PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SD NO. 173199 SILANTOM JULU

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR
SISWA DI SD NO. 173199 SILANTOM JULU

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
HARBERT THAMRIN SIMANJUNTAK
No. Peserta :

KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

BAB I
PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah investasi yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu Negara.
Dalam penyelenggaraan pendididikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik
dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau
proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajara``nnya secara sistematis dan berpedoman pada
seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk
kurikulum.
Kurikulum secara berkala disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan
kemajuan Zaman dan kebutuhan masyarakat, tampaknya belum dapat direalisasikan secara
maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah lembaga
proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan riil dilapangan, proses pembelajarna di sekolah dewasa ini
kurang meningkatkan kreatifitas siswa.. Masih banyak tenaga pendidik yang masih
menggunakan metode konvensional dan monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas
sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh sang Guru.
Fenomena ini senada dengan masalah yang kita hadapi di pendidikan yaitu lemahnya
proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak didik kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berfikir. Selanjutnya juga proses pembelajarn di dalam kelas
selalu kita arahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi , dan otak anak
kita paksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu untuk

menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Dalam hal ini , diperlukan guru kreatif yang dapat membuat
pembelajaran lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu
direncanakan dan dibangun sedemikian dengan menggunakan model pembelajaran yang
dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lainsehingga pada gilirannya
dapat diperoleh prestasi yang optimal. Kejenuhan siswa terhadap model-model
pembelajaran diterapkan , dan guru yang tetap bertahan dengan pendekatan tradisional
membuat suasana kelas semakin membosankan.

Kemudian berdasarkan hasil wawancara penulis dengan responden (siswa) bahwa
keaktifan belajar siswa yang rendah disebabkan karena masih benyaknya guru melakukan
proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Dan tidak adanya variasi
dalam pembelajaran.
Salah satu pendekatan yang mengedepankan keaktifan siswa adalah pembelajaran
kooperatif jigsaw. Dalam pendekatan pembelajaran ini siswa tidak lagi bersifat
individualistic dan kompetitif dalam belajar, tapi siswa dilatih agar bekejasama dalam
memahami materi pembelajaran dan menemukan sendiri materi pembelajaran.
a. Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan siswa dapat mengenali dan
menemukan pokok materi dalam benak siswa karena didapatkan melalui

pengalaman sendiri.
 PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

rumusan
Permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : Bagaimana Peningkatan
Hasil
Belajar Siswa Kelas IV SD No. 173199 Silantom Julu Tahun Pelajaran 2013/2014
pada mata
pelajaran


Pemecahan masalah
Alternatif tindakan yang dilakukan adalah dengan penerapan pendekatan
pembelajaran kooperatif jigsaw. Pendekatan ini dilakukan karena pendekatan ini
sesuai dengan masalah yang harus dipecahkan yaitu pembelajaran yang selama
ini masih bersifat konvensional yaitu ceramah dan penugasan rumah. Sehingga

siswa cepat bosan dan tidak tertarik untuk belajar.
Sesuai pendapat Slavin (dalam sanjaya 2006:242) bahwa pembelajaran koopreatif
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus meningkatkan hubungan sosial
diantara murid (siswa).



Tujuan Penelitian


Tujuan Umum
Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
kelas IV SD No. 173199 Silantom Julu Tahun Pelajaran 2013/2014
pokok bahasan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 85% siswa
memperoleh nilai minimal di atas 65.



Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah melalui penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD No.
173199 Silantom Julu Tahun Pelajaran 2013/2014.



Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :


Guru :


Sebagai bahan masukan dalam pemilihan pendekatan pembelajaran
yang lebih luas dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa.



Sebagai bahan masukan atau informasi bagi guru tentang manfaat

pendekatan pembelajaran kooperatif jigsaw dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.



Kepala Sekolah :


Membuktikan bahwa guru-guru SD No. 173199 Silantom Julu kritis
terhadap perkembangan dunia pendidikan tanah air.



Dengan hasil penelitian ini kepala sekolah mengharapkan para guruguru SD No. 173199 Silantom Julu

dapat lebih meningkatkan

pemberdayaan pemberian pendekatan pembelajaran kooperatif jigsaw
agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu di coba untuk diterapkan
pada pembelajaran lain guna menambah kepercayaan masyarakat

terhadap kualitas SD No. 173199 Silantom Julu .


Siswa


Sebagai bahan masukan bagi siswa menjadi senang belajar dan bersikap
demokratis dalam rangka meningkatkan prestasi.



Melatih siswa dapat bekerjasama dan menjadi ahli dan menjadi
penguasa sukses serta aktif.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
 KERANGKA TEOTRITIS
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil saling memiliki tingkat kemampuan berbeda “menurut Slavin (Sanjaya

2007:242), Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus dapat
meningkatkan kemampuan hubungan sosial, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan
pengetahuan dengan keterampilan pada pembelajaran ........... Sejalan dengan itu Hamid
hasan (Solihatin 2008:4) menyatakan bahwa : Pembelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran yang mengutamakan kerja bersama dalam mencapai tujuan bersama”.
Sehubungan dengan itu Slavin (Solihatin 2008:4) mengatakan bahwa Cooperative learning
adalah “Suatu Pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara Kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 – 6 orang dengan struktur kelompok
yang Heterogen.
Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena
belajar dalam model Cooperative learning harus ada “struktur dorongan dan tugas yang
bersifat kooperatif (gotong royong)” sehingga memungkinkan terjadi interaksi secara
terbukadan hubungan-hubungan yang bersifat interdepedensi yang efektif diantara anggota
kelopmpok (Slavin dalam Soilihatin 2008 : 4). Jadi hal yang menarik dari cooperative
learning adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran yaitu berupa
peningkatan prestasi belajar peserta didik yang juga mempunyain dampak pengiring
sebagai relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah , harga diri,
norma akademik, penghargaan waktu, dan suka memberi pertolongan pada orang lain.
Ibrahim (Trianto 2007 : 47) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif memilikiciriciri sebagai berikut :
 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi

belajarnya.
 Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.
 Bila mungkin, anggota kelompok berasal dari suku , ras , jenis kelamin berbeda.
 Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang Individu.

Dari ciri-ciri di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif bukan hanya sekedar
memecahkan masalah materi pembelajaran, disini siswa juga dituntut untuk berani
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, melatih keterampilan bersosialisasi
kepada teman yang bergam suku, agama dan ras serta tingkat kepandaian dan jenis kelamin
yang sama-sama menuntaskan materi belajar dan hasilnya ditanggung bersama.
Jigsaw.
Pembelajaran jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan pada
siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara Heterogen dan
kerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagi
materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota
kelompok yang lain 9arends, 1997). Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa
tidak hanya mempelajari materi tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Dengan
demikian, “Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerjasama secara

kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.


KERANGKA BERPIKIR
Untuk memperoleh hasil belajar siswa terhadap pembelajaran ........... materi guru harus

mampu menciptakan suasana belajar yang optimal dengan menerapkan berbagai model
pembelajaran.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dapat dicapai siswa dalam proses belajar
yang berupa pemahamandan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
siswa dalam kehidupan sehari-hari serta bersukap dan berpikir kritis dan kreatif dalam
mewujudkan manusia yang berkualitas , bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam pembelajaran .......... salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam
mengajarkan subpokok bahasan adalah pemilihan pendekatan pembelajaran materi yang
diajarkan, karena melihat kondisi siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda antara
satu sama lain dalam menerima materi pelajaran yang disajikan guru di kelas , ada siswa
yang mempunyai daya serap cepat dan ada pula yang mempunyai daya tangkap lama.
Hasil belajar siswa merupakan hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran berupa pengetahuan , sikap dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa
untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa datang.


Untuk meningkatkan hasil belajar ..........

dalam pembelajarannyaharus menarik

sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan pendekatan pembelajaran interaktif
dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subyek belajar, guru
mengutamakan proses daripada hasil. Guru merancang proses belajar mengajar yang
melibatkan siswa secara integratif dan komprehensif pada aspek. Kognitif, efektif, dan
psikomotorik sehingga tercapai hasil belajar. Agar hasil belajar pokok bahasan berdoa
sebagai alat Komunikasi dengan Allah meningkat diperlukan situasi, cara dan strategi
pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik pikiran, pendengaran,
penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar. Salah satu proses pendekatan
pembelajaran yang sangat mendukung dan sedang dijalankan dewasa ini adalah kooperatif.
Pendekatan

pembelajaran

kooperatif

ini

marupakan

salah

satu

pendekatan

pembelajaran yang dibuat dalam kelompok kecil untuk bekerja sama dalam suatu tim untuk
menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah dalam hal pembelajaran untuk
mencapai tujuan bersama serta untuk mencapai hasil belajar

yang optimal. Dalam

pembelajaran kooperatif ini , siswa dituntun aktif dan menemukan sendiri pengalamanpengalaman belajarnya dan saling melengkapi pengetahuan sesama anggota kelompok ,
sedangkan guru membimbing, mengarahkan dan mengadakan evaluasi-evaluasi dari yang
ditugaskan kepada siswa. Melalui pembelajaran kooperatif ini nantinya diharapkan dapat
menigkatkan kemauan dan motivasi belajar siswa sehingga berdampak baik bagi hasil
belajar siswa.


HIPOTESA TINDAKAN
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “penerapan pendekatan Kooperatif
Jigsaw pada pokok bahasan berdoa
meningkatkan hasil belajar siswa.

sebagai alat Komunikasi dengan Allah dapat

BAB III
Metodologi penelitian


LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD No.175760 Batumanumpak

. Kecamatan

Pangaribuan TAPUT.


SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD No. 175760 Batumanumpak yang terdiri
dari 1 kelas dan yang diberi tindakan dalam penelitian ini adalah satu kelas yang
berjumlah 30 orang siswa karena kelas ini bermasalah terhadap hasil belajar AGAMA
pokok bahasan berdoa

sebagai alat Komunikasi dengan Allah. Disamping itu pula

keadaan ekonomi, sosial, keluarga siswa di kelas ini berbeda pula yaitu dari ekonomi
rendah, sedang, dan menengah.


DEFENISI OPERASIONAL PENELITIAN
Untuk memastikan arah yang jelas dalam penelitian ini, berikut di jelaskan defenisi
operasional penelitian yaitu :


Cooperative Learning Jigsaw
Cooperative Learning Jigsaw ini adalah pendekatan pembelajaran yang
merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang terdiri dari kelompok
ahli dan kelompok asal. Pendekatan ini mengedepankan kerjasama antar
sesama siswa untuk menguasai bahan ajar yang disajikan. Siswa dilatih untuk
tidak berkopetensi lagi dalam belajar tetapi siswa diarahkan untuk dapat
meyelesaikan masalah belajarnya dengan temannya.



Hasil belajar
Hasil belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan kognitif,
efektif dan Psikomotorik dalam diri siswa yang didapat dari aktivitas dalam
belajar.



PROSEDUR PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah studi sistematis terhadap praktek
pembelajaran dari hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu. Prosedur
Penelitian Tindakan Kelas dapt dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus. Masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahap yaitu tahap Perencanaan, Tindakan, Obsevasi, dan Refleksi.
Perencanaan.
Perencanaan kegiatan ini meliputi :


Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.



Membuat lembar obsevasi untuk melihat kegiatan selama proses belajar
mengajar dalam kelas.



Membuat materi permasalahan kewirausahaan dalam bentuk teks yang akan
dibagikan kepada setiap anggota kelompok tim asal.



Membuat soal kuis untuk tes hasil belajar diakhir sirklus.



Menyusun tes hasil belajar.



Kerangka PTK.

Tindakan
Pada tahapan ini penelitian langsung memainkan perannya dalam mengkoordinir dan
membingbing siswa dan kelompok belajarnya. Pelaksanaan tindakan direncanakan dalan
dua siklus direncanakan dan diselesaikan dalam 2 kali tatap muka.
Siklus tindakan tersebut sebagai berikut :
No.

TINDAKAN
SIKLUS I

OUTPUT

1.

Menyampaikan tujuan pembelajaran Penjelasan tentang tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada kompetensi dan meningkatkan motivasi siswa belajar.
proses sosial serta memotivasi siswa
belajar.

2.

Siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap Terbentuknya 4 kelompok siswa.
kelompok terdiri dari 4 siswa.

3.

Menerapkan pembelajaran dengan Pembelajaran dengan kooperatif jigsaw.
kooperatif tipe jigsaw dengan
kompetensi perilaku sosial.

4.

Mengevaluasi hasil siklus I.

5.

Mengadakan refleksi tindakan pada Tingkat kemampuan cara berdoa yang
siklus I secara menyeluruh.
baik

Hasil
kemampuan
menyelesaikan
permasalahan berdoa
sebagai alat
Komunikasi dengan Allah berdasarkan
siklus I.

No.
1.

TINDAKAN

OUTPUT

SIKLUS II
Mengidentifikasikan

masalah

baru Masalah-masalah baru muncul

berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
siklus
2.
3.

Menerapkan pembelajaran kooperatif Pembelajaran dengan kooperatif tipe
tipe jigsaw

jigsaw

Mengevaluasi hasil siklus II

Tingkat bahwa berdoa adalah merupakan
alat komunikasi dengan Allah

4.

Mengadakan refleksi pada siklus II Peningkatan kemampuan siswa berdoa
secara menyeluruh

dengan cara yang baik

Siklus-siklus berikutnya

Obsevasi/evaluasi
Observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini penulis
sebagai pengamat yang bertugas mengamati aktifitas siswa dalam diskusikelompok tim
ahli dan diskusi kelompok tim asal di dalam kelas. Pada akhir siklus diberikan tes berupa
kuis untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I.

Refleksi
Tahap ini dilakukan untuk mengambil keputusan hasil analisis dari data pemberian
tindakan pada siklus I. Kesimpulan yang diambil ini digunakan sebagai dasar untuk
perencanaan pada siklus II.



TEHNIK PENGUMPULA DATA

Data merupakan hal yang penting untuk mendapatkan keabsahan dalam penelitian.
Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :



Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dicapai. Adapun tes yang diberikan berbentuk pre-test dan post-test
dengan berbentuk test essay dan pilihan berganda. Pemberian tes dilakukan
2 kali, yaitu test hasil belajar I (setelah selesai siklus I) dan tes hasil belajar II
(setelah selesai siklus II). Tes hasil belajar pertama diberikan untuk melihat
ketuntasan belajar siswa dan juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
siswa dalam melaksanakan cara berdoa dengan baik dan tes hasil belajar II
diberikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum tes di ujikan
maka soal terlebih dahulu di validasi isinya oleh validator yang dianggap ahli.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sudjana (2005:13) bahwa : “Dalam hal
tertentu untuk tes yang telah disusun sesuai dengan kurikulum (materi dan
tujuan) agar memenuhi validasi dapat pula diminta bantuan ahli bidang studi
untuk menotasikan apakah konsep materi yang diajukan telah memadai atau
tidak sebagai sampel test”. Dengan demikian validasi ini tidak memerlukan
uji coba dan analisa statistic atau dinyatakan dalam bentuk angka.



Wawancara
Sebelum dilaksanakan wawancara siklus I, untuk mengetahui kesulitankesulitan belajar siswa dalam mempelajari pokok bahasan mengenai
permasalahan berdoa

sebagai alat Komunikasi dengan Allah, penulis

melakukan wawancara dengan siswa SD No. 175760 Batumanumpak . Dan
akhir siklus I penulis juga melakukan wawancara dengan siswa yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. Wawancara yang dilakukan
difokuskan pada hasil yang dikerjakan siswa. Pertanyaan – pertanyaan yang
diberikan diarahkan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal mengenai berdoa sebagai alat Komunikasi dengan Allah sebagai
tindakan untuk mengetahui hasil belajar siswa.



Observasi

Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap seluruh kegiatan
siswa dan perubahan yang terjadi pada saat dilakukan tindakan.


TEHNIK ANALISI DATA
Tehnik analisi data adalah unsur yang sangat penting dalam melakukan penelitian.
Dari yang didapat dari hasil penelitian tidak akan berarti jika tidak di analisis. Hasil dari
penganalisaan yang dilakukan adalah memberikan gambaran, arah, dan tujuan serta
maksud diadakannya penelitian. Sehingga dengan dilakukannya penganalisaan terhadap
data yang diperoleh selama melakukan penelitian dapat diketahui indikator ketuntasan
yang ingin dicapai telah berhasil.
Penelitian ini menggunakan analisi statistik sederhana, yaitu alnalisa deskriptif.
Analisa Deskriptif adalah model analisa dengan cara membandingkan rata-rata
persentasenya lalu kenaikan rata-rata pada setiap siklus. Yang menjadi bahan analisis
disini yaitu hasil ulangan/tes pada setiap siklus. Dari hasil ulangan/tes tersebut dapat
ditafsirkan ketuntasan belajar siswa.
Siklus tindakan tersebut sebagai berikut :
No.
1.

TINDAKAN

OUTPUT

SIKLUS II
Mengidentifikasikan

masalah

baru Masalah-masalah baru muncul

berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
siklus
2.
3.

Menerapkan pembelajaran kooperatif Pembelajaran dengan kooperatif tipe
tipe jigsaw

jigsaw

Mengevaluasi hasil siklus II

Tingkat bahwa berdoa adalah merupakan
alat komunikasi dengan Allah

4.

Mengadakan refleksi pada siklus II Peningkatan kemampuan siswa berdoa
secara menyeluruh

dengan cara yang baik

Siklus-siklus berikutnya

No.
1.

TINDAKAN

OUTPUT

SIKLUS II
Mengidentifikasikan

masalah

baru Masalah-masalah baru muncul

berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
siklus

2.
3.

Menerapkan pembelajaran kooperatif Pembelajaran dengan kooperatif tipe
tipe jigsaw

jigsaw

Mengevaluasi hasil siklus II

Tingkat bahwa berdoa adalah merupakan
alat komunikasi dengan Allah

4.

Mengadakan refleksi pada siklus II Peningkatan kemampuan siswa berdoa
secara menyeluruh

dengan cara yang baik

Siklus-siklus berikutnya



Observasi evaluasi
Evaluasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini
penulis sebagai pengamat yang bertugas mengamati aktivitas siswa dalam
diskusi kelompok tim ahli dan diskusi kelompok tim asal di dalam kelas. Pada
akhir siklus diberikan tes kuis untuk melihat belajar siswa pada siklus.

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikuntoro, Suhardjono,Supandi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi aksara.
Zainal Aqib, M.Maftuh,Sujak,Kawenter. Penelitian tindakan kelas. Bandung:

Yrama Widya.
Pict A.Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan SDM. Jakarta: Rincka Cipta.
Suprihady Bambang, (2007). Penelitian tindakan kelas Diktat TOT. Pemkot
Siantar : Dinas Pendidikan Dan Pengajaran

ABSTRAK

Pengaruh Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Agama
SD No. 175760 Batumanumpak Laporan PTK Tapanuli Utara 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi berprestasi hasil belajar dan
hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa kelas IV SD No. 175760
Batumanumpak Tahun Ajaran 2011/2012.

Data penelitian diambil dari hasil penilaian setelah selesai pembelajaran dalam tiga
siklus. Data penelitian dikumpulkan dari 15 orang siswa. Yang merupakan hasil penelitian adalah
nilai siswa pada akhir pembelajaran setiap siklus.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan
sudah dapat menunjukkan kemajuan yang cukup baik. Pada penilaian siklus I 54% daya serap
siswa, pada pada akhir pembelajaran siklus ke II daya serap siswa sebesar 63%. Dan akhir
pembelajaran pada siklus III makin meningkat menjadi 74%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah perbaikan pembelajaran ada peningkatan prestasi siswa dan terjadi hubungan
antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa kelas IV SD No. 175760 Batumanumpak
Tahun Pelajaran 2011/2012.

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan kemurahan dan segala karuniaNya telah membingbing dan melindungi serta menolong
penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan ini.
Judul penelitian ini adalah : Pengaruh Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar
Siswa pada Mata AGAMA di SD No. 175760 Batumanumpak Kecamatan Pangaribuan
Kabupaten Tapanuli Utara.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenunya bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan , baik dari isi maupun tutur bahasanya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan laporan ini.
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada Tim Instruktur yang telah banyak membimbing penulis
sehingga dapat membuat karya kecil ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Profesi Guru.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatNya kepada kita semua. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Pangaribuan, Oktober 2012
Penulis,

DARWIN GULTOM

DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

BAB II

BAB II

BAB IV

BAB V

PENDAHULUAN


Latar Belakang masalah ………………………………………….

1



Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ……………………..

2



Tujuan Penelitian …………………………………………………

3



Manfaat Penelitian ………………………………………………..

3

KAJIAN PUSTAKA


Kerangka Teoritis ………………………………………………..

5



Kerangka Konseptual ……………………………………………

6

PELAKSANAAN


Lokasi dan Penelitian ……………………………………………

7



Subjek Penelitian ………………………………………………..

8



Prosedur …………………………………………………………

8

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian ………………………………………………….

9



Pembahasan ……………………………………………………..

10

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan ………………………………………………………

11



Saran ……………………………………………………………..

12

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR
SISWA DI SD NO. 175760 BATUMANUMPAK

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
DARWIN GULTOM
No. Peserta : 12070813420508

KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

BAB I
PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah investasi yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu Negara.
Dalam penyelenggaraan pendididikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik
dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau
proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar
merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada
seperangkat aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk
kurikulum.
Kurikulum secara berkala disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan
kemajuan Zaman dan kebutuhan masyarakat, tampaknya belum dapat direalisasikan secara
maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah lembaga
proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan riil dilapangan, proses pembelajarna di sekolah dewasa ini
kurang meningkatkan kreatifitas siswa, terutama dalam pembelajaran AGAMA. Masih
banyak tenaga pendidik yang masih menggunakan metode konvensional dan monoton
dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga suasana belajar terkesan kaku dan
didominasi oleh sang Guru.
Fenomena ini senada dengan masalah yang kita hadapi di pendidikan yaitu lemahnya
proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak didik kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berfikir. Selanjutnya juga proses pembelajarn di dalam kelas
selalu kita arahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi , dan otak anak
kita paksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Upaya peningkatan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Dalam hal ini , diperlukan guru kreatif yang dapat membuat
pembelajaran lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu
direncanakan dan dibangun sedemikian dengan menggunakan model pembelajaran yang
dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lainsehingga pada gilirannya
dapat diperoleh prestasi yang optimal. Kejenuhan siswa terhadap model-model
pembelajaran diterapkan , dan guru yang tetap bertahan dengan pendekatan tradisional
membuat suasana kelas semakin membosankan.

Kemudian berdasarkan hasil wawancara penulis dengan responden (siswa) bahwa
keaktifan belajar siswa yang rendah disebabkan karena masih benyaknya guru melakukan
proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Dan tidak adanya variasi
dalam pembelajaran.
Salah satu pendekatan yang mengedepankan keaktifan siswa adalah pembelajaran
kooperatif jigsaw. Dalam pendekatan pembelajaran ini siswa tidak lagi bersifat
individualistic dan kompetitif dalam belajar, tapi siswa dilatih agar bekejasama dalam
memahami materi pembelajaran dan menemukan sendiri materi pembelajaran.
b. Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan siswa dapat mengenali dan
menemukan pokok materi dalam benak siswa karena didapatkan melalui
pengalaman sendiri. Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
digunakan pada mata pelajaran AGAMA pokok bahasan berdoa sebagai alat
Komunikasi dengan Allah. Dan dengan pendekatan kooperatif tipe jigsaw ini
dapat mempermudah siswa mempelajari dengan bekerjasama dengan
kelompoknya. Persaingan positifpun terjadi di kelas dalam rangka mencapai hasil
belajar yang optimal.

 PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

rumusan
Permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : Bagaimana Peningkatan
Hasil
Belajar Siswa Kelas IV SD No. 175760 Batumanumpak Tahun Pelajaran
2011/2012 pada mata
pelajaran AGAMA pokok bahasan berdoa sebagai alat Komunikasi dengan Allah
melalui penerapan pendekatan
kooperatif jigsaw.


Pemecahan masalah
Alternatif tindakan yang dilakukan adalah dengan penerapan pendekatan
pembelajaran kooperatif jigsaw. Pendekatan ini dilakukan karena pendekatan ini
sesuai dengan masalah yang harus dipecahkan yaitu pembelajaran yang selama
ini masih bersifat konvensional yaitu ceramah dan penugasan rumah. Sehingga
siswa cepat bosan dan tidak tertarik untuk belajar.

Sesuai pendapat Slavin (dalam sanjaya 2006:242) bahwa pembelajaran koopreatif
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus meningkatkan hubungan sosial
diantara murid (siswa).


Tujuan Penelitian


Tujuan Umum
Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
kelas IV SD No. 175760 Batumanumpak Tahun Pelajaran 2011/2012
pokok bahasan berdoa sebagai alat Komunikasi dengan Allah dengan
penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif jigsaw. Indikator
keberhasilan dalam penelitian ini adalah 85% siswa memperoleh nilai
minimal di atas 65.



Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah melalui penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD No.
175760 Batumanumpak Tahun Pelajaran 2011/2012.



Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :


Guru :


Sebagai bahan masukan dalam pemilihan pendekatan pembelajaran
yang lebih luas dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa.



Sebagai bahan masukan atau informasi bagi guru tentang manfaat
pendekatan pembelajaran kooperatif jigsaw dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.



Kepala Sekolah :


Membuktikan bahwa guru-guru SD No. 175760 Batumanumpak kritis
terhadap perkembangan dunia pendidikan tanah air.



Dengan hasil penelitian ini kepala sekolah mengharapkan para guruguru SD No. 175760 Batumanumpak

dapat lebih meningkatkan

pemberdayaan pemberian pendekatan pembelajaran kooperatif jigsaw
agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu di coba untuk diterapkan
pada pembelajaran lain guna menambah kepercayaan masyarakat
terhadap kualitas SD No. 175760 Batumanumpak .


Siswa


Sebagai bahan masukan bagi siswa menjadi senang belajar AGAMA dan
bersikap demokratis dalam rangka meningkatkan prestasi.



Melatih siswa dapat bekerjasama dan menjadi ahli dan menjadi
penguasa sukses serta aktif.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
 KERANGKA TEOTRITIS
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil saling memiliki tingkat kemampuan berbeda “menurut Slavin (Sanjaya
2007:242), Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus dapat
meningkatkan kemampuan hubungan sosial, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan
pengetahuan dengan keterampilan pada pembelajaran AGAMA. Sejalan dengan itu Hamid
hasan (Solihatin 2008:4) menyatakan bahwa : Pembelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran yang mengutamakan kerja bersama dalam mencapai tujuan bersama”.
Sehubungan dengan itu Slavin (Solihatin 2008:4) mengatakan bahwa Cooperative learning
adalah “Suatu Pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara Kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 – 6 orang dengan struktur kelompok
yang Heterogen.
Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena
belajar dalam model Cooperative learning harus ada “struktur dorongan dan tugas yang
bersifat kooperatif (gotong royong)” sehingga memungkinkan terjadi interaksi secara
terbukadan hubungan-hubungan yang bersifat interdepedensi yang efektif diantara anggota
kelopmpok (Slavin dalam Soilihatin 2008 : 4). Jadi hal yang menarik dari cooperative
learning adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran yaitu berupa
peningkatan prestasi belajar peserta didik yang juga mempunyain dampak pengiring
sebagai relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah , harga diri,
norma akademik, penghargaan waktu, dan suka memberi pertolongan pada orang lain.
Ibrahim (Trianto 2007 : 47) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif memilikiciriciri sebagai berikut :
 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajarnya.
 Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.
 Bila mungkin, anggota kelompok berasal dari suku , ras , jenis kelamin berbeda.
 Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang Individu.

Dari ciri-ciri di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif bukan hanya sekedar
memecahkan masalah materi pembelajaran, disini siswa juga dituntut untuk berani
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, melatih keterampilan bersosialisasi
kepada teman yang bergam suku, agama dan ras serta tingkat kepandaian dan jenis kelamin
yang sama-sama menuntaskan materi belajar dan hasilnya ditanggung bersama.
Jigsaw.
Pembelajaran jigsaw merupakan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan pada
siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara Heterogen dan
kerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagi
materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota
kelompok yang lain 9arends, 1997). Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa
tidak hanya mempelajari materi tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Dengan
demikian, “Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerjasama secara
kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.


KERANGKA BERPIKIR
Untuk memperoleh hasil belajar siswa terhadap pembelajaran AGAMA materi berdoa

sebagai alat Komunikasi dengan Allah, guru harus mampu menciptakan suasana belajar
yang optimal dengan menerapkan berbagai model pembelajaran.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dapat dicapai siswa dalam proses belajar
yang berupa pemahamandan penerapan pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi
siswa dalam kehidupan sehari-hari serta bersukap dan berpikir kritis dan kreatif dalam
mewujudkan manusia yang berkualitas , bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam pembelajaran AGAMA salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam
mengajarkan subpokok bahasan adalah pemilihan pendekatan pembelajaran materi yang
diajarkan, karena melihat kondisi siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda antara
satu sama lain dalam menerima materi pelajaran yang disajikan guru di kelas , ada siswa
yang mempunyai daya serap cepat dan ada pula yang mempunyai daya tangkap lama.
Hasil belajar siswa merupakan hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran berupa pengetahuan , sikap dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa
untuk kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa datang.

Untuk meningkatkan hasil belajar AGAMA

dalam pembelajarannyaharus menarik

sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan pendekatan pembelajaran interaktif
dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subyek belajar, guru
mengutamakan proses daripada hasil. Guru merancang proses belajar mengajar yang
melibatkan siswa secara integratif dan komprehensif pada aspek. Kognitif, efektif, dan
psikomotorik sehingga tercapai hasil belajar. Agar hasil belajar pokok bahasan berdoa
sebagai alat Komunikasi dengan Allah meningkat diperlukan situasi, cara dan strategi
pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik pikiran, pendengaran,
penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar. Salah satu proses pendekatan
pembelajaran yang sangat mendukung dan sedang dijalankan dewasa ini adalah kooperatif.
Pendekatan

pembelajaran

kooperatif

ini

marupakan

salah

satu

pendekatan

pembelajaran yang dibuat dalam kelompok kecil untuk bekerja sama dalam suatu tim untuk
menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah dalam hal pembelajaran untuk
mencapai tujuan bersama serta untuk mencapai hasil belajar

yang optimal. Dalam

pembelajaran kooperatif ini , siswa dituntun aktif dan menemukan sendiri pengalamanpengalaman belajarnya dan saling melengkapi pengetahuan sesama anggota kelompok ,
sedangkan guru membimbing, mengarahkan dan mengadakan evaluasi-evaluasi dari yang
ditugaskan kepada siswa. Melalui pembelajaran kooperatif ini nantinya diharapkan dapat
menigkatkan kemauan dan motivasi belajar siswa sehingga berdampak baik bagi hasil
belajar siswa.


HIPOTESA TINDAKAN
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “penerapan pendekatan Kooperatif
Jigsaw pada pokok bahasan berdoa
meningkatkan hasil belajar siswa.

sebagai alat Komunikasi dengan Allah dapat

BAB III
Metodologi penelitian


LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD No.175760 Batumanumpak

. Kecamatan

Pangaribuan TAPUT.


SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD No. 175760 Batumanumpak yang terdiri
dari 1 kelas dan yang diberi tindakan dalam penelitian ini adalah satu kelas yang
berjumlah 30 orang siswa karena kelas ini bermasalah terhadap hasil belajar AGAMA
pokok bahasan berdoa

sebagai alat Komunikasi dengan Allah. Disamping itu pula

keadaan ekonomi, sosial, keluarga siswa di kelas ini berbeda pula yaitu dari ekonomi
rendah, sedang, dan menengah.


DEFENISI OPERASIONAL PENELITIAN
Untuk memastikan arah yang jelas dalam penelitian ini, berikut di jelaskan defenisi
operasional penelitian yaitu :


Cooperative Learning Jigsaw
Cooperative Learning Jigsaw ini adalah pendekatan pembelajaran yang
merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang terdiri dari kelompok
ahli dan kelompok asal. Pendekatan ini mengedepankan kerjasama antar
sesama siswa untuk menguasai bahan ajar yang disajikan. Siswa dilatih untuk
tidak berkopetensi lagi dalam belajar tetapi siswa diarahkan untuk dapat
meyelesaikan masalah belajarnya dengan temannya.



Hasil belajar
Hasil belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan kognitif,
efektif dan Psikomotorik dalam diri siswa yang didapat dari aktivitas dalam
belajar.



PROSEDUR PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah studi sistematis terhadap praktek
pembelajaran dari hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu. Prosedur
Penelitian Tindakan Kelas dapt dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus. Masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahap yaitu tahap Perencanaan, Tindakan, Obsevasi, dan Refleksi.
Perencanaan.
Perencanaan kegiatan ini meliputi :


Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.



Membuat lembar obsevasi untuk melihat kegiatan selama proses belajar
mengajar dalam kelas.



Membuat materi permasalahan kewirausahaan dalam bentuk teks yang akan
dibagikan kepada setiap anggota kelompok tim asal.



Membuat soal kuis untuk tes hasil belajar diakhir sirklus.



Menyusun tes hasil belajar.



Kerangka PTK.

Tindakan
Pada tahapan ini penelitian langsung memainkan perannya dalam mengkoordinir dan
membingbing siswa dan kelompok belajarnya. Pelaksanaan tindakan direncanakan dalan
dua siklus direncanakan dan diselesaikan dalam 2 kali tatap muka.
Siklus tindakan tersebut sebagai berikut :
No.

TINDAKAN
SIKLUS I

OUTPUT

1.

Menyampaikan tujuan pembelajaran Penjelasan tentang tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada kompetensi dan meningkatkan motivasi siswa belajar.
proses sosial serta memotivasi siswa
belajar.

2.

Siswa dibagi dalam 4 kelompok, setiap Terbentuknya 4 kelompok siswa.
kelompok terdiri dari 4 siswa.

3.

Menerapkan pembelajaran dengan Pembelajaran dengan kooperatif jigsaw.
kooperatif tipe jigsaw dengan
kompetensi perilaku sosial.

4.

Mengevaluasi hasil siklus I.

5.

Mengadakan refleksi tindakan pada Tingkat kemampuan cara berdoa yang
siklus I secara menyeluruh.
baik

Hasil
kemampuan
menyelesaikan
permasalahan berdoa
sebagai alat
Komunikasi dengan Allah berdasarkan
siklus I.

No.
1.

TINDAKAN

OUTPUT

SIKLUS II
Mengidentifikasikan

masalah

baru Masalah-masalah baru muncul

berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
siklus
2.
3.

Menerapkan pembelajaran kooperatif Pembelajaran dengan kooperatif tipe
tipe jigsaw

jigsaw

Mengevaluasi hasil siklus II

Tingkat bahwa berdoa adalah merupakan
alat komunikasi dengan Allah

4.

Mengadakan refleksi pada siklus II Peningkatan kemampuan siswa berdoa
secara menyeluruh

dengan cara yang baik

Siklus-siklus berikutnya

Obsevasi/evaluasi
Observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini penulis
sebagai pengamat yang bertugas mengamati aktifitas siswa dalam diskusikelompok tim
ahli dan diskusi kelompok tim asal di dalam kelas. Pada akhir siklus diberikan tes berupa
kuis untuk melihat hasil belajar siswa pada siklus I.

Refleksi
Tahap ini dilakukan untuk mengambil keputusan hasil analisis dari data pemberian
tindakan pada siklus I. Kesimpulan yang diambil ini digunakan sebagai dasar untuk
perencanaan pada siklus II.



TEHNIK PENGUMPULA DATA

Data merupakan hal yang penting untuk mendapatkan keabsahan dalam penelitian.
Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :



Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dicapai. Adapun tes yang diberikan berbentuk pre-test dan post-test
dengan berbentuk test essay dan pilihan berganda. Pemberian tes dilakukan
2 kali, yaitu test hasil belajar I (setelah selesai siklus I) dan tes hasil belajar II
(setelah selesai siklus II). Tes hasil belajar pertama diberikan untuk melihat
ketuntasan belajar siswa dan juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi
siswa dalam melaksanakan cara berdoa dengan baik dan tes hasil belajar II
diberikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum tes di ujikan
maka soal terlebih dahulu di validasi isinya oleh validator yang dianggap ahli.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sudjana (2005:13) bahwa : “Dalam hal
tertentu untuk tes yang telah disusun sesuai dengan kurikulum (materi dan
tujuan) agar memenuhi validasi dapat pula diminta bantuan ahli bidang studi
untuk menotasikan apakah konsep materi yang diajukan telah memadai atau
tidak sebagai sampel test”. Dengan demikian validasi ini tidak memerlukan
uji coba dan analisa statistic atau dinyatakan dalam bentuk angka.



Wawancara
Sebelum dilaksanakan wawancara siklus I, untuk mengetahui kesulitankesulitan belajar siswa dalam mempelajari pokok bahasan mengenai
permasalahan berdoa

sebagai alat Komunikasi dengan Allah, penulis

melakukan wawancara dengan siswa SD No. 175760 Batumanumpak . Dan
akhir siklus I penulis juga melakukan wawancara dengan siswa yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. Wawancara yang dilakukan
difokuskan pada hasil yang dikerjakan siswa. Pertanyaan – pertanyaan yang
diberikan diarahkan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal mengenai berdoa sebagai alat Komunikasi dengan Allah sebagai
tindakan untuk mengetahui hasil belajar siswa.



Observasi

Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap seluruh kegiatan
siswa dan perubahan yang terjadi pada saat dilakukan tindakan.


TEHNIK ANALISI DATA
Tehnik analisi data adalah unsur yang sangat penting dalam melakukan penelitian.
Dari yang didapat dari hasil penelitian tidak akan berarti jika tidak di analisis. Hasil dari
penganalisaan yang dilakukan adalah memberikan gambaran, arah, dan tujuan serta
maksud diadakannya penelitian. Sehingga dengan dilakukannya penganalisaan terhadap
data yang diperoleh selama melakukan penelitian dapat diketahui indikator ketuntasan
yang ingin dicapai telah berhasil.
Penelitian ini menggunakan analisi statistik sederhana, yaitu alnalisa deskriptif.
Analisa Deskriptif adalah model analisa dengan cara membandingkan rata-rata
persentasenya lalu kenaikan rata-rata pada setiap siklus. Yang menjadi bahan analisis
disini yaitu hasil ulangan/tes pada setiap siklus. Dari hasil ulangan/tes tersebut dapat
ditafsirkan ketuntasan belajar siswa.
Siklus tindakan tersebut sebagai berikut :
No.
1.

TINDAKAN

OUTPUT

SIKLUS II
Mengidentifikasikan

masalah

baru Masalah-masalah baru muncul

berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
siklus
2.
3.

Menerapkan pembelajaran kooperatif Pembelajaran dengan kooperatif tipe
tipe jigsaw

jigsaw

Mengevaluasi hasil siklus II

Tingkat bahwa berdoa adalah merupakan
alat komunikasi dengan Allah

4.

Mengadakan refleksi pada siklus II Peningkatan kemampuan siswa berdoa
secara menyeluruh

dengan cara yang baik

Siklus-siklus berikutnya

No.
1.

TINDAKAN

OUTPUT

SIKLUS II
Mengidentifikasikan

masalah

baru Masalah-masalah baru muncul

berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi

siklus
2.
3.

Menerapkan pembelajaran kooperatif Pembelajaran dengan kooperatif tipe
tipe jigsaw

jigsaw

Mengevaluasi hasil siklus II

Tingkat bahwa berdoa adalah merupakan
alat komunikasi dengan Allah

4.

Mengadakan refleksi pada siklus II Peningkatan kemampuan siswa berdoa
secara menyeluruh

dengan cara yang baik

Siklus-siklus berikutnya



Observasi evaluasi
Evaluasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini
penulis sebagai pengamat yang bertugas mengamati aktivitas siswa dalam
diskusi kelompok tim ahli dan diskusi kelompok tim asal di dalam kelas. Pada
akhir siklus diberikan tes kuis untuk melihat belajar siswa pada siklus.

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikuntoro, Suhardjono,Supandi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi aksara.

Zainal Aqib, M.Maftuh,Sujak,Kawenter. Penelitian tindakan kelas. Bandung:
Yrama Widya.
Pict A.Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan SDM. Jakarta: Rincka Cipta.
Suprihady Bambang, (2007). Penelitian tindakan kelas Diktat TOT. Pemkot
Siantar : Dinas Pendidikan Dan Pengajaran

ABSTRAK

Pengaruh Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Agama
SD No. 175760 Batumanumpak Laporan PTK Tapanuli Utara 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi berprestasi hasil belajar dan
hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa kelas IV SD No. 175760
Batumanumpak Tahun Ajaran 2011/2012.

Data penelitian diambil dari hasil penilaian setelah selesai pembelajaran dalam tiga
siklus. Data penelitian dikumpulkan dari 15 orang siswa. Yang merupakan hasil penelitian adalah
nilai siswa pada akhir pembelajaran setiap siklus.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan
sudah dapat menunjukkan kemajuan yang cukup baik. Pada penilaian siklus I 54% daya serap
siswa, pada pada akhir pembelajaran siklus ke II daya serap siswa sebesar 63%. Dan akhir
pembelajaran pada siklus III makin meningkat menjadi 74%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa setelah perbaikan pembelajaran ada peningkatan prestasi siswa dan terjadi hubungan
antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa kelas IV SD No. 175760 Batumanumpak
Tahun Pelajaran 2011/2012.

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan kemurahan dan segala karuniaNya telah membingbing dan melindungi serta menolong
penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan laporan ini.
Judul penelitian ini adalah : Pengaruh Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar
Siswa pada Mata AGAMA di SD No. 175760 Batumanumpak Kecamatan Pangaribuan
Kabupaten Tapanuli Utara.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenunya bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan , baik dari isi maupun tutur bahasanya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan laporan ini.
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada Tim Instruktur yang telah banyak membimbing penulis
sehingga dapat membuat karya kecil ini. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Profesi Guru.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis berdoa semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatNya kepada kita semua. Akhir
kata, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Pangaribuan, Oktober 2012
Penulis,

DARWIN GULTOM

DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

BAB II

BAB II

BAB IV

BAB V

PENDAHULUAN


Latar Belakang masalah ………………………………………….

1



Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ……………………..

2



Tujuan Penelitian …………………………………………………

3



Manfaat Penelitian ………………………………………………..

3

KAJIAN PUSTAKA


Kerangka Teoritis ………………………………………………..

5



Kerangka Konseptual ……………………………………………

6

PELAKSANAAN


Lokasi dan Penelitian ……………………………………………

7



Subjek Penelitian ………………………………………………..

8



Prosedur …………………………………………………………

8

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian ………………………………………………….

9



Pembahasan ……………………………………………………..

10

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan ………………