LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI MAN YOGYAKARTA 1.

(1)

Laporan ini disusun sebagai Pertanggungjawaban Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) S-1 Semester Khusus

Tahun Ajaran 2015/2016

Disusun Oleh:

Novita Wulan Sari

13413241013

PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENDAMPINGAN MUTU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang menjadi tanda bahwa terselesaikannya kegiatan PPL di MAN Yogyakarta 1.

Berbagai bimbingan, dorongan, serta semangat telah penyusun dapatkan dari segenap pihak yang sangat membantu dalam melaksanakan kegiatan PPL ini. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rochmat Wahab, MA. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta

2. LPPM-P UNY yang telah menyelenggarakan kegiatan PPL UNY 2016. 3. Ibu Mimin Nur Aisyah, M.Sc., Ak. selaku DPL PPL, atas segala

bimbingan dan arahannya selama kegiatan PPL ini berlangsung.

4. Bapak Singgih Sampurno, M.A. selaku PLT kepala MAN Yogyakarta 1 atas kesempatan untuk dapat melaksanakan kegiatan PPL di MAN Yogyakarta 1.

5. Ibu Dra. Wachidatul Mukarromah, M.Pd.I selaku Koordinator PPL MAN Yogyakarta 1.

6. Ibu Puji Lestari, M.Hum selaku DPL PPL, atas bimbingan, arahan dan motivasinya.

7. Ibu Dra. Soimah K.W, M.Pd selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama melaksanakan kegiatan PPL di MAN Yogyakarta 1.

8. Bapak dan ibu guru serta staf karyawan MAN Yogyakarta 1.

9. Bapak, ibu, dan keluarga tercinta atas segala doa dan bantuannya selama ini, baik moral maupun material.


(3)

10.Teman-teman seperjuangan PPL UNY 2016 yang telah membantu dan berbagi suka duka selama kegiatan PPL berlangsung, dan atas kebersamaan yang terjalin selama ini.

11.Teman-teman seangkatan program studi Pendidikan Sosiologi yang sama-sama berjuang dan saling memberikan semangat dan dukungan.

12.Seluruh siswa-siswi MAN Yogyakarta 1 yang telah mendukung pelaksanaan PPL, khususnya siswa kelas XI IIS 1, XI IIS 2 dan XI IIS 3 yang telah menjadi siswa yang cerdas, aktif, hebat dan menyenangkan selama saya mengajar.

13.Seluruh pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan PPL tahun 2016.

Penyusun menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga kegiatan PPL UNY 2016 bisa terlaksana dengan lancar.

Semoga bantuan, bimbingan, pengarahan, serta dukungan yang telah diberikan akan menjadi amal yang baik sehingga mendapatkan balasan dari Allah SWT. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik konstruktif sangat diharapkan oleh praktikan. Tidak lupa saya sampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, terutama seluruh civitas akademika MAN Yogyakarta 1, apabila selama saya PPL telah melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun maupun bagi pembaca.

Yogyakarta, 15 September 2016

Penyusun

Novita Wulan Sari NIM. 13413241013


(4)

(5)

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

ABSTRAK... vii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

A. ANALISIS SITUASI... B. PROGRAM PPL... 2 7 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL... 9

A. PERSIAPAN KEGIATAN PPL... 9

B. PELAKSANAAN PPL... 15

C. ANALISIS HASIL... D. REFLEKSI... 19 20 BAB III PENUTUP... 22

A. KESIMPULAN... B. SARAN... 22 23 DAFTAR PUSTAKA... 25


(6)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Matriks Program Kerja PPL

2. Laporan Hasil Observasi Pembelajaran di Kelas dan Peserta Didik 3. Perangkat Pembelajaran

A. Kalender Akademik B. Silabus

C. RPP

D. Program Tahunan E. Program Semester F. Jam Efektif G. KKM

H. Kisi-kisi Soal Ulangan Harian I. Soal Ulangan Harian 1

J. Analisis Ulangan Harian 1 - XI IIS 1

- XI IIS 2 - XI IIS 3 4. Serapan Dana


(7)

vii ABSTRAK

Oleh:

Novita Wulan Sari (13413241013) Pendidikan Sosiologi/FIS

Dalam perjalanannya meraih gelar Strata Satu (S1), mahasiswa kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta harus menempuh beberapa mata kuliah wajib sesuai kurikulum yang telah disusun. Salah satu mata kuliah wajib tersebut adalah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Praktik Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga kependidikan. Program-program yang dikembangkan dalam pelaksanaan PPL difokuskan pada komunitas sekolah atau lembaga. Komunitas sekolah mencakup civitas internal sekolah (guru, karyawan, siswa, dan komite sekolah).

Program Pengalaman Lapangan (PPL) mempunyai sasaran dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL yang diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.

Penyusun melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di MAN Yogyakarta 1 yang berlokasi di kota Yogyakarta. Pelaksanaan kegiatan PPL dimulai dari observasi hingga pelaksanaan PPL yang terbagi menjadi beberapa tahap yaitu persiapan mengajar, pelaksanaan mengajar, dan evaluasi hasil mengajar. Kegiatan mengajar dilaksanakan setelah konsultasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kepada guru pembimbing terlebih dahulu. Pelaksanaan PPL dilaksanakan di kelas XI IIS 1, XI IIS 2 dan XI IIS 3 dan telah terlaksana sebanyak 8 kali pertemuan.

Hasil dari pelaksanaan PPL selama kurang lebih satu bulan di MAN Yogyakarta 1 ini dapat dirasakan hasilnya oleh mahasiswa berupa penerapan ilmu pengetahuan dan praktik keguruan dalam bidang pendidikan Sosiologi yang diperoleh di dalam perkuliahan. Dengan melaksanakan PPL, mahasiswa memperoleh gambaran bagaimana kerja keras seorang guru, dengan demikian mahasiswa dapat siap untuk melaksanakan tugas sebagai seorang guru setelah lulus nantinya.

Kata Kunci: Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Pengalaman Belajar, Penerapan Ilmu Pengetahuan


(8)

Page | 1 BAB I

PENDAHULUAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa kependidikan program Strata Satu (S1) di Universitas Negeri Yogyakarta yang pelaksanaannya dilakukan di sekolah atau instansi pemerintahan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan yang difokuskan pada komunitas sekolah atau lembaga. Komunitas sekolah mencakup civitas internal sekolah (guru, karyawan, siswa, dan komite sekolah).

Mata kuliah PPL mempunyai kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Mata kuliah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, peningkatan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.

Kegiatan PPL dilaksanakan guna mendukung oengembangan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau tenaga tenaga kependidikan. Melalui pengalaman yang diperoleh ketika proses PPL berlangsung maka mahasiswa mendapatkan bekal untuk terjun kedalam dunia pendidikan sebagai tenaga pendidik dengan dibimbing oleh dosen pembimbing dan guru pembimbing yang telah dilatih serta mempunyai kualifikasi sebagai pembimbing PPL. Selain itu, mahasiswa dapat menggunakan pengalamannya ketika PPL sebagai bekal untuk membentuknya menjadi tenaga kependidikan yang profesional yang memiliki nilai, tanggung jawab, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dalam profesinya.

Sebelum pelaksanaan PPL, mahasiswa telah melakukan kegiatan sosialisasi antara lain melalui mata kuliah micro-teaching dan observasi di sekolah baik observasi proses pembelajaran di kelas maupun observasi lingkungan


(9)

Page | 2 sekolah. Kegiatan observasi dilaksanakan di sekolah, memiliki tujuan agar mahasiswa mengetahui gambaran aktivitas pembelajaran di sekolah termasuk situasi dan kondisi di dalam kelas. Dalam kegiatan PPL ini, mahasiswa diterjunkan ke sekolah atau lembaga dalam waktu 5 minggu untuk dapat mengenal, mengamati dan mempraktikkan semua kompetensi yang telah miliki sebagai seorang guru atau tenaga kependidikan yang teori-teorinya telah mereka pelajari sebelumnya di kegiatan perkuliahan.

A. Analisis Situasi

1. Sejarah MAN Yogyakarta 1

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta 1 berlokasi di Jalan C. Simanjuntak 60 Yogyakarta Telp. (0274) 513327. Bangunan MAN Yogyakarta 1 dulunya adalah merupakan bangunan untuk PHIN (Pendidikan Hakim Islam Negeri). Perjalanan MAN Yogyakarta 1 dimulai pada tahun 1950. Sejarah singkat:

a. 1950 – 1951 : SGHA (Sekolah Guru Hakim Agama) secara de facto b. 1951 – 1954 : SGHA (Sekolah Guru Hakim Agama) secara de jure) c. 1954 – 1978 : PHIN (Pendidikan Hakim Islam Negeri)

d. 1978 – sekarang : MAN Yogyakarta 1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta 1 merupakan SMU berciri khas agama islam sesuai dengan surat keputusan MENDIKBUD Nomor 0489/U/1992, sekaligus sebagai rintisan madrasah unggulan di Yogyakarta.

2. Visi MAN Yogyakarta 1

"Unggul, Ilmiah, Amaliyah, Ibadah, dan Bertanggung jawab (ULIL ALBAB)."

3. Misi MAN Yogyakarta 1

a. Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan ibadah serta akhlakul karimah menjadi pedoman hidup.

b. Menumbuhkembangkan nilai sosial dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.


(10)

Page | 3 c. Melaksanakan proses penddikan dan pengajaran secara efektif dan efisien

agar siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

d. Meningkatkan pembelajaran terhadap siswa melalui pendidikan yang berkarakter unggul, berbudaya, aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. e. Menumbuhkan semangat juang menjadi yang terbaik kepada siswa dalam

bidang akademik dan non akademik.

f. Mempersiapkan dan menfasilitasi siswa untuk studi lanjut ke perguruan tinggi.

g. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam berkehidupan di masyarakat dan pelestarian lingkungan.

4. Strategi untuk Mewujudkan Visi dan Misi:

a. Mengadakan siraman rohani rutin (menggiatkan sholat berjamaah bagi siswa, guru dan karyawan).

b. Bekerja sama dengan instansi lain dalam rangka meningkatkan dan menambah wawasan tentang Imtaq, Iptek, bahasa asing dan olahraga. Meningkatkan SDM guru mata pelajaran, guru BK dan karyawan.

c. Mengoptimalkan penggunaan sarana prasarana pendidikan. d. Memberikan pendalaman materi bagi siswa kelas X , XI dan XII.

e. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat siswa.

f. Mengikuti berbagai kegiatan lomba yang diselenggarakan oleh instansi terkait.

g. Membentuk kelompok KIR, Olimpiade IPA, dan kelompok pengguna bahasa asing yang mampu tampil bersaing di tingkat propinsi.

h. Membentuk tim sepak bola dan bola basket yang mampu menjadi finalis di tingkat propinsi.

i. Mengadakan peringatan hari besar keagamaan dan hari besar Nasional dengan penekanan pada lomba atau kegiatan yang terprogram.


(11)

Page | 4 j. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin pada minggu pertama

ketiga untuk menumbuhkan disiplin dan rasa cinta tanah air.

k. Mengadakan kegiatan-kegiatan terprogram yang menumbuhkan rasa cinta tanah air, budaya dan lingkungan.

5. Letak Dan Kondisi Fisik Sekolah

MAN 1 Yogyakarta terletak di Jalan C. Simanjuntak 60 Yogyakarta, termasuk dalam wilayah RT. 01/ RW. IV Kelurahan Terban. Lokasi sekolah ini cukup strategis karena berada tepat di tepi jalan raya dan mudah dijangkau menggunakan berbagai alat transportasi. Secara geografis, MAN 1 Yogyakarta berada di lingkungan perkotaan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Sekip UGM

- Sebelah timur berbatasan dengan Jalan C. Simanjuntak dan Mirota Kampus

- Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Kampung Terban

- Sebelah barat berbatasan dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM Kegiatan PPL di MAN Yogyakarta 1 dimulai dengan melakukan observasi ke sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan madrasah, mencari data dan informasi tentang hal-hal yang berkaitan sebagai gambaran perumusan program kerja yang dapat dilakukan di MAN Yogyakarta 1, sehingga dalam merumuskan program kerja lebih mudah. Berikut adalah data hasil observasi yang dilakukan oleh tim PPL UNY:

a. Ruang Kelas

Ruang kelas di MAN Yogyakarta 1 terdiri dari 24 ruangan dengan perincian: 8 ruang kelas X (X MIA 1 – X MIA 3, X IIS 1 – X IIS 3, X IBB, X IIK) yang terletak di lantai 2. Selanjutnya, 8 ruang kelas XI terdiri dari 3 ruang kelas XI MIA (MIA1-MIA3), 3 ruang kelas XI IIS (IIS1-IIS3), 1 ruang kelas XI IBB, dan 1 ruang kelas XI IIK. 8 ruang kelas XII terdiri dari 3 ruang kelas XII IPA (A1-A3), 3 ruang kelas XII IPS (S1-S3), 1 ruang kelas XII Bahasa, dan 1 ruang kelas XII Agama.


(12)

Page | 5 b. Ruang Laboratorium

MAN Yogyakarta 1 memiliki 7 ruang laboratorium, yakni: Laboratorium Komputer dengan sistem LAN terletak disebelah selatan asrama putra. Laboratorium Biologi terletak dilantai dua tepat diatas laboratorium komputer. Laboratorium Kimia terletak di bagian belakang koperasi yang bersebelahan dengan laboratorium komputer dan asrama. Laboratorium Fisika terletak dilantai dua bersebelahan dengan perpustakaan. Laboratorium Agama terletak dibagian belakang, bersebelahan dengan ruang BK. Laboratorium IPS yang terletak dilantai 2, berhadapan langsung dengan aula atas. Laboratorium Bahasa terletak bersebelahan dengan perpustakaan.

c. Ruang Aula

Terdiri dari aula bawah dan aula atas dilantai 2. Aula bawah terdapat beberapa kursi dan meja yang biasanya digunakan sebagai tempat penerima tamu serta dipajang piala yang diletakkan dalam lemari kaca. Untuk ruangan aula atas biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan, kegiatan siswa dan guru, kegiatan penerimaan siswa baru, kegiatan ekstrakulikuler dan lain-lain.

d. Ruang Tata Usaha

Terletak menghadap ke arah timur, bersebelahan dengan ruangan kepala madrasah dan aula bawah. Ruangan ini terdiri dari ruang kerja staf tata usaha dan ruang kepala tata usaha.

e. Ruang Kepala Madrasah

Terletak diantara ruangan tata usaha dan ruang wakil kepala madrasah yang menghadap ke arah timur.

f. Ruang Wakil Madrasah

Terletak disebelah selatan ruang kepala madrasah. Dilengkapi dengan beberapa personal komputer, dan meja dan kursi untuk menerima tamu. Ruang Wakil Madrasah juga sebagai pusat informasi untuk mengumumkan pengumuman penting bagi civitas akademika MAN Yogyakarta 1.


(13)

Page | 6 Ruang guru terdiri dari dua ruangan yakni ruang guru untuk rumpun MIPA-TIK dan Bahasa terletak disebelah utara aula bawah, dan ruang guru untuk rumpun Agama dan IPS letaknya disebelah barat aula bawah.

h. Ruang Bimbingan Konseling (BK)

Terletak di bagian belakang, diantara asrama dan laboratorium agama. i. Ruang Perpustakaan

Terletak disebelah utara ruang BK. Perpustakaan terdiri dari 2 ruangan, yaitu lantai bawah dan lantai atas. Di lantai bawah terdapat beberapa rak buku yang berisi buku pelajaran untuk IPA, IPS, Bahasa dan Agama, kitab-kitab, buku-buku cerita fiksi dan nonfiksi seperi novel, biografi dan tempat peminjaman dan pengembalian buku. Di lantai bawah juga terdapat 3 buah PC, meja dan kursi untuk baca, dan tempat administrasi. Perpustakaan MAN Yogyakarta 1 mendapat predikat sebagai perpustakaan terbaik dan mendapatkan juara 1 untuk lomba perpustakaan tingkat provinsi.

j. Asrama

Terletak dibagian belakang sebelah selatan perpustakaan. Asrama sekaligus pondok pesantren Al-Hakim ini digunakan sebagai tempat tinggal bagi siswa kelasX-XII putra MAN Yogyakarta 1.

k. Koperasi

Terletak di dekat ruang kelas XI MIA 3. Selain menyediakan jasa fotocopy, juga menyediakan alat tulis, buku, makanan ringan dan minuman.

l. Masjid Al-Hakim

Terletak di sebelah ruang perpustakaan, terdiri dari lantai atas dan laintai bawah. Di lantai bawah digunakan untuk jamaah wanita dan lantai atas unttuk jamaah pria. Masjid Al-hakim dilengkapi dengan lemari sepatu, mukena dan tempat wudhu yang sangat luas.

m. Ruang OSIS dan Ekstrakulikuler

Organisasi ekstrakulikuler yang ada di MAN Ygyakarta 1 hampir semuanya memiliki basecamp yang terletak dibagian paling depan madrasah, sebelah utara gerbang utama. Ruang OSIS berada ditengah-tengah ruang


(14)

Page | 7 ekstrakulikuler yang menghadap ke barat. Beberapa ekstrakulikuler yang memiliki basecamp diantaranya adalah KIR, Pramuka, PMR, Rohis, Pecinta Alam, dan Tonti.

n. Ruang UKS

Ruang UKS berada di antara deretan ruang ekstrakulikuler. Ruang UKS terdiri atas dua ruangan yaitu ruang UKS Putra dan Putri. Ruangan UKS dilengkapi dengan tempat tidu, meja dan kursi, lemari obat, kipas angin dan timbangan.

o. Kantin

Kantin terletak dibagian belakang perpustakaan terdapa satu kantin utama dan beberpa penjual makanan yag berada di sekitar kantin.

p. Laboratorium Mini BANK Mandiri Syariah

Terletak di dekat gerbang utama, bank mini ini berfungsi untuk mengajak siswa untuk menabung secara benar.

B. Program PPL

1. Penyusunan Perangkat Persiapan Pembelajaran

Strategi dan media pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa PPL MAN Yogyakarta 1 menyesuaikan dengan fasilitas yang disediakan oleh sekolah antara lain screen LCD, speaker, white board, spidol dan CD pembelajaran. Sedangkan perangkat persiapan pembelajaran yang dipersiapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan dikonsultasikan dengan guru pembimbing, yaitu pembuatan RPP dan media pembelajaran yang dibuat sebelum pembelajaran dilaksanakan, pembuatan alat evaluasi berupa ulangan harian dan kisi-kisi soal ulangan blok per bab. Selain itu mahasiswa dituntut mampu menerapkan inovasi pembelajaran di kelas, menyusun dan mengembangkan alat evaluasi serta mempelajari administrasi guru lainnya dan kegiatan lain yang menunjang kompetensi dalam mengajar.


(15)

Page | 8 2. Kegiatan Praktik Mengajar

Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus 2015. Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan jadwal mengajar guru pembimbing masing-masing. Praktik mengajar dilaksanakan minimal 4 kali oleh setiap mahasiswa PPL dari masing-masing jurusan. Berikut ini adalah rancangan kegiatan PPL secara global sebelum melakukan praktek mengajar di kelas.

a. Konsultasi dengan guru pembimbing mengenai permintaan observasi kelas dilaksanakan.

b. Observasi kelas.

c. Praktik mengajar di kelas dilakukan minimal 4 kali tatap muka dan dalam pelaksanaannya didampingi oleh guru pembimbing. Dilaksanakan pada tanggal 11, 14, 18, 21, 24, 25, dan 28 Agustus.

d. Menyusun persiapan untuk praktik mengajar secara mandiri, artinya materi yang diajarkan disusun sendiri oleh mahasiswa dan diberi kesempatan untuk mengelola proses pembelajaran secara penuh, namun tetap ada bimbingan, pendampingan dan evaluasi dari guru.

e. Melakukan diskusi dan refleksi terhadap tugas yang telah dilakukan, baik yang terkait dengan kompetensi profesional, sosial, maupun interpersonal, yang dilakukan dengan teman sejawat, guru koordinator sekolah, dan dosen pembimbing.

C. Partisipasi Kegiatan Sekolah

Selain melaksanakan tugas-tugas sebagai seorang guru, mahasiswa juga melaksanakan beberapa tugas yang dapat memberikan sebaga pengalaman tentang kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, misalnya mengikuti kegiatan upacara bendera, ikut membaca ayat suci Al-quran setiap pagi, kerja bakti, piket jabat tangan dengan siswa, tugas sebagai guru piket serta membantu memanajemen perpustakaan. Selain itu, para mahasiswa juga berusaha untuk selalu mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya, khususnya dalam mendampingi kegiatan siswa, baik pada jam sekolah maupun di luar jam sekolah.


(16)

Page | 9 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan Kegiatan PPL

Persiapan sangat diperlukan oleh mahasiswa sebelum mahasiswa diterjunkan secara langsung ke sekolah untuk melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL). Sebelum penerjunan PPL secara langsung ke sekolah, maka sebelumnya mahasiswa melakukan persiapan, yang meliputi kegiatan observasi kondisi fisik sekolah, observasi pembelajaran di kelas dan observasi peserta didik, pengajaran micro-teaching, pembekalan PPL, dan persiapan mengajar di kelas.

Pelaksanaan PPL memerlukan persiapan-persiapan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu diperlukan persiapan-persiapan sebagai berikut:

1. Pengajaran Mikro / Micro Teaching

Pengajaran mikro merupakan pengajaran yang dilaksanakan dengan membagi mahasiswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pengajaran ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran sebelum terjun ke lapangan secara langsung di sekolah. Pelaksanaan micro teaching dilakukan dalam kelompok kecil dengan anggota mahasiswa sebanyak 12 orang. Pelaksanaan kegiatan PPL diampu oleh 1 dosen pembimbing yaitu Nur Hidayah, M.Si. yang bertujuan agar mahasiswa lebih fokus dalam berlatih melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran micro teaching, maka diharapkan mahasiswa memperoleh bekal dari pengalaman mengajar teman-teman sejawat mereka di ruang laboratorium micro teaching.


(17)

Page | 10 Sehingga mahasiswa PPL dapat mempersiapkan mental sebelum diterjunkan langsung ke sekolah dan menghadapi siswa yang sebenarnya.

Pada saat pembelajaran micro teaching, dosen pembimbing memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran setiap kali mahasiswa selesai praktik mengajar. Berbagai macam strategi pembelajaran berupa model dan media pembelajaran dicoba dalam kegiatan ini, sehingga mahasiswa dapat belajar menyelaraskan model dan media yang sesuai untuk setiap materi. Dengan demikian, pengajaran mikro bertujuan untuk membekali mahasiswa agar lebih siap dalam melaksanakan PPL, baik segi strategi dalam melaksanakan pembelajaran maupun mental mahasiswa PPL. Pengajaran mikro juga sebagai syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti PPL, karena salah satu persyaratan mahasiswa dapat mengikuti PPL adalah harus lulus dalam mata kuliah micro- teaching.

2. Pembekalan

Kegiatan pembekalan merupakan salah satu persiapan yang diselenggarakan oleh LPPMP UNY. Dilaksanakan dalam bentuk pembekalan PPL yang dilaksanakan di masing-masing fakultas dan sesuai dengan jadwal jurusan masing-masing mahasiswa peserta PPL UNY 2015. Dalam kegiatan pembekalan, dilaksanakan sebanyak dua kali. Pertama, kegiatan pembekalan pada tingkat fakultas yang diisi dari pihak LPPMP UNY, yang kedua dilaksanakan sesuai dengan jurusan masing-masing dengan diisi oleh dosen jurusan yang bersangkutan dengan kegiatan PPL dengan memberikan arahan, masukan dan nasihat kepada mahasiswa mengenai hal – hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan PPL agar kegiatan PPL lancer dengan tidak ada masalah berarti yang terjadi selama pelaksanaannya.

3. Observasi

Sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan atau observasi. Observasi tersebut


(18)

Page | 11 dimaksudkan agar mahasiswa dapat merancang program PPL sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Observasi dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a) Observasi Lingkungan Fisik Sekolah

Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi fisik sekolah secara menyeluruh agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri pada saat pelaksanaan PPL di sekolah berlangsung. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam observasi ini adalah lingkungan fisik sekolah, dan sarana prasarana yng dimiliki sekolah.

b) Observasi Pembelajaran di Kelas dan Observasi Peserta Didik

Observasi pembelajaran di kelas dan observasi peserta didik bertujuan agar mahasiswa dapat secara langsung melihat dan mengamati proses pembelajaran, serta mempelajari karakteristik siswa disetiap kelasnya. Observasi ini dapat membantu mahasiswa dalam nantinya memilih metode pembelajaran dan media yang tepat sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa disetiap kelasnya.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan tersebut, mahasiswa mendapat gambaran mengenai bagaimana cara guru mengajar dan metode yang guru gunakan, serta bagaimana sikap siswa dalam menerima pelajaran. Sehingga hal tersebut menjadi gambaran bagaimana seharusnya metode dan media yang tepat untuk diaplikasikan pada saat praktik mengajar.

Tujuan kegiatan ini antara lain

 Mengetahui fasilitas apa saja yang disediakan sekolah dalam kegiatan pembelajaran 

 Mempelajari situasi kelas 

 Mengetahui tingkat kompleksitas materi bagi siswa   Mempelajari kondisi siswa (keaktifan), dan 

 Memiliki rencana konkret untuk mengajar  Adapun hasil observasi pembelajaran adalah:


(19)

Page | 12 1) Perangkat Pembelajaran

a) Satuan Pembelajaran (SP)

Pembelajaran Sosiologi mulai tahun ajaran 2015/2016 di MAN Yogyakarta 1 di kelas X dan XI menggunakan Kurikulum 2013.

b) Silabus

Silabus yang ada jelas dan disusun oleh kemedikbud. c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran Sosiologi sudah disusun secara jelas dan detail oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan menggunakan bahasa Indonesia.

2) Proses Pembelajaran a) Membuka Pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menyapa siswa kemudian juga memberikan apersepsi untuk mengantarkan siswa agar siap dalam pembelajaran Sosiologi. Apabila pada jam pertama, maka guru bersama siswa membaca Al-quran dan menyanyikan lagu Indonesia Raya terlebih dahulu.

b) Penyajian Materi

Penyajian materi sesuai dengan silabus dan RPP yang telah dibuat. Guru menyampaikan materi dengan jelas dan mampu mengaitkan materi dengan keadaan lingkungan sekitar.

c) Metode Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode-metode dengan pendekatan scientific.

d) Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dikatakan penggunaan bahasa cukup efektif mengingat pada akhirnya siswa paham maksud dari apa yang diharapkan.


(20)

Page | 13 Alokasi waktu yang digunakan adalah 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Dari awal sampai akhir pembelajaran, penggunaan waktu cukup efektif dan efisien. Siswa diberi kesempatan untuk belajar dan bereksplorasi dengan pemahaman masing-masing. Dan apabila ada hal yang kurang dimengerti guru sudah siap di depan kelas untuk menerangkan kembali satu persatu masalah yang dihadapi oleh siswa.

f) Cara Memotivasi Siswa

Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari serta sesekali menyemangati siswa dengan lisan. Guru juga memberikan pertanyaan stimulus bagi siswa sehingga siswa juga ikut termotivasi untuk aktif di kelas.

g) Menutup Pelajaran

Guru mengajak siswa untuk me-review materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

3) Perilaku Siswa

a) Perilaku Siswa di dalam Kelas

Siswa merespon pelajaran dengan baik, siswa aktif memperhatikan setiap materi yang diajarkan, merespon pertanyaan dari guru dan bertanya apabila ada hal terkait materi yang mereka belum jelas. Namun, ada pula beberapa siswa siswa yang kurang memperhatikan dan sibuk mengobrol dan main gadget sendiri. b) Perilaku Siswa Di Luar Kelas

Siswa dapat bergaul dengan siswa kelas lain maupun warga sekolah lainnya, termasuk mahasiswa observer dengan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) yang diterapkan sekolah.

4. Bimbingan DPL Jurusan

Bimbingan DPL Jurusan merupakan wadah bagi mahasiswa PPL untuk membicarakan masalah yang dihadapi selama PPL dengan Dosen Pembimbing


(21)

Page | 14 Lapangan (DPL) Jurusan. Melalui bimbingan DPL Jurusan dengan cara konsultasi, dapat dicari penyelesaian dari masalah yang dihadapi, khususnya masalah-masalah yang terkait selama PPL.

5. Persiapan Mengajar

Persiapan mengajar sangat diperlukan sebelum dan sesudah mengajar. Melalui persiapan yang matang, mahasiswa PPL dharapkan dapat memenuhi target yang ingin dicapai. Persiapan yang dilakukan untuk mengajar antara lain:

a. Konsultasi dengan guru pembimbing

Konsultasi dengan guru pembimbing dilakukan sebelum dan setelah mengajar. Konsultasi dengan guru pembimbing dilakukan untuk mendiskusikan hal terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses belajar mengajar. Sedangkan bimbingan setelah mengajar dimaksudkan untuk mengevaluasi cara mengajar mahasiswa PPL. Hal ini agar mahasiswa dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan selama proses belajar mengajar sehingga pada aktivitas pembelajaran selanjutnya menjadi lebih baik.

b. Penguasaan materi

Materi yang akan disampaikan kepada siswa harus sesuai dengan kurikulum dan silabus pembelajaran. Mahasiswa harus menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan. Selain itu, mahasiswa juga harus mencari banyak referensi agar dapat mengembangkan materi sehingga pengetahuan yang didapat semakin berkembang. Materi pembelajaran harus tersusun dengan baik dan jelas agar penyampaian materi dapat diterima dan dipahami oleh siswa.

c. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan RPP dilaksanakan sebelum mahasiswa mengajar, sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan materi, media, dan metode yang akan digunakan. Sesuai dengan kesepakatan bersama dengan guru pembimbing


(22)

Page | 15 mata pelajaran, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan praktik mengajar kelas XI IIS 1, XI IIS 2, dan XI IIS 3. Materi yang diajarkan kepada siswa adalah materi bab 1 semester gasal tentang Kelompok Sosial.

d. Pembuatan media pembelajaran

Media pembelajaran merupakan faktor pendukung yang penting untuk keberhasilan proses pembelajaran. Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan sebagai media dalam menyampaikan materi kepada siswa agar mudah dipahami oleh siswa. Media dibuat berdasarkan metode yang akan digunakan selama proses pembelajaran dan di rancang sebelum proses pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran yang telah dibuat berupa kartu kuis, powerpoint, film dan video terkait dengan materi pembelajaran.

e. Pembuatan alat evaluasi

Alat evaluasi ini berfungsi untuk mengukur seberapa jauh siswa dapat memahami materi yang disampaikan. Alat evaluasi berupa soal latihan dan penugasan bagi siswa, baik secara individu maupun kelompok.

B. Pelaksanaan PPL

Berdasarkan rumusan program dan rancangan kegiatan PPL dilaksanakan selama kegiatan PPL di MAN Yogyakarta 1, pada umumnya seluruh program kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pelaksanaan kegiatan PPL akan dibahas secara detail, sebagai berikut:

a. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Persiapan yang dilakukan dalam menyusun perangkat pembelajaran yaitu konsultasi dengan guru pembimbing tentang materi yang akan diajarkan. Format perangkat pembelajaran yang digunakan yaitu sesuai dengan format ISO. Perangkat pembelajaran yang telah dibuat digunakan untuk materi kelompok sosial sebanyak 3 pertemuan dan 1 pertemuan untuk ulangan harian, remedial dan pengayaan blok bab 1.


(23)

Page | 16 Sebanyak 2 pertemuan, perangkat pembelajaran yang digunakan adalah LKS dengan pendekatan scientific dan lebih sering dengan metode belajar kelompok dengan beberapa variasi model. Kemudian 1 pertemuan lagi menggunakan metode analisis video Refleksi (reflection) di mana digunakan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Guru pembimbing melakukan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang telah dibuat dan memberikan saran untuk perbaikan.

b. Praktik Mengajar

Praktik mengajar dilakukan mulai tanggal 26 Juli 2016 – 10 Agustus 2016. Alokasi waktu sebanyak 2 x 45 menit pada hari Senin di kelas XI IIS 1, Selasa di kelas XI IIS 2, Rabu di kelas XI IIS 1 dan XI IIS 3 dan di Hari Sabtu di kelas XI IIS 3 dan XI IIS 2 dengan akumulasi mengajar 8 kali pertemuan. Berikut adalah deskripsi praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa:

Pertemuan Pertama (XI IIS 2, 26 Juli 2016)

Pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 45 menit, materi yang diberikan adalah tentang hakikat kelompok sosial. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Scientific Learning, dengan model kelompok belajar dan metode diskusi. Siswa pada pertemuan ini diminta mendiskusikan hakikat kelompok sosial dengan bantuan media berupa artikel dan membacakan hasil mereka diakhir pembelajaran di depan kelas. Pada pertemuan pertama ini mahasiswa didampingi oleh guru pendamping. Di pertemuan ini mahasiswa tidak terlalu merasakan kegugupan karena persiapan yang cukup matang.

Pertemuan Kedua ( XI IIS 1, 27 Juli 2016)

Pertemuan kedua dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Materi yang diberikan sama dengan kelas sebelumnya, yaitu tentang hakikat kelompok sosial. Metode yang digunakan adalah diskusi berpasangan. Siswa pada pertemuan ini mendiskusikan hakikat kelompok


(24)

Page | 17 sosial dengan teman sebangku mereka dan memakai media berupa artikel. Pada pertemuan ini beberapa siswa terlihat antusias dengan materi pelajaran yang baru. Pembelajrana pada jam pertama sangat kondusif bagi kelas.

Pertemuan Ketiga (XI IIS 3, 27 Juli 2016)

Pertemuan ketiga dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Materi yang diberikan sama dengan kelas sebelumnya yaitu tentang hakikat kelompok sosial. Metode yang digunakan adalah diskusi berpasangan dengan teman sebangku. Media yang digunakan adalah artikel teentang kelompok sosial. Pada pertemuan ini siswa masih kebingungan dan berusaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Pertemuan Keempat (XI IIS 2, 27 Juli 2016)

Pertemuan keempat dilaksanakan di kelas XI IIS 2 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Materi yang disampaikan yaitu macam-macam kelompok sosial. Dengan metode ceramah, diskusi dan melihat gambar yang ditampilkan oleh guru. Materi pelajaran dengan media yang digunakan membuat siswa aktif dan semnagat belajar. Siswa lebih senang berdiskusi dan bertanya tentang contoh-contoh kelompok sosial di masyarakat.

Pertemuan Kelima (XI IIS 1, 1 Agustus 2016)

Pertemuan di kelas XI IIS 1 dengan materi macam-macam kelompok sosial yang ada di masyarakat. Media yang digunakan yaitu melihat contoh-contoh gambara, diskusi dan ceramah. Siswa antusias dalam memberikan contoh-contoh macam kelompok sosial yang diketahui dan saling bekerjasama memberikan tanggapan dan masukan kepada teman yang lainnya. Suasana kelas kondusif dan menyenangkan.

Pertemuan Keenam ( XI IIS 2, 2 Agustus 2016)

Materi yang disampaiakan pada pertemuan ini yaitu melanjutkan materi macam-macam kelompok sosial. Siswa diajak berdiskusi dengan guru,


(25)

Page | 18 mencoba memahami lebih dalam lagi macam-macam kelompok sosial yang ada dengan metode yang digunakan yaitu contextual text agar siswa bisa membaca dan meresapi hasil bacaan dari buku dan lembar kerja siswa. Mereka membaca dan berusaha menanyakan materi yang dirasa kurang jelas kepada guru.

Pertemuan Ketujuh (XI IIS 3, 6 Agustus 2016)

Pertemuan ketujuh di kelas XI IIS 3 dengan materi kelompok sosial tidak teratur. Media yang digunakan yaitu video pendek berjudul “jumprit singit” yang menggambarkan keberadaan kelompok sosial tidak teratur. Metode yang digunakan yaitu metode refleksi untuk akhir pembelajaran bab kelompok sosial. Peserta didik mengamati video dan merefleksikan hasil pengamatan video untuk memahami materi kelompok sosial tidak teratur.

Pertemuan Kedelapan (XI IIS 1 dan XI IIS 2, 8 dan 9 Agustus 2016) Pertemuan kedelapan dengan materi kelompok sosial tidak teratur. Media yang digunakan adalah power point dan gambar terkait materi kelompok sosial tidka teratur. Guru menjelaskan dengan metode ceramah dan tanya jawab agar siswa dapat menerima materi secara langsung. Siswa juga aktif dalam kegiatan pembelajaran.

7. Umpan Balik Pembimbing

Setelah melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa mendapat pengarahan dari guru pembimbing mengenai hasil evaluasi dalam mengajar sehingga mahasiswa mengetahui kekurangan maupun kesalahan dalam proses pembelajaran. Misalnya ketika mahasiswa kebingungan dalam memilih siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di mana banyak sekali siswa yang aktif, guru pembimbing memberikan masukan untuk memilih siswa tidak hanya satu, tetapi lebih dari satu. Hal itu dimaksudkan untuk melihat adakah perbedaan dalam proses pengerjaan antara siswa yang satu dengan yang lain. Pengarahan ini bertujuan agar mahasiswa dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada


(26)

Page | 19 sehingga mampu meningkatkan kualitas pada pembelajaran selanjutnya.

8. Penyusunan Laporan

Tindak lanjut dari program PPL adalah penyusunan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan. Laporan PPL berisi kegiatan yang dilakukan selama PPL. Laporan ini disusun secara individu dengan persetujuan guru pembimbing, koordinator PPL sekolah, Kepala Sekolah, dan DPL-PPL Jurusan.

9. Penarikan

Penarikan mahasiswa PPL dilakukan pada tanggal 17 September 2016 oleh pihak UNY yang diwakilkan kepada DPL – PPL dan disahkan oleh

Madrasah selaku lembaga yang memberikan ijin keberadaan PPL di sekolah.

C. Analisis Hasil

Selama pelaksanaan PPL sebagai guru, memberikan banyak pengalaman dan gambaran yang jelas bahwa profesi guru bukan hanya menuntut penguasaan materi dan metode pembelajaran saja, tetapi juga menuntut kemampuan mengatur waktu, mengelola kelas, beriteraksi dengan warga sekolah, dan mempersiapkan segala administrasi pembelajaran. Mahasiswa telah mengajar sebanyak 7 kali.

Kegiatan PPL yang dilaksanakan di kelas XI IIS 1 presentase banyaknya siswa yang telah tuntas adalah 99 % yaitu dengan jumlah siswa tuntas adalah 25 siswa dari 26 siswa, XI IIS 2 presentase banyaknya siswa yang telah tuntas adalah 90% yaitu dengan jumlah siswa tuntas adalah 25 siswa, dan XI IIS 3 presentase banyaknya siswa yang telah tuntas adalah 90% yaitu dengan jumlah siswa tuntas adalah 25 siswa. Sehingga perlu diadakan remedial untuk siswa yang nilainya < 78 yaitu ada total 7 siswa dari 3 kelas tersebut dan pengayaan bagi siswa yang nilainya ≥ 78 yaitu total 82 siswa.

Pelaksanaan remidi siswa mengerjakan remidi dengan mencari sendiri arikel terkait materi kelompok sosial dan dianalisis sesuai dengan konsep materi


(27)

Page | 20 kelompok sosial. Dengan mencari sendiri artikel yang sesuai dengan materi kelompok sosial diharapkan siswa menjadi lebih paham terhadap materi. Pengayaan yaitu dengan mengumpulkan tugas terkait materi kelompok sosial.

Hasil dari nilai siswa yang mengikuti remidi lebih baik dari nilai ulangan harian sebelumnya, dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 78.

Buku yang digunakan mahasiswa selama kegiatan mengajar yaitu:

1. Candra, Rufika Lia, Slamet Subiyantoro. 2014.Sosiologi untuk SMA/MA XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: CV Mediatama

2. Triyono, Slamet. 2014. Sosiologi Untuk SMA-MA Kelas XI Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Sewu.

Selama praktik mengajar di kelas, mahasiswa tidak mengalami hambatan yang berarti. Konsultasi dengan guru pembimbing memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa dalam praktik pembelajaran di kelas. Selama kegiatan PPL, mahasiswa mendapatkan banyak manfaat dan pengetahuan. Untuk dapat melaksanakan proses mengajar yang baik diperlukan persiapan yang matang sebelum mengajar.

Kesulitan, hambatan, dan tantangan dalam melaksanakan program PPL dapat diatasi dengan baik dengan bimbingan guru pembimbing lapangan, beserta dosen pembimbing lapangan. Mahasiswa telah berusaha mengoptimalkan kemampuannya dalam melaksanakan program ini. Secara ringkas, rincian praktik mengajar yang telah terlaksana adalah sebagai berikut:

1. Praktek Mengajar, praktik mengajar dimulai tanggal 26 Juli 2016 – 10 Agustus 2016

2. 10 perangkat administrasi guru. D. Refleksi

a. Faktor Pendukung

 Guru pembimbing yang sangat perhatian dan selalu mendampingi ketika praktik mengajar, sehingga kekurangan – kekurangan mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat diketahui. 


(28)

Page | 21 mahasiswa mendapatkan kemudahan, banyak ilmu dan pengalaman dalam pembuatan administrasi guru. 

 Guru pembimbing yang disiplin, sehingga dalam penugasan mahasiswa mengerjakan dengan terjadwal dan tidak menumpuk diakhir. 

b. Faktor Penghambat

 Guru yang terkadang masih bingung bagaimana cara yang tepat dalam menghadapi siswa sehingga terkadang terkesan kurang tegas dan dampaknya memberikan contoh yang kurang tepat kepada siswa. 

 Siswa yang mengulur-ngulur waktu mengumpulkan hasil remidi sehingga input nilai ke buku guru beberapa kali tertunda.


(29)

Page | 22 BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pelaksanaan kegiatan PPL Universitas Negeri Yogyakarta 2015 dimulai tanggal 10 Agustus 2015 – 12 September 2015 berlokasi di MAN Yogyakarta 1. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa ketika masa observasi, mahasiswa memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Matematika di MAN Yogyakarta 1. Setelah melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MAN Yogyakarta 1, banyak pengalaman yang mahasiswa dapatkan mengenai situasi dan permasalahan pendidikan di sekolah.

Program kerja PPL yang berhasil dilakukan adalah penyusunan administrasi pembelajaran, praktik mengajar dan mengadakan evaluasi pembelajaran. Dari kegiatan PPL yang dilaksanakan selama kurang lebih hampir 5 Minggu, maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan PPL merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasai dalam praktek kependidikan.

2. Kegiatan PPL merupakan salah satu sarana untuk menyiapkan dan menghasilkan calon guru atau tenaga kependidikan yang memliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan professional.

3. Membantu mahasiswa untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa baik di kelas (dalam proses pembelajaran) maupun di luar kelas (di luar jam pembelajaran) sehingga mahasiswa sadar akan perannya sebagai pengajar dan pendidik yang wajib memberikan teladan dan sebagai pengayom siswa di sekolah.


(30)

Page | 23 B. SARAN

Berdasarkan pengalaman selama kegiatan PPL, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

 Peningkatan kerja sama dan komunikasi yang harmonis antara pihak sekolah dengan mahasiswa PPL. 

 Perlunya peningkatan penggunaan media pembelajaran yang sudah ada di sekolah dan penggunaan variasi metode pembelajaran sehingga dapat menarik siswa untuk giat belajar. 

 Sarana dan prasarana yang sudah ada, hendaknya dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif. 

 Sekolah perlu mempertahankan pembinaan iman dan takwa serta penanaman tata krama warga sekolah khususnya siswa yang selama ini sudah berjalan sangat bagus. Selain itu, kedisiplinan pihak sekolah perlu ditingkatkan agar siswa memiliki kedisiplinan dan menunjang proses pembelajaran agar tujuan sekolah dan pembelajaran dapat tercapai. 

 Kegiatan belajar mengajar maupun pembinaan minat dan bakat siswa hendaknya lebih ditingkatkan lagi kualitasnya agar prestasi yang selama ini diraih bisa terus dipertahankan. 

2. Bagi Mahasiswa

 Membina kebersamaan dan kekompakkan baik diantara mahasiswa PPL ataupun dengan pihak sekolah sehingga dapat bekerja sama dengan baik dan tetap menjalin silaturrahmi setelah berakhirnya kegiatan PPL. 

 Persiapan mengajar perlu ditingkatkan dan dipersiapkan dengan sungguh-sungguh agar ketika praktek mengajar dapat berjalan dengan baik 

 Mahasiswa PPL harus belajar lebih keras, menimba pengalaman sebanyak-banyaknya, dan memanfaatkan kesempatan PPL


(31)

sebaik-Page | 24 baiknya. 

 Mahasiswa diharapkan dapat memahami kondisi karakter dan kemampuan akademis siswa. 

 Dalam proses evaluasi suatu kegiatan tidak hanya membahas permasalahan yang timbul dalam kegiatan yang terkait saja. Namun perlu juga diberikan suatu solusi atas permasalahan yang terjadi  3. Bagi Universitas

 Pembekalan kegiatan PPL dan sosialisasi hendaknya dikemas lebih baik lagi oleh pihak LPPM-P agar tidak terjadi simpang siur informasi yang menjadikan pihak mahasiswa dan sekolah menjadi bingung. 

 Pihak LPPM-P sebagai lembaga koordinator PPL yang menangani secara langsung kegiatan PPL diharapkan mampu melakukan sosialisasi secara efektif dan terperinci, sehingga program-program dapat berjalan sesuai dengan harapan universitas dan mahasiswa.  Pihak penyelenggara PPL yaitu LPPM-P dan LPPM seyogyanya

mengadakan koordinasi yang baik agar pelaksanaan PPL tidak bersamaan dengan KKN.


(32)

Page | 25 DAFTAR PUSTAKA

LPPM-P. (2016). Panduan PPL 2016. Yogyakarta: LPPM-P Universitas Negeri Yogyakarta

             


(33)

Page | 26


(34)

NAMA SEKOLAH / LEMBAGA : MAN YOGYAKARTA I

ALAMAT SEKOLAH / LEMBAGA : Jl. C. Simanjuntak No. 60 Yogyakarta

TANGGAL PELAKSANAAN PPL : 15 Juli 2016 – 15 September 2016

No Program / Kegiatan PPL

Jumlah jam/minggu

Jml Jam Maret

April Juli Agustus September

I II III IV V VI VII VIII IX X XI

1. Penerjunan Mahasiswa PPL 3 3

2. Sosialisasi dan pembekalan PPL oleh koordinator PPL sekolah

2 2

3. Observasi Sekolah dan Pembelajaran di kelas 2 2

4. Konsultasi dengan dosen pembimbing lapangan 1 1 1 1 4

5. Konsultasi dengan guru pembimbing 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

6. Jaga piket di ruang piket 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

7. Piket di perpustakaan 4 4 4 4 16

8. Penyusunan RPP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

9. Penyusunan Silabus 2 2 4

10. Penyusunan Jam Efektif 2 2 4

11. Pembuatan KKM 2 2 4

12. Praktik mengajar di XI IIS

a. Persiapan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

b. Pelaksanaan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

c. Evaluasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

13. Evaluasi Hasil Belajar – UH 1

a. Pembuatan Soal UH 2 4 6


(35)

c. Penggandaan Soal UH 1,5 1,5

d. Pelaksanaan Soal UH 2 2 2 6

e. Pengoreksian Soal UH 3 3 3 9

14. Remedial Ulangan Harian 1

a. Pembuatan Soal Remedial 1 1

b. Pelaksanaan Remedial 2 2 2 6

15. Rekapitulasi Nilai Siswa

a. Persiapan 1 1 1 3

b. Pelaksanaan 2 2 2 6

16. Pembuatan Laporan PPL

a. Persiapan 1 1 1 1 1 5

b. Pelaksanaan 3 3 3 3 3 15

B. PROGRAM INSIDENTAL

Upacara Pembukaan MOPDB 2 2

1. Pendampingan MOPDB 4 4

2. Mengajar insidental di kelas

a. X MIA 3 1 1

b. XII MIA 3 2 2

c. X IIS 3 2 2

3. Menggantikan teman mendampingi di kelas X IIS 2 2 2

4. Mengawasi Ulangan Harian di XI Bahasa 2 2

4. Penjaga buku tamu tes urine kelas X di Aula 2 2


(36)

(37)

NAMA MAHASISWA : Novita Wulan Sari PUKUL : 07.00-08.40 NO. MAHASISWA : 13413241013 TEMPAT

OBSERVASI :

KELAS XI IIS 1 TGL. OBSERVASI : 6 Maret 2016 FAK/PRODI/JUR : FIS/PENDIDIKAN

SOSIOLOGI

No Aspek yang diamati Deskripsi Pengamatan

A. Perangkat Pembelajaran

1. Kurikulum Kurikulum yang digunakan K13, disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan (sekolah).

2. Silabus Sudah disusun secara lengkap dengan mengacu kepada kurikulum yang digunakan (K13).

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sudah disusun secara lengkap oleh guru dengan mengacu kepada silabus.

B. Proses Pembelajaran

1. Membuka pelajaran

Pelajaran dibuka dengan salam oleh guru dan berdoa terlebih dahulu yang dipimpin ketua kelas. Mengabsen siswa yang tidak hadir.

2. Penyajian materi

Memberi pengantar materi mengenai kelomok social, memberi deskripsi kepada siswa-siswi agar mereka mengerti materi yang disampaikan guru.

3. Metode pembelajaran Menggunakan metode diskusi, proses tanya-jawab dengan siswa guna materi yang akan diberikan. 4. Penggunaan bahasa Menggunakan Bahasa Indonesia dalam penyampaian

materi dan Bahasa Jawa untuk beberapa percakapan.

5. Penggunaan waktu

Waktu digunakan secara efisien, di awal pelajaran guru memberikan materi. Sisa waktu yang ada, siswa diajak untuk evaluasi materi yang telah diberikan.

6. Gerak

Guru berdiri di depan kelas, saat memberikan materi pandangan mata guru mengelilingi seisi kelas dan saat meminta siswa menjawab pertanyaan menunjuk serta segera mendatangi tempat duduk siswa tersebut.

7. Cara memotivasi siswa

Saat ada masalah kecil dikelas langsung direspon oleh guru dengan membandingkan perilaku serta


(38)

segera ditegur dengan memberikan pertanyaan.

10. Penggunaan media Guru dalam mengajar menggunakan media yang sudah dibut berupa tayangan dari PPT atau media lainnya. 11. Bentuk dan cara

evaluasi

Evaluasi langsung dilakukan setelah siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

12. Menutup pelajaran

Guru mengulas sedikit tentang materi yang telah diberikan. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang proses penilaian.

C. Perilaku siswa

1. Perilaku siswa di dalam kelas

Peserta didik masih sibuk berbicara dengan temannya saat guru sudah masuk di dalam kelas. Setelah guru menerangkan materi, peserta didik memperhatikan apa yang disampaikan.

2. Perilaku siswa di luar kelas

Peserta didik sudah ada di dalam kelas sebelum guru datang ke kelas.

Yogyakarta, 15 September 2016

Guru Pembimbing,

Dra. Soimah K.W. M.Pd NIP. 196504091991032001

Mahasiswa Praktikan,

Novita Wulan Sari NIM. 13413241013


(39)

(40)

(41)

SILABUS

Nama Madrasah : MAN Yogyakarta 1 Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas : XI IIS Tahun Pelajaran : 2016/2017 Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 3.1. Memahami pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis 4.1. Menalar tentang terjadinya pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis Pembentukan kelompok sosial

 Dasar-dasar pembentukan kelompok

 Berbagai bentuk dan jenis

kelompok-kelompok kepentingan di masyarakat  Karakteristik

khusus atau partikularisme dan eksklusivisme kelompok

 Mengamati proses

pembentukan kelompok sosial di masyarakat

 Mengkaji dari berbagai sumber informasi tentang proses pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat

 Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang proses pembentukan kelompok sosial dan mendiskusikannya

berdasarkan pengetahuan Sosiologi dengan berorientasi pada praktik pengetahuan untuk menumbuhkan sikap religiositas dan etika sosial  Mengidentifikasi dan


(42)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran mengumpulkan data tentang ragam pengelompokkan sosial di masyarakat sekitar dari berbagai macam sumber

 Menganalisis data agar dapat mengklasifikasi ragam pengelompokkan sosial di

masyarakat sekitar

berdasarkan jenis dan bentuk pengelompokkan untuk menanamkan sikap kesadaran diri dan tanggung jawab publik  Mempresentasikan hasil diskusi tentang pembentukan kelompok sosial 3.2. Memahami permasalahan sosial dalam kaitannya dengan pengelompokan sosial dan kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis 4.2. Melakukan respon mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dengan cara memahami kaitan pengelompokan sosial dengan kecenderungan eksklusi dan timbulnya permasalahan sosial Permasalahan sosial dalam masyarakat

 Permasalahan sosial di masyarakat  Partikularisme

kelompok dan dilema

pembentukan kepentingan publik

 Berbagai jenis permasalahan sosial di ranah publik

 Dampak permasalahan sosial terhadap kehidupan publik  Pemecahan

masalah sosial untuk mencapai kehidupan publik yang lebih baik

 Mengenali berbagai permasalahan sosial yang ada di masyarakat sekitar

 Menumbuhkan rasa ingin tahu

tentang berbagai

permasalahan sosial di masyarakat (kemiskinan, kriminalitas, kekerasan, kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakadilan) melalui

contoh-contoh nyata dan

mendiskusikannya dari sudut pandang pengetahuan Sosiologi berorientasi pemecahan masalah yang

menumbuhkan sikap

religiositas dan etika sosial  Melakukan survey di

masyarakat setempat tentang permasalahan sosial (kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial-ekonomi, ketidakadilan) melalui observasi, wawancara, dan kajian dokumen/literatur

dengan menggunakan

panduan yang telah dipersiapkan sebelumnya  Menginterpretasi data hasil

survey tentang permasalahan sosial (kemiskinan,


(43)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran kriminalitas, kekerasan, kesenjangan sosial ekonomi dan ketidakadilan) dikaitkan dengan konsep keragaman kelompok sosial sehingga tumbuh kesadaran diri untuk melakukan tanggung jawab publik atas permasalahan sosial yang ada di masyarakat  Mempresentasikan hasil

survey tentang permasalahan sosial dan pemecahannya sesuai hasil pengamatan

3.3. Memahami arti penting prinsip kesetaraan untuk menyikapi perbedaan sosial demi terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis 4.3. Menerapkan

prinsip-prinsip kesetaraan untuk mengatasi perbedaan sosial dan mendorong terwujudnya kehidupan sosial yang damai dan demokratis Perbedaan, kesetaraan dan harmoni sosial

 Partikularisme kelompok dan perbedaan sosial di masyarakat  Kesetaraan untuk

mencapai kepentingan umum atau publik

 Perbedaan dan kesetaraan antar kelompok dalam kehidupan publik  Relasi antar

kelompok dan terciptanya keharmonisan sosial dalam kehidupan masyarakat atau publik

 Mengamati perbedaan dan keragaman sosial yang ada di masyarakat sekitar

 Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang perbedaan dan keragaman sosial dalam kehidupan masyarakat dan mendiskusikan tentang pemecahannya berdasar prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga negara dalam upaya mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis  Melakukan wawancara dan

atau mengisi kuesioner mengenai sikap terhadap perbedaan sosial yang ada di

masyarakat dan

pemecahannya berdasar prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga negara untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis

 Menganalisis hasil wawancara atau isian kuesioner mengenai sikap terhadap perbedaan sosial di masyarakat untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga negara


(44)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran dan strategi untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis untuk sikap kesadaran diri dan tanggung jawab publik di masyarakat berdasarkan hasil analisis  Mempresentasikan hasil

diskusi tentang langkah-langkah dan strategi untuk menciptakan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat  Merumuskan hasil diskusi

untuk dijadikan bahan pembelajaran bersama dalam menyikapi dan menghormati perbedaan sosial dan tanggungjawab sosial dalam mendorong kehidupan masyarakat yang harmonis berdasar prinsip-prinsip kesetaraan sebagai warga negara

3.4. Memahami konflik sosial dan bagaimana melakukan respon untuk melakukan resolusi konflik demi terciptanya kehidupan yang damai di masyarakat 4.4. Memetakan

konflik untuk mampu melakukan resolusi konflik dan menumbuh kembangkan perdamaian di masyarakat Konflik, kekerasan, dan perdamaian

 Konflik,

kekerasan, dan perdamaian  Pemetaan konflik

(konteks, issu, pihak-pihak, dan dinamika)

 Akar masalah dan sebab-sebab terjadi konflik  Resolusi konflik

(pencegahan, kelola,

rekonsiliasi, dan transformasi)  Peran mediasi dan

pihak ketiga dalam

penyelesaian konflik dan menumbuhkan

 Mengamati gejala konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat dan memahami perbedaan antara konflik dan kekerasan (kekerasan merupakan konflik yang tidak terselesaikan secara damai)  Menumbuhkan rasa ingin tahu

tentang sebab-sebab/latar belakang terjadinya konflik dan kekerasan sosial serta mendiskusikannya untuk mencapai penyelesaian tanpa kekerasan

 Mengumpulkan data

primer/sekunder tentang konflik dan kekerasan dalam masyarakat dan penyelesaian yang dilakukan warga masyarakat

 Mengidentifikasi dampak kekerasan (fisik, mental, sosial) dari konflik dan kekerasan yang terjadi di


(45)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

perdamaian masyarakat dengan

menggunakan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang ada di masyarakat setempat

 Menganalisis dan

mendiskusikan penyelesaian konflik menggunakan metode-metode penyelesaian konflik (mediasi, negosiasi, rekonsiliasi dan transformasi konflik) dalam rangka mmembentuk kesadaran diri dan tanggung jawab publik untuk tercapainya perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat

 Mempresentasikan hasil diskusi tentang upaya penyelesaian konflik di masyarakat

 Merumuskan hasil diskusi untuk dijadikan bahan pembelajaran bersama dalam penyelesaian konflik dan kekerasan di masyarakat dengan menggunakan cara-cara damai tanpa kekerasan

3.5. Memiliki pengetahuan mengenai bagaimana melakukan pemecahan masalah untuk mengatasi permasalahan sosial, konflik dan kekerasan di masyarakat 4.5. Melakukan

penelitian sederhana berorientasi Integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan

 Konflik bersifat kekerasan dan dampaknya terhadap

perpecahan atau disintegrasi sosial  Perdamaian dan

integrasi atau kohesi sosial  Pemulihan

 Mengamati dan mendiskusikan upaya integrasi dan reintegrasi sosial untuk mewujudkan perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat

 Mengembangkan sikap kritis dan kepekaan terhadap konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat untuk menemukan faktor pendorong dan penghambat tercapainya integrasi dan reintegrasi sosial  Merancang penelitian sosial

menggunakan metode pemetaan berkaitan dengan upaya


(46)

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran pada pemecahan masalah berkaitan dengan permasalahan sosial dan konflik yang terjadi di masyarakat sekitar (recovery), rehabilitasi, reintegrasi dan transformasi sosial

 Reintegrasi dan koeksistensi sosial dalam kehidupan damai di

masyarakat

integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya menyelesaikan konflik dan mewujudkan perdamaian dan kehidupan msyarakat yang harmonis melalui langkah-langkah seperti identifikasi kebutuhan , analisis kepentingan dan pemecahan masalah dengan mengajukan rekomendasi

 Mengolah data, menganalisis dan menyimpulkan hasil pemetaan tentang upaya integrasi dan reintegrasi sosial untuk memperkuat kesadaran diri dan tanggung jawab publik sebagai upaya mewujudkan perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat

 Menyajikan hasil pemetaan tentang upaya integrasi dan reintegrasi sosial sebagai upaya penyelesaian konflik dan mewujudkan perdamaian dan kehidupan sosial yang harmonis di masyarakat dalam berbagai bentuk, seperti laporan, tulisan/artikel, foto, gambar, tabel, grafik, dan audio-visual dengan tampilan yang menarik dan mudah dibaca.

 Merumuskan hasil diskusi untuk dijadikan bahan pembelajaran bersama dan menumbuhkan sikap serta tanggungjawab bersama dalam melakukan integrasi dan reintegrasi sosial untuk mewujudkan kehidupan yang damai di masyarakat


(47)

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta 1 Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/Semester : XI IIS/I

Peminatan : Ilmu-ilmu Sosial

Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3) Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

1.1Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.1 Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggung jawab publik dalam ranah perbedaan sosial.


(48)

3.1 Memahami tinjauan Sosiologi dalam mengkaji pengelompokan sosial dalam masyarakat. Indikator:

3.1.1 Mendefinisikan hakikat kelompok sosial

3.1.2 Menjelaskan proses terbentuknya kelompok sosial 3.1.3 Menjelaskan keberadaan kelompok sosial di masyarakat

4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokan sosial dengan menggunakan tinjauan Sosiologi.

Indikator:

4.1.1 Mengidentifikasi adanya kelompok sosial di masyarakat.

4.1.2 Mengidentifikasi proses terbentuknya kelompok sosial di masyarakat. 4.1.3 Mengidentifikasi perkembangan kelompok sosial di masyarakat.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui proses mencari informasi, menanya, mengasosiasi, mengomunikasikan dan berdiskusi peserta didik dapat:

1) Mendeskripsikan hakikat kelompok sosial di masyarakat.

2) Mengidentifikasi proses terbentuknya kelompok sosial, meliputi ciri, syarat, dan faktor pembentuk dari kelompok sosial.

3) Mengidentifikasi keberadaan kelompok sosial di masyarakat melalui gambar dan artikel.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Kelompok Sosial

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi:

 Paul B. Horton berpendapat bahwa kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota).

 Roland L. Warren berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara


(49)

keseluruhan.

 Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.  Wila Huky berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu unit

yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.

 Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.

 Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpuna itu bersifat saling mempengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.

2. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Syarat Kelompok Sosial menurut Soerjono Soekanto (2013:101):

 Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan

 Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain

 Ada suatu faktor yang dimilik bersama sehingga hubngan antara mereka bertahan erat. Faktor tadi dapat berupa nasib yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain. Tentunya faktor mempunyai musuh yang sama dapat pula menjadi faktor pengikat/pemersatu.

 Berstruktur, berkaitanm dan mempunyai pola perilaku.  Bersistem dan berproses.


(50)

Guanrsa, 2008:138) sebagai berikut:  Adanya motif yang sama

Setiap kelompok sosial pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai lewat suatu kerja sama. Keinginan (motif) tersebut bisa menjadi ciri suatu kelompok sosial. Tanpa adanya motif yang sama tntunya suatu kelompok sosial akan bubar dengan sendirinya. Motif yang dimaksud misalnya suatu kelompok siswa yang saling bekerjasama untuk memecahkan berbagai tugas yang diperintahkan oleh guru pelajarannya.

 Adanya reaksi dan kecakapan yang berlainan

Di dalam suatu kelompok, anggota-anggotanya adalah tentulah tidak seragam di dalam hal reaksi dan kecakapan. Adanya perbedaan tersebut, justru membuat suatu kelompok bisa bertahan hidup. Hal itu akan mendatangkan suatu kejadian yang kita sebut sebagai suatu hubungan timbal balik. Contohnya, seorang tukang baju membutuhkan sepatu, maka ia akan membelinya kepada tukang sepatu. Begitupun sebaliknya, jika tukang sepatu membutuhkan baju, ia akan mendatangi tukang baju. Berdasarkan hal itu, maka keragaman bisa menciptakan sesuatu yang dinamakan dengan struktur sosial.

 Adanya struktur sosial yang jelas

Struktur sosial dapat kita artikan sebagai tatanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat yang terjadi hubungan timbal balik antara status dan peran, dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku dalam masyarakat. Tatanan tersebut akan terbentuk secara hierarkhis, baik secara vertikal maupun horisontal.


(51)

 Memiliki pola interaksi

 Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok, dan

 Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

3. Dasar Terbentuknya Kelompok Sosial

Faktor-faktor yang mendasari terbentuknya kelompok sosial:

 Keturunan

Keturunan yang sama merupakan tali persaudaraan dan persatuan kelompok sosial yang sangat erat. Terlebih apabila mereka berada di daerah atau negeri lain, identitas kelompok sosialnya akan semakin tampak. Solidaritas kelompok sosialnya semakin bertambah kokoh. Contohnya, kelompok-kelompok etnis yang berada di kota-kota besar di Indonesia, seperti kelompok etnis keturunan Arab dan Tionghoa di Indonesia.

 Daerah Asal

Faktor daaerah asal erat sekali kaitannya dengan para perantau, yan tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Yogyakarta. Kelompok perantau ini memiliki identitas suku yang sama, budaya yang sama, bahasa yang sama, adat istiadat serta memiliki rasa senasib sepenanggungan. Biasanya mereka membentuk sebuah kelompok dengan memberi nama dari asal daerah mereka masing-masing.

 Geografiis

Faktor geografis atau lingkungan alam, terutama yang area yang relatif terbatas sehingga menyebabkan kontak dan komunikasi sosial yang sama di antara anggota-anggota masyarakat. Kontak dan komunikasi sosial terutama dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup di bidang ekonomi. Oleh karena itu munculla kelompok Nelayan di area pesisir pantai, petani di pedalaman, dan peternak di daerah savana dan


(52)

sebagainya.

 Kepentingan

Faktor ini terutama terbentuk di lingkungan maju pada masyarakat kota dan masyrakat industri. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat mendorong munculnyakelompok-kelompok sosial yang lebih sistematis dan terorganisir. Kepentingan ini tidak terbatas di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang-bidang kehidupan lainnya, seperti kesehatan, hukum, kesenian, olahraga, pariwisata, budaya dan lain sebagainya.

 Keagamaan

Faktor keagamaan tidak hanya mengikat kelompok-kelompok sosial di wilayah tertentu, tetapi sudah merambah di lintas negara, bahkan dunia. Seperti di Indonesia, yang dikenal sebagai negara yang religius, kelompok sosial keagamannya tumbuh subur dan masing-masing umat beragama membentuk kelompok sosialnya tanpa terjadi singgungan atau gerakan yang serius.

 Ideologi Kenegaraan

Seperti Indonesia yang disatukan dengan ideologi bangsanya yaitu Pancasila dan dengan simbol persatuan bangsa berupa “Bhineka Tunggal Ika.

4. Proses terbentuknya Kelompok Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya. Dengan akal yang dimiliki, manusia mampu menyesuaiakan diri dengan lingkungannya. Misalnya, untuk emmenuhi kebutuhan primernya, manusia bekerja keras agar bisa mencukupi kebutuhannya. Namun, ketika manusia tidadk bisa memenuhi kebutuhannya maka ia akan membutuhkan orang lain yang bisa membantunya mencukupi kebutuhan tersebut. Naluri manusia yang ingin selalu hidup dengan manusia lainnya disebut dengan gregariousness.

Ketika manusia berhubungan dengan manusia lain maka akan terjadi suatu reaksi timbal balik dan menghasilkan suatu hubungan sosial yang didorong


(53)

oleh duakeinginan dasar manusia yaitu:

 Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya di masyarakat

 Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya.

Adanya keinginan-keinginan dari manusia yang tidak bisa dipenuhi dan dalam memenuhi kebutuhannya manusia memerlukan bantuan orang lain yang lebih mampu dibidangnya. Dengan demikian, manusia saling merasa bergantung satu sama lain dan menimbulkan adanya interaksi terus menerus sehingga memunculkan terciptanya kelompk sosial (social groups) di masyarakat.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan Metode

Scientific Discovery Learning

F. Media, Alat dan Sumber Belajar

Media : gambar yang relevan, artikel

Alat/bahan : laptop, proyektor, papan tulis, spidol

Sumber pembelajaran : Rufikasari L. C. (2014). Sosiologi Peminatan Ilmu-ilmu Sosial Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: CV Mediatama dan Internet.

G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

 Salam  Berdoa  Presensi

 Memotivasi siswa untuk semangat belajar  Menjelaskan tujuan pembelajaran

 Menjelaskan pokok materi yang akan dipelajari

 Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran


(54)

Kegiatan Inti

Mengamati

 Guru mempersiapkan materi

 Guru menjelaskan materi kelompok sosial secara singkat  Peserta didik menyimak dan mengamati gambar yang relevan

dengan materi kelompok sosial

 Peserta didik membaca artikel dengan judul “Januar dan Lingkungannya” yang telah tersedia

Menanya

 Peserta didik menanyakan materi kelompok sosial yang dirasa kurang jelas kepada guru terkait tugas yang diberikan

 Peserta didik mengajukan pertanyaan hasil pengamatan dari gambar maupun artikel “Januar dan Lingkungannya”

Mengumpulkan Data

 Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku  Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya

 Peserta didik mengumpulkan informasi dari gambar yang berhubungan dengan materi kelompok sosial

 Peserta didik secara individu membuat catatan dari artikel “Januar dan Lingkungannya”

 Guru mengamati proses peserta didik bekerjasama mengerjakan tugas

Mengasosiasi

 Peserta didik menghubungkan gambar dengan artikel “Januar dan Lingkungannya”

 Peserta didik menganalisis artikel “Januar dan Lingkungannya”

 Guru mengarahkan peserta didik dalam proses pembelajaran Mengkomunikasikan

 Guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan hasil analisisnya tentang artikel “Januar dan Lingkungannya”.

 Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya.

 Guru meminta peserta didik lainnya untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi

 Guru mengamati kegiatan diskusi

65 Menit

Penutup

 Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi kelompok sosial.  Guru memberi apresiasi kepada semua siswa


(55)

 Salam penutup

H. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan Penilian

1. Sikap Spiritual

1) Teknik Penilianan : Oservasi

2) Bentuk Instrumen : Lembar Obsevasi 3) Kisi-kisi

No. Sikap/nilai Butir Instrumen

1. Menghargai 1

2. Toleransi 1

3. Sopan Santu 1

Instrumen: Lihat lampiran 1 2. Sikap Sosial

Teknik Penilaian : Observasi

Bentuk Instrumen : lembar Observasi Kisi-kisi :

Instrumen: lihat lampiran 2 3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian :

1) Tes : Penugasan Individu b. Bentuk Instrumen :

1) Mengidentifikasi artikel yang berkaitan dengan kelompok sosial dan mampu menganalisis artikel tersebut berdasarkan materi kelompok sosial

No. Sikap/Nilai Butir

Instrumen 1. Melakukan tindakan yang baik atas perbedaan sosial di sekitar

siswa

2

2. Menanggulangi masalah yang terjadi dalam hubungan antar teman 2 3. Mengelola adanya gejala sosial yang negatif di sekolah 2


(56)

Instrumen: lihat lampiran 3 4. Keterampilan

1) Teknik : presentasi

Instrumen: lihat lampiran 4

Yogyakarta, Juli 2016 Guru Pembimbing,

Dra. Shoimah K.W. M.Pd. NIP. 196504091991032001

Mahasiswa Praktikan,

Novita Wulan Sari NIM. 13413241013


(57)

Lampiran 1: Instrumen Penilaian Sikap Spiritual

No. Nama Peserta Didik Indikator: Berdoa sebelum memulai pembelajaran

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.


(58)

22. 23. 24. 25. 26.

Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran: 1. Tidak pernah berdoa

2. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh

3. Kadang kala berdoa dengan sungguh-sungguh 4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh Petunjuk penyekoran:

Peserta didik memperoleh nilai: Skor 4 : Baik Sekali Skor 3 : Baik Skor 2 : Cukup Skor 1 : Kurang

Lampiran 2: instrumen Penilaian Sikap Sosial No. Peserta

Didik

Indikator Jumlah

Skor Melakukan tindakan

yang baik

(menghargai)

perbedaan sosial di sekitar siswa

Menanggulangi

masalah yang terjadi dalam hubngan antar teman

Mengelola adanya gejala sosial yang negatif di sekolah

Kemauan Sendiri (2) Terpaksa (1) Assosiatif (2) Dissosiatif (1) Secara Individu (1) Secara kelompok 1 2


(59)

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22


(60)

24

25

26

Kisi-kisi

1. Sikap Sosial: melakukan tindakan yang baik atas perbedaan sosial di sekitar siswa

Deskriptor Skor

Terpaksa 1

Kemauan Sendiri 2

2. Sikap Sosial: menanggulangi masalah yang terjadi dalam hubungan antar teman

Deskriptor Skor

Dissosiatif 1

Assosiatif 2

3. Sikap Sosial: mengelola adanya gejala sosial yang negatif di sekolah

Deskriptor Skor

Secara Individu 1

Secara Kelompok 2

Petunjuk Penyekoran

Peserta didik memperoleh nilai: Skor 5 -6 : Baik Sekali Skor 3-4 : Sedang Skor 1-2 : Kurang

Lampiran 3: Instrumen Penilaian Pengetahuan Pertemuan 1

(Artikel terlampir)

1. Diskusikan Artikel “Januar dan Lingkungannya” dengan teman sebangku !


(61)

Lampiran 4: lembar Penilaian Kreativitas

No. Nama

Peserta didik

Aspek yang diamati Nilai Akhir

Kelayakan Isi

(1 - 4)

Kelayakan Penyajian (1 – 4 )

Bahasa

(1 – 4)

Kreativitas

(1 – 4) 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.

23.

24. 25. 26.


(62)

(63)

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta 1 Mata Pelajaran : Sosiologi

Kelas/Semester : XI IIS/I

Peminatan : Ilmu-ilmu Sosial

Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3) Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

1.1Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghargai keberagaman agama dengan menjunjung tinggi keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.1 Menumbuhkan kesadaran individu untuk memiliki tanggung jawab publik dalam ranah perbedaan sosial.


(64)

3.1 Memahami tinjauan Sosiologi dalam mengkaji pengelompokan sosial dalam masyarakat. Indikator:

3.1.1 Mendefinisikan hakikat kelompok sosial

3.1.2 Menjelaskan proses terbentuknya kelompok sosial 3.1.3 Menjelaskan keberadaan kelompok sosial di masyarakat

4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokan sosial dengan menggunakan tinjauan Sosiologi.

Indikator:

4.1.1 Mengidentifikasi adanya kelompok sosial di masyarakat.

4.1.2 Mengidentifikasi proses terbentuknya kelompok sosial di masyarakat. 4.1.3 Mengidentifikasi perkembangan kelompok sosial di masyarakat.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui proses mencari informasi, menanya, mengasosiasi, mengomunikasikan dan berdiskusi peserta didik dapat:

1) Mendeskripsikan hakikat kelompok sosial di masyarakat.

2) Mengidentifikasi proses terbentuknya kelompok sosial, meliputi ciri, syarat, dan faktor pembentuk dari kelompok sosial.

3) Mengidentifikasi keberadaan kelompok sosial di masyarakat melalui gambar dan artikel.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Kelompok Sosial

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli Sosiologi:

 Paul B. Horton berpendapat bahwa kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota).

 Roland L. Warren berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara


(65)

keseluruhan.

 Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.  Wila Huky berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu unit

yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.

 Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.

 Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpuna itu bersifat saling mempengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.

2. Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Syarat Kelompok Sosial menurut Soerjono Soekanto (2013:101):

 Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan

 Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain

 Ada suatu faktor yang dimilik bersama sehingga hubngan antara mereka bertahan erat. Faktor tadi dapat berupa nasib yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain. Tentunya faktor mempunyai musuh yang sama dapat pula menjadi faktor pengikat/pemersatu.

 Berstruktur, berkaitanm dan mempunyai pola perilaku.  Bersistem dan berproses.


(1)

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

MAN YOGYAKARTA 1

Jalan C. Simanjuntak No. 60 Yogyakarta 55223, Telp: +62-274-555159

SERAPAN DANA PPL

No Nama Keperluan Harga Jumlah Total Harga

1. Print RPP Rp. 3.000,- 9 Rp. 21.000,- 2. Foto Copy Soal Ulangan Rp. 600,- 30 Rp. 18.000,-

JUMLAH TOTAL Rp. 39.000,-

Yogyakarta, 15 September 2016 Mengetahui,

Guru Pembimbing PPL

Dra. Soimah K. W. M.Pd NIP. 196504091991032001

Mahasiswa PPL

Novita Wulan Sari NIM. 13413241013


(2)

DOKUMENTASI PPL 2016 MAN YOGYAKARTA 1

Penerjunan Observasi di Sekolah. Dokumentasi Pribadi (26 Februari 2016)


(3)

Pembelajaran di kelas XI IIS 3. Dokumentasi Pribadi (27 Juli 2016)

Foto bersama dengan rekan-rekan PPL UNY-UII-UIN. Dokumentasi Pribadi (17 Agustus 2016).


(4)

Piket sapa pagi. Dokumentasi pribadi (25 Agustus 2016).


(5)

Foto bersama XI IIS 1. Dokumentasi Pribadi ( 22 Agustus 2016).


(6)

Lomba memasak XI IIS 2. Dokumentasi pribadi (13 September 2016)