Penilaian Kinerja Keuangan PT GoodYear Indonesia Dengan Menggunakan Analisis Rasio.
ABSTRAK
Maju mundurnya perusahaan tergantung pada lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternalnya. Di dalam mengamati dan meneliti suatu perusahaan, salah satu hal yang terpenting adalah bidang keuangannya. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan suatu perusahaan perlu diadakan analisis terhadap data keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Analisis rasio akan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan perusahaan. Dalam hal ini, rasio keuangan yang sekarang dibandingkan dengan rasio keuangan masa lalu dari perusahaan yang sama sehingga dapat diketahui prestasi perusahaan dari waktu ke waktu. Untuk itu terdapat 4 macam analisis yang digunakan, yaitu : rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah metode deskriptif dan penulis juga menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui internet dan sumber data yang digunakan adalah data internal yaitu laporan keuangan perusahaan PT.Goodyear.
Sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, PT Goodyear Indonesia Tbk mendapatkan dukungan penuh dari pusat penelitian dan pengembangan produk yang terletak di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Dukungan inilah yang tetap menjadikan PT Goodyear Indonesia Tbk selalu terdepan dalam menghasilkan produk ban berkualitas tinggi serta pelayanan yang baik bagi pelanggan.
Dalam melakukan analisis rasio keuangan diperlukan data laporan keuangan perusahaan khususnya laporan laba rugi dan neraca untuk periode 2004 dan 2005. Dari data laporan keuangan yang diperoleh kemudian dihitung rasio-rasio keuangan tiap tahunnya dengan memasukkan angka-angka yang terdapat dalam neraca atau laporan laba rugi. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan rasio keuangan maka kemudian dibandingkan dengan periode sebelumnya, apakah mengalami peningkatan atau penurunan. Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil rasio PT.Goodyear Tbk yaitu likuiditas perusahaan untuk tahun 2004 baik dan menurun sedikit di tahun 2005, rasio aktivitas perusahaan cenderung meningkat dari tahun 2004 ke tahun 2005, rasio solvabilitas perusahaan baik di tahun 2004 dan memburuk pada tahun 2005, dan rasio profitabilitas perusahaan menurun sangat signifikan dari tahun 2004 ke tahun 2005.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan penulis menarik kesimpulan bawha kinerja keuangan PT.Goodyear Tbk dari tahun 2004 ke tahun 2005 menurun, tetapi perusahaan masih mampu membayar hutang jangka pendeknya bila jatuh tempo dan aktivitas perusahaan cukup baik.
(2)
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR...x BAB I PENDAHULUAN ... 11.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 3
1.3Tujuan Penelitian ... 3
1.4Kegunaan Penelitian ... 4
1.5Kerangka Pemikiran ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Laporan Keuangan ... 9
2.1.1 Tujuan Akuntansi dan Laporan Keuangan ...10
2.1.2 Keterbatasan Laporan Keuangan ...13
2.1.3 Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan ...15
2.2 Analisis Laporan Keuangan ...22
2.2.1 Teknik dan Metode Analisis Keuangan ... 23
2.3 Analisis Rasio-Rasio Keuangan ... 30
2.3.1 Arti dan Manfaat Rasio ... 30
2.3.2 Jenis-Jenis Rasio ………. 31
2.3.3 Rasio-Rasio Pembanding ……….39
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN ... 43
(3)
3.1 Obyek Penelitian ... 43
3.1.1 Sejarah Perkembangan PT Goodyear ...43
3.1.2 Goodyear di Indonesia ... 46
3.1.3 Struktur Organisasi ...49
3.1.4 Uraian Tugas ... 52
3.1.5 Proses Pembuatan Ban ... 62
3.1.6 Goodyear Luncurkan Super Heroik 2007 ... 65
3.2 Metode Penelitian ... 66
3.2.1 Jenis Data ... 66
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 67
3.2.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data ...67
BAB IV PEMBAHASAN ………... 69
4.1 PT Goodyear Indonesia Tbk ……….. 69
4.2 Perhitungan Rasio Keuangan PT Goodyear Indonesia Tbk ………...70
4.2.1 Rasio Likuiditas ………...71
4.2.2 Rasio Aktivitas ……….75
4.2.3 Rasio solvabilitas ……….79
4.2.4 Rasio profitabilitas ………81
4.3 Analisis Rasio-Rasio Keuangan ………..86
4.3.1 Analisis Rasio Likuiditas ……….86
4.3.2 Analisis Rasio Aktivitas ………..88
4.3.3 Analisis Rasio Solvabilitas ………..91
4.3.4 Analisis Rasio Profitabilitas ………....92
4.4 Manfaat Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengetahui Kekuatan dan Kelemahan PT Goodyear TbK ………...….95
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 97 5.1 Kesimpulan ………97 5.2 Saran ………100
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(5)
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 ………..72 Hasil Perhitungan Net Working Capital
TABEL 4.2………...73 Hasil Perhitungan Current Ratio
TABEL 4.3 ……….74 Hasil Perhitungan Quick Acid Test Ratio
TABEL 4.4 ……….76 Hasil Perhitungan Inventory Turnover Dan
Average Age Of Inventory
TABEL 4.5………..77 Hasil Perhitungan Accuont Receivable Turnover Dan
Average Collection Periode
TABEL 4.6 ………78 Hasil Perhitungan Fixed Asset Turnover Dan
Total Asset Turnover
TABEL 4.7 ……….80 Hasil Perhitungan Debt Ratio
TABEL 4.8………..81 Hasil Perhitungan Time Interest Earned Ratio
TABEL 4.9 ………82 Hasil Perhitungan Gross Profit Margin
TABEL 4.10 ………..83 Hasil Perhitungan Operating Profit Margin
TABEL 4.11 ………...84 Hasil Perhitungan Net Profit Margin
(6)
TABEL 4.12 ………85 Hasil Perhitungan ROA dan ROE
TABEL 4.13 ………86 Rasio Likuiditas
TABEL 4.14 ……….88 Rasio Aktivitas
TABEL 4.15 ………91 Rasio Solvabilitas
TABEL 4.16 ………92 Rasio Profitabilitas
(7)
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.1 ……….8 Kerangka Pemikiran
GAMBAR 3.1 ……….52 Struktur Organisasi PT GOODYEAR Tbk.
(8)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi, keberhasilan pembangunan dalam bidang perekonomian serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik sangat mempengaruhi pembangunan bangsa dan merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kesuksesan pembangunan secara menyeluruh. Keberhasilan perekonomian pada suatu negara dapat diukur berdasarkan tinggi rendahnya laju pertumbuhan ekonomi pada negara tersebut. Semakin tinggi tingkat perekonomian masyarakatnya, akan mengakibatkan semakin meningkat pula pendapatan masyarakat dan juga mempengaruhi pembangunan nasional dan pencapaian tujuan nasional.
Di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat, perusahaan yang ingin tetap hidup terus (survive) serta sukses di pasar global haruslah berusaha agar dapat terus berkembang serta memiliki kemampuan yang kuat didalam berbagai bidang, yaitu bidang keuangan, pemasaran,sumber daya manusia, dan operasional.
Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila prestasi perusahaan tersebut meningkat dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat dilihat dalam laporan keuangan perusahaan yang menyajikan data mengenai keuangan perusahaan yang sangat berguna bagi kemajuan perusahaan baik jangka
(9)
pendek maupun jangka panjang. Yang dimaksud dengan penilaian prestasi adalah hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus menerus oleh pihak manajemen perusahaan. Hal tersebut merupakan persoalan yang kompleks dan sulit karena menyangkut persoalan efektifitas pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan.
Penelitian dilakukan pada PT.GOODYEAR Indonesia yaitu suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan ban terbesar yang memproduksi berbagai jenis ban dan produk karet. Penulis melakukan penelitian pada PT.GOODYEAR Indonesia untuk menilai prestasi perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Analisis ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mencapai target dan mengetahui kondisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Hasil analisis ini sangat penting artinya bagi penyusunan rencana dan pengawasan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
Dalam analisis laporan keuangan biasanya digunakan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan rugi laba serta memberikan gambaran tentang keadaan perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Dalam perhitungan analisis rasio keuangan diperlukan dua laporan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Oleh karena itu neraca dan laporan laba rugi merupakan elemen yang sangat penting untuk perhitungan prestasi perusahaan. Neraca suatu perusahaan memberikan laporan tentang besamya jumlah aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dan besamya pinjaman yang harus dipenuhi serta jumlah
(10)
modal sendiri yang ada. Bagian pinjaman atau modal asing dan modal sendiri disebut sebagai pasiva, dan besarya jumlah aktiva dan pasiva harus seimbang. Sedangkan laporan rugi laba mencerminkan pengaruh kegiatan operasi manajemen terhadap prestasi perusahaan dan laba rugi operasi bagi pemilik perusahaan untuk periode waktu tertentu.
Ada banyak teknik analisis terhadap laporan keuangan salah satunya analisis rasio seperti yang dipakai perusahaan sebagai alat analisis laporan keuangan. Dengan memakai rasio ini, kita dapat mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan laba rugi hingga kita dapat mengetahui keadaan keuangan suatu perusahaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa analisa laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk menilai prestasi perusahaan. Oleh karena itu penulis dalam menyusun skripsi ini akan membahas lebih lanjut mengenai judul : " Penilaian Kinerja Keuangan “PT.GOODYEAR Indonesia” Dengan Menggunakan Analisis Rasio.
1.2Identifikasi masalah
Di dalam pelaksanaan penilaian prestasi perusahaan terhadap situasi dan kondisi keuangan perusahaan, sangatlah diperlukan satu analisis keuangan sebagai tolak ukur sejauh mana kemampuan perusahaan dan juga untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, identifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :
(11)
1. Bagaimana penilaian kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2004 dan tahun 2005?
2. Bagaimana perubahan kinerja perusahaan ditinjau dari beberapa segi yang berhubungan dengan analisis rasio dari tahun 2004 ke tahun 2005?
3. Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang keuangan, faktor-faktor penyebabnya serta bagaimana cara untuk memajukan perusahaan di masa yang akan datang?
1.3Tujuan penelitian
Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penilaian kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2004 dan tahun 2005
2. Untuk mengetahui perubahan kinerja perusahaan ditinjau dari beberapa segi yang berhubungan dengan analisa rasio dari tahun 2004 ke tahun 2005 3. untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang
keuangan, faktor-faktor penyebabnya serta cara untuk memajukan perusahaan di masa yang akan datang.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh data dan informasi yang berguna untuk berbagai pihak yang berkepentingan dan memerlukannya, antara lain:
(12)
1. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dengan memberikan informasi mengenai perusahaan itu sendiri yang dilihat dari data-data yang tertera pada laporan keuangan perusahaan yang sudah dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan sehingga hasilnya akan dapat dipakai oleh pihak manajemen sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.
2. Penulis
Hasil penelitian ini dapat membantu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ekonomi, manajemen, khususnya mata kuliah manajemen keuangan dalam penggunaan analisis rasio keuangan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan pada masa yang akan datang dengan menerapkan teori-teori yang telah diperoleh mahasiswa di dalam perkuliahan pada pelaksanaan usaha perusahaan yang sebenarnya. Bagi penulis penelitian ini di gunakan sebagai salah satu syarat dalam menempuh skripsi.
3. Pihak Lain
Diharapkan penelitian ini dapat bennanfaat bagi pembaca pada umumnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan dibidang keuangan yang mungkin bermanfaat. Bagi para pengamat ekonomi, diharapkan hasil dari penelitian yang sangat mendasar ini dapat diaplikasikan lebih lanjut.
(13)
1.5 Kerangka Pemikiran
Maju mundumya perusahaan tergantung pada lingkungan
perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan ekstemal hingga perusahaan perlu selalu menyelaraskan kegiatan usahanya agar dapat terus tumbuh dan berkembang oleh karena itu perusahaan harus melakukan kebijakan guna menghadapi perubahan yang akan terjadi.
Di dalam mengamati dan meneliti suatu perusahaan, salah satu hal yang terpenting adalah bidang keuangannya. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan suatu perusahaan perlu diadakan interpretasi dan analisis terhadap data keuangan perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan tercermin dalam laporan keuangan suatu perusahaan, khususnya dalam neraca dan laporan laba rugi.
Untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut menilai prestasi atau kondisi keuangan diperlukan ukuran tertentu. Ukuran yang biasa dilakukan adalah rasio keuangan. Analisis rasio ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap prestasi dan kondisi keuangan perusahaan. Dalam hal ini, rasio keuangan yang sekarang dibandingkan dengan rasio keuangan masa lalu dari perusahaan yang sama sehingga dapat diketahui prestasi perusahaan dari waktu ke waktu.
Analisis terhadap rasio ini pada umunmya tidak dilakukan hanya pada satu periode saja, melainkan dilakukan selama beberapa periode, minimum selama periode 2 tabun sampai periode 5 tahun. Hal ini dilakukan
(14)
agar dapat diperoleh kesimpulan yang tepat. Menurut Malwin dalam bukunya menyatakan bahwa,
"Analisis Rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari posisi-posisi tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut."
Untuk itu 4 macam analisis yang digunakan, yaitu :
1. Rasio likuiditas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancarnya. Perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya.
2. Rasio aktivitas mengukur efektivitas keputusan-keputusan investasi perusahaan dan pemanfaatan sumber dayanya.
3. Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur besarnya pembiayaan perusahaan dengan menggunakan pinjaman atau hutang.
4. Rasio Profitabilitas dapat digunakan untuk menunjukkan keuntungan sehubungan dengan penjualan dan investasi, keduanya sama-sama menunjukkan efisiensi operasi perusahaan.
(15)
Dari perhitungan rasio-rasio diatas maka dapat diketahui: 1. kekuatan dan kelemahan perusahaaan.
2. analisis rasio keuangan dan aspek keuangan tersebut dikaitkan dengan aspek-aspek yang lain sehingga dapat dicapai usulan/alternative strategi untuk mengatasi kelemahan perusahaan dan usulan strategi untuk memanfaatkan kekuatan perusahaan.
3. pedoman/arah bagi perusahaan dalam menetapkan tingkat return berapa yang layak bagi perusahaan.
(16)
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
PT.GOODYEAR INDONESIA Laporan Keuangan • Neraca (balance sheet) • Laporan laba rugi (income
statement)
Analisis laporan keuangan a.Analisis likuiditas b.Analisis aktivitas c.Analisis solvabilitas d.Analisis profitabilitas
Hasil Analisis
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pada bab-bab dimuka penulis telah menguraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan peranan analisis laporan keuangan dalam rangka menilai
kinerja keuangan pada PT.GOODYEAR TBK. Analisis yang dilakukan
penulis adalah analisis intern perusahaan, karena data-data keuangan yang
digunakan penulis dalam analisis ini adalah laporan keuangan untuk intern
perusahaan.
Dalam analisis dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh dari PT.GOODYEAR TBK.berupa laporan keuangan
untuk periode 31 desember 2004 dan 2005, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dari hasil pembahasan laporan keuangan perusahaan dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja keuangan dari tahun 2004 ke tahun 2005 semakin
memburuk. Hal ini dapat disebabkan karena semakin menurunnya
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya
bila jatuh tempo, semakin meningkatnya hutang perusahaan, dan
menurunnya tingkat keuntungan perusahaan khususnya penjualan.
2. Di lihat dari analisis likuiditas yang semakin menurun dari tahun 2004 ke tahun 2005 dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT.GOODYEAR
(23)
dibanding dengan tahun 2004, namun untuk keseluruhan nilai dari rasio
likuiditas masih bagus karena angkanya masih lebih besar dari 1, dengan
kata lain perusahaan masih mampu untuk melunasi hutang-hutangnya
pada saat jatuh tempo.
3. Dari analisis aktivitasnya dapat dilihat bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaannya menjadi semakin baik, hal ini
menyebabkan rata-rata umur persediaan yang disimpan di gudang
semakin pendek. Penagihan piutang oleh perusahaan di tahun 2005 pun
semakin baik hal ini disebabkan karena proporsi peningkatan penjualan
lebih besar dibandingkan dengan proporsi peningkatan piutang. Begitu
juga untuk perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva yang
angkanya semakin meningkat, hal ini menunjukkan efisiensi perusahaan
dalam mengelola aktiva tetap dan seluruh aktivanya untuk menghasilkan
penjualan. Peningkatan pada perputaran aktiva tetap ini dapat disebabkan
karena di tahun 2005 terjadi peningkatan penjualan sedangkan aktiva
tetapnya terjadi penurunan.
4. Dari analisis solvabilitas, terlihat bahwa aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh hutang semakin meningkat dari tahun 2004 ke tahun 2005.
Hal ini dapat disebabkan karena terjadi peningkatan yang cukup besar
pada hutang lancar perusahaan di tahun 2005, khususnya pada pihak
istimewa dalam bentuk mata uang dolar. Untuk rasio kemampuan
perusahaan membayar bunga mengalami penurunan yang sangat
(24)
karena pada tahun 2005 penghasilan sebelum laba dan pajaknya
mengalami kerugian sehingga perusahaan tidak dapat menutupi
biaya-biaya operasi yang dikeluarkan.
5. Dari analisis profitabilitas dapat disimpulkan bahwa secara umum kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba menurun bahkan
mengalami kerugian.hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gross
profit margin, operating profit margin dan net profit margin yang
menunjukkan angka yang semakin menurun dari tahun 2004 ke tahun
2005. Ini disebabkan karena prosentase kenaikan harga pokok penjualan
pada tahun 2005 lebih besar daripada prosentase kenaikan penjualannya
sehingga dapat menyebabkan penurunan pada laba operasi. Laba operasi
perusahaan yang semakin menurun tidak dapat menutupi beban usaha
perusahaan, sedangkan pendapatan lain-lain perusahaan juga mengalami
penurunan. Sedangkan untuk perhitungan dari rasio ROA dan ROE
angkanya juga mengalami penurunan. Ini berarti tingkat keefektifan
manajemen untuk menghasilkan laba perusahaan dengan menggunakan
seluruh aktiva yang ada semakin memburuk, juga tingkat pengembalian
yang diperoleh pemilik perusahaan atas investasinya mengalami kerugian
karena laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2005 bernilai
negatif.
6. Kekuatan perusahaan dapat dilihat lebih banyak di tahun 2004, yaitu dalam aspek likuiditas, aspek solvabilitas dan aspek profitabilitasnya.
(25)
aktivitasnya saja. Selama tahun 2004 perusahaan lebih likuid dan
solvabel atau mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka
panjangnya jauh lebih baik dibandingkan pada tahun 2005. Untuk
profitabilitas perusahaan selama tahun 2004 menunjukkan angka rata-rata
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2005 dikarenakan laba
usaha yang diperoleh perusahaan jauh lebih besar selama tahun 2004,
juga dikarenakan tingkat pengembalian yang diperoleh perusahaan jauh
lebih tinggi yaitu sebesar 60.9%. Sedangkan untuk tahun 2005 aktivitas
perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2004. Hal ini
berarti selama tahun 2005 kemampuan PT.GOODYEAR dalam
mengelola efisiensi penggunaan asset nya lebih baik dibandingkan tahun
2004 serta dana yang tertanam pada asset perusahaan juga cukup besar.
sedangkan kelemahan perusahaan selama tahun 2004 hanya terlihat dari
aspek aktivitasnya. Kelemahan perusahaan pada tahun 2005 ini dapat
dilihat dari aspek likuiditas, aspek solvabilitas dan aspek
profitabilitasnya, kelemahan perusahaan selama tahun 2005 berkaitan
dengan besarnya dana yang tertanam untuk asset perusahaan sementara
dana tersebut mestinya bisa dipakai untuk investasi pada asset lain yang
lebih produktif, karena hal tersebut menyebabkan profitabilitas
perusahaan tidak sebaik yang seharusnya.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian, penulis memberi beberapa saran kepada
(26)
1. Pada tahun 2005 profitabilitas perusahaan dapat lebih ditingkatkan dengan meminimalkan biaya-biaya operasional perusahaan khususnya pada beban
usaha perusahaan. Untuk meningkatkan ROA perusahaan juga sebaiknya
menetapkan tingkat return yang ingin diperoleh, angka ROA yang
mengalami penurunan juga dapat disebabkan karena kemampuan
manajemen yang kurang maksimal.
2. Pada tahun 2005 prosentase kenaikan penjualan tidak dapat mengimbangi prosentase kenaikan harga pokok penjualan, hal ini dapat disebabkan
karena naiknya harga bahan baku dan upah tenaga kerja langsung. Harga
pokok penjualan yang besar ini dapat menyebabkan penurunan laba
perusahaan, oleh karena itu perusahaan dapat mengganti bahan bakunya
dengan bahan baku sejenis lainnya yang lebih murah untuk menurunkan
nilai harga pokok penjualan.
3. Penulis menyarankan sebelum perusahaan melakukan pinjaman dalam jumlah yang besar perusahaan harus memperhatikan dahulu kemampuan
perusahaan dalam membayar hutangnya.
4. Untuk memajukan perusahaan di masa yang akan datang perusahaan sebaiknya berpedoman pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas pada
tahun 2004, sedangkan aktivitasnya perusahaan sebaiknya lebih
berpedoman pada tahun 2005. Penulis juga menyarankan akan lebih baik
jika batas waktu penagihan piutang yang dilakukan perusahaan lebih
(27)
(28)
DAFTAR PUSTAKA
Sundjaja, Ridwan S.; dan Inge Barlian, (2002a), Edisi 4, Manajemen Keuangan satu, Jakarta: PT.Prehallindo.
Sundjaja, Ridwan S.; dan Inge Barlian, (2002a), Edisi 3, Manajemen Keuangan satu, Jakarta: PT.Prehallindo.
Gitman,L.J, (2000), Edisi 9, Priciple of Managerial Finance, ADDISON-WESLEY. Husnan, Suad.; Dan Enny Pudjiastuti, (2002), Edisi 3, Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Yogyakarta, UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Harahap, Sofyan S, (1998), Edisi 1, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada.
Wild, John J.; K.R. Subramanyam.; dan Robert F. Hasley, (2005), Edisi 8, Financial
Statement Analyysis, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Mamduh M. Hanafi, Dr., M.B.A., (2004), Edisi 2004/2005, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
(1)
dibanding dengan tahun 2004, namun untuk keseluruhan nilai dari rasio likuiditas masih bagus karena angkanya masih lebih besar dari 1, dengan kata lain perusahaan masih mampu untuk melunasi hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo.
3. Dari analisis aktivitasnya dapat dilihat bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaannya menjadi semakin baik, hal ini menyebabkan rata-rata umur persediaan yang disimpan di gudang semakin pendek. Penagihan piutang oleh perusahaan di tahun 2005 pun semakin baik hal ini disebabkan karena proporsi peningkatan penjualan lebih besar dibandingkan dengan proporsi peningkatan piutang. Begitu juga untuk perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva yang angkanya semakin meningkat, hal ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola aktiva tetap dan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Peningkatan pada perputaran aktiva tetap ini dapat disebabkan karena di tahun 2005 terjadi peningkatan penjualan sedangkan aktiva tetapnya terjadi penurunan.
4. Dari analisis solvabilitas, terlihat bahwa aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh hutang semakin meningkat dari tahun 2004 ke tahun 2005. Hal ini dapat disebabkan karena terjadi peningkatan yang cukup besar pada hutang lancar perusahaan di tahun 2005, khususnya pada pihak istimewa dalam bentuk mata uang dolar. Untuk rasio kemampuan perusahaan membayar bunga mengalami penurunan yang sangat signifikan dengan nilai yang negatif. Nilai negatif tersebut disebabkan
(2)
karena pada tahun 2005 penghasilan sebelum laba dan pajaknya mengalami kerugian sehingga perusahaan tidak dapat menutupi biaya-biaya operasi yang dikeluarkan.
5. Dari analisis profitabilitas dapat disimpulkan bahwa secara umum kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba menurun bahkan mengalami kerugian.hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan gross profit margin, operating profit margin dan net profit margin yang menunjukkan angka yang semakin menurun dari tahun 2004 ke tahun 2005. Ini disebabkan karena prosentase kenaikan harga pokok penjualan pada tahun 2005 lebih besar daripada prosentase kenaikan penjualannya sehingga dapat menyebabkan penurunan pada laba operasi. Laba operasi perusahaan yang semakin menurun tidak dapat menutupi beban usaha perusahaan, sedangkan pendapatan lain-lain perusahaan juga mengalami penurunan. Sedangkan untuk perhitungan dari rasio ROA dan ROE angkanya juga mengalami penurunan. Ini berarti tingkat keefektifan manajemen untuk menghasilkan laba perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada semakin memburuk, juga tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik perusahaan atas investasinya mengalami kerugian karena laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2005 bernilai negatif.
6. Kekuatan perusahaan dapat dilihat lebih banyak di tahun 2004, yaitu dalam aspek likuiditas, aspek solvabilitas dan aspek profitabilitasnya. Sedangkan kekuatan perusahaan di tahun 2005 hanya terlihat pada aspek
(3)
aktivitasnya saja. Selama tahun 2004 perusahaan lebih likuid dan solvabel atau mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya jauh lebih baik dibandingkan pada tahun 2005. Untuk profitabilitas perusahaan selama tahun 2004 menunjukkan angka rata-rata yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2005 dikarenakan laba usaha yang diperoleh perusahaan jauh lebih besar selama tahun 2004, juga dikarenakan tingkat pengembalian yang diperoleh perusahaan jauh lebih tinggi yaitu sebesar 60.9%. Sedangkan untuk tahun 2005 aktivitas perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2004. Hal ini berarti selama tahun 2005 kemampuan PT.GOODYEAR dalam mengelola efisiensi penggunaan asset nya lebih baik dibandingkan tahun
2004 serta dana yang tertanam pada asset perusahaan juga cukup besar. sedangkan kelemahan perusahaan selama tahun 2004 hanya terlihat dari
aspek aktivitasnya. Kelemahan perusahaan pada tahun 2005 ini dapat dilihat dari aspek likuiditas, aspek solvabilitas dan aspek profitabilitasnya, kelemahan perusahaan selama tahun 2005 berkaitan dengan besarnya dana yang tertanam untuk asset perusahaan sementara dana tersebut mestinya bisa dipakai untuk investasi pada asset lain yang lebih produktif, karena hal tersebut menyebabkan profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang seharusnya.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian, penulis memberi beberapa saran kepada perusahaan sebagai berikut:
(4)
1. Pada tahun 2005 profitabilitas perusahaan dapat lebih ditingkatkan dengan meminimalkan biaya-biaya operasional perusahaan khususnya pada beban usaha perusahaan. Untuk meningkatkan ROA perusahaan juga sebaiknya menetapkan tingkat return yang ingin diperoleh, angka ROA yang mengalami penurunan juga dapat disebabkan karena kemampuan manajemen yang kurang maksimal.
2. Pada tahun 2005 prosentase kenaikan penjualan tidak dapat mengimbangi prosentase kenaikan harga pokok penjualan, hal ini dapat disebabkan karena naiknya harga bahan baku dan upah tenaga kerja langsung. Harga pokok penjualan yang besar ini dapat menyebabkan penurunan laba perusahaan, oleh karena itu perusahaan dapat mengganti bahan bakunya dengan bahan baku sejenis lainnya yang lebih murah untuk menurunkan nilai harga pokok penjualan.
3. Penulis menyarankan sebelum perusahaan melakukan pinjaman dalam jumlah yang besar perusahaan harus memperhatikan dahulu kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya.
4. Untuk memajukan perusahaan di masa yang akan datang perusahaan sebaiknya berpedoman pada likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas pada tahun 2004, sedangkan aktivitasnya perusahaan sebaiknya lebih berpedoman pada tahun 2005. Penulis juga menyarankan akan lebih baik jika batas waktu penagihan piutang yang dilakukan perusahaan lebih dipercepat yaitu antara 30 hari – 60 hari.
(5)
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Sundjaja, Ridwan S.; dan Inge Barlian, (2002a), Edisi 4, Manajemen Keuangan satu,
Jakarta: PT.Prehallindo.
Sundjaja, Ridwan S.; dan Inge Barlian, (2002a), Edisi 3, Manajemen Keuangan satu,
Jakarta: PT.Prehallindo.
Gitman,L.J, (2000), Edisi 9, Priciple of Managerial Finance, ADDISON-WESLEY.
Husnan, Suad.; Dan Enny Pudjiastuti, (2002), Edisi 3, Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Yogyakarta, UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Harahap, Sofyan S, (1998), Edisi 1, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta, PT.
RajaGrafindo Persada.
Wild, John J.; K.R. Subramanyam.; dan Robert F. Hasley, (2005), Edisi 8, Financial
Statement Analyysis, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Mamduh M. Hanafi, Dr., M.B.A., (2004), Edisi 2004/2005, Manajemen Keuangan,
Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.