ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAPBENCANA GUNUNG MERAPI DI DESA DOMPOL, Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung Merapi Di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP
BENCANA GUNUNG MERAPI DI DESA DOMPOL,
KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN KLATEN
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
AGUS SUSILO
A610090048
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA GUNUNG
MERAPI DI DESA DOMPOL, KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN
KLATEN, JAWA TENGAH
Agus Susilo, A 610 090 048, Jurusan Pendidikan Geografi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013, 120 halaman.
Tujuan penilitian ini adalah mengetahui efektifitas upaya kesiapsiagaan yang telah
dilaksanakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kaki gunung dalam mengantisipasi
bencana erupsi (meletusnya) Gunung Merapi, dan mengetahui wujud usaha dari satuan
pendidikan terhadap Gunung Merapi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif, dilakukan dengan menggunakan survey lapangan melalui observasi,
wawancara masyarakat, satuan pendidikan, dan organisasi siaga desa. Hasil data yang di
dapatkan dari kesiapsiagaan masyarakat Desa Dompol, pengetahuan dan sikap setiap individu
dan rumah tangga mereka sudah memahami tentang terhadap resiko bencana, kebijakan
kesiapsiagaan berupa kesepakatan keluarga mengenai tempat evakuasi melakukan /
berpartisipasi simulasi evakuasi, sudah menerapkan 7 komponen rencana tanggap darurat
seperti rencana penyelamatan keluarga (siapa, melakukan apa), rencana evakuasi,
pertolongan pertama untuk keluarga, pemenuhan kebutuhan dasar, perlengkapan dan
peralatan yang sudah di siapkan, fasilitas yang sudah dimilik untuk akses dengan bencana,
tersedianya sumber informasi untuk peringatan bencana dari pihak kelurahan Desa Dompol
dan relawan, adanya akses untuk mendapatkan informasi bencana, kepala keluarga dapat
melakukan tindakan yang tepat, serta pelatihan simulasi yang sudah dilakukan setiap anggota
keluarga. Adanya anggota keluarga yang terlibat pelatihan kesiapsiagaan bencana. Hasil data
yang di dapatkan dari satuan pendidikan menerapkan materi kesiapsiagaan bencana kedalam
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), mengadakan pelatihan simulasi 2 kali dalam satu
bulan, terdapat lokasi jalur evakuasi di sekolah, terdapat akses terhadap informasi bahaya,
mempunyai perlengkapan kebutuhan dasar pasca bencana, menjalin kerjasama dengan pihak
– pihak terkait untuk penanggulangan bencana yang baik. Kesimpulan bahwa masyarakat
dengan pengetauhan yang diterima menghasilkan mereka siap siaga dan selalu waspada jika
sewaktu – waktu terjadi bencana erupsi Gunung Merapi. Dalam satuan pendidikan juga sudah
siap siaga apabila sewaktu – waktu Gunung Merapi erupsi dengan wujud terdapat jalur
evakuasi, dibuatnya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kesiapsiagaan bencana, dan
pelatihan siaga bencana.
Kata Kunci : analisis, kesiapsiagaan, bencana.
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
PENDAHULUAN
Berbagai ancaman bencana alam
pemerintah, dalam hal ini BMG (Badan
yang tidak dapat direncanakan tersebut
Meteorologi
maka masyarakat Indonesia yang tinggal
Vulkanologi dan Mitigasi Geologi, dan
di daerah rawan bencana seharusnya
Balai Pengkajian dan Pengembangan
mempersiapkan
Teknologi Kegunungapian (BPPTK).
diri
menghadapi
musibah dan bencana alam sebagai
dan
Geofisika),
Peningkatan
Pusat
kemampuan
upaya meminimalisasi jumlah korban.
menghadapi bencana Gunung Merapi
Salah satu bentuk persiapan adalah
perlu disiapkan antara sosialisasi kepada
mitigasi. Mitigasi adalah serangkaian
masyarakat yang tinggal di sekitar kaki
upaya
Gunung
untuk
mengurangi
resiko
Merapi. Latihan evakuasi,
bencana, baik melalui pembangunan
persiapan dapur umum, manajemen
fisik
dan
tandu dan tenda, manajemen pengungsi,
peningkatan kemampuan menghadapi
dan koordinasi pemerintah desa adalah
ancaman bencana. Salah satu bentuk
berapa contoh pelatihan bagi masyarakat
penerapan
sebagai upaya menghadapi bencana
maupun
penyadaran
mitigasi
pada
keadaan
bencana sebagai upaya meminimalisasi
meletusnya
dampak musibah dapat dilihat pada
Damayanti, 2011).
penanganan bencana Gunung Merapi
Gunung
Pada
Merapi
siklus
(Doty
preparedness
tahun 2010. Upaya mitigasi pemerintah
(kesiapsiagaan) adalah serangkaian yang
adalah dengan membangun bungker –
di
bungker di sekitar daerah kaki gunung di
bencana melalui pengorganisasian serta
wilayah Gunung Merapi, Yogyakarta.
melalui langkah yang tepat guna dan
Selain itu, pemerintah juga membangun
berdaya guna. Peringatan dini adalah
instalasi sirine yang aktif pada saat
serangkaian
darurat untuk peringatan status awas
peringatan sesegera mungkin kepada
atau siaga Gunung Merapi sebagai erly
masyarakat
warning system (EWS). Sirine ini akan
terjadinya bencana pada suatu tempat
berdering
oleh
sebagai
tanda
bahwa
lakukan
untuk
mengantisipasi
kegiatan
tentang
lembaga
pemberian
kemungkinan
yang
berwenang.
masyarakat di sekitar kaki Gunung
Penyelenggaraan
Merapi harus segera mengungsi di
bencana dalam situasi terdapat potensi
tempat yang lebih aman pada jarak
terjadi bencana sebagaimana dimaksud
radius yang di tetapkan oleh lembaga
meliputi : kesiapsiagaan, peringatan
1
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
penanggulangan
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
dini, kesiapsiagaan, penyusunan dan uji
menyusun persyaratan analisis resiko
coba
penanggulangan
bencana, dan menyusun persyaratan
kedaruratan bencana, pengorganisasian,
standar teknis penanggulangan bencana.
pemasangan,
sistem
Prinsipnya semua lembaga pemerintah
dan
dan non pemerintah berupaya fokus
rencana
dan
peringatan
pengujian
dini,
penyediaan
penyiapan barang pasokan pemenuhan
untuk
kebutuhan
penyiapan
dasar,
penyeluruhan,
melakukan
pelatihan
peningkatan
dan
kapasitas
pelatihan, dan gladi tentang mekanisme
masyarakat dalam menghadapi bencana.
tanggap
lokasi
Peranan masyarakat diharapkan dapat
akurat,
berpartisipasi aktif dalam menghadapi
darurat,
evakuasi
penyiapan
penyusunan
data
informasi, pemukhtakiran prosedur tetap
kondisi bencana (Hendra Cipta, 2012).
tanggap darurat bencana, dan peralatan
Tingkatan
status
kegiatan
untuk pemenuhan pemulihan prasarana
gunungapi ada empat katagori, yaitu
dan sarana.
normal, waspada, siaga, dan awas dari
Peringatan
dini
dilakukan
tingkatan
yang
paling
dengan cara mengamati gejala bencana,
tingkatan
yang
lebih
menganalisa data hasil pengamatan,
kondisi aktivitas gunungapi normal,
mengambil keputusan berdasarkan hasil
aktivitas
analisa,
dilaporkan
keputusan, dan mengambil tindakan
pengamat
oleh
vulkanologi
menyebarluaskan
masyarakat.
Penanggulangan
(BPBD)
hasil
Badan
Bencana
berupaya
Daerah
geologi
melakukan
rendah
tinggi.
gunungapi
ke
Pada
tersebut
akan
secara
berkala
oleh
gunungapi
kepada
pusat
dan
mitigasi
(PVMBG)
ditembuskan
bencana
di
Bandung
kepada
pemerintah
perencanaan penanggulangan bencana,
setempat tempat gunungapi
melakukan
berada, baik secara mingguan ataupun
upaya
pengurangan
pencegahan resiko bencana, melakukan
bulanan.
koordinasi dalam penerapan rencana tata
ruang
yang
tersebut
Bila
tingkat
aktivitasnya
berbasis
pengurangan
melakukan
koordinasi
aktivitas gunungapi akan dikirim oleh
pemanduan perencanaan pembangunan,
PVMBG diutamakan kepada pemda
menyelenggarakan
setempat tempat gunungapi berada dan
bencana,
meningkat di atas
pendidikan,
normal,
laporan
pelatihan dan penelitian di bidang
disampaikan
penanggulangan bencana, melakukan
terkait segera mungkin. Apabila telah
pemetaan
terjadi
daerah
rawan
bencana,
2
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
juga
sesuatu
kepada instansi
letusan
dengan
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
melemparkan material abu dan pasir
kepada sepuluh orang lainya. Karena itu,
halus ke udara, dengan segera PVMBG
pengetauhan dan informasi kebencanaan
melaporkanya ke bandara terdekat dari
letusan gunungapi akan lebih banyak
gunungapi meletus. Laporan letusan
lagi diketauhi oleh masyarakat karena
gunungapi dengan ketinggian tiap asap
kebencanaan
dan arahnya akan segera dilaporkan ke
jawab
bandara Soekarno – Hatta sebagai
masyarakat
bandara
wilayah
internasional
di
Indonesia.
Laporan tersebut, ditekankan pada tinggi
merupakan
kita
semua,
yang
rawan
tanggung
terutama
tinggal
bagi
di
bencana
dekat
letusan
gunungapi (Akhmad Zainnudin, 2009).
tiang awan letusan dan arahnya karena
Penulis mengambil lokasi di
sudah banyak pesawat terbang yang
Desa Dompol, Kecamatan Kemalang,
melintas awan letusan gunungapi yang
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang
tidak diketauhi sebelumnya mengalami
berkenaan dengan aktivitas Gunung
kerusakan mesin jetnya.
Merapi. Sebab Gunung Merapi ini
adalah salah satu gunung yang aktif di
Pengetahuan bencana letusan
gunungapi
bagi
masyarakat
sekitar
dunia, oleh karenanya masyarakat yang
gunungapi
dapat
dilakukan
dengan
tinggal di Desa Dompol merupakan
sosialisasi tentang kegunungapian dari
lokasi terdekat dengan puncak Merapi
segi
secara
yang sewaktu – waktu meletus dan
langsung oleh PVMBG. Kegiatan ini
mengakibatkan korban jiwa, harta dan
dapat dilakukan di sekolah – sekolah
benda.
manfaat
dan
bencana
Menurut Sarwidi (2005,2008),
dari tingkat SD sampai SMA, di
lingkungan komunitas tertentu, dan yang
Dalam
lebih efektif dengan cara wajib latih bagi
Gunung Merapi dapat diterapkan dalam
kader – kader masyarakat di sekitar
mengenalkan / pengenalan mengenai
gunungapi
karakteristik ancaman / hazard Gunung
yang
sangat
aktif
oleh
penanggulangan
PVMBG dan instansi terkait dalam
Merapi
menghadapi
teknologi
gunungapi.
suatu
Cara
krisis
wajib
letusan
latih
dan
teknologi
dengan
Gunung
menjangkau
Kader
dapat
bencananya
masyarakat
lebih
meneruskan
berbagai
untuk
kemajuan
penanggulangan
bencana Gunung Merapi. Penerapan
ini
diharapkan pengetauhan kegunungapian
ancaman
bencana
dapat
penanggulangan
Merapi
dalam
bencana
tahap
Pra,
darurat, dan pasca bencana misalnya
luas.
adalah
informasi
pembuatan
mapping
resiko
bencanadan tata ruang wilayah Gunung
tentang kebencanaa letusan gunungapi
3
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
Merapi dan sekitarnya, pengembangan
METODE PENELITIAN
teknologi deteksi dini erupsi Gunung
Metode yang digunakan dalam
Merapi melalui pemanfaatan teknologi
penelitian di Desa Dompol melalui
informasi
komunikasi,
survey lapangan (observasi, wawancara,
pembuatan
dokumentasi). Adapun jenis dan strategi
dan
pengembangan
dan
bangunan / rumah tahan gempa yang
penelitian
meliputi
sekaligus
merupakan
data
dapat
digunakan
untuk
:
Data
yang
Primer
diperoleh
perlindungan sementara terhadap awan
langsung di lapangan terhadap objek
panas Gunung Merapi. Pengembangan
penelitian
teknologi
penyelamatan
Sekunder adalah data – data yang
korban awan panas Gunung Merapi,
diperoleh dari foto – foto, pustaka, baik
pengembangan teknologi tenda dan
berupa peta ataupun hasil – hasil
hunian sementara yang efektif untuk
penelitian di daerah Dompol yang
lereng
berhubungan langsung dengan tujuan
peralatan
Gunung
Merapi,
serta
Subjek
komunikasi Gunung Merapi. Kultur dan
Merapi
masyarakat
penelitian
ini
mencakup, penduduk Desa Dompol
Gunung
dan Kecamatan Kemalang. Sedangkan
dalam
strategi
Objeknya ialah Desa Dompol, Satuan
bencana
Gunung
Pendidikan
sekitarnya
diakomodasi
penanggulangan
agar
tercapai
juga
hasil
(SDN
1,2)
Dompol,
perangkat Desa Dompol dan Organisasi
yang
Kebencanaan.
maksimum.
Kesiapsiagaan
dalam
Teknik pengumpulan data serta
satuan
pendidikanpun juga harus diperhatikan
intrumen
untuk mengurangi adanya korban jiwa
Pengumpulan
data
terutama guru dan murid. Menurut
menggunakan
wawancara
Khairuddin (2011), untuk mengurangi
masyarakat
jatuhnya korban maka terdapat 3 (tiga)
Kemalang, kabupaten Klaten,
tahapan yakni:
Tengah.
1.Pengetahuan
terhadap
Data
harus
dan
Merapi
manusia).
penelitian.
perkembangan sistem informasi dan
karakteristik
(aktifitas
komunitas
penelitian
meliputi
penelitian
ini
kepada
Dompol, kecamatan
Jawa
sekolah
Instrument
kebencanaan, 2.Tindakan
penelitian
menggunakan
beberapa indikator yakni:
saat menghadapi bencana di sekolah,
1. Kesadaran tentang erupsi tahun
3.Tindakan kesiapsiagaan menghadapi
2010.
bencana di sekolah.
4
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
2. Pemahaman mengenai
HASIL DAN PEMBAHASAN
kesiapsiagaan.
Penelitian yang dilakukan di
3. Dukungan ketika terjadi erupsi
Desa Dompol mengambil data dari
Gunungapi.
masyarakat
4. Siap sedia dalam menghadapi
dilakukan
Berikut
penelitian
peneliti
ini
kesiapsiagaan.
kini
yang
pertanyaan
dan
jawaban:
dihadapi
terdapat
pada
dalam
Sampel Pertanyaan dan hasil informan I
fase
(Pak Tekno/ Ketua Rw 02 Purwosari,
Desa Dompol) :
Masyarakat Dompol
lebih tanggap dan siap untuk
Infor
man
mengungsi dan bagaimana tindakan
untuk
menyelamatkan
adanya
pelatihan
ancaman
Gunungapi
Merapi
waktu
terjadi.
diri,
dan
terhadap
dengan
simulasi
I
bencana
yang sewaktu –
Dengan didukung
sarana dan prasarana yang memadai
serta
sampel
menitik beratkan
permasalahan yang
penelitian
organisasi
kebencanaan dan satuan pendidikan.
erupsi Gunungapi.
Kerangka
setempat,
telah
dibentuknya
penanggulangan
(OPRB),
resiko
memungkinkan
Organisasi
bencana
untuk
meminimalisir korban jiwa.
5
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Pertanya
an
(Intervie
wer)
1. Apaka
h
bapak
menga
lami
erupsi
(letusa
n)
gunun
g
Merap
i tahun
2010?
2. Bagai
mana
penda
pat
bapak
menge
nai
erupsi
(letusa
n)
gunun
g
merapi
tahun
2010 ?
Jawaban
(Inform
an)
Hasil
Iya
mengala
mi mas
Mengala
mi
erupsi
Gunung
Merapi
2010
Paling
besar
dan
paling
menakut
kan
letusan
merapi
yang
terakhir
2010 itu
mas
Letusan
Gunung
Merapi
yang
paling
besar
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
3. Apaka
h
bapak
pernah
mende
ngar
tentan
g
kesiap
siagaa
n
bencan
a?
4. Dari
manak
ah
bapak
menge
tauhi
inform
asi
ataupu
n
kejelas
an
tentan
g
kesiap
siagaa
n
bencan
a?
5. Bagai
mana
kesepa
katan
dari
Bapak
(sekel
uarga)
menge
nai
tempat
evakua
si
dalam
situasi
darurat
?
6. Bagai
Pernah
mas
-
Dari
keluraha
n mas
Informa
si
kesiapsi
agaan
dari
kantor
desa
Dompol
Yaw
kesepak
atanya
hanya
langsun
g ke
pengung
sian
sementa
ra ,
pokokny
a
ketempa
t yang
aman
dulu
mas
Tidak
mana
kesepa
katan
Bapak
(sekel
uarga)
untuk
melak
ukan
atau
berpart
isipasi
dalam
simula
si
evalua
si?
7. Bagai
mana
rencan
a
penyel
amata
n
bapak
sekelu
arga
(siapa,
melak
ukan
apa)bil
a
terjadi
kondis
i
darurat
?
8. Apaka
h ada
atau
tersedi
anya
jalur
evakua
si di
tempat
nya
bapak
(sekel
uarga)
Tempat
evakuasi
ke
tempat
yamg
aman
Keluarg
6
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
ikut
melakuk
an /
berpartis
ipasi
mas
yang
penting
memikir
kan
keselam
tan
keluarga
dulu
a yang
diutama
kan
Mungki
n saya
sendiri
mas ya
hanya
langsun
g
mengko
nfirmasi
keluarga
menyiap
kan
segala
hal agar
keluarga
cepat
diungsik
an dulu
mas
Mengko
nfirmasi
keluarga
untuk
diungsik
an dan
menyiap
kan
kendara
an untuk
mengun
gsikan
keluarga
Tidak
ada mas
, ya
langsun
g
menuju
keluar
rumah
lihat
kondisi
kiranya
dah
bahaya
Tidak
ada jalur
evakuasi
dirumah
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
?
ya
langsun
g
mengun
gsi mas
9. Apaka Ya
h di
cuman
buat
di
tempat kecamat
khusus an sana
/ sudah kami
disedia mengun
kan
gsi
untuk
sekeluar
berku
ga
mpuln
ya
bapak
sekelu
arga
untuk
tempat
pengu
ngsian
sement
ara
dalam
keadaa
n
darurat
?
10. Bagai
Ya
mana
pertolon
bentuk gan
pertolo pertama
ngan
dan
pertam utama
a/
ya
penyel keluarga
amata dulu
n guna mas
untuk
menyela
kesela mtkan
matan mengun
dan
gsikan
keama ketempa
nan di t aman
keluar segera
ga
mungki
bapak n
?
11. Apa
saja
yang
bapak
butuhk
an
untuk
kebutu
han
dasar
sewakt
u di
pengu
ngsian
sement
ara?
12. Peralat
an dan
perlen
gkapa
n Apa
saja
yang
bapak
butuhk
an
sewakt
u di
pengu
ngsian
sement
ara?
13. Apaka
h ada
fasilita
s–
fasilita
s
pentin
g yang
bapak
miliki
yang
bersan
gkutan
denga
n
akses
denga
Mengun
gsi di
kecamat
an
kemalan
g
sekeluar
ga
Pertolon
gan
pertama
untuk
keluarag
a
mengun
gsikan
mereka
ketempa
t aman
titik
aman
pertama
7
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Mungki Pakaian
n hanya terutama
baju saja
mas
Tidak
memba
wa
peralata
n atau
perlengk
apan
mas,
sudah
disediak
an
keperlua
n di
pengung
sian
Sudah
disediak
an
peralata
n dan
perlengk
apan di
bara
pengung
sian
Tidak
ada mas
-
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
n
bencan
a?
14. Dari
Mana
bapak
menda
patkan
sumbe
r
inform
asi
untuk
pering
atan
bencan
a?
15. Apaka
h ada
akses
untuk
menda
patkan
inform
asi
pering
atan
bencan
a
terseb
ut?
16. Menur
ut
bapak,
Apaka
h dari
kelem
bagaan
tim
siaga
desa
sini,
Dari
organisa
si desa
Dompol
mas
Dari
OPRB
(Organis
asi
Pengura
ngan
Resiko
Bencana
)
Ada
mas,
dari
kentong
an pos
ronda
mas, ada
juga di
mushola
biasanya
langsun
g
disiarka
n oleh
organisa
si desa
jadi
aksesny
a
mungki
n itu
mas
Iya
sudah
mas
Akses
informas
i dari
kentong
an pos
ronda
dan di
siarkan
dengan
microfo
n
mushola
sudah
tepat
waktu
dan
efektif
dalam
penya
mpaia
n
inform
asi
ketika
situasi
nya
darurat
?
17. Siapak
ah
yang
paling
berper
an
pertam
a
untuk
melak
ukan
tindak
an
tangga
p
darurat
di
keluar
ga
bapak
?
18. Dari
anggot
a
keluar
ga
bapak
siapa
yang
terlibat
dalam
pelatih
an
kesiap
Kepala
Keluarg
a
8
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Yaw
saya
mas
Saya
dan istri
saya
mas
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
siagaa
n
bencan
a?
19. Apaka
h
dikelu
araga
bapak
memp
unyai
ketera
mpilan
atau
inisiati
f lain
yang
berkait
an
denga
n
kesiap
siagaa
n
bencan
a?
20. Apaka
h di
keluar
ga
bapak
menab
ung
guna
untuk
kesiap
siagaa
n
bencan
a?
21. Apaka
h
kesepa
katan
keluar
ga
bapak
untuk
melak
ukan
latihan
simula
si /
pelatih
an ?
Tidak
mas
an
pelatiha
n yaw
jika ada
pelatiha
n ikut
kalau
pelatiha
n
tersendir
i
dirumah
gak
pernah
mas
sudah
siap aja
jika
sewaktu
– waktu
terjadi
bencana
replek
gitu jaw
mas
selalu
siap jiga
sewaktu
– waktu
terjadi
letusan
gunung
merapi
Sumber : Masyarakat Desa Dompol,
Yaw
tabunga
nya itu
hanya
lembu
mas gak
menabu
ng untuk
kesiapsi
agan
mungki
n hanya
sedikit
disisakn
untuk
uang
berjaga
– jaga
aja mas
Yaw
kesepak
atanya
untuk
melakuk
Tidak
menabu
ng
Kecamatan Kemalang
Wawancara dari kelima belas
informan
yang
dilakukan
peneliti,
secara
mendapatkan
hasil
garis
oleh
besar
sebagai berikut:
bahwa masyarakat siap siaga dalam
menghadapi bencana Gunung Merapi di
antaranya : a) terdapat dukungan dari
perangkat desa, organisasi kebencanaan,
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Daerah),
serta
pemerintah.
b)
dibentuknya siaga desa untuk kejelasan
Selalu
ikut jika
ada
pelatiha
n dan
tentang pentingya kesiapsiagaan untuk
mengantisipasi bencana Gunung Merapi.
c)
9
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
adanya
simulasi
bencana
yang
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
diadakan di balai Desa Dompol oleh
Indonesia dan Negara tetangga dan
lembaga – lembaga seperti : PMI ,
Mengenal Cara Menghadapi Bencana
BPBD,
Alam.
serta
kerja
sama
dengan
perangkat desa dan organisasi OPRB
SIMPULAN
desa Dompol. d) Kesadaran kepada
setiap warga Desa Dompol untuk selalu
Secara umum penelitian ini telah sesuai
Tanggap terhadap aktivitas Gunung
dengan tujuan yang diharapkan yaitu:
Merapi.
1. Bahwa masyarakat Desa Dompol
Desa
Dompol
organisasi
memiliki
selalu waspada apabila sewaktu –
kebencanan
yang
erupsi Gunung
Merapi
Dengan pengetahuan yang terima
yakni OPRB (Organisasi Pengurangan
oleh masyarakat Desa Dompol,
Resiko
masyarakat
menangani
Bencana).
Dari
waktu
organisasi
Gunung
Merapi
erupsi.
setempat
rela
tersebut sudah mencakup dari semua
meninggalkan ternak, rumah, barang
sistem kerjanya
– barang sewaktu mengungsi.
dari
kesiapsiagaan,
dapur umum, ekonomi, dan pengobatan.
Satuan
Pendidikan
2. Para pengurus atau aparat Desa
Dompol
(Sekolah
mengevakuasi
Dasar Negeri I dan II Dompol) juga
bekerja
sama
Kebencanaan
dengan
guna
jiwa
khususnya
di
(OPRB
meminimalisir
mampu memberikan usaha mandiri bagi
erupsi
terdapat
jalur
SK : Memahami Gejala Alam yang
bencana.
terjadi di Indonesia dan Sekitarnya.
(Peristiwa
yang
dengan
evakuasi
dibuatnya
wujud
disetiap
Rencana
kesiapsiagaan bencana Gunungapi
Merapi,
:
lembaga
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kompetensi
Dasar (KD):
KD
dan
Merapi
kelas,
para guru dan murid. Berikut isi Standar
dan
serta
apabila sewaktu – waktu Gunung
Sistim Penilaian Merapi, diharapkan
(SK)
penduduk
3. Dalam satuan pendidikan juga siap
satuan
pendidikan. Dengan dibuatnya RPP dan
Kompetensi
membahu
mengurusi kebencanaan).
benda dan
lingkup
–
dibantu dengan lembaga terkait
Lembaga
terjadinya korban harta,
bahu
Mendiskripsikan
alam
yang
Gejala
terjadi
di
10
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
dan
pelatihan
siaga
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
DAFTAR PUSTAKA
Cipta, Hendra. (2012). Siklus Manajemen Bencana (Respons, Recovery, Mitigasi dan
Kesiapsiagaan). Bandung: Blogspot guree kebencanaan.com.
Damayanti, Doty. (2011). Manajemen Bencana Mendorong Mtigasi Berbasis Risiko
dalam Bencana Mengancam Indonesia. Ed. Irwan Suhanda. Jakarta : Penerbit
Buku Kompas.
Khairuddin, dkk. 2011. Dampak Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana terhadap
Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Sawirdi. (2005). RULINDA Merapi: An intermiadate Solution For an Urgent Need.
Yogyakarta: International Seminar organizied by JICA and SABO Center in
Graha Saba UGM.
Sarwidi. (2008). BARATAGA and RULINDA Merapi, Internasional Workshop : The
Divelopment of Disaster Reduction Hyperbase (DRH). Jakarta: organized by
NIED Japan, BNPB, and ITB.
Zainuddin, A. F. (2009). Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Cetakan
Pertama. Jakarta: Afzan Publising.
11
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
BENCANA GUNUNG MERAPI DI DESA DOMPOL,
KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN KLATEN
ARTIKEL PUBLIKASI
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi
Disusun Oleh:
AGUS SUSILO
A610090048
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA GUNUNG
MERAPI DI DESA DOMPOL, KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN
KLATEN, JAWA TENGAH
Agus Susilo, A 610 090 048, Jurusan Pendidikan Geografi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013, 120 halaman.
Tujuan penilitian ini adalah mengetahui efektifitas upaya kesiapsiagaan yang telah
dilaksanakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kaki gunung dalam mengantisipasi
bencana erupsi (meletusnya) Gunung Merapi, dan mengetahui wujud usaha dari satuan
pendidikan terhadap Gunung Merapi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif, dilakukan dengan menggunakan survey lapangan melalui observasi,
wawancara masyarakat, satuan pendidikan, dan organisasi siaga desa. Hasil data yang di
dapatkan dari kesiapsiagaan masyarakat Desa Dompol, pengetahuan dan sikap setiap individu
dan rumah tangga mereka sudah memahami tentang terhadap resiko bencana, kebijakan
kesiapsiagaan berupa kesepakatan keluarga mengenai tempat evakuasi melakukan /
berpartisipasi simulasi evakuasi, sudah menerapkan 7 komponen rencana tanggap darurat
seperti rencana penyelamatan keluarga (siapa, melakukan apa), rencana evakuasi,
pertolongan pertama untuk keluarga, pemenuhan kebutuhan dasar, perlengkapan dan
peralatan yang sudah di siapkan, fasilitas yang sudah dimilik untuk akses dengan bencana,
tersedianya sumber informasi untuk peringatan bencana dari pihak kelurahan Desa Dompol
dan relawan, adanya akses untuk mendapatkan informasi bencana, kepala keluarga dapat
melakukan tindakan yang tepat, serta pelatihan simulasi yang sudah dilakukan setiap anggota
keluarga. Adanya anggota keluarga yang terlibat pelatihan kesiapsiagaan bencana. Hasil data
yang di dapatkan dari satuan pendidikan menerapkan materi kesiapsiagaan bencana kedalam
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), mengadakan pelatihan simulasi 2 kali dalam satu
bulan, terdapat lokasi jalur evakuasi di sekolah, terdapat akses terhadap informasi bahaya,
mempunyai perlengkapan kebutuhan dasar pasca bencana, menjalin kerjasama dengan pihak
– pihak terkait untuk penanggulangan bencana yang baik. Kesimpulan bahwa masyarakat
dengan pengetauhan yang diterima menghasilkan mereka siap siaga dan selalu waspada jika
sewaktu – waktu terjadi bencana erupsi Gunung Merapi. Dalam satuan pendidikan juga sudah
siap siaga apabila sewaktu – waktu Gunung Merapi erupsi dengan wujud terdapat jalur
evakuasi, dibuatnya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) kesiapsiagaan bencana, dan
pelatihan siaga bencana.
Kata Kunci : analisis, kesiapsiagaan, bencana.
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
PENDAHULUAN
Berbagai ancaman bencana alam
pemerintah, dalam hal ini BMG (Badan
yang tidak dapat direncanakan tersebut
Meteorologi
maka masyarakat Indonesia yang tinggal
Vulkanologi dan Mitigasi Geologi, dan
di daerah rawan bencana seharusnya
Balai Pengkajian dan Pengembangan
mempersiapkan
Teknologi Kegunungapian (BPPTK).
diri
menghadapi
musibah dan bencana alam sebagai
dan
Geofisika),
Peningkatan
Pusat
kemampuan
upaya meminimalisasi jumlah korban.
menghadapi bencana Gunung Merapi
Salah satu bentuk persiapan adalah
perlu disiapkan antara sosialisasi kepada
mitigasi. Mitigasi adalah serangkaian
masyarakat yang tinggal di sekitar kaki
upaya
Gunung
untuk
mengurangi
resiko
Merapi. Latihan evakuasi,
bencana, baik melalui pembangunan
persiapan dapur umum, manajemen
fisik
dan
tandu dan tenda, manajemen pengungsi,
peningkatan kemampuan menghadapi
dan koordinasi pemerintah desa adalah
ancaman bencana. Salah satu bentuk
berapa contoh pelatihan bagi masyarakat
penerapan
sebagai upaya menghadapi bencana
maupun
penyadaran
mitigasi
pada
keadaan
bencana sebagai upaya meminimalisasi
meletusnya
dampak musibah dapat dilihat pada
Damayanti, 2011).
penanganan bencana Gunung Merapi
Gunung
Pada
Merapi
siklus
(Doty
preparedness
tahun 2010. Upaya mitigasi pemerintah
(kesiapsiagaan) adalah serangkaian yang
adalah dengan membangun bungker –
di
bungker di sekitar daerah kaki gunung di
bencana melalui pengorganisasian serta
wilayah Gunung Merapi, Yogyakarta.
melalui langkah yang tepat guna dan
Selain itu, pemerintah juga membangun
berdaya guna. Peringatan dini adalah
instalasi sirine yang aktif pada saat
serangkaian
darurat untuk peringatan status awas
peringatan sesegera mungkin kepada
atau siaga Gunung Merapi sebagai erly
masyarakat
warning system (EWS). Sirine ini akan
terjadinya bencana pada suatu tempat
berdering
oleh
sebagai
tanda
bahwa
lakukan
untuk
mengantisipasi
kegiatan
tentang
lembaga
pemberian
kemungkinan
yang
berwenang.
masyarakat di sekitar kaki Gunung
Penyelenggaraan
Merapi harus segera mengungsi di
bencana dalam situasi terdapat potensi
tempat yang lebih aman pada jarak
terjadi bencana sebagaimana dimaksud
radius yang di tetapkan oleh lembaga
meliputi : kesiapsiagaan, peringatan
1
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
penanggulangan
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
dini, kesiapsiagaan, penyusunan dan uji
menyusun persyaratan analisis resiko
coba
penanggulangan
bencana, dan menyusun persyaratan
kedaruratan bencana, pengorganisasian,
standar teknis penanggulangan bencana.
pemasangan,
sistem
Prinsipnya semua lembaga pemerintah
dan
dan non pemerintah berupaya fokus
rencana
dan
peringatan
pengujian
dini,
penyediaan
penyiapan barang pasokan pemenuhan
untuk
kebutuhan
penyiapan
dasar,
penyeluruhan,
melakukan
pelatihan
peningkatan
dan
kapasitas
pelatihan, dan gladi tentang mekanisme
masyarakat dalam menghadapi bencana.
tanggap
lokasi
Peranan masyarakat diharapkan dapat
akurat,
berpartisipasi aktif dalam menghadapi
darurat,
evakuasi
penyiapan
penyusunan
data
informasi, pemukhtakiran prosedur tetap
kondisi bencana (Hendra Cipta, 2012).
tanggap darurat bencana, dan peralatan
Tingkatan
status
kegiatan
untuk pemenuhan pemulihan prasarana
gunungapi ada empat katagori, yaitu
dan sarana.
normal, waspada, siaga, dan awas dari
Peringatan
dini
dilakukan
tingkatan
yang
paling
dengan cara mengamati gejala bencana,
tingkatan
yang
lebih
menganalisa data hasil pengamatan,
kondisi aktivitas gunungapi normal,
mengambil keputusan berdasarkan hasil
aktivitas
analisa,
dilaporkan
keputusan, dan mengambil tindakan
pengamat
oleh
vulkanologi
menyebarluaskan
masyarakat.
Penanggulangan
(BPBD)
hasil
Badan
Bencana
berupaya
Daerah
geologi
melakukan
rendah
tinggi.
gunungapi
ke
Pada
tersebut
akan
secara
berkala
oleh
gunungapi
kepada
pusat
dan
mitigasi
(PVMBG)
ditembuskan
bencana
di
Bandung
kepada
pemerintah
perencanaan penanggulangan bencana,
setempat tempat gunungapi
melakukan
berada, baik secara mingguan ataupun
upaya
pengurangan
pencegahan resiko bencana, melakukan
bulanan.
koordinasi dalam penerapan rencana tata
ruang
yang
tersebut
Bila
tingkat
aktivitasnya
berbasis
pengurangan
melakukan
koordinasi
aktivitas gunungapi akan dikirim oleh
pemanduan perencanaan pembangunan,
PVMBG diutamakan kepada pemda
menyelenggarakan
setempat tempat gunungapi berada dan
bencana,
meningkat di atas
pendidikan,
normal,
laporan
pelatihan dan penelitian di bidang
disampaikan
penanggulangan bencana, melakukan
terkait segera mungkin. Apabila telah
pemetaan
terjadi
daerah
rawan
bencana,
2
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
juga
sesuatu
kepada instansi
letusan
dengan
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
melemparkan material abu dan pasir
kepada sepuluh orang lainya. Karena itu,
halus ke udara, dengan segera PVMBG
pengetauhan dan informasi kebencanaan
melaporkanya ke bandara terdekat dari
letusan gunungapi akan lebih banyak
gunungapi meletus. Laporan letusan
lagi diketauhi oleh masyarakat karena
gunungapi dengan ketinggian tiap asap
kebencanaan
dan arahnya akan segera dilaporkan ke
jawab
bandara Soekarno – Hatta sebagai
masyarakat
bandara
wilayah
internasional
di
Indonesia.
Laporan tersebut, ditekankan pada tinggi
merupakan
kita
semua,
yang
rawan
tanggung
terutama
tinggal
bagi
di
bencana
dekat
letusan
gunungapi (Akhmad Zainnudin, 2009).
tiang awan letusan dan arahnya karena
Penulis mengambil lokasi di
sudah banyak pesawat terbang yang
Desa Dompol, Kecamatan Kemalang,
melintas awan letusan gunungapi yang
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang
tidak diketauhi sebelumnya mengalami
berkenaan dengan aktivitas Gunung
kerusakan mesin jetnya.
Merapi. Sebab Gunung Merapi ini
adalah salah satu gunung yang aktif di
Pengetahuan bencana letusan
gunungapi
bagi
masyarakat
sekitar
dunia, oleh karenanya masyarakat yang
gunungapi
dapat
dilakukan
dengan
tinggal di Desa Dompol merupakan
sosialisasi tentang kegunungapian dari
lokasi terdekat dengan puncak Merapi
segi
secara
yang sewaktu – waktu meletus dan
langsung oleh PVMBG. Kegiatan ini
mengakibatkan korban jiwa, harta dan
dapat dilakukan di sekolah – sekolah
benda.
manfaat
dan
bencana
Menurut Sarwidi (2005,2008),
dari tingkat SD sampai SMA, di
lingkungan komunitas tertentu, dan yang
Dalam
lebih efektif dengan cara wajib latih bagi
Gunung Merapi dapat diterapkan dalam
kader – kader masyarakat di sekitar
mengenalkan / pengenalan mengenai
gunungapi
karakteristik ancaman / hazard Gunung
yang
sangat
aktif
oleh
penanggulangan
PVMBG dan instansi terkait dalam
Merapi
menghadapi
teknologi
gunungapi.
suatu
Cara
krisis
wajib
letusan
latih
dan
teknologi
dengan
Gunung
menjangkau
Kader
dapat
bencananya
masyarakat
lebih
meneruskan
berbagai
untuk
kemajuan
penanggulangan
bencana Gunung Merapi. Penerapan
ini
diharapkan pengetauhan kegunungapian
ancaman
bencana
dapat
penanggulangan
Merapi
dalam
bencana
tahap
Pra,
darurat, dan pasca bencana misalnya
luas.
adalah
informasi
pembuatan
mapping
resiko
bencanadan tata ruang wilayah Gunung
tentang kebencanaa letusan gunungapi
3
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
Merapi dan sekitarnya, pengembangan
METODE PENELITIAN
teknologi deteksi dini erupsi Gunung
Metode yang digunakan dalam
Merapi melalui pemanfaatan teknologi
penelitian di Desa Dompol melalui
informasi
komunikasi,
survey lapangan (observasi, wawancara,
pembuatan
dokumentasi). Adapun jenis dan strategi
dan
pengembangan
dan
bangunan / rumah tahan gempa yang
penelitian
meliputi
sekaligus
merupakan
data
dapat
digunakan
untuk
:
Data
yang
Primer
diperoleh
perlindungan sementara terhadap awan
langsung di lapangan terhadap objek
panas Gunung Merapi. Pengembangan
penelitian
teknologi
penyelamatan
Sekunder adalah data – data yang
korban awan panas Gunung Merapi,
diperoleh dari foto – foto, pustaka, baik
pengembangan teknologi tenda dan
berupa peta ataupun hasil – hasil
hunian sementara yang efektif untuk
penelitian di daerah Dompol yang
lereng
berhubungan langsung dengan tujuan
peralatan
Gunung
Merapi,
serta
Subjek
komunikasi Gunung Merapi. Kultur dan
Merapi
masyarakat
penelitian
ini
mencakup, penduduk Desa Dompol
Gunung
dan Kecamatan Kemalang. Sedangkan
dalam
strategi
Objeknya ialah Desa Dompol, Satuan
bencana
Gunung
Pendidikan
sekitarnya
diakomodasi
penanggulangan
agar
tercapai
juga
hasil
(SDN
1,2)
Dompol,
perangkat Desa Dompol dan Organisasi
yang
Kebencanaan.
maksimum.
Kesiapsiagaan
dalam
Teknik pengumpulan data serta
satuan
pendidikanpun juga harus diperhatikan
intrumen
untuk mengurangi adanya korban jiwa
Pengumpulan
data
terutama guru dan murid. Menurut
menggunakan
wawancara
Khairuddin (2011), untuk mengurangi
masyarakat
jatuhnya korban maka terdapat 3 (tiga)
Kemalang, kabupaten Klaten,
tahapan yakni:
Tengah.
1.Pengetahuan
terhadap
Data
harus
dan
Merapi
manusia).
penelitian.
perkembangan sistem informasi dan
karakteristik
(aktifitas
komunitas
penelitian
meliputi
penelitian
ini
kepada
Dompol, kecamatan
Jawa
sekolah
Instrument
kebencanaan, 2.Tindakan
penelitian
menggunakan
beberapa indikator yakni:
saat menghadapi bencana di sekolah,
1. Kesadaran tentang erupsi tahun
3.Tindakan kesiapsiagaan menghadapi
2010.
bencana di sekolah.
4
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
2. Pemahaman mengenai
HASIL DAN PEMBAHASAN
kesiapsiagaan.
Penelitian yang dilakukan di
3. Dukungan ketika terjadi erupsi
Desa Dompol mengambil data dari
Gunungapi.
masyarakat
4. Siap sedia dalam menghadapi
dilakukan
Berikut
penelitian
peneliti
ini
kesiapsiagaan.
kini
yang
pertanyaan
dan
jawaban:
dihadapi
terdapat
pada
dalam
Sampel Pertanyaan dan hasil informan I
fase
(Pak Tekno/ Ketua Rw 02 Purwosari,
Desa Dompol) :
Masyarakat Dompol
lebih tanggap dan siap untuk
Infor
man
mengungsi dan bagaimana tindakan
untuk
menyelamatkan
adanya
pelatihan
ancaman
Gunungapi
Merapi
waktu
terjadi.
diri,
dan
terhadap
dengan
simulasi
I
bencana
yang sewaktu –
Dengan didukung
sarana dan prasarana yang memadai
serta
sampel
menitik beratkan
permasalahan yang
penelitian
organisasi
kebencanaan dan satuan pendidikan.
erupsi Gunungapi.
Kerangka
setempat,
telah
dibentuknya
penanggulangan
(OPRB),
resiko
memungkinkan
Organisasi
bencana
untuk
meminimalisir korban jiwa.
5
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Pertanya
an
(Intervie
wer)
1. Apaka
h
bapak
menga
lami
erupsi
(letusa
n)
gunun
g
Merap
i tahun
2010?
2. Bagai
mana
penda
pat
bapak
menge
nai
erupsi
(letusa
n)
gunun
g
merapi
tahun
2010 ?
Jawaban
(Inform
an)
Hasil
Iya
mengala
mi mas
Mengala
mi
erupsi
Gunung
Merapi
2010
Paling
besar
dan
paling
menakut
kan
letusan
merapi
yang
terakhir
2010 itu
mas
Letusan
Gunung
Merapi
yang
paling
besar
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
3. Apaka
h
bapak
pernah
mende
ngar
tentan
g
kesiap
siagaa
n
bencan
a?
4. Dari
manak
ah
bapak
menge
tauhi
inform
asi
ataupu
n
kejelas
an
tentan
g
kesiap
siagaa
n
bencan
a?
5. Bagai
mana
kesepa
katan
dari
Bapak
(sekel
uarga)
menge
nai
tempat
evakua
si
dalam
situasi
darurat
?
6. Bagai
Pernah
mas
-
Dari
keluraha
n mas
Informa
si
kesiapsi
agaan
dari
kantor
desa
Dompol
Yaw
kesepak
atanya
hanya
langsun
g ke
pengung
sian
sementa
ra ,
pokokny
a
ketempa
t yang
aman
dulu
mas
Tidak
mana
kesepa
katan
Bapak
(sekel
uarga)
untuk
melak
ukan
atau
berpart
isipasi
dalam
simula
si
evalua
si?
7. Bagai
mana
rencan
a
penyel
amata
n
bapak
sekelu
arga
(siapa,
melak
ukan
apa)bil
a
terjadi
kondis
i
darurat
?
8. Apaka
h ada
atau
tersedi
anya
jalur
evakua
si di
tempat
nya
bapak
(sekel
uarga)
Tempat
evakuasi
ke
tempat
yamg
aman
Keluarg
6
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
ikut
melakuk
an /
berpartis
ipasi
mas
yang
penting
memikir
kan
keselam
tan
keluarga
dulu
a yang
diutama
kan
Mungki
n saya
sendiri
mas ya
hanya
langsun
g
mengko
nfirmasi
keluarga
menyiap
kan
segala
hal agar
keluarga
cepat
diungsik
an dulu
mas
Mengko
nfirmasi
keluarga
untuk
diungsik
an dan
menyiap
kan
kendara
an untuk
mengun
gsikan
keluarga
Tidak
ada mas
, ya
langsun
g
menuju
keluar
rumah
lihat
kondisi
kiranya
dah
bahaya
Tidak
ada jalur
evakuasi
dirumah
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
?
ya
langsun
g
mengun
gsi mas
9. Apaka Ya
h di
cuman
buat
di
tempat kecamat
khusus an sana
/ sudah kami
disedia mengun
kan
gsi
untuk
sekeluar
berku
ga
mpuln
ya
bapak
sekelu
arga
untuk
tempat
pengu
ngsian
sement
ara
dalam
keadaa
n
darurat
?
10. Bagai
Ya
mana
pertolon
bentuk gan
pertolo pertama
ngan
dan
pertam utama
a/
ya
penyel keluarga
amata dulu
n guna mas
untuk
menyela
kesela mtkan
matan mengun
dan
gsikan
keama ketempa
nan di t aman
keluar segera
ga
mungki
bapak n
?
11. Apa
saja
yang
bapak
butuhk
an
untuk
kebutu
han
dasar
sewakt
u di
pengu
ngsian
sement
ara?
12. Peralat
an dan
perlen
gkapa
n Apa
saja
yang
bapak
butuhk
an
sewakt
u di
pengu
ngsian
sement
ara?
13. Apaka
h ada
fasilita
s–
fasilita
s
pentin
g yang
bapak
miliki
yang
bersan
gkutan
denga
n
akses
denga
Mengun
gsi di
kecamat
an
kemalan
g
sekeluar
ga
Pertolon
gan
pertama
untuk
keluarag
a
mengun
gsikan
mereka
ketempa
t aman
titik
aman
pertama
7
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Mungki Pakaian
n hanya terutama
baju saja
mas
Tidak
memba
wa
peralata
n atau
perlengk
apan
mas,
sudah
disediak
an
keperlua
n di
pengung
sian
Sudah
disediak
an
peralata
n dan
perlengk
apan di
bara
pengung
sian
Tidak
ada mas
-
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
n
bencan
a?
14. Dari
Mana
bapak
menda
patkan
sumbe
r
inform
asi
untuk
pering
atan
bencan
a?
15. Apaka
h ada
akses
untuk
menda
patkan
inform
asi
pering
atan
bencan
a
terseb
ut?
16. Menur
ut
bapak,
Apaka
h dari
kelem
bagaan
tim
siaga
desa
sini,
Dari
organisa
si desa
Dompol
mas
Dari
OPRB
(Organis
asi
Pengura
ngan
Resiko
Bencana
)
Ada
mas,
dari
kentong
an pos
ronda
mas, ada
juga di
mushola
biasanya
langsun
g
disiarka
n oleh
organisa
si desa
jadi
aksesny
a
mungki
n itu
mas
Iya
sudah
mas
Akses
informas
i dari
kentong
an pos
ronda
dan di
siarkan
dengan
microfo
n
mushola
sudah
tepat
waktu
dan
efektif
dalam
penya
mpaia
n
inform
asi
ketika
situasi
nya
darurat
?
17. Siapak
ah
yang
paling
berper
an
pertam
a
untuk
melak
ukan
tindak
an
tangga
p
darurat
di
keluar
ga
bapak
?
18. Dari
anggot
a
keluar
ga
bapak
siapa
yang
terlibat
dalam
pelatih
an
kesiap
Kepala
Keluarg
a
8
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
Yaw
saya
mas
Saya
dan istri
saya
mas
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
siagaa
n
bencan
a?
19. Apaka
h
dikelu
araga
bapak
memp
unyai
ketera
mpilan
atau
inisiati
f lain
yang
berkait
an
denga
n
kesiap
siagaa
n
bencan
a?
20. Apaka
h di
keluar
ga
bapak
menab
ung
guna
untuk
kesiap
siagaa
n
bencan
a?
21. Apaka
h
kesepa
katan
keluar
ga
bapak
untuk
melak
ukan
latihan
simula
si /
pelatih
an ?
Tidak
mas
an
pelatiha
n yaw
jika ada
pelatiha
n ikut
kalau
pelatiha
n
tersendir
i
dirumah
gak
pernah
mas
sudah
siap aja
jika
sewaktu
– waktu
terjadi
bencana
replek
gitu jaw
mas
selalu
siap jiga
sewaktu
– waktu
terjadi
letusan
gunung
merapi
Sumber : Masyarakat Desa Dompol,
Yaw
tabunga
nya itu
hanya
lembu
mas gak
menabu
ng untuk
kesiapsi
agan
mungki
n hanya
sedikit
disisakn
untuk
uang
berjaga
– jaga
aja mas
Yaw
kesepak
atanya
untuk
melakuk
Tidak
menabu
ng
Kecamatan Kemalang
Wawancara dari kelima belas
informan
yang
dilakukan
peneliti,
secara
mendapatkan
hasil
garis
oleh
besar
sebagai berikut:
bahwa masyarakat siap siaga dalam
menghadapi bencana Gunung Merapi di
antaranya : a) terdapat dukungan dari
perangkat desa, organisasi kebencanaan,
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Daerah),
serta
pemerintah.
b)
dibentuknya siaga desa untuk kejelasan
Selalu
ikut jika
ada
pelatiha
n dan
tentang pentingya kesiapsiagaan untuk
mengantisipasi bencana Gunung Merapi.
c)
9
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
adanya
simulasi
bencana
yang
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
diadakan di balai Desa Dompol oleh
Indonesia dan Negara tetangga dan
lembaga – lembaga seperti : PMI ,
Mengenal Cara Menghadapi Bencana
BPBD,
Alam.
serta
kerja
sama
dengan
perangkat desa dan organisasi OPRB
SIMPULAN
desa Dompol. d) Kesadaran kepada
setiap warga Desa Dompol untuk selalu
Secara umum penelitian ini telah sesuai
Tanggap terhadap aktivitas Gunung
dengan tujuan yang diharapkan yaitu:
Merapi.
1. Bahwa masyarakat Desa Dompol
Desa
Dompol
organisasi
memiliki
selalu waspada apabila sewaktu –
kebencanan
yang
erupsi Gunung
Merapi
Dengan pengetahuan yang terima
yakni OPRB (Organisasi Pengurangan
oleh masyarakat Desa Dompol,
Resiko
masyarakat
menangani
Bencana).
Dari
waktu
organisasi
Gunung
Merapi
erupsi.
setempat
rela
tersebut sudah mencakup dari semua
meninggalkan ternak, rumah, barang
sistem kerjanya
– barang sewaktu mengungsi.
dari
kesiapsiagaan,
dapur umum, ekonomi, dan pengobatan.
Satuan
Pendidikan
2. Para pengurus atau aparat Desa
Dompol
(Sekolah
mengevakuasi
Dasar Negeri I dan II Dompol) juga
bekerja
sama
Kebencanaan
dengan
guna
jiwa
khususnya
di
(OPRB
meminimalisir
mampu memberikan usaha mandiri bagi
erupsi
terdapat
jalur
SK : Memahami Gejala Alam yang
bencana.
terjadi di Indonesia dan Sekitarnya.
(Peristiwa
yang
dengan
evakuasi
dibuatnya
wujud
disetiap
Rencana
kesiapsiagaan bencana Gunungapi
Merapi,
:
lembaga
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kompetensi
Dasar (KD):
KD
dan
Merapi
kelas,
para guru dan murid. Berikut isi Standar
dan
serta
apabila sewaktu – waktu Gunung
Sistim Penilaian Merapi, diharapkan
(SK)
penduduk
3. Dalam satuan pendidikan juga siap
satuan
pendidikan. Dengan dibuatnya RPP dan
Kompetensi
membahu
mengurusi kebencanaan).
benda dan
lingkup
–
dibantu dengan lembaga terkait
Lembaga
terjadinya korban harta,
bahu
Mendiskripsikan
alam
yang
Gejala
terjadi
di
10
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS
dan
pelatihan
siaga
Analisis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Gunung
Merapi di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten,
DAFTAR PUSTAKA
Cipta, Hendra. (2012). Siklus Manajemen Bencana (Respons, Recovery, Mitigasi dan
Kesiapsiagaan). Bandung: Blogspot guree kebencanaan.com.
Damayanti, Doty. (2011). Manajemen Bencana Mendorong Mtigasi Berbasis Risiko
dalam Bencana Mengancam Indonesia. Ed. Irwan Suhanda. Jakarta : Penerbit
Buku Kompas.
Khairuddin, dkk. 2011. Dampak Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana terhadap
Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Sawirdi. (2005). RULINDA Merapi: An intermiadate Solution For an Urgent Need.
Yogyakarta: International Seminar organizied by JICA and SABO Center in
Graha Saba UGM.
Sarwidi. (2008). BARATAGA and RULINDA Merapi, Internasional Workshop : The
Divelopment of Disaster Reduction Hyperbase (DRH). Jakarta: organized by
NIED Japan, BNPB, and ITB.
Zainuddin, A. F. (2009). Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Cetakan
Pertama. Jakarta: Afzan Publising.
11
Agus Susilo, Pendidikan Geografi 2013, FKIP-UMS