Reaktualisasi Gerakan Mahasiswa Pascareformasi.

Pikiran Rakyat
--o
4

5
20

o

SeJasa

6
21

o Mar OApr

.

Rabu

7

22

8

23

OMei

0

Kamis
9

24

(§)25

O.'un OJuJ

Jumat


11

26

0
12

o

Sabtu

27

0 Ags ~Sep

13

Minggu


14

28

15
29

OOkt

ONov

16
30

31

ODes

Reaktualisasi Gerakan Mahasiswa Pascareformasi


K

INI, dengan gagalnya
PRD merebut kursi parlemen, memudarnya
identitas politik mahasiswa (kampus) seiring dengan dinikmatinya
kebebasan berserikat atau berorganisasi di luar kampus, bahkan
ditunjukkan dengan keberadaan
sistem multipartai dan lantas pemilihan presiden secara langsung,
bukan saja format politik barn ini
memorak-pora,ndakan identitas
politik mahasiswa arahan Orde
Barn dalam skenario resi, tetapi
juga yang lebih penting lagi bagi
masa depan adalah meletakkan
kembali gerakan mahasiswa dalam konteks politik kontemporer
yapg telah bernbah.
Demikian ant!lr~ lain disampaikan oleh praktisi hukum dan
HAM Hendardi saat memberikan
orasi pada acara "Ziarah Gerakan
Mahasiswa" di Goethe Institute

Jakarta, beberapa waktu lalu yang
dilanjutkan dengan peluncuran
biJku Menyulut Lahan KeringPer- .
lawanan; Gerakan Mahasiswa
1990-an? Tributeto Andi Munajc:t.

Pernyataan Hendardi patut dikutip pada resensi buku ini karena
justru pada konteks hulah saat ini
eksistensi gerakan mahasiswa dipertanye.kan. Secara historis, sejak
tahun 1974 negara terns melakukan penekanan terhadap gerakan
mahasiswa. Akan tetapi, perlawanan mahasiswa muncul kembaIi mewarnai setiap zamannya. Oerakan moral pun diperjuangkan
dengan mogok makan, poster dan
petisi, berakhir dalam berondongan senapan atau lindasan tank.
Akhirnya, gerakan mahasiswa
di negeri ini mencapai momentum pada era reformasi, dengan
tumbangnya rezim Orde Barn di
bawah Soeharto. Akan tetapi,
ternyata, tujuan hakiki gerakan
moral mahasiswa akan hadirnya
entitas masyarakatmadani (civil

society)yangdiidamkantak sertamerta mewujud, paralel dengan
kebebasan yang diperoleh. Harapan mulia hadirnya kesejahteraan'rakyat masih dalam tataran
wacana karena yang lebih mengemuka adalah munculnya "raja-ra-

-

ja" kecil yang mengisap kesejahteraan itu demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Dalam konteks demikian, tak
salah jika tema kegiatan peluncuran buku ini adalah "ziarah gerakan mahasiswa" karena dengan
begitu kita mencoba membuat refleksi atas sejarah gerakan mahasiswa era 1990~an. Dari sana, kita
bisa mengkaji apakah yang sebetulnya bisa kita lakukan, untuk
mengembalikan elan vital mahasiswa sebagai gerakan moral (moral force) serta watch dogbagi setiap rezim yang bertolak belakang
dengan hadirnya kesejahteraan
hakiki bagi rakyat kebanyakan.
Buku ini bisa disebut sebagai
potret yang tidak hanya mengedepankan fakta-fakta sejarah, tetapi juga bernsaha menyajikan pilihan-pilihan strategi politik gerakan mahasiswa untuk beraliansi
dengan sektor rakyat. BUKuini,
sebagaimana termuat dala:~ judul
jilid juga didedikasikan untuk
mengingat almarhum Andi Munajat dan masa-masa

penting ge.."

rakan perlawanan mahasiswa di
tahun '90-an.
Buku ini ditulis sendiri oleh ak.
tivis yang terlibat langsung dalam
gerakan, seperti EX. Rl1dyGunawan, Yayan Sopyan, serta Nezar
Patria yang juga hadir memberikan orasi pada peluncuran buku
ini. Dengan begitu, apa yang terpapar dalam buku ini menj~di da.
ta dan bukti autentik perjalanan
dan sejarah gerakan mahasiswa
generasi 1990-an.
"Ziarah yang kita lakukan tentu bukan kepada satu makam, satu tempat ketika kehidupan sudah berhenti. Pada ziarah makam, yang hidup mun~kin sepenggal kenangan atau juga doa.
Semeniara itu, yang kita ziarahi
malam ini adalah satu masa, satu
rentang waktu ketika mahasiswa
dari pelbagai tempat bersatu,
mengamalkan teoti dan praktik
revolusioner, menguji bta dan
perbuatan," demikian salah satu

kutipan dari orasi Nezar Patria.
(Nurgantini, mahasiswaUnpad
Bandung)
***
~
-~~--

Buku

,Resensi

"

Judul Buku:
Menyulut Lahan Kering
Perlawanan; Gerakan Mahasiswa 1990-an? Tribute
to Andi Munajat
Penulis:
F.X. Rudy Gunawan, Wilson, Yayan Sopyan, dan
Nezar Patria.

Cetakan:

,

I, Agustus 2009
".

Kliping

Humos

Unpod

2009--

J