PERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGATASI PENGANGGURAN DI INDONESIA

Kajian Ilmiah Ekonomi

&

Bisnis

Mengatasipengangguran
di Indonesia
Upaya Mengatasi pengangguran

di Indonesia

Oleh: SriHermuningsih
Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi pengangguran

di Indonesia

Oleh: Sukidjo
pengangguran

di Indonesia Permasalahan dan Strategi Mengatasinya


Oleh: Endang Mulyani
Keterkaitan Pengangguran
Masalah

dan Pendidikan: Potensi Sumber Daya dan

Oleh: EkoGiyartiningrum dan Aula Ahmad Hafidh
Peran Sektor Informal dalam Menanggulangi
Indonesia

Masalah pengangguran

di

Oleh: Daru Wahyuni
Pengembangan Agro Industri: Suatu Alternatif Pembangunan
Untuk Mengatasi pengangguran

Pertanian


Oleh: Suwarno
Usaha Keeil dan Menengah (UKM)dan Upaya Mengatasi pengangguran
Oleh: Teguh Sihono

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI
Jurnal Economia

I

Vol. 1 I No.1

Hal. 1-85

EKONOMI KOPERASI
YOGYAKARTA
Yogyakarta,
Agustus 2005


ISSN

1858-2648

ISSN: 1858-2648

Jurnal Economia, Volume 1 Nomor 1, Agustus 2005

DAFTAR ISI
Dewa n Redaksi --------------------------------------------------------------------------

Ii

Penganta r Redaksi ---------------------------------------------------------------------Dafta r Is
1.

iii
i-------------------------------------------------------------------------------


Upaya Mengatasi pengangguran di Indonesia
Oleh: Sri Hermuningsih

2.

m

----

pengangguran di Indonesia Permasalahan dan Strategi Mengatasinya

Keterkaitan
Masalah

mm

pengangguran

'Oleh: Eko Giyartlnlngrum
5.


1-16
17-28

Sukidjo ------------------------------------------------------------------------

Oleh: Endang Mulyani
4.

29-40

Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi pengangguran di Indonesia

o leh:
3.

---

dan Pendidikan:


Potensi Sumber Daya dan

dan Aula Ahmad Hafldh

Peran Sektor Informal dalam Menanggulangl
Indonesia

m

Masalah pengangguran

Pengembangan Agro Industrl: Suatu Alternatlf
Untuk Mengatasl pengangguran

v

54-64

v


65-69

v

70-85

J

Pembangunan Pertanlan

Oleh: Suwarno ---------------------------------------------------------------------7.

41-53
dl

Oleh: Daru Wahyunl --------------------------------------------------------------6.

V
V


Usaha Keel! dan Menengah (UKM) dan Upaya Mengatasl pengangguran
Oleh: Teguh Sihono

m

Blodata Penulls
Pedoman Penullsan

ill

Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo

PERAN KEWIRAUSAHAAN

DALAM MENGATASI PENGANGGURAN
DI INDONESIA
Oleh: Sukidjo

(Stat Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)


Abstract
Up to the end of the year 2004, Indonesia still experiences the impad of.
'Severeeconomi~crisisSo that the rate of economy existing still lagged behifJd
'if it is compared with the economy before crisis. The impad strongly felt by
people in general is the high rate of unemployment The unemployment hap;;
pened not only to low educated people, bl1.talso to university graduates who
have difficulties to obtain their jobs. The increasing number of unemployment
,requires
the government
to undertake some solutions, considering that the
14
...•
{}f!9ative irnpads of unemployment shall extremely influence the economic and
Political lives.
In short-term, efforts to solve the unemployment problem·shallbe
under.taken directly by opening new field of work. Meanwhile, indired efforts shall be
m¢eby developing entrepreneurship, so that every job seeker would have the
attitude and charader of self - confident, independent, daring to take risk,
innovative and creative, as well as having future perspedive. By having the
entrepreneurship charader and nature, it is expeded that unemployed dare to

~ttempt opening their own business in order to create field of work. ..both for
themselves and other people ..
On the other side, to create work field it necessitates high' economic rate;,
Every one per~ent the rate of economic growth it would be able to agsorqp
\additionallaborforce.between
200,000 up to 300,000 manpower: In order to
maintain andlmprove the economic rate, it is neededhigh investment. New
'lnvestmentswouldhappen
if there are conducive econdmic climate, as well as
rety and law guarantees:Jn connection with those things, every Indonesian
'enshould confer support in order to create economic and political stability,
Indon~sian economy would soon grow and develop rapidly, as well as be
lie to solve the increasing number of unemployment.
Keywords: Unemployment, Entrepreneurship

A. Pendahuluan
Hingga akhir tahun 2004 krisis ekonomi

tanda-tanda bahwa krisis ekonomi tersebut
akan berakhir,


sementara

itu negara-

yang dialami Indonesia telah berlangsung

negara tetangga seperti Thailand,

hampir tujuh tahun, namun belum tampak

Selatan, dan Malaysia telah mampu keluar

Korea

17

Jurnal EC01wmia, Volume I Nomor I, Agustus 2005

dari krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang
berkepanjangan ternyata telah merusak

mengganggu stabilitas ekonomi, politik,
hukum dan sosial.Olehsebab itu perluasan
kesempatan kerja dan pengurangan
pengangguran merupakan salah satu
tujuan yang ingin dicapai dalam
pembangunan ekonomi.

sendi-sendi. ekonomi nasional, yang
ditandai oleh bankrutnya perusahanperusahaan besar maupun lembaga
perbankan. Bahkan krisis ekonomi telah
berkembang menjadi krisis multi dimensi,
sehingga permasalahan yang dihadapi B. Mengapa Terjadi pengangguran?
Indonesia menjadi semakin kompleks.
pengangguranmerupakansesuatuyang
Bankrutnya beberapa perusahaan besar tidak dikehendaki atau dibenci oleh setiap
maupun lembaga keuangan menyebabkan orang pada umumnya. Karena itu setiap
terjadinya pemutusan hubungan kerja orang berusaha untuk tidak menganggur
(PHK) secara besar-besaran, sehingga yakni dengan cara mencari pekerjaan.
banyak penduduk yang semula memiliki Dengan beke~a
seseorang
akan
pekerjaan tetap menjadi penganggur. memperoleh penghasilan, dan dengan
Seseorang yang menjadi penganggur
penghasilan tersebut digunakan untuk
berarti mereka ini kehilangan pekerjaan memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun
pokok sebagai sumber penghasilan,
demikian, dorongan bekerja tidak hanya
sehingga
mereka
tidak
memifiki
sekedar untuk mendapatkan penghasilan
penghasilan, akibatnya mereka menjadi melainkanjuga digunakan untuk mencapai
miskin. Di lain pihak kebutuhan barang dan tujuan non ekonomi, misalnyamemperoleh
jasa untuk keperluan hidup harus nilai, martabat atau untuk aktualisasi diri.
mendapatkan
pemuasan.
Adanya
Siapa yang termasuk penganggur?
keharusan untuk memenuhi kebutuhan Pengangguran tidak dapat dipisahkan
hidup memungkinkan seseorangbertindak dengan masalah ketenagakerjaan. Dalam
"tidak wajar", asal berbuat tanpa
analisis ketenagakerjaan,
penduduk
mempertimbangkan akibat yang akan dibedakan menjadi dua golongan yakni
terjadi. Oleh sebab itu, jika seseorang tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
menganggur maka memungkinkan yang Menurut Dumairy (2000: 74) tenaga kerja
bersangkutan bertindak di luar batas yang (manpower)adalah
penduduk yang
dapat merugikan orang lain, melanggar berumur dalam batas usia kerja yakni 15aturan maupun norma serta nilai yang 64 tahun, sedangkan penduduk bukan
berlaku. Oleh sebab itu, semua negara tenaga kerja adalah penduduk yang
selalu berusaha untuk memperluas
usianya kurang dari 15tahun. Merekayang
kesempatankerja sehingga pengangguran termasuk tenaga kerja dapat dibedakan
yangterjadi diupayakanserendahmungkin. menjadi angkatan kerja (labour force) dan
Adanya pengangguran yang tinggi akan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
18

Peran KewiraliSahaan da/am Mengatasi Penganggllran di Indonesia --- Sllkidjo

terdiri

dari dua macam, yakni pekerja

(work-force) dan penganggu~

adalah

orang-orang

yang

Peke~a
memiliki

menyebutkan

bahwa penganggur adalah

orang yang tidak

bekerja

sama sekali

selama satu minggu sebelum pencacahan

pekerjaan, meliputi orang yang mempunyai

dan berusaha mencari pekerjaan.

pekerjaan, pada saat disensus (disurvei)
memang sedang bekerja atau mereka yang

1982:

21).

Menurut

pengangguran
tergolong

petani

memperolehnya
236)

sedang

menanti

panen,

atau

Sedangkan

angkatan

mendapatkan

kerja

pekerjaan,

Pengangguran

penganggur adalah penduduk usia kerja,

(BPS,

Sukirno,

adalah seseorang

mempunyai
pekerjaan
namun untuk
sementara sedang tidak bekerja, misalnya
pegawai yang sedang cuti.

Sadono

yang

dan ingin

tetapi

belum

(Sad~no Sukirno, 1989,
terjadi

di mana-mana

yang tidak memiliki pekerjaan dan mencari

baik di negara maju maupun di negara yang

pekerjaan. Yang termasuk bukan angkatan

sedang berkembang, di daerah perkotaan

kerja adalah tenaga ke~a atau penduduk

maupun

usia kerja yang

mempunyai pekerjaan, dan tidak mencari

penyebab terjadinya
antara adalah:

pekerjaan. Termasuk dalam kategori bukan

1.

tidak

bekerja,

tidak

pedesaan.

Ada berbagai

pengangguran,

di

Keterbatasan jumlah lapangan kerja,
sehingga tidak mampu menampung

angkatan kerja antara lain para Ibu rumah
tangga, atau mereka yang sedang
bersekolah (pelajar dan mahasiswa).

di

seluruh pencari kerja.
2.

Keterbatasan kemampuan yang dimiliki
pencari kerja, sehlngga pencari kerja

Dengan demikian para ibu rumah tangga,
siswa-siswa sekolah maupun mahasiswa

tidak mampu mengisi lowongan kerja

meskipun mereka ini tidak bekerja namun

karena tidak memenuhi

tidak dapat dikatakan sebagai penganggur

kemampuan

karena mereka tidak mencari pekerjaan.

diperlukan.

Oleh sebab itu, "usia kerja", "tidak bekerja"

sebenarnya

dan "mencari

pekerjaan"

Kenyataan

banyak dijumpai

penduduk
penganggur

tahun

terjadi

yang

keadaan

ini,

mismatch and
tenaga

kerja, di lain pihak banyak lulusan yang

definisi

. Menurut Sensus
orang

Dalam

pekerjaan yang memerlukan

1971, yang dimaksud

adalah

dan keterampilan

mlslink, di satu pihak banyak lowongan

merupakan

indicator terhadap konsep pengangguran.
tentang pengangguran

persyaratan

menganggur

karena tidak

memiliki

kemampuan

yang diperlukan

oleh

dunia kerja.

yang tidak

dari dua hari selama seminggu sebelum

Keterbatasan informasi, yakni tidak
memiliki informasi dunla usaha mana

pencacahan

yang memerlukan tenaga kerja serta

bekerja sama sekali atau bekerja kurang
dan berusaha memperoleh

pekerjaan (BPS, 1973 : 25) Sedangkan
dalam Sensus Penduduk tahun 1980

3.

persyaratan
Keterbatasan

apa yang diperlukan.
informasi

dapat

19

Jurnal Economia, Volume I Nomor I, Agustus 2005

disebabkan yang bersangkutan tidak

yang sesuai dengan kebutuhan dunia

memiliki

kerja.

akses

kurangnya

informasi,

atau

pengetahuan

dan

C. Macam-macam

pemahaman peneari kerja.
4.

Tidak

meratanya

lapangan

Daerah perkotaan
lapangan

kerja.

banyak tersedia

pekerjaan

sedangkan

di

pedesaan sangat terbatas. Akibatnya

beberapa
berikut:
1.

maeam, antara

Berdasarkan jenisnya, pengangguran

perlu disadari bahwa lapangan kerja

pengangguran

di perkotaan memerlukan keterampilan

pengangguran. pengangguran terbuka

dan kemampuan

(open unemployment)

tertentu,

memiliki

keterampilan

menjadi

penganggur

sehingga

justru

akan

sehingga

dibedakan

menjadi

terbuka dan setengah
dan setengah

pengangguran (under unemployment).
Menurut

Organisasi

Internasional
terbuka

(ILO)

adalah

termasuk

Buruh

pengangguran

seseorang

kelompok

yang

penduduk

usia

Kebijakan pemerintah yang tidak tepat,

kerja yang selama periode tertentu

yakni

tidak bekerja,

pemerintah

mendorong

tidak

mampu

perluasan

pertumbuhan

dan

sektor

modern.

Perluasan dan pertumbuhan
modern

memerlukan

besar, sehingga
gagal

pertumbuhan

sektor

investasi yang

apabila pemerintah

menarik

terhambat,

investor

sektor

maka

modern

sehingga

akan

perluasan

kesempatan kerja juga terbatas.

bersedia bekerja dan

sedang meneari pekerjaan (Kompas,
15 Mei 2001) Setengah penganggur
dapat dibedakan
penganggur
penganggur

menjadi

terpaksa

dan setengah

sukarela.

penganggur

setengah
Setengah

terpaksa

adalah

seseorang yang bekerja kurang dari
jam

normal,

yang

masih

meneari

pekerjaan lain atau bersedia menerima

Rendahnya upaya pemerintah

untuk

pekerjaan

melakukan

kerja

guna

setengah penganggur sukarela adalah

peneari

kerja.

meningkatkan

pelatihan
skill

Kebijakan peningkatan kualitas sumber

tambahan

sedangkan

seseorang yang bekerja kurang dari 35
jam per minggu, tetapi tidak meneari

daya manusia melalui pendidikan dan

pekerjaan

pelatihan sangat baik untuk mengatasi

menerima pekerjaan lain.

mismatch dan mislink sehingga para

Dumairy (2000:

peneari kerja memilikl

keterampilan

dan

tidak

bersedia
Menurut

75) yang dimaksud

bekerja adalah melakukan pekerjaan
dengan

20

lain sebagai

dapat

menambah jumlah pengangguran yang
telah ada.

6.

pengangguran dapat dibedakan dalam

terjadilah urbanisasi. Namun demikian

tenaga kerja dari pedesaan yang tidak

5.

pengangguran

maksud

memperoleh

upah

Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo

atau

membantu

memperoleh

pendapatan atau keuntungan dan
lamanyabekerjapaling sedikitsatujam
secara kontinyu dalam se.minggu
sebelum
pencacahan.
ILO
menggunakan standar atau curahan
jam minimum bekerja adalah 35 jam
per minggu. Selain menggunakan
standar atau curahan jam minimum
untuk
mengukur
setengah
penganggurandapat juga digunakan
ukuran sesuai tidaknya produktivitas
yang dihasilkan, maupun tingkat
penghasilan
yang
diperoleh
dibandingkan dengan kemampuan

bertambah dari 4.197.000 Orang
(4,68%) naik menjadi 9.130.000 orang
(9,06%) pada tahun 2002. Jumlah
pengangguran terbuka ini akan
bertambah lagi dengan masuknya
angkatan kerja baru. Menurut Kwik
Kian Gie, diproyeksikan pada tahun
2005 jumlah pengangguran terbuka
akan mencapai 10,45% dari angkatan
kerja.
2. Berdasarkan
penyebabnya,
pengangguran dapat dibedakan
menjadi (a) pengangguran friksional
(frictional
unemployment),
(b)
pengangguran musiman (seasonal

Tabel 1. Profil Ketenagakerjaan Indonesia Tahun 1996-2002
(dalam ribuan)
1999
1998
1997
88.816
87.672
85.405
92.734
89.602
90.109
2000
6.030
9.130
5.062 85.701
4.197
8.005
4.407
5.813
89.837
90.807
100.770
94.843
98.812
2002
2001
91.550
6,36
4,68
5,46
4,89
95.650
.1996
6,08
9,06
8,10
Keterangan
Bekerja

Sumber : Tempo, 25 Me; 2003

yang dimiliki. Dengan demikian
. seseorangyang bekerja kurang dari 35
jam per minggu, produktivitasnya
rendah, penghasilan yang diterima
tidak sesuaidengan kemampuan atau
pendidikannya dapat dikategorikan
sebagai setengah penganggur.
Berdasarkan data di atas, terlihat
bahwa sejak tahun 1997 jumlah
pengangguran
terbuka
selalu

unemployment), (c) pengangguran
karena teknologi (technological
unemployment), (d) pengangguran
struktural (structural unemployment),
Ce) pengangguran siklus (cyclical
unemployment).
pengangguran
friksional merupakanpenganggurandi
mana seseorang pindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain dan
selamabelum mendapatkanpekerjaan
21

Jurnal Economia, Volume I Nomor 1, Agustus 2005

rendah, atau mereka telah memiliki

yang baru maka yang bersangkutan
menjadi penganggur.
disebabkan

penghasilan

pengangguran

oleh pergantian

pengangguran

teknologi

pengangguran

yang terjadi

modern.

musim.

bekerja. pengangguran friksional pada

adalah

umumnya merupakan
sukarela.

akibat

terjadi

mereka ini masih

karena adanya

menginginkan untuk bekerja, sehingga

perubahan

ekonomi,

mereka terpaksa menerima keadaan,

struktur

primer

ke sektor

dari

misalnya

sekunder

adalah

pengangguran

pengangguran

karena

terjadinya pemutusan hubungan kerja

maupun tersier. pengangguran siklus
karena

terjadinya siklus perekonomian dari
masa
boom
ke masa
resesi.

D. Dampak pengangguran

pengangguran tak kentara (disguised

akibat,

Meskipun pengangguran itu merupakan
namun pengangguran

ternyata

unemployment) adalah seseorang

menimbulkan

yang realitasnya ikut bekerja namun
tidak memberikan tambahan hasil atau

bidang ekonomi, politik, hukum, moral dan
mental.

produktivitas,

1.

sebaliknya

tenaga

kerjanya

adanya

pengurangan

apabila

dikurangi

maka

tenaga

dampak baru, baik dalam

Dampak ekonomi,
a.

kerja

pengangguran

menyebabkan

kemiskinan sebab jika seseorang

tidak mengurangi produksi total.

menganggur

Berdasarkan

memiliki penghasilan, sedangkan

atas

pengangguran
menjadi

kemauannya,

dapat

dibedakan

pengangguran

sukarela

maka mereka tidak

kebutuhan

hidup

mendapatkan

(voluntary

harus

pemuasan. Karena

unemployment) dan
terpaksa
(force
unemployment). pengangguran

tidak memiliki penghasilan maka
untuk
memenuhi
kebutuhan

sukarela

mengambil

pengangguran

adalah

sebenarnya
tetapi

masih

seseorang
dapat

secara sukarela

hidupnya

yang

mencari

ingin

berlangsung terus maka kekayaan
mereka akan habis dan akhirnya

oleh fasilitas dan iklim kerja kurang
gaji/upah

dengan cara

tabungan,

diri dari

pekerjaannya, antara lain disebabkan
nyaman,

dipenuhi

pinjaman. Jika keadaan demikian

bek~rja,

tidak

bekerja atau mengundurkan

22

bukan atas kehendak sendiri

yang sebenarnya

structural

yang

adalah pengangguran
sektor

3.

pengangguran

Sedangkan pengangguran

terpaksa adalah pengangguran

sederhana ke teknologi

Pengangguran

kekayaannya

sehingga mereka lebih senang tidak

. pergantian atau perubahan teknologi,
dari teknologi

dari

yang

musiman adalah pengangguran

yang diterima

jatuh pada kemiskinan.
b.

pengangguran

menyebabkan

perekonomian tidak berkembang.

Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia

Seseorang yang menganggur tidak
memiliki
tidak

penghasilan

memiliki

sebagian

4.

daya beli. Jika

besar

seseorang

tidak

memiliki

penghasilan, sehingga menjadi miskin.

penduduk

Karena

miskin,

mereka

mungkin

menganggur maka barang-barang

terpaksa

dan jasa yang dihasilkan tidak laku

pengemis ataupun pemulung.

terjual

akibatnya

mengalami

perusahaan

kerugian.

perusahaan

rugi,

mengurangi

investasi

5.

Jika

maka

pemutusan

menimbulkan

melanggar

gelandangan,

moral

perilaku

yang

dan

etika

masyarakat, misalnya tindakan asusila,
dan amoral.

sehingga
hubungan

menjadi

Dampak moral. Karena menganggur
dapat

akan

kegiatan usahanya diperkecil dan
terjadilah

Sukidjo

Dampak Sosial. Karena menganggur,
maka

sehingga

m

6.

Dampak mental, yakni mengakibatkan

kerja sehingga pengangguran
makin bertambah.
Keadaan ini

hilangnya rasa percaya diri, hilangnya

akan berlangsung terus sehingga

karena menganggur dapat menjadikan

perekonomian secara keseluruhan

seseorang mengalami depresi.

harga diri, merasa rendah diri, bahkan

mengalami penurunan.
2.

Dampak Politik. Pengangguran yang
semakin meluas akan menimbulkan
gelombang
demonstrasi

protes,
ataupun
dari pekerja maupun

organisasi serikat pekerja. Banyaknya
gelombang demonstrasi

sudah tentu

akan mengganggu stabilitas
sehingga membahayakan

nasional
kehidupan

Dampak

Keamanan.

. pengangguran
dorongan
kriminal

Mengingat

demikian

dapat

untuk
seperti

merampok,

Banyaknya
menimbulkan

besar dampak

negatif pengangguran, maka setiap negara
berusaha keras untuk menekan serendah
mungkin
Bahkan

pengangguran
Pemerintah

menempatkan

kenegaraan.
3.

E. Kewirausahaan Sebagai
Alternatif untuk Mengatasi
pengangguran

prioritas

yang terjadi.
Indonesia
pembangunan

jangka

pendek untuk kurun waktu

tahun

mendatang

ditekankan

1-2
pad a

berani

berbuat

program-program

mencuri,

menipu,

pemulihan ekonomi dan program-program

membunuh

dan

untuk

untuk

mengatasi

mempercepat

kemiskinan

dan

yang meningkat

pesat

sebagainya. Perilaku demikian terpaksa

pengangguran

dilakukan demi memperoleh kekayaan

selama krisis ekonomi, antara lain berupa

guna memenuhi

menciptakan

kebutuhan

hid up

lapangan dan kesempatan

keluarga. Kondisi demikian jelas akan

kerja dan meningkatkan

mengganggu ,ketentraman
aman masyarakat.

tenaga kerja (Propenas, 2000 : 21).

dan rasa

perlindungan

23

Jurnal Economia, Volume 1 "Nomor 1, Agustus 2005

Untuk mengatasi pengangguran dapat

disumbangkan dalam proses produksi,

dilakukan secara langsung maupun tidak

sehingga

langsung. Untuk mengatasi pengangguran

kepada pihak lain. Dengan adanya

secara

langsung,

pemerintah

dapat

tidak

individualitas

akan

bergantung

dan kepercayaan yang

langsung membuka lapangan kerja baik di

tinggi mereka beranj mencoba untuk

bidang

menciptakan

pemerintahan

maupun

usaha sendiri

sesuai

perekonomian serta menciptakan proyek

dengan kemampuan dan keterampilan

padat

yang dimilikinya.

karya.

Sedangkan

cara

tidak

langsung yakni dengan memberikan bekal
pengetahuan,

keterampilan

2.

serta

Berorientasi

pad a tugas dan hasil ,

dalam arti dalam menjalankan kegiatan

menumbuhkan sikap kewirausahaan pada

selalu berusaha mengejar

para pencari kerja melalui pengembangan
kewirausahaan. Menurut Gerakan Nasional

tertinggi, berorientasi pada laba atau

Memasyarakatkan

keunggulan

dan Membudayakan

prestasi

yang lain. Untuk dapat

mencapai hal tersebut mereka harus

Kewirausahaan (GNMMK), yang dimaksud

menyadari

kewirausahaan

memiliki

adalah semangat, sikap,

perlunya
dorongan

kerja

keras,

yang kuat, ulet,

perilaku dan kemampuan seseorang dalam

tekun, energik serta inisiatif. Dengan

menangani usaha dan atau kegiatan yang

kata

mengarah

pada

menciptakan,
teknologi

upaya

menerapkan

dan

meningkatkan

produk
efisiensi

mencari,
acara kerja,

baru

lebih senang bekerja pada kegiatan .

rangka

yang memiliki
sedang

atau memperoleh keuntungan yang lebih

pengembangan

besar. Dengan kata lain untuk mengatasi

inisiatifnya.

pengangguran

perlu ditanamkan

wirausaha

sehingga

mereka akan terjangkiti
wirausaha

sikap

pada diri

ciri dan watak

yang akan mendasari

setiap

perlu

Pengambil risiko, dalam arti mereka

memberikan pelayanan yang lebih baik dan

mental

mereka

mengembangkan motif berprestasi.
3.

dengan

dalam

lain

4.

risiko

pada tingkat

sehingga

Kepemimpinan,

mendorong

kreativitas

dan

dalam arti mereka

mampu bertindak sebagai pemimpin
yang mengutamakan

leadership dari

pada manajerialnya.

Kepemimpinan

perilaku kehidupannya. Mengacu pendapat

(leadership)

Geoffrey

mengembangkan sikap bekerja secara

G. Meredith

penganggur

(1992:

5) para

sebaiknya memiliki ciri dan

kolektif,

akan

menempatkan

cenderung
karyawan

watak wirausaha sebagai berikut :

sebagai mitra kerja sehingga tercipta

1.

24

percaya diri, dalam arti para pencari

iklim kerja yang kondusif. Sebaliknya

kerja sebaiknya memiliki optimisme

kepemimpinan managerial cenderung

yang tinggi bahwa mereka memiliki

mendudukkan diri sebagai "boss" yang

kemampuan

senang memerintah, merasa memiliki

yang

dapat

Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia

status yang lebih tinggi
menempatkan
5.

sehingga

karyawan

sebagai

sejajar dengan factor produksi lainnya.
Keorisinilan, dalam arti produk atau
kegiatan yang dilakukan tidak hanya

kerja

wirausaha.

berbeda

dengan

merupakan

ciri

sesuatu yang

yang

lain,

khas yang

yang.
dapat

diunggulkan.
Untuk menciptakan
orisinalitas mereka harus kreatif dan
inovatif,

bersifat

pengetahuan

Sebaliknya

menjadi

orang

yang

Menurut
prinsip

dorongan

Salim Siagian (1995:

umum

dalam

pengembangan

dan

289)

penumbuhan,
penyebarluasan

kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1.

Pada dasarnya semangat,
perilaku

dan

kinerja

sikap dan
seseorang

fleksibel,

memiliki

merupakan hasHinteraksi yang dinamis

luas serta

memiliki

dari unsure kemauan, kemampuan dan
kesempatan.

Berorientasi ke masa depan, dalam arti
dapat

untuk

menjadi majikan merupakan
untuk menjadi wirausaha.

banyak sumber.
6.

sulit

berkeinginan hidup bebas, kreatif dan ingin

meniru yang telah ada, melainkan
mereka menciptakan

tampaknya

Sukidjo

m

memprediksl

apa

2.

yang

Kewirausahaan
yang

merupakan

sesuatu

dipelajari

dan

dapat

diperlukan di masa depan yang pada

dikembangkan dari pada sesuatu yang

saat kini belum

diwariskan.

banyak dllakukan.

Meskipun kemauan dan

Untuk itu, mereka sebaiknya mampu

kemampuan

melakukan analisis tentang kekuatan,

banyak

kelemahan, peluang serta tantangan,

keturunan atau bakat, namun factor

yang lebih dlkenal

yang lebih dominan adalah pengaruh

dengan analisis

SWOT.

dari

Ciri dan watak

tersebut

sebaiknya

dimiliki oleh para pencari kerja, sehingga

interaksi

sedikit

oleh

dari

factor

kemauan,

kemampuan dan kesempatan.
3.

mereka memiliki sikap pantang menyerah,
berani mencoba, tidak bergantung

kewirausahaan

dipengaruhi

Upaya

penumbuhan

pengembangan

pada

seorang

kewirausahaan

individu

pihak lain serta memiliki kepercayaan diri

sepanjang

yang tinggi bahwa dirinya mampu berbuat.

kewirausahaan

dan

usia,

dapat

dilakukan

namun
banyak

pada

karena
berkaitan

dengan semangat, sikap dan perilaku

F. Prinsip Penumbuhan dan
Pengembangan Kewirausahaan

maka waktu penumbuhan yang tepat
dilakukan sejak usia balita hingga usia
24 tahun.

Untuk menjadi seorang wirausaha tidak
mudah.

Orang

yang

bekerja

karena

4.

Secara

alamiah

di semua

sektor

diperintah tampaknya sulit untuk menjadi

ekonomi atau di semua daerah akan

wirausaha. Orang yang senang bekerja

muncul orang yang berbakat wirausaha

secara santai yang sekedar memenuhi jam

sebagai dampak factor tantangan serta

25

Jurnal Economia, Volume I Nomor 1, Agustus 2005

5.

system nilai dan sosial budaya yang

sendiri

sehingga

dapat

menciptakan

berlaku di masyarakat.

lapangan

Semangat,
sikap
dan perilaku
kewirausahaan termasuk kebutuhan

maupun orang lain. Penciptaan lapangan

tersier sebagai kebutuhan aktualisasi

pemerintah maupun swasta. Untuk dapat

diri

menciptakan lapangan kerja

sehingga

tidak

setiap

orang

memilikinya.
Adapun

pekerjaan

ini hendaknya didukung

oleh

diperlukan

usaha yang terpadu guna meningkatkan

pola

kewirausahaan

kerja baik untuk diri sendiri

pengembangan

dapat

dikelompokkan

investasi.

Meningkatnya

berdampak

pada

investasi

akan .

peningkatan

laju

menjadi dua maeam, yakni:

pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja

1.

Pola Pengembangan Tradisional, yakni

akan

pola yang hampir tidak disadari sebagai

mengalami kenaikan sebagai akibat makin

program

tingginya

2.

pengembangan

apabila

laju

ilktivitas

ekonomi

ekonomi

yang

tenaga

kerja.

kewirausahaan. Termasuk dalam pola

memerlukan

pengembangan trasisional antara lain
Magang eara Minang, Wirausaha eara

Secara teori, setiap laju pertumb.uhan
ekonomi sebesar 1 (satu) persen akan

China, Magang pola pedagang keliling,

mampu menyerap tenaga kerja sebesar

dan magang

400.000 orang. Jika setiap tahun terjadi

dengan

pola

usaha

tambahan

angkutan dan sektor jasa,

tambahan

Pola Pengembangan

Modern, yakni

orang maka untuk menyerap tambahan

secara sadar

angkat kerja baru maka laju pertumbuhan
ekonomi harus diusahakan sebesar 6%

pol a yang dirancang
sebagai

program

pengembangan.

angkatan

kerja baru 2,3 juta

Termasuk dalam pola ini, antara lain

(Sukidjo, 2003: 425). Tabel2 disajikan data

Pola Inkubator, pola Franchaise, Pola

hubungan antara pertumbuhan

Kemitraari Usaha Kecil, Pola Program

dengan pertambahan lapangan kerja.

Usaha Mandiri dan Kewirausahaan,
Pola Penumbuhan
Kewirausahaan

bahwa tambahan

ekonomi

Dari Tabel 2 tersebut dapat diketahui
tenaga kerja maupun

Program Pemuda Mandiri{Tenaga Kerja

pertambahan lapangan pekerjaan tiap satu

Mandiri

pertumbuhan berjalan secara proporsional

yang

dilaksanakan

oleh

Departemen Tenaga Kerja dan Kantor

dengan

Menteri Pemuda dan Olahraga, serta

tambahan lapangan pekerjaan untuk tiap

Pola Program Pengembangan Budaya

satu

Kewirausahaan

bergerak antara 200.000

yang dikembangkan

oleh Pendidikan Tinggi.
Dengan

cara

kewirausahaan
penganggur

26

terjadi

berani

melakukan

persen

ekonomi

pertumbuhan

dan

ekonomi

hingga 300.000

ribu orang. Oleh karena itu untuk dapat

pengembangan
diharapkan

pertumbuhan

para
usaha

mengurangi
perlu

pengangguran

diupayakan

pertumbuhan

secara cepat

terjadinya

perekonomian

laju

yang tinggi.

Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia --- Sukidjo

Tabel

2. Pertumbuhan

Ekonomi,

dan Pertambahan
Lapangan
yang
Ke~a
Angkalan
Lapangan Lapangan
Jumlah
1.443,03
Ekonomi
Terbuka
3,16
Jumlah
96,08
108,86
10,64
2,14
5,80
106,72
331
2,26
,48
9,50
104,58
100,32
6,07
8,10
91,65
100,78
98,81
95,65
9,13
5,81
0,80
208,25
198,00
0,84
1,02
4,25
94,85
2,11
6,03
1,14
88,19
4,29
292.00
7
,82
Beke~a
%
9,97
346,55
2,01
10,05
94,07
10,51
1,79
5,40
90,78
92,28
9,81
10,04
9,53
-0,46
312,50
-191,00
2,00
-0,86
1,50
4,80
4
,51
89,84
90,81
9,06
8,00
253,00
1,97
0,97
4
3
,92
,83
6,36
88,82
0
,79
4,86
83,90
2,61
2,28
Orang
ke~a
per
1
%
Pengangguran
Oula)
Pertumbuhan
Tambahan
Ke~a
Oula)(%)
Pertumbuhan
Ekonomi
Kerja

pengangguran

Kerja Tahun

Terbuka

1996 - 2006
Tambahan

u)

Sumber

Tinggi

: Sakernas-BPS

rendahnya

2003 (Kompas,

laju

sangat tergantung

12 Pebruari

perekonomian

pada tingkat Investasi

2005)

Jika upaya penciptaan

lapangan

hanya di daerah perkotaan,

kerja

maka para

yang terjadi. Di lain pihak dorong~n
investasi sangat tergantung pada stabilitas

penganggur dl desa akan pindah ke kota

politik dan ekonomi. Para investor akan
menanamkan
modalnya
apabila ad a

itu penciptaan lapangan kerja sebaiknya

jaminan keamanan dan kepastian hukum.
Oleh sebab itu kita perlu menyadarkan

pedesaan.

semua pihak agar dapat menciptakan dan

G. Kesimpulan

sehingga terjadilah urbanisasi. Oleh sebab
dilakukan

baik di perkotaan

maupun di

iklim investasi dengan

Hingga akhir tahun 2004 dampak krisis

mengupayakan keamanan dan kepastian

ekonomi di Indonesia masih sangat terasa

hukum di negara Indonesia tercinta

sehingga laju perekonomian yang terjadi

mempertahankan

Penciptaan

lapangan

kerja

ini.

melalul

masih

jauh

dibandin'g

pengembangan kewirausahaan hendaknya
dilakukan secara merata hingga sampai ke

perekonomian

pelosok desa. pengangguran dapat terjadi
baik di kota maupun di pedesaan. Hanya

banyak adalah

saja pengangguran

dialami oleh mereka yang berpendidikan

umumnya
tersembunyi

di daerah pedesaan

merupakan

pengangguran

(disguised unemployment).

sebelum

dengan

terjadi

krisis.

Dampak yang sangat dirasakan oleh rakyat
masih tingginya

angka

pengangguran. pengangguran tidak hanya
rendah, bahkan banyak lulusan perguruan
tinggi

yang mengalami

kesulitan

untuk

27

Jurna/ Economia, Volume I Nomor I, Agustus 2005

mendapatkan pekerjaan. Makin banyaknya

Di lain

pihak,

pengangguran mengharuskan pemerintah

lapangan

untuk

perekonomian

segera

pemecahan,

mengambil

mengingat

langkah

dampak negatif

untuk

kerja

menciptakan

diperlukan

yang tinggi.

persen laju pertumbuhan

laju

Setiap satu

ekonomi akan

pengangguran sangat berpengaruh pada

mampu menyerap tambahan tenaga kerja

kehidupan ekonomi dan politik.

antara 200.000 hingga 300.000 ribu tenaga

DaJamjangka pendek upaya mengatasi

kerja.

Untuk

mempertahankan

dan

pengangguran dilakukan secara langsung

meningkatkan

dengan membuka lapangan

diperlukan investasi yang tinggi. Investasi

Sedangkan

kerja baru.

cara tidak langsung

dengan

cara

kewirausahaan

adalah

pengembangan

sehingga

pada masing-

baru

akan

laju

per~konomian

terjadi

perekonomiannya

apabila

iklim

kondusif serta adanya

jaminan keamanan dan kepastian hukum.

masing pencari kerja akan tertanam sikap

Sehubungan

dan watak percaya diri, tidak bergantung,

negara Indonesia hendaknya memberikan

dengan

berani mengambil risiko, inovatif dan kreatif

dukungan

serta memiliki wawasan ke depan. Dengan
memiliki cirri dan watak kewirausahaan

ekonomi

diharapkan

dan berkembang

para

penganggur

berani

itu, setiap warga

untuk

terjadinya

stabilitas

dan

politik

sehingga

perekonomian Indonesia

mencoba untuk membuka usaha sehingga

mampu mengatasi

mampu menciptakan lapangan kerja baik

semakin banyak ini.

segera tumbuh

dengan

cepat

serta

pengangguran

yang

untuk diri sendiri maupun orang lain.

Daftar Pustaka
Anonim. (2000). Propenas 2000-2004. UU No.25 Th 2000 tentang Program Pembangunan
Naslonal Tahun 2000-2004. Jakarta : Sinar Graflka.
Anonim. (2003). Kompas, Mel dan September 2003 dan Desember 2004.
Dumalry. (2000). Perekonomlan Indonesia. Yogyakarta : BPFE UGM Yogyakarta
Meredith, Geoffrey G. (1992). Kewlrausahaan : Teor! dan Praktek. Seri Manajemen
No.97. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Sadono Sukirno. (1989). Ekonoml Pembangunan:

Teorl dan Kebljakan. Jakarta: Erlangga

Salim Siagian. (1995). Kewlrausahaan Indonesia Dengan semangat 17-8-45. Jakarta :
Puslatpengkop dan PK.
Sukldjo. (2003). Peranan Pendldikan kecakapan Hldup (Life Skills) dalam Mengatasl
pengangguran Terdldlk. Cakrawala pendld!kan : JurnalIlmlah Pendldlkan. Nopember
2003 Th.XXII No.3. Yogyakarta : LPM UNY.

28