PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN KULIT DI MAGETAN.

PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN
INDUSTRI KECIL KERAJ INAN KULIT
DI MAGETAN

USULAN PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Untuk Menyusun skripsi S-1 Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh:

DIAN TRI PRASETYA
0713010134/FE.AK

FAKULTAS EKONOMI
J URUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”
J AWA TIMUR

2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN
INDUSTRI KECIL KERAJ INAN KULIT
DI MAGETAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Diajukan Oleh:

DIAN TRI PRASETYA
0713010134/FE.AK

FAKULTAS EKONOMI

J URUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL”VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN INDUSTRI KECIL
KERAJ INAN KULIT DI MAGETAN
Disusun Oleh :

DIAN TRI PRASETYA
0713010134/FE.AK
telah diper tahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

pada tanggal 14 Desember 2012

Pembimbing :
Pembimbing Utama :

Tim Penguji :
Ketua

Dra.Ec.Sari Andayani,M.Aks

Dr.Hero Priono,M.Si,Ak
Sekr etar is

Dra.Ec.Sari Andayani,M.Aks
Anggota

Rina Mustika,SE,MM

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr.H. Dhani Ichsanuddin Nur , MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI, DAN MENTAL
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN INDUSTRI KECIL
KERAJ INAN KULIT DI MAGETAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan Dalam
Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
Pr ogr am Studi Akuntansi

Oleh :
DIAN TRI PRASETYA
0713010134/FE/AK


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
”VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH PENGALAMAN, MOTIVASI DAN MENTAL
KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN
INDUSTRI KECIL KERAJ INAN KULIT
DI MAGETAN

Oleh :
Dian Tri Prasetya

ABSTRAK
Industri kecil yang berkembang di Magetan adalah industry kerajinan kulit
yang merupakan alternative produk yang banyak digemari konsumen kelas bawah

dan menengah karena harganya yang terjangkau dan variasi produk yang beraneka
ragam. Oleh sebab itu para pengusaha industry kecil kerajinan kulit di Magetan
tetap menjaga image dan kualitas produknya agar tetap digemari oleh konsumen,
sehingga dapat meningkatkan usahanya disamping juga akan menambah
keuntungan dalam menjalakan usahanya. Berdasarkan data yaitu adanya
penurunan jumlah produksi dari tahun 2006 – 2007 sebesar 10.600, yang
kemudian meningkat kembali pada tahun - tahun berikutnya, hal ini berarti
kemungkinan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi seperti pengalaman
kerja, motivasi kerja, dan mental kewirausahaan terhadap tingkat keberhasilan
industri kecil kerajinan kulit di Magetan.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan variable
bebas pengalaman kerja, motivasi kerja, dan mental kewirausahaan serta
keberhasilan industri kecil sebagai variable terikat. Sampel yang diambil sebanyak
44 pengusaha industry kecil kerajinan kulit di Magetan dengan teknik
pengambilan sampel simple random sampling, yang dilakukan dengan cara
pengundian.
Hasil yang diperoleh adalah variable yang terbukti berpengaruh terhadap
terhadap keberhasilan di Sentra Industri Kecil Kerajinan Kulit di Magetan adalah
pengalaman dan mental kewirausahaan, sedangkan motivasi tidak terbukti
berpengaruh terhadap keberhasilan di Sentra Industri Kecil KerajinanKulit di

Magetan.

Keywords : Pengalaman,
Motivasi,
KeberhasilanIndustri Kecil

i

Mental

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kewirausahaan

Dan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

pengatur semesta alam, yang telah memberikan kesehatan, kesabaran, kekuatan
serta melimpahkan segala rahmat hidayah dan karuniaNya serta kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengalaman
Motivasi dan Mental Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Industri Kecil
Kerajinan Kulit di Magetan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Dalam penyusunan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan
selesai tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto,MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak DR. Dhani Ichsanuddin Nur,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. RA Suwaidi,Msi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih,Msi selaku Ketua Progdi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Drs. Munari, MM selaku Dosen Wali yang selalu memberikan Arahan.


ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Ibu Drs. Ec. Sari Andayani,Maks selaku Dosen Pembimbing yang dengan
kerelaan dan kesabarannya telah membimbing dan memberi petunjuk-petunjuk
yang sangat berguna, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Seluruh pengusaha industry kecil kerajinan kulit di Magetan yang telah
membantu memberikan data-data yang diperlukan dalam penyusunan sripsi ini..
8. Segenap Staf Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah membekali dengan
ilmu-ilmu pengetahuan yang sangat berguna dan berharga.
9. Kepada ayahanda dan Ibunda, Kedua Kakaku serta Nanik Sri Wahyuni yang
tercinta, terima kasih telah memberikan doa dan semangat sehingga skripsi
akhirnya dapat terselesaikan.
10. Tak lupa sahabat, teman-teman kerja dan teman-teman seperjuangan yang selalu
mengingatkan dan memberikan semangat untuk menyelesikan skripsi.
11. Serta pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pengerjaan skripsi ini yang
nama-namanya tidak saya sebutkan.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas keikhlasan dan bantuan yang
telah diberikan kepada penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan semua pihak.
Surabaya, 10 September 2012

Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I

BAB II

BAB III

...................................................................
...................................................................
...................................................................
...................................................................
...................................................................
...................................................................

PENDAHULUAN .................................................................
1.1. Latar Belakang .............................................................
1.2. Perumusan Masalah ......................................................
1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................
2.1. Hasil PenelitianTerdahulu .............................................
2.2. Landasan Teori .............................................................
2.2.1. Pengalaman .........................................................
2.2.1.1. PengertianPengalaman ...........................
2.2.1.2. Macam-macam pengalaman ...................
2.2.1.3. Pengaruh Pengalaman Terhadap
Keberhasilan Industri Kecil ....................
2.2.2. Motivasi ..............................................................
2.2.2.1. Definisi Motivasi ...................................
2.2.2.2. Dasar Pengembangan Motivasi ..............
2.2.2.3. Teori Motivasi .......................................
2.2.2.4. Pengaruh Motivasi Terhadap Keberhasilan
Usaha Kecil ...........................................
2.2.3. Mental Kewirausahaan ........................................
2.2.3.1. Definisi Kewirausahaan .........................
2.2.3.2. Mental Kewirausahaan ...........................
2.2.3.3. Pengaruh Mental Kewirausahaan
Terhadap Keberhasilan Industri Kecil ....
2.2.4. Keberhasilan Industri Kecil .................................
2.2.4.1. Pengertian Keberhasilan.........................
2.2.4.2. Cara Mengukur Keberhasilan .................
2.2.4.3. Pengertian Industri Kecil........................
2.3. Kerangka Pikir ..............................................................
2.4. Hipotesis
..............................................................
METODE PENELITIAN ......................................................
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .............
3.1.1. Definisi Operasional ............................................
3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel................................
3.2. Teknik Penentuan Sampel.............................................
3.2.1. Obyek Penelitian .................................................

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i
ii
iv
vi
vii
viii
1
1
7
7
7
9
9
13
13
13
15
15
16
16
18
19
20
21
20
22
23
24
24
25
26
30
30
31
31
31
32
33
33

BAB IV

BAB V

3.2.2. Populasi ...............................................................
3.2.3. Sampel ................................................................
3.3. TeknikPengumpulan Data .............................................
3.3.1. Jenis Data ...........................................................
3.3.2. Sumber Data ........................................................
3.3.3. Pengumpulan Data...............................................
3.4. TeknikAnalisis Data ....................................................
3.4.1. Uji Validitas ........................................................
3.4.2. Uji Reliabilitas.....................................................
3.4.3. Uji Normalitas Data ............................................
3.4.4. Asumsi Klasik .....................................................
3.4.5. Teknik Analisis ...................................................
3.4.6. Uji Kecocokan Model Regresi Linier Berganda
(Uji F) .................................................................
3.4.7. Uji t .....................................................................
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................
4.1. Hasil Penelitian Obyek Penelitian .................................
4.1.1. Gambaran Umum Penelitian ................................
4.1.2. Sejarah Singkat Perusahaan .................................
4.1.3. Lokasi Perusahaan ............................................
4.1.4. Struktur Organisasi ............................................
4.1.5. Tujuan Perusahaan ............................................
4.1.6. Proses Produksi
............................................
4.1.7. Industri Kecil Dalam Penelitian ...........................
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................
4.2.1. Deskripsi Variabel Pengalaman ...........................
4.2.2. Deskripsi Variabel Motivasi ................................
4.2.3. Deskripsi Variabel Mental Kewirausahaan ..........
4.2.4. Deskripsi Variabel Keberhasilan Industri Kecil ...
4.3. Analisis Data
............................................
4.3.1. Uji Validitas
............................................
4.3.2. Uji Reliabilitas
............................................
4.3.3. Uji Normalitas
............................................
4.4. Uji Asumsi Klasik
............................................
4.4.1. Analisis Asumsi Klasik Heteroskedastisitas .........
4.4.2. Analisis Asumsi Klasik Multikolinearitas ............
4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis ..................................
4.5.1.Analisis Regresi Linier Berganda .........................
4.5.2. Pengujian Kecocokan Model (Uji F) ....................
4.5.3.Pengujian Secara Parsial (Uji t) ............................
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................
4.6.1. Implikasi Penelitian .............................................
4.6.2.Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu ..............
4.6.3.Keterbatasan Penelitian ........................................
KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................
5.1. Kesimpulan ..................................................................

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

33
34
35
35
35
36
37
37
37
38
38
41
42
43
44
44
44
44
46
47
49
50
51
54
54
55
55
56
57
57
61
62
63
63
64
64
64
66
67
68
68
72
73
74
74

5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

...................................................................

74

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jumlah Produksi Kerajinan Kulit di Magetan
Tahun 2006 –2011 ............................................................
Tabel 2.1 : Kriteria Usaha Kecil (Termasuk Industri Kecil) Menurut
Beberapa Institusi di Indonesia .........................................
Tabel 4.1 : Sampel Penelitian ..............................................................
Tabel 4.2 : Deskripsi Variabel Pengalaman .........................................
Tabel4.3 : Deskripsi Variabel Motivasi ..............................................
Tabel4.4 : Deskripsi Variabel Mental Kewirausahaan ........................
Tabel 4.5 : Deskripsi Variabel Keberhasilan Industri Kecil .................
Tabel 4.6 : Uji Validitas pada Variabel Pengalaman (X1) Ke-1 ...........
Tabel 4.7 : Uji Validitas pada Variabel Pengalaman (X1) Ke-2 ...........
Tabel 4.8 : Uji Validitas pada Variabel Motivasi (X2) Ke-1 ................
Tabel 4.9 : Uji Validitas pada Variabel Motivasi (X2) Ke-2 ................
Tabel 4.10 : Uji Validitas pada Variabel Mental Kewirausahaan (X3) ...
Tabel 4.11 : Uji Validitas pada Variabel Keberhasilan Industri Kecil (Y)
Ke-1
..............................................................
Tabel 4.12 : Uji Validitas pada Variabel Keberhasilan Industri Kecil (Y)
Ke-2
..............................................................
Tabel 4.13 : Hasil Uji Reliabilitas .........................................................
Tabel 4.14 : Hasil Uji Normalitas .........................................................
Tabel 4.15 : Hasil Dari Uji Rank Spearman ..........................................
Tabel 4.16 : Nilai VIF
..............................................................
Tabel 4.17 : Persamaan Regresi Linier Berganda ..................................
Tabel 4.18 : Hasil Uji F
..............................................................
Tabel 4.19 : Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ............................

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6
28
52
54
55
56
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
63
64
65
67
72

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 :Kerangka Konseptual...........................................................

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5

:
:
:
:
:

Lampiran 6

:

Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9

:
:
:

Kuesioner
Rekapitulasi Jawaban Responden
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pengalaman
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Mental
Kewirausahaan
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keberhasilan
Industri Kecil
Input Data
Output Uji Normalitas
Output Regresi Linier Berganda

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi salah satunya ditandai dengan
semakin berkembangnya segala bidang usaha termasuk industri kecil dan
menengah. Bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, dituntut
untuk

bisa

mengadakan

serta

mengantisipasi

perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi yang ada serta mampu menjalankan roda
perekonomian sehingga bangsa Indonesia tidak tertinggal dari negara lain.
Masalah yang dihadapi adalah semakin cepatnya laju pertumbuhan
penduduk, akan tetapi penyediaan lapangan pekerjaan dari pemerintah
maupun swasta sangat terbatas. Masyarakat dituntut memiliki keahlian dan
kemampuan untuk bersaing dalam dunia kerja. Dampak dari keterbatasan
tersebut adalah semakin meningkatnya angka pengangguran, karena tidak
mampu berkompetisi dan sebagai akibat terbatasnya lapangan pekerjaan
yang tersedia.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka eksistensi industri kecil
mempunyai peran yang besar dalam pembangunan perekonomian dengan
adanya kebijakan pemberdayaan ekonomi rakyat. Untuk menumbuh
kembangkan penambahan modal dengan diberikanya fasilitas kredit
investasi (KIK) dan (KCK) sedang dalam era reformasi ini pemerintah lagi -

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

lagi memberikan fasilitas kemudahan mencairkan bahan dana untuk modal
yaitu program Usaha Kecil Menengah (UKM).
Sektor ini mampu menekan dan meningkatkan derajat kesejahteraan
masyarakat dan mampu menghidupkan perekonomian desa maupun kota.
Usaha kecil menengah dan industri kecil ini mampu menyerap tenaga kerja
dan menambah pendapatan masyarakat kelas bawah. Oleh sebab itu industri
semacam ini perlu dikembangkan dan mendapatkan perhatian khusus dari
pemerintah.
Menurut Undang Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang pembinaan
usaha kecil, industri kecil di defisinikan sebagai ”usaha industri dengan nilai
investasi peralatan dan mesin sampai dengan Rp. 200 juta rupiah, tidak
termasuk nilai tanah dan bangunan” dan menurut instruksi Presiden Nomor
10 Tahun 1999, industri menengah didefisinikan sebagai ”usaha industri
dengan nilai investasi peralatan dan mesin antara Rp.200 juta sampai
dengan 10 milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan”. Sunarya (2006:87).
Industri kecil dapat menjadikan lahan kehidupan sebagian masyarakat
karena menyediakan lapangan usaha, menyediakan lapangan kerja dan
mendatangkan pendapatan bagi masyarakat. Usaha ini juga dapat
menimbulkan dampak multiplier terhadap perekonomian lokal dan nasional.
Pengalaman yang lalu terutama dimasa krisis ekonomi tahun 1998,
Industri kecil ternyata tahan terhadap berbagai krisis, bahkan mampu
menyerap gejolak sosial dengan menyediakan kesempatan berusaha dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

kesempatan kerja. Juga terbukti tidak terdapat industri kecil yang
meninggalkan hutang besar yang mengganggu dunia perbankan.
Meskipun demikian industri kecil tidak terlepas dari masalah yang
dihadapi baik internal maupun eksternal. Masalah internal yang dihadapi
antara lain adanya kelemahan - kelemahan dibidang permodalan, teknologi,
manajemen, sumberdaya manusia, pemasaran dan sebagainya. Masalah
eksternal yang dihadapi antara lain adalah kelemahan – kelemahan dalam
bargaining position, daya saing dengan produk perusahaan besar serta
produk impor dan sebagainya.
Menurut Hafsah (2000 : 150) dalam Soedorowerdi (2008) UKM di
Indonesia mengalami permasalahan internal meliputi: 1. Rendahnya
profesionalisme tenaga pengelolah usaha kecil, dalam aspek kewirausahaan,
manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, kualitas kontrol,
karena tingkat pendidikan pengusaha yang rendah; 2. Keterbatasan
permodalan dan kurangnya akses perbankan dan pasar, mengakibatkan
lemah dalam struktur kapitalnya; 3. Kemampuan pengusaha teknologi yang
masih kurang memadai.
Menurut Musa (2001) dalam Soedorowerdi (2008) menyatakan bahwa
konsep pengembangan UKM di Jawa Timur dalam problem diatas dapat
ditempuh melalui tiga pendekatan yaitu : 1. Pendekatan kultura, yang
mengasumsikan perlunya pemahaman setting budaya dimana UKM tumbuh
dan berkembang dalam rangka menumbuhkan inovasi dan memenuhi
kebutuhan pasar sehingga tumbuh daya kompetisi secara sehat untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

memajukan usahanya; 2. Pendekatan struktural, yang diperlukan untuk
mengatasi persoalan struktural seperti permodalan, teknologi, manajemen
dan organisasi, bahan baku, perluasan pasar, dan kemampuan mengakses
informasi global; 3. Pendekatan jaringan untuk memperbesar peluang bisnis
dan pasar.
Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

keberhasilan

usaha

kecil

diantaranya: tingkat pendidikan, kepribadian, motivasi, kualitas produk,
mental kewirausahaan, dan lain sebagainya. Faktor yang pertama adalah
pengalaman, maksudnya adalah bagaimana seorang wirausahawan dalam
mencapai keberhasilan usaha diperlukan pengalaman yang diukur dari
perjalanan waktu yang telah dialami oleh pengusaha bagi pelaksana usaha
selama jangka waktu tertentu dalam mengembangkan usahanya.
Faktor kedua adalah motivasi, yaitu kekuatan yang mendorong untuk
bertindak atau dorongan oleh kekuatan dari dalam ataupun dari luar.
Motivasi jelas datang dari berbagai macam sumber. Motivasi dapat
digerakan oleh kebutuhan seseorang, ataupun dorongan dari seorang
motivator yang telah memberi pengaruh motivasi kepada orang lain.
Motivasi sangat dibutuhkan seorang wirausahawan untuk mencapai
keberhasilan usaha karena dapat menciptakan suatu keinginan untuk bekerja
keras / giat, berprestasi dan sukses. Keinginan untuk bekerja keras,
berprestasi, dan sukses dapat didorong dengan memberikan tantangan
sugestif yang memberi motivasi untuk bertindak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Faktor ketiga adalah mental kewirausahaan, sebagai seorang
wirausahaan harus mempunyai sifat mental kewirausahaan, yaitu keyakinan,
ketidak tergantungan, individualisme, kebutuhan akan prestasi, berorientasi
laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan
kuat, enerjik dan inisiatif, kemampuan mengambil resiko, dan suka
tantangan.
Salah satu industri kecil yang berkembang di Magetan adalah industri
kerajinan kulit. Kerajinan kulit di Magetan merupakan alternatife produk
yang banyak digemari konsumen kelas bawah dan menengah karena
harganya yang terjangkau dan variasi produk yang beraneka ragam. Oleh
sebab itu para pengusaha industri kecil kerajinan kulit di Magetan tetap
menjaga image dan kualitas produknya agar tetap digemari oleh konsumen,
sehingga dapat meningkatkan usahanya disamping juga akan menambah
keuntungan dalam menjalakan usahanya.
Sekarang bukan rahasia lagi atau tepatnya telah diketahui bahwa krisis
global yang juga berdampak ke Indonesia memaksa banyak pengusaha
gulung tikar. Namun demikian industri kecil kerajinan kulit di Magetan ini
tetap tumbuh dan tetap bertahan meskipun banyak mengalami hambatan hambatan dalam menjalankan usahanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Tabel 1.1: Jumlah Produksi Kerajinan Kulit di Magetan
Tahun 2006 - 2011
Tahun

J umlahProduksi Per Unit

Peningkatan/Penurun
anProduksi

2006
255.600
2007
245.000
2008
262.000
2009
280.000
2010
300.700
2011
334.000
Sumber : DISPERINDAG Kota Magetan

-10.600
17.000
18.000
20.700
33.300

Dari tabel di atas menunjukan adanya penurunan jumlah produksi dari
tahun 2006 – 2007 sebesar 10.600, yang kemudian meningkat kembali pada
tahun - tahun berikutnya yaitu tahun 2007 – 2008 sebesar 17.000, tahun
2008 – 2009 sebesar 18.000, tahun 2009 – 2010 sebesar 20.700, tahun 2010
– 2011 sebesar 33.300. Kenaikan jumlah produksi industri kecil kerajinan
kulit di Magetan cukup stabil. Dimana jumlah produksi terendah di tahun
2007 sebesar 245.000 unit tetapi terjadi peningkatan yang cukup signifikan
di tahun - tahun berikutnya. Hal ini berarti kemungkinan adanya beberapa
faktor yang mempengaruhi seperti pengalaman kerja, motivasi kerja, dan
mental kewirausahaan terhadap tingkat keberhasilan industri kecil kerajinan
kulit di Magetan.
Sehubungan dengan adanya latar belakang permasalahan di atas, maka
peneliti mencoba untuk mengamati, mencermati pengalaman, motivasi,
mental kewirausahaan dan keberhasilan industri kecil, yang dituangkan
dalam

skripsi

MOTIVASI

dengan

DAN

judul

MENTAL

:

“PENGARUH

PENGALAMAN,

KEWIRAUSAHAAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TERHADAP

7

KEBERHASILAN INDUSTRI

KECIL KERAJ INAN KULIT DI

MAGETAN”

1.2. PerumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan
masalah dapat diterapkan sebagai berikut : “Apakah pengalaman, motivasi,
dan mental kewirausahaan berpengaruh terhadap Keberhasilan Industri
Kecil Kerajinan Kulit di Magetan ?”

1.3. TujuanPenelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan membuktikan secara
empiris pengaruh pengalaman, motivasi, dan mental kewirausahaan
terhadap keberhasilan Industri Kecil Kerajinan Kulit di Magetan.

1.4. ManfaatPenelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Perusahaan
Untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada industri kecil
yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan atau
perubahan dalam upaya meningkatkan keberhasilan usaha.
b. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian
yang sama, sehingga hasil penelitian tersebut akan lebih sempurna.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

c. Bagi Peneliti
Dapat dipakai sebagai tambahan pengetahuan yaitu dengan tujuan
langsung pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat
mengaplikasikan teori yang diperoleh serta untuk mengetahui sampai
seberapa jauh hubungan teori yang diterima dengan prakteknya.
d. Bagi UPN “Veteran” Jawa Timur
Dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dengan
materi yang berhubungan dengan skripsi ini. Serta sebagai Dharma
Bhakti terhadap perguruan tinggi khususnya Fakultas Ekonomi UPN
“Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Novianti (2006) dengan judul
“Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Manajer Atas Informasi
Akuntansi Keuangan Terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil Di Sentra
Industri Grosir Sepatu / Sandal Wedoro”. Bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor seperti proses belajar, motivasi dan kepribadian mempunyai
pengaruh secara signifikan persepsi manajer atas informasi akuntansi.
Pengujian hipotesis yang pertama menguji factor - faktor seperti proses
belajar, motivasi dan kepribadian mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi. Kedua menguji faktor
proses belajar, motivasi dan kepribadian yang mempunyai pengaruh paling
dominan. Dan yang ketiga pengaruh antara persepsi manajer atas informasi
akuntansi keuangan terhadap Keberhasilan Perusahaan Kecil di Sentra
Industri Grosir Sepatu / sandal Wedoro. Hasil penelitian berdasarkan hasil
uji F dengan menggunakan regresi linier berganda diperoleh bahwa proses
belajar, motivasi dan kepribadian mempunyai pengaruh secara simultan
terhadap persepsi manajer atas informasi akuntansi keuangan. Dan hasil uji t
dengan menggunakan regresi linier berganda diperoleh hasil dari ketiga
faktor proses belajar, motivasi dan kepribadian, proses belajarlah yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

mempunyai pengaruh paling kuat atau dominan terhadap persepsi manajer
atas informasi akuntansi keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yanuarti (2008)“Beberapa Faktor
Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Keuangan
Terhadap Keberhasilan Perusahaan (Studi Kasus Kecil Industri Sandal di
Wedoro”. Bertujuan untuk mengetahui apakah proses belajar, motivasi dan
kepribadian secara

bersama

berpengaruh positif terhadap persepsi

pengusaha kecil atas informasi akuntansi keuangan, dan persepsi pengusaha
kecil atas informasi akuntansi keuangan berpengaruh terhadap Keberhasilan
Perusahaan. Pengujian hipotesis yang pertama menguji adanya pengaruh
antara proses belajar, motivasi dan kepribadian terhadap persepsi pengusaha
kecil atas informasi akuntansi keuangan terbukti kebenarannya. Yang kedua
persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi keuangan berpengaruh
terhadap keberhasilan perusahaan terbukti kebenarannya. Kesimpulan
hipotesis pertama diduga terhadapat pengaruh antara proses belajar,
motivasi dan kepribadian terhadap persepsi pengusaha kecil atas informasi
akuntansi keuangan terbukti kebenarannya. Dan hipotesis Kedua yang
menyatakan persepsi pengusaha kecil atas informasi akuntansi keuangan
berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan terbukti kebenarannya.
Penelitian

yang

dilakukan

oleh

Wahyuni

(2009)“Pengaruh

Pengalaman, Motivasi, dan Mental Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan
Industri Kecil Sandal / Sepatu Wedoro”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui

pengaruh

variabel

pengalaman,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Motivasi

dan

mental

11

kewirausahaan terhadap keberhasilan industri kecil sandal / sepatu Wedoro.
Hipotesis pertama diduga pengalaman, motivasi dan mental kewirausahaan
bersama – sama berpengaruh dominan terhadap keberhasilan. Kedua diduga
terdapat pengaruh secara signifikan antara pengalaman, motivasi dan mental
kewirausahaan terhadap keberhasilan. Dari analisis regresi diperoleh
pengalaman, motivasi dan mental kewirausahaan secara bersama – sama
berpengaruh terhadap keberhasilan industri kecil sandal / sepatu Wedoro.
Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap keberhasilan industri
kecil sandal / sepatu Wedoro adalah pengalaman tidak terbukti kebenaranya.
Penelitian yang dilakukan oleh Chamdan Purnama (2010) “Motivasi
dan Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri
Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu di Jawa Timur)”. Penelitian ini
secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh
motivasi usaha yang meliputi motif (keinginan pengusaha untuk berusaha),
harapan (kesempatan yang diperoleh karena tercapainya tujuan usaha) dan
insentif (imbalan yang diperoleh karena menjalankan usaha) terhadap
kemampuan usaha pengusaha dan keberhasilan usaha industri kecil.
Hipotesis

menunjukan

bahwa

kemampuan

usaha

lebih

dominan

mempengaruhi keberhasilan usaha dibandingkan dengan motivasi usaha.
Kesimpulan pertama, dilihat dari kemampuan indikator dalam menjelaskan
variabel, varibel motivasi usaha dengan indikator motif (keinginan
pengusaha untuk berusaha), harapan (kesempatan yang diperoleh karena
tercapainya tujuan usaha) dan insentif (imbalan yang diperoleh karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

menjalankan usaha). Ketiga indikator tersebut secara bersama - sama
mampu menjelaskan variabel motivasi usaha dan dari ketiga indikator
tersebut yang paling mampu menjelaskan variabel usaha adalah harapan,
kemudian motif, dan yang paling akhir adalah insentif. Varibel kemampuan
usaha dengan indikator : pengetahuan (knowledge), sikap (attitude),
keterampilan (skill) dan kematangan emosional (emotional quetion).
Keempat indikator tersebut semuanya dapat di gunakan sebagai pengukur
dalam menjelaskan varibel kemampuan usaha dari keempat indikator
tersebut yang paling mampu menjelaskan variabel adalah sikap, kemudian
kecerdasan emosional, diikuti keterampilan dan yang paling akhir adalah
pengetahuan. Variabel keberhasilan usaha dengan indikator : efisiensi
produksi, perluasan produksi, profitabilitas dan kepercayaan publik. Dari
keempat indikator tersebut hanya dua indikator yang dapat di gunakan
sebagai pengukur dalam menjelaskan varibel keberhasilan usaha yaitu
efisiensi produksi dan perluasan produksi. Kedua indikator tersebut secara
bersama - sama mampu menjelaskan variabel dan dari kedua indikator
tersebut yang paling mampu menjelaskan variabel keberhasilan usaha
adalah efiensi produksi kemudian perluasan produksi. Kedua dilihat dari
hubungan

antara

variabel motivasi usaha, kemampuan usaha dan

keberhasilan usaha. Dari hasil pengujian ini menunjukkan bahwa motivasi
usaha dengan indikator motif, harapan dan insentif berpengaruh positif
terhadap kemampuan usaha dan keberhasilan usaha. Sedangkan kemampuan
usaha (melalui indikator pengetahuan, sikap, keterampilan dan kematangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

emosional) berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha industri kecil.
Dalam pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha variabel kemampuan
usaha

lebih

dominan

pengaruhnya

terhadap

keberhasilan

usaha

dibandingkan dengan motivasi usaha. Untuk itu perlu meningkatkan
keberhasilan usaha industri kecil melalui kemampuan usaha dengan lebih
mendahulukan meningkatkan sikap, kecerdasan emosional, keterampilan
dan pengetahuan para pengusah industri kecil dalam melakukan usahanya
dan juga motivasi usaha dengan lebih mendahulukan meningkatkan
harapan, motifasi dan insentif.

2.2. Landasan Teori
Dalam bab ini disajikan beberapa teori atau konsep yang merupakan
dasar utama dari kerangka pikir dalam usaha pencarian cara ilmiah untuk
pemecahan masalah yang diajukan dalam penelitian.

2.2.1. Pengalaman
2.2.1.1. Pengertian Pengalaman
Bouwman dan Bradley menyatakan Pengalaman didefinisikan
sebagai lamanya waktu dalam bekerja di bidangnya. Pengalaman ini
seringkali digunakan oleh peneliti - peneliti sebagai alternatif dalam
pengukuran keahlian seseorang. Karena pengalaman diasumsikan dengan
sesuatu tugas berulangkali (Wahyuni : 2009).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Orang yang terbuka terhadap pengalaman - pengalaman baru akan
siap untuk menanggapi segala peluang, tantangan, dan perubahan sosial.
Orang-orang yang terbuka terhadap ide - ide baru ini merupakan
wirausaha yang inovatif dan kreatif yang ditemukan dalam jiwa
kewirausahaan (Suryana : 2003 : 30).
Dari pengertian pengalaman kerja diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pengalaman sangat penting bagi seseorang, sebab pengalaman
sering dikatakan orang sebagai guru yang baik. Dengan memiliki suatu
pengalaman seseorang akan memiliki wawasan luas, sehingga akan
terbiasa

untuk

melaksanakan

pekerjaan

tertentu

sesuai

dengan

pengalaman yang telah dimilikinya dan ia juga akan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya tanpa melalui bimbingan
yang insentif dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
kerjanya, maka akan meningkatkan keuntungan.
Dengan pengalaman seseorang dapat belajar tentang sesuatu hal
yang bernilai sebagai modal dalam menjalani kehidupan selain itu
dengan

pengalaman

yang

dimiliki,

dapat

membantunya

dalam

memberikan kemahiran dan ketrampilan baginya untuk berbuat sesuatu
(Saydam, 1996 : 225) dalam Novianti (2006).
Seorang karyawan yang telah mempunyai pengalaman kerja pada
bidang pekerjaan yang sedang ia kerjakan akan dapat dengan mudah
menyelesaikan semua pekerjaan tersebut. Pada dasarnya manusia yang
berpengalaman akan lebih dewasa dalam berpikir, bertindak dan lebih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

berhati-hati sehingga kegagalan atau kesalahan yang pernah dialami tidak
akan terulang atau terjadi lagi.

2.2.1.2. Macam-macam Pengalaman
Pengalaman sebagai suatu hasil, yang meliputi tiga aspek, yaitu:
a. Pengalaman yang berupa pengetahuan
b. Pengalaman yang berupa keterampilan
c. Pengalaman yang berupa sikap atau nilai informasi, yaitu (Soemanto,
1992 : 22) dalam Novianti (2006) :
1. Pemaparan (eksposure)
2. Perhatian
3. Pemahaman
4. Penerimaan
5. Ingatan

2.2.1.3. Pengaruh Pengalaman Terhadap Keberhasilan Industri Kecil
Pengalaman adalah segala kejadian yang dialami oleh seseorang
yang mampu meningkatkan kemampuanya. Pengalaman kerja diperoleh
selama bekerja dalam perusahaan dan dapat ditambahkan dengan
pengalaman yang diperoleh dari perusahaan lain dalam jenis pekerjaan
yang serupa (Novianti : 2006).
Keberhasilan industri kecil diawali dengan adanya inovasi yang
dipicu oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Pengalaman merupakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

bagian dari faktor pribadi yang mempengaruhi keberhasilan seorang
wirausahawan dalam menjalankan perusahaanya (Suryana, 2003 : 47).
Pengalaman

akan

membentuk

karakteristik

dan

watak

kewirausahaan, yaitu : percaya diri dan optimis, berorientasi pada tugas
dan hasil,

berani mengambil resiko

dan menyukai tantangan,

kepemimpinan, keorsinalan dan berorientasi masa depan (Suryana, 2006
: 24).

2.2.2. Motivasi
2.2.2.1. Definisi Motivasi
Kata motivasi berasal dari akar kata “motive” atau “motiwum”
yang berarti “a moving cause” yang berhubungan dengan “inner drive,
impulse, intension”. Kata “motive” atau “motif” ini bila berkembang
menjadi motivasi, artinya menjadi sedang digerakkan atau telah
digerakkan oleh sesuatu, dan apa yang menggerakkan itu terwujud dalam
tindakan (Eviriyanti : 2007).
Dilihat dari segi etika, motivasi didefinisikan sebagai pikiranpikiran dan perasaan - perasaan yang menjadi penyebab seseorang
melakukan suatu tindakan. Motivasi disini berarti dorongan yang
menggerakkan serta mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu
yang berdasarkan apa yang dikehendakinya, tertuju kepada tujuan yang
diinginkannya (Eviriyanti ; 2007).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Dengan demikian, motivasi adalah kekuatan yang mendorong
untuk bertindak atau dorongan oleh kekuatan dari dalam ataupun dari
luar (yang dilakukan dengan mendorong atau menarik). Motivasi jelas
datang dari berbagai macam sumber. Motivasi dapat digerakkan oleh
kebutuhan (yang kompleks) seseorang, ataupun dorongan dari seorang
motivator yang memberi pengaruh motivasi kepada orang lain (Eviriyanti
: 2007).
Atkinson menyebutkan, “Motivasi memberikan pengaruh langsung
tindakan yang terarah, penuh semangat dan menetap”(Djati : 1999).
Jones menyatakan, “Membuat suatu perilaku muncul, dipacu, diteruskan,
dihentikan, dan diikuti oleh reaksi - reaksi subyektif” (Djati : 1999).
Vroom menjelaskan sebagai “Suatu proses memilih alternatif
kegiatan yang disadari oleh manusia atau organisasi lainnya” (Djati :
1999). Selanjutnya, Campbell dan Pritchard, “Motivasi bekerja dengan
satu perangkat variabel dengan satu perangkat variabel independen atau
dependen yang saling berhubungan, dan selanjutnya mengarahkan
perilaku individu” (Djati : 1999).
Koontz (1989 : 115), menyatakan : Motivasi adalah sebagai suatu
reaksi, yang diawali dengan adanya kebutuhan yang menimbulkan
keinginan atau upaya mencapai tujuan, yang selanjutnya menimbulkan
tensi (ketegangan) yaitu keinginan yang belum terpenuhi, yang kemudian
menyebabkan timbulnya tindakan yang mengarah pada tujuan dan
akhirnya memuaskan keinginan (Djati : 1999).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Werther and Davis (1985:399) menyatakan : Motivasi is a person’s
drive to take on action because that person want to do so. If people are
pushed, they are merely reacting to pressure, They act because that feel
that they have to However if they are motivated, they make the positive
choise to do something because they see this act as meaningful to them.
Theor actions, for example, may satisfy some of their need. (Djati :
1999).
Deweydan Thordike (108 : 49) telah menekankan pada segi
motivasi yang sama sekali diabaikan oleh kebanyakan psikolog, yakni
kemungkinan faktor kemungkinan untuk mencapai hasil ini penting
sekali diperhatikan dalam usaha memahami perbedaan motivasi di antara
berbagai kelas dan kasta dalam kalangan penduduk kita sendiri, dan
antara mereka dengan Negara - negara dan kebudayaan - kebudayaan
yang kurang berkembang Maslow (1984:36).

2.2.2.2. Dasar Pengembangan Motivasi
Eviriyanti (2007) mengatakan seorang pemimpin yang bijak dapat
mengembangkan motivasi para karyawannya dengan dasar-dasar berikut
ini :
1. Perlu ada sasaran (target) pencapaian kerja yang jelas bagi setiap
individu dalam setiap unit kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Doronglah setiap orang untuk mencintai tugas dan dorong pula
mereka untuk mengembangkan keinginan kuat untuk mencapai
sasaran (target) kerja (sukses).
3. Jelaskanlah secara rinci dan terang manfaat pencapaian sasaran
(target) kerja untuk pribadi, kelompok dan organisasi, serta imbalan
yang akan diperoleh setiap individu yang bekerja dengan baik.
4. Doronglah / kembangkanlah sikap kebanggaan akan pekerjaan dan
setiap hasil (kesuksesan) yang dicapai dalam pelaksanaan kerja.
Ajarilah setiap karyawan untuk belajar bersyukur atas hasil kerja yang
mereka capai.
5. Ciptakanlah kondisi, peluang dan keinginan untuk menyenangi serta
menikmati lingkungan kerja bagi setiap individu.
6. Ciptakan dan gerakanlah keinginan kuat dari setiap individu untuk
berorientasi kepada prestasi serta keberhasilan kerja.

2.2.2.3. Teori Motivasi
Teori hierarki yang dikembangkan oleh (Abraham Maslow, 984:
39) dalam Djati (1999) adalah bahwa manusia harus bisa memenuhi
hubungannya agar bisa berfungsi secara efektif. Sejumlah kebutuhan
yang diidentifikasikan oleh Maslow disusun menurut hierarki :

§ Kebutuhan Fisiologi
§ Kebutuhan akan keselamatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

§ Kebutuhan akan rasa memiliki dan rasa cinta
§ Kebutuhan akan harga diri
§ Kebutuhan akan perwujudan diri
Mc Gregor (1960) dalam Wahyuni (2009) mengembangkan Teori
X dan Y yang merupakan suatu konsep teori motivasi yang dalam
kenyataannya merupakan Rangkaian asumsi yang menggaris bawahi
sikap manajemen dan kepercayaan tentang perilaku karyawan.
Teori Hygiene, program pelibatan karyawan dapat memotivasi
intrisik karyawan dengan meningkatkan kesempatan untuk tumbuh
bertanggung jawab, dalam kerja itu sendiri. Biarkan karyawan
berpartisipasi dalam keputusan - keputusan yang mempengaruhi mereka.
Soedorowedi (2008).

2.2.2.4. Pengaruh Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha Kecil
Motivasi menurut Robbins (1996 : 198) dalam Soedorowerdi
(2008) adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
ke arah tujuan orang, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
memenuhi sesuatu kebutuhan individual.
Teori harapan dari Vroom (1991) dalam Soedorowerdi (2008)
mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat
upaya yang tinggi meyakini upaya akan menghantar ke suatu penilaian
kinerja yang baik. Suatu penilaian yang baik akan mendorong orang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

memberikan ganjaran seperti bonus, kenaikan gaji atau suatu promosi akan
memuaskan tujuan - tujuan pribadi ia sebagai karyawan. Dengan
demikian motivasi akan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.
Hasibuan (2000:85) dalam Chandam Purnama (2010) memberikan
pengertian motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang, agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala daya dan upaya untuk mencapai kepuasan.

2.2.3. Mental Kewirausahaan
2.2.3.1. Definisi Kewirausahaan
Para wirausahawan adalah individu - individu yang berorientasi
tinggi yang berani mengambil resiko dalam mengajar tujuannya. Menurut
Meidith (1995) dalam Wahyuni (2009) profil dari wirausaha mempunyai
cirri - ciri dan sifat mental sebagai berikut : cirri - ciri dari wirausahawan
adalah : percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambilan resiko,
kepemimpinan keorsinilan dan berorientasi ke masa depan.
Menurut Soemaharnidjaya (1980 : 5) dalam Soedorowerdi (2008),
wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya - upaya kreatif dan
inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya
untuk menemukan peluang (Opportunity) dan perbaikan hidup.
Menurut Steinfoff dan Burgess (1993 : 35) dalam Soedorowerdi
(2008), wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

berani menanggung risiko keuangan, materi dan sumber daya manusia
untuk menciptakan usaha baru dan peluang usaha.
Menurut Skinner (1992) dalam Anorogo (2004 : 40), wirausaha
merupakan seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk
mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan /
jasa berupa profit financial dan maupun non financial.
Menurut Drucker (1959) dalam Suryana (2006 : 2), kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Jadi kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolahan sumber daya dengan
cara - cara baru dan berbeda, seperti :
1. Pengembangan teknologi
2. Penemuan pengetahuan ilmiah
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Menemukan cara - cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih
banyak dengan sumber daya yang lebih efisien

2.2.3.2. Mental Kewirausahaan
Para wirausahawan adalah individu-individu berorientasi tinggi
yang berani mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Menurut
Meredith (1995) dalam Wahyuni (2009) profil wirausaha mempunyai
cirri - ciri dan sifat sebagai berikut : percaya diri, berorientasi tugas dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

hasil, pengambil Resiko, kepemimpinan keorsinilan, dan berorientasi ke
masa depan.
Sifat mental kewirausahaan yaitu keyakinan, ketidaktergantungan,
individualisme, kebutuhan akan prestasi berorientasi laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat enerjik dan
inisiatif, kemampuan mengambil resiko, suka tantangan bertingkah laku
sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran saran dan kritik, inovatif, dan kreatif, fleksibel, mempunyai banyak
sumber serta bisa dan pandangan ke depan. Geoffrey dan Meredith
(1995) dalam Wahyuni (2009).
Seorang wirausaha harus mempunyai sifat - sifat keberanian,
ketabahan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri. Secara lebih luas kewirausahaan merupakan mental
yang perlu menekankan aspek percaya diri. Wahyuni (2009)

2.2.3.3. Pengaruh Mental Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Industri
Kecil
Industri kecil kerajinan kulit merupakan salah satu dunia wirausaha
yang merupakan tantangan bagi generasi muda. Hal ini karena jumlah
pencari kerja yang lebih besar dari penawaran pekerjaan. Resiko untung
atau rugi serta ketidakberhasilan usaha menyebabkan para pengusaha
akan mundur dari usahanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan Landasan
agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko
dan tantangan (Suryana, 2006 : 7)
Banyak contoh wirausahawan yang berhasil menciptakan pekerjaan
cukup dengan mempunyai mental kewirausahaan yaitu modal semangat
keberanian, pengabdian dan ketekunan. Mula - mula usaha yang dirintis
dengan modal kesanggupan, akhirnya bisa berkembang dan menjadi
usaha yang berhasil