ANALISIS KONTRASTIF VERBA YANG MENYATAKAN ARTI MEMAKAI DALAM BAHASA JEPANG DAN INDONESIA.

ANALISIS KONTRASTIF VERBA YANG MENYATAKAN ARTI
MEMAKAI DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA
INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1
Jurusan Bahasa Jepang
FPBS

Oleh:

Riska Wulandari
0900112

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KONTRASTIF VERBA YANG MENYATAKAN ARTI
MEMAKAI DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA
INDONESIA

Oleh
Riska Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Riska Wulandari 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN UNTUK MENGIKUTI SIDANG

Judul Skripsi

: “Analisis Kontrastif Verba yang Menyatakan Arti Memakai
dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia”

Nama

: Riska Wulandari

NIM

: 0900112

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing:


Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Dedi Sutedi, M.A,M.Ed
NIP. 1966050719960111001

Linna Meilia Rasiban, M.Pd.
198005072008012010

Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Dra.Neneng Sutjiati,M.Hum
196011081986012001

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


ANALISIS KONTRASTIF VERBA YANG MENYATAKAN ARTI MEMAKAI DALAM
BAHASA JEPANG DAN INDONESIA
Abstrak
Penelitian ini mendeskripsikan analisis kontrastif verba yang menyatakan arti memakai
dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia dengan mengacu pada verba dalam bahasa jepang
yang berarti memakai. Dalam bahasa Indonesia verba “memakai” dapat diikuti berbagai objek
sedangkan dalam bahasa Jepang penggunaan kata kerja didasarkan pada objek yang digunakan
dan tujuannya. Analisis ini dilakukan untuk mencari padanan yang lebih tepat dalam bahasa
Indonesia berdasarkan deskripsi verba tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kontrastif. Dengan
demikian dapat diketahui dalam kondisi seperti apa verba dalam bahasa Jepang yang berarti
memakai dapat dipadankan dengan verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa
Indonesia.
Hasilnya menunjukkan bahwa kaburu, kiru, haku, hameru, maku, shimeru, kakeru dapat
dipadankan dengan verba mengenakan, sasu dapat dipadankan dengan memakai ketika objek
yang digunakan berupa payung, tsukau dapat dipadankan dengan memakai/menggunakan,
mempekerjakan, menghabiskan, naik, dan mochiiru dapat dipadankan dengan verba
menggunakan.
Kata Kunci: Analisis kontrastif, memakai

Contrastive Analysis of verbs which have the meaning “Memakai” in Japanese and
Indonesian language
Abstract
This research is intended to describe verb contrastive analysis of word “Memakai”. In
Indonesian and Japanese by referring to the verb “memakai” in Japanese. In Indonesian the verb
“memakai” can be followed by any object. Meanwhile, in Japanese, the use of the verbs is
determined by the object used and its purpose. The analysis was conducted to look for the
meaning of those verbs in Indonesian language based on the verb description.
The method used in this study is contrastive descriptive method. Therefore, it can be
identified in what situation the verb “memakai” in Japanese can be translated into the same
meaning in Indonesian.
The result shows that kaburu, kiru, haku, hameru, maku, shimeru, kakeru could be
translated as mengenakan, sasu could be translated as memakai when the items used is umbrella,
tsukau could be translated as memakai/menggunakan, mempekerjakan, menghabiskan naik, and
mochiiru could be translated as menggunakan.
Keywords: Contrastive Analysis, Memakai

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….……………...i
UCAPAN TERIMA KASIH…………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………..…………1
B. Rumusan dan Batasan Masalah………………………………………………..………….4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………………………..…………..5
D. Sistematika Penulisan……………………………………………………….…………….6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Analisis Kontrastif………………………………………………………………………..7
B. Verba dalam bahasa Jepang……………………………………………………………10
C. Makna dan fungsi verba yang memiliki arti memakai dalam bahasa jepang
1. Kaburu …………………………………………………………………………..13
2. Kiru ……………………………………………………………………………...15

3. Haku ………………………………………………………………………….....16
4. Hameru…………………………………………………………………………..17
5. Maku……………………………………………………………………………..19
6. Shimeru………………………………………………………………………......21
7. Kakeru……………………………………………………………………………23
8. Sasu………………………………………………………………………………25
9. Tsukau …………………………………………………………………………...26
Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

10. Mochiiru……………………………………………………………………….…28
11. Tsukeru…………………………………………………………………………..30
D. Verba Memakai dalam Bahasa Indonesia………………………………………………..33
E. Rekapitulasi makna verba yang menyatakan arti memakai dalam Bahasa Jepang dan
Bahasa Indonesia………………………………………………………………………...35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian…………………………………..……………………………………43
B. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………………….45
C. Teknik Pengolahan Data………………………………………………………………....46

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis data
1. Kaburu dalam bahasa Indonesia………………………………………………….…...48
2. Kiru dalam bahasa Indonesia…………………………………………………….……56
3. Haku dalam bahasa Indonesia…………………………………………………….…...64
4. Hameru dalam bahasa Indonesia………………………………………………….…..68
5. Maku dalam bahasa Indonesia…………………………………………………….…..73
6. Shimeru dalam bahasa Indonesia…………………………………………………..….79
7. Kakeru dalam bahasa Indonesia…………………………………………………….....83
8. Sasu dalam bahasa Indonesia………………………………………………………….87
9. Tsukau dalam bahasa Indonesia…………………………………………………….....88
10. Mochiiru dalam bahasa Indonesia. ……………………………………………….....92
11. Tsukeru dalam bahasa Indonesia. ……………………………………………….....95
B. Pembahasan…………………………………………………………………………....100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………107
B. Saran………………………………………………………………………………..110
Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Data: Contoh Penggunaan Verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang
SURAT KEPUTUSAN
RIWAYAT HIDUP

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Jepang sebagai bahasa asing tentu memiliki banyak perbedaan dengan bahasa ibu
pembelajar. Perbedaan tersebut diantaranya meliputi kosakata, bunyi, intonasi, struktur kalimat ,
tata bahasa. Diantara perbedaan tersebut, Sutedi (2011:46-47) menyebutkan berbagai kendala

yang muncul ketika belajar tata bahasa Jepang antara lain:
Pertama. Ketidakjelasan tentang perbedaan makna dan fungsi dari kata yang bersinonim
menjadi penyebab munculnya kesalahan berbahasa. Misalnya, verba agaru dan noboru keduanya
berarti naik, verba oriru, sagaru, kudaru, furu semuanya berarti turun tetapi memiliki fungsi
yang berlainan.
Kedua. Pembelajar ketika ingin mengetahui makna kata, ia selalu tergantung pada kamus
yang tidak ada penjelasannya secara lengkap, sementara kamus seperti kokugo jiten, kihon
doushi yourei jiten, kihon doushi youhou jiten, keiyoushi youhou jiten, fukushi youhou jiten dan
sejenisnya jarang digunakan, padahal dalam kamus-kamus tersebut disajikan informasi yang
lengkap tentang penggunaan suatu kata.
Ketiga. Perbedaan jenis kata yang merujuk pada makna yang sama dalam bahasa ibu,
bisa menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa. Misalnya dalam bahasa Jepang kata genki
(sehat) adalah adjektiva, sedangkann kata byouki (sakit) adalah nomina, sehingga dari genki na
hito (orang yang sehat) menimbulkan kesalahan seperti *byouki na hito (orang yang sakit) yang
seharusnya byouki no hito.
Keempat. Pada pembelajar tingkat dasar, biasanya budaya (kebiasaan) dalam bahasa
Ibunya sering mempengaruhi dalam penggunaan bahasa Jepang (interferensi), yaitu dengan cara
memaksakan kaidah bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang. Akibatnya apa yang
diucapkannya tidak dapat dipahami oleh penutur asli bahasa Jepang.
Penulis sangat menggaris bawahi faktor yang keempat dimana seseorang kalau ingin

menyampaikan sesuatu maksud dalam benak atau pikirannya yang semula dituangkan ke dalam
bahasa I, akan diekspresikannya ke dalam bahasa II sesuai dengan kaidah yang berlaku pada
bahasa II, jika ia menguasai bahasa tersebut. Akan tetapi, jika ia belum menguasainya dengan
Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2

baik maka interferensi akan muncul, karena kaidah bahasa I lebih kuat, tanpa menghiraukan
sesuai atau tidaknya kaidah tersebut, ia langsung memaksakannya ke dalam bahasa II
(Sutedi,2011:129-130). Contoh verba memakai dalam bahasa Indonesia. Dalam kamus
gakushudo (2010:609) verba memakai dipadankan dengan tsukau, shiyou suru, mochiiru, kiru,
haku dalam bahasa jepang. Namun tidak ada penjelasan kapan dan dalam situasi yang bagaimana
verba tersebut digunakan. Ketidakpahaman pembelajar akan makna dan penggunaan suatu kata
dalam bahasa jepang dapat menyebabkan kesalahan berbahasa sehingga kurangnya pemahaman
kosakata dalam bahasa Jepang menjadi kendala utama dalam pembelajaran bahasa jepang.
Misalnya, ketika pembelajar dihadapkan pada situasi berikut.
(1)

洋子

帽子を

た。(Koizumi dkk.,1989: 143)



(Yoko memakai topi.)
(2)



ーバーを着た。(Asano, 1990:280 )



(Karena dingin, saya memakai mantel.)
(3)

赤いス

ートを

いてい

。(Asano, 1990:817 )

(Memakai rok merah.)
Sekilas tampak tidak ada masalah dengan penggunaan verba memakai dalam bahasa
Indonesia namun jika diterjemahkan dalam bahasa jepang dan jika pembelajar kurang
memahami penggunaan kata dalam bahasa jepang maka akan terjadi transfer negatif dalam
penerjemahan kalimat tersebut. Kalimat (1) memiliki makna „mengenakan‟ sehingga verba yang
digunakan dalam bahasa jepang adalah kaburu. Kalimat (2) juga memiliki makna mengenakan.
begitupun dengan makna kalimat (3) . Ketiga kalimat tersebut sama-sama memiliki makna
mengenakan ke tubuh, perbedaannya terletak pada objek tersebut diletakkan pada tubuh bagian
mana.
(4)



会社

給料計算にコンピューターを使う。(Koizumi dkk.,1989:313)

(Perusahaan ini memakai komputer untuk menghitung gaji.)
Contoh kalimat (4) juga diterjemahkan menjadi memakai dalam bahasa Indonesia.
Namun makna yang terkandung dalam kalimat ini berbeda dengan contoh kalimat (1) (2) (3).
Makna yang terkandung dalam kalimat (4) adalah menggunakan benda untuk tujuan tertentu.
(5)

自動車

ほこ





てい

。(Koizumi dkk.,1989:143 )

(Mobil tertutup debu.)
Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

Kalimat ini terdiri dari predikat kaburu yang diikuti oleh objek berupa debu. Pada contoh
kalimat (1), verba kaburu dapat dipadankan dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia.
Tapi dalam kalimat ini tidak bisa dipadankan begitu saja karena memiliki makna yang berbeda.
Hal ini mengindikasikan bahwa tidak semua kalimat yang mengandung verba kaburu dapat
diterjemahkan begitu saja ke dalam memakai .
Perbedaan struktur bahasa, banyaknya makna dalam suatu kata, adanya kata yang
maknanya sering berbeda berdasarkan kondisi dan situasi menyebabkan terjadinya kesalahan
berbahasa.

Kesalahan berbahasa pada pembelajar umumnya terjadi karena adanya transfer

negatif bahasa ibu dengan bahasa jepang. kesalahan yang muncul bisa berupa kesalahan
penggunaan kosakata, penggunaan pola kalimat dan sebagainya (Sutedi, 2011:1). Oleh karena itu
pemahaman makna dan penggunaan kosakata merupakan hal yang penting dalam mempelajari
bahasa.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa verba memakai dalam bahasa jepang dan
bahasa Indonesia memiliki perbedaan dalam penggunaannya. Kesalahan pemahaman makna dari
kata tersebut akan menyebabkan kesalahan penerjemahan dalam kedua bahasa.
Adapun objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah verba yang menyatakan arti
memakai dalam bahasa Jepang yaitu kaburu ( ぶ
), maku (巻く), shimeru (締
う), mochiiru (用い

), kakeru (



), kiru (着

), haku (履く), hameru (

),tsukeru ( け

) sasu (さす), tsukau (使

). Verba-verba tersebut dapat diterjemahkan menjadi memakai dalam

bahasa Indonesia. Sementara itu verba memakai dalam bahasa Indonesia memiliki 6 makna yang
berbeda, maka perlu adanya analisis untuk mencari kata yang memiliki relasi kedekatan makna
dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia agar bisa menunjukkan konsep yang terkandung
dalam verba-verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang untuk menghindari
kesalahan berbahasa. Disisi lain dalam bahasa jepang itu sendiri , verba-verba tersebut memiliki
makna yang berbeda-beda sehingga pada konteks tertentu tidak dapat diterjemahkan menjadi
verba memakai dalam bahasa Indonesia.
Alasan lain, dipilihnya verba tersebut antara lain sebagai berikut:
(1) sering digunakan digunakan dalam bahasa Jepang sehari-hari;
(2) sering muncul dalam buku-buku pelajaran bahasa Jepang;
(3) semua verba tersebut diterjemahkan memakai dalam bahasa Indonesia

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

Oleh karena itu perlu diketahui secara lebih mendalam dalam situasi bagaimana verba
yang menyatakan arti memakai dalam bahasa jepang dapat dipadankan dengan verba yang
menyatakan arti memakai dalam bahasa Indonesia. Dengan begitu akan dapat dipahami
persamaan dan perbedaan verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dan bahasa
Indonesia sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pembelajaran. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu kesulitan yang mungkin akan dialami pembelajar dalam
menggunakan verba memakai dalam bahasa jepang dan bahasa Indonesia.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan
judul : “Analisis kontrastif verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dan
bahasa Indonesia.”

B . Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa padanan kata verba kaburu dalam bahasa Indonesia?
2. Apa padanan kata verba kiru dalam bahasa Indonesia?
3. Apa persamaan verba haku dalam bahasa Indonesia?
4. Apa padanan kata verba hameru dalam bahasa Indonesia?
5. Apa padanan kata verba maku dalam bahasa Indonesia?
6. Apa padanan kata verba shimeru dalam bahasa Indonesia?
7. Apa padanan kata verba kakeru dalam bahasa Indonesia?
8. Apa padanan kata verba sasu dalam bahasa Indonesia?
9. Apa padanan kata verba tsukau dalam bahasa Indonesia?
10. Apa padanan kata verba mochiiru dalam bahasa Indonesia?
11. Apa padanan kata verba tsukeru dalam bahasa Indonesia?

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

1. Penelitian ini hanya meneliti secara kontrastif verba yang menyatakan arti memakai dalam
bahasa jepang dan bahasa Indonesia dengan mengacu pada salah satu bahasa yaitu bahasa
Jepang.
2. Makna kata dilihat dari sudut semantik berdasarkan bentuk kalimatnya.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengontraskan verba yang menyatakan arti
memakai dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Secara khusus tujuan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba kaburu dalam bahasa Indonesia.
2. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba kiru dalam bahasa Indonesia.
3. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba haku dalam bahasa Indonesia.
4. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba hameru dalam bahasa Indonesia.
5. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba maku dalam bahasa Indonesia.
6.Untuk mendeskripsikan padanan kata verba shimeru dalam bahasa Indonesia.
7. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba kakeru dalam bahasa Indonesia.
8. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba sasudalam bahasa Indonesia.
9. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba tsukau dalam bahasa Indonesia.
10.Untuk mendeskripsikan padanan kata verba mochiiru dalam bahasa Indonesia.
11. Untuk mendeskripsikan padanan kata verba tsukeru dalam bahasa Indonesia?
Penelitian ini akan membahas verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang
dan bahasa Indonesia berdasarkan data jitsurei dan sakurei yang termasuk ke dalam bahasa
jepang modern. Hasil penelitian ini berupa pendeskripsian makna setiap verba serta situasi
penggunaannya. Oleh karena itu hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk menambah
referensi khususnya untuk para pembelajar bahasa jepang. Dengan demikian kesalahan dalam
penggunaan kata memakai dalam bahasa jepang dan bahasa Indonesia bisa diminimalisir.

D. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan
Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian teori
Pada kajian teori ini diuraikan tentang analisis kontrastif, verba dalam bahasa Jepang,
hasil penelitian terdahulu tentang verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dan
bahasa Indonesia serta Rekapitulasi makna verba memakai dalam Bahasa Jepang dan Bahasa
Indonesia
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang digunakan serta alasan
menggunakan metode tersebut, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini diuraikan mengenai laporan kegiatan penelitian berupa penjabaran mengenai
verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Terakhir
adalah pembahasan.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini dikemukakan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran
yang dianggap perlu untuk dikemukakan. Lalu mengungkapkan masalah yang belum terjawab
dalam penelitian ini, sehingga memungkinkan untuk dapat diteliti kemudian.

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, seorang peneliti harus dapat memilih dengan baik metode
penelitian yang akan digunakan. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kontrastif yaitu metode
yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih fenomena bahasa dan mengontraskan
antara keduanya. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah verba yang menyatakan arti
memakai dalam bahasa jepang dan bahasa Indonesia.
Ada banyak verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa jepang, Namun dalam
karya ilmiah ini objek yang diteliti oleh penulis adalah kaburu, kiru, haku, hameru, maku,
shimeru, kakeru, sasu, tsukau, mochiiru, tsukeru. Mengingat verba tersebut sering muncul dalam
buku-buku pelajaran bahasa jepang dasar. Disisi lain, verba memakai dalam bahasa Indonesia
juga memiliki makna lain, selain menggunakan benda untuk tujuan tertentu yakni mengenakan,
menghabiskan, mempekerjakan, naik, menjalankan. Banyaknya kata dalam tiap bahasa tersebut
dapat menyebabkan kesalahan penerjemahan karena perbedaan makna yang terkandung dalam
tiap kata tersebut. Penulis memilih objek tersebut sebagai objek penelitian untuk mengetahui
padanan yang tepat untuk verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang jika
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan unsur yang membentuknya
seperti objek. Oleh karena itu penulis menggunakan metode deskriptif kontrastif. Namun dalam
penelitian ini, penulis akan membatasi penelitian yaitu hanya berfokus pada B2 (bahasa Jepang)
untuk selanjutnya diterjemahkan ke dalam B1 (bahasa Indonesia) atau mencari padanan yang
lebih tepat dalam B1.

B. Teknik Pengumpulan Data

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Instrument penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan
berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi,2011:155). Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang akan ditelaah dan dicari dari berbagai
sumber berupa karya tulis, novel, buku pelajaran bahasa Jepang, surat kabar dan sumber lainnya
(jitsurei) serta contoh kalimat buatan penulis sendiri (sakurei). Sedangkan untuk instrumennya
sendiri adalah penulis sendiri dengan berbagai macam data sebagai alat bantu.
Dalam tahap ini, penulis mengumpulkan data – data tersebut kemudian penulis memilah
dan mengklasifikasikan berdasarkan makna dan jenis kalimatnya. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah teknik catat yakni mengumpulkan dan mencatat semua data yang telah
dikumpulkan dalam kartu data analisis data. Teknik catat adalah teknik yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan jalan mencatat apa yang ditemukan pada saat peneliti mengamati objek
penelitian (Sudaryanto, 1993:133-135).
Referensi yang akan penulis gunakan sebagai bahan acuan untuk menganalisis verba yang
menyatakan arti memakai dalam dalam bahasa Jepang berupa kajian dalam penelitian terdahulu
dan beberapa novel masa kini diantaranya sebagai berikut :
1. Gaikokujin no tame no Kihongo Yourei Jiten (Asano, 1990)
2. Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten (Koizumi, 1989)
3. Nihongo Gakushuu Tsukaiwake Jiten (Hirose dkk, 1994)
4. Ruigigo Tsukaiwake Jiten (Tien dkk, 1998)
5. Akikan Volume 1 (Riku Ranjo, 2007)
6. Akikan Volume 7 (Riku Ranjo, 2008)
7. Midousuji Satsujin Jiken (Uchida Yasuo, 1993)
8. Kinpeibai (Midori, 1996)
9. Kunisaki Izumo no Jijou (Aya Hirakawa, 2010)
10. Hakusei to Yokusei (Tani Mizue, 2004)
11. www.tangorin.com
12. Dictionary.goo.ne.jp
13. Weblio.jp

C. Teknik Pengolahan Data
Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam tahap ini, setelah data terkumpul akan dilanjutkan dengan membandingkan makna
verba menyatakan arti memakai dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Menurut Sutedi
(2011:129), komparansi untuk kepentingan praktis yaitu dalam pengajaran bahasa, dapat
dilakukan langsung dari hasil deskripsi objek pada kedua bahasa tersebut. Caranya, mula-mula
fokuskan pada salah satu bahasa, biasanya diawali dari bahasa II, lalu transfer atau terjemahkan
ke dalam bahasa I atau minimal cari padanan yang lebih tepat dalam bahasa I.
Dengan cara memfokuskan pada salah satu bahasa yaitu B2 (bahasa Jepang) lalu
menerjemahkan contoh kalimat dalam bahasa jepang ke dalam bahasa Indonesia kemudian
mencari padanan yang lebih tepat dalam B1 (bahasa Indonesia). Dalam menganalisis verba,
penulis menggunakan teknik substitusi pada objek untuk mengetahui objek seperti apa yang
dapat digunakan oleh verba tersebut. Teknik substitusi adalah teknik ganti yang dilaksanakan
dengan menggantikan unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan dengan “unsur” tertentu
yang lain di luar satuan lingual yang bersangkutan. Dengan teknik ini, nantinya bisa diketahui
mengapa suatu objek dapat disandingkan dengan suatu verba sementara dengan verba yang
lainnya tidak bisa. Dengan demikian dari hasil analisis tersebut akan diperoleh kejelasan tentang
penggunaan objek bahasa tersebut.

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penulis, dapat diambil kesimpulan bahwa verba yang
menyatakan arti memakai dalam bahasa jepang memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia
sebagai berikut.

1.

Verba kaburu dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa topi, helm, cetok, syal, topeng, selimut, sarung
yang memiliki makna menutupi kepala atau wajah atau seluruhnya dengan sesuatu
sehingga tidak semua konteks kalimat dapat dipadankan dengan verba memakai dalam
bahasa Indonesia. Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba
mengenakan karena memiliki relasi kedekatan makna. Kemudian

2.

Verba kiru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa Kemeja, gaun, setelan, kimono, seragam, kaos yang
memiliki makna mengenakan pakaian ke badan

bagian atas atau seluruhnya agar

menutupi tubuh bagian atas atau seluruhnya. Dalam konteks ini, verba memakai dapat
digantikan dengan verba mengenakan karena memiliki relasi kedekatan makna.

3.

Verba haku dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa rok, celana, Sepatu, sandal, kaos kaki yang memiliki
makna mengenakan pakaian dari pinggang ke bawah dan mengenakan alas kaki. Dalam
konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba mengenakan karena
memiliki relasi kedekatan makna.

4.

Verba hameru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa cincin, sarung tangan, jam (jari), lensa kontak

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(mata).yang memiliki makna memasukkan sesuatu pada lubang agar pas dan dikenakan
pada tubuh sehingga tidak semua konteks kalimat dapat dipadankan dengan verba
memakai dalam bahasa Indonesia. Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan
dengan verba mengenakan karena memiliki relasi kedekatan makna.

5.

Verba maku dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa handuk, ikat kepala, jerami, perban, sapu tangan,
syal, selendang yang memiliki makna mengelilingi/melingkari sekeliling sesuatu
dengan benda yang panjang pada tubuh sehingga tidak semua konteks kalimat dapat
dipadankan dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia. Dalam konteks ini, verba
memakai dapat digantikan dengan verba mengenakan karena memiliki relasi kedekatan
makna.

6.

Verba shimeru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa tali, ikat pinggang, mawashi (sabuk sumo), obi,
hachimaki, dasi yang memiliki makna mengikatkan dengan erat benda berbentuk tali
pada sekeliling badan.sehingga tidak semua konteks kalimat dapat dipadankan dengan
verba memakai dalam bahasa Indonesia. Dalam konteks ini, verba memakai dapat
digantikan dengan verba mengenakan karena memiliki relasi kedekatan makna.

7.

Verba kakeru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa kacamata, masker yang memiliki makna
menggantungkan atau menyangkutkan sehingga tidak semua konteks kalimat dapat
dipadankan dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia. Kemudian verba kakeru
yang memiliki makna meletakkan sesuatu ke atas atau ke benda lain dengan objek
berupa selimut juga dapat dipadankan dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia,
Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba mengenakan karena
memiliki relasi kedekatan makna.

8.

Verba sasu dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia ketika
objek yang digunakan berupa payung yang memiliki makna memegang dan membuka

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

payung diatas kepala untuk menghindari hujan dan sinar matahari sehingga tidak semua
konteks kalimat dapat dipadankan dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia.

9.

Verba tsukau dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa benda, alat dll yang memiliki makna
menggunakan benda untuk tujuan tertentu. Adapun padanan kata lain berdasarkan relasi
kedekatan makna adalah verba menggunakan. Kemudian verba tsukau juga dapat
diartikan memakai dalam bahasa Indonesia ketika objek yang digunakan berupa uang
dan waktu yang memiliki makna memakai sehingga mengurangi nilai dari uang dan
waktu. Maka padanan yang tepat untuk makna ini selain verba memakai adalah
menghabiskan. Kemudian Untuk objek berupa orang juga dapat dipadankan dengan
verba memakai dalam bahasa Indonesia. adapun verba yang memiliki relasi kedekatan
makna dengan konteks tersebut adalah mempekerjakan. Dalam bahasa Jepang, verba
tsukau diikuti objek berupa kendaraan memiliki makna menggunakan benda untuk
tujuan tertentu sedangkan dalam bahasa Indonesia ‘memakai kendaraan’ memiliki
makna naik. Maka naik merupakan verba yang memiliki relasi kedekatan makna dengan
‘memakai kendaraan’.

10.

Verba mochiiru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa benda, alat uang, waktu, orang dll yang memiliki
makna memakai sesuatu untuk melakukan atau memanfaatkan sesuatu..

Dalam

konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba menggunakan karena
memiliki relasi kedekatan makna.
11.

Verba tsukeru dapat dimaknai dengan verba memakai dalam bahasa Indonesia
ketika objek yang digunakan berupa pakaian, perhiasan, aksesoris, make-up. Contoh :
anting, cincin, kalung, jam, , bros, bedak, krim, parfum, topeng, lensa kontak, lipstik.
Dalam konteks ini, verba memakai dapat digantikan dengan verba mengenakan karena
memiliki relasi kedekatan makna.

B. Saran

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini membahas mengenai kontrastif mengenai verba yang menyatakan arti
memakai dalam bahasa jepang dan bahasa Indonesia. Namun walaupun begitu masih banyak hal
yang perlu diteliti mengenai masalah ini. Pemilihan verba kaburu, kiru, haku, hameru, maku,
shimeru, kakeru, tsukeru shimeru, sasu, tsukau, mochiiru dalam bahasa jepang didasarkan pada
pertimbangan bahwa verba tersebut sering muncul dalam pembelajaran bahasa jepang dan
merupakan verba yang mewakili objek tertentu. Namun, penelitian ini masih menyisakan
masalah yang perlu diteliti yaitu:
1. Dalam penelitian ini, penulis hanya mengontraskan verba mengacu pada bahasa
Jepang yaitu mencari padanan makna dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia sehingga
ada kemungkinan verba yang menyatakan arti memakai dalam bahasa Indonesia yang belum di
bahas dalam penelitian ini.
2. Dalam bahasa jepang banyak sekali verba yang memiliki makna mengenakan dalam
bahasa Indonesia. Hal dikarenakan penggunaan verba memakai yang memiliki makna
‘mengenakan ke tubuh’ didasarkan pada benda apa yang dipakai, dikenakan pada tubuh bagian
mana dan bagaimana cara memakainya. Oleh karena itu perlu ada pembahasan khusus mengenai
verba yang menyatakan arti ‘mengenakan’ dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar memudahkan pembelajar
dalam bahasa jepang dan untuk menghindari kesalahan penggunaan kata kerja dalam bahasa
jepang.

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA
Asano, Tsuruko. 1994. Gaikokujin no tame no kihongo y rei jiten- Dictionary of basic Japanese
usage for foreigners. Tokyo: kurash insatsukyoku.
Badudu, J.S-Zaid,2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dahidi, A dan Sudjianto. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. (cetakan pertama).
Jakarta : Kesaint Blanc.
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Goro, Taniguchi.1995. Kamus Standar Bahasa Jepang Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
Hirose Masayoshi dkk, 1994. Nihongo Gakushuu Tsukaiwake Jiten. Tokyo: Kodansha.
Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Koizumi dkk, 1989. Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten. Tokyo
Kusaka, Midori. 1996. Kinpeibai.Japan:Chuukou Bunkou.
Matsuura, Kenji.1994. Nihongo-Indonesiago Jiten. Kyoto: Kyoto Sangyo Univ. Press.
Natsumi, Iwasaki.2011. Moshi Koukou Yakyuu no joshi maneejaa ga dorakkaa no manejimento
wo yondara.Japan:Diamond
Ranjo, Riku.2001. Akikan volume 1. Japan: Super Dash Press.
Ranjo, Riku.2007. Akikan volume 7. Japan: Super Dash Press.
Shiang, Tjhin thian. 2010. Kamus Praktis Jepang-Indonesia Indonesia-Jepang.Jakarta:
Gakushudo.
Shogakukan Jiten Henshuubu.1997. Ruigo reikai Jiten. Tokyo: Shogakukan
Sudaryanto. 1993 Metode dan aneka teknik analisis bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta.
Sutedi, Dedi. 2011.Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.
Sutedi, Dedi. 2011. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama
Press.
Tani, Mizue. 2004. Hakushaku to yousei. Japan: Cobalt press.
Tian Zhongkui dkk, 1998. Ruigigo Tsukaiwake Jiten, Tokyo.
Uchida, Yasuo.1993. Midousuji Satsujin Jiken. Japan:Choukan Bunkou
www.tangorin.com
Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

www.jisho.org
www.weblio.jp
www. maggiesensei.com
http://googirl.jp/t-fashion/1301suka-hu843/
http://www23.atwiki.jp/ksgmatome/pages/234.html
http://www.sumo.or.jp/kyokai/goannai/0032/mawashi.pdf
http://www.ogkkabuto.co.jp/manual/pdf/bike/ixa_manual_201103.pdf
http://www.medical-kelly.com/m6/index.html)
http://www.ezaki-glico.net/picturebook/katsuyou7.html)
http://www3.nhk.or.jp/news/html/20130618/k10015387941000.html)
http://finalvent.cocolognifty.com/fareastblog/2004/01/post_6.html
http://www.geocities.jp/rnaga99/sb/sitobeluto.htm
http://matsunamitsuyoshi.blogspot.com/2013/05/blog-post_7806.html)
http://medical.nikkeibp.co.jp/leaf/all/special/flu/topics/201301/528550.html)
http://dictionary.goo.ne.jp/leaf/ej3/93657/m0u/
http://research.lifemedia.jp/2010/09/784.html
http://www.city.shinagawa.tokyo.jp/ct/other000013000/masukubougofuku.pdf
https://ja.wikipedia.org/wiki/%E5%82%98
http://www.bite-japan.com/kako-m/kasa-j.html
http://050plus.com/pc/effect/index04.html
http://050plus.com/pc/effect/index04.html
http://www.shiseido.co.jp/listener/html/cfe00202.htm
http://www.tohoku-epco.co.jp/electr/genshi/fq/01.html
http://www.aureliemaronif.com/)
http://www.kao.com/jp/qa/crl_facecream_02.html)
http://www.bestshop.co.jp/te/hito.htm)
http://www.ryugakugo.com/studyabroad-tips/english-job.htm
http://blogs.itmedia.co.jp/nagaichika/2011/12/post-ed67.html)
Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

http://diamond.jp/articles/-/4261)
http://www.smbc.co.jp/accessibility/guidelines/guideline_39.html

Riska Wulandari, 2013
Analisis Kontrastif Verba Yang Menyatakan Arti Memakai Dalam Bahasa Jepang Dan Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu