PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pe

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN
MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD
MUHAMMADIYAH 10 TIPES KECAMATAN SERENGAN KOTA
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh:
ERIX EKO NUGEROHO
A 510 080 123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PERSETUJUAN


PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN
MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD
MUHAMMADIYAH 10 TIPES KECAMATAN SERENGAN KOTA
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Disusun Oleh :

ERIX EKO NUGEROHO
A 510 080 123

Telah Di Setujui Oleh pembimbing I dan pembimbing II
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD
MUHAMMADIYAH 10 TIPES KECAMATAN SERENGAN KOTA

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Dr. H. Samino, M.M.
Drs. Suwarno, S.H, M.Pd.
Drs. Rubino Rubiyanto, M.Pd.
Oleh :
Erix Eko Nugeroho, A 510 080 123, Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2012, 73 halaman.
ABTRAKS
Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah “Apakah metode
pembelajaran Sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa
kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan
keterampilan berbicara pada siswa kelas IV dengan menggunakan metode
pembelajaran Sosiodrama.
Dalam penelitian tindakan kelas ini subjek penerima tindakan adalah
siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes yang berjumlah 44 siswa, subjek
pelaku tindakan yaitu peneliti dan guru. Tehnik pengumpulan data dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan tes. Tehnik analisis
data yang digunakan dengan menggunakan tehnik diskriptif kualitatif yang

meliputi tahap reduksi data, penyajian data, verifikasi data.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan
berbicara. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal 40,90% mengalami peningkatan
pada siklus I sebesar 72,72% dan siklus II sebesar 88,63%. Dengan demikian dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran
Sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 10 Tipes tahun pelajaran 2011/2012.

Kata kunci : keterampilan berbicara , sosiodrama.

3

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
adalah mendukung kepemilikan kompetensi tamatan Sekolah Dasar yang
memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat keterampilan
sebagaimana digariskan dalam kurikulum KTSP 2006, yaitu 1) keterampilan
mendengarkan, 2) keterampilan berbicara, 3) keterampilan membaca, dan 4)
keterampilan menulis. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat

penting peranannya dalam upaya melahirkan generasi masa depan yang cerdas,
kritis, kreatif, dan berbudaya adalah keterampilan berbicara.
Dewasa ini kemampuan berbicara untuk siswa SD sangatlah rendah, itu
terbukti pada saat terjadi proses pembelajaran. Kondisi yang terjadi ketika guru
mengajar di depan kelas, siswa berdiam diri (dalam arti pasif). Pada saat guru
melontarkan pertanyaan, siswa tidak menjawab dan pada saat guru menyuruh
siswa maju ke depan kelas untuk berbicara, siswa tidak mau ke depan kelas
dengan alasan siswa takut salah, malu, dan lain-lain. Maka dengan keadaan yang
semacam ini, guru mengalami kesulitan untuk mengetahui siswa tersebut sudah
jelas dengan pelajaran yang diberikan atau belum. Karena timbul masalah
tersebut, guru termotivasi untuk mengubah metode mengajarnya.
Sebagai salah satu solusinya, seorang guru dituntut kemampuannya untuk
menggunakan metode pembelajaran secara tepat. Metode dalam pembelajaran
memang banyak dan baik tetapi tidak semua metode tepat digunakan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran merupakan cara
yang digunakan guru agar timbul proses belajar mengajar sehubungan dengan
strategi yang digunakan oleh guru. untuk meningkatkan keterampilan berbicara
siswa sekolah dasar adalah metode Sosiodrama.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian
tindakan kelas pada siswa IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan

Kota Surakarta, dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan
Menggunakan Metode Sosiodrama Pada siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 10
Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 “.

4

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Penggunaan metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia kurang variatif.
2. Pembelajaran masih didominasi oleh guru.
3. Masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
4. Keterampilan berbicara siswa masih kurang.
Pembatasan Masalah
Dari latar belakang tersebut agar permasalahan yang dikaji terarah, maka
penelitian ini hanya membatasi masalah sebagai berikut.
1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Sosiodrama.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10

Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Apakah penerapan metode Sosiodrama dapat meningkatkan keterampilan
berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pelajaran
2011/2012?”
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia
dengan penerapan metode Sosiodrama pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah
10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan penulis memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis

5


Hasil

penelitian

ini

dapat

digunakan

sebagai

masukan metode

inovatif yaitu penggunaan metode Sosiodrama dalam pembelajaran keterampilan
berbicara di sekolah dasar demi kemajuan siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran keterampilan
berbicara.

2) Siswa akan merasakan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif
dengan bermain peran (Sosiodrama ).
3) Meningkatkan keterampilan berbicara sehingga kemampuan belajar
akan meningkat secara signifikan.
b. Bagi Guru :
1) Guru dapat menerapkan metode Sosiodrama dalam meningkatkan
pembelajaran keterampilan berbicara.
2) Guru dapat termotivasi agar bisa menerapkan variatif metode
pembelajaran

yang

menyenangkan

demi

tercapainya

tujuan


pembelajaran.
c. Bagi Peneliti
1) Peneliti sebagai calon guru menjadi lebih paham akan permasalahanpermasalahan yang terjadi pada pembelajaran bahasa
Indonesia.
2) Peneliti lebih berusaha untuk memilih bahan yang variatif, kreatif, dan
inovatif.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian
yang dimaksudkan untuk memberi informasi bagaimana tindakan yang tepat
untuk meningkatkan Kemampuan belajar siswa. Penelitian ini difokuskan pada
tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

6

Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah 10 terletak di Desa
Dipotrunan Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Peneliti

mengadakan penelitian di sini dengan pertimbangan sekolah belum pernah
dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012
pada bulan Maret sampai selesai.
Subjek dan Penelitian
1. Subjek pelaku tindakan yaitu guru dan peneliti.
2. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes
Kecamatan Serengan Kota Surakarta.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat praktis,
situasional dan kondisional berdasarkan permasalahan yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan tahap perencanaan tindakan
(planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan
melakukan refleksi (reflecting).
Metode Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data merupakan suatu cara dalam penelitian untuk
memperoleh keterangan sesuai apa adanya atau cara untuk mengumpulkan data.
Tehnik pengumpulan data bertujuan untuk mempermudah memperoleh data-data

guna melengkapi data yang dipergunakan sesuai dengan tujuan penelitian, maka
digunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
4. Metode tes
5. Catatan lapangan

7

Instrumen Penelitian
1. Lembar wawancara
2. Lembar observasi
3. Tes
4. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Validitas Data
Validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat keabsahan data yang
diterima. Teknik yang digunakan yaitu trianggulasi sumber atau waktu.
Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data ini untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data tersebut. Sedangkan trianggulasi sumber maksudnya
adalah data tersebut dilakukan recek kebenarannya dengan sumber lain yang
dianggap paham berkaitan dengan data. Trianggulasi waktu artinya data tersebut
dicek pada respondent pertama pada waktu yang berbeda (Rubino R. & Saring M.,
2008: 60).
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif
dilakukan dengan metode alur. Alur yang dilalui meliputi reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi seperti yang diungkapkan oleh
Miles dan Huberman (Sugiyono, 2005: 91).
1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Verifikasi data
Indikator Pencapaian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan
keterampilan berbicara melalui metode pembelajaran Sosiodrama pada siswa
kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012. Indikator keberhasilan siswa dalam keterampilan
berbicara memenuhi ketuntasan lafal, intonasi, kelancaran, ekspresi berbicara, dan
pemahaman isi dengan nilai minimal 65, sebesar 80%.

8

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah
Nama Sekolah

: SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES

Jalan

: Pangeran Wijil II No. 1 Tipes

Kelurahan

: Tipes

Kecamatan

: Serengan

Kota

: Surakarta

Telepon

: (0271) 710603

Nama Yayasan Penyelenggara Sekolah : Majelis Dikdasmen PDM Kota
Surakarta
Alamat Yayasan Penyelenggara Sekolah : Jl. Teuku Umar No. 5 Surakarta
NSS/NSB

: 104036102032 / 004261770303605

Jenjang Akreditasi

: A (Amat Baik)

Tahun Didirikan

: 1966

Tahun Beroperasi

: 1966

Status Tanah

b. Surat Kepemilikan

: Nomor 332 Luas 643 �2

Status Bangunan

: Milik Yayasan

a. Surat Kepemilikan

: Nomor 323 Luas 652 �2

2. Sejarah singkat berdirinya SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta
Berdirinya suatu sekolah tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat sekitar
untuk menimba ilmu pengetahuan, memberantas kebodohan sekaligus
mempersiapkan kader-kader pemimpin bangsa yang berkualitas di masa depan.
Begitu pula hadirnya SD Muhammadiyah 10 Tipes ditengah tengah arena
percaturan dunia pendidikan di tanah air, tidak lepas dari kebutuhan
masyarakat Tipes dan sekitarnya.
Secara Resmi SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta berdiri tangal 2
Januari 1966 pada masa bangsa Indonesia dalam pergolakan karena munculnya
pemberontakan terhadap bangsa dan negara terutama pemberontakan dari

9

dalam negeri. Dalam pengelolaaanya termasuk dalam lingkungan Pimpinan
Muhammadiyah Cabang Solo Selatan. Dalam pelaksanaaan pendidikan

di

kelola oleh Muhammadiyah Ranting Tipes.
3. Daftar guru dan karyawan SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta.
Daftar guru dan karyawan SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta secara
keseluruhan baik PNS dan non PNS terdiri dari 16 orang yaitu 1 Kepala
Sekolah (PNS), 10 orang guru kelas (1 PNS dan 9 non PNS), 1 guru olahraga
(non PNS), 2 guru Agama (PNS), dan 1 penjaga Sekolah (non PNS).
4. Jumlah murid setiap kelas tahun pelajaran 2011/ 2012
Jumlah siswa SD Muhammadiyah 10 Tipes dari kelas I sampai kelas IV
berjumlah 325 siswa.
Deskripsi Kondisi Awal
Observasi awal adalah langkah pertama dalam penelitian yang dilakukan
oleh peneliti bersama guru kelas. Dalam proses ini, peneliti mengajukan
permohonan ijin untuk melakukan penelitian, yang kemudian berlanjut dengan
upaya diagnosis terhadap permasalahan yang muncul pada pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil observasi awal ini, diperoleh informasi mengenai masalah yang
terjadi yaitu:
1. Sebagian besar siswa kurang terampil dalam berkomunikasi.
2. Hanya beberapa siswa yang menunjukkan antusias mereka dalam belajar
Bahasa Indonesia.
3. Penggunaan strategi pembelajaran yang masih konvensional sehingga
mengakibatkan

siswa

pasif

dan

kurang

bersemangat

dalam

proses

pembelajaran di kelas.
4. Kurangnya perhatian dari guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan atau
lamban dalam mengikuti pembelajaran.
5. Pengkondisian kelas yang kurang sehingga keadaan kelas terbiasa gaduh dan
tingkat konsentrasi menjadi rendah.
Deskripsi Pelaksanaan Masing – Masing Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan

10

Siklus I dilakukan pada tanggal 22 Mei 2012, pembelajaran
dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
selama 2 jam pelajaran (70 menit).
Pada tahap ini peneliti akan melakukan kegiatan – kegiatan sebagai
berikut :
1) Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai bahan ajar untuk
dipraktekkan dengan menerapkan metode pembelajaran Sosiodrama .
2) Menyusun Rencana Pelakasanaan Pembelajaran sesuai dengan tindakan
yang akan dilakukan.
3) Membuat pedoman observasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada siklus I pelaksanaan tindakan tersebut berdasakan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti. Tindakan
siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2012 alokasi waktu 2 x 35 menit.
Dengan materi ajar petunjuk penggunaan suatu alat. Pada siklus ini pelaku
tindakan adalah peneliti sendiri. Sedangkan guru kelas IV membantu
peneliti pada saat pembelajaran berlangsung.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada
tahap pengamatan, yang bertugas untuk mengamati adalah guru kelas IV.
Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah
disiapkan sebelumnya. Observasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
guru dalam pembelajaran membaca dengan menggunakan metode
Sosiodrama .

d. Refleksi
Refleksi tindakan I ini mendiskusikan hasil observasi kelas yang telah
dilakukan. Kegiatan refleksi ini diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat
sebagai masukan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya, yaitu :
Bagi siswa :
1) Masih banyak siswa yang belum membuat dialog percakapan dengan
benar.

11

2) Siswa kurang fokus selama pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
belum tercapai.
3) Siswa kurang percaya diri untuk memerankan dialog di depan kelas.
Bagi guru :
1) Memberi motivasi siswa agar lebih memperhatikan pembelajaran.
2) Memperhatikan seluruh siswa sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa
untuk membuat kegaduhan.
3) Terlalu cepat dalam menjelaskan materi pembelajaran.
e. Hasil pelaksanaan tindakan
Hasil dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I,
siswa belum bisa membuat dialog dengan baik dan cara memerankan dialog
percakapan masih kurang memperhatikan lafal, intonasi, kelancaran,
ekspresi berbicara dan pemahaman isi.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan pada tanggal
24 Mei 2012. Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan bimbingan
serta pengarahannya terhadap siswa, agar siswa dapat lebih fokus dalam
pembelajaran.
Adapun tahap perencanaan dari kegiatan siklus II meliputi :
1) Menyusun

rencana

pelaksanaan

pembelajaran

dengan

kegiatan

pembelajaran yang sudah dikembangkan dari RPP siklus I.
2) Menyiapkan pedoman observasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada siklus I pelaksanaan tindakan tersebut berdasakan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti. Tindakan
siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2012 alokasi waktu 2 x 35 menit.
Dengan materi ajar petunjuk penggunaan suatu alat. Pada siklus ini pelaku
tindakan adalah peneliti sendiri. Sedangkan guru kelas IV membantu
peneliti pada saat pembelajaran berlangsung.

12

c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada
tahap pengamatan, yang bertugas menjadi observer adalah guru kelas IV.
Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah
disiapkan sebelumnya. observasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
guru dalam pembelajaran dengan metode Sosiodrama .
d. Refleksi
Kekurangan yang ditemukan pada siklus I telah dapat diatasi pada
siklus II. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan aktivitas siswa
selama pembelajaran dan meningkatnya nilai hasil petunjuk penggunaan alat
secara lisan yang dibuat siswa. Peningkatan tersebut merupakan pengaruh
positif yang muncul saat diterapkan metode pembelajaran Sosiodrama .
Dalam kegiatan pada siklus II, didapatkan hasil refleksi sebagai
berikut :
1) Perhatian siswa sudah terfokus ke dalam kegiatan pembelajaran dan
penjelasan guru.
2) Siswa mampu membuat teks dialog dengan benar.
3) Saat memerankan dialog yang mereka buat, lafal, intonasi, kelancaran,
ekspresi berbicara dan pemahaman isi sudah benar.
4) Guru cukup mampu mengkondisikan kelas dengan baik dibanding siklus
I.
e. Hasil pelaksanaan tindakan
Pada siklus II suasana belajar mengajar di kelas sudah membaik
komunikasi antara guru dan siswa juga terjalin dengan baik. Perhatian siswa
sudah terfokus kepada penjelasan guru sehingga siswa dapat memahami
materi yang dijelasakan dengan baik. Hasil dari pelaksanaan tindakan siklus
II dapat dikatakan mengalami peningkatan dibanding pelaksanaan tindakan
siklus I.
Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil
penelitian dan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas dan

13

kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Dalam rangka
meningkatkan keterampilan berbicara siswa, guru selalu melakukan pembenahan
pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian,
pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan materi dengan ceramah dan
siswa mendengarkan tanpa andanya inovasi dalam pembelajaran. Tindakan yang
dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa
adalah dengan metode Sosiodrama .
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dari setiap siklus, secara keseluruhan
kemampuan

siswa

dalam

peningkatan

keterampilan

berbicara

dengan

menggunakan metode Sosiodrama mengalami peningkatan.
100,00%

88,63%

90,00%
80,00%

72,72%

Presentase

70,00%
60,00%
50,00%

40,90%

40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.7 Grafik presentase peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui
metode Sosiodrama
Dengan demikian maka hipotesis tindakan dengan pencapaian indikator
minimal nilai 65 dapat dibuktikan kebenarannya karena dengan peningkatan
keterampilan berbicara dengan metode Sosiodrama pada siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 10 Tipes tahun pelajaran 2011/2012 dapat meningkatkan hasil
belajar pemahaman siswa sebesar 88,63%. Proses keterampilan mengalami

14

peningkatan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis
tindakan yang dirumuskan yaitu penerapan metode Sosiodrama

untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10
Tipes dapat diterima.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN
Kesimpulan
Berdasakan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode
Sosiodrama , peneliti dapat mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Metode

pembelajaran

Sosiodrama

lebih

efektif

dapat

meningkatkan

keterampilan belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD
Muhammadiyah 10 Tipes tahun ajaran 2011/2012.
2. Hipotesis tindakan yang menyatakan “Peningkatan Keterampilan Berbicara
Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas IV SD
Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012”, dapat diterima kebenarannya.
Implikasi
Kesimpulan butir pertama memberikan implikasi bahwa dengan
pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari
seorang guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang
berdampak pada kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan.
Kesimpulan

butir

kedua

memberikan

implikasi

bahwa

dengan

menggunakan metode pembelajaran Sosiodrama yang diterapkan dalam dua
siklus dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa, dengan kriteria
penilaian yaitu lafal, intonasi, kelancaran, ekspresi berbicara, dan pemahaman isi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam usaha untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas melalui
metode Sosiodrama , maka peneliti

mengajukan saran kepada pihak terkait

sebagai berikut :

15

1. Kepada Guru
Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran peningkatan berbicara. Salah
satunya dengan menerapkan metode Sosiodrama dalam pembelajaran petunjuk
penggunaan suatu alat secara lisan, karena dengan metode tersebut dapat
meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa.
2. Kepada Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa,
hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan
dengan metode yang lebih variatif, sehingga keterampilan berbicara siswa
dapat ditingkatkan melalui berbagai metode inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko T. Prasetyo. 1997. Strategi Belajar Mengajar .
Bandung:Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiharto, Tri. 2008. Pendidikan Keterampilan. Surakarta: UNS Pres.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Model Pengembangan Silabus Mata
Pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia..

Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

J. Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

16

Kunandar. 2008. Langkah

Mudah

Penelitian

Tindakan

Kelas

Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada.

Martinis Yamin. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat :
Gaung Persada Press.

Nanik,Acik Ira.2011.Upaya Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal dengan
Menerapkan Metode Sosiodrama Pada Kelompok B-2 diTk Aisyiah
Pucangan

1

Kartasura

Kabupaten

Sukoharjo

Tahun

Pelajaran

2010/2012.Surakarta:UMS.(Tidak Diterbitkan).

Purnomo, Azis. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas
IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol 1 Kecamatan
Miri Kabupaten Sragen. Skripsi. Surakarta : UMS.(Tidak Diterbitkan).

Pusat Bahasa Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka.

Putriyani,Rizki.2011.Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa
Krama Dalam Pembelajaran Bahasa jawa dengan Metode Sosiodrama
dan Bermain Peran Siswa kelas IV SD Negeri 2 Jemboran Kabupaten
Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012.Surakarta:UMS.(Tidak Diterbitkan).

Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. Penelitian Tindakan Kelas Ke SD an
dan Karya Tulis Ilmiah. 2008. Surakarta: PGSD FKIP UMS.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD FKIP
UMS.

Santosa, Puji, dkk. 2008. Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.

17

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, Mulyani dan Johan Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar .
Bandung: CV Maulana.

Tarigan, Djago. 1992. Materi Pokok Pendidikan bahasa Indonesia 1. Jakarta:
Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Salah Satu Keterampilan
Berbahasa . Bandung : Angkasa.

Wahab, Abdul Azis. 2009. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Bandung: Alfabeta.

Wardani, I.G.A.K. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.

18

19

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VI SD XAVERIUS 3 BANDAR LAMPUNG

5 30 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 GUNUNGJAYA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 47

PENINGKATAN BERBICARA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS Peningkatan Berbicara Dengan Penerapan Pembelajaran Sosiodrama Pada Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar Negeri Baturan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2

0 1 14

PENINGKATAN BERBICARA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH Peningkatan Berbicara Dengan Penerapan Pembelajaran Sosiodrama Pada Siswa Kelas Ii Sekolah Dasar Negeri Baturan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Pel

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENNGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pe

0 0 17

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menngunakan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas Iv Sd Muhammadiyah 10 Tipes Kecamatan Serengan Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS V SD NEGERI CEPIT PENDOWOHARJO BANTUL.

1 5 162

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA BAHASA JAWA DENGAN METODE SOSIODRAMA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH NGLTIHAN KULON PROGO.

0 28 143

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA SISWA KELAS VB SD NEGERI KEPUTRAN I YOGYAKARTA.

1 3 181

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA SMK NEGERI 1 PONTIANAK

0 3 14