PENGEMBANGAN NILAI AMANAH MELALUI PRAKTIK KERJA DUNIA USAHA DI SMKN 1 KOTA PONTIANAK.
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN NILAI AMANAH MELALUI
PRAKTIK KERJA DUNIA USAHA DI
SMKN 1 KOTA PONTIANAK
DISERTASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Umum
Promovendus :
DRS. IZHAR SALIM, M.SI.
0809518
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
(2)
ii
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN NILAI AMANAH MELALUI
PRAKTIK KERJA DUNIA USAHA DI
SMKN 1 KOTA PONTIANAK
Oleh Izhar Salim
Drs. IKIP Negeri Yogyakarta, 1985 M.Si Universitas Hasanudin Makasar, 1999
Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
© Izhar Salim 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Septermber 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
iii
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PANITIA DISERTASI :
Promotor Merangkap Ketua,
Prof. Dr. H. Adeng Chaedar Alwasilah, M.A.
Kopromotor Merangkap Sekretaris,
Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri, M.Pd.
Anggota,
Prof. Dr. Junaidi H. Matsum, M.Pd.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Umum
(4)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Praktik Kerja Dunia Usaha di SMKN 1 Kota Pontianak. Penelitian ini dilakukan pada SMKN 1 Kota Pontianak dengan melibatkan Kepala Sekolah, Wakasek bidang Kurikulum, Wakasek bidang Kesiswaan, Staf Tata Usaha, empat Ketua Program Keahlian, delapan siswa sebagai sampel, empat guru Pembimbing dan dua Instruktur atau Pembimbing dari Dunia Usaha. Masalah pokok yang menjadi kajian dalam disertasi ini adalah Bagaimanakah pengembangan nilai amanah melalui praktik kerja Dunia Usaha? Teori yang digunakan adalah sifat kepribadian amanah menurut Noor (2011: 168) yang menjelaskan berprinsip atau teguh pendirian, akurat, transparan, dapat diandalkan, analitis, tepat waktu dan faktual. Secara rinci masalah pokok penelitian dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Apakah visi dan misi SMKN 1 Kota Pontianak bermuatan pengembangan nilai amanah pada praktik kerja Dunia Usaha? 2) Bagaimanakah pelaksanaan pengembangan nilai amanah ketika para siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum mereka melaksanakan praktik kerja Dunia Usaha? 3) Bagaimanakah pelaksanaan pengembangan nilai amanah ketika para siswa praktik kerja di Dunia Usaha? 4) Bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah ketika para siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum praktik kerja di Dunia Usaha? 5) Bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah ketika para siswa praktik kerja di Dunia Usaha?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, digunakan data tentang visi dan misi SMKN 1 Kota Pontianak bermuatan pengembangan nilai amanah, pelaksanaan pengembangan nilai amanah ketika para siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak, pelaksanaan pengembangan nilai amanah ketika para siswa melaksanakan praktik kerja di Dunia Usaha, pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah ketika siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak, dan pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah ketika para siswa praktik kerja di Dunia Usaha. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Visi dan misi SMKN 1 Kota Pontianak bermuatan pengembangan nilai amanah diaktualisasikan melalui habit (kebiasaan), yaitu pada misi
keenam yang berbunyi “penataan lingkungan sekolah yang berbudaya, asri, nyaman dan menyenangkan”; 2) Pelaksanaan pengembangan nilai amanah pada saat siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum melaksanakan praktik kerja Dunia Usaha yaitu siswa dibiasakan untuk merawat benda-benda milik pribadi dan merawat benda-benda milik umum, mengikuti kegiatan pesantren kilat dan kantin sekolah; 3) Pelaksanaan pengembangan nilai amanah saat siswa praktik kerja di dunia usaha yaitu siswa harus bertanggung jawab terhadap tugas selama proses praktik dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan siswa baik terhadap sekolah maupun perusahaan, dengan penekanan untuk selalu bersikap jujur dalam bekerja, disiplin, dapat bergaul dengan baik kepada siapa saja dan selalu bersikap sabar; 4) Pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah saat para siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum melaksanakan praktik kerja yaitu melalui penilaian aspek kedisiplinan, kejujuran, kesopanan dan tanggung jawab pada saat siswa sedang melaksanakan aktivitas belajar; dan 5) Pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah pada saat siswa melaksanakan praktik kerja di Dunia Usaha yaitu dilihat dari aspek teknis dan non-teknis. Aspek teknis meliputi penguasaan keterampilan siswa, sementara aspek non-teknis melalui pengamatan sikap dan perilaku siswa selama praktik kerja oleh Pembimbing dari sekolah dan Instruktur dari perusahaan. Kata Kunci: Pengembangan Nilai Amanah, Praktik Kerja Dunia Usaha.
(5)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The dissertation presents research outcomes on Developing the Value of Reliability through Internship in the Business World in State Vocational High School 1 Kota Pontianak. The research was conducted in the aforementioned school by involving the Principal, the Vice Principal for Curriculum Development, the Vice Principal for Student Affairs, Administrative Staffs, four Heads of Skills Program, eight students as sample, four supervising teachers, and two instructors or supervisors from the business world.
The main issue of the dissertation is how the development of the value of reliability through internship in the business world is. The theory used as the foundation of the research is the characters of reliable personality by Noor (2011: 168), consisting of having principles or steadfast, accurate, transparent, dependable, analytical, punctual, and factual. More specifically, the issue of the research is elaborated into several research questions, namely: 1) Do the vision and missions of SMKN I Kota Pontianak contain the development of
students’ reliability value in the internship in the business world?; 2) How is the conduct of the development of reliability value among students during their attendance at SMKN 1 Kota Pontianak, before they conduct internship in the business world?; 3) How is the conduct of the development of reliability value among students during their internship in the business world?; 4) How is the evaluation of the development of reliability value among students when they attend SMKN 1 Kota Pontianak, before they take their internship in the business world?; and 5) How is the evaluation of the development of reliability value among students during their internship in the business world?
To answer the questions, the following data were used: The vision and missions of SMKN 1 Kota Pontianak that contain reliability value development, the conduct of the development of reliability value among students during their attendance at SMKN 1 Kota Pontianak, the conduct of reliability value development among students during their internship in the business world, the conduct of the evaluation of reliability value development among students during their attendance at SMKN 1 Kota Pontianak, and the conduct of the
evaluation of reliability value development during students’ internship in the business world.
The data were gained through observation, interview, and documentary analysis. The data were then analyzed descriptive-qualitatively.
The results of the research showed the followings: (1) The vision and missions contain the development of reliability value as realized in habituation, namely in the sixth mission
stating, “School environmental arrangement that is civilized, green, comfortable, and pleasant”; (2) The development of reliability value among students during their attendance at
SMKN 1 Kota Pontianak and before they take internship in the business world has been conducted by habituating students to take care of their personal belongings, public property, and the school canteen; and joining short Islamic courses; (3) The development of reliability value during their internship in the business world has been realized by students taking responsibility for their tasks during internship by fulfilling their obligations both to their school and companies, emphasizing honesty in working, self-discipline, open-mindedness, and patience; (4) The evaluation of the development of reliability value among students during their attendance at SMKN 1 Kota Pontianak and before they take their internship has been focused on the assessment of the aspects of self-discipline, honesty, politeness and responsibility of students while studying; and (5) The evaluation of the development of reliability value among students during their internship in the business world has been concentrated on both the technical and non-technical aspects. The technical aspect includes
students’ skill mastery, while the non-technical one covers students’ attitude and behavior during their internship as observed by Supervisors from the school and instructors from the company.
(6)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
HALAMAN JUDUL ………..………. i
HALAMAN PENGESA ………..……… ii
PERNYATAAN ………..………. iii
KATA PENGANTAR ……….……… iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ……… vii
DAFTAR ISI ………..……… viii
DAFTAR GAMBAR ………. ix
DAFTAR LAMPIRAN ………. x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1
B. Rumusan Masalah ……… 6
C. Tujuan Penelitian ………... 7
D. Manfaat penelitian ……… 7
E. Struktur Organisasi Disertasi ……… 9
BAB II PENDIDIKAN UMUM DAN NILAI AMANAH SEBAGAI LANDASAN PRAKTIK KERJA DUNIA USAHA SISWA SMK A. Pendidikan Umum ……… 10
B. Nilai Amanah dalam Pendidikan Umum ……… 15
C. Jujur dan Amanah dalam Bisnis Secara Islam ……… 28
D. Nilai Amanah Sebagai Pedoman dalam Manajemen Islam …. 34
E. Sekolah Menengah Kejuruan ……… 39
F. Dunia Usaha ……… 49
G. Hasil Penelitian yang Relevan ……… 50
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian ……… 57
B. Instrumen Penelitian ……… 58
(7)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
D. Pendekatan Penelitian ………. 61
E. Teknik Pengumpulan Data ……… 64
F. Analisis Data ……… 70
G. Definisi Operasional ……… 71
H. Kerangka Pemikiran Penelitian ……… 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………..……….. 75
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ………. 75
2. Deskripsi Hasil pebelitian ... 78
a. Visi dan Misi SMKN 1 Kota Pontianak Bermuatan Pengembangan Nilai Amanah pada Praktik Kerja Dunia Usaha... 78
b. Pelaksanaan Pengembangan Nilai Amanah ketika Para Siswa Belajar di SMKN 1 Kota Pontianak Sebelum Melaksanakan Praktik Kerja di Dunia Usaha ……… 84
c. Pelaksanaan Pengembangan Nilai Amanah ketika Para Siswa Praktik Kerja di Dunia Usaha ……… 88
d. Pelaksanaan Evaluasi Pengembangan Nilai Amanah ketika Para Siswa Belajar di SMKN 1 Kota Pontianak Sebelum e. Melaksanakan Praktik Kerja di Dunia Usaha ……… 90
f. Pelaksanaan Evaluasi Pengembangan Nilai Amanah Ketika Para Siswa Melaksanakan Praktik Kerja di Dunia Usaha .... 91
B. Pembahasan ... 99 1. Visi dan Misi SMKN 1 Kota Pontianak Bermuatan
(8)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Pengembangan Nilai Amanah pada Praktik Kerja Dunia
Usaha ……… 99
3. Pelaksanaan Pengembangan Nilai Amanah ketika Para Siswa Belajar di SMKN 1 Kota Pontianak Sebelum Melaksanakan Praktik Kerja di Dunia Usaha ……… 100 4. Pelaksanaan Pengembangan Nilai Amanah ketika Para Siswa
Praktik Kerja di Dunia Usaha ……… 103
5. Pelaksanaan Evaluasi Pengembangan Nilai Amanah ketika Para Siswa Belajar di SMKN 1 Kota Pontianak Sebelum
Melaksanakan Praktik Kerja di Dunia Usaha ……… 106 6. Pelaksanaan Evaluasi Pengembangan Nilai Amanah Ketika
Para Siswa Melaksanakan Praktik Kerja di Dunia Usaha ... 107
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……….. 111
B. Rekomendasi ... 113
DAFTAR PUSTAKA ………. 115
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(9)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR Gambar
1 Gambar 3.1 Diagram Kerangka Pemikiran Penelitian ... 73 2 Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMKN 1 Pontianak ... 77
(10)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
1. Pedoman Observasi ... 120
2. Kisi-Kisi Pengumpulan Data Penelitian ... 125
3. Daftar Pertanyaan Untuk Disertasi Bagi Kepala Sekolah ... 128
4. Daftar Pertanyaan Untuk Disertasi Bagi Guru Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) Siswa ... 129
5. Daftar Pertanyaan Untuk Disertasi Bagi Instruktur Dunia Usaha ... 130
6. Kisi-Kisi Aspek Penelitian di SMK dan di Dunia Usaha ... 131
7. Dokumentasi Foto ... 132
8. Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMK Negeri I Kota Pontianak Tahun Pelajaran 2011/2012... 137
9. Daftar Nilai Sertifikat Kompetensi ... 139
10.Daftar Nilai Sertifikat Praktik Kerja Industri (Magang) ... 147
11.Contoh Sertifikat Praktik Kerja ... 162
12.Sejarah Keberadaan SMKN 1 Kota Pontianak ... 164
13.Struktur Organisasi SMKN 1 kota Pontianak ... 167
14.Profil Empat Program Keahlian pada SMKN 1 Kota Pontianak ... 173
15.Komponen Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di SMKN 1 Kota Pontianak dan di Dunia Usaha ... 178
16.Tata Tertib Siswa SMKN 1 Kota Pontianak ... 194
17.Jadwal Pembekalan PSG kelas III Tahun Pelajaran 2011/2012 SMKN 1 Kota Pontianak ... 208
18.Jadwal Pembinaan OSIS/Ekstrakurikuler SMKN 1 Kota Pontianak ... 209
19.Deskripsi Kegiatan Ekstrakurikuler SMKN 1 Kota Pontianak ... 210
20.Penilaian/Evaluasi ... 213
21.Surat Keputusan Pembimbing ... 221
(11)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Praktik kerja siswa pada dunia usaha merupakan wahana pendidikan yang mensinergikan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa secara holistik. Namun, selama ini praktik kerja siswa di dunia usaha hanya dipandang sebagai penanaman aspek kognitif saja yaitu sebagai pengenalan dunia usaha, sehingga kurang memperhatikan aspek nilai dan sikap. Dari hasil wawancara dengan Kepala SMK Negeri I Pontianak tanggal 5 November 2011 dan tanggal 25 November 2011, diperoleh data awal bahwa masih ada sebagian siswa yang melaksanakan praktik kerja di dunia usaha dan dunia industri tidak sesuai dengan kompetensi keahlian siswa, kehadiran sejumlah siswa di tempat praktik dunia usaha masih ada yang kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan yakni sebesar 15% dari keseluruhan masa belajar yang sesuai kalender pendidikan dari Dinas Pendidikan kota Pontianak dan masih sering terjadi ketidaktelitian dan kelalaian baik dalam pelayanan maupun dalam menghitung keuangan sehingga merugikan tempat praktik kerja di dunia usaha. Disisi lain, pola pembimbingan baik oleh guru SMK yang mendapat tugas selaku pembimbing jarang hadir di tempat praktik kerja untuk mendapat masukan baik dari siswa maupun dari instruktur (pembimbing yang ditunjuk dari perusahaan tempat siswa melaksanakan praktik) guna meningkatkan motivasi dan hasil kerja siswa yang maksimal.
Selain permasalahan yang muncul dari SMK, permasalahan lain yang dihadapi yaitu perusahaan yang menjadi mitra sekolah belum mampu ikut merencanakan kegiatan belajar siswa dalam membentuk profesional siswa. Visi dan misi program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dalam pelaksanaannya masih sangat bervariasi, termasuk di dalamnya persepsi dari para guru, instruktur dan kepala sekolah. Sarana yang disediakan pihak sekolah belum mampu mengikuti perkembangan IPTEK di dunia usaha. Ketidaksiapan sekolah-sekolah dalam merencanakan kurikulum, guru, peralatan, waktu dan dana yang tersedia.
(12)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kondisi di atas, tentu akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan dunia usaha terhadap SMK dalam mencari rekanan dunia usaha untuk penempatan siswanya untuk praktik dunia kerja. Selain peningkatan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, siswa pun harus dibekali nilai-nilai dalam menjaga kepercayaan dunia usaha terhadap SMK yang menaungi siswa tersebut. Pemikiran tersebut sangat beralasan, karena tingkat kepercayaan dunia kerja akan meningkat apabila kualitas praktikan di dunia kerja dapat memuaskan rekanannya di dunia usaha.
SMK sebagai lembaga pendidikan hendaknya membantu dan ikut mendorong peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi manusia seutuhnya, bukan hanya dalam akademis, keterampilan dan keahlian melainkan juga watak dan keutamaan luhur. Nilai amanah dalam SMK merupakan bagian nilai yang tidak dapat dipisahkan, hal tersebut dikarenakan amanah merupakan bagian dari sifat yang diperlukan dalam diri seseorang untuk melakukan pekerjaan.
Proses pembelajaran yang menekankan praktik kerja menjadi bukti bahwa siswa SMK harus mahir dalam dunia kerja nyata dan siap kerja. Peningkatan keterampilan dan keahlian SDM sudah menjadi hal mutlak yang harus dilakukan oleh SMK dalam memberikan bekal kepada siswa untuk siap bersaing dengan pencari kerja lain baik untuk tingkat lokal, nasional maupun global. Indikator paling jelas dari kurang maksimalnya kompetensi lulusan hasil pendidikan SMK akan terlihat dengan daya serap yang rendah di dunia kerja atau dengan kata lain, tingkat pengangguran masih cukup tinggi. Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik (2011: 37-44):
Jumlah penduduk Indonesia sampai bulan Mei tahun 2010 yakni 237.556.363 orang, sedangkan tingkat pengangguran terbuka sampai bulan Agustus tahun 2010 sebesar 8.320.000 orang (8,32 juta orang) atau sebesar 7,41 persen. Jumlah angkatan kerja sampai bulan Agustus tahun 2010 mencapai 116.500.000 orang.
Melihat data di atas, keberhasilan SMK dalam meningkatkan kompetensi lulusannya akan berpengaruh baik terhadap pengurangan pengangguran dan pembukaan lahan pekerjaan, akan tetapi SMK yang tidak dapat mengembangkan
(13)
3
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kompetensi lulusannya dalam dunia kerja maka jumlah pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat.
Dengan demikian, SMK memegang peran penting dalam mencetak tenaga kerja memiliki peranan yang sangat strategis yang akan mengisi kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha dan dunia isndustri.
…as an important part of education for the world of work , Technical and Vocational Education and Training (TVET) has been identified by UNESCO member States as priority area within UNESCO’s range of programme activities, this is expected since there is overwhelming evidence to demonstrate that TVET can play an essential role in promoting sustainable human development and economic growth, with clear benefit for individuals, their families, local communities and societies in general (Lauglo dan Maclean, 2005: 1).
Sebagai suatu bagian penting dari pendidikan bagi Dunia Usaha, Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Kejuruan sudah dikenali oleh negara-negara anggota UNESCO sebagai bagian prioritas program yang akan dilakukan oleh UNESCO. Ini dilakukan karena banyak keuntungan yang ditunjukkan bahwa TVET yang dapat memainkan peran sangat penting dalam pengembangan SDM yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, dengan menambah penghasilan tiap individu, keluarga, masyarakat di sebuah negara pada umumnya.
Paradigma baru sistem pendidikan bermutu mengacu pada pendidikan berorientasi kerja. Pendidikan dengan sistem broad based education yang berorientasi pada peningkatan life skill masyarakat dengan mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi, diubah menjadi sistem focus-based education, yang berorientasi pada peningkatan life skill dari potensi diri dengan mengakomodasi kebutuhan kerja di Dunia Usaha. Lembaga pendidikan menggunakan focus-based mempunyai beberapa keunggulan menghasilkan keluaran siap pakai, siap kerja artinya setiap lulusan yang dihasilkan lembaga pendidikan dapat terserap dan mampu diterima di pasar kerja, paling tidak dapat menjadi mandiri.
Tantangan-tantangan dunia pendidikan terlebih khusus SMK dimasa yang akan datang, yaitu Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Community/APEC) pada tahun 2020, maka sejumlah
(14)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
industri perlu melakukan perubahan atau akan pudar. Dalam beberapa hal, waktunya akan lebih cepat dari 2020 karena adanya kesepakatan liberalisasi perdagangan di bawah perjanjian tarif dan perdagangan global (Global Agreement on Tariff and Trades/GATT) antar negara ASEAN. Sebagai contoh ialah industri tekstil, pakaian jadi dan alas kaki. Jenis-jenis industri ini di negara-negara yang relatif ekonominya di bawah Indonesia akan segera menggantikan Indonesia sebagai pemasok perdagangan dunia dengan keunggulan upah kerja dan biaya produksi yang rendah. Namun demikian, Indonesia masih memiliki peluang untuk bersaing pada industri jenis ini dengan mengembangkan keahlian, investasi dan keterampilan sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan menjadi pemasok terpercaya dari produk dengan nilai tambah yang lebih besar. Peluang ini mutlak membutuhkan pelatihan dan pelatihan ulang khususnya dalam peningkatan keterampilan para pekerja yang merupakan bagian integral dari restrukturisasi industri maupun perkembangan kaidah-kaidah manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management/TQM).
Kecepatan perubahan teknologi, khususnya dalam bidang telekomunikasi dan komputasi juga akan memberikan peluang sekaligus tantangan. Indonesia memiliki posisi regional yang baik untuk meraih keuntungan dari peluang-peluang baru dalam teknologi. Dalam beberapa bidang tertentu telah terbentuk keahlian-keahlian yang mampu memberikan keunggulan tersendiri. Terlebih lagi apabila kerjasama regional sudah makin berkembang, maka Indonesia akan semakin berpeluang untuk mengekspor tenaga terampil serta meningkatkan ekspor jasa maupun produk-produknya. Meskipun pertumbuhan relatif dari kesempatan kerja sektor formal melebihi sektor informal, sektor informal masih tetap perlu menyediakan lapangan kerja bagi tamatan sekolah menengah yang makin meningkat jumlahnya. Hal-hal tersebut termasuk dalam pertimbangan khususnya pada pendekatan perencanaan tenaga kerja yang berkaitan dengan tamatan berbagai jurusan SMK. Masukan dari industri sangat diharapkan dalam menentukan materi pendidikan yang sesuai dan prioritas kebutuhan masing-masing industri. Perhatian khusus diberikan terhadap pelatihan kejuruan di sektor pertanian. Sekalipun kebutuhan tenaga kerja di sektor pertanian cenderung
(15)
5
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menurun, namun daya serap tenaga kerja pada sektor ini masih yang terbesar. Dorongan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk-produk pertanian untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor sudah terasa saat ini.
Kebijakan Link and Match (Kesesuian dan Keterpaduan atau Keterkaitan dan Kecocokan) bukanlah merupakan usaha untuk membuat perencanaan pasar kerja secara tepat berkaitan dengan tingkat masukan ke dunia kerja. Kebijakan Link and Match merupakan alat atau wahana untuk sebaiknya membangun kemitraan dengan industri dalam menentukan prioritas serta menyusun bentuk dan materi program-program pendidikan dan pelatihan kejuruan. Tujuan kebijakan Link and Match adalah:
Agar perencanaan program pendidikan dan pelatihan kejuruan harus memperhatikan kecenderungan sinyal pasar kerja, sehingga para siswa dapat meraih kesempatan maksimal dalam memperebutkan lapangan kerja yang tersedia dan memiliki keterampilan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan karier kerjanya (Satuan Tugas Tentang Pengembangan Pendidikan Dan Pelatihan Kejuruan Di Indonesia, 1995: 5).
Meningkatnya persaingan global maupun regional yang akan dihadapi Indonesia, membutuhkan tingkat pelatihan keterampilan kejuruan yang memadai dengan materi tentang metode terbaik dan berkualitas. Pada akhirnya pelatihan dapat diintegrasikan ke dalam prakarsa untuk meningkatkan mutu proses dan pengelolaan. Perusahaan-perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikat International Standard Organization (ISO) atau Organisasi Pengukuran Internasional, sebagai bagian dari pemasaran internasionalnya, memerlukan pelatihan-pelatihan yang mengintegrasikan perbaikan cara-cara kerja dan kendali mutu. Gambaran di atas akan dialami seluruh industri. Demikian pula meningkatnya kebutuhan keterampilan kewirausahaan dan inovasi perlu diprioritaskan dalam setiap jenis pelatihan keterampilan dan pengetahuan untuk menjalankan usaha, memiliki unsur-unsur yang umum maupun spesifik, sehingga dalam merancang kurikulum dan program perlu kecermatan dalam mengintegrasikan keterampilan keteknikan dan keterampilan wirausaha.
Berbagai tantangan masa depan sebagaimana digambarkan di atas memperlihatkan rentang dan keragaman masalah yang harus ditanggapi oleh
(16)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan di Indonesia. Indonesia sebaiknya menempuh jalan yang realistis mengingat beragamnya kebutuhan masing-masing daerah dengan berbagai keterbatasannya baik dalam sumber daya manusia, finansial, maupun fisik. Kiranya tidak ada satu solusi yang berlaku umum yang dapat segera dilaksanakan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sasaran jangka panjang dan strategi yang fleksibel untuk pencapaiannya secara bertahap.
Dengan demikian, untuk menjawab tantangan di atas, perlu ada pengembangan nilai amanah terhadap siswa agar praktik kerja yang dilaksanakan tidak merugikan pihak manapun. Berdasarkan latar belakag di atas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Pengembangan Nilai Amanah melalui Praktik Kerja Dunia Usaha di SMKN 1 Kota Pontianak”.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan utama dalam penelitian ini berdasarkan paham di atas dituliskan sebagai berikut, “Bagaimanakah pengembangan nilai amanah melalui praktik kerja Dunia Usaha?”. Oleh karena itu fokus penelitian diarahkan pada pengembangan nilai amanah melalui praktik kerja Dunia Usaha. Permasalahan utama tersebut selanjutnya dirinci menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah visi dan misi SMKN 1 Kota Pontianak bermuatan pengembangan
nilai amanah pada praktik kerja Dunia Usaha?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pengembangan nilai amanah saat siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum mereka melaksanakan praktik kerja di Dunia Usaha?
3. Bagaimanakah pelaksanaan pengembangan nilai amanah saat siswa praktik kerja di Dunia Usaha?
4. Bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah saat siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum praktik kerja di Dunia Usaha? 5. Bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah saat siswa
(17)
7
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C.Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah mendeskripsikan pengembangan nilai amanah melalui upaya peningkatan sikap amanah pada praktik kerja di Dunia Usaha. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Visi dan misi SMKN 1 Kota Pontianak untuk pengembangan nilai amanah siswa pada praktik kerja di Dunia Usaha.
2. Pelaksanaan pengembangan nilai amanah pada diri siswa ketika di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum melaksanakan praktik kerja di Dunia Usaha.
3. Pelaksanaan pengembangan nilai amanah pada diri siswa SMKN 1 Kota Pontianak ketika praktik di Dunia Usaha.
4. Pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah pada diri siswa ketika di SMKN 1 Kota Pontianak.
5. Pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah pada diri siswa ketika praktik di Dunia Usaha.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan praktis bagi SMK khususnya guru pembimbing siswa praktik kerja, siswa calon praktik kerja, pembimbing atau instruktur pembimbing siswa praktik kerja dai Dunia Usaha dan pengembang kurikulum dan pihak yang berkepentingan lainnya. 1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan atau bahan pertimbangan bagi guru pembimbing siswa praktik, pembimbing siswa praktik kerja dari Dunia Usaha dan pengembang kurikulum dalam menyusun pengembangan kurikulum berbasis nilai amanah melalui praktik kerja Dunia Usaha pada siswa SMK.
2. Manfaat Praktis
Secara rinci hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi SMK khususnya guru pembimbing siswa praktik kerja di Dunia Usaha, siswa calon praktik kerja di Dunia Usaha, pembimbing siswa praktik kerja dari Dunia Usaha dan bagi pengembang kurikulum dalam membuat kebijakan
(18)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
praktis pengembangan kurikulum berbasis nilai amanah melalui praktik kerja Dunia Usaha pada siswa SMK.
a. Bagi Guru Pembimbing Siswa Praktik di Dunia Usaha
Guru sebagai tenaga profesional dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya sekedar menyampaikan konsep materi pokok pembelajaran saja, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah pengembangan sikap amanah yang diterapkan dalam praktik kerja siswa SMK di Dunia Usaha. Di samping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat di manfaatkan oleh guru SMK sebagai bahan panduan dalam mengimplementasikan pendidikan nilai di sekolah, khususnya tentang pengembangan nilai amanah melalui praktik kerja di Dunia Usaha.
b. Bagi siswa calon praktik kerja di Dunia Usaha
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa terutama siswa calon praktik kerja di Dunia Usaha untuk dijadikan sebagai pedoman yang harus dilakukan oleh siswa SMK menerapkan nilai amanah melalui praktik kerja di Dunia Usaha dan nantinya berguna untuk petunjuk di Dunia kerja agar dapat bekerja lebih baik secara amanah, apabila siswa tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
c. Bagi pembimbing praktik kerja siswa dari Dunia Usaha Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk diolah di Dunia Usaha guna pengembangan nilai amanah melalui praktik kerja di Dunia Usaha agar siswa SMK mencapai hasil praktik kerja yang amanah dan optimal.
d. Bagi pengembang kurikulum
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak pengembang kurikulum untuk dijadikan rujukan, bahwa faktor nilai amanah sangat perlu dijadikan sebagai materi sisipan pada praktik kerja siswa SMK di sekolah dan di Dunia Usaha yang pada akhirnya muncullah KTSP yang berbasis nilai amanah sebagai aplikasi UU No 20 tahun 2003.
(19)
9
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
E. Struktur Organisasi Disertasi
Dalam bagian ini akan dipaparkan secara berurutan keseluruhan isi disertasi, sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, mencakup: Latar Belakang; Masalah dan Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Struktur Organisasi Disertasi.
Bab II Pendidikan Umum dan Nilai Amanah Sebagai Landasan Praktik Kerja Dunia Usaha Siswa SMK yang meliputi: Pendidikan Umum, Nilai Amanah dalam Pendidikan Umum; Jujur dan Amanah dalam Bisnis Secara Islam; Nilai Amanah Sebagai Pedoman dalam Manajemen Islam; Sekolah Manajemen Kejuruan; Dunia Usaha; dan Hasil Penelitian yang Relevan.
Bab III Metode Penelitian, meliputi: Lokasi dan Subyek Penelitian; Instrumen Penelitian; Proses Pengembangan Instrumen; Pendekatan Penelitian; Teknik Pengumpulan Data; Analisis Data; Definisi Operasional; Kerangka Pemikiran Penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup: Hasil Penelitian dan Pembahasan. Kemudian Bab V Penutup meliputi: Kesimpulan; dan Rekomendasi.
(20)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai berupaya untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan evaluasi pengembangan nilai amanah melalui praktik kerja Dunia Usaha di Sekolah Menengah Kejuruan 1 (SMKN 1) dan di Dunia Usaha tempat praktik kerja siswa SMKN 1 Kota Pontianak. Pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk memahami dan memaknai fenomena yang terjadi. Menurut Alwasilah (2003: 277), “desain penelitian kualitatif berevolusi (mencuat, muncul atau timbul mantap) sejalan dengan perolehan data di lapangan. Desainnya tidak saklek.” Bogdan dan Biklen (1982: 31) menyatakan, “penelitian kualitatif lebih berusaha memahami dan menafsirkan apa makna pendapat dan perilaku yang ditampilkan manusia dalam suatu situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri”.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dipusatkan di SMKN 1 Kota Pontianak, karena jumlah siswanya paling banyak sehingga paling banyak melakukan kerja sama dengan Dunia Usaha. Sekolah tersebut paling banyak diminati oleh calon siswa serta merupakan sekolah kejuruan yang paling tua dari lima SMKN yang ada di Kota Pontianak. SMKN 1 terletak di Jalan Danau Sentarum Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak.
SMKN I Kota Pontianak menggunakan kurikulum tahun 2004 Standar Kompetensi. Sumber data ini diperoleh secara langsung di lapangan melalui wawancara dengan kepala sekolah, guru, instruktur dan siswa. Pengamatan langsung pada kegiatan pembelajaran di sekolah dan di tempat praktik kerja siswa di Dunia Usaha, studi dokumentasi dan studi literatur.
(21)
58
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. Instrumen Penelitian
Instrumen yang sesungguhnya dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Untuk memudahkan peneliti mendapatkan data, maka alat yang digunakan adalah wawancara, observasi, analisa dokumen dan gabungan ketiganya.
Nasution (1996: 55) mengemukakan:
Manusia mempunyai tingkat stabilitas adab yang tinggi, sehingga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapinya. Manusia senantiasa dapat memperluas pertanyaan untuk memperoleh data yang lebih rinci. Oleh karena itu, instrumen penelitian ini adalah peneliti.
Moleong (2008: 169-172) dan Nasution (1996: 54-56) mengungkapkan ciri-ciri peneliti sebagai instrumen, mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Responsif
Peneliti sebagai instrumen seharusnya respon terhadap lingkungan. Peneliti peka dan interaktif artinya dapat berinteraksi terhadap sekian banyak faktor dalam situasi yang senantiasa berubah-ubah.
2. Dapat Menyesuaikan Diri
Peneliti menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data secara menyeluruh. Peneliti dapat membedakan segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan yang diamatinya.
3. Menekankan Keutuhan
Peneliti menggunakan wawasan dan inisiatifnya dalam lingkungannya. Peneliti dapat mengembangkan perasaan keutuhan dari situasi yang dipelajarinya secara kontekstual.
4. Mendasarkan Diri Atas Perluasan Pengetahuan
Peneliti selalu meningkatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman praktisnya, ditambah dengan menyelaminya berdasarkan penghayatan peneliti di lapangan.
5. Memproses Data Secepatnya
Peneliti menganalisis data secepatnya setelah memperoleh data dan menyusunnya kembali. Peneliti menafsirkannya atau melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan dan wawancara yang lebih mendalam.
(22)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6. Memanfaatkan Kesempatan Untuk Mengklarifikasikan dan Mengikhtisarkan Peneliti mengambil kesimpulan sementara berdasarkan data yang dikumpulkan dan segera menggunakannya sebagai umpan balik untuk memperoleh ketegasan, perubahan, perbaikan atau penolakan.
7. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim dan idiosinkratik
Peneliti menggali informasi yang semula tidak direncanakan diduga terlebih atau tidak lazim terjadi. Kemampuan peneliti sebaknya tidak menghindari melainkan justru mencari dan berusaha menggali informasi lebih dalam yang bermanfaat bagi peneliti untuk penemuan ilmu pengetahuan baru.
C. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen penelitian ini dilakukan sesuai dengan keadaan data yang akan diperoleh. Misalnya untuk mendapatkan informasi tentang nilai amanah dan praktik kerja Dunia Usaha digunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk mendapatkan informasi tentang teori-teori yang mendukung nilai amanah dan praktik kerja Dunia Usaha diperoleh melalui dokumen dan studi kepustakaan. Dengan demikian ketiga cara yakni wawancara, observasi dan dokumentasi penggunaannya dapat dilakukan secara gabungan.
Pada teknik observasi, peneliti berkolaborasi dengan guru pembimbing dari sekolah dan pembimbing dari dunia usaha secara partisipatif mengamati langsung terhadap objek yang sedang diteliti yakni keterlaksanaan pengembangan nilai amanah pada diri siswa pada praktik kerja dunia usaha baik di sekolah maupun di tempat praktik Dunia Usaha. Pada aplikasi teknik wawancara ini, peneliti lakukan dengan Kepala Sekolah, empat Ketua Program Keahlian, guru pembimbing siswa praktik, pembimbing atau instruktur dari Dunia Usaha dan kepada siswa praktik. Pada teknik dokumentasi, peneliti memperoleh data dari Kepala Sekolah, empat Ketua Program Keahlian dan kepada Tata Usaha.
Sugiono (2008: 366), “untuk meningkatkan validitas, reliabilitas dan objektivitas dalam penelitian digunakan uji kredibilitas, transferabilitas,
(23)
60
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dependabilitas dan konfirmabilitas”. Tahap-tahap yang peneliti lakukan lebih lanjut adalah:
1. Uji Kredibilitas Data atau Kepercayaan terhadap Data
Kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan: 1) Perpanjangan pengamatan. Pada penelitian pendahuluan dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan praktik kerja Dunia Usaha, kondisi awal nilai amanah dan akhlak mulia. 2) Peningkatan ketekunan dalam penelitian. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan cara partisipasi aktif dalam mengamati praktik kerja dan diskusi dengan siswa. 3) Triangulasi. Dalam penelitian ini peneliti menggabungkan teknik wawancara mendalam, observasi dan mengecek dokumentasi untuk mendapatkan data tentang nilai amanah, akhlak mulia dan praktik kerja Dunia Usaha siswa. Sedangkan triangulasi sumber penelitian dilakukan untuk mendapatkan dari sumber yang berbeda yaitu guru pembimbing, instruktur di Dunia Usaha, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. 4) Diskusi dengan teman. Model yang dibuat dan hasil penelitian yang diperoleh didiskusikan dengan teman. 5) Analisis kasus negatif, yakni kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan kehendak penelitian pada saat tertentu. Ternyata dalam penelitian ini tidak ditemukan kasus negatif. 6) Member chek. Hal ini dilakukan setelah pengumpulan data baik pada tahap awal maupun tahap akhir, hasilnya diperlihatkan kepada pemberi data, apabila sudah disetujui diminta tanda tangannya.
2. Uji Transferabilitas
Adalah upaya peneliti untuk menyusun model praktik kerja Dunia Usaha berbasis nilai amanah dengan rinci, jelas dan sistematis, sehingga orang lain dapat memahami dan melaksanakannya pada subyek yang lain. Hal ini dapat dilihat pada uraian tentang praktik kerja Dunia Usaha berbasis nilai amanah pada SMKN I Pontianak ( Pada Bab IV).
3. Uji Dependabilitas
Adalah upaya yang dilakukan untuk mengaudit keseluruhan proses penelitian mulai dari menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, sampai dengan membuat kesimpulan, sudah peneliti konsultasikan
(24)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kepada tiga orang pembimbing secara bertahap mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai berakhirnya penelitian. Dalam proses penyelesaian laporan penelitian ini ternyata banyak masukan yang diberikan oleh pembimbing guna perbaikan penelitian ini.
4. Uji Konfirmabilitas
Ialah terkait dengan derajat penegasan dan pengesahan data yang dihimpun dari para informan dalam penelitian ini. Data penelitian kualitatif dikatakan memiliki obyektifitas tinggi, jika data hasil penelitian tersebut telah disahkan dan ditegaskan oleh banyak pihak. Hasil penelitian ini sudah disepakati oleh pihak SMKN I, pembimbing disertasi dan beberapa teman yang peneliti anggap kredibel dalam memberikan penilaian terhadap penelitian ini. Data penelitian kualitatif dikatakan obyektif apabila upaya dalam memperolehnya dilakukan dengan cara triangulasi.
D. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini peneliti pilih, karena relevan dengan karakteristik masalah yang menjadi pusat perhatian penelitian oleh peneliti. Guba dan Lincoln (Alwasilah, 2008: 104-107) ada 14 karakteristik pendekatan kualitatif yang diuraikan sebagai berikut:
1. Latar Alamiah
Secara ontologi suatu objek harus dilihat dalam konteksnya yang alamiah. Pemisahan anasir-anasirnya akan mengurangi derajat keutuhan dan makna kesatuan objek itu, sebab makna objek itu tidak identik dengan jumlah keseluruhan bagian tersebut.
2. Manusia Sebagai Instrumen
Peneliti menggunakan dirinya sebagai pengumpul data utama. Benda-benda lain selain manusia tidak dapat menjadi instrumen, karena tidak akan mampu memahami dan menyesuaikan diri dengan realitas yang sesungguhnya. Hanya manusialah yang mampu melakukan interaksi secara tuntas dengan fenomena yang sedang dipelajari.
(25)
62
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Pemanfaatan Pengetahuan Non Proposisional
Peneliti melegitimasi penggunaan intuisi, perasaan, firasat, dan pengetahuan lain yang tak terbahaskan (tacit knowledge) selain pengetahuan proposisional (propositional knowledge), karena pengetahuan jenis pertama itu banyak dipergunakan dalam proses interaksi antara peneliti dan responden.
4. Metode-metode Kualitatif
Peneliti memilih metode-metode kualitatif, karena metode-metode inilah yang lebih mudah diadaptasikan dengan realitas yang beragam dan saling berinteraksi. Maksud keberagaman dalam penelitian ini adalah menginternalisasikan nilai amanah dan praktik kerja Dunia Usaha. Yang dimaksud dengan berinteraksi di sini adalah adanya kesinambungan dan hubungan antara peneliti dengan responden baik secara langsung maupun tidak langsung. 5. Sampel Purposif
Pemilihan sampel secara purposif digunakan karena peneliti ingin meningkatkan cakupan data yang dicari untuk mendapatkan informasi yang beragam, sehingga segala temuan akan menyatu. Sampel penelitian ini sebanyak 19 orang sesuai tugas dan bidang keahliannya masing-masing, terdiri dari Kepala Sekolah, satu Staf Tata Usaha SMKN1, empat Ketua Program Keahlian, tujuh Siswa praktik kerja di Dunia Usaha, empa Guru Pembimbing praktik kerja dari SMKN1 dan dua Instruktur atau Pembimbing dari Dunia Usaha.
6. Analisis Data Secara Induktif
Metode induktif dipilih karena lebih memungkinkan peneliti mengidentifikasi realitas yang beragam di lapangan, membuat interaksi antara peneliti dan responden lebih eksplisit, nampak dan mudah dilaksanakan serta memungkinkan identifikasi aspek-aspek yang saling mempengaruhi.
7. Teori Dilandaskan Pada Data Di Lapangan
Para peneliti mencari teori yang muncul dari data. Mereka tidak berangkat dari teori a priori karena teori ini tidak akan mampu menjelaskan berbagai temuan (realitas dan nilai) yang akan dihadapi di lapangan.
(26)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
8. Desain Penelitian Mencuat Secara Alamiah
Para peneliti memilih desain penelitian yang berjalan secara bertahap. Desain penelitian ada sebagai akibat dari interaksi antara peneliti dan responden. 9. Hasil Penelitian Berdasarkan Negosiasi
Para peneliti melakukan negosiasi dengan responden, yaitu melakukan melaksanakan tanya jawab melalui angket dan wawancara dengan maksud untuk memahami makna dan interpretasi data yang diperoleh dari responden.
10. Cara Pelaporan Kasus
Cara pelaporan kasus lebih cocok dari pada cara saintifik yang biasa dilakukan pada penelitian kuantitatif, sebab pelaporan kasus lebih mudah, sesuai kenyataan di lapangan yang dihadapi oleh peneliti.
11. Interpretasi Idiografik
Data yang terkumpul akan diberi tafsir secara idiografik, yaitu secara kasus, khusus dan kontekstual, tidak secara nomotetis yaitu berdasarkan hukum-hukum generalisasi.
12. Aplikasi Tentatif
Peneliti ragu-ragu untuk membuat kesimpulan umum dari temuannya, karena realitas yang dihadapinya beragam. Setiap temuan adalah hasil interaksi peneliti dengan responden dengan memperhatikan nilai-nilai dan kekhususan lokal.
13. Batas Penelitian Ditentukan Fokus
Batas wilayah penelitian kualitatif sangat ditentukan oleh si peneliti untuk menggali data sebanyak mungkin. Penelitian menjadi fokus yang memungkinkan interaksi menjadi kuat antara peneliti dan responden pada konteks tertentu. Peneliti harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang yang diteliti. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah nilai amanah dan praktik kerja siswa pada Dunia Usaha.
14. Kepercayaan dengan Kriteria Khusus
Istilah internal validity, external validity, realibility dan objectivity lazim digunakan pada penelitian kuantitatif. Sedangkan pada penelitian kualitatif ialah menggunakan credibility, transferability, dependability dan confirmability.
(27)
64
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai teknik atau cara yang berasal dari berbagai sumber, baik manusia maupun bukan manusia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data kualitatif yang meliputi:
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat mengkaji kembali terhadap data dan informasi yang telah didapat sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam adalah proses mendapatkan data dan keterangan lebih terinci untuk penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau responden atau orang yang diwawancarai dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.
Penelitian tentang “Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha di Sekolah SMKN I Pontianak” ini dilakukan dengan wawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan pada responden saat wawancara, di antaranya tentang persiapan di sekolah, pelaksanaan praktik kerja di Dunia Usaha dengan indikatornya: Berprinsip atau teguh pendirian, akurat, transparan, dapat diandalkan, analitis, tepat waktu dan faktual. Dan pada akhirnya melaksanakan evaluasi atau penilaian terhadap praktik kerja siswa di Dunia Usaha yang dilakukan oleh guru pembimbing praktik siswa dari sekolah dan instruktur dari Dunia Usaha tempat praktik kerja siswa.
Wawancara dilaksanakan kepada Kepala Sekolah, satu Staf Tata Usaha, empat Ketua Program Keahlian, delapan Siswa praktik kerja di Dunia Usaha, empat Guru Pembimbing Praktik Kerja Siswa dan dua Instruktur atau Pembimbing Praktik Kerja Siswa dari Dunia Usaha, sehingga keseluruhan berjumlah 20 orang. Selanjutnya peneliti bagi sebagai berikut:
a. Kepada Bapak Kepala SMKN 1 Pontianak Bapak Hadi Jumani, S.Pd, M.Si, pada tanggal 5 November 2011, 25 November 2011, Senin 2 April 2012, Sabtu 7 April 2012, Senin 9 April 2012 dan Sabtu 14 April 2012. Waktu
(28)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mulai pukul 09.00 – pukul 11.00 WIB. Di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Pontianak.
b. Kepada Bapak Staf Tata Usaha SMKN 1 Pontianak Bapak Fitriadi pada tanggal 5 November 2011, 25 November 2011, Senin 2 April 2012, Sabtu 7 April 2012, Senin 9 April 2012, Sabtu 14 April 2012, Senin 21 Mei 2012, Sabtu 26 Mei 2012, Senin 28 Mei 2012, Sabtu 2 Juni 2012, Senin 4 Juni 2012 dan Jumat 8 Juni 2012. Waktu mulai pukul 11.00-pukul 13.00 wib di ruang Tata Usaha SMKN 1 Pontianak.
c. Kepada Ibu Suwartini, S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Pemasaran (PM) dengan istilah lainnya Tata Niaga atau Penjualan dan sekaligus juga menjadi Guru Pembimbing praktik kerja siswa Desy Permata Sari kelas XII Pemasaran 1 (PM 1) di Swalayan Mitra Anda Department Store Jl. Sungai Jawi Pontianak. Wawancara dilaksanakan pada hari Jumat 1 Juni 2012 mulai pukul 09.00-pukul10.00 wib.di ruang Kaprodi Keahlian SMKN 1 Pontianak. d. Kepada Ibu Dra. Zainabun selaku Guru Pembimbing praktik kerja siswa
Rafika Sari kelas XII Akuntansi 2 (Ak 2) di PT. Pelindo II Cabang Pontianak Jl. Pelabuhan. Wawancara dilakukan pada hari Sabtu 2 Juni 2012 mulai pukul 11.00-pukul 12.00 wib.di ruang Guru SMKN 1 Pontianak.
e. Kepada Ibu Endang Isnaningsih, SE selaku Guru Pembimbing praktik kerja siswa Defi Fitasari kelas XII Ak 2 di Unit Pembantu Bank Kalimantan Barat Jl. Kemuning Pontianak. Wawancara dilaksanakan pada hari Sabtu 2 Juni 2012 mulai pukul 12.00-pukul 13.00 wib.di ruang Guru SMKN 1 Pontianak. f. Kepada Ibu Dra. Jamaliah selaku Ketua Program Keahlian Administrasi
Perkantoran (AP) dan juga selaku Guru Pembimbing siswa Nurul Istiqamah kelas XII AP 2 di Kantor Wilayah Imigrasi Propinsi Kalimantan Barat Jl. Sutoyo Pontianak. Wawancara berlangsung pada hari Sabtu 2 Juni 2012 mulai pukul 13.00-pukul 14.00 wib.di ruang Guru SMKN 1 Pontianak.
g. Kepada Ibu Sohirah, S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW) dan juga pembimbing umum siswa khususnya untuk kelas XII UPW. Wawancara dilakukan pada hari Rabu 6 Juni 2012 mulai pukul 08.30-pukul 09.30 wib.di ruang Kaprodi Keahlian Keahlian SMKN 1 Pontianak.
(29)
66
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
h. Kepada Ibu Kamsinah Ningsih Kepala Bidang Human Research Department Swalayan PT. Mitra Anda Department Store pada hari Rabu 6 Juni 2012 pukul 10.00-pukul 12.00 wib. Badan Usaha ini milik swasta (BUMS) yang terletak di Jl. Sungai Jawi Pontianak.
i. Kepada Ibu Tio Minar Magdalena Paska Simbolon Staf Bagian Penjualan Tiket PT. Kencana Nusantara Tour & Travel pada hari Rabu 6 Juni 2012 pukul 12.30-14.00 wib. Badan Usaha ini milik swasta (BUMS) yang terletak di Jl. Pelabuhan Pontianak.
j. Kepada Rafika Sari siswa kelas XII Ak 2. Wawancara dilaksanakan pada hari Kamis 24 Mei 2012 mulai pukul 10.00-pukul 11.00 wib.di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SMKN 1 Pontianak. Melaksanakan praktik kerja di PT. Pelindo II Cabang Pontianak Jl. Pak Kasih Pontianak. Guru Pembimbing dari SMKN 1 Pontianak Ibu Dra. Zainabun dan Pembimbing di tempat praktik kerja (Instruktur) dari Dunia Usaha PT. Pelindo II Cabang Pontianak adalah Bapak Hendra Bidang SDM. Dunia Usaha ini milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
k. Kepada Emy Sularsih siswa kelas XII AP 1. Wawancara dilakukan pada hari Kamis 24 Mei 2012 mulai pukul 11.00-pukul 12.00 wib.di ruang UKS SMKN 1 Pontianak. Melaksanakan praktik kerja di Kantor PT. Perkebunan Nusantara XIII Jl. Sultan Abdurrahman No. 49 Pontianak. Guru Pembimbing dari SMKN 1 Pontianak Ibu Endang Isnaningsih, SE dan Instruktur dari Kantor Dunia Usaha PT. Perkebunan Nusantara XIII adalah Bapak Arie Rizky Richard, S.Kom. Dunia Usaha ini milik BUMN.
l. Kepada Desy Permata Sari siswa kelas XII Pm 1. Wawancara dilaksanakan pada hari Kamis 24 Mei 2012 mulai pukul 12.00-pukul13.00 wib.di ruang UKS SMKN 1 Pontianak. Melaksanakan praktik kerja di Swalayan PT. Mitra Anda Department Store Jl. Sungai Jawi Pontianak. Guru Pembimbing dari SMKN 1 Pontianak Ibu Suwartini, S.Pd dan Instruktur dari Dunia Usaha PT. Mitra Anda Department Store Ibu Kamsinah Ningsih Kepala Bidang Human Research Department (Departemen Penelitian SDM). Dunia Usaha ini milik Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
(30)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
m. Kepada Avra Claudiasiswa kelas XII (UPW 1). Wawancara dilakukan pada hari Kamis 24 Mei 2012 mulai pukul 13.00-pukul 14.00 wib.di ruang UKS SMKN 1 Pontianak. Melaksanakan praktik kerja di PT. Kencana Nusantara Tour & Travel Jl. Pak Kasih. Guru Pembimbing dari SMKN 1 Pontianak Ibu Uray Revalina, S.St dan Instruktur dari Dunia Usaha PT. Kencana Nusantara Tour & Travel Ibu Tio Minar Magdalena Paska Simbolon Staf Bagian Penjualan Tiket. Dunia Usaha ini milik BUMS.
n. Kepada Defi Fitasari siswa kelas XII Ak 2. Wawancara dilaksanakan pada hari Kamis 31 Mei 2012 pukul 11.00-12.00 wib.di ruang UKS SMKN 1 Pontianak. Melaksanakan praktik kerja di Unit Pembantu Bank Kalimantan Barat Jl. Kemuning Pontianak.Guru Pembimbing dari SMKN 1 Pontianak Ibu Endang Isnaningsih, SE dan Instruktur dari Dunia Usaha Unit Pembantu Bank Kalimantan Barat adalah Ibu Linda dan Bapak Dedy. Dunia Usaha ini milik Badan Milik Usaha Daerah (BUMD).
o. Kepada Fera Andika siswa kelas XII AP 2. Wawancara diadakan pada hari Kamis 31 Mei 2012 mulai pukul 12.00-pukul 13.00 wib.di ruang UKS SMKN 1 Pontianak. Melaksanakan praktik kerja di PT. Tiara Bintang Nusantara Travel Pontianak. Guru Pembimbing dari SMKN 1 Pontianak Evita Triningsih, S.Pd dan Instruktur dari Dunia Usaha PT. Tiara Bintang Nusantara Travel Pontianak yakni Bapak Delta. Dunia Usaha ini milik BUMS.
p. Kepada Nurul Istiqamah siswa kelas XII AP 2. Wawancara dilakukan pada hari Kamis 31 Mei 2012 mulai pukul 13.00-pukul14.00 wib.di ruang UKS SMKN 1 Pontianak. Melaksanakan praktik kerja pada Kantor Wilayah Imigrasi Propinsi Kalimantan Barat yang berada di Pontianak. Guru Pembimbing dari SMKN 1 Pontianak Ibu Dra. Jamaliah dan Instruktur dari Kantor Wilayah Imigrasi Propinsi Kalimantan Barat adalah Ibu Fitri. Lembaga ini bukan BUMN atau BUMS, akan tetapi salah satu lembaga pemerintah pusat yang menerima pemasukan uang dari masyarakat yang mengurus visa dan paspor.
(31)
68
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
q. Kepada Dhea Bintari siswa kelas XII Pm 2. Wawancara dilaksanakan pada hari Jumat 1 Juni 2012 mulai pukul 09.00-pukul 10.00 wib.di ruang UKS SMKN 1 Pontianak. Melaksanakan praktik kerja di Swalayan Garuda Mitra Jl. Sungai Jawi Pontianak. Guru Pembimbing dari SMKN 1 Pontianak Ibu Rosine Lampe dan Instruktur dari Dunia Usaha Swalayan Garuda Mitra yaitu Bapak Yanto. Dunia Usaha ini milik BUMS.
(Daftar pertanyaan terlampir pada bagian akhir disertasi ini). 2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu sebagai umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Observasi dilakukan sebanyak 12 kali mulai bulan Januari sampai Juni 2012. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu “observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur”. Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan di mana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
Dengan keberadaan di lapangan, maka dapat diperoleh data yang kaya untuk dijadikan bahan analisis dasar karena akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi dan observasi tidak terstruktur. Observasi ini dilakukan guna mendapatkan data berkaitan dengan bagaimana upaya guru pembimbing menilai
(32)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
siswa dalam menerapkan nilai amanah pada praktik kerja di Dunia Usaha. Data yang dikumpulkan di antaranya adalah berprinsip atau teguh pendirian, akurat, transparan, dapat diandalkan, analitis, tepat waktu, dan faktual. Cara yang digunakan adalah dengan mengamati apa adanya pada saat siswa melakukan kegiatan praktik kerja di Dunia Usaha.
3. Studi Dokumentasi
Dalam penelitian ini, studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahui dokumen tentang visi dan misi SMKN 1, persiapan dan pelaksanaan pengembangan nilai amanah serta evaluasinya yang diterapkan di sekolah dan di Dunia Usaha. Jenis-jenis dokumen di antaranya jadwal pembelajaran, profil dan struktur kurikulum, persiapan sebelum Dunia Usaha yakni di sekolah dan pelaksanaan praktik kerja siswa di Dunia Usaha.
Dokumen ini sangat berguna untuk memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian, dan dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data, di samping itu juga digunakan pula catatan lapangan yang sangat diperlukan dalam menjaring data kualitatif. Berkaitan dengan catatan lapangan ini, Bogdan dan Biklen (1982: 93) mengemukakan bahwa catatan lapangan “merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, diilhami, dan dipikirkan peneliti selama berlangsungnya pengumpulan dan refleksi data dalam studi kualitatif”.
Dokumentasi ini dilakukan bukan hanya berfungsi sebagai data pelengkap dari data yang telah diperoleh melalui sumber data primer, melainkan digunakan untuk menjelaskan, menguji, menafsirkan, dan menganalisis data yang berkaitan dengan pusat perhatian penelitian.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan alat pengumpul data untuk mengungkapkan teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari berbagai literatur dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoretis yang dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan menunjang pada kenyataan yang berlaku pada penelitian. Studi pustaka
(33)
70
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengungkapkan berbagai kajian teoretik tentang konsep nilai amanah dan praktik kerja di Dunia Usaha.
F. Analisis Data
Untuk memperoleh hasil analisis dan interpretasi yang valid, menurut model Huberman dan Milles (Sugiono, 2008: 23), perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses analisis, yaitu “data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification”. Tahapan yang peneliti lakukan dimulai dari pengumpulan data, penyaringan data, penyajian data dan pemeriksaan data. Selanjutnya peneliti uraikan sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Data collection adalah proses kegiatan penelitian yang mencakup pengambilan catatan lapangan, pengambilan foto, pembuatan peta, dan penggunaan cara-cara lain untuk merekam observasi yang berkaitan dengan nilai amanah dan praktik kerja di Dunia Usaha. Dalam penelitian fenomenologi, cara pengumpulan data yang utama adalah dengan “wawancara mendalam agar dapat diceritakan dari sudut pandang orang yang mengalami langsung atau orang pertama” (Kuswarno, 2009: 65-66).
2. Penyaringan Data
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menguji data untuk menghasilkan invariant constitutes (unit-unit makna). Cara menguji data ini adalah dengan mengajukan pertanyaan, a) apakah data tersebut penting untuk memahami peristiwa secara keseluruhan, b) apakah data tersebut dibuat secara abstraksi atau label khusus. Jika data itu tumpang tindih atau terjadi pengulangan, maka data itu harus “dieleminasi” (Kuswarno, 2009: 69).
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data (data display). Berbeda dengan penyajian data penelitian kuantitatif, yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, pictogram dan yang sejenisnya melalui penyajian data yang dideskripsikan, diorganisasikan, disusun berdasarkan pada
(34)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pola hubungan antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, sehingga temuan data di lapangan akan semakin mudah dipahami oleh pembaca.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Seperti dikatakan oleh Huberman dan Milles (Sugiono, 2008: 249), bahwa, “the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. Dengan demikian penyajian data dalam penelitian kualitatif yang paling sering digunakan adalah bersifat naratif.
4. Gambaran Kesimpulan/Pemeriksaan Data
Langkah berikutnya setelah display data, adalah perlu dilakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang berkaitan dengan nilai amanah dan praktik kerja siswa sejak persiapan di sekolah, pelaksanaan di Dunia Usaha, dan evaluasinya kemudian ditarik kesimpulan dan kegiatan verifikasi. Dalam penelitian fenomenologi, hal itu dapat dilakukan dengan cara: “a) konfirmasi dengan beberapa peneliti lain, yang memiliki kemiripan pola, b) verifikasi oleh pembaca naskah penelitian, c) analisa rasional dari pengalaman spontan” (Cresswell, 2008, Kuswarno, 2009: 74).
G. Definisi Operasional
Pusat perhatian penelitian ini adalah pengembangan nilai melalui praktik kerja Dunia Usaha di SMKN I Kota Pontianak. Untuk menghindari kesalahpahaman pemaknaan terhadap pusat perhatian penelitian, selanjutnya dijelaskan definisi operasionalnya yang sebagai berikut:
1. Nilai Amanah
Nilai amanah artinya orang yang dapat dipercaya atau orang yang dapat bertanggung jawab. Dalam bahasa Arab kata amanah dapat diartikan sebagai berikut:
Titipan, kewajiban, ketenangan, kepercayaan, kejujuran dan kesetiaan. Dari pengertian bahasa dan dari pemahaman tematik Al-Qur’an dan hadits, amanah dapat dipahami sebagai sikap mental yang di dalamnya terkandung unsur kepatuhan kepada hukum, tanggung jawab kepada tugas, kesetiaan kepada komitmen, keteguhan dalam memegang janji (Sauri, 2011: 153).
(35)
72
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam perspektif agama Islam, amanah memiliki makna yang luas, di mana seluruh makna tersebut bermuara pada satu pengertian bahwa setiap orang merasakan bahwa Allah Swt. senantiasa menyertainya dalam setiap urusan yang diberikan kepadanya, dan setiap orang memahami dengan penuh keyakinan bahwa kelak ia akan dimintakan pertanggung jawaban atas urusan tersebut. Sifat amanah seharusnya ada pada setiap orang. Setiap orang memiliki amanah sesuai dengan apa yang dibebankan kepadanya. Sasaran utama nilai amanah adalah pada persiapan, proses dan penilaian (evaluasi) dengan indikator afektifnya adalah, “1) berprinsip atau teguh pendirian; 2) akurat; 3) transparan; 4) dapat diandalkan; 5) analitis; 6) tepat waktu; 7) faktual” (Noor, 2011: 168).
2. Praktik Kerja Di Dunia Usaha
Praktik kerja di Dunia Usaha adalah komponen dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Dunia Usaha merupakan suatu tempat untuk kegiatan meningkatkan kemampuan profesional lulusan dengan cara siswa langsung belajar di Dunia Usaha dengan bimbingan guru pembimbing dari sekolah dan instruktur dari Dunia Usaha. Dunia Usaha merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan di luar proses belajar mengajar di sekolah tetapi dilaksanakan di instansi atau di suatu usaha atau suatu industri yang relevan.
H. Kerangka Pemikiran Penelitian
Bagian ini peneliti merumuskan kerangka pemikiran peneliti untuk menganalisis proses pembentukan dan pengembangan nilai amanah siswa pada praktik kerja di Dunia Usaha. Kerangka pemikiran penelitian pengembangan nilai amanah siswa dapat dilihat pada gambar 3.1, sebagai berikut:
(36)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
G
Guru Kepala Sekolah Komite Sekolah atau
Orang Tua Siswa
Di Sekolah Di Rumah
Pembinaan Kompetensi Nilai Amanah Siswa
(Kognitif, Afektif, Psikomotor)
Kristalisasi Nilai Amanah pada diri siswa.
Timbul kepercayaan diri siswa.
Penampilan diri siswa.
Di tempat praktik kerja
Berprinsip atau teguh pendirian
Akurat Tepat Faktual
waktu Dapat
diandalkan
Analitis Transparan
Dapat Mengembangkan Nilai Amanah Siswa Untuk Praktik Kerja di Dunia Usaha
(37)
74
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Uraian kerangka pemikiran penelitian pengembangan nilai amanah siswa adalah Kepala Sekolah, Guru dan Orang Tua Siswa atau Komite Sekolah yang membina kompetensi Nilai Amanah Siswa pada ranah atau aspek kognitif, afektif, dan psikomotor mereka. Selama tiga tahun kompetensi Nilai Amanah siswa dibina, terjadi proses pengendapan atau sedimentasi sehingga menimbulkan kepercayaan pada diri siswa untuk tampil di mana saja, baik itu di sekolah, di rumah, atau masyarakat maupun di tempat praktik kerja Dunia Usaha.
Pada praktik kerja Dunia Usaha, aspek-aspek yang peneliti teliti adalah: 1) berprinsip atau teguh pendirian; 2) akurat; 3) transparan; 4) dapat diandalkan; 5) analitis; 6) tepat waktu; dan 7) faktual. Dengan melaksanakan tujuh aspek tersebut, diharapkan dapat mengembangkan Nilai Amanah pada praktik kerja Dunia Usaha.
(38)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
111
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Penelitian ini mengkaji mengenai “Pengembangan Nilai Amanah Melalui
Praktik Kerja Dunia Usaha di SMKN 1 Kota Pontianak. Kesimpulan penelitian merujuk pada tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasannya. Kesimpulan dan rekomendasi penelitian adalah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian dibagi ke dalam dua bagian, kesimpulan umum dan kesimpulan khusus.
1. Kesimpulan Umum
Pengembangan nilai amanah melalui praktik kerja dunia usaha di SMKN 1 Kota Pontianak dilaksanakan dengan penerapan visi dan misi sekolah dengan komitmen dan konsisten sebagai bentuk intervensi kepada semua elemen sekolah agar diaktualisasikan melalui habit (kebiasaan). Lebih khusus lagi misi keenam
yang berbunyi “penataan lingkungan sekolah yang berbudaya, asri, nyaman dan menyenangkan” sebagai bentuk pembiasaan yang dilakukan sekolah dalam rangka
pembentukan budaya sekolah agar peserta didik mempunyai nilai kehati-hatian dalam menjaga apa yang ada di sekitarnya, merawat apa yang mereka miliki dan mensyukuri apa yang telah mereka dapatkan. Hubungannya dengan dunia usaha, ketika siswa melaksanakan praktik maka siswa sudah terbiasa menjaga dan merawat barang-barang yang menjadi milik perusahaan.
Pelaksanaan pengembangan nilai amanah pada saat siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum melaksanakan praktik kerja Dunia Usaha yaitu siswa dibiasakan untuk merawat benda milik pribadi dan merawat benda-benda milik umum, siswa dibiasakan untuk bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan kepadanya, selama proses pembelajaran siswa diberikan contoh-contoh sikap amanah yang harus menjadi inspirasi siswa dalam melaksanakan kehidupan kesehariannya yang ditunjang melalui kegiatan-kegiatan kurikuler,
(39)
ko-112
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kurikuler dan ekstrakurikuler yang mendukung terhadap berkembangnya nilai amanah dalam diri siswa seperti kegiatan pesantren kilat dan kantin sekolah.
Pelaksanaan pengembangan nilai amanah saat siswa praktik kerja di dunia usaha yaitu siswa harus bertanggung jawab terhadap tugas selama proses praktik dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan siswa baik terhadap sekolah maupun perusahaan, dengan penekanan untuk selalu bersikap jujur dalam bekerja, disiplin, dapat bergaul dengan baik dan tanpa pandang bulu serta selalu bersikap sabar.
Pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah saat para siswa belajar di SMKN 1 Kota Pontianak sebelum melaksanakan praktik kerja di Dunia Usaha yaitu melalui penilaian aspek kedisiplinan, kejujuran, kesopanan dan tanggung jawab. Cara yang ditempuh untuk melakukan evaluasi tersebut yaitu dengan pengamatan langsung saat siswa sedang melaksanakan aktivitas belajar. Adapun pelaksanaan evaluasi pengembangan nilai amanah pada saat siswa melaksanakan praktik kerja di dunia usaha yaitu dilihat dari aspek teknis dan non-teknis. Aspek teknis meliputi penguasaan keterampilan siswa, sementara aspek non-teknis melalui sikap dan perilaku siswa selama di dunia kerja yang dilaksanakan oleh pembimbing dari sekolah dan instruktur dari perusahaan.
2. Kesimpulan Khusus
a. Visi dan misi sekolah bernilai amanah bukanlah dilihat dari rumusan ideal dan banyaknya jumlah misi untuk dicapai, akan tetapi seberapa banyak misi yang dapat direalisasikan dan bermanfaat sebesar-besarnya bagi kemajuan sekolah diperoleh secara efektif dan efisien.
b. Pencapaian praktik kerja bernilai amanah di sekolah tidaklah atas hasil indoktrinasi guru namun keteladanan guru memberikan inspirasi dan motivasi sehingga timbul sikap inisiatif, kreatif dan inovatif pada siswa untuk mencapai hasil terbaik.
c. Keberhasilan praktik kerja bernilai amanah di Dunia Usaha sebagai hasil bimbingan Kepala Sekolah, Guru dan para orang tua di ranah kognitif, afektif, dan psikomotor terjadi kristalisasi berdampak pada penampilan diri siswa.
(1)
114
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
bermanfaat untuk berbagai program sekolah, khususnya program pengembangan nilai amanah dalam bidang pendidikan melalui praktik kerja di Dunia Usaha.
3. Guru. Di sekolah Guru bersama Kepala Sekolah dan Karyawan harus mengamalkan dan melaksanakan nilai amanah agar dapat dicontoh oleh siswa. Nilai amanah harus menjadi pedoman bagi civitas akademik di sekolah sebagai dasar pelaksanaan praktik kerja siswa di Dunia Usaha. Guru Pembimbing praktik kerja siswa senantiasa menunjukkan kehadiran dan bimbingannya secara intensif kepada siswa praktik untuk mengawal pengembangan nilai amanah pada diri siswa.
4. Siswa. Kewajiban siswa untuk meneladani nilai amanah yang dilakukan oleh Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan di lingkungan SMKN 1 Kota Pontianak dan di luar sekolah dapat dijadikan pedoman pada praktik kerja siswa di Dunia Usaha.
5. Peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini sejujurnya masih banyak kekurangan. Penelitian ini baru dilakukan pada lingkup terbatas, oleh karena itu perlu diteliti kembali oleh peneliti yang lain, agar memperoleh data yang lebih luas, mendalam dan akurat terhadap suatu permasalahan yang berkaitan dengan penerapan nilai amanah di SMK khususnya dan umumnya di berbagai sekolah lanjutan tingkat atas.
(2)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
115
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, I. Hadits No. 21695
Ahmadi, A. H. dan Uhbiyati, N. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Akbar, S. (2000). Prinsip-prinsip dan Vektor-vektor Percepatan Proses Internalisasi Nilai Kewirausahaan: Studi pada Pendidikan Visi Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung. Disertasi PPS IKIP Bandung.
Alberty, H. B. and Alberty, E. J. (1965). Regonizing the High School Curriculum. New York: Mc Millan Company.
Alma, B. (2010: 197). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta
Alwasilah, A. C. (2003). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya dengan Pusat Studi Sunda.
Alwasilah, A. C. (2008). Pokoknya Kualitatif Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Alwasilah, A. C. (2012). “Spiritualisasi Mudik dan Halalbihalal”. Pikiran
Rakyat (24 Agustus 2012).
Badan Pusat Statistik. (2011). Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Edisi 1. Maret 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Bakrie, A. (1996). Konsep Pendidikan Sistem Ganda pada SMK di Indonesia. Jakarta: MPKN.
Battacharya, S. K. and Mandke, V. V. (1992). “Designing Interactive Teaching
System for Technical Educational”. The International Journal of
Engineering Education.
Bogdan and Biklen. (1982). Qualitative Research For Education. New York: Albany Adison Wesly.
Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta Bukhari: Hadist No. 33
(3)
116
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Calhoun, C. C and Finch, A. V. (1976). Vocational Education: Concept and Operation (Second Edition). Belmont, California: Wads Worth Publishing Company.
Cresswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches. London: SAGE Publication.
Departemen Agama Republik Indonesia. (2004). Al-Qur’an Dan Terjemahan. Semarang: Asy Syifa.
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (2004). Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. (1994). Indikator Keberhasilan
Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional. (2010, 4 Desember). Separuh Lulusan SMK Diserap Dunia Industri. Republika (Online), halaman 1. Tersedia: http://m.(republika.co.id (5 Desember 2010)
Djauhari, R. (1997). “Perbaikan Sistem Pendidikan Sekolah Kejuruan dalam Melaksanakan PSG”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 10, (3).
Djohar, A. (2008). Rujukan Filsafat, Teori, dan Praktis ilmu Pendidikan. Bandung: UPI Press
Djojonegoro, W. (1999). Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Balai Pustaka.
ELN. (2012). “SMK Bisa Mendorong Wirausaha”. Kompas (27 Januari 2012).
ELN., Luk. dan Eki. (1995). “Beberapa Hambatan Praktek Kerja Siswa SMK
di Perusahaan”. Kompas (20 Nopember 1995).
Hadi, W. D. (1998). “Menengok Pendidikan Kejuruan di Republik Federasi
Jerman (FRG)”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 13, (4).
Henry, N. B. (1952). The Fifty First Year Book (General Education). New York: John Wiley Son.
(4)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah No. 251/c/kep/mar/2008.
Khalid, A. M. H. (2004). Akhlak Mukmin Sejati. Bandung: Media Qalbu. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2004.
Kuswana, W. S. (2006). Pengantar Kajian Pendidikan Teknologi Pendidikan: Bahan Ajar Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Bandung. FPTK UPI. Kuswarno,E., (2009)Metode Penelitian Fenomenologi, Bandung : Widya
Padjadjaran.
Lauglo, J. and Maclean, R. (2005). Vocationalisation of Secondary Education Revisited. Netherland: Springer.
Majah, I. Hadist No. 590 dan 4044
Moleong, L. J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muliati, A.M. (2007). Evaluasi Program Pendidikan Sistem Ganda Suatu Penelitian Evaluatif Berdasarkan Stake’s Countenance Model Mengenai Program Sistem Ganda pada sebuah SMK di Sulawesi Selatan. Disertasi Doktor pada UNJ Jakarta: tidak diterbitkan.
Mulyana, R., dkk. (1999). Cakrawala Pendidikan Umum. Bandung: IMAPU PPS IKIP.
Mulyasa, E. (2004). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasir, B. (1998). “Gagasan Pokok Pendidikan Sistem Ganda di Lima Sekolah Menengah Kejuruan, (PSG-5 SMK)”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.013, (1), tnh.
Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik. Bandung: Tarsito.
National Centre for Vocational Education Research. (1999). Competency Based Training in Australia Research at a Glance. Adelaide: Gillinghan Printers. Noor, I. (2001). Menejemen Kepemimpinan Muhammad. Bandung: PT. Mizan
Pustaka.
Nurharjadmo, W. (2008). “ Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan
Sistem Ganda Di Sekolah Kejuruan”. Jurnal Spirit Publik. 4, (2), 215-228.
(5)
118
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Phenix, P. H. (1964). Realms of Meaning: Philosophy of The Curriculum for General Education, New York: Mc. Graw Hill Book Company.
Poerwadarminta. (2003). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Pribadi, S. (1971). In Search of A Formulation of The General Aim of
Education. Volume III. Bandung: LLPD IKIP Bandung.
Salam, B. H. (1997). Pengantar Pedagogik: Dasar-Dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: PT. Rinneka Cipta.
Satuan Tugas Tentang Pengembangan Pendidikan Dan Pelatihan Kejuruan Di Indonesia. (1995). Keterampilan Menjelang 2020 Untuk Era Global. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Sauri, S. (2011). Filsafat dan Teosofat Akhlak. Bandung: Rizqi. Shoate, J. S. (1992). Curriculum Based Assessment. Allyn and Bacon.
Siskandar. (2003). “Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dasar dan
Menengah”. Makalah, Jakarta.
Slamet, M. (2004). “Hasil Studi Kasus Pelaksanaan Sistem Ganda”. Jurnal
Pendidikan Nasional. Edisi Khusus.
Sugiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumantri, E. (2009). Pendidikan Umum. Bandung: Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Sutikno, M. S. (2004). Menuju Pendidikan Bermutu. Mataram: NTP Press. Tafsir, A. (2004). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
TN. (1999). The Educational System in Germany, The Dual System: Part-time Vocational Education, The Development and Implementation of Education Standards in Germany, Archived information, [Online]. Tersedia: http://www.ed.Gove/pubs/German Case Study/chapter 2nd, html [24 Maret 2012]
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
(6)
Izhar Salim, 2013
Pengembangan Nilai Amanah Melalui Praktik Kerja Dunia Usaha Di SMKN 1 Kota Pontianak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Wena, M. (1996). Pendidikan Sistem Ganda. Bandung: Tarsito.
Wena, M. (1997). “Pemanfaatan Industri Sebagai Sumber Belajar dalam
Pendidikan Sistem Ganda”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 010, (2),
tnh.
Wibowo, J. A. (2002). Pendidikan Berbasis Kompetensi: Belajar dari Dunia Kerja.Yogyakarta: Universitas Atmajaya.