ANALISIS KONTRASTIF VERBA SURU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MELAKUKAN/BERBUAT DALAM BAHASA INDONESIA.

(1)

ANALISIS KONTRASTIF VERBA SURU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MELAKUKAN/BERBUAT DALAM BAHASA INDONESIA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang

oleh

Aji Jihad Muhammad Syahid NIM 0906553

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

ANALISIS KONTRASTIF VERBA SURU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MELAKUKAN/BERBUAT DALAM BAHASA INDONESIA

Oleh

Aji Jihad Muhammad Syahid

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jepang pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Sastra

© Aji Jihad Muhammad Syahid 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin penulis.


(3)

AJI JIHAD MUHAMMAD SYAHID

ANALISIS KONTRASTIF VERBA SURU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MELAKUKAN/BERBUAT DALAM BAHASA INDONESIA

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Dedi Sutedi, M.A., M.Ed. NIP. 196605071996011001

Pembimbing II

Noviyanti Aneros, M. Hum. NIP 197411272008122000

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jepang

Dra. Neneng Sutjiati, M. Hum. NIP 196011081986012001


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS KONTRASTIF VERBA SURU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MELAKUKAN/BERBUAT DALAM BAHASA INDONESIA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan saya tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2015 Yang membuat pernyataan,

Aji Jihad Muhammad Syahid NIM 0906553


(5)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

ANALISIS KONTRASTIF VERBA SURU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MELAKUKAN/BERBUAT DALAM BAHASA INDONESIA

(Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014, 99 halaman)

Verba suru memiliki makna yang luas bila dibandingkan dengan verba melakukan. Sebaliknya , melakukan dalam bahasa Indonesia bila diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang, memiliki makna yang sempit. Pada dasarnya, verba suru memiliki makna melakukan suatu perbuatan atau tindakan. Suru dalam bahasa Indonesia bisa berarti mengerjakan, melakukan, mengadakan/melaksanakan, menjadikan.

Melakukan dalam bahasa Indonesia bisa dipadankan dengan verba suru, yaru, dan okonau dalam bahasa Jepang tergantung objek yang ada dibelakangnya. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kontrastif. Kata kunci: melakukan, suru, analisis kontrastif


(6)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

CONTRASTIVE ANALYSIS SURU VERB IN JAPANESE TO MELAKUKAN (DO) IN INDONESIAN

(Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014, 99 pages)

Verb suru has broad significance when compared to the verbs melakukan (do). Instead, Melakukan in Indonesian when translated into Japanese, has a narrow meaning. Basically, the verb suru have meaning perform an act or acts. Suru in Indonesian could mean do, do, make some event, make something. Doing the Indonesian can be paired with the verb suru, yaru, and okonau in Japanese according objects behind them. The method used in this research is descriptive method of contrastive.


(7)

xiii

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI…….…….……….i

SINOPSIS……….…….……….ii

KATA PENGANTAR..……….xi

DAFTAR ISI………...xiii

BAB I PENDAHULUAN……….……….1

A. Latar Belakang Masalah………...1

B. Rumusan Masalah………3

C. Batasan Masalah………...3

D. Tujuan Penelitian………..3

E. Manfaat Penelitian………4

F. Definisi Operasional……….4

G. Sistematikan Penulisan………….………6

BAB II LANDASAN TEORI………8

A. Analisis kontrastif………8

B. Verba dalam bahasa Jepang………...10

C. Suru dalam bahasa Jepang………..13

D. Melakukan dalam bahasa Indonesia………...41

E. Rekapitulasi Verba Suru dan Verba Melakukan………44

BAB III METODE PENELITIAN……….54

A. Metode Penelitian………..54


(8)

xiv

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Teknik Pengolahan Data………56

BAB IV ANALISIS DATA………..57

A. Persamaan dan perbedaan verba suru dan melakukan………...57

B. Pembahasan………91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..……….95

A. Kesimpulan……….………95

B. Saran………...97

DAFTAR PUSTAKA………..……….98

LAMPIRAN – LAMPIRAN


(9)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis akan memaparkan pendahuluan dalam penyusunan penelitian ini.

A. Latar Belakang Masalah

Kesalahan dalam mempelajari bahasa asing sering terjadi dikarenakan terdapat perbedaan – perbedaan dalam bahasa tersebut dengan bahasa ibu pembelajar. Selain itu kehidupan sosial orang atau kelompok penutur bahasa yang heterogen turut mempengaruhi bahasa yang dipakai. Begitu pula antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang terdapat berbagai macam perbedaan dari masing – masing karakter bahasa tersebut.

Tata bahasa Jepang sangat berbeda dengan tata bahasa Indonesia, contohnya pada bentuk struktur kalimat bahasa Jepang yang menggunakan pola Subjek (S) Objek (O) Predikat (P), beda halnya dengan struktur kalimat bahasa Indonesia yang menggunakan pola Subjek (S) Predikat (P) Objek (O). Selain itu, bahasa Jepang juga mengenal pola perubahan kata kerja yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Kemudian, huruf dalam bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jepang terdapat tiga macam huruf , yaitu hiragana, katakana dan kanji. Sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya menggunakan huruf latin saja. Karena perbedaan – perbedaan itu, diperlukan pemahaman tentang aturan atau kaidah – kaidah yang terdapat pada bahasa tersebut. Hal ini dilakukan demi adanya pemahaman yang baik dan benar mengenai perbedaan dari kedua bahasa tersebut.

Hal lain yang menjadi masalah dalam pembelajaran bahasa Jepang yaitu, sering terjadi transfer negatif terhadap bahasa asing yang sedang dipelajari, yang disebabkan oleh adanya pengaruh dari bahasa ibu. Dalam mempelajari bahasa Jepang, pembelajar tidak cukup hanya menguasai struktur kalimat dalam bahasa Jepang dengan baik, tetapi perlu juga memahami cara pemakaian kosakata yang


(10)

2

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik, sehingga tidak terjadi suatu kesalahan dalam berbahasa. Hal seperti ini dapat diupayakan bila pembelajar mengetahui dan dapat membiasakan perbedaan antara bahasa Jepang dan bahasa ibunya.

Dalam hal ini, kita sering menemukan verba suru dalam bahasa Jepang yang digunakan sehari – hari. Makna verba suru dalam bahasa Jepang jika diterjemankan ke dalam bahasa Indonesia, tidak hanya memiliki makna melakukan atau berbuat, tetapi juga memilki makna perluasan.

Contoh :

(1) 先生 化学 実験をした。(Koizumi, 1989, hlm. 264) Sensei wa kagaku no jikken o shita.

<Guru telah melakukan percobaan kimia.>

(2) 彼女 白い歯をしている。(Koizumi, 1989, hlm 265) Kanojo wa shiroi ha o shiteiru.

<Dia (perempuan) memiliki gigi yang putih.>

Pada contoh kalimat (1) , kita bisa melihat bahwa penggunaan verba suru dengan jelas bisa diterjemahkan melakukan. Makna pada contoh kalimat tersebut adalah bahwa seorang guru sudah melakukan suatu kegiatan yaitu melakukan percobaan atau penyelidikan kimia. Sedangkan pada contoh kalimat (2) , kita tidak bisa menerjemahkan verba suru tersebut tidak bisa diterjemahkan langsung dengan “melakukan” dalam bahasa Indonesia. Pada kalimat tersebut bermakna bahwa seorang perempuan yang memilki suatu keadaan fisik dimana giginya putih. Disini verba suru tidak diterjemahkan „melakukan‟, akan tetapi diterjemahkan „memilki‟. Bila verba suru tersebut diterjemahkan dengan „melakukan‟, maka terjemahannya akan menjadi „dia (perempuan) melakukan gigi yang putih‟. Penerjemahan langsung seperti itu akan meimbulkan arti yang sangat berbeda pula.

Bila dilihat dari contoh diatas, kita bisa melihat bahwa verba suru penerjemahannya tidak hanya terbatas pada „melakukan‟ saja, akan tetapi memilki makna kepemilkan suatu keadaan dalam suatu objek. Contoh diatas hanya sekedar


(11)

3

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satu dari berbagai macam makna yang terdapat dalam verba suru. Masih banyak contoh yang lainnya lagi.

Dalam menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang atau sebaliknya, acapkali kita tidak menggunakan aturan bahasa Jepang yang benar. Biasanya langsung menerjemahkan dengan aturan bahasa Indonesia, terutama kata baru ini yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Jepang akan mengandung makna yang tidak sesuai.

Karena dirasa kurangnya pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan mengenai hal ini, dikhawatirkan dapat menimbulkan kesalahan pemahaman dan penerjemahan pada pembelajar bahasa Jepang. Agar tidak terulang lagi kesalahan tersebut, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Analisis Kontrastif Verba Suru Dalam Bahasa Jepang Dengan Verba Melakukan/Berbuat Dalam Bahasa Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut.

1. Apa makna dari verba suru dalam bahasa Jepang?

2. Apa makna dari verba melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia? 3. Apa persamaan dan perbedaan suru dalam bahasa Jepang dengan

melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan diangkat penulis pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini terbatas hanya meneliti secara kontrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan verba melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia ditinjau dari segi makna.


(12)

4

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penelitian ini terbatas hanya meneliti persamaan dan perbedaan verba suru dalam bahasa Jepang dengan verba melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia dilihat dari segi makna dan fungsinya di dalam suatu kalimat.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut. 1. Mengetahui makna dari verba suru dalam bahasa Jepang.

2. Mengetahui makna dari verba melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia.

3. Mengetahui persamaan dan perbedaan verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebegai berikut.

1. Dapat dijadikan sebagai referensi untuk mata kuliah bahasa Jepang. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk pengajar bahasa Jepang.

F. Definisi Operasional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, hlm. 43), analisis memiliki pengertian penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).

Analisis kontrastif adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan – perbedaan diantara kedua bahasa.(Tarigan, 1992, hlm. 4).

Pada dasarnya makna suru dalam bahasa Jepang diartikan melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan. Akan tetapi, makna verba suru juga mengalami perluasan dengan berbagai macam variasi.


(13)

5

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Verba melakukan berasal dari kata dasar laku, yang diberi imbuhan me-kan menjadi melakukan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2002 : 627) melakukan memiliki makna mengerjakan (menjalankan dsb), mengadakan (suatu perbuatan,

tindakan, dsb), melaksanakan, mempraktikan, menunaikan; melazimkan (kebiasaan, cara, dsb). menjadikan (membuat) berlaku, menjadikan laku; berbuat sesuatu terhadap (suatu hal, orang dsb), mengabulkan permintaan, doa; meluluskan.

G. Metode Penelitian

Metode penelitan sangat penting dalam melakukan suatu penelitan karena akan menjadi suatu tuntunan menuju hasil penelitian yang diharapkan.

1. Metode Penelitian

Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kontrastif. Dengan cara ini, penulis akan mendeskripsikan suatu struktur kalimat kedua bahasa secara terpisah kemudian dibandingkan untuk mengetahui letak dimana persamaan dan perbedaannya.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data atau langkah – langkah yang akan dilakukan dalam menganalisa data – data tersebut yaitu sebagai berikut:

a) Pengumpulan Data

Dalam tahap ini, penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian setelah data tersebut terkumpul, penulis memilah dan mengklasifikasikan berdasarkan makna dan jenis kalimatnya.

b) Analisis data

Dalam tahap ini, setelah data terkumpul akan dilanjutkan dengan membandingkan persamaan dan perbedaan makna verba suru dalam bahasa Jepang dengan makna verba melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia. Dengan cara menerjemahkan contoh kalimat yang mengandung makna suru ke dalam bahasa Jepang, lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.


(14)

6

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Begitu pula sebaliknya, yaitu menerjemahkan contoh kalimat yang mengandung makna melakukan/berbuat lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa Jepang. Dengan cara seperti ini akan diketahui apakah maknanya sama dan jenis kalimatnya pun akan tetap sama.

c) Generalisasi

Generalisasi dilakukan secara induktif, yaitu berdasarkan hasil analisis perbandingan tersebut yang berpedoman pada data jitsurei dan sakurei. Dari generalisasi ini, nantinya akan diketahui bahwa ternyata sistem atau pola yang terdapat dalam B1 tidak dapat diterapkan seluruhnya pada B2 dan sebaliknya. Dari analisis yang telah dilakukan akan ditemukan suatu kesimpulan yang selanjutnya akan ditentukan mengenai pola yang tepat untuk menerjemahkan kata suru dalam bahasa Jepang ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.

3. Instrumen dan Sumber Data

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa kajian terhadap penelitian terdahulu mengenai verba suru dalam bahasa Jepang dengan verba melakukan dalam bahasa Indonesia. Untuk verba suru, menggunakan

Kihongo Yourei Jiten (1990) yang ditulis oleh Bunkachou, Nihongo Kihon Doushi Jiten (1989) ditulis oleh Koizumi dkk, Nihongo Tagigo Gakushuu Jiten (2012)

oleh Moriyama dan sumber lainnya yang relevan. Sedangkan, untuk verba melakukan, akan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) dan Kamus Umum Bahasa Indonesia (2001).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang akan ditelaah dan dicari dari berbagai sumber berupa novel (Hakase no ai

shita suushiki, kumpulan novel Miyazawa Kenji, Laskar Pelangi), bahan

pembelajaran (buku pengantar sejarah Jepang), surat kabar dan sakurei.


(15)

7

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sistematikan penulisan dalam penulisan penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi peneltian, sistematika pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang pengertian analisis kontrastif, pengertian makna verba suru dalam bahasa Jepang dan makna verba melakukan dalam bahasa Indonesia dari hasil penelitian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, instrument dan sumber data yang relevan, serta pengelolaan datanya. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, penulis memaparkan kembali makna verba suru dalam bahasa Jepang dan melakukan dalam bahasa Indonesia. Kemudian, penulis menganalisis persamaan dan perbedaannya dilihat dari segi makna dan fungsi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis menyimpulkan makna, persamaan, perbedaan verba suru dalam bahasa Jepang dan verba melakukan dalam bahasa Indonesia. Kemudian saran untuk penelitian selanjutnya.


(16)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini, instrument dan sumber data yang relevan, serta pengelolaan datanya.

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian apapun, diperlukan suatu metode penelitian yang tepat sehingga penelitian tersebut bisa terarah dan terencana. Metode penelitian merupakan faktor yang menentukan apakah penelitian tersebut tepat atau tidak. Bila suatu penelitian menggunakan metode yang tidak tepat, maka penelitiannya kemungkinan akan tidak berjalan dengan baik, begitupula sebaliknya. Metode penelitian memberikan langkah – langkah kerja yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Dengan suatu arahan yang telah direncanakan, dipertimbangkan dan ditetapkan, maka penelitian akan terarah sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Metode penelitian juga harus sesuiai dengan masalah yang ada dalam peneiltian sehingga bisa memecahkan permasalahan tersebut.

Dalam penelitian ini akan ditempuh tiga tahapan strategis, yaitu tahapan pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. (Sudaryanto, 1982, hlm. 57)

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan atau mendeskripsikan persamaan dan perbedaan antara dua buah objek, yaitu suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kontrastif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan kedua bahasa secara terpisah, kemudian dijabarkan, dibandingkan lalu dikontraskan untuk mengetahui letak persamaan dan perbedaan dari kedua bahasa agar dapat memecahkan masalah


(17)

55

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ada. Dengan demikian, penelitian ini merupakan studi kasus terhadap adanya kesalahan – kesalahan dalam berbahasa yang terjadi akibat adanya transfer negatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan generalisasinya digunakan secara induktif berdasarkan hasil analisis perbandingan berupa data

jitsurei dan sakurei. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah verba suru dalam

bahasa Jepang dengan verba melakukan dalam bahasa Indonesia. Alasan penulis memilih objek tersebut adalah karena verba tersebut sering sekali muncul dalam buku pegangan para pembelajar bahasa Jepang. Tetapi verba suru hanya diartikan

„melakukan‟ saja. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, verba suru maupun

melakukan memiliki makna yang variatif sehingga bila diterjemahkan akan ada

transfer negatif dari sistem B1dalam B2. Karena itu penulis memilih objek penelitian tersebut agar bisa dijadikan sebagai bahan referensi oleh pelajar bahasa Jepang.

B. Instrumen dan Sumber Data Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011, hlm. 155). Instrumen untuk penelitin ini berupa berupa data kualitatif, yaitu berupa contoh – contoh kalimat yang terdapat dalam kamus, novel dan sumber lainnya (jitsurei) serta contoh kalimat buatan penulis sendiri (sakurei). Dalam tahap ini, penulis mengumpulkan data – data tersebut kemudian penulis memilah dan mengklasifikasikan berdasarkan makna dan jenis kalimatnya.

Referensi yang akan penulis gunakan sebagai bahan acuan untuk menganalisis verba suru dalam bahasa Jepang berupa kajian dalam penelitian terdahulu diantaranya sebagai berikut :

1. Metode penelitan bahasa Jepang (Dedi Sutedi, ) 2. Kihongo Yourei Jiten (Bunkachou, 1990)

3. Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten (Koizumi, 1989)


(18)

56

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Gendai Kokugo Reikai Jiten (Naogaku Toshokan, 1985)

6. Ruigigo Daijiten (Shibata dkk, 2002)

7. Ruigigo Tsukaiwake Jiten (Tien dkk, 1998)

8. Ruigigo Jiten (Tokugawa dkk, 1972)

Sedangkan sumber data sebagai kajian tentang melakukan dalam bahasa Indonesia, diantaranya sebagai berikut :

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

2. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu Zain, 2001) 3. Kamus Thesaurus Bahasa Indonesia

Data kualitatif sebagai sumber data berupa contoh – contoh kalimat yang sudah dipublisasikan (jitsurei). Data berupa contoh kalimat yang mengandung verba suru diambil dari :

1. Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten

2. Novel Hakase no ai shita suushiki (Ogawa Yuko)

3. Kumpulan novel – novel Miyazawa Kenji (http://www.aozora.gr.jp)

4. Nihongo Bunkei Jiten

5. Buku pengantar sejarah Jepang

Sedangkan, data – data kalimat yang mengandung verba melakukan dalam bahasa Indonesia diambil dari :

1. Novel Laskar Pelangi (Andrea Hirata) 2. www.kompas.com

3. Buku pengantar sejarah Jepang

C. Teknik pengolahan data

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi, mengelompokkan data (Mahsun, 2005:253). Dalam tahap ini, setelah data terkumpul akan dilanjutkan dengan membandingkan makna verba suru dalam bahasa Jepang dengan makna verba melakukan/berbuat dalam bahasa Indonesia. Data dioleh menggunakan studi komparatif (perbandingan), yaitu dengan cara


(19)

57

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memaparkan terlebih dahulu makna verba suru dalam bahasa Jepang dan melakukan dalam bahasa Indonesia secara terpisah. Dengan cara menerjemahkan contoh kalimat yang mengandung makna suru ke dalam bahasa Jepang, lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya. Dengan metode perbandingan seperti ini akan diketahui apakah maknanya sama atau tidak Contohnya sebagai berikut :

面 白 い え 象 ら を 斜 め に し て 眼 を 細 く し て 返 事 し

(Miyazawa Kenji, http://www.aozora.gr.jp)

(Omoshiroi nee) zou ga karada o naname ni shite, me o hosoku shite henji shita. <“Memang menarik”, sambil memicingkan matanya dan memiringkan badannya, sang gajah menjawab (membalas).>

Contoh kalimat (1) terdapat verba suru yang dibelakangnya ada kata benda. Salah satu fungsi dari verba suru adalah membuat kata benda menjadi kata kerja. Seperti pada contoh kalima ini, kata henji ditambah dengan suru bermakna melakukan suatu tindakan yaitu menjawab. Kalimat ini menjelaskan bahwa sang gajah membalas pertanyaan dari kalimat sebelumnya. Suru disini diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dengan menggunakan imbuhan me- yang bermakna

melakukan. Kemudian kita bandingkan dengan contoh kalimat dalam Bahasa

Indonesia, sebagai berikut :

Lalu beliau bercerita pada bu Mus bahwa kemarin sore kawanan burung pelintang pulau mengunjungi pesisir. (Hirata, 2008 :10)

そ ら彼 ムス先生に昨日 午後pelintang鳥 島 海岸を訪 てい

ことについて話をす

Sorekara kare wa musu sensei ni kinou no gogo Pelintang tirotachi wa shima no kaigan o otozureteiru nit suite hanashi o suru.

Dari contoh diatas, dapat kita lihat penerjemahan dalam bahasa Indonesia dengan cara menggunakan imbuhan ber- untuk kata ceritanya. Fungsi dari imbuhan ber- itu sendiri adalah untuk melakukan tamasya. Oleh karena itu, dapat

kita simpulkan bahwa verba suru yang memiliki makna membuat kata benda menjadi kata kerja, tidak dimiliki oleh verba melakukan. Tetapi, untuk


(20)

58

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengubah kata benda menjadi kata kerja dalam bahasa Indonesia, dapat ditambahkan dengan imbuhan ber- dan me- yang bermakna melakukan.

Dengan metode tersebut akan ditemukan bahwa sistem pada B1 tidak dapat diterapkan seluruhnya pada B2, begitupun sebaliknya. Dengan teknik ini diharapkan dapat ditemukan suatu alasan mengapa ada suatu kata dalam bahasa Jepang yang dapat langsung diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan ada juga yang tidak, begitu pula sebaliknya.


(21)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dipparkan sebelumnya penjelasan mengenai verba suru dan melakukan dari para peneliti terdahulu dan juga setelah dilakukan analisis data, maka pada bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan hasil dari penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Makna verba suru dalam bahasa Jepang

Verba suru digunakan untuk menyatakan makna melakukan/mengerjakan/melaksanakan sesuatu, menjadikan, mengubah, menjadi, merasakan, memilih, memiliki. Hal yang paling mendasar adalah kata benda apapun bila didepannya ada suru, maka kata benda tersebut menjadi kata kerja. Selain itu juga, partikel yang ada dibelakang suru, sangat mempengaruhi makna yang akan muncul.

2. Makna verba melakukan dalam bahasa Indonesia

Melakukan dalam bahasa Indonesia mengandung pengertian berbuat suatu tindakan. Digunakan dalam semua kondisi yang berarti berbuat suatu tindakan. Subjek yang digunakan bisa berupa orang, suatu kelompok, makhluk hidup lainnya yang bisa melakukan suatu perbuatan atau pergerakan. Setelah melakukan analisis, dapat diketahui bahwa verba melakukan dalam bahasa Indonesia bisa digantikan dengan membubuhkan imbuhan yang memiliki


(22)

96

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) Belanda melakukan penjajahan di Indonesia selama 350 tahun. (2) Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun.

3. Persamaan dan perbedaan verba suru dan melakukan

3.1 Persamaan

a. Verba suru dan melakukan sama – sama mengandung arti melakukan atau mengerjakan suatu perbuatan.

b. Verba suru dan melakukan sama – sama mengandung makna melaksanakan atau mengadakan.

c. Verba suru dan melakukan keduanya memiliki makna

‘menjadikan/ membuat jadi orang atau benda menjadi suatu hal /

pekerjaan’.

d. Verba suru dan melakukan sama – sama memiliki makna

‘mengubah sesuatu dari A ke B’.

e. Verba suru yang memiliki makna ‘memilih atau

mempertimbangkan sesuatu’ dimiliki oleh verba suru dan melakukan. Akan tetapi, harus diperhatikan subjeknya.

3.2Perbedaan suru dan melakukan

a. Verba suru yang memiliki makna membuat kata benda menjadi kata kerja, tidak dimiliki oleh verba melakukan.

b. Makna ‘suatu hal yang terjadi pada gejala fisiologi atau menderita

suatu penyakit/kesakitan’ hanya dimiliki oleh verba suru

sedangkan verba melakukan tidak memiliki makna ini.

c. Verba suru memiliki makna ‘mengenakan suatu aksesoris atau

yang melekat dalam tubuh’.

d. Makna ‘menjabat suatu profesi atau jabatan’ hanya dimiliki verba


(23)

97

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Makna ‘merasakan suatu hal yang dirasakan oleh panca indera’,

hanya dimiliki oleh verba suru saja, sedangkan verba melakukan tidak memiliki makna ini.

f. Makna ‘mempunyai atau memiliki’ hanya dimiliki oleh verba suru

saja, sedangkan verba melakukan tidak memiliki makna ini.

g. Makna ‘memerlukan harga atau berlalunya waktu’ hanya dimiliki

oleh verba suru saja.

h. Makna ‘mengikuti bagian tubuh yang bergerak’, hanya dimiliki

oleh verba suru saja.

Setelah dianalisis, ternyata banyak perbedaan antara verba suru dengan

melakukan. Verba suru tidak selalu diartikan dengan kata melakukan saja, akan

tetapi bisa dipadankan dengan misalnya kata memakai, mengubah, memiliki dan lain – lain. Dengan demikian, dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa verba suru dalam bahasa Jepang dan melakukan dalam bahasa Indonesia berbeda. Oleh karena itu, para pembelajar baik orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang maupun orang Jepang yang belajar bahasa Indonesia, harus berhati – hati dalam menggunakan kedua verba tersebut.

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bagaimana persamaan dan perbedaan verba suru dalam bahasa Jepang dengan verba melakukan dalam bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa perubahan bentuk dari verba

suru bisa digunakan dalam sebuah pola kalimat, misalnya ~ni shite wa, ~to shite,

dan lain – lain. Oleh karena itu, layak untuk dikaji lebih dalam lagi mengenai perubahan pola kalimat tersebut dan bandingkan dengan pola kalimat yang ada dalam aturan dalam bahasa Indonesia. Bahasa bersifat dinamis, karena itu suru bukan tidak mungkin mengalami pergeseran makna untuk di masa yang akan datang. Penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai


(24)

98

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

verba suru dari segi makna dengan verba naru dan dipadankan dengan melakukan dan menjadi dalam bahasa Indonesia.


(25)

98

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Badudu & Zain. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Bunkachou. (1990). Kihongo Yourei Jiten. Jepang : Bunkachou.

Hendradi. (1980). Analisis Kata Kerja Bahasa Jepang Suru. Skripsi pada Universitas Indonesia Jakarta : Tidak diterbitkan.

Hirata, Andrea. (2008). Laskar Pelangi. Yogyakarta : Bentang.

Koizumi, dkk. (1989). Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten. Tokyo: Daishuukan shoten.

Matsuura, Kenji. (1994). Nihon Indonesiago Jiten. Tokyo: Kadokawa shoten. Mahsun, M.S. (2005). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Moriyama shin, dkk. (2012). Nihongo Tagigo Gakushuu Doushihen Jiten. Jepang : Aruku Press.

Naogaku Toshokan. (1982). Kokugo daijiten. Jepang : Shougakukan.

Naogaku Toshokan. (1985). Gendai Kokugo Reikai Jiten. Jepang : Shougakukan. Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Rahayu, Rini. (2009). Analisis Kontrastif Motsu Dalam Bahasa Jepang Dengan

Punya Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi pada UPI Bandung : Tidak

diterbitkan.

Sudjianto, dan Dahidi Ahmad. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surajaya, I ketut. (2001). Nihon no rekishi Pengantar Sejarah Jepang 1. Jakarta : Unsada.

STAF PSBJ (1996). Kumpulan Terjemahan Karya Miyazawa Kenji. Unpad Bandung : Tidak diterbitkan.


(26)

99

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, H.G. (1992). Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung:Angkasa. Tian, Zhong Kui. (1998). Ruigigo Tsukaiwake Jiten. Jepang : Kenkyuusha.

Yoko, Ogawa. (2003). Hakase no ai shita sushiki. Jepang : Shinchosha. Yuriko, Sunagawa. (1998). Nihongo Bunkei Jiten. Jepang: Penerbit Kuroshi.

Dari internet :

Aozora bunko. Kumpulan Novel – novel dalam bahasa Jepang. (dilihat 20 November 2014)


(1)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dipparkan sebelumnya penjelasan mengenai verba suru dan melakukan dari para peneliti terdahulu dan juga setelah dilakukan analisis data, maka pada bab ini penulis mencoba untuk menyimpulkan hasil dari penelitian ini dan saran untuk penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Makna verba suru dalam bahasa Jepang

Verba suru digunakan untuk menyatakan makna

melakukan/mengerjakan/melaksanakan sesuatu, menjadikan, mengubah, menjadi, merasakan, memilih, memiliki. Hal yang paling mendasar adalah kata benda apapun bila didepannya ada suru, maka kata benda tersebut menjadi kata kerja. Selain itu juga, partikel yang ada dibelakang suru, sangat mempengaruhi makna yang akan muncul.

2. Makna verba melakukan dalam bahasa Indonesia

Melakukan dalam bahasa Indonesia mengandung pengertian berbuat suatu tindakan. Digunakan dalam semua kondisi yang berarti berbuat suatu tindakan. Subjek yang digunakan bisa berupa orang, suatu kelompok, makhluk hidup lainnya yang bisa melakukan suatu perbuatan atau pergerakan. Setelah melakukan analisis, dapat diketahui bahwa verba melakukan dalam bahasa Indonesia bisa digantikan dengan membubuhkan imbuhan yang memiliki


(2)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) Belanda melakukan penjajahan di Indonesia selama 350 tahun. (2) Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun.

3. Persamaan dan perbedaan verba suru dan melakukan

3.1 Persamaan

a. Verba suru dan melakukan sama – sama mengandung arti melakukan atau mengerjakan suatu perbuatan.

b. Verba suru dan melakukan sama – sama mengandung makna melaksanakan atau mengadakan.

c. Verba suru dan melakukan keduanya memiliki makna

‘menjadikan/ membuat jadi orang atau benda menjadi suatu hal /

pekerjaan’.

d. Verba suru dan melakukan sama – sama memiliki makna

‘mengubah sesuatu dari A ke B’.

e. Verba suru yang memiliki makna ‘memilih atau

mempertimbangkan sesuatu’ dimiliki oleh verba suru dan melakukan. Akan tetapi, harus diperhatikan subjeknya.

3.2Perbedaan suru dan melakukan

a. Verba suru yang memiliki makna membuat kata benda menjadi kata kerja, tidak dimiliki oleh verba melakukan.

b. Makna ‘suatu hal yang terjadi pada gejala fisiologi atau menderita suatu penyakit/kesakitan’ hanya dimiliki oleh verba suru sedangkan verba melakukan tidak memiliki makna ini.

c. Verba suru memiliki makna ‘mengenakan suatu aksesoris atau

yang melekat dalam tubuh’.

d. Makna ‘menjabat suatu profesi atau jabatan’ hanya dimiliki verba suru saja.


(3)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Makna ‘merasakan suatu hal yang dirasakan oleh panca indera’, hanya dimiliki oleh verba suru saja, sedangkan verba melakukan tidak memiliki makna ini.

f. Makna ‘mempunyai atau memiliki’ hanya dimiliki oleh verba suru saja, sedangkan verba melakukan tidak memiliki makna ini.

g. Makna ‘memerlukan harga atau berlalunya waktu’ hanya dimiliki oleh verba suru saja.

h. Makna ‘mengikuti bagian tubuh yang bergerak’, hanya dimiliki oleh verba suru saja.

Setelah dianalisis, ternyata banyak perbedaan antara verba suru dengan melakukan. Verba suru tidak selalu diartikan dengan kata melakukan saja, akan tetapi bisa dipadankan dengan misalnya kata memakai, mengubah, memiliki dan lain – lain. Dengan demikian, dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa verba suru dalam bahasa Jepang dan melakukan dalam bahasa Indonesia berbeda. Oleh karena itu, para pembelajar baik orang Indonesia yang belajar bahasa Jepang maupun orang Jepang yang belajar bahasa Indonesia, harus berhati – hati dalam menggunakan kedua verba tersebut.

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bagaimana persamaan dan perbedaan verba suru dalam bahasa Jepang dengan verba melakukan dalam bahasa Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa perubahan bentuk dari verba suru bisa digunakan dalam sebuah pola kalimat, misalnya ~ni shite wa, ~to shite, dan lain – lain. Oleh karena itu, layak untuk dikaji lebih dalam lagi mengenai perubahan pola kalimat tersebut dan bandingkan dengan pola kalimat yang ada dalam aturan dalam bahasa Indonesia. Bahasa bersifat dinamis, karena itu suru bukan tidak mungkin mengalami pergeseran makna untuk di masa yang akan datang. Penulis menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai


(4)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

verba suru dari segi makna dengan verba naru dan dipadankan dengan melakukan dan menjadi dalam bahasa Indonesia.


(5)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Badudu & Zain. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Bunkachou. (1990). Kihongo Yourei Jiten. Jepang : Bunkachou.

Hendradi. (1980). Analisis Kata Kerja Bahasa Jepang Suru. Skripsi pada Universitas Indonesia Jakarta : Tidak diterbitkan.

Hirata, Andrea. (2008). Laskar Pelangi. Yogyakarta : Bentang.

Koizumi, dkk. (1989). Nihongo Kihon Doushi Youhou Jiten. Tokyo: Daishuukan shoten.

Matsuura, Kenji. (1994). Nihon Indonesiago Jiten. Tokyo: Kadokawa shoten. Mahsun, M.S. (2005). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Moriyama shin, dkk. (2012). Nihongo Tagigo Gakushuu Doushihen Jiten. Jepang : Aruku Press.

Naogaku Toshokan. (1982). Kokugo daijiten. Jepang : Shougakukan.

Naogaku Toshokan. (1985). Gendai Kokugo Reikai Jiten. Jepang : Shougakukan. Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Rahayu, Rini. (2009). Analisis Kontrastif Motsu Dalam Bahasa Jepang Dengan Punya Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi pada UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Sudjianto, dan Dahidi Ahmad. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surajaya, I ketut. (2001). Nihon no rekishi Pengantar Sejarah Jepang 1. Jakarta : Unsada.

STAF PSBJ (1996). Kumpulan Terjemahan Karya Miyazawa Kenji. Unpad Bandung : Tidak diterbitkan.


(6)

Aji Jihad Muhammad Syahid, 2014

Analisis konstrastif verba suru dalam bahasa Jepang dengan melakukan / berbuat dalam bahasa Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, H.G. (1992). Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung:Angkasa. Tian, Zhong Kui. (1998). Ruigigo Tsukaiwake Jiten. Jepang : Kenkyuusha.

Yoko, Ogawa. (2003). Hakase no ai shita sushiki. Jepang : Shinchosha. Yuriko, Sunagawa. (1998). Nihongo Bunkei Jiten. Jepang: Penerbit Kuroshi.

Dari internet :

Aozora bunko. Kumpulan Novel – novel dalam bahasa Jepang. (dilihat 20 November 2014)