KADAR ASAM URAT (AU) SERUM PADA PENDERITA TRAUMATIC BRAIN INJURY (TBI): SEBUAH STUDI POTONG-LINTANG ANALITIK.

KADAR ASAM URAT (AU) SERUM PADA PENDERITA TRAUMATIC
BRAIN INJURY (TBI): SEBUAH STUDI POTONG-LINTANG ANALITIK
1

Dwijo Anargha Sindhughosa, 2Thomas Eko Purwata, 2I Putu Eka Widyadharma & 3I Wayan
Niryana
1

Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
Departemen Neurologi, Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia
3
Departemen Bedah Saraf, Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia
2

ABSTRAK

Traumatic brain injury (TBI) didefinisikan sebagai cedera otak akut akibat adanya energi
mekanik terhadap kepala yang berasal dari tenaga fisik eksternal. Patofosiologi TBI melibatkan
adanya iskemia fokal maupun global. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar AU
serum pada pasien dengan stroke iskemik akut (SIA). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perubahan kadar AU serum pada penderita TBI berdasarkan derajat keparahannya.

Penelitian ini merupakan studi potong-lintang analitik yang melibatkan total sampel sebanyak 96
pasien TBI baik laki-laki maupun perempuan. Kadar AU serum tinggi didefinisikan sebagai
kadar AU serum >7,0 mg/dl pada laki-laki dan >6,0 mg/dl pada perempuan. Karakteristik
sampel dianalisis secara deskriptif. Uji ANOVA satu arah dan analisis post hoc digunakan untuk
menentukan perbedaan kadar AU serum berdasarkan derajat keparahan TBI. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat peningkatan rerata kadar AU serum berdasarkan derajat keparahan TBI
(5,81 ± 1,46 vs 6,61 ± 2,03 mg/dl vs 7,3 ± 2,06 mg/dl pada derajat ringan, sedang, dan berat ; p
< 0,05). Kadar AU serum pada pasien TBI derajat sedang dan berat lebih tinggi secara signifikan
dibanding pasien TBI derajat ringan.
Kata kunci: Traumatic brain injury; iskemia; asam urat serum

SERUM LEVEL OF URIC ACID (UA) IN TRAUMATIC BRAIN INJURY
PATIENTS: AN ANALYTICAL CROSS-SECTIONAL STUDY
ABSTRACT

Traumatic brain injury (TBI) is an acute brain injury caused by mechanical energy towards head
that comes from external physical forces. Pathophysiology of TBI involves both focal and global
ischemia. Research found increase of serum UA in acute ischemic stroke patients. The purpose
of this research was to determine changes in serum level of UA of adult TBI patients based on
TBI severity. This analytical cross-sectional study involved 96 TBI patients of both gender.

Serum level of UA >7.0 mg/dl for male and >6.0 mg/dl for female was considered high. Sample
characteristic was analyzed with descriptive analysis. The difference of serum UA level was
analyzed with one-way ANOVA and post-hoc analysis. The result of this research showed that
mean serum level of UA was increased based on TBI severity (5.81 ± 1.46 mg/dl vs 6.61 ± 2.03
mg/dl vs 7.3 ± 2.06 mg/dl in mild, moderate, and severe TBI, respectively; p < 0.05). Serum
level of UA in moderate and severe TBI were significantly higher compared with mild TBI.
Keywords: Traumatic brain injury; ischemia; serum uric acid

PENDAHULUAN

Bowman GL menunjukkan bahwa kadar AU

Traumatic brain injury (TBI) didefinisikan

di CSF ditentukan oleh kadar AU di plasma

sebagai cedera otak akut akibat adanya

dan integritas sawar darah otak (BBB).8


yang

Studi menunjukkan bahwa terjadi focal

berasal dari tenaga fisik eksternal.1 Data dari

atau global iskemia pada penderita TBI.9

CDC menunjukkan bahwa terdapat 1,7 juta

Penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi

kematian terkait TBI yang terjadi di

iskemia, terjadi peningkatan sintesis AU dan

energi

mekanik


terhadap

kepala

2

Amerika. Di China, insiden TBI mencapai
kurang lebih 50 per 100.000 orang.
Patofisiologi

TBI

terdiri

3

atas

ROS karena adanya peningkatan aktivitas
xanthine oxidase.7 Hal ini didukung oleh


dua

penelitian

yang

menunjukkan

bahwa

mekanisme, yaitu cedera primer dan cedera

konsentrasi AU serum meningkat pada

sekunder. Cedera primer merupakan cedera

pasien dengan gagal jantung kronik.10 Selain

yang diakibatkan gaya mekanik dan terjadi


itu, konsentrasi AU juga meningkat pada

pada saat kejadian. Sedangkan cedera

pasien stroke iskemia akut dalam kurun

sekunder tidak diinduksi secara mekanik,

waktu

dan terjadi tidak pada saat kejadian tetapi

setelahnya.11

dalam waktu beberapa jam atau hari setelah

dimiliki TBI dan stroke iskemik hampir

terjadinya cedera primer. Cedera sekunder


serupa, tetapi belum ada penelitian yang

dapat memperburuk lesi pada otak yang

dilakukan untuk mengetahui kadar AU

sebelumnya sudah cedera akibat cedera

serum pada penderita TBI dewasa dan

primer dan berperan penting menyebabkan

hubungan kadar AU serum dengan derajat

kerusakan otak dan kematian.4-6

keparahan TBI. Sampai saat ini penelitian

24


jam

pertama

dan

Mekanisme

dasar

7

hari
yang

Asam urat (AU) merupakan asam organik

yang baru dilakukan yaitu pengamatan


lemah dan merupakan hasil akhir degradasi

mikrodialisis AU di otak pada pasien dengan

nukleotida purin. AU terdapat di intraselular

TBI derajat berat.12

dan semua cairan tubuh, tetapi memiliki

Tujuan

penelitian

ini

adalah

untuk


kadar yang lebih rendah dibanding di

mengetahui perubahan kadar AU serum

plasma.7 Kadar AU di CSF sepuluh kali

pada penderita TBI berdasarkan derajat

lebih rendah dibandingkan dengan kadar di

keparahannya

plasma. Penelitian yang dilakukan oleh

pemeriksaan laboratorium AU.

dengan

melakukan


Informed consent didapatkan dari pasien

METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian

potong-lintang

analitik

dan

maupun keluarga pasien sebelum sampel
diikutsertakan

dalam

penelitian,

sesuai

dilaksanakan di bagian Instalasi Rawat

dengan protokol rumah sakit. Penentuan

Darurat (IRD) rumah sakit umum pusat

sampel

Sanglah, Bali, dengan jangka waktu tiga

menggunakan metode consecutive sampling.

bulan (Januari 2014-April 2014). Total

Sampel yang datang dan memenuhi kriteria

pasien yang terlibat dalam penelitian ini

dimasukkan dalam penelitian ini hingga

yaitu sebanyak 96 pasien TBI baik laki-laki

diperoleh jumlah sampel yang diperlukan.

maupun perempuan, dengan rantang umur

penelitian

Sampel

yang

dilakukan

didapatkan

dengan

kemudian

20 hingga 65 tahun. Pasien dengan adanya

dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan

tanda

sebelum

tingkat keparahan TBI, yaitu ringan (GCS

terjadinya TBI, menderita penyakit jantung,

14-15), sedang (GCS 9-13), dan berat (GCS

ginjal, tulang, paru, keganasan, penyakit

3-8).13 Karakteristik demografis ditelusuri

neurodegeneratif

Parkinson,

dari catatan medik. Sampel darah diambil

skizofrenia, dll), serta penyakit autoimun

dari seluruh pasien dalam jangka waktu 24

atau

tidak

jam setelah masuk rumah sakit untuk

diikutsertakan dalam penelitian ini. Pasien

dilakukan pengukuran kadar AU. Sampel

dengan gout, menggunakan urate-increasing

darah yang didapatkan dikirim ke bagian

agents

Patologi

infeksi

atau

penyakit

(Alzheimer,

sistemik

(thiazide,

pyrazinamid,

inflamasi

lainnya

levodopa,

nicotinate,

aspirin,

lactate,

β-

metode

Klinik

dan

enzymatic

diperiksa

dengan

colorimetric

hydroxybutyrate, acetoacetate, salicylate,

menggunakan Synchron CX9 Pro buatan

cyclosporin,

β-

Beckman Coulter, Amerika Serikat tahun

bloker) maupun urate-decreasing agents

2000. Kadar asam urat serum tinggi adalah

(uricosuric, xanthine oxidase inhibitors,

kadar asam urat serum >7,0 mg/dl pada laki-

uricase) juga dieksklusi. Pasien dengan

laki; >6.0 mg/dl pada wanita.7 Pasien

konsumsi alkohol yang rutin dieksklusi.

dikatakan merokok apabila merokok lebih

Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan

dari satu tahun terakhir secara teratur dan

anamnesis, diikuti dengan pemeriksaan fisik

sekarang masih tetap merokok berdasarkan

dan

anamnesis dan konfirmasi keluarga dan

tacrolimus

pemeriksaan

ethambutol,

tambahan

lainnya.

jumlah rokok yang dikonsumsi ≥ 10
batang/hari.
Data dianalisis menggunakan SPSS versi
19 (SPSS Inc). Uji normalitas distribusi
menggunakan
mengetahui

uji
apakah

Shapiro-Wilk
data

untuk

menunjukkan

distribusi normal atau tidak. Levene’s test
digunakan untuk menentukan varian data.
Pada analisis deskriptif, variabel kuantitatif
ditunjukkan sebagai rerata ± s.b. dan
variabel

kualitatif

ditunjukkan

dengan

persentase. Uji ANOVA satu arah dan
analisis

post

hoc

digunakan

untuk

menentukan perbedaan kadar AU serum
berdasarkan

derajat

keparahan

Dinyatakan

bermakna

secara

TBI.
statistik

apabila nilai p < 0,05.

Tabel 1 Karakteristik demografis dan
klinis sampel penelitian (n = 96)
Parameter
Hasil
37,33 ±
Umur (tahun) rerata ± s.b.
12,59
Jenis kelamin, n (%)
Laki-laki
62 (64,6)
Perempuan
34 (35,4)
Derajat keparahan TBI, n (%)
Ringan
46 (47,9)
Sedang
43 (44,8)
Berat
7 (7,3)
AU serum, n (%)
Tinggi
38 (39,6)
Tidak tinggi
58 (60,4)
Merokok, n (%)
Ya
15 (15,6)
Tidak
81 (84,4)
Asam urat serum (mg/dl), 6,28 ± 1,82
rerata ± s.b.
Singkatan: TBI, traumatic brain injury;
AU, asam urat; s.b., simpangan baku.
Rerata kadar AU serum pada jenis kelamin
laki-laki maupun perempuan juga tidak

HASIL
Sampel penelitian terdiri atas 96 pasien
TBI umur 20-65 tahun. Dari total 96 sampel,
62 (64,6%) adalah laki-laki dan 34 (35,4%)
adalah perempuan. Sebanyak 38 (39,6%)
sampel memiliki kadar AU serum tinggi
(tabel.1)
Dilakukan pemeriksaan kadar AU dari
sampel darah pasien TBI. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan bahwa rerata
kadar asam urat (AU) serum dari seluruh
pasien TBI tidak tinggi. (tabel.1)

tinggi (6,63 ± 1,77 mg/dl dan 5,64 ±1,77
mg/dl). Hanya pada penderita TBI derajat
berat dengan jenis kelamin laki-laki yang
mengalami peningkatan kadar asam urat
yang lebih dari nilai normal. (tabel.2)
Rerata kadar AU pada penderita TBI
dengan derajat ringan, sedang, dan berat
yaitu 5,81 ± 1,46 mg/dl, 6,61 ± 2,03 mg/dl,
dan 7,3 ± 2,06 mg/dl (p < 0,05). Rerata
kadar AU pada penderita TBI derajat berat
lebih tinggi secara signifikan dibandingkan

Tabel 2 Rerata kadar AU serum
berdasarkan jenis kelamin dan derajat
keparahan TBI
Parameter
Hasil, rerata ± s.b. (mg/dl)
Laki-laki
6.63 ± 1.77
TBI ringan
6.07 ± 1.35
TBI sedang
6.80 ± 1.91
TBI berat
7.90 ± 1.79
Perempuan
5.64 ± 1.77
TBI ringan
5.58 ± 1.55
TBI sedang
5.77 ± 2.42
TBI berat
5.80 ± 2.54
Singkatan: TBI, traumatic brain injury;
s.b., simpangan baku.
dengan penderita TBI derajat ringan (7,3 ±
2,06 vs 5,81 ± 1,46; p < 0,05), tapi tidak
dengan penderita TBI derajat sedang (7,3 ±
2,06 vs 6,61 ± 2,03; p > 0,05). Rerata kadar
AU pada penderita TBI dengan derajat
sedang juga lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan dengan penderita TBI derajat
ringan (6,61 ± 2,03 vs 5,81 ± 1,46; p < 0.05)
(Gambar.1).

Hasil

yang

didapat

menunjukkan bahwa kadar serum AU
meningkat berdasarkan derajat keparahan

Gambar 1. Rerata kadar AU serum
berdasarkan derajat keparahan TBI.
yaitu cedera primer dan cedera sekunder.
Cedera sekunder berperan penting dalam
perburukan gejala dan kematian akibat TBI,
dimana cedera sekunder dapat memperburuk
lesi pada otak yang sebelumnya sudah
mengalami cedera.4-6
Mekanisme

cedera

sekunder

melibatkan berbagai proses dalam tingkat
molekular yang menyebabkan terjadinya
depolarisasi yang luas dan pelepasan asam
amino

eksitatori

(EAA)

sehingga

menyebabkan eksitotoksisitas. EAA yang
dilepas yaitu glutamat, dimana produksi

TBI.

yang

berlebih

dari

glutamat

dapat

membahayakan.14 Persson15 dan Zauner16

DISKUSI
Traumatic Brain Injury (TBI) merupakan
cedera otak akut akibat adanya energi
mekanik

pada

dari

luar

terhadap

kepala.1

Patofisiologi TBI dapat dibagi menjadi dua,

membuktikan bahwa terjadi peningkatan
glutamat pada pasien TBI. Glutamat diserap
oleh

astrosit

melalui

ATP-dependent

glutamate transporters. Selain itu, glutamat

juga berikatan dengan reseptornya, yaitu

mengalami sedikit peningkatan berhubungan

reseptor

(NMDA)

dengan terjadinya perubahan iskemik yang

sehingga menyebabkan gangguan elektrolit

patologis pada otak. Berdasarkan hasil

pada otak (efluks potasium dan influks

penelitian tersebut, kadar AU serum yang

kalsium serta sodium ke kompartemen

meningkat

selular). Akumulasi intraselular ion Ca2+

terjadinya kerusakan sel-sel di otak yang

dapat menyebabkan kerusakan mitokondria,

lebih luas.17 Pada penelitian ini, rerata kadar

peningkatan produksi ROS, aktivasi protein,

AU serum pada laki-laki > 5,75 mg/dl dan

N-methyl-D-aspartate

dan perubahan ekspresi gen.

14

dapat

dijadikan

penanda

pada perempuan > 4,8 mg/dl, baik pada

Pada penelitian ini didapatkan rerata

derajat keparahan ringan, sedang, maupun

kadar AU serum tidak tinggi, baik pada jenis

berat. Hal ini menunjukkan bahwa pada

kelamin laki-laki maupun perempuan. Pada

penderita TBI terjadi kerusakan sel-sel otak

laki-laki, kadar asam urat (AU) serum

yang ditandai dengan adanya peningkatan

dikatakan tinggi apabila kadar AU pada

kadar AU serum.

darah

>7,0

pada

Penelitian kali ini menemukan bahwa

perempuan >6,0 mg/dl. Pada penelitian ini

kadar AU serum mengalami peningkatan

rerata kadar AU serum tinggi hanya pada

berdasarkan derajat keparahan TBI. Pada

laki-laki dengan derajat keparahan berat.

penelitian ini, rerata kadar AU serum pada

Tetapi, penelitian yang dilakukan oleh

penderita TBI derajar ringan, sedang, dan

Schretlen et al

mg/dl,

17

sedangkan

menemukan bahwa kadar

berat yaitu 5,81 ± 1,46, 6,61 ± 2,03, dan 7,3

AU serum ≥ 5,75 mg/dl pada laki-laki dan ≥

± 2,06 mg/dl. Pasien dengan TBI derajat

4,8 mg/dl pada perempuan memiliki total

sedang dan berat memiliki rerata kadar AU

lesi WMH (white matter hyperintensities)

serum yang lebih tinggi secara signifikan

2,6 kali lebih tinggi dibandingkan pasien

dibandingkan pasien TBI dengan derajat

dengan kadar AU yang lebih rendah (IK95%

keparahan ringan. Tetapi, rerata kadar AU

1,2 – 5,4). White matter hyperintensities

serum penderita TBI derajat berat tidak lebih

(WMH) merupakan daerah di otak yang

tinggi secara signifikan dibandingkan pasien

mengalami kematian akibat sel-sel di otak

dengan TBI derajat sedang. Hasil ini sesuai

kekurangan

ini

dengan penelitian yang dilakukan oleh

menunjukkan bahwa asam urat serum yang

Tayaq et al18 yang menunjukkan bahwa

oksigen.

Temuan

kadar

asam

urat

kortikal

mengalami

Jumlah xanthine yang meningkat serta
xanthine

oxidase

peningkatan sebesar 10 kali lipat pada 1 hari

peningkatan

dan 2 hari setelah terjadi TBI. Hasil yang

menyebabkan

didapat

terdapat

Penelitian lain juga membuktikan bahwa

kemungkinan adanya kerusakan sel-sel otak

kadar AU meningkat pada kondisi iskemik

yang lebih luas seiring dengan peningkatan

seperti penyumbatan aliran darah ke anggota

derajat keparahan TBI.

badan19, setelah coronary angioplasty20,

menunjukkan

bahwa

aktivitas

peningkatan

kadar

AU.9

Asam urat merupakan asam organik yang

pembedahan coronary artery bypass21, dan

merupakan hasil akhir degradasi nukleotida

kondisi hipoksik lain seperti gagal jantung

purin.

akan

kronik.22 Penelitian oleh Chiquete et al

menghasilkan beberapa senyawa seperti

menunjukkan bahwa konsentrasi serum AU

adenosin. xanthine, dan lain-lain dibantu

yang rendah berhubungan dengan outcome

xanthine

jangka pendek yang sangat bagus pada

oleh

Dalam

prosesnya,

berbagai

enzim

purin

seperti

(SIA).23

oxidase. Aktivitas enzim xanthine oxidase

pasien

dipengaruhi oleh kondisi iskemia, dimana

Peningkatan AU serum juga merupakan

akan terjadi peningkatan aktivitas enzim

faktor resiko independen terjadinya CMB

pada kondisi iskemik.7

(cerebral microbleeds), dengan OR = 1,98;

Studi yang dilakukan pada binatang dan

stroke

iskemik

akut

IK 95% 1,43-5,24.24

manusia menunjukkan bahwa TBI dapat

Kadar asam urat dalam darah dipengaruhi

menyebabkan iskemia. Mekanisme yang

oleh berbagai faktor, seperti merokok dan

menyebabkan

post-

obat-obatan. Pada penelitian ini sebanyak 15

morfologis

sampel (15,6%) merupakan perokok aktif

trauma

terjadinya

meliputi

iskemia

kerusakan

(distorsi pembuluh darah), hipotensi akibat

sedangkan

81

kegagalan proses autoregulasi, nitric oxide

merokok.

Pengaruh

dan neurotransmitter kolinergik yang tidak

terhadap kadar AU serum masih kontroversi.

adekuat, dan vasokontriksi yang diinduksi

Penelitian yang dilakukan oleh Jha et al25

oleh prostaglandin. Pada kondisi iskemia,

yang melibatkan 61 sampel merokok dan 57

ATP

membentuk

sampel tidak merokok menunjukkan bahwa

adenin dan xanthine. Selain itu juga terjadi

kadar AU pada perokok lebih tinggi secara

xanthine oxidase.

signifikan dibandingkan yang tidak merokok

mengalami

degradasi

peningkatan aktivitas

sampel

(84,4%)
konsumsi

tidak
rokok

(5,7 ± 1,6 pada perokok dan 4,7 ± 1,4 pada

lebih banyak harus dilakukan untuk menarik

bukan perokok; p < 0,01). Tetapi hasil yang

kesimpulan yang lebih definitif.

didapatkan tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hanna et al26 yang

SIMPULAN

melibatkan 60 sampel perokok dan 60

Pengukuran asam urat (AU) serum pada

sampel tidak merokok. Pada studi tersebut

pasien traumatic brain injury (TBI) dapat

didapatkan kadar asam urat serum pada

digunakan

perokok lebih rendah secara signifikan

pasien. Dari hasil penelitian ini didapatkan

dibandingkan yang tidak merokok (0,22 ±

bahwa

0,07 pada perokok dan 0,27 ± 0,05 pada

berdasarkan derajat keparahan TBI. Oleh

bukan perokok; p < 0,001).26

karena itu, pengukuran AU pada penderita

sebagai

kadar

indikator

AU

serum

keparahan

meningkat

pada

TBI dapat digunakan sebagai salah satu

terjadi

metode untuk menentukan kondisi pasien

peningkatan sintesis asam urat. Merokok

sehingga dapat segera dilakukan upaya

xanthine

pencegahan progresivitas keparahan kondisi

Peningkatan
perokok

dapat

kadar

asam

diakibatkan

meningkatkan

urat

karena

konversi

dehydrogenase menjadi xanthine oxidase.27

pasien.

Oleh karena itu, peningkatan asam urat
dapat

menjadi

terjadinya

SARAN

pemecahan dan kerusakan asam nukleat.28,29

Perlu

Beberapa

penanda

keterbatasan

penelitian

ini

dilakukan

penelitian

lanjutan

dengan melibatkan jumlah sampel yang

diantaranya jumlah sampel yang sedikit,

lebih

terutama pada pasien TBI derajat berat.

kelompok. Selain itu, pengukuran kadar AU

Selain itu, pengukuran kadar AU tidak

juga sebaiknya dilakukan setelah pasien

dilakukan setelah puasa karena metode

dipuasakan sehingga mencerminkan kondisi

pengambilan
sehingga

data
hasil

mencerminkan

secara

consecutive

pengukuran
kondisi

basal

banyak

pada

masing-masing

basal yang sebenarnya.

tidak
yang

sebenarnya. Penelitian ini juga dilaksanakan
hanya pada satu rumah sakit. Penelitian
multisenter dengan jumlah sampel yang

DAFTAR PUSTAKA
1. New Zealand Guidelines Group (2007)
Traumatic

Brain

Injury:

Diagnosis,

Acute Management and Rehabilitation,

A after traumatic brain injury in rats.

Wellington: ACC.

Neuroscience 2000;101(2):289-95

2. Faul M, Xu L, Wald MM. Coronado

7. Amaro S, Planas AM, Chamorro A. Uric

VG. Traumatic brain injury in the United

acid administration in patients with acute

States: emergency department visits,

stroke:

hospitalizations and deaths 2002–2006.

neuroprotection.

Centers

Neurotherapeutics. 2008;8(2):259-270

for

Disease

Control

and

Prevention, National Center for Injury
Prevention

and

Control

[online],

a

novel

approach
Expert

Rev.

8. Bowman GL, Shannon J, Frei B, Kaye
JA, Quinn JF. Uric acid as a CNS

http://www.cdc.gov/traumaticbraininjury

antioxidant.

/tbi_ed.html (2010)

2010;19(4):1331-1336

3. Roozenbeek B, Maas AIR, Menon DK.

to

9. Werner

J

Alzheimers

C,

Engelhard
traumatic

K.

Changing patterns in the epidemiology

Pathophysiology

of traumatic brain injury. Nat. Rev.

injury. British Journal of Anesthesia.

Neurol. 2013;9:231-236

2007;99(1):4-9

4. Pangilinan PH, Kelly BM, Hornyak JE.

of

Dis.

brain

10. Reyes AJ. The increase in serum uric

of

acid concentration caused by diuretics

traumatic brain injury. 2013. Available

might be beneficial in heart failure. The

at:

European Journal of Heart Failure.

http://emedicine.medscape.com/article/3

2005;461-467

Classification

and

complications

26643-overview [Accessed: November
20, 2013]
5. Granacher RP (2007). Traumatic Brain
Injury: Methods for Clinical & Forensic
Neuropsychiatric Assessment, Second
Edition. Boca Raton: CRC. Pp.26-32

11. Cojocaru IM, Cojocaru M, Sapira V,
Ionescu A. Evaluation of oxidative stress
in patients with acute ischemic stroke.
Rom. J. Intern. Med. 2013;51(2):97-106
12. Langemann
Mendelowitsch

H,
A,

Feuerstein

T,

Gratzl

O.

6. Sullivan PG, Rabchevsky AG, Hicks

Microdialytical monitoring of uric and

RR, Gibson TR, Fletcher-Turner A,

ascorbic acids in the brains of patients

Scheff SW. Dose-response curve and

after severe brain injury and during

optimal dosing regimen of cyclosporine

neurovascular

surgery.

J

Neurol

Neurosurg Psychiatry. 2001;71:169-174

19. Friedl HP, Smith DJ, Till GO, Thomson
PD, Louis DS, Ward PA. Ischemia-

13. Greenberg MS (2000). Handbook of

reperfusion in humans. Appearance of

Neurosurgery, Fifth Edition. New York:

xanthine oxidase activity. Am. J. Pathol.

Thieme Medical Publishers. Pp.627

1990;136(3):491-495

14. Clausen F. (2004) Delayed cell death

20. Huizer T, de Jong JW, Nelson JA,

after traumatic brain injury: role of

Czarnecki W, Serruys PW, Bonnier JJ,

reactive

(PhD

et al. Urate production by human heart.

Universitatis

J. Mol. Cell Cardiol. 1989;21(7):691-

oxygen

dissertations).

species.

Acta

Upsaliensis. p. 15-16
15. Persson

L,

Hillered

695
Chemical

21. Lazzarino G, Raatikainen P, Nuutinen

monitoring of neurosurgical intensive

M, Nissinen J, Tavazzi B, Di Pierro D, et

care

al.

patients

L.

using

intracerebral

Myocardial

release

of

microdialysis. J Neurosurg 1992;76:72-

malondialdehyde and purine compounds

80

during

16. Zauner

A,

Bullock

R,

Kuta

AJ,

coronary

bypass

surgery.

Circulation. 1994;90(1):291-297

Woodward J, Young HF. Glutamate

22. Leyfa F, Anker S, Swan JW, Godsland

release and cerebral blood flow after

IF, Wingrove CS, Chua TP, et al. Serum

severe

uric acid as an index of impaired

human

head

injury.

Acta

Neurochir Suppl (Wien) 1996;67:40-44

oxidateove metabolism in chronic heart

17. Schretlen DJ, Inscore AB, Vannorsdall

failure. Eur. Heart J. 1997;18(5):858-865

TD, Kraut M, Pearlson GD, Gordon B,

23. Chiquete E, Ruiz-Sandoval JL, Murillo-

et al. Serum uric acid and brain ischemia

Bonilla LM, Arauz A, Orozco-Valera

in normal elderly adults. Neurology.

DR, Ochoa-Guzman A, et al. Serum uric

2007;69(14):1418-23

acid and outcome after acute ischemic

18. Tayaq EC, Nair SN, Wahhab S, Katsetos
CD,

Lighthall

JW,

Lehmann

JC.

stroke: PREMIER study. Cerebrovasc
Dis. 2013;35(2):168-74

Cerebral uric acid increases following

24. Ryu W, Kim CK, Kim BJ, Lee S. Serum

experimental traumatic brain injury in

uric acid levels and cerebral microbleeds

rat. Brain Res. 1996;733(2):287-91

in patients with acute ischemic stroke.
PLoS ONE. 2013;8(1):e55210
25. Jha JC, Maharjan BR, Adhikari D,
Vishwanath P, Akila, nagamma T, et al.
Cigarette smoke induced oxidative insult
in

local

population

of

Pokhara.

Kathmandu University Medical Journal.
2007;5(4):511-517
26. Hanna BE, Hamed JM, Touhala LM.
Serum uric acid in smokers. Oman
Medical Journal. 2008;23(4):1-6
27. Lain KY, Nina M, Ness BR, and Roberts
JM. Effects of smoking on uric acid and
other metabolic markers throughout
normal pregnancy. J of Clin Endocrinol
and Met. 2005;90:5743-46
28. Munia A, Stefano B, Anna V, Roberto
Q, Monica N, and Marco P. Bronchial
malondialdehyde DNA adducts, tobacco
smoking and lung cancer. Free Rad Biol
and Med. 2006;41:1499-05
29. Maura L, Cristna L, Carlotta DF, Chiara
R, and Franco B. Smokers and passive
smokers

gene

expression

profiles:

correlation with the DNA oxidation
damage. Free Rad Biol and Med.
2007;43:415-22

KADAR ASAM URAT (AU) SERUM PADA PENDERITA TRAUMATIC
BRAIN INJURY (TBI): SEBUAH STUDI POTONG-LINTANG ANALITIK
1

Dwijo Anargha Sindhughosa, 2Thomas Eko Purwata, 2I Putu Eka Widyadharma & 3I Wayan
Niryana
1

Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
Departemen Neurologi, Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia
3
Departemen Bedah Saraf, Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia
2

ABSTRAK

Traumatic brain injury (TBI) didefinisikan sebagai cedera otak akut akibat adanya energi
mekanik terhadap kepala yang berasal dari tenaga fisik eksternal. Patofosiologi TBI melibatkan
adanya iskemia fokal maupun global. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar AU
serum pada pasien dengan stroke iskemik akut (SIA). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perubahan kadar AU serum pada penderita TBI berdasarkan derajat keparahannya.
Penelitian ini merupakan studi potong-lintang analitik yang melibatkan total sampel sebanyak 96
pasien TBI baik laki-laki maupun perempuan. Kadar AU serum tinggi didefinisikan sebagai
kadar AU serum >7,0 mg/dl pada laki-laki dan >6,0 mg/dl pada perempuan. Karakteristik
sampel dianalisis secara deskriptif. Uji ANOVA satu arah dan analisis post hoc digunakan untuk
menentukan perbedaan kadar AU serum berdasarkan derajat keparahan TBI. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat peningkatan rerata kadar AU serum berdasarkan derajat keparahan TBI
(5,81 ± 1,46 vs 6,61 ± 2,03 mg/dl vs 7,3 ± 2,06 mg/dl pada derajat ringan, sedang, dan berat ; p
< 0,05). Kadar AU serum pada pasien TBI derajat sedang dan berat lebih tinggi secara signifikan
dibanding pasien TBI derajat ringan.
Kata kunci: Traumatic brain injury; iskemia; asam urat serum

SERUM LEVEL OF URIC ACID (UA) IN TRAUMATIC BRAIN INJURY
PATIENTS: AN ANALYTICAL CROSS-SECTIONAL STUDY
ABSTRACT

Traumatic brain injury (TBI) is an acute brain injury caused by mechanical energy towards head
that comes from external physical forces. Pathophysiology of TBI involves both focal and global
ischemia. Research found increase of serum UA in acute ischemic stroke patients. The purpose
of this research was to determine changes in serum level of UA of adult TBI patients based on
TBI severity. This analytical cross-sectional study involved 96 TBI patients of both gender.
Serum level of UA >7.0 mg/dl for male and >6.0 mg/dl for female was considered high. Sample
characteristic was analyzed with descriptive analysis. The difference of serum UA level was
analyzed with one-way ANOVA and post-hoc analysis. The result of this research showed that
mean serum level of UA was increased based on TBI severity (5.81 ± 1.46 mg/dl vs 6.61 ± 2.03
mg/dl vs 7.3 ± 2.06 mg/dl in mild, moderate, and severe TBI, respectively; p < 0.05). Serum
level of UA in moderate and severe TBI were significantly higher compared with mild TBI.
Keywords: Traumatic brain injury; ischemia; serum uric acid

PENDAHULUAN

Bowman GL menunjukkan bahwa kadar AU

Traumatic brain injury (TBI) didefinisikan

di CSF ditentukan oleh kadar AU di plasma

sebagai cedera otak akut akibat adanya

dan integritas sawar darah otak (BBB).8

yang

Studi menunjukkan bahwa terjadi focal

berasal dari tenaga fisik eksternal.1 Data dari

atau global iskemia pada penderita TBI.9

CDC menunjukkan bahwa terdapat 1,7 juta

Penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi

kematian terkait TBI yang terjadi di

iskemia, terjadi peningkatan sintesis AU dan

energi

mekanik

terhadap

kepala

2

Amerika. Di China, insiden TBI mencapai
kurang lebih 50 per 100.000 orang.
Patofisiologi

TBI

terdiri

3

atas

ROS karena adanya peningkatan aktivitas
xanthine oxidase.7 Hal ini didukung oleh

dua

penelitian

yang

menunjukkan

bahwa

mekanisme, yaitu cedera primer dan cedera

konsentrasi AU serum meningkat pada

sekunder. Cedera primer merupakan cedera

pasien dengan gagal jantung kronik.10 Selain

yang diakibatkan gaya mekanik dan terjadi

itu, konsentrasi AU juga meningkat pada

pada saat kejadian. Sedangkan cedera

pasien stroke iskemia akut dalam kurun

sekunder tidak diinduksi secara mekanik,

waktu

dan terjadi tidak pada saat kejadian tetapi

setelahnya.11

dalam waktu beberapa jam atau hari setelah

dimiliki TBI dan stroke iskemik hampir

terjadinya cedera primer. Cedera sekunder

serupa, tetapi belum ada penelitian yang

dapat memperburuk lesi pada otak yang

dilakukan untuk mengetahui kadar AU

sebelumnya sudah cedera akibat cedera

serum pada penderita TBI dewasa dan

primer dan berperan penting menyebabkan

hubungan kadar AU serum dengan derajat

kerusakan otak dan kematian.4-6

keparahan TBI. Sampai saat ini penelitian

24

jam

pertama

dan

Mekanisme

dasar

7

hari
yang

Asam urat (AU) merupakan asam organik

yang baru dilakukan yaitu pengamatan

lemah dan merupakan hasil akhir degradasi

mikrodialisis AU di otak pada pasien dengan

nukleotida purin. AU terdapat di intraselular

TBI derajat berat.12

dan semua cairan tubuh, tetapi memiliki

Tujuan

penelitian

ini

adalah

untuk

kadar yang lebih rendah dibanding di

mengetahui perubahan kadar AU serum

plasma.7 Kadar AU di CSF sepuluh kali

pada penderita TBI berdasarkan derajat

lebih rendah dibandingkan dengan kadar di

keparahannya

plasma. Penelitian yang dilakukan oleh

pemeriksaan laboratorium AU.

dengan

melakukan

Informed consent didapatkan dari pasien

METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian

potong-lintang

analitik

dan

maupun keluarga pasien sebelum sampel
diikutsertakan

dalam

penelitian,

sesuai

dilaksanakan di bagian Instalasi Rawat

dengan protokol rumah sakit. Penentuan

Darurat (IRD) rumah sakit umum pusat

sampel

Sanglah, Bali, dengan jangka waktu tiga

menggunakan metode consecutive sampling.

bulan (Januari 2014-April 2014). Total

Sampel yang datang dan memenuhi kriteria

pasien yang terlibat dalam penelitian ini

dimasukkan dalam penelitian ini hingga

yaitu sebanyak 96 pasien TBI baik laki-laki

diperoleh jumlah sampel yang diperlukan.

maupun perempuan, dengan rantang umur

penelitian

Sampel

yang

dilakukan

didapatkan

dengan

kemudian

20 hingga 65 tahun. Pasien dengan adanya

dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan

tanda

sebelum

tingkat keparahan TBI, yaitu ringan (GCS

terjadinya TBI, menderita penyakit jantung,

14-15), sedang (GCS 9-13), dan berat (GCS

ginjal, tulang, paru, keganasan, penyakit

3-8).13 Karakteristik demografis ditelusuri

neurodegeneratif

Parkinson,

dari catatan medik. Sampel darah diambil

skizofrenia, dll), serta penyakit autoimun

dari seluruh pasien dalam jangka waktu 24

atau

tidak

jam setelah masuk rumah sakit untuk

diikutsertakan dalam penelitian ini. Pasien

dilakukan pengukuran kadar AU. Sampel

dengan gout, menggunakan urate-increasing

darah yang didapatkan dikirim ke bagian

agents

Patologi

infeksi

atau

penyakit

(Alzheimer,

sistemik

(thiazide,

pyrazinamid,

inflamasi

lainnya

levodopa,

nicotinate,

aspirin,

lactate,

β-

metode

Klinik

dan

enzymatic

diperiksa

dengan

colorimetric

hydroxybutyrate, acetoacetate, salicylate,

menggunakan Synchron CX9 Pro buatan

cyclosporin,

β-

Beckman Coulter, Amerika Serikat tahun

bloker) maupun urate-decreasing agents

2000. Kadar asam urat serum tinggi adalah

(uricosuric, xanthine oxidase inhibitors,

kadar asam urat serum >7,0 mg/dl pada laki-

uricase) juga dieksklusi. Pasien dengan

laki; >6.0 mg/dl pada wanita.7 Pasien

konsumsi alkohol yang rutin dieksklusi.

dikatakan merokok apabila merokok lebih

Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan

dari satu tahun terakhir secara teratur dan

anamnesis, diikuti dengan pemeriksaan fisik

sekarang masih tetap merokok berdasarkan

dan

anamnesis dan konfirmasi keluarga dan

tacrolimus

pemeriksaan

ethambutol,

tambahan

lainnya.

jumlah rokok yang dikonsumsi ≥ 10
batang/hari.
Data dianalisis menggunakan SPSS versi
19 (SPSS Inc). Uji normalitas distribusi
menggunakan
mengetahui

uji
apakah

Shapiro-Wilk
data

untuk

menunjukkan

distribusi normal atau tidak. Levene’s test
digunakan untuk menentukan varian data.
Pada analisis deskriptif, variabel kuantitatif
ditunjukkan sebagai rerata ± s.b. dan
variabel

kualitatif

ditunjukkan

dengan

persentase. Uji ANOVA satu arah dan
analisis

post

hoc

digunakan

untuk

menentukan perbedaan kadar AU serum
berdasarkan

derajat

keparahan

Dinyatakan

bermakna

secara

TBI.
statistik

apabila nilai p < 0,05.

Tabel 1 Karakteristik demografis dan
klinis sampel penelitian (n = 96)
Parameter
Hasil
37,33 ±
Umur (tahun) rerata ± s.b.
12,59
Jenis kelamin, n (%)
Laki-laki
62 (64,6)
Perempuan
34 (35,4)
Derajat keparahan TBI, n (%)
Ringan
46 (47,9)
Sedang
43 (44,8)
Berat
7 (7,3)
AU serum, n (%)
Tinggi
38 (39,6)
Tidak tinggi
58 (60,4)
Merokok, n (%)
Ya
15 (15,6)
Tidak
81 (84,4)
Asam urat serum (mg/dl), 6,28 ± 1,82
rerata ± s.b.
Singkatan: TBI, traumatic brain injury;
AU, asam urat; s.b., simpangan baku.
Rerata kadar AU serum pada jenis kelamin
laki-laki maupun perempuan juga tidak

HASIL
Sampel penelitian terdiri atas 96 pasien
TBI umur 20-65 tahun. Dari total 96 sampel,
62 (64,6%) adalah laki-laki dan 34 (35,4%)
adalah perempuan. Sebanyak 38 (39,6%)
sampel memiliki kadar AU serum tinggi
(tabel.1)
Dilakukan pemeriksaan kadar AU dari
sampel darah pasien TBI. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan bahwa rerata
kadar asam urat (AU) serum dari seluruh
pasien TBI tidak tinggi. (tabel.1)

tinggi (6,63 ± 1,77 mg/dl dan 5,64 ±1,77
mg/dl). Hanya pada penderita TBI derajat
berat dengan jenis kelamin laki-laki yang
mengalami peningkatan kadar asam urat
yang lebih dari nilai normal. (tabel.2)
Rerata kadar AU pada penderita TBI
dengan derajat ringan, sedang, dan berat
yaitu 5,81 ± 1,46 mg/dl, 6,61 ± 2,03 mg/dl,
dan 7,3 ± 2,06 mg/dl (p < 0,05). Rerata
kadar AU pada penderita TBI derajat berat
lebih tinggi secara signifikan dibandingkan

Tabel 2 Rerata kadar AU serum
berdasarkan jenis kelamin dan derajat
keparahan TBI
Parameter
Hasil, rerata ± s.b. (mg/dl)
Laki-laki
6.63 ± 1.77
TBI ringan
6.07 ± 1.35
TBI sedang
6.80 ± 1.91
TBI berat
7.90 ± 1.79
Perempuan
5.64 ± 1.77
TBI ringan
5.58 ± 1.55
TBI sedang
5.77 ± 2.42
TBI berat
5.80 ± 2.54
Singkatan: TBI, traumatic brain injury;
s.b., simpangan baku.
dengan penderita TBI derajat ringan (7,3 ±
2,06 vs 5,81 ± 1,46; p < 0,05), tapi tidak
dengan penderita TBI derajat sedang (7,3 ±
2,06 vs 6,61 ± 2,03; p > 0,05). Rerata kadar
AU pada penderita TBI dengan derajat
sedang juga lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan dengan penderita TBI derajat
ringan (6,61 ± 2,03 vs 5,81 ± 1,46; p < 0.05)
(Gambar.1).

Hasil

yang

didapat

menunjukkan bahwa kadar serum AU
meningkat berdasarkan derajat keparahan

Gambar 1. Rerata kadar AU serum
berdasarkan derajat keparahan TBI.
yaitu cedera primer dan cedera sekunder.
Cedera sekunder berperan penting dalam
perburukan gejala dan kematian akibat TBI,
dimana cedera sekunder dapat memperburuk
lesi pada otak yang sebelumnya sudah
mengalami cedera.4-6
Mekanisme

cedera

sekunder

melibatkan berbagai proses dalam tingkat
molekular yang menyebabkan terjadinya
depolarisasi yang luas dan pelepasan asam
amino

eksitatori

(EAA)

sehingga

menyebabkan eksitotoksisitas. EAA yang
dilepas yaitu glutamat, dimana produksi

TBI.

yang

berlebih

dari

glutamat

dapat

membahayakan.14 Persson15 dan Zauner16

DISKUSI
Traumatic Brain Injury (TBI) merupakan
cedera otak akut akibat adanya energi
mekanik

pada

dari

luar

terhadap

kepala.1

Patofisiologi TBI dapat dibagi menjadi dua,

membuktikan bahwa terjadi peningkatan
glutamat pada pasien TBI. Glutamat diserap
oleh

astrosit

melalui

ATP-dependent

glutamate transporters. Selain itu, glutamat

juga berikatan dengan reseptornya, yaitu

mengalami sedikit peningkatan berhubungan

reseptor

(NMDA)

dengan terjadinya perubahan iskemik yang

sehingga menyebabkan gangguan elektrolit

patologis pada otak. Berdasarkan hasil

pada otak (efluks potasium dan influks

penelitian tersebut, kadar AU serum yang

kalsium serta sodium ke kompartemen

meningkat

selular). Akumulasi intraselular ion Ca2+

terjadinya kerusakan sel-sel di otak yang

dapat menyebabkan kerusakan mitokondria,

lebih luas.17 Pada penelitian ini, rerata kadar

peningkatan produksi ROS, aktivasi protein,

AU serum pada laki-laki > 5,75 mg/dl dan

N-methyl-D-aspartate

dan perubahan ekspresi gen.

14

dapat

dijadikan

penanda

pada perempuan > 4,8 mg/dl, baik pada

Pada penelitian ini didapatkan rerata

derajat keparahan ringan, sedang, maupun

kadar AU serum tidak tinggi, baik pada jenis

berat. Hal ini menunjukkan bahwa pada

kelamin laki-laki maupun perempuan. Pada

penderita TBI terjadi kerusakan sel-sel otak

laki-laki, kadar asam urat (AU) serum

yang ditandai dengan adanya peningkatan

dikatakan tinggi apabila kadar AU pada

kadar AU serum.

darah

>7,0

pada

Penelitian kali ini menemukan bahwa

perempuan >6,0 mg/dl. Pada penelitian ini

kadar AU serum mengalami peningkatan

rerata kadar AU serum tinggi hanya pada

berdasarkan derajat keparahan TBI. Pada

laki-laki dengan derajat keparahan berat.

penelitian ini, rerata kadar AU serum pada

Tetapi, penelitian yang dilakukan oleh

penderita TBI derajar ringan, sedang, dan

Schretlen et al

mg/dl,

17

sedangkan

menemukan bahwa kadar

berat yaitu 5,81 ± 1,46, 6,61 ± 2,03, dan 7,3

AU serum ≥ 5,75 mg/dl pada laki-laki dan ≥

± 2,06 mg/dl. Pasien dengan TBI derajat

4,8 mg/dl pada perempuan memiliki total

sedang dan berat memiliki rerata kadar AU

lesi WMH (white matter hyperintensities)

serum yang lebih tinggi secara signifikan

2,6 kali lebih tinggi dibandingkan pasien

dibandingkan pasien TBI dengan derajat

dengan kadar AU yang lebih rendah (IK95%

keparahan ringan. Tetapi, rerata kadar AU

1,2 – 5,4). White matter hyperintensities

serum penderita TBI derajat berat tidak lebih

(WMH) merupakan daerah di otak yang

tinggi secara signifikan dibandingkan pasien

mengalami kematian akibat sel-sel di otak

dengan TBI derajat sedang. Hasil ini sesuai

kekurangan

ini

dengan penelitian yang dilakukan oleh

menunjukkan bahwa asam urat serum yang

Tayaq et al18 yang menunjukkan bahwa

oksigen.

Temuan

kadar

asam

urat

kortikal

mengalami

Jumlah xanthine yang meningkat serta
xanthine

oxidase

peningkatan sebesar 10 kali lipat pada 1 hari

peningkatan

dan 2 hari setelah terjadi TBI. Hasil yang

menyebabkan

didapat

terdapat

Penelitian lain juga membuktikan bahwa

kemungkinan adanya kerusakan sel-sel otak

kadar AU meningkat pada kondisi iskemik

yang lebih luas seiring dengan peningkatan

seperti penyumbatan aliran darah ke anggota

derajat keparahan TBI.

badan19, setelah coronary angioplasty20,

menunjukkan

bahwa

aktivitas

peningkatan

kadar

AU.9

Asam urat merupakan asam organik yang

pembedahan coronary artery bypass21, dan

merupakan hasil akhir degradasi nukleotida

kondisi hipoksik lain seperti gagal jantung

purin.

akan

kronik.22 Penelitian oleh Chiquete et al

menghasilkan beberapa senyawa seperti

menunjukkan bahwa konsentrasi serum AU

adenosin. xanthine, dan lain-lain dibantu

yang rendah berhubungan dengan outcome

xanthine

jangka pendek yang sangat bagus pada

oleh

Dalam

prosesnya,

berbagai

enzim

purin

seperti

(SIA).23

oxidase. Aktivitas enzim xanthine oxidase

pasien

dipengaruhi oleh kondisi iskemia, dimana

Peningkatan AU serum juga merupakan

akan terjadi peningkatan aktivitas enzim

faktor resiko independen terjadinya CMB

pada kondisi iskemik.7

(cerebral microbleeds), dengan OR = 1,98;

Studi yang dilakukan pada binatang dan

stroke

iskemik

akut

IK 95% 1,43-5,24.24

manusia menunjukkan bahwa TBI dapat

Kadar asam urat dalam darah dipengaruhi

menyebabkan iskemia. Mekanisme yang

oleh berbagai faktor, seperti merokok dan

menyebabkan

post-

obat-obatan. Pada penelitian ini sebanyak 15

morfologis

sampel (15,6%) merupakan perokok aktif

trauma

terjadinya

meliputi

iskemia

kerusakan

(distorsi pembuluh darah), hipotensi akibat

sedangkan

81

kegagalan proses autoregulasi, nitric oxide

merokok.

Pengaruh

dan neurotransmitter kolinergik yang tidak

terhadap kadar AU serum masih kontroversi.

adekuat, dan vasokontriksi yang diinduksi

Penelitian yang dilakukan oleh Jha et al25

oleh prostaglandin. Pada kondisi iskemia,

yang melibatkan 61 sampel merokok dan 57

ATP

membentuk

sampel tidak merokok menunjukkan bahwa

adenin dan xanthine. Selain itu juga terjadi

kadar AU pada perokok lebih tinggi secara

xanthine oxidase.

signifikan dibandingkan yang tidak merokok

mengalami

degradasi

peningkatan aktivitas

sampel

(84,4%)
konsumsi

tidak
rokok

(5,7 ± 1,6 pada perokok dan 4,7 ± 1,4 pada

lebih banyak harus dilakukan untuk menarik

bukan perokok; p < 0,01). Tetapi hasil yang

kesimpulan yang lebih definitif.

didapatkan tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Hanna et al26 yang

SIMPULAN

melibatkan 60 sampel perokok dan 60

Pengukuran asam urat (AU) serum pada

sampel tidak merokok. Pada studi tersebut

pasien traumatic brain injury (TBI) dapat

didapatkan kadar asam urat serum pada

digunakan

perokok lebih rendah secara signifikan

pasien. Dari hasil penelitian ini didapatkan

dibandingkan yang tidak merokok (0,22 ±

bahwa

0,07 pada perokok dan 0,27 ± 0,05 pada

berdasarkan derajat keparahan TBI. Oleh

bukan perokok; p < 0,001).26

karena itu, pengukuran AU pada penderita

sebagai

kadar

indikator

AU

serum

keparahan

meningkat

pada

TBI dapat digunakan sebagai salah satu

terjadi

metode untuk menentukan kondisi pasien

peningkatan sintesis asam urat. Merokok

sehingga dapat segera dilakukan upaya

xanthine

pencegahan progresivitas keparahan kondisi

Peningkatan
perokok

dapat

kadar

asam

diakibatkan

meningkatkan

urat

karena

konversi

dehydrogenase menjadi xanthine oxidase.27

pasien.

Oleh karena itu, peningkatan asam urat
dapat

menjadi

terjadinya

SARAN

pemecahan dan kerusakan asam nukleat.28,29

Perlu

Beberapa

penanda

keterbatasan

penelitian

ini

dilakukan

penelitian

lanjutan

dengan melibatkan jumlah sampel yang

diantaranya jumlah sampel yang sedikit,

lebih

terutama pada pasien TBI derajat berat.

kelompok. Selain itu, pengukuran kadar AU

Selain itu, pengukuran kadar AU tidak

juga sebaiknya dilakukan setelah pasien

dilakukan setelah puasa karena metode

dipuasakan sehingga mencerminkan kondisi

pengambilan
sehingga

data
hasil

mencerminkan

secara

consecutive

pengukuran
kondisi

basal

banyak

pada

masing-masing

basal yang sebenarnya.

tidak
yang

sebenarnya. Penelitian ini juga dilaksanakan
hanya pada satu rumah sakit. Penelitian
multisenter dengan jumlah sampel yang

DAFTAR PUSTAKA
1. New Zealand Guidelines Group (2007)
Traumatic

Brain

Injury:

Diagnosis,

Acute Management and Rehabilitation,

A after traumatic brain injury in rats.

Wellington: ACC.

Neuroscience 2000;101(2):289-95

2. Faul M, Xu L, Wald MM. Coronado

7. Amaro S, Planas AM, Chamorro A. Uric

VG. Traumatic brain injury in the United

acid administration in patients with acute

States: emergency department visits,

stroke:

hospitalizations and deaths 2002–2006.

neuroprotection.

Centers

Neurotherapeutics. 2008;8(2):259-270

for

Disease

Control

and

Prevention, National Center for Injury
Prevention

and

Control

[online],

a

novel

approach
Expert

Rev.

8. Bowman GL, Shannon J, Frei B, Kaye
JA, Quinn JF. Uric acid as a CNS

http://www.cdc.gov/traumaticbraininjury

antioxidant.

/tbi_ed.html (2010)

2010;19(4):1331-1336

3. Roozenbeek B, Maas AIR, Menon DK.

to

9. Werner

J

Alzheimers

C,

Engelhard
traumatic

K.

Changing patterns in the epidemiology

Pathophysiology

of traumatic brain injury. Nat. Rev.

injury. British Journal of Anesthesia.

Neurol. 2013;9:231-236

2007;99(1):4-9

4. Pangilinan PH, Kelly BM, Hornyak JE.

of

Dis.

brain

10. Reyes AJ. The increase in serum uric

of

acid concentration caused by diuretics

traumatic brain injury. 2013. Available

might be beneficial in heart failure. The

at:

European Journal of Heart Failure.

http://emedicine.medscape.com/article/3

2005;461-467

Classification

and

complications

26643-overview [Accessed: November
20, 2013]
5. Granacher RP (2007). Traumatic Brain
Injury: Methods for Clinical & Forensic
Neuropsychiatric Assessment, Second
Edition. Boca Raton: CRC. Pp.26-32

11. Cojocaru IM, Cojocaru M, Sapira V,
Ionescu A. Evaluation of oxidative stress
in patients with acute ischemic stroke.
Rom. J. Intern. Med. 2013;51(2):97-106
12. Langemann
Mendelowitsch

H,
A,

Feuerstein

T,

Gratzl

O.

6. Sullivan PG, Rabchevsky AG, Hicks

Microdialytical monitoring of uric and

RR, Gibson TR, Fletcher-Turner A,

ascorbic acids in the brains of patients

Scheff SW. Dose-response curve and

after severe brain injury and during

optimal dosing regimen of cyclosporine

neurovascular

surgery.

J

Neurol

Neurosurg Psychiatry. 2001;71:169-174

19. Friedl HP, Smith DJ, Till GO, Thomson
PD, Louis DS, Ward PA. Ischemia-

13. Greenberg MS (2000). Handbook of

reperfusion in humans. Appearance of

Neurosurgery, Fifth Edition. New York:

xanthine oxidase activity. Am. J. Pathol.

Thieme Medical Publishers. Pp.627

1990;136(3):491-495

14. Clausen F. (2004) Delayed cell death

20. Huizer T, de Jong JW, Nelson JA,

after traumatic brain injury: role of

Czarnecki W, Serruys PW, Bonnier JJ,

reactive

(PhD

et al. Urate production by human heart.

Universitatis

J. Mol. Cell Cardiol. 1989;21(7):691-

oxygen

dissertations).

species.

Acta

Upsaliensis. p. 15-16
15. Persson

L,

Hillered

695
Chemical

21. Lazzarino G, Raatikainen P, Nuutinen

monitoring of neurosurgical intensive

M, Nissinen J, Tavazzi B, Di Pierro D, et

care

al.

patients

L.

using

intracerebral

Myocardial

release

of

microdialysis. J Neurosurg 1992;76:72-

malondialdehyde and purine compounds

80

during

16. Zauner

A,

Bullock

R,

Kuta

AJ,

coronary

bypass

surgery.

Circulation. 1994;90(1):291-297

Woodward J, Young HF. Glutamate

22. Leyfa F, Anker S, Swan JW, Godsland

release and cerebral blood flow after

IF, Wingrove CS, Chua TP, et al. Serum

severe

uric acid as an index of impaired

human

head

injury.

Acta

Neurochir Suppl (Wien) 1996;67:40-44

oxidateove metabolism in chronic heart

17. Schretlen DJ, Inscore AB, Vannorsdall

failure. Eur. Heart J. 1997;18(5):858-865

TD, Kraut M, Pearlson GD, Gordon B,

23. Chiquete E, Ruiz-Sandoval JL, Murillo-

et al. Serum uric acid and brain ischemia

Bonilla LM, Arauz A, Orozco-Valera

in normal elderly adults. Neurology.

DR, Ochoa-Guzman A, et al. Serum uric

2007;69(14):1418-23

acid and outcome after acute ischemic

18. Tayaq EC, Nair SN, Wahhab S, Katsetos
CD,

Lighthall

JW,

Lehmann

JC.

stroke: PREMIER study. Cerebrovasc
Dis. 2013;35(2):168-74

Cerebral uric acid increases following

24. Ryu W, Kim CK, Kim BJ, Lee S. Serum

experimental traumatic brain injury in

uric acid levels and cerebral microbleeds

rat. Brain Res. 1996;733(2):287-91

in patients with acute ischemic stroke.
PLoS ONE. 2013;8(1):e55210
25. Jha JC, Maharjan BR, Adhikari D,
Vishwanath P, Akila, nagamma T, et al.
Cigarette smoke induced oxidative insult
in

local

population

of

Pokhara.

Kathmandu University Medical Journal.
2007;5(4):511-517
26. Hanna BE, Hamed JM, Touhala LM.
Serum uric acid in smokers. Oman
Medical Journal. 2008;23(4):1-6
27. Lain KY, Nina M, Ness BR, and Roberts
JM. Effects of smoking on uric acid and
other metabolic markers throughout
normal pregnancy. J of Clin Endocrinol
and Met. 2005;90:5743-46
28. Munia A, Stefano B, Anna V, Roberto
Q, Monica N, and Marco P. Bronchial
malondialdehyde DNA adducts, tobacco
smoking and lung cancer. Free Rad Biol
and Med. 2006;41:1499-05
29. Maura L, Cristna L, Carlotta DF, Chiara
R, and Franco B. Smokers and passive
smokers

gene

expression

profiles:

correlation with the DNA oxidation
damage. Free Rad Biol and Med.
2007;43:415-22

KADAR ASAM URAT (AU) SERUM PADA PENDERITA TRAUMATIC
BRAIN INJURY (TBI): SEBUAH STUDI POTONG-LINTANG ANALITIK
1

Dwijo Anargha Sindhughosa, 2Thomas Eko Purwata, 2I Putu Eka Widyadharma & 3I Wayan
Niryana
1

Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
Departemen Neurologi, Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia
3
Departemen Bedah Saraf, Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia
2

ABSTRAK

Traumatic brain injury (TBI) didefinisikan sebagai cedera otak akut akibat adanya energi
mekanik terhadap kepala yang berasal dari tenaga fisik eksternal. Patofosiologi TBI melibatkan
adanya iskemia fokal maupun global. Penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar AU
serum pada pasien dengan stroke iskemik akut (SIA). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perubahan kadar AU serum pada penderita TBI berdasarkan derajat keparahannya.
Penelitian ini merupakan studi potong-lintang analitik yang melibatkan total sampel sebanyak 96
pasien TBI baik laki-laki maupun perempuan. Kadar AU serum tinggi didefinisikan sebagai
kadar AU serum >7,0 mg/dl pada laki-laki dan >6,0 mg/dl pada perempuan. Karakteristik
sampel dianalisis secara deskriptif. Uji ANOVA satu arah dan analisis post hoc digunakan untuk
menentukan perbedaan kadar AU serum berdasarkan derajat keparahan TBI. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat peningkatan rerata kadar AU serum berdasarkan derajat keparahan TBI
(5,81 ± 1,46 vs 6,61 ± 2,03 mg/dl vs 7,3 ± 2,06 mg/dl pada derajat ringan, sedang, dan berat ; p
< 0,05). Kadar AU serum pada pasien TBI derajat sedang dan berat lebih tinggi secara signifikan
dibanding pasien TBI derajat ringan.
Kata kunci: Traumatic brain injury; iskemia; asam urat serum

SERUM LEVEL OF URIC ACID (UA) IN TRAUMATIC BRAIN INJURY
PATIENTS: AN ANALYTICAL CROSS-SECTIONAL STUDY
ABSTRACT

Traumatic brain injury (TBI) is an acute brain injury caused by mechanical energy towards head
that comes from external physical forces. Pathophysiology of TBI involves both focal and global
ischemia. Research found increase of serum UA in acute ischemic stroke patients. The purpose
of this research was to determine changes in serum level o

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS TERAPI BEKAM BASAH (WET CUPPING THERAPY) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA PENDERITA GOUT DI KLINIK BEKAM JETIS MALANG

0 5 28

HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR ASAM URAT SERUM (HYPERURICEMIA) DENGAN KEJADIAN BATU GINJAL (NEPHROLITHIASIS) DI RSUD DR. KANUJOSO DJATIWIBOWO BALIKPAPAN PERIODE JANUARI – DESEMBER 2008

1 7 2

HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR ASAM URAT SERUM (HYPERURICEMIA) DENGAN TIMBULNYA SERANGAN ARTRITIS AKUT PADA PASIEN ARTRITIS GOUT DI RSU dr. SAIFUL ANWAR PERIODE JANUARI 2006 – DESEMBER 2008

0 6 1

KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE Tadjuddin Naid, Ita Ayuningsih Mas’ud, Kus Haryono

0 4 5

KORELASI KADAR TRIGLISERIDA SERUM TERHADAP KELUARAN FUNGSIONAL PADA PENDERITA STROK ISKEMIK AKUT

0 0 8

PENCEGAHAN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA MASYARAKAT DUSUN DEMANGAN WEDOMARTANI, NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA

0 0 6

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN STROKE DAN TANPA KOMPLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 70

KADAR APOLIPOPROTEIN B 100 SERUM PADA PENDERITA NEFROPATI DIABETIKUM

0 0 9

PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA GOUT ARTRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU

0 6 8

HUBUNGAN ANTARA KADAR SERUM ASAM URAT DAN KEJADIAN KLINIS KARDIOVASKULAR MAYOR SELAMA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT PADA PASIEN PENDERITA SINDROMA KORONER AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TESIS MAGISTER

0 0 14