Pengaruh kehadiran orang lain terhadap timbulnya rasa malu individu.
Kode/Nama Bidang Ilmu: Psikologi
USULAN
HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA
JUDUL PENELITIAN
PENGARUH KEHADIRAN ORANG LAIN TERHADAP TIMBULNYA RASA MALU
TIM PENGUSUL:
YOHANES KARTIKA HERDIYANTO, M.A.
SUPRIYADI, MS
198105072010121002
195506231985031002
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
JANUARI 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
RINGKASAN ............................................................................................................................ 3
JUDUL PENELITIAN............................................................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 7
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................................... 9
BAB IV. BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN ................................................................... 11
A. Biaya ............................................................................................................................... 11
B. Jadual Kegiatan ............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 14
Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian ............................................................ 14
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian ..................................................... 15
Lampiran 3. Susunan organisasi tim penelitian dan pembagian tugas ................................ 15
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim penelitian serta mahasiswa yang terlibat ....... 16
Lampiran 5. Surat pernyataan personalian penelitian .......................................................... 17
RINGKASAN
Emosi manusia menurut Ekman (Matsumoto & Juang, 2008) bersifat universal. Emosi yang
bersifat universal tersebut antara lain adalah marah, jijik, takut, gembira, sedih, terkejut, dan
memandang rendah. Namun, sering kali ekspresi emosi berbeda antara budaya satu dengan
yang lain, hal ini disebabkan adanya cultural display rules. Selain mempengaruhi emosi
dasar, cultural display rules juga mempengaruhi pengalaman subjektif terhadap emosi
individu, salah satunya adalah emosi moral, yaitu rasa malu. Penelitian ini ingin mengetahui
pengaruh budaya Bali pada timbulnya rasa malu, dalam hal ini kehadiran orang lain terhadap
timbulnya rasa malu bagi mahasiswa Bali.
Penelitian ini menggunakan studi eksperimen terhadap mahasiswa psikologi semester 2.
Mahasiswa akan dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang.
Random akan dilakukan untuk memasukkan mahasiswa di dalam kelompok dan membagi
kelompok untuk mendapatkan perlakuan tertentu. Pada setiap sesi, terdiri dari 15 orang
mahasiswa dan 4 orang asisten penelitian. Perlakukan yang dilakukan adalah memberikan
masing-masing partisipan materi sepanjang 2 halaman dan memberikan waktu 2 menit untuk
mempelajarinya. Selanjutnya partisipan diberikan 15 menit untuk mengerjakan soal secara
mandiri. Perbedaan antara kelompok A dan B adalah pada kelompok A, asisten secara
demonstratif mencotek satu dengan yang lain, sedangkan pada kelompok B asisten penelitian
tidak mencontek sama sekali.
Pada studi pertama, pengukuran diberikan dengan apakah ada perilaku mencontek dari
partisipan, sedangkan pada studi kedua, pengukuran diberikan dengan meminta partisipan
mengisi skala tingkat rasa malu. Analisis yang dilakukan dengan melakukan uji-t yang
dibantu dengan program SPSS untuk mengetahui perbedaan antara kelompok A dan B pada
munculnya perilaku mencontek dan perbedaan tingkat rasa malu. Perbedaan akan
menunjukkan adanya pengaruh dari kehadiran orang lain terhadap rasa malu untuk
mencontek.
Kata Kunci: Rasa malu, Kehadiran orang lain, budaya Bali
JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Kehadiran Orang Lain Terhadap Timbulnya Rasa Malu
BAB I. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang memiliki 6 agama resmi yang dianut oleh penduduknya.
Komposisi masing-masing pemeluk agama di Indonesia adalah: Islam 87,18%; Kristen
Protestan 6,96%; Kristen Katolik 2,9%; Hindu 1,69%; Budha 0,72%; dan Konghuchu 0,13%
(BPS, 2010). Bahkan, Indonesia adalah negara dengan penduduk yang memeluk agama Islam
terbesar di dunia. Dengan tata kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama yang
dianutnya, penduduk Indonesia berusaha untuk mengimplementasikan nilai-nilai agama di
dalam kehidupannya sehari-hari.
Sering kali nilai-nilai tersebut sangat sulit untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tanpa mengurangi berbagai karakter positif yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, namun
beberapa perilaku muncul dan menjadi indikator bahwa nilai-nilai agama tidak dijalankan
dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Perilaku yang paling mudah untuk dijadikan indikator adalah perilaku korupsi. Sebagai
contoh, orang menggunakan simbol agama seperti berpakaian koko dan berpeci, namun
ternyata melakukan korupsi, terbukti di pengadilan. Saat dalam tahanan, membaca kitab suci
dan mendaraskan doa-doa, namun terbukti melakukan korupsi yang tentu saja berlawanan
dengan nilai-nilai agama.
Walaupun tidak ada pengukuran yang tepat jumlah perilaku korupsi yang terjadi di Indonesia
karena memang perilaku korupsi adalah jenis kejahatan yang tersembunyi dan terorganisasi
dengan baik agar tidak terlihat oleh umum. Namun perilaku korupsi di suatu negara dapat
dibandingkan antar negara lain dengan menilai persepsi masyarkat terhadap perilaku korupsi
yang terjadi di lingkungan. Salah satu penilaian persepsi korupsi yang paling luas digunakan
adalah index persepsi korupsi (world corruption perception index). Indonesia menduduki
peringkat bawah dalam index persepsi korupsi dari tahun ke tahun. Data tahun 2013,
Indonesia menduduki peringkat ke-114 dari 177 negara yang disurvey dengan nilai yang
dicapai sebesar 32.
Perilaku-perilaku lain yang dapat menjadi indikator bahwa nilai-nilai moral tidak menjadi hal
yang paling utama untuk diperjuangkan oleh masyarakat Indonesia adalah terjadinya banyak
perilaku negatif yang melibatkan para remaja, yang merupakan generasi penerus bangsa.
Maraknya tawuran pelajar di berbagai pelosok negeri ini, terutama yang terjadi di Jakarta
telah memakan banyak korban jiwa. Terjadinya berbagai kasus perundungan (bullying) yang
dilakukan oleh anak dan remaja, bahkan bahkan banyak korban sampai menemui ajalnya.
Maraknya perilaku seksual berisiko yang dilakukan oleh para remaja juga meningkat
sehingga meningkat pula perilaku aborsi yang dilakukan oleh remaja.
Perilaku-perilaku tersebut di atas merupakan contoh-contoh perilaku yang sumber utama
terjadinya adalah kurangnya penerapan nilai-nilai moral di dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bangsa yang religius, terjadi ketidaksesuaian penerapan moral di dalam kehidupan
sehari-hari.
Nilai-nilai moral tercantum di berbagai nilai-nilai agama yang dianut oleh masyarakat. Nilai
moral juga muncul di dalam pranata-pranata sosial dan budaya dalam masyarakat. Walaupun
sering kali berbeda-beda dalam menjabarkan nilai-nilai moral, namun secara garis besar,
nilai-nilai tersebut berfungsi sama, yaitu mengatur agar kehidupan sosial dan individual di
dalam masyarakat tidak saling mengganggu dan merugikan satu dengan yang lainnya. Bentuk
kajian moral yang dapat diamati adalah bagaimana individu menilai dirinya sendiri dan orang
lain terkait dengan pelaksanaan nilai-nilai moral yang telah ada. Kajian tentang rasa bersalah,
rasa malu, dan rasa jijik merupakan salah satu kajian yang melibatkan emosi individual dalam
penilain moral.
Kajian terhadap moral, yang merupakan sumber permasalahan utama kerusakan di negeri ini,
sangat sulit dilakukan karena Indonesia memiliki pranata moral yang beraneka ragam
(cultural specific). Kajian moral yang dapat dilakukan di tengah masyarakat yang majemuk
adalah kajian terhadap berbagai aspek yang dapat dinilai secara universal dan dapat pula
dibandingkan satu dengan yang lainnya di saat muncul perbedaan-perbedaan penerapan pada
budaya yang berbeda-beda. Kajian yang bersifat universal salah satunya adalah kajian tentang
emosi moral yang meliputi rasa malu, rasa bersalah, dan juga rasa jijik. Ketiganya merupakan
pengalaman emosi individual terhadap penilaian moral yang dilakukan diri sendiri maupun
orang lain.
Rasa malu sering kali disamakan dengan rasa bersalah, namun penelitian-pelitian yang
dilakukan terkait dengan emosi moral menunjukkan bahwa rasa malu mempunyai perbedaan
konsep dengan rasa bersalah. Rasa malu mempunyai dampak yang lebih mendalam dan lebih
menyakitkan dibanding dengan rasa bersalah. Rasa malu muncul setelah adanya pelanggaran
moral atau setelah adanya paparan suatu ketidakmampuan. Ketika rasa malu terjadi, fokus
utama adalah pada dirinya sendiri dan kecenderungan umum yang terjadi dalam jangka
pendek adalah usaha untuk menyembunyikan diri atau menarik diri dari situasi tersebut.
Rasa malu diasosiasikan dengan keberadaan dan juga pendapat dari orang lain. Kehadiran
orang lain akan mempengaruhi rasa malu individu.
Rasa bersalah dikaitkan dengan tema-tema ketakutan, kecemasan, kekerasan, dan rasa sedih
pada orang dewasa dan anak-anak. Keduanya juga dikaitkan dengan perilaku pro-sosial atau
perilaku kooperatif. Perilaku kooperatif didasarkan pada keinginan individu untuk dapat
membaur dengan lingkungan sosialnya, atau disebut juga dengan konformitas. Perilaku
konformitas merupakan perilaku individu yang merasa nyaman apabila sama dengan
lingkungan sosial di sekitarnya.
Rasa malu tersebut sering kali tidak bebas budaya sehingga penting kiranya untuk melakukan
kajian rasa malu dalam konteks budaya yang melingkupinya, dalam hal ini adalah budaya
Bali. Dengan mengkaji penerapan emosi moral pada individu, kita dapat pula mengkaji
dengan lebih mendalam penerapan nilai-nilai moral, yang kemudian dapat kita gunakan untuk
memperbaiki pelaksanaan nilai-nilai moral untuk mencapai Indonesia yang maju, berdaulat,
dan makmur.
Berdasarkan paparan di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah
kehadiran orang lain yang mencontek dapat mempengaruhi individu dalam melakukan
perilaku mencontek juga? 2) Apakah kehadiran orang lain yang mencontek dapat
mempengaruhi tingkat rasa malu individu dalam mencontek? Kedua pertanyaan tersebut
ditransformasikan menjadi hipotesis penelitian: 1) Kehadiran orang lain yang mencontek
akan mempengaruhi individu dalam melakukan perilaku mencontek; 2) Kehadiran orang lain
yang mencontek akan mempengaruhi tingkat rasa malu individu.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Emosi merupakan sebuah proses penilaian otomatis yang lebih bersifat partikular yang
dipengaruhi oleh masa lalu dan keadaan pribadi seseorang. Pada saat proses ini terjadi, kita
merasakan sesuatu yang penting bagi kesejahteraan individu yang sedang terjadi dengan
disertai perubahan fisiologis dan perilaku emosional yang berhadapan dengan situasi tersebut.
Manusia memiliki tujuh emosi dasar, yakni „fear‟ (takut), „anger‟ (marah), „sadness‟ (sedih),
„happines‟ (bahagia), „disgust` (jijik) dan „surprise‟ (terkejut), „contempt` (merendahkan),
(Ekman, 2003).
Moral emosi adalah suatu bentuk emosi yang dapat mendorong seseorang untk berperilaku
yang sesuai dengan moral (Davidson, Scherer dan Goldsmith, 2003). Moral emosi juga
didefenisikan sebagai emosi-emosi yang terkait dengan kepentingan atau kesejahteraan baik
dari masyarakat secara keseluruhan atau setidaknya orang lain (Davidson, Scherer dan
Goldsmith, 2003). Moral emosi dibagi menjadi 3 komponen yang dinamakan perasaan
bersalah (guilt), keadaan yang memalukan (embarrassment) dan perasaan malu (shame)
(dalam Liang-Chih Chang 2010).
Rasa malu sering kali disamakan dengan rasa bersalah, namun penelitian-pelitian yang
dilakukan terkait dengan emosi moral menunjukkan bahwa rasa malu mempunyai perbedaan
konsep dengan rasa bersalah. Rasa malu mempunyai dampak yang lebih mendalam dan lebih
menyakitkan dibanding dengan rasa bersalah. Rasa malu muncul setelah adanya pelanggaran
moral atau setelah adanya paparan suatu ketidakmampuan. Ketika rasa malu terjadi, fokus
utama adalah pada dirinya sendiri dan kecenderungan umum yang terjadi dalam jangka
pendek adalah usaha untuk menyembunyikan diri atau menarik diri dari situasi tersebut. Rasa
malu diasosiasikan dengan keberadaan dan juga pendapat dari orang lain. Rasa malu bisa saja
muncul dari isu-isu yang bukan merupakan isu moral. Orang yang merasa malu relatif
mempunyai kesulitan untuk memperbaiki dirinya.
Perasaan bersalah (guilt) dipahami sebagai pengalaman pribadi yang melibatkan rasa sakit
pada hati nurani seseorang (Tangney, dalam Chih Chang, 2010). Keadaan yang memalukan
(embarrassment) dirasakan ketika individu tersebut mempersepsikan perilakunya sebagai
sebuah perilaku yang kaku, aneh, dan menarik pernyataan orang lain (Parrot & Smith, dalam
Chih Chang, 2010). Malu (shame) dapat ditimbulkan oleh berbagai situasi yang lebih luas
termasuk moral dan kegagalan moral. Malu (shame) biasanya lebih menyakitkan, karena
ketika seseorang itu merasa malu, mereka merasa lebih kecil, tidak berharga dan tidak
berdaya (dalam Tangney, Stuewig dan Hafez, 2011). Malu (shame) adalah emosi moral
lainnya yang berkaitan cukup erat dengan perasaan bersalah (guilt). Emosi ini tumbuh setelah
seseorang melakukan kesalahan atau setelah memaparkan ketidakmampuannya (Keltner &
Buswell, dalam de Hooge, Zeelenberg, Breugelmans, 2007).
Lewis dan Gilbert (dalam Cunha, 2012) men-definisikan malu sebagai fokus emosi secara
sosial yang terkait dengan pengalaman-pengalaman negatif seperti merasa diri negatif dan
dinilai negatif oleh orang lain. Ferguson dan Tangney (dalam Eisenberg, 2000) berpendapat
bahwa malu dapat timbul dari situasi non-moral dan permasalahan seperti kegagalan atau
perilaku sosial yang tidak pantas. Selain itu, rasa malu melibatkan kekhawatiran tentang
penilaian orang lain. Fokus rasa malu pada diri menghasilkan perasaan-perasaan tidak
berdaya dan sakit secara psikologis. Malu dikaitkan dengan kurangnya kemampuan untuk
berempati dan untuk menghambat agresi interpersonal. Kurangnya kemampuan tersebut
umumnya menghasilkan respon seperti menghindar, melarikan diri, menyembunyikan,
hingga menyerang (Lotze, Ravindran, & Myers, 2010).
Merasa malu berarti merasa tidak terlindungi, cacat, inferior, tidak berharga, merasa kurang,
sakit, konyol, kesepian, tidak tampak, tidak dicintai, ditolak, dan terasing (Marrison, dkk.
dalam Malinen, 2010). Kaufman dan Retzinger (dalam Malinen, 2010) berpendapat bahwa
salah satu indikator rasa malu secara nonverbal adalah menghindari kontak mata, menatap
secara langsung, menutupi wajah, dan menggigit bibir
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Penelitian ini memilik dua variabel, yaitu:
Variabel bebas: kehadiran orang lain
Kehadiran orang lain pada penelitian ini diartikan sebagai kehadiran orang lain yang
melakukan perilaku mencontek atau saling bekerjasama oleh asisten penelitian pada saat tes
berlangsung. Ketidakhadiran orang lain diartikan sebagai ketidakmunculan perilaku
mencontek ataupun saling bekerjasama yang ditunjukkan oleh asisten penelitian.
Variabel tergantung: timbulnya rasa malu
Timbulnya rasa malu diartikan sebagai tidak munculnya perilaku mencontek ataupun
saling bekerjasama yang ditunjukkan oleh partisipan. Tingkat rasa malu individu juga akan
diukur dengan menggunakan skala yang diberikan pada akhir sesi eksperimen.
B. Model Penelitian
Model yang digunakan untuk penelitian ini adalah eksperimen
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain:
XO
O
Partisipan penelitian akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen (A) dan
kelompok kontrol (B). Kelompok A akan mendapatkan perlakuan eksperimen, sedangkan
kelompok B tidak mendapatkan perlakuan eksperimen. Walaupun pemilihan kelompok dalam
penelitian ini dilakukan secara random, namun pemilihan partisipan tidak dilakukan dengan
cara random, namun secara purposive yaitu mahasiswa PS Psikologi semester 2.
Perlakukan eksperimen yang dilakukan untuk kedua kelompok adalah dengan menempatkan
4 orang asisten penelitian di antara partisipan penelitian yang berjumlah kurang lebih 15
orang. Satu asisten penelitian (tester) bertindak sebagai petugas yang memberikan materi dan
soal kepada partisipan. Tester berperan sebagai figure otoritas di depan kelas selama tes
berlangsung, namun tester tidak menegur ataupun menunjukkan perilaku yang membuat
partisipan takut untuk mencontek. Tester berpura-pura sibuk dengan melakukan pekerjaan
koreksi soal-soal yang telah ada sebelumnya dan tidak memperhatikan kelas selama tes
berlangsung dan hanya sesekali melihat jam untuk memastikan waktu. Pada saat tes
berlangsung 10 menit, tester mengingatkan bahwa waktu tinggal 5 menit lagi.
Setelah mendapatkan briefing dan memperkenalkan eksperimenter, para partispan akan
mendapatkan inform consent yang menyatakan kesediaan secara sukarela terlibat di dalam
penelitian ini.
Setelah partisipan menyatakan kesediaannya dengan menandatangani inform consent,
selanjutnya partisipan menerima materi yang telah dipersiapkan untuk mereka pelajari selama
kurang lebih 2 menit.
Selanjutnya, materi dikumpulkan oleh asisten penelitian, dan partisipan dibagikan lembar
soal yang terkait dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Soal berupa pilihan ganda
dan uraian yang harus diselesaikan dalam waktu 15 menit.
Pada kelompok A, setelah mengerjakan 5 menit, asisten penelitian yang berada di antara
partisipan melakukan perlakukan eksperimen yaitu berusaha untuk melihat hasil pekerjaan
dari partisipan di sebelahnya. Mulai menit ke 10, asisten menunjukkan perilaku panik secara
demonstratif meminta jawaban dari sesama asisten penelitian.
Sedangkan pada kelompok B, asisten penelitian sama sekali tidak menunjukkan perilaku
berusaha melihat hasil jawaban dari partisipan yang lain.
Setelah 15 menit, semua jawaban dikumpulkan kepada tester di depan kelas. Partisipan
selanjutnya diminta untuk mengisi skala tingkat rasa malu yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Selanjutnya setelah skala tersebut diisi, partisipan secara bersama-sama
diperkenankan untuk meninggalkan ruang eksperimen. Sebelum meninggalkan kelas,
partisipan diharap tidak berbicara kepada calon partisipan yang berada di depan kelas.
Eksperimenter meletakkan alat perekam video di depan kelas untuk mengobservasi perilaku
mencontek yang ditunjukkan oleh para partisipan. Alat perekam tersebut dibuat tersembunyi
dan tidak disadari oleh partisipan.
Debriefing dilakukan secara bersama-sama terhadap semua partisipan dari kedua kelompok
(A dan B). Saat debriefing, partisipan dijelaskan tujuan dan manfaat dari eksperimen tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan melakukan observasi selama partisipan mengerjakan tes. Observasi
dibantu dengan 2 buah alat perekam video yang diletakkan di depan dan di belakang kelas
secara tersembunyi atau tidak diketahui oleh partisipan.
Observasi cek list akan menghitung berapa kali masing-masing partisipan melakukan
perilaku tidak jujur selama mengerjakan tes, seperti menoleh atau melihat jawaban partisipan
lain dan saling bertanya atau saling memberikan jawaban dengan partisipan lainnya.
Skala tingkat rasa malu juga diberikan kepada masing-masing partisipan di tiap kelompok
eksperimen untuk mengetahui tingkat rasa malu yang dimiliki oleh partisipan.
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji-t yang dibantu
oleh program SPSS for windows. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan antara kedua
kelompok, apakah ada perbedaan antara kelompok A dan B terhadap munculnya perilaku
mencontek dan tingkat rasa malu.
F. Penafsiran dan Penyimpulan Data Penelitian
Perbedaan antar kelompok menunjukkan bahwa perlakukan membawa perbedaan antara
kedua kelompok. Adanya orang lain yang mencontek akan mempengaruhi individu dalam
berperilaku selama mengerjakan tes.
BAB IV. BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN
A. Biaya
Biaya yang diusulkan untuk penelitian adalah sebagai berikut ini.
Tabel 1. Biaya yang Diusulkan
No
Jenis Pengeluaran
Biaya yang diusulkan (Rp)
1
Honor peneliti
3.000.000,-
2
Bahan habis pakai dan peralatan
5.480.000,-
3
Laporan
545.000,-
3
Seminar & deseminasi
975.000,TOTAL Rp. 10.000.000,-
B. Jadual Kegiatan
Berikut ini adalah jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan selama penelitian ini berlangsung.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Konsolidasi tim penelitian
Penyusunan proposal
Pembuatan alat ukur
Surat penyurat izin try-out alat ukur
Try-out alat ukur
Analisis aitem alat ukur
Finalisasi alat ukur
Penyusunan modul eksperimen
Perekrutan asisten eksperimen
Perekrutan partisipan eksperimen
Pelaksanaan eksperimen
Analisis hasil eksperimen
Konsolidasi temuan penelitian
Penulisan laporan temuan
Terlibat sebagai peserta konferensi ilmiah
Penulisan final report
Penulisan manuskrip untuk jurnal
Memasukkan artikel dalam jurnal
1
x
x
Bulan
2 3 4
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
5 6
x
x
x
x
x
x
x
x
x
DAFTAR PUSTAKA
Chang, L.C. (2010). The effects of moral emotions and justifications on visitors‟ intention.
Journal of Sustainable Tourism , 137–150.
Cunha, M., Matos, M., Faria, D., Zagalo, S. (2012). Shame Memories
and Pschopathology in Adolescence : The Medator Effect of Shame. International
Journal of Psychology & Psychological Therapy. 206 (12).
Coleman (1985). Moral Psychology. New York: McGraw Hill
Eisenberg, N. (2000). Emotion, Regulation, and Msoral Development. Psychology Today.
667 (2)
Lotze, G.M., Ravindran, N., & Myers, B.J. (2010). Moral Emotions, Emotion
Self-Regulation, Callous-Unemotional Traits, and Problem Behavior in Children of
Incarcerated Mothers. Journal Psychology. 709 (2)
Malinen, B. (2010). The Nature, Origins, and Consequences of Finnish Shame-Proneness:
A Grounded Theory Study. Helsinki: Helsinki University.
Ekman, P. (2011). Membaca Emosi Orang. Yogyakarta: Think.
Ilona E. de Hooge, M. Z. (2007). Moral sentiments and cooperation: Differential. Cognition
and Emotion .
Moleong, L.J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA
June P.T.J.S. (2011). Shame, guilt, and remorse: implications for offender
populations. The Journal of Forensic Psychiatry & Psychology , 706–723.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian (lampiran 2)
HONOR PENELITI
No Jenis Pengeluaran
1 Ketua penelitian
2 Anggota Penelitian
3 Asisten penelitian
BAHAN HABIS PAKAI DAN PERALATAN
No Jenis Pengeluaran
Try out alat ukur
5 Print alat ukur penelitian (tryout)
6 Fotokopi laser alat ukur penelitian (tryout)
7 Jilid alat ukur penelitian (tryout)
8 Balpoin
9 Kertas A4 - 80 gram
Alat ukur penelitian
10 Print alat ukur penelitian
11 Fotokopi laser alat ukur penelitian
12 Jilid alat ukur penelitian
Modul penelitian
13 Print modul penelitian
14 Fotokopi laser modul penelitian
15 Jilid modul penelitian
Kontrapretasi partisipan penelitian
16 Gantungan kunci
17 Stiker
18 Map plastik
19 Pin
20 Bloknote
21 Ruangan eksprimen
LAPORAN
No Jenis Pengeluaran
Penulisan proposal penelitian
22 Print proposal penelitian
23 Fotokopi proposal penelitian
24 Jilid proposal penelitian
Penulisan monitoring
25 Print monitoring penelitian
26 Fotokopi monitoring penelitian
27 Jilid monitoring penelitian
Penulisan laporan akhir
28 Print laporan akhir penelitian
29 Fotokopi laporan akhir penelitian
30 Jilid laporan akhir penelitian
31 Materai surat perjanjian penelitian
SEMINAR & DESEMINASI
No Jenis Pengeluaran
32 Konsumsi peserta (snack & minum)
33 Konsumsi peserta (makan siang)
Satuan
Orang
Orang
Orang
Honor/Jam (Rp) Waktu/jam Minggu Honor (Rp)
35,000
4
12
1,680,000
35,000
2
12
840,000
20,000
2
12
480,000
Sub Total Honor Peneliti
3,000,000
Satuan
Justifikasi
Lembar
Lembar
Jilid
Pak
Pak
Alat ukur
Alat ukur
Alat ukur
ATK
ATK
500
500
5,000
34,550
36,000
100
500
50
10
2
50,000
250,000
250,000
345,500
72,000
Lembar
Lembar
Lembar
Alat ukur
Alat ukur
Alat ukur
500
500
5,000
100
700
70
50,000
350,000
350,000
Lembar
Lembar
Lembar
Modul
Modul
Modul
500
500
5,000
25
625
45
12,500
312,500
225,000
Kontrapretasi
7,500
120
Kontrapretasi
2,500
200
Kontrapretasi
8,000
75
Kontrapretasi
5,000
120
Kontrapretasi
5,500
75
Kebersihan
100,000
2
Sub Total Bahan Habis Pakai dan Peralatan
900,000
500,000
600,000
600,000
412,500
200,000
5,480,000
Buah
Lembar
Buah
Buah
Buah
Hari
Harga (Rp)
Satuan
Justifikasi
Lembar
Lembar
Buah
Proposal
Proposal
Proposal
500
500
5,000
25
250
10
12,500
125,000
50,000
Lembar
Lembar
Buah
Monitoring
Monitoring
Monitoring
500
500
5,000
25
100
4
12,500
50,000
20,000
Lembar
Lembar
Buah
Lembar
Laporan akhir
Laporan akhir
Laporan akhir
Proposal
500
40
500
240
5,000
6
7,000
15
Sub Total Laporan
20,000
120,000
30,000
105,000
545,000
Satuan Justifikasi
Kegiatan Deseminasi
Kegiatan Deseminasi
Harga (Rp)
Kuantitas Biaya (Rp)
Kuantitas Biaya (Rp)
Harga (Rp) Kuantitas Biaya (Rp)
5,000
65
325,000
10,000
65
650,000
Sub Total Lain-Lain
975,000
Total Biaya
10,000,000
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian
Sarana dan prasarana pendukunga dalam melaksanakan penelitian ini adalah adanya kelas
untuk melaksanakan eksperimen. Kelas yang dibutuhkan untuk eksperimen ini adalah kelas
yang minimal memiliki kapasitas 35 orang dengan kelengkapan seperti whiteboard, meja dan
bangku untuk pengajar/eksperimenter, 35 kursi dan meja untuk asisten dan partisipan
penelitian. Penelitian ini juga memerlukan adanya penyejuk ruangan dan pencahayaan yang
cukup.
Penelitian ini akan menggunakan kelas di Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Udayana yang beralamat di Jalan P.B. Sudirman, Denpasar.
Lampiran 3. Susunan organisasi tim penelitian dan pembagian tugas (lampiran 4)
No Nama/NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
1
PS Psikologi FK
UNUD
PS Psikologi FK
UNUD
Psikologi Sosial
2
Yohanes Kartika
Herdiyanto
Supriyadi
Psikologi Sosial
dan Psikometri
(pengukuran
psikologi)
Alokasi
Uraian
Waktu
Tugas
(jam/minggu)
3
Ketua
Penelitian
2
Anggota
Penelitian
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim penelitian serta mahasiswa yang terlibat
Biodata Ketua Penelitian
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama Lengkap
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
NIP
NIDN
Tempat Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telp/Fax
Alamat e-mail
Lulusan yg telah dihasilkan
Mata Kuliah yg diampu
: Yohanes Kartika Herdiyanto, M.A.
: Lektor
:: 198105072010121002
: 0007058109
: Kediri, 7 Mei 1981
: Jl. Sakura IV/16A, Denpasar
: 085228531005
: Jl. P.B. Sudirman, Denpasar
: 0361-262275
: [email protected]
: S1= 8 orang
: 1. Psikologi Sosial 1
: 2. Psikologi Sosial 2
: 3. Penelitian Kualitatif
: 4. Psikometri
: 5. Psikologi Lintas Budaya
: 6. Psikologi Komunitas
: 7. Psikologi Forensik
: 8. Kriminologi
: 9. Perilaku Wisatawan
: 10. Penyusunan dan Seminar Proposal Skripsi
B. Riwayat Pendidikan
Program
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk
Tahun Lulus
Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
S1
Universitas Gadjah Mada
Psikologi
2000
2005
Eksistensi diri penghayat
kejawen
Drs. M. Asa‟ad, SU
S2
Universitas Gadjah Mada
Psikologi
2008
2010
Konflik & keadilan penyitas
gempa
Prof. Kwartarini, Ph.D.
L
C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir
No. Tahun
1
2
3
2014
2014
2014
4
2013
Judul Penelitian
Adaptasi pada andikpas
Rasa malu pada orang Bali
Konflik & resolusi pada pendatang &
penduduk lokal Bali
Bias optimis pada remaja pengguna
gadget
Sumber
DIPA
Prodi
CHIP
DIPA
Pendanaan
Jumlah (juta Rp)
10
20
5
5
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terkahir
No. Tahun
1
2
2014
2013
Judul Pengabdian kpd Masyarakat
Sumber
BOPTN
PNBP
Adaptasi pada andikpas
Pemaknaan diri pada andikpas
Pendanaan
Jumlah (juta Rp)
5
5
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terkahir
No.
1
Judul Artikel Ilmiah
Konflik & resolusi pada penyitas
gempa
Volume
Nov, 2011
Nama Jurnal
Jurnal Humanitas
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Seminar Ilmiah dalam 5
Tahun Terkahir
No.
1
2
3
4
Nama Pertemuan Ilmiah
AAICP
AAICP
ICICP
AICCP
Judul Artikel Ilmiah
Moral study in Bali
Trust in juvenile
Balinese marriage
Conflict resolution for
earthquake survivor
community
Waktu & Tempat
Solo, 10-11 Jan 2014
Solo, 10-11 Jan 2014
Bali, 22-23 Des 2011
Melbourne (AUS),
20-22 Juli 2010
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku
1
Tahun
Jumlah
Penerbit
Halaman
n/a
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Terakhir
No. Judul/Tema HKI
1
n/a
Tahun
Jenis
No. P/ID
Biodata Anggota Penelitian
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama Lengkap
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
NIP
NIDN
Tempat Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telp/Fax
Alamat e-mail
Lulusan yg telah dihasilkan
Mata Kuliah yg diampu
: Supriyadi, MS
: Penata Tingkat I
:: 195506231985031002
:: Sragen, 23 Juni 1955
: Jln. Patih Nambi VII/ No.9 Ubung Kaja - Denpasar
: 08123606296
: Jl. P.B. Sudirman, Denpasar
: 0361-262275
: [email protected]
: S1= 10 orang
: 1. Psikologi Sosial 1
: 2. Psikometri
: 3. Statistika II
: 4. Metodologi Penelitian Kuantitatif
L
B. Riwayat Pendidikan
Program
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk
Tahun Lulus
Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
S1
Universitas Gadjah Mada
Psikologi
1974
1984
“Intensitas kecemasan sebelum
dan sesudah gerhana matahari
total masyarakat Indrakila –
Kab. Boyololali”
Prof. Dr. Bimo Walgito
S2
Universitas Gadjah Mada
Psikologi
1986
1992
“Studi komparasi teknik skala
equal appearing interval,
summative rating scale, dan
skala likert”
Prof. Dr. Masrun, M.A. dan
Prof. Dr. Jamaludin Ancok
C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir
No. Tahun
1
2014
Judul Penelitian
Rasa malu pada orang Bali
Sumber
Prodi
Pendanaan
Jumlah (juta Rp)
20
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terkahir
No. Tahun
Judul Pengabdian kpd Masyarakat
Sumber
1
Pendanaan
Jumlah (juta Rp)
n/a
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terkahir
No.
1
Judul Artikel Ilmiah
n/a
Volume
Nama Jurnal
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Seminar Ilmiah dalam 5
Tahun Terkahir
No.
1
Nama Pertemuan Ilmiah
ICICP
Judul Artikel Ilmiah
Balinese marriage
Waktu & Tempat
Bali, 22-23 Des 2011
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku
1
Tahun
Jumlah
Penerbit
Halaman
n/a
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Terakhir
No. Judul/Tema HKI
1
n/a
Tahun
Jenis
No. P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terkahir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
lainnya yg telah diterapkan
1
n/a
Tahun
Tempat
Respon Masyarakat
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan
1
n/a
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Lampiran 5. Surat pernyataan personalian penelitian
Lampiran 6. Surat pernyataan pembimbingan penelitian
BIODATA PEMBIMBING PENELITIAN
A. IDENTITAS DIRI
Nama lengkap
Jenis kelamin
Jabatan fungsional
NIP
NIDN
Tempat tanggal lahir
Email
No telp/HP
Alamat kantor
No telp/faks
Mata kuliah yang diampu
Dr. Ni Made Swasti Wulanyani, S.Psi, M.Erg, Psi
Perempuan
Lektor
1973 0101 1999 03 2 002
0001017311
Cimahi, 1 Januari 1973
[email protected]
0812376 4595
PS Psikologi Unud, Jl PB Sudirman Denpasar
0361-262275
Psikologi Umum
Psikodiagnostik
Ergonomi
Psikologi kognitif
Psikologi eksperimen
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1
Nama PT
Universitas
Gadjah Mada
Bidang ilmu
Tahun masuk-lulus
Judul
skripsi/tesis/disertasi
Psikologi
1991-1996
Religiusitas
mahasiswa
Hindu ditinjau
dari
lingkungan
tempat tinggal
Nama pembimbing/ Dr Subandi
promotor
P
Profesi
S2
S3
Universitas
Gadjah
Mada
Psikologi
1996-1998
Universitas
Udayana
Universitas
Gadjah Mada
Ergonomi
2001-2004
Pemberian
music
pengiring
kerja
meningkatkan
produktivitas
karyawan
Psikologi
2009-2014
Pengaruh
kecerdasan,
kepribadian
dan kapasitas
kerja
terhadap
performansi
tugas
berganda
Prof.
Th.Dicky
Hastjarjo
Prof.
Adnyana
Manuaba
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No
Tahun
1
2014
2
2014
3
2013
4
2013
5
2012
6
2011
7
2010
Judul
Perkembangan kognitif anak tuna
rungu ditinjau dari lingkungan
pendidikan
Faktor
kepribadian
yang
mempengaruhi
kemampuan
melakukan tugas berganda
Simulasi untuk mengukur kemampuan
tugas berganda
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan tugas berganda pada
tugas manajerial
Permainan ular tangga meningkatkan
pengetahuan kesehatan siswa SD
Analisis profil kepribadian mahasiswa
yang mampu melakukan tugas
berganda
Pengaruh
inteligensi
terhadap
kemampuan multitasking
Sumber
Jumlah (juta)
FK Unud
30
Hibah
desentralisasi
38,250
PS Psikologi 10
Unud
PS Psikologi 10
Unud
DIPA
7,5
DIPA
7,5
PS Psikologi 10
Unud
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 5
TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No
Tahun
1
2014
2
2014
3
2008
4
2007
Judul
Pelatihan kecerdasan emosi pada
staf lapas Singaraja dan Denpasar
Pendidikan
kesehatan
melalui
permainan ular tangga pada siswa
SD 1 Seririt, Singaraja
Penyuluhan bimbingan karir pada
siswa SMA Karangasem
Manajemen stress menghadapi ujian
pada siswa SMA Blahbatuh,
Gianyar
Sumber
Jumlah (juta Rp)
PS Psikologi
20
BOPTN
5
P2M FK Unud
4
P2M FK Unud
4
E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
No Judul artikel
Nama jurnal
Volume
/tahun
no
XXI no
Desember
2013
2,
1
Tantangan dalam
mengungkap beban kerja
mental
Bulletin Psikologi, ISSN 0854-7108
2
Permainan ular tangga
meningkatkan pengetahuan
kesehatan siswa SD
Jurnal Psikologi UGM, ISSN 0215-8884. 40 no 2/ 2013
66b/DIKTI/Kep/2011
3
Role Playing method
decreases communication
anxiety of medical students
ANIMA, Indonesian Psychological journal, 23 no 4/2008
ISSN 0215-0158
F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH 5 TAHUN TERAKHIR
No
Nama seminar
Judul artikel
Waktu dan tempat
1
Joint International
Conference APCHIERGOFUTURE-PEI-IAIFI
Cognitive Behavior
Psychology conference
Simulation method for
measuring
multitasking
proficiency
What factors influence
multitasking in managerial
task?
Personality profile of
students who have
multitasking proficiency
Multitasking
Denpasar, 22 Oktober 2014
2
3
4
5
International Council of
Psychologist conference,
Jakarta, Indonesia
Sandwich program seminar
International conference of
indigenous, Bali, Indonesia
Individual differences on
mental workload in
multitasking
24 Pebruari 2014, Singapura
Juli 2013, Jakarta
3/12/2012, Flinders
University, Australia
Desember. 2011, Denpasar
USULAN
HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA
JUDUL PENELITIAN
PENGARUH KEHADIRAN ORANG LAIN TERHADAP TIMBULNYA RASA MALU
TIM PENGUSUL:
YOHANES KARTIKA HERDIYANTO, M.A.
SUPRIYADI, MS
198105072010121002
195506231985031002
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
JANUARI 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
RINGKASAN ............................................................................................................................ 3
JUDUL PENELITIAN............................................................................................................... 4
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 7
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................................... 9
BAB IV. BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN ................................................................... 11
A. Biaya ............................................................................................................................... 11
B. Jadual Kegiatan ............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 14
Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian ............................................................ 14
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian ..................................................... 15
Lampiran 3. Susunan organisasi tim penelitian dan pembagian tugas ................................ 15
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim penelitian serta mahasiswa yang terlibat ....... 16
Lampiran 5. Surat pernyataan personalian penelitian .......................................................... 17
RINGKASAN
Emosi manusia menurut Ekman (Matsumoto & Juang, 2008) bersifat universal. Emosi yang
bersifat universal tersebut antara lain adalah marah, jijik, takut, gembira, sedih, terkejut, dan
memandang rendah. Namun, sering kali ekspresi emosi berbeda antara budaya satu dengan
yang lain, hal ini disebabkan adanya cultural display rules. Selain mempengaruhi emosi
dasar, cultural display rules juga mempengaruhi pengalaman subjektif terhadap emosi
individu, salah satunya adalah emosi moral, yaitu rasa malu. Penelitian ini ingin mengetahui
pengaruh budaya Bali pada timbulnya rasa malu, dalam hal ini kehadiran orang lain terhadap
timbulnya rasa malu bagi mahasiswa Bali.
Penelitian ini menggunakan studi eksperimen terhadap mahasiswa psikologi semester 2.
Mahasiswa akan dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang.
Random akan dilakukan untuk memasukkan mahasiswa di dalam kelompok dan membagi
kelompok untuk mendapatkan perlakuan tertentu. Pada setiap sesi, terdiri dari 15 orang
mahasiswa dan 4 orang asisten penelitian. Perlakukan yang dilakukan adalah memberikan
masing-masing partisipan materi sepanjang 2 halaman dan memberikan waktu 2 menit untuk
mempelajarinya. Selanjutnya partisipan diberikan 15 menit untuk mengerjakan soal secara
mandiri. Perbedaan antara kelompok A dan B adalah pada kelompok A, asisten secara
demonstratif mencotek satu dengan yang lain, sedangkan pada kelompok B asisten penelitian
tidak mencontek sama sekali.
Pada studi pertama, pengukuran diberikan dengan apakah ada perilaku mencontek dari
partisipan, sedangkan pada studi kedua, pengukuran diberikan dengan meminta partisipan
mengisi skala tingkat rasa malu. Analisis yang dilakukan dengan melakukan uji-t yang
dibantu dengan program SPSS untuk mengetahui perbedaan antara kelompok A dan B pada
munculnya perilaku mencontek dan perbedaan tingkat rasa malu. Perbedaan akan
menunjukkan adanya pengaruh dari kehadiran orang lain terhadap rasa malu untuk
mencontek.
Kata Kunci: Rasa malu, Kehadiran orang lain, budaya Bali
JUDUL PENELITIAN
Pengaruh Kehadiran Orang Lain Terhadap Timbulnya Rasa Malu
BAB I. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang memiliki 6 agama resmi yang dianut oleh penduduknya.
Komposisi masing-masing pemeluk agama di Indonesia adalah: Islam 87,18%; Kristen
Protestan 6,96%; Kristen Katolik 2,9%; Hindu 1,69%; Budha 0,72%; dan Konghuchu 0,13%
(BPS, 2010). Bahkan, Indonesia adalah negara dengan penduduk yang memeluk agama Islam
terbesar di dunia. Dengan tata kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama yang
dianutnya, penduduk Indonesia berusaha untuk mengimplementasikan nilai-nilai agama di
dalam kehidupannya sehari-hari.
Sering kali nilai-nilai tersebut sangat sulit untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tanpa mengurangi berbagai karakter positif yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, namun
beberapa perilaku muncul dan menjadi indikator bahwa nilai-nilai agama tidak dijalankan
dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Perilaku yang paling mudah untuk dijadikan indikator adalah perilaku korupsi. Sebagai
contoh, orang menggunakan simbol agama seperti berpakaian koko dan berpeci, namun
ternyata melakukan korupsi, terbukti di pengadilan. Saat dalam tahanan, membaca kitab suci
dan mendaraskan doa-doa, namun terbukti melakukan korupsi yang tentu saja berlawanan
dengan nilai-nilai agama.
Walaupun tidak ada pengukuran yang tepat jumlah perilaku korupsi yang terjadi di Indonesia
karena memang perilaku korupsi adalah jenis kejahatan yang tersembunyi dan terorganisasi
dengan baik agar tidak terlihat oleh umum. Namun perilaku korupsi di suatu negara dapat
dibandingkan antar negara lain dengan menilai persepsi masyarkat terhadap perilaku korupsi
yang terjadi di lingkungan. Salah satu penilaian persepsi korupsi yang paling luas digunakan
adalah index persepsi korupsi (world corruption perception index). Indonesia menduduki
peringkat bawah dalam index persepsi korupsi dari tahun ke tahun. Data tahun 2013,
Indonesia menduduki peringkat ke-114 dari 177 negara yang disurvey dengan nilai yang
dicapai sebesar 32.
Perilaku-perilaku lain yang dapat menjadi indikator bahwa nilai-nilai moral tidak menjadi hal
yang paling utama untuk diperjuangkan oleh masyarakat Indonesia adalah terjadinya banyak
perilaku negatif yang melibatkan para remaja, yang merupakan generasi penerus bangsa.
Maraknya tawuran pelajar di berbagai pelosok negeri ini, terutama yang terjadi di Jakarta
telah memakan banyak korban jiwa. Terjadinya berbagai kasus perundungan (bullying) yang
dilakukan oleh anak dan remaja, bahkan bahkan banyak korban sampai menemui ajalnya.
Maraknya perilaku seksual berisiko yang dilakukan oleh para remaja juga meningkat
sehingga meningkat pula perilaku aborsi yang dilakukan oleh remaja.
Perilaku-perilaku tersebut di atas merupakan contoh-contoh perilaku yang sumber utama
terjadinya adalah kurangnya penerapan nilai-nilai moral di dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bangsa yang religius, terjadi ketidaksesuaian penerapan moral di dalam kehidupan
sehari-hari.
Nilai-nilai moral tercantum di berbagai nilai-nilai agama yang dianut oleh masyarakat. Nilai
moral juga muncul di dalam pranata-pranata sosial dan budaya dalam masyarakat. Walaupun
sering kali berbeda-beda dalam menjabarkan nilai-nilai moral, namun secara garis besar,
nilai-nilai tersebut berfungsi sama, yaitu mengatur agar kehidupan sosial dan individual di
dalam masyarakat tidak saling mengganggu dan merugikan satu dengan yang lainnya. Bentuk
kajian moral yang dapat diamati adalah bagaimana individu menilai dirinya sendiri dan orang
lain terkait dengan pelaksanaan nilai-nilai moral yang telah ada. Kajian tentang rasa bersalah,
rasa malu, dan rasa jijik merupakan salah satu kajian yang melibatkan emosi individual dalam
penilain moral.
Kajian terhadap moral, yang merupakan sumber permasalahan utama kerusakan di negeri ini,
sangat sulit dilakukan karena Indonesia memiliki pranata moral yang beraneka ragam
(cultural specific). Kajian moral yang dapat dilakukan di tengah masyarakat yang majemuk
adalah kajian terhadap berbagai aspek yang dapat dinilai secara universal dan dapat pula
dibandingkan satu dengan yang lainnya di saat muncul perbedaan-perbedaan penerapan pada
budaya yang berbeda-beda. Kajian yang bersifat universal salah satunya adalah kajian tentang
emosi moral yang meliputi rasa malu, rasa bersalah, dan juga rasa jijik. Ketiganya merupakan
pengalaman emosi individual terhadap penilaian moral yang dilakukan diri sendiri maupun
orang lain.
Rasa malu sering kali disamakan dengan rasa bersalah, namun penelitian-pelitian yang
dilakukan terkait dengan emosi moral menunjukkan bahwa rasa malu mempunyai perbedaan
konsep dengan rasa bersalah. Rasa malu mempunyai dampak yang lebih mendalam dan lebih
menyakitkan dibanding dengan rasa bersalah. Rasa malu muncul setelah adanya pelanggaran
moral atau setelah adanya paparan suatu ketidakmampuan. Ketika rasa malu terjadi, fokus
utama adalah pada dirinya sendiri dan kecenderungan umum yang terjadi dalam jangka
pendek adalah usaha untuk menyembunyikan diri atau menarik diri dari situasi tersebut.
Rasa malu diasosiasikan dengan keberadaan dan juga pendapat dari orang lain. Kehadiran
orang lain akan mempengaruhi rasa malu individu.
Rasa bersalah dikaitkan dengan tema-tema ketakutan, kecemasan, kekerasan, dan rasa sedih
pada orang dewasa dan anak-anak. Keduanya juga dikaitkan dengan perilaku pro-sosial atau
perilaku kooperatif. Perilaku kooperatif didasarkan pada keinginan individu untuk dapat
membaur dengan lingkungan sosialnya, atau disebut juga dengan konformitas. Perilaku
konformitas merupakan perilaku individu yang merasa nyaman apabila sama dengan
lingkungan sosial di sekitarnya.
Rasa malu tersebut sering kali tidak bebas budaya sehingga penting kiranya untuk melakukan
kajian rasa malu dalam konteks budaya yang melingkupinya, dalam hal ini adalah budaya
Bali. Dengan mengkaji penerapan emosi moral pada individu, kita dapat pula mengkaji
dengan lebih mendalam penerapan nilai-nilai moral, yang kemudian dapat kita gunakan untuk
memperbaiki pelaksanaan nilai-nilai moral untuk mencapai Indonesia yang maju, berdaulat,
dan makmur.
Berdasarkan paparan di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah
kehadiran orang lain yang mencontek dapat mempengaruhi individu dalam melakukan
perilaku mencontek juga? 2) Apakah kehadiran orang lain yang mencontek dapat
mempengaruhi tingkat rasa malu individu dalam mencontek? Kedua pertanyaan tersebut
ditransformasikan menjadi hipotesis penelitian: 1) Kehadiran orang lain yang mencontek
akan mempengaruhi individu dalam melakukan perilaku mencontek; 2) Kehadiran orang lain
yang mencontek akan mempengaruhi tingkat rasa malu individu.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Emosi merupakan sebuah proses penilaian otomatis yang lebih bersifat partikular yang
dipengaruhi oleh masa lalu dan keadaan pribadi seseorang. Pada saat proses ini terjadi, kita
merasakan sesuatu yang penting bagi kesejahteraan individu yang sedang terjadi dengan
disertai perubahan fisiologis dan perilaku emosional yang berhadapan dengan situasi tersebut.
Manusia memiliki tujuh emosi dasar, yakni „fear‟ (takut), „anger‟ (marah), „sadness‟ (sedih),
„happines‟ (bahagia), „disgust` (jijik) dan „surprise‟ (terkejut), „contempt` (merendahkan),
(Ekman, 2003).
Moral emosi adalah suatu bentuk emosi yang dapat mendorong seseorang untk berperilaku
yang sesuai dengan moral (Davidson, Scherer dan Goldsmith, 2003). Moral emosi juga
didefenisikan sebagai emosi-emosi yang terkait dengan kepentingan atau kesejahteraan baik
dari masyarakat secara keseluruhan atau setidaknya orang lain (Davidson, Scherer dan
Goldsmith, 2003). Moral emosi dibagi menjadi 3 komponen yang dinamakan perasaan
bersalah (guilt), keadaan yang memalukan (embarrassment) dan perasaan malu (shame)
(dalam Liang-Chih Chang 2010).
Rasa malu sering kali disamakan dengan rasa bersalah, namun penelitian-pelitian yang
dilakukan terkait dengan emosi moral menunjukkan bahwa rasa malu mempunyai perbedaan
konsep dengan rasa bersalah. Rasa malu mempunyai dampak yang lebih mendalam dan lebih
menyakitkan dibanding dengan rasa bersalah. Rasa malu muncul setelah adanya pelanggaran
moral atau setelah adanya paparan suatu ketidakmampuan. Ketika rasa malu terjadi, fokus
utama adalah pada dirinya sendiri dan kecenderungan umum yang terjadi dalam jangka
pendek adalah usaha untuk menyembunyikan diri atau menarik diri dari situasi tersebut. Rasa
malu diasosiasikan dengan keberadaan dan juga pendapat dari orang lain. Rasa malu bisa saja
muncul dari isu-isu yang bukan merupakan isu moral. Orang yang merasa malu relatif
mempunyai kesulitan untuk memperbaiki dirinya.
Perasaan bersalah (guilt) dipahami sebagai pengalaman pribadi yang melibatkan rasa sakit
pada hati nurani seseorang (Tangney, dalam Chih Chang, 2010). Keadaan yang memalukan
(embarrassment) dirasakan ketika individu tersebut mempersepsikan perilakunya sebagai
sebuah perilaku yang kaku, aneh, dan menarik pernyataan orang lain (Parrot & Smith, dalam
Chih Chang, 2010). Malu (shame) dapat ditimbulkan oleh berbagai situasi yang lebih luas
termasuk moral dan kegagalan moral. Malu (shame) biasanya lebih menyakitkan, karena
ketika seseorang itu merasa malu, mereka merasa lebih kecil, tidak berharga dan tidak
berdaya (dalam Tangney, Stuewig dan Hafez, 2011). Malu (shame) adalah emosi moral
lainnya yang berkaitan cukup erat dengan perasaan bersalah (guilt). Emosi ini tumbuh setelah
seseorang melakukan kesalahan atau setelah memaparkan ketidakmampuannya (Keltner &
Buswell, dalam de Hooge, Zeelenberg, Breugelmans, 2007).
Lewis dan Gilbert (dalam Cunha, 2012) men-definisikan malu sebagai fokus emosi secara
sosial yang terkait dengan pengalaman-pengalaman negatif seperti merasa diri negatif dan
dinilai negatif oleh orang lain. Ferguson dan Tangney (dalam Eisenberg, 2000) berpendapat
bahwa malu dapat timbul dari situasi non-moral dan permasalahan seperti kegagalan atau
perilaku sosial yang tidak pantas. Selain itu, rasa malu melibatkan kekhawatiran tentang
penilaian orang lain. Fokus rasa malu pada diri menghasilkan perasaan-perasaan tidak
berdaya dan sakit secara psikologis. Malu dikaitkan dengan kurangnya kemampuan untuk
berempati dan untuk menghambat agresi interpersonal. Kurangnya kemampuan tersebut
umumnya menghasilkan respon seperti menghindar, melarikan diri, menyembunyikan,
hingga menyerang (Lotze, Ravindran, & Myers, 2010).
Merasa malu berarti merasa tidak terlindungi, cacat, inferior, tidak berharga, merasa kurang,
sakit, konyol, kesepian, tidak tampak, tidak dicintai, ditolak, dan terasing (Marrison, dkk.
dalam Malinen, 2010). Kaufman dan Retzinger (dalam Malinen, 2010) berpendapat bahwa
salah satu indikator rasa malu secara nonverbal adalah menghindari kontak mata, menatap
secara langsung, menutupi wajah, dan menggigit bibir
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Penelitian ini memilik dua variabel, yaitu:
Variabel bebas: kehadiran orang lain
Kehadiran orang lain pada penelitian ini diartikan sebagai kehadiran orang lain yang
melakukan perilaku mencontek atau saling bekerjasama oleh asisten penelitian pada saat tes
berlangsung. Ketidakhadiran orang lain diartikan sebagai ketidakmunculan perilaku
mencontek ataupun saling bekerjasama yang ditunjukkan oleh asisten penelitian.
Variabel tergantung: timbulnya rasa malu
Timbulnya rasa malu diartikan sebagai tidak munculnya perilaku mencontek ataupun
saling bekerjasama yang ditunjukkan oleh partisipan. Tingkat rasa malu individu juga akan
diukur dengan menggunakan skala yang diberikan pada akhir sesi eksperimen.
B. Model Penelitian
Model yang digunakan untuk penelitian ini adalah eksperimen
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain:
XO
O
Partisipan penelitian akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen (A) dan
kelompok kontrol (B). Kelompok A akan mendapatkan perlakuan eksperimen, sedangkan
kelompok B tidak mendapatkan perlakuan eksperimen. Walaupun pemilihan kelompok dalam
penelitian ini dilakukan secara random, namun pemilihan partisipan tidak dilakukan dengan
cara random, namun secara purposive yaitu mahasiswa PS Psikologi semester 2.
Perlakukan eksperimen yang dilakukan untuk kedua kelompok adalah dengan menempatkan
4 orang asisten penelitian di antara partisipan penelitian yang berjumlah kurang lebih 15
orang. Satu asisten penelitian (tester) bertindak sebagai petugas yang memberikan materi dan
soal kepada partisipan. Tester berperan sebagai figure otoritas di depan kelas selama tes
berlangsung, namun tester tidak menegur ataupun menunjukkan perilaku yang membuat
partisipan takut untuk mencontek. Tester berpura-pura sibuk dengan melakukan pekerjaan
koreksi soal-soal yang telah ada sebelumnya dan tidak memperhatikan kelas selama tes
berlangsung dan hanya sesekali melihat jam untuk memastikan waktu. Pada saat tes
berlangsung 10 menit, tester mengingatkan bahwa waktu tinggal 5 menit lagi.
Setelah mendapatkan briefing dan memperkenalkan eksperimenter, para partispan akan
mendapatkan inform consent yang menyatakan kesediaan secara sukarela terlibat di dalam
penelitian ini.
Setelah partisipan menyatakan kesediaannya dengan menandatangani inform consent,
selanjutnya partisipan menerima materi yang telah dipersiapkan untuk mereka pelajari selama
kurang lebih 2 menit.
Selanjutnya, materi dikumpulkan oleh asisten penelitian, dan partisipan dibagikan lembar
soal yang terkait dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Soal berupa pilihan ganda
dan uraian yang harus diselesaikan dalam waktu 15 menit.
Pada kelompok A, setelah mengerjakan 5 menit, asisten penelitian yang berada di antara
partisipan melakukan perlakukan eksperimen yaitu berusaha untuk melihat hasil pekerjaan
dari partisipan di sebelahnya. Mulai menit ke 10, asisten menunjukkan perilaku panik secara
demonstratif meminta jawaban dari sesama asisten penelitian.
Sedangkan pada kelompok B, asisten penelitian sama sekali tidak menunjukkan perilaku
berusaha melihat hasil jawaban dari partisipan yang lain.
Setelah 15 menit, semua jawaban dikumpulkan kepada tester di depan kelas. Partisipan
selanjutnya diminta untuk mengisi skala tingkat rasa malu yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Selanjutnya setelah skala tersebut diisi, partisipan secara bersama-sama
diperkenankan untuk meninggalkan ruang eksperimen. Sebelum meninggalkan kelas,
partisipan diharap tidak berbicara kepada calon partisipan yang berada di depan kelas.
Eksperimenter meletakkan alat perekam video di depan kelas untuk mengobservasi perilaku
mencontek yang ditunjukkan oleh para partisipan. Alat perekam tersebut dibuat tersembunyi
dan tidak disadari oleh partisipan.
Debriefing dilakukan secara bersama-sama terhadap semua partisipan dari kedua kelompok
(A dan B). Saat debriefing, partisipan dijelaskan tujuan dan manfaat dari eksperimen tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan melakukan observasi selama partisipan mengerjakan tes. Observasi
dibantu dengan 2 buah alat perekam video yang diletakkan di depan dan di belakang kelas
secara tersembunyi atau tidak diketahui oleh partisipan.
Observasi cek list akan menghitung berapa kali masing-masing partisipan melakukan
perilaku tidak jujur selama mengerjakan tes, seperti menoleh atau melihat jawaban partisipan
lain dan saling bertanya atau saling memberikan jawaban dengan partisipan lainnya.
Skala tingkat rasa malu juga diberikan kepada masing-masing partisipan di tiap kelompok
eksperimen untuk mengetahui tingkat rasa malu yang dimiliki oleh partisipan.
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji-t yang dibantu
oleh program SPSS for windows. Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan antara kedua
kelompok, apakah ada perbedaan antara kelompok A dan B terhadap munculnya perilaku
mencontek dan tingkat rasa malu.
F. Penafsiran dan Penyimpulan Data Penelitian
Perbedaan antar kelompok menunjukkan bahwa perlakukan membawa perbedaan antara
kedua kelompok. Adanya orang lain yang mencontek akan mempengaruhi individu dalam
berperilaku selama mengerjakan tes.
BAB IV. BIAYA DAN JADUAL PENELITIAN
A. Biaya
Biaya yang diusulkan untuk penelitian adalah sebagai berikut ini.
Tabel 1. Biaya yang Diusulkan
No
Jenis Pengeluaran
Biaya yang diusulkan (Rp)
1
Honor peneliti
3.000.000,-
2
Bahan habis pakai dan peralatan
5.480.000,-
3
Laporan
545.000,-
3
Seminar & deseminasi
975.000,TOTAL Rp. 10.000.000,-
B. Jadual Kegiatan
Berikut ini adalah jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan selama penelitian ini berlangsung.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Konsolidasi tim penelitian
Penyusunan proposal
Pembuatan alat ukur
Surat penyurat izin try-out alat ukur
Try-out alat ukur
Analisis aitem alat ukur
Finalisasi alat ukur
Penyusunan modul eksperimen
Perekrutan asisten eksperimen
Perekrutan partisipan eksperimen
Pelaksanaan eksperimen
Analisis hasil eksperimen
Konsolidasi temuan penelitian
Penulisan laporan temuan
Terlibat sebagai peserta konferensi ilmiah
Penulisan final report
Penulisan manuskrip untuk jurnal
Memasukkan artikel dalam jurnal
1
x
x
Bulan
2 3 4
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
5 6
x
x
x
x
x
x
x
x
x
DAFTAR PUSTAKA
Chang, L.C. (2010). The effects of moral emotions and justifications on visitors‟ intention.
Journal of Sustainable Tourism , 137–150.
Cunha, M., Matos, M., Faria, D., Zagalo, S. (2012). Shame Memories
and Pschopathology in Adolescence : The Medator Effect of Shame. International
Journal of Psychology & Psychological Therapy. 206 (12).
Coleman (1985). Moral Psychology. New York: McGraw Hill
Eisenberg, N. (2000). Emotion, Regulation, and Msoral Development. Psychology Today.
667 (2)
Lotze, G.M., Ravindran, N., & Myers, B.J. (2010). Moral Emotions, Emotion
Self-Regulation, Callous-Unemotional Traits, and Problem Behavior in Children of
Incarcerated Mothers. Journal Psychology. 709 (2)
Malinen, B. (2010). The Nature, Origins, and Consequences of Finnish Shame-Proneness:
A Grounded Theory Study. Helsinki: Helsinki University.
Ekman, P. (2011). Membaca Emosi Orang. Yogyakarta: Think.
Ilona E. de Hooge, M. Z. (2007). Moral sentiments and cooperation: Differential. Cognition
and Emotion .
Moleong, L.J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA
June P.T.J.S. (2011). Shame, guilt, and remorse: implications for offender
populations. The Journal of Forensic Psychiatry & Psychology , 706–723.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Format justifikasi anggaran penelitian (lampiran 2)
HONOR PENELITI
No Jenis Pengeluaran
1 Ketua penelitian
2 Anggota Penelitian
3 Asisten penelitian
BAHAN HABIS PAKAI DAN PERALATAN
No Jenis Pengeluaran
Try out alat ukur
5 Print alat ukur penelitian (tryout)
6 Fotokopi laser alat ukur penelitian (tryout)
7 Jilid alat ukur penelitian (tryout)
8 Balpoin
9 Kertas A4 - 80 gram
Alat ukur penelitian
10 Print alat ukur penelitian
11 Fotokopi laser alat ukur penelitian
12 Jilid alat ukur penelitian
Modul penelitian
13 Print modul penelitian
14 Fotokopi laser modul penelitian
15 Jilid modul penelitian
Kontrapretasi partisipan penelitian
16 Gantungan kunci
17 Stiker
18 Map plastik
19 Pin
20 Bloknote
21 Ruangan eksprimen
LAPORAN
No Jenis Pengeluaran
Penulisan proposal penelitian
22 Print proposal penelitian
23 Fotokopi proposal penelitian
24 Jilid proposal penelitian
Penulisan monitoring
25 Print monitoring penelitian
26 Fotokopi monitoring penelitian
27 Jilid monitoring penelitian
Penulisan laporan akhir
28 Print laporan akhir penelitian
29 Fotokopi laporan akhir penelitian
30 Jilid laporan akhir penelitian
31 Materai surat perjanjian penelitian
SEMINAR & DESEMINASI
No Jenis Pengeluaran
32 Konsumsi peserta (snack & minum)
33 Konsumsi peserta (makan siang)
Satuan
Orang
Orang
Orang
Honor/Jam (Rp) Waktu/jam Minggu Honor (Rp)
35,000
4
12
1,680,000
35,000
2
12
840,000
20,000
2
12
480,000
Sub Total Honor Peneliti
3,000,000
Satuan
Justifikasi
Lembar
Lembar
Jilid
Pak
Pak
Alat ukur
Alat ukur
Alat ukur
ATK
ATK
500
500
5,000
34,550
36,000
100
500
50
10
2
50,000
250,000
250,000
345,500
72,000
Lembar
Lembar
Lembar
Alat ukur
Alat ukur
Alat ukur
500
500
5,000
100
700
70
50,000
350,000
350,000
Lembar
Lembar
Lembar
Modul
Modul
Modul
500
500
5,000
25
625
45
12,500
312,500
225,000
Kontrapretasi
7,500
120
Kontrapretasi
2,500
200
Kontrapretasi
8,000
75
Kontrapretasi
5,000
120
Kontrapretasi
5,500
75
Kebersihan
100,000
2
Sub Total Bahan Habis Pakai dan Peralatan
900,000
500,000
600,000
600,000
412,500
200,000
5,480,000
Buah
Lembar
Buah
Buah
Buah
Hari
Harga (Rp)
Satuan
Justifikasi
Lembar
Lembar
Buah
Proposal
Proposal
Proposal
500
500
5,000
25
250
10
12,500
125,000
50,000
Lembar
Lembar
Buah
Monitoring
Monitoring
Monitoring
500
500
5,000
25
100
4
12,500
50,000
20,000
Lembar
Lembar
Buah
Lembar
Laporan akhir
Laporan akhir
Laporan akhir
Proposal
500
40
500
240
5,000
6
7,000
15
Sub Total Laporan
20,000
120,000
30,000
105,000
545,000
Satuan Justifikasi
Kegiatan Deseminasi
Kegiatan Deseminasi
Harga (Rp)
Kuantitas Biaya (Rp)
Kuantitas Biaya (Rp)
Harga (Rp) Kuantitas Biaya (Rp)
5,000
65
325,000
10,000
65
650,000
Sub Total Lain-Lain
975,000
Total Biaya
10,000,000
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian
Sarana dan prasarana pendukunga dalam melaksanakan penelitian ini adalah adanya kelas
untuk melaksanakan eksperimen. Kelas yang dibutuhkan untuk eksperimen ini adalah kelas
yang minimal memiliki kapasitas 35 orang dengan kelengkapan seperti whiteboard, meja dan
bangku untuk pengajar/eksperimenter, 35 kursi dan meja untuk asisten dan partisipan
penelitian. Penelitian ini juga memerlukan adanya penyejuk ruangan dan pencahayaan yang
cukup.
Penelitian ini akan menggunakan kelas di Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Udayana yang beralamat di Jalan P.B. Sudirman, Denpasar.
Lampiran 3. Susunan organisasi tim penelitian dan pembagian tugas (lampiran 4)
No Nama/NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
1
PS Psikologi FK
UNUD
PS Psikologi FK
UNUD
Psikologi Sosial
2
Yohanes Kartika
Herdiyanto
Supriyadi
Psikologi Sosial
dan Psikometri
(pengukuran
psikologi)
Alokasi
Uraian
Waktu
Tugas
(jam/minggu)
3
Ketua
Penelitian
2
Anggota
Penelitian
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim penelitian serta mahasiswa yang terlibat
Biodata Ketua Penelitian
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama Lengkap
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
NIP
NIDN
Tempat Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telp/Fax
Alamat e-mail
Lulusan yg telah dihasilkan
Mata Kuliah yg diampu
: Yohanes Kartika Herdiyanto, M.A.
: Lektor
:: 198105072010121002
: 0007058109
: Kediri, 7 Mei 1981
: Jl. Sakura IV/16A, Denpasar
: 085228531005
: Jl. P.B. Sudirman, Denpasar
: 0361-262275
: [email protected]
: S1= 8 orang
: 1. Psikologi Sosial 1
: 2. Psikologi Sosial 2
: 3. Penelitian Kualitatif
: 4. Psikometri
: 5. Psikologi Lintas Budaya
: 6. Psikologi Komunitas
: 7. Psikologi Forensik
: 8. Kriminologi
: 9. Perilaku Wisatawan
: 10. Penyusunan dan Seminar Proposal Skripsi
B. Riwayat Pendidikan
Program
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk
Tahun Lulus
Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
S1
Universitas Gadjah Mada
Psikologi
2000
2005
Eksistensi diri penghayat
kejawen
Drs. M. Asa‟ad, SU
S2
Universitas Gadjah Mada
Psikologi
2008
2010
Konflik & keadilan penyitas
gempa
Prof. Kwartarini, Ph.D.
L
C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir
No. Tahun
1
2
3
2014
2014
2014
4
2013
Judul Penelitian
Adaptasi pada andikpas
Rasa malu pada orang Bali
Konflik & resolusi pada pendatang &
penduduk lokal Bali
Bias optimis pada remaja pengguna
gadget
Sumber
DIPA
Prodi
CHIP
DIPA
Pendanaan
Jumlah (juta Rp)
10
20
5
5
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terkahir
No. Tahun
1
2
2014
2013
Judul Pengabdian kpd Masyarakat
Sumber
BOPTN
PNBP
Adaptasi pada andikpas
Pemaknaan diri pada andikpas
Pendanaan
Jumlah (juta Rp)
5
5
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terkahir
No.
1
Judul Artikel Ilmiah
Konflik & resolusi pada penyitas
gempa
Volume
Nov, 2011
Nama Jurnal
Jurnal Humanitas
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Seminar Ilmiah dalam 5
Tahun Terkahir
No.
1
2
3
4
Nama Pertemuan Ilmiah
AAICP
AAICP
ICICP
AICCP
Judul Artikel Ilmiah
Moral study in Bali
Trust in juvenile
Balinese marriage
Conflict resolution for
earthquake survivor
community
Waktu & Tempat
Solo, 10-11 Jan 2014
Solo, 10-11 Jan 2014
Bali, 22-23 Des 2011
Melbourne (AUS),
20-22 Juli 2010
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku
1
Tahun
Jumlah
Penerbit
Halaman
n/a
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Terakhir
No. Judul/Tema HKI
1
n/a
Tahun
Jenis
No. P/ID
Biodata Anggota Penelitian
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama Lengkap
Jabatan Fungsional
Jabatan Struktural
NIP
NIDN
Tempat Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telp/Fax
Alamat e-mail
Lulusan yg telah dihasilkan
Mata Kuliah yg diampu
: Supriyadi, MS
: Penata Tingkat I
:: 195506231985031002
:: Sragen, 23 Juni 1955
: Jln. Patih Nambi VII/ No.9 Ubung Kaja - Denpasar
: 08123606296
: Jl. P.B. Sudirman, Denpasar
: 0361-262275
: [email protected]
: S1= 10 orang
: 1. Psikologi Sosial 1
: 2. Psikometri
: 3. Statistika II
: 4. Metodologi Penelitian Kuantitatif
L
B. Riwayat Pendidikan
Program
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk
Tahun Lulus
Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
S1
Universitas Gadjah Mada
Psikologi
1974
1984
“Intensitas kecemasan sebelum
dan sesudah gerhana matahari
total masyarakat Indrakila –
Kab. Boyololali”
Prof. Dr. Bimo Walgito
S2
Universitas Gadjah Mada
Psikologi
1986
1992
“Studi komparasi teknik skala
equal appearing interval,
summative rating scale, dan
skala likert”
Prof. Dr. Masrun, M.A. dan
Prof. Dr. Jamaludin Ancok
C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir
No. Tahun
1
2014
Judul Penelitian
Rasa malu pada orang Bali
Sumber
Prodi
Pendanaan
Jumlah (juta Rp)
20
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terkahir
No. Tahun
Judul Pengabdian kpd Masyarakat
Sumber
1
Pendanaan
Jumlah (juta Rp)
n/a
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terkahir
No.
1
Judul Artikel Ilmiah
n/a
Volume
Nama Jurnal
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Seminar Ilmiah dalam 5
Tahun Terkahir
No.
1
Nama Pertemuan Ilmiah
ICICP
Judul Artikel Ilmiah
Balinese marriage
Waktu & Tempat
Bali, 22-23 Des 2011
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku
1
Tahun
Jumlah
Penerbit
Halaman
n/a
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Terakhir
No. Judul/Tema HKI
1
n/a
Tahun
Jenis
No. P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terkahir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
lainnya yg telah diterapkan
1
n/a
Tahun
Tempat
Respon Masyarakat
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun terakhir
No. Jenis Penghargaan
1
n/a
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
Lampiran 5. Surat pernyataan personalian penelitian
Lampiran 6. Surat pernyataan pembimbingan penelitian
BIODATA PEMBIMBING PENELITIAN
A. IDENTITAS DIRI
Nama lengkap
Jenis kelamin
Jabatan fungsional
NIP
NIDN
Tempat tanggal lahir
No telp/HP
Alamat kantor
No telp/faks
Mata kuliah yang diampu
Dr. Ni Made Swasti Wulanyani, S.Psi, M.Erg, Psi
Perempuan
Lektor
1973 0101 1999 03 2 002
0001017311
Cimahi, 1 Januari 1973
[email protected]
0812376 4595
PS Psikologi Unud, Jl PB Sudirman Denpasar
0361-262275
Psikologi Umum
Psikodiagnostik
Ergonomi
Psikologi kognitif
Psikologi eksperimen
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1
Nama PT
Universitas
Gadjah Mada
Bidang ilmu
Tahun masuk-lulus
Judul
skripsi/tesis/disertasi
Psikologi
1991-1996
Religiusitas
mahasiswa
Hindu ditinjau
dari
lingkungan
tempat tinggal
Nama pembimbing/ Dr Subandi
promotor
P
Profesi
S2
S3
Universitas
Gadjah
Mada
Psikologi
1996-1998
Universitas
Udayana
Universitas
Gadjah Mada
Ergonomi
2001-2004
Pemberian
music
pengiring
kerja
meningkatkan
produktivitas
karyawan
Psikologi
2009-2014
Pengaruh
kecerdasan,
kepribadian
dan kapasitas
kerja
terhadap
performansi
tugas
berganda
Prof.
Th.Dicky
Hastjarjo
Prof.
Adnyana
Manuaba
C. PENGALAMAN PENELITIAN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No
Tahun
1
2014
2
2014
3
2013
4
2013
5
2012
6
2011
7
2010
Judul
Perkembangan kognitif anak tuna
rungu ditinjau dari lingkungan
pendidikan
Faktor
kepribadian
yang
mempengaruhi
kemampuan
melakukan tugas berganda
Simulasi untuk mengukur kemampuan
tugas berganda
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan tugas berganda pada
tugas manajerial
Permainan ular tangga meningkatkan
pengetahuan kesehatan siswa SD
Analisis profil kepribadian mahasiswa
yang mampu melakukan tugas
berganda
Pengaruh
inteligensi
terhadap
kemampuan multitasking
Sumber
Jumlah (juta)
FK Unud
30
Hibah
desentralisasi
38,250
PS Psikologi 10
Unud
PS Psikologi 10
Unud
DIPA
7,5
DIPA
7,5
PS Psikologi 10
Unud
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM 5
TAHUN TERAKHIR
Pendanaan
No
Tahun
1
2014
2
2014
3
2008
4
2007
Judul
Pelatihan kecerdasan emosi pada
staf lapas Singaraja dan Denpasar
Pendidikan
kesehatan
melalui
permainan ular tangga pada siswa
SD 1 Seririt, Singaraja
Penyuluhan bimbingan karir pada
siswa SMA Karangasem
Manajemen stress menghadapi ujian
pada siswa SMA Blahbatuh,
Gianyar
Sumber
Jumlah (juta Rp)
PS Psikologi
20
BOPTN
5
P2M FK Unud
4
P2M FK Unud
4
E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH DALAM 5 TAHUN TERAKHIR
No Judul artikel
Nama jurnal
Volume
/tahun
no
XXI no
Desember
2013
2,
1
Tantangan dalam
mengungkap beban kerja
mental
Bulletin Psikologi, ISSN 0854-7108
2
Permainan ular tangga
meningkatkan pengetahuan
kesehatan siswa SD
Jurnal Psikologi UGM, ISSN 0215-8884. 40 no 2/ 2013
66b/DIKTI/Kep/2011
3
Role Playing method
decreases communication
anxiety of medical students
ANIMA, Indonesian Psychological journal, 23 no 4/2008
ISSN 0215-0158
F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH 5 TAHUN TERAKHIR
No
Nama seminar
Judul artikel
Waktu dan tempat
1
Joint International
Conference APCHIERGOFUTURE-PEI-IAIFI
Cognitive Behavior
Psychology conference
Simulation method for
measuring
multitasking
proficiency
What factors influence
multitasking in managerial
task?
Personality profile of
students who have
multitasking proficiency
Multitasking
Denpasar, 22 Oktober 2014
2
3
4
5
International Council of
Psychologist conference,
Jakarta, Indonesia
Sandwich program seminar
International conference of
indigenous, Bali, Indonesia
Individual differences on
mental workload in
multitasking
24 Pebruari 2014, Singapura
Juli 2013, Jakarta
3/12/2012, Flinders
University, Australia
Desember. 2011, Denpasar