Contoh Makalah Agama Tentang Hubungan Antara Internet dengan Islam Makalah Internet dalam Perspektif Agama Islam

(1)

(INTERNET DALAM PERSPEKTIF ISLAM)

Disusun guna memenuhi Tugas mata kuliah Islam dan Sains.

Dosen Pengampu: Frida Agung Rohmadi, S.Si

Anggota Kelompok :

1. Fahrizal Surya Panuntun (08650057) 2. Anif Fitra Isfiyanto (08650059) 3. Ahmad Akbar Habibi (08650065) 4. Faizal Rijal Susanto (08650072)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2010


(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer sekitar tahun 1960. Jaringan komputer ini berfungsi agar pengguna komputer bisa bertukar informasi dan data dengan pengguna komputer lainnya. Pada awal diciptakannya, jaringan komputer dimanfaatkan oleh angkatan bersenjata Amerika untuk mengembangkan senjata nuklir. Setelah angkatan bersenjata Amerika, dunia pendidikan pun merasa sangat perlu mempelajari dan mengembangkan jaringan komputer. Salah satunya adalah Universitas of California at Los Angeles (UCLA). Akhirnya tahun 1970 internet banyak digunakan di unversitas-universitas di Amerika dan berkembang pesat sampai saat ini.

Sayangnya tanggapan umat Islam terhadap lahirnya abad informasi ini sangatlah rendah. Bukan karena faktor demografi maupun faktor ekonomi tetapi karena dilema informasi yang seolah-olah bertolak belakang. Selain faktor tersebut, ada juga faktor isu-isu internasional, seperti yang terjadi di Syiria. Sampai bulan Januari tahun 2000, negara ini tidak memiliki satu pun Internet Service Provider (ISP) karena Amerika Serikat melarang masuknya peralatan-peralatan TI seperti internet router ke negara tersebut karena dianggap sebagai sarang teroris.

Dalam pembasan ini kita akan mencoba mencari keterkaitan antara internet dan Islam sehingga dua hal ini bisa sejalan dan saling terintegrasi.

B. Batasan Kajian

Untuk menghindari perluasan masalah dalam penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan kajian sebagai berikut:

1. Membahas internet dalam perspektif Islam.

2. Membahas dan mengkaji internet dalam hubungannya dengan Islam.


(3)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Mencari keterkaitan hubungan antara internet dengan

Islam.

2. Mengetahui bagaimana internet dalam perspektif Islam b. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi Dosen:

Menjadi bahan referensi dalam pengembangan mata kuliah Islam dan Sains.

2. Bagi Peneliti:

Menjadi inspirasi untuk penelitian lebih lanjut. 3. Bagi Pembaca/Mahasiswa:

a. Menambah wawasan mengenai hubungan internet dengan dunia Islam.

b. Mampu mengoptimalkan penggunaan internet sebagai sarana pengembangan sains dan Islam.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Internet merupakan suatu teknologi modern yang penggunaanya pun kini sangat kompleks, baik itu sebagai media belajar, komunikasi, transaksi jual beli, sarana silaturahmi dan lain sebagainya. Karena kompleksitasnya penggunaan internet saat ini, tidak menutup kemungkinan bahwa konten dan aktivitas yang ada di internet ini telah jauh keluar dari nilai-nilai Islam. Karena internet


(4)

merupakan representasi dari isi dunia dan kita tahu bahwa isi dunia memang bermacam-macam.

Triatno Yudho Prabowo mahasiswa fakultas Psikologi tahun 2001 IAIN Syarif Hidayatullah (yang sekarang berganti nama menjadi UIN Syarif Hidayatullah) Jakarta, dalam artikelnya yang berjudul “Menyongsong Kejayaan Islam Melalui Internet” membahas tentang bagaimana memanfaatkan teknologi internet untuk menyebar luaskan ajaran Islam atau dengan kata lain berdakwah melalui internet. Beliau bependapat bahwa semakin berkembangnya teknologi informasi diharapkan timbul sebuah paradigma baru dalam diri umat Islam bahwa da'wah yang dilakukan, tidak lagi dibatasi hanya pada interaksi langsung antara aktivis dengan obyek da'wahnya di dunia nyata. Melainkan melingkupi da'wah yang dilakukan secara digital yang dilakukan melalui internet. Insya Allah dengan terciptanya sebuah sinergis antara da'wah konvensional di dunia nyata dengan da'wah digital di dunia maya, kejayaan Islam yang dirindukan oleh seluruh muslim dan penghuni jagad raya ini tidak lama lagi akan segera dapat terwujud.

Akan tetapi dari artikel yang telah disebutkan di atas, hanya membahas tentang berdakwah melalui internet. Tidak disebutkan bagaimana internet dalam perspektif Islam maupun hubungan internet dengan Islam secara lebih luas lagi.

Berangkat dari sini, kami mencoba mengkaji bagaimana internet dalam perspektif Islam dan bagaimana sebetulnya hubungan antara internet dan Islam. Untuk menjawab persoalan-persoalan di atas untuk dijadikan bahan penelitian lebih lanjut.

BAB III

INTERNET DALAM PERSPEKTIF SAINS DAN TEKNOLOGI Internet merupakan salah satu penemuan terbesar abad 20. Dengan internet manusia dapat berkomunikasi dengan siapa saja di seluruh penjuru dunia dengan hitungan detik. Dengan internet manusia juga dapat memperoleh berbagai macam informasi yang diinginkan.


(5)

Menurut sejarah internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Seiring dengan berkembangnya zaman pemakaian internet tidak hanya digunakan dalam hal militer, tetapi telah meluas. Banyak universitas-universitas dan institusi pemerintahan maupun non pemerintahan yang terhubung dengan internet. Pada tahun 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari CERN (European Laboratory for Particle Physics) mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik. Inilah awal dari world wide web (WWW) yang banyak digunakan oleh manusia di sluruh penjuru dunia. Dengan menggunakan WWW semakin mempermudah manusia dalam mengakses informasi yang ada dalam internet.

Dalam perspektif sains dan teknologi internet tentu saja merupakan salah satu teknologi yang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bisa


(6)

dikatakan bahwa internet merupakan bagian vital dalam kaitannya tentang perkembangan teknologi terkini. Internet mempunyai andil yang besar dalam perkembangan sains dan teknologi modern, terutama dalam perkembangan teknologi informasi.

Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat sehingga bahkan orang yang bergelut dalam bidang IT pun kadang kala kesulitan untuk terus mengikuti perkembangannya. Terlebih lagi sejak dengan adanya internet yang secara tidak langsung menghubungkan jutaan jaringan komputer yang ada. Hal ini membuat “infomation sharing” terjadi dengan sangat cepat dalam hitungan menit bahkan detik. Coba bandingkan dengan sebelum adanya internet. Kita masih berkirim surat yang notabene akan sampai paling cepat dalam satu hari, namun dengan teknologi internet melalui pemanfaatan email, dalam waktu singkat akan sudah sampai tujuan. Di satu sisi dengan adanya internet terlihat sangat bermanfaat dalam hal komunikasi informasi.

Dengan adanya internet perkembangan teknologi bisa menjadi semakin beragam. Pada awalnya internet digunakan untuk keperluan militer kemudian berkembang untuk keperluan penelitian, kemudian dengan munculnya WWW (world wide web) memunculkan berbagai macam hal yang baru. Mulai dari saling komunikasi antar manusia, saling bertukar informasi, sampai pada bisnis online.

Dengan adanya internet seorang ilmuan dapat saling berkomunikasi dengan ilmuan yang lain. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh terhadap berbagai macam penelitian yang mereka lakukan. Mereka bisa dengan mudah saling berhubungan dan saling tukar pendapat dan pengetahuan tentang penelitian maupun penemuan-penemuan yang sedang berlangsung, sehingga penelitian tersebut bisa dapat dengan lebih cepat terselesaikan dan juga berpengaruh pada kualitas dari penelitian maupun penemuan yang mereka hasilkan.

Selain itu juga memunculkan berbagai macam penemuan-penemuan terbaru dalam hubungannya dengan jaringan dan internet, yang semuanya


(7)

bertujuan untuk memudahkan manusia dalam mengguankan dan mengakses internet.

BAB IV

INTERNET DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa internet merupakan sebuah jaringan komunikasi global yang dari internet manusia bisa memeroleh


(8)

berbagai macam informasi dan juga bisa melakukan berbagai macam hal dalam waktu yang relatif singkat.

Oleh karena banyaknya hal yang bisa dilakukan melalui internet, bisa dikatakan bahwa surga dan neraka pun berada dalam internet. Dalam artian bahwa karena kompleksitas yang ada dalam internet, manusia bisa melakukan apa saja entah itu kebaikan seperti berdakwah menyebarkan ajaran agama, maupun melakukan kejahatan (cyber crime) yang pada dasarnya dapat membawa manusia menuju surga maupun neraka.

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. “(QS. An Nahl : 125)

Sebagian muslim mungkin masih menganggap bahwa teknologi itu hanya milik orang kafir yang harus dijauhi. Mencoba melongok ke lingkup dunia, ternyata yang menjadi negara paling banyak pengguna internetnya adalah China, AS, Jepang, India, dan Brazil yang notabene negara-negara non muslim. Tetapi kita jangan mengatakan jika internet adalah media buatan orang kafir maka pantaslah jika harus dijauhi. Dari fakta dan data tersebut maka sangat pantas jika warna warni internet lebih banyak dimanfaatkan dan didominasi oleh mereka (non muslim). Melalui jaringan internet itulah, mereka mampu masuk hingga ke kamar-kamar dan dapur-dapur keluarga muslim di seluruh dunia. Jangan salahkan


(9)

mereka jika mereka mampu merebut hati anak dan keluarga kita karena kita masih menganggap internet adalah keburukan.

Sebagai seorang saintis muslim, seharusnya kita mampu memanfatkan segala media dan sarana untuk belajar dan berjuang sebagaimana pesan tersirat dari al Quran:

“Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya.” (QS. al-Anfal : 60)

Di era sekarang dimana internet telah menjadi sebuah kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, mau tidak mau Islam juga harus berkembang mengikuti perkembangan tersebut. Supaya Islam tidak tertinggal dengan agama lain yang telah lebih dahulu berkembang dengan menggunakan media internet. Tidak bisa dipungkiri memang banyak orang yang murtad karena internet, akan tetapi banyak juga orang-orang yang semula tidak beragama Islam masuk Islam karena internet. Dengan memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang ada, internet bisa menjadi senjata yang ampuh untuk menyebarkan luaskan ajaran


(10)

agama Islam. Selain itu juga agar Islam tidak kalah bersaing dengan agama-agama yang lain.

Islam adalah agama Rahmatan Lil’alamin, sehingga diharapkan dengan media internet agama Islam bisa benar-benar menjadi Rahmat bagi seluruh alam. Ajaran agama Islam yang penuh dengan Rahmat bisa tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan semua orang entah itu muslim maupun non muslim bisa membaca dan mengkaji materi-materi ke-Islaman dengan lebih mendalam.

ننيمملناعلللم ةةمنحلرن للنإم كنانللسنرلأن امون

Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)

Dengan menggunakan berbagai macam situs jejaring sosial yang ada (seperti facebook, twitter, dan lain-lain), umat Islam bisa saling berhubungan, menjalin tali silaturrahmi dengan umat Islam yang lain di manapun di seluruh penjuru dunia. Selain itu juga bisa saling bertukar informasi tentang bagaimana keadaan Islam di daerah maupun negara lain. Bagaimana kehidupan saudara-saudara sesama muslim di daerah lain, permasalahan-permasalahan tentang keislaman yang terjadi, sehingga antara muslim yang satu dengan muslim yang lain bisa saling tolong-menolong dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Dimana permasalahan yang terjadi semakin hari semakin banyak dan semakin berfariasi.

هنللنلا اوققتلناون نماوندلعقللاون ممثللمال ىلنعن اونقوناعنتن لنون ىونقلتلنلاون رلمبمللا ىلنعن اونقوناعنتنون

بماقنعمللا دقيدمشن هنللنلا نلنإم

“Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras siksa-Nya." (Al-Maa`idah:2)”


(11)

(12)

BAB V PEMBAHASAN 1. Ranah Ontologi

Internet merupakan salah satu temuan terbesar abad 20. Sejarah internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

2. Ranah Epistimologi

Semakin berkembangnya zaman, internet yang pada mulanya digunakan untuk keperluan militer telah berkembang luas menjadi sebuah jaringan raksasa yang menghubungkan individu satu dengan individu yang lain melalui teknologi komputer yang telah terhubung dengan internet.

Dengan internet manusia bisa melakukan apa saja, berhubungan dengan siapa saja dan memperoleh informasi apa saja dalam tempo waktu yang relatif lebih cepat daripada dengan metode konvensional. Apalagi dengan ditemukannya teknologi world wide web (WWW) yang semakin


(13)

mempermudah manusia dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet. Dahulu manusia dalam berhubungan dengan manusia yang lain di tempat yang terpisah masih menggunakan surat biasa. Dimana sampai ketujuan paling cepat adalah satu hari. Akan tetapi sekarang dengan menggunakan fasilitas email, manusia bisa berkirim surat hanya dalam hitungan detik, dimanapun dia berada, dan juga tidak terikat jadwal kantor POS buka.

Tidak hanya sampai di situ saja, perkembangan internet telah sampai pada dunia pendidikan, dunia bisnis, maupun dalam hal berdakwah menyebarkan ajaran agama. Dalam segi pendidikan semakin banyak jurnal-jurnal ilmiah yang diterbitkan melalui internet, banyak dibuka pelatihan-pelatihan dan pendidikan secara online, e-learning, semakin mudahnya peserta didik memperoleh materi-materi pelajaran melalui internet dalam bentuk ebook, dan masih banyak yang lain.

Dalam dunia dewasa ini semakin merebaknya berbagai macam bisnis online. Mulai dari jual beli barang dan jasa, konsultasi bisnis dan masih banyak lagi jenis-jenis bisnis online yang ada. Demikian halnya dalam bidang perbankan. Sekarang ini manusia semakin mudah dalam urusan perbankan, mulai dari transfer uang, penarikan tunai, berbagai macam transaksi keuangan bisa dilakukan dengan melalui jaringan internet.

Bahkan dalam bidang keagamaan pun internet ambil bagian dalam usaha penyebarluasan ajaran agama. Hal ini terbukti semakin banyaknya situs-situs yang di buat untuk tujuan dakwah.

Dakwah mau tidak mau harus ikut merambah dunia maya. Sebagai sebuah konsekuensi dari perkembangan jaman dan inovasi teknologi, maka para da’I tidak lagi berputar di sekitar teritorial masjid, kampus dan perkantoran saja. Tetapi juga harus memulai berinovasi memasuki dunia internet. Yang dipegang bukan lagi mix (pengeras suara) dan kitab, tetapi juga jari jemari harus siap menari di atas tombol-tombol keyboard. Jamaah


(14)

pengajiannya pun tidak lagi identik dengan mereka yang mau ke masjid, tetapi seluruh lapisan pengakses internet dari beragam latar belakang.

Seorang pemikir Islam asal Syria Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi mengatakan seputar hal ini : “Ternyata jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang di situ bertebaran podium-podium yang menyuarakan kepentingan islam, dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problemanya”.

3. Ranah Aksiologi

Seperti teknologi pada umumnya, internet dapat diibaratkan seperti api. dimana orang dapat menggunakan api tersebut sebagai penerangan maupun untuk menyulut kebakaran yang berdampak pada kerusakan yang sangat besar. Demikian halnya dengan internet, karena banyaknya manusia yang terhubung maka informasi yang terdapat dalam internet juga bermacam-macam. Bahkan bisa dikatakan semua ada dalam internet, mulai dari hal-hal yang baik sampai hal-hal yang buruk. Tergantung bagaimana manusi menyikapinya, apakah digunakan untuk kebaikan ataukah digunakan untuk kejahatan.

Sehingga tidak salah jika ada orang yang berpendapat bahwa internet lebih banyak madhorotnya dari pada manfaatnya. Apalagi jika kita melihat fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Internet dipandang mempunyai madhorot paling besar adalah, dengan internet semakin mudahnya pengguna mengakses konten-konten pornografi. Terlebih lagi pengguna terbesar internet adalah anak muda yang mana sangat mudah terpengaruh sehingga dapat merusak moral dan akhlak generasi muda.


(15)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

1. Berdasarkan pengamatan pada fakta-fakta di atas, maka keberadaan internet sebagai media pengembangan sains bukan lagi pada tataran wacana lagi. Seharusnya para saintis Islam sudah menyadari dan segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan mentarbiyah generasi-generasi muda kita agar siap dan matang dalam menghadapi serangan-serangan negatif dari media internet.

2. Internet sekarang ini telah berkembang begitu pesat sehingga lebih mempermudah dalam mengakses informasi-informasi yang terdapat dalam internet.

3. Dari perspektif Islam internet bisa sangat bermanfaat untuk menyebar luaskan ajaran agama Islam ke seluruh penjuru dunia. 4. Tidak dapat dipungkiri bahwa internet juga mengandung sisi

negatif. Hal itu tergantung pada siapa dan untuk apa internet itu digunakan.

B. Saran

Dari uaraian di atas, penulis menerima saran dan kritik yang bertujuan untuk membangun yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnaka tulisan ini.


(16)

1. Yudho Prabowo, Triatno, Menyongsong Kejayaan Islam Melalui Internet , 2001. Diambil dari situs dudung.net

2. Bin Muhammad, Abdul Basir, Fitnah Melalui Internet dan Telekomunikasi Menurut Undang-Undang Ciptaan dan Undang-Undang Islam

3. Silvana R, Tine, Aplikasi Filsafat dalam Ilmu Komunikasi (Dosen pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran)

4. Suriasumantri, Jujun S, 1985, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Penerbit Sinar Harapan, Jakarta.

5. Memahami Fenomena Facebook dalam Bingkai Filsafat Don Ihde. Diambil dari situs dapunta.com.


(1)

(2)

BAB V PEMBAHASAN

1. Ranah Ontologi

Internet merupakan salah satu temuan terbesar abad 20. Sejarah internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

2. Ranah Epistimologi

Semakin berkembangnya zaman, internet yang pada mulanya digunakan untuk keperluan militer telah berkembang luas menjadi sebuah jaringan raksasa yang menghubungkan individu satu dengan individu yang lain melalui teknologi komputer yang telah terhubung dengan internet.

Dengan internet manusia bisa melakukan apa saja, berhubungan dengan siapa saja dan memperoleh informasi apa saja dalam tempo waktu yang relatif lebih cepat daripada dengan metode konvensional. Apalagi dengan ditemukannya teknologi world wide web (WWW) yang semakin


(3)

mempermudah manusia dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet. Dahulu manusia dalam berhubungan dengan manusia yang lain di tempat yang terpisah masih menggunakan surat biasa. Dimana sampai ketujuan paling cepat adalah satu hari. Akan tetapi sekarang dengan menggunakan fasilitas email, manusia bisa berkirim surat hanya dalam hitungan detik, dimanapun dia berada, dan juga tidak terikat jadwal kantor POS buka.

Tidak hanya sampai di situ saja, perkembangan internet telah sampai pada dunia pendidikan, dunia bisnis, maupun dalam hal berdakwah menyebarkan ajaran agama. Dalam segi pendidikan semakin banyak jurnal-jurnal ilmiah yang diterbitkan melalui internet, banyak dibuka pelatihan-pelatihan dan pendidikan secara online, e-learning, semakin mudahnya peserta didik memperoleh materi-materi pelajaran melalui internet dalam bentuk ebook, dan masih banyak yang lain.

Dalam dunia dewasa ini semakin merebaknya berbagai macam bisnis online. Mulai dari jual beli barang dan jasa, konsultasi bisnis dan masih banyak lagi jenis-jenis bisnis online yang ada. Demikian halnya dalam bidang perbankan. Sekarang ini manusia semakin mudah dalam urusan perbankan, mulai dari transfer uang, penarikan tunai, berbagai macam transaksi keuangan bisa dilakukan dengan melalui jaringan internet.

Bahkan dalam bidang keagamaan pun internet ambil bagian dalam usaha penyebarluasan ajaran agama. Hal ini terbukti semakin banyaknya situs-situs yang di buat untuk tujuan dakwah.

Dakwah mau tidak mau harus ikut merambah dunia maya. Sebagai sebuah konsekuensi dari perkembangan jaman dan inovasi teknologi, maka para da’I tidak lagi berputar di sekitar teritorial masjid, kampus dan perkantoran saja. Tetapi juga harus memulai berinovasi memasuki dunia internet. Yang dipegang bukan lagi mix (pengeras suara) dan kitab, tetapi juga jari jemari harus siap menari di atas tombol-tombol keyboard. Jamaah


(4)

pengajiannya pun tidak lagi identik dengan mereka yang mau ke masjid, tetapi seluruh lapisan pengakses internet dari beragam latar belakang.

Seorang pemikir Islam asal Syria Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi mengatakan seputar hal ini : “Ternyata jaringan internet yang hampir menelan seluruh penjuru dunia adalah merupakan lahan luas yang di situ bertebaran podium-podium yang menyuarakan kepentingan islam, dengan memperkenalkan, mengajak (dakwah), membela dan memecahkan berbagai problemanya”.

3. Ranah Aksiologi

Seperti teknologi pada umumnya, internet dapat diibaratkan seperti api. dimana orang dapat menggunakan api tersebut sebagai penerangan maupun untuk menyulut kebakaran yang berdampak pada kerusakan yang sangat besar. Demikian halnya dengan internet, karena banyaknya manusia yang terhubung maka informasi yang terdapat dalam internet juga bermacam-macam. Bahkan bisa dikatakan semua ada dalam internet, mulai dari hal-hal yang baik sampai hal-hal yang buruk. Tergantung bagaimana manusi menyikapinya, apakah digunakan untuk kebaikan ataukah digunakan untuk kejahatan.

Sehingga tidak salah jika ada orang yang berpendapat bahwa internet lebih banyak madhorotnya dari pada manfaatnya. Apalagi jika kita melihat fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Internet dipandang mempunyai madhorot paling besar adalah, dengan internet semakin mudahnya pengguna mengakses konten-konten pornografi. Terlebih lagi pengguna terbesar internet adalah anak muda yang mana sangat mudah terpengaruh sehingga dapat merusak moral dan akhlak generasi muda.


(5)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

1. Berdasarkan pengamatan pada fakta-fakta di atas, maka keberadaan internet sebagai media pengembangan sains bukan lagi pada tataran wacana lagi. Seharusnya para saintis Islam sudah menyadari dan segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan mentarbiyah generasi-generasi muda kita agar siap dan matang dalam menghadapi serangan-serangan negatif dari media internet.

2. Internet sekarang ini telah berkembang begitu pesat sehingga lebih mempermudah dalam mengakses informasi-informasi yang terdapat dalam internet.

3. Dari perspektif Islam internet bisa sangat bermanfaat untuk menyebar luaskan ajaran agama Islam ke seluruh penjuru dunia.

4. Tidak dapat dipungkiri bahwa internet juga mengandung sisi negatif. Hal itu tergantung pada siapa dan untuk apa internet itu digunakan.

B. Saran

Dari uaraian di atas, penulis menerima saran dan kritik yang bertujuan untuk membangun yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnaka tulisan ini.


(6)

1. Yudho Prabowo, Triatno, Menyongsong Kejayaan Islam Melalui Internet , 2001. Diambil dari situs dudung.net

2. Bin Muhammad, Abdul Basir, Fitnah Melalui Internet dan Telekomunikasi Menurut Undang-Undang Ciptaan dan Undang-Undang Islam

3. Silvana R, Tine, Aplikasi Filsafat dalam Ilmu Komunikasi (Dosen pada Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran)

4. Suriasumantri, Jujun S, 1985, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Penerbit Sinar Harapan, Jakarta.

5. Memahami Fenomena Facebook dalam Bingkai Filsafat Don Ihde. Diambil dari situs dapunta.com.