NILAI-NILAI BUDAYA BALI DALAM MENCEGAH FENOMENA KORUPSI.
1
PERINGKAT KORUPSI
NEGARA-NEGARA
ASIA PASIFIK
INDONESIA
2
KAMBOJA
3
VIETNAM
4
PHILIPINA
5
THAILAND
Political & Economic Risk Consultancy (PERC)
Lembaga
Terkorup
di
Indonesia
1
DPR
2
PAJAK
3
KEPOLISIAN
4
KEJAKSAAN AGUNG
5
PARTAI POLITIK
http://nusantaranews.wordpress.com
Jika negara tidak berdaya
memberantas korupsi ……………
BENCANA
NASIONAL
MOTIF KORUPSI
Pemenuhan Kebutuhan
Petty corruption/survival
corruption/corruption by need
(Korupsi di tingkat bawah)
Pemuasan Hasrat Keinginan
Grand corruption/corruption by
greed
(Korupsi di tingkat elite)
BIROKRAT
KORPORAT
KOLABORASI
Hasrat Kekuasaan
Hasrat Kapitalis
Relasi Transaksional
Tahta saja belum cukup
BIROKRAT
KORPORAT
BIROKRAT
KORPORAT
OLIGARKI
KORPORAT
BIROKRAT
KORPORAT
BIROKRAT
Harta saja belum cukup
logika tahta & harta,
bukan logika
pengabdian
Logika Uang dalam Bentuk Kapitalisasi &
Komodifikasi
REZIM MEDIS
REZIM PENDIDIKAN
Logika uang, bukan logika pengabdian
Korupsi dan Persoalan Integritas
KOMPETENSI
MODEL IDEAL
MODUS VIVENDI
DEMOKRASI
(Tiga Komponen
Kualifikasi)
•
Eksekutif
•
Legislati
f
•
Yudikatif
+
KONSTITUENSI
INTEGRITAS
+
+
Beberapa Model Kemungkinan
KOMPETENSI
KONSTITUENSI
INTEGRITAS
+
+
+
+
+
-
-
+
-
+
-
+
KOMPETENSI
-
KONSTITUENSI
INTEGRITAS
+
-
LOGIKA UANG
Paling Penting
Transformasi Budaya Malu ke Budaya Pongah
Berkembangnya gaya hidup hedonis
Tidak perlu lagi merasa malu melakukan
perbuatan tercela
Korupsi berjemaah
Mengorbankan kepentingan umum untuk
kepentingan pribadi/kelompok
Semangat maju terus pantang mundur
Kecurangan wajar, jujur hancur
Nilai-nilai Budaya (Bali)
dalam Mencegah Fenomena Korupsi
Kebudayaan Bali
didominasi oleh
nilai-nilai agama
Hindu
Nilai Dasar : Panca
Srada
• Brahman
• Atman
• Samsara
• Karmapala
• Moksa
Manusia Bali
sebagai
homoreligius
Percaya akan
adanya hukum
&kekuatan
adikodrati
Nilai Dasar
Karma Pala (Hasil Perbuatan) : Hukum
Adikodrati
Sancita Karma Phala
Prarabdha Karma Phala
Kryamana Karma Phala
Mengontrol perilaku
manusia agar senantiasa
• berpikir
• berkata
• berbuat
kebajikan
Tri Kaya
Parisuda
Rame ing gawe sepi ing pamerih
Representasi dari semangat altruisme atau pengorbanan
(yadnya)
Memandang pekerjaan sebagai tugas suci atau ibadah
(ngayah)
Landasan Dharma
Melaksanakan tugas dan kewajiban berdasarkan azas
kebajikan, kepatutan, dan kejujuran (dharma)
swadarma.
Tri Purusartha (dharma, artha, kama)
Landasan Harmoni (keseimbangan)
Tri Hita Karana
Problematika
Nilai-Nilai agama (budaya)
tentang kebajikan hanya melekat
pada tataran kognitif, kurang
teraktualisasikan pada tataran
behavior (perilaku).
Praktik religius tidak
berorientasi memenuhi kebutuhan
spiritual, tetapi lebih
berorientasi pada pemenuhan
hasrat-hasrat duniawi :
Pencitraan di depan publik
Misal medana punia untuk
merebut simpati publik
(kepentingan politik).
Rajin ibadah……….., tapi gemar korupsi
Azas Dramaturgi
Faktor yg mempengaruhi
Pergulatan antara nilai-nilai budaya berbasis agama
(spiritualisme) dengan nilai-nilai budaya modern
(kapitalisme/materialisme).
Nilai Spiritualisme (Agama)
Nilai
Kapitalisme/Materialisme
Rame ing gawe sepi ing
pamerih
Sepi ing gawe rame ing
pamerih
ngayah
mabayah
Eda ngaden awak bisa
Eda ngaden awak belog
Lek
Juari (pongah)
Kepentingan umum
Kepentingan pribadi
(kelompok)
PERINGKAT KORUPSI
NEGARA-NEGARA
ASIA PASIFIK
INDONESIA
2
KAMBOJA
3
VIETNAM
4
PHILIPINA
5
THAILAND
Political & Economic Risk Consultancy (PERC)
Lembaga
Terkorup
di
Indonesia
1
DPR
2
PAJAK
3
KEPOLISIAN
4
KEJAKSAAN AGUNG
5
PARTAI POLITIK
http://nusantaranews.wordpress.com
Jika negara tidak berdaya
memberantas korupsi ……………
BENCANA
NASIONAL
MOTIF KORUPSI
Pemenuhan Kebutuhan
Petty corruption/survival
corruption/corruption by need
(Korupsi di tingkat bawah)
Pemuasan Hasrat Keinginan
Grand corruption/corruption by
greed
(Korupsi di tingkat elite)
BIROKRAT
KORPORAT
KOLABORASI
Hasrat Kekuasaan
Hasrat Kapitalis
Relasi Transaksional
Tahta saja belum cukup
BIROKRAT
KORPORAT
BIROKRAT
KORPORAT
OLIGARKI
KORPORAT
BIROKRAT
KORPORAT
BIROKRAT
Harta saja belum cukup
logika tahta & harta,
bukan logika
pengabdian
Logika Uang dalam Bentuk Kapitalisasi &
Komodifikasi
REZIM MEDIS
REZIM PENDIDIKAN
Logika uang, bukan logika pengabdian
Korupsi dan Persoalan Integritas
KOMPETENSI
MODEL IDEAL
MODUS VIVENDI
DEMOKRASI
(Tiga Komponen
Kualifikasi)
•
Eksekutif
•
Legislati
f
•
Yudikatif
+
KONSTITUENSI
INTEGRITAS
+
+
Beberapa Model Kemungkinan
KOMPETENSI
KONSTITUENSI
INTEGRITAS
+
+
+
+
+
-
-
+
-
+
-
+
KOMPETENSI
-
KONSTITUENSI
INTEGRITAS
+
-
LOGIKA UANG
Paling Penting
Transformasi Budaya Malu ke Budaya Pongah
Berkembangnya gaya hidup hedonis
Tidak perlu lagi merasa malu melakukan
perbuatan tercela
Korupsi berjemaah
Mengorbankan kepentingan umum untuk
kepentingan pribadi/kelompok
Semangat maju terus pantang mundur
Kecurangan wajar, jujur hancur
Nilai-nilai Budaya (Bali)
dalam Mencegah Fenomena Korupsi
Kebudayaan Bali
didominasi oleh
nilai-nilai agama
Hindu
Nilai Dasar : Panca
Srada
• Brahman
• Atman
• Samsara
• Karmapala
• Moksa
Manusia Bali
sebagai
homoreligius
Percaya akan
adanya hukum
&kekuatan
adikodrati
Nilai Dasar
Karma Pala (Hasil Perbuatan) : Hukum
Adikodrati
Sancita Karma Phala
Prarabdha Karma Phala
Kryamana Karma Phala
Mengontrol perilaku
manusia agar senantiasa
• berpikir
• berkata
• berbuat
kebajikan
Tri Kaya
Parisuda
Rame ing gawe sepi ing pamerih
Representasi dari semangat altruisme atau pengorbanan
(yadnya)
Memandang pekerjaan sebagai tugas suci atau ibadah
(ngayah)
Landasan Dharma
Melaksanakan tugas dan kewajiban berdasarkan azas
kebajikan, kepatutan, dan kejujuran (dharma)
swadarma.
Tri Purusartha (dharma, artha, kama)
Landasan Harmoni (keseimbangan)
Tri Hita Karana
Problematika
Nilai-Nilai agama (budaya)
tentang kebajikan hanya melekat
pada tataran kognitif, kurang
teraktualisasikan pada tataran
behavior (perilaku).
Praktik religius tidak
berorientasi memenuhi kebutuhan
spiritual, tetapi lebih
berorientasi pada pemenuhan
hasrat-hasrat duniawi :
Pencitraan di depan publik
Misal medana punia untuk
merebut simpati publik
(kepentingan politik).
Rajin ibadah……….., tapi gemar korupsi
Azas Dramaturgi
Faktor yg mempengaruhi
Pergulatan antara nilai-nilai budaya berbasis agama
(spiritualisme) dengan nilai-nilai budaya modern
(kapitalisme/materialisme).
Nilai Spiritualisme (Agama)
Nilai
Kapitalisme/Materialisme
Rame ing gawe sepi ing
pamerih
Sepi ing gawe rame ing
pamerih
ngayah
mabayah
Eda ngaden awak bisa
Eda ngaden awak belog
Lek
Juari (pongah)
Kepentingan umum
Kepentingan pribadi
(kelompok)