PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN INDUSTRI SANDAL DAN SEPATU DI WEDORO Oleh:.

PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN INDUSTRI
SANDAL DAN SEPATU DI WEDORO

USULAN PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Untuk Menyusun skripsi S-1 Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh:
ALAM ADRIAN PUTRANTO
0813010030/FE/AK

FAKULTAS EKONOMI
J URUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN INDUSTRI SANDAL
DAN SEPATU DI WEDORO
DisusunOleh :
Alam Adrian Putranto
0813010030/FE/EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awaTimur
Pada tanggal 13 J uni 2013
Pembimbing Utama

Tim Penguji

Ketua

Dra.Ec. Siti Sundari, MSi

Dr s.Ec. Muslimin, MSi
Sekretaris

Dra.Ec. Siti Sundari, MSi
Anggota

Dr s.Ec. Eko Riadi, MAks
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. H.R.Dhani Ichsanuddin Nur, SE.MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT pengatur
semesta alam, yang telah memberikan kesehatan, kesabaran, kekuatan serta melimpahkan
segala rahmat hidayah dan karuniaNya serta kesempatan pada penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengalaman Motivasi dan Mental
Kewirausahaan Terhadap Keber hasilan Industr i Sandal dan Sepatu di Wedoro”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
Dalam penyusunan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai
tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima
kasih yang mendalam kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto,MP selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak DR. Dhani Ichsanuddin Nur,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. RA Suwaidi,Msi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Progdi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Ibu Dra. Ec. Siti Sundari, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, waktu, dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Seluruh pengusaha industri kecil sandal dan sepatu di Wedoro yang telah membantu
peneliti dalam penyusunan sripsi ini..
7. Segenap Staf Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah membekali dengan ilmu-ilmu
pengetahuan yang sangat berguna dan berharga.
8. Kepada Keluargaku, aku mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya atas segala
doa, bimbingan, kesabaran, pengorbanan, dan kasih sayang yang tiada hentinya.
9. Serta pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pengerjaan skripsi ini yang namanamanya tidak saya sebutkan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas keikhlasan dan bantuan yang telah
diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
semua pihak.
Surabaya, 21 Mei 2013

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….....................

i

DAFTAR ISI……………………………………………………................

iii


DAFTAR TABEL DAN GAMBAR……………………………...............

vii

ABSTRAKSI………………………………………………………………..

viii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................

1

1.1. Latar Belakang ..............................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ......................................................


5

1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................

5

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................

6

TINJ AUAN PUSTAKA .......................................................

7

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................

7

2.2. Landasan Teori..............................................................


9

2.2.1. Keberhasilan Industri Kecil ..................................

9

2.2.1.1. Pengertian Keberhasilan ........................

9

2.2.1.2. Cara Mengukur Keberhasilan .................

9

2.2.1.3. Pengertian Industri Kecil ........................

11

2.2.2. Pengalaman ..........................................................


14

2.2.2.1. Pengertian Pengalaman...........................

14

2.2.2.2. Macam-macam pengalaman ..................

15

2.2.3. Motivasi ..............................................................

16

2.2.3.1. Definisi Motivasi ...................................

16

2.2.3.2. Dasar Pengembangan Motivasi ...............


18

2.2.3.3. Teori Motivasi ........................................

18

2.2.4. Mental Kewirausahaan ........................................

19

BAB II

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.1. Definisi Kewirausahaan ..........................

19


2.2.4.2. Mental Kewirausahaan ...........................

20

2.3. Kerangka Pikir ..............................................................

21

2.3.1. Pengaruh Pengalaman Terhadap Keberhasilan Industri
Kecil ........................................ ............................

21

2.3.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Keberhasilan
Industri Kecil ......................................................

21

2.3.3. Pengaruh Mental Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan
Industri Kecil ................ .......................................
2.4. Hipotesis
BAB III

22

...............................................................

23

METODE PENELITIAN ....................................................

25

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel .

25

3.1.1. Definisi Operasional.............................................

25

3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel ................................

26

3.2. Teknik Penentuan Sampel .............................................

27

3.2.1. Obyek Penelitian ..................................................

27

3.2.2. Populasi ...............................................................

27

3.2.3. Sampel ................................................................

27

3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................

28

3.3.1. Jenis Data ............................................................

28

3.3.2. Pengumpulan Data ...............................................

28

3.4. Metode Analisis ...........................................................

28

3.4.1. Teknik Analisis ...................................................

28

3.4.2. Uji Hipotesis ........................................................

32

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................

33

4.1. Hasil Penelitian Obyek Penelitian .................................

33

4.1.1. Gambaran Umum Penelitian ................................

33

4.1.2. Sejarah Singkat Perusahaan .................................

33

4.1.3. Lokasi Perusahaan................................................

35

4.1.4. Struktur Organisasi ..............................................

36

4.1.5. Tujuan Perusahaan...............................................

38

4.1.6. Proses Produksi ...................................................

40

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................

41

4.2.1. Pengalaman ..........................................................

41

4.2.2. Motivasi ...............................................................

42

4.2.3. Mental Kewirausahaan .........................................

43

4.2.4. Keberhasilan Industri Kecil ..................................

43

4.3. Hasil Analisis ...............................................................

44

4.4. Goodnes Of Fit Outer Model ........................................

45

4.4.1. Uji Convergent Validity.......................................

45

4.4.2. Uji Composite Reliability .....................................

50

4.4.3. Uji Discriminant Validity .....................................

50

4.5. Pengujian Hipotesis ......................................................

51

4.5.1. Goodnes Of Fit Inner Model ................................

51

4.5.2. Uji Inner Weight ..................................................

52

4.6. Pembahasan .....................................................................

53

4.6.1. Goodnes Of Fit Inner Model ................................

53

4.7. Keterbatasan Penelitian ...................................................

56

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

57

5.1. Kesimpulan ..................................................................

57

5.2. Saran

57

.......................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP KEBERHASILAN INDUSTRI SANDAL DAN SEPATU DI
WEDORO
Oleh:
Alam Adr ian Putranto
Abstr aksi
Pembangunan ekonomi telah membawa konsekuensi terjadinya pergeseran
struktur ekonomi yang bersifat agraris menjadi bersifat industri. Eksistensi industri kecil
mempunyai peran yang besar dalam pembangunan perekonomian dengan adanya
kebijakan pemberdayaan ekonomi rakyat. Usaha industri kecil merupakan lahan
kehidupan sebagian masyarakat karena menyediakan lapangan usaha, menyediakan
lapangan kerja dan mendatangkan pendapatan bagi masyrakat. Sektor ini mampu
menekan dan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat dan mampu menghidupkan
perekonomian desa. Industri kecil ini dapat menyerap tenaga kerja dan menambah
pendapatan masyarakat kelas bawah. Oleh sebab itu industri semacam ini perlu
dikembangkan dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Obyek penelitian adalah
industri kecil sandal dan sepatu di Wedoro.
Penelitian ini dilaksanakan secara Survei dengan menggunakan data primer dari
responden yang menjadi obyek penelitian. Variabel pada penelitian ini adalah
Pengalaman (X1), Motivasi (X2), Mental Kewirausahaan (X3) dan Keberhasilan Industri
Kecil sandal dan sepatu di Wedoro (Y). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengusaha kecil di Wedoro yang berjumlah 46 orang dengan menggunakan
metode probability sampling yaitu simple random sampling sedangkan teknik analisis
yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS).
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Mental
Kewirausahaan mempunyai kontribusi terhadap keberhasilan industri kecil sedangkan
pengalaman dan motivasi tidak memiliki kontribusi terhadap keberhasilan industri kecil.

Keyword :

Pengalaman, Motivasi, Mental Kewirausahaan, dan Keberhasilan
Industri Kecil

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi salah satunya ditandai dengan
semakin berkembangnya berbagai bidang usaha termasuk industri kecil dan
menengah. Indonesia sebagai negara berkembang, dituntut untuk bisa
mengadakan serta mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada serta mampu menjalankan roda perekonomian sehingga
bangsa Indonesia tidak tertinggal dari negara lain.
Masalah yang dihadapi adalah semakin cepatnya laju pertumbuhan
penduduk, akan tetapi penyediaan lapangan pekerjaan dari pemerintah maupun
swasta sangat terbatas. Masyarakat dituntut memiliki keahlian dan kemampuan
untuk bersaing dalam dunia kerja. Dampak dari keterbatasan tersebut adalah
semakin meningkatnya angka pengangguran, karena tidak mampu berkompetisi
dan sebagai akibat terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia.
Berdasarkan pernyataan diatas maka eksistensi industri kecil mempunyai
peran penting dalam pembangunan perekonomian dengan adanya kebijakan
pemberdayaan ekonomi rakyat. Untuk menumbuh kembangkan industri kecil
pemerintah memberikan bantuan berupa penambahan modal dengan cara
diberikannya fasilitas kredit investasi (KIK) dan (KCK) sedangkan dalam era
saat ini pemerintah memberikan kemudahan dalam mencairkan dana untuk
modal yaitu dengan dilaksanakannya program Usaha Kecil Menengah (UKM).
Program – program tersebut terbukti mampu menekan dan meningkatkan
derajat

kesejahteraan

masyarakat

dan

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

juga

mampu

menghidupkan

2
perekonomian desa maupun kota. Usaha kecil menengah dan industri kecil juga
terbukti mampu menyerap tenaga kerja dan menambah pendapatan masyarakat
kelas bawah. Oleh sebab itu industri semacam ini perlu dikembangkan dan
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994
tanggal 27 Juni 1994 , Pengertian Usaha Kecil Menengah didefinisikan sebagai
perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan usaha yang
mempunyai penjualan atau omzet per tahun setinggi - tingginya Rp 600.000.000
atau asset atau aktiva setinggi - tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan
bangunan yang ditempati) dan menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun
1998 , pengertian Usaha Kecil Menengah yaitu kegiatan ekonomi rakyat yang
berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang
tidak sehat. (http://kangheru.multiply.com/journal/item/47/Pengertian-UsahaKecil-Menengah-UKM-?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem)
Industri kecil dapat menjadikan lahan kehidupan sebagian masyarakat
karena menyediakan lapangan usaha, menyediakan lapangan kerja dan
mendatangkan pendapatan bagi masyarakat. Usaha ini juga dapat menimbulkan
dampak multiplier terhadap perekonomian lokal dan nasional.
Pengalaman yang lalu terutama dimasa krisis ekonomi tahun 1998,
Industri kecil ternyata tahan terhadap berbagai krisis, bahkan mampu menyerap
gejolak sosial dengan menyediakan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja.
Juga terbukti tidak terdapat industri kecil yang meninggalkan hutang besar yang
mengganggu dunia perbankan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3
Meskipun demikian industri kecil tidak terlepas dari masalah yang
dihadapi baik internal maupun eksternal. Masalah internal yang dihadapi antara
lain adanya kelemahan - kelemahan dibidang permodalan, teknologi,
manajemen, sumberdaya manusia, pemasaran dan sebagainya. Masalah
eksternal yang dihadapi antara lain adalah kelemahan – kelemahan dalam
bargaining position, daya saing dengan produk perusahaan besar serta produk
impor dan sebagainya.
Menurut Hafsah (2000 : 150) dalam Soedorowerdi (2008) UKM di
Indonesia

mengalami

permasalahan

internal

meliputi:

1.

Rendahnya

profesionalisme tenaga pengelola usaha kecil dalam aspek kewirausahaan,
manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, kualitas kontrol, karena
tingkat pendidikan pengusaha yang rendah; 2. Keterbatasan permodalan dan
kurangnya akses perbankan dan pasar, mengakibatkan lemah dalam struktur
kapitalnya; 3. Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang memadai.
Menurut Musa (2001) dalam Soedorowerdi (2008) menyatakan bahwa
konsep pengembangan UKM di Jawa Timur dalam problem diatas dapat
ditempuh melalui tiga pendekatan yaitu : 1. Pendekatan kultura, yang
mengasumsikan perlunya pemahaman setting budaya dimana UKM tumbuh dan
berkembang dalam rangka menumbuhkan inovasi dan memenuhi kebutuhan
pasar sehingga tumbuh daya kompetisi secara sehat untuk memajukan
usahanya; 2. Pendekatan struktural, yang diperlukan untuk mengatasi persoalan
struktural seperti permodalan, teknologi, manajemen dan organisasi, bahan
baku, perluasan pasar, dan kemampuan mengakses informasi global; 3.
Pendekatan jaringan yang diperlukan untuk memperbesar peluang bisnis dan
pasar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4
Salah satu industri kecil yang berkembang di Sidoarjo adalah industri
kerajinan sandal dan sepatu. Kerajinan sandal dan sepatu di Sidoarjo merupakan
alternatif produk yang banyak digemari konsumen kelas bawah dan menengah
karena harganya yang terjangkau dan variasi produk yang beraneka ragam. Oleh
sebab itu para pengusaha industri kecil kerajinan sandal dan sepatu di Sidoarjo
tetap menjaga image dan kualitas produknya agar tetap digemari oleh
konsumen, sehingga dapat meningkatkan usahanya disamping juga akan
menambah keuntungan dalam menjalakan usahanya.
Sekarang bukan rahasia lagi atau tepatnya telah diketahui bahwa krisis
global yang juga berdampak ke Indonesia memaksa banyak pengusaha gulung
tikar. Namun demikian industri kecil kerajinan kulit di Sidoarjo ini tetap tumbuh
dan tetap bertahan meskipun banyak mengalami hambatan - hambatan dalam
menjalankan usahanya.
Berdasarkan survei lapangan dan wawancara yang telah peneliti lakukan,
usaha sandal/sepatu Wedoro dari periode 2010-2012 rata - rata mengalami
penurunan produksi hal ini dikarenakan pesanan yang diterima semakin
berkurang sekitar 30% dari periode – periode sebelumnya sehingga banyak
pengusaha yang mengurangi jumlah karyawannya, namun pada hari besar
seperti idul fitri pemesanan produk meningkat sekitar 15% tetapi beberapa
pengusaha juga ada yang tetap konsisten dalam memproduksi barang bahkan
mengalami peningkatan.
Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan, pengusaha yang
mengalami penurunan dikarenakan semakin banyaknya pesaing dengan usaha
yang sama yang ada di kawasan Wedoro sedangkan yang tetap konsisten
dikarenakan pengusaha tersebut memiliki variasi, inovasi, dan kualitas produk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5
yang unggul dari pesaingnya sehingga dapat terus bersaing. Untuk dapat
bersaing diperlukan pengalaman, motivasi, dan mental kewirausahaan yang kuat
untuk mengembangkan usaha agar dapat mencapai keberhasilan usaha.
Sehubungan dengan adanya latar belakang permasalahan di atas, maka
peneliti tertartik untuk mengamati, mencermati pengalaman, motivasi, dan
mental kewirausahaan yang dimiliki para pelaku bisnis industri kecil di Wedoro,
yang

dituangkan

dalam

skripsi

PENGALAMAN, MOTIVASI

dengan

judul

:

“PENGARUH

DAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP KEBERHASILAN INDUSTRI SANDAL DAN SEPATU DI
WEDORO”.
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan
masalah dapat diterapkan sebagai berikut :
1. Apakah pengalaman pengusaha industri kecil berpengaruh terhadap
keberhasilan industri kecil ?
2. Apakah

motivasi pengusaha

industri kecil berpengaruh terhadap

keberhasilan industri kecil ?
3. Apakah mental kewirausahaan pengusaha industri kecil berpengaruh
terhadap keberhasilan industri kecil ?
1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh pengalaman pengusaha
industri kecil terhadap keberhasilan industri kecil ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6
2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh motivasi pengusaha
industri kecil terhadap keberhasilan industri kecil ?
3. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh mental kewirausahaan
pengusaha industri kecil terhadap keberhasilan industri kecil ?
1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Perusahaan
Untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada industri kecil
yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan atau
perubahan dalam upaya meningkatkan keberhasilan usaha.
2. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian
yang sama, sehingga hasil penelitian tersebut akan lebih sempurna.
3. Bagi Peneliti
Dapat dipakai sebagai tambahan pengetahuan yaitu dengan tujuan
langsung pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat
mengaplikasikan teori yang diperoleh serta untuk mengetahui sampai
seberapa jauh hubungan teori yang diterima dengan prakteknya.
4. Bagi UPN “Veteran” Jawa Timur
Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dengan
materi yang berhubungan dengan skripsi ini. Serta sebagai Dharma
Bhakti terhadap perguruan tinggi khususnya Fakultas Ekonomi UPN
“Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Novianti (2006) dengan judul “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi
Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan
Perusahaan

Kecil Di Sentra Industri Grosir Sepatu / Sandal Wedoro”.

Permasalahan yang diambil ialah dari faktor – faktor seperti proses belajar,
motivasi dan kepribadian manakah yang paling memiki peran signifikan
terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi. Kesimpulan penelitian
berdasarkan hasil uji F dengan menggunakan regresi linier berganda diperoleh
bahwa proses belajar, motivasi dan kepribadian mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan. Dan
hasil uji t dengan menggunakan regresi linier berganda diperoleh hasil dari
ketiga faktor proses belajar, motivasi dan kepribadian, proses belajarlah yang
mempunyai pengaruh paling kuat atau dominan terhadap persepsi manajer atas
informasi akuntansi keuangan.
Yanuarti (2008) dengan judul “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi
Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Keuangan Terhadap Keberhasilan
Perusahaan (Studi Kasus Industri Kecil Sandal di Wedoro)”. Permasalahan
yang diambil ialah apakah proses belajar, motivasi dan kepribadian secara
bersama berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi
akuntansi keuangan, dan persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi
keuangan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Kesimpulannya
diduga terhadapat pengaruh antara proses belajar, motivasi dan kepribadian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8
terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi keuangan terbukti
kebenarannya dan persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi keuangan
juga berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan juga terbukti kebenarannya.
Djunaedi (2006) dengan judul ”Pengaruh Pengalaman, Pendidikan,
Curahan waktu, dan Mental Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Industri
Kecil Krupuk Di Dusun Pojok Desa Bulusari Kediri”. Permasalahan yang
diambil ialah dari variabel pengalaman, pendidikan, curahan waktu, dan mental
kewirausahaan manakah yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap
Keberhasilan Industri kecil Krupuk di Dusun Pojok Bulusari-Kediri.
Kesimpulan penelitian dari analisis regresi berdasarkan curahan waktu (X3) dan
mental kewirausahaan (X4) yang berpengaruh secara signifikan terhadap
keuntungan hanya mental kewirausahaan (X4) untuk (α = 0,05). Sedangkan
pengalaman (X1), pendidikan (X2) dan curahan waktu (X3) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap keuntungan. Dan berdasarkan uji F secara bersama
sama keempat variabel yang dimaksudkan dalam analisis yaitu pengalaman,
pendidikan, curahan waktu, mental kewirausahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap keuntungan.
Dian Tri Prasetya (2012) dengan judul “Pengaruh Pengalaman,
Motivasi, Dan Mental Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Industri Kecil
Kerajinan Kulit Di Magetan". Permasalahan yang diambil ialah dari variabel
pengalaman, motivasi, dan mental kewirausahaan manakah yang memiliki
pengaruh signifikan dalam keberhasilan Industri Kecil Kerajinan Kulit di
Magetan. Kesimpulan yang diperoleh ialah bahwa variabel motivasi tidak
berpengaruh signifikan sedangkan Pengalaman dan Mental Kewirausahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap Keberhasilan Industri Kecil.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9
Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama – sama
menjadikan industri kecil sebagai tempat melaksanakan penelitian. Sedangkan
untuk perbedaannya yaitu tahun periode penelitian, dan lokasi objek penelitian.
2.2. Landasan Teori
Dalam bab ini disajikan beberapa teori atau konsep yang merupakan dasar
utama dari kerangka pikir dalam usaha pencarian cara ilmiah untuk pemecahan
masalah yang diajukan dalam penelitian.
2.2.1. Keberhasilan Industri Kecil
2.2.1.1. Pengertian Keberhasilan
Menurut Kiryanto (2001 : 204) dalam Novianti (2006) Keberhasilan
industri kecil ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu :
1. Segi ekonomi
Ditinjau dari adanya peningkatan kekayaan perusahaan diluar pinjaman
misalnya kenaikan laba, tambahan modal sendiri dan rasio -rasio yang
lain.
2. Sosial
Ditinjau dari adanya kelangsungan hidup perusahaan yang dikaitkan
dengan keberadaan karyawan di perusahaan.
2.2.1.2. Cara Mengukur Keberhasilan
Dalam mengukur suatu keberhasilan masing - masing bidang memiliki
tolak ukur yang berbeda - beda. Untuk mengukur keberhasilan dilihat dari
analisis kemampulabaan (profitabilitas) yang dibedakan berdasarkan pada
keputusan manajer yang diperlukan Guilton and G.W.Paul (1994) dalam
Djunaedi (2006), yaitu :
1. Untuk keputusan manajemen marjin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10
Ini adalah keputusan - keputusan mengenai biaya, biaya variabel serta
biaya pemasaran langsung yang dapat dikendalikan.
2. Untuk keputusan manajemen kekayaan (asset management)
Untuk ini diperlukan oleh manajer dalam rangka membuat keputusan keputusan mengenai jumlah investasi ruang (kekayaan dalam bentuk fisik)
dan persediaan (kekayaan dalam bentuk dana) yang sesuai untuk suatu
produk, lini produk atau departemen tertentu.
Sedangkan Aaker (1984) dalam Djunaedi (2006) berpendapat bahwa
untuk mengukur keberhasilan didasarkan pada pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan financial
Dalam pendekatan ini didasarkan pada profitabilitas dan penjualan. Salah
satu dasar pengukurannya yaitu, (Return On Asset, ROA = Profit : Asset).
2. Pendekatan long term business health
Pendekatan ini mengukur Keberhasilan didasarkan pada prospek long
term (jangka panjang) seperti :
a. Customer Satisfaction
b. Product and service quality
c. Brand/firm association
d. Relative Cost
e. New Product Activity
f. Manager Employer Capability And Performance
Pengukuran Keberhasilan berdasarkan pada pendekatan keuntungan,
yang dijadikan sebagai pengukur Keberhasilan. (Kotler, 1990) dalam
Djunaedi (2006).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11
2.2.1.3. Pengertian Industri Kecil
Pengertian industri kecil sampai saat ini belum dapat kesepakatan
dikalangan ahli maupun lembaga - lembaga yang terkait. Berdasarkan Surat
keputusan Menteri Perindustrian Nomor : 133/M/SK/8/1979 dalam Djunaedi
(2009), industri kecil dibagi menjadi empat golongan yaitu :
1. Industri kecil yang mempunyai kaitan dengan industri menengah dan
industri besar.
2. Industri yang berdiri sendiri yaitu industri langsung menghasilkan barangbarang untuk konsumen. Industri ini mempunyai kaitan dengan industri
lain.
3. Industri yang menghasilkan barang-barang seni.
4. Industri yang mempunyai pasaran lokal dan bersifat pedesaan.
Menurut Suryana (2006 : 119), di Indonesia sendiri belum ada batasan
dan kriteria yang

baku mengenai usaha kecil. Berbagai instansi

menggunakan batasan fokus permasalahan yang dituju. Dalam Undang undang No. 9/1995 pasal 5 tentang usaha kecil disebutkan beberapa kriteria
usaha kecil sebagai berikut :
a. Memiliki kekayaan paling bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah)
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah)
Sedangkan industri kecil menurut Suparyadi (2004) dalam Djunaedi
(2006) , yang termasuk dalam istilah usaha kecil dan sedang pengertiannya
secara definitive dari beberapa lembaga mendiskripsikan secara berbeda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12
yaitu menurut sudut pandang masing - masing. Sebagaimana tercantum di
dalam Tabel 2.1 :
Tabel 2.1 : Kriteria Usaha Kecil (Termasuk Industri Kecil) Menurut
Beberapa Institusi di Indonesia
Kriteria

No

1.

Jumlah Jumlah

Jumlah

Asset

Omset

Tenaga

(juta)

(juta)

Kerja(org)

Instansi/Institusi

Pemerintah

WNI dan berdiri
200

1.000

(UU No.9/1995)
2.

BPS

(Biro

Kepemilikan

sendiri
Pusat
-

-

5-19

-

Statistik)
3.

Dep. Perindustrian

600

-

-

-

4.

Dep. Koperasi & PPK

600

2.000

-

-

5.

Bank Indonesia (BI)
600

2.000

-

-

250

100

300

-

Kantor Dagang dan
6.

Industri

Sumber : Kuncoro (1997) dalam Djunaedi (2008).
Komisi untuk perkembangan ekonomi (Community for Economic
Development - CED), mengemukakan kriteria usaha kecil sebagai berikut:
1) Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik.
2) Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil.
3) Daerah operasional bersifat lokal.
4) Ukuran clan keseluruhan relatif kecil. (Suryana, 2006 : 120).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13
Disamping ciri - ciri diatas, usaha kecil memiliki keunggulan dan
kelemahan tersendiri. Menurut Djunaedi (2006) beberapa keunggulan dan
kelemahan industri kecil antara lain :
Keunggulan - Keunggulan Industri Kecil adalah :
a. Hubungan yang lebih pribadi dengan langganan, pensuplai dan
karyawan.
b. Hubungan interpersonal yang lebih erat.
c. Lebih efisien dalam berbagai hal.
d. Sumber inovasi, termasuk fleksibilitas dalam berbagai tindakan.
e. Faktor pengontrol bagi perusahaan besar cenderung mengembangkan
monopoli.
f. Kehidupan bermasyarakat yang lebih luas.
g. Produksi atau pengembangan pemimpin - pemimpin.
Kelemahan - Kelemahan Khusus Industri Kecil adalah :
a. Kurangnya kemampuan mengelola akibat kurangnya latihan dan
pengembangan.
b. Lemahnya daya financial, termasuk pajak yang "tidak wajar".
c. Posisi bersaing yang kurang kuat.
d. Kurangnya terkoordinasikan produksi dengan penjualan.
e. Sistem pencatatan kurang sempurna.
f. Teknik pemasaran yang kurang efektif.
g. Meningkatnya kompleksitas operasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14
2.2.2. Pengalaman
2.2.2.1. Pengertian Pengalaman
Pengalaman adalah segala kejadian yang dialami oleh seseorang yang
mampu meningkatkan kemampuanya. Pengalaman kerja diperoleh selama
bekerja dalam perusahaan dan dapat ditambahkan dengan pengalaman yang
diperoleh dari perusahaan lain dalam jenis pekerjaan yang serupa (Novianti :
2006).
Selain pengertian pengalaman diatas, pengalaman sendiri juga memiliki
pengertian sesuatu yang pernah kita alami, dijalani, dirasai, ditanggung sesuai
dengan kamus bahasa indonesia sehingga pengalaman sendiri dapat dijabarkan
lebih luas lagi menjadi sesuatu kejadian yang kita alami selama perjalanan hidup
kita yang mampu memberikan efek menjadikan kita pribadi yang lebih ulet
dalam menghadapi berbagai kejadian.
Orang yang terbuka terhadap pengalaman - pengalaman baru akan siap
untuk menanggapi segala peluang, tantangan, dan perubahan sosial. Orangorang yang terbuka terhadap ide - ide baru ini merupakan wirausaha yang
inovatif dan kreatif yang ditemukan dalam jiwa kewirausahaan (Suryana : 2006 :
50).
Dari pengertian pengalaman kerja diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pengalaman sangat penting bagi seseorang, sebab pengalaman sering dikatakan
orang sebagai guru yang baik. Dengan memiliki suatu pengalaman seseorang
akan memiliki wawasan luas, sehingga akan terbiasa untuk melaksanakan
pekerjaan tertentu sesuai dengan pengalaman yang telah dimilikinya dan ia juga
akan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya tanpa melalui

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15
bimbingan yang intensif dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
kerjanya, maka akan meningkatkan keuntungan.
Dengan pengalaman seseorang dapat belajar tentang sesuatu hal yang
bernilai sebagai modal dalam menjalani kehidupan, selain itu dengan
pengalaman yang dimiliki, dapat membantunya dalam memberikan kemahiran
dan ketrampilan baginya untuk berbuat sesuatu. (Saydam, 1996 : 225 dalam
Novianti, 2006)
Seorang karyawan yang telah mempunyai pengalaman kerja pada bidang
pekerjaan yang sedang ia kerjakan akan dapat dengan mudah menyelesaikan
semua pekerjaan tersebut. Pada dasarnya manusia yang berpengalaman akan
lebih dewasa dalam berpikir, bertindak dan lebih berhati-hati sehingga
kegagalan atau kesalahan yang pernah dialami tidak akan terulang atau terjadi
lagi.
2.2.2.2. Macam-macam Pengalaman
Pengalaman sebagai suatu hasil, yang meliputi tiga aspek, yaitu:
1. Pengalaman yang berupa pengetahuan
2. Pengalaman yang berupa keterampilan
3. Pengalaman yang berupa sikap atau nilai informasi, yaitu (Soemanto, 1992 :
22) dalam Novianti (2006) :
a. Pemaparan (eksposure)
b. Perhatian
c. Pemahaman
d. Penerimaan
e. Ingatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16
2.2.3. Motivasi
2.2.3.1. Definisi Motivasi
Kata motivasi berasal dari akar kata “motive” atau “motiwum” yang
berarti “a moving cause” yang berhubungan dengan “inner drive, impulse,
intension”. Kata “motive” atau “motif” ini bila berkembang menjadi
motivasi, artinya menjadi sedang digerakkan atau telah digerakkan oleh
sesuatu, dan apa yang menggerakkan itu terwujud dalam tindakan (Eviriyanti
: 2007).
Dilihat dari segi etika, motif didefinisikan sebagai pikiran-pikiran dan
perasaan - perasaan yang menjadi penyebab seseorang melakukan suatu
tindakan. Motivasi disini berarti dorongan yang menggerakkan serta
mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan apa yang
dikehendakinya, tertuju kepada tujuan yang diinginkannya (Eviriyanti ;
2007).
Dengan demikian, motivasi adalah kekuatan yang mendorong untuk
bertindak atau dorongan oleh kekuatan dari dalam ataupun dari luar (yang
dilakukan dengan mendorong atau menarik). Motivasi jelas datang dari
berbagai macam sumber. Motivasi dapat digerakkan oleh kebutuhan (yang
kompleks) seseorang, ataupun dorongan dari seorang motivator yang
memberi pengaruh motivasi kepada orang lain (Eviriyanti : 2007).
Atkinson menyebutkan, “Motivasi memberikan pengaruh langsung
tindakan yang terarah, penuh semangat dan menetap”(Djati : 1999).
Jones menyatakan, “Membuat suatu perilaku muncul, dipacu,
diteruskan, dihentikan, dan diikuti oleh reaksi - reaksi subyektif” (Djati :
1999).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17
Vroom menjelaskan sebagai “Suatu proses memilih alternatif kegiatan
yang disadari oleh manusia atau organisasi lainnya” (Djati : 1999).
Selanjutnya, Campbell dan Pritchard, “Motivasi bekerja dengan satu
perangkat variabel dengan satu perangkat variabel independen atau dependen
yang saling berhubungan, dan selanjutnya mengarahkan perilaku individu”
(Djati : 1999).
Koontz (1989 : 115), menyatakan : Motivasi adalah sebagai suatu
reaksi, yang diawali dengan adanya kebutuhan yang menimbulkan keinginan
atau upaya mencapai tujuan, yang selanjutnya menimbulkan tensi
(ketegangan) yaitu keinginan yang belum terpenuhi, yang kemudian
menyebabkan timbulnya tindakan yang mengarah pada tujuan dan akhirnya
memuaskan keinginan (Djati : 1999).
Werther and Davis (1985:399) menyatakan : Motivation is a person’s
drive to take on action because that person want to do so. If people are
pushed, they are merely reacting to pressure, They act because that feel that
they have to However if they are motivated, they make the positive choise to
do something because they see this act as meaningful to them. Theor actions,
for example, may satisfy some of their need. (Djati : 1999).
Dewey dan Thordike (108 : 449) telah menekankan pada segi motivasi
yang sama sekali diabaikan oleh kebanyakan psikolog, yakni kemungkinan.
Faktor kemungkinan untuk mencapai hasil ini penting sekali diperhatikan
dalam usaha memahami perbedaan motivasi di antara berbagai kelas dan
kasta dalam kalangan penduduk kita sendiri, dan antara mereka dengan
Negara - negara dan kebudayaan - kebudayaan yang kurang berkembang
(Abraham Maslow 1993:36).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18
2.2.3.2. Dasar Pengembangan Motivasi
Eviriyanti (2007) mengatakan seorang pemimpin yang bijak dapat
mengembangkan motivasi para karyawannya dengan dasar-dasar berikut ini :
1. Perlu ada sasaran (target) pencapaian kerja yang jelas bagi setiap individu
dalam setiap unit kerja.
2. Doronglah setiap orang untuk mencintai tugas dan dorong pula mereka
untuk mengembangkan keinginan kuat untuk mencapai sasaran (target)
kerja (sukses).
3. Jelaskanlah secara rinci dan terang manfaat pencapaian sasaran (target)
kerja untuk pribadi, kelompok dan organisasi, serta imbalan yang akan
diperoleh setiap individu yang bekerja dengan baik.
4. Doronglah / kembangkanlah sikap kebanggaan akan pekerjaan dan setiap
hasil (kesuksesan) yang dicapai dalam pelaksanaan kerja. Ajarilah setiap
karyawan untuk belajar bersyukur atas hasil kerja yang mereka capai.
5. Ciptakanlah kondisi, peluang dan keinginan untuk menyenangi serta
menikmati lingkungan kerja bagi setiap individu.
6. Ciptakan dan gerakanlah keinginan kuat dari setiap individu untuk
berorientasi kepada prestasi serta keberhasilan kerja.
2.2.3.3. Teori Motivasi
Teori hierarki yang dikembangkan oleh (Abraham Maslow, 1993: 39)
adalah bahwa manusia harus bisa memenuhi hubungannya agar bisa
berfungsi secara efektif. Sejumlah kebutuhan yang diidentifikasikan oleh
Maslow disusun menurut hierarki :
a.

Kebutuhan Fisiologi

b.

Kebutuhan akan keselamatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19
c.

Kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta

d.

Kebutuhan akan harga diri

e.

Kebutuhan akan perwujudan diri
Mc Gregor (1960) dalam Dian Tri (2012) mengembangkan Teori X

dan Y yang merupakan suatu konsep teori motivasi yang dalam
kenyataannya merupakan Rangkaian asumsi yang menggaris bawahi sikap
manajemen dan kepercayaan tentang perilaku karyawan.
Teori Hygiene, program pelibatan karyawan dapat memotivasi intrisik
karyawan dengan meningkatkan kesempatan untuk tumbuh bertanggung
jawab, dalam kerja itu sendiri. Biarkan karyawan berpartisipasi dalam
keputusan - keputusan yang mempengaruhi mereka seperti dalam
memecahkan masalah produktivitas dan kualitas, karena dapat meningkatkan
produktivitas karyawan, komitmen ketujuan kerja dan kepuasan kerja.
Soedorowedi (2008).
2.2.4. Mental Kewirausahaan
2.2.4.1. Definisi Kewirausahaan
Para wirausahawan adalah individu - individu yang berorientasi tinggi
yang berani mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.
Menurut Soemaharnidjaya (1980 : 5) dalam Soedorowerdi (2008),
wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya - upaya kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang (Opportunity) dan perbaikan hidup.
Menurut Steinfoff dan Burgess (1993 : 35) dalam Soedorowerdi
(2008), wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20
menanggung risiko keuangan, materi dan sumber daya manusia untuk
menciptakan usaha baru dan peluang usaha.
Menurut Drucker (1959) dalam Suryana (2006 : 2), kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Jadi kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolahan sumber daya dengan cara - cara
baru dan berbeda, seperti :
a. Pengembangan teknologi
b. Penemuan pengetahuan ilmiah
c. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
d. Menemukan cara - cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih
banyak

dengan sumber daya yang lebih efisien

2.2.4.2. Mental Kewirausahaan
Para wirausahawan adalah individu-individu berorientasi tinggi yang
berani mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Menurut Meredith
(1995) dalam Djunaedi (2006) profil wirausaha mempunyai ciri – ciri dan
sifat mental sebagai berikut : ciri – ciri dari wirausahawan adalah : percaya
diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambil Resiko, kepemimpinan,
keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Sedangkan sifat mental
kewirausahaan

yaitu

keyakinan,

ketidaktergantungan,

individualisme,

kebutuhan akan prestasi berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad
kerja keras mempunyai dorongan kuat enerjik dan inisiatif, kemampuan
mengambil resiko, suka tantangan bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21
bergaul dengan orang lain, menanggapi saran -saran dan kritik, inovatif, dan
kreatif.
Seorang wirausaha harus mempunyai sifat - sifat keberanian,
ketabahan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri. Secara lebih luas kewirausahaan merupakan mental
yang perlu menekankan aspek percaya diri, merubah kebiasaan meminta
menjadi memberi. Djunaedi (2006)
Berdasarkan berbagai pernyataan diatas maka dapat disimpulkan
mental kewirausahaan ialah sifat percaya diri, bertanggung jawab, berani
mengambil resiko/keputusan, kreatif dan inovatif, berorientasi masa depan.
2.3. Kerangka Pikir
2.3.1. Pengaruh Pengalaman Terhadap Keberhasilan Industri Kecil
Bouwman dan Bradley menyatakan Pengalaman didefinisikan sebagai
lamanya waktu dalam bekerja di bidangnya. Pengalaman ini seringkali
digunakan oleh peneliti - peneliti sebagai alternatif dalam pengukuran
keahlian seseorang. Karena pengalaman diasumsikan dengan sesuatu tugas
berulangkali. Dian Tri (2012)
Keberhasilan industri kecil diawali dengan adanya inovasi yang dipicu
oleh faktor pribadi, faktor lingkungan, dan faktor sosiologi. Pengalaman
merupakan bagian dari faktor pribadi yang mempengaruhi keberhasilan
seorang wirausahawan dalam menjalankan perusahaanya (Suryana, 2006 :
63).
2.3.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Keberhasilan Industri Kecil
Motivasi menurut Robbins (1996:198) dalam Soedorowerdi (2008)
adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22
tujuan orang, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu memenuhi
sesuatu kebutuhan individual.
Teori harapan dari Vroom (1991) dalam Soedorowerdi (2008)
mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya
yang tinggi meyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang
baik. Suatu penilaian yang baik akan mendorong orang untuk memberikan
ganjaran seperti bonus, kenaikan gaji atau suatu promosi yang akan
memuaskan tujuan - tujuan pribadi ia sebagai karyawan sehingga karyawan
tersebut akan terus termotivasi untuk bekerja lebih baik sehingga akan
menunjang keberhasilan suatu usaha . Dengan demikian motivasi akan
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.
2.3.3. Pengaruh Mental Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Industri Kecil
Industri kecil merupakan salah satu dunia wirausaha yang merupakan
tantangan bagi generasi muda. Hal ini karena jumlah pencari kerja yang lebih
besar

dari

penawaran

pekerjaan.

Resiko

untung

atau

rugi

serta

ketidakberhasilan usaha menyebabkan para pengusaha akan mundur dari
usahanya maka dari itu setiap pengusaha diharapkan memiliki modal mental
dalam menjalankan usahanya. Modal mental adalah kesiapan mental
berdasarkan Landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk
menghadapi risiko dan tantangan (Suryana, 2006 : 7)
Banyak contoh wirausahawan yang berhasil menciptakan pekerjaan
cukup dengan mempunyai mental kewirausahaan yaitu modal semangat
keberanian, pengabdian dan ketekunan. Mula - mula usaha yang dirintis
dengan modal kesanggupan, akhirnya bisa berkembang dan menjadi usaha

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23
yang berhasil. Oleh karena itu mental kewirausahaan memiliki pengaruh
penting dalam keberhasilan industri kecil.
Berdasakan teori - teori penelitian terdahulu seperti dijelaskan di atas,
maka dapat disusun alur pemikiran yang merupakan formulasi secara
sistematis antara konsep atau variabel penelitian dalam upaya pemecahan
masalah yang dapat disajikan dalam

sebuah diagram skema hubungan

berikut ini :
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

Pengalaman
(X1)

Motivasi
(X2)

Keberhasilan
Industri Kecil
(Y)

Mental
Kewirausahaan
(X3)

Menggunakan Uji PLS
2.4. Hipotesis
Sesuai dengan kerangka pikir di atas, maka peneliti menetapkan hipotesis
penelitiannya sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh pengalaman pengusaha industri kecil terhadap
keberhasilan industri kecil
H2 : Terdapat pengaruh motivasi pengusaha industri kecil terhadap keberhasilan
industri kecil

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24
H3 : Terdapat pengaruh mental kewirausahaan pengusaha industri kecil terhadap
keberhasilan industri kecil

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukur an Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variable atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
mengukur variable atau konstrak tersebut (Nazir, 2005 : 126)
Adapun definisi operasional dari masing – masing variabel tersebut,
yaitu sebagai berikut :
a. Pengalaman (X1)
Pengalaman adalah segala kejadian yang dialami oleh seseorang yang
mampu meningkatkan kemampuanya.
Selain pengertian pengalaman diatas, pengalaman sendiri juga
memiliki pengertian sesuatu yang pernah kita alami, dijalani, dirasai,
ditanggung sesuai dengan kamus bahasa indonesia sehingga pengalaman
sendiri dapat dijabarkan lebih luas lagi menjadi sesuatu kejadian yang kita
alami selama perjalanan hidup kita yang mampu memberikan efek
menjadikan kita pribadi yang lebih ulet dalam menghadapi berbagai
kejadian. Variabel ini diukur dengan indikator yang dikembangkan oleh
Dian Tri (2012) terdiri dari 6 pertanyaan.
b. Motivasi (X2)
Motivasi adalah kekuatan yang mendorong untuk bertindak atau
dorongan oleh kekuatan dari dalam ataupun dari luar (yang dilakukan dengan
mendorong atau menarik). Motivasi dapat digerakkan oleh kebutuhan (yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26
kompleks) seseorang, ataupun dorongan dari seorang motivator yang
memberi pengaruh motivasi kepada orang lain. Variabel ini diukur dengan
indikator yang dikembangkan oleh Dian Tri (2012) terdiri dari 8 pertanyaan.
c. Mental Kewirausahaan (X3)
Mental kewirausahaan yaitu sifat percaya diri, bertanggung jawab,
berani mengambil resiko/keputusan, kreatif dan inovatif, berorientasi masa
depan. Variabel ini diukur dengan indikator yang dikembangkan oleh Dian
Tri (2012) terdiri dari 6 pertanyaan.
d. Keberhasilan Industri Kecil (Y)
Pen