KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA PUNGGUNG.
KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA
PUNGGUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagian dari Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Kepelatihan
Oleh
ADZHANI RASYIQA 1000482
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN
OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50
METER GAYA PUNGGUNG
Oleh Adzhani Rasyiqa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan
© Adzhani Rasyiqa 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Adzhani Rasyiqa NIM : 1000482
Judul : Kontribusi Power Otot Lengan dan Daya Tahan Otot Perut terhadap Kecepatan Renang 50 meter Gaya Punggung
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,
Drs. Dadan Mulyana, M.Pd NIP. 195801171989031001
Pembimbing II,
Drs. Satriya
NIP. 196002101987031004
Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Ketua,
Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd NIP. 196210231989031001
(4)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... .. i
ABSTRAK... ii
KATA PENGANTAR ... ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI ... ... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah Penelitian... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
1. Secara Teoritis ... 5
2. Secara Praktis ... 5
F. Struktur Organisasi ... 5
BAB II KAJIAN TEORETIS... 7
A. Hakekat Olahraga Renang ... 7
1. Macam-Macam Gaya dalam Olahraga Renang ... 8
2. Peralatan-Peralatan dalam Cabang Olahraga Renang ... 8
3. Hakekat Renang Gaya Punggung... 9
4. Peraturan Perlombaan Renang Gaya Punggung... 10
B. Teknik Gaya Punggung... 11
1. Teknik Dasar Gaya Punggung... 12
2. Kesalahan-Kesalahan dalam Gaya Punggung ... 19
C. Kondisi Fisik Umum, Power Otot Lengan dan Daya Tahan Otot Perut dalam Olahraga Renang ... 23
1. Power Otot Lengan ... 25
2. Daya Tahan Otot Perut ... 27
D. Anggapan Dasar ... 28
E. Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
B. Populasi dan Sampel ... 31
(5)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel ... 32
C. Desain Penelitian ... 33
D. Metode Penelitian ... 34
E. Definisi Operasional ... 35
F. Instrume n dan Prosedur Penelitian ... 37
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data... 39
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 43
A. Pe maparan Data ... 43
1. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 43
2. Nilai T-Skor ... 44
3. Uji Normalitas ... 44
4. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 45
B. Pembahasan ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 54
(6)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA
PUNGGUNG Pembimbing I : Drs. Dadan Mulyana, M.Pd Pembimbing II : Drs. Satriya
Adzhani Rasyiqa 1000482
Beberapa komponen kondisi fisik yang berperan dalam meningkatkan kecepatan perenang adalah power lengan dan daya tahan otot perut. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian mengenai “Kontribusi Power Otot Lengan dan Daya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet gaya punggung klub renang Tirtamerta, sedangkan sampel terdiri dari 14 orang atlet renang gaya punggung, dengan menggunakan teknik total sampling atau sampel jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes medicine-ball put untuk power otot lengan, tes sit-ups untuk daya tahan otot perut dan tes renang gaya punggung 50 meter untuk kecepatan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data nilai yang diperoleh persentase untuk power otot lengan adalah 67,44%, daya tahan otot perut 56,12%, dan power otot lengan dan daya tahan otot perut bersama-sama 84,82%. Sedangkan uji hipotesis dengan uji signifikansi dua rata – rata skor berpasangan diperoleh thitung
4,9853 ˃ ttabel 2,18 untuk power lengan dengan kecepatan renang gaya punggung
50 meter, dengan demikian hipotesisnya ditolak, artinya memberikan kontribusi yang signifikan. Untuk daya tahan otot perut diperoleh thitung 3,9174 > ttabel 2,18
dengan demikian hipotesis ditolak, artinya memberikan kontribusi yang signifikan. Sedangkan untuk power otot lengan daya tahan otot perut secara bersama-sama diperoleh fhitung 30,7319 > ftabel 3,98 dengan demikian hipotesis
ditolak, artinya memberikan kontribusi yang signifikan. Maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : power otot lengan dan daya tahan otot perut masing-masing berkontribusi terhadap kecepatan renang gaya punggung 50 meter, begitu pula dengan power otot lengan dan daya tahan otot perut secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung 50 meter.
Kata kunci: kontribusi, power otot lengan, daya tahan otot perut, kecepatan,
(7)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE CONTRIBUTION OF ARM MUSCLE POWER AND ABDOMENT MUSCLE ENDURANCE TOWARDS 50 METERS BACKSTROKE
SWIMMING SPEED
ADZHANI RASYIQA¹, DRS. DADAN MULYANA², M.PD, DRS. SATRIYA³
ABSTRACT
Some of the physical condition component that affect the increase of speed for swimmers are arm muscle power and abdoment muscle endurance. Therefore,
this research is about “The Contribution of Arm Muscle Power and Abdoment
Muscle Endurance Towards 50 Meters Backstroke Swimming Speed”. The method used in this researach is the descriptive method. Population this research is the backstroke athlete in Tirtamerta Swimming Club, and the samples are all 14 backstroke athletes, with using the total sampling technique. The instrument for this research are medicine ball-put test for arm power, sit-ups test for abdoment muscle endurance, and 50 meter backstroke swim for speed. Based on data proccess and analysis, the percentage point for arm muscle power is 67,44%, abdoment muscle endurance 56,12%, and both arm muscle power and abdoment muscle endurance 84,82%. The result for hypotheses test with paired skor test are 1) for arm power tcount 4,9853 ˃ ttable 2,18, therefore the arm muscle power is
contributing significantly; 2) for abdoment muscle endurance tcount 3,9174 > ttable
2,18, therefore the abdoment muscle endurance is contributing significantly. For both arm muscle power and abdoment muscle endurance fcount 30,7319 > ftable
3,98, therefore both arm muscle power and abdoment muscle endurance are contributing significantly. The conclusion on this research are: arm muscle power and abdoment muscle endurance each contributing significantly towards the 50 meters swimming speed and both arm muscle power and abdoment muscle endurance together are also contributing significantly towards the 50 meters swimming speed
Keyword: contribution, arm muscle power, abdoment muscle endurance,
(8)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Renang merupakan aktivitas olahraga di dalam air. Olahraga renang membuat tubuh semakin sehat karena hampir semua otot tubuh bergerak sewaktu berenang. Kegiatan berenang biasanya dimanfaatkan untuk rekreasi bersama keluarga, olahraga kesehatan, olahraga pendidikan atau sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan prestasi seseorang di dalam olahraga.
Seiring perkembangan zaman, olahraga renang menjadi semakin populer. Olahraga renang pun semakin berkembang dengan banyaknya klub-klub renang yang dibentuk. Dengan banyaknya klub renang yang telah dibentuk, dapat dilihat bahwa olahraga renang telah berhasil menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia.
Banyaknya klub renang yang terbentuk memicu munculnya kompetisi-kompetisi renang, baik nasional maupun internasional. Dalam renang kompetisi-kompetisi, ada 4 gaya yang dilombakan, yaitu gaya kupu-kupu (butterfly), gaya punggung (back stroke), gaya dada (breast stroke) dan gaya bebas (free style). Berikut penjelasan tentang gaya bebas, gaya kupu-kupu dan gaya dada menurut David G. Thomas (2000:13,79, 99):
Gaya bebas
Gaya bebas adalah satu-satunya gambaran mengenai berenang. Gaya ini merupakan gaya tercepat dan berdasarkan gaya ini pula kehebatan berenang akan dinilai
Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu sering disebut sebagai gaya renang yang paling sulit karena kedua tangan bergerak melakukan keatas permukaan air secara bersamaan.
Gaya dada
Gaya dada merupakan salah satu dari empat gaya yang diperlombakan. Gaya ini juga merupakan salah satu gaya yang tertua dalam sejarah dunia renang.
(9)
2
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengenai renang gaya punggung dijelaskan oleh David Haller (1986:49) sebagai berikut: “Gaya dimana tubuhmu datar diatas permukaan air, atau lebih tepat, bergerak dengan mulus melalui permukaan air itu sendiri.” Artinya, gaya punggung dilakukan dengan punggung menghadap permukaan air. Selanjutnya, menurut Ruben J. Guzman (1998:63) dalam bukunya yang berjudul Swimming Drills for Every Stroke mengatakan bahwa:
Backstroke is the only competitive stroke performed on the back. To execute it well requires not only sound technical skills, but also a high degree of comfort while swimming on one’s back. In addition, safety must be assured to prevent injuries.
The best backstrokers
Maintain excellent body position with the hips and torso up high;
Have a smooth, relaxed stroke recovery with the arms entering directly in line with the shoulders;
Have a good hip rotation, torso rolling, and shoulder lift;
Have flawless kicking, and
Pull through the water efficiently and with great power.
Dari pernyataan diatas, dijelaskan bahwa gaya punggung adalah satu-satunya gaya yang dilakukan dengan punggung menghadap permukaan air. Untuk melakukan gaya punggung yang baik tidak hanya kemampuan teknik yang diperlukan, akan tetapi tingkat kenyamanan yang tinggi saat berenang dengan posisi punggung menghadap permukaan air. Maka dari itu, untuk dapat melakukan gaya punggung dengan kenyamanan dan teknik yang benar beberapa hal penting yang harus diperhatikan berikut ini:
mempertahankan posisi tubuh yang sangat baik
memiliki gerak pemulihan yang lancar dan tenang
memiliki rotasi pinggul, perputaran badan, angkatan bahu yang baik
tendangan kaki yang sempurna
tarikan lengan efisien dan memiliki power yang besar
Kebutuhan-kebutuhan mengenai gaya punggung ini, dapat dicapai dengan kondisi fisik yang baik. Komponen-komponen kondisi fisik akan mempengaruhi pencapaian prestasi atlet. Sama pentingnya dengan penguasaan teknik yang tinggi. Teknik tidak dapat dilakukan dengan benar jika posisi tubuh tidak dalam keadaan
(10)
3
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
datar, seperti yang dinyatakan David Haller (1986:49) berikut ini: “Pantat yang menurun kebawah, kaki yang tertekuk kebawah atau menggantung kebawah, semua ini akan mengganggu jalur lintas yang lurus dan memperlamban gerakmu sendiri.”
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan untuk melakukan gaya punggung yang paling baik adalah dengan cara mempertahankan posisi tubuh streamline (sejajar dengan permukaan air), gerakan lengan yang efisien dan memiliki power yang besar. Posisi tubuh yang streamline untuk renang gaya punggung dilakukan dengan posisi tubuh yang terlentang sehingga lebih sulit dipertahankan karena biasanya beban menjadi lebih berat pada area batang tubuh (bahu-pinggul). Oleh karena itu, diperlukan daya tahan otot, terutama daya tahan otot perut, sehingga posisi tubuh tetap lurus selama melakukan gerakan gaya punggung. Jarak yang dipertandingkan untuk renang gaya punggung adalah 50 meter, 100 meter, dan 200 meter. Dalam jarak pendek seperti ini, khususnya jarak 50 meter, tarikan lengan harus cepat dan gerakan lengan yang cepat membutuhkan power yang baik. Power lengan akan dapat dicapai setelah kondisi fisik atlet memadai. Dengan power yang besar dan gerakan yang efisien maka laju perenang akan semakin cepat.
Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti mengambil power otot lengan dan daya tahan otot perut sebagai variabel yang akan diteliti, sesuai dengan kebutuhan yang telah dijelaskan, untuk atlet renang 50 meter gaya punggung.
Ada tidaknya kontribusi power otot lengan dan daya tahan otot perut dengan kecepatan renang 50 meter gaya punggung dalam cabang olahraga renang belum diteliti secara mendalam. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai hal tersebut sebagai informasi ilmiah yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan prestasi atlet renang gaya punggung jarak 50 meter.
(11)
4
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Identifikasi masalah diperlukan agar penelitian bisa fokus terhadap masalah yang akan diteliti dan tidak menjadi luas. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya mencakup power otot lengan, daya tahan otot perut dan kecepatan renang 50 meter gaya punggung.
2. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power otot lengan dan daya tahan otot perut.
3. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecepatan renang 50 meter gaya punggung.
4. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet renang gaya punggung di klub Tirtamerta, dan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampel, yaitu mengambil seluruh populasi.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Seberapa besar power otot lengan memberikan kontribusi terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter?
2. Seberapa besar daya tahan otot perut memberikan kontribusi terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter?
3. Seberapa besar power otot lengan dan daya tahan otot perut secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter?
D. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi power otot lengan dengan kecepatan renang 50 meter gaya punggung
(12)
5
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi daya tahan otot perut dengan kecepatan renang 50 meter gaya punggung
3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi power otot lengan dan daya tahan otot perut secara bersamaan dengan kecepatan renang 50 meter gaya punggung
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberi bahan masukan dan tambahan informasi ilmiah bagi atlet, pelatih dan pembinaan olahraga renang, khususnya berkenaaan dengan latihan power dan daya tahan otot untuk renang gaya punggung.
2. Secara praktis
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan informasi bagi atlet tentang pentingnya kontribusi power otot lengan dan daya tahan otot perut terhadap kecepatan.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur Organisasi dalam penulisan skripsi yang peneliti ambil adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan yang di dalamnya berisi: a) Latar Belakang Masalah;
b) Identifikasi Masalah; c) Rumusan Masalah; d) Tujuan Penelitian; e) Manfaat Penelitian; f) Struktur Organisasi Skripsi.
BAB II Kajian Teoritis yang di dalamnya berisi: a) Hakekat Olahraga Renang;
(13)
6
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c) Kondisi Fisik dalam Olahraga Renang; d) Anggapan Dasar;
e) Hipotesis.
BAB III Metode Penelitian yang di dalamnya berisi: a) Tempat dan Waktu Penelitian;
b) Populasi dan Sampel; c) Desain Penelitian; d) Metode Penelitian; e) Definisi Operasional; f) Instrument Penelitian;
g) Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang didalamnya berisi: a) Hasil Pengolahan Data;
b) Pembahasan hasil penelitian
BAB V Kesimpulan dan Saran yang di dalamnya berisi: a) Kesimpulan;
(14)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Jadwal pelaksanaan tes dan pengukuran yang penulis rencanakan pada penelitian yang akan dilakukan terhadap variabel-variabel yang akan diselidiki, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dan sampel merupakan bagian dari penelitian. Ketelitian menentukan populasi dan sampel akan sangat berpengaruh pada keberhasilan yang dilakukan. Pengertian populasi menurut Arikunto (2010:173) Populasi adalah: “Keseluruhan subjek penelitian.” Artinya seluruh subjek penelitian merupakan bagian dari populasi. Kemudian, Sugiyono (2012:80) juga menjelaskan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Dari kutipan tersebut, artinya sebuah populasi harus memiliki kualitas dan karakteristik yang sesuai dengan penelitian. Pengertian populasi juga dijelaskan oleh Badudu-Zain (2001:1081) sebagai berikut “sekelompok atau sekumpulan orang atau benda
yang berciri sama dan dijadikan sampel penelitian”. Maka dari itu, populasi yang
No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat
1. Power Lengan Jumat/19-09-2014 16.00 WIB Kolam Renang UPI 2. Daya Tahan Otot Perut Jumat/19-09-2014 16.00 WIB Kolam Renang
UPI 3. Renang 50 m Gaya Punggung Jumat/19-09-2014 16.00 WIB Kolam Renang
(15)
32
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan digunakan dalam penelitian ini adalah atlet renang gaya punggung klub Tirtamerta, dengan total atlet gaya punggung 14 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang benar-benar mewakili sifat dan karakter populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:81) adalah
sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.” Jadi, sampel merupakan sebagian dari populasi. Pendapat lain mengenai sampel dinyatakan oleh Arikunto (2010:174) yang menjelaskan bahwa sampel adalah “Sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili karakteristik populasi tersebut atau yang menggambarkan populsi tersebut. Dalam hal penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dinyatakan oleh Nasution (1991:118): “Untuk menentukan besar sampel tidak ada aturan yang pasti. Makin besar jumlah sampel makin baik.” Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti harus dapat menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut. Untuk menentukan sampel penelitian, digunakan teknik sampling. Sugiyono (2012:81) menjelaskan
bahwa “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.”
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan seluruh jumlah populasi yang ada. Teknik sampling yang akan digunakan adalah sampling jenuh atau mengambil keseluruhan populasi, seperti yang dijelaskan Sugiyono (2012:85)
mengenai sampling jenuh berikut “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Dikarenakan jumlah populasi yang sedikit maka peneliti menggunakan keseluruhan anggota populasi menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel secara keseluruhan ini dijelaskan Arikunto (2010:173) bahwa “Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi.” Maka dari itu, jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 14 orang atlet renang gaya punggung klub Tirtamerta. Dalam penelitian
(16)
33
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini, salah satu ciri-ciri sampel yang digunakan adalah atlet sudah menguasai teknik renang gaya punggung.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan tentang analisis data agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Fungsi dari desain penelitian ini adalah untuk memberikan arah pada proses penelitian yang akan dilakukan. Langkah yang akan
diambil pada penelitian ini
adalah menetapkan
populasi dan sampel,
pengambilan dan
pengumpulan data, analisis
data, dan menetapkan
kesimpulan. Berikut akan
digambarkan desain
penelitian yang digunakan
pada halaman selanjutnya:
X1
X2
Y
r
1.yr
2.y(17)
34
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1
Desain Penelitian Keterangan :
X1 : Power otot lengan
X2 : Daya tahan otot perut
Y : Kecepatan renang 50 meter gaya punggung
Kemudian langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:
Bagan 3.2
Langkah-Langkah Penelitian
Populasi
Tes Power Lengan Tes Daya Tahan Otot Perut Tes Renang 50 meter
Pengolahan dan Analisis Data
Kesimpulan Sampel
(18)
35
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Metode Penelitian
Untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam penelitian dibutuhkan sebuah metode. Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Tujuan dalam sebuah penelitian menggambarkan maksud dari penelitian dan menyelesaikan atau memecahkan masalahnya dengan menggunakan cara-cara tertentu. Metode yang digunakan tidak terlepas dari masalah dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, penentuan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang akan diteliti dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Sugiyono (2012: 2): “...pada dasarnya metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Oleh karena itu, penentuan metode harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini. Sama halnya yang seperti yang disebutkan oleh Arikunto (2010:203) bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah proses penelitian yang mengungkapkan, mengambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sugiyono (2012:147) berikut:
bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menanalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Selanjutnya, Surakhmad (1998:140) menjelaskan tentang ciri-ciri dari metode deskriptif:
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masa yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisis (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).
(19)
36
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari kutipan di atas, penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini ialah proses penelitian yang menggungkapkan, mengambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian, yang mana dalam penelitian ini adalah mengungkapkan tentang kontribusi power otot lengan dan daya tahan kekuatan otot perut secara bersama-sama terhadap kecepatan renang 50 meter gaya punggung.
E. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pemahaman terhadap penelitian ini, terdapat ungkapan atau istilah yang perlu dijelaskan. Berikut ini adalah masing-masing istilah tersebut, yaitu:
1. Power otot lengan:
a. Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. (Harsono, 1988:200)
b. Otot lengan terdiri dari biceps brachii, brachialis, coracobrachialis, triceps brachii. (James E. Crouch, 1965:245)
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka power otot lengan adalah kemampuan otot-otot lengan mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu singkat.
2. Daya tahan otot perut:
a. Daya tahan otot adalah kemampuan untuk melakukan banyak repetisi dengan beban tertentu dalam periode yang berkepanjangan. (Bompa, 1999:5)
b. Otot perut yang dimaksud adalah rectus abdominis yaitu otot perut besar. Berdasarkan pengertian diatas, daya tahan otot perut adalah kemampuan otot perut melakukan repetisi yang banyak dalam waktu lama.
3. Kontribusi power otot lengan dan daya tahan otot perut: a. Kontribusi adalah sumbangan. (Badudu - Zain, 1994:715)
(20)
37
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Kontribusi power otot lengan adalah besarnya sumbangan yang diberikan oleh power otot lengan.
c. Kontribusi daya tahan otot perut adalah besarnya sumbangan yang diberikan oleh daya tahan otot perut.
4. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan – gerakan sejenis secara berturut - turut dalam waktu sesingkat – singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh jarak dalam waktu yang sesingkat singkatnya. Harsono (1988: 216).
5. Renang adalah yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. (id.m.wikipedia.org/wiki/Renang_(olahraga))
6. Gaya punggung adalah berenangdengan posisipunggungmenghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengangaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung. Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan. Berbeda dari sikap start perenanggaya bebas,gaya dada, ataugaya kupu-kupuyang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam. Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan diOlimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
(21)
38
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(id.wikipedia.org/wiki/Gaya_punggung).
F. Instrumen dan Prosedur Penelitian
Untuk menghasilkan data pada penelitian ini dibutuhkan alat pengumpul data (instrumen). Instrumen yang akan digunakan harus sesuai dengan pertanyaan pada penelitian ini, seperti yang dikemukakan Nurhasan dan Cholil (2013: 6)
dikatakan “Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu obyek
tertentu, sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan obyek tersebut secara obyektif.”
Maka dari itu, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur power lengan instrumen yang akan digunakan adalah two hand medicine ball put dengan reliabilitas 0,81 dan validitas 0,77. (Nurhasan dan Cholil, 2013:174)
Prosedur Tes Power Lengan
a. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan power lengan. b. Alat/fasilitas : Medicine ball, alat ukur (meteran), dan alat tulis.
c. Pelaksanaan : Naracoba duduk tegak dengan punggung dan kepala rapat ke dinding. Kemudian naracoba memegang medicine ball dengan kedua tangan dan melemparnya menggunakan kedua tangan secara bersama-sama dengan kuat dan cepat. Sewaktu melakukan, posisi badan harus tetap tegak dan menempel pada dinding. Jarak yang dihasilkan naracoba menunjukan besarnya power lengan. Naracoba diberi kesempatan masing-masing tiga kali lemparan. Hasil yang diambil adalah hasil lemparan dengan jarak paling jauh.
2. Alat ukur untuk daya tahan otot perut adalah tes sit-up dengan relibilitas tes 0.94 dan validitas tes: Face Validity (Nurhasan dan Cholil, 2013:169).
Prosedur Tes Daya Tahan Otot Perut
a. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan daya tahan otot perut. b. Alat/fasilitas : Matras dan alat tulis.
(22)
39
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pelaksanaan : Naracoba berbaring terlentang diatas matras dengan kedua tangan berpegangan di belakang kepala. Kedua tungkai ditekuk sehingga lutut membentuk sudut 90°. Naracoba yang belum tes membantu memegang erat kaki naracoba yang akan melakukan tes. Setelah posisi tubuh benar, lakukan gerakan sit-up berulang-ulang sampai naracoba tidak mampu mengangkat badannya lagi.
3. Untuk mengukur kecepatan renang 50 meter gaya punggung digunakan tes renang 50 meter gaya punggung.
Prosedur Tes Kecepatan Renang 50 meter Gaya Punggung
a. Tujuan : Untuk mengukur kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter.
b. Alat/fasilitas : Kolam renang, stopwatch, peluit dan alat tulis
c. Pelaksanaan : Naracoba bersiap melakukan tes renang gaya punggung dengan peralatan lengkap seperti baju renang, kacamata renang dan topi renang. Naracoba akan memulai renang setelah mendengar aba-aba peluit dan waktu akan mulai dihitung. Naracoba hanya melakukan sekali tes renang dan akan dicatat waktunya.
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data mentah, sehingga perlu pengolahan data. Untuk pengolahan data, prosedur pengolahan data yang akan digunakan adalah prosedur yang diambil dari buku metode statistik yang disusun oleh Nurhasan dkk. (2008). Berikut akan dijelaskan langkah-langkah pengolahan data yang digunakan:
1. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap variabel:
n X X i
(23)
40
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
X = Rata-rata yang dicari/mean
Σ = Jumlah dari Xi
Xi = Skor mentah
n = Jumlah sampel
2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data atau variabel:
1 ) ( 2 n X X S i Keterangan:
S = Simpangan baku yang dicari Xi = Skor mentah
X = Rata-rata dari skor mentah n = Jumlah sampel
3. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mencari T-skor dengan rumus:
T-skor = 50 + 10
S x x
(Untuk Jarak)
= 50 + 10
S x x
(Untuk Waktu)
Keterangan :
T- skor = Skor standar yang dicari X = Skor yang diperoleh seseorang
x = Nilai rata-rata S = Simpangan baku
4. Selanjutnya, menguji normalitas data dari setiap data untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah dengan uji statistika non parametrik yang disebut "Uji Lilliefors.” Untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:
(24)
41
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengamatan Xi, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku.
Z1, Z2, , ... Zn dengan menggunakan Rumus :
S X X
Z I
(X dan Z masing- masing merupakan rata-rata dan simpangan baku) Untuk setiap bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(Zi)=P(Z<Zi)
Menghitung Proporsi Z1, Z2,Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika
proporsi ini dinyatakan dengan S(S)= banyaknya...
n Z Z Z
Z1 2... n 1 Hitung selisih F(Z1) - S(Zi)
Ambil harga yang paling besar antara harga-harga mutlak selisih tersebut, sebutlah harga terbesar itu α untuk menerima dan menolak hipotesis nol maka Lo dibandingkan dengan nilai kritis L yang diambil dari uji Liliefors dengan taraf nyata 0.05 kriterianya adalah ditolak hipotesis nol bila populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari Ltabel, dalam hal lain hipotesis diterima.
5. Menghitung koefisien korelasi dengan cara mengkorelasikan data variabel X dengan data variabel Y dengan menggunakan rumus korelasi skor berpasangan sebagai berikut:
√ Keterangan:
r
xy : Korelasi yang dicariXY : Jumlah X kali Y
: Jumlah X²
:
(25)
42
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Penghitungan korelasi ganda tujuannya untuk menganalisis tentang pengaruh atau hubungan antara variabel independent dan dependen, dimana variabel independent dibuat tetap/dikendalikan, adapun rumusnya sebagai berikut:
√
7. Langkah selanjutnya adalah menguji signifikansi korelasi skor berpasangan tersebut. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
t =
2 1 2 r n r Kriteria : Keterangan:
t = Nilai thitung yang dicari
r = Koefisien korelasi variabel n = Jumlah sampel
8. Uji signifikansi koefisien korelasi ganda. Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberartian korelasi/hubungan dari variabel-variabel Y, X1 danX2. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
) 1 ( ) 1 ( 2 2 k n R K R F Kriteria: Keterangan:
R = Korelasi multiple-korelasi k = Banyaknya variabel bebas n = Banyaknya anggota sampel
(26)
43
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Untuk mengetahui seberapa besar persentase kontribusi dari tiap-tiap variabel digunakan rumus determinasi yaitu sebagai berikut :
D = r2
X 100% Keterangan:
D = Determinasi r = Koefisien 100% = Konstanta tetap
(27)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai kontribusipower otot lengan dan daya tahan otot perut terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Power otot lengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter dengan persentase 67,44%.
2. Daya tahan kekuatan otot perut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter dengan persentase 56,12%.
3. Power otot lengandan daya tahan otot perut secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter dengan persentase 84,82%.
B. Saran
Saran-saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih atau pembina cabang olahraga renang, khususnya nomor gaya punggung, hendaknya memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan cabang olahraganya, seperti power otot lengandan daya tahan otot perut yang termasuk dalam komponen kondisi fisik yang mendukung kecepatan renang gaya punggung. Selain itu juga, para pelatih atau pembina cabang olahraga renang, khususnya gaya punggung, tetap memperhatikan faktor komponen kondisi fisik dan aspek-aspek latihan lainnya seperti teknik dan mental serta memperhatikan fungsional antropometrik.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang komponen kondisi fisik untuk mengetahui kontribusi terhadap kecepatan
(28)
51
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
renang gaya punggung jarak 50 meter, penulis menganjurkan untuk mencoba komponen kondisi fisik lainnya yang dapat meningkatkan prestasi pada cabang olahraga renang, khususnya pada nomor gaya punggung.
3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai kecepatan renang gaya punggung, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar, lebih representatif yang mana akan mempengaruhi hasil penelitian, dan lebih mendalam. Akan lebih baik jika diadakan juga penelitian lebih lanjut berupa penelitian eksperimen tentang program latihan untuk meningkatkan power otot lengan dan daya tahan otot perut, serta pengaruhnya terhadap kecepatan renang gaya punggung pada cabang olahraga renang.
(29)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu-Zain. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusaka Sinar Harapan.
Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Training for Sports. USA: Human Kinetics.
Giriwijoyo, S., dkk. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: Penerbit ITB. Crouch, James E. (1970). Functional Human Anatomy. USA: Lea & Febiger. Guzman, Ruben J. (1998). Swimming Drills for Every Stroke. Human Kinetics. Haller, David. (1986). Belajar Berenang. Bandung. Pionir Jaya.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta. CV Tambak Kusuma.
Leonard, John. (1992). Science of Coaching Swimming. USA: Leisure Press. Nasution, S. (2011). Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung: Bumi Aksara. Nasution, S. (1991). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung: Jemmars
Bandung.
Nurhasan. H., Hasanudin, Cholil. (2013). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.
Nurhasan. H., Hasanudin, Cholil. dan Hidayah, Nidaul. (2008). Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: FPOK UPI.
Satriya, dkk. (2007) Modul Metodelogi Kepelatihan Olahraga, FPOK UPI Bandung.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik . Bandung: Tarsito.
Thomas, David G. (2000). Renang Tingkat Mahir. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
(30)
53
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Situs:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_punggung http://id.wikipedia.org/wiki/Renang_(olahraga)
http://www.fina.org/H2O/index.php?option=com_content&view=article&id=4161 &Itemid=184
(1)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Penghitungan korelasi ganda tujuannya untuk menganalisis tentang pengaruh atau hubungan antara variabel independent dan dependen, dimana variabel
independent dibuat tetap/dikendalikan, adapun rumusnya sebagai berikut:
√
7. Langkah selanjutnya adalah menguji signifikansi korelasi skor berpasangan tersebut. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
t =
2 1 2 r n r Kriteria : Keterangan:
t = Nilai thitung yang dicari
r = Koefisien korelasi variabel n = Jumlah sampel
8. Uji signifikansi koefisien korelasi ganda. Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberartian korelasi/hubungan dari variabel-variabel Y, X1 danX2. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
) 1 ( ) 1 ( 2 2 k n R K R F Kriteria: Keterangan:
R = Korelasi multiple-korelasi k = Banyaknya variabel bebas n = Banyaknya anggota sampel
(2)
43
Adzhani Rasyiqa, 2014
9. Untuk mengetahui seberapa besar persentase kontribusi dari tiap-tiap variabel digunakan rumus determinasi yaitu sebagai berikut :
D = r2
X 100% Keterangan:
D = Determinasi r = Koefisien 100% = Konstanta tetap
(3)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai kontribusipower otot lengan dan daya tahan otot perut terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Power otot lengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan
renang gaya punggung jarak 50 meter dengan persentase 67,44%.
2. Daya tahan kekuatan otot perut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter dengan persentase 56,12%.
3. Power otot lengandan daya tahan otot perut secara bersama-sama memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya punggung jarak 50 meter dengan persentase 84,82%.
B. Saran
Saran-saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih atau pembina cabang olahraga renang, khususnya nomor gaya punggung, hendaknya memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan cabang olahraganya, seperti
power otot lengandan daya tahan otot perut yang termasuk dalam komponen
kondisi fisik yang mendukung kecepatan renang gaya punggung. Selain itu juga, para pelatih atau pembina cabang olahraga renang, khususnya gaya punggung, tetap memperhatikan faktor komponen kondisi fisik dan aspek-aspek latihan lainnya seperti teknik dan mental serta memperhatikan fungsional antropometrik.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang komponen kondisi fisik untuk mengetahui kontribusi terhadap kecepatan
(4)
51
Adzhani Rasyiqa, 2014
renang gaya punggung jarak 50 meter, penulis menganjurkan untuk mencoba komponen kondisi fisik lainnya yang dapat meningkatkan prestasi pada cabang olahraga renang, khususnya pada nomor gaya punggung.
3. Untuk penelitian selanjutnya mengenai kecepatan renang gaya punggung, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar, lebih representatif yang mana akan mempengaruhi hasil penelitian, dan lebih mendalam. Akan lebih baik jika diadakan juga penelitian lebih lanjut berupa penelitian eksperimen tentang program latihan untuk meningkatkan
power otot lengan dan daya tahan otot perut, serta pengaruhnya terhadap
(5)
Adzhani Rasyiqa, 2014
Kontribusi Power Otot Lengan D an D aya Tahan Otot Perut Terhadap Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Punggung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu-Zain. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusaka Sinar Harapan.
Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Training for Sports. USA: Human Kinetics.
Giriwijoyo, S., dkk. (2005). Manusia dan Olahraga. Bandung: Penerbit ITB. Crouch, James E. (1970). Functional Human Anatomy. USA: Lea & Febiger. Guzman, Ruben J. (1998). Swimming Drills for Every Stroke. Human Kinetics. Haller, David. (1986). Belajar Berenang. Bandung. Pionir Jaya.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta. CV Tambak Kusuma.
Leonard, John. (1992). Science of Coaching Swimming. USA: Leisure Press. Nasution, S. (2011). Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung: Bumi Aksara. Nasution, S. (1991). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bandung: Jemmars
Bandung.
Nurhasan. H., Hasanudin, Cholil. (2013). Modul Tes dan Pengukuran
Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.
Nurhasan. H., Hasanudin, Cholil. dan Hidayah, Nidaul. (2008). Modul Mata
Kuliah Statistik. Bandung: FPOK UPI.
Satriya, dkk. (2007) Modul Metodelogi Kepelatihan Olahraga, FPOK UPI Bandung.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik . Bandung: Tarsito.
Thomas, David G. (2000). Renang Tingkat Mahir. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
(6)
53
Adzhani Rasyiqa, 2014
Situs:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_punggung http://id.wikipedia.org/wiki/Renang_(olahraga)
http://www.fina.org/H2O/index.php?option=com_content&view=article&id=4161 &Itemid=184