PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Pengelolaan Pendapatan Asli Desa (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014).

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA
(Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan
Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
mencapai derajat Sarjana S-1 Program
Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan

Disusun oleh:
INDRI ASTUTI
A220110087

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

1

2


ABSTRAK
PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA
(Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan
Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)
Indri Astuti, A220110087, Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2015, xxi + 222 halaman (Termasuk Lampiran)
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan cara pengelolaan
pendapatan asli desa (PAD) di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto
Kabupaten Sukoharjo berikut kendala dan solusinya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validitas datanya dengan
triangulasi teknik dan sumber data. Analisis dilakukan dengan model interaktif
dari pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Subyek
penelitiannya kepala desa, ketua BPD, kepala bidang keuangan, sekretaris desa,
petugas teknis pelaksana keuangan desa (PTPKD), dan tokoh masyarakat serta warga
masyarakat di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pengelolaan pendapatan asli Desa
Ngombakan dilakukan berasaskan prinsip transparan, akuntabel, partisipatif, serta

tertib dan disiplin dalam hal perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan. Kendala pengelolaan pendapatan asli Desa
Ngombakan meliputi transparansi berupa kurangnya kritikan dan saran dari
masyarakat terhadap pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan desa,
akuntabilitas berupa keterlambatan penyerahan laporan pertanggungjawaban
kepada pihak yang berhak menerima seperti BPD dan masyarakat, partisipasi
berupa rendahnya keterlibatan atau peran serta masyarakat dalam
Musrenbangdes, maupun pembangunan desa, tertib dan disiplin berupa rencana
penganggaran tidak sesuai dengan realisasi di lapangan dan petugas PTPKD
tidak menyertakan bukti kwitansi pembelian bahan material pembangunan dalam
laporan pertanggungjawaban. Solusi untuk mengatasi kendala pengelolaan
pendapatan asli Desa Ngombakan meliputi transparansi berupa menyediakan
kolom saran kritik pada bagian akhir lembar salinan laporan keuangan selama
periode satu tahun terakhir, akuntabilitas berupa memberikan surat peringatan
atau teguran kepada petugas PTPKD, partisipasi berupa mengubah jadwal
pertemuan yang biasanya dilakukan di siang menjadi malam hari sekitar pukul
20.30 WIB, tertib dan disiplin berupa memberikan saran kepada petugas PTPKD
untuk membuat daftar rincian yang mendetail mengenai perencanaan sampai
pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan di desa sehingga anggaran yang
digunakan sesuai dengan kenyataan, sedangkan untuk solusi tidak disertakannya

bukti kwitansi dalam laporan pertanggungjawaban, petugas PTPKD memberikan
kwitansi pengeluaran anggaran yang dialokasikan.
Kata kunci: Pengelolaan, Pendapatan Asli Desa (PAD), Pungutan
Surakarta, 22 Maret 2015
Penulis

INDRI ASTUTI

PENDAHULUAN
Pemerintahan desa merupakan penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan NKRI
(Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 ayat 2). Dalam
Peraturan Bupati Sukoharjo disebutkan bahwa pemerintahan desa mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
NKRI, sedang pelaksananya adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan desa (Peraturan Bupati Sukoharjo
Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa Pasal 1
ayat 6).
Pendapatan asli desa (PAD) merupakan segala usaha yang dilakukan

oleh pemerintah desa untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan desa
dalam rangka pelaksanaan otonomi desa. Secara lebih khusus disebutkan
bahwa PAD terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa, hasil swadaya
dan partisipasi, hasil gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa yang
sah (Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 72 ayat 1a).
Kepala desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu oleh
pelaksana teknis pengelolaan keuangan desa (PTPKD) dan kepala desa
menetapkan bendahara desa yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan, membayarkan dan mempertanggungjawabkan keuangan desa dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.
Sedangkan sekretaris desa bertindak selaku koordinator pelaksanaan
pengelolaan keuangan desa dan bertanggung jawab kepada kepala desa
(Pasal 3 ayat 5).
Namun pengelolaan keuangan desa belum sepenuhnya dilaksanakan
sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Masih banyak kasus
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan desa
antara lain yang terjadi di kantor kepala Desa Palur, Kecamatan Polokarto,
Kabupaten Sukoharjo. Pengelolaan pendapatan asli desa yang seharusnya

4


sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini, tetapi dalam
pelaksanaannya banyak terjadi penyimpangan. Penyimpangan tersebut
banyak dilakukan oleh kepala desa, antara lain penyimpangan laporan
APBDesa yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kegiatan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
penulis sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
Pengelolaan Pendapatan Asli Desa. Karena hal tersebut erat hubungannya
dengan kurikulum Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Mata
Kuliah Pemerintahan Daerah Semester VI, yang bagian meterinya mengenai
pemerintahan desa berikut pengelolaan keuangan desa. Kajian mengenai
pengelolaan

PAD

juga

terkait


erat

dengan

materi

Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn), khususnya yang disajikan di kelas IX semester
ganjil bab dua Standar Kompetensi (SK) adalah memahami pelaksanaan
otonomi daerah, sedangkan Kompetensi Dasar (KD) yaitu mendeskripsikan
pengertian otonomi daerah dan menjelaskan pentingnya partisipasi
masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah.
Untuk memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini, maka
dirumuskan permasalahan mengenai bagaimana cara pengelolaan, kendala
dan solusi mengatasi kendala pengelolaan pendapatan asli desa (PAD) di
Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
Untuk memperjelas saat mengumpulkan data yang mengacu dengan
perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan cara pengelolaan, mendeskripsikan kendala serta solusi

terhadap kendala pengelolaan pendapatan asli desa (PAD) di Desa
Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.

5

METODE PENELITIAN
Tempat penelitian ini di Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto,
Kabupaten Sukoharjo. Waktu penelitian dilakukan kurang lebih selama tiga
bulan, mulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif.
Penelitian ini menggunakan metode interaktif dengan studi kasus,
karena dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem yang diarahkan untuk
menghimpun data, mengambil makna, dan memperoleh pemahaman dari
kasus. Subyek penelitian ini adalah kepala desa, ketua BPD, kepala bidang
keuangan, sekretaris desa dan petugas teknis pelaksana keuangan desa
(PTPKD), dan tokoh masyarakat di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto
Kabupaten Sukoharjo.
Obyek penelitian ini adalah pengelolaan PAD di Desa Ngombakan
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Pengelolaan PAD dimaksud
meliputi bagaimana cara pengelolaan, kendala, dan cara mengatasi kendala

yang dihadapi dalam pengelolaan PAD di Desa Ngombakan Kecamatan
Polokarto Kabupaten Sukoharjo berdasarkan indikator yang digunakan yaitu
secara transparan, akuntabel, partisipatif, serta tertib dan disiplin dalam hal
perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan.
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari tiga macam, yaitu
narasumber (informan), peristiwa, dan dokumen atau arsip. Narasumber
atau informan terdiri dari kepala desa, kepala bidang keuangan, PTPKD
sekretaris desa, ketua BPD, tokoh masyarakat serta warga Desa
Ngombakan. Peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini
adalah kegiatan atau aktivitas kepala desa, kepala bidang keuangan,
PTPKD, sekretaris desa, dan ketua BPD dalam menjalankan tugasnya
sebagai pengelola PAD. Dokumen atau arsip yang menjadi sumber data
dalam penelitian ini adalah Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 1 Tahun
2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, Peraturan Bupati

6

Sukoharjo Nomor 22 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 Tahun 2006 tentang Sumber
Pendapatan Desa, Peraturan Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto

Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa 2014, dan Peraturan Desa Ngombakan Kecamatan
Polokarto Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2014.
Validitas data yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik triangulasi. Triangulasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu (Sugiyono,
2013:127). Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi, yaitu
triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan
dengan membandingkan beberapa sumber data, yaitu informan atau
narasumber, aktivitas, dan dokumen. Informan atau narasumber, seperti
kepala desa, kepala bidang keuangan, PTPKD, sekretaris desa, ketua BPD,
tokoh masyarakat serta warga Desa Ngombakan. Peristiwa dalam penelitian
ini adalah kegiatan atau aktivitas kepala desa, kepala bidang keuangan,
PTPKD, sekretaris desa, dan ketua BPD dalam menjalankan tugasnya
sebagai pengelola PAD. Serta dokumen yang berupa Peraturan Bupati
Sukoharjo Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Desa, Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 22 Tahun 2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 Tahun 2006
tentang Sumber Pendapatan Desa, Peraturan Desa Ngombakan Kecamatan

Polokarto Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa 2014, dan Peraturan Desa Ngombakan
Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 2014. Triangulasi teknik
dalam

penelitian

ini

wawancara mendalam,

menggunakan

metode

observasi

partisipasif,


dan dokumentasi untuk mendapatkan data

pengelolaan pendapatan asli desa.

7

Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan
Huberman sebagaimana dikutip Sugiyono (1992:15-19), yang berupa tahap
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Pengumpulan data mengenai pengelolaan PAD melalui
wawancara kepada subjek penelitian, observasi pelaksanaan dengan cara
mengadakan pengamatan pada saat rapat rutin dibalai desa. Data yang
diperoleh selanjutnya diseleksi dan dipilah-pilah secara masalah penelitian.
Data yang sudah terseleksi selanjutnya dirangkai dalam suatu analisis
sehingga

dapat

diperoleh

gambaran

mengenai

pengelolaan

PAD.

Berdasarkan gambaran mengenai pengelolaan PAD selanjutnya ditarik
kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengelolaan Pendapatan Asli Desa (PAD) di Desa Ngombakan,
Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo dilakukan berasaskan prinsip
transparan, akuntabel, partisipatif, serta tertib dan disiplin dikaji dari
perencanaan,

penganggaran,

penatausahaan,

pelaporan,

pertanggungjawaban sampai pengawasan. Untuk transparansi kegiatan
perencanaan,

penganggaran,

penatausahaan,

pelaporan,

pertanggungjawaban sampai pengawasan pengelolaan pendapatan asli Desa
Ngombakan sudah dilakukan secara transparan, mulai dari besarnya biaya
yang dikenakan, jenis kegiatan yang dikenakan biaya, peruntukan dananya,
sampai pada perumusannya diinformasikan atau melibatkan masyarakat.
Untuk akuntabilitas kegiatan perencanaan, penganggaran, penatausahaan,
pelaporan,

pertanggungjawaban

sampai

pengawasan

pengelolaan

pendapatan asli Desa Ngombakan memang dilakukan, hal ini dibuktikan
dengan

beberapa

pihak

berwenang

mendapatkan

laporan

pertanggungjawaban yang dilakukan oleh petugas PTPKD. Untuk
partisipatif kegiatan perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban sampai pengawasan pengelolaan pendapatan asli Desa

8

Ngombakan sudah memenuhi asas partisipatif, hal ini dibuktikan dengan
keikutsertaan masyarakat dalam proses pengelolaan PAD. Untuk tertib dan
disiplin kegiatan perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban sampai pengawasan pengelolaan pendapatan asli Desa
Ngombakan sudah memenuhi asas tertib dan disiplin, hal ini dibuktikan
dengan pertanggungjawaban yang dilakukan petugas PTPKD sesuai dengan
prosedur dan waktu yang telah ditentukan dalam pengelolaan PAD.
Kendala pengelolaan pendapatan asli Desa Ngombakan, Kecamatan
Polokarto, Kabupaten Sukoharjo meliputi kendala transparansi berupa
kurangnya kritikan dan saran dari masyarakat terhadap pelaksanaan
musyawarah rencana pembangunan desa. Kendala akuntabilitas berupa
keterlambatan penyerahan laporan pertanggungjawaban kepada pihak yang
berhak menerima seperti BPD dan masyarakat. Kendala partisipasi berupa
rendahnya keterlibatan atau peran serta masyarakat dalam Musrenbangdes,
maupun pembangunan desa. Kendala tertib dan disiplin berupa rencana
penganggaran tidak sesuai dengan realisasi di lapangan dan petugas PTPKD
tidak menyertakan bukti kwitansi pembelian bahan material pembangunan
dalam laporan pertanggungjawaban.
Solusi untuk mengatasi kendala pengelolaan pendapatan asli Desa
Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo meliputi solusi
transparansi berupa menyediakan kolom saran kritik pada bagian akhir
lembar salinan laporan keuangan selama periode satu tahun terakhir. Solusi
akuntabilitas berupa memberikan surat peringatan atau teguran kepada
petugas PTPKD. Solusi partisipasi berupa mengubah jadwal pertemuan
yang biasanya dilakukan di siang menjadi malam hari sekitar pukul 20.30
WIB. Solusi tertib dan disiplin berupa memberikan saran kepada petugas
PTPKD untuk membuat daftar rincian yang mendetail mengenai
perencanaan sampai pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan di desa
sehingga anggaran yang digunakan sesuai dengan kenyataan, sedangkan
untuk

solusi

tidak

disertakannya

9

bukti

kwitansi

dalam

laporan

pertanggungjawaban, petugas PTPKD memberikan kwitansi pengeluaran
anggaran yang dialokasikan.

KESIMPULAN
Pengelolaan pendapatan asli Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto,
Kabupaten Sukoharjo dilakukan berdasarkan unsur transparansi, akuntabel,
partisipatif, serta tertib dan disiplin. Masing-masing unsur tersebut dikaji
mulai tahap perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pertanggungjawaban, pelaporan, dan pengawasan. Pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah
desa. Pengambilan keputusan yang dilakukan selalu menyertakan warga
desa.
Kendala pengelolaan pendapatan asli Desa Ngombakan, Kecamatan
Polokarto, Kabupaten Sukoharjo meliputi kendala transparansi berupa
kurangnya kritikan dan saran dari masyarakat terhadap pelaksanaan
musyawarah rencana pembangunan desa, kendala akuntabilitas berupa
keterlambatan penyerahan laporan pertanggungjawaban kepada pihak yang
berhak menerima seperti BPD dan masyarakat, kendala partisipasi berupa
rendahnya keterlibatan atau peran serta masyarakat dalam Musrenbangdes,
maupun pembangunan desa, kendala tertib dan disiplin berupa rencana
penganggaran tidak sesuai dengan realisasi di lapangan dan petugas PTPKD
tidak menyertakan bukti kwitansi pembelian bahan material pembangunan
dalam laporan pertanggungjawaban.
Solusi untuk mengatasi kendala pengelolaan pendapatan asli Desa
Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo meliputi solusi
transparansi berupa menyediakan kolom saran kritik pada bagian akhir
lembar salinan laporan keuangan selama periode satu tahun terakhir, solusi
akuntabilitas berupa memberikan surat peringatan atau teguran kepada
petugas PTPKD, solusi partisipasi berupa mengubah jadwal pertemuan yang
biasanya dilakukan di siang menjadi malam hari sekitar pukul 20.30 WIB,

10

solusi tertib dan disiplin berupa memberikan saran kepada petugas PTPKD
untuk membuat daftar rincian yang mendetail mengenai perencanaan
sampai pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan di desa sehingga
anggaran yang digunakan sesuai dengan kenyataan, sedangkan untuk solusi
tidak disertakannya bukti kwitansi dalam laporan pertanggungjawaban,
petugas PTPKD memberikan kwitansi pengeluaran anggaran yang
dialokasikan.

11

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif Edisi Kedua. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar teori dan terapannya
dalam penelitian edisi 2). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

12