PERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGATASI PENGANGGURAN DI INDONESIA
Kajian Ilmiah Ekonomi
&
Bisnis
Mengatasipengangguran
di Indonesia
Upaya Mengatasi pengangguran
di Indonesia
Oleh: SriHermuningsih
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi pengangguran
di Indonesia
Oleh: Sukidjo
pengangguran
di Indonesia Permasalahan dan Strategi Mengatasinya
Oleh: Endang Mulyani
Keterkaitan Pengangguran
Masalah
dan Pendidikan: Potensi Sumber Daya dan
Oleh: EkoGiyartiningrum dan Aula Ahmad Hafidh
Peran Sektor Informal dalam Menanggulangi
Indonesia
Masalah pengangguran
di
Oleh: Daru Wahyuni
Pengembangan Agro Industri: Suatu Alternatif Pembangunan
Untuk Mengatasi pengangguran
Pertanian
Oleh: Suwarno
Usaha Keeil dan Menengah (UKM)dan Upaya Mengatasi pengangguran
Oleh: Teguh Sihono
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI
Jurnal Economia
I
Vol. 1 I No.1
Hal. 1-85
EKONOMI KOPERASI
YOGYAKARTA
Yogyakarta,
Agustus 2005
ISSN
1858-2648
ISSN: 1858-2648
Jurnal Economia, Volume 1 Nomor 1, Agustus 2005
DAFTAR ISI
Dewa n Redaksi --------------------------------------------------------------------------
Ii
Penganta r Redaksi ---------------------------------------------------------------------Dafta r Is
1.
iii
i-------------------------------------------------------------------------------
Upaya Mengatasi pengangguran di Indonesia
Oleh: Sri Hermuningsih
2.
m
----
pengangguran di Indonesia Permasalahan dan Strategi Mengatasinya
Keterkaitan
Masalah
mm
pengangguran
'Oleh: Eko Giyartlnlngrum
5.
1-16
17-28
Sukidjo ------------------------------------------------------------------------
Oleh: Endang Mulyani
4.
29-40
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi pengangguran di Indonesia
o leh:
3.
---
dan Pendidikan:
Potensi Sumber Daya dan
dan Aula Ahmad Hafldh
Peran Sektor Informal dalam Menanggulangl
Indonesia
m
Masalah pengangguran
Pengembangan Agro Industrl: Suatu Alternatlf
Untuk Mengatasl pengangguran
v
54-64
v
65-69
v
70-85
J
Pembangunan Pertanlan
Oleh: Suwarno ---------------------------------------------------------------------7.
41-53
dl
Oleh: Daru Wahyunl --------------------------------------------------------------6.
V
V
Usaha Keel! dan Menengah (UKM) dan Upaya Mengatasl pengangguran
Oleh: Teguh Sihono
m
Blodata Penulls
Pedoman Penullsan
ill
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo
PERAN KEWIRAUSAHAAN
DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
DI INDONESIA
Oleh: Sukidjo
(Stat Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)
Abstract
Up to the end of the year 2004, Indonesia still experiences the impad of.
'Severeeconomi~crisisSo that the rate of economy existing still lagged behifJd
'if it is compared with the economy before crisis. The impad strongly felt by
people in general is the high rate of unemployment The unemployment hap;;
pened not only to low educated people, bl1.talso to university graduates who
have difficulties to obtain their jobs. The increasing number of unemployment
,requires
the government
to undertake some solutions, considering that the
14
...•
{}f!9ative irnpads of unemployment shall extremely influence the economic and
Political lives.
In short-term, efforts to solve the unemployment problem·shallbe
under.taken directly by opening new field of work. Meanwhile, indired efforts shall be
m¢eby developing entrepreneurship, so that every job seeker would have the
attitude and charader of self - confident, independent, daring to take risk,
innovative and creative, as well as having future perspedive. By having the
entrepreneurship charader and nature, it is expeded that unemployed dare to
~ttempt opening their own business in order to create field of work. ..both for
themselves and other people ..
On the other side, to create work field it necessitates high' economic rate;,
Every one per~ent the rate of economic growth it would be able to agsorqp
\additionallaborforce.between
200,000 up to 300,000 manpower: In order to
maintain andlmprove the economic rate, it is neededhigh investment. New
'lnvestmentswouldhappen
if there are conducive econdmic climate, as well as
rety and law guarantees:Jn connection with those things, every Indonesian
'enshould confer support in order to create economic and political stability,
Indon~sian economy would soon grow and develop rapidly, as well as be
lie to solve the increasing number of unemployment.
Keywords: Unemployment, Entrepreneurship
A. Pendahuluan
Hingga akhir tahun 2004 krisis ekonomi
tanda-tanda bahwa krisis ekonomi tersebut
akan berakhir,
sementara
itu negara-
yang dialami Indonesia telah berlangsung
negara tetangga seperti Thailand,
hampir tujuh tahun, namun belum tampak
Selatan, dan Malaysia telah mampu keluar
Korea
17
Jurnal EC01wmia, Volume I Nomor I, Agustus 2005
dari krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang
berkepanjangan ternyata telah merusak
mengganggu stabilitas ekonomi, politik,
hukum dan sosial.Olehsebab itu perluasan
kesempatan kerja dan pengurangan
pengangguran merupakan salah satu
tujuan yang ingin dicapai dalam
pembangunan ekonomi.
sendi-sendi. ekonomi nasional, yang
ditandai oleh bankrutnya perusahanperusahaan besar maupun lembaga
perbankan. Bahkan krisis ekonomi telah
berkembang menjadi krisis multi dimensi,
sehingga permasalahan yang dihadapi B. Mengapa Terjadi pengangguran?
Indonesia menjadi semakin kompleks.
pengangguranmerupakansesuatuyang
Bankrutnya beberapa perusahaan besar tidak dikehendaki atau dibenci oleh setiap
maupun lembaga keuangan menyebabkan orang pada umumnya. Karena itu setiap
terjadinya pemutusan hubungan kerja orang berusaha untuk tidak menganggur
(PHK) secara besar-besaran, sehingga yakni dengan cara mencari pekerjaan.
banyak penduduk yang semula memiliki Dengan beke~a
seseorang
akan
pekerjaan tetap menjadi penganggur. memperoleh penghasilan, dan dengan
Seseorang yang menjadi penganggur
penghasilan tersebut digunakan untuk
berarti mereka ini kehilangan pekerjaan memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun
pokok sebagai sumber penghasilan,
demikian, dorongan bekerja tidak hanya
sehingga
mereka
tidak
memifiki
sekedar untuk mendapatkan penghasilan
penghasilan, akibatnya mereka menjadi melainkanjuga digunakan untuk mencapai
miskin. Di lain pihak kebutuhan barang dan tujuan non ekonomi, misalnyamemperoleh
jasa untuk keperluan hidup harus nilai, martabat atau untuk aktualisasi diri.
mendapatkan
pemuasan.
Adanya
Siapa yang termasuk penganggur?
keharusan untuk memenuhi kebutuhan Pengangguran tidak dapat dipisahkan
hidup memungkinkan seseorangbertindak dengan masalah ketenagakerjaan. Dalam
"tidak wajar", asal berbuat tanpa
analisis ketenagakerjaan,
penduduk
mempertimbangkan akibat yang akan dibedakan menjadi dua golongan yakni
terjadi. Oleh sebab itu, jika seseorang tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
menganggur maka memungkinkan yang Menurut Dumairy (2000: 74) tenaga kerja
bersangkutan bertindak di luar batas yang (manpower)adalah
penduduk yang
dapat merugikan orang lain, melanggar berumur dalam batas usia kerja yakni 15aturan maupun norma serta nilai yang 64 tahun, sedangkan penduduk bukan
berlaku. Oleh sebab itu, semua negara tenaga kerja adalah penduduk yang
selalu berusaha untuk memperluas
usianya kurang dari 15tahun. Merekayang
kesempatankerja sehingga pengangguran termasuk tenaga kerja dapat dibedakan
yangterjadi diupayakanserendahmungkin. menjadi angkatan kerja (labour force) dan
Adanya pengangguran yang tinggi akan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
18
Peran KewiraliSahaan da/am Mengatasi Penganggllran di Indonesia --- Sllkidjo
terdiri
dari dua macam, yakni pekerja
(work-force) dan penganggu~
adalah
orang-orang
yang
Peke~a
memiliki
menyebutkan
bahwa penganggur adalah
orang yang tidak
bekerja
sama sekali
selama satu minggu sebelum pencacahan
pekerjaan, meliputi orang yang mempunyai
dan berusaha mencari pekerjaan.
pekerjaan, pada saat disensus (disurvei)
memang sedang bekerja atau mereka yang
1982:
21).
Menurut
pengangguran
tergolong
petani
memperolehnya
236)
sedang
menanti
panen,
atau
Sedangkan
angkatan
mendapatkan
kerja
pekerjaan,
Pengangguran
penganggur adalah penduduk usia kerja,
(BPS,
Sukirno,
adalah seseorang
mempunyai
pekerjaan
namun untuk
sementara sedang tidak bekerja, misalnya
pegawai yang sedang cuti.
Sadono
yang
dan ingin
tetapi
belum
(Sad~no Sukirno, 1989,
terjadi
di mana-mana
yang tidak memiliki pekerjaan dan mencari
baik di negara maju maupun di negara yang
pekerjaan. Yang termasuk bukan angkatan
sedang berkembang, di daerah perkotaan
kerja adalah tenaga ke~a atau penduduk
maupun
usia kerja yang
mempunyai pekerjaan, dan tidak mencari
penyebab terjadinya
antara adalah:
pekerjaan. Termasuk dalam kategori bukan
1.
tidak
bekerja,
tidak
pedesaan.
Ada berbagai
pengangguran,
di
Keterbatasan jumlah lapangan kerja,
sehingga tidak mampu menampung
angkatan kerja antara lain para Ibu rumah
tangga, atau mereka yang sedang
bersekolah (pelajar dan mahasiswa).
di
seluruh pencari kerja.
2.
Keterbatasan kemampuan yang dimiliki
pencari kerja, sehlngga pencari kerja
Dengan demikian para ibu rumah tangga,
siswa-siswa sekolah maupun mahasiswa
tidak mampu mengisi lowongan kerja
meskipun mereka ini tidak bekerja namun
karena tidak memenuhi
tidak dapat dikatakan sebagai penganggur
kemampuan
karena mereka tidak mencari pekerjaan.
diperlukan.
Oleh sebab itu, "usia kerja", "tidak bekerja"
sebenarnya
dan "mencari
pekerjaan"
Kenyataan
banyak dijumpai
penduduk
penganggur
tahun
terjadi
yang
keadaan
ini,
mismatch and
tenaga
kerja, di lain pihak banyak lulusan yang
definisi
. Menurut Sensus
orang
Dalam
pekerjaan yang memerlukan
1971, yang dimaksud
adalah
dan keterampilan
mlslink, di satu pihak banyak lowongan
merupakan
indicator terhadap konsep pengangguran.
tentang pengangguran
persyaratan
menganggur
karena tidak
memiliki
kemampuan
yang diperlukan
oleh
dunia kerja.
yang tidak
dari dua hari selama seminggu sebelum
Keterbatasan informasi, yakni tidak
memiliki informasi dunla usaha mana
pencacahan
yang memerlukan tenaga kerja serta
bekerja sama sekali atau bekerja kurang
dan berusaha memperoleh
pekerjaan (BPS, 1973 : 25) Sedangkan
dalam Sensus Penduduk tahun 1980
3.
persyaratan
Keterbatasan
apa yang diperlukan.
informasi
dapat
19
Jurnal Economia, Volume I Nomor I, Agustus 2005
disebabkan yang bersangkutan tidak
yang sesuai dengan kebutuhan dunia
memiliki
kerja.
akses
kurangnya
informasi,
atau
pengetahuan
dan
C. Macam-macam
pemahaman peneari kerja.
4.
Tidak
meratanya
lapangan
Daerah perkotaan
lapangan
kerja.
banyak tersedia
pekerjaan
sedangkan
di
pedesaan sangat terbatas. Akibatnya
beberapa
berikut:
1.
maeam, antara
Berdasarkan jenisnya, pengangguran
perlu disadari bahwa lapangan kerja
pengangguran
di perkotaan memerlukan keterampilan
pengangguran. pengangguran terbuka
dan kemampuan
(open unemployment)
tertentu,
memiliki
keterampilan
menjadi
penganggur
sehingga
justru
akan
sehingga
dibedakan
menjadi
terbuka dan setengah
dan setengah
pengangguran (under unemployment).
Menurut
Organisasi
Internasional
terbuka
(ILO)
adalah
termasuk
Buruh
pengangguran
seseorang
kelompok
yang
penduduk
usia
Kebijakan pemerintah yang tidak tepat,
kerja yang selama periode tertentu
yakni
tidak bekerja,
pemerintah
mendorong
tidak
mampu
perluasan
pertumbuhan
dan
sektor
modern.
Perluasan dan pertumbuhan
modern
memerlukan
besar, sehingga
gagal
pertumbuhan
sektor
investasi yang
apabila pemerintah
menarik
terhambat,
investor
sektor
maka
modern
sehingga
akan
perluasan
kesempatan kerja juga terbatas.
bersedia bekerja dan
sedang meneari pekerjaan (Kompas,
15 Mei 2001) Setengah penganggur
dapat dibedakan
penganggur
penganggur
menjadi
terpaksa
dan setengah
sukarela.
penganggur
setengah
Setengah
terpaksa
adalah
seseorang yang bekerja kurang dari
jam
normal,
yang
masih
meneari
pekerjaan lain atau bersedia menerima
Rendahnya upaya pemerintah
untuk
pekerjaan
melakukan
kerja
guna
setengah penganggur sukarela adalah
peneari
kerja.
meningkatkan
pelatihan
skill
Kebijakan peningkatan kualitas sumber
tambahan
sedangkan
seseorang yang bekerja kurang dari 35
jam per minggu, tetapi tidak meneari
daya manusia melalui pendidikan dan
pekerjaan
pelatihan sangat baik untuk mengatasi
menerima pekerjaan lain.
mismatch dan mislink sehingga para
Dumairy (2000:
peneari kerja memilikl
keterampilan
dan
tidak
bersedia
Menurut
75) yang dimaksud
bekerja adalah melakukan pekerjaan
dengan
20
lain sebagai
dapat
menambah jumlah pengangguran yang
telah ada.
6.
pengangguran dapat dibedakan dalam
terjadilah urbanisasi. Namun demikian
tenaga kerja dari pedesaan yang tidak
5.
pengangguran
maksud
memperoleh
upah
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo
atau
membantu
memperoleh
pendapatan atau keuntungan dan
lamanyabekerjapaling sedikitsatujam
secara kontinyu dalam se.minggu
sebelum
pencacahan.
ILO
menggunakan standar atau curahan
jam minimum bekerja adalah 35 jam
per minggu. Selain menggunakan
standar atau curahan jam minimum
untuk
mengukur
setengah
penganggurandapat juga digunakan
ukuran sesuai tidaknya produktivitas
yang dihasilkan, maupun tingkat
penghasilan
yang
diperoleh
dibandingkan dengan kemampuan
bertambah dari 4.197.000 Orang
(4,68%) naik menjadi 9.130.000 orang
(9,06%) pada tahun 2002. Jumlah
pengangguran terbuka ini akan
bertambah lagi dengan masuknya
angkatan kerja baru. Menurut Kwik
Kian Gie, diproyeksikan pada tahun
2005 jumlah pengangguran terbuka
akan mencapai 10,45% dari angkatan
kerja.
2. Berdasarkan
penyebabnya,
pengangguran dapat dibedakan
menjadi (a) pengangguran friksional
(frictional
unemployment),
(b)
pengangguran musiman (seasonal
Tabel 1. Profil Ketenagakerjaan Indonesia Tahun 1996-2002
(dalam ribuan)
1999
1998
1997
88.816
87.672
85.405
92.734
89.602
90.109
2000
6.030
9.130
5.062 85.701
4.197
8.005
4.407
5.813
89.837
90.807
100.770
94.843
98.812
2002
2001
91.550
6,36
4,68
5,46
4,89
95.650
.1996
6,08
9,06
8,10
Keterangan
Bekerja
Sumber : Tempo, 25 Me; 2003
yang dimiliki. Dengan demikian
. seseorangyang bekerja kurang dari 35
jam per minggu, produktivitasnya
rendah, penghasilan yang diterima
tidak sesuaidengan kemampuan atau
pendidikannya dapat dikategorikan
sebagai setengah penganggur.
Berdasarkan data di atas, terlihat
bahwa sejak tahun 1997 jumlah
pengangguran
terbuka
selalu
unemployment), (c) pengangguran
karena teknologi (technological
unemployment), (d) pengangguran
struktural (structural unemployment),
Ce) pengangguran siklus (cyclical
unemployment).
pengangguran
friksional merupakanpenganggurandi
mana seseorang pindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain dan
selamabelum mendapatkanpekerjaan
21
Jurnal Economia, Volume I Nomor 1, Agustus 2005
rendah, atau mereka telah memiliki
yang baru maka yang bersangkutan
menjadi penganggur.
disebabkan
penghasilan
pengangguran
oleh pergantian
pengangguran
teknologi
pengangguran
yang terjadi
modern.
musim.
bekerja. pengangguran friksional pada
adalah
umumnya merupakan
sukarela.
akibat
terjadi
mereka ini masih
karena adanya
menginginkan untuk bekerja, sehingga
perubahan
ekonomi,
mereka terpaksa menerima keadaan,
struktur
primer
ke sektor
dari
misalnya
sekunder
adalah
pengangguran
pengangguran
karena
terjadinya pemutusan hubungan kerja
maupun tersier. pengangguran siklus
karena
terjadinya siklus perekonomian dari
masa
boom
ke masa
resesi.
D. Dampak pengangguran
pengangguran tak kentara (disguised
akibat,
Meskipun pengangguran itu merupakan
namun pengangguran
ternyata
unemployment) adalah seseorang
menimbulkan
yang realitasnya ikut bekerja namun
tidak memberikan tambahan hasil atau
bidang ekonomi, politik, hukum, moral dan
mental.
produktivitas,
1.
sebaliknya
tenaga
kerjanya
adanya
pengurangan
apabila
dikurangi
maka
tenaga
dampak baru, baik dalam
Dampak ekonomi,
a.
kerja
pengangguran
menyebabkan
kemiskinan sebab jika seseorang
tidak mengurangi produksi total.
menganggur
Berdasarkan
memiliki penghasilan, sedangkan
atas
pengangguran
menjadi
kemauannya,
dapat
dibedakan
pengangguran
sukarela
maka mereka tidak
kebutuhan
hidup
mendapatkan
(voluntary
harus
pemuasan. Karena
unemployment) dan
terpaksa
(force
unemployment). pengangguran
tidak memiliki penghasilan maka
untuk
memenuhi
kebutuhan
sukarela
mengambil
pengangguran
adalah
sebenarnya
tetapi
masih
seseorang
dapat
secara sukarela
hidupnya
yang
mencari
ingin
berlangsung terus maka kekayaan
mereka akan habis dan akhirnya
oleh fasilitas dan iklim kerja kurang
gaji/upah
dengan cara
tabungan,
diri dari
pekerjaannya, antara lain disebabkan
nyaman,
dipenuhi
pinjaman. Jika keadaan demikian
bek~rja,
tidak
bekerja atau mengundurkan
22
bukan atas kehendak sendiri
yang sebenarnya
structural
yang
adalah pengangguran
sektor
3.
pengangguran
Sedangkan pengangguran
terpaksa adalah pengangguran
sederhana ke teknologi
Pengangguran
kekayaannya
sehingga mereka lebih senang tidak
. pergantian atau perubahan teknologi,
dari teknologi
dari
yang
musiman adalah pengangguran
yang diterima
jatuh pada kemiskinan.
b.
pengangguran
menyebabkan
perekonomian tidak berkembang.
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia
Seseorang yang menganggur tidak
memiliki
tidak
penghasilan
memiliki
sebagian
4.
daya beli. Jika
besar
seseorang
tidak
memiliki
penghasilan, sehingga menjadi miskin.
penduduk
Karena
miskin,
mereka
mungkin
menganggur maka barang-barang
terpaksa
dan jasa yang dihasilkan tidak laku
pengemis ataupun pemulung.
terjual
akibatnya
mengalami
perusahaan
kerugian.
perusahaan
rugi,
mengurangi
investasi
5.
Jika
maka
pemutusan
menimbulkan
melanggar
gelandangan,
moral
perilaku
yang
dan
etika
masyarakat, misalnya tindakan asusila,
dan amoral.
sehingga
hubungan
menjadi
Dampak moral. Karena menganggur
dapat
akan
kegiatan usahanya diperkecil dan
terjadilah
Sukidjo
Dampak Sosial. Karena menganggur,
maka
sehingga
m
6.
Dampak mental, yakni mengakibatkan
kerja sehingga pengangguran
makin bertambah.
Keadaan ini
hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
akan berlangsung terus sehingga
karena menganggur dapat menjadikan
perekonomian secara keseluruhan
seseorang mengalami depresi.
harga diri, merasa rendah diri, bahkan
mengalami penurunan.
2.
Dampak Politik. Pengangguran yang
semakin meluas akan menimbulkan
gelombang
demonstrasi
protes,
ataupun
dari pekerja maupun
organisasi serikat pekerja. Banyaknya
gelombang demonstrasi
sudah tentu
akan mengganggu stabilitas
sehingga membahayakan
nasional
kehidupan
Dampak
Keamanan.
. pengangguran
dorongan
kriminal
Mengingat
demikian
dapat
untuk
seperti
merampok,
Banyaknya
menimbulkan
besar dampak
negatif pengangguran, maka setiap negara
berusaha keras untuk menekan serendah
mungkin
Bahkan
pengangguran
Pemerintah
menempatkan
kenegaraan.
3.
E. Kewirausahaan Sebagai
Alternatif untuk Mengatasi
pengangguran
prioritas
yang terjadi.
Indonesia
pembangunan
jangka
pendek untuk kurun waktu
tahun
mendatang
ditekankan
1-2
pad a
berani
berbuat
program-program
mencuri,
menipu,
pemulihan ekonomi dan program-program
membunuh
dan
untuk
untuk
mengatasi
mempercepat
kemiskinan
dan
yang meningkat
pesat
sebagainya. Perilaku demikian terpaksa
pengangguran
dilakukan demi memperoleh kekayaan
selama krisis ekonomi, antara lain berupa
guna memenuhi
menciptakan
kebutuhan
hid up
lapangan dan kesempatan
keluarga. Kondisi demikian jelas akan
kerja dan meningkatkan
mengganggu ,ketentraman
aman masyarakat.
tenaga kerja (Propenas, 2000 : 21).
dan rasa
perlindungan
23
Jurnal Economia, Volume 1 "Nomor 1, Agustus 2005
Untuk mengatasi pengangguran dapat
disumbangkan dalam proses produksi,
dilakukan secara langsung maupun tidak
sehingga
langsung. Untuk mengatasi pengangguran
kepada pihak lain. Dengan adanya
secara
langsung,
pemerintah
dapat
tidak
individualitas
akan
bergantung
dan kepercayaan yang
langsung membuka lapangan kerja baik di
tinggi mereka beranj mencoba untuk
bidang
menciptakan
pemerintahan
maupun
usaha sendiri
sesuai
perekonomian serta menciptakan proyek
dengan kemampuan dan keterampilan
padat
yang dimilikinya.
karya.
Sedangkan
cara
tidak
langsung yakni dengan memberikan bekal
pengetahuan,
keterampilan
2.
serta
Berorientasi
pad a tugas dan hasil ,
dalam arti dalam menjalankan kegiatan
menumbuhkan sikap kewirausahaan pada
selalu berusaha mengejar
para pencari kerja melalui pengembangan
kewirausahaan. Menurut Gerakan Nasional
tertinggi, berorientasi pada laba atau
Memasyarakatkan
keunggulan
dan Membudayakan
prestasi
yang lain. Untuk dapat
mencapai hal tersebut mereka harus
Kewirausahaan (GNMMK), yang dimaksud
menyadari
kewirausahaan
memiliki
adalah semangat, sikap,
perlunya
dorongan
kerja
keras,
yang kuat, ulet,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam
tekun, energik serta inisiatif. Dengan
menangani usaha dan atau kegiatan yang
kata
mengarah
pada
menciptakan,
teknologi
upaya
menerapkan
dan
meningkatkan
produk
efisiensi
mencari,
acara kerja,
baru
lebih senang bekerja pada kegiatan .
rangka
yang memiliki
sedang
atau memperoleh keuntungan yang lebih
pengembangan
besar. Dengan kata lain untuk mengatasi
inisiatifnya.
pengangguran
perlu ditanamkan
wirausaha
sehingga
mereka akan terjangkiti
wirausaha
sikap
pada diri
ciri dan watak
yang akan mendasari
setiap
perlu
Pengambil risiko, dalam arti mereka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan
mental
mereka
mengembangkan motif berprestasi.
3.
dengan
dalam
lain
4.
risiko
pada tingkat
sehingga
Kepemimpinan,
mendorong
kreativitas
dan
dalam arti mereka
mampu bertindak sebagai pemimpin
yang mengutamakan
leadership dari
pada manajerialnya.
Kepemimpinan
perilaku kehidupannya. Mengacu pendapat
(leadership)
Geoffrey
mengembangkan sikap bekerja secara
G. Meredith
penganggur
(1992:
5) para
sebaiknya memiliki ciri dan
kolektif,
akan
menempatkan
cenderung
karyawan
watak wirausaha sebagai berikut :
sebagai mitra kerja sehingga tercipta
1.
24
percaya diri, dalam arti para pencari
iklim kerja yang kondusif. Sebaliknya
kerja sebaiknya memiliki optimisme
kepemimpinan managerial cenderung
yang tinggi bahwa mereka memiliki
mendudukkan diri sebagai "boss" yang
kemampuan
senang memerintah, merasa memiliki
yang
dapat
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia
status yang lebih tinggi
menempatkan
5.
sehingga
karyawan
sebagai
sejajar dengan factor produksi lainnya.
Keorisinilan, dalam arti produk atau
kegiatan yang dilakukan tidak hanya
kerja
wirausaha.
berbeda
dengan
merupakan
ciri
sesuatu yang
yang
lain,
khas yang
yang.
dapat
diunggulkan.
Untuk menciptakan
orisinalitas mereka harus kreatif dan
inovatif,
bersifat
pengetahuan
Sebaliknya
menjadi
orang
yang
Menurut
prinsip
dorongan
Salim Siagian (1995:
umum
dalam
pengembangan
dan
289)
penumbuhan,
penyebarluasan
kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1.
Pada dasarnya semangat,
perilaku
dan
kinerja
sikap dan
seseorang
fleksibel,
memiliki
merupakan hasHinteraksi yang dinamis
luas serta
memiliki
dari unsure kemauan, kemampuan dan
kesempatan.
Berorientasi ke masa depan, dalam arti
dapat
untuk
menjadi majikan merupakan
untuk menjadi wirausaha.
banyak sumber.
6.
sulit
berkeinginan hidup bebas, kreatif dan ingin
meniru yang telah ada, melainkan
mereka menciptakan
tampaknya
Sukidjo
m
memprediksl
apa
2.
yang
Kewirausahaan
yang
merupakan
sesuatu
dipelajari
dan
dapat
diperlukan di masa depan yang pada
dikembangkan dari pada sesuatu yang
saat kini belum
diwariskan.
banyak dllakukan.
Meskipun kemauan dan
Untuk itu, mereka sebaiknya mampu
kemampuan
melakukan analisis tentang kekuatan,
banyak
kelemahan, peluang serta tantangan,
keturunan atau bakat, namun factor
yang lebih dlkenal
yang lebih dominan adalah pengaruh
dengan analisis
SWOT.
dari
Ciri dan watak
tersebut
sebaiknya
dimiliki oleh para pencari kerja, sehingga
interaksi
sedikit
oleh
dari
factor
kemauan,
kemampuan dan kesempatan.
3.
mereka memiliki sikap pantang menyerah,
berani mencoba, tidak bergantung
kewirausahaan
dipengaruhi
Upaya
penumbuhan
pengembangan
pada
seorang
kewirausahaan
individu
pihak lain serta memiliki kepercayaan diri
sepanjang
yang tinggi bahwa dirinya mampu berbuat.
kewirausahaan
dan
usia,
dapat
dilakukan
namun
banyak
pada
karena
berkaitan
dengan semangat, sikap dan perilaku
F. Prinsip Penumbuhan dan
Pengembangan Kewirausahaan
maka waktu penumbuhan yang tepat
dilakukan sejak usia balita hingga usia
24 tahun.
Untuk menjadi seorang wirausaha tidak
mudah.
Orang
yang
bekerja
karena
4.
Secara
alamiah
di semua
sektor
diperintah tampaknya sulit untuk menjadi
ekonomi atau di semua daerah akan
wirausaha. Orang yang senang bekerja
muncul orang yang berbakat wirausaha
secara santai yang sekedar memenuhi jam
sebagai dampak factor tantangan serta
25
Jurnal Economia, Volume I Nomor 1, Agustus 2005
5.
system nilai dan sosial budaya yang
sendiri
sehingga
dapat
menciptakan
berlaku di masyarakat.
lapangan
Semangat,
sikap
dan perilaku
kewirausahaan termasuk kebutuhan
maupun orang lain. Penciptaan lapangan
tersier sebagai kebutuhan aktualisasi
pemerintah maupun swasta. Untuk dapat
diri
menciptakan lapangan kerja
sehingga
tidak
setiap
orang
memilikinya.
Adapun
pekerjaan
ini hendaknya didukung
oleh
diperlukan
usaha yang terpadu guna meningkatkan
pola
kewirausahaan
kerja baik untuk diri sendiri
pengembangan
dapat
dikelompokkan
investasi.
Meningkatnya
berdampak
pada
investasi
akan .
peningkatan
laju
menjadi dua maeam, yakni:
pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja
1.
Pola Pengembangan Tradisional, yakni
akan
pola yang hampir tidak disadari sebagai
mengalami kenaikan sebagai akibat makin
program
tingginya
2.
pengembangan
apabila
laju
ilktivitas
ekonomi
ekonomi
yang
tenaga
kerja.
kewirausahaan. Termasuk dalam pola
memerlukan
pengembangan trasisional antara lain
Magang eara Minang, Wirausaha eara
Secara teori, setiap laju pertumb.uhan
ekonomi sebesar 1 (satu) persen akan
China, Magang pola pedagang keliling,
mampu menyerap tenaga kerja sebesar
dan magang
400.000 orang. Jika setiap tahun terjadi
dengan
pola
usaha
tambahan
angkutan dan sektor jasa,
tambahan
Pola Pengembangan
Modern, yakni
orang maka untuk menyerap tambahan
secara sadar
angkat kerja baru maka laju pertumbuhan
ekonomi harus diusahakan sebesar 6%
pol a yang dirancang
sebagai
program
pengembangan.
angkatan
kerja baru 2,3 juta
Termasuk dalam pola ini, antara lain
(Sukidjo, 2003: 425). Tabel2 disajikan data
Pola Inkubator, pola Franchaise, Pola
hubungan antara pertumbuhan
Kemitraari Usaha Kecil, Pola Program
dengan pertambahan lapangan kerja.
Usaha Mandiri dan Kewirausahaan,
Pola Penumbuhan
Kewirausahaan
bahwa tambahan
ekonomi
Dari Tabel 2 tersebut dapat diketahui
tenaga kerja maupun
Program Pemuda Mandiri{Tenaga Kerja
pertambahan lapangan pekerjaan tiap satu
Mandiri
pertumbuhan berjalan secara proporsional
yang
dilaksanakan
oleh
Departemen Tenaga Kerja dan Kantor
dengan
Menteri Pemuda dan Olahraga, serta
tambahan lapangan pekerjaan untuk tiap
Pola Program Pengembangan Budaya
satu
Kewirausahaan
bergerak antara 200.000
yang dikembangkan
oleh Pendidikan Tinggi.
Dengan
cara
kewirausahaan
penganggur
26
terjadi
berani
melakukan
persen
ekonomi
pertumbuhan
dan
ekonomi
hingga 300.000
ribu orang. Oleh karena itu untuk dapat
pengembangan
diharapkan
pertumbuhan
para
usaha
mengurangi
perlu
pengangguran
diupayakan
pertumbuhan
secara cepat
terjadinya
perekonomian
laju
yang tinggi.
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo
Tabel
2. Pertumbuhan
Ekonomi,
dan Pertambahan
Lapangan
yang
Ke~a
Angkalan
Lapangan Lapangan
Jumlah
1.443,03
Ekonomi
Terbuka
3,16
Jumlah
96,08
108,86
10,64
2,14
5,80
106,72
331
2,26
,48
9,50
104,58
100,32
6,07
8,10
91,65
100,78
98,81
95,65
9,13
5,81
0,80
208,25
198,00
0,84
1,02
4,25
94,85
2,11
6,03
1,14
88,19
4,29
292.00
7
,82
Beke~a
%
9,97
346,55
2,01
10,05
94,07
10,51
1,79
5,40
90,78
92,28
9,81
10,04
9,53
-0,46
312,50
-191,00
2,00
-0,86
1,50
4,80
4
,51
89,84
90,81
9,06
8,00
253,00
1,97
0,97
4
3
,92
,83
6,36
88,82
0
,79
4,86
83,90
2,61
2,28
Orang
ke~a
per
1
%
Pengangguran
Oula)
Pertumbuhan
Tambahan
Ke~a
Oula)(%)
Pertumbuhan
Ekonomi
Kerja
pengangguran
Kerja Tahun
Terbuka
1996 - 2006
Tambahan
u)
Sumber
Tinggi
: Sakernas-BPS
rendahnya
2003 (Kompas,
laju
sangat tergantung
12 Pebruari
perekonomian
pada tingkat Investasi
2005)
Jika upaya penciptaan
lapangan
hanya di daerah perkotaan,
kerja
maka para
yang terjadi. Di lain pihak dorong~n
investasi sangat tergantung pada stabilitas
penganggur dl desa akan pindah ke kota
politik dan ekonomi. Para investor akan
menanamkan
modalnya
apabila ad a
itu penciptaan lapangan kerja sebaiknya
jaminan keamanan dan kepastian hukum.
Oleh sebab itu kita perlu menyadarkan
pedesaan.
semua pihak agar dapat menciptakan dan
G. Kesimpulan
sehingga terjadilah urbanisasi. Oleh sebab
dilakukan
baik di perkotaan
maupun di
iklim investasi dengan
Hingga akhir tahun 2004 dampak krisis
mengupayakan keamanan dan kepastian
ekonomi di Indonesia masih sangat terasa
hukum di negara Indonesia tercinta
sehingga laju perekonomian yang terjadi
mempertahankan
Penciptaan
lapangan
kerja
ini.
melalul
masih
jauh
dibandin'g
pengembangan kewirausahaan hendaknya
dilakukan secara merata hingga sampai ke
perekonomian
pelosok desa. pengangguran dapat terjadi
baik di kota maupun di pedesaan. Hanya
banyak adalah
saja pengangguran
dialami oleh mereka yang berpendidikan
umumnya
tersembunyi
di daerah pedesaan
merupakan
pengangguran
(disguised unemployment).
sebelum
dengan
terjadi
krisis.
Dampak yang sangat dirasakan oleh rakyat
masih tingginya
angka
pengangguran. pengangguran tidak hanya
rendah, bahkan banyak lulusan perguruan
tinggi
yang mengalami
kesulitan
untuk
27
Jurna/ Economia, Volume I Nomor I, Agustus 2005
mendapatkan pekerjaan. Makin banyaknya
Di lain
pihak,
pengangguran mengharuskan pemerintah
lapangan
untuk
perekonomian
segera
pemecahan,
mengambil
mengingat
langkah
dampak negatif
untuk
kerja
menciptakan
diperlukan
yang tinggi.
persen laju pertumbuhan
laju
Setiap satu
ekonomi akan
pengangguran sangat berpengaruh pada
mampu menyerap tambahan tenaga kerja
kehidupan ekonomi dan politik.
antara 200.000 hingga 300.000 ribu tenaga
DaJamjangka pendek upaya mengatasi
kerja.
Untuk
mempertahankan
dan
pengangguran dilakukan secara langsung
meningkatkan
dengan membuka lapangan
diperlukan investasi yang tinggi. Investasi
Sedangkan
kerja baru.
cara tidak langsung
dengan
cara
kewirausahaan
adalah
pengembangan
sehingga
pada masing-
baru
akan
laju
per~konomian
terjadi
perekonomiannya
apabila
iklim
kondusif serta adanya
jaminan keamanan dan kepastian hukum.
masing pencari kerja akan tertanam sikap
Sehubungan
dan watak percaya diri, tidak bergantung,
negara Indonesia hendaknya memberikan
dengan
berani mengambil risiko, inovatif dan kreatif
dukungan
serta memiliki wawasan ke depan. Dengan
memiliki cirri dan watak kewirausahaan
ekonomi
diharapkan
dan berkembang
para
penganggur
berani
itu, setiap warga
untuk
terjadinya
stabilitas
dan
politik
sehingga
perekonomian Indonesia
mencoba untuk membuka usaha sehingga
mampu mengatasi
mampu menciptakan lapangan kerja baik
semakin banyak ini.
segera tumbuh
dengan
cepat
serta
pengangguran
yang
untuk diri sendiri maupun orang lain.
Daftar Pustaka
Anonim. (2000). Propenas 2000-2004. UU No.25 Th 2000 tentang Program Pembangunan
Naslonal Tahun 2000-2004. Jakarta : Sinar Graflka.
Anonim. (2003). Kompas, Mel dan September 2003 dan Desember 2004.
Dumalry. (2000). Perekonomlan Indonesia. Yogyakarta : BPFE UGM Yogyakarta
Meredith, Geoffrey G. (1992). Kewlrausahaan : Teor! dan Praktek. Seri Manajemen
No.97. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Sadono Sukirno. (1989). Ekonoml Pembangunan:
Teorl dan Kebljakan. Jakarta: Erlangga
Salim Siagian. (1995). Kewlrausahaan Indonesia Dengan semangat 17-8-45. Jakarta :
Puslatpengkop dan PK.
Sukldjo. (2003). Peranan Pendldikan kecakapan Hldup (Life Skills) dalam Mengatasl
pengangguran Terdldlk. Cakrawala pendld!kan : JurnalIlmlah Pendldlkan. Nopember
2003 Th.XXII No.3. Yogyakarta : LPM UNY.
28
&
Bisnis
Mengatasipengangguran
di Indonesia
Upaya Mengatasi pengangguran
di Indonesia
Oleh: SriHermuningsih
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi pengangguran
di Indonesia
Oleh: Sukidjo
pengangguran
di Indonesia Permasalahan dan Strategi Mengatasinya
Oleh: Endang Mulyani
Keterkaitan Pengangguran
Masalah
dan Pendidikan: Potensi Sumber Daya dan
Oleh: EkoGiyartiningrum dan Aula Ahmad Hafidh
Peran Sektor Informal dalam Menanggulangi
Indonesia
Masalah pengangguran
di
Oleh: Daru Wahyuni
Pengembangan Agro Industri: Suatu Alternatif Pembangunan
Untuk Mengatasi pengangguran
Pertanian
Oleh: Suwarno
Usaha Keeil dan Menengah (UKM)dan Upaya Mengatasi pengangguran
Oleh: Teguh Sihono
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI
Jurnal Economia
I
Vol. 1 I No.1
Hal. 1-85
EKONOMI KOPERASI
YOGYAKARTA
Yogyakarta,
Agustus 2005
ISSN
1858-2648
ISSN: 1858-2648
Jurnal Economia, Volume 1 Nomor 1, Agustus 2005
DAFTAR ISI
Dewa n Redaksi --------------------------------------------------------------------------
Ii
Penganta r Redaksi ---------------------------------------------------------------------Dafta r Is
1.
iii
i-------------------------------------------------------------------------------
Upaya Mengatasi pengangguran di Indonesia
Oleh: Sri Hermuningsih
2.
m
----
pengangguran di Indonesia Permasalahan dan Strategi Mengatasinya
Keterkaitan
Masalah
mm
pengangguran
'Oleh: Eko Giyartlnlngrum
5.
1-16
17-28
Sukidjo ------------------------------------------------------------------------
Oleh: Endang Mulyani
4.
29-40
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi pengangguran di Indonesia
o leh:
3.
---
dan Pendidikan:
Potensi Sumber Daya dan
dan Aula Ahmad Hafldh
Peran Sektor Informal dalam Menanggulangl
Indonesia
m
Masalah pengangguran
Pengembangan Agro Industrl: Suatu Alternatlf
Untuk Mengatasl pengangguran
v
54-64
v
65-69
v
70-85
J
Pembangunan Pertanlan
Oleh: Suwarno ---------------------------------------------------------------------7.
41-53
dl
Oleh: Daru Wahyunl --------------------------------------------------------------6.
V
V
Usaha Keel! dan Menengah (UKM) dan Upaya Mengatasl pengangguran
Oleh: Teguh Sihono
m
Blodata Penulls
Pedoman Penullsan
ill
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo
PERAN KEWIRAUSAHAAN
DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
DI INDONESIA
Oleh: Sukidjo
(Stat Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)
Abstract
Up to the end of the year 2004, Indonesia still experiences the impad of.
'Severeeconomi~crisisSo that the rate of economy existing still lagged behifJd
'if it is compared with the economy before crisis. The impad strongly felt by
people in general is the high rate of unemployment The unemployment hap;;
pened not only to low educated people, bl1.talso to university graduates who
have difficulties to obtain their jobs. The increasing number of unemployment
,requires
the government
to undertake some solutions, considering that the
14
...•
{}f!9ative irnpads of unemployment shall extremely influence the economic and
Political lives.
In short-term, efforts to solve the unemployment problem·shallbe
under.taken directly by opening new field of work. Meanwhile, indired efforts shall be
m¢eby developing entrepreneurship, so that every job seeker would have the
attitude and charader of self - confident, independent, daring to take risk,
innovative and creative, as well as having future perspedive. By having the
entrepreneurship charader and nature, it is expeded that unemployed dare to
~ttempt opening their own business in order to create field of work. ..both for
themselves and other people ..
On the other side, to create work field it necessitates high' economic rate;,
Every one per~ent the rate of economic growth it would be able to agsorqp
\additionallaborforce.between
200,000 up to 300,000 manpower: In order to
maintain andlmprove the economic rate, it is neededhigh investment. New
'lnvestmentswouldhappen
if there are conducive econdmic climate, as well as
rety and law guarantees:Jn connection with those things, every Indonesian
'enshould confer support in order to create economic and political stability,
Indon~sian economy would soon grow and develop rapidly, as well as be
lie to solve the increasing number of unemployment.
Keywords: Unemployment, Entrepreneurship
A. Pendahuluan
Hingga akhir tahun 2004 krisis ekonomi
tanda-tanda bahwa krisis ekonomi tersebut
akan berakhir,
sementara
itu negara-
yang dialami Indonesia telah berlangsung
negara tetangga seperti Thailand,
hampir tujuh tahun, namun belum tampak
Selatan, dan Malaysia telah mampu keluar
Korea
17
Jurnal EC01wmia, Volume I Nomor I, Agustus 2005
dari krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang
berkepanjangan ternyata telah merusak
mengganggu stabilitas ekonomi, politik,
hukum dan sosial.Olehsebab itu perluasan
kesempatan kerja dan pengurangan
pengangguran merupakan salah satu
tujuan yang ingin dicapai dalam
pembangunan ekonomi.
sendi-sendi. ekonomi nasional, yang
ditandai oleh bankrutnya perusahanperusahaan besar maupun lembaga
perbankan. Bahkan krisis ekonomi telah
berkembang menjadi krisis multi dimensi,
sehingga permasalahan yang dihadapi B. Mengapa Terjadi pengangguran?
Indonesia menjadi semakin kompleks.
pengangguranmerupakansesuatuyang
Bankrutnya beberapa perusahaan besar tidak dikehendaki atau dibenci oleh setiap
maupun lembaga keuangan menyebabkan orang pada umumnya. Karena itu setiap
terjadinya pemutusan hubungan kerja orang berusaha untuk tidak menganggur
(PHK) secara besar-besaran, sehingga yakni dengan cara mencari pekerjaan.
banyak penduduk yang semula memiliki Dengan beke~a
seseorang
akan
pekerjaan tetap menjadi penganggur. memperoleh penghasilan, dan dengan
Seseorang yang menjadi penganggur
penghasilan tersebut digunakan untuk
berarti mereka ini kehilangan pekerjaan memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun
pokok sebagai sumber penghasilan,
demikian, dorongan bekerja tidak hanya
sehingga
mereka
tidak
memifiki
sekedar untuk mendapatkan penghasilan
penghasilan, akibatnya mereka menjadi melainkanjuga digunakan untuk mencapai
miskin. Di lain pihak kebutuhan barang dan tujuan non ekonomi, misalnyamemperoleh
jasa untuk keperluan hidup harus nilai, martabat atau untuk aktualisasi diri.
mendapatkan
pemuasan.
Adanya
Siapa yang termasuk penganggur?
keharusan untuk memenuhi kebutuhan Pengangguran tidak dapat dipisahkan
hidup memungkinkan seseorangbertindak dengan masalah ketenagakerjaan. Dalam
"tidak wajar", asal berbuat tanpa
analisis ketenagakerjaan,
penduduk
mempertimbangkan akibat yang akan dibedakan menjadi dua golongan yakni
terjadi. Oleh sebab itu, jika seseorang tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
menganggur maka memungkinkan yang Menurut Dumairy (2000: 74) tenaga kerja
bersangkutan bertindak di luar batas yang (manpower)adalah
penduduk yang
dapat merugikan orang lain, melanggar berumur dalam batas usia kerja yakni 15aturan maupun norma serta nilai yang 64 tahun, sedangkan penduduk bukan
berlaku. Oleh sebab itu, semua negara tenaga kerja adalah penduduk yang
selalu berusaha untuk memperluas
usianya kurang dari 15tahun. Merekayang
kesempatankerja sehingga pengangguran termasuk tenaga kerja dapat dibedakan
yangterjadi diupayakanserendahmungkin. menjadi angkatan kerja (labour force) dan
Adanya pengangguran yang tinggi akan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
18
Peran KewiraliSahaan da/am Mengatasi Penganggllran di Indonesia --- Sllkidjo
terdiri
dari dua macam, yakni pekerja
(work-force) dan penganggu~
adalah
orang-orang
yang
Peke~a
memiliki
menyebutkan
bahwa penganggur adalah
orang yang tidak
bekerja
sama sekali
selama satu minggu sebelum pencacahan
pekerjaan, meliputi orang yang mempunyai
dan berusaha mencari pekerjaan.
pekerjaan, pada saat disensus (disurvei)
memang sedang bekerja atau mereka yang
1982:
21).
Menurut
pengangguran
tergolong
petani
memperolehnya
236)
sedang
menanti
panen,
atau
Sedangkan
angkatan
mendapatkan
kerja
pekerjaan,
Pengangguran
penganggur adalah penduduk usia kerja,
(BPS,
Sukirno,
adalah seseorang
mempunyai
pekerjaan
namun untuk
sementara sedang tidak bekerja, misalnya
pegawai yang sedang cuti.
Sadono
yang
dan ingin
tetapi
belum
(Sad~no Sukirno, 1989,
terjadi
di mana-mana
yang tidak memiliki pekerjaan dan mencari
baik di negara maju maupun di negara yang
pekerjaan. Yang termasuk bukan angkatan
sedang berkembang, di daerah perkotaan
kerja adalah tenaga ke~a atau penduduk
maupun
usia kerja yang
mempunyai pekerjaan, dan tidak mencari
penyebab terjadinya
antara adalah:
pekerjaan. Termasuk dalam kategori bukan
1.
tidak
bekerja,
tidak
pedesaan.
Ada berbagai
pengangguran,
di
Keterbatasan jumlah lapangan kerja,
sehingga tidak mampu menampung
angkatan kerja antara lain para Ibu rumah
tangga, atau mereka yang sedang
bersekolah (pelajar dan mahasiswa).
di
seluruh pencari kerja.
2.
Keterbatasan kemampuan yang dimiliki
pencari kerja, sehlngga pencari kerja
Dengan demikian para ibu rumah tangga,
siswa-siswa sekolah maupun mahasiswa
tidak mampu mengisi lowongan kerja
meskipun mereka ini tidak bekerja namun
karena tidak memenuhi
tidak dapat dikatakan sebagai penganggur
kemampuan
karena mereka tidak mencari pekerjaan.
diperlukan.
Oleh sebab itu, "usia kerja", "tidak bekerja"
sebenarnya
dan "mencari
pekerjaan"
Kenyataan
banyak dijumpai
penduduk
penganggur
tahun
terjadi
yang
keadaan
ini,
mismatch and
tenaga
kerja, di lain pihak banyak lulusan yang
definisi
. Menurut Sensus
orang
Dalam
pekerjaan yang memerlukan
1971, yang dimaksud
adalah
dan keterampilan
mlslink, di satu pihak banyak lowongan
merupakan
indicator terhadap konsep pengangguran.
tentang pengangguran
persyaratan
menganggur
karena tidak
memiliki
kemampuan
yang diperlukan
oleh
dunia kerja.
yang tidak
dari dua hari selama seminggu sebelum
Keterbatasan informasi, yakni tidak
memiliki informasi dunla usaha mana
pencacahan
yang memerlukan tenaga kerja serta
bekerja sama sekali atau bekerja kurang
dan berusaha memperoleh
pekerjaan (BPS, 1973 : 25) Sedangkan
dalam Sensus Penduduk tahun 1980
3.
persyaratan
Keterbatasan
apa yang diperlukan.
informasi
dapat
19
Jurnal Economia, Volume I Nomor I, Agustus 2005
disebabkan yang bersangkutan tidak
yang sesuai dengan kebutuhan dunia
memiliki
kerja.
akses
kurangnya
informasi,
atau
pengetahuan
dan
C. Macam-macam
pemahaman peneari kerja.
4.
Tidak
meratanya
lapangan
Daerah perkotaan
lapangan
kerja.
banyak tersedia
pekerjaan
sedangkan
di
pedesaan sangat terbatas. Akibatnya
beberapa
berikut:
1.
maeam, antara
Berdasarkan jenisnya, pengangguran
perlu disadari bahwa lapangan kerja
pengangguran
di perkotaan memerlukan keterampilan
pengangguran. pengangguran terbuka
dan kemampuan
(open unemployment)
tertentu,
memiliki
keterampilan
menjadi
penganggur
sehingga
justru
akan
sehingga
dibedakan
menjadi
terbuka dan setengah
dan setengah
pengangguran (under unemployment).
Menurut
Organisasi
Internasional
terbuka
(ILO)
adalah
termasuk
Buruh
pengangguran
seseorang
kelompok
yang
penduduk
usia
Kebijakan pemerintah yang tidak tepat,
kerja yang selama periode tertentu
yakni
tidak bekerja,
pemerintah
mendorong
tidak
mampu
perluasan
pertumbuhan
dan
sektor
modern.
Perluasan dan pertumbuhan
modern
memerlukan
besar, sehingga
gagal
pertumbuhan
sektor
investasi yang
apabila pemerintah
menarik
terhambat,
investor
sektor
maka
modern
sehingga
akan
perluasan
kesempatan kerja juga terbatas.
bersedia bekerja dan
sedang meneari pekerjaan (Kompas,
15 Mei 2001) Setengah penganggur
dapat dibedakan
penganggur
penganggur
menjadi
terpaksa
dan setengah
sukarela.
penganggur
setengah
Setengah
terpaksa
adalah
seseorang yang bekerja kurang dari
jam
normal,
yang
masih
meneari
pekerjaan lain atau bersedia menerima
Rendahnya upaya pemerintah
untuk
pekerjaan
melakukan
kerja
guna
setengah penganggur sukarela adalah
peneari
kerja.
meningkatkan
pelatihan
skill
Kebijakan peningkatan kualitas sumber
tambahan
sedangkan
seseorang yang bekerja kurang dari 35
jam per minggu, tetapi tidak meneari
daya manusia melalui pendidikan dan
pekerjaan
pelatihan sangat baik untuk mengatasi
menerima pekerjaan lain.
mismatch dan mislink sehingga para
Dumairy (2000:
peneari kerja memilikl
keterampilan
dan
tidak
bersedia
Menurut
75) yang dimaksud
bekerja adalah melakukan pekerjaan
dengan
20
lain sebagai
dapat
menambah jumlah pengangguran yang
telah ada.
6.
pengangguran dapat dibedakan dalam
terjadilah urbanisasi. Namun demikian
tenaga kerja dari pedesaan yang tidak
5.
pengangguran
maksud
memperoleh
upah
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo
atau
membantu
memperoleh
pendapatan atau keuntungan dan
lamanyabekerjapaling sedikitsatujam
secara kontinyu dalam se.minggu
sebelum
pencacahan.
ILO
menggunakan standar atau curahan
jam minimum bekerja adalah 35 jam
per minggu. Selain menggunakan
standar atau curahan jam minimum
untuk
mengukur
setengah
penganggurandapat juga digunakan
ukuran sesuai tidaknya produktivitas
yang dihasilkan, maupun tingkat
penghasilan
yang
diperoleh
dibandingkan dengan kemampuan
bertambah dari 4.197.000 Orang
(4,68%) naik menjadi 9.130.000 orang
(9,06%) pada tahun 2002. Jumlah
pengangguran terbuka ini akan
bertambah lagi dengan masuknya
angkatan kerja baru. Menurut Kwik
Kian Gie, diproyeksikan pada tahun
2005 jumlah pengangguran terbuka
akan mencapai 10,45% dari angkatan
kerja.
2. Berdasarkan
penyebabnya,
pengangguran dapat dibedakan
menjadi (a) pengangguran friksional
(frictional
unemployment),
(b)
pengangguran musiman (seasonal
Tabel 1. Profil Ketenagakerjaan Indonesia Tahun 1996-2002
(dalam ribuan)
1999
1998
1997
88.816
87.672
85.405
92.734
89.602
90.109
2000
6.030
9.130
5.062 85.701
4.197
8.005
4.407
5.813
89.837
90.807
100.770
94.843
98.812
2002
2001
91.550
6,36
4,68
5,46
4,89
95.650
.1996
6,08
9,06
8,10
Keterangan
Bekerja
Sumber : Tempo, 25 Me; 2003
yang dimiliki. Dengan demikian
. seseorangyang bekerja kurang dari 35
jam per minggu, produktivitasnya
rendah, penghasilan yang diterima
tidak sesuaidengan kemampuan atau
pendidikannya dapat dikategorikan
sebagai setengah penganggur.
Berdasarkan data di atas, terlihat
bahwa sejak tahun 1997 jumlah
pengangguran
terbuka
selalu
unemployment), (c) pengangguran
karena teknologi (technological
unemployment), (d) pengangguran
struktural (structural unemployment),
Ce) pengangguran siklus (cyclical
unemployment).
pengangguran
friksional merupakanpenganggurandi
mana seseorang pindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain dan
selamabelum mendapatkanpekerjaan
21
Jurnal Economia, Volume I Nomor 1, Agustus 2005
rendah, atau mereka telah memiliki
yang baru maka yang bersangkutan
menjadi penganggur.
disebabkan
penghasilan
pengangguran
oleh pergantian
pengangguran
teknologi
pengangguran
yang terjadi
modern.
musim.
bekerja. pengangguran friksional pada
adalah
umumnya merupakan
sukarela.
akibat
terjadi
mereka ini masih
karena adanya
menginginkan untuk bekerja, sehingga
perubahan
ekonomi,
mereka terpaksa menerima keadaan,
struktur
primer
ke sektor
dari
misalnya
sekunder
adalah
pengangguran
pengangguran
karena
terjadinya pemutusan hubungan kerja
maupun tersier. pengangguran siklus
karena
terjadinya siklus perekonomian dari
masa
boom
ke masa
resesi.
D. Dampak pengangguran
pengangguran tak kentara (disguised
akibat,
Meskipun pengangguran itu merupakan
namun pengangguran
ternyata
unemployment) adalah seseorang
menimbulkan
yang realitasnya ikut bekerja namun
tidak memberikan tambahan hasil atau
bidang ekonomi, politik, hukum, moral dan
mental.
produktivitas,
1.
sebaliknya
tenaga
kerjanya
adanya
pengurangan
apabila
dikurangi
maka
tenaga
dampak baru, baik dalam
Dampak ekonomi,
a.
kerja
pengangguran
menyebabkan
kemiskinan sebab jika seseorang
tidak mengurangi produksi total.
menganggur
Berdasarkan
memiliki penghasilan, sedangkan
atas
pengangguran
menjadi
kemauannya,
dapat
dibedakan
pengangguran
sukarela
maka mereka tidak
kebutuhan
hidup
mendapatkan
(voluntary
harus
pemuasan. Karena
unemployment) dan
terpaksa
(force
unemployment). pengangguran
tidak memiliki penghasilan maka
untuk
memenuhi
kebutuhan
sukarela
mengambil
pengangguran
adalah
sebenarnya
tetapi
masih
seseorang
dapat
secara sukarela
hidupnya
yang
mencari
ingin
berlangsung terus maka kekayaan
mereka akan habis dan akhirnya
oleh fasilitas dan iklim kerja kurang
gaji/upah
dengan cara
tabungan,
diri dari
pekerjaannya, antara lain disebabkan
nyaman,
dipenuhi
pinjaman. Jika keadaan demikian
bek~rja,
tidak
bekerja atau mengundurkan
22
bukan atas kehendak sendiri
yang sebenarnya
structural
yang
adalah pengangguran
sektor
3.
pengangguran
Sedangkan pengangguran
terpaksa adalah pengangguran
sederhana ke teknologi
Pengangguran
kekayaannya
sehingga mereka lebih senang tidak
. pergantian atau perubahan teknologi,
dari teknologi
dari
yang
musiman adalah pengangguran
yang diterima
jatuh pada kemiskinan.
b.
pengangguran
menyebabkan
perekonomian tidak berkembang.
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia
Seseorang yang menganggur tidak
memiliki
tidak
penghasilan
memiliki
sebagian
4.
daya beli. Jika
besar
seseorang
tidak
memiliki
penghasilan, sehingga menjadi miskin.
penduduk
Karena
miskin,
mereka
mungkin
menganggur maka barang-barang
terpaksa
dan jasa yang dihasilkan tidak laku
pengemis ataupun pemulung.
terjual
akibatnya
mengalami
perusahaan
kerugian.
perusahaan
rugi,
mengurangi
investasi
5.
Jika
maka
pemutusan
menimbulkan
melanggar
gelandangan,
moral
perilaku
yang
dan
etika
masyarakat, misalnya tindakan asusila,
dan amoral.
sehingga
hubungan
menjadi
Dampak moral. Karena menganggur
dapat
akan
kegiatan usahanya diperkecil dan
terjadilah
Sukidjo
Dampak Sosial. Karena menganggur,
maka
sehingga
m
6.
Dampak mental, yakni mengakibatkan
kerja sehingga pengangguran
makin bertambah.
Keadaan ini
hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
akan berlangsung terus sehingga
karena menganggur dapat menjadikan
perekonomian secara keseluruhan
seseorang mengalami depresi.
harga diri, merasa rendah diri, bahkan
mengalami penurunan.
2.
Dampak Politik. Pengangguran yang
semakin meluas akan menimbulkan
gelombang
demonstrasi
protes,
ataupun
dari pekerja maupun
organisasi serikat pekerja. Banyaknya
gelombang demonstrasi
sudah tentu
akan mengganggu stabilitas
sehingga membahayakan
nasional
kehidupan
Dampak
Keamanan.
. pengangguran
dorongan
kriminal
Mengingat
demikian
dapat
untuk
seperti
merampok,
Banyaknya
menimbulkan
besar dampak
negatif pengangguran, maka setiap negara
berusaha keras untuk menekan serendah
mungkin
Bahkan
pengangguran
Pemerintah
menempatkan
kenegaraan.
3.
E. Kewirausahaan Sebagai
Alternatif untuk Mengatasi
pengangguran
prioritas
yang terjadi.
Indonesia
pembangunan
jangka
pendek untuk kurun waktu
tahun
mendatang
ditekankan
1-2
pad a
berani
berbuat
program-program
mencuri,
menipu,
pemulihan ekonomi dan program-program
membunuh
dan
untuk
untuk
mengatasi
mempercepat
kemiskinan
dan
yang meningkat
pesat
sebagainya. Perilaku demikian terpaksa
pengangguran
dilakukan demi memperoleh kekayaan
selama krisis ekonomi, antara lain berupa
guna memenuhi
menciptakan
kebutuhan
hid up
lapangan dan kesempatan
keluarga. Kondisi demikian jelas akan
kerja dan meningkatkan
mengganggu ,ketentraman
aman masyarakat.
tenaga kerja (Propenas, 2000 : 21).
dan rasa
perlindungan
23
Jurnal Economia, Volume 1 "Nomor 1, Agustus 2005
Untuk mengatasi pengangguran dapat
disumbangkan dalam proses produksi,
dilakukan secara langsung maupun tidak
sehingga
langsung. Untuk mengatasi pengangguran
kepada pihak lain. Dengan adanya
secara
langsung,
pemerintah
dapat
tidak
individualitas
akan
bergantung
dan kepercayaan yang
langsung membuka lapangan kerja baik di
tinggi mereka beranj mencoba untuk
bidang
menciptakan
pemerintahan
maupun
usaha sendiri
sesuai
perekonomian serta menciptakan proyek
dengan kemampuan dan keterampilan
padat
yang dimilikinya.
karya.
Sedangkan
cara
tidak
langsung yakni dengan memberikan bekal
pengetahuan,
keterampilan
2.
serta
Berorientasi
pad a tugas dan hasil ,
dalam arti dalam menjalankan kegiatan
menumbuhkan sikap kewirausahaan pada
selalu berusaha mengejar
para pencari kerja melalui pengembangan
kewirausahaan. Menurut Gerakan Nasional
tertinggi, berorientasi pada laba atau
Memasyarakatkan
keunggulan
dan Membudayakan
prestasi
yang lain. Untuk dapat
mencapai hal tersebut mereka harus
Kewirausahaan (GNMMK), yang dimaksud
menyadari
kewirausahaan
memiliki
adalah semangat, sikap,
perlunya
dorongan
kerja
keras,
yang kuat, ulet,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam
tekun, energik serta inisiatif. Dengan
menangani usaha dan atau kegiatan yang
kata
mengarah
pada
menciptakan,
teknologi
upaya
menerapkan
dan
meningkatkan
produk
efisiensi
mencari,
acara kerja,
baru
lebih senang bekerja pada kegiatan .
rangka
yang memiliki
sedang
atau memperoleh keuntungan yang lebih
pengembangan
besar. Dengan kata lain untuk mengatasi
inisiatifnya.
pengangguran
perlu ditanamkan
wirausaha
sehingga
mereka akan terjangkiti
wirausaha
sikap
pada diri
ciri dan watak
yang akan mendasari
setiap
perlu
Pengambil risiko, dalam arti mereka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan
mental
mereka
mengembangkan motif berprestasi.
3.
dengan
dalam
lain
4.
risiko
pada tingkat
sehingga
Kepemimpinan,
mendorong
kreativitas
dan
dalam arti mereka
mampu bertindak sebagai pemimpin
yang mengutamakan
leadership dari
pada manajerialnya.
Kepemimpinan
perilaku kehidupannya. Mengacu pendapat
(leadership)
Geoffrey
mengembangkan sikap bekerja secara
G. Meredith
penganggur
(1992:
5) para
sebaiknya memiliki ciri dan
kolektif,
akan
menempatkan
cenderung
karyawan
watak wirausaha sebagai berikut :
sebagai mitra kerja sehingga tercipta
1.
24
percaya diri, dalam arti para pencari
iklim kerja yang kondusif. Sebaliknya
kerja sebaiknya memiliki optimisme
kepemimpinan managerial cenderung
yang tinggi bahwa mereka memiliki
mendudukkan diri sebagai "boss" yang
kemampuan
senang memerintah, merasa memiliki
yang
dapat
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia
status yang lebih tinggi
menempatkan
5.
sehingga
karyawan
sebagai
sejajar dengan factor produksi lainnya.
Keorisinilan, dalam arti produk atau
kegiatan yang dilakukan tidak hanya
kerja
wirausaha.
berbeda
dengan
merupakan
ciri
sesuatu yang
yang
lain,
khas yang
yang.
dapat
diunggulkan.
Untuk menciptakan
orisinalitas mereka harus kreatif dan
inovatif,
bersifat
pengetahuan
Sebaliknya
menjadi
orang
yang
Menurut
prinsip
dorongan
Salim Siagian (1995:
umum
dalam
pengembangan
dan
289)
penumbuhan,
penyebarluasan
kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1.
Pada dasarnya semangat,
perilaku
dan
kinerja
sikap dan
seseorang
fleksibel,
memiliki
merupakan hasHinteraksi yang dinamis
luas serta
memiliki
dari unsure kemauan, kemampuan dan
kesempatan.
Berorientasi ke masa depan, dalam arti
dapat
untuk
menjadi majikan merupakan
untuk menjadi wirausaha.
banyak sumber.
6.
sulit
berkeinginan hidup bebas, kreatif dan ingin
meniru yang telah ada, melainkan
mereka menciptakan
tampaknya
Sukidjo
m
memprediksl
apa
2.
yang
Kewirausahaan
yang
merupakan
sesuatu
dipelajari
dan
dapat
diperlukan di masa depan yang pada
dikembangkan dari pada sesuatu yang
saat kini belum
diwariskan.
banyak dllakukan.
Meskipun kemauan dan
Untuk itu, mereka sebaiknya mampu
kemampuan
melakukan analisis tentang kekuatan,
banyak
kelemahan, peluang serta tantangan,
keturunan atau bakat, namun factor
yang lebih dlkenal
yang lebih dominan adalah pengaruh
dengan analisis
SWOT.
dari
Ciri dan watak
tersebut
sebaiknya
dimiliki oleh para pencari kerja, sehingga
interaksi
sedikit
oleh
dari
factor
kemauan,
kemampuan dan kesempatan.
3.
mereka memiliki sikap pantang menyerah,
berani mencoba, tidak bergantung
kewirausahaan
dipengaruhi
Upaya
penumbuhan
pengembangan
pada
seorang
kewirausahaan
individu
pihak lain serta memiliki kepercayaan diri
sepanjang
yang tinggi bahwa dirinya mampu berbuat.
kewirausahaan
dan
usia,
dapat
dilakukan
namun
banyak
pada
karena
berkaitan
dengan semangat, sikap dan perilaku
F. Prinsip Penumbuhan dan
Pengembangan Kewirausahaan
maka waktu penumbuhan yang tepat
dilakukan sejak usia balita hingga usia
24 tahun.
Untuk menjadi seorang wirausaha tidak
mudah.
Orang
yang
bekerja
karena
4.
Secara
alamiah
di semua
sektor
diperintah tampaknya sulit untuk menjadi
ekonomi atau di semua daerah akan
wirausaha. Orang yang senang bekerja
muncul orang yang berbakat wirausaha
secara santai yang sekedar memenuhi jam
sebagai dampak factor tantangan serta
25
Jurnal Economia, Volume I Nomor 1, Agustus 2005
5.
system nilai dan sosial budaya yang
sendiri
sehingga
dapat
menciptakan
berlaku di masyarakat.
lapangan
Semangat,
sikap
dan perilaku
kewirausahaan termasuk kebutuhan
maupun orang lain. Penciptaan lapangan
tersier sebagai kebutuhan aktualisasi
pemerintah maupun swasta. Untuk dapat
diri
menciptakan lapangan kerja
sehingga
tidak
setiap
orang
memilikinya.
Adapun
pekerjaan
ini hendaknya didukung
oleh
diperlukan
usaha yang terpadu guna meningkatkan
pola
kewirausahaan
kerja baik untuk diri sendiri
pengembangan
dapat
dikelompokkan
investasi.
Meningkatnya
berdampak
pada
investasi
akan .
peningkatan
laju
menjadi dua maeam, yakni:
pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja
1.
Pola Pengembangan Tradisional, yakni
akan
pola yang hampir tidak disadari sebagai
mengalami kenaikan sebagai akibat makin
program
tingginya
2.
pengembangan
apabila
laju
ilktivitas
ekonomi
ekonomi
yang
tenaga
kerja.
kewirausahaan. Termasuk dalam pola
memerlukan
pengembangan trasisional antara lain
Magang eara Minang, Wirausaha eara
Secara teori, setiap laju pertumb.uhan
ekonomi sebesar 1 (satu) persen akan
China, Magang pola pedagang keliling,
mampu menyerap tenaga kerja sebesar
dan magang
400.000 orang. Jika setiap tahun terjadi
dengan
pola
usaha
tambahan
angkutan dan sektor jasa,
tambahan
Pola Pengembangan
Modern, yakni
orang maka untuk menyerap tambahan
secara sadar
angkat kerja baru maka laju pertumbuhan
ekonomi harus diusahakan sebesar 6%
pol a yang dirancang
sebagai
program
pengembangan.
angkatan
kerja baru 2,3 juta
Termasuk dalam pola ini, antara lain
(Sukidjo, 2003: 425). Tabel2 disajikan data
Pola Inkubator, pola Franchaise, Pola
hubungan antara pertumbuhan
Kemitraari Usaha Kecil, Pola Program
dengan pertambahan lapangan kerja.
Usaha Mandiri dan Kewirausahaan,
Pola Penumbuhan
Kewirausahaan
bahwa tambahan
ekonomi
Dari Tabel 2 tersebut dapat diketahui
tenaga kerja maupun
Program Pemuda Mandiri{Tenaga Kerja
pertambahan lapangan pekerjaan tiap satu
Mandiri
pertumbuhan berjalan secara proporsional
yang
dilaksanakan
oleh
Departemen Tenaga Kerja dan Kantor
dengan
Menteri Pemuda dan Olahraga, serta
tambahan lapangan pekerjaan untuk tiap
Pola Program Pengembangan Budaya
satu
Kewirausahaan
bergerak antara 200.000
yang dikembangkan
oleh Pendidikan Tinggi.
Dengan
cara
kewirausahaan
penganggur
26
terjadi
berani
melakukan
persen
ekonomi
pertumbuhan
dan
ekonomi
hingga 300.000
ribu orang. Oleh karena itu untuk dapat
pengembangan
diharapkan
pertumbuhan
para
usaha
mengurangi
perlu
pengangguran
diupayakan
pertumbuhan
secara cepat
terjadinya
perekonomian
laju
yang tinggi.
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo
Tabel
2. Pertumbuhan
Ekonomi,
dan Pertambahan
Lapangan
yang
Ke~a
Angkalan
Lapangan Lapangan
Jumlah
1.443,03
Ekonomi
Terbuka
3,16
Jumlah
96,08
108,86
10,64
2,14
5,80
106,72
331
2,26
,48
9,50
104,58
100,32
6,07
8,10
91,65
100,78
98,81
95,65
9,13
5,81
0,80
208,25
198,00
0,84
1,02
4,25
94,85
2,11
6,03
1,14
88,19
4,29
292.00
7
,82
Beke~a
%
9,97
346,55
2,01
10,05
94,07
10,51
1,79
5,40
90,78
92,28
9,81
10,04
9,53
-0,46
312,50
-191,00
2,00
-0,86
1,50
4,80
4
,51
89,84
90,81
9,06
8,00
253,00
1,97
0,97
4
3
,92
,83
6,36
88,82
0
,79
4,86
83,90
2,61
2,28
Orang
ke~a
per
1
%
Pengangguran
Oula)
Pertumbuhan
Tambahan
Ke~a
Oula)(%)
Pertumbuhan
Ekonomi
Kerja
pengangguran
Kerja Tahun
Terbuka
1996 - 2006
Tambahan
u)
Sumber
Tinggi
: Sakernas-BPS
rendahnya
2003 (Kompas,
laju
sangat tergantung
12 Pebruari
perekonomian
pada tingkat Investasi
2005)
Jika upaya penciptaan
lapangan
hanya di daerah perkotaan,
kerja
maka para
yang terjadi. Di lain pihak dorong~n
investasi sangat tergantung pada stabilitas
penganggur dl desa akan pindah ke kota
politik dan ekonomi. Para investor akan
menanamkan
modalnya
apabila ad a
itu penciptaan lapangan kerja sebaiknya
jaminan keamanan dan kepastian hukum.
Oleh sebab itu kita perlu menyadarkan
pedesaan.
semua pihak agar dapat menciptakan dan
G. Kesimpulan
sehingga terjadilah urbanisasi. Oleh sebab
dilakukan
baik di perkotaan
maupun di
iklim investasi dengan
Hingga akhir tahun 2004 dampak krisis
mengupayakan keamanan dan kepastian
ekonomi di Indonesia masih sangat terasa
hukum di negara Indonesia tercinta
sehingga laju perekonomian yang terjadi
mempertahankan
Penciptaan
lapangan
kerja
ini.
melalul
masih
jauh
dibandin'g
pengembangan kewirausahaan hendaknya
dilakukan secara merata hingga sampai ke
perekonomian
pelosok desa. pengangguran dapat terjadi
baik di kota maupun di pedesaan. Hanya
banyak adalah
saja pengangguran
dialami oleh mereka yang berpendidikan
umumnya
tersembunyi
di daerah pedesaan
merupakan
pengangguran
(disguised unemployment).
sebelum
dengan
terjadi
krisis.
Dampak yang sangat dirasakan oleh rakyat
masih tingginya
angka
pengangguran. pengangguran tidak hanya
rendah, bahkan banyak lulusan perguruan
tinggi
yang mengalami
kesulitan
untuk
27
Jurna/ Economia, Volume I Nomor I, Agustus 2005
mendapatkan pekerjaan. Makin banyaknya
Di lain
pihak,
pengangguran mengharuskan pemerintah
lapangan
untuk
perekonomian
segera
pemecahan,
mengambil
mengingat
langkah
dampak negatif
untuk
kerja
menciptakan
diperlukan
yang tinggi.
persen laju pertumbuhan
laju
Setiap satu
ekonomi akan
pengangguran sangat berpengaruh pada
mampu menyerap tambahan tenaga kerja
kehidupan ekonomi dan politik.
antara 200.000 hingga 300.000 ribu tenaga
DaJamjangka pendek upaya mengatasi
kerja.
Untuk
mempertahankan
dan
pengangguran dilakukan secara langsung
meningkatkan
dengan membuka lapangan
diperlukan investasi yang tinggi. Investasi
Sedangkan
kerja baru.
cara tidak langsung
dengan
cara
kewirausahaan
adalah
pengembangan
sehingga
pada masing-
baru
akan
laju
per~konomian
terjadi
perekonomiannya
apabila
iklim
kondusif serta adanya
jaminan keamanan dan kepastian hukum.
masing pencari kerja akan tertanam sikap
Sehubungan
dan watak percaya diri, tidak bergantung,
negara Indonesia hendaknya memberikan
dengan
berani mengambil risiko, inovatif dan kreatif
dukungan
serta memiliki wawasan ke depan. Dengan
memiliki cirri dan watak kewirausahaan
ekonomi
diharapkan
dan berkembang
para
penganggur
berani
itu, setiap warga
untuk
terjadinya
stabilitas
dan
politik
sehingga
perekonomian Indonesia
mencoba untuk membuka usaha sehingga
mampu mengatasi
mampu menciptakan lapangan kerja baik
semakin banyak ini.
segera tumbuh
dengan
cepat
serta
pengangguran
yang
untuk diri sendiri maupun orang lain.
Daftar Pustaka
Anonim. (2000). Propenas 2000-2004. UU No.25 Th 2000 tentang Program Pembangunan
Naslonal Tahun 2000-2004. Jakarta : Sinar Graflka.
Anonim. (2003). Kompas, Mel dan September 2003 dan Desember 2004.
Dumalry. (2000). Perekonomlan Indonesia. Yogyakarta : BPFE UGM Yogyakarta
Meredith, Geoffrey G. (1992). Kewlrausahaan : Teor! dan Praktek. Seri Manajemen
No.97. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Sadono Sukirno. (1989). Ekonoml Pembangunan:
Teorl dan Kebljakan. Jakarta: Erlangga
Salim Siagian. (1995). Kewlrausahaan Indonesia Dengan semangat 17-8-45. Jakarta :
Puslatpengkop dan PK.
Sukldjo. (2003). Peranan Pendldikan kecakapan Hldup (Life Skills) dalam Mengatasl
pengangguran Terdldlk. Cakrawala pendld!kan : JurnalIlmlah Pendldlkan. Nopember
2003 Th.XXII No.3. Yogyakarta : LPM UNY.
28