Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN H.Atria Malang bappenas
PENYELARASAN RPJMD DENGAN RPJMN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
OKTORIALDI, Ph.D.
Direktur Pengembangan Wilayah, Bappenas
Malang, 4 November 2015
(2)
POKOK BAHASAN
Pentingnya Penyelarasan
Dasar Hukum
Perubahan dari Rancangan Teknokratik ke Perpres
RPJMN
Kebijakan Pembangunan Nasional
Agenda Pembangunan Nasional
Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN
Agenda Pembangunan Nasional (Koordinatif dan Integratif)
Sasaran Prioritas Nasional
Indikator Sasaran Prioritas
(3)
PENTINGNYA PENYELARASAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(4)
PENTINGNYA PENYELARASAN (1)
NKRI secara tingkat pemerintahan terdiri dari
Pemerintahan di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten dan
Kota.
Tujuan bernegara secara nasional adalah tujuan semua
tingkat pemerintahan
Sasaran dan Prioritas Pembangunan Nasional adalah
tujuan bernegara di semua tingkat pemerintahan
Dalam pencapaian sasaran dan prioritas pembangunan
nasional, bisa:
Hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat, seperti pertahanan,
keamanan, politik luar negeri, dll.
Dilakukan oleh semua tingkat pemerintahan sesuai dengan
kewenangan.
(5)
PENTINGNYA PENYELARASAN (2)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah
Nasional adalah rencana untuk mencapai tujuan
bernegara yang harus dilaksanakan di semua tingkat
pemerintahan
Sasaran dan Prioritas RPJMN adalah tujuan bernegara
dalam jangka menengah yang harus dicapai oleh semua
tingkat pemerintahan sesuai dengan tingkat
kewenangannya,
Pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat
kemiskinan, tingkat partisipasi sekolah, tingkat kematian
ibu, IPM, dll yang menjadi sasaran prioritas nasional,
mustahil bisa dicapai dengan hanya menghandalkan SDM
dan Anggaran dari Kementerian/Lembaga di pusat saja.
(6)
PENTINGNYA PENYELARASAN (3)
Dalam kerangka pencapaian tujuan bernegara tsb, maka
sasaran prioritas pembangunan nasional harus
dijabarkan ke semua tingkat pemerintahan sesuai dengan
kewenangan.
RPJM
Kab/Kota
RPJM
Provinsi
RPJM
Nasional
Penjabaran Sasaran
Pencapaian Sasaran
SUATU KENISCAYAAN
dalam NKRI
(7)
DASAR HUKUM
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(8)
Dasar Hukum
UU No. 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional,
Pasal 5 ayat 2
:
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah
yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan
RPJM
Nasional,
memuat
arah
kebijakan
keuangan
Daerah,
strategi
pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat
Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai
dengan rencana-rencana kerja dalam
UU No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah,
Pasal 263 ayat
4
:
RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi,
arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan Daerah, serta program
Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka
pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun
dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN
.
Akan diterbitkan Peraturan Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Dalam
Negeri, dan Menteri Keuangan tentang Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN
2015-2019.
(9)
PEMBAGIAN TUGAS DALAM PERATURAN
BERSAMA
a) menilai dan menjamin terciptanya keselarasan
antara RPJMD Provinsi dengan RPJMN Tahun
2015-2019;
b) menilai kesesuaian dengan tahapan, tata cara
penyusunan, dan pembagian urusan
pemerintahan dalam rencana pembangunan
daerah.
c) menilai kelayakan keuangan daerah untuk
jangka menengah terutama terkait dengan
transfer daerah.
(10)
I. PERUBAHAN DARI RANCANGAN TEKNORATIK KE
PERPRES NO. 2 TENTANG RPJMN 2015-2019
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(11)
RPJMN 2015-2019
Rancangan Teknoratik
–
PerPres No. 2/2015
(12)
Buku I
–
Agenda Pembangunan Nasional
Rancangan Teknokratik Perpres No. 2 Tahun 2015
1 Bab I –Pendahuluan 1 Bab I –Pendahuluan
• Meneguhkan kembali Jalan Ideologis; Sistematika
2 Bab II –Pencapaian Pembangunan Nasional
• Struktur Visi Misi RPJPN, Pencapaian RPJMN 2005-2009 dan 2010-2014
2 Bab II –Kondisi Umum
• Latar Belakang; Permasalahan dan Tantangan
3 Bab III – Lingkungan Strategis
• Geopolitik; Geoekonomi; Bonus Demografi
3 Bab III –Lingkungan Strategis
• Geopolitik; Geoekonomi; Bonus Demografi 4 Bab IV –Kerangka Ekonomi Makro
• Kondisi Ekonomi akhir 2014, Prospek Ekonomi 2015-2019, dan Kebutuhan Investasi dan Sumber Pembiayaan
4 Bab IV –Kerangka Ekonomi Makro
• Kondisi Ekonomi akhir 2014, Prospek Ekonomi 2015-2019, dan Kebutuhan Investasi dan Sumber Pembiayaan
5 Bab V –Tema, Kerangka dan Sasaran Pokok RPJMN 2015-2019
• Tema Pembangunan, Kerangka
Pembangunan, Keterkaitan RPJPN & RPJMN, Sasaran Pokok Pembangunan
5 Bab V –Kebijakan Pembangunan Nasional
• Visi Misi Pembangunan; Strategi
Pembangunan Nasional, Sembilan Agenda Prioritas; Sasaran Pokok Pembangunan Nasional
6 Bab VI –Agenda Pembangunan Nasional
• 6 Bidang (yang disarikan dari 9 Bidang RPJPN)
6 Bab VI –Agenda Pembangunan Nasional
• Nawa Cita
(13)
Bab V. Kebijakan
Pembangunan Nasional
I. Visi Misi Pembangunan;
II. Sembilan Agenda Prioritas,
III. Strategi Pembangunan Nasional;
IV. Sasaran Pokok Pembangunan Nasional
(14)
I. VISI MISI PEMBANGUNAN 2015
–
2019
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
(15)
II. 9 AGENDA PRIORITAS
–
NAWA CITA
1.
Menghadirkan kembali negara untuk
melindungi segenap bangsa
dan memberi rasa aman
pada seluruh WN
2.
Membangun
tata kelola Pemerintahan
yg bersih, efektif, demokratis
dan terpercaya
3.
Membangun Indonesia dari pinggiran
dg memperkuat
daerah-daerah dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan
4.
Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan
reformasi sistem
dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya.
5.
Meningkatkan
kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia
6.
Meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing
di pasar
internasional
7.
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
(16)
III. STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA3 DIMENSI PEMBANGUNAN
QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN KONDISI PERLU Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan dan Ketertiban Politik &
Demokrasi Tata Kelola & RB
Pendidikan Kesehatan Perumahan Antarkelompok Pendapatan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran,
(3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur
Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi &
Ketenagalistrikan Kemaritiman dan
Kelautan Pariwisata dan
Industri
1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan
ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem
(17)
IV. Sasaran Pokok Pembangunan
Nasional
•
Sasaran Makro
•
Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat
•
Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan
•
Sasaran Dimensi Pemerataan
•
Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antar
Wilayah
•
Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan
Keamanan
(18)
Sasaran Pembangunan Nasional
•
Perubahan dari Rancangan Teknokratik menjadi
Perpres juga berdampak pada sasaran
pembangunan nasional, dalam hal:
•
Remapping (Pemetaan kembali) disesuaikan dengan
Strategi Pembangunan (spt. 3 Dimensi dan Kondisi
Perlu)
•
Perubahan target sasaran yang sudah ada
sebelumnya.
•
Penambahan sasaran yang tidak ada sebelumnya
(lebih banyak pada sasaran output).
•
Pembangunan 49 waduk
•
Pembangunan 1000 km jalan tol
•
Pembangunan sawah baru 1 juta ha
•
Reforma agraria 9 juta ha
(19)
Bab VI. Agenda
Pembangunan Nasional
(Nawa Cita)
(20)
Buku I
–
Bab VI. Agenda Pembangunan Nasional
Rancangan Teknokratik Perpres No. 2 Tahun 2015
1 Agenda Pembangunan Ekonomi 1 Menghadirkan Kembali Negara untuk Melindungi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga Negara
2 Agenda Pembangunan Pelestarian Sumberdaya Alam, Lingkungan Hidup, dan Pengelolaan Bencana
2 Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratif, dan Terpercaya
3 Agenda Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
3 Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan
4 Agenda Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat
4 Memperkuat Kehadiran Negara dalam
Melakukan Reformasi Sistem dan Penegakan Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya
5 Agenda Pembangunan Wilayah 5 Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia dan Masyarakat Indonesia
6 Agenda Pembangunan Kelautan 6 Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional
7 Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan Sektor-Sektor Strategis
8 Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
9 Memperteguh Kebhinnekaan dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia
Berdasarkan 9 Bidang dalam
RPJPN (UU 17 Tahun 2007)
(21)
Buku I - Bab VI. Agenda
Pembangunan Nasional
•
Pola Penyajian per Agenda antara ke dua
dokumen, sama;
•
Sasaran
•
Arah Kebijakan dan Strategi
•
Penyesuaian dalam pemetaan dilakukan pada
tingkat yang lebih detail;
•
Pangan
–
Agenda Ekonomi menjadi Bagian Nawa Cita
VII.
•
Politik
–
Agenda Polhukhankam menjadi Bagian Nawa
Cita I
•
Hukum
–
Agenda Polhukhankam menjadi Bagian
(22)
Buku I
–
Bab VI. Agenda Pembangunan Nasional
Pembangunan Ekonomi
A Pembangunan Sektor-Sektor Ekonomi Nawa Cita 6
• Sektor Primer, Pertumbuhan Industri, Modernisasi Sektor Jasa
• Peningkatan Industri (Kawasan Industri)
B. Pengamanan Ketahanan Pangan, Energi dan Air
Nawa Cita 7
• Ketahanan Pangan, Ketahanan Energi, dan Ketahanan Air
• Kedaulatan Pangan, Kedaulatan Energi, Kedaulatan Air
C. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Nawa Cita 6
• Konektivitas Nasional, Transportasi
Perkotaan, Infrastruktur Dasar, Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan
• Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Daya Saing
D Penguatan Faktor Utama Pembangunan Ekonomi
Nawa Cita 6
• Daya Saing TK, Investasi, Keuangan, Inovasi dan Teknologi, Daya Saing BUMN, Logistik dan Distribusi Nasional
• Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Daya Saing
(23)
Contoh Agenda Pembangunan
Nasional (1)
(24)
Contoh Agenda Pembangunan
Nasional (2)
(25)
Contoh Agenda Pembangunan
Nasional (3)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
II. SUBSTANSI PENYELARASAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(31)
SUBSTANSI PENYELARASAN
I.
Agenda Pembangunan
II.
Sasaran Prioritas
(32)
I. Agenda Pembangunan
Karakteristik Agenda Pembangunan
Nasional
A.
Diambil dari Nawa Cita.
B.
Pencapaian tujuan Agenda yang lebih jelas
o
Agenda tidak merupakan sectoral based.
o
Agenda lebih fokus pada
tujuan
dari multi
sektor
dan multi region.
C.
Pendekatan koordinatif dan integratif
o
Multi-sectoral approach
(33)
B. Pencapaian Tujuan Agenda Lebih Jelas
(tidak sectoral based, dan lebih fokus pada tujuan)
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
1
Pendidikan2
Kesehatan3
Penanggula ngan Kemiskinan4
Ketahanan Pangan5
Infrastruktur6
Iklim Investasi dan Iklim Usaha7
Energi8
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana9
Daerah Tertinggal, Terdepan, 1 0 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi 1 1 Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 1 2 Bidang Perekonomian 1 3 Bidang Kesejahtera an Rakyat 1 4AGENDA PRIORITAS NASIONAL RPJMN 2010 - 2014
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa amanpada seluruh WN 2. Membangun tata kelola Pemerintahan yg bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggirandg memperkuat daerah-daerah dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukumyang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategisekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa
Agenda Prioritas Nasional RPJMN 2015-2019
(34)
C. Pendekatan Koordinatif dan
Integratif (1)
Pencapaian tiap Agenda Prioritas
Pembangunan, perlu:
Pendekatan multi sektor (koordinatif)
Pendekatan integratif (fokus yang jelas)
(35)
C. Pendekatan Koordinatif dan
Integratif (2)
Contoh: Agenda Prioritas
Pembangunan/Nawa Cita VII:
Mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan
sektor-sektor
strategis
ekonomi domestik, al.
Kedaulatan Pangan
Kedaulatan Energi
(36)
C. Pendekatan Koordinatif dan
Integratif (3)
Contoh: Kedaulatan Pangan, mempunyai
multitarget (banyak sasaran)
Sasaran Pokok, al.:
o
Produksi padi, jagung, ternak
Sasaran Agenda, al.:
1.
Sawah baru 1 juta ha
2.
Rehab/Bangun irigasi untuk 3 juta ha sawah
3.Pertanian lahan kering 1 juta ha
4.
Desa mandiri benih
5.Pasar
6.
Pengendalian impor pangan
7.Reforma agraria 9 juta ha
(37)
C. Pendekatan Koordinatif dan
Integratif (4)
Koordinatif:
Untuk mencapai sasaran sawah baru
1 juta ha, perlu koordinasi paling tidak 4
kementerian, yaitu Kementan, KemenPUPR,
Kemen ATR, dan Kemen KLH, serta Pemerintah
Daerah.
Integratif: pencapaian Kedaulatan Pangan tidak
bisa hanya dengan 1 juta sawah baru, perlu rehab
irigasi, lahan kering, pasar, stop konversi lahan,
dst. (kombinasi paling tidak 13 sasaran)
Spasial: pembangunan sawah baru harus
mempertimbangkan lokasi, harus berdekatan
dengan lokasi irigasi, gudang, pasar dll.
(38)
AGENDA PEMBANGUNAN: VII. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENGGERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK
SUB AGENDA PEMBANGUNAN: KEDAULATAN PANGAN TAHUN: 2016
SASARAN KEDAULATAN PANGAN INSTANSI PELAKSANA (K/L/BUMN/DAK) PROGRAM/KEG IATAN TARGET 2016 INDIKATOR KEGIATAN ALOKASI (RP. JUTA) KERANGKA REGULASI
1. Pembukaan 1 Juta Ha Lahan sawah baru
Kementerian Pertanian Program Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kemen. Agraria & Tata Ruang Program
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kementerian Kehutanan dan
LH
Program Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kementerian PU dan Pera Program
Kegiatan 1 Kegiatan 2
2. Pembukaan pertanian lahan kering 1 juta Ha di luar Jawa
Kementerian Pertanian Program Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kemen. Agraria & Tata Ruang Program
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kementerian Kehutanan dan
LH
Program Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kementerian PU dan Pera Program
Kegiatan 1 Kegiatan 2
Sasaran Agenda Prioritas
Berdasarkan Program K/L
(39)
AGENDA PEMBANGUNAN: VII. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN
MENGGERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK SUB AGENDA PEMBANGUNAN: KEDAULATAN PANGAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA: KEMENTERIAN PERTANIAN
PROGRAM STRATEGIS: PROGRAM A
KEGIATAN STRATEGIS: KEGIATAN A.1
SASARAN NAWACITA PROVINSI TARGET 2016 ALOKASI 2016
(RP.JUTA)
1. Pembukaan 1 Juta Ha Lahan
sawah baru Kalimantan Barat
Gorontalo
Sumatera Selatan Jawa Barat
Papua 2. Pembukaan pertanian lahan
kering 1 juta Ha di luar Jawa Kalimantan Selatan Sulawesi Barat Sumatera Utara Sulawesi Tengah
Sasaran Agenda Prioritas
Berdasarkan Lokasi
(40)
(41)
INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL DAN DAERAH
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL
Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun Rencana
Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
.
PROVINSI
KAB/KOTA
RPJPN
RPJMN
RKP
RPJPD
RPJMD
RKPD
Sasaran
Pemb.
Nasional
Sasaran
Pemb.
Provinsi
Sasaran
(42)
KERANGKA LOGIS HUBUNGAN
DAN INTEGRASI KINERJA
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL
Struktur kebijakan (
policy structure
) dan kinerja pembangunan mengikuti
kerangka logis yang menggambarkan program/kegiatan saling terkait dan
bekerja dengan baik untuk mencapai sasaran Prioritas Nasional.
PROVINSI
KAB/KOTA
Kegiatan Program Kegiatan Program Kegiatan ProgramSasaran
Pemb.
Nasional
Sasaran
Pemb.
Provinsi
Sasaran
Pemb.
Kab./Kota
• Prioritas Nasional• Arah kebijakan
• dll
• Prioritas Daerah
• Arah kebijakan
• dll
• Prioritas Daerah
• Arah kebijakan
• dll
Impact
Outcome
Output
Permasalahan & Penyebab Permasalahan Permasalahan & Penyebab Permasalahan Permasalahan & Penyebab Permasalahan
(43)
Hirarki Pencapaian Sasaran
Kewenangan
Pemerintah
Pusat
Pemerintah
Provinsi
Pemerintah
Rehab
Waduk
Waduk dan
Saluran Primer
Saluran
Sekunder
Saluran
Kawasan
Industri
Jalan Nasional
dan Tol,
Pelabuhan,
Bandara
Jalan Provinsi,
SMK
Jalan
Kabupaten,
(44)
II. SASARAN PRIORITAS
A.
Sasaran Pokok
1.
Sasaran Makro
2.
Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat
3.
Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan
4.
Sasaran Dimensi Pemerataan
5.
Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antar Wilayah
6.
Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
(45)
(46)
2. Sasaran Pembangunan Manusia
dan Masyarakat
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
Sasaran Agenda Prioritas (1)
KEDAULATAN PANGAN
1) Pembukaan 1 juta ha lahan sawah baru
2) Pembukaan pertanian lahan kering 1 juta ha di luar Jawa
3) Perbaikan/pembangunan irigasi untuk 3 juta ha lahan
sawah
4) Pembangunan pasar
5) Pembangunan sarana prasarana transportasi
6) Stop konversi lahan produksi
7) Pemulihan kesuburan lahan (1000 desa mandiri benih)
8) Gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen
9) Bank pertanian dan UMKM
10) Peningkatan kemampuan pertanian
11) Pembangunan agribisnis kerakyatan
12) Pengendalian impor pangan
(53)
Sasaran Agenda Pembangunan (2)
PARIWISATA
1) Akses transportasi
2) Akses informasi dan komunikasi
3) Pengembangan budaya lokal
4) Pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata
5) Kualitas SDM masyarakat lokal
6) Ekonomi kreatif berbasis eco-tourism
7) Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lokasi
pariwisata
(54)
(55)
III. INDIKATOR PRIORITAS
1. Penyederhanaan Indikator
(56)
(57)
1. PENYEDERHANAAN INDIKATOR (2)
•
Dalam MDGs ada 3 tahapan yang menjadi acuan,
apakah MDGs itu tercapai atau tidak. Tahapan
tersebut adalah:
•
Goals
•
Targets
•
Indicators
•
Contoh 1:
•
Goal 1: Eradicate extreme poverty and hunger
•
Target 1.A: Halve, between 1990 and 2015, the proportion of
people whose income is less than one dollar a day
•
Indicator 1.1: Proportion of population below $1 (PPP)
per day
(58)
1. PENYEDERHANAAN INDIKATOR (3)
•
Contoh 2:
•
Goal 2: Achieve universal primary education
•
Target 2.A: Ensure that, by 2015, children everywhere, boys
and girls alike, will be able to complete a full course of
primary schooling
•
Indicator 2.1: net enrolment ratio in primary education
•
Indicator 2.2: proportion of pupils starting grade 1 who
reach last grade of primary
•
Indicator 2.3: Literacy rate of 15-24 years-old, women
and men
(59)
Penetapan Indikator Pembangunan dalam RPJMN dan RKP Cita
Goal
Target
Indikator
Contoh 1:
Cita 7: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
Goal 7.1: Kedaulatan Pangan
Target 7.1.1: Pencetakan sawah baru 1 juta ha
Indikator 1: Luas lahan yang dibebaskan (ha)
Indikator 2: Luas lahan sawah yang dicetak (ha) Contoh 2:
Cita 7: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
Goal 7.1: Kedaulatan Pangan
Target 7.1.2: Rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak terhadap 3 Juta Ha lahan pertanian
Indikator 1: Luas jaringan irigasi tambak yang direhabilitasi (Ha)
2. STANDARISASI INDIKATOR
(60)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kedaulatan Pangan (1)
• Penetapan Indikator Nomenklatur Program K/L dan SKPD dalam Renstra dan RKA – Kementerian/Lembaga atau SKPD
– Program • Kegiatan
– Sasaran
» Indikator Sasaran • Contoh 1:
– K/L 018 : Kementerian Pertanian
• Program 018.1 : Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
– Kegiatan 018.1.1: Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
» Sasaran : Pencetakan sawah baru 1 juta ha
» Indikator Sasaran : Jumlah perluasan/cetak sawah (Ha) • Contoh 2:
– SKPD XXX : Dinas Pertanian dan Perternakan
• Program XXX.1 : Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
– Kegiatan XXX.1.2 : Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
» Sasaran : Pencetakan sawah baru …. ha
(61)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kedaulatan Pangan (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP– Target
• Indikator
– Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek
• Contoh 1:
– Target 7.1.1: Pencetakan sawah baru 1 juta ha
» Indikator 2 : Luas lahan sawah yang dicetak (ha)
» Provinsi 01 : Aceh
» TA 2015 : 1000 (ha) » TA 2016 : 1300 (ha) » TA 2017 : 1200 (ha)
(62)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kedaulatan Energi (1)
• Penetapan Indikator Nomenklatur Program K/L dan SKPD dalam Renstra dan RKA – Kementerian/Lembaga atau SKPD
– Program • Kegiatan
– Sasaran
» Indikator Sasaran • Contoh 1:
– K/L 020 : Kementerian ESDM
• Program 020.1 Program pengelolaan ketenagalistrikan
– Kegiatan 020.1.1: Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik
» Sasaran : Percepatan pembangunan pembangkit listrik
» Indikator Sasaran : Pelaksanaan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Terkait Program 35.000 MW, FTP I dan FTP II • Contoh 2:
– SKPD XXX : Dinas ESDM
• Program xxx.1 Program pengelolaan ketenagalistrikan
– Kegiatan xxx.1.1: Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik
» Sasaran : Percepatan pembangunan pembangkit listrik
» Indikator Sasaran : Pelaksanaan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Terkait ...
(63)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kedaulatan Energi (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP– Target
• Indikator
– Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek
• Contoh 1:
» Target/Sasaran : Percepatan pembangunan pembangkit listrik
» Indikator Sasaran : Pelaksanaan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Terkait Program 35.000 MW, FTP I dan FTP II
» Provinsi 01 : Aceh » TA 2015 : 10 MW » TA 2016 : 40 MW
(64)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kemaritiman (1)
• Penetapan Indikator Nomenklatur Program K/L dan SKPD dalam Renstra dan RKA – Kementerian/Lembaga atau SKPD
– Program • Kegiatan
– Sasaran
» Indikator Sasaran • Contoh 1:
– K/L 032 : Kementerian Kelautan dan Perikanan
• Program 032.1 Program Pengembangan Dan Pengelolaan Perikanan Tangkap – Kegiatan 032.1.1: Pengembangan Pembangunan dan Pengelolaan
Pelabuhan Perikanan
» Sasaran : Pembangunan 100 sentra perikanan
» Indikator Sasaran : Jumlah pengembangan pelabuhan perikanan di lokasi sentra perikanan terpadu dan SEKAYA maritim
• Contoh 2:
– SKPD XXX : Dinas Kelautan dan Perikanan
• Program xxx.1 Program Pengembangan Dan Pengelolaan Perikanan Tangkap – Kegiatan xxx.1.1: Pengembangan Pembangunan dan Pengelolaan
Pelabuhan Perikanan
» Sasaran : Pembangunan ... sentra perikanan
» Indikator Sasaran : Jumlah pengembangan pelabuhan perikanan ....
(65)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kemaritiman (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP
– Target
• Indikator
– Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek
• Contoh 1:
» Target/ Sasaran : Pembangunan 100 sentra perikanan
» Indikator Sasaran : Jumlah pengembangan pelabuhan perikanan di lokasi sentra perikanan terpadu dan SEKAYA maritim
» Provinsi 01 : Aceh
» TA 2015 : 1 pelabuhan » TA 2016 : 4 pelabuhan
(66)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Industri/Kawasan Industri (1)
• Penetapan Indikator Nomenklatur Program K/L dan SKPD dalam Renstra dan RKA – Kementerian/Lembaga atau SKPD
– Program • Kegiatan
– Sasaran
» Indikator Sasaran • Contoh 1:
– K/L 019 : Kementerian Perindustrian
• Program 019.1 Program Pengembangan Perwilayahan Industri
– Kegiatan 019.1.1: Pengembangan Perwilayahan Industri Wilayah III
» Sasaran : Penyediaan lahan kawasan industri
» Indikator Sasaran : Pembebasan lahan (Ha) • Contoh 2:
– SKPD XXX : Dinas Perindustrian
• Program xxx.1 Program Pengembangan Perwilayahan Industri
– Kegiatan xxx.1.1: Pengembangan Perwilayahan Industri Wilayah III
» Sasaran : Penyediaan lahan kawasan industri ....
(67)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Industri/Kawasan Industri (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP– Target
• Indikator
– Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek
• Contoh 1:
» Target/ Sasaran : Penyediaan lahan kawasan industri
» Indikator Sasaran : Pembebasan lahan (Ha)
» Provinsi 01 : Aceh
» TA 2015 : 1500 Hektar » TA 2016 : 800 Hektar » TA 2017 : 1300 Hektar
(68)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Pariwisata (1)
• Penetapan Indikator Nomenklatur Program K/L dan SKPD dalam Renstra dan RKA – Kementerian/Lembaga atau SKPD
– Program • Kegiatan
– Sasaran
» Indikator Sasaran • Contoh 1:
– K/L 040 : Kementerian Pariwisata
• Program 040.1 Program Pengembangan Kepariwisataan
– Kegiatan 040.1.6: Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan
» Sasaran : Pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata
» Indikator Sasaran : Jumlah Destinasi Wisata Alam dan Buatan yang dikembangkan menjadi Taman Nasional, Taman Laut Nasional dan Taman Geo (GEOPARK)
• Contoh 2:
– SKPD XXX : Dinas Pariwisata
• Program xxx.1 Program Pengembangan Kepariwisataan
– Kegiatan xxx.1.6: Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan
» Sasaran : Pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata
» Indikator Sasaran : Jumlah Destinasi Wisata Alam dan Buatan yang dikembangkan ....
(69)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Pariwisata (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP
– Target
• Indikator
– Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek
• Contoh 1:
» Target/Sasaran : Pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata
» Indikator Sasaran : Jumlah Destinasi Wisata Alam dan Buatan yang dikembangkan
menjadi Taman Nasional, Taman Laut Nasional dan Taman Geo (GEOPARK)
» Provinsi 01 : Aceh
» TA 2015 : 10 Destinasi » TA 2016 : 8 Destinasi » TA 2017 : 9 Destinasi » TA 2018 : 6 Destinasi
(70)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kawasan Perbatasan dan Daerah
Tertinggal (1)
• Penetapan Indikator Nomenklatur Program K/L dan SKPD dalam Renstra dan RKA – Kementerian/Lembaga atau SKPD
– Program • Kegiatan
– Sasaran
» Indikator Sasaran • Contoh 1:
– K/L 067 : Kementerian Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi • Program 067.8 Program Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
– Kegiatan 067.8.11: Pengembangan Usaha Transmigrasi
» Sasaran : Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal
» Indikator Sasaran : Jumlah satuan permukiman (SP)/ KPB/ kawasan transmigrasi yang dikembangkan usaha ekonominya • Contoh 2:
– SKPD XXX : Dinas PDT
• Program xxx.8 Program Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
– Kegiatan xxx.8.11: Pengembangan Usaha Transmigrasi
» Sasaran : Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal
» Indikator Sasaran : Jumlah satuan permukiman (SP)/ KPB/ kawasan transmigrasi yang dikembangkan usaha ekonominya ....
(71)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kawasan Perbatasan dan Daerah
Tertinggal (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP
– Target
• Indikator
– Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek
• Contoh 1:
» Target/Sasaran : Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal
» Indikator Sasaran : Jumlah satuan permukiman (SP)/ KPB/ kawasan transmigrasi yang dikembangkan usaha ekonominya
» Provinsi 01 : Aceh
» TA 2015 : 8 Kawasan » TA 2016 : 5 Kawasan
(72)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: REVOLUSI MENTAL (1)
• Penetapan Indikator Nomenklatur Program K/L dan SKPD dalam Renstra dan RKA – Kementerian/Lembaga atau SKPD
– Program • Kegiatan
– Sasaran
» Indikator Sasaran • Contoh 1:
– K/L 010 : Kementerian Dalam Negeri
• Program 010.11 Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik – Kegiatan 010.11.2: Fasilitasi Politik Dalam Negeri
» Sasaran : Perkuatan kelembagaan politik dan reformasi birokrasi
pemerintahan
» Indikator Sasaran : Jumlah daerah yang terfasilitasi pelaksanaan pendidikan politik untuk politisi perempuan
• Contoh 2:
– SKPD XXX : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
• Program xxx.11 Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik – Kegiatan xxx.11.2: Fasilitasi Politik Dalam Negeri
» Sasaran : Perkuatan kelembagaan politik dan reformasi birokrasi
pemerintahan
» Indikator Sasaran : Jumlah daerah yang terfasilitasi pelaksanaan pendidikan politik untuk politisi perempuan ....
(73)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: REVOLUSI MENTAL (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP– Target
• Indikator
– Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek
• Contoh 1:
» Target/Sasaran: Perkuatan kelembagaan politik dan reformasi birokrasi pemerintahan
» Indikator Sasaran : Jumlah daerah yang terfasilitasi pelaksanaan pendidikan politik
untuk politisi perempuan
» Provinsi 01 : Aceh » TA 2015 : 3 Kab » TA 2016 : 5 Kab » TA 2017 : 6 Kab » TA 2018 : 2 Kab
(74)
KESIMPULAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(75)
KESIMPULAN
Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN adalah suatu
keniscayaan dalam NKRI untuk mencapai tujuan bernegara.
Ada dasar hukum penguatan penyelarasan tsb, yaitu UU
25/2004 tentang SPPN, dan UU 23/2014 tentang
Pemerintahan Daerah
Dalam penyelarasan, pertimbangan yang harus
diperhatikan adalah:
Proses perubahan dari Rencana Teknokratik menjadi
Rencana Definitif.
Pendekatan yang bersifat koordinatif, integratif, dan spasial.
Penjabaran sasaran prioritas nasional sesuai dengan tingkat
kewenangan,
(76)
Sekian dan Terima Kasih.
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(1)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: Kawasan Perbatasan dan Daerah
Tertinggal (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP
– Target
• Indikator – Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek • Contoh 1:
» Target/Sasaran : Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal
» Indikator Sasaran : Jumlah satuan permukiman (SP)/ KPB/ kawasan transmigrasi
yang dikembangkan usaha ekonominya
» Provinsi 01 : Aceh
» TA 2015 : 8 Kawasan » TA 2016 : 5 Kawasan » TA 2017 : 6 Kawasan » TA 2018 : 2 Kawasan
(2)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: REVOLUSI MENTAL (1)
72 • Penetapan Indikator Nomenklatur Program K/L dan SKPD dalam Renstra dan RKA
– Kementerian/Lembaga atau SKPD
– Program
• Kegiatan
– Sasaran
» Indikator Sasaran • Contoh 1:
– K/L 010 : Kementerian Dalam Negeri
• Program 010.11 Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik
– Kegiatan 010.11.2: Fasilitasi Politik Dalam Negeri
» Sasaran : Perkuatan kelembagaan politik dan reformasi birokrasi
pemerintahan
» Indikator Sasaran : Jumlah daerah yang terfasilitasi pelaksanaan
pendidikan politik untuk politisi perempuan
• Contoh 2:
– SKPD XXX : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
• Program xxx.11 Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik
– Kegiatan xxx.11.2: Fasilitasi Politik Dalam Negeri
» Sasaran : Perkuatan kelembagaan politik dan reformasi birokrasi
pemerintahan
» Indikator Sasaran : Jumlah daerah yang terfasilitasi pelaksanaan
(3)
2. STANDARISASI INDIKATOR
Goal: REVOLUSI MENTAL (2)
• Penetapan Target Pembangunan dalam NAWACITA, RPJMN dan RKP– Target
• Indikator
– Provinsi
» Per Tahun Anggaran » TA 2015
» TA 2016 » TA 2017 » TA 2018 » TA 2019 » Per Kegiatan
» ID Proyek » Nama Proyek » Jumlah Proyek • Contoh 1:
» Target/Sasaran: Perkuatan kelembagaan politik dan reformasi birokrasi pemerintahan
» Indikator Sasaran : Jumlah daerah yang terfasilitasi pelaksanaan pendidikan politik untuk politisi perempuan
» Provinsi 01 : Aceh » TA 2015 : 3 Kab » TA 2016 : 5 Kab » TA 2017 : 6 Kab » TA 2018 : 2 Kab » TA 2019 : 5 Kab
(4)
KESIMPULAN
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(5)
KESIMPULAN
Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN adalah suatu
keniscayaan dalam NKRI untuk mencapai tujuan bernegara.
Ada dasar hukum penguatan penyelarasan tsb, yaitu UU
25/2004 tentang SPPN, dan UU 23/2014 tentang
Pemerintahan Daerah
Dalam penyelarasan, pertimbangan yang harus
diperhatikan adalah:
Proses perubahan dari Rencana Teknokratik menjadi
Rencana Definitif.
Pendekatan yang bersifat koordinatif, integratif, dan spasial.
Penjabaran sasaran prioritas nasional sesuai dengan tingkat
kewenangan,
Standarisasi ukuran pencapaian sasaran (indikator).
(6)
Sekian dan Terima Kasih.
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL