Perbandingan Pendapatan Usahatani Bawang Merah dengan dan Tanpa Teknologi Feromon (Studi Kasus di Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli).

PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI
BAWANG MERAH DENGAN DAN TANPA
TEKNOLOGI FEROMON
(Studi Kasus di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli)

SKRIPSI

Oleh
KETUT SWASTIKA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
PROGRAM NON REGULER FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH
DENGAN DAN TANPA TEKNOLOGI FEROMON
(Studi Kasus di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli)


dipersiapkan dan diajukan oleh
Ketut Swastika
NIM. 1217351012
telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji
pada tanggal 21 September 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana
No

: 171/UN14.1.23/DL/2016

Tanggal

: 20 September 2016

Tim Penguji Skripsi adalah :
Ketua

: Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana, MM


Anggota

:

1. Drs. I Ketut Rantau, M.Si
2. Ir. Ni Wayan Putu Artini, MP
3. Prof. Ir. I Gusti Agung Ayu Ambarawati, M.Ec., Ph.D
4. Ida Ayu Listia Dewi, SP., M.Agb

PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI
BAWANG MERAH DENGAN DAN TANPA
TEKNOLOGI FEROMON
(Studi Kasus di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli)

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh
Ketut Swastika
NIM. 1217351012

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
PROGRAM NON REGULER FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia

dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti
bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan
plagiarism.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.

Denpasar, 29 September 2016
Yang menyatakan,

Ketut Swastika
NIM. 1217351012

ii

ABSTRACT

Ketut Swastika. Student number: 1217351012. The Comparison of Shallot
Farming Income by Using and without Pheromone Technology (Case Study at
the Association of Asta Mandiri Farmer Groups, Songan B Village, Kintamani
District, Bangli Regency). Supervised by: Prof. Ir. I Gusti Agung Ayu

Ambarawati, M.Ec., Ph.D and Ida Ayu Listia Dewi, SP, M.Agb.
The main problem faced by farmers in shallot cultivation is the pest attack
from worms. Farmers mostly control the pest by using high doses of chemical
insecticide spraying. Pheromone technology is a breakthrough technology that
can be used to control worm pest in shallot farming, heading to less use of
insecticides.
This research took place at the Association of Asta Mandiri Farmer Groups,
Songan B Village, Kintamani District, Bangli Regency which was conducted from
April to May 2016. The purpose of this study was to compare the shallot farming
income using pheromone technology and without pheromone technology and the
obstacles faced by farmers in applying the technology. Data were analyzed using
analysis of farm income, the R/C ratio, and t-test. The results showed that
production of shallot farming with pheromone technology was 10.479 kg per
hectare per season, whereas without the pheromone technology was 9.532 kg per
hectare per season. Total cost of shallot production using technology was Rp
70,066,586.62 per hectare per season, whereas Rp 73,906,436.11 per hectare per
season for non-pheromone technology. The income of shallot farming with
pheromone technology was at Rp 97,597,413.38 per hectare per season, whereas
without pheromone technology at Rp 78,605,563.89 per hectare per season. The
R/C ratio of shallot farming by using pheromones technology was 2,39, whereas

without the pheromone technology was 2,06. Based on t-test analysis, there is
significantly difference in income at 95% level of convidence. Obstacles faced by
farmers in applying pheromone technology, namely e difficulties to obtain the
pheromones in the market. It is expected that the government will provide the
pheromones massively, so that farmers are able to apply the technology
sustainbly.
Keywords: farm income, pheromone technology, obstacles, shallot

iii

ABSTRAK

Ketut Swastika. NIM : 1217351012. Perbandingan Pendapatan Usahatani
Bawang Merah dengan dan tanpa Teknologi Feromon (Studi Kasus di
Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten
Bangli). Dibimbing oleh : Prof. Ir. I Gusti Agung Ayu Ambarawati, M.Ec.,
Ph.D dan Ida Ayu Listia Dewi, SP, M.Agb.
Masalah utama yang dihadapi oleh petani dalam budidaya bawang merah
adalah serangan organisme pengganggu tanaman yaitu hama ulat bawang. Petani
biasanya mengendalikan ulat bawang dengan menyemprotkan insektisida kimiawi

dosis tinggi. Teknologi feromon merupakan suatu terobosan teknologi dalam
pengendalian hama ulat bawang dalam mengurangi penggunaan insektisida.
Penelitian ini dilakukan di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada bulan April sampai dengan Mei
2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan
pendapatan usahatani bawang merah dengan menggunakan teknologi feromon dan
tanpa teknologi feromon serta kendala-kendala yang dihadapi oleh petani dalam
menerapkan teknologi feromon. Metode analisis data yang digunakan yaitu
analisis pendapatan usahatani, R/C ratio, dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa produksi usahatani bawang merah dengan menggunakan teknologi
feromon yaitu 10.479 kg/ha/musim tanam (MT), sedangkan tanpa teknologi
feromon sebesar 9.532 kg/ha/MT. Total biaya usahatani bawang merah dengan
menggunakan teknologi feromon sebesar Rp 70,066,586.62/ha/MT, sedangkan
tanpa teknologi feromon sebesar Rp 73,906,436.11/ha/MT. Pendapatan usahatani
bawang merah dengan menggunakan teknologi feromon sebesar Rp
97,597,413.38/ha/MT, sedangkan tanpa teknologi feromon sebesar Rp
78,605,563.89/ha/MT. R/C ratio usahatani bawang merah dengan menggunakan
teknologi feromon yaitu 2,39, sedangkan tanpa teknologi feromon yaitu 2,06.
Berdasarkan hasil analisis uji-t terdapat perbedaan pendapatan yang nyata pada
tingkat kepercayaan 95%. Kendala yang dihadapi oleh petani yang menggunakan

teknologi feromon yaitu sulit mendapatkan feromon dipasaran. Pemerintah
diharapkan mampu menyediakan feromon secara massal, sehingga petani tidak
mengalami kesulitan untuk menggunakan teknologi feromon secara berkelanjutan.
Kata Kunci: pendapatan usahatani, teknologi feromon, kendala, bawang merah

iv

RINGKASAN

Petani di Gapoktan Asta Mandiri telah lama membudidayakan tanaman
bawang merah. Masalah utama yang dihadapi oleh petani di Gapoktan Asta
Mandiri dalam budidaya bawang merah adalah serangan Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT) yaitu hama ulat bawang (Spodoptera exigua). Hama ini
merupakan hama utama di sentra produksi bawang merah. Petani di Gapoktan
Asta Mandiri biasanya mengendalikan S. exigua dengan menyemprotkan
insektisida kimiawi dosis tinggi. Penyemprotan dilakukan tiga hari sekali agar
tanaman aman dari serangan ulat bawang. Penggunaan insektisida yang intensif
dapat menyebabkan hama menjadi resisten terhadap insektisida yang digunakan.
Penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama juga dapat mengurangi
keragaman sehingga menyebabkan peledakan hama. Selain meningkatkan biaya

pengendalian, penggunaan pestisida secara berlebihan berdampak kurang baik
terhadap lingkungan, serta menimbulkan residu yang berlebih pada produk
sehingga mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, perlu ada terobosan teknologi
dalam pengendalian hama ulat bawang antara lain yaitu dengan menggunakan
teknologi feromon.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan
pendapatan usahatani bawang merah dengan menggunakan teknologi feromon dan
tanpa teknologi feromon, serta kendala-kendala yang dihadapi oleh petani bawang
merah yang menerapkan teknologi feromon di Gapoktan Asta Mandiri, Desa
Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Penelitian ini dilakukan
pada bulan April sampai dengan bulan Mei tahun 2016 di Gapoktan Asta Mandiri,
Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pemilihan lokasi

v

penelitian dilakukan secara purposive sampling, yaitu penentuan lokasi secara
sengaja dengan dasar pertimbangan yaitu (1) Desa Songan B, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan sentra penghasil bawang merah di
Provinsi Bali, (2) Petani di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli telah menerapkan teknologi feromon dalam

usahatani bawang merah.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
observasi, wawancara, dan wawancara mendalam. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh petani yang membudidayakan bawang merah dan tergabung dalam
anggota Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli, yaitu 174 petani. Pengambilan sampel/responden dilakukan
secara sensus yaitu semua petani yang menerapkan teknologi feromon diambil
sebagai sampel/responden, sebanyak 30 orang dan 30 orang petani lainnya yang
tidak menggunakan teknologi feromon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani bawang
merah dengan menggunakan teknologi feromon di Gapoktan Asta Mandiri, Desa
Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli lebih besar dibanding
dengan usahatani bawang merah tanpa teknologi feromon. Hal ini terlihat bahwa
produksi usahatani bawang merah dengan menggunakan teknologi feromon
sebesar 10.479 kg/ha/MT, lebih besar dibandingkan dengan usahatani tanpa
teknologi feromon (9.532 kg/ha/MT). Total biaya usahatani bawang merah
dengan menggunakan teknologi feromon sebesar Rp 70,066,586.62/ha/MT, lebih
kecil

dibandingkan


dengan

usahatani

tanpa

teknologi

feromon

(Rp

73,906,436.11/ha/MT). Harga rata-rata bawang merah Rp 16,000/kg namun, pada

vi

saat penelitian petani menikmati harga yang cukup tinggi yaitu Rp 30,000/kg.
Harga yang digunakan dalam penelitian ini yaitu harga rata-rata Rp 16.000/kg,
sehingga pendapatan usahatani bawang merah dengan menggunakan teknologi
feromon sebesar Rp 97,597,413.38/ha/MT, sedangkan usahatani tanpa teknologi
feromon sebesar Rp 78,605,563.89/ha/MT. R/C ratio usahatani bawang merah
dengan menggunakan teknologi feromon yaitu 2,39, sedangkan usahatani tanpa
teknologi feromon yaitu 2,06. Berdasarkan hasil analisis uji-t terdapat perbedaan
pendapatan yang nyata pada tingkat kepercayaan 95%. Selain pendapatan yang
lebih tinggi, adapun keuntungan yang dirasakan petani yang menggunakan
teknologi feromon, yaitu teknologi feromon dapat menghemat biaya tenaga kerja
pengendalian hama sebesar Rp 538,314/ha/MT (0,73% dari total biaya),
menghemat pembelian pestisida sebesar Rp 3,277,237/ha/MT (4,43% dari total
biaya), serta berkurangnya penggunaan pestisida secara sosial berdampak baik
terhadap kesehatan petani dan konsumen bawang merah, serta dapat mengurangi
pencemaran lingkungan.
Kendala yang dihadapi oleh petani bawang merah di Gapoktan Asta
Mandiri, yang telah menggunakan teknologi feromon yaitu sulit mendapatkan
feromon dipasaran. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu bahwa
teknologi feromon mampu mengurangi tingkat serangan hama ulat bawang,
mengurangi biaya pengendalian hama dan meningkatkan pendapatan usahatani,
namun ketersediannya terbatas maka pemerintah diharapkan dapat menyediakan
feromon secara massal, sehingga petani bawang merah tidak kesulitan untuk
menggunakan teknologi feromon secara berkelanjutan.

vii

PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH
DENGAN DAN TANPA TEKNOLOGI FEROMON
(Studi Kasus di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli)

Ketut Swastika
NIM. 1217351012

Menyetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Ir. I G A A Ambarawati, M.Ec., Ph.D
NIP. 19600901 198403 2 002

Ida Ayu Listia Dewi, SP, M.Agb
NIP. 19801009 200501 2 003

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Udayana

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS
NIP. 19630515 1988 1 001

Tanggal Lulus : 21 September 2016

viii

PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH
DENGAN DAN TANPA TEKNOLOGI FEROMON
(Studi Kasus di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli)

dipersiapkan dan diajukan oleh
Ketut Swastika
NIM. 1217351012
telah diuji dan dinilai oleh Tim Penguji
pada tanggal 21 September 2016

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana
No

: 171/UN14.1.23/DL/2016

Tanggal

: 20 September 2016

Tim Penguji Skripsi adalah :
Ketua

: Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana, MM

Anggota

:

1. Drs. I Ketut Rantau, M.Si
2. Ir. Ni Wayan Putu Artini, MP
3. Prof. Ir. I Gusti Agung Ayu Ambarawati, M.Ec., Ph.D
4. Ida Ayu Listia Dewi, SP., M.Agb

ix

RIWAYAT HIDUP

Ketut Swastika lahir di Dusun Sukadamai, Desa
Sukamaju, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, NTB
pada 20 Juli 1994. Penulis merupakan anak keempat dari lima
bersaudara, dari pasangan Wayan Sukla dan Ni Made
Sudarmi.
Penulis mengawali pendidikan di SDN Krida, Kecamatan Lunyuk (20002006). Kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 3 Lunyuk, Kabupaten Sumbawa
(2006-2009). Pendidikan sekolah menengah atas ditempuh di SMAN 1 Lunyuk,
Kabupaten Sumbawa (2009-2012). Penulis kemudian diterima pada Program
Studi Agribisnis Program Non Reguler Fakultas Pertanian Universitas Udayana
tahun 2012.
Selama masa kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan dan
kepanitiaan kampus, diantaranya sebagai Pengurus Himasiper sebagai anggota
aktif periode 2012-2014. Selain itu penulis juga pernah mewakili Fakultas
Pertanian Non Reguler pada turnamen futsal yang diadakan oleh Fakultas
Pertanian pada bulan Januari 2016 dan berhasil lolos ke semi final.

x

KATA PENGANTAR

Om Awignamwastu Namah Sidham
Om Swastyastu
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan
rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pertanian
pada Program Studi Agribisnis, Program Non Reguler Fakultas Pertanian,
Universitas Udayana.
Selama penyelesaian skripsi ini, penulis tidak jarang menemui hambatan,
rintangan dan kesulitan, namun berkat rahmat-Nya dan juga dorongan semangat
pada diri, serta bantuan dari semua pihak, akhirnya skripsi dengan judul
“Perbandingan Pendapatan Usahatani Bawang Merah dengan dan tanpa
Teknologi Feromon (Studi Kasus di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B,
Kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli)” dapat terselesaikan sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
Sebagai salah satu bukti perwujudan tersebut adalah dengan rasa hormat
dan rendah hati yang tulus, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, sebagai berikut.
1.

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian, Universitas
Udayana yang telah memberikan ijin dan kemudahan dalam penelitian ini.

2.

Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, MSi selaku Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Udayana, yang telah banyak membantu
selama penulis menjadi mahasiswa.

xi

3.

Ir. I Dewa Gede Raka Sarjana, MMA selaku Sekretaris Program Non Reguler
Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana, yang telah banyak
membantu

selama

penulis

menjadi

mahasiswa

sampai

skripsi

ini

terselesaikan.
4.

Ir. I Wayan Sudarta, M.S. selaku Pembimbing Akademik atas bimbingannya
kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

5.

Prof. Ir. I Gusti Agung Ayu Ambarawati, M.Ec., Ph.D selaku pembimbing I
yang senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis dengan
penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6.

Ida Ayu Listia Dewi, SP., M.Agb selaku pembimbing II yang telah
membimbing dan memberi masukan kepada penulis dengan penuh kesabaran
selama penelitian sampai penyusunan skripsi ini.

7.

Segenap Dosen Program Studi Agribisnis Pertanian dan Staf Program Non
Reguler Fakultas Pertanian yang telah banyak membantu selama penulis
menjadi mahasiswa.

8.

Jro Lanang, SE selaku Kepala Desa Songan B yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Desa Songan B,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

9.

I Ketut Lama, selaku ketua Gapoktan Asta Mandiri beserta seluruh anggota
Gapoktan yang telah banyak membantu dan memberikan informasi selama
penulis melakukan penelitian.

10. Nyoman Ngurah Arya, SP, M.Agb selaku Peneliti Pertanian dari BPTP Bali
dan Ni Ketut Warini selaku Peneliti Pertanian dari BPTPH Bali yang telah

xii

banyak membantu dan memberikan informasi tentang teknologi feromon
selama penulis melakukan penelitian.
11. Orang tua penulis dan keluarga tercinta Bapak (Wayan Sukla), Ibu (Ni Made
Sudarmi) dan Adik (Luh Sriyanti) yang telah memberikan bantuan, semangat,
serta dukungan baik berupa materi, moril, maupun spiritual selama penulis
menjalani studi di Perguruan Tinggi sampai skripsi ini terselesaikan.
12. Rekan-rekan di Program Non Reguler FP UNUD Program Studi Agribisnis
Angkatan 2012 (Fian, Tisna, Rifki, Resi, Mardika, Ancha, Komang, Adi,
Cerry, Indah dan Galuh), Ni Kadek Karini dan teman-teman penulis lainnya
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini serta atas segala dorongan moral yang diberikan
kepada penulis, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, bahkan disana-sini masih banyak ditemukan
kekurangan karena keterbatasan wawasan yang penulis miliki. Namun dengan
rendah hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang kiranya dapat bermanfaat
dan membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Om Santih, Santih, Santih Om
Denpasar, September 2016

Penulis

xiii

Semoga

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL DALAM .............................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ....................................................ii
ABSTRACT ........................................................................................................iii
ABSTRAK ..........................................................................................................iv
RINGKASAN .....................................................................................................v
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................viii
TIM PENGUJI ....................................................................................................ix
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................x
KATA PENGANTAR ........................................................................................xi
DAFTAR ISI .......................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xviii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xx
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xxi
I PENDAHULUAN ............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................8
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................9
II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................10
2.1 Tanaman Bawang Merah..........................................................................10
2.1.1 Sejarah singkat tanaman bawang merah ...........................................11
2.1.2 Syarat tumbuh tanaman bawang merah ............................................12

xiv

2.2 Teknologi Feromon ..................................................................................15
2.3 Konsep Usahatani .....................................................................................17
2.3.1 Faktor-faktor produksi dalam usahatani ...........................................18
2.3.2 Biaya produksi dan pendapatan usahatani ........................................20
2.3.3 Analisis R/C ratio .............................................................................24
2.3.4 Analisis uji-t......................................................................................24
2.4 Penelitian Lain tentang Bawang Merah ...................................................25
2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis....................................................................27
2.6 Hipotesis ...................................................................................................28
III METODE PENELITIAN ..............................................................................29
3.1 Lokasi Penelitian ......................................................................................29
3.2 Jenis dan Sumber Data .............................................................................29
3.2.1 Jenis data...........................................................................................29
3.2.2 Sumber data ......................................................................................30
3.3 Penentuan Populasi dan Responden .........................................................31
3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................................32
3.5 Variabel dan Batasan Operasional ...........................................................32
3.5.1 Variabel dan pengukuran variabel ....................................................32
3.5.2 Batasan operasional ..........................................................................34
3.6 Analisis Data ............................................................................................36
3.6.1 Analisis pendapatan usahatani ..........................................................36
3.6.2 Analisis R/C (a) ................................................................................37
3.6.3 Analisis uji-t......................................................................................38
IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .........................................39
4.1 Gambaran Umum Desa Songan B...........................................................39
4.1.1 Sejarah Desa Songan B ....................................................................39

xv

4.1.2 Keadaan tofografi dan geografi Desa Songan B .............................41
4.1.3 Keadaan penduduk...........................................................................42
4.2 Deskripsi Gapoktan Asta Mandiri ...........................................................46
4.2.1 Syarat menjadi Gapoktan Asta Mandiri ..........................................47
4.2.2 Struktur organisasi dan pembagian tugas ........................................48
V HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................53
5.1 Karakteristik Responden .........................................................................53
5.1.1 Umur responden...............................................................................53
5.1.2 Pendidikan responden ......................................................................54
5.1.3 Penguasaan lahan .............................................................................55
5.1.4 Pekerjaan pokok dan sampingan responden ....................................57
5.2 Pendapatan Usahatani Bawang Merah dengan
Menggunakan Teknologi Feromon .........................................................59
1. Biaya uhatani ..................................................................................59
2. Penerimaan dan pendapatan usahatani............................................65
5.3 Pendapatan Usahatani Bawang Merah tanpa Menggunakan
Teknologi Feromon ................................................................................66
1. Biaya usahatani ...............................................................................66
2. Penerimaan dan pendapatan usahatani............................................70
5.4 Perbandingan Pendapatan Usahatani Bawang Merah dengan
Menggunakan Teknologi Feromon dan tanpa Teknologi Feromon
di Gapoktan Asta Mandiri .......................................................................71
1. Perbandingan secara riil ..................................................................71
2. Perbandingan R/C ratio ...................................................................73
3. Analisis uji-t ....................................................................................74
5.5 Kendala-kendala Petani Bawang Merah yang Telah
Menerapkan Teknologi Feromon ............................................................76
VI SIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................77
xvi

6.1 Simpulan ..................................................................................................77
6.2 Saran ........................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................79
LAMPIRAN ........................................................................................................81

xvii

DAFTAR TABEL

Nomor

Teks

Halaman

1.1

Produksi Bawang Merah di Provinsi Bali
pada Tahun 2010-2014.............................................................................. 2

2.1

Nama Bawang Merah di Beberapa
Daerah di Indonesia ................................................................................... 12

3.1

Jumlah Populasi dan Responden Petani Bawang Merah di
Gapoktan Asta Mandiri Tahun 2016 ......................................................... 31

3.2

Variabel, Indikator, Parameter dan Pengukuran
dalam Penelitian ........................................................................................ 33

4.1

Luas Wilayah Desa Songan B menurut Penggunaan
Tanah Tahun 2014 ..................................................................................... 42

4.2

Jumlah Penduduk Desa Songan B menurut
Kelompok Umur pada Tahun 2014 ........................................................... 43

4.3

Jumlah Penduduk Desa Songan B menurut
Tingkat Pendidikan Formal Tahun 2014 ................................................... 44

4.4

Jumlah Penduduk Desa Songan B menurut Mata
Pencaharian Tahun 2014 ........................................................................... 45

5.1

Tingkat Pendidikan Responden Petani Bawang Merah
di Gapoktan Asta Mandiri Tahun 2016 ..................................................... 54

5.2

Rata-rata Luas Penguasaan Lahan Responden Usahatani
Bawang Merah di Gapoktan Asta Mandiri Tahun 2016 ........................... 56

5.3

Pekerjaan Pokok dan Sampingan Responden Usahatani
Bawang Merah di Gapoktan Asta Mandiri Tahun 2016 ........................... 58

5.4

Biaya Rata-rata Tenaga Kerja per Luas Lahan Garapan
Usahatani Bawang Merah dengan Teknologi Feromon
di Gapoktan Asta Mandiri Tahun 2016 ..................................................... 62

5.5

Biaya Rata-rata per Luas Lahan Garapan Usahatani Bawang Merah
dengan Teknologi Feromon di Gapoktan Asta Mandiri
Tahun 2016 ................................................................................................ 64

xviii

5.6

Rata-rata Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Per Luas Lahan
Garapan dan Per Hektar Usahatani Bawang Merah dengan
Teknologi Feromon di Gapoktan Asta Mandiri
Tahun 2016 ................................................................................................ 65

5.7

Biaya Rata-rata Tenaga Kerja per Luas Lahan Garapan
Usahatani Bawang Merah tanpa Teknologi Feromon
di Gapoktan Asta Mandiri Tahun 2016 ..................................................... 67

5.8

Biaya Rata-rata per Luas Lahan Garapan Usahatani Bawang Merah
tanpa Teknologi Feromon di Gapoktan Asta Mandiri
Tahun 2016 ................................................................................................ 69

5.9

Rata-rata Penerimaan dan Pendapatan Usahatani per Luas Lahan
Garapan dan per Hektar Usahatani Bawang Merah
tanpa Teknologi Feromon di Gapoktan Asta Mandiri
Tahun 2016 ............................................................................................... 70

5.10

Perbandingan Rata-rata Pendapatan Usahatani Bawang Merah
per Hektar di Gapoktan Asta Mandiri Tahun 2016 ................................... 73

xix

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Teks

Halaman

1.1

Perkembangan Produksi Bawang Merah di Bali ....................................3

2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis Perbandingan Pendapatan
Usahatani Bawang Merah dengan Menggunakan Teknologi
Feromon Seks dan tanpa Teknologi Feromon Seks
Tahun 2016 ..............................................................................................28

4.1

Struktur Organisasi Gapoktan Asta Mandiri
Tahun 2015 ..............................................................................................49

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Teks

Halaman

1

Biaya Tenaga Kerja per Luas Lahan Garapan Usahatani Bawang
Merah dengan Menggunakan Teknologi Feromon dan tanpa
Teknologi Feromon di Gapoktan Asta Mandiri
Tahun 2016 ........................................................................................81

2

Biaya Rata-rata Usahatani Bawang Merah per Luas Lahan Garapan
dalam Satu Musim Tanam di Gapoktan Asta Mandiri
Tahun 2016 ........................................................................................83

3

Rata-rata Pendapatan Usahatani Bawang Merah dengan
Menggunakan Teknologi Feromon dan tanpa Teknologi
Feromon di Gapoktan Asta Mandiri, Desa Songan B,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli .........................................85

4

Gambar-gambar .................................................................................86

xxi