HUBUNGAN PENGAWASAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN.

ABSTRACT

AKHWAN, NIM. 0611188130010. The Relationship of Controlling and
Motivation of Work toward Officer Performance at Civil Aviation Safety and
Engineering Academy of Medan, Thesis, Postgraduate, State University of
Medan, June 2009.
The identification of research is whether there is positive and meaningful
relationship between controlling and motivation of work, whether each of it or as
a whole, toward officer performance at Civil Aviation Safety and Engineering
Academy of Medan. Meanwhile, the purpose of this research is to find out and
describe the relationship of controlling and motivation of work, whether each of it
or as a whole, toward officer performance at Civil Aviation Safety and
Engineering Academy of Medan.
This research is quantitative research with correlation descriptive method
to see the relationship among variables of research. The sample of this research is
the same with population, that is 73 officers of Civil Aviation Safety and
Engineering Academy of Medan, consists of officer chiefs, lecturers, instructors,
and staffs. Instruments for collecting data by using questionnaire shown
coefficient reliability for variable of controlling as r 11 = 0.09752; variable of
motivation of work as r 11 = 0.9739, and variable of officer performance as r 11 = 0.
9752. Analysis of data uses product moment correlation technique, one-way

regression, double regression, partial correlation and T-test.
The hypothesis of research shown: 1) there is positive and meaningful
relationship between controlling and officer performance at Civil Aviation Safety
and Engineering Academy of Medan shown with rcount = 0.347, db= 71 and a.=
5%, tcount = 3.12 > ttable = 1.67; 2) there is positive and meaningful relationship
between motivation of work and officer performance at Civil Aviation Safety and
Engineering Academy of Medan shown with rcount = 0.264, db = 71 and a. = 5%,
tcount = 2.231 > ftable = 1.67; 3) there is positive and meaningful relationship
between controlling and motivation of work toward officer performance at Civil
Aviation Safety and Engineering Academy of Medan shown with Ry,, 2=0.425 and
(Ry, 12 ) 2=0.181=18.l%. It concludes that controlling (XI) and motivation of work
(X2) has significantly given effective contribution as about 18.1% toward officer
performance at Civil Aviation Safety and Engineering Academy ofMedan thro~g
equation of double regression line Y = 30.033 + 0.324X 1 + 0.219X2.
The result of the research concluded: there is positive and meaningful
relationship between controlling and motivation of work, whether each of it or as
a whole, toward officer performance at Civil Aviation Safety and Engineering
Academy of Medan. It means that if the leaders take good control and give best
motivation to their officer/staffs, it will increase officer performance at Civil
Aviation Safety and Engineering Academy of Medan. The writer suggests that all


leaders of Civil Aviation Safety and Engineering Academy of Medan, including
director, chief of division/unit/program must take good control of their
officer/staff systematically and consistently. Meanwhile, to improve motivation of
work can be fulfilled by giving reward and punishment related upon performance
and mistakes done by officer/staff consistently and indiscriminative.

ii

ABSTRAK

AKHWAN, NIM. 061188130010. Hubungan Pengawasan dan Motivasi Kerja
Dengan Kinerja Pegawai di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan,
Tesis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Juoi 2009
Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan positif dan
berarti antara pengawasan dan motivasi kerja baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama terhadap kinerja pegawai di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan
Medan. Sedangkan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendiskripsikan hubungan
pengawasan dan motivasi kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap
kinerja pegawai di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional
karena melihat hubungan antar variabel penelitian. Sampel penelitian ini sama dengan
populasi penelitian, yaitu seluruh pegawai Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
Medan dengan jumlah 73 orang pegawai yang terdiri dari pejabat, dosen, instruktur,
pegawailstaf. Instrumen pengumpulan data adalah angket dengan besarnya koefisien
realibilitas untuk variabel pengawasan r 11 = 0,09706; variabel motivasi kerja r 11 = 0,9739
dan variabel kinerja pegawai r 11 = 0,9752. Data dianalisis menggunakan teknik korelasi
produk momen, regresi sederhana, regresi ganda dan korelasi parsial serta uji-t
HasiJ pengujian hipotesis menunjukkan (l) terdapat hubungan yang positif dan
berarti antara pengawasan dan kinerja pegawai di Akademi Teknik Keselamatan
Penerbangan Medan yang ditunjukkan oleh rhitung = 0,347 dengan dk=71 dan a = 5%.
fmtung (3,12>ttabe1 (1,67); 2) terdapat hubungan yang positif dan berarti antara motivasi kerja
dengan kinerja pegawai di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan Medan yang
ditunjukkan oleh Thinmg = 0,264 dengan dk=71 dan a = 5%. thinmg (2,231 > ttabel (1,67);
3) terdapat hubungan yang positif dan berarti antara pengawasan dan motivasi kerja secara
bersama-sama terhadap kinerja pegawai di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan
Medan, hal ini ditunjukkan oleh Ry,J2 = 0,425 dan (Ry,td = 0,181 = 18,1%. Artinya
variabel bebas yaitu pengawasan (X 1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama telah
memberikan sumbangan efektif sebesar 18,1% terhadap peningkatan kinerja pegawai di
Akademi Teknik Keselarnatan Penerbangan Medan melalui persamaan garis regresi ganda

Y = 30,033 + 0,324X 1 + 0,219X2.
Simpulan basil dari penelitian ini adalah : terdapat hubungan yang berarti antara
pengawasan dan motivasi kerja baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama
terhadap kinerja pegawai, artinya apabila pengawasan para pimpinan terhadap pegawai
yang dipimpinnya lebih baik dan motivasi kerja para pegawai juga tinggi maka dapat
meningkatkan kinerja pegawai di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan Medar1.
Saran peneliti adalah para pimpinan mulai dari direktur sampai pimpinan
bagianlurusanlunit/jurusan, hendaknya melakukan pengawasan secara terprogram,
sistematis dan konsisten terhadap para pegawai yang dipimpinnya. Sedangkan untuk
meoingkatkan motivasi kerja pegawai diupayakan pemberian penghargaan (reward) dan
punishment kepada pegawai sesuai dengan basil kerja dan atau pelanggaran yang
dilakukan pegawai secara konsisten dan tidak diskriminatif.

iii

DAFTAR lSI

halaman
ABSTRAK
KATA PENGANTAR . . .. ......................................................................... .......


iv

DAFTAR lSI

vi

DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR
DAFTARLAMPIRAN

BABI

......................................................................................
..................................................................................

xi

xii

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

BAB II

B. Identifikasi Masalah

8

C. Pembatasan Masalah

8

D. Perumusan Masalah

9

E. Tujuan Penelitian


9

F. Manfaat Penelitian

10

KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN IDPOTESIS
A. Kerangka Teoritis

............................................................... ........

11

1. Hakikat Kinerja Pegawai .. ....... ................... .... .... ........ ......... .. .. .

11

2. Hakikat Pengawasan


..............................................................

17

3. Hakikat Motivasi Kerja .. .. .... . .. ..... .... .. ............. ... ...... . .. .... ..... . .. .

20

B. Penelitian Yang Relevan ...................... ........................................

25

C. Kerangka Berpikir

26

.... ..... . ... ..... ....................... ............... ... ..... .. .. .. .

vi


1. Hubungan Pengawasan dengan Kinetja Pegawai ................. .....

26

2. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai ................

27

3. Hubungan Pengawasan dan Motivasi Kerja
Secara Bersama -Sarna dengan Kinerja Pegawai .......... .. ........
D. Pengajuan Hipotesis

BAB III

....................................................................

28
29

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................

30

B. Metode Penelitian

30

C. Populasi dan Sam pel penelitian .................................................. ..

31

D. Definisi Operasional Variabel ....................................................... .

32

E. lnstrumen Penelitian

33
............................................................. .


36

G. Teknik Analisis Data ................................................................. ... ..

40

F. Uj i Coba lnstrumen

BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Variabel Penelitiao .......................................... ..

45

1. Deskripsi Data Pengawasan

46

2. Deskripsi Data Motivasi Kerja

47

3. Deskripsi Data Kinerja Pegawai................................................

48

B. Peogujiao Persyaratao Analisis ......... ... .. .... ... ... ... ..... .. .. ... ... .... .. ...

51

1. Uji Nonnalitas Data

51

2. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi Regresi Sederhana........

52

C. Pengujiao Hipotesis Peoelitiao
1. Hubungan Pengawasan dengan Kinetja Pegawai ..... .... .. .. .... .....

54

2. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai ................

57

vii

3. Hubungan Pengawasan dan Motivasi Kerja Secara

BAB V

Bersama-sama dengan Kinerja Pegawai ............................. .. ...

59

D. Pembahasan Hasil Penelitian .... ..... .. ......... .. ... .... .. ..... ......... .. ... .. . ..

64

E. Keterbatasan Penelitian .......... .......... ..... .. ...... ....... ......... ..... ........

68

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan

70

B. Implikasi Penelitian .................................................... ...................

73

C. Saran

77

DAFTAR PUSTAKA . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . .. . . . . . . . .. ... . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . .....

79

LAMPIRAN..................... ...................................... ..............................................

81

viii

DAFTAR TABEL

Tabel

Judul

2.1

Faktor Yang mempengaruhi

3.1

Data Populasi Penelitian ............... .... ..... .. ...................................... 31

3.2

Kisi-kisi In strum en variabel Kinerja Pegawai Perguruan Tinggi .... 34

3.3

Kisi-kisi Instrumen variabel Pengawasan .. .. ......................... ........... 35

3.4

Kisi-kisi Instrumen Variabel Motivasi Kerja Pegawai.. ................... 35

3.5

Hasil uji coba Validasi dari uji coba instrumen ................................ 38

3.6

Hasil uji reliabilitas dari uji coba instrumen .................................... 39

4.1

Mean dan Deviasi Standar Variabel Penelitian ............................... 45

4.2

Katagori ideal dan katagori tiap variabel penelitian ... . ............... 46

4.3

Distribusi Data Variabel Pengawasan (X 1) ....................... ............... 46

4.4

Distribusi Data Variabel Pengawasan (X 1) Dalam Kategori ............ 47

4.5

Distribusi Data Variabel Motivasi Ketja (X 2)

4.6

Distribusi Data Variabel Motivasi Ketja (X 2) Dalam Kategori ........ 49

4.7

Distribusi Data Variabel Kinerja Pegawai (Y) ................................ 50

4.8

Distribusi Data Variabel Kinerja Pegawai (Y) Dalam Kategori.. ..... 50

4.9

Ringkasan Uji Normalitas Galat Taksiran Metode Lilliefors .......... 52
Dengan Perbitungan Secara Manual dan SPSS Dengan Metode
K-S (Kolmogorov-Smimov)

4.10

Ringk.asan basil Analisis Regresi Variabel Pengawasan ................. 53
Terbadap Kinerja Pegawai

4.11

Ringk.asan basil Analisis Regresi Variabel Motivasi Kerja ............. 54
Terbadap Kinelja Pegawai

4.12

Ringkasan basil perhitungan pengujian bipotesis pertama .............. 56

4.13

Ringk.asan basil perhitungan pengujian hipotesis kedua ................. 58

Halaman
Kine~ja

............................................. 22

ix

.......................... . ......

48

4014

Ringkasan hasil analisis regresi ganda

4015

Ringkasan hasil analisis regresi ganda R2

4o16

ooooooooooooooo o oooooo o o o oooooo oo o o o o o o oo o 6 0

Ringkasan Hasil Perhitungan SR dan SE

X

oooooooooooooo o ooooooooo o o o o o oooo o ooooo 6 1

00

ooo o o oooo o o ooo

000000

o ooooooooooooooooo 6 1

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halam an

Judul

2.1

Hirarki Kebutuhan Maslow

...................................................... 23

2.2

Kerangka Konsep Berpikir

.................... .................................. 28

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lamp iran 1 : lnstrumen Penelitian ................................................................. 82
Lampiran 2 : Rekapitulasi Jawaban Tiap Item Uji Coba Instrumen .................. 88
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas Uji Coba Instrumen Penelitian ................. .... 94
Lamp iran 4a : Rekapitulasi Jawaban Tiap Item In strumen .............................. 108
Variabel Pengawasan (X1)
Lamp iran 4b : Rekapitulasi Jawaban Tiap Item lnstrumen .............................. Ill
Variabel Motivasi Kerja (X2)
Lampiran 4c : Rekapitulasi Jawaban Tiap Item lnstrumen .............................. 114
Variabel Kinerja Pegawai (Y)
Lampiran 4.d : Contoh perhitungan Mean dan SD (Standar Deviasi) ................ 117
Lampi ran 5 : Uji Normalitas dan Linearitas Data Penelitian ............................ 119
Lampiran 6: Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................... 136
Lampiran 7 : Perhitungan Koefesien Korelasi ................................................ 146
Lamp iran 8 : Perhitungan Sumbangan Efektif dan Relatif ..................... ......... 150
Lampiran 9 : Profit Perguruan Tinggi Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan ................................................................. . 153

xii

BABI

PENDAHULUAN

A. La tar Belakang Masalah
Sebuah organisasi memiliki kinerja (performance) yang baik merupakan
fungsi linier dari kinetja pegawai secara keseluruhan dimana perjalanan roda
organisasi dilaksanakan berdasarkan penerapan fungsi-fungsi manajemen. Fungsifungsi manajeme.n yang diawali perencanaan program/penyusunan program,
pengorganisasian dengan pembagian tugas yang proporsional, pelaksanaan
program, proses pengawasan pelaksanaan program dan selanjutnya hasilnya
dievaluasi. Hasil evaluasi dijadikan untuk pijakan atau referensi penyusunan
program berikutnya, sehingga merupakan siklus yang dinamis, berkembang
menuju basil (capaian prestasi) yang lebih baik.
Penilaian kinerja pegawai perguruan tinggi di Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan adalah upaya pemotretan keberhasilan
kepernimpinan Direktur beserta para pegawai atau jajarannya dan sekaligus
menggambarkan kondisi objektif profil perguruan tinggi tersebut secara utuh.
Dirnana kinetja tersebut rnerupakan hasil keterpaduan keija seluruh pegawai baik
kedudukannya sebagai dosen, instruktur, pejabat, staf
akademika

atau warga sivitas

yang tidak terlepas dari pelaksanaan Direktur dalam memirnpin

perguruan tinggi dimaksud. Artinya dalam kepemimpinan membutuhkan
dukungan dan keijasama antara seluruh pegawai yang dipimpinnya. Agar
dukungan dan kerjasama tersebut dapat terwujud, maka Direktur dituntut mampu
memotivasi seluruh sivitas akademika dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya masing-masing dan kemudian direktur harus juga melakukan
pengawasan secara terprogram dalam memonitor seluruh program yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2003 Pasal 29 ayat 2 menyatakan Pendidikan Kedinasan berfungsi
meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan
bagi pegawai negeri dan eaton pegawai negeri suatu departemen atau lembaga
pemrin~h

non-departemen. Dalam menjalankan fungsi tersebut, Akademi

Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan sebagai perguruan tinggi kedinasan
di lingkungan

Depatemen Perhubungan, di antaranya tergantung pada

kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), kepernimpinan yang kuat dari
direktur, kemarnpuan pegawainya atau civitas akadernika pengelola lernbaga
pendidikan tinggi tersebut. Di sarnping itu adanya faktor-faktor yang lain seperti
sarana dan prasarananya beserta fasilitasnya, pendanaannya, dan juga pengawasan
pelaksanaan program-program yang telah ditetapkan sebelurnnya. Sebagai suatu
lembaga yang melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan harus dikelola
secara terencana, terarah, dan berkesinarnbungan agar dapat menghasilkan kinelja
yang

baik

dan

benar-benar mampu

menghasilkan

lulusan

mempunyai

pengetahuan, keterampilan dan sikap (Skill, Knowledge and Attitude) yang baik
dalam arti benar-benar siap pakai (ready for use) khususnya bekerja pada sub
sektor perhubungan udara.
Dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM : 71 Tahun 2002
tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan pada pasal 32 rnenyatakan setiap pimpinan satuan organisasi di

2

lingkungan Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan wajib mengawasi
pelaksanaan tugas bawahan masing-masing. Apabila terjadi penyimpangan, maka
wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Jadi dari kedua referensi tersebut unsur
pengawasan

menjadi

salah

satu

faktor

yang

menentukan

keberhasilan

(performance) kineJja Perguruan Tinggi di Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan (ATKP) Medan yang menyelenggarakan fungsi : (a) pelaksanaan
dan pengembangan pendidikan profesional yang meliputi pengajaran, pelatihan
dan pengasuhan, (b) pelaksanaan penelitian

dan

pengabdian

(c) pengelolaan perpustakaan, laboratorium, saran a dan

masyarakat,

prasarana

lainnya,

(d) pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan, dan (e)
pengelolaan urusan administrasi umum, akademi dan ketarunaan.
Akademi

Teknik

dan

Keselamatan

Penerbangan

Medan

dalam

menyiapkan atau mencetak para calon insan perhubungan udaralsumber daya
manusia sub sektor perhubungan udara mempunyai komponen-komponen
pendidikan dan pelatihan di antaranya adalah kurikulum dimana disusun
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pengguna jasa lulusan, peraturan-peraturan
baik nasional maupun intemasional seperti ICAO (International Civil Aviation

Organization), CASR (Civil Aviation Safety and Regulation), peserta didik yaitu
taruna/taruni, tenaga pengajar (dosen, instruktur), fasilitas pendidikan (asrama,
laboratorium, perpustakaan, ruang makan, ruang kelas dan lain-lain), bandarabandara sebagai tempat latihan kerja (on the job trainning) serta manajemen
penyelengaraan pendidikan dan pelatihan, semuanya adalah sangat menentukan
mutu lulusan baik peserta diklat jangka pendek (in-servise training) maupun para

3

taruna/taruni

(pre-servise

training)

Akademi

Teknik

dan

Keselamatan

Penerbangan Medan.
Direktur selaku seorang pemimpin organisasi atau lembaga harus mampu
membuat perencanaan, pengorganisasian, dan melaksanaan kegiatan yang
direncanakan serta mengadakan pengawasan terhadap program yang telah
direncanakan dengan baik, karena direktur adalah orang yang bertanggungjawab
terhadap roda organisasi lembaga yang dipimpinnya dengan segala tugas yang
melekat pada dirinya yaitu sebagai: Edukator, Manajer,

Administrator,

Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator (EMASLIM).
Motivasi keija pegawai yang tinggi dalam suatu organisasi tidak akan
terwujud dalam sekejab melainkan harus diupayakan melalui suatu proses. Proses
ini dapat berlangsung melalui pendekatan kepemimpinan, baik pimpinan utama
atau direktur maupun pimpinan setiap bagian atau unit keija. Oleh karena itu
peran pemimpin dalam hubungannya dengan organisasi adalah kunci utama
keberhasilan dalam upaya menumbuhkan motivasi keija pegawai. Sementara itu
motivasi keija merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kineija
seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kineija seseorang
tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Kinerja
pegawai dapat terwujud pada tingkat yang lebih tinggi, apabila ditunjang oleh
sumber daya manusia berkualitas yang memiliki motivasi keija yang tinggi dan
kemampuan pegawainya dalam melaksanakan pekeijaan. Jadi faktor yang
berpengaruh terhadap kineija pegawai adalah motivasi keija dan kemampuan serta
lingkungannya.

4

Dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai perguruan tinggi di Akademi
Telmik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan berbagai langkah telah
dilakukan. Pertama, dari sisi sumber daya manusia sejumlah program telah
dilakukan oleh direktur, yaitu (I) pegawai atau staf diikutsertakan pada diklatdiklat yang tersedia sesuai dengan bidangnya; (2) para dosen diikutsertakan pada
diklat TOT (Training Of Trainner), diklat Course Developer Workshop dan
diarahkan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui program
pascasarjana yaitu strata 2 di berbagai perguruan tinggi yang relevan dengan
bidang pendidikan. Misalnya Unimed, USU dan perguruan tinggi lainnya. Upaya
tersebut sudah terealisasi mulai tahun 2006 dimana 12 (duabelas) orang dosen
telah melanjutkan pendidikan di Unimed, dan 2 (dua) orang dosen di perguruan
tinggi swasta di Sumatera Utara; (3) secara rutin setiap bulan sekali diadakan
rapat staf dalam rangka upaya menampung seluruh aspirasi atau kondisi riil dari
masing-masing unit organisasi dipimpin oleh direktur atau pembantu direktur; dan
(4) menambah jumlah tenaga dosen pada bidang studi kedokteran dan psikologi.

Kedua, dari sisi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan antara lain : (1)
direktur menegaskan agar proses rekruitmen taruna/taruni dilakukan oleh panitia
dengan

seleksi

yang

benar-benar

objektif;

(2)

sebelum

pelaksanaan

penyelenggaraan suatu diklat direktur menginstruksikan untuk diadakan rapat
persiapan secara matang dan tuntas; (3) direktur menginstruksikan agar para ketua
jurusan selalu mengevaluasi kurikulum agar disesuaikan dengan perkembangan
ilmu dan telmologi dunia penerbangan; dan (4) berkoordinasi dengan direktorat
jenderal perhubungan udara untuk menerbitkan atau mengirimkan peraturanperaturan terbaru yang menyangkut keselamatan penerbangan dari ICAO

5

(International Civil Aviation Organization), CASR (Civil Aviation Safety and
Regulation). Ketiga, dari sisi fasilitas pendukung, seperti : (1) penambahan

peralatan Jaboratorium untuk praktek taruna/taruni; (2) penambahan Japangan
tenis dan perlengkapan drumband, renovasi lapangan bola volli dan lapangan tenis
meja; (3) pengadaan media monitoring berupa camera CCTV untuk memonitor
seluruh kegiatan di ATKP Medan. Keempat, dari sisi kesejahteraan pegawai ( 1)
penambahan penghasilan bagi yang terlibat dalam keanggotaan kepanitiaan suatu
program diklat; (2) penerimaan gaji 13 (tigabelas); (3) uang makan setiap hari
kerja; (4) panambahan penghasilan bagi yang kerja lembur; dan (5) penambahan
honor bagi yang terlibat dalam kegiatan pembinaan ketarunaan.
Sementara itu, dari basil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dari
bulan Nopember 2007 sampai Nopember 2008, ditemukan sejumlah program
diktat belum terlaksana sepenuhnya sebagaimana yang diharapkan. Misalnya
terdapat diklat yang sudah direncanakan tidak dapat terlaksana sepenuhnya yaitu
jumlah peserta diklat tidak terpenuhi dari yang direncanakan, sehingga sebagian
anggaran yang sudah tersedia dikembalikan ke kas negara. Kondisi tersebut
disebabkan karena Sistem Monitoring dan Evaluasi (Monev) atau Sistem
Pengawasan Internal (SPI) di Akademi teknik dan Keselamatan Penerbangan
Medan belum terbentuk secara terstruktur, sistem pengawasan internal hanya
tergantung pada setiap pimpinan satuan organisasi atau pimpinan masing-masing
bagianlurusan/jurusanlunit

dalam

melaksanakan

pengawasan

terhadap

bawahannya. Kemudian proses rekruitmen atau seleksi penerimaan calon
taruna/taruni belum sepenuhnya sesuai yang diharapkan, sebagian taruna/taruni
tidak dapat mengikuti semua program pembelajaran dengan baik sehingga

6

terdapat sejumlah taruna/taruni yang gugur (drop out). Di sisi lain perilaku
kepemimpinan terkesan seperti Laissez Faire yaitu pemimpin tidak pernah
berpartisipasi secara penuh, sehingga pengawasan terhadap bawahan atau pegawai
kurang mendapat perhatian. Masalah lain yang ditemukan adalah peralatan
praktek belum sepenuhnya tersedia khususnya di jurusan teknik penerbangan
sehingga prakteknya harus ke Bandara Polonia Medan. Terdapat juga masalah
dosenlinstruktur dari Bandara Polonia Medan yang dalam kondisi tertentu
sewaktu jam mengajar berbenturan dengan tugas

yang mendadak di bandara

terpaksa tidak dapat hadir atau tidak tepat waktu dalam mengajar. Selanjutnya
terkadang masih terjadi adanya keterlambatan membuat laporan ke kantor pusat
baik laporan bulanan, triwulan maupun laporan tahunan. Kondisi tersebut di atas,
di antaranya disebabkan oleh adanya kemampuan sebagian pegawai yang masih
perlu ditingkatkan dan juga karena pembagian keija yang belum proporsional.
Artinya ada sebagian pegawai yang beban tugasnya banyak sementara yang lain
sedikit atau banyak menganggur, sehingga pegawai yang tidak mendapat
kesempatan atau pembagian kerja tersebut merasa kebutuhannya tidak terpenuhi.
Sebagai akibat dari hal tersebut di atas, diperk:uat laporan Putra (2009: 16) dalam
laporan tahunan 2009 disebutkan (1) Taruna/Taruni Diklat Diploma II Lalu Lintas
Udara Angkatan V yang gugur pada semester II berjumlah 6 (enam); (2) Diktat
Dasar PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran) tidak
terlaksana; (3) Taruna!Taruni Diklat Diploma II Lalu Lintas Udara Angkatan VI
yang gugur semester I berjumlah 2 (dua). Hal serupa juga dipaparkan Putra
(2008: 15) dalam laporan tahunan 2008 disebutkan ( 1) diktat Komunikasi darat ke
udara berfrekuensi tinggi (High Frequency Air to Ground Comunication) tidak

7

terlaksana; (2) Taruna/taruni Diklat Diploma II Lalu Lintas Udara Angkatan VII
berjumlah l (satu); dan (3) Taruna/taruni Diklat New English Proficiency yang
gugur berjumlah 1 (satu).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti menganggap penting
untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengawasan dan motivasi keija
terhadap kinerja pegawai di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
Medan.

B. Identifikasi masalab

Berdasarkan Jatar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut : ( 1) kurangnya motivasi kerja pegawai
terhadap pekerjaan (2) kurangnya pengawasan pimpinan terhadap bawahan atau
pegawai dalam melaksanakan peke:rjaan, (3) disiplin keija pegawai belum
optimal, (4) pembagian ke:rja belum proporsional (5) kemampuan kerja pegawai
belum sepenuhnya pada tingkat profesional (6) perilaku kepemimpinan yaitu
pemimpin terkesan tidak pernah berpartisipasi secara penuh (Laissez Faire)
(7) fasilitas peralatan praktek belum memadai (8) perencanaan penyelenggaraan
diktat kurang optimal, dan (9) pelaksanaan ke:rja kurang efektif.

C. Pembatasan Masalah

Dalam

meneliti

faktor-faktor

atau

variabel-variabel

yang

diduga

berhubungan dengan kine:rja pegawai perguruan tinggi di Akademi Teknik Dan
Keselamatan Penerbangan Medan, berdasarkan kajian faktual dan konseptual
yang ada maka tentunya memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit

8

jumlahnya. Oleh karena itu peneliti dalam melakukan penelitian ini hanya
membatasi pada 2 (dua) variabel bebas yaitu Pengawasan ( X 1 ) dan Motivasi
Kerja (X2) serta 1 (satu) variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai (Y).

D. Perumusan Masalah

Adapun rnasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan positif dan berarti pengawasan dengan

kinerja

pegawai di Akadeni Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan?
2. Apakah terdapat hubungan positif dan berarti motivasi kerja dengan kinetja
pegawai di Akadeni Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan?
3. Apakah terdapat hubungan positif dan berarti pengawasan dan motivasi kerja
secara bersama-sama dengan

kinerja pegawai di Akadeni Teknik dan

Keselamatan Penerbangan Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendiskripsikan :
1. Hubungan pengawasan dengan kinetja pegawai di Akademi Teknik dan
Keselarnatan Penerbangan Medan.
2. Hubungan rnotivasi kerja dengan kinerja pegawai di Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan.
3. Hubungan pengawasan dan rnotivasi kerja secara bersarna-sarna dengan
kinerja pegawai di Akaderni Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan.

9

E. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan bennanfaat bagi semua pihak yang terkait
diantaranya :
1. Direktur beserta Para Pejabat di Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan untuk masukan dan evaluasi diri dalam kedudukannya
sebagai pengawas dan juga sebagai motivator terhadap para bawahan masingmasing.
2. Para pejabat/dosenlinstruktur/pegawai sebagai masukan Jangsung perlunya
peningkatan kinerja dalam menjalankan tugas sebagai pelayan pendidikan dan
pelatihan bagi para caJon-caJon insan perhubungan yang berkualitas dan siap
pakai (ready for use).
3. Pengembangan iJmu pengetahuan Administrasi Pendidikan dan memperkaya
pengetahuan ilmiah serta bahan

k~ian

di Program Studi Administrasi

Pendidikan Program Pascasatjana Universitas Negeri Medan.

10

BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN
Dari basil pengujian bipotesis penelitian yang diajukan terbukti bahwa
variabel pengawasan dan motivasi kerja, baik secara sendiri-sendiri (parsial)
atau bersama-sama mempunyai hubungan yang berarti terhadap kinerja
Akademi. Oleb karena itu, dari jabaran basil perbitungan dan pengujian
hipotesis seperti dikemuk:akan pada bah terdahulu dapat diambil beberapa
simpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan basil perbitungan persamaan regresi antara variabel bebas
pengawasan (X 1) dengan variabel terikat kinerja pegawai (Y) diperoleh

Y = 45,95 + 0,336X

1

Untuk mengetabui apakah model persamaan regresi

tersebut bersifat tinier atau tidak, perlu dilakukan uji linearitas. Diperoleh
Fbitung = 1.212 dengan elk= k-2 = 18-2=16 dan galat= n-k=73-18=55 pada
a== 5% diperoleh Ftabei = 2,13. Artinya Fhitung (1,212) < Ftabe1 (1,83). Maka

model persamaan regresi Y atas X 1 adalah linier, sehingga model regresi
tersebut
mengenai

dapat dipertanggungjawabkan untuk

menarik

kesimpulan

hubungan antara pengawasan dengan kinerja pegawai.

Sementara itu basil perhitungan koefisien korelasi antara pengawasan (X 1)
dengan kinerja pegawai (Y), rhitung = 0,347. Jika dikonsultasikan dengan
tabel untuk: n

=

73 dan a

===

0,05 diperoleh Tt,s% = 0,235. Karena

fbitung

(0,347) > Ttabet {0,235) maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas

70

pengawasan (X,) mempunyai hubungan yang positif dengan variabel
terikat kinerja pegawai (Y). Untuk mengetahui koefisien korelasi tersebut
mempunyai keberartian atau tidak, perlu dilakukan uji-t, Diperoleh thitung
= 3,12 dengan dk=n-2=73-2=71 dan

a = 0,05 diperoleh ftabel = 1,67.

Karena thitung (3,12) > 1tabel (1 ,67) maka dapat diakatakan bahwa koefisien
korelasi antara variabel bebas pengawasan (X 1) dengan variabel terikat
kinerja pegawai (Y) mempunyai keberartian yang signifikan. Dengan
demikian Ho ditolak dan H 1 diterima, oleh karena itu Ho ditolak dan H 1
diterima. Artinya "Ada hubungan yang positif dan berarti

antara

pengawasan dengan kinerja pegawai di Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan" dan variabel bebas pengawasan (X 1)

mempunyai

sumbangan efektif R2 sebesar 12% untuk meningkatkan kinerja pegawai
(Y) di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan.

2. Berdasarkan basil perhitungan persamaan regresi antara variabel bebas
motivasi keJja (X2) dengan variabel terikat kinerja pegawai (Y) diperoleh

Y == 52,152 + 0,234X

2 •

Untuk keperluan pengujian keberartian regresi Y

atas X2 diperoleh harga Fhitung = 5,3. Hasil ini dikonsultasikan pada
dk=l:71 dan a= 5% diperoleh Ftabel = 3,98. Artinya bila Fhitung (5,3) >
Ftabel (3,98) persamaan regresi Y atas X2 adalah berarti. Dengan demikian
hasil tersebut dapat dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan
mengenai hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai. Sementara
itu basil perhitungan koefisien korelasi antara motivasi (X2) dengan kinerja

(Y) diperoleh Thitung = 0,2624. Jika dikonsultasikan dengan tabel untuk n =

71

70 dan a = 0,05 diperoleh ft,s% = 0,235. Karena rhitung (0,2624) > ftabel
(0,235) maka dapat diakatakan bahwa variabel bebas motivasi kerja (X 2)
mempunyai hubungan yang positif dengan variabel terikat kinerja pegawai
(Y). Untuk mengetahui koefisien korelasi tersebut mempunyai keberartian
atau tidak, perlu dilakukan uji-t, dimana ihitung = 2,321 dengan dk=n-2=732=71 dan a= 0,05 diperoleh ftabel = 1,67. Karena tbitung (2,321) > ltabet (1,67)
maka dapat diakatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel bebas
motivasi (X2) dengan variabel terikat kinerja pegawai (Y) mempunyai
keberartian yang signifikan. Dengan demikian Ho ditolak dan H 1 diterima.
Artinya "Ada hubungan yang positif dan berarti

antara motivasi ketja

dengan kinetja pegawai di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
Medan" dan variabel bebas motivasi kerja (X2) mempunyai sumbangan
efektif R2 sebesar 6,1% untuk meningkatkan kinetja pegawai (Y) di
Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan.

3. Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi antara variabel bebas
pengawasan (X 1)

dan motivasi (X2 )

pegawai (Y) diperoleh

dengan variabel terikat kinetja

Y = 30,033 + 0,324%1 + 0,219%2 • Untuk keperluan

pengujian keberartian regresi Y atas Xt dan X2 diperoleh harga Fhituns =
7, 732. Hasil ini dikonsultasikan dengan Frabet dengan dk pembilang 2 dan
dk penyebut 70 dan a= 0,05 diperoleh Frabet = 3,13. Karena menghasilkan
Fhitung ( 7,732) > Frabet (3,13) maka dapat diambil kesimpulan bahwa
persamaan garis regresi ganda adalah linier dan berarti. Dengan demikian
persamaan regresi ganda tersebut dapat dipertanggungjawabkan untuk

72

menarik kesimpulan mengenai hubungan antara motivasi keJja dengan
kinerja pegawai. Oleh karena itu Ho ditolak dan H 1 diterirna. Artinya "Ada
hubungan yang positif dan berarti antara pengawasan dan motivasi kerja
secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai di Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan" Sementara itu hasil perhitungan
korelasi ganda antara variabel X 1 dan X 2 secara bersama-sama terhadap Y
menghasilkan koefisien korelasi Ry, 12 sebesar 0,425 dan (Ry,l2}2 = 0,181

=

18,1 %. Artinya variabel bebas pengawasan (X 1) dan motivasi keJja (X2)
secara bersama-sama telah mernberikan kontribusi peningkatan kineija
pegawai di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan
sebesar 18,1%

B. IMPLIKASI
1. Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui Peningkatan Pengawasan
Pengawasan (controlling) adalah pengukuran dan perbaikan
terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah
dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat terselenggara.
Jadi,

pengawasan sangat diperlukan

bukan hanya untuk

pelaksanaan tugas agar lebih terarah, melaink.an adanya perbaikanperbaikan tertentu yang dilakukan dalam proses pelaksanaan tugas. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi frekuensi kesalahan dan memperendah serta
memperkecil atau menghilangkan penyimpangan yang teJjadi dalam
pelaksanaan tugas.

73

Salah satu tugas Direktur Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan adalah menciptakan suasana yang nyaman bagi
seluruh sivitas akademika yang ada. Kenyamanan dapat tercipta rnanakala
semua unsur dan kornponen yang ada merasa satu visi

dalarn

rnelaksanakan tugas keseharian. Agar tercipta situasi yang nyaman antar
pemua pegawai, perlu dibuatkan rencana aturan yang jelas dan dapat
dilak:sanakan oleh sernua pihak dan dapat dilakukan rnotitoring serta
pengawasan yang efektif.
Pengawasan atas kinerja pada setiap satuan kerja mutlak harus
dilak:sanakan. Hal ini berguna untuk menjaga agar rencana yang sudah di
tetapkan dapat beljalan dengan baik. Pengawasan bisa dilaksanak:an secara
beJjenjang di semua unit kerja, mulai dari Kepala Uniti, Ketua Jurusan,
Kepala Urusan, kepala Sub Bagian, pembantu Direktur dan puncaknya
pada puncak pimpinan, yaitu Direktur. Pengawasan yang dilakukan harus
dibarengi dengan tindak:an atau hukuman jika ada pelanggaran, baik
pelanggaran ringan maupun yang berat. Begitu pula prestasi keJja dari
semua unsur bagian harus mendapatkan penghargaan yang layak:, sehingga
akan muncul semangat dan motivasi kerja yang tinggi.
Pengawasan yang sistematis oleh Direktur ak:an membuat sernua
pegawai merasa ada payung atau aturan baku yang harus dipatuhi dan
dilak:sanakan oleh semua pihak, sehingga tidak ada pengecualian, tidak ada
perlakukan yang berbeda antara satu pegawai suatu bagian dengan
pegawai bagian lainnya. Dengan demikian diharapkan semua pegawai

74

akan muncul semangat kebersamaan dan peningkatkan disiplin yang
tinggi, dan akhirnya akan mampu meningkatkan kinerja intitusi itu sendiri.
Sebagai institusi pendidikan, direktur mempunyai peran yang
sangat vital dalam mengendalikan manajemen institusi. Oleh karena itu
sebagai pucuk pimpinan, direktur hendaknya melaksanakan fungsi-fungsi
pengawasan sebagai berikut: (1) mengkoordinasi semua kegiatan akademi
pada unit-unit terkait; (2) mengontrol seluruh kegiatan akademik dengan
meminta laporan tertulis setiap kegiatan secara rutin kepada setiap
pimpinan yang dibawahnya; (3) mengoptimalkan pengawasan melalui
pejabat yang berwenang maupun melalui media; (4) memberi fasilitas dan
penilaian secara kontinu.
Dengan demikian direktur sebagai pucuk pimpinan juga sebagai
pengawas atau supervisi akan dapat meningkatkan citra institusi dengan
mengimplementasikan

program

pengawasan

dengan

sesungguhnya.

Karena dampak dari pengawasan ini akan mampu meningkatkan kinerja
pegawai di lingkungan kerjanya sendiri.
Pelaksanaan manajemen pendidikan yang efektif dan efisien
menuntut

dilaksanakannya

fungsi-fungsi

manajemen

(planning,

organizing, actuating dan controlling) secara terpadu dan terintegrasi
dalam pengelolaan kegiatan manajemen pendidikan. Melalui manajemen
pendidikan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan di Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan.

75

2. Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai Melalui Peningkatan Motivasi
Kerja
Motivasi disebutk:an oleh Usman (2006:222) merupakan salah
satu alat atasan/pimpinan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja
cerdas sesuai dengan yang diharapkan. Para pimpinan atau mamyer dapat
memotivasi pegawainya dengan cara yang berbeda-beda sesuai pola
masing-masing yang paling menonjol. Bawahan atau staf perlu dimotivasi
karena ada bawahan yang baru mau bekerja setelah dimotivasi atasannya.
Oleh karena itu Direktur Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan
Medan diharapkan mampu meningkatkan motivasi dari semua staf yang
ada agar senantiasa bekerja dan berkarya sebaik-baiknya.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas hila dikaitkan dengan
organisasi, maka

perguruan tinggi juga mempunyai kebutuhan di

antaranya (1) para dosen melakukan tugas dan kewajibanya dengan baik
dan benar artinya perguruan tinggi menuntut agar para dosen disamping
melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat juga dituntut untuk berusaha menulis karya ilmiah,
menulis buku referensi atau bahan ajar, melakukan penelitian ilmiah, dan
mengadakan seminar-seminar terkait dengan bidangnya (must fight out to
the end), serta selalu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan

dirinya

(2)

tarunaltaruni

hams

mendapatkan

pengajaran

hingga

memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kepribadian yang

76

luhur juga memperoleh nilai prestasi yang tinggi, dan (3) staf admistrasi
pendidikan dan pengajaran dituntut melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan baik dan benar artinya memberi palayanan administrasi yang
tertib, teratur dan mudah birokrasinya kepada taruna/taruni. Sedangkan
kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) perguruan tinggi di antaranya:
(1) kebutuhan dasar yaitu mendapatkan gaji atau honor, maupun tunjangan

yang cukup; (2) kebutuhan rasa aman dan lingkungan tempat kelja yang
nyaman;

(3) kebutuhan hubungan sosial antar individu atau antar

kelompok yang hannonis; (4) kebutuhan untuk memperoleh fasilitas
rumah dan kendaraan ataupun mendapatkan penghargaan baik berupa
peningkatan karier maupun peningkatan jenjang pendidikan yang
difasilitasi oleh perguruan tinggi; dan (5) kebutuhan beraktualisasi diri.
Apabila iklim organisasi sudah terbentuk baik dan situasi serta
kondusinya mernbuat semua yang bekelja di dalamnya merasa nyaman,
maka semua staf akan tennotivasi untuk bekerja dengan lebih baik, lebih
giat dan keras, sehingga kinelja institusi juga akan rnenjadi lebih baik.

C. SARAN

Dari basil pernbahasan penelitian, simpulan dan implementasi yang telah
diuraikan di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1.

Agar tidak terjadi kesalahan, Direktur dan para pejabat di bawahnya
untuk melaksanakan pengawasan terhadap pegawai atau stafnya secara
terprograrn, berjenjang dan sistematis dengan indikator pengawasan
baku, yang sudah disepakati oleh semua stalceholders, sehingga basil

77

evaluasinya bisa diterima oleh semua pihak. Karena hal tersebut sematamata untuk kemajuan dan peningkatan kinetja institusi secara umum
peningkatan kinetja pegawai secara khusus.
2.

Untuk meningkatkan kinetja pegawai, perlu adanya motivasi yang
diupayakan dengan pemberian reward dan punisment kepada pegawai
sesuai dengan basil kerjanya dan kesalahan atau pelanggaran yang
mereka lakukan.

3.

Untuk meningkatkan kinetja pegawai, di samping pemberian motiyasi
juga perlu adanya penerapan peraturan dan tata tertib yang ada secara
konsisten dan konsekuen, tanpa adanya diskriminasi terhadap pegawai
tertentu.

4.

Perlu dilakukan komunikasi terbuka baik antara pejabat dan pegawai,
antara sesama dosen dan taruna/taruni untuk menciptkan iklim keija
yang kondusif, sehingga tujuan yang diharapkan untuk peningkatan
lulusan dapat dicapai dengan baik.

5.

Agar mekanisme ketja yang dilakukan oleh pegawai baik sebagai dosen,
instruktur, pejabat dan staf dapat berjalan dengan baik, maka dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing diperjelas
dengan dibuatkan uraian tugas yang jelas dan dapat terukur, sehingga
dapat memudahkan pernantauan guna evaluasi kinetja pegawai.

78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Studi Pendekatan Parktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Media Group.
Howel, David C. 1982. Statistical Methods For Psychology.
Massachussets: Duxbury Press

Boston,

Handayani, Sukami. 2008. Kontribusi Pengawasan Internal dan Pengawasan
Eksternal Terhadap Kinerja Sekolah Di SMP Negeri Kabupaten Serdang
Bedagai. Medan: PPs. Unimed.
Hedwig, Rinda dan Polla, Gerardus. 2006. Model Sistem Perljamin Mutu &
Proses Penerapannya di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenada
Media.
Indrajit, Richardus E. dan Djokropranoto, Richardus. 2006. Manajemen
Perguruan Tinggi Modern . Jogyakarta: Andi Offset.
Kamars, Dachnel. 2005, Administrasi Pendidikan Teori Dan Praktek. Padang:
Universitas Putra Indonesia Press.
Gay, LR. 1981, Educational Research. U S of America: Charles E. Merrill
Publishing Co.
Manullang, Belferik dan Milfayetty, Sri. 2005, Esensi Pendidiknn IQ-EQ-SQ,
Medan: Y ayasan Refleksi Pendidikan.
Pidarta, Made. 1997, Landasan Kependidiknn. Jakarta: Rineka Cipta.
Putra, Bambang W. 2008, Laporan Tahunan. Medan: Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan.
Putra, Bambang W. 2009, Laporan Tahunan. Medan: Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan.
Taufik, 1991, Pelengknp Pengawasan Meleknt. Jakarta: Dhanna Bhakti.

79

Rivai, Veithzal dan Basri, Ahmad F. M. 2004. Performance Appraisal Sistem
Yang Tepa/ UntukMenilai Kinerja karyawan dan Meningkatkan Daya saing
Perusahaan . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan
Pendidikan. Bandung: Alpabeta.

Mutu

Sagala,
Syaiful. 2006. Administrasi pendidikan Kontemporer. Bandung:
Alpabeta.
Snair, Scott. 2008. Motivational Leadership. TeJjemahan oleh Hariyanto, Sugeng
dan Yulianto, Wawan E. 2008. Jakarta: Prenada Media Group.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kua/itatif,
dan R&D. Terjemahan . Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winamo. 1982. Pengantar Penelitian llmiah Dasar Metoda Teknik
Bandung: Tarsito.
Siahaan, Amiruddin. Rambe, H. Asli dan Mahidin. 2006. Manajemen Pengawas
Pendidikan. Jakarta: Quantum Teaching.
Sudjana, 1992. Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.
Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan.
Bandung: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahana Komputer, 2009. Pengolahan Data Statistik Dengan SPSS 12,
Yogyakarta: Andi Offset
Yunita. 2005. Hubungan Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja dengan
Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Binjai: PPs. Unimed.

80