IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII SMP N 1 MANYARAN DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA (Semester II tahun pelajaran 2008/2009).

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA POKOK
BAHASAN LINGKARAN DI KELAS VIII SMP N 1
MANYARAN DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA
(Semester II tahun pelajaran 2008/2009)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
FKIP UMS

Oleh :
WENING HIDAYATI
A 410 050 198

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan
prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana
untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan sehingga
kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Proses pendidikan terarah
pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan ketrampilan,
pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan
pengembangan diri peserta didik (Sukmadinata, 2003:4). Sehingga tujuan
pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga
sikap kepribadian, serta aspek sosial emosional disamping ketrampilanketrampilan lain.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pihak pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid (Sagala, 2006 : 61). Sehingga pada
proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa, interaksi
tersebut harus terjalin sebaik mungkin untuk mencapai prestasi belajar yang
maksimal. Guru harus dapat menyesuaikan antara bahan ajar dengan metode
pembelajaran agar murid dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal.
Metode pembelajaran yang dipergunakan oleh seorang guru sangat besar
peranannya terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Metode dan

proses pembelajaran akan menjelaskan makna kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik selama pembelajaran berlangsung. Rooijakkers
(dalam

Sagala,

2006:173)

mengemukakan

bilamana

pengajar

tidak

mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran peserta didiknya untuk
mengetahui sesuatu, kiranya diapun tidak akan dapat memberi dorongan yang
tepat kepada mereka yang sedang belajar. Para murid akan mudah melupakan
pelajaran yang diterimanya, jika pengajar tidak memberikan penjelasan yang
benar dan menyenangkan. Dalam pikiran murid tidak terjadi gerak proses

belajar, kalau hal baru dalam materi pelajaran itu disajikan secara tidak jelas.
Sejalan dengan hal itu ia menjelaskan bahwa keberhasilan seorang pengajar
akan terjamin, jika pengajar itu dapat mengajak muridnya mengerti suatu
masalah melalui semua tahap proses belajar, karena dengan cara begitu murid
akan memahami hal yang diajarkan. Maka dari itu pengajar harus dapat
menggunakan metode-metode dan pendekatan mengajar yang dapat menjamin
pembelajaran berhasil sesuai dengan yang direncanakan.
Kesalahan dalam pemilihan metode pembelajaran tersebut terjadi pula
dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah salah satu pelajaran
mendasar yang diajarkan di sekolah karena matematika merupakan ilmu yang
menjadi dasar bagi bidang studi lain seperti Ilmu Pengetahuan Alam hingga
Ilmu Pengetahuan Sosial. Sebagai ilmu eksakta, untuk mempelajarinya tidak
cukup hanya dengan hafalan dan membaca, tetapi memerlukan pemikiran dan
pemahaman. Pada umumnya guru selalu menggunakan metode pembelajaran
konvensional dalam mengajar matematika tanpa menyesuaikan dengan bahan

ajar dan keadaan siswa. Metode pembelajaran konvensional disini merupakan
pembelajaran tradisional yang sering dipakai oleh guru berupa metode
ceramah. Metode tersebut pada dasarnya mentransfer pengetahuan secara utuh
pada siswa. Meskipun dianggap baik tetapi pada kenyataannya sering

membuat siswa kurang berkembang karena pembelajaran yang hanya terfokus
pada guru. Selain itu motivasi pada diri peserta didik tentunya akan menjadi
hal penting dalam suatu pembelajaran. Sebab setiap perbuatan termasuk
perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif. Motif atau biasa
juga disebut dorongan merupakan suatu tenaga yang berada pada diri individu
atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan. Kurang
tepatnya pemilihan metode pembelajaran yang sering ditambah dengan
kurangnya motivasi belajar siswa memungkinkan tidak adanya pembelajaran
yang membekas pada diri siswa, sehingga pretasi belajar siswa tidak
maksimal.
Dalam matematika tidak semua pokok bahasan dapat menggunakan
suatu metode pembelajaran yang sama, maka dari itu seorang tenaga pendidik
harus dapat memilih suatu metode pembelajaran yang sesuai. Misalnya dalam
pokok bahasan lingkaran, disana terdapat banyak penerapan rumus sehingga
diperlukan latihan soal yang lebih. Disamping itu terkadang siswa mengalami
kesulitan dalam menggunakan rumus dan tidak berani bertanya pada guru,
oleh karenanya sebagi alternatif pilihan dalam mengajar pokok bahasan
Lingkaran dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatife tipe Teams
Games Tournaments (TGT). Pada metode tesebut peran aktif siswa sangat


diperlukan. Siswa yang kurang mengerti dapat belajar dari siswa yang
telah paham dalam kelompok-kelompok kecil. Pengetahuan siswa akan
bertambah dengan permainan (turnamen) pada saat proses pembelajaran.
Dari uraian diatas maka peneliti berkeinginan untuk melakukan
penelitian mengenai implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT ini jika
dibandingkan dengan metode konvensional pada pokok bahasan Lingkaran
yang ditinjau dari motivasi yang dimiliki siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi masalahmasalah sebagai berikut :
1.

Pretasi belajar matematika masih rendah.

2. Metode pembelajaran yang diterapkan masih terpusat pada guru sehingga
pembelajaran yang diterima kurang membekas pada siswa.
3. Motivasi belajar siswa yang satu dengan yang lainnya tidak sama,
perbedaan motivasi belajar ini kemungkinan menyebabkan perbedaan pada
prestasi belajar matematika.


C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang akan dikaji
lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi sebagai berikut :
1.

Metode pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada pembelajaran
kooperatif tipe TGT untuk kelas eksperimen, metode TGT merupakan
salah satu metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen

akademik, kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para
siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang
kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka ( Slavin, 2008 : 164)
dan pembelajaran konvensional yang berupa metode ceramah untuk
kelas kontrol.
2.

Motivasi siswa didasari pada angket motivasi yang dibagikan sebelum
penerapan metode pembelajaran, motivasi yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pendorong bagi siswa untuk
mempelajari matematika. Aspek motivasi tersebut meliputi: (a) adanya

hasrat dan keinginan untuk berhasil; (b) Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan;
(d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar; (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

3.

Prestasi belajar matematika siswa pada penelitian ini dibatasi pada
prestasi belajar pokok bahasan Lingkaran dengan sub pokok bahasan
unsur, keliling dan luas lingkaran.

D. Rumusan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada bagaimana implementasi pembelajaran
kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan lingkaran kelas VIII ditinjau dari
motivasi siswa. Fokus penelitian ini diuraikan menjadi tiga rumusan masalah
1.

Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe TGT tehadap
prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran?


2.

Apakah terdapat pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi belajar
matematika pada pokok bahasan lingkaran?

3.

Adakah interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi siswa
terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran ?

E. Tujuan Penelitian
1.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif
tipe TGT tehadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan
lingkaran.

2.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi siswa terhadap

prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran.

3.

Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara metode pembelajaran dan
motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan
lingkaran.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya para guru dan calon guru. Manfaat yang penulis harapkan adalah :
1.

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran pada para guru
matematika tentang pembelajaran matematika menggunakan kelompok
belajar.

2.

Sebagai bahan masukan tentang pengaruh motivasi siswa terhadap

prestasi belajar matematika.

3.

Sebagai bahan pertimbangan dan referensi ilmiah bagi penelitian sejenis
dengan subyek dan tempat penelitian yang berbeda.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS KELAS X SMA ARJUNA BANDAR LAMPUNG

0 13 55

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN KELAS VII SMPN 8 BANDAR LAMPUNG

1 13 52

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA(Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 48

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 TANJUNG KARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 107

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN SPEAKING MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) KELAS X SMAN 8 BANDAR LAMPUNG

3 38 117

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) BERBANTUAN ALAT PERAGA LUAS LINGKARAN MATERI LUAS DAN KELILING LINGKARAN KELAS VIII

0 0 7

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS XII.IPA 3 SMAN 1 TALAMAU Indrayerli SMAN 1 Talamau Email:indrayerligmail.com

1 2 12

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SEMESTER II MTs-N 2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN20132014

0 0 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS VIII SMP 7 PALANGKA RAYA SKRIPSI

0 1 87