Pembelajaran Seni Rupa Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Qaryah Thayyibah, Desa Kalibening, Salatiga jurnal

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR
MASYARAKAT (PKBM) QARYAH THAYYIBAH, DESA KALIBENING,
SALATIGA
Annisa Oktaviani Sahbrina
Email: oktavianishabrina@gmail.com
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Annisa Oktaviani Shabrina. PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PUSAT
KEGIATAN
BELAJAR
MASYARAKAT
(PKBM)
QARYAH
THAYYIBAH, DESA KALIBENING, SALATIGA. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran
seni rupa di PKBM Qaryah Thayyibah. Proses pembelajaran yang dikaji meliputi

input, proses dan juga output.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian
dilaksanakan selama 3 bulan. Sumber data diperoleh dari informan, yaitu peserta
sanggar, pendamping, kepala PKBM, dan alumni sanggar. Kemudian tempat dan
peristiwa berupa proses pembelajaran di dalam forum sanggar. Serta dokumentasi
berupa dokumentasi karya peserta forum sanggar dan kegiatan PKBM. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, pengamatan
terlibat dan analisis data dan dokumen. Analisis data dilakukan dengan teknik
triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran seni rupa dalam forum
sanggar dilandasi dengan kebebasan dan kebersamaan belajar. Kebebasan belajar
memberikan ruang seluas-luasnya kepada peserta forum sanggar untuk
mengembangkan potensinya dan kebersamaan belajar secara langsung
memberikan dorongan terhadap perkembangan potensi yang di tekuni oleh peserta
forum sanggar tersebut. Kebebasan dan kebersamaan belajar kemudian membuat
hal-hal yang ada di sekitar peserta forum sanggar mempengaruhi proses
pembelajaran sanggar. Hal-hal yang mempengaruhi yaitu lingkungan fisik berupa
kondisi alam sekitar, dan juga lingkungan sosial berupa teman, keluarga, guru
pendamping, dan alumni. Pelaksanaan pembelajaran seni rupa yang dilandasi
kebebasan dan kebersamaan yang kemudian dipengaruhi oleh hal-hal yang ada di

sekitar peserta forum sanggar secara langsung dapat membentuk masyarakat
belajar yang aktif dan juga mandiri dalam memenuhi kebutuhan belajarnya.
Simpulan penelitian ini adalah kebebasan dan kebersamaan belajar
merupakan landasan berlangsungnya proses pembelajaran seni rupa dalam forum
sanggar. Hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan belajar berupa teman, keluarga,
guru pendamping, alumni dan juga lingkungan alam. Proses pembelajaran yang
demikian dapat membentuk masyarakat belajar yang aktif dan juga mandiri.
Kata kunci: seni rupa, proses pembelajaran, pendidikan non formal

1

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
Annisa Oktaviani Shabrina. LEARNING PROCESS OF VISUAL
ART IN PUSAT KEGIATAN MASYARAKAT (PKBM) QARYAH

THAYYIBAH, KALIBENING, SALATIGA. Skripsi, the Teachers Training
and Education Faculty of Sebelas Maret University Surakarta, July 2015.
The purpose of this study is to describe the visual art learning process in
PKBM Qaryah Thayyibah. The learning processes are starting from the input, the
process and the output.
This research is a descriptive qualitative research. The research was
carried out for 3 months. The sources of data were obtained from the informants,
they are the Sanggar participants, accompanying teachers, the head of PKBM, and
alumni of the Sanggar. Then the places and the events of the research is in the
form of the learning process in the Sanggar forum. The research documentation is
in the form of the participants’ works in the Sanggar and PKBM activities
documentation. The data collection techniques in this study are in-depth
interviews, participant observation and the analysis of the data and documents.
Data analysis was performed by using data triangulation technique.
The research results showed that the visual art learning in the Sanggar is
based on the system of freedom and togetherness learning. The freedom learning
gives a huge place to the Sanggar participants to develop their potential and the
togetherness learning gives some push in the potential developing which will be
learned by the Sanggar participants. The freedom and togetherness learning also
makes the Sanggar participants environment influences the Sanggar learning

process. The environment is the physical environment as surrounding natural
conditions, and also the social environment such as friends, family, teacher
assistant, and alumni. The implementation of art learning which is based on
freedom and togetherness and being influenced by the Sanggar participants
environtment can directly form an active and independent learning community to
fill their learn-needed.
The conclusions of this study is the freedom and togetherness learning is
the base of the visual art learning in the Sanggar forum. And being influenced by
the learning environment such as friends, family, accompanying teachers, alumni,
and the nature. Those learning process can make an active and independent
learning community.
Keywords: visual art, learning process of, non formal education

2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


Pendahuluan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 26, pendidikan non formal (PNF) adalah
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non formal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan
pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan
kepribadian profesional. Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik (Depdiknas,2003) Lembaga-lembaga
pendidikan non formal dibentuk untuk mengatasi krisis pendidikan di Indonesia.
Salah satu lembaga pendidikan non formal adalah Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) Qaryah Thayyibah. PKBM Qaryah Thayyibah menerapkan
pendidikan yang memfasilitasi pengembangan bakat dan minat masing-masing
peserta didik. Salah satu bakat dan minat yang difasilitasi oleh PKBM Qaryah
Thayyibah adalah seni rupa. Sehingga dalam penelitian ini perlu dikaji bagaimana
proses pembelajaran seni rupa di PKBM Qaryah Thayyibah berlangsung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran seni rupa
di PKBM Qaryah Thayyibah, yaitu meliputi input, proses dan outputnya. Input
berupa peserta didik, proses berupa komponen pembelajaran dan hal-hal yang
mempengaruhi, dan output berupa keterampilan, sikap dan pengetahuan. Manfaat
teoritis penelitian ini adalah sebagai pemahaman dan pengetahuan baru mengenai
penerapan kebebasan dan kebersamaan dalam pembelajaran seni rupa di Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Qaryah Thayyibah, sehingga mampu
membentuk masyarakat belajar yang aktif dan mandiri dalam memenuhi
kebutuhan belajarnya. Manfaat praktis penelitian untuk peserta forum sanggar
adalah dapat memberikan pengetahuan kepada peserta sanggar tentang pentingnya
proses pembelajaran sehingga mampu menggiatkan kemandirian belajar dan juga
semangat berkarya peserta didik. Manfaat praktis untuk guru pendamping adalah
3

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id


dapat memberikan stimulan kepada guru pendamping dalam mendampingi dan
memotivasi peserta forum sanggar dalam proses belajar seni rupa. Memberikan
pengetahuan kepada guru pendamping tentang pentingnya motivasi untuk
memaksimalkan keberhasilan belajar peserta forum sanggar.

Metode Penelitian
Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu Maret 2015 hingga Mei 2015
dengan menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Pendekatan diskriptif
kualitatif digunakan untuk menjelsakan secara mendalam dan menyeluruh
peristiwa dan data-data yang diperoleh dari lapangan.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu meliputi informan, tempat dan
peristiwa, serta arsip atau dokumen. Informan meliputi Kepala Sekolah (Bapak
Bahruddin), pendamping kelas (Ibu Ely, Ibu Vina), peserta sanggar (Isma, Saka),
alumni sanggar (Ipung) dan pendamping sanggar (Ibu Taranita). Tempat dan
peristiwa yaitu meliputi proses pembelajaran seni rupa dalam forum sanggar di
PKBM Qaryah Tahyyibah dan proses pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran
hingga evaluasi pembelajaran yang dipilih secara mandiri oleh peserta forum
sanggar. Pengaruh lingkungan sosial dan fisik di sekitar PKBM Qaryah
Thayyibah terhadap proses pembelajaran seni rupa di dalam forum sanggar.
sedangkan arsip dan dokumen meliputi data ide dan target beberapa peserta forum

sanggar, data kelas di PKBM Qaryah Thayyibah, data peserta sanggar, data
PKBM Qaryah Thayyibah, meliputi struktur sekolah dan visi misi PKBM Qaryah
Thayyibah, dokumentasi proses pembelajaran, serta dokumentasi karya seni rupa
peserta forum sanggar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam, pengamatan terlibat dan analisis arsip atau dokumen. Uji
validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan
teknik analisis data model mengalir.

4

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Hasil dan Pembahasan
Klasifikasi kelas di PKBM Qaryah Thayyibah berdasarkan umur.
Terdapat empat kelas di PKBM ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Kelas dan Guru Pendamping
No
1
2
3
4

Kelas
Kelas Volia (Daun)
Kelas Laskar Miracle
Kelas Seedu (Seed Education)
Kelas Ossa (Oriza Sativa)

Pendamping
Ibu Heni
Ibu Ely
Ibu Dewi
Ibu Vina

Anggota forum sanggar berasal dari seluruh kelas yang ada di PKBM

Qaryah Thayyibah. Keanggotaan forum sanggar tidak dibatasi dengan umur.
Berikut data peserta sanggar:
Tabel 2. Peserta Forum Sanggar
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama
Afi
Kevin
Saka

Agung
Nanda
Kris
Hana
Isma
Poci
Dedi
Aisyah

Kelas
Umur Alamat Asal
Volia
15
Magelang
Laskar Miracle
15
Salatiga
Seed Education (SeeDu) 15
Lumajang
Seed Education (SeeDu) 17
Bringin
Seed Education (SeeDu) 19
Tangerang
Seed Education (SeeDu) 16
Cirebon
Oriza Sativa (Ossa)
17
Kalibening
Oriza Sativa (Ossa)
18
Salatiga
Oriza Sativa (Ossa)
17
Ampel
Oriza Sativa (Ossa)
20
Ungaran
Oriza Sativa (Ossa)
19
Kab. Semarang
Bagan 1. Susunan Pengurus Forum Sanggar

Proses pembelajaran seni rupa di dalam forum sanggar terdiri dari
beberapa komponen. Komponen pembelajaran yang pertama dalam proses
pembelajaran seni rupa forum sanggar adalah kurikulum. Kurikulum disusun dari
bawah, yaitu oleh peserta forum sanggar. Kurikulum yang demikian membuat
tujuan

belajar

masing-masing peserta

forum

sanggar

beragam.

Model

pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kemudian tidak
mengacu pada satu model, namun menggunakan banyak model pembelajaran
dengan hanya mengadopsi sebagian prinsip yang sesuai dengan tujuan

5

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

pembelajaran masing-masing peserta forum sanggar. Metode pembelajaran yang
digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi dan juga diskusi. Dalam proses
pembelajaran, peserta forum sanggar, pendamping, alumni dan mentor
menggunakan media langsung, yaitu berupa contoh gambar ataupun alat peraga.
Sumber belajar peserta forum sanggar adalah internet, perpustakaan dan juga
orang (alumni, mentor dan pendamping). Evaluasi dilakukan di dalam kelas dan
sanggar dengan cara laporan atau presentasi. Evaluasi juga dilakukan setiap satu
bulan sekali dalam acara Gelar Karya (GK).

1.

Kebersamaan dan Kebebasan Belajar
Proses pembelajaran seni rupa dalam forum sanggar dilandasi oleh
kebersamaan dan kebebasan belajar. Kebebasan belajar yang bersinergi
dengan kebersamaan belajar dapat membangun masyarakat belajar yang sadar
akan kebutuhan belajarnya, yang secara aktif dan mandiri mampu memenuhi
kebutuhan belajar seni rupanya.
Berikut bagan hubungan kebebasan belajar dengan kebersamaan
belajar terhadap pembelajaran forum sanggar yang aktif dan juga mandiri:
Kebebasan
Belajar

Pembelajaran
Aktif

Pembelajaran
Mandiri

Kebersamaan
Belajar
Bagan 1. Kebebasan dan Kebersamaan Belajar
.
Kebebasan belajar yang dilandasi dengan kebersamaan belajar dapat
membangun masyarakat belajar sebagai berikut:

6

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

a. Motivasi yang kuat karena dorongan dan perhatian dari orangorang yang terlibat langsung dengan proses belajar peserta forum
sanggar.
b. Keleluasaan pengembangan potensi seni rupa yang dimiliki
peserta forum sanggar.
c. Kompetisi dilakukan bukan untuk menjadi nomor satu, kompetisi
dilakukan untuk saling berbuat baik, yaitu seperti berkompetisi
menjadi pembelajar yang aktif, selalu memberikan dorongan
belajar kepada teman, membantu perkembangan belajar teman,
ikut serta secara aktif dalam membangun insan pembelajar.
d. Beranggapan

bahwa

hasil

bukan

satu-satunya

ukuran

keberhasilan belajar seseorang.
Kebebasan belajar yang dilandasi kebersamaan belajar melibatkan
orang-orang di sekitar peserta forum sanggar dan secara langsung
mempengaruhi kegiatan belajar peserta forum sanggar secara keseluruhan.
Kebebasan dan kebersamaan belajar membantu peserta forum sanggar untuk
menjadi pembelajar yang aktif dan mandiri. Kebebasan dan kebersamaan
belajar mampu membentuk masyarakat belajar.

2.

Pembelajaran Aktif dan Mandiri
Proses

pembelajaran

yang

membebaskan

dapat

membentuk

pembelajaran yang aktif dan mandiri. Hal tersebut dikarenakan kebebasan
belajar menekankan pada situasi di mana peserta forum sanggar merasa
nyaman dan senang dalam kegiatan belajarnya. Proses pembelajaran yang
menyenangkan akan menghasilkan hasil yang maksimal. Hal tersebut sesuai
dengan prinsip pengembangan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif
dalam proses pembelajaran yang diungkapkan oleh Anitah (2009) yaitu pada
prinsipnya, pembelajaran yang diulang dengan hasil atau respon yang
menyenangkan

akan

menghasilkan

capaian

7

commit to user

yang

lebih

maksimal.

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Pembelajaran yang membebaskan juga menuntut peserta didik untuk
memenuhi kebutuhan belajarnya secara aktif dan mandiri.
Untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, peserta didik belajar
dari pengalaman yang dihasilkan oleh inderanya, dengan cara tersebut peserta
didik dapat belajar dengan baik (Uno dan Nurdin, 2011: 76). Aktivitas belajar
tersebut dapat melatih pengalaman peserta forum sanggar mengkondisikan
dirinya dalam program belajarnya secara mandiri. Pembelajaran mandiri
adalah mengatur program belajar yang diorganisasikan sedemikian rupa
sehingga setiap peserta didik dapat memilih atau menentukan bahan dan
kemajuan belajar sendiri (Majid, 2013: 102). Kebebasan belajar mendukung
konsep pembelajaran aktif dan mandiri yaitu dengan memberikan kebebasan
memilih dan menentukan kebutuhan belajar peserta forum sanggar.
Pembelajaran seni rupa yang aktif dan mandiri dalam forum sanggar
tidak menekankan pada hasil, namun menekankan pada proses membuat
karya atau proses mendapatkan ilmu tentang seni rupa. Peserta forum sanggar
dalam pembelajaran aktif dan mandiri juga dapat mengembangkan
kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam proses
melaksanakan ide dan target. Hal tersebut sesuai dengan manfaat belajar
mandiri menurut Martinis. Martinis (2013: 105) menjelasakan bahwa belajar
mandiri memiliki manfaat terhadap perkembangan kemampuan konitif,
afektif dan psikomotor peserta didik, yaitu mampu mengembangkan
multiintelegents hingga pengembangan keterampilan.
Proses pembelajaran seni rupa yang membebaskan dan dilandasi
kebersamaan belajar akan menghasilkan peserta forum sanggar sesuai dengan
indikator pembelajaran aktif. Pembelajaran yang aktif memenuhi indikator
dari sudut siswa yaitu mampu menumbuhkan motivasi belajar dalam dirinya
sendiri dan juga orang lain dalam belajar seni rupa, saling berpartisipasi
dalam proses belajar hingga proses belajar tersebut dapat dilakukan tanpa
tekanan dari pihak manapun sebagai wujud kemandirian belajar (Ahmadi dan
Widodo, 2008: 207-208.

8

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Dalam proses membentuk pembelajaran seni rupa yang aktif dan
mandiri secara langsung dipengaruhi oleh komponen-komponen yang ada di
sekitar peserta forum sanggar. Komponen tersebut berupa lingkungan fisik,
yaitu alam sekitar. Dan juga komponen lingkungan sosial meliputi teman,
keluarga, alumni dan juga guru pendamping.
Berikut bagan pengaruh lingkungan sekitar peserta forum sanggar
dalam proses pembelajaran yang membebaskan:
Teman

Keluarga

Guru
Pendamping

Kebersamaan
Belajar

Pembelajaran
Aktif

Kebebasan
Belajar

Pembelajaran
Mandiri

Alumni

Karya
yang
Beragam

Lingkungan
Alam
Bagan 2. Pembelajaran Aktif dan Mandiri

Berikut pengaruh lingkungan belajar terhadap proses pembelajaran
seni rupa oelh peserta forum sanggar:
1. Teman merupakan patner belajar peserta forum sanggar yang
mempengaruhi proses belajar dan juga hasil belajar peserta forum
sanggar.
2. Keluarga secara langsung memberikan dorongan yang sesuai
dengan kebutuhan peserta forum sanggar tersebut sehingga peserta
forum sanggar secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan
belajarnya.

9

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

3. Lingkungan alam merupakan tempat berkarya dan menyusun
pengalaman seni rupa yang di alami peserta forum sanggar.
Lingkungan alam Kota Salatiga dapat menambah referensi visual
berupa persawahan, perbukitan, gedung-gedung dan jalanan.
4. Guru pendamping berperan sebagai fasilitator dan juga motivator
untuk peserta forum sanggar dalam belajar.
5. Alumni forum sanggar dapat memberikan informasi tentang
mentor tertentu dan juga informasi penyelenggaraan pameran
tertentu.

Berdasarkan penjelasan tersebut, proses pembelajaran seni rupa di
dalam sanggar yang membebaskan dan di landasi dengan kebersamaan
belajar akan membentuk masyarakat belajar yang aktif dan mandiri. Proses
pembelajaran yang aktif dan mandiri tersebut secara langsung dipengaruhi
oleh teman, keluarga, alumni, guru pendamping dan juga lingkungan alam
sekitar peserta forum sanggar.

3.

Proses Berkarya
Berikut bagan proses pembelajaran hingga proses evaluasi dalam
forum sanggar:

Sanggar
Kelas

Presentasi
Diskusi
Ide dan
Target

Proses
Berkarya

Karya

GK

Kelas
Sanggar

Presentasi
Diskusi

Bagan 3. Proses Berkarya

10

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

1. Ide dan target dibuat oleh masing-masing peserta forum sanggar.
Kemudian melalui proses presentasi dan diskusi dalam forum
sanggar dan juga kelas di depan pendamping dan teman-teman. Ide
dan target ini diketahui oleh guru pendamping kelas, teman satu
kelas, dan juga teman forum sanggar.
2. Proses presentasi dan diskusi ide dan target yaitu proses
menyampaikan ide dan targetnya agar diketahui oleh guru
pendamping dan kelasnya, hal tersebut bertujuan sebagai kontrol
terhadap pelaksanaan ide dan target tersebut.
3. Peserta forum sanggar mewujudkan ide dan target yang dibuat dalam
bentuk karya.
4. Karya yang telah di realisasikan di tulis oleh peserta forum sanggar
di buku Report dalam kolom capaian. Kemudian karya-karya yang
dibuat oleh masing-masing peserta forum sanggar ditampilkan di
hadapan kepala PKBM Qaryah Thayyibah, guru pendamping dan
juga peserta didik PKBM Qaryah Thayyibah dalam acara Gelar
Karya (GK).

Dengan demikian, proses berkarya yang dilakukan peserta forum
sanggar melewati serangkaian proses yang dipengaruhi oleh orang-orang
yang ada di sekitarnya. Proses berkarya yang membebaskan menghasilkan
karya yang beragam yang secara langsung di kontrol aktivitas dan hasilnya
oleh orang-orang yang mempengaruhi proses tersebut.

4.

Karya Peserta Forum Sanggar
Ide dan target yang beragam dari peserta forum sanggar
menghasilkan karya yang beragam pula. Beragamnya karya peserta forum
sanggar dilatarbelakangi oleh usia peserta forum sanggar, asal daerah peserta
forum sanggar yang berbeda dan pengaruh lingkungan fisik serta lingkungan
sosial masing-masing peserta forum sanggar.

11

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Tabel 3. Hasil Karya Peserta Forum Sanggar
Nama

Latar Belakang

Faktor Pendorong

Karya

Siswa
Umur

Alamat

1

Asal
Afi

15

Magelang

Kevin

15

Salatiga

Saka

15

Lumajang

Agung

17

Bringin

Nanda

19

Tangerang

Kris

16

Cirebon

Hana

17

Kalibening

Isma

18

Salatiga

Adhi

17

Ampel

Dedi

20

Ungaran

Aisyah

19

Semarang

2

3

4

5



 



L


 



 

 


 







   

D





K S



T







Keterangan:
1
: Keluarga
2
: Teman
3
: Guru Pendamping
4
: Alumni
5
: Lingkungan
L
: Lukis
D
: Desain
K
: Komik
T
: Tekstil
Penutup
1.

Kesimpulan
a. PKBM Qaryah Thayyibah merupakan salah satu lembaga pendidikan non
formal yang memberikan fasilitas pada peserta didik yang mempunyai
bakat dan minat seni rupa untuk mengembangkan potensinya tersebut
dalam forum yang disebut dengan forum sanggar.

12

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

b. Penyelenggaraan

pendidikannya

berlandaskan

kebebasan

dan

kebersamaan belajar.
c. Komponen pembelajaran melipti kurikulum hingga evaluasi dalam proses
pembelajaran forum sanggar dipilih sendiri oleh peserta forum sanggar
dan dikondisikan oleh pihak PKBM sebagai upaya memenuhi kebutuhan
belajar masing-masing peserta forum sanggar
d. Lingkungan belajar peserta forum sanggar terdiri dari teman, keluarga,
guru pendamping, alumni forum sanggar dan juga kondisi alam kota
Salatiga.
e. Teman merupakan patner belajar yang akan saling mendukung
perkembangan belajar masing-masing peserta forum sanggar. Teman akan
membantu peserta forum sanggar dalam memilih komponen yang sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta forum sanggar tersebut. Teman akan
mendorong peserta forum sanggar untuk aktif mencari kebutuhan
belajarnya.
f. Keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta forum sanggar.
Keluarga merupakan bagian dari proses pembelajaran yang penting bagi
perkembangan kesadaran belajar peserta forum sanggar.
g. Guru pendamping berpengaruh terhadap kesadaran dan juga motivasi
dalam belajar seni rupa. Guru pendamping mengkondisikan peserta forum
sanggar untuk belajar berdasarkan kebutuhan dan bertanggung jawab
terhadap pilihan-pilihan yang diambil dalam proses belajarnya.
h. Alumni berpengaruh terhadap perkembangan pengalaman seni rupa yang
dimiliki peserta forum sanggar.
i. Lingkungan alam kota Salatiga merupakan referensi visual yang
digunakan untuk referensi berkarya seni rupa.

2.

Saran
a. Kepada

pihak

PKBM

Qaryah

Thayyibah,

hendaknya

lebih

memperhatikan dan mengarahkan masing-masing peserta forum sanggar
dalam memenuhi kebutuhan belajarnya.PKBM Qaryah Thayyibah

13

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

hendaknya lebih memerhatikan kedisiplinan masing-masing peserta
forum sanggar sebagai kontrol terhadap perkembangan belajarnya. Pihak
PKBM juga hendaknya mencari guru pendamping yang kompeten untuk
pendampingan sanggar. Hal tersebut dikarenakan masing-masing peserta
forum sanggar masih perlu diarahakan dan dimotivasi.
b. Guru pendamping lebih teliti dalam memberikan motivasi kepada peserta
sanggar karena pada dasarnya masing-masing peserta sanggar memiliki
karakteristik yang berbeda-beda sehingga membutuhkan penenganan
yang berbeda pula. Guru pendamping hendaknya turut serta bertanggung
jawab dalam mengiatkan kedisiplinan peserta sanggar.
c. Untuk peserta sanggar hendaknya selalu berusaha mencari ilmu tentang
seni rupa tanpa dibatasi oleh keterbatasan buku dan juga guru
pendamping. Peserta sanggar hendaknya memanfaatkan kebebasan belajar
sebagai cara mengembangkan kreativitas berkarya seni rupa. peserta
forum sanggar hendaknya menanamkan kebersamaan belajar di antara
peserta sehingga mampu menambah semangat belajar di antara mereka.

Daftar Pustaka
Anitah, Sri. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Learning Resource Center
(LRC) FKIP Universitas Sebelas Maret.
Uno, B. H. dan Nurdin M. 2011. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran
PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin, Martinis. 2013. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Referensi

14

commit to user