PROSES STEREO PLOTTING, PEMBENTUKAN DEM DAN KONTUR DI SOFTWARE SUMMIT EVOLUTION MENGGUNAKAN DATA IFSAR WILAYAH SULAWESI BARAT.

(1)

No. Daftar FPIPS 1974/UN.40.2.4.1/PL/2014

PROSES STEREO PLOTTING, PEMBENTUKAN DEM DAN KONTUR DI SOFTWARE SUMMIT EVOLUTION MENGGUNAKAN DATA IFSAR

WILAYAH SULAWESI BARAT

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Study Survey Pemetaan dan Informasi Geografi

Oleh

M. Gilang Ramadya Nurchasan 1002251

SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PROSES STEREO PLOTTING, PEMBENTUKAN DEM DAN KONTUR DI SOFTWARE SUMMIT EVOLUTION MENGGUNAKAN DATA IFSAR

WILAYAH SULAWESI BARAT

Oleh

M. Gilang Ramadya Nurchasan

Sebuah Laporan yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Program Latihan Akademik pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© M. Gilang Ramadya Nurchasan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Laporan ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

No. Daftar FPIPS 1974/UN.40.2.4.1/PL/2014

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PROGRAM LATIHAN AKADEMIK Di PT. Visinusa Indopratama Bandung

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

Dengan Judul:

Proses Stereoplotting, Pembuatan DEM dan Kontur di Software Summit Evolution menggunakan data IFSAR Wilayah Sulawesi Barat

Telah diperiksa dan disetujui Bandung, Juni 2013

Menyetujui :

Dosen Tetap PLA Dosen Luar Biasa PLA

Ir. Yakub Malik, M.Pd. Moch. Aswin Ismail,ST

NIP. 195901011989011001 CEO PT. Visinusa Indopratama

Mengetahui :

Ketua Program Studi Diploma III Survey Pemetaan dan Informasi Geografis

FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Darsihardjo, MS


(4)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Summit Evolution digital fotogrametri workstation adalah sistem user-friendly untuk melakukan pengumpulan fitur 3D langsung ke AutoCAD, MicroStation, atau ArcGIS. Sistem Evolution Summit memungkinkan untuk memudahkan pengelolaan beberapa gambar model yang bersama dengan kamera yang sesuai dan file kontrol dalam lingkungan berbasis proyek secara cepat dan efisien. Orientasi stereoscopic dari model dilakukan baik menggunakan orientasi interior, relatif, dan mutlak atau dengan menggunakan data orientasi eksterior.

Stereo plotting adalah pengambilan data secara stereo dengan type entity 3D Polyline dan Z Point,Stereo plotting menggunakan software Summit Evolution. semua data yang dihasilkan mempunyai nilai ketinggian. Gabungan dari citra radar (ORI dan DSM) yang dibentuk menjadi model stereo menjadi data awal untuk menuju proses Stereo plotting.


(5)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Summit Evolution digital photogrammetric workstation is a user-friendly system to perform 3D feature collection directly into AutoCAD, MicroStation, or ArcGIS. Summit Evolution system allows for easy management of multiple model images along with the appropriate camera and control files in a project-based environment quickly and efficiently. Stereoscopic orientation of the model is done using either the interior orientation, relative, and absolute orientation or by using the data of the exterior.

Stereo plotting is taking data in stereo with 3D polyline entity type and Z Point, Stereo plotting using software Summit Evolution. all data generated has a height value. Combination of radar imagery (ORI and DSM) is formed into a stereo model becomes the initial data for processes of Stereo plotting. Keywords: Evolution Summit, StereoPlotting,


(6)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Tujuan ...4

C. Manfaat ...4

D. Jadwal Pengejaan ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Fotogrametri ...6

B. Satelit ...7

C. Jenis-jenis Satelit (menurut kegunaan) ...7

D. Interferometric Synthetic Aperture Radar (IFSAR) ...9

1. Faktor yang mempengaruhi fase ...10

2. Kesulitan ...12

E. Summit Evolution ...14

1. Fitur Perangkat Lunak-Management ...14


(7)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Fitur Perangkat Lunak-Subfixel ...16

4. Fitur perangkat Lunak-Gambar ...16

5. Fitur Perangkat Lunak-GUI Elements ...16

F. Stereo Plotting ...17

1. Perairan ...17

2. Breakline ...19

3. masspoint dan spotheight ...19

4. jaringan Transportasi ...19

5. Bengunan dan Pemukiman ...20

6. Tutupan Lahan ...21

G. DEM (Digital Elevation Model) ...22

H. Kontur ...23

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ...24

B. Tahapan Penelitian ...25

C. Persiapan ...26

D. Tantang Tempat Praktek Lapangan Akhir ...27

1. Sejarah PT.Visinusa ...27

2. Visi dan Misi ...28

3. Struktur Organisasi ...28

4. Deskripsi Tempat PLA ...28

5. Jadwal Kerja Kegiatan PLA ...29

6. Masalah yang dihadapi dan cara penyelesaiannya...30

BAB IV PEEMBAHASAN A. Proses yang di lakukan ...32


(8)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Alat yang digunakan ...32

1. Hardware ...32

2. Software ...32

C. Stereo Plotting ...33

1. Stereo Plotting Garis Perairan ...33

2. Stereo Plotting Garis Tepi Perairan ...34

3. Stereo Plotting Breakline ...35

4. Stereo Plotting Masspoint dan Spothight ...36

5. Stereo Plotting Jaringan Transportasi ...37

6. Stereo Plotting bangunan dan pemukiman ...37

7. Stereo Plotting Tutupan Lahan ...39

D. Editing 3D ...40

E. Pembuatan DTM dan Kontur ...45

F. Garis Kontur ...47

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...48

B. Saran ...49

DAFTAR PUSTAKA ...50 LAMPIRAN


(9)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 DSM dan DTM...22

Gambar 1.2 Peta Kerja ...25

Gambar 1.3 Proses Kerja Keseluruhan ...26

Gambar 1.4 Struktur PT.Visinusa ...28

Gambar 1.5 Proses Kerja...32

Gambar 1.6 Aturan Z Vertek untuk Stereo Plotting Perairan ...34

Gambar 1.7 Stereo Plotting Perairan ...35

Gambar 1.8 Stereo Plotting breakline ...36

Gambar 1.9 Stereo Plotting Masspoint ...36

Gambar 2.0 Stereo Plotting Jaringan Transportasi ...37


(10)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.2 Stereo Plotting Tutupan Lahan ...39

Gambar 2.3 Arah Vertek Sungai ...40

Gambar 2.4 Evelasi Perairan ...41

Gambar 2.5 Hasil unsur hydrodan hypso Stereo Plotting ...42

Gambar 2.6 Flow Check ...43

Gambar 2.7 Hasil flow Check...43

Gambar 2.8 Kesalahan Arah Sungai ...44

Gambar 2.9 Menu Memperbaiki Arah Sungai ...44

Gambar 3.0 Data untuk Pembuatan DEM...45

Gambar 3.1 Proses Pembuatan DEM raster ...46

Gambar 3.2 DEM Raster 1:25.000 ...46

Gambar 3.3 Kontur...47

Gambar 3.4 stereoplotter ...48


(11)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan ...5 Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan PLA...26


(12)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan sumber informasi geografis dan pemetaan oleh masyarakat luas kini kian hari kian meningkat seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi, industri, dan perdagangan yang juga kian meningkat. Di dunia ini yang semakin maju terus dengan perkembangan teknologi, serta memiliki keragama kehidupan sosial ekonomi mengalami suatu pekembangan yang sangat pesat.

Indonesia yang berada di bentangan garis khatulistiwa memiliki potensi alam yang sangat melimpah, sungguh modal luar biasa yang diberikan Allah swt untuk mendukung kemajuan negri ini. Sebagai negara kepulauan di Asia Tenggarayang memiliki 13.487 pulau besar dan kecil, sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa, yang memberikan cuaca tropis. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, dimana setengah populasi Indonesia bermukim. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Indonesia sebagai negara dengan populiasi penduduk ke-IV dunia dan laju percepatan penduduk setiktar 1%(tahun 2010-2011) dari 222 juta orang yang tersebar di semua kepulauan di Indonesia yang terdata dipulau jawa sekitar 130 juta (lebih dari 50%)populasi tinggal di pulau ini. Pulau Kalimantan ialah pulau terbesar di Negara kepulauan


(13)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

republik ini dan Pulau jawa menempati peringkat ke-3 terbesar di indosesia. Pulau Kalimantan yang menjadi pulau terbesar di Indonesia mempunyai penduduk yang tidak melebihi penduduk di pulau jawa. Penulis mengindikasikan bahwa penyebab dari masalah persebaran penduduk yakni Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang tidak terencana dengan maksimal. Keterbatasan tenaga ahli di bidang geodesi pemetaan yang terbatas juga memicu lembatnya Pembangunan di Indosesia. Oleh karena itu kebutuhan akan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang tersebut juga mutlak dibutuhkan.

Dalam upaya menjawab tantangan ini, maka Program Studi Diploma-III Survey Pemetaan dan Informasi Geografis lahir pada tahun 2008 dibawah naungan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai salah satu usaha mencetak lulusan yang berkompeten di bidangnya. Untuk mencapai tujuannya Program Studi Diploma-III Survey Pemetaan dan Informasi Geografis menyelenggarakan program praktek lapangan akhir bagi mahasiswa sebagai prasyarat kelulusan. Program ini bertujuan untuk mencekat tenaga-tenaga yang berkompeten dibidang dan memberikan keterampilan bagi mahasiswa tentang bagaimana menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan ke dalam praktek kegiatan di lapangan. Selain peningkatan keterampilan, program ini pun mempunyai manfaat membangun jaringan kerja dan meningkatkan mental kerja bagi mahasiswa.

Indikator persebaran penduduk di Indonesia dominan terlihat hanya di pulau jawa, sedangkan di pulau-pulau seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain jumlah penduduknya tidak sepadat seperti penduduk di pulau Jawa. Jika dibandingkan dengan luas pulau Kalimantan yang sangat besar mempunyai penduduk yang sedikit dibanding pulau jawa. Dengan demikian pendistribusian penduduk yang tidak merata menunjukan rancana tata ruang wilayah di Indonesia tidak terencana dengan baik.


(14)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembuatan Sistem Informasi Geografis dalam hal ini menjadi solusi kongkrit untuk membantu perencanaan tata ruang wilayah. Seiring kemajuan teknologi yang terus menigkat, maka hal tersebut dapat di sesuaikan dengan kebutuhan dan waktu. Metode survey pengukuran/pengamatan tata ruang wilayah yang beragam bisa dipilih dengan sesuai pertimbangan. Pemetaan pulau Sulawesi menggunakan teristris dipastikan memakan waktu yang cukup lama, sedangkan kebutuhan semakin mendesak. Solusi teknologi pengukuran/pengamatan bisa menggunakan Remote Sensing (pengindraan jauh).

Remote Sensing (pengindraan jauh) adalah suatu teknologi untuk memperoleh data atau informasi tentang suatu obyek tanpa harus melakukan kontek langsung dengan yang obyek yang dimaksud. Fotogrametri manjadi wadah ilmu untuk mempelajari Remote Sensing (pengindraan jauh) pada saat perkuliahan. Keuntungan penggunaan teknologi tersebut adalah efektif dan efisien dari segi waktu untuk pemetaan pada daerah yang luas.

Dalam percepatan pembangunan nasional intansi pemerintah dalam hal ini Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) atau yang sudah berubah nama manjadi Badan Informasi Geospasial (BIG) dalam rencana pembuatan peta rupabumi sering mengunakan teknologi Remote Sensing (pengindraan jauh). Untuk meningkatkan percepatan pembangunan nasional diperlukan ketersediaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan program Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (P3EI). Untuk menyusun RTRW Kota/Kabupaten dibutuhkan data spasial yang rinci dengan skala minimal 1:25.000. Sampai saat ini ketersediaan data spasial dengan skala 1:25.000 tersebut masih sangat terbatas. Salah satu data spasial adalah peta dasar rupabumi Indonesia (peta RBI). Peta Dasar Rupabumi adalah peta yang berisi unsur-unsur relief, gedung dan bangunan (permukiman), perhubungan, perairan, penutup lahan, batas administrasi dan batas negara, nama-nama geografi. Peta RBI


(15)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan sebagai peta dasar/acuan pembuatan peta-peta turunan lainnya. Proses pembuatan RBI skala 1:50.000 menjadi skala 1:25.000 merupakan update detail unsur-unsur permukaan bumi sehingga menjadi lebih detail.

Untuk memperoleh unsur-unsur permukaan bumi yang detail dapat diperoleh dari citra resolusi tinggi. Citra didefiniskan sebagai fungsi f (x,y) berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial, dan amplitudo f di titik koordinat (x,y) dinamakan intensitas atau tingkat keabuan dari citra pada titik tersebut. Apabila nilai x, y, dan nilai amplitudo f secara keseluruhan berhingga (finite) dan bernilai diskrit, maka dapat dikatakan bahwa citra tersebut adalah citra digital. Citra bisa dikategorikan beresolusi tinggi bila memenuhi dua syarat. Pertama, unsur-unsur permukaan bumi harus dapat terlihat dengan jelas sehingga dapat dilakukan interpretasi/identifikasi dengan tepat. Kedua, citra harus memiliki posisi tiga dimensi, sehingga daerah yang akan dipetakan dapat diketahui topografinya. Kedua syarat tersebut dapat dipenuhi oleh data IFSAR (Interferometric Syntetic Aperture Radar). Interferometrik merupakan salah satu dari metode pengindraan jauh yang digunakan untuk memperoleh informasi tiga dimensi (3D) dari permukaan bumi dengan menggunakan satelit radar. Data IFSAR berupa citra ORI (Orthorectified Radar Imaging) dan citra DSM (Digital Surface Model).

Peta RBI yang dibuat dengan data dasar IFSAR melalui beberapa tahapan, yaitu: persiapan, stereo plotting, Editing 3D, pembentukan DEM, pembentukan kontur, pemutakhiran peta dengan citra optik, survei kelengkapan lapangan, entry data lapangan, data cleaning, Editing atribut, pembentukan database, dan gasetir. Tahapan ini merupakan penelitian tahap awal yang bertujuan untuk mengkaji proses stereo plotting. Penelitian dibatasi hanya pada kajian proses persiapan, stereo plotting, Editing 3D, pembentukan DEM, dan kontur.


(16)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Tujuan

1. Dalam rangka Pembangunan Basis data Spasial Nasional Terpadu di wilayah Sulawesi.

2. Untuk Percepatan Rencana Tata Tuang Kabupaten/Kota di kawasan Koridor.

3. Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (P3EI). 4. Updating pemetaan wilayah Sulawesi.

C. Manfaat

1. Menghasilkan pemataan wilayah pulau Sulawesi yang ter-update.

2. Menunjang pembangunan dalam aspek kewilayahan yang terpetakan di wilayah wilayah Indonesia sebagai status Negara berkembang.

3. Salah satu proses stereo plotting dan kontur bermanfaat untuk Pembuatan peta rupa bumi skala 1:25.000 di wilayah Sulawesi.

D. Jadwal Pengerjaan

Jadwal pengerjaan penggambaran peta 1 sheet skala 1:25.000 yang di lakukan oleh satu orang dengan pekerjaan Proses Stereo plotting, Editing 3D, pembuatan DEM dan Kontur menghabiskan waktu selama 60 hari.

I II III IV I II III IV 1Stereo plotting

2Editing 3D

3 Pembentukan DEM 4 Pembentukan Kontur 5 Pelaporan

bulan

Apr Mei

No Pekerjaan


(17)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodelogi pelaksanaan pekerjaan pemetaan Rupabumi Skala 1:25.000 menggunakan Data IFSAR Dalam Rangka Pembangunan Basisdata Spasial Nasional Terpadu untuk Percepatan Rencana Tata Tuang Kabupaten/Kota dikawasan Koridor Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (P3EI),

1. Lokasi Penelitian

Lokasi pekerjaan pemetaan Rupabumi Skala 1:25.000 menggunakan Data IFSAR Dalam Rangka Pembangunan Basisdata Spasial Nasional Terpadu untuk Percepatan Rencana Tata Tuang Kabupaten/Kota dikawasan Koridor Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (P3EI) secara geografis terdapat di propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah, indeks lokasi pekerjaan dapat dilihat pada gambar 1.2. Lokasi indeks yang di beri kotak hitam yakni wilayah yang di ambil sebagai kajian peneliti, tepatnya di daerah Mamuju, Sulawesi Barat. Pekerjaan setara dengan 270 NLP luas daratan yang dibagi dalam 15 (lima belas) paket masing-masing setara dengan 18 Nomor Lembar Peta (NLP). Satu Nomor Lembar Peta skala 1 : 25.000 adalah seluas area darat + 194 KM2.


(18)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gambar 1.2: Peta Kerja


(19)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahapan pelaksanaan stereoplotting dan pembentukan DEM serta Pembentuan kontur untuk membuat peta RBI Skala 1:25.000 dengan sumber data IFSAR. Keluaran dari proses stereoplotting yaitu data digital rupabumi berupa kumpulan informasi spasial 3 dimensi (x,y,z). Data tersebut sudah dalam format AutoCad Map 2005, sedangkan keluaran DEM format BIL 32 bit. Tahapan Pembuatan Album Peta RBI. Di uraikan dalam Gambar 1.3 sebagai berikut:


(20)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam kajian ini peneliti member kotak warna merah sebagai Ruang Lingkup peneliti yang mencakup aspek stereoplotting, pembuatan DEM dan kontur.

3. Persiapan

Pada tahap persiapan ini, dikerjakan oleh rekan PLA yang lain. pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

 perencanaan pekerjaan,

 persiapan peralatan software dan hardware yang digunakan sebagai berikut:  Stereo Plotting menggunakan Digital Photogrammetric Workstations

Steoreo Intel i series termasuk kelengkapan device hardware pendukung 3D Monitor ViewSonic 21”, 3D Glasse NuVision, Stealth Z V.3.

Sorfware yang digunakan yakni, Summit Evolotion versi 6.40, Auto CAD Map 2005, Global Mapper 13.

pengumpulan data meliputi:

Digital Surface Model (DSM) dalam format GeoTiff, Orthorectified Radar Image (ORI) dalam format GeoTiff,

 membuat indeks peta ORI yang berguna untuk pelaksanaan digitasi stereo dan kontrol kualitas,

 pembuatan stereomate.

4. Tentang Tampat Praktek Lapangan Akhir 1. Sejarah PT. Visinusa

PT. Visinusa Indopratama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa survai dan pemetaan. Berdirinya perusahaan ini berawal dari sebuah tim kecil yang terbentuk pada akhir tahun 2003. Tim kecil ini yang terdiri dari beberapa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Tim ini memiliki tekad kuat untuk turut berpartisipasi dalam mengenalkan dan mengembangkan dunia survei dan pemetaan di indonesia. Partisipasi tersebut


(21)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

salah satunya, direalisasikan dengan cara menjadi mitra bagi perusahaan swasta baik kecil maupun besar. Diawali dengan mengembangkan produk atlas elektonik dan pembuatan aplikasi jejal lacak kendaraan menggunakan teknologi Global Positioning System , akhirnya pada pertengahan 2004 tim ini mendapatkan kepercayaan dari suatu perusahaan swasta untuk mengembangkan atlas elektronik pipa PDAM di kabupaten magelang. Hingga pada tanggal 9 Mei 2008 tim ini memutuskan untuk membentuk badan hukum bernama PT.Visinusa Indopratama

2. Visi dan Misi

1. Menjadi mitra terdepan bagi perusahaan swasta lokal dan asing baik kecil maupun besar dalam bidang produk dan pelayanan jasa survei dan pemetaan.

2. Mengedapankan kualitas dan ketepatan waktu dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang dipercayakan oleh klien.

3. Kepercayaan klien adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami sehingga harus kami jaga eksistensinya.

4. Visinusa selalu berupaya dan berinovasi untuk menyediakan informasi khususnya informasi keruangan dan informasi pendukung lainnya secara akurat sesuai dengan kondisi terkini.


(22)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.4 : Struktur PT.Visinusa Indopratama

4. Deskripsi Kegiatan PLA

Dalam pelaksanaan PLA selama 2 bulan di PT Visinusa indopratama Bandung, penulis mengikuti kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam kantor. dibawah ini adalah merupakan deskripsi dari semua kegiatan yang penulis lakukan di tempat PLA sebagai berikut :

a. Hari pertama pada tanggal 18 Februari penulis menemui Bapak. Moch. Ashwin ismail selaku pembimbing dan beliau memperkenalkan dengan staf yang ada di kantor. Setelah melakukan perkenalan penulis menentukan jadwal kegiatan buat selanjutnya.

b. sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati sebelumnya, pada hari kedua mulai mengerjakan kegiatan yang diberikan oleh staf yang ada dikantor. Pekerjaan yang dilakukan adalah digitasi peta.


(23)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Pada akhir maret kami semua dialihkan kegiatan untuk membantu pembuatan digitasi 3D di PT.BARATA TEKNOLOGI selama kurang lebih 2 bulan.

5. Jadwal Kerja Kegiatan PLA

Adapaun kegiatan Prakter Lapangan Akhir (PLA) yang dilakukan di PT.Visinusa Indopratama,


(24)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Tanggal Kegiatan pembimbing

1 18-Feb-2013

Bertemu dengan direktur utama dan Staff di PT. Visinusa Indopratama untuk perkenalan awal dan diskusi tentang teknis pelaksanaan

PLA

Moch.Aswin Ismail ST

2 19-Feb-2013

Memulai kegiatan dengan digitasi 2D daerah Buleleng, Bali menggunakan software Auto

CAD 2004

Pak agus, Moch.Aswin Ismail

ST

3 1-Mar-2013 Bimbingan pertama dengan dosen pembimbing di lapangan

Moch.Aswin Ismail ST

4 2-Apr-2013 peralihan kegiatan dengan tujuan membantu pekerjaan di PT.BARATA TEKNOLOGI

Moch.Aswin Ismail ST

5 3-Apr-2013

bertemu dengan para karyawan dan owner PT.Barata Teknologi untuk membicarakan

teknis kegiatan dan pengenalan alat

Pak Gelar, Pak Iyus

6 6-Apr-2013 mulai training stereo plotting di model peta

dari data Foto udara dan IFSAR. Kang Hendi Suhendi

7 29-Apr-2013 Selesai training Stereo Plotting, Semua Hasil Di check

Pak Dodi, Pak Gatot, Pak Iyus

8 31-Mei-2013 selesainya kegiatan Prektek Lapangan Akhir

Tabel 1.2: Jenis Kegiatan yang dilakukan


(25)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Banyak ilmu baru yang dipelajari di lapangan dan terkadang ilmu yang dipelajari diperkuliahan tidak semua lengkap di pelajari. Banyak penyesuaian antara ilmu yang didapat diperkuliahan harus dikolaborasikan dengan metode praktek dilapangan. kurangnya pengalaman dalam dunia kerja atau lapangan menimbulkan banyak masalah. Diantaranya.

Mempelajari proses stereoplotting yang belum pernah dipelajari diperkuliahan menjadi salah satu hambatan awal dalam pemutusan judul yang telah ditentukan ini. Penulis mendapatkan masa training selama 1 bulan untuk mempelajari/membiasakan dalam pekerjaan ini. Namun penulis berusaha selalu semangat dalam mempelajari ilmu stereoplotting. Dalam bidang fotogramatri khususnya dalam proses stereoplotting masih belum banyak yang menjadi ahli dalam bidang tersebut karena ini menjadi teknologi baru dalam cara pengumpulan data lapangan survey, itu manjadi tambahan semangat untuk mempelajari ilmu baru ini.

Penyesuaian waktu yang ditentukan oleh perusahaan dalam keadaan mengikuti tander yang syarat dengan target kerja majadi masalah penulis dalam membagi waktu. Namun penulis yakin bahwa setiap pengorbanan yang dilakukan dengan tekun akan menjadi hasil baik yang akan manfaat untuk kedepannya.


(26)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari metodelogi pekerjaan ini semua akan menghasilkan album peta rupabumi. Banyak sekali proses yang di lakukan untuk pumbuatan peta rupabumi. proses stereo plotting, Editing 3D, penbuatan DEM dan kotur merupakan prosentase bobot kegiatan yang terbesar. Dalam tugas akhir ini penulis mengambil ruang lingkup proses stereo plotting, Editing 3D, penbuatan DEM dan kotur mengingat begitu besar proses ini di dalam pembuatan Album/Lembar Peta RBI.

B. Saran

Proses stereo plotting secara digital yang penulis dapatkan di tempat PLA menjadi gambaran bahwa teknologi semakin maju dari jaman ke jaman. Dulu untuk mendapatkan stereo model (gambar 3D) dilakukan oleh alat yang bernama stereo plotter.

Gambar 3.4 : stereoplotter


(27)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5 : stereoplotter digital

Karena penulis tidak mendapatkan praktik ini di perkuliahan, harapan penulis untuk kedepannya teknologi baru ini bisa hadir di perkuliahan sehingga dapat mendapatkan teori praktek awal sebelum terjun ke dunia kerja.


(28)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Gularso, Herjuno., S.Sawitri, Sabri,L.M.,[2013]: Jurnal Geodesi UNDIP. Semarang: UNDIP.

Dodson,Scott.[2011]: Summit evolution overview.

http://www.datem.com/products/software/summit-evolution.[08 juni 2013]

Wolf ,Paul R.[1983]: Elemen fotogrametri . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Santoso, Gatot.T. [2012]: Dokumen teknis 25K BAKOSURTALAN. Bandung: Barata

Teknologi.

Santoso, Gatot.T. [2013]: DATEM INDONESIA. Bandung: Barata Teknologi.

Ismail, Aswin. [2010]: Profil of PT.Visinusa Indopratama. Bandung: Visinusa


(1)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Pada akhir maret kami semua dialihkan kegiatan untuk membantu pembuatan digitasi 3D di PT.BARATA TEKNOLOGI selama kurang lebih 2 bulan. 5. Jadwal Kerja Kegiatan PLA

Adapaun kegiatan Prakter Lapangan Akhir (PLA) yang dilakukan di PT.Visinusa Indopratama,


(2)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Tanggal Kegiatan pembimbing

1 18-Feb-2013

Bertemu dengan direktur utama dan Staff di PT. Visinusa Indopratama untuk perkenalan awal dan diskusi tentang teknis pelaksanaan

PLA

Moch.Aswin Ismail ST

2 19-Feb-2013

Memulai kegiatan dengan digitasi 2D daerah Buleleng, Bali menggunakan software Auto

CAD 2004

Pak agus, Moch.Aswin Ismail

ST

3 1-Mar-2013 Bimbingan pertama dengan dosen

pembimbing di lapangan

Moch.Aswin Ismail ST

4 2-Apr-2013 peralihan kegiatan dengan tujuan membantu

pekerjaan di PT.BARATA TEKNOLOGI

Moch.Aswin Ismail ST

5 3-Apr-2013

bertemu dengan para karyawan dan owner PT.Barata Teknologi untuk membicarakan

teknis kegiatan dan pengenalan alat

Pak Gelar, Pak Iyus

6 6-Apr-2013 mulai training stereo plotting di model peta

dari data Foto udara dan IFSAR. Kang Hendi Suhendi

7 29-Apr-2013 Selesai training Stereo Plotting, Semua

Hasil Di check

Pak Dodi, Pak Gatot, Pak Iyus

8 31-Mei-2013 selesainya kegiatan Prektek Lapangan Akhir

Tabel 1.2: Jenis Kegiatan yang dilakukan


(3)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Banyak ilmu baru yang dipelajari di lapangan dan terkadang ilmu yang dipelajari diperkuliahan tidak semua lengkap di pelajari. Banyak penyesuaian antara ilmu yang didapat diperkuliahan harus dikolaborasikan dengan metode praktek dilapangan. kurangnya pengalaman dalam dunia kerja atau lapangan menimbulkan banyak masalah. Diantaranya.

Mempelajari proses stereoplotting yang belum pernah dipelajari diperkuliahan menjadi salah satu hambatan awal dalam pemutusan judul yang telah ditentukan ini. Penulis mendapatkan masa training selama 1 bulan untuk mempelajari/membiasakan dalam pekerjaan ini. Namun penulis berusaha selalu semangat dalam mempelajari ilmu stereoplotting. Dalam bidang fotogramatri khususnya dalam proses stereoplotting masih belum banyak yang menjadi ahli dalam bidang tersebut karena ini menjadi teknologi baru dalam cara pengumpulan data lapangan survey, itu manjadi tambahan semangat untuk mempelajari ilmu baru ini.

Penyesuaian waktu yang ditentukan oleh perusahaan dalam keadaan mengikuti tander yang syarat dengan target kerja majadi masalah penulis dalam membagi waktu. Namun penulis yakin bahwa setiap pengorbanan yang dilakukan dengan tekun akan menjadi hasil baik yang akan manfaat untuk kedepannya.


(4)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari metodelogi pekerjaan ini semua akan menghasilkan album peta rupabumi. Banyak sekali proses yang di lakukan untuk pumbuatan peta rupabumi. proses

stereo plotting, Editing 3D, penbuatan DEM dan kotur merupakan prosentase

bobot kegiatan yang terbesar. Dalam tugas akhir ini penulis mengambil ruang lingkup proses stereo plotting, Editing 3D, penbuatan DEM dan kotur mengingat begitu besar proses ini di dalam pembuatan Album/Lembar Peta RBI.

B. Saran

Proses stereo plotting secara digital yang penulis dapatkan di tempat PLA menjadi gambaran bahwa teknologi semakin maju dari jaman ke jaman. Dulu untuk mendapatkan stereo model (gambar 3D) dilakukan oleh alat yang bernama

stereo plotter.

Gambar 3.4 : stereoplotter


(5)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.5 : stereoplotter digital

Karena penulis tidak mendapatkan praktik ini di perkuliahan, harapan penulis untuk kedepannya teknologi baru ini bisa hadir di perkuliahan sehingga dapat mendapatkan teori praktek awal sebelum terjun ke dunia kerja.


(6)

M. Gilang Ramadya Nurchasan, 2014

Proses stereo plotting, pembentukan dem dan kontur di software summit evolution menggunakan data ifsar wilayah Sulawesi Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Gularso, Herjuno., S.Sawitri, Sabri,L.M.,[2013]: Jurnal Geodesi UNDIP. Semarang: UNDIP. Dodson,Scott.[2011]: Summit evolution overview.

http://www.datem.com/products/software/summit-evolution.[08 juni 2013] Wolf ,Paul R.[1983]: Elemen fotogrametri . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Santoso, Gatot.T. [2012]: Dokumen teknis 25K BAKOSURTALAN. Bandung: Barata

Teknologi.

Santoso, Gatot.T. [2013]: DATEM INDONESIA. Bandung: Barata Teknologi.

Ismail, Aswin. [2010]: Profil of PT.Visinusa Indopratama. Bandung: Visinusa Indopratama.