PELAKSANAAN PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA Pelaksanaan Program Full Day School Dalam Pengembangan Interaksi Sosial Siswa Di SD IT Ar Risalah Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015.

PELAKSANAAN PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM
PENGEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA
DI SD IT AR RISALAH KARTASURA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Artikel Publikasi ini diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh :
SURYANTININGSIH
A510110240

Kepada :

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JUNI, 2015

i


1

PELAKSANAAN PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM
PENGEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA
DI SDIT AR RISALAH KARTASURA
TAHUN AJARAN 2014/2015
Suryantiningsih dan Minsih
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura
Tlp. (0271) 717417, 719483, Fax. (0271) 715448 Surakarta 57102
Asih_suryanti@yahoo.co.id

Abstract
The background of this study is to educate children is essentially a real effort on the
part of parents. The lack of time parents at home because of the high demands of
work, lack of supervision to all the needs and safety of children, the need for
additional hours due to the lack of religious guidance of parents, then one of the
education system that answers the demands of society is full day school. However,
with the exploration of children out of school less advance social development of
school programs is required for tackling these problems. The research objective was
to determine the implementation of full day school system, students' social

development, and implementation of the full day school program in the social
development of elementary school students IT Al Risallah Kartasura. The research
method is qualitative research. Applying the results of a full day in elementary
school IT Ar Minutes Kartasura with the learning process of students entered from
07:00 pm until 15:30 pm. The curriculum used a blend of Department, Ministry of
Religious Affairs and the Foundation. Characteristics of social development of
students in elementary IT Ar Minutes marked with the student already has an
interest, has friends of his own choosing, could interact well, can cooperate and can
consider the interests of others. School programs in social development in SD IT Ar
Minutes Kartasura among others: learning held from morning to evening, teaches
socialization masyararakat with voluntary work, organizing social activities, the
distribution of interests and talents, provide exemplary, and provide space
cooperation, the discussion in learning. So that SD is a treatise IT Ar school students'
attention to social development is characterized by the existence of programs that
have
been
prepared
school.

Keywords: full day school, social interaction, program


2

Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah mendidik anak pada hakekatnya merupakan
usaha nyata dari pihak orang tua. Minimnya waktu orang tua di rumah karena
tingginya tuntutan kerja, pengawasan kurang terhadap segala kebutuhan dan
keselamatan anak, perlunya jam tambahan keagamaan karena kurangnya bimbingan
orang tua, maka salah satu sistem pendidikan yang menjawab tuntutan masyarakat
adalah full day school . Akan tetapi dengan itu ekplorasi anak diluar sekolah kurang
terlebih perkembangan sosialnya program sekolah diperlukan guna menanggulangi
masalah tersebut. Tujuan penelitian adalah mengetahui sistem pelaksanaan full day
school, perkembangan social siswa, dan program pelaksanaan full day school
dalam perkembangan sosial siswa SD IT Al Risallah Kartasura. Metode penelitian
adalah jenis penelitian kualitatif. Hasil Penerapan full day school di SD IT Ar
Risalah Kartasura dengan proses pembelajaran siswa masuk mulai pukul 07.00 WIB
sampai 15.30 WIB. Kurikulum yang digunakan perpaduan Dinas, Depag dan
Yayasan. Karakteristik perkembangan sosial siswa di SD IT Ar Risalah ditandai
dengan siswa sudah mempunyai minat,mempunyai teman yang dipilihnya sendiri,
bisa berinteraksi dengan baik, dapat bekerjasama dan bisa memperhatikan

kepentingan orang lain. Program sekolah dalam perkembangan sosial di SD IT Ar
Risalah Kartasura antara lain : mengadakan pembelajaran dari Pagi Hingga Sore,
mengajarkan sosialisasi masyararakat dengan kerja bakti, menyelenggarakan
kegiatan sosial, penyaluran minat dan bakat, memberikan keteladanan, dan
Menyediakan ruang bekerjasama, diskusi dalam pembelajaran. Sehingga SD IT Ar
Risalah adalah sekolah yang memperhatikan perkembangan sosial siswa ditandai
dengan adanya program-program yang sudah disiapkan sekolah.

Kata kunci : full day school, interaksi sosial, program

3

Pendahuluan
Anak merupakan generasi penerus yang kelak akan tumbuh dan berkembang
menjadi dewasa, kemudian akan selalu berinteraksi dan bersosialisai dengan
sesamanya. Dengan perkembangan sosial anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
kelompok teman sebaya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya
menurut Baharrudin (2009: 137) ada beberapa factor yang memperngaruhi
perkembangan sosial anak yaitu : 1) keluarga, 2) kematangan, 3) status ekonomi, 4)
pendidikan 5) kapasitas mental. Sekolah sangat berperan dalam hal itu maka

Penerapan sekolah full day school . Salim dalam buku Burhanuddin (1988:
340) Kata full day school berasal dari bahasa Ingris. Full artinya ‘penuh’, day
artinya hari, sedang school artinya ‘sekolah’. Jadi, pengertian full day school
adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar menagajar yang dilakukan mulai
pukul 06.45-15.00 dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Problem full day
school yang perlu ditelaah lebih jauh adalah kurangnya eksplorasi anak di luar
sekolah, yaitu di lingkungan yang tidak terikat dengan desain pendidikan yang
banyak terkait dengan sekolah. Dalam sela ini memang dibutuhkan agar anak bisa
berkembang dengan seiring usia mereka didalam masyarakat sehingga tidak akan
terjadi kesenjangan. Penyaluran minat dan bakat juga membantu perkembangan
anak dalam mencapai kematangan dimasa depannya.
Secara umum, sekolah full day didirikan untuk mengakomodir berbagai
permasalahan yang ada di masyarakat, yang menginginkan anak mereka
mendapatkan pendidikan terbaik, baik dari aspek akademik dan non akademik serta
memberikan perlindungan bagi anak dari pergaulan bebas. Secara rinci sekolah full
day didirikan karena adanya tuntutan diantaranya: Pertama, minimnya waktu orang
tua di rumah karena tingginya tuntutan kerja. Kedua, perlunya pengawasan
terhadap segala kebutuhan dan keselamatan anak, terutama bagi anak di usia dini
terlebih kelas rendah selama orang tua bekerja. Ketiga, perlunya formalisasi jamjam tambahan keagamaan karena dengan minimnya waktu orang tua di rumah.
Keempat, perlunya peningkatan kualitas pendidikan sebagai solusi berbagai

permasalahan bangsa saat ini. Dengan demikian sasaran lokasi yang dipilih adalah
SD IT Ar Risalah Kartasura yang mana sekolah ini beralamat di Dukuh Dregan

4

RT.03/ RW.VI Pebelan Kartasura Sukoharjo. System pendidikan yang diterapkan
adalah sekolah sehari penuh disekolah yang disajikan dengan pendalaman dan
tambahan jumlah mata pelajaran karena adanya perpaduan kurikulum nasional
dengan kurikulum Depag. Keunggulan yang di miliki SD IT Ar Risalah Kartasura
dengan perapan pelaksanaan program full day school

perlu diketahui

mengakibatkan jumlah mata pelajaran dan pendalaman yang banyak maka perlu
diadakan program atau rancangan dalam system pelaksanaan sekolah terutama SD
IT Ar Risalah Kartasura guna memenuhi kebutuhan dan tuntutan dalam
perkembangan

siswa,


yaitu

perkembangan

menglesporasikan dirinya walaupun

sosial.

Agar

siswa

bisa

waktunya dihabiskan di sekolah dalam

mengikuti desain sekolah.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui sistem pelaksanaan
full day school di SD IT Al Risallah Kartasura.(2)Untuk mengetahui
perkembangan social siswa full day school di SD IT Al Risallah Kartasura.(3)

Untuk mengetahui program pelaksanaan full day school dalam perkembangan
social siswa SD IT Al Risallah Kartasura.

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mana penelitihan
kualitatif adalah suatu metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Metode penelitian
kualitatif sering disebut penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting). Filsafat postpositivisme sering juag disebut
sebagai paradigma interpretif dan kontruktif, yang memandang realitas sosial
sebagai sesuatu holistic / utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan
gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian ini dilakukan pada obyek alamiah.
Obyek alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti dan kehadran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.
Dalam penelitian kualitatif istrumennya adalah orang , yaitu peneliti sendiri.
Sehingga, bekal teori yang kuat dan wawasan yang luas harus dimiliki. Untuk
mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkontruksi situasi sosial yang

5


diteliti. Tehnik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu menggunkan bebagai
tehnik pengumpulan data secara gabungan. Analisis data tersebut dilakukan bersifat
induksi berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan dan kemudian
dikontruksikan menjadi hipotesis atau teori (Sugiyono 2010: 8)
Tempat yang digunakan dalam penelitian pelaksanaan program

full day

school dalam perkembangan social siswa adalah SD IT Ar Risalah Kartasura
dilaksanakan pada Bulan Januari sampai Mei 2015. Tehnik pengumpulan data
adalah cara-cara yang dilakukan untu

mengumpulkan, mencari,

memperoleh data dari responden serta informasi yang telah

dan

ditentukan, untuk


memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik pengambilan
data sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Raharjo (2012: 47) “Hasil informasi yang diperoleh dari hasil
observasi digunakan sebagai gambaran realistik perilaku atau kejadian untuk
melakukan evaluasi melalui pengukuran terhadap aspek tertentu maupun
melakukan umpan balik dari pengukuran tersebut”..
2. Wawancara
Menurut Raharjo (2012: 47) wawancara merupakan “alat pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya”.
3. Studi Dokumentasi
Menurut Arikunto (2007: 36) mengemukakan bahwa Dokumentasi beasal
dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis di dalam melasanakan
metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti bukubuku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian, dan sebagainya.

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas
interbal), uji transferability (validitas eksternal), depenbility (realibilitas) dan
comfirmabillity (objektivitas) (Sugiono:2007: 121). Sedangkan menurut Zudafrial
(2011: 89)
Analisis adat dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Menurut Nasution (dalam

6

Sugiyono: 2011: 89) analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman dan
Spradley. Menurut Miles an Huberman (dalam Sugiyono: 2011: 207) Dengan
proses analisis data dalam penelitian kualitatif dan penelitian menggunkakan tehnik
deskriptif, maka menurut Miles Uberman dalam (Zudafrial: 2008: 102) ada tiga alur
kegiatan yaitu sebagai berikut :
1. Data Reduction (Reduksi data)
Reduksi

data

adalah

proses

pemilihan,

pemusatan

perhatian

pada

penyederhanaan, pengabstraksian, dan tranformasi data kasar dari catatan tertulis
selama di lapangan.
2. Data Display (Penyajian data)
Menurut Sugiyono (2007: 95) dalam penelitian kualitatif penyajian dat bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flocard
dan sebagainya.
3. Conclusion Drawing / verification
Langkah ketiga dalam analisis data penelitian kualitatif menurut Miles an
Huberman (dalam Sugiyono: 2007: 99) adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi, kesimpulan dan verifikasi.

Hasil penelitian dan pembahasan
Penelitian dilaksanakan di SDIT Ar-Risalah Kartasura. Lokasi penelitian
terletak di Dukuh Dregan RT.03/ RW.VI Pebelan Kartasura Sukoharjo. Temuan
studi yang dapat dibungkan dengan kajian teori dari hasil penelitian di SD IT Ar
Risallah Kartasura yaitu :
1.

Pelaksanaan sistem full day school di SD IT Ar Risalah Kartasura
Penerapan full day school di SD IT Ar Risalah Kartasura dengan proses
pembelajaran yang mana siswa masuk mulai pukul 07.00 WIB sampai 15.30
WIB (ba’da ashar) Dalam kegiatan belajar mengajar dimulai masuk mulai jam
07.00 WIB dilanjutkan muroja’ah, sholat dhuha kurang lebih 25 menit.

7

Kemudian dilanjutkan pembelajaran sampai dhuhur ba’da dhuhur ada
mentoring, hafalan hadist-hadist dan doa. Setelah itu pembelajaran dilanjutkan
kembali sampai ashar atau jam 14.30WIB dilanjutkan kembali dengan
muroja’ah terakhir pulang pembelajaran dilaksanakan dua jam kemudian ada
sela istirahat dan berjalan dengan lancar, tertib dan menyenangkan hal ini
sesuai dengan Salim dalam Baharudin (2009: 221) mengemukakan
full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar
mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45-15.00 dengan durasi
istirahat setiap dua jam sekali”. Dengan demikian, sekolah dapat
mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot
mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. Hal yang
diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata
pelajaran dan pendalaman.
Kurikulum yang digunakan SD IT Ar Risalah merupakan perpaduan
kurikulum Dinas, Depag dan Intern (Yayasan) hal ini sesuia dengan dengan
temuan yang dikemukakan dalam Skripsi, Susanto (2012: 6) kurikulum yang
digunakan dalam sistem sekolah full day adalah perpaduan antara kurikulum
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Departemen Agama
(Depag). Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional berupa kurikulum
nasional yaitu kurikulum KTSP.
Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan full day school yaitu dari
segi guru

kurangnya koordinasi antar guru antar. Hal ini sesuai dengan

Baharuddin (2010: 232 ) Pegawai dan factor dana yang menjadi kelemahan
system full day school akan tetapi kualitas guru juga berpengaruh terhadap
kelangsungan proses belajar menagajar, karena untuk mencapai tujuan dari
pendidikan diperlukan sikap professional guru dalam mengajar Segi siswa
terutama untuk siswa kelas 1 dalam beradaptasi dengan penerapan full day
school ini perlu bimbingan dan pelatihan terlebih untuk anak yang latar
belakang sekolah TK nya masih begitu juga banyaknya mata pelajaran yang
harus ditempuh siswa kadang menimbulkan kebosanan siswa.. Hal ini sejalan
dengan Hasan (2006: 114) kelemahan full day school adalah sebagai berikut:
Sistem full day school acapkali menimbulkan rasa bosan pada siswa

8

Keunggulan dalam sitem full day yaitu siswa lebih bisa terjaga dalam
hal adab sehari-hari.Penerapan full day school yang dilaksanakan semata-mata
untuk mencapai visi dan misi sekolah serta tujuan full day school itu sendiri
yaitu Anak-anak dapat membetengi diri dari pengamalan agama islam sesuai
manhaj salaf dan menjaga ahlak mulia, memiliki kecerdasan inovatif dan sikap
kreatif, sehingga anak lebih bisa terjaga dalam hal adab sehari-hari. Kemudian
Memahamkan kepada peserta didik terhadap pemahaman islam yang kaffah,
menerapkan adab-adab islami, dan membentuk anak yang berahlak karimah
serta Menompang aspirasi masyarakat dan membentuk generasi Qur’ani
bersama ini maka sesuai dengan pemeparan
Baharrudin
(2009: 231) full day school mempunyai beberapa
keunggulan yaitu: Siswa akan mendapatkan pendidikan umum terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, Siswa mendapat pendidikan keislaman
yang layak dan proporsional dan Menurut Basuki dalam Baharudin
(2009: 224) tujuan full day school adalah membentuk akhlak dan akidah
dalam menanamkan nilai-nilai yang positif, mengembalikan manusia
pada fitrahnya sebagai hamba Alloh. Dan Menurut Hilalah (dalam
Susanto, 2012: 29) full day school bertujuan untuk Pembentukan sikap
Islami dan Penanaman akidah akhlak
2.

Perkembangan interaksi siswa SD IT Ar Risalah Kartasura
Berdasarkan temuan yang diperoleh peneliti bahwa perkembangan sosial
siswa SD IT Ar Risalaha Kartasura mulai berkembang sesuai usianya hal ini
dipaparkan beberapa guru SD IT Ar Risalah ditandai dengan

siswa bisa

berineraksi dengan baik kepada teman sebaya, guru dan karyawan serta
berdasarkan observasi diperoleh bahwa sudah dikatakan berkembang dengan
Siswa

mulai mempunyai minat, Siswa

mulai mempunyai minat, Siswa

memiliki teman sesuai pilihannya sendiri, Siswa dapat menyesuaikan diri
disekolah, Siswa dapat berkomunikasi/berimteraksi dengan baik, Siswa dapat
melihat kepentingan orang lain demikian temuan ini sejalan dengan Menurut
Sutirna (2014: 119) anak yang masuk dalam masa peka perkembangan sosial
adalah :
1) Adanya minat untuk melihat anak lain dan berusahan mengadakan
kontak social dengan mereka.
2) Mulai bermain dengan anak lain.

9

3) Mencoba untuk bergabung dan bekerja sama dalam bermain.
4) Lebih menyukai bekerja dengan 2 sampai 3 anak yang dipilihnya
sendiri
Juga sejalan dengan (Yusuf: 2001: 180) Sedang menurut Yusuf
menambahkan indicator kematangan sosial yaitu : Tercapainya proses belajar
anak untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok. Moral dan
tradisi dan meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi
dan bekerjasama
3.

Program pelaksanaan full day school dalam pengembangan interaksi sosial
siswa di SD IT Ar Risalah Kartasura.
Program yang diadakan SD IT Ar Risalah Kartasura dalam
perkembangan sosial antara lain : Pembelajaran dari Pagi Hingga Sore
Pelaksanaan aktivitas secara bersama-sama yang dilaksanakan di SD IT Ar
Risalah

diharapkan mampu membantu menggiring anak didik mencapai

kematangan. Kematangan sosial satu anak dengan anak lainnya tidaklah
sama, sekolah banyak melakukan upaya menggiring anak didik kearah itu. Di
SD IT Ar Risalah upaya mendorong perkembangan sosial siswa sejalan
dengan misi SD IT Ar Risalah yaitu menanamkan akhlaqul karimah dalam
kehidupan

sehari-hari,

menanamkan

menanamkan

jiwa

sikap kreatif dan inovatif

kemandirian

sejak

dalam menghadapi

dini,
setiap

permasalahan. Sosialisasi masyararakat dengan kerja bakti Sosialisasi
masyarakat dianggap penting dalam perkembangan sosial seseorang karena
proses perolehan kemampuan untuk berperilaku yang sesuai dengan
keinginan yang berasal dari dalam seseorang dan sesuai dengan tuntutan dan
harapan-harapan sosial yang berlaku dalam masyarakat diperlukan siswa
dalam kehidupan demi mencapai keberhasilannnya. Hal ini juga sejalan
dengan Astuti (2013: 136)
Pelaksanaan 5 hari efektif mendukung target dari pelaksanaan program
upaya mendorong perkembangan sosial anak. Hal ini dikarenakan
adanya kerjasama yang baik dari pihak sekolah maupun orang tua serta
persamaan visi dari kedua belah pihak untuk mencapai tujuan bersama,
yakni terbentuknya anak Al-Ya’lu yang unggul dalam semua aspek,
bukan saja sisi kognitifnya, fisik motorik dan bahasanya saja namun
juga sisi sosial anak.

10

Hasil temuan dengan penerapan full day school dalam perkembangan
sosial siswa di SD IT Ar Risalah Kartasura, pihak sekolah memang sudah
mempertimbangkan perkembangan anak termasuk perkembangan sosial,
sehingga sekolah menyediakan program-program yang mewadai dan
mendukung perkembangan sosial tersebut. Penerapan full day school yang
mana waktu anak dihabiskan disekolah, sehingga disinilah tugas sekolah
untuk mengeplorasikan kreasi, minat, bakat dan perkembangan interaksi
siswa.
Simpulan
1. Penerapan full day school di SD IT Ar Risalah Kartasura dengan proses
pembelajaran yang mana siswa masuk mulai pukul 07.00 WIB sampai
15.30 WIB (ba’da ashar) Sehingga dapat dikatakan waktu siswa banyak
dihabiskan di sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar dimulai masuk
mulai jam 07.00 WIB dilanjutkan muroja’ah, sholat dhuha kurang lebih
25 menit. Kemudian dilanjutkan pembelajaran sampai dhuhur ba’da
dhuhur ada mentoring, hafalan hadist-hadist dan doa. Setelah itu
pembelajaran dilanjutkan kembali sampai ashar atau jam 14.30 WIB
dilanjutkan kembali dengan muroja’ah terakhir pulang dan berjalan
dengan lancar, tertib dan menyenangkan hal ini semata-mata dilakukan
untuk mengantisipasi kebosanan siswa di sekolah. Dalam seminggu ada
56 jam pelajaran, untuk kelas 1 dan 2 ada jam tidur siang. Kemudian
untuk hari sabtu hanya sampai dhuhur. Jam pelajaran yang terbilang
cukup banyak disebabkan kurikulum yang digunakan adalah kurikulum
perpaduan antara kurikulum Dinas, Depag dan intern (Yayasan) sehingga
kurikulum yang dirancang sedemikian rupa menjadi satu kesatuan dalam
pelaksanaan program full day school .
2. Perkembangan interaksi sosial siswa full day school di SD IT Ar Risalah
Kartasura.
Perkembangan sosial menunjukkan kematangan sosial seseorang ,
sedangkan perkembangan sosial siswa full day school

berdasarkan

11

karakteristiknya di SD IT Ar Risalah Kartasura, dikatakan banyak siswa
yang sudah berkembang berdasarkan usianya. ditandai dengan siswa bisa
berineraksi dengan baik kepada teman sebaya, guru dan karyawan SD IT
Ar Risalah, siswa sudah terlihat mempunyai minat, siswa sudah bisa
bekerjasama, siswa mempunyai teman sesuai dengan pilihannya sendiri
(group), siswa dapat menyesuaikan diri disekolah, siswa dapat melihat
kepentingan orang lain.
3. Program pelaksanaan full day school dalam pengembangan interaksi
sosial siswa di SD IT Ar Risalah Kartasura.
Pelaksanaan full day school secara tidak langsung kegiatan sekolah dan
program-program sekolahnya berbeda dengan sekolah biasa. Dengan
demikian siswa dan civitas yang ikut andil dalam program tersebut harus
bisa menyesuaikan dan memperhatikan perkembangan anak, jika
perkembangan diperhatikan

kemungkinan keberhasilan anak akan

tercapai. Dari data yang dikumpulkan program yang diadakan SD IT Ar
Risalah Kartasura dalam perkembangan sosial antara lain : SD IT Ar
Risalah mengadakan pembelajaran dari Pagi Hingga Sore, mengajarkan
sosialisasi masyararakat dengan kerja bakti, menyelenggarakan kegiatan
sosial, penyaluran minat dan bakat, memberikan keteladanan, dan
Menyediakan ruang bekerjasama, diskusi dalam pembelajaran.

Daftar Pustaka
Baharuddin. 2009. Pendidikan dan spikologi perkembangan. Malang: Ar Russ
Media
Hasan, Nor. 2006. Full Day School Model Pembelajaran Bahasa Asing.Jurnal
Tadris. Vol. 1: 1. Hal. 114
Hurlock. Elizabeth B. 1997. Perkembangan anak, jilid 1. Jakarta: PT Gelora
Aksara Pratama Erlangga
Meleong, Lexy. J. 2000. Metedeologi penelitian kualitatif. Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya

12

Murtiyasa, Budi, dkk. 2014. Pedoman penulisan skripsi . Surakarta: BP-FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Putra.Nusa. 2011. Penelitian Kualitatif proses dan aplikasi. Jakarta: PT Indek
Jakarta
Raharjo, Pranowo. 2012. Trik menulis skripsi & menghadapi presentasi.
Bandung:
Rubiyanto,

Platinum

Rubino.

pendidikan

guru

Pendidikan universitas

2013.

Penelitian

SD. Surakarta:

pendidikan
Fakultas

untuk

keguruan

mahasiswa
dan

Ilmu

Muhammadiyah Surakarta

Suharsimi, arikunto. 1987. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta:

Bina Aksara

Sutirna. 2013. Perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Yogjakarta:
Andi
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Yusuf Syamsyu,. 2005. Spikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung:
Rosdakarya
Zuldafrial dan Muhammad Lahir. 2011. Penelitian Kualitatif. Pontianak:
yuma Pustaka