RELEVANSI KURIKULUM FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DENGAN PERKEMBANGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT : Suatu Studi Deskriptif Analitik terhadap Kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi Unpad serta Tugas-tugas Pelayanan Kesehatan Gig
RELEVANSI KURIKULUM FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
DENGAN PERKEMBANGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT
TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
(Suatu Studi Deskriptif Analitik terhadap Kurikulum
Fakultas Kedokteran Gigi Unpad serta Tugas-tugas
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas)
TESIS
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Magister Ilmu Pendidikan
dalam bidang Pengembangan Kurikulum
oleh
Surtiarti Armand
Nomor Pokok 8932094
FAKULTAS PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1994
Disetujui dan disahkan oleh
Tim Pembimbing
Prof. Dr. Rochman Natawidjaja
Pembimbing I
Dr.
R.
Ibrahim M.A.
Pembimbing II
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1994
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
X\
KATA PENGANTAR
/-£?*£> /
UCAPAN TERIMA KASIH
/&J S*/
DAFTAR ISI
/*> . N/
DAFTAR MATRIKS
\ -Q* /
DAFTAR GAMBAR
\/
BAB I
i
iii
V
Viii
ix
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
1. Pembangunan Kesehatan Sebagai Upaya
untuk Memperbaiki Kualitas Manusia
1
dan Kualitas Kehidupan Bangsa
2. Puskesmas Sebagai Unit Organisasi
Kesehatan yang Merupakan Ujung Tombak
Pelayanan kepada Masyarakat.
4
3. Perkembangan Pendidikan Dokter Gigi
7
dalam Memenuhi Tuntutan Kebutuhan
Masyarakat dan Pembangunan Kesehatan.
4. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran sebagai Lembaga Pendidikan
yang Menghasilkan Dokter Gigi yang
10
Berorientasi Kepada Masyarakat.
B.
Permasalahan
12
C. Tujuan Penelitian
23
D. Kegunaan Penelitian
24
E. Asumsi Penelitian
25
F. Kerangka Penelitian
26
G. Sistematika Pembahasan
28
VI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
29
A.
29
Relevansi Kurikulum
B. Pola Pelayanan Kesehatan di Indonesia
36
1. Sistem Kesehatan Nasional Sebagai Landasan Pembangunan di Bidang Kesehatan
36
2. Tugas dan Kewajiban Dokter Gigi dalam
Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Gigi
43
dan Mulut di Wilayahnya.
3. Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
44
C. Pola Pengembangan Pendidikan Dokter Gigi
yang Berdasarkan Kompetensi dan Berorien-
48
tasi Kepada Masyarakat.
1. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum yang
Berdasarkan Kompetensi dan Berorientasi
48
Kepada Masyarakat.
a. Pendidikan Dokter Gigi yang Berdasarkan Kompetensi (competency-based
49
dental education).
b. Pendidikan Dokter Gigi yang Berorien-
tasi Kepada Masyarakat (community-
54
oriented dental education).
2. Penerapannya pada Pengembangan Kurikulum
56
Fakultas Kedokteran Gigi Unpad.
a. Perumusan Tujuan Pendidikan
58
b. Penetapan Materi dan Organisasi
62
Kurikulum
c. Pemilihan dan Penetapan Pengalaman
Belajar
63
d. Organisasi dan Integrasi Pengalaman
Belajar dan Isi
66
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian yang Digunakan
69
69
Vll
B. Sumber Data, Teknik dan Alat
70
Pengumpul Data
BAB IV
C. Tahap Pelaksanaan Penelitian
75
D.
Teknik Analisis Data
79
DESKRIPSI DAN INTERPRETASI
82
A. Deskripsi
82
1. Tugas, Wewenang, dan Kemampuan Dokter
Gigi Puskesmas.
83
a. Ruang Lingkup Tugas, Wewenwng dan Ke-
mampuan yang dibutuhkan Dokter Gigi
83
Puskesmas
b. Ruang Lingkup dan Pelaksanaan Tugas,
Wewenang dan Kemampuan Dokter Gigi
89
Puskesmas lulusan FKG Unpad
2. Kurikulum Mata Kuliah Keahlian FKG Unpad
122
B. Interpretasi
135
1. Tugas, Wewenang dan Kemampuan
Dokter Gigi Puskesmas.
135
2. Kurikulum Mata Kuliah Keahlian FKG Unpad.
154
3. Kesesuaian Kurikulum Mata Kuliah Keahlian
173
FKG Unpad dengan Tugas, Wewenang dan
Kemampuan Dokter Gigi Puskesmas.
BAB V
KESIMPULAN, PEMBAHASAN, DAN SARAN
196
A. Kesimpulan
196
B.
Pembahasan
202
C.
Saran
214
D. Penutup
217
DAFTAR PUSTAKA
218
DAFTAR LAMPIRAN
223
DAFTAR MATRIKS
Halaman
Matriks
2.1. Masalah-masalah Kesehatan dari Perspektif
57
Kedokteran Konvensional dan Kedokteran Komunitas.
3.1. Kisi-kisi Pengumpulan Data
74
4.1. Struktur Kurikulum FKG Unpad.
125
4.2.
127
Susunan Mata Kuliah Keahlian
4.3. Pengalaman Belajar dalam Jam berdasarkan
kelompok Mata Kuliah.
132
4.4. Pengalaman Belajar dalam Jam pada
Kelompok Mata Kuliah Keahlian
133
4.5. Tugas Dokter Gigi Puskesmas
152
4.6. Mata Kuliah Keahlian dan kemampuan
yang didukungnya
158
4.7. Orientasi Mata kuliah Keahlian terhadap
kebutuhan Individu/Masyarakat
160
4.8. Relevansi Tugas Dokter Gigi Puskesmas
dengan Pokok Bahasan Mata Kuliah
Keahlian (Tugas-Pokok Bahasan)
lampiran 5
4.9. Relevansi Pokok Bahasan Mata Kuliah
1ampiran 6
Keahlian dengan Tugas Dokter Gigi
Puskesmas
Vlll
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1. Diagram Pelaksanaan Penelitian
27
2.1. Organisasi Pusat Kesehatan
(Puskesmas)
45
Masyarakat
2.2. Tingkat kemampuan Lulusan yang didasarkan
56
pada Kebutuhan Masyarakat
2.3. Perumusan Tujuan Kurikulum
60
2.4. Isi Kurikulum Pendidikan Dokter Gigi
berdasarkan kelompok Mata Kuliah
63
IX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Pembangunan Kesehatan Sebagai Upaya Memperbaiki Kualitas
Manusia dan Kualitas Kehidupan Bangsa
Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia merupakan
bagian integral dari tujuan pembangunan Nasional
secara
idiil
berdasarkan Pancasila,
yang
secara konstitusional
berlandaskan Undang-undang Dasar 1945 dan secara operasional berlandaskan Garis-garis Besar Haluan Negara.
Undang-undang Pokok Kesehatan Republik
Indonesia
nomor 9 tahun 1960 bab I pasal 1 menyatakan bahwa : "Tiaptiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya dan
perlu diikut
sertakan dalam usaha
kesehatan Pemerintah".
Dalam GBHN/1988, dijelaskan bahwa pada Pelita V,
pembangunan
kesehatan
Sistem Kesehatan
dilaksanakan
Nasional
dengan
mengembangkan
yang terpadu dengan
jalan me
ningkatkan upaya untuk memperluas dan mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat antara lain dengan melalui
pusat-pusat
pelayanan
kesehatan
terpadu
masyarakat
(Posyandu)
(Puskesmas)
serta
dan
berbagai
pos-pos
kegiatan
masyarakat lainnya. Upaya tersebut di atas bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang
kesehatan. Agar sumber daya manusia dapat ditingkatkan
kualitasnya di bidang kesehatan,
maka kualitas tenaga
kesehatan sudah barang tentu harus ditingkatkan terlebih
dahulu guna mendapatkan hasil yang optimal.
hatan khususnya yang bertugas di
membina
masyarakat
harus
Tenaga kese
lapangan yang akan turut
terjamin
kualitas
dan
Dalam bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional
telah
kuantitasnya.
diuraikan pengelompokkan kegiatan,
pendelegasian serta
pembagian wewenang. Masing-masing sektor mempunyai fungsi,
peranan, dan tugasnya sendiri dalam rangka
mencapai tujuan
pembangunan kesehatan pada umumnya dan kesehatan gigi dan
mulut pada khususnya.
Sejalan dengan itu maka program di bidang kesehatan
gigi
dengan
sendirinya
harus
disesuaikan
dengan
program
Pemerintah dalam pembangunan kesehatan, karena masalah
kesehatan gigi dan mulut merupakan masalah yang tidak
terlepas dari masalah kesehatan secara umumnya yang memer-
lukan penanggulangan dan penanganan yang cukup kompleks.
Upaya kesehatan ini pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka
peningkatan baik jumlah maupun mutu tenaga kerja bagi
keperluan pembangunan terutama peningkatan kesehatan baik
fisik maupun mental generasi yang akan datang.
Dalam pembangunan kesehatan gigi, upaya kesehatan
gigi ditujukan untuk meningkatkan status kesehatan masya
rakat terutama melalui pemerataan dan peningkatan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut. Masalah umum yang dihadapi dalam
bidang kesehatan adalah jumlah penduduk yang besar dengan
pertumbuhan yang tinggi (2,15 persen pada kurun waktu 1980-
1985),
distribusi
yang rendah,
yang
kesadaran,
tidak
merata,
tingkat
pendidikan
perilaku dan kebiasaan masyarakat
yang belum menunjang status kesehatan secara umum.
(Riana,
1989: 2) Di dalam upaya untuk memecahkan masalah kesehatan
telah terjadi perubahan orientasi
tentang
wujud
manusia
sehat
nilai
yaitu
dan
yang
pemikiran
seraula
hanya
mencakup pengertian bebas penyakit menjadi sehat jasmani,
rohani dan sosial. Perubahan orientasi nilai dan pemikiran
tersebut berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu penge-
tahuan, teknologi dan sosial budaya. Hal ini mengakibatkan
orientasi
upaya
penyembuhan
penderfta,
secara
berangsur-
angsur ke arah kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh
masyarakat dengan peran serta masyarakat yang mencakup
usaha preventif, promotif, kuratif,
rehabilitatif yang
bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dalam upaya kesehatan ini dokter gigi sebagai salah
satu tenaga kesehatan
1960),
(U.U.
Pokok Kesehatan no.
9 tahun
yang merupakan salah satu aparat Pemerintah dalam
memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat,
berkewajiban untuk meningkatkan kemampuannya sehingga dapat
melaksanakan tugasnya
dengan
terampil
serta
mencapai
prestasi yang sebaik-baiknya.
Dokter gigi sebagai tenaga profesi kesehatan memegang
peranan penting bagi terwujudnya cita-cita pembangunan di
bidang
kesehatan
khususnya
kesehatan
gigi,
yaitu
terca-
painya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat
mewujudkan
derajat
kesehatan
yang
optimal
sebagai salah satu wujud kesejahteraan rakyat.
2_s_ Puskesmas Sebagai Unit Organisasi Kesehatan yang Meru
pakan Uiung Tombak Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, upaya kese
hatan
dilaksanakan dan dikembangkan
bentuk
atau
pola
upaya
kesehatan
berdasarkan suatu
Puskesmas,
peran
serta
masyarakat dan rujukan upaya kesehatan.
Upaya kesehatan di Puskesmas merupakan upaya menyeluruh dan terpadu, yang paling dekat dengan masyarakat. Upaya
ini
meliputi
pemulihan.
peningkatan,
Dalam kaitan
pencegahan,
ini
peranan
penyembuhan dan
Puskesmas
adalah
sebagai suatu unit organisasi kesehatan yang merupakan
pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan upaya kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
Pengembangan Puskesmas diarahkan agar dapat mengatasi
masalah kesehatan setempat dengan membina
masyarakat dalam wilayah kerjanya.
ping berperan sebagai
peran serta
Dengan demikian disam-
pusat kesehatan
(health center,
Puskesmas bagi masyarakat Indonesia juga berperan sebagai
pusat masyarakat (community center)
(Slamet Riyadi,
1988:
247) .
Untuk dapat berperan sebagai pusat masyarakat,
maka
Puskesmas harus dapat menjalankan fungsinya yang dijabarkan
sebagai berikut ( Pedoman Stratifikasi Puskesmas, 1988:
3).
a. Mendorong masyarakat mengenal masalahnya dan mengatasinya secara swadaya.
b. Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang cara-cara
menggali
dan
memanfaatkan
sumberdaya
yang
ada
secara
berdaya guna dan berhasil guna.
c. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
d. Memberi bantuan yang bersifat teknis,
bahan-bahan serta
rujukan.
e. Bekerjasama dengan sektor lain dalam melaksanakan prog
ram kerja Puskesmas.
Penyelenggaraan
upaya
kesehatan
gigi
sebagai
salah
satu kegiatan pokok Puskesmas juga dilaksanakan sesuai
dengan
pola pelayanan Puskesmas
hatan gigi
dan
mulut
terutama
tersebut.
ditujukan
rawan terhadap gangguan kesehatan gigi
Pelayanan kese
kepada
golongan
dan mulut yaitu
:
Ibu hamil/menyusui, anak pra sekolah dan anak sekolah dasar
serta ditujukan pada keluarga dan masyarakat berpenghasilan
rendah di desa dan perkotaan.
Dengan penyelenggaraan upaya kesehatan gigi di Pus
kesmas
ini
diharapkan
tercapainya keadaan kesehatan gigi
masyarakat yang optimal, yang merupakan tujuan dari
upaya
kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Tujuan ini dapat tercapai dengan jalan :
a. Menambah kesadaran dan pengertian masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Menghilangkan atau mengurangi segala sesuatu yang dapat
merugikan kesehatan gigi, memberikan perlindungan khusus
untuk memperkuat gigi dan jaringan penyangganya.
c. Mengurangi akibat-akibat yang ditimbulkan oleh hal-hal
yang merugikan kesehatan gigi dan mulut.
Peranan dokter gigi di Puskesmas adalah harus mampu
menangani
masalah-masalah yang berkaitan dengan medis
teknis dan medis administratif seperti tercantum dalam buku
pedoman penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan gigi di
Puskesmas.
Masalah
yang
masih
harus
dihadapi
dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas antara lain
adalah sarana dan prasarana pelayanan yang menyangkut
kualitas dan kuantitas,
baik dari
tenaga kesehatannya
sendiri, termasuk dokter gigi, maupun dari peralatan yang
kurang memenuhi syarat,
sehingga dokter gigi tidak dapat
melaksanakan tugasnya secara optimal.
Menurut laporan terakhir (Murtiningsih, 1992), sampai
dengan tanggal 31 Maret 1992, jumlah Puskesmas tersedia di
wilayah Propinsi Jawa Barat sebanyak 854 buah.
Dengan
adanya sejumlah Puskesmas tersebut yang harus melayani
juta penduduk Jawa Barat maka rata-rata cakupan
untuk satu Puskesmas
Nasional,
adalah
42.491.
Bila dipakai
36
penduduk
standar
1 : 30.000 penduduk, maka saat ini Jawa
Barat
kekurangan 356 Puskesmas, sehingga jangkauan Puskesmas
terlalu luas sedangkan tenaga tersedia masih sangat terbatas. Untuk mencapai angka standar Nasional masih merupakan
beban
berat,
berhubung
penambahan
penduduk
cukup
tinggi
sedangkan dana pembangunan Puskesmas dan pengadaan tenaga
medis/para medis sangat terbatas.
Rata-rata
setiap
Puskesmas
mempunyai
1,3
Puskesmas
pembantu (PP), sedangkan standard Nasional adalah 3 sampai
5 Puskesmas Pembantu tiap Puskesmas. Di Jawa Barat baru ada
51 Puskesmas (7%) yang mempunyai 3 Puskesmas pembantu dan
lainnya mempunyai Puskesmas Pembantu di bawah standard
bahkan tanpa puskesmas pembantu.
Ratio
dokter
gigi
dengan
bervariasi, mulai dari rasio 1
Kodya sampai dengan rasio 1
Puskesmas
di
Jawa
Barat
: 1 di daerah Botabek dan
: 5 di kabupaten Cirebon,
sedangkan di daerah Kodya Bandung, satu dokter gigi melayani satu Puskesmas, dan di daerah Kabupaten Bandung seba-
gian dokter gigi melayani 1 sampai 3 Puskesmas.
( Kanwil
Jawa Barat, 1992).
Rata-rata
seorang
dokter
gigi
melayani
78.849
penduduk (Murtiningsih, 1992).
3. Perkembangan
Pendidikan
Dokter
Gigi
dalam
Memenuhi
Tuntutan Kebutuhan Masyarakat dan Pembangunan Kesehatan
Pengembangan pendidikan tinggi sangat dipengaruhi
oleh
berbagai
faktor
antara
pengetahuan dan teknologi,
lain,
kebutuhan
nilai baik sistem nilai moral,
sosio-kultural yang
terjadi
di
perkembangan
masyarakat,
ilmu
sistem
sosial maupun politik.
masyarakat,
pengetahuan,
sikap dan kebutuhan peserta didik, hasil-hasil penelitian
serta prioritas pendidikan.
Dari
sekian
banyak
faktor-faktor yang
mempengaruhi
pendidikan tinggi, terdapat dua faktor utaraa yang
mempe
ngaruhi pengembangan pendidikan tinggi dalam bidang kese
hatan termasuk pendidikan bidang kedokteran gigi,
yaitu
:
(a) tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan
dan
(b)
tuntutan
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi.
Tuntutan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan
khususnya pelayanan kesehatan baik kepada individu maupun
kepada masyarakat akan terus meningkat karena dalam suatu
masyarakat yang sedang berkembang,
masalah kesehatan yang
dihadapi pun akan lebih rumit dan beragam. Dengan bertambahnya penduduk, jenis dan jumlah pelayanan akan meningkat
dan untuk itu diperlukan pengaturan kerja yang lebih efek-
tif dan efisien. Perubahan sosio-kultural yang terjadi di
masyarakat
kesehatan
meningkatkan
dan
hal
ini
tuntutan
akan
penduduk
meningkatkan
akan
pelayanan
kebutuhan
akan
pelayanan kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang medis yang demikian pesat besar pengaruhnya terhadap
dunia pendidikan kedokteran. Seorang sarjana kesehatan akan
dituntut kemampuannya untuk memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan
kesehatan
dan
teknologi
yang
dihadapi
dalam
upaya
masyarakat
mengatasi
serta
masalah
menguasai
kecanggihan peralatan-peralatan yang digunakan dalam mela
yani pasen. Walaupun untuk memperoleh keahlian ini diperlukan pendidikan medis khusus,
tetapi
hal
ini
tetap akan
mempengaruhi kurikulum pendidikan dokter gigi untuk membe
rikan dasar-dasar keilmuannya.
Kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
di
bidang
kedokteran gigi yang diterapkan melalui lembaga pendidikan
dokter gigi yang kemudian diwujudkan ke dalam pelayanan di
Puskesmas,
rumah sakit
pemerintah maupun
swasta,
praktek
swasta, maupun instansi lain di luar Departemen Kesehatan,
selain di satu pihak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan itu sendiri,
di
lain
fihak dapat mening
katkan biaya perawatan dan pengobatan,
sehingga tidak
terjangkau oleh masyarakat. Karena itu, sesuai dengan arah
dan tujuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), orientasi upaya
kesehatan
promotif
lebih
dan
dititikberatkan
preventif
yang
pada
upaya
dilaksanakan
kesehatan
secara
terpadu
dengan upaya penyembuhan dan pemulihan, dengan mengutamakan
pada upaya pembinaan masyarakat untuk dapat secara mandiri
mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan kemampuannya.
Bertitik tolak pada konsep upaya kesehatan sebagaimana disebutkan tadi,
kesehatan,
dokter
maka
gigi
sebagai
dituntut
sumber daya tenaga
pula
untuk
memiliki
kemampuan memecahkan permasalahan di dalam masyarakat dan
menanggulangi masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah
kesehatan gigi, bersama dengan tenaga kesehatan lainnya, di
10
samping tugas dan tanggung
diagnostik
dan
ahli
jawabnya sebagai
klinik.
Semua
seorang ahli
hal
yang
telah
diungkapkan di atas akan menimbulkan perubahan dalam tugas
dan tanggung jawab serta kemampuan yang dituntut dari
seorang dokter
gigi,
dan
hal-hal
merupakan acuan pokok bagi
dikan dokter gigi
yang
yang
kepada
berorientasi
tersebut
di
atas
akan
pengembangan kurikulum pendi
bertujuan menyiapkan
masyarakat.
dokter
Melalui
gigi
penelitian
lapangan, diharapkan dapat diperoleh informasi tentang
perubahan yang terjadi yang diakibatkan oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosiokultural di masyarakat dapat terungkap, sehingga dapat
disampaikan
saran-saran untuk
perbaikan dan
penyesuaian
kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi Unpad yang disesuaikan
dengan
perkembangan
kebutuhan
masyarakat
dan
pembangunan
kesehatan.
4. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padnadjaran sebagai
Lembaga Pendidikan
yang Menohasilkan Dokter
Gigi yang
Berorientasi kepada Masyarakat
Fakultas kedokteran gigi
sebagai
lembaga
penghasil
dokter gigi, dalam melaksanakan fungsinya di bidang pendi
dikan dan pengajaran,
diharapkan dapat menghasil-kan lu
lusan yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pengembangan
di masa yang akan datang, termasuk pengembangan ilmu pe
ngetahuan dan teknologi dan pengembangan kebutuhan pela
yanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam fungsi penelitian,
11
fakultas
kedokteran
gigi
diharapkan
dapat
mengembangkan
fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan
serta membina masyarakat ilmiah. Demikian pula dalam fungsi
pengabdian kepada masyarakat, Fakultas kedokteran gigi
dituntut untuk menjadi pusat bimbingan dan pendidikan
masyarakat dalam rangka pembangunan masyarakat secara umum
dan pembangunan kesehatan secara khusus.
Berdasarkan dokumen Kurikulum inti Pendidikan Dokter
Gigi dan mengacu pada dokumen-dokumen rencana pembangunan
kesehatan dan kesehatan gigi, maka dalam sistem pelayanan
kesehatan,
khususnya di Indonesia yang umumnya diliputi
keterbatasan-keterbatasan sosial ekonomi,
pendidikan,
maka
kualitas dokter gigi yang diperlukan adalah yang memiliki
kemampuan, efektif dan efisien untuk bekerja di dalam
sistem pelayanan kesehatan yang berlaku. Untuk itu diper
lukan dokter gigi yang tidak hanya terampil secara medis
teknis, tetapi juga mempunyai nalar, wawasan luas, kemam
puan berpikir secara sistematis dan logis melalui pendekatan pemecahan masalah serta bermotivasi untuk melaksana
kan program-program kesehatan gigi masyarakat.
Salah satu sasaran lapangan kerja bagi lulusan lemba
ga pendidikan dokter gigi adalah Puskesmas yang merupakan
ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Mengacu pada buku pedoman Fakultas Kedokteran Gigi
Unpad serta dokumen-dokumen lain tentang kurikulum FKG
12
Unpad,
apa
yang
menjadi
tujuan
pendidikan
adalah
sesuai
dengan tujuan kurikulum inti yaitu dokter gigi yang bero
rientasi kepada masyarakat.
Pencapaian
tujuan
ini
dilaksanakan
melalui
program
pendidikan dokter gigi yang ditempuh sebanyak 10 semester,
dengan
beban
studi
sebanyak
170
SKS,
yang
diatur
dalam
tahap pendidikan akademik sebanyak 150 sks yang diselesaikan dalam 8-14 semester, dan tahap pendidikan keprofesian
sebanyak 20 sks yang diselesaikan dalam 2-4 semester. Peran
utama dalam menghasilkan dokter gigi yang berorientasi
kepada masyarakat dengan menyandang beberapa kualitas
seperti tersebut diatas,
sangat ditentukan oleh keberha-
silan pengajaran Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat yang dikelola oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat,
dengan didu-
kung oleh laboratorium lainnya dalam menunjang pencapaian
kemampuan teknis-medis.
Melalui penelitian lapangan diharapkan segala peru
bahan yang terjadi dalam melaksanakan tugas dan
wewenang
dokter gigi Puskesmas dapat diungkapkan sehingga dapat
disimpulkan
kurikulum
saran-saran
Fakultas
untuk
Kedokteran
perbaikan
Gigi
Unpad
dan
penyesuaian
dengan
tuntutan
kebutuhan kemampuan dokter gigi di Puskesmas.
B.
Permasalahan
1.
Analisis Situasi
Analisis permasalahan ini diungkapkan setelah dilaku
kan penelitian awal mengenai kegiatan Puskesmas dan kuri-
13
kulum FKG
Unpad,
yang
dilengkapi
dengan
hasil
wawancara
dengan pimpinan DKG dan Kepala sub seksi kesehatan gigi
propinsi, Pimpinan FKG Unpad serta angket terhadap dokter
gigi Puskesmas.
a. Adanya keseniangan antara kemampuan
lulusan
FKG
Unpad
dan tuntutan tuaas-tuaas yang harus dilaksanakan di
Puskesmas
Hasil angket yang ditujukan kepada 25 dokter gigi
lulusan FKG Unpad yang bertugas di Puskesmas memperlihatkan
bahwa masih terdapat beberapa kesulitan dalam melaksanakan
tugas di Puskesmas.
Dari kedua tugas yaitu tugas dalam
bidang medis-teknis
dan manajemen makro,
ternyata bahwa
dokter gigi lebih banyak mengalami kesulitan dalam tugas
manajemen ( 16 yang mengalami kesulitan, 9 tidak mengalami
kesulitan), sedangkan dalam tugas medis teknis hampir semua
tidak
mengalami
kesulitan
( 4 kesulitan,
21 tidak),
terutama pada tugas melaksanakan pelayanan medik gigi dasar
(butir 1.1.1.), seluruh responden (25 jawaban) menyatakan
tidak mengalami kesulitan.
Dari hasil penelitian pendahuluan ini dapat ditarik
kesimpulan sementara bahwa masih terdapat kesenjangan
antara kemampuan yang dimiliki
lulusan dengan tugas-tugas
yang harus diemban oleh dokter gigi Puskesmas,
dalam
terutama
penyelesaian tugas medis administratif dan kemasya-
rakatkan, padahal sebagai seorang dokter gigi yang bertugas
di Puskesmas,
selain terampil secara medis teknis,
yang
14
sangat
diperlukan
adalah
kemampuan
manajemen
/medis
administratif yang terdiri dari tugas-tugas mengidentifikasikan
masalah
kesehatan
khususnya
mengelola program kesehatan masyarakat,
kesehatan
gigi,
kemampuan mengge-
rakkan peran serta masyarakat dan bekerja sama secara
terpadu dalam suatu tim kesehatan. (Zaura A. Matram, 1990).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Dinas Kese
hatan Gigi serta Kepala
Seksi
Kesehatan
Gigi
Propinsi,
ternyata masih terdapat beberapa dokter gigi yang mengalami
hambatan dalam melaksanakan tugas di Puskesmas, baik karena
faktor kemampuan maupun faktor lainnya yang mencakup faktor
sarana dan prasarana.
Beberapa faktor penghambat yang berarti adalah :
Sarana dan prasarana yang terbatas.
Keterbatasan
peralatan dan obat-obatan serta transportasi yang kurang
memadai mengurangi kelancaran pelayanan di Puskesmas teru
tama bagi tugas di luar gedung Puskesmas.
Kesadaran masyarakat yang rendah akan pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut merupakan tantangan bagi dokter
gigi Puskesmas untuk lebih meraotivasi masyarakat agar
memperhatikan kesehatan gigi diri dan keluarganya.
b. Kurikulum sebagai salah satu kemungkinan faktor penyebab
keseniangan
Kualitas lulusan suatu lembaga pendidikan ditentukan
antara
lain
oleh
kurikulum
lembaga
pendidikan
tersebut.
Karena itu dengan melihat hasil penelitian pendahuluan
15
tersebut diatas, perlu dikaji lebih Ianjut apakah kualitas
dokter
gigi
kurikulum
yang
masih
fakultas
kurang
kedokteran
ini
gigi
ada
kaitannya
dengan
Unpad
sebagai
lembaga
pendidikan dokter gigi yang membekali
para
lulusannya
dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam lapangan kerjanya.
Sebagai kurikulum yang berdasarkan kompetensi dan
berorientasi kepada masyarakat, kompetensi yang diharapkan
dari lulusan digunakan sebagai titik tolak penyusunan dan
pengembangan kurikulum, dan dirumuskan berdasarkan analisis
serta perkiraan peran dan fungsi dokter gigi dalam pela
yanan kesehatan gigi dan mulut termasuk pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di Puskesmas dan masyarakat sekitarnya.
Kurikulum Fakultas Kedokteran gigi yang mendukung
terhadap pencapaian kemampuan lulusan terutama adalah Mata
Kuliah Keahlian, yang di FKG terdiri dari 8 Mata ajaran
yaitu, Bedah mulut, Ortodonsi, Prostodonsi, Oral Medicine,
Konservasi Gigi, Periodonsia, Pedodonsia dan Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
Berdasarkan kedua isu diatas,
yaitu isu kesenjangan
dan kurikulum, maka inti permasalahan dalam penelitian ini
adalah mengkaji lebih Ianjut,
dokter
gigi dalam melakukan
gigi dan mulut,
masyarakat,
perkembangan lingkup kerja
kegiatan
pelayanan kesehatan
sebagai akibat perkembangan kebutuhan
di satu pihak,
sekarang di lain pihak,
serta kurikulum yang berlaku
sehingga dapat dirumuskan saran
16
untuk perbaikan dan penyesuaian kurikulum Fakultas Kedok
teran Gigi Unpad yang berorientasi kepada masyarakat.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
diatas,
adalah
analisis
permasalahan
yang
dikemukakan
maka rumusan masalah pokok dalam penelitian ini
: Bagaimanakah
relevansi
kurikulum Fakultas Kedok
teran Gigi Unpad dengan perkembangan kebutuhan masyarakat
terhadap pelavanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas 2
Untuk lebih khusus permasalahan pokok tersebut diru
muskan sebagai berikut :
Bagaimanakah relevansi kurikulum kelompok mata kuliah
keahlian FKG Unpad dengan tugas, wewenang,
yang dibutuhkan oleh dokter
gigi
dan kemampuan
Puskesmas
dalam
hal
struktur, tujuan dan bahan pelajaran, serta proses belajar
mengajar.
Untuk dapat mengungkapkan
perkembangan
kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas maka
penelitian difokuskan
pada
upaya
untuk
mendapatkan deskripsi
lingkup serta pelaksanaan tugas dan
wewenang dokter
di
kotamadya
gigi
Bandung
kualitatif.
dengan
Puskesmas
melalui
wilayah
penelitian
kabupaten
dan
naturalistik
Deskripsi lingkup serta pelaksanaan tugas dan
wewenang dokter gigi ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan gigi yang selalu berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat itu sendiri.
17
3.
Batasan Masalah
Dari rumusan masalah di atas perlu dikemukakan isti-
lah-istilah yang digunakan dalam tulisan ini, yang merupa
kan batasan masalah yang diteliti.
a. Kurikulum FKG Unpad yang akan dinilai relevansinya
dengan tugas di Puskesmas terbatas pada kurikulum mata
kuliah keahlian yang terdiri dari mata kuliah Ilmu
Kesehatan
Masyarakat,
Bedah
Mulut,
Oral
Medicine,
Periodonsia, Pedodonsia, Konservasi Gigi, Ortodonsia dan
Prostodonsia.
b. Komponen
kurikulum
mata
kuliah
keahlian
yang
dinilai
relevansinya dengan tugas dan dokter gigi Puskesmas
dibatasi
pada
pengajaran,
struktur kurikulum,
serta
proses
belajar
tujuan
dan
mengajar,
bahan
dengan
mengutamakan penilaian relevansi pada bahan pengajaran.
c. Perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan gigi
dan
mulut
di
Puskesmas
yang
dijadikan
sasaran penelitian relevansi dibatasi pada ruang lingkup
serta
pelaksanaan
tugas,
wewenang
dan
kemampuan
yang
ditunjukkan dokter gigi Puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerjanya.
d. Dasar yang dipakai untuk menilai relevansi kurikulum FKG
Unpad dengan tugas, wewenang dan kemampuan dokter gigi
Puskesmas adalah adanya kesesuaian /jalinan fungsional
antara struktur kurikulum, tujuan dan bahan pengajaran,
serta pelaksanaan proses belajar mengajar kelompok mata
18
kuliah
keahlian
pencapaian
FKG
kemampuan
melaksanakan
tugas
Unpad
yang
dokter
gigi
medis
teknis
dapat
mendukung
Puskesmas
dan
medis
dalam
adraini-
stratif/manajemen (makro).
4.
Definisi
Untuk
memperjelas
masalah
di
bawah
ini
dikemukakan
beberapa penjelasan yang berupa definisi operasional
dari
istilah-istilah
yang
terdapat
dalam
rumusan
penelitian relevansi kurikulum ini seperti berikut :
a.
Relevansi
Relevansi
memiliki
bergantung
dari
Berdasarkan
hubungan,
atau
kata,
perlunya,
yaitu
yang
acuan
yang
Disamping
harus
relevan
ke
berbeda-beda
yang
relevansi
kesesuaian,
pautnya.
relevansi
kurikulum
kerangka
arti
sangkut
macam
pengertian
dipakai.
dapat
berarti
pertalian,
jalinan
itu,
terdapat
dimiliki
luar
dan
oleh
dua
suatu
relevansi
di
dalam kurikulum itu sendiri.
Pengertian relevansi yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
kesesuaian
relevansi
antara
keluar
yang
struktur,
diartikan
tujuan
dan
dengan
materi
kurikulum serta proses belajar mengajar terhadap
tugas, wewenang dan kemampuan yang diperlukan dokter
gigi Puskesmas dengan uraian sebagai berikut:
1) Kesesuaian antara struktur kurikulum dengan tugas,
wewenang dan
kemampuan
dokter
gigi
Puskesmas
19
adalah bahwa mata kuliah-mata kuliah/kelompok ilmu
yang membentuk struktur kurikulum mendukung jenis
keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan.
2) Kesesuaian
antara
tujuan
dengan
tugas,
wewenang
dan kemampuan dokter gigi Puskesmas adalah bahwa
kompetensi
yang
pembentukan
akan
dimiliki
kualifikasi
lulusan
dokter
mendukung
gigi
yang
diharapkan. Kesesuaian antara pokok bahasan dengan
tugas,
wewenang
Puskesmas
adalah
dan
kemampuan
adanya
dukungan
dokter
yang
gigi
diberikan
oleh materi atau isi kurikulum yang terdapat dalam
pokok bahasan terhadap kemampuan yang dibutuhkan.
3) Kesesuaian proses belajar mengajar dengan tugas,
wewenang dan
kemampuan
dokter
gigi
Puskesmas
adalah adanya dukungan dari sistem pengajaran
terhadap pembentukan kualifikasi dokter gigi yang
dibutuhkan di Puskesmas.
b. Kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi
Pengertian kurikulum sangat bervariasi mulai dari
pengertian
kurikulum
pelajaran
yang
sangat
semata-mata
yang
harus
sempit,
yang
sebagai
disampaikan
memandang
sejumlah
bahan
kepada
murid,
kurikulum sebagai pengalaman belajar, sampai dengan
pengertian yang
sangat
luas
yang
menyatakan
bahwa
kurikulum adalah segala kegiatan yang disajikan oleh
sekolah bagi para muridnya. Disamping itu kurikulum
20
dipandang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi
murid
di
sekolah
ingin
dicapai,
atau
suatu
suatu
perangkat
sistem yaitu
tujuan
sistem
yang
kurikulum
atau suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum.
Terlepas dari
kurikulum
pengertian kurikulum sebagai
sebagai
pengalaman
belajar,
rencana,
kurikulum
sebagai suatu proses maupun kurikulum sebagai bidang
studi, maka pengertian kurikulum dalam penelitian dan
studi relevansi
ini kurikulum yang dikembangkan dan
diimplementasikan oleh
Unpad,
Fakultas Kedokteran Gigi
yang dibuat berdasarkan
pada Kurikulum Inti
Pendidikan Dokter Gigi di Indonesia yang dikeluarkan
oleh Dirjen Dikti pada tahun 1983. Kurikulum tersebut
telah
dilaksanakan
tersebut
dan
dikembangkan
serta telah menghasilkan
sejak
dokter
tahun
gigi
yang
bertugas di berbagai instansi pelayanan kesehatan
gigi di seluruh Indonesia,
c. Perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
Sejalan dengan
perkembangan
ilmu
dan
teknologi,
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
gigi
dan
mulut
akan
kualitas
maupun
didukung
oleh
pelayanan
kesehatan
menjurus
terus
berkembang
kuantitas.
perkembangan
kepada
gigi
dan
pelayanan
baik
secara
Secara kualitas
ilmu
mulut
dan
yang
teknologi,
berkembang
spesialistik
dan
yang
21
dikembangkan
secara
lain
dalam
pihak,
perorangan
Sistem
maupun
Kesehatan
kelompok.
Nesional
Di
serta
rencana operasionalnya, pelayanan kesehatan ditujukan
kepada berbagai upaya pemecahan masalah kesehatan
masyarakat
yang
lebih
pencegahan dengan
ditekankan
pendekatan
kepada
pelayanan
upaya
kesehatan
utama (primary health care), dan dikembangkan sebagai
bagian
integral
menyeluruh,
kesehatan
dari
melalui
mulai
dari
pelayanan
kesehatan
berbagai
jenjang
Puskesmas
hingga
secara
pelayanan
Rumah
Sakit
kelas A.
Dalam
penelitian
ini,
perkembangan
kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
yang
kesehatan
dimaksud
gigi
adalah
dan
mulut
kebutuhan
di
pelayanan
Puskesmas
yang
dilaksanakan sesuai dengan daya emban masyarakat dan
daya serap sistem secara keseluruhan.
5. Pertanyaan Penelitian
Untuk lebih memperjelas
permasalahan
pokok tersebut
diatas, dirumuskan pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
a. Bagaimanakah
lingkup
tugas,
wewenang
dan
kemampuan
dokter gigi Puskesmas yang mencakup :
1) Tugas,
dokter
wewenang dan
gigi
dalam
kemampuan
yang
melaksanakan
harus
tugas
kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas ?
dimiliki
pelayanan
22
2) Pelaksanaan tugas, wewenang dan kemampuan dokter gigi
lulusan
Fakultas
melaksanakan
Kedokteran
pelayanan
kesehatan
Gigi
gigi
Unpad
dan
dalam
mulut
di
Puskesmas ?
b. Bagaimanakah
struktur
kurikulum,
tujuan
dan
bahan
pengajaran serta pelaksanaan proses belajar mengajar
kelompok Mata Kuliah Keahlian Fakultas Kedokteran Gigi
Unpad ?
c. Bagaimanakah kesesuaian kurikulum mata kuliah keahlian
FKG Unpad dengan lingkup pelaksanaan tugas, wewenang dan
kemampuan
lulusannya
dalam
pelayanan gigi dan mulut di
melaksanakan
kegiatan
Puskesmas dilihat dari
dukungan yang diberikan oleh :
1) Struktur, tujuan dan bahan pelajaran terhadap tugas,
wewenang dan kemampuan yang dibutuhkan dokter gigi di
Puskesmas
?
2) Pelaksanaan proses belajar mengajar terhadap tujuan
pendidikan khususnya
dalam
pembentukan
kualifikasi
dokter gigi yang dibutuhkan di Puskesmas ?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini merupakan
rujukan pokok bagi perbaikan kurikulum fakultas kedokteran
gigi Unpad dengan menekankan pada pengembangan kurikulum
kedokteran gigi program SI yang berorientasi kepada tun
tutan kebutuhan masyarakat
(community oriented dental
education) serta disusun berdasarkan kompetensi
cy-based curriculum).
(competen
23
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum
diskripsi
penelitian
ini
adalah
tentang ruang lingkup serta
untuk
meraperoleh
pelaksanaan
tugas,
wewenang dan kemampuan kerja yang dibutuhkan dokter
Puskesmas
dalam
melaksanakan
tugas
hatan gigi dan mulut masyarakat.
upaya
Hasil
pelayanan
gigi
kese
akhir yang hendak
dicapai dari penelitian ini adalah masukan terhadap upaya
perbaikan
kurikulum
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Unpad
agar
dapat menghasilkan lulusan dengan kemampuan akademik-profesional,
serta memenuhi
profil
lapangan yang
diperlukan
dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah mendiskripsikan dan menganalisis tentang :
a. Ruang lingkup, tugas,
wewenang serta kemampuan yang
harus dimiliki oleh dokter gigi Puskesmas dalam melak
sanakan
tugas
pelayanan
kesehatan
gigi
dan
mulut
masyarakat.
b. Pelaksanaan tugas, wewenang serta kemampuan dokter gigi
Puskesmas
lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad dalam
melaksanakan tugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
C. Kurikulum Mata Kuliah Keahlian FKG Unpad.
Selanjutnya deskripsi kegiatan yang menggambarkan
ruang lingkup serta pelaksanaan tugas, wewenang dan kemam
puan dokter gigi Puskesmas ini dapat dijadikan dasar untuk
24
menilai kesesuaian antara tujuan dan bahan ajaran
setiap
mata kuliah keahlian dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Studi
relevansi
ini
kemudian dapat dijadikan dasar
bagi saran dan perbaikan kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi
Unpad.
D. Kegunaan Penelitian
Dilihat
dari
aspek kontribusinya
terhadap
Fakultas
Kedokteran Gigi pada umumnya dan Fakultas Kedokteran Gigi
Unpad pada khususnya, deskripsi tentang tugas, wewenang dan
kemampuan dokter gigi yang bertugas di Puskesmas ini, yang
akan memberikan gambaran tentang kemampuan lulusan Fakultas
Kedokteran Gigi Unpad, akan merupakan salah satu acuan bagi
pengembangan
kurikulum
berorientasi
kepada
pendidikan
masyarakat,
dokter
karena
gigi
yang
masalah
yang
diteliti dapat memberikan gambaran tentang kemampuan yang
dimiliki oleh dokter gigi yang bertugas di
Puskesmas,
sehingga dapat memberi masukan tentang apa yang seyogianya
tercakup
sebagai
dalam
kurikulum
Fakultas
kedokteran
gigi
Unpad
lembaga penghasil dokter gigi terutama dalam hal
penyusunan struktur kurikulum yang mencakup
perbandingan
beban
studi
antar
mata
jumlah serta
kuliah,
penyesuaian
bahan ajaran dan peningkatan efisiensi dan efektivitas
proses belajar mengajar.
Bagi Dinas Kesehatan Gigi Kotamadya maupun Kanwil
Kesehatan
khususnya
lembaga
yang
mengatur
unit-unit
25
pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, hasil
penelitian ini akan merupakan masukan yang berharga bagi
program pengembangan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut,
yang menyangkut pengembangan tenaga medis terutama tenagatenaga
yang
secara
langsung
bertugas
dalam
pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Secara keseluruhan, penelitian ini berguna baik bagi
mereka yang berwenang dalam mengembangkan kurikulum Fakul
tas
Kedokteran
Gigi
maupun
mereka
yang
berwenang
dalam
peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga dokter
gigi
yang bertugas di
Puskesmas memiliki tugas,
dan kemampuan yang sesuai
dengan
apa
wewenang
yang dibutuhkan di
masyarakat.
E.
Asurnsi Penelitian
Anggapan
dasar yang
digunakan dalam
penelitian
ini
adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan dokter gigi
ditujukan
kesehatan masyarakat dan
dengan
untuk kepentingan
demikian
kurikulum
pendidikan dokter gigi berorientasi pada (a) kebutuhan
nyata masyarakat dalam pelayanan kesehatan gigi dan
mulut,
(b) pengembangan kemampuan pemecahan masalah,
(c)
pengembangan kemampuan kerjasama dalam tim kesehatan/-
kesehatan
gigi
dan
(d)
kepentingan
anak
didik
untuk
dapat mencapai tingkat profesionalisme yang berkualitas
dalam sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan.
26
2. Telah ada kesepakatan yang
mengacu
pada
pencapaian
sasaran kesehatan bagi semua lapisan masyarakat se-perti
yang tercantum dalam Undang-undang tentang Pokok-pokok
Kesehatan Republik Indonesia tahun 1960 Bab I Pasal 1,
dengan menerapkan pendekatan
strategis operasional
primary health care dengan dukungan sistem rujukan yang
mantap.
3. Upaya kesehatan melalui Puskesmas merupakan upaya menye-
luruh dan terpadu, yang paling dekat dengan masyarakat,
yang
meliputi
upaya
preventif,
kuratif,
promotif
dan
rehabilitatif. Dalam kegiatan upaya kesehatan di Puskes
mas ini, telah tercakup seluruh kebutuhan pelayanan
kesehatan gigi
dan
mulut
individu/perorangan.
wewenang dokter gigi
baik
bagi
Kompetensi,
masyarakat
tugas,
yang bekerja di
maupun
fungsi
Puskesmas,
dan
telah
menggambarkan apa yang dibutuhkan masyarakat maupun
individu dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
F. Kerangka Penelitian
Agar mendapat gambaran tentang cara melakukan
litian
ini
maka
penulis
menggambarkannya
dalam
kerangka penelitian sebagai berikut (Gambar 1.1).
pene
suatu
27
Penelitian Pendahuluan
Gambaran Umum kemampuan dokter gigi
Puskesmas dan Kurikulum FKG Unpad
Rumusan Masalah
Lingkup tugas,wewenang,
kemampuan dokter gigi
Kurikulum mata kuliah
keahlian FKG Unpad
Puskesmas.
Pelaksanaan tugas, wewenang
dan kemampuan dokter gigi
Puskesmas lulusan FKG Unpad
Telaah kurikulum FKG
struktur kurikulum
tujuan dan pokok bahasan
proses belajar mengajar
Analisis kesesuaian kurikulum
dengan kebutuhan lapangan
Saran-saran perbaikan
kurikulum FKG Unpad
Gambar 1.1
Diagram Pelaksanaan Penelitian
28
G.
Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam tesis ini disajikan dalam lima bab :
Bab I.
Pendahuluan.
Bab
ini
berisi
latar
masalah, permasalahan, pertanyaan penelitian,
litian,
tujuan
dan
kegunaan
penelitian,
belakang
asumsi pene
dan
sistematika
pembahasan.
Bab II. Tinjauan Pustaka. Bab ini berisi uraian hasil
studi terhadap dokumen pola pelayanan kesehatan di Indone
sia serta pola program pendidikan dokter gigi yang berda
sarkan kompetensi dan berorientasi kepada masyarakat seba
gai dasar untuk penelitian ini.
Uraian meliputi
: Penger
tian relevansi kurikulum, pola pelayanan kesehatan gigi di
Indonesia termasuk program pelayanan kesehatan di
mas,
dan
pola
pengembangan
pendidikan
dokter
Puskes
gigi
yang
berdasarkan kompetensi dan berorientasi kepada masyarakat.
Bab
III.
Prosedur
Penelitian.
Bab
ini
menguraikan
tentang prosedur yang ditempuh dalam penelitian yang meli
puti
metode
teknik
penelitian
yang
pengumpulan data,
digunakan,
sumber
data
tahap-tahap penelitian,
dan
alat
pengumpul data , dan teknik analisis data.
Bab IV.
Deskripsi
disajikan deskripsi
dan
hasil
Interpretasi.
penelitian dan
Dalam
bab
dikemukakan
ini
in
terpretasi hasil penelitian.
Bab V. Kesimpulan, Pembahasan dan Saran. Bab ini ber
isi kesimpulan dan pembahasan dari hasil penelitian, serta
rekomendasi berkenaan dengan hasil penelitian.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian Yang Digunakan
Penelitian
ini
merupakan
suatu
studi
deskriptif
analitik terhadap kurikulum FKG dan tugas-tugas pelayanan
kesehatan gigi di Puskesmas. Dalam penelitian ini dilakukan
pengumpulan data
yang
dituangkan dalam
Selanjutnya hasil penelitian dianalisis
Pelaksanaan
penelitian
dokter gigi
deskripsi.
dan disimpulkan.
dilakukan
tugas dokter gigi Puskesmas di
bentuk
terhadap
kegiatan
lapangan yaitu terhadap 4
Puskesmas lulusan FKG Unpad yang bertugas di
Puskesmas Kotamadya dan Kabupaten Bandung, yang selanjutnya
dapat dijadikan bahan
acuan dalam menganalisis
kurikulum
Fakultas Kedokteran Gigi Unpad.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1) Meneliti sejumlah dokumen tentang tugas,
peran,
dan kompetensi dokter gigi yang terdapat di
fungsi
Departemen
Kesehatan bagian kesehatan gigi dan mulut.
2) Menghimpun pendapat dari beberapa pakar pendidikan dan
kesehatan serta dokter gigi yang bertugas di
Puskesmas
serta masyarakat pemakai.
3) Mengobservasi
keadaan
nyata
upaya
pelayanan
kesehatan
gigi dan mulut di Puskesmas yang dilakukan oleh dokter
gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad sebagai
kepala di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas.
69
70
4) Meneliti
sejumlah
dokumen
kurikulum,
mengadakan
observasi terhadap pelaksanaan kurikulum mata kuliah
keahlian serta mengadakan wawancara dengan pimpinan
Fakultas
beserta
penyusunan
dan
staf
yang
pelaksanaan
berperan
langsung
kurikulum
di
dalam
Fakultas
kedokteran gigi Unpad.
B. Sumber Data, Teknik dan Alat Pengumpul Data
1.
Sumber Data
Berdasarkan
permasalahan,
ada
beberapa
sumber
data
yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber data ini akan
diuraikan berdasarkan pertanyaan penelitian.
Sumber data bagi tugas, wewenang dan kemampuan dokter
gigi adalah :
a) Beberapa dokumen Departemen Kesehatan tentang peran,
fungsi dan kompetensi Dokter Gigi Puskesmas.
b) Beberapa dokter gigi
lulusan Fakultas
Unpad yang bertugas di
Puskesmas di
kedokteran gigi
wilayah
Kabupaten
dan Kotamadya Bandung.
c) Kepala
Sub
penanggung
seksi
Kesehatan
Gigi
Propinsi,
jawab dalam penyelenggaraan upaya
sebagai
pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di Daerah Tingkat I Jabar, yang
mengetahui
kompetensi
masalah
dokter
tugas,
gigi
serta
peran
dan
standard
fungsi
dan
kemampuan
yang
diharapkan dari dokter gigi yang bertugas dalam upaya
kesehatan masyarakat.
Melalui kepala subseksi tersebut
diperoleh informasi tentang kegiatan pelayanan kese-
71
hatan, yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi
program, serta pembinaan tenaga medis.
d) Kepala
Dinas
Kesehatan
Gigi
Kodya
Bandung
beserta
stafnya sebagai penanggung jawab dalam upaya pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di
Kotamadya Bandung.
Melalui
Kepala Dinas Kesehatan ini diperoleh informasi mengenai
hal-hal yang berkenaan dengan para dokter gigi lulusan
FKG Unpad yang bertugas di
bawah
tanggung
jawabnya
Puskesmas,
dalam
berbagai
yang
berada
kegiatan
di
yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
Sumber data bagi kurikulum Fakultas kedokteran gigi
Unpad adalah :
a) Pimpinan Fakultas kedokteran Gigi beserta stafnya, serta
beberapa
staf
pengajar
yang
permasalahan kurikulum Fakultas
benar-benar
menguasai
Kedokteran Gigi
serta
terlibat secara langsung dengan penyusunan, pengembangan
serta pelaksanaan kurikulum.
b) Dokumen
Fakultas, yang memberikan data tentang materi
kurikulum,
tersedia di
proses belajar,
sarana dan prasarana
yang
Fakultas.
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan terutama oleh
peneliti pribadi dengan memasuki lapangan, dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Teknik pengum
pulan data yang digunakan adalah :
72
a.
Wawancara
Wawancara
digunakan
untuk
mendapatkan
informasi
verbal secara langsung dari responden. Tujuan wawancara ini
adalah untuk memperoleh informasi tentang perkembangan
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang
sekarang
belum tercakup dalam pelayanan kesehatan
berjalan
di
Puskesmas,
tugas
yang
wewenang
dan
kemampuan dokter gigi Puskesmas, serta pandangan para pakar
pendidikan maupun pakar kesehatan tentang kemampuan dokter
gigi yang bertugas dalam upaya pelayanan kesehatan
serta
pandangannya tentang pengembangan kurikulum FKG Unpad.
Wawancara ditujukan kepada dokter gigi dan dokter kepala
Puskesmas,
personal dari Departemen Kesehatan dan Fakultas
Kedokteran
Gigi
perkembangan
Unpad.
kurikulum,
Pimpinan Fakultas,
Untuk
memperoleh
wawancara
data
dilakukan
Kepala Laboratorium dan
tentang
terhadap
Dosen
mata
kuliah keahlian.
b.
Observasi
Dilakukan untuk mendapatkan data observasi berupa
data diskripsi
lapangan,
yang faktual,
kegiatan
manusia
cermat dan terinci
dan
situasi
mengenai
sosial,
serta
konteks di mana kegiatan itu terjadi. Pada penelitian ini
observasi lapangan dilakukan untuk mengamati (1) kegiatan
dokter
gigi
dalam melaksanakan
upaya
pelayanan
kesehatan
gigi dan mulut di beberapa Puskesmas di wilayah Kodya dan
73
Kabupaten
Bandung
dan
(2)
Pelaksanaan
kurikulum kelompok
mata kuliah keahlian (MKK) Fakultas Kedokteran Gigi Unpad.
c. Angket
Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
awal dari dokter gigi Puskesmas lulusan Fakultas kedokteran
gigi
Unpad sebagai
angket
ini
diambil
penerima kurikulum.
dari
dokumen
tentang
dokter gigi yang bertugas di Puskesmas.
25
responden
ini
bersama-sama
Inti-inti
dari
standard
kerja
Hasil angket dari
dengan
hasil
wawancara
dipakai sebagai bahan untuk menentukan fokus penelitian dan
sebagai langkah awal dari penelitian lebih Ianjut.
d.
Studi Dokumentasi
Studi
dokumentasi
digunakan
untuk
mendapatkan
data
tertulis tentang (1) kualitatif tugas, wewenang dan kemam
puan dokter gigi Puskesmas yang diharapkan dan (2) kuri
kulum (written curriculum) Fakultas kedokteran gigi Unpad.
Dokumen yang dihimpun didapatkan dari
sumber fakultas
sebagai lembaga penghasil dokter gigi dan Puskesmas serta
dinas kesehatan gigi dan
lembaga lainnya yang terkait
langsung dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi
dan
mulut.
Untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan tentang
pengumpulan data, disusun suatu kisi-kisi pengumpulan data
seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
74
MATRIKS
KISI-KISI
1
3.1.
PENGUMPULAN DATA
1
1
No| TUJUAN PENGUM-|
PULAN DATA
DATA YANG AKAN
j DIKUMPULKAN
SUMBER
DATA
TEKNIK
PENGUM
PUL DATA
1.
Untuk mengeta
hui tugas,wewe
nang dan kemam
puan yang diha
rapkan dari
dokter gigi
yang bertugas
di Puskesmas.
Data tentang tu -DepKes
gas, wewenang dan
-Puskes
kemampuan yang
-Dokumen
tasi
-Dokumen
diharapkan dari
dokter gigi yang
bertugas di Pus
-Per-
-Wawan
sonil
cara.
kesmas , mencakup
depkes
tasi.
mas
sikap,keterampil
an, pengetahuan
2.
Untuk mengeta
hui kegiatan
nyata dokter
gigi lulusan
FKG Unpad da
lam pelayanan
kesehatan gigi
dan mulut di
Puskesmas.
3.
4.
Data tentang ke
giatan dokter gi
gi lulusan FKG
Unpad yang bertu
gas di Puskesmas
yang menggambar-
-Kepala
Puskes
-Perso-
nil Dep
-Dokter
gigi
syarakat akan pe
layanan kesehat
an gigi/mulut.
Depkes
hui pelaksana
laksanaan kuri
lum ak-
an kurikulum
kulum FKG Unpad
tual
MKK FKG Unpad
yang mendukung
langsung pada
tugas,wewenang
dan kemampuan
dokter gigi
khususnya kuri
MKK FKG
-kuriku
-pimpin
an
FKG
-dosen
Puskesmas.
an (kemampuan yg MKK
diharapkan) dan -mahasis
wa
bahan ajaran.
Untuk mengeta
Data tentang ke
hui kesesuaian
antara kuriku-
sesuaian kuriku
lum mata kuliah
na ku
kulum mkk FKG
keahlian dengan
tugas, wewenang
dan kemampuan
mata ku
Unpad dengan
tugas,wewenang
dan kemampuan
dokter gigi Pus
dokter gigi
kesma
DENGAN PERKEMBANGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT
TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
(Suatu Studi Deskriptif Analitik terhadap Kurikulum
Fakultas Kedokteran Gigi Unpad serta Tugas-tugas
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas)
TESIS
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung
untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Magister Ilmu Pendidikan
dalam bidang Pengembangan Kurikulum
oleh
Surtiarti Armand
Nomor Pokok 8932094
FAKULTAS PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1994
Disetujui dan disahkan oleh
Tim Pembimbing
Prof. Dr. Rochman Natawidjaja
Pembimbing I
Dr.
R.
Ibrahim M.A.
Pembimbing II
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
1994
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
X\
KATA PENGANTAR
/-£?*£> /
UCAPAN TERIMA KASIH
/&J S*/
DAFTAR ISI
/*> . N/
DAFTAR MATRIKS
\ -Q* /
DAFTAR GAMBAR
\/
BAB I
i
iii
V
Viii
ix
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
1. Pembangunan Kesehatan Sebagai Upaya
untuk Memperbaiki Kualitas Manusia
1
dan Kualitas Kehidupan Bangsa
2. Puskesmas Sebagai Unit Organisasi
Kesehatan yang Merupakan Ujung Tombak
Pelayanan kepada Masyarakat.
4
3. Perkembangan Pendidikan Dokter Gigi
7
dalam Memenuhi Tuntutan Kebutuhan
Masyarakat dan Pembangunan Kesehatan.
4. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran sebagai Lembaga Pendidikan
yang Menghasilkan Dokter Gigi yang
10
Berorientasi Kepada Masyarakat.
B.
Permasalahan
12
C. Tujuan Penelitian
23
D. Kegunaan Penelitian
24
E. Asumsi Penelitian
25
F. Kerangka Penelitian
26
G. Sistematika Pembahasan
28
VI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
29
A.
29
Relevansi Kurikulum
B. Pola Pelayanan Kesehatan di Indonesia
36
1. Sistem Kesehatan Nasional Sebagai Landasan Pembangunan di Bidang Kesehatan
36
2. Tugas dan Kewajiban Dokter Gigi dalam
Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Gigi
43
dan Mulut di Wilayahnya.
3. Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
44
C. Pola Pengembangan Pendidikan Dokter Gigi
yang Berdasarkan Kompetensi dan Berorien-
48
tasi Kepada Masyarakat.
1. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum yang
Berdasarkan Kompetensi dan Berorientasi
48
Kepada Masyarakat.
a. Pendidikan Dokter Gigi yang Berdasarkan Kompetensi (competency-based
49
dental education).
b. Pendidikan Dokter Gigi yang Berorien-
tasi Kepada Masyarakat (community-
54
oriented dental education).
2. Penerapannya pada Pengembangan Kurikulum
56
Fakultas Kedokteran Gigi Unpad.
a. Perumusan Tujuan Pendidikan
58
b. Penetapan Materi dan Organisasi
62
Kurikulum
c. Pemilihan dan Penetapan Pengalaman
Belajar
63
d. Organisasi dan Integrasi Pengalaman
Belajar dan Isi
66
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian yang Digunakan
69
69
Vll
B. Sumber Data, Teknik dan Alat
70
Pengumpul Data
BAB IV
C. Tahap Pelaksanaan Penelitian
75
D.
Teknik Analisis Data
79
DESKRIPSI DAN INTERPRETASI
82
A. Deskripsi
82
1. Tugas, Wewenang, dan Kemampuan Dokter
Gigi Puskesmas.
83
a. Ruang Lingkup Tugas, Wewenwng dan Ke-
mampuan yang dibutuhkan Dokter Gigi
83
Puskesmas
b. Ruang Lingkup dan Pelaksanaan Tugas,
Wewenang dan Kemampuan Dokter Gigi
89
Puskesmas lulusan FKG Unpad
2. Kurikulum Mata Kuliah Keahlian FKG Unpad
122
B. Interpretasi
135
1. Tugas, Wewenang dan Kemampuan
Dokter Gigi Puskesmas.
135
2. Kurikulum Mata Kuliah Keahlian FKG Unpad.
154
3. Kesesuaian Kurikulum Mata Kuliah Keahlian
173
FKG Unpad dengan Tugas, Wewenang dan
Kemampuan Dokter Gigi Puskesmas.
BAB V
KESIMPULAN, PEMBAHASAN, DAN SARAN
196
A. Kesimpulan
196
B.
Pembahasan
202
C.
Saran
214
D. Penutup
217
DAFTAR PUSTAKA
218
DAFTAR LAMPIRAN
223
DAFTAR MATRIKS
Halaman
Matriks
2.1. Masalah-masalah Kesehatan dari Perspektif
57
Kedokteran Konvensional dan Kedokteran Komunitas.
3.1. Kisi-kisi Pengumpulan Data
74
4.1. Struktur Kurikulum FKG Unpad.
125
4.2.
127
Susunan Mata Kuliah Keahlian
4.3. Pengalaman Belajar dalam Jam berdasarkan
kelompok Mata Kuliah.
132
4.4. Pengalaman Belajar dalam Jam pada
Kelompok Mata Kuliah Keahlian
133
4.5. Tugas Dokter Gigi Puskesmas
152
4.6. Mata Kuliah Keahlian dan kemampuan
yang didukungnya
158
4.7. Orientasi Mata kuliah Keahlian terhadap
kebutuhan Individu/Masyarakat
160
4.8. Relevansi Tugas Dokter Gigi Puskesmas
dengan Pokok Bahasan Mata Kuliah
Keahlian (Tugas-Pokok Bahasan)
lampiran 5
4.9. Relevansi Pokok Bahasan Mata Kuliah
1ampiran 6
Keahlian dengan Tugas Dokter Gigi
Puskesmas
Vlll
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1. Diagram Pelaksanaan Penelitian
27
2.1. Organisasi Pusat Kesehatan
(Puskesmas)
45
Masyarakat
2.2. Tingkat kemampuan Lulusan yang didasarkan
56
pada Kebutuhan Masyarakat
2.3. Perumusan Tujuan Kurikulum
60
2.4. Isi Kurikulum Pendidikan Dokter Gigi
berdasarkan kelompok Mata Kuliah
63
IX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Pembangunan Kesehatan Sebagai Upaya Memperbaiki Kualitas
Manusia dan Kualitas Kehidupan Bangsa
Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia merupakan
bagian integral dari tujuan pembangunan Nasional
secara
idiil
berdasarkan Pancasila,
yang
secara konstitusional
berlandaskan Undang-undang Dasar 1945 dan secara operasional berlandaskan Garis-garis Besar Haluan Negara.
Undang-undang Pokok Kesehatan Republik
Indonesia
nomor 9 tahun 1960 bab I pasal 1 menyatakan bahwa : "Tiaptiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya dan
perlu diikut
sertakan dalam usaha
kesehatan Pemerintah".
Dalam GBHN/1988, dijelaskan bahwa pada Pelita V,
pembangunan
kesehatan
Sistem Kesehatan
dilaksanakan
Nasional
dengan
mengembangkan
yang terpadu dengan
jalan me
ningkatkan upaya untuk memperluas dan mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat antara lain dengan melalui
pusat-pusat
pelayanan
kesehatan
terpadu
masyarakat
(Posyandu)
(Puskesmas)
serta
dan
berbagai
pos-pos
kegiatan
masyarakat lainnya. Upaya tersebut di atas bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang
kesehatan. Agar sumber daya manusia dapat ditingkatkan
kualitasnya di bidang kesehatan,
maka kualitas tenaga
kesehatan sudah barang tentu harus ditingkatkan terlebih
dahulu guna mendapatkan hasil yang optimal.
hatan khususnya yang bertugas di
membina
masyarakat
harus
Tenaga kese
lapangan yang akan turut
terjamin
kualitas
dan
Dalam bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional
telah
kuantitasnya.
diuraikan pengelompokkan kegiatan,
pendelegasian serta
pembagian wewenang. Masing-masing sektor mempunyai fungsi,
peranan, dan tugasnya sendiri dalam rangka
mencapai tujuan
pembangunan kesehatan pada umumnya dan kesehatan gigi dan
mulut pada khususnya.
Sejalan dengan itu maka program di bidang kesehatan
gigi
dengan
sendirinya
harus
disesuaikan
dengan
program
Pemerintah dalam pembangunan kesehatan, karena masalah
kesehatan gigi dan mulut merupakan masalah yang tidak
terlepas dari masalah kesehatan secara umumnya yang memer-
lukan penanggulangan dan penanganan yang cukup kompleks.
Upaya kesehatan ini pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka
peningkatan baik jumlah maupun mutu tenaga kerja bagi
keperluan pembangunan terutama peningkatan kesehatan baik
fisik maupun mental generasi yang akan datang.
Dalam pembangunan kesehatan gigi, upaya kesehatan
gigi ditujukan untuk meningkatkan status kesehatan masya
rakat terutama melalui pemerataan dan peningkatan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut. Masalah umum yang dihadapi dalam
bidang kesehatan adalah jumlah penduduk yang besar dengan
pertumbuhan yang tinggi (2,15 persen pada kurun waktu 1980-
1985),
distribusi
yang rendah,
yang
kesadaran,
tidak
merata,
tingkat
pendidikan
perilaku dan kebiasaan masyarakat
yang belum menunjang status kesehatan secara umum.
(Riana,
1989: 2) Di dalam upaya untuk memecahkan masalah kesehatan
telah terjadi perubahan orientasi
tentang
wujud
manusia
sehat
nilai
yaitu
dan
yang
pemikiran
seraula
hanya
mencakup pengertian bebas penyakit menjadi sehat jasmani,
rohani dan sosial. Perubahan orientasi nilai dan pemikiran
tersebut berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu penge-
tahuan, teknologi dan sosial budaya. Hal ini mengakibatkan
orientasi
upaya
penyembuhan
penderfta,
secara
berangsur-
angsur ke arah kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh
masyarakat dengan peran serta masyarakat yang mencakup
usaha preventif, promotif, kuratif,
rehabilitatif yang
bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Dalam upaya kesehatan ini dokter gigi sebagai salah
satu tenaga kesehatan
1960),
(U.U.
Pokok Kesehatan no.
9 tahun
yang merupakan salah satu aparat Pemerintah dalam
memberikan pelayanan kesehatan gigi kepada masyarakat,
berkewajiban untuk meningkatkan kemampuannya sehingga dapat
melaksanakan tugasnya
dengan
terampil
serta
mencapai
prestasi yang sebaik-baiknya.
Dokter gigi sebagai tenaga profesi kesehatan memegang
peranan penting bagi terwujudnya cita-cita pembangunan di
bidang
kesehatan
khususnya
kesehatan
gigi,
yaitu
terca-
painya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat
mewujudkan
derajat
kesehatan
yang
optimal
sebagai salah satu wujud kesejahteraan rakyat.
2_s_ Puskesmas Sebagai Unit Organisasi Kesehatan yang Meru
pakan Uiung Tombak Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, upaya kese
hatan
dilaksanakan dan dikembangkan
bentuk
atau
pola
upaya
kesehatan
berdasarkan suatu
Puskesmas,
peran
serta
masyarakat dan rujukan upaya kesehatan.
Upaya kesehatan di Puskesmas merupakan upaya menyeluruh dan terpadu, yang paling dekat dengan masyarakat. Upaya
ini
meliputi
pemulihan.
peningkatan,
Dalam kaitan
pencegahan,
ini
peranan
penyembuhan dan
Puskesmas
adalah
sebagai suatu unit organisasi kesehatan yang merupakan
pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan upaya kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
Pengembangan Puskesmas diarahkan agar dapat mengatasi
masalah kesehatan setempat dengan membina
masyarakat dalam wilayah kerjanya.
ping berperan sebagai
peran serta
Dengan demikian disam-
pusat kesehatan
(health center,
Puskesmas bagi masyarakat Indonesia juga berperan sebagai
pusat masyarakat (community center)
(Slamet Riyadi,
1988:
247) .
Untuk dapat berperan sebagai pusat masyarakat,
maka
Puskesmas harus dapat menjalankan fungsinya yang dijabarkan
sebagai berikut ( Pedoman Stratifikasi Puskesmas, 1988:
3).
a. Mendorong masyarakat mengenal masalahnya dan mengatasinya secara swadaya.
b. Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang cara-cara
menggali
dan
memanfaatkan
sumberdaya
yang
ada
secara
berdaya guna dan berhasil guna.
c. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
d. Memberi bantuan yang bersifat teknis,
bahan-bahan serta
rujukan.
e. Bekerjasama dengan sektor lain dalam melaksanakan prog
ram kerja Puskesmas.
Penyelenggaraan
upaya
kesehatan
gigi
sebagai
salah
satu kegiatan pokok Puskesmas juga dilaksanakan sesuai
dengan
pola pelayanan Puskesmas
hatan gigi
dan
mulut
terutama
tersebut.
ditujukan
rawan terhadap gangguan kesehatan gigi
Pelayanan kese
kepada
golongan
dan mulut yaitu
:
Ibu hamil/menyusui, anak pra sekolah dan anak sekolah dasar
serta ditujukan pada keluarga dan masyarakat berpenghasilan
rendah di desa dan perkotaan.
Dengan penyelenggaraan upaya kesehatan gigi di Pus
kesmas
ini
diharapkan
tercapainya keadaan kesehatan gigi
masyarakat yang optimal, yang merupakan tujuan dari
upaya
kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Tujuan ini dapat tercapai dengan jalan :
a. Menambah kesadaran dan pengertian masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
b. Menghilangkan atau mengurangi segala sesuatu yang dapat
merugikan kesehatan gigi, memberikan perlindungan khusus
untuk memperkuat gigi dan jaringan penyangganya.
c. Mengurangi akibat-akibat yang ditimbulkan oleh hal-hal
yang merugikan kesehatan gigi dan mulut.
Peranan dokter gigi di Puskesmas adalah harus mampu
menangani
masalah-masalah yang berkaitan dengan medis
teknis dan medis administratif seperti tercantum dalam buku
pedoman penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan gigi di
Puskesmas.
Masalah
yang
masih
harus
dihadapi
dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas antara lain
adalah sarana dan prasarana pelayanan yang menyangkut
kualitas dan kuantitas,
baik dari
tenaga kesehatannya
sendiri, termasuk dokter gigi, maupun dari peralatan yang
kurang memenuhi syarat,
sehingga dokter gigi tidak dapat
melaksanakan tugasnya secara optimal.
Menurut laporan terakhir (Murtiningsih, 1992), sampai
dengan tanggal 31 Maret 1992, jumlah Puskesmas tersedia di
wilayah Propinsi Jawa Barat sebanyak 854 buah.
Dengan
adanya sejumlah Puskesmas tersebut yang harus melayani
juta penduduk Jawa Barat maka rata-rata cakupan
untuk satu Puskesmas
Nasional,
adalah
42.491.
Bila dipakai
36
penduduk
standar
1 : 30.000 penduduk, maka saat ini Jawa
Barat
kekurangan 356 Puskesmas, sehingga jangkauan Puskesmas
terlalu luas sedangkan tenaga tersedia masih sangat terbatas. Untuk mencapai angka standar Nasional masih merupakan
beban
berat,
berhubung
penambahan
penduduk
cukup
tinggi
sedangkan dana pembangunan Puskesmas dan pengadaan tenaga
medis/para medis sangat terbatas.
Rata-rata
setiap
Puskesmas
mempunyai
1,3
Puskesmas
pembantu (PP), sedangkan standard Nasional adalah 3 sampai
5 Puskesmas Pembantu tiap Puskesmas. Di Jawa Barat baru ada
51 Puskesmas (7%) yang mempunyai 3 Puskesmas pembantu dan
lainnya mempunyai Puskesmas Pembantu di bawah standard
bahkan tanpa puskesmas pembantu.
Ratio
dokter
gigi
dengan
bervariasi, mulai dari rasio 1
Kodya sampai dengan rasio 1
Puskesmas
di
Jawa
Barat
: 1 di daerah Botabek dan
: 5 di kabupaten Cirebon,
sedangkan di daerah Kodya Bandung, satu dokter gigi melayani satu Puskesmas, dan di daerah Kabupaten Bandung seba-
gian dokter gigi melayani 1 sampai 3 Puskesmas.
( Kanwil
Jawa Barat, 1992).
Rata-rata
seorang
dokter
gigi
melayani
78.849
penduduk (Murtiningsih, 1992).
3. Perkembangan
Pendidikan
Dokter
Gigi
dalam
Memenuhi
Tuntutan Kebutuhan Masyarakat dan Pembangunan Kesehatan
Pengembangan pendidikan tinggi sangat dipengaruhi
oleh
berbagai
faktor
antara
pengetahuan dan teknologi,
lain,
kebutuhan
nilai baik sistem nilai moral,
sosio-kultural yang
terjadi
di
perkembangan
masyarakat,
ilmu
sistem
sosial maupun politik.
masyarakat,
pengetahuan,
sikap dan kebutuhan peserta didik, hasil-hasil penelitian
serta prioritas pendidikan.
Dari
sekian
banyak
faktor-faktor yang
mempengaruhi
pendidikan tinggi, terdapat dua faktor utaraa yang
mempe
ngaruhi pengembangan pendidikan tinggi dalam bidang kese
hatan termasuk pendidikan bidang kedokteran gigi,
yaitu
:
(a) tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan
dan
(b)
tuntutan
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi.
Tuntutan kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan
khususnya pelayanan kesehatan baik kepada individu maupun
kepada masyarakat akan terus meningkat karena dalam suatu
masyarakat yang sedang berkembang,
masalah kesehatan yang
dihadapi pun akan lebih rumit dan beragam. Dengan bertambahnya penduduk, jenis dan jumlah pelayanan akan meningkat
dan untuk itu diperlukan pengaturan kerja yang lebih efek-
tif dan efisien. Perubahan sosio-kultural yang terjadi di
masyarakat
kesehatan
meningkatkan
dan
hal
ini
tuntutan
akan
penduduk
meningkatkan
akan
pelayanan
kebutuhan
akan
pelayanan kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang medis yang demikian pesat besar pengaruhnya terhadap
dunia pendidikan kedokteran. Seorang sarjana kesehatan akan
dituntut kemampuannya untuk memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan
kesehatan
dan
teknologi
yang
dihadapi
dalam
upaya
masyarakat
mengatasi
serta
masalah
menguasai
kecanggihan peralatan-peralatan yang digunakan dalam mela
yani pasen. Walaupun untuk memperoleh keahlian ini diperlukan pendidikan medis khusus,
tetapi
hal
ini
tetap akan
mempengaruhi kurikulum pendidikan dokter gigi untuk membe
rikan dasar-dasar keilmuannya.
Kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
di
bidang
kedokteran gigi yang diterapkan melalui lembaga pendidikan
dokter gigi yang kemudian diwujudkan ke dalam pelayanan di
Puskesmas,
rumah sakit
pemerintah maupun
swasta,
praktek
swasta, maupun instansi lain di luar Departemen Kesehatan,
selain di satu pihak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan itu sendiri,
di
lain
fihak dapat mening
katkan biaya perawatan dan pengobatan,
sehingga tidak
terjangkau oleh masyarakat. Karena itu, sesuai dengan arah
dan tujuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), orientasi upaya
kesehatan
promotif
lebih
dan
dititikberatkan
preventif
yang
pada
upaya
dilaksanakan
kesehatan
secara
terpadu
dengan upaya penyembuhan dan pemulihan, dengan mengutamakan
pada upaya pembinaan masyarakat untuk dapat secara mandiri
mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan kemampuannya.
Bertitik tolak pada konsep upaya kesehatan sebagaimana disebutkan tadi,
kesehatan,
dokter
maka
gigi
sebagai
dituntut
sumber daya tenaga
pula
untuk
memiliki
kemampuan memecahkan permasalahan di dalam masyarakat dan
menanggulangi masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah
kesehatan gigi, bersama dengan tenaga kesehatan lainnya, di
10
samping tugas dan tanggung
diagnostik
dan
ahli
jawabnya sebagai
klinik.
Semua
seorang ahli
hal
yang
telah
diungkapkan di atas akan menimbulkan perubahan dalam tugas
dan tanggung jawab serta kemampuan yang dituntut dari
seorang dokter
gigi,
dan
hal-hal
merupakan acuan pokok bagi
dikan dokter gigi
yang
yang
kepada
berorientasi
tersebut
di
atas
akan
pengembangan kurikulum pendi
bertujuan menyiapkan
masyarakat.
dokter
Melalui
gigi
penelitian
lapangan, diharapkan dapat diperoleh informasi tentang
perubahan yang terjadi yang diakibatkan oleh perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosiokultural di masyarakat dapat terungkap, sehingga dapat
disampaikan
saran-saran untuk
perbaikan dan
penyesuaian
kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi Unpad yang disesuaikan
dengan
perkembangan
kebutuhan
masyarakat
dan
pembangunan
kesehatan.
4. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padnadjaran sebagai
Lembaga Pendidikan
yang Menohasilkan Dokter
Gigi yang
Berorientasi kepada Masyarakat
Fakultas kedokteran gigi
sebagai
lembaga
penghasil
dokter gigi, dalam melaksanakan fungsinya di bidang pendi
dikan dan pengajaran,
diharapkan dapat menghasil-kan lu
lusan yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan pengembangan
di masa yang akan datang, termasuk pengembangan ilmu pe
ngetahuan dan teknologi dan pengembangan kebutuhan pela
yanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam fungsi penelitian,
11
fakultas
kedokteran
gigi
diharapkan
dapat
mengembangkan
fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan
serta membina masyarakat ilmiah. Demikian pula dalam fungsi
pengabdian kepada masyarakat, Fakultas kedokteran gigi
dituntut untuk menjadi pusat bimbingan dan pendidikan
masyarakat dalam rangka pembangunan masyarakat secara umum
dan pembangunan kesehatan secara khusus.
Berdasarkan dokumen Kurikulum inti Pendidikan Dokter
Gigi dan mengacu pada dokumen-dokumen rencana pembangunan
kesehatan dan kesehatan gigi, maka dalam sistem pelayanan
kesehatan,
khususnya di Indonesia yang umumnya diliputi
keterbatasan-keterbatasan sosial ekonomi,
pendidikan,
maka
kualitas dokter gigi yang diperlukan adalah yang memiliki
kemampuan, efektif dan efisien untuk bekerja di dalam
sistem pelayanan kesehatan yang berlaku. Untuk itu diper
lukan dokter gigi yang tidak hanya terampil secara medis
teknis, tetapi juga mempunyai nalar, wawasan luas, kemam
puan berpikir secara sistematis dan logis melalui pendekatan pemecahan masalah serta bermotivasi untuk melaksana
kan program-program kesehatan gigi masyarakat.
Salah satu sasaran lapangan kerja bagi lulusan lemba
ga pendidikan dokter gigi adalah Puskesmas yang merupakan
ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Mengacu pada buku pedoman Fakultas Kedokteran Gigi
Unpad serta dokumen-dokumen lain tentang kurikulum FKG
12
Unpad,
apa
yang
menjadi
tujuan
pendidikan
adalah
sesuai
dengan tujuan kurikulum inti yaitu dokter gigi yang bero
rientasi kepada masyarakat.
Pencapaian
tujuan
ini
dilaksanakan
melalui
program
pendidikan dokter gigi yang ditempuh sebanyak 10 semester,
dengan
beban
studi
sebanyak
170
SKS,
yang
diatur
dalam
tahap pendidikan akademik sebanyak 150 sks yang diselesaikan dalam 8-14 semester, dan tahap pendidikan keprofesian
sebanyak 20 sks yang diselesaikan dalam 2-4 semester. Peran
utama dalam menghasilkan dokter gigi yang berorientasi
kepada masyarakat dengan menyandang beberapa kualitas
seperti tersebut diatas,
sangat ditentukan oleh keberha-
silan pengajaran Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat yang dikelola oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat,
dengan didu-
kung oleh laboratorium lainnya dalam menunjang pencapaian
kemampuan teknis-medis.
Melalui penelitian lapangan diharapkan segala peru
bahan yang terjadi dalam melaksanakan tugas dan
wewenang
dokter gigi Puskesmas dapat diungkapkan sehingga dapat
disimpulkan
kurikulum
saran-saran
Fakultas
untuk
Kedokteran
perbaikan
Gigi
Unpad
dan
penyesuaian
dengan
tuntutan
kebutuhan kemampuan dokter gigi di Puskesmas.
B.
Permasalahan
1.
Analisis Situasi
Analisis permasalahan ini diungkapkan setelah dilaku
kan penelitian awal mengenai kegiatan Puskesmas dan kuri-
13
kulum FKG
Unpad,
yang
dilengkapi
dengan
hasil
wawancara
dengan pimpinan DKG dan Kepala sub seksi kesehatan gigi
propinsi, Pimpinan FKG Unpad serta angket terhadap dokter
gigi Puskesmas.
a. Adanya keseniangan antara kemampuan
lulusan
FKG
Unpad
dan tuntutan tuaas-tuaas yang harus dilaksanakan di
Puskesmas
Hasil angket yang ditujukan kepada 25 dokter gigi
lulusan FKG Unpad yang bertugas di Puskesmas memperlihatkan
bahwa masih terdapat beberapa kesulitan dalam melaksanakan
tugas di Puskesmas.
Dari kedua tugas yaitu tugas dalam
bidang medis-teknis
dan manajemen makro,
ternyata bahwa
dokter gigi lebih banyak mengalami kesulitan dalam tugas
manajemen ( 16 yang mengalami kesulitan, 9 tidak mengalami
kesulitan), sedangkan dalam tugas medis teknis hampir semua
tidak
mengalami
kesulitan
( 4 kesulitan,
21 tidak),
terutama pada tugas melaksanakan pelayanan medik gigi dasar
(butir 1.1.1.), seluruh responden (25 jawaban) menyatakan
tidak mengalami kesulitan.
Dari hasil penelitian pendahuluan ini dapat ditarik
kesimpulan sementara bahwa masih terdapat kesenjangan
antara kemampuan yang dimiliki
lulusan dengan tugas-tugas
yang harus diemban oleh dokter gigi Puskesmas,
dalam
terutama
penyelesaian tugas medis administratif dan kemasya-
rakatkan, padahal sebagai seorang dokter gigi yang bertugas
di Puskesmas,
selain terampil secara medis teknis,
yang
14
sangat
diperlukan
adalah
kemampuan
manajemen
/medis
administratif yang terdiri dari tugas-tugas mengidentifikasikan
masalah
kesehatan
khususnya
mengelola program kesehatan masyarakat,
kesehatan
gigi,
kemampuan mengge-
rakkan peran serta masyarakat dan bekerja sama secara
terpadu dalam suatu tim kesehatan. (Zaura A. Matram, 1990).
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Dinas Kese
hatan Gigi serta Kepala
Seksi
Kesehatan
Gigi
Propinsi,
ternyata masih terdapat beberapa dokter gigi yang mengalami
hambatan dalam melaksanakan tugas di Puskesmas, baik karena
faktor kemampuan maupun faktor lainnya yang mencakup faktor
sarana dan prasarana.
Beberapa faktor penghambat yang berarti adalah :
Sarana dan prasarana yang terbatas.
Keterbatasan
peralatan dan obat-obatan serta transportasi yang kurang
memadai mengurangi kelancaran pelayanan di Puskesmas teru
tama bagi tugas di luar gedung Puskesmas.
Kesadaran masyarakat yang rendah akan pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut merupakan tantangan bagi dokter
gigi Puskesmas untuk lebih meraotivasi masyarakat agar
memperhatikan kesehatan gigi diri dan keluarganya.
b. Kurikulum sebagai salah satu kemungkinan faktor penyebab
keseniangan
Kualitas lulusan suatu lembaga pendidikan ditentukan
antara
lain
oleh
kurikulum
lembaga
pendidikan
tersebut.
Karena itu dengan melihat hasil penelitian pendahuluan
15
tersebut diatas, perlu dikaji lebih Ianjut apakah kualitas
dokter
gigi
kurikulum
yang
masih
fakultas
kurang
kedokteran
ini
gigi
ada
kaitannya
dengan
Unpad
sebagai
lembaga
pendidikan dokter gigi yang membekali
para
lulusannya
dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam lapangan kerjanya.
Sebagai kurikulum yang berdasarkan kompetensi dan
berorientasi kepada masyarakat, kompetensi yang diharapkan
dari lulusan digunakan sebagai titik tolak penyusunan dan
pengembangan kurikulum, dan dirumuskan berdasarkan analisis
serta perkiraan peran dan fungsi dokter gigi dalam pela
yanan kesehatan gigi dan mulut termasuk pelayanan kesehatan
gigi dan mulut di Puskesmas dan masyarakat sekitarnya.
Kurikulum Fakultas Kedokteran gigi yang mendukung
terhadap pencapaian kemampuan lulusan terutama adalah Mata
Kuliah Keahlian, yang di FKG terdiri dari 8 Mata ajaran
yaitu, Bedah mulut, Ortodonsi, Prostodonsi, Oral Medicine,
Konservasi Gigi, Periodonsia, Pedodonsia dan Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
Berdasarkan kedua isu diatas,
yaitu isu kesenjangan
dan kurikulum, maka inti permasalahan dalam penelitian ini
adalah mengkaji lebih Ianjut,
dokter
gigi dalam melakukan
gigi dan mulut,
masyarakat,
perkembangan lingkup kerja
kegiatan
pelayanan kesehatan
sebagai akibat perkembangan kebutuhan
di satu pihak,
sekarang di lain pihak,
serta kurikulum yang berlaku
sehingga dapat dirumuskan saran
16
untuk perbaikan dan penyesuaian kurikulum Fakultas Kedok
teran Gigi Unpad yang berorientasi kepada masyarakat.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
diatas,
adalah
analisis
permasalahan
yang
dikemukakan
maka rumusan masalah pokok dalam penelitian ini
: Bagaimanakah
relevansi
kurikulum Fakultas Kedok
teran Gigi Unpad dengan perkembangan kebutuhan masyarakat
terhadap pelavanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas 2
Untuk lebih khusus permasalahan pokok tersebut diru
muskan sebagai berikut :
Bagaimanakah relevansi kurikulum kelompok mata kuliah
keahlian FKG Unpad dengan tugas, wewenang,
yang dibutuhkan oleh dokter
gigi
dan kemampuan
Puskesmas
dalam
hal
struktur, tujuan dan bahan pelajaran, serta proses belajar
mengajar.
Untuk dapat mengungkapkan
perkembangan
kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Puskesmas maka
penelitian difokuskan
pada
upaya
untuk
mendapatkan deskripsi
lingkup serta pelaksanaan tugas dan
wewenang dokter
di
kotamadya
gigi
Bandung
kualitatif.
dengan
Puskesmas
melalui
wilayah
penelitian
kabupaten
dan
naturalistik
Deskripsi lingkup serta pelaksanaan tugas dan
wewenang dokter gigi ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan gigi yang selalu berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat itu sendiri.
17
3.
Batasan Masalah
Dari rumusan masalah di atas perlu dikemukakan isti-
lah-istilah yang digunakan dalam tulisan ini, yang merupa
kan batasan masalah yang diteliti.
a. Kurikulum FKG Unpad yang akan dinilai relevansinya
dengan tugas di Puskesmas terbatas pada kurikulum mata
kuliah keahlian yang terdiri dari mata kuliah Ilmu
Kesehatan
Masyarakat,
Bedah
Mulut,
Oral
Medicine,
Periodonsia, Pedodonsia, Konservasi Gigi, Ortodonsia dan
Prostodonsia.
b. Komponen
kurikulum
mata
kuliah
keahlian
yang
dinilai
relevansinya dengan tugas dan dokter gigi Puskesmas
dibatasi
pada
pengajaran,
struktur kurikulum,
serta
proses
belajar
tujuan
dan
mengajar,
bahan
dengan
mengutamakan penilaian relevansi pada bahan pengajaran.
c. Perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan gigi
dan
mulut
di
Puskesmas
yang
dijadikan
sasaran penelitian relevansi dibatasi pada ruang lingkup
serta
pelaksanaan
tugas,
wewenang
dan
kemampuan
yang
ditunjukkan dokter gigi Puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerjanya.
d. Dasar yang dipakai untuk menilai relevansi kurikulum FKG
Unpad dengan tugas, wewenang dan kemampuan dokter gigi
Puskesmas adalah adanya kesesuaian /jalinan fungsional
antara struktur kurikulum, tujuan dan bahan pengajaran,
serta pelaksanaan proses belajar mengajar kelompok mata
18
kuliah
keahlian
pencapaian
FKG
kemampuan
melaksanakan
tugas
Unpad
yang
dokter
gigi
medis
teknis
dapat
mendukung
Puskesmas
dan
medis
dalam
adraini-
stratif/manajemen (makro).
4.
Definisi
Untuk
memperjelas
masalah
di
bawah
ini
dikemukakan
beberapa penjelasan yang berupa definisi operasional
dari
istilah-istilah
yang
terdapat
dalam
rumusan
penelitian relevansi kurikulum ini seperti berikut :
a.
Relevansi
Relevansi
memiliki
bergantung
dari
Berdasarkan
hubungan,
atau
kata,
perlunya,
yaitu
yang
acuan
yang
Disamping
harus
relevan
ke
berbeda-beda
yang
relevansi
kesesuaian,
pautnya.
relevansi
kurikulum
kerangka
arti
sangkut
macam
pengertian
dipakai.
dapat
berarti
pertalian,
jalinan
itu,
terdapat
dimiliki
luar
dan
oleh
dua
suatu
relevansi
di
dalam kurikulum itu sendiri.
Pengertian relevansi yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
kesesuaian
relevansi
antara
keluar
yang
struktur,
diartikan
tujuan
dan
dengan
materi
kurikulum serta proses belajar mengajar terhadap
tugas, wewenang dan kemampuan yang diperlukan dokter
gigi Puskesmas dengan uraian sebagai berikut:
1) Kesesuaian antara struktur kurikulum dengan tugas,
wewenang dan
kemampuan
dokter
gigi
Puskesmas
19
adalah bahwa mata kuliah-mata kuliah/kelompok ilmu
yang membentuk struktur kurikulum mendukung jenis
keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan.
2) Kesesuaian
antara
tujuan
dengan
tugas,
wewenang
dan kemampuan dokter gigi Puskesmas adalah bahwa
kompetensi
yang
pembentukan
akan
dimiliki
kualifikasi
lulusan
dokter
mendukung
gigi
yang
diharapkan. Kesesuaian antara pokok bahasan dengan
tugas,
wewenang
Puskesmas
adalah
dan
kemampuan
adanya
dukungan
dokter
yang
gigi
diberikan
oleh materi atau isi kurikulum yang terdapat dalam
pokok bahasan terhadap kemampuan yang dibutuhkan.
3) Kesesuaian proses belajar mengajar dengan tugas,
wewenang dan
kemampuan
dokter
gigi
Puskesmas
adalah adanya dukungan dari sistem pengajaran
terhadap pembentukan kualifikasi dokter gigi yang
dibutuhkan di Puskesmas.
b. Kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi
Pengertian kurikulum sangat bervariasi mulai dari
pengertian
kurikulum
pelajaran
yang
sangat
semata-mata
yang
harus
sempit,
yang
sebagai
disampaikan
memandang
sejumlah
bahan
kepada
murid,
kurikulum sebagai pengalaman belajar, sampai dengan
pengertian yang
sangat
luas
yang
menyatakan
bahwa
kurikulum adalah segala kegiatan yang disajikan oleh
sekolah bagi para muridnya. Disamping itu kurikulum
20
dipandang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi
murid
di
sekolah
ingin
dicapai,
atau
suatu
suatu
perangkat
sistem yaitu
tujuan
sistem
yang
kurikulum
atau suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum.
Terlepas dari
kurikulum
pengertian kurikulum sebagai
sebagai
pengalaman
belajar,
rencana,
kurikulum
sebagai suatu proses maupun kurikulum sebagai bidang
studi, maka pengertian kurikulum dalam penelitian dan
studi relevansi
ini kurikulum yang dikembangkan dan
diimplementasikan oleh
Unpad,
Fakultas Kedokteran Gigi
yang dibuat berdasarkan
pada Kurikulum Inti
Pendidikan Dokter Gigi di Indonesia yang dikeluarkan
oleh Dirjen Dikti pada tahun 1983. Kurikulum tersebut
telah
dilaksanakan
tersebut
dan
dikembangkan
serta telah menghasilkan
sejak
dokter
tahun
gigi
yang
bertugas di berbagai instansi pelayanan kesehatan
gigi di seluruh Indonesia,
c. Perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
Sejalan dengan
perkembangan
ilmu
dan
teknologi,
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
gigi
dan
mulut
akan
kualitas
maupun
didukung
oleh
pelayanan
kesehatan
menjurus
terus
berkembang
kuantitas.
perkembangan
kepada
gigi
dan
pelayanan
baik
secara
Secara kualitas
ilmu
mulut
dan
yang
teknologi,
berkembang
spesialistik
dan
yang
21
dikembangkan
secara
lain
dalam
pihak,
perorangan
Sistem
maupun
Kesehatan
kelompok.
Nesional
Di
serta
rencana operasionalnya, pelayanan kesehatan ditujukan
kepada berbagai upaya pemecahan masalah kesehatan
masyarakat
yang
lebih
pencegahan dengan
ditekankan
pendekatan
kepada
pelayanan
upaya
kesehatan
utama (primary health care), dan dikembangkan sebagai
bagian
integral
menyeluruh,
kesehatan
dari
melalui
mulai
dari
pelayanan
kesehatan
berbagai
jenjang
Puskesmas
hingga
secara
pelayanan
Rumah
Sakit
kelas A.
Dalam
penelitian
ini,
perkembangan
kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
yang
kesehatan
dimaksud
gigi
adalah
dan
mulut
kebutuhan
di
pelayanan
Puskesmas
yang
dilaksanakan sesuai dengan daya emban masyarakat dan
daya serap sistem secara keseluruhan.
5. Pertanyaan Penelitian
Untuk lebih memperjelas
permasalahan
pokok tersebut
diatas, dirumuskan pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
a. Bagaimanakah
lingkup
tugas,
wewenang
dan
kemampuan
dokter gigi Puskesmas yang mencakup :
1) Tugas,
dokter
wewenang dan
gigi
dalam
kemampuan
yang
melaksanakan
harus
tugas
kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas ?
dimiliki
pelayanan
22
2) Pelaksanaan tugas, wewenang dan kemampuan dokter gigi
lulusan
Fakultas
melaksanakan
Kedokteran
pelayanan
kesehatan
Gigi
gigi
Unpad
dan
dalam
mulut
di
Puskesmas ?
b. Bagaimanakah
struktur
kurikulum,
tujuan
dan
bahan
pengajaran serta pelaksanaan proses belajar mengajar
kelompok Mata Kuliah Keahlian Fakultas Kedokteran Gigi
Unpad ?
c. Bagaimanakah kesesuaian kurikulum mata kuliah keahlian
FKG Unpad dengan lingkup pelaksanaan tugas, wewenang dan
kemampuan
lulusannya
dalam
pelayanan gigi dan mulut di
melaksanakan
kegiatan
Puskesmas dilihat dari
dukungan yang diberikan oleh :
1) Struktur, tujuan dan bahan pelajaran terhadap tugas,
wewenang dan kemampuan yang dibutuhkan dokter gigi di
Puskesmas
?
2) Pelaksanaan proses belajar mengajar terhadap tujuan
pendidikan khususnya
dalam
pembentukan
kualifikasi
dokter gigi yang dibutuhkan di Puskesmas ?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini merupakan
rujukan pokok bagi perbaikan kurikulum fakultas kedokteran
gigi Unpad dengan menekankan pada pengembangan kurikulum
kedokteran gigi program SI yang berorientasi kepada tun
tutan kebutuhan masyarakat
(community oriented dental
education) serta disusun berdasarkan kompetensi
cy-based curriculum).
(competen
23
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum
diskripsi
penelitian
ini
adalah
tentang ruang lingkup serta
untuk
meraperoleh
pelaksanaan
tugas,
wewenang dan kemampuan kerja yang dibutuhkan dokter
Puskesmas
dalam
melaksanakan
tugas
hatan gigi dan mulut masyarakat.
upaya
Hasil
pelayanan
gigi
kese
akhir yang hendak
dicapai dari penelitian ini adalah masukan terhadap upaya
perbaikan
kurikulum
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Unpad
agar
dapat menghasilkan lulusan dengan kemampuan akademik-profesional,
serta memenuhi
profil
lapangan yang
diperlukan
dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian
ini adalah mendiskripsikan dan menganalisis tentang :
a. Ruang lingkup, tugas,
wewenang serta kemampuan yang
harus dimiliki oleh dokter gigi Puskesmas dalam melak
sanakan
tugas
pelayanan
kesehatan
gigi
dan
mulut
masyarakat.
b. Pelaksanaan tugas, wewenang serta kemampuan dokter gigi
Puskesmas
lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad dalam
melaksanakan tugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
C. Kurikulum Mata Kuliah Keahlian FKG Unpad.
Selanjutnya deskripsi kegiatan yang menggambarkan
ruang lingkup serta pelaksanaan tugas, wewenang dan kemam
puan dokter gigi Puskesmas ini dapat dijadikan dasar untuk
24
menilai kesesuaian antara tujuan dan bahan ajaran
setiap
mata kuliah keahlian dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Studi
relevansi
ini
kemudian dapat dijadikan dasar
bagi saran dan perbaikan kurikulum Fakultas Kedokteran Gigi
Unpad.
D. Kegunaan Penelitian
Dilihat
dari
aspek kontribusinya
terhadap
Fakultas
Kedokteran Gigi pada umumnya dan Fakultas Kedokteran Gigi
Unpad pada khususnya, deskripsi tentang tugas, wewenang dan
kemampuan dokter gigi yang bertugas di Puskesmas ini, yang
akan memberikan gambaran tentang kemampuan lulusan Fakultas
Kedokteran Gigi Unpad, akan merupakan salah satu acuan bagi
pengembangan
kurikulum
berorientasi
kepada
pendidikan
masyarakat,
dokter
karena
gigi
yang
masalah
yang
diteliti dapat memberikan gambaran tentang kemampuan yang
dimiliki oleh dokter gigi yang bertugas di
Puskesmas,
sehingga dapat memberi masukan tentang apa yang seyogianya
tercakup
sebagai
dalam
kurikulum
Fakultas
kedokteran
gigi
Unpad
lembaga penghasil dokter gigi terutama dalam hal
penyusunan struktur kurikulum yang mencakup
perbandingan
beban
studi
antar
mata
jumlah serta
kuliah,
penyesuaian
bahan ajaran dan peningkatan efisiensi dan efektivitas
proses belajar mengajar.
Bagi Dinas Kesehatan Gigi Kotamadya maupun Kanwil
Kesehatan
khususnya
lembaga
yang
mengatur
unit-unit
25
pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat, hasil
penelitian ini akan merupakan masukan yang berharga bagi
program pengembangan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut,
yang menyangkut pengembangan tenaga medis terutama tenagatenaga
yang
secara
langsung
bertugas
dalam
pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas.
Secara keseluruhan, penelitian ini berguna baik bagi
mereka yang berwenang dalam mengembangkan kurikulum Fakul
tas
Kedokteran
Gigi
maupun
mereka
yang
berwenang
dalam
peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga dokter
gigi
yang bertugas di
Puskesmas memiliki tugas,
dan kemampuan yang sesuai
dengan
apa
wewenang
yang dibutuhkan di
masyarakat.
E.
Asurnsi Penelitian
Anggapan
dasar yang
digunakan dalam
penelitian
ini
adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan dokter gigi
ditujukan
kesehatan masyarakat dan
dengan
untuk kepentingan
demikian
kurikulum
pendidikan dokter gigi berorientasi pada (a) kebutuhan
nyata masyarakat dalam pelayanan kesehatan gigi dan
mulut,
(b) pengembangan kemampuan pemecahan masalah,
(c)
pengembangan kemampuan kerjasama dalam tim kesehatan/-
kesehatan
gigi
dan
(d)
kepentingan
anak
didik
untuk
dapat mencapai tingkat profesionalisme yang berkualitas
dalam sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan.
26
2. Telah ada kesepakatan yang
mengacu
pada
pencapaian
sasaran kesehatan bagi semua lapisan masyarakat se-perti
yang tercantum dalam Undang-undang tentang Pokok-pokok
Kesehatan Republik Indonesia tahun 1960 Bab I Pasal 1,
dengan menerapkan pendekatan
strategis operasional
primary health care dengan dukungan sistem rujukan yang
mantap.
3. Upaya kesehatan melalui Puskesmas merupakan upaya menye-
luruh dan terpadu, yang paling dekat dengan masyarakat,
yang
meliputi
upaya
preventif,
kuratif,
promotif
dan
rehabilitatif. Dalam kegiatan upaya kesehatan di Puskes
mas ini, telah tercakup seluruh kebutuhan pelayanan
kesehatan gigi
dan
mulut
individu/perorangan.
wewenang dokter gigi
baik
bagi
Kompetensi,
masyarakat
tugas,
yang bekerja di
maupun
fungsi
Puskesmas,
dan
telah
menggambarkan apa yang dibutuhkan masyarakat maupun
individu dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
F. Kerangka Penelitian
Agar mendapat gambaran tentang cara melakukan
litian
ini
maka
penulis
menggambarkannya
dalam
kerangka penelitian sebagai berikut (Gambar 1.1).
pene
suatu
27
Penelitian Pendahuluan
Gambaran Umum kemampuan dokter gigi
Puskesmas dan Kurikulum FKG Unpad
Rumusan Masalah
Lingkup tugas,wewenang,
kemampuan dokter gigi
Kurikulum mata kuliah
keahlian FKG Unpad
Puskesmas.
Pelaksanaan tugas, wewenang
dan kemampuan dokter gigi
Puskesmas lulusan FKG Unpad
Telaah kurikulum FKG
struktur kurikulum
tujuan dan pokok bahasan
proses belajar mengajar
Analisis kesesuaian kurikulum
dengan kebutuhan lapangan
Saran-saran perbaikan
kurikulum FKG Unpad
Gambar 1.1
Diagram Pelaksanaan Penelitian
28
G.
Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam tesis ini disajikan dalam lima bab :
Bab I.
Pendahuluan.
Bab
ini
berisi
latar
masalah, permasalahan, pertanyaan penelitian,
litian,
tujuan
dan
kegunaan
penelitian,
belakang
asumsi pene
dan
sistematika
pembahasan.
Bab II. Tinjauan Pustaka. Bab ini berisi uraian hasil
studi terhadap dokumen pola pelayanan kesehatan di Indone
sia serta pola program pendidikan dokter gigi yang berda
sarkan kompetensi dan berorientasi kepada masyarakat seba
gai dasar untuk penelitian ini.
Uraian meliputi
: Penger
tian relevansi kurikulum, pola pelayanan kesehatan gigi di
Indonesia termasuk program pelayanan kesehatan di
mas,
dan
pola
pengembangan
pendidikan
dokter
Puskes
gigi
yang
berdasarkan kompetensi dan berorientasi kepada masyarakat.
Bab
III.
Prosedur
Penelitian.
Bab
ini
menguraikan
tentang prosedur yang ditempuh dalam penelitian yang meli
puti
metode
teknik
penelitian
yang
pengumpulan data,
digunakan,
sumber
data
tahap-tahap penelitian,
dan
alat
pengumpul data , dan teknik analisis data.
Bab IV.
Deskripsi
disajikan deskripsi
dan
hasil
Interpretasi.
penelitian dan
Dalam
bab
dikemukakan
ini
in
terpretasi hasil penelitian.
Bab V. Kesimpulan, Pembahasan dan Saran. Bab ini ber
isi kesimpulan dan pembahasan dari hasil penelitian, serta
rekomendasi berkenaan dengan hasil penelitian.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian Yang Digunakan
Penelitian
ini
merupakan
suatu
studi
deskriptif
analitik terhadap kurikulum FKG dan tugas-tugas pelayanan
kesehatan gigi di Puskesmas. Dalam penelitian ini dilakukan
pengumpulan data
yang
dituangkan dalam
Selanjutnya hasil penelitian dianalisis
Pelaksanaan
penelitian
dokter gigi
deskripsi.
dan disimpulkan.
dilakukan
tugas dokter gigi Puskesmas di
bentuk
terhadap
kegiatan
lapangan yaitu terhadap 4
Puskesmas lulusan FKG Unpad yang bertugas di
Puskesmas Kotamadya dan Kabupaten Bandung, yang selanjutnya
dapat dijadikan bahan
acuan dalam menganalisis
kurikulum
Fakultas Kedokteran Gigi Unpad.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1) Meneliti sejumlah dokumen tentang tugas,
peran,
dan kompetensi dokter gigi yang terdapat di
fungsi
Departemen
Kesehatan bagian kesehatan gigi dan mulut.
2) Menghimpun pendapat dari beberapa pakar pendidikan dan
kesehatan serta dokter gigi yang bertugas di
Puskesmas
serta masyarakat pemakai.
3) Mengobservasi
keadaan
nyata
upaya
pelayanan
kesehatan
gigi dan mulut di Puskesmas yang dilakukan oleh dokter
gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad sebagai
kepala di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas.
69
70
4) Meneliti
sejumlah
dokumen
kurikulum,
mengadakan
observasi terhadap pelaksanaan kurikulum mata kuliah
keahlian serta mengadakan wawancara dengan pimpinan
Fakultas
beserta
penyusunan
dan
staf
yang
pelaksanaan
berperan
langsung
kurikulum
di
dalam
Fakultas
kedokteran gigi Unpad.
B. Sumber Data, Teknik dan Alat Pengumpul Data
1.
Sumber Data
Berdasarkan
permasalahan,
ada
beberapa
sumber
data
yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber data ini akan
diuraikan berdasarkan pertanyaan penelitian.
Sumber data bagi tugas, wewenang dan kemampuan dokter
gigi adalah :
a) Beberapa dokumen Departemen Kesehatan tentang peran,
fungsi dan kompetensi Dokter Gigi Puskesmas.
b) Beberapa dokter gigi
lulusan Fakultas
Unpad yang bertugas di
Puskesmas di
kedokteran gigi
wilayah
Kabupaten
dan Kotamadya Bandung.
c) Kepala
Sub
penanggung
seksi
Kesehatan
Gigi
Propinsi,
jawab dalam penyelenggaraan upaya
sebagai
pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di Daerah Tingkat I Jabar, yang
mengetahui
kompetensi
masalah
dokter
tugas,
gigi
serta
peran
dan
standard
fungsi
dan
kemampuan
yang
diharapkan dari dokter gigi yang bertugas dalam upaya
kesehatan masyarakat.
Melalui kepala subseksi tersebut
diperoleh informasi tentang kegiatan pelayanan kese-
71
hatan, yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi
program, serta pembinaan tenaga medis.
d) Kepala
Dinas
Kesehatan
Gigi
Kodya
Bandung
beserta
stafnya sebagai penanggung jawab dalam upaya pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di
Kotamadya Bandung.
Melalui
Kepala Dinas Kesehatan ini diperoleh informasi mengenai
hal-hal yang berkenaan dengan para dokter gigi lulusan
FKG Unpad yang bertugas di
bawah
tanggung
jawabnya
Puskesmas,
dalam
berbagai
yang
berada
kegiatan
di
yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
Sumber data bagi kurikulum Fakultas kedokteran gigi
Unpad adalah :
a) Pimpinan Fakultas kedokteran Gigi beserta stafnya, serta
beberapa
staf
pengajar
yang
permasalahan kurikulum Fakultas
benar-benar
menguasai
Kedokteran Gigi
serta
terlibat secara langsung dengan penyusunan, pengembangan
serta pelaksanaan kurikulum.
b) Dokumen
Fakultas, yang memberikan data tentang materi
kurikulum,
tersedia di
proses belajar,
sarana dan prasarana
yang
Fakultas.
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan terutama oleh
peneliti pribadi dengan memasuki lapangan, dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Teknik pengum
pulan data yang digunakan adalah :
72
a.
Wawancara
Wawancara
digunakan
untuk
mendapatkan
informasi
verbal secara langsung dari responden. Tujuan wawancara ini
adalah untuk memperoleh informasi tentang perkembangan
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang
sekarang
belum tercakup dalam pelayanan kesehatan
berjalan
di
Puskesmas,
tugas
yang
wewenang
dan
kemampuan dokter gigi Puskesmas, serta pandangan para pakar
pendidikan maupun pakar kesehatan tentang kemampuan dokter
gigi yang bertugas dalam upaya pelayanan kesehatan
serta
pandangannya tentang pengembangan kurikulum FKG Unpad.
Wawancara ditujukan kepada dokter gigi dan dokter kepala
Puskesmas,
personal dari Departemen Kesehatan dan Fakultas
Kedokteran
Gigi
perkembangan
Unpad.
kurikulum,
Pimpinan Fakultas,
Untuk
memperoleh
wawancara
data
dilakukan
Kepala Laboratorium dan
tentang
terhadap
Dosen
mata
kuliah keahlian.
b.
Observasi
Dilakukan untuk mendapatkan data observasi berupa
data diskripsi
lapangan,
yang faktual,
kegiatan
manusia
cermat dan terinci
dan
situasi
mengenai
sosial,
serta
konteks di mana kegiatan itu terjadi. Pada penelitian ini
observasi lapangan dilakukan untuk mengamati (1) kegiatan
dokter
gigi
dalam melaksanakan
upaya
pelayanan
kesehatan
gigi dan mulut di beberapa Puskesmas di wilayah Kodya dan
73
Kabupaten
Bandung
dan
(2)
Pelaksanaan
kurikulum kelompok
mata kuliah keahlian (MKK) Fakultas Kedokteran Gigi Unpad.
c. Angket
Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
awal dari dokter gigi Puskesmas lulusan Fakultas kedokteran
gigi
Unpad sebagai
angket
ini
diambil
penerima kurikulum.
dari
dokumen
tentang
dokter gigi yang bertugas di Puskesmas.
25
responden
ini
bersama-sama
Inti-inti
dari
standard
kerja
Hasil angket dari
dengan
hasil
wawancara
dipakai sebagai bahan untuk menentukan fokus penelitian dan
sebagai langkah awal dari penelitian lebih Ianjut.
d.
Studi Dokumentasi
Studi
dokumentasi
digunakan
untuk
mendapatkan
data
tertulis tentang (1) kualitatif tugas, wewenang dan kemam
puan dokter gigi Puskesmas yang diharapkan dan (2) kuri
kulum (written curriculum) Fakultas kedokteran gigi Unpad.
Dokumen yang dihimpun didapatkan dari
sumber fakultas
sebagai lembaga penghasil dokter gigi dan Puskesmas serta
dinas kesehatan gigi dan
lembaga lainnya yang terkait
langsung dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi
dan
mulut.
Untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan tentang
pengumpulan data, disusun suatu kisi-kisi pengumpulan data
seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
74
MATRIKS
KISI-KISI
1
3.1.
PENGUMPULAN DATA
1
1
No| TUJUAN PENGUM-|
PULAN DATA
DATA YANG AKAN
j DIKUMPULKAN
SUMBER
DATA
TEKNIK
PENGUM
PUL DATA
1.
Untuk mengeta
hui tugas,wewe
nang dan kemam
puan yang diha
rapkan dari
dokter gigi
yang bertugas
di Puskesmas.
Data tentang tu -DepKes
gas, wewenang dan
-Puskes
kemampuan yang
-Dokumen
tasi
-Dokumen
diharapkan dari
dokter gigi yang
bertugas di Pus
-Per-
-Wawan
sonil
cara.
kesmas , mencakup
depkes
tasi.
mas
sikap,keterampil
an, pengetahuan
2.
Untuk mengeta
hui kegiatan
nyata dokter
gigi lulusan
FKG Unpad da
lam pelayanan
kesehatan gigi
dan mulut di
Puskesmas.
3.
4.
Data tentang ke
giatan dokter gi
gi lulusan FKG
Unpad yang bertu
gas di Puskesmas
yang menggambar-
-Kepala
Puskes
-Perso-
nil Dep
-Dokter
gigi
syarakat akan pe
layanan kesehat
an gigi/mulut.
Depkes
hui pelaksana
laksanaan kuri
lum ak-
an kurikulum
kulum FKG Unpad
tual
MKK FKG Unpad
yang mendukung
langsung pada
tugas,wewenang
dan kemampuan
dokter gigi
khususnya kuri
MKK FKG
-kuriku
-pimpin
an
FKG
-dosen
Puskesmas.
an (kemampuan yg MKK
diharapkan) dan -mahasis
wa
bahan ajaran.
Untuk mengeta
Data tentang ke
hui kesesuaian
antara kuriku-
sesuaian kuriku
lum mata kuliah
na ku
kulum mkk FKG
keahlian dengan
tugas, wewenang
dan kemampuan
mata ku
Unpad dengan
tugas,wewenang
dan kemampuan
dokter gigi Pus
dokter gigi
kesma