PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BINJAI TA. 2013 / 2014.

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 5 BINJAI

TA. 2013 / 2014

Skripsi

Oleh :

RISTIAN SISWANTO NIM. 109851017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 5 BINJAI

TA. 2013 / 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

RISTIAN SISWANTO NIM. 109851017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(3)

i

ABSTRAK

RISTIAN SISWANTO, NIM 109851017, “PENGARUH LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 5 BINJAI TA. 2013 / 2014”.Skripsi, Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Tujuan penelitin ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku asertif siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Binjai TA. 2013 / 2014

Subjek penelitian ini adalah kelas Kelas XI SMA Negeri 5 Binjai yang berjumlah 39 orang siswa. Adapun teknik pengambilan sampel data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 12 orang yang diambil berdasarkan skor total dari pengisian instrumen angket yang mengandung karakteristik perilaku asertif yang disebar pada siswa kelas yang dianggap memiliki perilaku asertif yang cenderung rendah. Dari penyebaran angket itu diperoleh data 10 orang yang memiliki skor rendah dan yang tinggi 2 orang. Hasil penentuan sampel ini dilakukan oleh peneliti bersama-sama guru BK di sekolah SMA Negeri 5 Binjai.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakannya penerapan layanan bimbingan kelompok (pre test) keadaan perilaku asertif dengan rata-rata 68,91 dan setelah dilaksanakan penerapan layanan bimbingan kelompok (post test) perkembangan perilaku asertif siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata 77,83.

Dari hasil uji hipotesis diperoleh = 4,9227 dan = 1.796 sehingga diperoleh hasil > (4,9227 > 1.796). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan layanan bimbingan kelompok dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku asertif siswa kelas XI SMA NEGERI 5 BINJAI TA. 2013 / 2014.


(4)

iii

Daftar Isi

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Bab I : Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

Bab II : Kajian Pustaka ... 6

A. Kerangka Teori ... 6

2.1. Pengertian Perilaku Asertif ... 6

2.2. Karakteristik Individu Yang Berperilaku Asertif ... 10

2.3. Bersikap Asertif ... 15

2.4. Perbedaan Asertif, Non Asertif dan Agresif ... 17

2.5. Pengertian Kepercayaan Diri ... 21

2.6. Bimbingan Kelompok ... 22

B. Kerangka Konseptual ... 29

C. Hipotesis ... 30

BAB III : Metode Penelitian.... ... 31

3.1 Jenis,. ... 31


(5)

iv

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 31

3.4 Desain Penelitian ... 32

3.5 Langkah-langkah Penelitian ... 33

3.6 Teknik Penelitian ... 33

3.7 Uji Coba Instrumen ... 37

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

BAB IV : Hasil Penelitian.... ... 40

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 40

4.2 Deskripsi Hasil Peneltian ... 40

4.3 Uji Hipotesis ... 42

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 44

BAB V : Kesimpulan dan Saran.... ... 46

5.1 Kesimpulan. ... 46

5.2 Saran. ... 46

Daftar Pustaka ... 48


(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masa remaja adalah masa dimana seorang anak memiliki keinginan untuk mengetahui berbagai macam hal serta ingin memiliki kebebasan dalam menentukan apa yang ingin dilakukannya. Tidak semua remaja dapat berperilaku asertif. Perilaku asertif sangat penting bagi remaja, karena apabila seorang remaja tidak memiliki keterampilan untuk berperilaku asertif atau bahkan tidak dapat berperilaku asertif, disadari atau tidak remaja akan kehilangan hak-hak pribadi sebagai individu dan cenderung tidak dapat menjadi individu yang bebas dan akan selalu berada dibawah kekuasaan orang lain.

Alasan seorang remaja tidak dapat berperilaku asertif adalah karena mereka belum menyadari bahwa mereka memiliki hak untuk berperilaku asertif. Seorang remaja dipilih, karena pada masa ini terdapat keraguan akan identitas diri sebagai remaja karena pada masa ini individu telah merasa dewasa namun masih ada orang-orang disekelilingnya yang menyebutnya “anak remaja”. Perilaku asertif diperlukan oleh seorang anak remja, terlebih apabila seorang remaja berada dalam lingkungan yang kurang baik seperti lingkungan perokok atau pecandu narkoba, pada satu sisi seorang remaja tidak ingin kehilangan teman dan pada sisi lainnya seorang remaja tidak ingin terjerumus pada hal-hal yang negatif.

Tidak semua individu dapat berperilaku asertif. Hal ini disebabkan karena tidak semua anak remaja laki-laki maupun perempuan sadar bahwa mereka memiliki hak untuk berperilaku asertif. Banyak pula para remaja yang cemas atau takut untuk berperilaku asertif atau bahkan banyak individu selain anak remaja


(7)

2

yang kurang terampil dalam mengekspresikan dirinya secara asertif. Hal ini mungkin mendapatkan pengaruh dari latar belakang budaya keluarga dimana remaja itu tinggal, urutan anak tersebut dalam keluarga, pola asuh orang tua, jenis kelamin status ekonomi sosial orang tua atau bahkan sistem kekuasaan orang tua.

Perilaku asertif berbeda dengan perilaku agresif, karena dalam perilaku asertif, kita dituntut untuk tetap menghargai orang lain dan tanpa melakukan kekerasan secara fisik maupun verbal. Sedangkan perilaku agresif cenderung untuk menyakiti orang lain apabila kehendaknya tidak dituruti. Seorang remaja belum dapat mengkomunikasikan perasaan yang dirasa kepada orang lain secara jujur, mereka mengganggap mereka tidak memiliki hak untuk melakukan hal tersebut.

Sikap asertif merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat, saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung, jujur dan terbuka pada orang lain. Orang yang memiliki sikap asertif adalah orang yang memiliki keberanian untuk mengekspresikan pikiran, perasaan dan hak-hak pribadinya serta tidak menolak permintaan-permintaan yang tidak beralasan.

Berdasarkan hasil observasi awal di tempat penelitian SMA Negeri 5 Binjai, ditemukanlah masalah-masalah yang berhubungan dengan perilaku asertif. Masalah itu adalah banyaknya siswa yang belum memiliki kemampuan dalam mengekspresikan sikap asertif, banyak siswa yang bersikap kurang tegas dalam menyampaikan suatu keputusan, banyak sikap dan tindakan siswa yang kurang berperilaku asertif dalam mengeluarkan pendapatnya pada orang lain, banyaknya siswa yang belum jujur dan terbuka dalam menyampaikan pendapatnya


(8)

3

Mengacu pada pemikiran di atas, maka peneliti merasa perlu untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok

Terhadap Perilaku Asertif Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Binjai Tahun Ajaran 2013/2014.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan fokus masalah, maka peneliti mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Banyaknya siswa yang belum memiliki kemampuan dalam mengekspresikan sikap asertif.

2. Banyak siswa yang bersikap kurang tegas dalam menyampaikan suatu keputusan.

3. Banyak sikap dan tindakan siswa yang kurang berperilaku asertif dalam mengeluarkan pendapatnya pada orang lain.

4. Banyaknya siswa yang belum jujur dan terbuka dalam menyampaikan pendapatnya

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah-masalah di atas, perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah. Adapun masalah yang akan diteliti yaitu mengenai pengaruh penerapan bimbingan kelompok terhadap perilaku asertif siswa kelas XI di SMA Negeri 5 Binjai Tahun Ajaran 2013-3014

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah :


(9)

4

Apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku asertif siswa kelas XI SMA Negeri 5 Binjai Tahun Ajaran 2013-2014 .

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh yang muncul terhadap perilaku asertif siswa melalui penerapan layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas XI SMA Negeri 5 Binjai Tahun Ajaran 2013 - 2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

a) Sebagai panduan dan wacana yang dapat menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan dan proses penelitian selanjutnya dengan penulisan yang konkret baik dalam pengembangan teori yang telah dipelajari maupun praktisnya di lapangan.

b) Sebagai sumber informasi dan pengembangan untuk siswa bahwa perilaku asertif berhubungan dengan kompetensi belajar yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajar pula.

c) Sebagai masukan bagi guru-guru di sekolah termasuk guru-guru BK dalam melatih dan mengembangkan perilaku asertif siswa.

d) Sebagai bahan pengembangan dan masukan bagi mahasiswa jurusan PPB/BK UNIMED dalam menambah dan memperluas wawasan berfikir dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

e) Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain sehingga dapat dijadikan referensi untuk kegiatan penelitian dibidang yang sama.

f) Sebagai nilai tambah bagi penulis dalam meningkatkan pengetahuan khususnya dalam bidang bimbingan konseling guna meningkatkan


(10)

5

profesionalitasan profesi nantinya dan dapat diterapkan dalam lingkungan kehidupannya.

g) Sebagai bahan masukan bagi pembaca (masyarakat) untuk mengaplikasikan isi penelitian dalam kehidupan sehari-hari.


(11)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari hasil perhitungan diperoleh = 4,9227 setelah dibandingkan dengan pada dk = n -1 = 12 -1 = 11 taraf nyata = 0,05, diperoleh = 1,796 dan ternyata > (4,9227 > 1.796) maka ditolak dan diterima, sehingga kesimpulannya adalah

“terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku asertif siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Binjai TA. 2013 / 2014”.

2. Dengan adanya layanan bimbingan kelompok bertopik perilaku asertif siswa yang diberikan guru BK secara signifikan dapat menambah ilmu pengetahuan kepada siswa menjadi lebih mengetahui lebih banyak lagi sehingga dapat meningkatkan perilaku asertif siswa dalam kehidupan sosial.

B. Saran

1. Diharapkan agar guru memberikan layanan bimbingan kelompok yang lebih teratur dan sistematis untuk membantu siswa mengetahui hal yang berkaitan dengan perilaku asertif siswa.

2. Guru harus memberitahukan manfaat apa saja yang ditimbulkan jika individu memiliki perilaku asertif.

3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan bimbingan kelompok.


(12)

51

4. Sebaiknya guru BK di sekolah memberikan layanan bimbingan kelompok secara terprogram dikarenakan layanan bimbingan kelompok memberikan suasana nyaman dan terbuka seperti suasana di rumah sehingga siswa mampu mengembangkan dirinya secara baik.

5. Disarankan kepada pihak yang berminat untuk melakukan penelitian lanjutan dari penelitian ini.


(13)

52

DAFTAR PUSTAKA

Adams dalam Daud. 2004. dalam Simbolon. Pembentukan Harga Diri Manusia. Universitas Sumatera Utara.

Albert dan Emmons dalam Novalia dan Tri Dayakisni. 2013. Perilaku Asertif Dan

Kecenderungan Menjadi Korban Bullying. Fakultas Psikologi, Universitas

Muhammadiyah Malang

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Pt. Rineka Cipta

Beddel & Lennox dalam Azhary. 2009. Afiliasi Pada Remaja Pengguna Facebook. Bogor. Blogspot.com

Cawwod, D. 1988. Assertiveness for managers: Learning effective skill for

managing people. (2nd ed). Canada: International Self-Counsel Press, ltd

dalam MADE CHRISTINA NOVIANTI, DR. AWALUDDIN TJALLA. 2008. Assertive Behavior On Early Teen. Universitas Gunadarma

De Angelis, Barbara. 1997. Confidence - Percaya Diri. Jakarta. Gramedia

Docker. 1990. dalam http://jungjera.wordpress.com/tag/teori-asertif. all about Psychology and Korean.

Fatimah, E. 2006. Psikologi perkembangan : perkembangan peserta didik. Bandung : Pustaka Setia

Fensterheim. l980. dalam http://sulviadesainweb. blogspot. Com / 2012 / 08 / pengertian - perilaku-asertif_4.html

Lange, A. J & Jackubowski, P. (1978). Responsible assertive behavior: Cognitive

behavioral procedures training. Illionis: Research Press

Liendenfield. 1997. dalam TRI CAHYONO. Keefektifan Teknik Latihan Asertif untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI MAN Malang 1. E-Jurnal

Martaniah. 1998.dalam Heni Rosita. Hubungan antara perilaku asertif dengan kepercayaan diri pada Mahasiswa. Universitas Gunadarma

Muhammad, A. 2003. Karir Maju dengan Sikap Asertif. Http:// www.suara merdeka.com /cybernews/wanita/karir/karir_wanita ol.html.


(14)

53

Myers. 1992. dalam Heni Rosita. Hubungan antara perilaku asertif dengan kepercayaan diri pada Mahasiswa. Universitas Gunadarma

Palmer dan Froehner. 2002. Harga Diri Remaja: Penuntun Menumbuhken Harga

Diri Bagi Remaja. Jakarta: Gramedia.

Prayitno. 1995. “Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan

Profil)” Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiono, Prof Dr. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan

R&D. Bandung. Alfabeta

Taumbmann. l976.dalam http://jungjera.wordpress.com/tag/teori-asertif. all about Psychology and Korean.

Tohirin.2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah, Jakarta: Pt. Raja Grafindo Perseda

Rathus, S. A & Nevid, J. S. 1983. Adjustment and growth: The challenges of life. (2nd ed). New York: CBS College Publishing

Rini, J. (2001). Asertivitas. Http://www.e-psikologi.com

Romlah. 2001. dalam Dedi Kurniawan Al Deku (2012) http://deku56.wordpress.com/2012/12/20/bimbingan-kelompok/

Sukardi, Dewa Ketut. 2003. Pengantar Teori konseling. Jakarta : Galian Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Wibowo, Mungin Edi. 2005. “Konseling Kelompok Perkembangan”. Semarang: UNNES Press.

Wijaya. 2000. dalam Heni Rosita. Hubungan antara perilaku asertif dengan kepercayaan diri pada Mahasiswa. Universitas Gunadarma

Winkel, W.S & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi


(15)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

Nama : RISTIAN SISWANTO Tempat/tanggal lahir : Securai, 04 Juli 1979 Nama Ayah : SukoSrahono

Nama Ibu : Suharni Pekerjaan orangtua

a. Ayah : PensiunanPertamina b. Ibu : Wiraswasta

Alamat orangtua : Jl. TanjungPura No. 73, DesaSecurai Utara, Kec. Babalan, Kab. Langkat

2. Latar Belakang Pendidikan

Sekolah Dasar : SD Negeri 050759 Securai (1984– 1991).

Sekolah Menengah Pertama : MTs MusthafawiyahPurbaBaru (1992-1995)

Sekolah Menengah Atas : MASMusthafawiyahPurbaBaru (1995-1998)

Perguruan Tinggi :UniversitasNegeri Medan D2 PGSD (2001

– 2004)

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan. Diterima di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (2009 – 2014).


(1)

profesionalitasan profesi nantinya dan dapat diterapkan dalam

lingkungan kehidupannya.

g) Sebagai bahan masukan bagi pembaca (masyarakat) untuk


(2)

50

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari hasil perhitungan diperoleh = 4,9227 setelah dibandingkan dengan pada dk = n -1 = 12 -1 = 11 taraf nyata = 0,05, diperoleh = 1,796 dan ternyata > (4,9227 > 1.796) maka ditolak dan diterima, sehingga kesimpulannya adalah “terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perilaku asertif siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Binjai TA. 2013 / 2014”.

2. Dengan adanya layanan bimbingan kelompok bertopik perilaku asertif siswa yang diberikan guru BK secara signifikan dapat menambah ilmu pengetahuan kepada siswa menjadi lebih mengetahui lebih banyak lagi sehingga dapat meningkatkan perilaku asertif siswa dalam kehidupan sosial.

B. Saran

1. Diharapkan agar guru memberikan layanan bimbingan kelompok yang lebih teratur dan sistematis untuk membantu siswa mengetahui hal yang berkaitan dengan perilaku asertif siswa.

2. Guru harus memberitahukan manfaat apa saja yang ditimbulkan jika individu memiliki perilaku asertif.

3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan bimbingan kelompok.


(3)

4. Sebaiknya guru BK di sekolah memberikan layanan bimbingan kelompok secara terprogram dikarenakan layanan bimbingan kelompok memberikan suasana nyaman dan terbuka seperti suasana di rumah sehingga siswa mampu mengembangkan dirinya secara baik.

5. Disarankan kepada pihak yang berminat untuk melakukan penelitian lanjutan dari penelitian ini.


(4)

52

DAFTAR PUSTAKA

Adams dalam Daud. 2004. dalam Simbolon. Pembentukan Harga Diri Manusia. Universitas Sumatera Utara.

Albert dan Emmons dalam Novalia dan Tri Dayakisni. 2013. Perilaku Asertif Dan Kecenderungan Menjadi Korban Bullying. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Pt. Rineka Cipta

Beddel & Lennox dalam Azhary. 2009. Afiliasi Pada Remaja Pengguna Facebook. Bogor. Blogspot.com

Cawwod, D. 1988. Assertiveness for managers: Learning effective skill for managing people. (2nd ed). Canada: International Self-Counsel Press, ltd dalam MADE CHRISTINA NOVIANTI, DR. AWALUDDIN TJALLA. 2008. Assertive Behavior On Early Teen. Universitas Gunadarma

De Angelis, Barbara. 1997. Confidence - Percaya Diri. Jakarta. Gramedia

Docker. 1990. dalam http://jungjera.wordpress.com/tag/teori-asertif. all about Psychology and Korean.

Fatimah, E. 2006. Psikologi perkembangan : perkembangan peserta didik. Bandung : Pustaka Setia

Fensterheim. l980. dalam http://sulviadesainweb. blogspot. Com / 2012 / 08 / pengertian - perilaku-asertif_4.html

Lange, A. J & Jackubowski, P. (1978). Responsible assertive behavior: Cognitive behavioral procedures training. Illionis: Research Press

Liendenfield. 1997. dalam TRI CAHYONO. Keefektifan Teknik Latihan Asertif untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI MAN Malang 1. E-Jurnal

Martaniah. 1998.dalam Heni Rosita. Hubungan antara perilaku asertif dengan kepercayaan diri pada Mahasiswa. Universitas Gunadarma

Muhammad, A. 2003. Karir Maju dengan Sikap Asertif. Http:// www.suara merdeka.com /cybernews/wanita/karir/karir_wanita ol.html.


(5)

Myers. 1992. dalam Heni Rosita. Hubungan antara perilaku asertif dengan kepercayaan diri pada Mahasiswa. Universitas Gunadarma

Palmer dan Froehner. 2002. Harga Diri Remaja: Penuntun Menumbuhken Harga Diri Bagi Remaja. Jakarta: Gramedia.

Prayitno. 1995. “Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil)” Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiono, Prof Dr. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Taumbmann. l976.dalam http://jungjera.wordpress.com/tag/teori-asertif. all about Psychology and Korean.

Tohirin.2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah, Jakarta: Pt. Raja Grafindo Perseda

Rathus, S. A & Nevid, J. S. 1983. Adjustment and growth: The challenges of life. (2nd ed). New York: CBS College Publishing

Rini, J. (2001). Asertivitas. Http://www.e-psikologi.com

Romlah. 2001. dalam Dedi Kurniawan Al Deku (2012) http://deku56.wordpress.com/2012/12/20/bimbingan-kelompok/

Sukardi, Dewa Ketut. 2003. Pengantar Teori konseling. Jakarta : Galian Indonesia.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Wibowo, Mungin Edi. 2005. “Konseling Kelompok Perkembangan”. Semarang: UNNES Press.

Wijaya. 2000. dalam Heni Rosita. Hubungan antara perilaku asertif dengan kepercayaan diri pada Mahasiswa. Universitas Gunadarma


(6)

1. Latar Belakang Keluarga

Nama : RISTIAN SISWANTO

Tempat/tanggal lahir : Securai, 04 Juli 1979

Nama Ayah : SukoSrahono

Nama Ibu : Suharni

Pekerjaan orangtua

a. Ayah : PensiunanPertamina

b. Ibu : Wiraswasta

Alamat orangtua : Jl. TanjungPura No. 73, DesaSecurai Utara, Kec. Babalan, Kab. Langkat

2. Latar Belakang Pendidikan

Sekolah Dasar : SD Negeri 050759 Securai (1984– 1991).

Sekolah Menengah Pertama : MTs MusthafawiyahPurbaBaru (1992-1995)

Sekolah Menengah Atas : MASMusthafawiyahPurbaBaru (1995-1998)

Perguruan Tinggi :UniversitasNegeri Medan D2 PGSD (2001 – 2004)

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan. Diterima di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (2009 – 2014).