EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC Eksperimen Pembelajaran Matematika Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung Dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematic Education Ditinjau Dari Motiv

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG
SISI LENGKUNG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC
MATHEMATIC EDUCATION DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS IX SMP NEGERI 1 COLOMADU TAHUN AJARAN 2015/2016

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh:
Oki Hendra Sudarman
A410110170

Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2015

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG
SISI LENGKUNG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC
MATHEMATIC EDUCATION DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS IX SMP NEGERI 1 COLOMADU TAHUN AJARAN 2015/2016


Diajukan Oleh:
Oki Hendra Sudarman
A410110170

Artikel Publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipersembahkan
di hadapan tim penguji skripsi.

Surakarta, 28 September 2015

(Dr. Sumardi, M.Si)
NIP. 131 283 257

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG
SISI LENGKUNG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC
MATHEMATIC EDUCATION DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS IX SMP NEGERI 1 COLOMADU TAHUN AJARAN 2015/2016
Oki Hendra Sudarman, NIM. A410110170, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2015
Oleh

Oki Hendra Sudarman1), Dr. Sumardi, M.Si2)
1
Mahasiswa Pendidikan Matematik FKIP UMS, oki.sudarman17@gmail.com
2
Staff Pengajar Pendidikan Matematika FKIP UMS, s_mardi15@yahoo.co.id

ABSTRACT
The aim of research to understanding: (1) the difference of mathematics learning with
Realistic Mathematics Education and Convensional based to mathematics achievement,
(2) the difference of student’s motivate to mathematics achievement, (3) the interaction
between learning strategic and student’s motivate to mathematics achievement. The
type of the research is experiment with quasi experimental design. The population of the
research was all students of IX Grade of SMP Negeri 1 Colomadu of odd semester of
academic year 2015/2016. The research sample consisted of two classes. The sampling
technique use cluster random sampling. Methods of data collection use the test,
questionnaires, and documentation. Data were analyzed use analysis of variance with

two different cell lines. The results of data analysis with a significance level of 5% was
obtained: (1) there is a difference between the effect of Realistic Mathematics
Education and Convensional based to mathematics achievement, with FA = 49,37 (2)
there are differences in the effect of student’s motivate for mathematics achievement,
with FB = 12,41 (3) there is no interaction Realistic Mathematics Education and
Convensional with student’s motivate to mathematics achievement, with FAB = 0,61.
Keyword: Realistic Mathematics education, Convensional, Motivate, Mathematics
Achievement.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) perbedaan prestasi belajar matematika pada
siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics education
dan pembelajaran Konvensional. (2) perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa
ditinjau dari motivasi belajar siswa. (3) interaksi antara pendekatan pembelajaran dan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen dengan eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri 1 Colomadu tahun ajaran
2015/2016. Sampel penelitian ini terdiri dari dua kelas. Teknik pengambilan sampel
menggunakan cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan
dokumentasi, angket, dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua

jalan dengan sel tak sama. Hasil analisis data dengan. taraf signifikansi 5% diperoleh:
(1) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang diberi pembelajaran
dengan pendekatan Realistic Mathematics education dan pembelajaran Konvensional,
dengan FA = 49,37 (2) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa
ditinjau dari motivasi belajar, dengan FB = 12,41 (3) tidak terdapat interaksi antara
pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika dengan FAB = 0,61.
Kata kunci: Realistic Mathematics education, Konvensional, Motivasi, Prestasi Belajar
Matematika.

PENDAHULUAN
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi
modern. Perkembangan pesat di bidang teknologi dewasa ini juga dilandasi oleh
perkembangan matematika di berbagai bidang, seperti teori bilangan, aljabar, analisis,
teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di
masa depan, diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Oleh sebab itu,
matematika menjadi salah satu mata pelajaran penting yang harus diajarkan di sekolah
dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Matematika sebagai ilmu dasar merupakan objek yang bersifat abstrak. Adanya
sifat abstrak ini dapat mengakibatkan siswa sulit memahami materi pelajaran

matematika. Salah satu materi pelajaran matematika yang sifatnya abstrak adalah
geometri ruang. Geometri adalah salah satu cabang Matematika yang mempelajari
tentang titik, garis, bidang dan benda benda ruang beserta sifat-sifatnya, ukuranukurannya, dan hubungannya antara yang satu dengan yang lain.

Dalam setiap pembelajaran masalah yang sering terjadi pada siswa adalah
kesulitan siswa memahami pelajaran dan memecahkan masalah. Hal ini yang
menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa adalah karena dalam pembelajaran
matematika kurang bermakna, dan guru dalam pembelajaran di kelas tidak mengaitkan
dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan
untuk menemukan kembali ide-ide matematika. Karena siswa kurang memahami
pelajaran maka prestasi belajar yang didapat tidak sesuai dengan harapan. Maka, perlu
adanya pengembangan pendekatan baru yang dapat membantu guru maupun siswa agar
prestasi siswa dapat meningkat.
Guru diharapkan dapat menggunakan dan mengoptimalkan pengalaman
kehidupan sehari-hari siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bernalar
matematika. Pembelajaran semacam

ini

akan lebih bermakna


karena

guru

mengaitkannya dengan pengalaman yang telah dimiliki oleh siswa. Salah satu
pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari
dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME).
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesi, yaitu: (1) Terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang diberi pembelajaran dengan
pendekatan Realistic Mathematics Education dan pembelajaran Konvensional. (2)
Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa ditinjau dari motivasi
belajar siswa. (3) Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui perbedaan prestasi belajar
matematika pada siswa yang diberi pembelajaran dengan pendekatan Realistic
Mathematics Education dan pembelajaran Konvensional. (2) Mengetahui perbedaan
prestasi belajar matematika pada siswa ditinjau dari motivasi belajar siswa. (3)
Mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa

terhadap prestasi belajar matematika.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Colomadu. Jenis penelitian ini
adalah penelitian eksperimen dengan desain eksperimental semu yang mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabelvariabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2013: 77).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri
1 Colomadu tahun ajaran 2015/2016. Sampling menggunakan teknik cluster random
sampling, sehingga diperoleh kelas IX C dan IX A. Kemudian sampel di uji
keseimbangan dengan uji t sebelum masing masing kelas diberikan perlakuan untuk
mengetahui apakah kedua sampel memiliki rerata yang sama.
Terdapat dua variabel di dalam penelitian ini yaitu variabel terikat dan variabel
bebas. Variabel terikatnya yaitu prestasi belajar matematika dan variabel bebasnya yaitu
pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Pengumpulan data menggunakan
metode tes untuk memperoleh data prestasi belajar matematika siswa, metode angket
untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar matematika siswa dan metode
dokumentasi untuk mendapatkan data kemampuan awal siswa dengan nilai Ulangan
Kesebangunan dan Kongruensi. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket dan tes
untuk memperoleh data nilai prestasi belajar dan motivasi siswa dalam proses
pembelajaran matematika, kemudian di uji cobakan sebelum diberikan pada sampel

untuk mengetahui apakah instrument memenuhi syarat validitas dan realibilitas.
Teknik analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
analisis variansi dua jalan sel tak sama. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat
menggunaakan metode Liliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji
homogenitas variansi. Tindak lanjut dari analisis variansi apabila menghasilkan H0
ditolak dilakukan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji keseimbangan kelas Realistic Mathematics Education dan
kelas Konvensional mempunyai rerata yang seimbang. Selanjutnya dilakukan perlakuan
sebanyak 3 kali perlakuan. Kemudian kedua kelas di tes dengan instrumen yang sama.

Data hasil tes dikenakan uji normalitas dan uji homogenitas variansi.

Hasil uji

normalitas menyimpulkan bahwa setiap sampel berasal dari populasi berdistribusi
nomal. Demikian pula hasil uji homogenitas variansi menyimpulkan bahwa populasi
mempunyai variansi yang homogen.
Hasil prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan

Realistic Mathematics Education diperoleh nilai tertinggi 95,45 dan terendah 68,18
sedangkan nilai rata-rata (mean) 81,4884 dan standar deviasi 7,4475. Dari data tersebut

frekuensi

disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
14
12
10
8
6
4
2
0
69.95

74.95

79.95


84.95

89.95

94.95

Nilai

Gambar 1. Histrogram Data Prestasi Belajar Matematika Kelas RME
Hasil prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran Konvensional diperoleh nilai tertinggi 86,36 dan terendah 50 sedangkan
nilai rata-rata (mean) 70,56 dan standar deviasi 8,3729. Dari data tersebut disajikan

frekuensi

dalam bentuk histogram sebagai berikut:
14
12
10
8

6
4
2
0
53.45

59.45

65.45

71.45

77.45

83.45

Nilai

Gambar 2. Histrogram Data Prestasi Belajar Matematika Kelas Konvensional

Untuk menentukan motivasi belajar siswa pada penelitian ini menggunakan
angket motivasi. Berdasarkan hasil angket diperoleh pengelompokkan data motivasi
belajar:
Tabel 1. Deskripsi Data Motivasi Belajar
Jumlah Siswa

Motivasi Belajar

Total

Tinggi

Sedang

Rendah

RME

14 siswa

11 siswa

14 siswa

39 siswa

Konvensional

13 siswa

10 siswa

11 siswa

34 siswa

Total

27 siswa

21 siswa

25 siswa

73 siswa

Untuk menguji hipotesis menggunakan anava dua jalan sel tak sama. Dengan
menggunakan tingkat signifikansi

, hasil perhitungan analisis variansi dua jalan

dengan sel tak sama disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Sumber Variansi
Pendekatan
Pembelajaran (A)
Motivasi Belajar (B)
Interaksi(AB)
Galat
Total

JK

DK

RK

Fhitung

Ftabel

Keputusan H0

2637,92

1

2637,92

49,37

3,98

H0A ditolak

1326,87
66,11
35,25
7610,16

2
2
67
72

663,43
33,05
53,42

12,41
0,61

3,13
3,13

H0B ditolak
H0AB diterima

Hasil dari perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf
signifikansi

diperoleh FA = 49,37. Oleh karena itu H0A ditolak, hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan Realistic Mathematics Education
dan pembelajaran Konvensional terhadap prestasi belajar matematika.
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai rata-rata marginal prestasi belajar
matematika kelas eksperimen yaitu

82,3829 sedangkan untuk kelas kontrol yaitu

70,2578. Hal ini berarti bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dikenai
pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education

memberikan

prestasi lebih baik dibandingkan dengan kelas yang dikenai

pembelajaran

Konvensional.
Hasil dari proses pembelajaran yang harus dekat dengan siswa dan harus relevan
dengan kehidupan sehari-hari menjadi alasan utama dalam penelitian ini. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Üzel dan Mert Uyangör (2006) bahwa
pembelajaran dengan Realistic Mathematics Education membuat siswa memiliki sikap
positif dan menunjukkan bahwa kelas eksperimen menyadari kegunaan matematika
dalam kehidupan sehari-hari setelah di berikan pembelajaran Realistic Mathematics
Education.
Hasil analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5% ,
diperoleh FB = 12,41 maka H0B ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi
belajar matematika pada siswa ditinjau dari motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah
siswa. Setelah dilakukan uji komparasi ganda antar kolom untuk melihat manakah yang
secara signifikan memberi pengaruh yang berbeda, diperoleh nilai FT-S = 37,91 sehingga
H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar tinggi dan
sedang antara siswa terhadap prestasi belajar. Dengan membandingkan rata-rata
marginal motivasi belajar siswa tinggi yaitu 81,975 dan rata-rata marginal dari motivasi
belajar siswa sedang 75,428 diperoleh kesimpulan bahwa motivasi belajar siswa yang
tinggi memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan motivasi belajar
siswa sedang.
Nilai FT-R = 105,49 sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan
prestasi belajar antara siswa dengan motivasi belajar yang tinggi dan rendah. Dengan
membandingkan rata-rata marginal motivasi belajar siswa yang tinggi yaitu 81,975 dan
rata-rata marginal dari motivasi belajar siswa yang rendah 71,556 diperoleh kesimpulan
bahwa motivasi belajar siswa yang tinggi memberikan prestasi belajar matematika lebih
baik dibandingkan motivasi belajar siswa rendah.
Untuk nilai FS-R = 12,81 sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan
prestasi belajar antara siswa dengan motivasi belajar yang sedang dan rendah. Dengan
membandingkan rata-rata marginal motivasi belajar siswa yang sedang yaitu 75,428 dan
rata-rata marginal dari motivasi belajar siswa yang rendah 71,556 diperoleh kesimpulan

bahwa motivasi belajar siswa yang sedang memberikan prestasi belajar matematika
lebih baik dibandingkan motivasi belajar siswa rendah.
Perbedaan motivasi belajar siswa dapat terlihat pada saat penelitian atau
pelajaran berlangsung. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi tampak lebih serius
dan bersemangat dalam menerima pelajaran, menyelesaikan tugas yang diberikan,
banyak bertanya mengenai materi yang belum dipahami, serta memiliki kepercayaan
diri dalam menjawab soal yang diberikan dan tidak ragu untuk menjelaskan jawabannya
di depan kelas saat berdiskusi. Siswa yang memiliki motivasi belajar sedang, secara
garis besar tampak bersemangat dalam menerima pelajaran, menyelesaikan tugas yang
diberikan, namun jarang bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Sedangkan
siswa yang memiliki motivasi belajar rendah secara garis besar cenderung tidak
memperhatikan saat guru sedang menjelaskan materi, selalu mengeluh kesulitan dan
kurang memiliki rasa percaya diri dalam menjawab soal yang diberikan.
Hasil analisis variansi dua jalan sel tidak sama dengan taraf signifikan 5%
diperoleh FAB = 0,61 maka H0AB diterima, ini berarti tidak terdapat interaksi antara
strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi dapat dilihat dari grafik profil variabelvariabel bebasnya sebagai berikut :
100
80
60
Kelas Eksperimen
40

Kelas Kontrol

20
0
Tinggi

Sedang

Rendah

Gambar 3. Grafik Profil Efek Variabel Model Pembelajaran
Kekurangan interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar dapat
dilihat Gambar 3. Grafik profil efek variabel pendekatan pembelajaran, grafik rata-rata

prestasi belajar siswa di kelas eksperimen dan kontrol tidak memotong sehingga strategi
pembelajaran dan motivasi siswa cenderung tidak ada interaksi diantara keduanya.
Budiyono (2013: 222) menjelaskan ada atau tidaknya interaksi dapat diduga dari grafik
profil variabel bebasnya. Jika profil variabel bebas pertama dan kedua tidak
berpotongan, maka cenderung tidak ada interaksi diantara kedua variabel tersebut. Pada
grafik yang menunjukkan bahwa perbedaan karakteristik antara pendekatan Realistic
Mathematics Education dan pembelajaran Konvensional pada masing-masing level
motivasi belajar siswa adalah konsisten. Kemudian, strategi pembelajaran dan motivasi
belajar siswa tidak terjadi interaksi secara sistematis terhadap prestasi

belajar

matematika.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa: (1) Terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang diberi pembelajaran dengan
pendekatan Realistic Mathematics Education dan pembelajaran Konvensional. Hal
tersebut didasarkan pada analisis data diperoleh FA = 49,37. Nilai rerata marginal dari
prestasi belajar matematika siswa yang dikenai

pembelajaran dengan pendekatan

Realistic Mathematics Education lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rerata marginal
prestasi belajar matematika siswa yang dikenai pembelajaran Konvensional. (2)
Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa ditinjau dari motivasi
belajar siswa. Hal tersebut didasarkan pada analisis data diperoleh FB = 12,41. Siswa
yang memiliki motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang
lebih baik dibanding siswa yang memiliki motivasi belajar sedang. Dan juga siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih
baik dibanding siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Demikian dengan siswa
yang memiliki motivasi belajar sedang mempunyai prestasi belajar matematika lebih
baik dibanding siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. (3) Tidak terdapat
interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi
belajar matematika pada siswa dengan FC = 0,61.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Budiyono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Lasati, Dwi. 2006. “Efektifitas Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)
pada Pembelajaran Persamaan Garis Lurus Siswa Nasional KPS Balikpapan”.
Jurnal Pendidikan Inovatif. Vol. 1, No. 2, Maret 2006.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Manoy, Janet Trineke. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Maslihah, Siti. 2012. Penelitian Matematika Realistik sebagai Pendekatan Belajar
Matematika. Jurnal Phenomenon. Vol. 2, No. 1, Juli 2012.
Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Üzel, D. & Uyangör, S. M. 2006. ”Attitudes of 7th Class Students Toward Mathematics
in Realistic Mathematics Education”. Jurnal of International Mathematical
Forum, 39, 1951-1959.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN Z( RME ) PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG TERHADAP PRESTASI BELAJAR

0 9 153

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Kelas XI IPA SMA Muhammad

0 3 16

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC Eksperimen Pembelajaran Matematika Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung Dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematic Education Ditinjau Dari Motiv

0 2 16

PENDAHULUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Pada Bangun Ruang Sisi Lengkung Dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematic Education Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas Ix Smp Negeri 1 Colomadu Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 6

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PADA MATERI Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education Pada Materi Bangun Ruang Kelas V SDN Giri Roto 1 Kab

0 1 17

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PADA MATERI Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education Pada Materi Bangun Ruang Kelas V SDN Giri Roto 1 Kab

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan pendekatan REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) dengan materi bangun ruang pa

0 0 16

Bab 5 Bangun Ruang Sisi Lengkung

0 39 40

Bab 2 Bangun Ruang Sisi Lengkung

0 67 32

Bangun Ruang Sisi Lengkung

0 0 29