Efektivitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah.

(1)

ABSTRACT

This study aims to determine the potential and contribution to the local tax revenue (PAD) and the effectiveness of tax collection in the city of Bandung. This study is a descriptive analysis. Analysis done by looking at the potential, contributing to the local tax revenue for the year 2008/2009 - 2012/2013, and calculate the effectiveness of each year. Results of this study demonstrate that the average potential regional tax for the year 2008/2009 - 2012/2013 by 60% per year, the average contribution to the Local Tax Revenue by 75.89%, the average effectiveness of Local Tax for the year 2008/2009 - 2012/2013 amounted to 108.70%.

Keywords: Potential Local Tax, Local Tax Contributions, Revenue (PAD), Regional Tax Collection Effectiveness.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya potensi dan kontribusi pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan efektivitas pemungutan pajak di Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Analisis dilakukan dengan melihat potensi, kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan daerah selama tahun 2008/2009 – 2012/2013, dan menghitung tingkat efektivitas masing-masing tahun. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa rata-rata potensi Pajak Daerah selama tahun 2008/2009 – 2012/2013 sebesar 60% per tahunnya, rata-rata kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 75,89%, rata-rata efektivitas Pajak Daerah selama tahun 2008/2009 – 2012/2013 sebesar 108,70%.

Kata kunci: Potensi Pajak Daerah, Kontribusi Pajak Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Efektivitas Pemungutan Pajak Daerah.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 5


(4)

2.1.1 Efektivitas ... 5

2.1.2 Potensi ... 5

2.1.3 Kontribusi ... 6

2.1.4Pengertian Pajak ... 6

2.1.5 Pengelompokan Pajak ... 7

2.1.6 Pajak Daerah ... 9

2.1.7 Jenis Pajak Daerah ... 10

2.1.8Efektivitas Pajak Daerah ... 25

2.1.9Potensi Pajak Daerah ... 25

2.1.10Kontribusi Pajak Daerah ... 26

2.1.11 Sumber Pendapatan Daerah ... 26

2.2 Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 29

3.1Metode Penelitian ... 29

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 29

3.1.2Objek Penelitian ... 29

3.2Sumber Data ... 29

3.3 Teknik Pengumpulan data ... 30

3.4 Metode Analisis Data ... 31


(5)

4.1Hasil Penelitian ... 33

4.1.1Potensi Pajak Daerah di Kota Bandung ... 33

4.1.2Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah diKota Bandung tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 37

4.1.3Efektivitas Pajak Daerah di kota Bandung tahun 2008/2009 – 2012/2013.. ... 44

4.2 Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 54


(6)

DAFTAR GAMBAR


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel I Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 33

Tabel II Hasil Olahan Data ... 35

Tabel III Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah(PAD) di Kota Bandung tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 37

Tabel IV Efektivitas Pajak Daerah di Kota Bandung tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 44


(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Realisasi Pajak Daerah di Kota Bandung tahun 2008/2009 – 2012/2013.. ... 36 Grafik 2 Presentase Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung

Tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 40 Grafik 3 Presentase Pajak Daerah dan Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung

Tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 41 Grafik 4 Presentase Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di

Kota Bandung Tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 42 Grafik 5 Presentase Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di

Kota Bandung Tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 43 Grafik 6 Presentase Efektivitas Pajak Daerah di Kota Bandung Tahun 2008/2009 –

2012/2013 ... 47 Grafik 7 Presentase Efektivitas Pajak Daerah di Kota Bandung Tahun 2008/2009 –


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Output SPSS... 54

Lampiran 2. Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2008/2009 – 2012/2013 ... 55

Lampiran 3. Kontribusi Pajak Daerah Tahun 2008/2009 - 2012/2013 ... 57

Lampiran 4. Efektivitas Pajak Daerah Tahun 2008/2009 - 2012/2013 ... 59


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pelaksanaan otonomi daerah mengharuskan setiap daerah untuk membiayai dan mengatur keuangan daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pendapatan daerah diperoleh dengan cara mengoptimalkan pengelolaan sumber kekayaan daerah yang dimiliki oleh masing-masing daerah (Agus, 2008). Salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diandalkan Pemerintah adalah dari sektor pajak. Pajak daerah berpotensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini dibuktikan oleh Agus (2008) dalam penelitiannya berjudul Efektivitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sukoharjo yang menyatakan bahwa pajak daerah memberikan kontribusi cukup besar dan sudah cukup efektif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2003/2004 – 2007/2008. Salah satu persoalan yang kerap terjadi masih adanya piutang pajak yang belum tertagih yang membuat realisasi pajak daerah tidak mencapai target yang telah ditentukan, permasalahan ini pun pernah dialami oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda )Kota Bandung.

Permasalahan yang terjadi menurut Nurhambali (2012) dalam tempo.co (27 Juli 2012), pemerintah Kota Bandung lamban dalam menyelesaikan piutang pajak tahun 2011 yang berjumlah sekitar Rp 3,8 Miliar. Jika melihat akumulasi dari tahun 2006 hingga 2011, piutang pajak itu mencapai angka Rp 23,4 Miliar. "Nilai pajak itu


(11)

tanah,"(Nurhambali, 2012). Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diterima Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), piutang itu berasal dari sektor perhotelan Rp 344 juta, restoran Rp 539 juta, hiburan Rp 72 juta, reklame Rp 469 juta, parkir Rp 59 juta, BPHTB Rp 2,1 miliar dan air tanah 135 juta. Menurut

Nurhambali (2012), persoalan ini mesti ditangani serius oleh pemerintah kota. Dinas yang memberikan izin usaha dengan dinas pendapatan daerah (Dispenda) Kota Bandung harus berkomunikasi, agar tidak terjadi piutang pajak dikemudian hari. Izin usaha hiburan yang dikelola oleh dinas terkait misalkan pariwisata, tidak seharusnya dinas memberikan izin operasionalnya, jika perusahaan yang dulu belum membayar pajak (Nurhambali, 2012).

Berdasarkan permasalahan di atas untuk mengetahui keefektivitasan pajak daerah, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) memerlukan informasi yang terjadi dilapangan. Informasi yang dapat digunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) adalah dengan melihat seberapa besar target dan realisasi suatu pajak daerah dan dapat dilihat juga dari besarnya kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah. Jika dalam pelaksanaannnya selalu melebihi target atau telah sesuai target yang telah ditentukan, ini berarti secara umum pemungutannya telah efektif, akan tetapi jika realisasi pajak daerah masih di bawah target yang ditentukan maka harus dilakukan perbaikan dalam pemungutan pajak daerah.

Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, maka penelitian ini membahas dan menganalisis mengenai “Efektivitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah”.


(12)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pokok pikiran yang dituangkan dalam latar belakang masalah, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini:

1. Seberapa besar Potensi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013 ?

2. Seberapa besar Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013 ?

3. Sejauh mana Tingkat Efektivitas yang dihasilkan dari pemungutan Pajak Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui besarnya Potensi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013.

2. Mengetahui besarnya Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013.

3. Mengetahui Tingkat Efektifitas yang dihasilkan pemungutan Pajak Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013.

1.4 Manfaat Penelitian


(13)

1. Penulis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan literature untuk

menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang efektivitas potensi pajak daerah sebagai sumber pendapatan asli daerah.

2. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sebagai bahan kajian dan referensi untuk menambah wawasan maupun untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

3. Dispenda Kota Bandung

Sebagai bahan informasi pelengkap atau masukan tambahan bagi pihak-pihak yang terkait yang berhubungan dengan penelitian ini tentang keefektivitasan potensi pajak daerah sebagai sumber pendapatan asli daerah.


(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dianalisis pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut :

1. Rata – rata kenaikan potensi penerimaan pajak daerah kota Bandung setiap tahunnya bisa mencapai 60% per tahunnya.

2. Rata – rata kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2012/2013 yaitu sebesar 75,89%. 3. Rata –rata efektivitas Pajak Daerah di Kota Bandung selama tahun 2008/2009

sampai dengan tahun 2012/2013 yaitu sebesar 108,70%, yang menandakan efektivitas Pajak Daerah di Kota Bandung sangat baik karena realisasi rata – rata Pajak Daerah selama tahun 2008/2009 sampai dengan 2012/2013 melebihi target yang ditetapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dirangkum di atas, sebagai masukan bagi Pemkot Kota Bandung dalam upaya peningkatan efektivitas Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka disarankan sebagai berikut:

1. Hasil realisasi diharapkan mampu meningkat secara signifikan sehingga mampu mengangkat pertumbuhan pajak daerah ke arah yang lebih tinggi dan menyumbangkan kontribusi yang lebih besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD)


(15)

dengan cara meningkatkan efektivitas pemungutan pajak daerah yang sudah ada secara optimal.

2. Pemerintah daerah kota Bandung agar lebih mengintensifkan pajak daerah yang sudah ada dan memperluas objek dari pajak daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abuyamin, O. (2012). Perpajakan Pusat dan Daerah. Bandung: Humaniora.

Agus, S. E. (2008). Efektivitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah.

Devas, N. (1989). Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia. Jakarta: UI Press.

Ghozali. (2009). Aplikasi Analisis Mulitivariate dengan Program SPSS . Semarang.

Gie, L. (1991). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Halim. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman - pengalaman . Yogyakarta.

Mardiasmo. (2002). Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Saragih. (2003). Desentealisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Waluyo, w. (2011). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

UU No.22 Tahun 1999 tentang pokok – pokok pemerintahan di daerah

UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)

http://www.tempo.co/read/news/2012/07/27/058419748/Piutang-Pajak-Perhotelan-Bandung-Rp-234-Miliar


(1)

tanah,"(Nurhambali, 2012). Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diterima Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), piutang itu berasal dari sektor perhotelan Rp 344 juta, restoran Rp 539 juta, hiburan Rp 72 juta, reklame Rp 469 juta, parkir Rp 59 juta, BPHTB Rp 2,1 miliar dan air tanah 135 juta. Menurut Nurhambali (2012), persoalan ini mesti ditangani serius oleh pemerintah kota. Dinas yang memberikan izin usaha dengan dinas pendapatan daerah (Dispenda) Kota Bandung harus berkomunikasi, agar tidak terjadi piutang pajak dikemudian hari. Izin usaha hiburan yang dikelola oleh dinas terkait misalkan pariwisata, tidak seharusnya dinas memberikan izin operasionalnya, jika perusahaan yang dulu belum membayar pajak (Nurhambali, 2012).

Berdasarkan permasalahan di atas untuk mengetahui keefektivitasan pajak daerah, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) memerlukan informasi yang terjadi dilapangan. Informasi yang dapat digunakan oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) adalah dengan melihat seberapa besar target dan realisasi suatu pajak daerah dan dapat dilihat juga dari besarnya kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah. Jika dalam pelaksanaannnya selalu melebihi target atau telah sesuai target yang telah ditentukan, ini berarti secara umum pemungutannya telah efektif, akan tetapi jika realisasi pajak daerah masih di bawah target yang ditentukan maka harus dilakukan perbaikan dalam pemungutan pajak daerah.

Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, maka penelitian ini membahas dan menganalisis mengenai “Efektivitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah”.


(2)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pokok pikiran yang dituangkan dalam latar belakang masalah, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini:

1. Seberapa besar Potensi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013 ?

2. Seberapa besar Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013 ?

3. Sejauh mana Tingkat Efektivitas yang dihasilkan dari pemungutan Pajak Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui besarnya Potensi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013.

2. Mengetahui besarnya Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013.

3. Mengetahui Tingkat Efektifitas yang dihasilkan pemungutan Pajak Daerah di Kota Bandung selama Tahun anggaran 2008/2009 – 2012/2013.

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi :


(3)

1. Penulis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan literature untuk

menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang efektivitas potensi pajak daerah sebagai sumber pendapatan asli daerah.

2. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini sebagai bahan kajian dan referensi untuk menambah wawasan maupun untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

3. Dispenda Kota Bandung

Sebagai bahan informasi pelengkap atau masukan tambahan bagi pihak-pihak yang terkait yang berhubungan dengan penelitian ini tentang keefektivitasan potensi pajak daerah sebagai sumber pendapatan asli daerah.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dianalisis pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu sebagai berikut :

1. Rata – rata kenaikan potensi penerimaan pajak daerah kota Bandung setiap tahunnya bisa mencapai 60% per tahunnya.

2. Rata – rata kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2012/2013 yaitu sebesar 75,89%. 3. Rata –rata efektivitas Pajak Daerah di Kota Bandung selama tahun 2008/2009

sampai dengan tahun 2012/2013 yaitu sebesar 108,70%, yang menandakan efektivitas Pajak Daerah di Kota Bandung sangat baik karena realisasi rata – rata Pajak Daerah selama tahun 2008/2009 sampai dengan 2012/2013 melebihi target yang ditetapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dirangkum di atas, sebagai masukan bagi Pemkot Kota Bandung dalam upaya peningkatan efektivitas Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka disarankan sebagai berikut:

1. Hasil realisasi diharapkan mampu meningkat secara signifikan sehingga mampu mengangkat pertumbuhan pajak daerah ke arah yang lebih tinggi dan menyumbangkan kontribusi yang lebih besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD)


(5)

dengan cara meningkatkan efektivitas pemungutan pajak daerah yang sudah ada secara optimal.

2. Pemerintah daerah kota Bandung agar lebih mengintensifkan pajak daerah yang sudah ada dan memperluas objek dari pajak daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abuyamin, O. (2012). Perpajakan Pusat dan Daerah. Bandung: Humaniora.

Agus, S. E. (2008). Efektivitas Evaluasi Potensi Pajak Daerah Sebagai Sumber

Pendapatan Asli Daerah.

Devas, N. (1989). Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia. Jakarta: UI Press.

Ghozali. (2009). Aplikasi Analisis Mulitivariate dengan Program SPSS . Semarang.

Gie, L. (1991). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Halim. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman -

pengalaman . Yogyakarta.

Mardiasmo. (2002). Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Saragih. (2003). Desentealisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Waluyo, w. (2011). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

UU No.22 Tahun 1999 tentang pokok – pokok pemerintahan di daerah

UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)

http://www.tempo.co/read/news/2012/07/27/058419748/Piutang-Pajak-Perhotelan-Bandung-Rp-234-Miliar