah karena masih ada ketidakkonsistenan dalam hasil penelitian-penelitian sebelumnya, serta masih minimnya yang melakukan penelitian pada Pemerintah Kabupaten, sedangkan pada hasil pemeriksaan BPK disebutkan bahwa kasus terbanyak adalah pada Pemerintah Kabupaten. Selain itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kabupaten Karawang karena tidak adanya perubahan dalam hasil pemeriksaan BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam lima tahun terakhir ini, yang terus mendapat opini WDP. Seharusnya, dalam jangka waktu lima tahun, opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Karawang bisa meningkat menjadi WTP, tapi yang terjadi tidaklah demikian. Maka, peneliti ingin melakukan penelitian terkait masalah yang ada, mengapa Kabupaten Karawang tidak kunjung mendapat opini WTP dari BPK. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dengan menambahkan dan mengurangi beberapa variabel yang mempengaruhi Keandalan Laporan keuangan pemerintah daerah.


(2)

9

Berdasarkan uraian di atas, maka Peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(Studi pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang).”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada, pada penelitian ini maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Pengendalian Intern terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?

2. Bagaimana pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?

3. Bagaimana pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pengendalian Intern terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pengendalian Intern dan

Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.


(3)

10

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat dijadikan literatur dan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan dalam bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. 2. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri karena dapat

memberikan pemahaman tentang Pengendalian Intern dan Kompetensi Sumber Daya Manusia serta pengaruhnya terhadap Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam berkaitan dengan Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia serta Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti Pemerintah Daerah. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang berguna dalam menambah pengetahuan atau dapat juga dijadikan sebagai informasi tentang Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A, et al. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Konsep dan Pengembangan

Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Semester I Tahun 2013.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Hasil Pemeriksaan BPK

Semester II Tahun 2013. [Online]. Tersedia:

http://www.bpk.go.id/news/hasil-pemeriksaan-bpk-semester-ii-tahun-2013. [18 Agustus 2014]

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Sementara (IHPS) Semester II Tahun 2013. [Online]. Tersedia: http://bpk.go.id/ihps. [18 Agustus 2014]

Budi Saputra. 2013. Karawang Raih Predikat WDP & Surplus Pendapatan Daerah. [Online]. Tersedia: http://korantransaksi.com/trans-nusantara/karawang-raih-predikat-wdp-surplus-pendapatan-daerah/. [10 September 2014]

Desi Indriasari, & Ertambang Nahartyo. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

Dita Arfianti & Warsito Kawedar. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hall, James A, et al. 2007. Sistem Informasi Akuntansi 1, edisi 4. Jakarta:

Salemba Empat.

Hans Kartikahadi, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.

Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta:

RajaGrafindo Pustaka

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2011. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Jakarta: Salemba Empat.


(5)

Imam Ghozali. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Indra Bastian. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Jogiyanto. 2010. Analisis & Disain. Yogyakarta: ANDI.

Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Penatausahaan Keuangan Daerah. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Mirnayanti, Ratna Ayu Damayanti & Agus Bandang. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Noor Fuad & Gofur Ahmad. 2009. Intergrated Human Resources Development. Jakarta: PT. Grasindo.

Pemerintah Kabupaten Karawang. Daftar Alamat OPD. [Online]. Tersedia: http://karawangkab.go.id/dokumen/alamat-opd. [25 Agustus 2014]

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. BKD Gelar Bimbingan Teknis Penatausahaan

Keuangan. [Online]. Tersedia:

http://jabarprov.go.id/index.php/news/8486/2014/03/17/Bimtek-Penatausahaan-Keuangan. [25 Agustus 2014]

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Ririn Gusrita, Desmiyawati & Pipin Kurnia. 2012. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Seno Dwiyusufadi. 2013. Pengaruh kapasitas sumber daya manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(6)

Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tjuju Yuniarsih & Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Warisno. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja satuan perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah provinsi Jambi. Universitas Sumatera Utara.

Wibowo. 2007. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Winwin Yadiati. 2010. Teori Akuntansi: Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana. Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Universitas Muria Kudus.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah

6 21 7

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 16

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 18

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (St

1 3 16

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (St

0 3 19

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas

0 5 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas

0 2 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS PADA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI).

1 8 31

Komitmen Organisasi sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung.

7 17 45

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya manusia Pada Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Standar Akuntansi Pemerintah serta Implikasinya pada Kualitas Laporan keuangan Pemerintah Daerah.

1 2 25