Usulan Strategi Untuk Meningkatkan Penjualan Jasa Konveksi Dengan Metode QSPM (Studi Kasus : CV.X).

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan mengalami penurunan penjualan rata - rata sebesar 11,43% pertahunnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segmentasi pasar, targeting, dan

positioning bagi perusahaan. Serta menentukan srategi alternatif (Product Development, Market Development, Market Penetration) yang terbaik bagi

perusahaan dalam upaya meningkatkan penjualan.

Penelitian ini mengembangkan konsep Segmentation, Targeting, &

Positioning (STP) untuk kuesioner bagian pertama. Variabel Product, Price, Promotion, People, Process and Physical Evidence (6P) yang dikembangkan

untuk pertanyaan di kuesioner bagian kedua. Konsep 10 Sektor Lingkungan Eksternal Organisasi yang dikembangkan untuk mewawancarai pemilik perusahaan. Kuesioner penelitian disebarkan kepada para konsumen dari perusahaan yang berjumlah 36 orang berdasarkan data konsumen dari tahun 2011, yang terdiri atas konsumen akhir dan reseller. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh.

Penelitian ini menggunakan salah satu strategi generik dari Fred R. David yakni strategi Intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada. Ada tiga tahap dalam menyusun strategi Intensif yakni Input

Stage (Tahap 1) dengan menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix

dan External Factor Evaluation (EFE) Matrix. Matching Stage (Tahap 2) dengan menggunakan Internal-External (IE) Matrix dan SWOT Matrix. Decision Stage (Tahap 3) yakni Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Kuesioner penelitian bagian 1, diolah untuk mengetahui STP yang tepat bagi perusahaan. Data dari kuisioner bagian 2, digunakan untuk input dari pengujian hipotesis ketidakpuasan yang nantinya akan menjadi input dari IFE Matrix. Bila hasil uji hipotesis menyatakan bahwa konsumen puas maka variabel tersebut menjadi kekuatan bagi perusahaan, dan sebaliknya. Hasil dari wawancara yang dilakukan kepada pemilik perusahaan menjadi input dari EFE Matrix, berupa peluang dan ancaman perusahaan. Kemudian hasil Internal dan External Factor Evaluation menjadi input dari IE Matrix, di mana posisi perusahaan dapat diketahui. Serta menjadi input dari SWOT Matrix untuk mendapatkan strategi dengan menggabungkan Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats. Dari hasil pengolahan IE Matrix dan SWOT Matrix, maka diperoleh beberapa strategi Intensif. Strategi Intensif terbaik didapatkan berdasarkan Total Attractive Score (TAS) terbesar, dari pengolahan QSPM.

Strategi intensif terbaik berdasarkan TAS terbesar, yakni adalah Product

Development. Usulan yang diberikan untuk perusahaan yang mempertimbangkan

kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman, serta STP, adalah menyeleksi

supplier agar mendapatkan kualitas serta harga bahan baku yang baik untuk

menekan harga jual. Memberikan pelatihan untuk mengurangi waktu produksi, jumlah barang cacat, dan meningkatkan kualitas barang jadi.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-4 1.3 Pembatasan Masalah ... 1-4 1.4 Perumusan Masalah ... 1-4 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-5 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran ... 2-1 2.2 Pengertian Strategi ... 2-1 2.3 Bauran Pemasar ... 2-2 2.4 Segmentation,Targeting, & Positioning Pasar ... 2-3 2.5 10 Sektor Lingkungan Organisasi ... 2-5 2.6 Teknik Pengumpulan Data ... 2-6 2.7 Populasi Dan Sampel ... 2-9


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.8 Menentukan Ukuran Sampel ... 2-9 2.9 Teknik Sampling ... 2-10 2.10 Data Berskala ... 2-12 2.11 Tipe Skala Pengukuran ... 2-13 2.12 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 2.16 2.13 Pengujian Validitas Instrumen ... 2-16 2.14 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 2-18 2.15 Uji Hipotesis ... 2-20 2.16 Tahap - Tahap Perencanan Strategi ... 2-20

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart Penelitian ... 3-5 3.2.1 Pengamatan Pendahuluan ... 3-5 3.2.2 Penentuan Identifikasi Masalah ... 3-5 3.2.3 Penentuan Batasan Masalah ... 3-5 3.2.4 Penentuan Perumusan Masalah ... 3-6 3.2.5 Penentuan Tujuan Penelitian ... 3-6 3.2.6 Tinjauan Pustaka ... 3-6 3.2.7 Penentuan Variabel Penelitian ... 3-7 3.2.8 Penentuan Jumlah Sampel ... 3-10 3.2.9 Penyusunan Kuesioner Penelitian ... 3-10 3.2.10 Penyusunan Pedoman Wawacara ... 3-10 3.2.11 Pengujian Validitas Konstruksi ... 3-10 3.2.12 Wawancara Pemilik Perusahaan ... 3-11 3.2.13 Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 3-11 3.2.14 Pengujian Validitas Kuesioner ... 3-11 3.2.15 Pengujian Reliabilitas Kuesioner ... 3-12


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2.16 Uji Hipotesis Ketidakpuasan ... 3-12 3.2.17 Pengolahan Data ... 3-13 3.2.18 Usulan ... 3-19 3.2.19 Kesimpulan dan Saran ... 3-19

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ... 4-1 4.2 Kuesioner Penelitian ... 4-1 4.3 Wawancara ... 4-6

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Persentase Kuesioner Bagian 1 ... 5-1 5.2 Analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 5-6 5.3 Pengujian Validitas Kuesioner Penelitian ... 5-11 5.4 Pengujian Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 5-15 5.5 Uji Hipotesis ... 5-15 5.6 Penyusunan Strategi Tahap 1 (Input Stage) ... 5-19 5.6.1 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks ... 5-19 5.6.2 External Factor Evaluation (EFE) Matriks ... 5-21 5.7 Penyusunan Strategi Tahap 2 (Matching Satage) ... 5-22 5.7.1 Matriks Internal – Eksternal (Martiks IE) ... 5-22 5.7.2 Matriks Stregth Weakness Opportunity Threat (SWOT) ... 5-23 5.8 Penyusunan Strategi Tahap 3 (Decition Satage) ... 5-26 5.9 Usulan ... 5-30


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-4 DAFTAR PUSTAKA


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.2 Penjualan Perusahaan (2011-2014) ... 1-2 2.1 Contoh Internal Factor Evaluation Matrix ... 2-24 2.1 Contoh External Factor Evaluation Matrix ... 2-25 3.1 Kisi – Kisi Data Responden Berdasarkan Segmentasi ... 3-7 3.2 Kisi – Kisi Instrumen Kuesioner ... 3-8 3.3 Kisi – Kisi Instrumen Wawancara ... 3-9 3.4 Usulan Strategi Alternatif berdasarkan TAS terbesar ... 3-19 4.1 Rangkuman Pekerjaan Responden ... 4-2 4.2 Rangkuman Tempat Tinggal Responden ... 4-2 4.3 Rangkuman Alasan Membeli Produk Responden ... 4-2 4.4 Rangkuman Barang yang Sering Dipesan Responden ... 4-2 4.5 Rangkuman Cara Pembayaran Yang Diminati Responden ... 4-3 4.6 Rangkuman Bank yang Digunakan Untuk Bertransaksi ... 4-3 4.7 Rangkuman Cara Mendapatkan Info Perusahaan ... 4-3 4.8 Rangkuman Hal yang Dilakukan Ketika Menerima Produk Cacat ... 4-3 4.9 Rangkuman Pernah berlangganan dengan perusahaan sejenis ... 4-3 4.10 Rangkuman Keunggulan Dari Perusahaan Lain ... 4-4 4.11 Rangkuman Jumlah Responden Tingkat Kepentingan ... 4-4 4.12 Rangkuman Jumlah Responden Tingkat Performansi ... 4-5 5.1 Segmentasi Pasar ... 5-6 5.2 Ringkasan Kuesioner bagian 1 (Konsumen Akhir) ... 5-7 5.3 Ringkasan Kuesioner bagian 1 (Konsumen Reseller) ... 5-8 5.4 Targeting konsumen akhir ... 5-9

5.5 Targeting konsumen Reseller ... 5-10


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

5.7 Hasil SPSS Validitas Tingkat Performansi ... 5-13 5.8 Hasil SPSS Validitas Tingkat Performansi ... 5-16 5.9 Uji Hipotesis (Konsumen Akhir) ... 5-16 5.10 Uji Hipotesis (Konsumen Reseller) ... 5-17 5.11 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks (Konsumen Akhir) ... 5-19

5.12 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks (Konsumen Reseller) ... 5-20

5.13 External Factor Evaluation (EFE) Matriks ... 5-21

5.14 Matriks SWOT (Konsumen Akhir) ... 5-24 5.15 Matriks SWOT (Konsumen Reseller) ... 5-25 5.16 QSPM (Konsumen Akhir) ... 5-28 5.17 QSPM (Konsumen Reseller) ... 5-29 5.18 Rangkuman Hasil Strategi Intensif Terpilih (Konsumen Akhir) ... 5-30 5.19 Rangkuman Hasil Strategi Intensif Terpilih (Konsumen Reseller) ... 5-33 6.1 Hasil Uji Hipotesis Kepuasan Konsumen (Konsumen Akhir) ... 6-1 6.1 Hasil Uji Hipotesis Kepuasan Konsumen ... 6-2 6.2 Targeting Perusahaan (Konsumen Akhir) ... 6-3


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

1.1 Diagram Penjualan Perusahaan (2011-2014) ... 1-1 2.1 10 Sektor Lingkungan Organisasi ... 2-5 2.2 Teknik Sampling ... 2-10 2.3 Kerangka Analitis Perumusan Strategi ... 2-22 2.4 Diagram matriks Internal-Ekstenal ... 2-27 3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1

3.2 Grafik Uji Hipotesis ... 3-13 3.3 Contoh Matriks Internal – Eksternal ... 3-17 5.1 Pekerjaan Responden ... 5-1 5.2 Tempat Tinggal Responden ... 5-1 5.3 Alasan Responden Membeli ... 5-2 5.4 Barang Yang Sering Responden Pesan ... 5-2 5.5 Pembayaran Yang Responden Minati ... 5-3 5.6 Bank Responden Untuk Bertransaksi ... 5-3 5.7 Cara Responden Mengetahui Info Perusahaan ... 5-4 5.8 Perilaku Responden Terhadap Barang Cacat ... 5-4 5.9 Mencoba Perusahaan Lain ... 5-5 5.10 Keunggulan Pesaing ... 5-5 5.11 Wilayah Kritis Kurva F ... 5-18 5.11 Wilayah Kritis Kurva t ... 5-18 5.12 Matriks Internal – Eksternal ... 5-22


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Form Hasil Seminar Proposal, Seminar Isi, dan sidang ... L1-1 2 Catatan Bimbingan Tugas Akhir ... L2-1 3 Lembar Validitas Konstruksi ... L3-1 4 Kuesioner Pendahuluan dan Data Mentah ... L4-1 5 Pedoman dan Hasil Wawancara ... L5-1 6 Data Mentah IFE, EFE, QSPM ... L6-1 7 Tabel r, Tabel F, dan Tabel t ... L7-1


(10)

1 - 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Pada awalnya kota Bandung dan sekitarnya secara tradisional merupakan kawasan pertanian, namun seiring dengan laju urbanisasi menjadikan lahan pertanian menjadi kawasan perumahan serta kemudian berkembang menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai dengan transformasi ekonomi kota umumnya.

Berkembangnya kota Bandung memberikan peluang usaha yang menjanjikan pada banyak bidang usaha, salah satunya adalah bidang usaha konveksi. CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Perusahaan ini menerima pesanan pembuatan produk seperti

t-shirt, jaket, sweter, hoodie, varsity, kemeja, polot-shirt, celana denim, chino, tas goodiebag, dan sebagainya. Untuk keperluan event, organisasi, dan lain - lain.

Namun pada saat ini CV. X sedang mengalami penurunan penjualan dari tahun 2011 s/d 2014 dengan rata - rata sebesar 11,43% setiap tahunnya.

Gambar 1.1

Diagram Penjualan Perusahaan (2011-2014) 0

500 1000 1500 2000

Penjualan Perusahaan (Pcs)


(11)

Bab 1 Pendahuluan 1- 2

Tugas Akhir Teknik Industri 2015 Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Penjualan Perusahaan (2011-2014)

Contoh perhitungan penurunan pendapatan :

= % − ∑ ���� ���� �ℎ � ∑ ���� ���� �ℎ � ∗ %

= % − ∗ %

= ,77 %

1.2 Identifikasi Masalah

Hal – hal yang mungkin menjadi penyebab permasalahan tersebut antara lain adalah :

1. Adanya ketidakpuasan konsumen terhadap jasa pembuatan produk yang dihasilkan perusahaan berdasarkan persepsi dan harapan konsumen. 2. Perusahaan belum memperhatikan faktor internal dan eksternal untuk

menentukan Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) perusahaan.

3. Perusahaan belum menentukan Segmentation, Targeting, & Positioning (STP) dengan tepat.

4. Adanya kompetitor yang mampu menyaingi perusahaan.

2011 2012 2013 2014

Januari 1762 1595 1406 1291

Pebruari 1569 1474 1127 1048

Maret 1430 1202 1053 915

April 1463 1266 974 904

Mei 1457 1195 996 864

Juni 1541 1498 1318 1139

Juli 1916 1665 1346 1350

Agustus 1555 1362 1180 1086

September 1537 1321 1269 1221

Oktober 1443 1235 947 945

November 1535 1262 1209 1142

Desember 1561 1297 996 1097

Jumlah (Pcs) 18769 16372 13821 13002

12,77 15,58 5,93

Bulan Tahun


(12)

Bab 1 Pendahuluan 1- 3

Tugas Akhir Teknik Industri 2015 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Pembatasan masalah

Agar diperoleh pemecahaan masalah yang terarah, dibutuhkan pembatasan ruang lingkup penelitian. Hal ini dikarenakan luasnya bidang penelitian dan keterbatasan kemampuan serta waktu yang tersedia. Adapun masalah yang tidak diteliti tersebut, yaitu:

1. Tidak membahas persaingan dengan menggunakan Correspondence

Analysis (CA).

1.4 Perumusan Masalah

Masalah yang terjadi di perusahaan memelukan pembahasan yang mencangkup ruang lingkup yang cukup luas sehingga diperlukan batasan dan asumsi masalah yang sesuai dengan topik yang akan dibahas. Diantaranya adalah :

1. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap jasa pembuatan produk yang dihasilkan perusahaan?

2. Bagaimana Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) perusahaan berdasarkan faktor internal dan eksternal perusahaan? 3. Segmentation, Targeting, & Positioning (STP) seperti apa yang cocok

untuk perusahaan?

4. Upaya apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penjualan?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah :

1. Untuk menganalisa tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa pembuatan produk yang dihasilkan perusahaan.

2. Menganalisa Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) perusahaan berdasarkan faktor internal dan eksternal.

3. Untuk mengidentifikasi Segmentation, Targeting, & Positioning (STP) seperti apa yang cocok untuk perusahaan.

4. Memberikan usulan upaya bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan.


(13)

Bab 1 Pendahuluan 1- 4

Tugas Akhir Teknik Industri 2015 Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam mengikuti pembahasannya, maka tugas akhir ini disusun atas 6 (enam) bab yang terurut, berisi tentang uraian singkat dari masing – masing bab dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan Latar Belakang Masalah yang berisis tentang sejarah perusahaan dan masalah yang dihadapi oleh perusahaan, Identifikasi Masalah berisi tentang semua masalah dalam obyek baik yang akan diteliti maupun tidak diteliti, Batasan Masalah berisi tentang masalah yang tidak diteliti dikarenakan keterbatasan, Rumusan Masalah berisi tentang rumusan spesifik masalah yang akan diteliti dan dinyatakan dalam kalimat pernyataan, Tujuan Penelitian berkaitan dengan rumusan masalah yang dituliskan, dan Sistematika Penelitian.

Bab 2 Studi Pustaka

Pada bab ini berisi tentang teori – teori dan konsep yang berhubungan dengan masalah – masalah yang terjadi yang dapat digunakan sebagai kerangka acuan dalam menganalisa masalah yang terjadi. Diantaranya teori mengenai proses penyusunan perencanaan strategis mengenai tiga tahapan yaitu input stage, matching stage, dan decision stage. Teori ini menjadi dasar pengerjaan penelitian ini.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Pada bab ini berisi tentang langkah – langkah pengerjaan penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Langkah – langkah tersebut diaplikasikan dengan flow chart.

Bab 4 Pengumpulan Data

Bab ini berisi tentang data umum perusahaan, baik sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, maupun job description, serta data hasil penyebaran kuisioner, dan data hasil wawancara.

Bab 5 Pengolahan Data dan Analisis Data

Pada bab ini berisi pengolahan data sesuai dengan langkah pengerjaan pada flow chart metodologi penelitian di bab 3, hasil pengumpulan data dan


(14)

Bab 1 Pendahuluan 1- 5

Tugas Akhir Teknik Industri 2015 Universitas Kristen Maranatha analisis dari hasil pengolahan data secara usulan yang dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi jawaban dari rumusan masalah dan tujuan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.


(15)

6 - 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

A. Dari Uji Hipotesis, dapat dilihat ketidakpuasan yang dirasakan konsumen. Ketidakpuasan konsumen ditunjukkan jika rata - rata tingkat performansi lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kepentingan (ZHitung < Zα ) pada

taraf nyata 0,05.

Tabel 6.1

Hasil Uji Hipotesis Kepuasan Konsumen Akhir

1 Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan Tidak Puas

2 Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk Puas

3 Kualitas jahitan yang baik Tidak Puas

4 Kualitas sablon / bordir yang baik Tidak Puas

5 Kualitas bordir yang baik Tidak Puas

6 Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan Tidak Puas

7 Kesesuaian model dengan yang dipesan Tidak Puas

8 Kesesuaian bahan dengan yang dipesan Puas

9 Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan Puas

10 Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan Tidak Puas

11 Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen Tidak Puas

12 Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat Tidak Puas

13 Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu Puas

14 Pembayaran dapat dicicil Puas

15 Media promosi dengan menggunakan media elektronik Tidak Puas

16 Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… ) Puas 17 Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..) Tidak Puas 18 Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat) Tidak Puas

19 Kepastian waktu lama pembuatan produk Tidak Puas

20 Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan Tidak Puas

21 Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan Puas

22 Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan Puas

23 Indentitas perusahaan yang jelas Puas

24 Adanya garansi bila ada barang yang cacat Puas


(16)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6- 2

Tugas Akhir Teknik Industri 2015 Universitas Kristen Maranatha Tabel 6.2

Hasil Uji Hipotesis Kepuasan Konsumen Reseller

B. Berdasarkan hasil dari Matriks SWOT, dan strategi intensif yang terpilih dari hasil hasil total attractiveness score (TAS) terbesar untuk kedua segmen adalah Strategi 1 (Product Development). Berikut adalah rangkumannya:

Tabel 6.3

Rangkuman Strategi Intensif Terpilih (konsumen akhir)

Tabel 6.4

Rangkuman Strategi Intensif Terpilih (Reseller)

1 Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan Tidak Puas 2 Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk Puas

3 Kualitas jahitan yang baik Tidak Puas

4 Kualitas sablon / bordir yang baik Puas

5 Kualitas bordir yang baik Puas

6 Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan Tidak Puas 7 Kesesuaian model dengan yang dipesan Tidak Puas 8 Kesesuaian bahan dengan yang dipesan Tidak Puas 9 Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan Tidak Puas 10 Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan Tidak Puas 11 Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen Puas 12 Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat Tidak Puas 13 Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu Tidak Puas

14 Pembayaran dapat dicicil Puas

15 Media promosi dengan menggunakan media elektronik Tidak Puas 16 Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… ) Tidak Puas 17 Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..) Tidak Puas 18 Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat) Tidak Puas 19 Kepastian waktu lama pembuatan produk Tidak Puas 20 Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan Puas 21 Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan Puas 22 Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan Puas

23 Indentitas perusahaan yang jelas Puas

24 Adanya garansi bila ada barang yang cacat Tidak Puas Kesimpulan

No. Pernyataan

Jenis Strategi Strategi Alternatif Strategi

Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Menjaga kualitas produk agar tetap baik

Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk mempersingkat waktu produksi

Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

Product Develeopment SO

WO

ST


(17)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6- 3

Tugas Akhir Teknik Industri 2015 Universitas Kristen Maranatha C. Berdasarkan hasil dari kuesioner penelitian, dapat disimpulkan strategi dan

positioning yang tepat bagi perusahaan. Pola targeting yang digunakan adalah

Selective Specialization. Maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa

segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

Tabel 6.5

Targeting konsumen akhir

Jenis Strategi Strategi Alternatif Strategi

Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk

mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Menjaga kualitas produk agar tetap baik

Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru

Product Develeopment SO

WO

ST

WT

Segmentasi

Pelajar Wiraswasta Pegawai Bandung Jakarta Tunai Transfer

Alasan Membeli Produk Konsumsi Pribadi / Kelompok T-Shirt

Jaket Kemeja Polo Hoodie Jersey BCA Mandiri BNI

Broadcast BBM Forum Online

Dikembalikan & Meminta Ganti Baru Meminta Perbaikan

Tingkah Laku

Barang yang Sering Dipesan

Bank yang Digunakan Untuk Bertransaksi Cara Mendapatkan Info

Perusahaan Dilakukan Ketika Menerima

Produk Cacat Demografi Pekerjaan

Geografi Tempat Tinggal Psikografi Cara Pembayaran yang Diminati


(18)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6- 4

Tugas Akhir Teknik Industri 2015 Universitas Kristen Maranatha Tabel 6.6

Targeting konsumen reseller

Usulan yang diberikan penulis adalah berupa slogan yaitu : “CV. X, Harga sahabat, Kualitas dunia.” Maksud dari slogan tersebut adalah, konsumen mendapatkan barang pesanan dengan harga yang murah, namun berkualitas.

6.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya :

1. Melakukan penelitian tentang persaingan dengan competitor

(Correspondence Analysis (CA)).

2. Melakukan penelitian tentang kesenjangan (gap) antara Harapan dengan Persepsi dalam setiap variabel (Importance Performance Analysis (IPA)).

3. Melakukan Internal dan External Factor Evaluation Matrix dengan maksimal 15 variabel agar penelitian lebih terfokus.

Segmentasi

Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Bandung

Purwakarta Tunai Transfer Alasan Membeli Produk Dijual Kembali

T-Shirt Jaket Kemeja Hoodie Jersey BCA BNI

Teman / Keluarga Broadcast BBM Forum Online

Dikembalikan & Meminta Ganti Baru Meminta Potongan Harga

Meminta Perbaikan

Tidak Kembali Untuk Memesan Demografi Pekerjaan

Geografi Tempat Tinggal Psikografi Cara Pembayaran yang Diminati

Tingkah Laku

Barang yang Sering Dipesan

Bank yang Digunakan Untuk Bertransaksi Cara Mendapatkan Info

Perusahaan

Dilakukan Ketika Menerima Produk Cacat


(19)

Usulan Strategi Untuk Meningkatkan Penjualan Jasa Konveksi Dengan Metode QSPM

(Studi Kasus: CV. X)

Proposed Strategic to Improve Sales of Convection Service with QSPM Methods (Case Study: CV. X)

Melina Hermawan dan Nicholas Jannes

Jurusan Teknik Industri - Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

E-mail: _________________, nicholasjannes@gmail.com

Abstrak

CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon di Bandung. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan mengalami penurunan penjualan rata - rata sebesar 11,43% pertahunnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segmentasi pasar, targeting, dan positioning (STP) bagi perusahaan. Serta menentukan srategi alternatif yang terbaik bagi perusahaan.

Penelitian ini mengembangkan STP, Variabel 6P, dan Konsep 10 Sektor Lingkungan Eksternal Organisasi yang dikembangkan untuk mewawancarai pemilik perusahaan. responden berjumlah 36. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh.

Kuesioner penelitian bagian 1, diolah untuk mengetahui STP yang tepat. Data dari kuisioner bagian 2, digunakan untuk input dari pengujian hipotesis ketidakpuasan yang nantinya akan menjadi input dari Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix, sebagai kekuatan dan kelemahan. Hasil dari wawancara menjadi input dari External Factor Evaluation (EFE) Matrix, berupa peluang dan ancaman perusahaan. Kemudian hasil IFE dan EFE menjadi input dari IE Matrix, di mana posisi perusahaan dapat diketahui. Serta menjadi input dari SWOT Matrix untuk mendapatkan strategi. Dari hasil pengolahan IE Matrix dan SWOT Matrix, maka diperoleh beberapa strategi Intensif. Strategi terbaik didapatkan berdasarkan Total Attractive Score (TAS) terbesar, dari pengolahan QSPM.

Strategi intensif terbaik berdasarkan TAS terbesar, yakni adalah Product Development. Usulan yang diberikan untuk perusahaan yang mempertimbangkan SWOT, serta STP, dan Uji Hipotesis.

Kata Kunci : Strategi Intensif, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), & Uji Hipotesis

Abstract

CV. X is the convection and screen printing company at Bandung. From 2011 until 2014, the income is getting down amount of 11,43% every year.

This research is aims to determined the right market segmentation, targeting, and positioning (STP) for company. And to determine the best alternative strategy for company.

This research develop the consept of STP, variable 6P, and the consept of 10 sector external environment of organization use to be basic of the interview to owner of the company. The respondens are 36. The sampling techniques were used to be is saturated sampling.

The first part of questionnaire, use to determined the right STP. Data from second part of questionnaire, use to be an input to Hypothesis test, that will be input to IFE Matrix, as Strengths and Weaknesses. The result from interview will become an input to EFE Matrix, as Opportunities and Threats. Result from IFE and EFE will become input to IE Matrix, where the position of company will be known here. Than become input for SWOT Matrix to get the strategy. The best Strategy obtained based on most of Total Attractive Score (TAS), from QSPM result.

The best Intensive Strategy from most of Total Attractive Score (TAS) is Product Development. The proposal from writter to company that consider obout SWOT, and STP, and Hypothesis test.


(20)

1. Pendahuluan

CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Perusahaan ini menerima pesanan pembuatan produk seperti t-shirt, jaket, sweter, hoodie, varsity, kemeja, poloshirt, celana denim, chino, tas goodiebag, dan sebagainya. Untuk keperluan event, organisasi, dan lain - lain. CV. X mengalami penurunan penjualan mulai dari tahun 2011 s/d 2014 dengan rata - rata sebesar 11,43% setiap tahunnya.

1.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah :

1. Untuk menganalisa tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa pembuatan produk yang dihasilkan perusahaan.

2. Menganalisa Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) perusahaan berdasarkan faktor internal dan eksternal.

3. Untuk mengidentifikasi Segmentation, Targeting, & Positioning (STP) seperti apa yang cocok untuk perusahaan.

4. Memberikan usulan upaya bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Tahap - Tahap Perencanan Strategi (5, 51)

Dalam menjalankan usahanya mengemukakan bahwa penyusunan strategi utama adalah dengan melakukan tiga tahapan {Three Stage) kerangka kerja dengan matrik-matrik sebagai model analisisnya. Berikut ini adalah tiga tahapan strategi perusaahaan yang adalah sebagai berikut:

1. Tahap 1 (Input Stage) : Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix & External Factor Evaluation (EFE) Matrix

2. Tahap 2 (Matching Stage) : Internal – External (IE) Matrix & SWOT Matrix 3. Tahap 3 (Decision Stage) : Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

3. Metodologi Penelitian

MULAI

Penentuan Identifikasi Masalah

• Adanya ketidakpuasan konsumen terhadap jasa pembuatan produk yang dihasilkan perusahaan berdasarkan persepsi dan harapan konsumen.

• Perusahaan belum memperhatikan faktor internal dan eksternal untuk menentukan Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) perusahaan.

Perusahaan belum menentukan Segmentation, Targeting, & Positioning (STP) dengan tepat.

• Adanya kompetitor yang mampu menyaingi perusahaan. Pengamatan awal

Wawancara

Penentuan Batasan Masalah

• Tidak membahas persaingan dengan menggunakan Correspondence Analysis (CA).

A

PENGAMATAN PENDAHULUAN


(21)

Penentuan Perumusan Masalah

• Bagaimana kepuasan konsumen terhadap jasa pembuatan produk yang dihasilkan perusahaan?

Bagaimana Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) perusahaan berdasarkan faktor internal dan eksternal perusahaan?

Segmentation, Targeting, & Positioning (STP) seperti apa yang cocok untuk

perusahaan?

• Upaya apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penjualan? Penentuan Tujuan Penelitian

• Untuk menganalisa tingkat kepuasan konsumen terhadap jasa pembuatan produk yang dihasilkan perusahaan.

Menganalisa Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) perusahaan berdasarkan faktor internal dan eksternal.

Untuk mengidentifikasi Segmentation, Targeting, & Positioning (STP) seperti apa yang cocok untuk perusahaan.

• Memberikan usulan upaya bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan.

Pengembangan Variabel Penelitian:

Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)

• Bauran Pemasaran (7P)

• 10 Sektor Lingkungan Eksternal Organisasi Penentuan Jumlah Sampel dan Teknik Sampling:

Penyusunan Kuisioner Penelitian Penyusunan Pedoman Wawancara

Pengujian Validitas Konstruksi

Penyebaran Kuisioner Penelitian (Konsep STP dan 7P)

Pengujian Validitas Kuiseioner

Data Valid?

Wawancara Pemilik Perusahaan

(Konsep 10 Sektor Lingkungan Eksternal Organisasi) - Peluang

- Ancaman

Buang Data Yang Tidak Valid

Pengujian Reabilitas Kuiseioner

Data Realibel?

Penyebaran Ulang Kuisioner Penelitian Ya

Tidak Tidak

Ya

C TINJAUAN PUSTAKA (Mempelajari dan memahami teori)

Uji Hipotesis Ketidakpuasan

- Kekuatan - Kelemahan

Penentuan Segmentasi,

Targeting, dan Positioning perusahaan

A


(22)

B

USULAN

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI Mengidentifikasi faktor

internal & eksternal

Membuat Matriks IFE – Mewawancara pemilik perusahaan untuk memberi

rating, dan skor pada faktor internal

Membuat Matriks EFE – Mewawancara pemilik perusahaan untuk memberi

bobot, rating, dan skor pada faktor eksternal

INPUT STAGE

Membuat Matriks IE – Untuk mengetahui Posisi

Perusahaan

Membuat Matriks SWOT – Untuk memperoleh

srategi MATCHING STAGE

DECISION STAGE QSPM Mewawancara pemilik perusahaan untuk mengisi kolom

Attractive Score (AS)

Gambar 1 (Lanjutan) - Flowchart Penelitian

A. Penentuan Variabel Penelitian

Pengidentifikasian variabel ini didasarkan pada, Product, Price, Promotion, People, Process, and Physical Evidence (6P), 10 sektor lingkungan organisasi, dan segmentasi pasar bisnis. Berikut adalah cara penentuan variabel penelitian :

A. Segmentasi, Targeting, dan Positionig (STP)

Untuk dapat mengetahui Segmentasi, Targeting, dan Positionig (STP) yang tepat bagi perusahaan, maka dilakukan penyebaran kuesioner penelitian dengan variabel pertanyaan sebagai berikut:


(23)

Tabel 1 - Kisi – Kisi Data Responden Berdasarkan Segmentasi

Demografi Pekerjaan

Geografi Tempat Tinggal

Psikografi Cara Pembayaran yang Diminati

Alasan Membeli Produk Barang yang Sering Dipesan

Bank yang Digunakan Untuk Bertransaksi Cara Mendapatkan Info Perusahaan Dilakukan Ketika Menerima Produk Cacat Pernah berlangganan dengan perusahaan sejenis Keunggulan dari perusahaan lain

Lain - lain Tingkah Laku

B. Bauran Pemasaran (6P)

Variabel 6P ini digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen terhadap perusahaan dengan menggunakan Uji Hipotesis. Kepuasan konsumen terhadap variabel – variabel merupakan kekuatan, sedangkan ketidakpuasan konsumen terhadap variabel merupakan kelemahan dari perusahaan.

Tabel 2 - Kisi – Kisi Instrumen Kuesioner

1 Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan 2 Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk 3 Kualitas jahitan yang baik

4 Kualitas sablon / bordir yang baik

5 Kualitas bordir yang baik

6 Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan

7 Kesesuaian model dengan yang dipesan

8 Kesesuaian bahan dengan yang dipesan

9 Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan

10 Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan

11 Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen

12 Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat

13 Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu

14 Pembayaran dapat dicicil

Promotion 15 Media promosi dengan menggunakan media elektronik

16 Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… )

17 Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..)

18 Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat)

19 Kepastian waktu lama pembuatan produk

20 Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan

21 Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan

22 Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan

23 Indentitas perusahaan yang jelas

24 Adanya garansi bila ada barang yang cacat

Product

Physical Evidence Price

Process

People

FAKTOR No. ATRIBUT

C. 10 Sektor Lingkungan Eksternal Organisasi

Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang merupakan peluang dan ancaman, maka penulis melakukan wawancara terhadap pihak internal perusahaan. Variabel pertanyaan wawancara disusun berdasarkan teori 10 sektor lingkungan eksternal organisasi.


(24)

Tabel 3 - Kisi – Kisi Instrumen Wawancara

Competitors Bagaimana pendapat anda tentang kelebihan dari pesaing yang anda ketahui?

Competitiveness Bagaimana pendapat anda tentang kekurangan dari pesaing yang anda ketahui?

Related Industries Bagaimana tingkat peluang menjalin kerjasama antara perusahaan konveksi dengan perusahaan lain?

Raw Material Suppliers Bagaimana pengaruh persaingan supplier terhadap industri konveksi?

Labor Market Bagaimana tentang ketersediaan pekerja trampil khsusnya dalam bidang industri konveksi?

Unionization Apakah pekerja yang masuk ke dalam perserikatan pekerja mempengaruhi kinerja pekerja tersebut?

Banks Bagaimana pendapat anda tentang tingkat kesulitan melakukan pinjaman modal dari bank?

Saving and loans Bagaimana pendapat anda tentang suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank?

Clients Bagaimana pendapat anda tentang tingkat loyalitas konsumen pada industri konveksi?

Potential user of product and service

Bagaimana pendapat anda tetang perkembangan jumlah potential user industri konveksi?

Technology Techniques of production

Bagaimana pendapat anda tentang perkembangan teknik produksi industri konveksi?

rate of investment Apakah banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal pada industri konveksi?

Ecomomics Apakah ada pengaruh dari kenaikan harga BBM kepada industri konveksi?

Federal laws and

regulation Bagaimana pendapat anda tentang proses perizinan usaha industri konveksi?

Taxes Bagaimana pendapat anda tentang kebijakan pemerintah terhadap pajak untuk industri konveksi?

Social Cultural Values Bagaimana pengaruh trend fashion terhadap industri konveksi?

International Exchange rate Apakah nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS berpengaruh terhadap industri konveksi? Industri Human Resource Financial Resource Market Economic Condition Government

Sektor Atribut Pertanyaan

4. Pembahasan

4.1 Uji Hipotesis

Uji Hipotesis ini membandingkan t hitung dengan t tabel. Berikut adalah uji hipotesis yang dilakukan:

Tabel 4 - Uji Hipotesis (konsumen akhir)

1 S1 2

2 S2 2

1 3,13 0,34 3,50 0,59 1,75 Seragam 0,681 -2,240 Tolak Ho Tidak Puas 2 3,08 0,50 3,17 0,70 1,39 Seragam 0,776 -0,437 Terima Ho Puas 3 2,46 0,66 3,58 0,58 1,13 Seragam 0,788 -5,809 Tolak Ho Tidak Puas 4 3,08 0,41 3,63 0,49 1,21 Seragam 0,672 -3,280 Tolak Ho Tidak Puas 5 3,13 0,34 3,54 0,51 1,51 Seragam 0,651 -2,605 Tolak Ho Tidak Puas 6 2,63 0,58 3,71 0,46 1,24 Seragam 0,721 -6,112 Tolak Ho Tidak Puas 7 3,25 0,53 3,63 0,49 1,07 Seragam 0,716 -2,130 Tolak Ho Tidak Puas 8 3,13 0,54 3,42 0,58 1,09 Seragam 0,748 -1,586 Terima Ho Puas 9 3,17 0,48 3,38 0,58 1,20 Seragam 0,727 -1,166 Terima Ho Puas 10 3,04 0,36 3,42 0,58 1,63 Seragam 0,686 -2,223 Tolak Ho Tidak Puas 11 2,67 0,56 3,08 0,83 1,47 Seragam 0,835 -2,030 Tolak Ho Tidak Puas 12 2,42 0,58 3,33 0,64 1,09 Seragam 0,781 -4,774 Tolak Ho Tidak Puas 13 3,04 0,62 3,33 0,64 1,02 Seragam 0,794 -1,494 Terima Ho Puas 14 3,08 0,65 3,08 0,65 1,00 Seragam 0,809 -0,005 Terima Ho Puas 15 2,46 0,51 3,38 0,49 1,03 Seragam 0,708 -5,265 Tolak Ho Tidak Puas 16 3,13 0,54 3,38 0,65 1,21 Seragam 0,769 -1,322 Terima Ho Puas 17 3,17 0,38 3,58 0,58 1,53 Seragam 0,694 -2,441 Tolak Ho Tidak Puas 18 2,88 0,61 3,67 0,48 1,27 Seragam 0,740 -4,355 Tolak Ho Tidak Puas 19 2,38 0,58 3,21 0,66 1,14 Seragam 0,785 -4,317 Tolak Ho Tidak Puas 20 2,92 0,50 3,42 0,50 1,00 Seragam 0,710 -2,867 Tolak Ho Tidak Puas 21 3,17 0,48 3,33 0,56 1,17 Seragam 0,723 -0,938 Terima Ho Puas 22 3,13 0,54 3,21 0,66 1,23 Seragam 0,773 -0,439 Terima Ho Puas 23 3,29 0,55 3,50 0,59 1,07 Seragam 0,755 -1,123 Terima Ho Puas 24 3,13 0,54 3,42 0,58 1,09 Seragam 0,748 -1,586 Terima Ho Puas

F Hitung Keputusan 24

No. Pernyataan Performasi Kepentingan Sp t Hitung Keputusan Kesimpulan


(25)

Tabel 5 - Uji Hipotesis (konsumen reseller)

1 S1 2

2 S2 2

1 3,00 0,00 3,42 0,67 668,56 Tdk Seragam - -1,764 Tolak Ho Tidak Puas 2 3,17 0,39 3,25 0,62 1,60 Seragam 0,711 -0,315 Terima Ho Puas 3 2,00 0,74 3,83 0,39 1,90 Seragam 0,751 -6,563 Tolak Ho Tidak Puas 4 3,08 0,29 3,50 0,67 2,34 Seragam 0,694 -1,614 Terima Ho Puas 5 3,08 0,29 3,42 0,67 2,32 Seragam 0,692 -1,295 Terima Ho Puas 6 2,67 0,65 3,67 0,49 1,32 Seragam 0,756 -3,555 Tolak Ho Tidak Puas 7 2,92 0,29 3,67 0,49 1,71 Seragam 0,625 -3,226 Tolak Ho Tidak Puas 8 2,92 0,67 3,58 0,67 1,00 Seragam 0,818 -2,192 Tolak Ho Tidak Puas 9 3,08 0,29 3,75 0,45 1,57 Seragam 0,609 -2,944 Tolak Ho Tidak Puas 10 3,08 0,29 3,67 0,49 1,71 Seragam 0,625 -2,509 Tolak Ho Tidak Puas 11 2,75 0,62 3,25 0,75 1,21 Seragam 0,829 -1,621 Terima Ho Puas 12 2,75 0,62 3,75 0,45 1,37 Seragam 0,733 -3,669 Tolak Ho Tidak Puas 13 2,92 0,67 3,50 0,67 1,01 Seragam 0,819 -1,914 Tolak Ho Tidak Puas 14 3,00 0,74 3,42 0,67 1,10 Seragam 0,839 -1,335 Terima Ho Puas 15 2,50 0,52 3,67 0,49 1,06 Seragam 0,712 -4,403 Tolak Ho Tidak Puas 16 3,00 0,43 3,67 0,49 1,15 Seragam 0,678 -2,644 Tolak Ho Tidak Puas 17 3,08 0,29 3,67 0,49 1,71 Seragam 0,625 -2,509 Tolak Ho Tidak Puas 18 3,00 0,60 3,58 0,51 1,17 Seragam 0,748 -2,097 Tolak Ho Tidak Puas 19 2,50 0,90 3,33 0,65 1,39 Seragam 0,882 -2,540 Tolak Ho Tidak Puas 20 3,00 0,85 3,42 0,51 1,66 Seragam 0,827 -1,354 Terima Ho Puas 21 3,08 0,51 3,42 0,67 1,30 Seragam 0,769 -1,165 Terima Ho Puas 22 3,00 0,43 3,25 0,62 1,46 Seragam 0,724 -0,928 Terima Ho Puas 23 3,25 0,62 3,42 0,51 1,21 Seragam 0,754 -0,594 Terima Ho Puas 24 3,08 0,67 3,67 0,49 1,36 Seragam 0,762 -2,058 Tolak Ho Tidak Puas

Keputusan Kesimpulan F Hitung Keputusan

12

No. Pernyataan Performasi Kepentingan Sp t Hitung

�� ��

Contoh perhitungan (Variabel 1(konsumen reseller)) :

UJI F (Variabel 1(konsumen reseller))

F Hitung

Struktur hipotesis → H0 = σ1 = σ2 & H1= σ1≠ σ2 Taraf nyata → α = 0,05 → α/2 = 0,025

F Tabel → → 2,82

Gambar 3 - Wilayah Kritis Kurva t Kesimpulan : σ1≠ σ2

Maka Rumus T Hitung =

0,354 2,82


(26)

Uji T (Variabel 1(konsumen reseller))

Struktur hipotesis → H0 = µ1 = µ2 H1 = µ1 < µ2 Taraf nyata → α = 0,05

T Tabel → - 1,753 =

-1,753 - 1,764

Terima Ho

Gambar 4 - Wilayah Kritis Kurva t

• Keputusan : - 1,764 < -1,753 Tolak H0 • Kesimpulan : Konsumen Tidak Puas

Dari Uji Hipotesis, dapat dilihat ketidakpuasan yang dirasakan konsumen. Ketidakpuasan konsumen ditunjukkan jika rata - rata tingkat performansi lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kepentingan (t Hitung < tα ) pada taraf nyata 0,05.

4.2 Penyusunan Strategi Tahap 1 (Input Stage)

Tahap ini adalah tahap pengumpulan data awal untuk penyusunan strategi. Pengumpulan data pada tahap ini menggunakan alat analisis berupa Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks untuk menilai kemampuan perusahaan dalam merespon kekuatan serta kelemahan, dan External Factor Evaluation (EFE) Matriks untuk menilai kemampuan perusahaan dalam merespon peluang – ancaman.

4.2.1 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks

Nilai dari bobot pada tabel IFE diambil dari tingkat kepentingan kuesioner penelitian bagian kedua. Sedangkan nilai dari rating diambil berdasarkan tingkat performansi kuesioner penelitian bagian kedua. Setelah itu, nilai dari bobot dan rating akan diserahkan kepada pemilik perusahaan untuk dimintai persetujuan. Jika pemilik perusahaan berbeda pendapat terhadap nilai dari bobot dan rating, maka nilai yang diambil adalah nilai bobot dan rating dari pemilik perusahaan. Tahapan kerja matriks IFE, antara lain :

Membuat daftar-daftar utama (Critical Success Factor) untuk kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) perusahaan yang didapatkan dari hasil uji Hipotesis.

Memberi bobot (weight) masing-masing Critical Success Factor tadi dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Jumlah seluruh bobot harus


(27)

sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan hasil yang didapatkan dari kuesioner bagian kedua, tentang tingkat kepentingan perusahaan.

Menentukan rating (nilai) berdasarkan hasil yang didapatkan dari kuesioner bagian kedua, tentang tingkat performansi. Beri rating antara 1 sampai 4 bagi masing-masing faktor. Skala rating ditentukan dengan memberikan skala mulai dari 1 (poor) hingga 4 (outstanding). Variabel yang bersifat posotif ( Variabel Kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 hingga +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata – rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif adalah kebalikannya. Sebagai contoh, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan pesaing, maka diberi nilai 1. Sedangkan, jika kelemahan perusahaan dibawah rata – rata pesaing, maka diberi nilai 4.

 Nilai bobot dan rating dari kuesioner bagian kedua, terlebih dahulu di serahkan kepada pemilik perusahaan. Bila pemilik perusahaan sependapat, maka nilai bobot dan rating diambil dari kuesioner bagian kedua. Jika pemilik perusahaan tidak sependapat, maka pemilik perusahaan yang memberi nilai dari masing – masing bobot dan rating.

Kalikan antara bobot dan rating dari masing-masing faktor untuk menentukan nilai skornya.

 Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai.

Tabel 6 - Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks (konsumen akhir)

Bobot Rating Kekuatan

2 Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk 0,039 2 0,077

8 Kesesuaian bahan dengan yang dipesan 0,042 3 0,125

9 Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan 0,041 3 0,124

13 Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu 0,041 2 0,081

14 Pembayaran dapat dicicil 0,038 3 0,113

16 Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… ) 0,041 3 0,124

21 Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan 0,041 4 0,163

22 Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan 0,039 3 0,118

23 Indentitas perusahaan yang jelas 0,043 4 0,171

24 Adanya garansi bila ada barang yang cacat 0,042 2 0,083

Kelemahan

1 Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan 0,043 2 0,085

3 Kualitas jahitan yang baik 0,044 3 0,131

4 Kualitas sablon / bordir yang baik 0,044 3 0,133

5 Kualitas bordir yang baik 0,043 3 0,130

6 Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan 0,045 3 0,136

7 Kesesuaian model dengan yang dipesan 0,044 3 0,133

10 Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan 0,042 3 0,125

11 Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen 0,038 3 0,113

12 Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat 0,041 2 0,081

15 Media promosi dengan menggunakan media elektronik 0,041 2 0,082

17 Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..) 0,044 2 0,088

18 Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat) 0,045 3 0,134

19 Kepastian waktu lama pembuatan produk 0,039 1 0,039

20 Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan 0,042 2 0,083

1 2,67


(28)

Tabel 7 - Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks (konsumen reseller)

Bobot Rating Kekuatan

2 Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk 0,038 2 0,077

4 Kualitas sablon / bordir yang baik 0,041 3 0,124

5 Kualitas bordir yang baik 0,040 3 0,121

11 Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen 0,038 3 0,115

14 Pembayaran dapat dicicil 0,040 3 0,121

20 Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan 0,040 2 0,081

21 Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan 0,040 4 0,161

22 Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan 0,038 3 0,115

23 Indentitas perusahaan yang jelas 0,040 3 0,121

Kelemahan

1 Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan 0,040 2 0,081

3 Kualitas jahitan yang baik 0,045 3 0,136

6 Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan 0,043 3 0,130

7 Kesesuaian model dengan yang dipesan 0,043 3 0,130

8 Kesesuaian bahan dengan yang dipesan 0,042 3 0,127

9 Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan 0,044 3 0,133

10 Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan 0,043 3 0,130

12 Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat 0,044 2 0,088 13 Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu 0,041 2 0,083 15 Media promosi dengan menggunakan media elektronik 0,043 2 0,087 16 Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… ) 0,043 3 0,130 17 Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..) 0,043 2 0,087 18 Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat) 0,042 3 0,127

19 Kepastian waktu lama pembuatan produk 0,039 1 0,039

24 Adanya garansi bila ada barang yang cacat 0,043 2 0,087

1 2,63

Internal Factor Evaluation (12)

No. Keterangan Responden Skor

4.2.2 External Factor Evaluation (EFE) Matriks

External Factor Evaluation (EFE) Matriks dikembangkan dari hasil wanwancara yang dilakukan peneliti kepada pemilik perusahaan.

Tabel 8 - External Factor Evaluation (EFE) Matriks

Bobot Rating Peluang

1 kekurangan dari pesaing 0,06 4 0,24

2 peluang menjalin kerjasama dengan perusahaan lain 0,08 3 0,24 3 pengaruh persaingan supplier terhadap industri konveksi 0,07 4 0,28 4 tingkat kesulitan melakukan pinjaman modal dari bank 0,04 4 0,16

5 suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank 0,07 3 0,21

6 perkembangan jumlah potential user industri konveksi 0,08 4 0,32

7 pengaruh trend fashion 0,04 3 0,12

Ancaman

1 Kelebihan pesaing 0,04 2 0,08

2 ketersediaan pekerja trampil 0,08 2 0,16

3 masuk ke dalam perserikatan pekerja mempengaruhi kinerja 0,03 3 0,09 4 tingkat loyalitas konsumen pada industri konveksi 0,08 1 0,08 5 perkembangan teknik produksi industri konveksi 0,03 2 0,06

6 investor yang tertarik untuk menanamkan modal 0,05 3 0,15

7 pengaruh dari kenaikan harga BBM 0,06 1 0,06

8 perizinan usaha industri konveksi 0,03 3 0,09

9 kebijakan pemerintah terhadap pajak untuk industri konveksi 0,08 2 0,16

10 tukar Rupiah terhadap Dollar AS 0,08 1 0,08

1 2,58


(29)

Data untuk Eksternal Factor Evaluation (EFE) didapatkan dari hasil wawancara yang telah dikembangkan berdasarkan konsep 10 sektor lingkungan eksternal organisasi. Nilai bobot dan rating pada matriks EFE diperoleh dari wawancara kembali kepada pemilik perusahaan. Tahapan kerja Eksternal Factor Evaluation (EFE), yaitu :

 Membuat daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha. (critical success factor) untuk aspek eksternal yang mencakup perihal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bagi perusahaan.

Memberi bobot (weight) masing-masing critical success factor tadi dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak porting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Jumlah seluruh bobot harus 1,0.

Menentukan rating setiap critical success factor antara 1 sampai 4. Skala rating ditentukan dengan memberikan skala mulai dari 1 (poor) hingga 4 (outstanding). Variabel yang bersifat posotif (Variabel Peluang) diberi nilai mulai dari +1 hingga +4 (Peluang sangat besar). Sedangkan variabel yang bersifat negatif adalah kebalikannya. Sebagai contoh, jika ancamannya sangat besar, maka diberi nilai 1. Sedangkan jika ancamannya sedikit, diberi nilai 1.

Mengalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua critical success factor.

 Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan total bagi perusahaan yang dinilai.

4.3 Penyusunan Strategi Tahap 2 (Matching Satage)

4.3.1 Matriks Internal – Eksternal (Martiks IE)

Input dari matriks interal – eksternal ini adalah total skor dari internal factor evaluation matrix dan external factor evaluation matrix. Dalam penelitian ini, total skor dari internal factor evaluation matrix untuk konsumen akhir dan reseller adalah sebesar 2,67 dan 2,63 yang dapat dilihat pada tabel 5.4. Sedangkan, total skor dari internal factor evaluation matriks adalah sebesar 2,58 yang dapat dilihat pada tabel 5.5. Jika dilihat dalam matriks IE, perusahaan pada saat ini sedang berada pada kolom 5 yakni masa pertumbuhan.

Kuat Rata - rata Lemah 3,0 - 4,0 2,0 - 2,99 1,0 - 1,99 Sb. Y

4 3 2 1

Tinggi 3,0 - 4,0 3

Sedang 2,0 - 2,99 2

Rendah 1,0 - 1,99 1

Sb. X (IFE Matrix)

I II III

IV V VI

Hold and Maintain

Harvest or Divest

VII VIII IX

(EFE Matrix)

Gambar 4 - Matriks Internal – Eksternal

Perusahaan yang berada pada kolom kelima paling baik dikendalikan dengan strategi – strategi Hold dan Maintain. Strategi – strategi umum yang dipakai yaitu strategi Market Penetration dan Product Development.


(30)

4.3.2 Ma tr ik s S tr eg th , Wea k n es s, O ppor tu n ity , an d Thr ea t ( Ma rt ik s S W O T ) Mat ri k s i n i d ap at m en g g a m b ar k an secar a jel as b ag ai m an a p el u an g d an an cam an ek st er n al y ang di ha da pi ol eh pe rus aha an da p at d is es ua ik an de ng an k e k ua ta n da n k el em aha n y ang d im ilik in y a T ab el 9 – M at ri k s S W O T K ons um en A k hi r IFE

2. Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk 1. Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan 8. Kesesuaian bahan dengan yang dipesan 3. Kualitas jahitan yang baik

9. Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan 4. Kualitas sablon / bordir yang baik 13. Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu 5. Kualitas bordir yang baik 14. Pembayaran dapat dicicil 6. Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan Process 16. Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… ) 7. Kesesuaian model dengan yang dipesan

21. Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan 10. Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan 22. Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan 11. Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen 23. Indentitas perusahaan yang jelas Price 12. Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat 24. Adanya garansi bila ada barang yang cacat Promotion 15. Media promosi dengan menggunakan media elektronik

17. Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..) 18. Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat) 19. Kepastian waktu lama pembuatan produk

People 20. Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan

EFE

Peluang ( O )

1. kekurangan dari pesaing Memanfaatkan kekuatan produk untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan lain Prod Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

2. peluang menjalin kerjasama antara perusahaan konveksi dengan perusahaan lain (S2,4,5,11 & O2) (W3,6,7,8,9,10,12 & W6) 3. pengaruh persaingan supplier terhadap industri konveksi

4. tingkat kesulitan melakukan pinjaman modal dari bank Mengedepankan promosi tentang kekuatan perusahaan pada media elektronik Memperluas promosi terutama pada media elektronik

5. suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank (S2,14,22 & O1) (W15 & O1,6)

6. perkembangan jumlah potential user industri konveksi

7. pengaruh trend fashion Prod Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru Prod

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk mempersingkat waktu produksi

(S22 & O7) (W19 & O4,5)

Ancaman ( T )

1. Kelebihan pesaing Prod Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Prod Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

2. ketersediaan pekerja trampil (S4,5 & T2) (W3,6,7,8,9,10 & T2,4)

3. masuk ke dalam perserikatan pekerja mempengaruhi kinerja

4. tingkat loyalitas konsumen pada industri konveksi Prod Menjaga kualitas produk agar tetap baik Mencari supplier dengan harga dan kualitas terbaik

5. perkembangan teknik produksi industri konveksi (S4,5 & T4) (W12 & T7,10)

6. investor yang tertarik untuk menanamkan modal

7. pengaruh dari kenaikan harga BBM Prod Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

8. perizinan usaha industri konveksi (W19 & T5)

9. kebijakan pemerintah terhadap pajak untuk industri konveksi 10. tukar Rupiah terhadap Dollar AS

Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )

Product Product Price People Physical Evidence Process

ST STRATEGI WT STRATEGI


(31)

T ab el 1 0 – Mat ri k s S WO T R esel le r IFE

2. Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk 1. Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan 4. Kualitas sablon / bordir yang baik 3. Kualitas jahitan yang baik

5. Kualitas bordir yang baik 6. Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan 11. Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen 7. Kesesuaian model dengan yang dipesan Price 14. Pembayaran dapat dicicil 8. Kesesuaian bahan dengan yang dipesan

20. Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan 9. Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan 21. Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan 10. Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan 22. Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan 12. Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat Physical Evidence 23. Indentitas perusahaan yang jelas 13. Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu

Promotion 15. Media promosi dengan menggunakan media elektronik 16. Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… ) 17. Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..) 18. Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat) 19. Kepastian waktu lama pembuatan produk

hysical Eviden24. Adanya garansi bila ada barang yang cacat

EFE

Peluang ( O )

1. kekurangan dari pesaing Memanfaatkan kekuatan produk untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan lain Prod Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

2. peluang menjalin kerjasama antara perusahaan konveksi dengan perusahaan lain (S2,8,9 & O2) (W1,3,4,5,6,7,10,11 &W6) 3. pengaruh persaingan supplier terhadap industri konveksi

4. tingkat kesulitan melakukan pinjaman modal dari bank Mengedepankan promosi tentang kekuatan perusahaan pada media elektronik Memperluas promosi terutama pada media elektronik

5. suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank (S2,13,22 & 01) (W15 & O1,6)

6. perkembangan jumlah potential user industri konveksi

7. pengaruh trend fashion Prod Prod

(S22 & O7) (W19 & O4,5)

Ancaman ( T )

1. Kelebihan pesaing Prod Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Prod Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

2. ketersediaan pekerja trampil (S8,9 & T2) (W1,3,4,5,6,7,10,11 & T2)

3. masuk ke dalam perserikatan pekerja mempengaruhi kinerja

4. tingkat loyalitas konsumen pada industri konveksi Prod Menjaga kualitas produk agar tetap baik Mencari supplier dengan harga dan kualitas terbaik

5. perkembangan teknik produksi industri konveksi (S4,5 & T4) (W12 & T7,10)

6. investor yang tertarik untuk menanamkan modal

7. pengaruh dari kenaikan harga BBM Prod Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

8. perizinan usaha industri konveksi (W19 & T5)

9. kebijakan pemerintah terhadap pajak untuk industri konveksi 10. tukar Rupiah terhadap Dollar AS

People

Price

ST STRATEGI WT STRATEGI

SO STRATEGI WO STRATEGI

Product

Process

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru

Product


(32)

A. Penyusunan Strategi Tahap 3 (Decition Satage)

Berdasarkan hasil pada tahap 2 (Tahap Penyesuaian), penelitian dapat kembali dilanjutkan pada tahap keputusan, yaitu dengan menggunakan Quantitative Strategies Planning Matriks (QSPM). Srategi alternatif yang terpilih dari hasil Matching Stage yang akan diolah pada tahap decision stage yaitu :

Strategi 1 : Product Development Strategi 3 : Market Penetration

Dari hasil matriks QSPM konsumen akhir, didapat total attractiveness score (TAS) dari masing – masing alternatif strategi, berikut adalah hasilnya:

Tabel 11 – QSPM Konsumen Akhir

AS TAS AS TAS (1) (2) (3)=(1)X(2) (6) (7)=(1)X(6)

1 kekurangan dari pesaing (Promosi Sosmed) 0,06 2 0,12 4 0,24 2 peluang menjalin kerjasama antara perusahaan konveksi dengan perusahaan lain 0,08 4 0,32 4 0,32 3 pengaruh persaingan supplier terhadap industri konveksi 0,07 4 0,28 3 0,21 4 tingkat kesulitan melakukan pinjaman modal dari bank 0,04 2 0,08 3 0,12 5 suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank 0,07 3 0,21 4 0,28 6 perkembangan jumlah potential user industri konveksi 0,08 4 0,32 4 0,32

7 pengaruh trend fashion 0,04 4 0,16 4 0,16

8 Kelebihan pesaing 0,04 4 0,16 3 0,12

9 ketersediaan pekerja trampil 0,08 4 0,32 3 0,24 10 masuk ke dalam perserikatan pekerja mempengaruhi kinerja 0,03 3 0,09 3 0,09 11 tingkat loyalitas konsumen pada industri konveksi 0,08 4 0,32 4 0,32 12 perkembangan teknik produksi industri konveksi 0,03 3 0,09 4 0,12 13 investor yang tertarik untuk menanamkan modal 0,05 4 0,2 4 0,2 14 pengaruh dari kenaikan harga BBM 0,06 4 0,24 3 0,18 15 perizinan usaha industri konveksi 0,03 2 0,06 3 0,09 16 kebijakan pemerintah terhadap pajak untuk industri konveksi 0,08 4 0,32 4 0,32 17 tukar Rupiah terhadap Dollar AS 0,08 4 0,32 4 0,32

2 Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk 0,039 3 0,116 3 0,116 8 Kesesuaian bahan dengan yang dipesan 0,042 4 0,167 3 0,125 9 Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan 0,041 4 0,165 3 0,124 13 Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu 0,041 4 0,163 3 0,122

14 Pembayaran dapat dicicil 0,038 4 0,151 4 0,151

16 Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… ) 0,041 4 0,165 4 0,165 21 Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan 0,041 4 0,163 3 0,122 22 Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan 0,039 4 0,157 3 0,118 23 Indentitas perusahaan yang jelas 0,043 4 0,171 3 0,128 24 Adanya garansi bila ada barang yang cacat 0,042 4 0,167 3 0,125 1 Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan 0,043 4 0,171 3 0,128 3 Kualitas jahitan yang baik 0,044 4 0,175 3 0,131 4 Kualitas sablon / bordir yang baik 0,044 4 0,177 3 0,133

5 Kualitas bordir yang baik 0,043 4 0,173 3 0,130

6 Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan 0,045 4 0,181 3 0,136 7 Kesesuaian model dengan yang dipesan 0,044 4 0,177 4 0,177 10 Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan 0,042 4 0,167 4 0,167 11 Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen 0,038 3 0,113 4 0,151 12 Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat 0,041 4 0,163 4 0,163 15 Media promosi dengan menggunakan media elektronik 0,041 3 0,124 4 0,165 17 Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..) 0,044 4 0,175 4 0,175 18 Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat) 0,045 4 0,179 4 0,179 19 Kepastian waktu lama pembuatan produk 0,039 4 0,157 3 0,118 20 Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan 0,042 4 0,167 4 0,167

7,492 7,065 Faktor Eksternal

Faktor Internal

Faktor Utama Weight

Alternatif Strategi

Product Development Maket Penetration No.


(33)

Tabel 12 – QSPM Reseller

AS TAS AS TAS (1) (2) (3)=(1)X(2) (6) (7)=(1)X(6)

1 kekurangan dari pesaing (Promosi Sosmed) 0,06 2 0,12 4 0,24 2 peluang menjalin kerjasama antara perusahaan konveksi dengan perusahaan lain 0,08 4 0,32 4 0,32 3 pengaruh persaingan supplier terhadap industri konveksi 0,07 4 0,28 3 0,21 4 tingkat kesulitan melakukan pinjaman modal dari bank 0,04 2 0,08 3 0,12 5 suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank 0,07 3 0,21 4 0,28 6 perkembangan jumlah potential user industri konveksi 0,08 4 0,32 4 0,32

7 pengaruh trend fashion 0,04 4 0,16 4 0,16

8 Kelebihan pesaing 0,04 4 0,16 3 0,12

9 ketersediaan pekerja trampil 0,08 4 0,32 3 0,24 10 masuk ke dalam perserikatan pekerja mempengaruhi kinerja 0,03 3 0,09 3 0,09 11 tingkat loyalitas konsumen pada industri konveksi 0,08 4 0,32 4 0,32 12 perkembangan teknik produksi industri konveksi 0,03 3 0,09 4 0,12 13 investor yang tertarik untuk menanamkan modal 0,05 4 0,2 4 0,2 14 pengaruh dari kenaikan harga BBM 0,06 4 0,24 3 0,18 15 perizinan usaha industri konveksi 0,03 2 0,06 3 0,09 16 kebijakan pemerintah terhadap pajak untuk industri konveksi 0,08 4 0,32 4 0,32 17 tukar Rupiah terhadap Dollar AS 0,08 4 0,32 4 0,32

2 Keberagaman kain yang tersedia untuk membuat produk 0,038 3 0,115 3 0,115 4 Kualitas sablon / bordir yang baik 0,041 4 0,165 3 0,124

5 Kualitas bordir yang baik 0,040 4 0,161 3 0,121

11 Kerapihan kemasan produk saat sampai ke konsumen 0,038 4 0,153 3 0,115

14 Pembayaran dapat dicicil 0,040 4 0,161 4 0,161

20 Pekerja sedia dan siap membantu bila ada masalah / keluhan 0,040 4 0,161 4 0,161 21 Keramahan Pekerja dalam melayani pelanggan 0,040 4 0,161 3 0,121 22 Pekerja dapat memberikan saran design / bahan untuk produk yang dipesan 0,038 4 0,153 3 0,115 23 Indentitas perusahaan yang jelas 0,040 4 0,161 3 0,121 1 Keberagaman produk yang dapat dibuat / dipesan 0,040 4 0,161 3 0,121 3 Kualitas jahitan yang baik 0,045 4 0,181 3 0,136 6 Kesesuaian ukuran dengan yang dipesan 0,043 4 0,173 3 0,130 7 Kesesuaian model dengan yang dipesan 0,043 4 0,173 3 0,130 8 Kesesuaian bahan dengan yang dipesan 0,042 4 0,169 3 0,127 9 Kesesuaian warna sablon dengan yang dipesan 0,044 4 0,177 3 0,133 10 Kesesuaian gambar sablon dengan yang dipesan 0,043 4 0,173 4 0,173 12 Harga yang sesuai dengan kualitas produk yang dibuat 0,044 4 0,177 4 0,177 13 Adanya potongan harga apabila memesan dengan jumlah tertentu 0,041 3 0,124 4 0,165 15 Media promosi dengan menggunakan media elektronik 0,043 4 0,173 4 0,173 16 Kemudahan proses pemesanan (by phone, by email, dsb… ) 0,043 3 0,130 4 0,173 17 Kemudahan proses pembayaran (Kartu Kredit, Giro, Cek, dsb..) 0,043 4 0,173 4 0,173 18 Kemudahan proses pengiriman (Barang dapat dikirim ke berbagai tempat) 0,042 4 0,169 4 0,169 19 Kepastian waktu lama pembuatan produk 0,039 4 0,157 3 0,118 24 Adanya garansi bila ada barang yang cacat 0,043 4 0,173 4 0,173

7,487 7,075 No. Faktor Utama Weight

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Alternatif Strategi

Product Development Maket Penetration

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa strategi Product Development memiliki nilai total attractiveness score (TAS) yang paling besar, sehingga strategi ini adalah strategi pilihan yang utama bagi perusahaan.

5.1 Usuluan

Berdasarkan hasil dari kedua matriks IE yang menunjukan bahwa perusahaan sedang berada di wilayah kolom kelima, matriks SWOT, dan dipilih dengan metode QSPM, hasil total attractiveness score (TAS) terbesar untuk kedua segmen adalah Strategi 1 (Product Development).


(34)

5.1.1 Usulan untuk segmentasi 1

Tabel 13 -Rangkuman Strategi Intensif Terpilih (konsumen akhir)

Jenis Strategi Strategi Alternatif Strategi

Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Menjaga kualitas produk agar tetap baik

Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk mempersingkat waktu produksi

Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

Product Develeopment SO

WO

ST

WT

Berdasarkan targeting perusahaan pada segmen 1, menunjukan bahwa yang menjadi target merupakan para pegawai dan pelajar yang berdomisili di Bandung dan Jakarta, mendapatkan info perusahaan dari forum online dan Broadcast BBM, dan tanggapan target ketika mendapatkan barang yang cacat. Setra berdasarkan positioning dan hasil uji hipotesis ketidakpuasan. Maka, hal yang diusulka penulis bagi perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan Pelayanan

Menurut hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan, para konsumen jasa konveksi merupakan konsumen yang amat keritis dalam memilih jasa konveksi yang akan digunakan. Salah satunya adalah faktor pelayanan kepada konsumen. Hal yang perlu menjadi prioritas dalam perbaikan untuk meningkatkan pelayanan dapat dilihat dari hasil uji hipotesis, yakni:

• Mempermudah proses pembayaran dengan cara menerima giro, cek, dan menyediakan layanan debit dari beragam bank.

• Mempermudah proses pengiriman dengan menyediakan layanan pengiriman yang dapat menjangkau kawasan mana saja, terutama pada wilayah kota Bandung. • Memberikan kepastian waktu penyelesaian pembuatan produk kepada konsumen • Menyediakan layanan costumer service yang selalu siap sedia, menerima keluhan

dan saran dari konsumen.

2) Menetapkan Serta Meningkatkan Standar Kualitas Produk

Perilaku konsumen yang kritis dalam memilih jasa konveksi, dapat membuat konsumen beralih pada perusahaan lain. Penetapan dan peningkatan kualitas produk dapat membuat konsumen loyal terhadap perusahaan, ditambah dengan kelebihan perusahaan dari pesaingnya dalam hal pelayanan kepada konsumen. Hal yang perlu menjadi prioritas dalam perbaikan untuk meningkatkan pelayanan dapat dilihat dari hasil uji hipotesis, yakni:

Menstandarkan ukuran dari setiap size yang dibuat oleh perusahaan dengan cara melakukan pelatihan, memasang tata cara kerja dan ketentuan ukuran - ukuran di tembok lantai produksi.

• Meningkatkan kualitas jahitan dengan cara melakukan pelatihan kepada pekerja dan memperketat pengawasan QC.

3) Memerhatikan Kesejahteraan Pekerja dan Melakukan Pelatihan

Pekerja adalah hal yang penting dalam rantai produksi perusahaan. Sulitnya mendapatkan pekerja terampil dalam industri konveksi, menjadi ancaman jika sewaktu


(1)

5.1.1 Usulan untuk segmentasi 1

Tabel 13 -Rangkuman Strategi Intensif Terpilih (konsumen akhir)

Jenis Strategi Strategi Alternatif Strategi

Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Menjaga kualitas produk agar tetap baik

Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk mempersingkat waktu produksi

Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

Product Develeopment SO

WO

ST

WT

Berdasarkan targeting perusahaan pada segmen 1, menunjukan bahwa yang menjadi target merupakan para pegawai dan pelajar yang berdomisili di Bandung dan Jakarta, mendapatkan info perusahaan dari forum online dan Broadcast BBM, dan tanggapan target ketika mendapatkan barang yang cacat. Setra berdasarkan positioning dan hasil uji hipotesis ketidakpuasan. Maka, hal yang diusulka penulis bagi perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan Pelayanan

Menurut hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan, para konsumen jasa konveksi merupakan konsumen yang amat keritis dalam memilih jasa konveksi yang akan digunakan. Salah satunya adalah faktor pelayanan kepada konsumen. Hal yang perlu menjadi prioritas dalam perbaikan untuk meningkatkan pelayanan dapat dilihat dari hasil uji hipotesis, yakni:

• Mempermudah proses pembayaran dengan cara menerima giro, cek, dan menyediakan layanan debit dari beragam bank.

• Mempermudah proses pengiriman dengan menyediakan layanan pengiriman yang dapat menjangkau kawasan mana saja, terutama pada wilayah kota Bandung.

• Memberikan kepastian waktu penyelesaian pembuatan produk kepada konsumen

Menyediakan layanan costumer service yang selalu siap sedia, menerima keluhan dan saran dari konsumen.

2) Menetapkan Serta Meningkatkan Standar Kualitas Produk

Perilaku konsumen yang kritis dalam memilih jasa konveksi, dapat membuat konsumen beralih pada perusahaan lain. Penetapan dan peningkatan kualitas produk dapat membuat konsumen loyal terhadap perusahaan, ditambah dengan kelebihan perusahaan dari pesaingnya dalam hal pelayanan kepada konsumen. Hal yang perlu menjadi prioritas dalam perbaikan untuk meningkatkan pelayanan dapat dilihat dari hasil uji hipotesis, yakni:

Menstandarkan ukuran dari setiap size yang dibuat oleh perusahaan dengan cara melakukan pelatihan, memasang tata cara kerja dan ketentuan ukuran - ukuran di tembok lantai produksi.

• Meningkatkan kualitas jahitan dengan cara melakukan pelatihan kepada pekerja dan memperketat pengawasan QC.

3) Memerhatikan Kesejahteraan Pekerja dan Melakukan Pelatihan

Pekerja adalah hal yang penting dalam rantai produksi perusahaan. Sulitnya mendapatkan pekerja terampil dalam industri konveksi, menjadi ancaman jika sewaktu


(2)

– waktu pekerja berhenti karena merasa tidak diperdulikan oleh pemilik perusahaan, oleh karena itu kesejahteraan pekerja amat penting untuk diperhatikan. Melakukan pelatihan juga berpengaruh dalam meningkatkan serta menetapkan standar kualitas produk, hal ini dilakukan agar produk yang sampai ketangan konsumen, tidak membuat konsumen kecewa. Ini juga menguntungkan bagi perusahaan karena tidak perlu melakukan dan menerima keluhan dari konsumen.

4) Menyeleksi Supplier

Selain pekerja, supplier juga sangat berpengaruh. Dari hasil wawancara kepada pemilik perusahaan, menunjukan bahwa persaingan yang ada saat ini diantara para supplier bahan baku industri konveksi, membuat supplier berlomba – lomba untuk memberikan yang terbaik bagi konsumnenya. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa:

• Konsumen tidak puas karena harga tidak sesuai dengan kualitas barang.

• Konsumen tidak atas ketidakpastian waktu pembuatan produk

Sehingga, pemilik perusahaan dapat menseleksi supplier yang ada. Supplier dengan kelengkapan bahan baku yang dibutuhkan dan waktu pengiriman yang tepat, mempermudah pemilik untuk merencanakan jadwal produksi, sehingga konsumen tidak terlalu lama menunggu barang pesanannya selesai, atau setidaknya pemilik dapat menginformasikan waktu penyelesaian pembuatan produk. Supplier yang memberikan harga yang baik, dapat membuat pemilik perusahaan memberikan harga yang baik juga pada konsumen.

5) Meminjam modal untuk persingkat rentang waktu antara pemesanan dan pengiriman produk

Rentang waktu atau lama penyelesaian produk merupakan hal penting yang diperhatikan oleh konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus memperbaki lini produksi agar perusahaan dapat memperkecil waktu pembuatan produk yang dipesan oleh konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah mesin, menambah tenaga kerja, memperbaharui mesin atau teknologi produksi, mengadakan

maintenance mesin – mesin, serta melakukan pelatihan kepada karyawan. 5.1.2 Usulan untuk segmentasi 2

Tabel 14 - Rangkuman Strategi Intensif Terpilih (konsumen reseller)

Jenis Strategi Strategi Alternatif Strategi

Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk

mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Menjaga kualitas produk agar tetap baik

Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru

Product Develeopment SO

WO

ST

WT

Berdasarkan targeting perusahaan pada segmen 2, menunjukan bahwa yang menjadi target merupakan para Reseller atau wiraswasta yang berdomisili di Bandung, mendapatkan info perusahaan dari forum online, teman dan Broadcast BBM, dan tanggapan target ketika


(3)

mendapatkan barang yang cacat. Setra berdasarkan positioning dan hasil uji hipotesis ketidakpuasan. Maka, hal yang diusulka penulis bagi perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan Serta Meningkatkan Standar Kualitas Produk

Perilaku konsumen yang kritis dalam memilih jasa konveksi, dapat membuat konsumen beralih pada perusahaan lain. Penetapan dan peningkatan kualitas produk dapat membuat konsumen loyal terhadap perusahaan, ditambah dengan kelebihan perusahaan dari pesaingnya dalam hal pelayanan kepada konsumen. Hal yang perlu menjadi prioritas dalam perbaikan untuk meningkatkan pelayanan dapat dilihat dari hasil uji hipotesis, yakni:

Menstandarkan ukuran dari setiap size yang dibuat oleh perusahaan dengan cara melakukan pelatihan, memasang tata cara kerja dan ketentuan ukuran - ukuran di tembok lantai produksi.

• Meningkatkan kualitas jahitan dengan cara melakukan pelatihan kepada pekerja dan memperketat pengawasan QC.

• Menyesuaikan model dengan yang dipesan dengan cara melakukan pelatihan pekerja dan memberikan sangsi sesuai kebijakan pemilik, agar meminimalkan terjadinya kesalahan.

2) Meningkatkan Pelayanan

Menurut hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan, para konsumen jasa konveksi merupakan konsumen yang amat keritis dalam memilih jasa konveksi yang akan digunakan. Salah satunya adalah faktor pelayanan kepada konsumen. Hal yang perlu menjadi prioritas dalam perbaikan untuk meningkatkan pelayanan dapat dilihat dari hasil uji hipotesis, yakni:

• Mempermudah proses pembayaran dengan cara menerima giro, cek, dan menyediakan layanan debit dari beragam bank.

• Mempermudah proses pengiriman dengan menyediakan layanan pengiriman yang dapat menjangkau kawasan mana saja, terutama pada wilayah kota Bandung.

• Memberikan kepastian waktu penyelesaian pembuatan produk kepada konsumen

Menyediakan layanan costumer service yang selalu siap sedia, menerima keluhan dan saran dari konsumen.

3) Mempersingkat rentang waktu antara pemesanan dan pengiriman produk

Rentang waktu atau lama penyelesaian produk merupakan hal penting yang diperhatikan oleh konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus memperbaki lini produksi agar perusahaan dapat memperkecil waktu pembuatan produk yang dipesan oleh konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah mesin, menambah tenaga kerja, memperbaharui mesin atau teknologi produksi, serta melakukan pelatihan kepada karyawan.

4) Memperketat Quality Control (QC) dan memberikan pelatihan pada pekerja

Berdasarkan perilaku konsumen tentang hal menerima barang yang cacat, Quality

Control harus diperketat. Dan memberikan pelatihan kepada pekerja. Hal ini dilakukan

untuk menghindari kembalinya barang untuk diperbaiki, mempersingkat waktu pembuatan produk, serta menjaga citra atau positioning perusahaan.


(4)

5.2 Kesimpulan

A. Dari Uji Hipotesis, dapat dilihat ketidakpuasan yang dirasakan konsumen.

Ketidakpuasan konsumen ditunjukkan jika rata - rata tingkat performansi lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kepentingan (ZHitung < Zα ) pada taraf nyata 0,05.

• Untuk hasil Uji Hipotesis Kepuasan konsumen akhir, konsumen tidak puas dengan pernyataan Keberagaman produk yang dapat dipesan, Kualitas jahitan, Kualitas sablon, Kualitas bordir, Kesesuaian ukuran, model, serta gambar yang dipesan, Kerapihan kemasan, Harga yang sesuai dengan kualitas, Media promosi elektronik, Kemudahan pemesanan dan pengiriman, Kepastian waktu penyelesaian produk, dan Pekerja yang siap membantu.

Untuk hasil Uji Hipotesis Kepuasan reseller, konsumen tidak puas dengan pernyataan Keberagaman produk yang dapat dipesan, Kualitas jahitan, Kesesuaian ukuran, model, warna, bahan serta gambar yang dipesan, Harga yang sesuai dengan kualitas, Adanya potongan harga, Media promosi elektronik, Kemudahan pemesanan, pembayaran, dan pengiriman, Kepastian waktu penyelesaian produk, dan Adamya garansi bila produk cacat.

B. Berdasarkan hasil dari Matriks SWOT, dan strategi intensif yang terpilih dari hasil hasil

total attractiveness score (TAS) terbesar untuk kedua segmen adalah Strategi 1 (Product Development). Berikut adalah rangkumannya:

Tabel 15 - Rangkuman Strategi Intensif Terpilih (konsumen akhir)

Jenis Strategi Strategi Alternatif Strategi

Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Menjaga kualitas produk agar tetap baik

Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk mempersingkat waktu produksi

Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

Product Develeopment SO

WO

ST

WT

Tabel 16 - Rangkuman Strategi Intensif Terpilih (Reseller)

Jenis Strategi Strategi Alternatif Strategi

Meningatkan kualitas dan pengawasan QC untuk menjaga citra baik dan mendapatkan potential user

Meminjam modal untuk mengadakan pelatihan dan melakukan perbaikan mesin - mesin untuk

mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan produksi kepada para pekerja Menjaga kualitas produk agar tetap baik

Melakukan pelatihan produksi kepada para pekerja

Mengikuti atau memperbaiki teknik produksi untuk mempersingkat waktu produksi

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan serta pengetahuan pekerja tentang bahan dan design fashion terbaru

Product Develeopment SO

WO

ST


(5)

C. Berdasarkan hasil dari kuesioner penelitian, dapat disimpulkan strategi dan positioning yang tepat bagi perusahaan. Pola targeting yang digunakan adalah Selective

Specialization. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian,

walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

Targetting konsumen akhir adalah konsumen yang bekerja sebagai pelajar dan pegawai,

bertempat tinggal di Bandung dan Jakarta, membeli produk untuk konsumsi pribadi atau kelompok, dan sering memesan produk jaket, hoodie, jersey, dan t-shirt.

Sedangkan targetting Reseller adalah konsumen yang bekerja sebagai wiraswasta dan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Bandung, membeli produk untuk dijual kembali, dan sering memesan produk jaket, hoodie, jersey, dan t-shirt.

Usulan yang diberikan penulis adalah berupa slogan yaitu : “CV. X, Harga sahabat, Kualitas

dunia.” Maksud dari slogan tersebut adalah, konsumen mendapatkan barang pesanan dengan

harga yang murah, namun berkualitas.

5.3 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya :

1. Melakukan penelitian tentang persaingan dengan competiror (Correspondence Analysis (CA).

2. Melakukan penelitian tentang kesenjangan (gap) antara Harapan dengan Persepsi dalam setiap variabel (Importance Performance Analysis (IPA)).

3. Melakukan Internal dan External Factor Evaluation Matrix dengan makximal 15 variabel agar penelitian lebih terfokus.

6. Daftar Pustaka

1. Kotler. Dan Keller; “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, Edisi 13, Erlangga, Jakarta, 2009. 2. Kotler, Philip; “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, Edisi Milenium, PT Prehalliondo, Jakarta,

2004.

3. Richard, L Daft; “Orgaization Theory and Design”, fourth edition.

4. Sugiyono; “Metode Penelitian Administrasi”, CV. Alfabeta, Bandung, 2006.

5. Umar, Husein; “Strategic Manajement in Action”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1.

Kotler. Dan Keller; “Manajemen Pemasaran”

, Jilid 1, Edisi 13, Erlangga,

Jakarta, 2009.

2.

Kotler, Philip; “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, Edisi Milenium, PT

Prehalliondo, Jakarta, 2004.

3.

Richard, L Daft; “Orgaization Theory and Design”, fourth edition.

4.

Sugiyono

; “Metode Penelitian Administrasi”, CV. Alfabeta, Bandung, 2006.

5.

Umar, Husein; “Strategic Manajement in Action”, PT. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2001.