Pengaruh Sunset Policy terhadap Penerimaan Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Cicadas).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sunset policy yang diterapkan oleh Direktorat Jendral Pajak dengan maksud meningkatkan penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi. Penelitian ini bersifat empirik kuantitatif (didasarkan pada kenyataan atau fakta di lapangan). Variabel dari penelitian ini adalah pajak kurang bayar yang dilaporkan dengan menggunakan fasilitas sunset policy sebagai variabel independen dan penerimaan pajak Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai variabel dependen.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penerimaan pajak Wajib Pajak Orang Pribadi dan data pajak kurang bayar yang dilaporkan menggunakan fasilitas sunset policy selama 5 tahun, dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 pada KPP Pratama Bandung Cicadas. Teknik Pengolahan data menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan sunset policy memiliki pengaruh yang kuat terhadap penerimaan pajak Wajib Pajak Orang Pribadi, dengan persamaan regresi Y = 2.181,862 + 0,564 X.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... .... 8


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Fungsi Pajak ... .... 9

2.1.3 Pemungutan Pajak ... .... 9

2.1.3.1 Teori-teori Pemungutan Pajak ... 9

2.1.3.2 Syarat Pemungutan Pajak ... 12

2.1.3.3 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 13

2.1.4 Pengelompokan Pajak ... 16

2.1.5 Tarif Pajak ... 17

2.1.6 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ... 19

2.1.6.1 Pengertian NPWP ... 19

2.1.6.2 Fungsi NPWP ... 20

2.1.6.3 Pendaftaran NPWP ... 20

2.1.6.4 Jangka Waktu Pendaftaran NPWP ... 21

2.1.7 Pengertian Penghasilan (PPh) ... 22

2.1.7.1 Pengertian ... 22

2.1.7.2 Subjek Pajak dari Pajak Penghasilan ……… 22

2.1.7.3 Jenis Subjek Pajak ………. 24

2.1.7.4 Pengecualian Sebagai Subjek Pajak ………. 25

2.1.7.5 Objek Pajak dari Pajak Penghasilan ………. 26

2.1.8 Surat Pemberitahuan (SPT) ……… 27

2.1.8.1 Dasar Hukum ………. 27

2.1.8.2 Pengertian SPT ……….. 28

2.1.8.3 Fungsi SPT ……… 29

2.1.8.4 Cara Penyampaian SPT ………. 30


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.8.6 Batas Waktu Penyampaian SPT ……… 32

2.1.8.7 Perpanjangan Waktu Penyampaian SPT ………….. 34

2.1.8.8 Pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT) ………….. 35

2.1.8.9 Sanksi Administrasi dan Sanksi Pidana Sehubungan dengan SPT ……….. 36

2.1.9 Sunset Policy ………. 37

2.1.9.1 Pengertian Sunset Policy ……….. 37

2.1.9.2 Penegasan Sunset Policy …...………... 37

2.1.9.3 Pemanfaatan Sunset Policy ... 38

2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ……… 42

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ………. 47

3.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bndung Cicadas ……… 47

3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi KPP Pratama Bandung Cicadas … 49 3.1.3 Susunan Organisasi KPP Pratama Bandung Cicadas ……… 51

3.1.4 Uraian Tugas Bagian-bagian KPP Pratama Bandung Cicadas ……… 52

3.2 Metode Penelitian ………... 54

3.2.1 Metode Pengumpulan Data ………. 54

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ……….. 55

3.2.3 Teknik Pengelolahan dan Analisis Data ………. 56


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.4.1 Operasional Variabel ……….. 57

3.2.4.2 Pengelolaan Data ……… 57

3.2.5 Penetapan Tingkat Signifikansi ……….. 60

3.2.6 Penerimaan atau Penolakan Hipotesis ……… 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……… 61

4.1.1 Uji Normalitas ……….. 61

4.1.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ……….. 63

4.1.3 Koefisien ……….. 65

4.1.4 Pengujian Hipotesis ……….. 67

4.2 Pembahasan ………. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 71

5.2 Saran ……… 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN ... 74


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data Penerimaan dan Pajak Kurang Bayar ... 61

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data ... 62

Tabel 4.3 Koefisien ... 64

Tabel 4.4 Dearajat Tingkat Hubungan Antar Variabel ... 66

Tabel 4.5 Model Summary ... 66


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 51 Gambar 4.1 Uji Normalitas ... 63


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Edaran Dirjen Pajak No. 34 ... 75 Lampiran B Contoh Formulir NPWP ... 87 Lampiran C Contoh Formulir SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi ... 89 Lampiran D Contoh Formulir SPT Tahunan PPH WP Orang Pribadi

(yang tidak melakukan kegiatan usaha/ pekerjaan bebas) ... 97 Lampiran E Uji Normalitas ... 102


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.

Pajak merupakan komponen penting penerimaan negara. Sekitar hampir 90 persen total penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini disumbang dari penerimaan perpajakan (sumber: www.hukumonline.com). Pemerintah membutuhkan penerimaan pajak untuk membiayai keperluan negara dan setiap tahun target penerimaan pajak terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan APBN.

Namun pertumbuhan penerimaan pajak setiap tahun ternyata tidak diimbangi dengan potensi pajak, kinerja penerimaan pajak selama ini masih belum optimal karena beberapa kendala. Kendala terbesar yang dihadapi bukan terletak pada undang-undang yang telah dirancang, melainkan pada berbagai peraturan pelaksanaannya yang sering kali tidak konsisten dengan undang-undang tersebut.


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Kendala lainnya, prosedur yang berbelit-belit menyulitkan pembayar pajak dan membuka negosiasi antara petugas dan pembayar pajak (sumber: www.transparansi.or.id).

Persepsi masyarakat, bahwa banyak dana yang dikumpulkan oleh pemerintah digunakan secara boros atau korup, juga menimbulkan kendala untuk meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak. Berbagai pungutan resmi dan tidak resmi, baik di pusat maupun di daerah, yang membebani masyarakat juga menimbulkan hambatan untuk menaikkan penerimaan pajak.

Banyak hal yang dilakukan pemerintah untuk terus meningkatkan tingkat penerimaan dari sektor perpajakan, untuk mewujudkannya berbagai hal dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah telah melakukan reformasi perpajakan dan hal ini telah dilakukan beberapakali di antaranya pada tahun 1983, 1994, 1997, dan tahun 2000. Sebenarnya yang dilakukan pemerintah ini juga bukan reformasi perpajakan. Hanya sekedar mengubah beberapa pasal dalam Undang-undang untuk menyesuaikan dengan perkembangan dunia usaha dan kebijaksanaan pemerintah. Yang dapat dikategorikan sebaga reformasi perpajakan adalah reformasi tahun 1983, dimana terjadi perubahan sistem yang mendasar, yaitu perubahan sistem dari sistem “Official Assesment” ke sistem “Self Assesment”.

Reformasi perpajakan lebih banyak diartikan sebagai kebutuhan akan regulasi perpajakan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan tarif pajak progresif, tetapi tidak tampak adanya upaya perubahan yang menjamin manfaat bagi Wajib Pajak dari pembayaran pajaknya. Ketiadaan jaminan ini menyebabkan kurang terjadinya perubahan kesadaran membayar pajak.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Semestinya reformasi perpajakan dan birokrasi perpajakan diletakkan dalam kerangka anggaran (budgeting reform) secara menyeluruh dengan orientasi pada kepentingan rakyat sebagai pembayar pajak. Pemerintah perlu segera mengimplementasikan reformasi perpajakan. Reformasi perpajakan menjadi elemen terpenting untuk mengubah citra sistem perpajakan Indonesia di kalangan dunia usaha di dalam maupun di luar negeri. Reformasi perpajakan itu harus dapat menciptakan sistem perpajakan yang sehat dan kompetitif untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif bagi kegiatan investasi dan perdagangan.

Salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menaikan penerimaan pajak yang baru-baru ini adalah dengan mengeluarkan kebijakan penghapusan sanksi pajak atau yang disebut dengan Sunset Policy yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak. Kebijakan ini diperlukan dalam rangka keterbukaan untuk melaksanakan kewajiban di bidang perpajakan, juga memungkinkan untuk menditeksi ketidakbenaran pemenuhan kewajiban perpajakan yang dilaksanakan oleh masyarakat.

Sunset Policy merupakan fasilitas penghapusan sanksi pajak penghasilan orang pribadi atau badan. Penghapusan tersebut berupa bunga atas kekurangan pembayaran pajak yang dapat dinikmati oleh masyarakat, baik yang belum mimiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), maupun yang telah memiliki NPWP. Sunset Policy ini bukan sebuah bentuk pengampunan pajak (tax amnesty). Jaminan dan kepastian pengampunan pajak memang lebih tinggi karena wajib pajak sudah pasti tidak akan diperiksa. Sementara itu, sunset policy hanya penghapusan sanksi pajak jika wajib pajak memperbaiki Surat Pemberitahuan Tertulisnya (SPT).


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Kebijakan Sunset Policy ini dikeluarkan oleh Mentri Keuangan dan diatur dalam Pasal 37A Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP). Untuk peraturan pelaksanaannya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 66 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyampaian dan Pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT) serta persyaratan Wajib Pajak yang dapat diberikan sanksi administrasi.

Sunset Policy atau penghapusan sanksi pajak yang digelar pemerintah pada tahun 2008 ini dipastikan hanya akan membebaskan wajib pajak terhadap satu dari tiga sanski administrasi perpajakan, yakni hanya bebas dari sanksi bunga. Sementara sanksi berupa denda dan kenaikan nilai pajak yang ditagih tidak dihapuskan.

Sunset Policy ini hanya berlaku dalam jangka waktu satu tahun, yaitu mulai berlaku dari tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2008 (UU KUP Pasal 37A ayat 2) dan diperpanjang hingga tanggal 28 Februari 2009 yang tertulis dalam penerbitan peraturan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) Nomor 5 Tahun 2008 tentang revisi UU Nomor 28 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (KUP).

Sunset Policy dapat dimanfaatkan oleh Orang Pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), yang dalam tahun 2008 mendaftarkan dirinya untuk memperoleh NPWP serta menyampaikan SPT Tahunan PPh untuk tahun pajak 2007 dan tahun-tahun pajak sebelumnya. Sunset Policy ini juga dapat dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang telah memiliki NPWP sebelum tahun 2008, yang menyampaikan pembetulan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2006


(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha dan tahun-tahun pajak sebelumnya untuk melaporkan penghasilan yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh yang telah disampaikan.

Pada intinya pemerintah mengeluarkan kebijakan sunset policy ini agar wajib pajak yang belum memiliki NPWP mau mendaftarkan dirinya, dan untuk wajib pajak yang sudah memiliki NPWP mau melaporkan penghasilan yang belum dilaporkan. Hal ini dilakukan semata-mata adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, dan menyadarkan masyarakat untuk taat membayar pajak, karena pajak adalah penyumbang terbesar dalam penerimaan APBN.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa efektif penerapan Sunset Policy. Oleh karena itu, penulis berkeinginan untuk meneliti strategi pemerintah dalam upaya peningkatan penerimaan pajak melalui kebijakan Sunset Policy, apakah kebijakan tersebut berpengaruh terhadap pendapatan pajak yang diterima oleh pemerintah. Penulis melihat Fenomena yang terdapat dalam latar belakang penelitian, mengenai adanya pengaruh positif dari kebijakan ini. Dari uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul:


(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang peneliti kemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana perbandingan penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi sebelum dan sesudah diterapkannya Sunset Policy?

2. Bagaimana pengaruh penerapan Sunset Policy terhadap penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan atas jumlah penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi sebelum dan sesudah diterapkan Sunset Policy.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penerapan Sunset Policy tarhadap penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Kegunaan Penelitian

Ada dua kegunaan dari penelitian ini, yaitu: 1. Kegunaan akademisi

a. Sebagai pembelajaran awal dalam melakukan penelitian juga menambah pengetahuan peneliti dan pihak lain mengenai pengaruh Sunset Policy terhadap penerimaan pajak.

b. Untuk menabah wawasan dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi apabila ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Kegunaan praktisi

Dapat dijadikan bahan masukan, pertimbangan dan pengevaluasian bagi pihak yang membutuhkan dalam pelaksanaan Sunset Policy yang telah diterapkan, sehingga dapat dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan pajak.


(16)

71 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan bukti mengenai pengaruh penerapan sunset policy terhadap penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi (yang memnfaatkan fasilitas sunset policy). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan:

1. Bahwa dengan tingkat pencapaian dua variabel, dimana thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 2,449 > 3,182. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antar penerapan sunset policy terhadap penerimaan pajak Orang Pribadi.

2. Terdapat pengaruh yang positif antara penerapan sunset policy terhadap penerimaan pajak Orang Pribadi, dapat dilihat dari persamaan regresi sederhana yang bernilai positif. Dengan menggunakan analisis regresi sederhanadiperoleh persamaan regresi Y = 2.181,862 + 0,564 X.

3. Bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penerapan sunset policy dengan peneriman pajak Orang Pribadi hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai korelasi (r) yaitu sebesar 0,894 (memenuhi kriteria korelasi yang tinggi atau kuat dimana 0,70 < r < 0,90), dan besarnya pengaruh antara penerapan sunset policy dengan penerimaan pajak hal ini dapat dilihat dari nilai regresi dimanabesarnya koefisien determinasi (R2) adalah 79,9%. Artinya 79,9% penerimaan pajak Orang Pribadi di pengaruhi oleh penerapan sunset policy dan sisanya 20,1% dipengaruhi faktor lain.


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan di atas, berikut ini adalah saran-saran yang dimaksud sebagai bahan yang dapat dijadikan pertimbangan:

1. Sebaiknya penerapan sunset policy tidak hanya diberlakukan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga diharapkan dapat terus mendorong peningkatan penerimaan pajak.

2. Lebih mensosialisasikan lagi kepada Wajib Pajak tentang sunset policy, agar informasi tentang sunset policy dapat diketahui masyarakat yang lebih luas.

3. Memberikan informasi-informasi yang jelas tentang apa itu sunset policy dan keuntungan fasilitas sunset policy ini kepada Wajib Pajak, dengan harapan Wajib Pajak dapat memanfaatkan sunset Policy ini dan dapat meningkatkan kesadaran Wajib Pajak untuk taat membayar pajak sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak.


(18)

73 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pajak RI. (2004). Buku Informasi Pajak. Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Jogiyanto. (2005). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2007). Jakarta: Balai Pustaka.

Mardiasmo. (2008). Perpajakan, Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Suandy, Erly. (2008). Hukum Pajak, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Uyanto, Stanislaus. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Edisi 3. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Prokontra Sunset Policy untuk Genjot Penerimaan Pajak. 16 July 2008 diakses dari

http://www.hukumonline.com/holemp/berita/baca/hol19729/prokontra-isunset-policyi-untuk-genjot-penerimaan-pajak pada tanggal 21 April 2009. Sunset Policy 2008 Bukan Jebakan. Rakyat Merdeka, 15 September 2008 diakses

dari http://pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=3281 pada tanggal 21 April 2009.

Siaran Pers Sunset Policy diakses dari

http://www.depkeu.go.id/ind/Data/Berita/sunset_policy.pdf pada tanggal 05 Juni 2009.

Penghapusan Sanksi pajak, Sunset Policy Mampu Tambah WP Dalam Jumlah Besar. Diakses dari

http://www.pajak.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=94 87:penghapusan-sanksi-pajak-sunset-policy-mampu-tambah-wp-dalam-jumlah-besar&catid=633:Artikel%20&%20Opini&Itemid=185 pada tanggal 22 July 2009.

Pemerintah Perpanjang Sunset Policy Sampai 28 Februari 2009. 30 Desember 2008 diakses dari

http://www.klinik-pajak.com/menkeu-sunset-policy-diperpanjang-hingga-februari-2009.html pada tanggal 19 Mei 2009.

Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE - 34/PJ/2008. 31 July 2008 diakses dari

http://klikpajak.com/peraturan/surat-edaran-dirjen-pajak-no-se-34pj2008 pada tanggal 21 Agustus.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha dan tahun-tahun pajak sebelumnya untuk melaporkan penghasilan yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh yang telah disampaikan.

Pada intinya pemerintah mengeluarkan kebijakan sunset policy ini agar wajib pajak yang belum memiliki NPWP mau mendaftarkan dirinya, dan untuk wajib pajak yang sudah memiliki NPWP mau melaporkan penghasilan yang belum dilaporkan. Hal ini dilakukan semata-mata adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, dan menyadarkan masyarakat untuk taat membayar pajak, karena pajak adalah penyumbang terbesar dalam penerimaan APBN.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa efektif penerapan Sunset Policy. Oleh karena itu, penulis berkeinginan untuk meneliti strategi pemerintah dalam upaya peningkatan penerimaan pajak melalui kebijakan Sunset Policy, apakah kebijakan tersebut berpengaruh terhadap pendapatan pajak yang diterima oleh pemerintah. Penulis melihat Fenomena yang terdapat dalam latar belakang penelitian, mengenai adanya pengaruh positif dari kebijakan ini. Dari uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul:


(2)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang peneliti kemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana perbandingan penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi sebelum dan sesudah diterapkannya Sunset Policy?

2. Bagaimana pengaruh penerapan Sunset Policy terhadap penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan atas jumlah penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi sebelum dan sesudah diterapkan Sunset Policy.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari penerapan Sunset Policy tarhadap penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi.


(3)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Ada dua kegunaan dari penelitian ini, yaitu: 1. Kegunaan akademisi

a. Sebagai pembelajaran awal dalam melakukan penelitian juga menambah pengetahuan peneliti dan pihak lain mengenai pengaruh Sunset Policy terhadap penerimaan pajak.

b. Untuk menabah wawasan dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi apabila ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Kegunaan praktisi

Dapat dijadikan bahan masukan, pertimbangan dan pengevaluasian bagi pihak yang membutuhkan dalam pelaksanaan Sunset Policy yang telah diterapkan, sehingga dapat dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan pajak.


(4)

71 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan bukti mengenai pengaruh penerapan sunset policy terhadap penerimaan pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi (yang memnfaatkan fasilitas sunset policy). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan:

1. Bahwa dengan tingkat pencapaian dua variabel, dimana thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 2,449 > 3,182. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antar penerapan sunset policy terhadap penerimaan pajak Orang Pribadi.

2. Terdapat pengaruh yang positif antara penerapan sunset policy terhadap penerimaan pajak Orang Pribadi, dapat dilihat dari persamaan regresi sederhana yang bernilai positif. Dengan menggunakan analisis regresi sederhanadiperoleh persamaan regresi Y = 2.181,862 + 0,564 X.

3. Bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penerapan sunset policy dengan peneriman pajak Orang Pribadi hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai korelasi (r) yaitu sebesar 0,894 (memenuhi kriteria korelasi yang tinggi atau kuat dimana 0,70 < r < 0,90), dan besarnya pengaruh antara penerapan sunset policy dengan penerimaan pajak hal ini dapat dilihat dari nilai regresi dimanabesarnya koefisien determinasi (R2) adalah 79,9%. Artinya 79,9% penerimaan pajak Orang Pribadi di pengaruhi oleh penerapan sunset policy dan sisanya 20,1% dipengaruhi faktor lain.


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan di atas, berikut ini adalah saran-saran yang dimaksud sebagai bahan yang dapat dijadikan pertimbangan:

1. Sebaiknya penerapan sunset policy tidak hanya diberlakukan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga diharapkan dapat terus mendorong peningkatan penerimaan pajak.

2. Lebih mensosialisasikan lagi kepada Wajib Pajak tentang sunset policy, agar informasi tentang sunset policy dapat diketahui masyarakat yang lebih luas.

3. Memberikan informasi-informasi yang jelas tentang apa itu sunset policy dan keuntungan fasilitas sunset policy ini kepada Wajib Pajak, dengan harapan Wajib Pajak dapat memanfaatkan sunset Policy ini dan dapat meningkatkan kesadaran Wajib Pajak untuk taat membayar pajak sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak.


(6)

73 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pajak RI. (2004). Buku Informasi Pajak. Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Jogiyanto. (2005). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2007). Jakarta: Balai Pustaka.

Mardiasmo. (2008). Perpajakan, Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset. Suandy, Erly. (2008). Hukum Pajak, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Uyanto, Stanislaus. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Edisi 3. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Prokontra Sunset Policy untuk Genjot Penerimaan Pajak. 16 July 2008 diakses dari

http://www.hukumonline.com/holemp/berita/baca/hol19729/prokontra-isunset-policyi-untuk-genjot-penerimaan-pajak pada tanggal 21 April 2009.

Sunset Policy 2008 Bukan Jebakan. Rakyat Merdeka, 15 September 2008 diakses dari http://pajakonline.com/engine/artikel/art.php?artid=3281 pada tanggal 21 April 2009.

Siaran Pers Sunset Policy diakses dari

http://www.depkeu.go.id/ind/Data/Berita/sunset_policy.pdf pada tanggal 05 Juni 2009.

Penghapusan Sanksi pajak, Sunset Policy Mampu Tambah WP Dalam Jumlah Besar. Diakses dari

http://www.pajak.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=94 87:penghapusan-sanksi-pajak-sunset-policy-mampu-tambah-wp-dalam-jumlah-besar&catid=633:Artikel%20&%20Opini&Itemid=185 pada tanggal 22 July 2009.

Pemerintah Perpanjang Sunset Policy Sampai 28 Februari 2009. 30 Desember 2008 diakses dari

http://www.klinik-pajak.com/menkeu-sunset-policy-diperpanjang-hingga-februari-2009.html pada tanggal 19 Mei 2009.

Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE - 34/PJ/2008. 31 July 2008 diakses dari

http://klikpajak.com/peraturan/surat-edaran-dirjen-pajak-no-se-34pj2008 pada tanggal 21 Agustus.


Dokumen yang terkait

Analisis persepsi wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan terhadap sunset policy : studi kasus pada KPP pratama Jakarta Kebayoran Lama

0 9 94

Pengaruh Kebijakan Penghapusan Sanksi Adminstrasi (Sunset Policy) Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang pribadi (studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang)

0 17 1

PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK, PENAGIHAN PAJAK, NORMA MORAL DAN KEBIJAKAN SUNSET POLICY TERHADAP PENINGKATAN PENERIMAAN PAJAK (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Sleman)

3 26 259

PENGARUH PELAKSANAAN SUNSET POLICY TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KPP PRATAMA MEDAN BARAT, KPP PRATAMA MEDAN POLONIA DAN KPP PRATAMA MEDAN TIMUR.

6 17 20

PENGARUH PROGRAM SUNSET POLICY TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK PRIBADI Pengaruh Program Sunset Policy Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Pribadi Di KPP Pratama Surakarta.

0 2 15

Pengaruh Motivasi dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Cicadas Bandung.

0 0 17

Pengaruh Pemberian NPWP oleh Pemberi Kerja terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 19

Peranan Sunset Policy terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 17

Pengaruh Kebijakan Sunset Policy terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung "X").

0 1 20

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA BANDUNG CICADAS

0 3 18