Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa Kewirausahaan pada Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi.

(1)

i

TESIS

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN

JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN

INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN

KEPUTUSAN INVESTASI

NI MADE RAI JUNIARIANI NIM 1491661008

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016


(2)

ii

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN

JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN

INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN

KEPUTUSAN INVESTASI

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI MADE RAI JUNIARIANI NIM 1491661008

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016


(3)

LEMBAR PENGESAHAN TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 24 MEI 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Made Gede Wirakusuma, SE,MSi.,Ak Dr. I Putu Sudana, SE,MSAcc.,Ak NIP. 19651122 199203 1 004 NIP. 19621231 199103 1 179

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Akuntansi Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Dr. Dewa Gede Wirama, SE,MSBA.,Ak Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP 19641224 199103 1 002 NIP 19590215 198510 2 001


(4)

Tesis Ini Telah Diuji Pada Tanggal 24 Mei 2016

Panitia Penguji Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, Nomor : 2235/UN14.4/HK/2016, Tanggal 19 Mei 2016

Ketua : Dr. Made Gede Wirakusuma, SE,MSi.,Ak Sekretaris : Dr. I Putu Sudana, SE,MSAcc.,Ak

Anggota :

1. Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, SE, MSi., Ak 2. Dr. A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi., Ak

3. Dr. I Gusti Ngurah Agung Suaryana, SE, MSi., Ak


(5)

PERNYATAAN KEASLIAN

KARYA ILMIAH MAHASISWA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ni Made Rai Juniariani

NIM : 1491661008

Program Studi : Magister Akuntansi

Judul Tesis : Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Dan Jiwa Kewirausahaan Pada Penggunaan Informasi

Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah saya merupakan hasil karya sendiri dan bebas dari plagiasi. Apabila kelak dikemudian hari terbukti terdapat plagiasi dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sangsi sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 11 Juni 2016 Mahasiswa,

Ni Made Rai Juniariani NIM 1491661008


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan meyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa Kewirausahaan Pada Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi”.

Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan tesis ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD. atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. 2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Ibu Prof. Dr. A.A.

Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan untuk menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana.

3. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi, Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA, Ak., selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi, Bapak dan Ibu Dosen, serta seluruh staf yang telah mendidik dan membantu proses penyelesaian tesis ini.

4. Bapak Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi.,Ak sebagai Dosen Pembimbing Akademis sekaligus Pembimbing I beserta Bapak Dr. I Putu Sudana, SE, MSAcc.,Ak sebagai Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan dan masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. 5. Bapak Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, SE, MSi., Ak, Bapak Dr. A.A.N.B.

Dwirandra, SE, MSi., Ak beserta Bapak Dr. I Gusti Ngurah Agung Suaryana, SE, MSi., Ak sebagai Penguji yang dengan penuh perhatian memberi kritik dan saran untuk perbaikan tesis ini kepada penulis.

6. Suami tercinta Putu Mega Juli Semara Putra, anak tersayang Putu Adelio Perdana Giriputra dan Made Kresna Duta Giriputra, Orang tua tercinta I Made Gara beserta mertua I Ketut Giriyasa dan Putu Sri Mariyatni yang selalu memberikan doa, kasih sayang, serta dukungan moral kepada penulis.

7. Rekan-rekan seperjuangan khususnya Ratih, Mira, Dayu serta seluruh rekan MAKSI Angkatan XIV, rekan-rekan di PNM Unit Sukawati dan semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, kritik dan saran dalam penulisan tesis ini.

Denpasar, Penulis


(7)

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI

DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris: (1) pengaruh pengetahuan akuntansi pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. (2) pengaruh jiwa kewirausahaan pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini berupa jawaban ksioner dari nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Unit Sukawati per 31 Desember 2015 dengan menggunakan metode survei. 98 sampel diperoleh dengan menggunakan metode sampling jenuh atau metode sensus. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa (1) pengetahuan akuntansi berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. (2) jiwa kewirausahaan berpengaruh positif pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Penelitian membuktikan pentingnya pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan bagi pengusaha UMKM dalam penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi untuk masa depan usahanya.

Kata kunci : pengetahuan akuntansi, jiwa kewirausahaan, penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.


(8)

ABSTRACT

THE INFLUENCEOF ACCOUNTING KNOWLEDGE AND

ENTREPRENEURSHIP IN THE USE OF ACCOUNTING INFORMATION IN MAKING INVESTMENT DECISIONS

The purposes of this research are: (1) to test the influence of accounting knowledge in the use of accounting information in making investment decision, (2) to test the influence of entrepreneurship in the use of accounting information in making investment decision. The primary data used in this research in the form of answers to questionnaire from customers of PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) per December 31 2015 using the survey method. 98 samples were obtained using the saturated sample methods or census methods. This research using multiple linear regression analysis.

The hypothesis test results are: (1) the accounting knowledge is affect on the use of accounting information in making invesment decision. (2) the entrepreneurship is affect on the use of accounting information in making invesment decision. Studies have shown the importance of accounting knowledge and the entrepreneurship for UMKM entrepreneur in the use of accounting information in making investment decision for the future of his business

Key word: accounting knowledge, entrepreneurship, accounting information in making invesment decision.


(9)

RINGKASAN

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA

KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI

DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

Informasi akuntansi sangat penting untuk mengikhtisarkan profitabilitas atau keuntungan atas usaha yang telah dijalankan serta untuk melakukan pengambilan keputusan yang berkaitan untuk kelancaran usahanya atau untuk melakukan investasi. Seorang wirausaha harus mampu untuk memahami informasi akuntansi perusahaannya agar dapat membuat suatu keputusan investasi yang tepat bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kenyataannya di masyarakat, banyak wirausahawan tidak menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Padahal pengetahuan seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya. Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan, seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan akuntansi yang baik. Selain itu seorang wirausaha harus memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi karena jiwa kewirausahaan juga berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan Investasi dan pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan Investasi.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of Planned Behavior (TPB). TPB merupakan teori perilaku yang menyatakan bahwa perilaku seseorang dalam pengambilan keputusan dipengaruhi oleh persepsinya. Tindakan individu pada perilaku ditentukan oleh niat individu tersebut untuk melakukan perilaku. Niat itu sendiri dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Dalam penelitian ini pengetahuan akuntansi dipahami sebagai perceived behavioral control dan jiwa kewirausahaan dipahami sebagai sikap terhadap perilaku mempengaruhi minat perilaku untuk menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Data yang digunakan adalah data primer berupa jawaban kuesioner yang didistribusikan kepada pelaku usaha UMKM yang merupakan nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) per 31 Desember 2015 dengan menggunakan metode survei. Pemilihan sampel menggunakan sampling jenuh atau metode sensus dan diperoleh sampel sebanyak 98. Variabel penelitian terdiri dari pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan sebagai variabel independen, sedangkan penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi sebagai variabel dependen. Penelitian ini juga menggunakan usia sebagai variabel kontrol. Pengujian penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. Sebelum analisis regresi


(10)

dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri atas uji normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas. Selanjutnya dilakukan uji kelayakan model yaitu uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. Uji asumsi klasik menyatakan bahwa model regresi yang digunakan berdistribusi normal, tidak terjadi multikolonieritas serta tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan persamaan regresi Y = 12,347 + 0,253 X1 + 0,221 X2 + 0,081 X3 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan akuntansi (X1), jiwa kewirausaahan (X2) dan usia (X3) masing-masing berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi (Y). Rumusan hipotesis pertama menyatakan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi pengetahuan akuntansi sebesar 0,036 < 0,05 dan dilihat dari nilai thitung sebesar 2,125 yang lebih besar dari ttabel yaitu 1,661 serta nilai koefisien regresi positif 0,253 maka H1 diterima. Hal ini berarti pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Hipotesis kedua menyatakan bahwa jiwa kewirausahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi jiwa kewirausahaan sebesar 0,007 < 0,05 dan dilihat dari nilai thitung sebesar 2,767 yang lebih besar dari ttabel yaitu 1,661 serta nilai koefisien regresi positif 0,221, maka H2 diterima. Hal ini berarti jiwa kewirausahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Berdasarkan hasil pengujian maka dapat dilihat bahwa penelitian ini memberikan dukungan empiris terhadap TPB. Menurut TPB, tindakan individu pada perilaku tertentu ditentukan oleh niat individu tersebut untuk melakukan perilaku. Niat itu sendiri dipengaruhi sikap terhadap perilaku, norma subyektif yang mempengaruhi perilaku, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Minat seseorang untuk berperilaku pada prosesnya dipengaruhi oleh usia. Berdasarkan hasil pengujian, ditemukan bahwa usia dapat digunakan sebagai variabel kontrol pengaruh pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERSYARATAN GELAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

RINGKASAN ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah Penelitian ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Manfaat Penelitian……… . 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Theory of Planned Behavior ... 10

2.1.2 Pengetahuan Akuntansi ... 14

2.1.3 Prinsip – prinsip Akuntansi ... 15

2.1.4 Wirausaha dan Jiwa Wirausaha ... 17

2.1.5 Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pembuatan Keputusan Investasi ... 19

2.1.6 Usia ... 27

2.2 Penelitian Terdahulu ... 28

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir ... 36

3.2 Konsep Penelitian ... 40

3.3 Hipotesis Penelitian ... 40

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 47

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49

4.3 Penentuan Sumber Data ... 49

4.3.1 Jenis Data ... 49


(12)

4.3.2 Sumber Data ... 49

4.4 Populasi dan Sampel ... 50

4.5 Variabel Penelitian ... 50

4.5.1 Identifikasi Variabel... .. 50

4.5.2 Definisi Operasional Variabel... 50

4.6 Instrumen Penelitian ... 54

4.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 54

4.6.2 Uji Instrumen Penelitian ... 54

4.7 Prosedur Penelitian... 56

4.8 Analisis Data ... 57

4.8.1 Uji Asumsi Klasik ... 57

4.8.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

4.8.3 Uji Kelayakan Model ... 60

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... ... 62

5.1.1 Deskripsi Data ... 62

5.1.2 Profil Responden ... 62

5.1.3 Statistik Deskriptif ... 64

5.2 Hasil Pengujian Responden ... 66

5.2.1 Uji Validitas ... 66

5.2.2 Uji Reliabilitas ... 68

5.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 68

5.3.1 Uji Normalitas ... 68

5.3.2 Uji Multikolonieritas ... 69

5.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 70

5.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 71

5.5 Uji Kelayakan Model ... 73

5.5.1 Uji Koefisien Determinasi ... 73

5.5.2 Uji F ... 74

5.6 Pengujian Hipotesis ... 75

5.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

5.7.1 Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Pada Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi ... 76

5.7.2 Pengaruh Jiwa Kewirausahaan pada Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi ... 78

5.7.3 Pengaruh Pengetahuan Akuntansi, Jiwa Kewirausahaan dan Usia pada Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi ... 79

5.8 Keterbatasan Penelitian ... 81

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... ... 82

6.2 Saran ... 83


(13)

DAFTAR RUJUKAN ... 85 LAMPIRAN... 91


(14)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

5.1 Profil Responden ... ... 63

5.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 64

5.3 Hasil Uji Validitas ... 67

5.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 68

5.5 Hasil Uji Normalitas ... 69

5.6 Hasil Uji Multikolonieritas ... 70

5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 71

5.8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 72

5.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 73

5.10 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F) ... 74


(15)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Theory of Planned Behavioral... 11

3.1 Kerangka Berpikir ... 39

3.2 Konsep Penelitian... 40

4.1 Rancangan Penelitian... 48


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Kuisioner ...……….. 91

2. Tabulasi Data... 97

3. Uji Validitas ... 103

4. Uji Reliabilitas ... 106

5. Uji Asumsi Klasik ... 107

6. Uji Regresi Linier Berganda ... 109


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi sering disebut sebagai ’’bahasa bisnis”, atau akan lebih tepat jika disebut ’’bahasa pengambil keputusan” (Jusup, 2009:4). Hal ini dikarenakan dengan informasi akuntansi, manajemen perusahaan dapat mengkomunikasikan kinerja kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pada perusahaan. Informasi akuntansi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan saat ini yang diperlukan untuk memahami situasi keuangan perusahaan yang akurat dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan stategis (Ullah, 2014). Bagi para pengusaha, informasi akuntansi sangat penting untuk mengikhtisarkan profitabilitas atau keuntungan atas usaha yang telah dijalankan serta untuk melakukan pembuatan keputusan yang berkaitan untuk kelancaran usahanya atau untuk melakukan investasi.

Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Informasi merupakan data yang disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi pemakainya. Suatu informasi akan bermakna apabila memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pembuatan keputusan. Informasi dikatakan memiliki kualitas jika berkaitan dengan intensitas informasi untuk menambah pengetahuan, menambah keyakinan, dan dapat merubah keputusan (Aprianto, 2014).

Seorang wirausaha harus mampu untuk memahami informasi akuntansi perusahaannya agar dapat membuat suatu keputusan investasi yang tepat bagi


(18)

2

kelangsungan hidup perusahaan (Sari, 2014). Manajemen membaca informasi akuntansi dalam bentuk laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan lain. Informasi akuntansi berfungsi sebagai mekanisme integratif yang dipakai untuk mengkoordinasikan bermacam-macam aktivitas dan sebagai suatu ukuran dari keseluruhan kinerja dan kelangsungan hidup perusahaan (Simamora, 2004:10).

Dalam kenyataannya di masyarakat, banyak wirausahawan tidak menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Idrus (2000) menyatakan bahwa para pengusaha kecil tidak memiliki pengetahuan akuntansi, dan banyak diantara mereka yang belum memahami pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usahanya. Pengusaha kecil memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. Siklus usaha yang sangat sederhana dan ruang lingkup yang kecil dimana kegiatannya hanya membeli barang dari pemasok, kemudian menjualnya kepada konsumen tanpa diproses lebih lanjut dan jumlahnya pun juga tidak banyak, sehinggga tidak menggunakan perhitungan dan laporan keuangan yang rumit (Sugiarto, 2010). Tidak adanya penyelenggaraan dan penggunaan informasi akuntansi pada pengusaha kecil disebabkan karena berbagai kendala atau masalah yang mereka hadapi, antara lain disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan, pelatihan usaha, kurangnya pemahaman teknologi informasi dan kurangnya keandalan karakteristik laporan keuangan. Wichman (1984) dalam Wahyudi (2009) juga menyatakan bahwa terjadinya permasalahan dalam penerapan akuntansi karena kurangnya pengetahuan pemilik atau manajer perusahaan tentang akuntansi. Padahal menurut


(19)

3

Kreitner dan Kinicki (2001) pengetahuan seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusannya.

Untuk mendorong pengusaha kecil menggunakan informasi akuntansi, perlu dilakukan upaya untuk memetakan pengetahuan mereka dalam hal akuntansi, serta upaya perbaikannya sehingga mampu menggunakan informasi akuntansi yang ada dan dapat meningkatkan kualitas pembuatan keputusan usahanya (Linawati, 2015). Suhairi, dkk (2004) dan Krisanti (2012) dalam penelitiannya menunjukkan variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. Jika seorang wirausaha memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausahawan ini akan dapat menggunakan dan memahami informasi-informasi akuntansi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi. Begitu pula sebaliknya jika seorang wirausaha tidak memiliki pengetahuan akuntansi yang baik maka wirausahawan ini tidak akan dapat memahami dan menggunakan informasi akuntansi dengan baik (Sari, 2015). Hasil yang berbeda ditunjukkan Roudah (2008) dan Pradnyadewi (2015) yang menyatakan bahwa variabel pengetahuan akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi.

Seorang wirausaha setidaknya harus memiliki pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang baik. Seorang wirausaha harus memahami pencatatan transaksi dan pelaporan keuangan secara sistematis dan teratur karena tidak mungkin untuk mengingat semua transaksi yang terjadi dalam keseluruhan proses


(20)

4

bisnis (Pradnyadewi, 2015). Kegunaan akuntansi sangat bervariasi, mulai dari sebagai alat satuan hitung, sumber informasi dan pengambilan keputusan. Bila dihubungkan dengan para pelaku usaha, tampaknya pemahaman akuntansi masih digunakan sebagai alat hitung dalam artian untuk melakukan pencatatan pada saat terjadi transaksi penjualan dan pembelian, menghitung berapa kas masuk (cash in flow) dan kas keluar (cash out flow) dan laporan akuntansi sebagai informasi dan pengambilan keputusan.

Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan bagi wirausahawan dalam menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Wirausahawan juga dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang baik. Jiwa kewirausahaan merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Kasmir,2010:17). Jiwa kewirausahaan juga berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi. Besar kecilnya bentuk usaha juga mampu mempengaruhi seorang wirausaha untuk mengambil keputusan investasi yang diperlukan dalam usahanya (Sugiarto, 2010). Hasil penelitian Krisanti (2012) menyatakan bahwa variabel jiwa kewirausahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Pradnyadewi (2015) yang menyatakan jiwa kewirausahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Perilaku wirausahawan pada prosesnya akan dipengaruhi oleh usia. Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi wirausahawan dalam melakukan


(21)

5

investasi. Pada saat usia muda seseorang akan lebih bersemangat dan berani mengambil resiko dalam menjalankan tugas-tugasnya karena ia mempunyai fisik yang kuat, energi yang banyak dan rasa ingin tahu yang besar (Hisrich,1995:55) dalam Tayras (2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinha (1996) di India menunjukkan bahwa hampir sebagian besar wirausaha yang sukses adalah mereka yang berusia relatif muda. Menurut Indarti dan Rostiani (2008) menyatakan bahwa variabel usia tidak berpengaruh terhadap mahasiswa yang berusia muda memiliki intensi kewirausahaan lebih dibandingkan mereka yang berusia lebih tua.

Berbagai penelitian seputar penggunaan informasi akuntansi pada UMKM yaitu; Philip (1977) dalam Hadiyahfiriyah, (2006), mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada UMKM disebabkan beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload standar akuntansi. Sementara Holmes dan Nicholls (1988), meneliti tentang faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil yang dilakukan di Australia pada 928 perusahaan kecil, menemukan bahwa pendidikan manajer, skala usaha, masa memimpin, sektor industri dan umur perusahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM.

Terdapat ketidakkonsistenan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga dalam penelitian ini dilakukan kembali penelitian dengan berfokus pada faktor internal pelaku usaha (faktor dari dalam diri sendiri). Sesuai dengan Theory of Planned Behavior (TPB), kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) dipahami sebagai pengetahuan akuntansi dan sikap terhadap perilaku


(22)

6

(attitude towards behavioral) dipahami sebagai jiwa kewirausahaan sebagai variabel yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Dengan TPB dapat dilihat sejauh mana persepsi pengusaha UMKM terhadap pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan akan mempengaruhi keputusan investasinya. Dalam penelitian ini juga memasukkan usia sebagai variabel kontrol untuk membatasi atau sebagai pengendali terhadap variabel-variabel lainnya.

Penelitian ini mengkaji persepsi pengusaha UMKM atas pemanfaatan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan Investasi. Responden yang digunakan adalah pengusaha UMKM yang sudah menjadi nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), selanjutnya disebut PNM. PNM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa keuangan. Perusahaan ini memiliki tujuan membantu menyediakan permodalan yang dibutuhkan oleh UMKM untuk mengembangkan usahanya dan menjadi role

model pembiayaan UMKM yang berbasis lokal. Selain memberikan jasa

pembiayaan kepada nasabahnya, PNM juga memberikan layanan non-finansial berupa jasa manajemen yaitu program pengembangan kapasitas usaha dengan kegiatan berupa pelatihan, konsultasi (knowledge sharing) dan pendampingan usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan kapasitas usaha dan sekaligus mempercepat kemajuan usaha pelaku UMKM yang menjadi nasabahnya. Hal ini menyebabkan nasabah PNM menarik untuk diteliti.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan non bank, PNM memerlukan informasi keuangan dan karakteristik pelaku usaha yang akan


(23)

7

menjadi calon nasabahnya. PNM mewajibkan calon nasabahnya untuk memberikan informasi keuangan perusahaannya. Informasi ini akan menjadi acuan dalam proses pemberian kredit, dimana semakin tinggi pengetahuan akuntansi yang dimiliki maka nasabah tersebut akan dapat memberikan laporan yang akurat dan relevan tentang kinerja dan keuangan perusahaanya, sedangkan semakin tinggi jiwa kewirausahaan yang dimiliki maka akan dapat menjamin kelangsungan usahanya sehingga mampu untuk memenuhi kewajibannya kepada PNM.

Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah terletak pada penggunaan responden riil (pelaku usaha sesungguhnya) sehingga hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran nyata dari persepsi seorang wirausaha terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

1.2 Rumusan Masalah

Dilihat dari uraian latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1) Apakah pengetahuan akuntansi berpengaruh pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi ?

2) Apakah jiwa kewirausahaan berpengaruh pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi ?


(24)

8

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang disajikan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk menguji pengaruh pengetahuan akuntansi pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

2) Untuk menguji pengaruh jiwa kewirausahaan pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

1.4 Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan bukti bahwa minat perilaku wirausahawan dipengaruhi oleh kontrol keprilakuan dan sikap terhadap perilaku. Penelitian ini mempunyai kontribusi teori terhadap akademisi secara umum yaitu menerapkan TPB untuk fenomena ini dan bagi program studi khususnya program studi akuntansi dapat digunakan sebagai literatur dan referensi tentang kewirausahaan.

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat menjadi acuan implementasi bagi praktisi terutamanya praktisi kewirausahaan dan pelaku bisnis dalam pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini juga bermanfaat bagi lembaga keuangan khususnya PNM dalam menjaring dan menyalurkan pembiayaan kepada calon nasabahnya.


(25)

9

3) Manfaat Kebijakan

Hasil penelitian ini mempunyai kontribusi mendukung kebijakan pemerintah terhadap UMKM dalam hal pembinaan kewirausahaan yang meliputi pendidikan dan pelatihan bagi pengusaha UMKM sehingga mereka dapat memahami dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi usahanya.


(26)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Theory of Planned Behavior

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari

Theory of Reasoned Action (TRA). TRA pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen, (Jogiyanto, 2007). Teori ini menghubungkan antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku (behavior). Secara sederhana, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya. TRA paling berhasil ketika diaplikasikan pada perilaku yang di bawah kendali individu sendiri. Sedangkan TPB dikembangkan oleh Ajzen dalam Jogiyanto (2007) dengan menambahkan konstruk yang belum ada di TRA. Konstruk ini disebut dengan kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control). Konstruk ditambahkan di TPB untuk mengontrol perilaku individual yang dibatasi oleh kekurangan-kekurangannya dan keterbatasan-keterbatasan dari kekurangan sumber-sumber daya yang digunakan untuk melekukkan perilakunya (Hsu and Chiu 2002).

Inti teori ini mencakup 3 hal yaitu; keyakinan tentang kemungkinan hasil dan evaluasi dari perilaku tersebut (behavioral beliefs), keyakinan tentang norma yang diharapkan dan motivasi untuk memenuhi harapan tersebut (normative beliefs), serta keyakinan tentang adanya faktor yang dapat mendukung atau


(27)

11

menghalangi perilaku dan kesadaran akan kekuatan faktor tersebut (control beliefs).

Dengan menambahkan sebuah konstruk ini, yaitu kontrol perilaku persepsian (Perceived behavioral control), maka bentuk dari model TPB tampak di gambar berikut ini.

Gambar 2.1

Theory of Planned Behavior

Sumber: Jogiyanto (2007).

Gambar 2.1 di atas menjelaskan bahwa dalam TPB, minat ditentukan oleh tiga konstruk, yaitu:

1) Attitudetowards Behavioral (Sikap terhadap prilaku)

Sikap adalah evaluasi individu secara positif atau negatif terhadap benda, orang, institusi, kejadian, perilaku atau minat tertentu (Ajzen, 2005). Sikap merupakan suatu faktor dalam diri seseorang yang dipelajari untuk Sikap Terhadap PrilakuS

(Attitude towards Behavioral)ikap terhadap perilaku (attitude

Kontrol Prilaku Persepsian (Perceived Behavioral

Control) Norma Subyektif (Subjective Norm)

Minat Prilaku (Behavioral Intention)

Prilaku (Behavior)


(28)

12

memberikan respon positif atau negatif pada penilaian terhadap sesuatu yang diberikan. Munculnya minat perilaku seseorang dipengaruhi oleh munculnya sikap awal dari orang tersebut. Menurut Assael (2001) dalam Manda dan Iskandarsyah (2012) sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari untuk memberikan respon kepada obyek atau kelas obyek secara konsisten baik dalam rasa suka maupun tidak suka. Sebagai contoh apabila seseorang menganggap sesuatu bermanfaat bagi dirinya maka dia akan memberikan respon positif terhadapnya, sebaliknya jika sesuatu tersebut tidak bermanfaat maka dia akan memberikan respon negatif.

2) Subjective Norm (Norma Subjektif)

Subjective norm mengacu pada tekanan sosial yang dihadapi oleh individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Ajzen (2005) memaparkan Subjective norm merupakan fungsi yang didasarkan oleh belief yang disebut sebagai normative beliefs, yaitu belief mengenai kesetujuan dan atau ketidaksetujuan seseorang maupun kelompok yang penting bagi individu terhadap suatu perilaku. Subjective norm merupakan persepsi seseorang tentang pemikiran orang lain yang akan mendukung atau tidak mendukungnya dalam melakukan sesuatu. Lo Choi Tung (2011) mengatakan bahwa “subjective norm refers to the social pressures perceived by individuals to perform or not to perform the behavior. It relates to the beliefs that other people encourage or discourage to carry out a behavior” (norma subjektif mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan oleh individu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Seorang individu akan cenderung melakukan


(29)

13

perilaku jika termotivasi oleh orang lain yang menyetujuinya untuk melakukan perilaku tersebut.

3) Perceived Behavioral Control (Kontrol Prilaku Persepsian)

Wijaya (2007) menyatakan bahwa kontrol perilaku persepsian merupakan persepsi terhadap kekuatan faktor-faktor yang mempermudah atau mempersulit. Kontrol perilaku persepsian adalah persepsi kemudahan atau kesulitan dalam melakukan suatu perilaku. Lo Choi Tung (2011) mengemukakan bahwa kontrol perilaku relates to the beliefs about the availability of supports and resources or barriers to performing an entrepreneurial behavior (control beliefs) (berkaitan dengan keyakinan tentang ketersediaan dukungan dan sumber daya atau hambatan untuk melakukan suatu perilaku kewirausahaan).

Dari Gambar 2.1, Perceived Behavioral Control dapat mempunyai dua fitur (Jogiyanto, 2007) sebagai berikut:

1) Teori ini mengansumsi bahwa kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) mempunyai implikasi motivasional terhadap minat. Orang– orang yang percaya bahwa mereka tidak mempunyai sumber- sumber daya yang ada atau tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan perilaku tertentu mungkin tidak akan membentuk minat berperilaku yang kuat untuk melakukannya walaupun mereka mempunyai sikap yang positif terhadap perilakunya dan percaya bahwa orang lain akan menyetujui seandainya mereka melakukan perilaku tersebut. Dengan demikian diharapkan terjadi hubungan antara kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) dengan minat


(30)

14

yang tidak dimediasi oleh sikap dan norma subyektif. Di model ini ditunjukkan dengan panah yang menghubungkan kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) ke minat.

2) Fitur kedua adalah kemungkinan hubungan langsung antara kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) dengan perilaku. Di banyak contoh, kinerja dari suatu perilaku tergantung tidak hanya pada motivasi untuk melakukannya tetapi juga kontrol yang cukup terhadap perilaku yang dilakukan. Dengan demikian, kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) dapat mempengaruhi perilaku secara tidak langsung lewat minat, dan juga dapat memprediksi perilaku secara langsung. Di model hubungan langsung ini ditunjukan dengan panah yang menghubungkan kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) langsung ke perilaku (behavior).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang akan melakukan suatu perilaku tertentu jika orang tersebut mengevaluasi perilaku tersebut secara positif, ditambah individu tersebut mendapatkan tekanan dari sosial untuk melakukan perilaku tersebut, serta individu tersebut percaya bisa dan memiliki kesempatan untuk melakukan perilaku tersebut (Ajzen, 2005).

2.1.2 Pengetahuan Akuntansi

Definisi akuntansi yang dimuat dalam Accountancy Terminology Bulletin No.1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Board (APB) dalam Suwardjono (2002:5) sebagai berikut :


(31)

15

“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan

kejadian bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.”

Belkaoui (2006:50) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu aktivitas jasa dan fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan- keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan di antara alternatif tindakan yang ada. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pembuat keputusan (Harrison, 2007:4).

Pengetahuan akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperangkat ilmu yang tersusun secara sistematis tentang bagaimana seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, penginterprestasian hasil proses tersebut berupa informasi kuantitatif yang digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih diantara berbagai alternatif (Siregar, 2009:23).

2.1.3 Prinsip – prinsip Akuntansi

Prinsip Akuntansi adalah pedoman umum yang dipakai di dalam penyelenggaraan akuntansi. Prinsip-prinsip tersebut berupa semua konsep, ketentuan, prosedur, metode, dan teknik yang tersedia secara teoritis maupun praktis yang berhubungan dengan persoalan tentang mengidentifikasikan,


(32)

16

mengukur, dan mencatat dan menyajikan aktiva, hutang, modal, pendapat dan biaya-biaya dalam laporan keuangan ( Siregar, 2009:25).

Menurut Suwardjono (2002:20) pada dasarnya prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dapat diklasifikasi sebagai berikut :

1) Prinsip harga perolehan (cost principle)

Prinsip ini dipakai karena harga pokok atau harga perolehan mempunyai nilai yang pasti dan dapat ditentukan secara obyektif.

2) Prinsip realisasi pendapatan (revenue realization princile)

Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala yang dapat memenuhi kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.

3) Prinsip mempertemukan pendapatan dan biaya (Matching Principle)

Prinsip ini bertujuan untuk menyajikan laba bersih (net income) yang wajar pada setiap periode akuntansi.

4) Prinsip pengungkapan penuh/pelaporan (Fulldisclosure/finansil reporting principle)

Prinsip ini didasarkan pada pertimbangan bahwa laporan keuangan harus dapat memberikan cukup informasi yang dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh para pemakai laporan keuangan tersebut.Prinsip ini mengakui bahwa sifat dan banyaknya informasi yang disajikan dalam laporan keuangan menggambarkan hasil dari serangkaian pertimbangan untuk tercapainya kesepadanan antara biaya yang diperlukan dengan manfaat yang diberikan oleh informasi tersebut.


(33)

17

Berdasarkan penjelasan diatas, maka informasi akuntansi yang disampaikan harus memenuhi prinsip-prinsip harga perolehan, realisasi pendapatan, pengungkapan penuh/pelaporan, mempertemukan pendapatan dan biaya-biaya.

2.1.4 Wirausaha dan Jiwa Wirausaha

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan (Kasmir, 2010:16). Wirausaha merupakan orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Menurut Peter F. Drucker (1994) dalam Kasmir (2010:17), kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sementara itu Zimmerer (2004) mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat peluang yang ada dan menciptakan sesuatu yang berbeda dan dapat memenuhi kebutuhan orang banyak dan memiliki nilai tambah bagi pengusaha tersebut.

Berikut dapat dijelaskan karakteristik seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi (Trimurti, 2005:66).


(34)

18

1) Keberhasilan usaha

Ukuran pencapaian kegiatan usaha yang dicapai pada saat sekarang dibandingkan dengan kondisi masa lampau yang diukur dari besaran penjualan, keuntungan dan jumlah pelanggan.

2) Percaya diri

Dimensi kejiwaan seseorang yang mempunyai keteguhan, ketidaktergantungan, kepribadian mantap, dan optimisme.

3) Berorientasi pada tugas dan hasil

Dimensi kejiwaan seseorang yang haus akan prestasi dan berorientasi laba atau hasil, tekun dan tabah, tekad, kerja keras, motivasi, energik, dan penuh inisiatif.

4) Pengambil resiko

Dimensi kejiwaan seseorang yang mampu mengambil resiko dan suka pada tantangan.

5) Kepemimpinan

Dimensi kejiwaan seseorang yang mampu memimpin, dapat bergaul dengan orang lain, dan menanggapi saran dan kritik.

6) Keorisinilan

Dimensi kejiwaan seseorang yang inovatif, kreatif, flexibel, banyak sumber, serba bisa, dan mengetahui banyak hal.

7) Berorientasi ke masa depan

Dimensi kejiwaan seseorang yang mempunyai pandangan kedepan dan perspektif.


(35)

19

Jadi dapat disimpulkan jiwa kewirausahaan adalah suatu kepribadian yang kreatif dimiliki oleh seseorang untuk membaca peluang dan menciptakan suatu produk yang unik dan dapat memenuhi kebutuhan hidup orang banyak serta dapat menghasilkan nilai tambah bagi pengusaha tersebut.

2.1.5 Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pembuatan Keputusan Investasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012), arti kata penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu. Informasi dalam bisnis berkaitan dengan pengambilan keputusan. Informasi usaha membantu memilih jalan keluar sekarang atau yang akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan (Astuti, 2007). Informasi merupakan data yang diproses atau data yang mempunyai arti (McLeod, 1998). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan penggunaan informasi akuntansi merupakan proses, cara, pembuatan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan.

Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan. Informasi merupakan data yang disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi pemakainya. Suatu informasi akan bermakna apabila memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan. Jadi, suatu informasi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Menambah pengetahuan pengambil keputusan (masa sekarang dan masa mendatang).


(36)

20

2) Menambah keyakinan pemakai informasi mengenai probabilitas terealisasinya suatu harapan dalam kondisi ketidak pastian.

3) Dapat mengubah keputusan atau menyebabkan perubahan perilaku (tindakan).

Informasi dikatakan memiliki kualitas jika berkaitan dengan intensitas informasi dalam memenuhi nilai informasi diatas. Kualitas yang tinggi akan memberi kepuasan (utility) yang tinggi pula bagi pemakainya. Relevansi dan realibilitas merupakan unsur utama pembentuk kualitas informasi. Relevansi ditentukan oleh nilai prediktif (predictive value), nilai balikan (feedback value), dan ketersediaan informasi pada waktunya (timelines). Reliabilitas informasi ditentukan oleh keterujian (verifiability), kenetralan (neutrality), dan ketepatan penyimbolan makna ekonomik yang ingin diungkapkan (representational faithfulness). Komparabilitas (comparability) atas penyajian informasi merupakan kualitas kedua, dan menjadikan informasi lebih bermakna karena tendensinya dapat diinterpretasikan oleh para pemakai. Agar komparabilitas dapat dijalankan, perlakuan akuntansi untuk setiap periode harus konsisten (Astika, 2010:25).

Belkaoui (2006) mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan. Agar data keuangan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pihak eksternal maupun internal perusahaan, maka data tersebut harus disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Informasi akuntansi digolongkan menjadi tiga


(37)

21

jenis yaitu informasi operasi, informasi akuntansi manajemen, dan informasi akuntansi keuangan.

1) Informasi Operasi

Informasi ini menyediakan data mentah bagi informasi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Informasi operasi yang terdapat pada perusahaan manufaktur antara lain : informasi produksi, informasi pembelian dan pemakaian bahan baku, informasi penggajian, informasi penjualan, dan lain-lain (Mulyadi, 2005:15).

2) Informasi Akuntansi Manajemen

Informasi akuntansi yang dibuat untuk kepentingan manajemen disebut informasi akuntansi manajemen. Informasi ini digunakan dalam tiga fungsi manajemen, yaitu : (1) perencanaan, (2) implementasi, (3) pengendalian. Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen (Hansen & Mowen, 2009:7). Informasi akuntansi manajemen ini disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai laporan, seperti anggaran, laporan penjualan, laporan biaya produksi, laporan biaya melalui pusat pertanggungjawaban, laporan biaya menurut aktivitas dan lain-lain.

3) Informasi Akuntansi Keuangan

Informasi akuntansi keuangan digunakan baik oleh manajer maupun pihak eksternal perusahaan, dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan keuangan suatu


(38)

22

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan ekonomi (IAI, 2009).

Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang harus dimiliki. Karakteristik-karakteristik kualitatif tersebut akan membedakan informasi yang bermanfaat dengan informasi yang kurang bermanfaat bagi penggunanya. Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan perusahaan, karakteristik-karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SAFC) No. 2 (Astika, 2011:148) karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

1) Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama yaitu:

a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan;

b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan;


(39)

23

c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.

2) Reliabel, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliabel mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:

a. Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam pilihan pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen;

b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya kecocokan antara angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-sumbernya; c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para pemakai khusus informasi.

3) Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya.


(40)

24

4) Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke periode.

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi pada aset-aset finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya (Halim, 2005:4).

Investasi merupakan pengorbanan dari beberapa nilai sekarang (certain present value), untuk nilai masa datang (future value) yang belum bisa dijamin kepastiannya (possibly uncertain). Investasi juga dapat didefinisikan sebagai aktivitas penanaman dana saat ini yang diharapkan pengembaliannya di masa datang, untuk mengkompensasi dana yang telah ditanamkan tersebut untuk periode tertentu Aprianto (2014). Menurut Putra (2003:1) dalam Hamonangan (2007) investasi didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang menunda konsumsi atau penggunaan sejumlah dana pada masa sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor indvidual


(41)

25

(individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi Krisanti (2012).

Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa dating, sehingga investor bisa mendapatkan hasil dari kegiatan investasi yang dijalankan. Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini, pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan.

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan investasi : 1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.

Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada saat ini agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

2) Mengurangi tekanan inflasi

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat pengaruh inflasi.


(42)

26

3) Dorongan untuk menghemat pajak

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa investasi menyangkut dua dimensi waktu, yakni masa sekarang dan masa yang akan datang. Pengertian yang dimaksud didasari oleh konsep nilai waktu dari uang (the time value for money concept) dimana uang yang dimiliki oleh seseorang sekarang tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang (Sartono, 2001:45), yang melibatkan unsur ketidakpastian. Investasi selalu berhubungan dengan tingkat pengembalian berupa keuntungan yang merupakan tujuan dari kegiatan investasi tersebut.

Jawabreh & Alrabei (2012) menyatakan bahwa Informasi akuntansi dapat digunakan untuk menerjemahkan dimensi-dimensi umum yang berbeda menjadi dimensi keuangan. Informasi akuntansi menggunakan kategori formal untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi yang menciptakan bahasa yang sama untuk dapat berkomunikasi. Formalisasi memungkinkan transmisi informasi kepada fungsi-fungsi yang berbeda dalam organisasi agar dapat memberikan masukan kepada proses pengambilan keputusan. Informasi akuntansi juga representasi sempurna yang mendasari masalah pembuatan keputusan, karena tidak semua aspek yang terlibat dapat diukur dengan sempurna dalam jumlah keuangan (Galbraith,1973). Informasi akuntansi dapat membantu manajer untuk


(43)

27

memahami tugas-tugas mereka lebih jelas dan mengurangi ketidakpastian sebelum membuat keputusan mereka (Chong, 1996).

2.1.6 Usia

Usia merupakan faktor yang dapat membedakan prilaku seseorang dalam mengambil suatu tindakan. Ada empat tahap dasar kehidupan seseorang menurut Bardwick yang ditulis kembali oleh Kusmawati (2011). Tahapan tersebut adalah tahap transisi awal kedewasaan (17-28 tahun), tahap kemapanan (30-40 tahun), pertengahan kedewasaan (40-45 tahun) dan tahap usia 50 tahun atau lebih. Perbedaan tahapan transisi tersebut akan mempengaruhi emosi dan cara berfikir dalam pengambilan keputusan terutama keputusan yang terkait dengan investasi. Hal ini terkait dengan orientasi kepentingan yang dimiliki di masing-masing tahapan tersebut.

Pada saat usia muda seseorang cenderung akan lebih bersemangat, memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar dan lebih berani mengambil risiko, sedangkan pada usia yang semakin tua, seseorang akan lebih memperhatikan resiko dan lebih berhati-hati dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan. Dari segi kebutuhan, dengan bertambahnya usia maka kebutuhan hidupnya pun semakin meningkat sehingga mendorong seseorang untuk melakukan usaha yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya ketika sudah mencapai umur tertentu usaha yang dilakukan justru akan menurun seiring berkurangnya kebutuhan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinha (1996) di India, menunjukkan bahwa sebagian besar wirausaha yang sukses adalah mereka yang berusia muda. Hal senada juga dibuktikan oleh Dalton dan Holloway (1989),


(44)

28

bahwa banyak calon wirausaha yang telah mendapat tanggung jawab besar pada saat berusia muda.

2.2 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suhairi, dkk (2009) tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa lokus pengawasan, keinginan berprestasi, dan pengetahuan akuntansi memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam keputusan investasi. Ketidakpastian lingkungan yang juga dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi dalam membuat keputusan belum mampu menjelaskan hubungan diantara variabel yang dianalisis. Hal ini diduga karena penilaian yang diberikan oleh wirausaha yang bergerak dalam sektor manufaktur skala menengah terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi mereka adalah netral sehingga belum mampu memberikan tantangan bagi wirausaha tersebut.

Indarti dan Rostiani (2008) meneliti intensi kewirausahaan mahasiswa (studi perbandingan antara Indonesia, Jepang dan Norwegia). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel yang terkait yaitu kepribadian, instrumen dan demografi bersama- sama secara signifikan menentukan intensi kewirausahaan. Sedangkan kebutuhan akan prestasi, umur, dan gender tidak terbukti secara signifikan sebagai prediktor intensi kewirausahaan.


(45)

29

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Shonhadji (2009) yang meneliti pengaruh pengetahuan akuntansi, wirausaha (Locus of Control) dan ketidak pastian lingkungan terhadap penggunaan informasi dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirauhasaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial, secara parsial variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, sedangkan variabel kepribadian wirausaha tidak berpengaruh signifikan, pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan kinerja manajerial, kepribadian wirausaha berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keberhasilan kinerja manajerial.

Roudah (2008) meneliti tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam keputusan investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam keputusan investasi dan variabel ketidakpastian lingkungan tidak memoderasi hubungan antara kepribadian wirausaha dengan penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2009) tentang pengerauh pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha terhadap kinerja manajerial pada perusahaan jasa di kota Medan. Hasilnya penelitiannya menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha tidak berpengaruh secara


(46)

30

parsial terhadap kinerja manajerial, sedangkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

Rahman dan McCosh (1976) dalam penelitiannya menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai pengetahuan dan keinginan berprestasi yang tinggi akan lebih sedikit dalam menggunakan informasi akuntansi, khususnya dalam penilaian prestasi bawahan. Hal ini disebabkan karena seseorang yang memiliki keinginan berprestasi yang tinggi selalu berupaya untuk mencari cara baru dan lebih baik. Mereka tidak hanya ingin menggunakan informasi akuntansi saja tetapi juga informasi bukan akuntansi, karena kombinasi kedua ukuran ini dapat memberikan hasil penilaian prestasi yang lebih baik.

Kuntowicaksono (2012) meneliti pengaruh pengetahuan wirausaha dan kemampuan memecahkan masalah terhadap minat berwirausaha siswa sekolah menengah kejuruan. Hasilnya menunjukkan bahwa Secara simultan ada pengaruh pengetahuan kewirausahaan untuk memecahkan masalah terhadap minat kewirausahaan siswa. Secara parsial tidak ada pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan siswa. Sedangkan kemampuan untuk memecahkan masalah kewirausahaan berpengaruh secara partial terhadap minat kewirausahaan siswa.

Anaglo, et al (2014) di dalam penelitiannya tentang pengaruh wirausaha dan karakteristik perusahaan pada skala kecil perusahaan ikan di Asuogyaman dan Dayi Districts Selatan, Ghana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia petani ikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan mendapatkan kepuasan lebih dari petani yang berusia tua. Tidak ada hubungan


(47)

31

yang signifikan antara tingkat pendidikan dari para pengusaha dan keberhasilan perusahaan, menyiratkan bahwa pencapaian pendidikan tidak berdampak terhadap keberhasilan perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Aminul, et al (2011) tentang pengaruh karakteristik wirausaha dan karakteristik perusahaan pada keberhasilan usaha kecil dan menengah di Bangladesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik wirausaha menjadi faktor yang signifikan bagi keberhasilan bisnis UKM di Bangladesh. Namun karakteristik perusahaan ditemukan tidak menjadi faktor yang signifikan pada keberhasilan bisnis UKM di Bangladesh.

Aprianto (2014) meneliti tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi bagi mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan jiwa kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan pada penggunaan informasi akuntansi.

Akintoye (2008) meneliti tentang mengoptimalkan keputusan investasi melalui informatif akuntansi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria (NSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk badan pengatur yang relevan untuk mengingatkan investor pada sejauh mana mereka dapat mengandalkan informasi akuntansi yang disediakan dalam laporan keuangan / perusahaan, sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi mereka.


(48)

32

Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Dwirandra (2015) tentang pengaruh kepribadian wirausaha dan pengetahuan akuntansi pada penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel kepribadian wirausaha dan pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Wahyudi (2009) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah (UKM) di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan, pendidikan manajer/pemilik, skala usaha, berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM di Yogyakarta. Masa memimpin perusahaan, umur perusahaan dan pelatihan akuntansi manajer/pemilik tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM di Yogyakarta.

Krisanti (2012) meneliti tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi bagi mahasiswa wirausaha Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi Jika seorang wirausaha memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausaha ini akan dapat menggunakan informasi akuntansi dengan baik untuk membuat keputusan investasi. Variabel jiwa kewirausahaan secara parsial juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi


(49)

33

akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi cendrung akan selalu berusaha untuk mengembangkan usaha yang dimiliki dan akan menggunakan informasi akuntansi untuk melihat bagaimana perkembangan usaha yang dijalankan dan untuk membuat suatu keputusan investasi. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Ullah, et al (2014) meneliti tentang peran informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan strategis pada industri manufaktur di Bangladesh. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara informasi akuntansi dengan pengambilan keputusan strategis di semua bidang yang dipilih. Keputusan strategis di semua bidang yang dipilih secara signifikan tergantung pada informasi akuntansi yang digunakan. Dari analisis pendapat responden sebesar 44,44% responden selalu menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan strategis dalam industri manufaktur di Bangladesh. Tidak ada masalah besar yang dihadapi oleh manajemen pada perusahaan manufaktur di Bangladesh dalam menggunakan sistem akuntansi. Mereka semua menggunakan sistem akuntansi yang diperbarui.

Penelitian yang dilakukan oleh Onaolapo dan Odetayo (2012) tentang pengaruh sistem informasi akuntansi efektivitas organisasi perusahaan konstruksi terpilih di Ibadan, Nigeria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki dampak yang signifikan terhadap efektivitas organisasi antara perusahaan konstruksi yang dipilih. Studi ini menemukan bahwa informasi


(50)

34

akuntansi yang baik meningkatkan efektivitas administrasi. Studi ini juga menemukan bahwa sistem informasi akuntansi mengarah ke laporan keuangan yang baik dan juga menyebabkan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Jawabreh dan Alrabei (2012) melakukan penelitian tentang dampak sistem informasi akuntansi dalam perencanaan, pengendalian dan proses pengambilan keputusan di Hotel Jodhpur India. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sistem informasi akuntansi dan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam hotel bintang empat dan hotel bintang lima di Jodhpur India. Hal ini disebabkan karena hotel di Jodhpur tidak menggunakan metode sistem informasi akuntansi dalam perencanaan, pengendalian, dan proses pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas hotel.

Nnenna (2012) dalam penelitiannya tentang penggunaan informasi akuntansi sebagai sebuah bantuan untuk manajemen dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan informasi akuntansi meningkatkan pengambilan keputusan dalam organisasi. Terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan informasi akuntansi dan efisiensi akuntansi manajerial. Ada juga tingkat kesadaran yang tinggi berkaitan peran sistem informasi akuntansi. Kesadaran ini tidak terbatas pada senior dan staf manajemen saja tetapi juga staf menengah dan junior yang operasinya juga diatur oleh sistem informasi akuntansi. Jelaslah bahwa faktor informasi akuntansi tampak besar antara faktor-faktor yang berkontribusi terhadap efisiensi perusahaan secara keseluruhan.

Holmes dan Nicholls (1988), meneliti tentang faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil yang dilakukan di


(51)

35

Australia pada 928 perusahaan kecil. Hasil penelitiannya menemukan bahwa pendidikan manajer, skala usaha, masa memimpin, sektor industri dan umur perusahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM.

Penelitian Linawati dan Restuti (2015) tentang pengetahuan akuntansi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) atas penggunaan informasi akuntansi. Hasil penelitian mnenunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik UMKM konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dalam menjalankan operasi perusahaan. Motivasi untuk mempelajari tentang pengetahuan akuntansi akan meningkatkan pemahaman pemilik dalam menerapkan akuntansi dalam perusahaan. Jika seorang wirausaha memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausaha ini akan dapat menggunakan dan memahami informasi-informasi akutansi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi. Begitu pula sebaliknya jika seorang wirausaha tidak memiliki pengetahuan akuntansi yang baik maka wirausaha ini tidak akan dapat memahami dan menggunakan informasi yang baik.


(1)

parsial terhadap kinerja manajerial, sedangkan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

Rahman dan McCosh (1976) dalam penelitiannya menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai pengetahuan dan keinginan berprestasi yang tinggi akan lebih sedikit dalam menggunakan informasi akuntansi, khususnya dalam penilaian prestasi bawahan. Hal ini disebabkan karena seseorang yang memiliki keinginan berprestasi yang tinggi selalu berupaya untuk mencari cara baru dan lebih baik. Mereka tidak hanya ingin menggunakan informasi akuntansi saja tetapi juga informasi bukan akuntansi, karena kombinasi kedua ukuran ini dapat memberikan hasil penilaian prestasi yang lebih baik.

Kuntowicaksono (2012) meneliti pengaruh pengetahuan wirausaha dan kemampuan memecahkan masalah terhadap minat berwirausaha siswa sekolah menengah kejuruan. Hasilnya menunjukkan bahwa Secara simultan ada pengaruh pengetahuan kewirausahaan untuk memecahkan masalah terhadap minat kewirausahaan siswa. Secara parsial tidak ada pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan siswa. Sedangkan kemampuan untuk memecahkan masalah kewirausahaan berpengaruh secara partial terhadap minat kewirausahaan siswa.

Anaglo, et al (2014) di dalam penelitiannya tentang pengaruh wirausaha dan karakteristik perusahaan pada skala kecil perusahaan ikan di Asuogyaman dan Dayi Districts Selatan, Ghana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia petani ikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan pelanggan. Pelanggan mendapatkan kepuasan lebih dari petani yang berusia tua. Tidak ada hubungan


(2)

yang signifikan antara tingkat pendidikan dari para pengusaha dan keberhasilan perusahaan, menyiratkan bahwa pencapaian pendidikan tidak berdampak terhadap keberhasilan perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Aminul, et al (2011) tentang pengaruh karakteristik wirausaha dan karakteristik perusahaan pada keberhasilan usaha kecil dan menengah di Bangladesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik wirausaha menjadi faktor yang signifikan bagi keberhasilan bisnis UKM di Bangladesh. Namun karakteristik perusahaan ditemukan tidak menjadi faktor yang signifikan pada keberhasilan bisnis UKM di Bangladesh.

Aprianto (2014) meneliti tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi bagi mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial dan jiwa kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan pada penggunaan informasi akuntansi.

Akintoye (2008) meneliti tentang mengoptimalkan keputusan investasi melalui informatif akuntansi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria (NSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kebutuhan untuk badan pengatur yang relevan untuk mengingatkan investor pada sejauh mana mereka dapat mengandalkan informasi akuntansi yang disediakan dalam laporan keuangan / perusahaan, sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi mereka.


(3)

Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Dwirandra (2015) tentang pengaruh kepribadian wirausaha dan pengetahuan akuntansi pada penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel kepribadian wirausaha dan pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Wahyudi (2009) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah (UKM) di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan, pendidikan manajer/pemilik, skala usaha, berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM di Yogyakarta. Masa memimpin perusahaan, umur perusahaan dan pelatihan akuntansi manajer/pemilik tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM di Yogyakarta.

Krisanti (2012) meneliti tentang pengaruh pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi bagi mahasiswa wirausaha Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi Jika seorang wirausaha memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausaha ini akan dapat menggunakan informasi akuntansi dengan baik untuk membuat keputusan investasi. Variabel jiwa kewirausahaan secara parsial juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi


(4)

akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi cendrung akan selalu berusaha untuk mengembangkan usaha yang dimiliki dan akan menggunakan informasi akuntansi untuk melihat bagaimana perkembangan usaha yang dijalankan dan untuk membuat suatu keputusan investasi. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Ullah, et al (2014) meneliti tentang peran informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan strategis pada industri manufaktur di Bangladesh. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara informasi akuntansi dengan pengambilan keputusan strategis di semua bidang yang dipilih. Keputusan strategis di semua bidang yang dipilih secara signifikan tergantung pada informasi akuntansi yang digunakan. Dari analisis pendapat responden sebesar 44,44% responden selalu menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan strategis dalam industri manufaktur di Bangladesh. Tidak ada masalah besar yang dihadapi oleh manajemen pada perusahaan manufaktur di Bangladesh dalam menggunakan sistem akuntansi. Mereka semua menggunakan sistem akuntansi yang diperbarui.

Penelitian yang dilakukan oleh Onaolapo dan Odetayo (2012) tentang pengaruh sistem informasi akuntansi efektivitas organisasi perusahaan konstruksi terpilih di Ibadan, Nigeria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki dampak yang signifikan terhadap efektivitas organisasi antara perusahaan konstruksi yang dipilih. Studi ini menemukan bahwa informasi


(5)

akuntansi yang baik meningkatkan efektivitas administrasi. Studi ini juga menemukan bahwa sistem informasi akuntansi mengarah ke laporan keuangan yang baik dan juga menyebabkan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Jawabreh dan Alrabei (2012) melakukan penelitian tentang dampak sistem informasi akuntansi dalam perencanaan, pengendalian dan proses pengambilan keputusan di Hotel Jodhpur India. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sistem informasi akuntansi dan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dalam hotel bintang empat dan hotel bintang lima di Jodhpur India. Hal ini disebabkan karena hotel di Jodhpur tidak menggunakan metode sistem informasi akuntansi dalam perencanaan, pengendalian, dan proses pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas hotel.

Nnenna (2012) dalam penelitiannya tentang penggunaan informasi akuntansi sebagai sebuah bantuan untuk manajemen dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan informasi akuntansi meningkatkan pengambilan keputusan dalam organisasi. Terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan informasi akuntansi dan efisiensi akuntansi manajerial. Ada juga tingkat kesadaran yang tinggi berkaitan peran sistem informasi akuntansi. Kesadaran ini tidak terbatas pada senior dan staf manajemen saja tetapi juga staf menengah dan junior yang operasinya juga diatur oleh sistem informasi akuntansi. Jelaslah bahwa faktor informasi akuntansi tampak besar antara faktor-faktor yang berkontribusi terhadap efisiensi perusahaan secara keseluruhan.

Holmes dan Nicholls (1988), meneliti tentang faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil yang dilakukan di


(6)

Australia pada 928 perusahaan kecil. Hasil penelitiannya menemukan bahwa pendidikan manajer, skala usaha, masa memimpin, sektor industri dan umur perusahaan berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM.

Penelitian Linawati dan Restuti (2015) tentang pengetahuan akuntansi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) atas penggunaan informasi akuntansi. Hasil penelitian mnenunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik UMKM konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dalam menjalankan operasi perusahaan. Motivasi untuk mempelajari tentang pengetahuan akuntansi akan meningkatkan pemahaman pemilik dalam menerapkan akuntansi dalam perusahaan. Jika seorang wirausaha memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausaha ini akan dapat menggunakan dan memahami informasi-informasi akutansi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi. Begitu pula sebaliknya jika seorang wirausaha tidak memiliki pengetahuan akuntansi yang baik maka wirausaha ini tidak akan dapat memahami dan menggunakan informasi yang baik.