PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO “KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 16-22 Januari 2012 ).

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJ ALAH TEMPO
“KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK”
( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo
Edisi 16-22 J anuar i 2012 )

SKRIPSI

O leh :

BILA TYANTIA
0843010049

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN & PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL " VETERAN" J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJ ALAH TEMPO
“KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK”
( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo
Edisi 16-22 J anuari 2012 )
Disusun Oleh :

BILA TYANTIA
0843010049
Telah diseminarkan oleh Tim Penguji
Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
Pada Tanggal 14 Juni 2012
Menyetujui
Pembimbing Utama :

Tim Penguji :
1. Ketua

J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 36704 9500361


J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 36704 9500361
2. Sekretaris

Dr s. Saifudin Zuhr i, M.Si
NPT. 37006 9400351
3. Anggota

Dr s. Kusnar to, M.Si
NIP. 1950808011984021001
Mengetahui
Dekan

Dr a. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 19550718 198302 2001
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


ABSTRACT
BILA TYANTIA, TEMPO MAGAZINE COVER CARICATURE MEANING
“SHOCK ELECTRICAL PROJ ECT TENDER”. (Studies Semiotics About
Meaning Car ricature Tempo Magazine Cover Issue16 to 22 J anuary 2012).
The source of this research is based on the phenomenon of the issues raised by the
issue of the magazine due on 31 January 16 to 22 cases of procurement corruption
scandal to the people of middle power in a number of areas undertaken by Sutan
Bhatoegana. In this study perform or interpret meaning by identifying as a whole.
Caricature on the cover of the magazine due to be analyzed. so that ultimately can be
obtained from the interpretation of data concerning the caricature portrayal of "SHOCK
ELECTRICAL PROJECT TENDER" on the issue of Tempo Magazine Cover 16 to 22
January 2012.
Theory used in this study is semiotic theory of Charles S. Pierce. Pierce semiotic
theory argues that the mark is formed by the triangular relationship that is the sign
associated with the object yangdirujuknya. The relationship led to interpretan. Pierce
describes his model as follows: A sign is something that the member mean something to
someone. This study used a qualitative descriptive research method with semiotic
approach. The reason researchers used descriptive method kualtatif there are several
factors considered, the first qualitative descriptive method will be easier to adjust when in

fact double the research, both qualitative descriptive method presents a direct relationship
between the researcher with the object of research, these three descriptive qualitative
methods are more sensitive and can adjust themselves with a lot of influence on the
patterns of values encountered.
Descriptions of some of the conclusions as outlined above, the pure subjectivity
and only limited understanding of researchers, differences in viewpoints and opinions are
valid under Descriptive Qualitative Methods. As the methods that researchers use in
research caricature meaning "SHOCK ELECTRICAL PROJECT TENDER" The issue of
Tempo Magazine Cover 16 to 22 January 2012.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJ ALAH
TEMPO “KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK”
( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo
Edisi 16-22 Januar i 2012 )

Disusun Oleh :


BILA TYANTIA
0843010049

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,
Pembimbing Utama

J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 36704 9500361

Mengetahui
DEK AN

Dr a. Ec. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 19550718 198302 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
ii
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


ABSTRAK
BILA TYANTIA. PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJ ALAH
TEMPO “KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK” (Studi Semiotik
Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 16-22 J anuar i 2012 )
Sumber dari penelitian ini berdasarkan fenomena permasalahan yang
diangkat oleh majalah tempo edisi 31 16-22 Januari mengenai kasus skandal
korupsi pengadaan listrik untuk rakyat menengah kebawah di sejumlah daerah
yang dilakukan oleh Sutan Bhatoegana. Pada penelitian ini melakukan pemaknaan
atau menginterprestasikan dengan cara mengidentifikasi secara keseluruhan.
Karikatur pada cover majalah tempo akan dianalisa. sehingga akhirnya dapat
diperoleh hasil dari interprestasi data mengenai penggambaran karikatur
“KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK” pada Cover Majalah Tempo edisi
16-22 Januari 2012.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotic Charles S.
Pierce. Teori semiotic Pierce berpendapat bahwa tanda dibentuk melalui
hubungan segitiga yaitu tanda berhubungan dengan obyek yangdirujuknya.
Hubungan tersebut membuahkan interpretan. Peirce menjelaskan modelnya
sebagai berikut: Tanda adalah sesuatu yang member arti atas sesuatu bagi
seseorang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

dengan menggunakan pendekatan semiotik. Alasan peneliti menggunakan metode
deskriptif kualtatif terdapat beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama metode
deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan apabila dalam penelitian ini
kenyataannya ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara
langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, ketiga metode deskriptif
kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
Dari beberapa uraian kesimpulan seperti yang dijelaskan diatas tersebut,
murni hanya sebatas subjektifitas dan pemahaman peneliti, perbedaan sudut
pandang dan pendapat adalah sah menurut Metode Deskriptif Kualitatif. Seperti
metode yang peneliti gunakan dalam penelitian Pemaknaan Karikatur
“KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK” Pada Cover Majalah Tempo edisi
16-22 Januari 2012.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karuniaNya

kepada

KARIKATUR

penulis

sehingga

COVER

Skripsi

dengan

MAJ ALAH TEMPO

judul


PEMAKNAAN

“KESETRUM TENDER

PROYEK LISTRIK” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo
Edisi 16-22 J anuari 2012 ) dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Juwito, S.Sos, M.Si
selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan banyak waktunya untuk
memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi kepada penulis. Selain itu penulis
juga menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berpa moril, spiritual maupun
materiil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ec. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Sumardjijati, M.Si selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
4. Dosen-dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, terima kasih untuk segala
ilmunya.

5. Kedua Orang Tuaku dan Adik yang selalu memberikan dukungan pada
penyelesaian Skripsi ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
iv
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini akan ditemukan banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan
yang penulis miliki semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada
umumnya dan penulis pada khususnya.

Surabaya, 21 Mei 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
v
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
ABSTRAKSI ................................................................................................. ix
ABSTRACT ...................................................................................................

x

BAB I

PENDAHULUAN .........................................................................

1

1.1

Latar Belakang Masalah .........................................................

1

1.2

Perumusan Masalah .............................................................. 14

1.3

Tujuan Penelitian .................................................................. 14

1.4

Kegunaan Penelitian ............................................................. 14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 15
2.1

Landasan Teori ..................................................................... 15
2.1.1 Media Cetak ............................................................... 15
2.1.2 Majalah ...................................................................... 15
2.1.3 Majalah Sebagai Media Massa .................................. 16
2.1.4 Ilustrasi Cover ........................................................... 18
2.1.5 Karikatur dan Kartun ................................................. 20
2.1.6 Karikatur Dalam Media Massa ................................... 22
2.1.7 Fungsi dan tujuan Karikatur ...................................... 23
2.1.8 Karikatur Sebagai Kritik Sosial .................................. 24
2.1.9 Teknik Pembuatan Karikatur ...................................... 26
2.1.10 Rubrikasi ................................................................... 27
2.1.11 Komunikasi Politik ..................................................... 28
2.1.12 Relasi Politik Dengan Hukum .................................... 29
2.1.13 Pembicaraan Politik Sebagai Kegiatan Simbolik ........ 30
2.1.14 Pengertian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ............. 31

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.15 Konsep Fraksi Dalam DPR ........................................ 33
2.1.16 Pengertian Korupsi ..................................................... 34
2.1.17 Pemaknaan Listrik ...................................................... 37
2.1.18 Pemaknaan Warna ...................................................... 38
2.1.19 Pendekatan Semiotika ................................................ 39
2.1.20 Analisis Semiotik Charles S. Pierce ............................ 42
2.2

Kerangka Berpikir ................................................................. 45

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 47
3.1 Metode Penelitian .................................................................... 47
3.2 Kerangka Konseptual ............................................................... 48
3.2.1

Karikatur ...................................................................... 48

3.2.2

Korpus ......................................................................... 51

3.3 Unit Analisis ........................................................................... 52
3.3.1

Ikon (icon) ................................................................... 52

3.3.2

Indeks (index) ............................................................. 52

3.3.3

Simbol (symbol)........................................................... 53

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 54
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................ 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 57
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ......................................... 57
4.1.1

Pemaknaan

Terhadap

Karikatur

“KESETRUM

TENDER PROYEK LISTRIK” .................................... 57
4.1.2

Majalah Tempo ............................................................ 58

4.2 Penyajian Data ........................................................................ 62
4.3 Analisa

Pemaknaan

Karikatur

“KESETRUM

TENDER

PROYEK LISTRIK” ................................................................ 65
4.3.1

Ikon.............................................................................. 65

4.3.2

Indeks .......................................................................... 68

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.3

Simbol.......................................................................... 70

4.4 Analisis Pemaknaan Warna Pada Cover Majalah Tempo Yang
Berjudul “KESETRUM TENDER PROYEK
LISTRIK”........................................... ....................................... 73
4.4.1 Hitam............................................................................ 73
4.4.2 Putih ............................................................................. 74
4.5 Makna Keseluruhan Pada Karikatur “BAHASYIM SALABIM”
dalam Model Segitiga menurut Pierce ...................................... 75
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 78
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 78
5.2 Saran

................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan bermasyarakat kita selalu berkomunikasi untuk
menjalin sebuah hubungan. Karena dengan adanya komunikasi kita akan
mengetahui tentang sesuatu hal masing-masing antara satu dengan yang
lainnya. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui
media). Komunikasi merupakan dasar kehidupan manusia yang diutuhkan
dalam rangka bersosialisasi dengan sesamanya. Sebagai kebutuhan yang
paling dasar dan seiring dengan berkembangnya pengetahuan manusia,
maka proses komunikasi yang dilakukan manusia membutuhkan media
komunikasi yang mampu mendukung tercapainya proses tersebut.
Dari sudut pandang pengetahuan, manusia berkomunikasi karena
manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu memiliki hubungan
dengan orang lain, atau selalu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Para pakar komunikasi mengemukakan fungsi-fungsi yang berbeda-beda,
meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih di antara
berbagai pendapat tersebut. Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa
kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas
diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita, dan

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2
untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku
seperti yang kita inginkan. Namun menurut scheidel tujuan dasar kita
berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan
psikologis kita.
Media

adalah

alat

atau

sarana

yang

digunakan

untuk

menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Media atau
saluran komunikasi merupakan sesuatu yang digunakan sebagai alat
penyampaian atau pengiriman pesan, misalnya saja surat kabar, radio,
televise, majalah, ataupun telepon. Menurut William I. Gorden komunikasi
memiliki empat fungsi yakni fungsi komunikasi sebagai komunikasi
sosial, sebagai komunikasi ekspresif, sebagai komunikasi ritual, dan
komunikasi instrumental. Menurutnya, fungsi komunikasi tampaknya
tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsifungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi yang dominan. Media
Massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun
1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain
untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.
Untuk mencapai sasaran komunikasi dapat memilih salah satu
gabungan dari beberapa media, tergantung pada tujuan yang akan dicapai
serta pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan digunakan.
Diantara beberapa jenis media tersebut, media cetak seperti surat kabar
memiliki ciri khas dibandingkan dengan media massa lainnya. Dan yang
paling penting bukan hanya sifatnya yang merupakan media cetak, tetapi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3
khalayak yang diterpanya bersifat aktif, tidak pasif seperti jika mereka
diterpa media radio, televise, dan film.
Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi
media.

Masyarakat

dengan

tingkat

ekonomi

rendah

memiliki

ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi
daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka
yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki
lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya
langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi
yang mereka dapat dari media massa tertentu. Adapun fungsi dari media
massa itu sendiri dibagi menjadi lima, yakni :
1. Sebagai pelaku Media Informasi
Pers itu memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang
terjadi kepada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena
memerlukan informasi.
2. Fungsi Pendidikan
Pers itu sebagi sarana pendidikan massa (mass Education), pers
memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga
masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya.
3. Fungsi Hiburan
Pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi
berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.
Berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, tekateki silang, pojok, dan karikatur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4
4. Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi ini terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat
unsur-unsur sebagai berikut:
a. Sosial participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan)
b. Sosial responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap
rakyat)
c. Sosial support (dukungan rakyat terhadap pemerintah)
d. Sosial kontrol (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan
pemerintah)
5. Sebagai Lembaga Ekonomi
Pers adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers dapat
memamfaatkan keadaan di sekiktarnya sebagai nilai jual sehingga pers
sebagai lembaga sosial dapat memperoleh keuntungan maksimal dari
hasil produksinya untuk kelangsungan hidup lembaga pers itu sendiri.
Kehadiran media massa merupakan salah satu gejala yang
menandai

kehidupan

masayarakat

modern

dalam

menyampaikan

informasinya, media memiliki cara pengemasan yang variatif dan beragam
yang tentunya telah disesuaikan dengan segmentasi, konsumen, orientasi
interal dari media itu sendiri serta berbagai faktor-faktor kepentingan yang
lain. Media massa merupakan bidang kajian yang kompleks, media massa
bukan berarti hanya sutu variasi media yang menyajikan informasi kepada
khlayak saja akan tetapi juga menggunakan media massa dengan cara yang
beragam. Beberapa orang yang menggunakan media untuk mendapatkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5
informasi, ada juga yang menggunakan media untuk mendapatkan hiburan
atau

mengisi waku. Media cetak juga dapat digunakan untuk

mentransmisikan warisan sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya,
karena media cetak memiliki kemamuan membawa pesan yang spesifik
dengan penyajian data yang mendalam.
Majalah berbentuk seperti buku yang memiliki kualias permanent
sehingga dapat disimpan dalam jangka waku yang lama. Seiring dengan
perkembangan zaman, maja majalah kini telah mengalami banyak
kemajuan. Pada mulanya kehadiran majalah dalam bentuk cetakan
sederhana, dicetak diatas kertas dengan kualitas yang apa adanya. Maka
saat ini majalah hadir dalam bentuk dan sajian yang lebih bagus dan
menarik, serta dcetak dengan mnggunakan kualitas yang baik dan bermutu
tinggi. Macam-macam majalah yang beredar saat ini beraneka aga, seperti
majalah anak, remaja, dewasa, olahraga, laki-laki, perempuan, politik, dan
sebagainya. Semakin banyak jumlah majalah yang beredar dimasyarakat
secara otomatis akan membuat para pembacana menjadi semakin selektif
didalam memilih majalah sesuai dengan kebutuhan mereka untuk
mendapatkan informasi maupun hiburan. Majalah merupakan media yang
terbit secara berkala, yag didalamnya meliput berbagai macam artikel,
cerita, gambar serta iklan-iklan yang menarik. (Djuroto, 2002:32)
Majalah memiliki fungsi untuk menyebarkan informasi yang ada
disekitar lingkungan masyarakat, selain itu majalah memberikan hiburan
baik dalam bentuk tekstual atau visual. Kusmiati dalam bukunya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6
mengatakan bahwa visualisasi adalah cara atau sarana untuk membuat
sesuatu yang abstrak menjadi lebih jelas secara visual yang mampu
menarik emosi para pembacanya dan dapat menolong seseorang untuk
menganalisa, merencanakan, dan memutuskan suatu problema dengan
mengkhalayakannya pada kejadian yang sebenar-benarnya.
Media verbal merupakan media yang paling cepat untuk
menanamkan pemahaman bagi para pembacanya. Informasi bergambar
lebih disukai dibandingkan dengan informasi tertulis karena menatap
gambar jauh lebih mudah dan sederhana. Gambar berdiri sendiri, memiliki
subyek yang mudah dipahami dan merupakan “simbol” yang jelas dan
mudah dikenal. (Waluyanto, 2000:128)
Kita ketahui bahwa media cetak seperti majalah tidak hanya
berperan sebagai pencarian informasi yang utama dalam fungsinya, tetapi
juga mempunyai suatu karakteristik yang menarik. Assegaff dalam
bukunya yang berjudul jurnalistik masa kini (1991:11) mengemukakan
bahwa dari keseluruhan fungsi pers yaitu memberikan informasi hiburan
serta kontrol sosial. Fungsi pers sebagai kontrol sosial adalah yang
terpenting karena pada hakekatnya dianggap sebagai kekuatan keempat
yakni dalam menjalankan kontrol masyarakat terhadap pemerintahan baik
berupa dukungan maupun sebuah kritikan.
Kontrol sosial dapat dilakukan dengan beberapa cara baik eksplisit
maupun implicit. Secara eksplisit kontrol sosial ini dapat terlihat dari
penulisan tajuk rencana dalam menanggapi permasalahan-permasalahan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7
yang terjadi dan berkembang yang merupakan berita utama dari majalah
tersebut ataupun berita yang menjadi wacana publik pada saat itu. Secara
implicit kontrol sosial dapat dilakukan salah satunya dengan tampilan
karikatur. Keberadaan karikatur pada majalah bukan berarti hanya
melengkapi majalah tersebut melainkan dapat memberikan hiburan selain
memberikan berita-berita utama yang disajikan. Akan tetapi keberadaan
karikatur juga dapat memberikan informasi dan tambahan pengetahuan
pada masyarakat dan khalayak luas.
Karikatur sebagai wahana penyampaian kritik sosial seringkali kita
temui didalam berbagai media cetak, didalam media ini karikatur menjadi
pelengkap terhadap tajuk rencana, opini, serta artikel pilihan lainnya.
Keberadaanya biasanya disajikan sebagai selingan atau sebagai penyejuk
setelah para pembaca menikmati rubrik dan artikel yang lebih serius
dengan sederetan huruf yang cukup melelahkan mata dan pikiran
pembacanya. Sebenarnya pesan-pesan yang disampaikan dalam sebuah
karikatur sama seriusnya dengan pesan-pesan yang disampaikan lewat
berita dan artikel, namun pesan-pesan dalam karikatur lebih mudah
dimengerti karena sifatnya yang menghibur. Seringkali gambar karikatur
tersebut terkesan lucu sehingga kritikan yang disampaikan karikatur
tersebut tidak begitu dirasa melecehkan atau mempermalukan.
Kesengajaan dalam membentuk sebuah pesan menggunakan
bahasa simbol atau non verbal ini juga bukanlah tanpa maksud,
penggunaan bentuk non verbal dalam karikatur lebih diarahkan kepada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8
pengembangan interpretasi oleh pembaca secara kreatif, sebagai respon
terhadap apa yang diungkapkan melalui karikatur tersebut. Dengan kata
lain meskipun dalam suatu karya karikatur terdapat ide dan pandanganpandangan seseorang karikaturis, namun melalui suatu proses interpretasi
muatan makna yang terkandung didalamnya akan dapat berkembang
secara dinamis sehingga dapat menjadi lebih kaya dalam segi
pemaknaanya. Karikatur adalah karya pribadi, produk suatu keahlian
karikaturis baik dalam segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis,
psikologis, cara melobi, referensi, bacaan, maupun bagaimana dia memilih
tema atau issue yang tepat. (Effendi, 2003:140)
Dalam sebuah karikatur yang baik kita dapat menemukan
perpaduan dari unsur-unsur kecerdasan, ketajaman, dan ketepatan berpikir
secara kritis serta ekspresif melalui seni lukis dalam menanggapi
fenomena permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat luas
secara keseluruhan yang dikemas sehumoris mungkin. Dengan demikian
memahami karikatur juga perlu memiliki referensi-referensi sosial agar
mampu menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh karikaturisnya.
Tokoh, isi, maupun metode pengungkapan kritik yang dilukiskan secara
karikatural sangat bergantung pada issue besar yang berkembang yang
dijadikan headline, karena karikatur merukan tanggapan atau opini secara
subyektif terhadap suatu kejadian, tokoh, suatu persoalan, pemikiran, atau
pesan tertentu. Dari uraian diatas dapat dilihat karikatur merupakan salah
satu wujud lambang (simbol) atau bahasa visual yang keberadaanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9
dikelompokkan dalam kategori komunikasi non verbal dan dibedakan
dengan bahasa verbal yang berwujud lisan maupun tulisan. Karikatur
merupakan ungkapan ide dan pesan dari karikaturis kepada publik yang
dituju melalui simbol dengan berwujud gambar, tulisan, dan lainnya.
Peletakan karikatur juga dapat menjadi nilai plus tersendiri.
Headline dengan menggunakan karikatur pada bagian paling depan sebuah
majalah yaitu cover, dapat mempermudah konsumen untuk mengetahui
secara langsung, berita hangat apa yang sedang beredar di masyarakat saat
ini. Jangan pungkiri keberadaan kemasan cover dari majalah. Walaupun
banyak orang yang mengatakan “Jangan melihat atau menilai buku hanya
dari cover atau sampulnya”, namun kekuatan cover atau sampul sebagai
daya tarik dari sebuah cover juga tidak dapat dipungkiri. Cover merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah majalah dan memiliki
peranan penting karena pada saat akan membeli atau membaca majalah,
yang pertama kali kita lihat atau perhatikan adalah cover dan ilustrasi
gambarnya. Karena melalui ilustrasi gambarnya, seorang penulis dapat
menuangkan ide dan kreatifitasnya dari karya yang dihasilkan. Sehingga
cover majalah dibuat untuk membuat calon pembeli atau pembaca dalam
hal pemahaman pesan.
Gagasan menampilkan tokoh atau simbol yang realistis diharapkan
dapat membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah
dimengerti dibandingkan tulisan. Sebagai sarana komunikasi, gambar
merupakan pesan non verbal yang dapat menjelaskan serta memberikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10
penekanan tertentu pada isi pesan. Gambar dalam karikatur sangat
berpengaruh karena gambar lebih mudah diingat daripada kata-kata, paling
cepat pemahamannya, dan mudah dimengerti karena terkait dengan
maksud pesan yang terkandung dalam isi dan menampilkan tokoh yang
sudah dikenal. Gambar mempunyai kekuatan berupa fleksibilitas yang
tinggi untuk dapat menghadirkan bentuk atau perwujudan gambar menurut
kebutuhan informasi visual yang diperlukan. Simbol atau tanda pada
sebuah karikatur mempunyai makna yang dapat digali kandungan nilai
faktualnya, dengan kata lain bahasa simbol menciptakan situasi yang
simbolis pula dimana didalamnya terkandung makna dan maksud yang
harus diungkap.
Karikatur juga dapat menjadi kontrol sosial. Keberadaan karikatur
maupun gambar kartun dalam media massa cetak, khususnya pada majalah
tidak hanya melengkapi artikel tulisan-tulisan dimajalah saja, tetapi juga
memberikan informasi kepada masyarakat agar mereka tahu antara
tindakan-tindakan mana yang layak dan tidak layak untuk dilakukan.
Banyak kejadian yang dilaporkan dalam bentuk gambar (misalnya kartun)
yang lebih efektif dibanding dengan kata-kata, karena kartun mempunyai
kekuatan dan karakter Simbol pada gambar merupakan simbol yang
disertau maksud (signal). Simbol adalah sesuatu yang berdiri atau ada
untuk sesuatu yang lain, kebanyakan diantaranya tersembunyi atau tidak
jelas. Sebuah simbol dapat berdiri untuk institusi, ide, cara berpikir,
harapan, dan banyak hak lain. (Sobur, 2003:163)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11
Disimpulkan bahwa simbol atau tanda pada sebuah gambar
memiliki makna yang dapat digali, dengan kata lain bahasa simbolis
menciptakan situasi yang simbolis pula atau memiliki sesuatu yang harus
diungkap maksud dan artinya. Menurut Sobur (2003:140) kartun
merupakan sebuah produk keahlian dari seorang kartunis baik dalam segi
pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi, referensi
bacaan, maupun bagaimana dia memilih issue yang tepat.
Kartun juga merupakan tanggapan opini secara subyektif terhadap
suatu kejadian, tokoh, suatu soal, pemikiran, atau pesan tertentu karena itu
dapat mendeteksi tingkat intelektual yang membuat kartun dari sudut ini
serta bagaimana cara dia mengkritik secara langsung agar orang yang
dikritik tidak tersinggung. Kartun juga merupakan symbolic speech
(komunikasi tidak langsung) yang artinya adalah penyampaian pesan yang
terdapat dalam gambar kartun tidak dilakukan secara langsung melainkan
menggunakan bahasa simbol. Dengan kata lain makna yang terkandung
dalam gambar kartun tersebut merupakan makna yang terselubung. Simbol
pada gambar karikatur tersebut merupakan simbol yang disertai signal
(maksud) yang digunakan dengan sadar oleh sipengirim pesan dan mereka
yang menerima pesan tersebut. Kartun yang membawa kritik sosial
muncul disetiap penerbitan majalah adalah political cartoon (kartun
politik) atau editorial cartoon (kartun editorial) yang biasa digunakan
sebagai cover majalah maupun versi gambar humor dalam suatu majalah
atau surat kabar. Menurut Prof. Imam Buchori Zainudin, salah seorang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12
dosen FSRD ITB kartun adalah gambar yang dapat melukiskan adegan
mengenai perilaku manusia dengan berbagai kiprahnya dalam kehidupan
sosial, baik diungkapkan secara simbol atau representasional dengan caracara humor ataupun cara-cara satiris.
Alasan mengapa peneliti mengambil obyek penelitian karikatur
“KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK” pada cover majalah
TEMPO edisi 16-22 Januari 2012 karena cover majalah TEMPO edisi
tersebut mengulas tentang profil Sutan Bhatoegana yang merupakan
seorang Wakil Ketua Komisi Energi dan Fraksi Demokrat di DPR. Sutan
sendiri merupakan pembicara aktif dari fraksi Demokrat yang saat ini
sering kali dipergunjingkan dikalangan para politikus di Indonesia.
Karikatur dalam majalah TEMPO edisi 16-22 Januari 2012 tersebut
menggambarkan jari-jemari seorang Wakil Ketua Komisi Energi dan
Fraksi Demokrat di DPR yang sedang terkena sengatan aliran listrik.
Dengan tampilan mata yang membelalak dan senyum yang terkesan
seperti dibuat-buat Sutanpun tergambar dalam karikatur tersebut.
Karikatur yang dimuat dalam majalah TEMPO edisi 16-22 Januari
2012 ini menggambarkan seorang pria yang menyerupai wajah Sutan
Bhatoegana dengan kedua jari telunjuk yang mengarah ke sengatan listrik
berlambangkan ($) dollar dengan mata yang membelalak serta kedua alis
yang naik dan tatanan gigi yang tampak jelas.
Peneliti berusaha mengungkap makna yang terkandung pada
karikatur ini, tentang penggambaran seorang laki-laki yang menyerupai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13
Sutan Bhatoegana. Sutan merupakan Wakil Ketua Komisi Energi dan
Fraksi Demokrat di DPR. Sutan sendiri merupakan pembicara aktif dari
fraksi Demokrat yang saat ini sering kali dipergunjingkan dikalangan para
politikus di Indonesia.
TEMPO merupakan salah satu majalah yang mempunyai rubrik
khusus dalam menyajikan karikatur. Majalah yang terkenal dengan pesanpesannya yang sangat kritis ini lebih banyak menyajikan rubrik-rubrik dan
topic-topik dalam bidang sosial politik dalam setiap kali pemberitaannya.
Akibat kekritisannya tersebut majalah TEMPO juga pernah dibredel pada
tahun 1982 dan 1994 namun hal ini tidak membuat TEMPO terus
tenggelam. Dengan semangatnya untuk memperjuangkan kebebasan pers,
TEMPO berhasil bangkit dan memberitakan kembali sirkulasinya pada
tahun 1998 dan berhasil menjadi pemimpin untuk industry penerbitan
majalah di Indonesia serta diterbitkan dengan skala nasional atau beredar
di seluruh wilayah Indonesia. (www.tempointeractive.com).
Maka berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk
melakukan analisis yang bertujuan untuk melakukan sebuah studi
semiotika untuk mengetahui pemaknaan karikatur dalam cover majalah
TEMPO edisi 16-22 Januari 2012 yang berjudul “KESETRUM TENDER
PROYEK LISTRIK”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14
1.2

Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah bagaimana makna karikatur pada majalah TEMPO
edisi 16-22 Januari 2012 yang berjudul “KESETRUM TENDER PROYEK
LISTRIK” ?

1.3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna
karikatur pada majalah TEMPO “KESETRUM TENDER PROYEK
LISTRIK” edisi 16-22 J anuari 2012.

1.4

Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran pada ilmu komunikasi mengenai karikatur majalah TEMPO
“KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK” edisi 16-22 Januari
2012.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan penilaian
serta pertimbangan pada bidang karikatur khususnya pada karikaturis
agar semakin kreatif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teor i
2.1.1

Media Cetak
Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua yakni

media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak
maupun media massa elektronik merupakan media massa yang banyak
digunakan oleh masyarakat di berbagai lapisan sosial terutama di
masyarakat kota. Keberadaan media massa seperti halnya pers, radio,
televisi, film dan lain-lain. Tidak terlepas kaitannya dengan perubahanperubahan yang terjadi dalam masyarakat. Media massa dapat menjadi
jembatan yang menghubungkan anatara komunikastor dan komunikan
yang melintasi jarak, waktu, bahkan lapisan sosial dalam masyarakat.
(Sugiharti dalam Oermana, 2009:14)
Media cetak dalam hal ini adalah suatu bentuk media yang statis
yang mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran
dengan sejumlah kata, gambaran atau foto dalam tata warna dan halaman
putih. (Kasali, 1995 :99)

2.1.2

Majalah
Majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai

liputan jurnalistik, informasi yang patut diketahui oleh konsumen pembaca,
artikel, sastra, dan sebagainya yang menurut kala terbitnya dibedakan atas
15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

majalah bulanan, majalah tengah bulanan, majalah mingguan dan
sebagainya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Majalah lazimnya
berjilid, sampul depannya dapat berupa ilustrasi foto, gambar atau lukisan tetapi
dapat pula berisi daftar isi atau artikel utama serta kertas yang digunakan lebih
mewah dari surat kabar atau kertas glosi. Majalah sebagai salah satu bentuk dari
media massa yang sangat perlu diperhatikan keheterogenan pembaca yang
merupakan ciri dari komunikasi massa. Majalah adalah terbitan berkala yang
berita bacaannya ditujukan untuk umum dan ditulis oleh beberapa orang
dengan bahasa yang popular sehingga mudah dipahami oleh masyarakat.
Menurut Junaedhie (1991:54), dilihat dari isinya majalah dibagi menjadi
dua jenis, yaitu:
a. Majalah Umum
Majalah yang memuat karangan-karangan, pengetahuan umum,
komunikasi yang menghibur, gambar-gambar, olahraga, film dan
seni
b. Majalah Khusus
Majalah yang hanya memuat karangan-karangan mengenai bidangbidang khusus seperti majalah keluarga, politik dan ekonomi.

2.1.3

Majalah Sebagai Media Massa
Berbeda

dengan

surat

kabar,

majalah

telah

jauh

lebih

menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu.
Umumnya setiap majalah mempunyai pembaca jauh lebih sedikit dibanding

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

pembaca surat kabar, namun memiliki pasar yang mengelompok. Usia
majalah juga jauh lebih panjang dari surat kabar. Majalah memiliki
kedalaman isi yang jauh lebih panjang dari surat kabar yang banyak
menyajikan berita. Disamping itu, majalah menemani pembaca dengan
menyajikan cerita atas berbagai kejadian dengan tekanan unsur menghibur
atau mendidik. Jenis-jenis majalah itu sendiri dapat dibedakan atas dasar
frekuensi penerbitan dan khalayak pembaca. Sedangkan frekuensi
penerbitan di Indonesia pada umumnya terbit mingguan, bulanan, dua kali
sebulan, tiga kali sebulan, dan ada pula yang terbit triwulanan. Klasifikasi
majalah menurut khalayak pembaca umumnya dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu:
1.

Majalah Konsumen
Majalah konsumen adalah majalah yang diarahkan pada para
konsumen

yang

akan

langsung

membeli

barang-barang

konsumsinya. Majalah-majalah jenis ini dijual secara eceran,
langganan, dan di toko-toko buku.
2.

Majalah Bisnis
Majalah bisnis adalah majalah yang ditujukan untuk kepentingan
kalangan bisnis.

3. Majalah Per tanian
Majalah pertanian adalah majalah yang ditujukan kepada para
petani atau peminat dibidang pertanian dan perkebunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Pembaca majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen-segmen
demografis, misalnya, majalah anak-anak, remaja, pria, remaja wanita,
wanita dewasa atau editorial. Dari segi kebijakan editorial dapat dibedakan
antara Majalah Berita (Tempo, Editor), Majalah Umum (Intisari), Wanita
(Femina, Kartini), Bisnis (Swasembada, Warta Ekonomi) dan Special
Interest (ASRI) dan lain-lain. Majalah sebagai media massa tidak
melepaskan konsekuensinya sebagai alat yang ampuh untuk menyebarkan
informasi, edukasi dan budaya. Dari media itu kita bisa tahu mengenai apa
yang wajar atau disetujui, apa yang salah dan apa yang benar, apa yang
mesti diharapkan sebagai individu, kelompok atau bangsa lain.Majalah
memang di anggap sebagai media massa, meskipun demikian masih
tercatat ada ratusan majalah khusus (special interest magazine), yang
masin-masing ditujukan untuk khalayak yang memiliki perhatian dan gaya
hidup khusus (Shimp, 2003:517).

2.1.4

Ilustr asi Cover
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian ilustrasi

adalah gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi suatu
buku, majalah, karangan dan dapat pula berupa gambar, desain atau
diagram penghias halaman cover. Sesuai dengan pengertian tersebut maka
ilustrasi cover adalah sebuah gambar atau lukisan dan tulisan-tulisan yang
dipergunakan untuk menghiasi sebuah majalah, sekaligus sebagai media
untuk memperjelas pandangan dan penilaian dari pihak tim kreatif suatu
majalah akan suatu fenomena kehidupan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Dengan adanya ilustrasi berupa gambar pada cover, khalayak atau
pembaca diharapkan tertarik dan tergugah untuk mengetahui pesan, sesuai
dengan yang diharapkan melalui ilustrasi, khalayak dapat lebih mudah
mendapatkan pemahaman serta lebih kaya lagi terhadap ide-ide yang
terdapat pada isi majalah tersebut. Gambar adalah lambang lain yang
digunakan dalam berkomunikasi non verbal, gambar dapat digunakan
untuk menyatakan suatu pikiran atau perasaan. Gambar merupakan salah
satu wujud lambing atau bahasa visual yang didalamnya terkandung
stuktur rupa seperti

garis,

warna dan komposisi. Keberadaannya

dikelompokkan dalam kategori bahasa komunikasi non verbal, ia
dibedakan dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau ucapan.
Gambar banyak dimanfaatkan sebagai lambang visual pesan guna
mengefektifkan komunikasi.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka ilustrasi cover sangat
berperan dalam mengefektifkan komunikasi, karena ilustrasi merupakan
sebuah proses komunikasi dimana terdapat informasi atau pesan yang
sengaja digunakan oleh komunikator (illustrator) untuk disampaikan atau
ditransmisikan kepada komunikan (khalayak atau pembaca) dengan
menggunakan bahasa. Namun secara Etimologikata Ilustrasi (illustration)
berasal dari bahasa Latin, Illustrare yang artinya menjelaskan atau
menerangkan sesuatu, yakni cerita atau artikel dengan gambar.
Keefektifan sebuahilustrasi dalam penyampaian suatu pesan terhadap
pembaca, harus memenuhi beberapakriteria sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

1. Mempunyai daya tarik
2. Jelas
3. Sederhana
4. Mudah dimengerti
5. Representatif (mewakili isi cerita yang terkandung pada gambar)
Seni ilustrasi dapat diklasifikasikan ke dalam lima bagian, yakni
ilustrasi cerita, ilustrasi artikel, ilustrasi sampul, karikatur dan vignet (Tim
MGMP,1996: 27-29). Ilustrasi cover: Ilustrasi yang dapat kita jumpai
dalam sampul berbagai media penerbitan, yakni buku, komik, jurnal
ilmiah maupun majalah. Ilustrasi sampul menyajikan gambar yang
merepresentasikan

isi yang terkandung

dalam buku,

komik,

jurnal

ilmiah maupun majalah. (http://www.scribd.com/doc/28681139/KartunDan-Seni-Ilustrasi)

2.1.5

Karikatur dan Kar tun
Karikatur adalah deformasi berlebihan atas wajah seseorang,

biasanya orang terkenal dengan “mempercantiknya” dengan menggunakan
penggambaran ciri khas lahiriahnya untuk tujuan mengejek. (Sudarta,
1987:138). Senada dengan Sudarta, Pramono berpendapat bahwa sebetulnya
karikatur adalah bagian dari kartun opini. Tetapi kemudian menjadi salah
kaprah. Karikatur yang sudah diberi beban pesan, kritik, dan sebagainya
berarti telah menjadi kartun opini. Dengan kata lain, kartun yang membawa
pesan kritik sosial, yang muncul di setiap penerbitan majalah adalah
political cartoon atau aditorial cartoon, yakni versi lain dari editorial, atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

tajuk rencana dalam versi gambar humor. Inilah yang disebut sebagai
karikatur. (Sudarta, 1987:139)
Dalam Encyclopedia of The Art dijelaskan, karikatur merupakan
representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara melebih-lebihkan
sehingga melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai sarana
kritik sosial dan politik. (Sumandiria, 2005:8). Karikatur adalah produk
suatu keahlian seseorang karikaturis, baik dari segi pengetahuan, intelektual,
teknik melukis, psikologis, cara melobi, refrensi, bacaan, maupun
bagaimana dia memilih topik isu yang tepat. Karikatur adalah bagian dari
opini penerbit yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar khusus.
Semula karikatur ini hanya merupakan selingan atau ilustrasi belaka.
Namun pada perkembangan selanjutnya, karikatur dijadikan sarana untuk
menyampaikan

kritik

yang

sehat.

Dikatakan

kritik

sehat

karena

penyampaiannya dilakukan dengan gambar-gambar lucu dan menarik.
Sedangkan kartun sendiri merupakan seorang kartunis, baik dari
segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi,
referensi bacaan, maupun bagaimana dia memilih isu yang tepat.kartun
merupakan tanggapan opini secara subyektif terhadap suatu kejadian, tokoh,
suatu soal, pemikiran atau pesan tertentu. Karena itu bisa mendeteksi tingkat
intelektual yang membuat kartun dari sudut ini. Juga cara dia mengkritik
yang secara langsung membuat orang yang dikritik justru tersenyum (Sobur,
2003:140)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.1.6

Karikatur dalam Media Massa
Komunikasi massa secara umum diartikan sebagai komunikasi

yang dilakukan melalui media massa seperti majalah, surat kabar, radio,
televisi dan lain sebagainya. Komunikasi massa merupakan komunikasi
dimana penyampaian pesan kepada sejumlah orang dilakukan melalui media
massa. Baik kartun maupun karikatur di Indonesia belakangan ini sudah bisa
menjadi karya seni yang menyimpan gema panjang, sarat oleh pesan dan
estetika, disamping kadar humornya.
Karikatur penuh dengan perlambangan-perlambangan yang layak
akan makna, oleh karena itu karikatur merupakan ekspresi dari situasi yang
menonjol di dalam masyarakat. Setajam atau sekeras apapun kritik yang
disampaikan sebuah gambar karikatur, tidak akan menyebabkan terjadinya
evolusi. Dengan kata lain, karikatur dapat mengetengahkan suatu
permasalahan yang sedang hangat di permukaan. Gambar lelucon yang
membawa pesan kritik sosial sebagaimana di setiap ruang opini surat
kabarbiasanya disebut karikatur. Sedangkan gambar lelucon yang muncul di
media massa yanghanya berisikan humor semata tanpa membawa beban
kritik sosial apapun biasanya disebut kartun.
Menurut Anderson dalam memahami studi komunikasi politik di
Indonesia akan lebih mudah di analisa mengenai konsep politik Indonesia
dengan membedakan dalam dua konsep, yaitu dengan direct speech
(komunikasi langsung) dan symbolic speech (komunikasi tidak langsung).
Komunikasi langsung merupakan konsepsi politik yang analisanya dipahami

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

sejauh penelitian tersebut ditinjau dari komunikasi yang bersifat langsung,
seperti humor, gossip, diskusi, argument, intrik, dan lain-lain. Sedangkan
komunikasi tidak langsung, tidak dapat secara langsung dipahami maupun
diteliti seperti patung, monument dan simbol-simbol lainnya. (Bintoro
dalam marliani, 2004:49).
Peran karikatur yang tertulis seperti yang telah diuraikan diatas
merupakan alasan utama dijadikan karikatur sebagai objek studi ini. Selain
karena karikatur merupakan suatu penyampaian pesan lewat kritik yang
sehat dan juga suatu keahlian seseorang karikaturis adalah bagaimana dia
memilih topik-topik isu yang tepat dan masih kontroversi.

2.1.7

Fungsi dan Tujuan Karikatur
Meski terlihat sederhana, sebenarnya karikatur memiliki fungsi

yang cukup banyak. Ketika membaca Koran ataupun majalah terutama pada
edisi-edisi tertentu selain artikel, pemuatan gambar jenis ini juga memiliki
daya tarik tersendiri. Bahkan karikatur itu sendiri dapat menjadi ciri khas
dari media tersebut. Dan selain di majalah atau Koran lukisan yang
mengandung pesan tertentu ini juga sering muncul di media lain. Adapun
fungsi dan tujuan karikatur ini antara lain adalah :
1. Sebagai hiburan
Ketika membaca artikel pada suatu majalah atau Koran, orang sering
merasa bosan dan jenuh. Untuk menghilangkan rasa yang tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

nyaman tersebut mereka selalu melihat karikatur yang ada untuk dapat
menyegarkan pikirannya kembali.
2. Sebagai penyalur hobi
Hal ini sering dilakukan terutama oleh orang yang gemar dengan
kegiatan melukis. Karena membuat karikatur dirasa juga tidak berbeda
jauh dengan melukis atau membuat gambar. Dapat dikatakan
perbedaan lukisan dengan karikatur sangat minim sekali.
3. Sebagai kritik

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO “KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK”( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 16-22 Januari 2012 ).

0 3 91

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Tempo “Kesaksian Menjerat Miranda” Edisi 30 Januari-5 Februari 2012).

0 0 92

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA COVER MAJALAH TEMPO (Studi Semiotika Pemaknaan Karikatur Cover Majalah Tempo “Kesaksian Menjerat Miranda” Edisi 30 Januari-5 Februari 2012).

0 2 92

PEMAKNAAN KARIKATUR MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur pada cover majalah Tempo edisi 11-17 Juli 2011).

2 2 80

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 ).

0 1 95

Pemaknaan karikatur “Artalyta Suryani” Pada Cover Majalah Tempo (Studi semiotik Terhadap Cover Majalah Tempo Edisi Januari 2010). SKRIPSI.

2 9 79

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO YANG BERJUDUL “BAHASYIM SALABIM” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 31 Januari – 6 Februari 2011 )

0 0 16

PEMAKNAAN KARIKATUR MAJALAH TEMPO (Studi Semiotik Terhadap Pemaknaan Karikatur pada cover majalah Tempo edisi 11-17 Juli 2011).

0 2 23

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO “KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK”( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 16-22 Januari 2012 )

0 0 23

PEMAKNAAN KARIKATUR COVER MAJALAH TEMPO “KESETRUM TENDER PROYEK LISTRIK” ( Studi Semiotik Pemaknaan Cover Majalah Tempo Edisi 16-22 Januari 2012 )

0 0 24