PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN Penerapan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Kelas X B MA Bustanul Ulum Pagerharjo Ke

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI
VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN
KEAKTIFAN SISWA KELAS X B MA BUSTANUL ULUM
PAGERHARJO KECAMATAN WEDARIJAKSA PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Biologi

Diajukan Oleh :
ANISUR RAFIQ
A.420 080 032

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

1

 

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI
VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN
KEAKTIFAN SISWA KELAS X B MA BUSTANUL ULUM
PAGERHARJO KECAMATAN WEDARIJAKSA PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
Anisur Rafiq, Suparti*, Endang Setyaningsih*
Program studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan metode
diskusi tipe Buzz Group pada materi virus untuk meningkatkan prestasi belajar
dan keaktifan kelas XB MA Bustanul Ulum Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa
Pati tahun ajaran 2012/2013. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XB menggunakan metode diskusi tipe
Buzz Group pada siswa berjumlah 45. Penelitian ini merupakan PEnelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua putaran. Teknik pengumpulan
data dengan observasi, dokumentasi dan tes. TEknik analisis data menggunakan

teknis analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data
perkembangan siswa dari putaran I sampai dengan putaran II. Sumber data
diperoleh dari hasil tes siswa dan observasi. Hasil belajar siswa dengan
penggunaan metode diskusi tipe Buzz Group pada putaran I siswa yang melebihi
criteria ketuntasan minimal (KKM) 19 (42,2%). Pada putaran II siswa yang
melebihi criteria ketuntasan minimal (KKM) meningkat menjadi 45 (100%)
siswa, peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari putaran I ke putaran II sebesar
13,89%. Untuk aspek afektif yang ditinjau dari keaktifan siswa saat proses
pembelajaran mengalami peningkatan dari putaran I yaitu 71,02% termasuk
dalam kategori berminat, sedangkan pada putaran II 76,9% termasuk dalam
kategori sangat berminat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode diskusi tipe Buzz Group dapat meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar biologi siswa kelas XB MA Bustanul Ulum Pagerharjo Kecamatan
Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2012/2013.

Kata kunci: metode diskusi tipe Buzz Group, hasil belajar siswa, keaktifan
siswa.
 
∗ Staf Pengajar Program Studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhamadiyah Surakarta.

 
 

2
 

PENDAHULUAN

Dalam

pembelajaran ditemukan kelemahan-

bidang

pendidikan

kelemahan antara lain: 1) Ada 16 siswa

peranan guru sangat strategis, karena
guru adalah ujung tombak program

pendidikan, oleh karena itu masalah

pembicaraan

menyangkut

siswa

pada

saat

kurang

berani

pendapat,

jawaban


maupun pertanyaan, 3) Siswa kurang

bahwa mutu proses pembelajaran di

termotivasi untuk mengikuti pelajaran,

sekolah kurang memuaskan. Untuk itu

4)

perlu adanya suatu inovasi berbagai

Guru

pembelajaran

pendekatan agar proses pembelajaran

menjadikan
yang


suasana

monoton

atau

menjenuhkan. 5) Ada 20 siswa (44,4%)

efektif dan menyenangkan sehingga

kurang

tujuan utama pendidikan dapat tercapai

adanya

kemauan

mengembangkan pola pikir dan sulit


secara optimal.

memahami materi pelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan

Menurut Weredity (2006), dalam

diketahui bahwa proses pembelajaran
MA

Bustanul

penelitiannya

Ulum

“Perbandingan


Pagerharjo Pati tahun ajaran 2012/2013

pembelajaran,

pada

guru

prestasi belajar siswa pada kelas yang

menggunakan

memperoleh pembelajaran kooperatif
lebih baik dari pada kelas yang

(PR), belum ditambahkan strategi yang

memperoleh

menarik lainnya. Selain itu guru juga


pembelajaran

dengan

metode ceramah. Hal ini menunjukkan

mengutamakan materi yang diajarkan
Selama

Model

Prestasi Belajar Siswa di SMP”, bahwa

proses

strategi ceramah dan penugasan rumah

selesai.


antara

berjudul

Ceramah dalam Meningkatkan Hasil

didapati hasil pengamatan antara lain
kendala

yang

Pembelajaran Kooperatif dan Model

di kelas X B yang terdiri dari 45 siswa

bahwa model pembelajaran kooperatif

proses

memberikan kesempatan berpikir aktif


3
 

(40%)

mengemukakan

dijumpai bukti yang menunjukkan

cepat

guru

(6,7%) tiduran di meja, 2) Sebanyak 18

pembelajaran. Namun demikian banyak

terdapat

dari

atau mencorat-coret di buku, 3 siswa

digunakan untuk meningatkan mutu

di

penjelasan

memperhatikan

sendiri, 5 siswa (11,1%) menggambar

kualitas pendidikan. Banyak cara yang

biologi

tidak

pembelajaran 8 siswa (17,8%) ngobrol

kualitas guru selalu mendapat perhatian
dalam

(35,6%)

Berdasarkan latar belakang di

dan sosial bagi siswa, baik secara
individual

maupun

secara

atas,

penulis

berkelompok.

Sedangkan

dalam

penelitian dengan judul “penerapan

metode ceramah guru mengajar dengan

metode diskusi tipe Buzz Group pada

memberikan informasi kepada siswa,

materi

dalam hal ini guru berperan aktif

prestasi belajar dan keaktifan siswa

dibandingkan siswanya.

kelas

virus

X

B

Pagerharjo

Salah satu metode pembelajaran

ingin

untuk

MA

melakukan

meningkatkan

Bustanul

Kecamatan

Wedarijaksa

yang efektif dalam proses pembelajaran

Pati tahun ajaran 2012/2013”.

bersifat sains, mengacu pada tiga ranah

TUJUAN PENELITIAN
Untuk

(kognitif, afektif, psikomotorik) serta

mengkaji

Ulum

peningkatan

antara

prestasi belajar biologi dan keaktifan

aktifitas dan prestasi belajar siswa

siswa di kelas X B MA Bustanul Ulum

adalah

Pagerharjo

memecahkan

kesenjangan

menggunakan

pembelajaran

Kecamatan

Wedarijaksa

dengan menggunakan metode diskusi

Pati tahun ajaran 2012/2013 pada

tipe Buzz Group. Metode diskusi ini

materi

merupakan salah satu cara belajar

menggunakan metode diskusi tipe Buzz

siswa aktif yaitu suatu cara penyajian

Group.

bahan pelajaran dimana guru memberi

METODE PENELITIAN

kesempatan

untuk

1. Tempat penelitian ini dilaksanakan

mencari pengetahuan, keterampilan dan

di kelas X B MA Bustanul Ulum

sikap

Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa

secara

berkelompok
ilmiah

kepada

aktif,

siswa

mandiri

melalui

(Hasibuan

dan

Virus

dengan

Pati

perbincangan

dan

pokok

2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada

Moedjiono,

bulan Juli 2012 – Maret 2013

2004).
Teknik Pengumpulan Data

didengar, dilihat, dan dialami siswa

1) Metode Observasi

dalam rangka pengumpulan data.
Dengan observasi, dapat diketahui

Metode observasi peneliti
mengamati
interaksi

sikap

siswa

pembelajaran

kegiatan

dalam

mempersiapkan,

biologi

dalam

memperhatikan

dan menanggapi penjelasan dari

secara langsung tentang apa yang
4
 

siswa

guru selama proses pembelajaran

belajar yang dilakukan sesudah

berlangsung.

tindakan dengan diskusi tipe Buzz

2) Metode Dokumentasi

Group. Tes dilakukan dan disusun

Pada
mengambil

tahap
data

ini,

untuk

peneliti

sekolah

mengetahui

tingkat

kemampuan kognitif siswa sesuai

dan

identitas siswa, antara lain nama

dengan

siswa, nomor induk, nilai siswa

dilakukan dua kali yaitu diakhir

serta

siklus I dan diakhir siklus II.

foto

proses

tindakan

siklus

yang

ada.

Tes

penelitian.

Variabel keaktifan dan instrumen

3) Metode Tes

penilaiannya disajikan dalam tabel
3.2:

Metode tes digunakan untuk
memperoleh data perubahan hasil

Tabel 3.2. Variabel keaktifan
Apsek
Oral activities
Visual activities
Listening
activities
Writing acitivities
Mental activities
Silberman (2001)

Indikator
Instrumen
Siswa bertanya kepada guru jika ada hal yang Lembar
kurang jelas
Observasi
Siswa memberikan perhatian pada guru dan
teman selama presentasi di kelas
Siswa mendengarkan penjelasan dari teman
yang sedang mempresentasikan hasil diskusi
Siswa menulis hal yang penting dan
pertanyaan
Siswa menyampaikan pertanyaan yang telah
disusun kepada tman-temannya

Tabel 3.3. Variabel Hasil Belajar yang dinilai dan instrument penilaiannya
Aspek
Kognitif
Afektif

Indikator
Tercapainya nilai batas
(KKM)
Tercapainya prestasi siswa

Instrumen Penilaiannya
tuntas Tes
Lembar Observasi

Teknik Analisis Data
Tahapan sesudah pengumpulan

dari

data adalah analisis data. Analisis data

ini

yaitu

secara

deskriptif kualitatif yaitu dengan cara

5
 

penelitian

menganalisis data perkembangan siswa

penilaian selanjutnya dianalisis, dicari

dari siklus I sampai siklus II dilengkapi

rata-rata

dengan analisis rata-rata nilai kognitif,

dideskripsikan. Perbandingan nilai rata-

nilai perilaku afektif, serta keaktifan

rata kelas antara nilai awal, tes I, tes II

siswa. Data untuk mengetahui hasil

dipergunakan

belajar siswa dapat dilakukan dengan

adanya peningkatan hasil belajar siswa.

mengadakan tes diakhir pembelajaran

Jika nilai rata-rata kelas pada tes II

melalui

lebih besar dari nilai awal tes I, maka

tes

tertulis,

sedangkan

tiap

siklus

untuk

mengetahui

penilaian perilaku afektif dan keaktifan

terdapat

siswa

biologi dengan menggunakan metode

dapat

diperoleh

selama

peningkatan

kemudian

hasil

belajar

diskusi tipe Buzz group.

pembelajaran.
Untuk data yang diperoleh dari
nilai awal, tes I, tes II dengan lembar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan perbandingan nilai

57,7% menjadi 100%. Prosentase nilai

afektif siklus I dan siklus II (tabel 3),

afektif siswa pada indikator keaktifan

dapat

dalam bekerja sama dari siklus I ke

dilihat

prosentase

adanya

penilaian

peningkatan
afektif

siklus II mengalami peningkatan 70%

pada

menjadi 100%.

Prosentase nilai

metode diskusi tipe Buzz Group. Hal

afektif

pada

ini dapat dilihat dari peningkatan yang

keberanian berpendapat dalam proses

terjadi pada setiap indikator yang

pembelajaran dari siklus I ke siklus II

diamati

meningkat 57,7% menjadi 100%.

pembelajaran

virus

pada

menggunakan

keaktifan

siswa.

siswa

Berdasarkan

Prosentase nilai afektif siswa pada

data

indikator

yang

dalam

diperoleh dari penelitian tindakan dari

proses pembelajaran dari siklus I ke

siklus I sampai siklus II, dapat

siklus

disimpulkan

indikator

II

penuh

perhatian

mengalami

peningkatan

bahwa

dengan

42,2% menjadi 100%. Prosentase nilai

menggunakan metode diskusi tipe

afektif

indikator

Buzz Group dapat meningkatkan nilai

kedisiplinan waktu dari siklus I ke

afektif siswa pada materi virus.

siklus II mengalami peningkatan yaitu

Peningkatan

siswa

pada

6
 

kemampuan

kognitif

siswa

dalam

Buzz Group dapat dilihat pada gambar

pembelajaran

menggunakan metode diskusi tipe

4.

Rata‐rata nilai kognitif
100
80
60
40

Rata‐rata nilai kognitif

20
0
Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.1. Grafik Kenaikan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas XB MA
Bustanul Ulum Pati dengan menggunakan metode diskusi tipe Buzz
Group pada pembelajaran virus.

Rata‐rata nilai afektif
78
76
74
Rata‐rata nilai afektif

72
70
68
Siklus I

Siklus II

Gambar 4.2. Grafik Kenaikan prosentase kelulusan rata-rata afektif siswa Kelas
XB MA Bustanul Ulum Pagerharjo Pati dengan menggunakan metode
diskusi tipe Buzz Group pada materi virus

7
 

tingkat perhatian siswa kembali

PEMBAHASAN PENELITIAN
a. Keaktifan

Siswa

Saat

meningkat mencapai 100%. Siswa

Dengan

sudah memperhatikan penjelasan

Pada

Pembelajaran

Menggunakan Metode Diskusi

dan instruksi guru.

Tipe Buzz Group pada Materi

Kedisiplinan

dan

kehadiran siswa sangat bagus, dari

Virus
dalam

siklus I sampai siklus II semua

pembelajaran yang dinilai meliputi

siswa dapat berpartisipasi dalam

penuh

penelitian ini. Kemampuan siswa

Keaktifan

siswa

perhatian,

kedisiplinan

waktu dan kehadiran, keaktifan

dalam

dalam bekerja sama, keberanian

merupakan

berpendapat

menanggapi

penilaian afektif siswa pada saat

suatu pokok permasalahan dalam

pembelajaran. Kemampuan siswa

pembelajaran.

dalam bekerja sama pada siklus I

dalam

bekerja

sama

indikator

mencapai

Partisipasi aktif siswa pada

73,3%

juga
dalam

mengalami

saat pembelajaran dalam hal ini

peningkatan pada siklus II menjadi

adalah penuh perhatian peningkatan

100%. Pada siklus II siswa sudah

dilihat dari data yang diperoleh

mulai terbiasa bekerja sama dengan

peneliti.

teman

Rendahnya

kurang

satu

kelompok

diskusi

perhatian siswa disebabkan guru

sehingga diskusi dapat berjalan

menggunakan

lancer.

metode

ceramah

Indikator

sehingga perhatian siswa kurang

nilai

selanjutnya

mulai terlihat pada saat siklus I

berpendapat sama halnya dengan

dengan

indikator

prosentase
kriteria

66,7%

yaitu

afektif

fokus. Peningkatan perhatian siswa

menunjukkan

yang

keberanian

aktif.

keberanian

lain,

indikator

berpendapat

motivasi

karena

perlu

Meskipun masih ada siswa yang

adanya

kurang memperhatikan penjelasan

penyebabnya

guru. Peningkatan perhatian siswa

indikator yang lain. Peningkatan

karena guru menerapkan strategi

mulai terlihat pada tindakan siklus

dan menggunakan media. Siklus II

II dengan prosentase mencapai

8
 

waktu

sama

faktor
dengan

100%

siswa

aktif

dan

mencapai 63,7. Banyak siswa yang

berani

belum

mengeluarkan pendapatnya. Pada

9

siklus II ini mengalami peningkatan

mencapai
(42,2%)

KKM,

siswa

belum

42,2% dari siklus I, yaitu 68,9% hal

mencapai KKM 67. Siswa yang

ini dikarenakan pada siklus I siswa

mencapai

masih malu-malu dan ragu-ragu

KKM

67

(58,78%)

sebanyak

siswa.

Hasil

untuk mengeluarkan pendapat dan
pembelajaran

menanggapi pertanyan. Tapi pada
siklus

II

siswa

sudah

belajar

pembelajaran

mencapai 71 dengan KKM 67.

siswa
virus

Jumlah siswa yang belum mencapai

pada

KKM

dengan

mengalami

belum

Peningkatan pada penilaian

penurunan

(31,1%)

menjadi

metode diskusi tipe Buzz Group.

mencapai

siswa

KKM

67,

afektif siswa berdampak positif

sedangkan siswa yang mencapai

pada

kognitif

siswa.

KKM 67 sebanyak

keaktifan

siswa

siswa. Peningkatan sudah terlihat,

mengakibatkan hasil belajar siswa

tetapi belum sesuai dengan apa

juga mengalami peningkatan dari

yang ditargetkan dalam penelitian,

kondisi pra siklus, siklus I, dan

sehingga perlu adanya penelitian

siklus II. Siswa yang aktif dalam

siklus II. Hasil belajar pada siklus

proses

II mengalami peningkatan dengan

penilaian

Meningkatnya

pembelajaran

mengakibatkan daya ingat

dan

rata-rata

kelas

(68,9%)

mencapai

76,9

pemahaman siswa pada materi

dengan KKM 67. Semua siswa

pelajaran

sudah mencapai KKM 67 sebanyak

menjadi

maksimal,

sehingga pada saat post tes siswa

100%.

dapat

Berdasarkan langkah-langkah yang

mengerjakan

dengan

maksimal.

diterapkan peneliti dengan metode

Hasil belajar siswa pada saat

diskusi tipe Buzz Group, terdapat

pra siklus dengan KKM 67 sangat

kelebihan dan kekurangan pada strategi

rendah dengan rata-rata kelas hanya

pembelajaran

9
 

meningkat

pada siklus I dengan rata-rata kelas

berani

mengeluarkan pendapat.
b. Hasil

mulai

ini.

Kelebihan

dari

metode diskusi tipe Buzz Group yaitu,

keaktifan siswa kelas X B MA

1) kelompok memiliki buah pemikiran ,

Bustanul Ulum Pagerharjo Kecamatan

ide atau gagasan yang lebih kaya

Wedarijaksa

dibandingkan dengan yang dimiliki

2012/2013.

oleh perorangan, 2) sering termotivasi

SARAN

oleh kelompok lain, 3) anggota yang

1. Bagi Sekolah

Pati

tahun

ajaran

Sekolah

hendaknya

pemikirannya dalam diskusi, 4) dapat

mengoptimalkan

pengadaan

menghasilkan keputusan yang lebih

berbagai media pembelajaran atau

baik, 5) keputusan kelompok bersifat

alat

mengikat, 6) partisipasi dalam diskusi

menunjang

dapat meningkatkan pemahaman diri

pembelajaran

sendiri maupun orang lain.

meningkatkan pemahaman dalam

pasif

akan

bebas

mengemukakan

peraga

Biologi
proses

yang
kegiatan

sehingga

dapat

metode

penanaman konsep-konsep biologi

diskusi tipe Buzz Group terdapat

sebaca lebih nyata. Hal ini juga

beberapa kekurangan antara lain, 1)

dapat meningkatkan aktivitas dan

memerlukan

relative

konsentrasi siswa dalam mengikuti

dengan

kegiatan pembelajaran di sekolah.

Selain

banyak

kelebihan

waktu

dari

yang

dibandingkan

pengambilan

keputusan

2. Bagi Guru

secara

individual, 2) dapat memboroskan

a. Diharapkan agar guru dapat

waktu, terutama bila terjadi hal-hal

melatih dan membiasakan siswa

yang bersifat negative, 3) anggota yang

untuk

pasif, pemalu, rendah diri, pendiam

media/alat peraga yang ada

sering tidak mendapatkan kesempatan

disekolah.

dapat

menggunakan

b. Guru Biologi diharapkan agar

dalam mengemukakan idenya.

dapat menggunakan metode dan

KESIMPULAN

strategi

Dari hasil penelitian dilakukan,

pembelajaran

yang

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

bervariasi diantaranya dengan

penggunaan metode diskusi tipe Buzz

menggunakan metode diskusi

Group pada materi virus mampu

tipe Buzz Group.

meningkatkan

hasil

belajar

dan

10
 

c. Guru

diharapkan

memberikan

selalu

bimbingan

Mulyasa,

Tindakan

kelas.

Mursell, J.1999. Mengajar dengan

meningkatkan

Sukses

(Successful

teaching).

Bandung; C.V. JEMMARS.

DAFTAR PUSTAKA
Z.

Praktik

Bandung: Remaja Rosdakarya.

prestasinya.

Arifin,

2010.

E.

Penelitian

dan

motivasi kepada siswa agar
selalu

H.

2011.

Evaluasi

Purwanto.

2009.

Evaluasi

Hasil

Pembelajaran. Bandung: PT

Belajar. Yogyakarta: Pustaka

Remaja Rosdakarya.

Pelajar.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
suatu

Pendekatan

Richard, I. Arends, 2008, Learning To

Praktik.

Teach,

Jakarta: Rineka Cipta.

Yogyakarta:

Pustaka

Pelajar.

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi.
2007. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Cahyanti, Sari nur, 2010, Karakteristik

Sagala, S. 2006. Konsep dan Makna

Pembelajaran Biologi (Online),

Siberman, M. 2001. Active Learning,

(http://www.klikedukasi.com/201

Yogyakarta: Data Media.

0/12/karakteristik-pembelajaran-

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-

biologi_25.hmtl,

diakses

Pembelajaran.
Alfabeta.

faktor yang Mempengaruhinya.

pada

Jakarta: Rineka Cipta.

tanggal 2 November 2012).

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar
dan

Pembelajaran.

Kualitatif. Jakarta: PT. Bumi

Jakarta:

Aksara.

Rineka Cipta.
Hasibuan,

M. 2004. Proses Belajar

Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani.

2011.

Strategi

Belajar

Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

11
 

Bandung:

Supriyantoro,

Joko,

Upaya

2006,

Uno,

B.

2008.

Perencanaan

Peningkatan Akatifitas Belajar

Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi

Melalui

Pendekatan

Aksara

Posing

pada

Matematika
Piyunan

Problem

Pembelajaran

di

MTS

Kabupaten

(Skripsi),

Negeri
Bantul,

Yogyakarta:

Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.
Suroso. 2009. Penelitian Tindakan
Kelas Peningkatan Kemampuan
Menulis
Action

Melalui

Classroom

Research.

Yogyakarta:

Pararaton.
Susilo, H, Husnul, C. dan Yuyun, D. S.
2009. Penelitian Tindakan Kelas
sebagai Sarana Pengembangan
Keprofesionalan Guru dan Calon
Guru.

Malang:

Bayumedia

Publishing.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar
dan Pembelajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
2007,

Model-model

Pembelajaran

Inovatif

Trianto,

Berorientasi

Kontruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto, 2010, Model Pembelajaran
Terpadu,

Jakarta:

PT.

Bumi

Aksara.

12
 

H.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI VIRUS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN Penerapan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Kelas X B MA Bustanul Ulum Pagerharjo Ke

0 3 16

PENDAHULUAN Penerapan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Pada Materi Virus Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Keaktifan Siswa Kelas X B MA Bustanul Ulum Pagerharjo Kecamatan Wedarijaksa Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN SISWA KELAS VII SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DENGAN MEDIA PERMAINAN CROSSWORD PUZZLE Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Tipe Buzz Group Dengan Media Permainan Crossword puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa

0 3 19

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DENGAN MEDIA PERMAINAN CROSSWORD PUZZLE Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Tipe Buzz Group Dengan Media Permainan Crossword puzzle Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa

0 0 15

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MATERI Penggunaan Media Audio Dan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar PKN Materi Proklamasi Kemerdekaan Dan Konstitusi Per

0 0 17

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PKn MATERI Penggunaan Media Audio Dan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar PKN Materi Proklamasi Kemerdekaan Dan Konstitusi Per

0 1 17

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Dan Keaktifan Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Pada Materi Pokok Zat Adiktif Dan

0 0 14

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi

0 0 7

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DISERTAI KUIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP N 25 PADANG TAHUN AJARAN 2016/2017

0 1 10