Pengaruh Informasi Akuntansi dan Informasi Non Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi dengan Pengalaman sebagai Variabel Moderating Pada Bank Bukopin Cabang Medan

(1)

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON

AKUNTANSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN

FASILITAS KREDIT MODAL INVESTASI DENGAN

PENGALAMAN SEBAGAI VARIABEL

MODERATING PADA BANK

BUKOPIN CABANG MEDAN

TESIS

Oleh

Tia Novira Sucipto

097017028/Akt

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

 


(2)

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON

AKUNTANSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN

FASILITAS KREDIT MODAL INVESTASI DENGAN

PENGALAMAN SEBAGAI VARIABEL

MODERATING PADA BANK

BUKOPIN CABANG MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Dalam Program Studi Akuntansi

Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

TIA NOVIRA SUCIPTO

097017028/Akt

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(3)

Judul Tesis : PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON AKUNTANSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN FASILITAS KREDIT MODAL INVESTASI DENGAN

PENGALAMAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA BANK BUKOPIN CABANG MEDAN

Nama Mahasiswa : Tia Novira Sucipto Nomor Pokok : 097017028

Program Studi : Akuntansi  

 

Menyetujui Komisi Pembimbing,

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA) Ketua

(Iskandar Muda, M. Si.,Ak.) Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)  

     


(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 15 Agustus 2011

Panitia Penguji Tesis :

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA Anggota : 1. Iskandar Muda, M.Si., Ak.

2. Drs. Rasdianto, MA, Ak. 3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak.


(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan tesis yang berjudul : “Pengaruh Informasi Akuntansi dan Informasi Non Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi dengan Pengalaman sebagai Variabel Moderating Pada Bank Bukopin Cabang Medan”

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, 15 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan :

(Tia Novira Sucipto)  

     


(6)

 

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON AKUNTANSI TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBERIAN FASILITAS KREDIT MODAL INVESTASI DENGAN VARIABEL

MODERATING PADA BANK BUKOPIN CABANG MEDAN

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi dengan pengalaman sebagai variabel moderating pada Bank Bukopin Cabang Medan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh permohonan kredit yang dimohonkan kepada Bank Bukopin Cabang Medan selama periode tahun 2010 berjumlah 150 debitur. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode

purposive sampling sehingga menghasilkan 136 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan uji residual.

Hasil pengujian hipotesis pertama secara simultan menunjukkan semua variabel independen berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Sedangkan secara parsial hanya variabel likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, profit margin, dan reputasi bisnis yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Perputaran persediaan, skala usaha, jaminan kredit, pendidikan debitur, dan diversifikasi usaha tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Pengujian hipotesis kedua diperoleh hasil bahwa adanya pengalaman sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan pada kelayakan usaha sehingga semakin memperkuat hubungan variabel tersebut dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Akan tetapi tidak berpengaruh signifikan pada variabel likuiditas, posisi kas, struktur modal, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin, jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, dan diversifikasi usaha sehingga semakin memperlemah hubungan variabel tersebut dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi.

Kata Kunci : Informasi Akuntansi, Informasi Non Akuntansi, Pengalaman, dan Keputusan Kredit.


(7)

THE FACTORS OF ACCOUNTING INFORMATION AND NON ACCOUNTING INFORMATION ON THE DECISION OF GRANT CREDIT FACILITIES CAPITAL TO INVESTMENT WITH EXPERIENCE AS A MODERATING

VARIABLES IN THE BUKOPIN BANK BRANCH IN MEDAN

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the factors of accounting information and non accounting information on the decision of grant credit facilities capital to investment with experience as a moderating variables in the Bukopin Bank branch in Medan.

The population used in this study are all the companies applied for credit application in 2010 amounted to 150 debtors. The research sample was taken by using purposive sampling method resulting in 136 companies. The method of analysis used is multiple linear regression analysis with residual test.

The first hypothesis simultaneously shows all the independent variables affect on the decision of grant credit facilities capital to investment with significant value. While only partial of current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, accounts receivable turnover, profit margin, and business reputation variables that influence the decision of grant credit facilities capital to investment. Inventory turnover, assets turnover, credit guarantee, debtor education, and business diversification did not affect on the decision of grant credit facilities capital to investment. Testing the second hypothesis showed that the existence of experience as a moderating variables have a significant effect on time interest earned ratio variables thus further strengthening their relationship with the decision of grant credit facilities capital to investment. However, no significant effect on current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, accounts receivable turnover, inventory turnover, assets turnover, profit margin, credit guarantee, business reputation, debtor education, and business diversification variables thus further weakened their relationship with the decision of grant credit facilities capital to investment.

Keywords: Accounting Information, Non Accounting Information, Experience, and Credit Decision.


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillahirabbil’alamiin, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Sempurna, dan Maha Pemberi Petunjuk atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Shalawat beriring dalam senantiasa terlimpah kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat, dan orang-orang beriman yang mengikuti sunnahnya.

Dalam penyusunan tesis ini, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi isi maupun cara penyajiannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulisan miliki. Namun demikian, penulis akan tetap berusaha untuk memperbaiki diri lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Penulis telah mendapatkan bantuan dan bimbingan baik berupa moril maupun materil dari berbagai pihak dalam penyelesaian tesis ini. Maka pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dan turut membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H., M.Sc(CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan untuk


(9)

mengikuti dan menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA dan Bapak Iskandar Muda, M.Si., Ak. selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah memberikan banyak saran dan masukan dalam penulisan tesis ini.

5. Bapak Drs. Rasdianto, MA, Ak., Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak., dan Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si., Ak. selaku tim penguji tesis atas saran dan masukan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.

6. Seluruh staf pengajar Program Magister Akuntansi atas segala ilmu dan pengetahun yang telah diberikan.

7. Seluruh staf administrasi Program Magister Akuntansi.

8. Orang tua tercinta, ayahanda Adi Sucipto dan Ibunda Tetti Suriati, dan adik saya Meriza Martineta, S.Ked. yang telah banyak memberikan doa dan dukungan kepada penulis.


(10)

9. Rasa hormat yang tiada terhingga saya persembahkan kepada Ferry Dika Wardhana Erwan, SE, SH. atas dorongan moril yang tiada hentinya kepada penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

10. Seluruh staf analisis kredit Bank Bukopin Cabang Medan yang telah meluangkan waktu untuk menjawab daftar pertanyaan pada penelitian ini.

11. Teman-teman selama pendidikan Santi, Roswita, Sahata, Ardin, Rahima, Ruswan, Minda, Rianti, Vina, Eki, Siti, Ivo, Eva serta seluruh teman-teman Stambuk 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Akhirnya penulis mengharapkan kiranya tesis ini merupakan usaha yang diridhoi oleh Allah SWT dan merupakan hasil yang bermanfaat bagi kita semua dan bagi penulis sendiri. Amin Ya Rabbal’alamin.

Medan, 15 Agustus 2011 Penulis,


(11)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Tia Novira Sucipto

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/20 November 1985

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Orang tua :

Ayah : Adi Sucipto

Ibu Adik

: :

Tetti Suriati Meriza Martineta

Alamat : Komp. Citra Wisata Blok 8 No. 12A, Medan Johor

Pendidikan

Pekerjaan

:

:

TK : TK Eka Sakti Padang (1990-1991) SD : SD Bhayangkari I Medan (1991-1997) SMP : SMP Harapan II Medan (1997-2000) SMA : SMA Harapan Medan (2000-2003) S1 : Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

STIE Harapan (2003-2008)

Ak. : PPAk Universitas Sumatera Utara (2008-2009)

 Staf PT. Exelcomindo (2007-2008)


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Originalitas ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Landasan Teori ... 8

2.1.1. Informasi Akuntansi ... 8


(13)

2.1.4. Pengertian Kredit Modal Investasi ... 13

2.1.5. Prinsip-Prinsip Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi ... 14

2.1.6. Manfaat Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi ... 14

2.1.7. Resiko Fasilitas Kredit Modal Investasi ... 16

2.2. Review Peneliti Terdahulu/Theoritical Maping ... 16

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 20

3.1. Kerangka Konsep ... 20

3.2. Hipotesis ... 24

BAB IV METODE PENELITIAN ... 25

4.1. Jenis Penelitian ... 25

4.2. Lokasi Penelitian ... 25

4.3. Populasi dan Sampel ... 25

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 26

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel ... 27

4.5.1. Variabel Informasi Akuntansi ... 28

4.5.2. Variabel Informasi Non Akuntansi ... 30

4.5.3. Variabel Pengalaman ... 31

4.5.4. Variabel Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi ... 31


(14)

4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik ... 35

4.6.2. Pengujian Hipotesis ... 37

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

5.1. Deskriptif Data Penelitian ... 42

5.2. Hasil Pengujian Normalitas Model Pertama ... 44

5.3. Hasil Pengujian Multikolinearitas Model Pertama ... 45

5.4. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Model Pertama ... 46

5.5 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama ... 48

5.6. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua ... 53

5.7. Pembahasan ... 57

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

6.1. Kesimpulan ... 68

6.2. Keterbatasan Penelitian ... 69

6.3. Saran ... 70


(15)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

2.1. Review Peneliti Terdahulu ... 19 4.1. Sampel Permohonan Kredit Investasi ... 26 4.2.

5.1.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... Deskriptif Data Penelitian Hipotesis Pertama ………..

33 42 5.2. Hasil Pengujian Normalitas Model Pertama dengan Uji One Sample

Kolmograv-Smirnov………

45

5.3. Tabel ToleranceandVariance Inflation Factor... 46

5.4. Tabel Uji Glejser……… 48

5.5. Hasil Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi, Non Akuntansi terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi secara Simultan ………...

49

5.6. Hasil Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi, Non Akuntansi terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi secara Parsial ...

50

5.7. Hasil Pengujian Pengaruh Informasi Akuntansi, Non Akuntansi terhadap Pengalaman ………

54


(16)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

3.1. 5.1. 5.2.

Kerangka Konsep …………... Normal P-P Plot Residual Model Pertama………

Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Model Pertama………..

20 44 47


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul

Lampiran 1 Populasi Data Penelitian Lampiran 2

Lampiran 3 Lampiran 4

Sampel Data Penelitian Daftar Pertanyaan Penelitian

Deskriptif Data Penelitian Hipotesis Pertama Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik

Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis


(18)

 

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI NON AKUNTANSI TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBERIAN FASILITAS KREDIT MODAL INVESTASI DENGAN VARIABEL

MODERATING PADA BANK BUKOPIN CABANG MEDAN

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi dengan pengalaman sebagai variabel moderating pada Bank Bukopin Cabang Medan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh permohonan kredit yang dimohonkan kepada Bank Bukopin Cabang Medan selama periode tahun 2010 berjumlah 150 debitur. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode

purposive sampling sehingga menghasilkan 136 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan uji residual.

Hasil pengujian hipotesis pertama secara simultan menunjukkan semua variabel independen berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Sedangkan secara parsial hanya variabel likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, profit margin, dan reputasi bisnis yang berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Perputaran persediaan, skala usaha, jaminan kredit, pendidikan debitur, dan diversifikasi usaha tidak berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Pengujian hipotesis kedua diperoleh hasil bahwa adanya pengalaman sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan pada kelayakan usaha sehingga semakin memperkuat hubungan variabel tersebut dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Akan tetapi tidak berpengaruh signifikan pada variabel likuiditas, posisi kas, struktur modal, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin, jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, dan diversifikasi usaha sehingga semakin memperlemah hubungan variabel tersebut dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi.

Kata Kunci : Informasi Akuntansi, Informasi Non Akuntansi, Pengalaman, dan Keputusan Kredit.


(19)

THE FACTORS OF ACCOUNTING INFORMATION AND NON ACCOUNTING INFORMATION ON THE DECISION OF GRANT CREDIT FACILITIES CAPITAL TO INVESTMENT WITH EXPERIENCE AS A MODERATING

VARIABLES IN THE BUKOPIN BANK BRANCH IN MEDAN

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the factors of accounting information and non accounting information on the decision of grant credit facilities capital to investment with experience as a moderating variables in the Bukopin Bank branch in Medan.

The population used in this study are all the companies applied for credit application in 2010 amounted to 150 debtors. The research sample was taken by using purposive sampling method resulting in 136 companies. The method of analysis used is multiple linear regression analysis with residual test.

The first hypothesis simultaneously shows all the independent variables affect on the decision of grant credit facilities capital to investment with significant value. While only partial of current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, accounts receivable turnover, profit margin, and business reputation variables that influence the decision of grant credit facilities capital to investment. Inventory turnover, assets turnover, credit guarantee, debtor education, and business diversification did not affect on the decision of grant credit facilities capital to investment. Testing the second hypothesis showed that the existence of experience as a moderating variables have a significant effect on time interest earned ratio variables thus further strengthening their relationship with the decision of grant credit facilities capital to investment. However, no significant effect on current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, accounts receivable turnover, inventory turnover, assets turnover, profit margin, credit guarantee, business reputation, debtor education, and business diversification variables thus further weakened their relationship with the decision of grant credit facilities capital to investment.

Keywords: Accounting Information, Non Accounting Information, Experience, and Credit Decision.


(20)

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Industri jasa perbankan memiliki kegiatan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah menghimpun dana masyarakat, berupa simpanan giro, tabungan dan deposito untuk disalurkan kembali kepada perusahaan yang membutuhkannya, yaitu dalam bentuk penyaluran kredit. Sedangkan yang merupakan bisnis penunjang suatu bank meliputi kegiatan yang dapat memperlancar lalu lintas pembayaran, seperti : kliring, inkaso dan transfer. (Sutojo,2000).

Kegiatan bisnis yang bagaimanapun baiknya tidak akan terlepas dari suatu resiko. Ada 3 jenis resiko yang bakal dihadapi oleh suatu bank dalam melakukan bisnis perbankan yaitu : resiko bunga, resiko kredit dan resiko likuiditas. Resiko bunga akan timbul apabila sebuah bank memberikan kredit kepada debitur dengan tingkat bunga x %, tetapi kemudian tingkat bunga yang harus dibayar oleh bank kepada para penyimpan dana menjadi lebih besar dari x %. Apabila kondisi ini terjadi maka bank mengalami kerugian.


(21)

Resiko kredit akan timbul apabila kredit yang diberikan kepada debitur ternyata dikemudian hari menjadi macet. Termasuk ke dalam resiko jenis ini adalah adanya kemacetan pembayaran oleh perusahaan yang dijamin oleh bank kepada pihak lain, sehingga pihak lain mengadakan klaim pembayaran kepada bank atas piutangnya kepada perusahaan yang dijamin.

Resiko likuiditas akan timbul apabila bank tidak mampu mengembalikan dana yang dihimpun ketika diminta kembali oleh para pemilik dana yang menyimpankan uangnya di bank. Hal ini pernah dialami oleh Bank Century pada tahun 2009, dimana kondisi keuangan Bank Century tidak cukup untuk menutupi kewajibannya kepada para nasabah yang ingin menarik uang simpanannya, sehingga bank tersebut dinyatakan kalah kliring oleh Bank Indonesia dan izinnya dibekukan oleh pemerintah. Fakta tersebut memberi gambaran bahwa setiap saat bank tidak terlepas dari kesulitan likuiditas, terlebih bila dana yang disalurkan kepada debitur berasal dari jenis tabungan yang oleh pemiliknya setiap saat dapat ditarik. (Rimsky,2002).

Untuk mengatasi resiko bisnis perbankan yang demikian kompleks, bank harus secara cermat dan akurat dalam memperhitungkan tentang kemungkinan terjadinya berbagai resiko. Perhitungan tersebut dapat berupa evaluasi terhadap setiap keputusan kredit yang diberikan kepada calon debitur, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Kredit yang diberikan bisa berupa kredit mikro yaitu kredit yang diberikan dalam jumlah kurang dari 50 juta dengan jangka waktu 1 tahun. Sedangkan


(22)

kredit makro yaitu kredit yang diberikan dalam jumlah lebih dari 50 juta dengan jangka waktu minimal 2 tahun, contoh kredit investasi.

Evaluasi kredit secara kualitatif merupakan unsur ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku seperti : jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, diversifikasi usaha. Evaluasi ini merupakan evaluasi terhadap informasi non akuntansi. Sedangkan evaluasi kuantitatif merupakan proses penilaian terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dapat berupa laporan masa lalu, sekarang maupun masa yang akan datang. Laporan keuangan calon debitur tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik rasio keuangan seperti : likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin. Evaluasi ini merupakan evaluasi terhadap informasi akuntansi. Selain itu adanya pengalaman karena pengalaman debitur mempengaruhi kemampuan dan daya tahan perusahaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi. Penilaian ini penting untuk mengetahui tentang kondisi perusahaan dari aspek keuangan, sebagai dasar pengambilan keputusan kredit.

Suroso (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Cabang Medan Imam Bonjol, menghasilkan kesimpulan bahwa informasi akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel current ratio, quick ratio, time interest earned ratio dan informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel jaminan dan pendidikan debitur. Selanjutnya


(23)

Hasibuan (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja pada Bank Bumiputera Cabang Medan, menghasilkan kesimpulan informasi akuntansi dan non akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja dan informasi akuntansi dan non akuntansi berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit modal kerja. Selanjutnya Handayani (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi dan bukan akuntansi terhadap persetujuan kredit yasa griya pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Medan, menghasilkan keputusan informasi akuntansi dan bukan akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya. Dan secara parsial tidak terdapat diantara variabel informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap keputusan yasa griya sedangkan variabel informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya adalah porsi pembiayaan dan calon konsumen. Selanjutnya Karo-Karo (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Imam Bonjol Medan, menghasilkan keputusan secara simultan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit. Dan secara parsial hanya variabel net profit margin yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit.

Dari keterangan diatas maka penulis melakukan penelitian tentang Pengaruh Informasi Akuntansi dan Informasi Non Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian


(24)

Fasilitas Kredit Modal Investasi dengan Pengalaman sebagai Variabel Moderating Pada Bank Bukopin Cabang Medan.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah informasi akuntansi dan informasi non akuntansi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi pada Bank Bukopin Cabang Medan ?

2. Apakah informasi akuntansi dan informasi non akuntansi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi dengan pengalaman sebagai variabel moderating pada Bank Bukopin Cabang Medan ?

  1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh secara simultan dan parsial informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi pada Bank Bukopin Cabang Medan.


(25)

2. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh secara simultan dan parsial informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi dengan pengalaman sebagai variabel moderating pada Bank Bukopin Cabang Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat :

1. Dapat memberikan gambaran perlu atau tidaknya penggunaan informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap pengambilan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi dengan pengalaman sebagai variabel moderating pada Bank Bukopin Cabang Medan.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi manajemen Bank Bukopin Cabang Medan untuk menetapkan kebijakan selanjutnya sebagai persyaratan pengajuan, perpanjangan fasilitas kredit modal investasi.


(26)

1.5. Originalitas

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yaitu Hasibuan (2003) meneliti pengaruh informasi akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja. Variabel informasi akuntansi pada penelitian Hasibuan adalah likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin. Variabel informasi non akuntansi pada penelitian Hasibuan adalah jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, diversifikasi usaha. Yang membedakan penelitian ini adalah bahwa peneliti menganalisis tentang kredit modal investasi karena peneliti ingin mengetahui pemberian fasilitas kredit dalam jangka panjang sedangkan penelitian terdahulu menganalisis tentang kredit modal kerja karena beliau ingin mengetahui pemberian fasilitas kredit dalam jangka pendek.

Selain itu penelitian ini juga menambah variabel pengalaman sebagai variabel moderating yang menentukan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Selain perbedaan variabel perbedaan yang lainnya terletak pada lokasi penelitian dan waktu penelitian peneliti melakukan penelitian di Bank Bukopin Cabang Medan pada tahun 2011 sedangkan penelitian terdahulu melakukan penelitian di Bank Bumiputera Cabang Medan pada tahun 2003.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi, pengalaman, kredit modal investasi, prinsip-prinsip pemberian fasilitas kredit modal investasi, manfaat pemberian fasilitas kredit modal investasi dan resiko fasilitas kredit modal investasi.

2.1.1. Informasi Akuntansi

Wilkinson (2000), mengutip dari Accounting Principle Board Statement

No. 4 (1970) mendefinisikan akuntansi adalah kegiatan penyediaan jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif tentang unit-unit usaha ekonomi, terutama yang bersifat keuangan yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomis. Informasi akuntansi merupakan hasil dari suatu proses pengolahan data yang bersifat kuantitatif dalam ukuran uang, bersumber dari transaksi kegiatan operasi suatu badan usaha atau unit organisasi dapat berupa laporan keuangan badan usaha atau unit organisasi diperlukan untuk pengambilan keputusan internal dan pertanggungjawaban. Laporan keuangan meliputi neraca,


(28)

laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, catatan laporan keuangan.

Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu badan usaha atau unit organisasi dapat dibedakan kedalam dua kelompok yaitu pihak internal dan eksternal badan usaha atau unit organisasi. Pihak internal adalah mereka yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan misalnya manajemen perusahaan, karyawan. Pihak internal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mengendalikan badan usaha atau unit organisasi. Pihak eksternal antara lain pemberi pinjaman (kreditur), pemerintah, dll. Pihak eksternal memanfaatkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan untuk melakukan analisis dan evaluasi kinerja badan usaha atau unit organisasi.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (2002) unsur laporan keuangan meliputi :

a. Aktiva. b. Kewajiban. c. Ekuitas.

d. Penghasilan (income). e. Beban (expenses).

James (2001) laporan keuangan yang disajikan manajemen badan usaha meliputi :


(29)

a. Neraca, menggambarkan posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang selalu mengalami perubahan.

b. Laporan laba rugi, menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba rugi suatu badan usaha atau unit organisasi pada suatu periode tertentu.

c. Laporan arus kas, menggambarkan dan memuat sumber dan penggunaan kas suatu badan usaha atau unit organisasi selama satu periode tertentu.

d. Laporan perubahan ekuitas, menggambarkan dan memuat perubahan ekuitas suatu badan usaha yang terjadi selama satu periode tertentu.

e. Catatan Laporan Keuangan, laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan.

Warren, Reeve, Fess (2005) informasi akuntansi yang mempengaruhi pemberian fasilitas kredit modal investasi meliputi :

a. Likuiditas, menggambarkan kemampuan perusahaan untuk dapat menyelesaikan kewajiban.

b. Posisi Kas, menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menjaga alat yang mendukung operasional harian.

c. Struktur Modal, menggambarkan berapa besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur untuk mendukung operasional perusahaan.

d. Kelayakan Usaha, menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga.


(30)

e. Perputaran Piutang, menggambarkan likuiditas piutang dengan penjualan. f. Perputaran Persediaan, menggambarkan likuiditas persediaan dengan penjualan. g. Skala Usaha, menggambarkan potensi usaha.

h. Profit Margin, menggambarkan kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur menghasilkan laba bersih.

Suwardjono (2003) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dipertanggung jawabkan manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Suwardjono (2003) laporan keuangan yang disajikan manajemen memiliki keterbatasan, sehingga pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tidak tersesatkan dalam pengambilan keputusan. Keterbatasan laporan keuangan meliputi :

a. Laporan keuangan bersifat historis. b. Laporan keuangan bersifat umum.

c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari taksiran dan pertimbangan. d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.

e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. f. Laporan keuangan lebih menekankan pada nilai ekonomis.

g. Laporan keuangan disusun dengan mempergunakan istilah-istilah teknis. h. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi.


(31)

i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.1.2. Informasi Non Akuntansi

Selain informasi akuntansi yang mempengaruhi pemberian kredit, informasi non akuntansi dapat mempengaruhi pemberian kredit kepada calon debitur. Hasibuan (2003). Informasi non akuntansi dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Jaminan, merupakan nilai yang bersifat fisik maupun non fisik, nilai jaminan hendaknya melebihi jumlah fasilitas yang diberikan.

b. Reputasi Bisnis, merupakan kemauan calon debitur untuk mengembalikan fasilitas kredit modal kerja yang telah diterimanya.

c. Pendidikan debitur, merupakan kemampuan menganalisis keadaan ekonomi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha.

d. Diversifikasi Usaha, merupakan jenis usaha yang dikelola calon debitur.

2.1.3. Pengalaman

Prawironegoro (2008) pengalaman adalah suatu kondisi yang diperhitungkan dalam memberikan fasilitas kredit karena untuk melihat sampai sejauhmana pengalaman debitur mengelola usaha, watak debitur dalam mengelola usaha.


(32)

Pengalaman manajemen perusahaan mengelola akan mempengaruhi kemampuan dan daya tahan perusahaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi, semakin berpengalaman manajemen mengelola usaha akan lebih baik dalam mengelola usaha.

2.1.4. Pengertian Kredit Modal Investasi

Kredit berasal dari kata credere yang artinya kepercayaan. Setiap pelaku ekonomi yang menikmati kredit adalah orang yang dipercaya oleh kreditur, tentunya setelah melalui proses penilaian atas kemampuan dan niat baiknya.

Menurut undang-undang No. 6 tahun 2009 tentang perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga.

Dalam pemberian kredit terdapat beberapa hal yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana disebut kreditur, pihak yang menerima pinjaman dana adalah debitur, unsur penyediaan dana, dibuat perjanjian kredit antara kreditur dengan debitur, batas waktu pemberian pinjaman dana, suku bunga yang diperhitungkan dan tidak disyaratkannya jaminan serta resiko bagi kreditur sebagai akibat dari penerimaan


(33)

kembali sejumlah dana pada masa yang akan datang yaitu suatu kondisi yang dihadapkan pada ketidakpastian.

Kredit modal investasi adalah pemberian sejumlah kas dalam jangka panjang untuk membiayai kebutuhan modal investasi usaha atau proyek, sehingga aktivitas usaha atau proyek berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. (Kasmir,2002).

2.1.5. Prinsip-Prinsip Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi

Prinsip-prinsip pemberian fasilitas kredit modal investasi merupakan suatu cara untuk melakukan penelaahan yang mendalam terhadap kondisi calon debitur yang meliputi penganalisisan terhadap character, capacity, capital, collateral and condition of economic. Kasmir (2002) menjelaskan sebagai berikut :

a. Character, untuk memberi keyakinan kepada bank bahwa, sifat atau watak dari calon debitur benar-benar dapat dipercaya.

b. Capacity, untuk melihat kemampuan calon debitur dalam menyelesaikan fasilitas kredit yang dikaitkan dengan kemampuan mengelola usaha dalam menghasilkan keuntungan.

c. Capital, untuk membiayai suatu proyek atau aktivitas usaha, dengan penyediaan dana sendiri berarti calon debitur akan merasa memiliki proyek atau usaha yang akan dibiayai sehingga timbul tanggung jawab untuk mengelola dengan baik.


(34)

d. Collateral, merupakan jaminan yang diberikan calon debitur baik bersifat fisik maupun bukan fisik.

e. Condition of economic, dalam menilai pemberian fasilitas kredit hendaknya juga menilai kondisi ekonomi sekarang dan akan datang sesuai dengan sektor ekonomi yang akan dibiayai.

2.1.6. Manfaat Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi

Sesuai fungsi bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Terlihat bahwa dengan pemberian fasilitas kredit modal kerja akan bermanfaat bagi masyarakat luas baik dirasakan secara langsung maupun tidak. Kreditur dan debitur merupakan pihak yang secara langsung merasakan manfaatnya. Kreditur secara langsung merasakan manfaatnya melalui penerimaan sejumlah bunga, provisi, dan sejumlah dana lainnya dari penggunaan jasa pelayanan lainnya yang dipergunakan debitur sebagai akselerasi penggunaan kredit modal investasi oleh debitur. Dengan lancarnya fasilitas kredit modal investasi yang diberikan kepada debitur secara otomatis kesehatan bank akan membaik, sehingga berdampak pada pengembangan sumber daya manusia semakin lebih baik yang berakselerasi kepada kemajuan usaha bank. Demikian juga terhadap perkembangan usaha debitur bila fasilitas yang diterima berjalan dengan lancar, maka


(35)

usaha akan berkembang terus sesuai keinginan pemilik, kesejahteraan pemilik, manajemen dan karyawan semakin membaik.

Manfaat tidak langsung bagi pemerintah berupa sarana untuk memacu pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan atau mengurangi tingkat pengangguran, sarana sumber penerimaan negara. Memperhatikan kondisi tersebut maka pemerintah sangat berkepentingan terhadap pertumbuhan dan kesehatan bank.

Manfaat bagi masyarakat menempatkan dananya akan merasa lebih aman karena usaha bank yang sehat dan dapat membayar dana beserta bunga yang ditempatkan pada bank. (Kasmir,2002).

2.1.7. Resiko Fasilitas Kredit Modal Investasi

Resiko adalah penyimpangan hasil pengembalian dari yang diharapkan, untuk mengurangi resiko dapat dilakukan dengan cara :

a. Pembatasan kredit. b. Efisiensi.

c. Diversifikasi. d. Credit structuring.

Resiko sebagai akibat diluar kemampuan prediksi yang dilakukan analis kredit dan debitur karena kondisi bencana alam misalnya banjir, gempa bumi dan lain sebagainya sehingga kredit yang dinikmati debitur tidak dapat kembali.


(36)

Resiko politik dan keamanan yaitu berkaitan erat dengan kondisi stabilitas politik dan keamanan di suatu daerah atau negara. (Kasmir,2002).

2.2. Review Peneliti Terdahulu/Theoritical Maping

Review peneliti terdahulu menjabarkan daftar peneliti terdahulu dengan judul yang relevan dengan judul yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dalam hal ini kita akan membahas mengenai penelitian Suroso (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Cabang Medan Imam Bonjol. Variabel yang digunakan adalah current ratio, quick ratio, inventory turn over, fixed assets turn over, profit margin, return to

total assets, rentabilitas ekonomis, return on net worth, debt to equity ratio, time interest earned ratio, accounts receivable, total asets to debt ratio, jaminan, umur perusahaan, pendidikan debitur, jangka waktu menjadi nasabah, diversifikasi kepemilikan. Menghasilkan kesimpulan bahwa informasi akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel current ratio, quick ratio, time interest earned ratio dan informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel jaminan dan pendidikan debitur. Selanjutnya Hasibuan (2003) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja pada Bank Bumiputera Cabang Medan. Variabel yang digunakan adalah likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha,


(37)

profit margin, jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, diversifikasi usaha. Menghasilkan kesimpulan informasi akuntansi dan non akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja dan informasi akuntansi dan non akuntansi berpengaruh terhadap kolektibilitas kredit modal kerja. Selanjutnya Handayani (2004) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi dan bukan akuntansi terhadap persetujuan kredit yasa griya pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Medan. Variabel yang digunakan adalah

current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, current liabilities to networth, sales

margin, net operating margin, return on investment, return on equity, jaminan, porsi pembiayaan, calon konsumen, umur perusahaan, dan reputasi bisnis. Menghasilkan keputusan informasi akuntansi dan bukan akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya. Dan secara parsial tidak terdapat diantara variabel informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap keputusan yasa griya sedangkan variabel informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya adalah porsi pembiayaan dan calon konsumen. Selanjutnya Karo-Karo (2011) melakukan penelitian tentang pengaruh informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Imam Bonjol Medan. Variabel yang digunakan adalah

current ratio, quick ratio, return on investment, return on equity, net profit margin,

dan debt to asset ratio, rasio pinjaman. Menghasilkan keputusan secara simultan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit. Dan secara parsial hanya variabel net profit margin


(38)

yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :


(39)

Tabel 2.1. Review Peneliti Terdahulu/Theoritical Maping

No Nama/Thn Penelitian

Judul Variabel Hasil Yang diperoleh

1. Suroso/ Tahun 2003

Pengaruh informasi Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Cabang Medan Imam Bonjol.

Dependen Variabel: keputusan kredit.

Independen Variabel: current ratio, quick ratio, inventory turn over, fixed assets turn over, profit margin, return to total assets, rentabilitas ekonomis, return on net worth, debt to equity ratio, time interest earned ratio, accounts receivable, total asets to debt ratio, jaminan, umur perusahaan, pendidikan debitur, jangka waktu menjadi nasabah, diversifikasi kepemilikan. Variabel yang mempengaruhi keputusan kredit: Informasi akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel current ratio, quick ratio, time interest earned ratio. Informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit melalui variabel jaminan dan pendidikan debitur.

2. Hasibuan, Takiyuddin/ Tahun 2003

Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Pada Bank Bumiputera Cabang Medan.

Dependen Variabel: keputusan pemberian kredit modal kerja dan kolektifitas kredit modal kerja. Independen Variabel: likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin, jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, diversifikasi usaha.

Informasi akuntansi dan non akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemberian fasilitas kredit modal kerja.

Informasi akuntansi dan non akuntansi berpengaruh terhadap kolektifitas kredit modal kerja.

Handayani, Juli/

Tahun 2004

Pengaruh Informasi Akuntansi dan Bukan Akuntansi Terhadap Persetujuan Kredit Yasa Griya Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Medan.

Dependen Variabel: persetujuan kredit.

Independen Variabel: current ratio, cash ratio, debt to equity ratio, current liabilities to networth, sales margin, net operating margin, return on investment, return on equity, jaminan, porsi pembiayaan, calon konsumen, umur perusahaan, dan reputasi bisnis.

Informasi akuntansi dan bukan akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya. Dan secara parsial tidak terdapat diantara variabel informasi akuntansi yang berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya sedangkan variabel informasi bukan akuntansi yang berpengaruh terhadap persetujuan kredit yasa griya adalah porsi pembiayaan dan calon konsumen.

Karo-Karo, Sastra/

Tahun 2011

Pengaruh Informasi Akuntansi dan Informasi Bukan Akuntansi Terhadap Pengembalian Keputusan Kredit Pada PT. Bank Sumut Cabang Imam Bonjol Medan.

Dependen Variabel: keputusan kredit.

Independen Variabel: current ratio, quick ratio, return on investment, return on equity, net profit margin, dan debt to asset ratio, rasio pinjaman.

Secara simultan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit. Dan secara parsial hanya variabel net profit margin yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit.


(40)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

   

   

Variabel Independen Informasi Akuntansi

1. Likuiditas (X1) 2. Posisi kas (X2) 3. Struktur Modal (X3) 4. Kelayakan Usaha (X4) 5. Perputaran Piutang (X5) 6. Perputaran Persediaan (X6) 7. Skala Usaha (X7) 8. Profit Margin (X8)

Variabel Moderating Pengalaman

(M)

Variabel Dependen Keputusan Pemberian

Fasilitas Kredit Modal Investasi

(Y)

Variabel Independen Informasi Non Akuntansi 1. Jaminan Kredit (X9) 2. Reputasi Bisnis (X10) 3. Pendidikan debitur (X11) 4. Diversifikasi Usaha (X12)


(41)

Keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi (Y) berarti pemberian sejumlah kas dalam jangka panjang untuk membiayai kebutuhan modal investasi usaha atau proyek, sehingga aktivitas usaha atau proyek berjalan dengan lancer dan sesuai dengan harapan.

Likuiditas (X1) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika likuiditas perusahaan baik berarti perusahaan tersebut mampu membayarkan hutangnya kepada bank, begitu juga sebaliknya.

Posisi kas (X2) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika kas perusahaan besar berarti perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan jika perusahaan mendapatkan keuntungan maka perusahaan itu bisa membayar hutangnya kepada bank sehingga bank bisa memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya.

Struktur modal (X3) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika modal perusahaan besar maka perusahaan tersebut mampu untuk mengembangkan usahanya. Jika usahanya semakin berkembang maka perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan tersebut mampu membayar hutangnya kepada bank, begitu juga sebaliknya.

Kelayakan usaha (X4) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika perusahaan layak maka perusahaan tersebut mampu membayarkan hutangnya kepada bank, begitu juga sebaliknya.


(42)

Perputaran piutang (X5) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika perputaran piutang baik maka jalannya perusahaan akan lancar. Jika perusahaan lancar maka perusahaan mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan tersebut bisa membayar hutangnya kepada bank, begitu juga sebaliknya.

Perputaran persediaan (X6) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika perputaran persediaan baik maka operasi perusahaan akan berjalan lancar. Jika operasi perusahaan lancar maka perusahaan mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan mampu membayar hutang kepada bank, begitu juga sebaliknya.

Skala usaha (X7) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika skala usaha baik maka pendapatan perusahaan akan meningkat sehingga perusahaan mampu membayar hutang kepada bank, begitu juga sebaliknya.

Profit margin (X8) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika profit margin besar maka perusahaan mampu membayar hutang kepada bank, begitu juga sebaliknya.

Jaminan (X9) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika jaminan besar maka debitur akan sungguh-sungguh membayar hutangnya kepada bank. Akan tetapi seandainya terjadi kredit macet maka


(43)

bank akan mencairkan jaminan debitur dengan nilai yang tinggi, begitu juga sebaliknya.

Reputasi bisnis (X10) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika reputasi bisnis baik maka perusahaan akan mampu mengembalikan hutangnya kepada bank karena perusahaan tersebut tidak ingin nama perusahaan jelek di mata pihak lain, begitu juga sebaliknya.

Pendidikan debitur (X11) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika pendidikan debitur tinggi maka debitur akan mampu untuk mengelola perusahaan sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan mampu membayarkan hutangnya kepada bank, begitu juga sebaliknya.

Diversifikasi usaha (X12) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika badan usaha yang dikelola debitur banyak maka kelangsungan hidup perusahaan akan berjalan baik sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan mampu membayar hutangnya kepada bank, begitu juga sebaliknya.

Pengalaman (M) hubungannya dengan keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi adalah jika debitur memiliki pengalaman yang tinggi maka debitur bisa menjalankan perusahaan dengan baik sehingga perusahaan tersebut menjadi layak untuk berbisnis. Apabila perusahaan layak maka perusahaan tersebut akan


(44)

mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan tersebut mampu membayarkan hutangnya kepada bank, begitu juga sebaliknya.

3.2. Hipotesis Penelitian

Sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang telah dikemukakan di atas, dengan ini diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

3. Informasi akuntansi dan informasi non akuntansi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi pada Bank Bukopin Cabang Medan.

4. Informasi akuntansi dan informasi non akuntansi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi dengan pengalaman sebagai variabel moderating pada Bank Bukopin Cabang Medan.


(45)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kausal (causal), yaitu untuk melihat hubungan beberapa variabel yang belum pasti, desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Peneliti menggunakan desain penelitian ini untuk mengetahui apakah informasi akuntansi dan informasi non akuntansi sebagai variabel independen dan pengalaman sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi sebagai variabel dependen.

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Bukopin Cabang Medan berlokasi di Jalan Gajah Mada Nomor 23B karena berdasarkan hasil pengamatan di kantor inilah bagian kredit modal investasi berada.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh permohonan kredit modal investasi yang dimohonkan kepada Bank Bukopin Cabang Medan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Bukopin Cabang Medan, dapat diketahui jumlah permohonan kredit selama periode  


(46)

tahun 2010 berjumlah 150 debitur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling (Judgement) yaitu berdasarkan kriteria tertentu.

Adapun kriterianya sebagai berikut :

1. Perusahaan yang memberikan laporan keuangan 2 tahun terakhir.

2. Permohonan kredit modal investasi diperuntukkan untuk barang/jasa yang produktif.

Tabel 4.1. Sampel Permohonan Kredit Investasi

No. Keterangan Jumlah

1. Jumlah permohonan kredit investasi. 150

2. Jumlah populasi yang terkoreksi oleh kriteria perusahaan yang memberikan laporan keuangan 2 tahun terakhir dan permohonan kredit modal investasi diperuntukkan untuk barang/jasa yang produktif.

(14)

Jumlah Sampel 136

4.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan mendatangi kantor Bank Bukopin Cabang Medan. Data yang menjadi objek penelitian adalah informasi akuntansi, informasi non akuntansi dan pengalaman sebagai variabel moderating dari debitur yang menjadi sampel, dan telah memperoleh kredit pada tahun 2010. Data ini merupakan data crossection sehingga masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu, kelompok yang berbeda.

Dalam penelitian ini tidak terdapat responden, hal ini dikarenakan data yang diambil adalah sekunder yaitu data yang berasal dari file masing-masing debitur. Peneliti meminta bantuan kepada beberapa analis kredit Bank Bukopin Cabang Medan untuk mengisikan data akuntansi, data non akuntansi dan pengalaman sebagai variabel moderating yang tertera pada


(47)

file masing-masing debitur ke dalam format daftar pertanyaan yang telah peneliti siapkan. Sehubungan dengan keterbatasan waktu analisis kredit untuk bertemu secara langsung dengan si peneliti dan untuk memperlancar proses penelitian, peneliti meninggalkan lembar daftar pertanyaan, untuk diisi pada waktu luang dan tidak mengganggu aktivitas rutinnya, dengan cara menjawab setiap daftar pertanyaan secara jujur berdasarkan data debitur. Setelah beberapa hari kemudian peneliti mendatangi kantor Bank Bukopin Cabang Medan untuk mengambil daftar pertanyaan yang telah diisi.

4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh informasi akuntansi dan informasi non akuntansi terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi dengan pengalaman sebagai variabel moderating pada Bank Bukopin Cabang Medan. Keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi merupakan variabel dependen sedangkan informasi akuntansi, informasi non akuntansi merupakan variabel independen dan pengalaman sebagai variabel moderating.

4.5.1. Variabel Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi adalah laporan keuangan yang diserahkan calon debitur, meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, laporan perubahan modal, catatan dan materi penjelasan yang merupakan bagian yang integral dari laporan keuangan. Variabel informasi akuntansi yang perlu dilakukan analisis yaitu :


(48)

a. Likuiditas

Kemampuan perusahaan untuk dapat menyelesaikan kewajiban segera termasuk dan tidak terbatas hanya kewajiban membayar bunga dan pokok fasilitas dana termasuk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lainnya kepada para kreditur perusahaan. Indikatornya current ratio membandingkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

b. Posisi Kas

Kemampuan perusahaan untuk menjaga alat yg mendukung operasional harian. Indikatornya cash ratio membandingkan aktiva lancar kecuali persediaan dengan kewajiban lancar. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

c. Struktur Modal

Melihat berapa besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur untuk mendukung operasional perusahaan yaitu membandingkan jumlah utang dengan jumlah modal sendiri disebut debt to equity ratio. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

d. Kelayakan Usaha

Indikatornya time interest earned ratio, kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga untuk dapat membayar kewajiban bunga pinjaman yaitu membandingkan laba sebelum pajak dan bunga pinjaman dengan jumlah bunga pinjaman. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

e. Perputaran Piutang

Kemampuan perusahaan untuk mengelola piutang dan kas dengan baik. Indikatornya account receivable turn over ratio membandingkan penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.


(49)

f. Perputaran Persediaan

Kemampuan perusahaan untuk mengelola persediaan dan kas dengan baik. Indikatornya inventory turn over ratio membandingkan harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Skala pengukuran yang digunakan adalah ratio.

g. Skala Usaha

Indikatornya assets turn over ratio membandingkan penjualan bersih dengan jumlah aktiva yang dimiliki menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

h. Profit Margin

Kemampuan perusahaan yang dikelola calon debitur menghasilkan laba bersih, membandingkan laba bersih dengan penjualan disebut indikatornya net profit margin. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

4.5.2. Variabel Informasi Non Akuntansi

Variabel informasi non akuntansi yang perlu dilakukan analisis yaitu :

e. Jaminan

Apabila kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai. Maka jalan terakhir penyelesaian kedit melalui pencairan jaminan. Indikatornya membandingkan fasilitas kredit modal investasi yang diberikan dengan nilai jaminan yang dikuasai bank. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.


(50)

f. Reputasi Bisnis

Pribadi yang berkarakter baik akan berusaha untuk mengembalikan fasilitas kredit modal kerja yang diterima dengan cara wajar. Indikatornya berapa lama debitur menjadi nasabah bank yaitu membandingkan lama debitur menjadi nasabah dengan jangka waktu fasilitas kredit modal kerja yang diberikan. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

g. Pendidikan debitur

Kemampuan manajerial debitur dalam mengelola perusahaan dapat diketahui melalui latar belakang pendidikan, semakin tinggi pendidikan akan mampu menganalisis fenomena keadaan ekonomi dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usaha. Indikatornya membandingkan jenjang pendidikan formal debitur dengan pendidikan strata satu sebagai tolak ukur kemampuan seseorang memecahkan permasalahan dan kematangan berpikir secara sehat. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

h. Diversifikasi Usaha

Semakin banyak pemilik badan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hidup perusahaan. Indikatornya berapa banyak jenis usaha yang dikelola debitur dibandingkan dengan jumlah sektor usaha yang ada. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.


(51)

4.5.3. Variabel Pengalaman

Variabel pengalaman merupakan variabel moderating. Pengalaman manajemen perusahaan mengelola akan mempengaruhi kemampuan dan daya tahan perusahaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi, semakin berpengalaman manajemen mengelola usaha akan lebih baik dalam mengelola usaha. Indikatornya membandingkan berapa lama manajemen mengelola usaha dengan 15 tahun sebagai dasar pijakan usaha established. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.

4.5.4. Variabel Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi

Variabel keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi merupakan variabel dependen. Pengukuran variabel dependen mempergunakan skala rasio yaitu perbandingan jumlah keputusan kredit yang disetujui dengan jumlah kredit yang di mohon kepada Bank Bukopin Cabang Medan.

Definisi operasional terdiri dari variabel independen yaitu informasi akuntansi seperti likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin dan informasi non akuntansi seperti jaminan, reputasi bisnis, pendidikan debitur, diversifikasi usaha. Variabel dependen yaitu keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi. Variabel moderating yaitu pengalaman. Untuk lebih jelasnya mengenai definisi operasional dapat dilihat pada tabel berikut :


(52)

Tabel 4.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Penelitian

Defenisi

Operasional Indikator Variabel

Skala Pengukuran Variabel Independen Informasi Akuntansi Likuiditas (X1)

Kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban segera dan tidak terbatas hanya kewajiban membayar bunga dan pokok fasilitas dana termasuk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lainnya kepada para kreditur perusahaan.

Aktiva Lancar dibagi Hutang

Lancar Rasio

Posisi Kas (X2)

Kemampuan perusahaan untuk menjaga alat yg mendukung operasional harian.

Aktiva lancar dikurangi persediaan dibagi hutang lancar

Rasio Struktur modal

(X3)

Melihat berapa besar modal sendiri yang dimiliki calon debitur untuk mendukung operasional perusahaan.

Total hutang dibagi ekuitas Rasio

Kelayakan Usaha (X4)

Kemampuan perusahaan menghasilkan laba sebelum pajak dan bunga untuk dapat membayar kewajiban bunga pinjaman.

Laba sebelum pajak dan bunga pinjaman dibagi bunga pinjaman

Rasio Perputaran Piutang

(X5)

Kemampuan perusahaan untuk mengelola piutang dan kas dengan baik.

Penjualan kredit dibagi

rata-rata piutang usaha Rasio Perputaran

Persediaan (X6)

Kemampuan perusahaan untuk mengelola persediaan dan kas dengan baik.

Harga pokok penjualan dibagi

rata-rata persediaan Rasio Skala Usaha

(X7)

Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan.

Penjualan bersih dibagi jumlah

aktiva Rasio

Profit margin (X8)

Kemampuan perusahaan yang dikelola

calon debitur menghasilkan laba bersih. Laba bersih dibagi penjualan

Rasio

Informasi Non Akuntansi

Jaminan (X9)

Apabila kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai. Maka jalan terakhir penyelesaian kedit melalui pencairan jaminan.

Nilai jaminan kredit dibagi

fasilitas kredit Rasio

Reputasi Bisnis (X10)

Pribadi yang berkarakter baik akan berusaha untuk mengembalikan fasilitas kredit modal investasi yang diterima dengan cara wajar.

Lama calon debitur menjadi nasabah dibagi jangka waktu pinjaman

Rasio

Pendidikan debitur (X11)

Kemampuan manajerial debitur dalam mengelola perusahaan dapat diketahui

Jenjang pendidikan debitur


(53)

Variabel Penelitian

Defenisi

Operasional Indikator Variabel

Skala Pengukuran

Diversifikasi Usaha (X12)

Semakin banyak pemilik badan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hidup perusahaan.

Jumlah sektor usaha yang dikelola dibagi sektor usaha yang ada Rasio Variabel Dependen Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit

Modal Investasi (Y)

Pemberian sejumlah kas dalam jangka panjang untuk membiayai kebutuhan modal investasi usaha atau proyek, sehingga aktivitas usaha atau proyek berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan.

Perbandingan antara fasilitas kredit yang disetujui dengan jumlah yang memohon calon debitur

Rasio

Variabel Moderating Pengalaman (M)

Pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, watak dan itikad baik debitur dalam mengelola usaha.

Jumlah tahun debitur mengelola usaha dibagi 15 tahun sebagai dasar pijkan usaha established.


(54)

4.6. Metode Analisis Data

4.6.1. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik terhadap data penelitian yang terdiri dari pengujian normalitas data, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas Data

Sugiyono (2009) pengujian normalitas ini akan dilakukan dengan uji statistic non parametric Kolmogrov-Smirnov (K-S). Untuk melihat apakah suatu data memenuhi asumsi normalitas, maka kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

 Jika angka signifikansi > 0,05 maka data memenuhi asumsi normalitas.  Jika angka signifikansi < 0,05 maka data tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas

Sugiyono (2009) pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji collenierity statistic. Untuk dapat melakukan uji multikolinearitas maka harus diketahui terlebih dahulu Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman pengambilan keputusan pada pengujian ini adalah sebagai berikut :

 Jika Variance Inflation Factor (FIV) > 10 maka artinya terdapat multikolinearitas diantara variabel bebas.

 Jika Variance Inflation Factor (FIV) < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas diantara variabel bebas.


(55)

3. Uji Heteroskedastisitas

Sugiyono (2009) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot.

Dasar pengambilan keputusan adalah jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta tidak menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Selain uji metode grafis juga dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser yang bertujuan untuk mengetahui jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka terjadi heteroskedastisitas. Apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (AbsUt) dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini terlihat dari angka signifikansinya > 0,05.

4.6.2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi klasik terhadap data, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Adapun alat uji yang digunakan untuk membuktikan hipotesis adalah sebagai berikut :


(56)

1. Hipotesis Pertama :

Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +…………b12X12 + ε

Dimana :

Y1 = Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi

a = Konstanta

b = Koefisien garis regresi masing-masing Xi,i = 1, 2, 3,………12

X1 = Likuiditas

X2 = Posisi Kas X3 = Struktur Modal X4 = Kelayakan Usaha X5 = Perputaran Piutang X6 = Perputaran Persediaan X7 = Skala Usaha

X8 = Profit Margin

X9 = Jaminan Kredit X10 = Reputasi Bisnis X11 = Pendidikan Debitur X12 = Diversifikasi Usaha ε = Error

Hipotesis pertama diuji dengan menggunakan uji statistik regresi linier berganda dengan bantuan SPSS.

1. Uji F

Sugiyono (2009) pengujian terhadap koefisien regresi secara bersama-sama atau simultan untuk melihat pengaruh dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.


(57)

Melakukan perhitungan dengan rumus untuk memperoleh nilai F yang dibandingkan dengan F dengan tingkat resiko (level of significant) 95% (α = 0,05).

hitung

tabel

Kriteria pengujian :

 Fhitung > Ftabel = H0ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan

 Fhitung < Ftabel = H0diterima artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

2. Uji t

Sugiyono (2009) uji statistik ini akan menguji apakah variabel bebas (X¡) berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y).

Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternative.

Melakukan perhitungan dengan rumus untuk memperoleh nilai t yang kemudian dibandingkan dengan t pada tingkat keyakinan 95% (α = 0,05).

hitung

tabel

Kriteria pengujian :

 thitung > ttabel = H0ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan

 thitung < ttabel = H0diterima artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

2. Hipotesis Kedua :

Pengujian hipotesis kedua menggunakan uji regresi linier berganda dengan uji residual. Uji residual bertujuan untuk menentukan apakah variabel moderating benar merupakan variabel moderating atau tidak. Analisis residual ingin menguji pengaruh penyimpangan dari suatu model. Fokusnya adalah ketidakcocokan yang dihasilkan


(58)

dari penyimpangan hubungan linier antara variabel independen. Ketidakcocokan ditunjukkan oleh nilai residual di dalam regresi. Dalam hal ini jika terjadi kecocokkan antara variabel independen dengan variabel moderating (nilai residual kecil atau nol) yaitu nilai variabel independen tinggi dan nilai variabel moderating tinggi maka nilai variabel dependen juga tinggi. Sebaliknya jika terjadi ketidakcocokan antara variabel independen dengan variabel moderating (nilai residual besar) yaitu nilai variabel independen tinggi dan nilai variabel moderating rendah, maka nilai variabel dependen akan rendah.

Hipotesis kedua adalah komponen rasio keuangan yang terdiri dari informasi akuntansi dan informasi non akuntansi berpengaruh terhadap keputusan pemberian fasilitas kredit modal investasi dengan pengalaman sebagai variabel moderating pada Bank Bukopin Cabang Medan. Sedangkan untuk pengujian hipotesis kedua digunakan analisis regresi dengan uji residual. Pengujian residual ini untuk menguji hipotesis yang menggunakan variabel moderating. Pengujian variabel moderating bisa dilakukan dengan tiga cara yaitu uji interaksi, uji nilai selisih mutlak, dan uji residual (Ghozali, 2009). Uji interaksi dan uji nilai selisih mutlak memiliki kecenderungan akan terjadi multikolinearitas tinggi antar variabel independen. Multikolinearitas akan menyalahi asumsi klasik sehingga metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji residual.

Adapun model regresi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(59)

M = a + b1X1 + b2X2 + ... b12X12 + ε (a) Y2 = a + b1X1 + b2X2 + ... b12X12 + b13M-X1 + b14M-X2 + ... (b)

b24M-X12 + ε Dimana :

Y2 = Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Investasi a = Konstanta

b = Koefisien garis regresi masing-masing Xi,i = 1, 2, 3,….24 X1 = Likuiditas

X2 = Posisi Kas X3 = Struktur Modal X4 = Kelayakan Usaha X5 = Perputaran Piutang X6 = Perputaran Persediaan X7 = Skala Usaha

X8 = Profit Margin

X9 = Jaminan Kredit X10 = Reputasi Bisnis X11 = Pendidikan Debitur X12 = Diversifikasi Usaha

X13/abs1= abs(M-X1)= Pengalaman memoderasi likuiditas X14/abs2= abs(M-X2)= Pengalaman memoderasi posisi kas X15/abs3= abs(M-X3)= Pengalaman memoderasi struktur modal X16/abs4= abs(M-X4)= Pengalaman memoderasi kelayakan usaha X17/abs5 = abs(M-X5)= Pengalaman memoderasi perputaran piutang


(60)

X18/abs6 = abs(M-X6)=Pengalaman memoderasi perputaran persediaan X19/abs7 = abs(M-X7)= Pengalaman memoderasi skala usaha

X20/abs8 = abs(M-X8)= Pengalaman memoderasi profit margin

X21/abs9 = abs(M-X9)= Pengalaman memoderasi jaminan kredit X22/abs10= abs(M-X10)=Pengalaman memoderasi reputasi bisnis

X23/abs11= abs(M-X11)=Pengalaman memoderasi pendidikan debitur X24/abs12= abs(M-X12)= Pengalaman memoderasi diversifikasiusaha

M = Pengalaman (sebagai variabel moderating)


(61)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskriptif Data Penelitian

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum. Untuk memberikan gambaran analisis statistik deskriptif, berikut ini akan kita analisis variabel likuiditas, posisi kas, struktur modal, kelayakan usaha, perputaran piutang, perputaran persediaan, skala usaha, profit margin, jaminan kredit, reputasi bisnis, pendidikan debitur, diversifikasi usaha, pengalaman dan keputusan. Deskriptif statistik variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.1. sebagai berikut :


(1)

Hasil

 

pengujian

 

Normalitas

 

Model

 

Pertama

 

dengan

 

Uji

 

One

 

Sample

 

Kolmogorov

Smirnov

 

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N

136

Mean

.0000000

Normal Parameters

a,,b

Std. Deviation

.68729641

Absolute

.091

Positive

.062

Most Extreme Differences

Negative

-.091

Kolmogorov-Smirnov

Z

1.065

Asymp. Sig. (2-tailed)

.206

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2.

Hasil Pengujian Multikolinearitas Model Pertama

Coefficients

a

Collinearity Statistics

Model

Tolerance

VIF

Likuiditas_X1

.220

4.543

PosisiKas_X2

.318

3.148

StrukturModal_X3

.538

1.858

KelayakanUsaha_X4

.510

1.962

PerputaranPiutang_X5

.470

2.129

PerputaranPersediaan_X6

.383

2.609

SkalaUsaha_X7

.446

2.241

ProfitMargin_X8

.386

2.594

JaminanKredit_X9

.538

1.859

ReputasiBisnis_X10

.509

1.965

PendidikanDebitur_X11

.625

1.600

1

DiversifikasiUsaha_X12

.456

2.195

a. Dependent Variable: Keputusan_Y

 

 


(2)

3.

Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Model Pertama

 

Uji

 

Metode

 

Grafis

 

 

Uji Metode Glejser

Coefficients

a

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Model

B

Std. Error

Beta

t

Sig.

(Constant)

.071

.432

.165

.869

Likuiditas_X1

-.027

.073

-.067

-.366

.715

PosisiKas_X2

-.024

.060

-.059

-.389

.698

StrukturModal_X3

.030

.052

.067

.575

.566

KelayakanUsaha_X4

-.026

.046

-.067

-.562

.575

PerputaranPiutang_X5

.033

.049

.084

.676

.500

PerputaranPersediaan_X6 .051

.052

.135

.979

.330

SkalaUsaha_X7

-.090

.065

-.177

-1.385

.169

ProfitMargin_X8

.024

.081

.042

.303

.762

JaminanKredit_X9

.278

.208

.156

1.339

.183

ReputasiBisnis_X10

.147

.146

.121

1.006

.316

PendidikanDebitur_X11

.216

.158

.149

1.373

.172

1

DiversifikasiUsaha_X12

.080

.137

.074

.584

.561

a. Dependent Variable: AbsUt


(3)

Lampiran 6. Hasil Uji Hipotesis

1.

Pengujian Hipotesis Pertama

ANOVAb

 

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 56.114 12 4.676 9.019 .000a

Residual 63.771 123 .518

 

 

1

Total 119.885 135

 

 

 

a. Predictors: (Constant), DiversifikasiUsaha_X12, JaminanKredit_X9, SkalaUsaha_X7, StrukturModal_X3, PerputaranPiutang_X5, KelayakanUsaha_X4, PendidikanDebitur_X11, ReputasiBisnis_X10, ProfitMargin_X8, PosisiKas_X2, PerputaranPersediaan_X6, Likuiditas_X1 b. Dependent Variable: Keputusan_Y

 

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients 

Standardized 

Coefficients   

Model 

Std. Error  Beta  Sig. 

(Constant)  21.249  .718    29.611  .000 

Likuiditas_X1  .278  .122  .321  2.288  .024 

PosisiKas_X2  ‐.352  .100  ‐.410  ‐3.510  .001 

StrukturModal_X3  ‐.327  .086  ‐.342  ‐3.813  .000 

KelayakanUsaha_X4  ‐.183  .076  ‐.220  ‐2.393  .018 

PerputaranPiutang_X5  ‐.204  .081  ‐.243  ‐2.529  .013 

PerputaranPersediaan_X6  .047  .086  .058  .544  .588 

SkalaUsaha_X7  ‐.012  .108  ‐.011  ‐.115  .909 

ProfitMargin_X8  .505  .134  .399  3.767  .000 

JaminanKredit_X9  .307  .345  .080  .892  .374 

ReputasiBisnis_X10  .499  .243  .189  2.053  .042 

PendidikanDebitur_X11  .386  .262  .123  1.476  .142 

DiversifikasiUsaha_X12  ‐.349  .227  ‐.150  ‐1.537  .127 

a. Dependent Variable: Keputusan_Y   


(4)

2.

Pengujian Hipotesis Kedua

Model a

Coefficientsa 

Unstandardized

 

Coefficients

 

Standardized

 

Coefficients

 

 

Model

 

B

 

Std.

 

Error

 

Beta

 

t

 

Sig.

 

(Constant)

 

.330

 

.336

 

 

.983

 

.328

 

Likuiditas_X1

 

.094

 

.057

 

.243

 

1.651

 

.101

 

PosisiKas_X2

 

.016

 

.047

 

.042

 

.339

 

.735

 

StrukturModal_X3

 

.060

 

.040

 

.142

 

1.501

 

.136

 

KelayakanUsaha_X4

 

.209

 

.036

 

.567

 

5.850

 

.000

 

PerputaranPiutang_X5

 

.025

 

.038

 

.068

 

.671

 

.504

 

PerputaranPersediaan_X6

 

.089

 

.040

 

.247

 

2.205

 

.029

 

SkalaUsaha_X7

 

.103

 

.050

 

.212

 

2.043

 

.043

 

ProfitMargin_X8

 

.155

 

.063

 

.275

 

2.465

 

.015

 

JaminanKredit_X9

 

.205

 

.161

 

.120

 

1.272

 

.206

 

ReputasiBisnis_X10

 

.068

 

.114

 

.058

 

.598

 

.551

 

PendidikanDebitur_X11

 

.063

 

.122

 

.045

 

.513

 

.609

 

1

 

DiversifikasiUsaha_X12

 

.008

 

.106

 

.008

 

.074

 

.941

 


(5)

Model b

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .841a .707 .640 .56530

a. Predictors: (Constant), abs_12, JaminanKredit_X9, abs_5, abs_9, StrukturModal_X3, KelayakanUsaha_X4, SkalaUsaha_X7,

PendidikanDebitur_X11, ReputasiBisnis_X10, abs_10, abs_2,

ProfitMargin_X8, abs_6, abs_11, Likuiditas_X1, DiversifikasiUsaha_X12, abs_7, PerputaranPersediaan_X6, abs_1, PerputaranPiutang_X5, PosisiKas_X2, abs_4, abs_8, abs_3, Pengalaman_M

 

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 84.733 25 3.389 10.606 .000a

Residual 35.152 110 .320

 

 

1

Total 119.885 135

 

 

 

a. Predictors: (Constant), abs_12, JaminanKredit_X9, abs_5, abs_9, StrukturModal_X3, KelayakanUsaha_X4, SkalaUsaha_X7, PendidikanDebitur_X11, ReputasiBisnis_X10, abs_10, abs_2, ProfitMargin_X8, abs_6, abs_11, Likuiditas_X1, DiversifikasiUsaha_X12, abs_7,

PerputaranPersediaan_X6, abs_1, PerputaranPiutang_X5, PosisiKas_X2, abs_4, abs_8, abs_3, Pengalaman_M

b. Dependent Variable: Keputusan_Y


(6)

 

Coefficients

a

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Model

B

Std. Error

Beta

t

Sig.

(Constant)

22.306

.699

31.934

.000

Likuiditas_X1

-.442

.190

-.509

-2.325

.022

PosisiKas_X2

-.105

.207

-.122

-.506

.614

StrukturModal_X3

-.943

.718

-.987

-1.314

.192

KelayakanUsaha_X4

.523

.315

.631

1.662

.099

PerputaranPiutang_X5

-.138

.325

-.165

-.426

.671

PerputaranPersediaan_X6

.025

.176

.031

.143

.887

SkalaUsaha_X7

.212

.166

.193

1.276

.204

ProfitMargin_X8

-1.514

1.032

-1.197

-1.468

.145

JaminanKredit_X9

.136

.313

.035

.436

.664

ReputasiBisnis_X10

.164

.205

.062

.798

.426

PendidikanDebitur_X11

.095

.226

.030

.422

.674

DiversifikasiUsaha_X12

3.397

2.890

1.459

1.176

.242

Pengalaman_M

-1.215

2.513

-.541

-.483

.630

abs_1

.906

.227

.909

3.995

.000

abs_2

-.301

.220

-.300

-1.369

.174

abs_3

.610

.735

.660

.830

.408

abs_4

-.761

.319

-1.067

-2.387

.019

abs_5

-.097

.359

-.089

-.270

.787

abs_6

.168

.236

.157

.714

.477

abs_7

-.200

.217

-.155

-.924

.358

abs_8

1.885

1.026

1.433

1.838

.069

abs_9

.230

.345

.068

.666

.507

abs_10

-.439

.296

-.126

-1.482

.141

abs_11

-.389

.277

-.147

-1.406

.163

1

abs_12

-4.192

2.900

-2.211

-1.446

.151

a. Dependent Variable: Keputusan_Y