Model Pembelajaran Integratif

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:57:38 2017 / +0000 GMT

Model Pembelajaran Integratif
LINK DOWNLOAD [31.76 KB]
Model Pembelajaran Integratif | Model Integratif adalah suatu model pembelajaran yang bersifat induktif secara konseptual
berdasar pada aliran konstruktivis dalam hal belajar. Menurut pandangan konstruktivisme belajar merupakan proses aktif dari si
subjek belajar untuk merekonstruksikan makna dengan cara mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang
dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki, pengertiannya menjadi berkembang (Sardiman, 2003 : 32). Prinsip dalam
belajar menurut pandangan konstrutivisme ada lima, yaitu :

- Belajar berarti mencari bermakna,
- Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus,
- Belajar merupakan pengembangan pemikiran yang membuat pengertian yang baru,
- Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungan,
- Hasil belajar dengan apa yang telah diketahui subjek belajar, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahasa
yang sedang
Pembelajaran model integratif terkait erat dengan model induktif dalam hal struktur dan pelaksanaan. Perbedaan mendasar antara
kedua model tersebut terkait dengan topik yang diajarkan untuk masing-masing model. Untuk model induktif didesain untuk
mengajarkan topik-topik tertentu dalam bentuk konsep, generalisasi, prinsip, dan aturan-aturan akademik, sedangkan model
integratif didesain untuk mengajarkan kombinasi topik-topik itu yang berbentuk isi yang luas, mengorganisasi anatomi pengetahuan

(Usman, 2006:1).
Tujuan Model Pembelajaran Integratif
Untuk mencapai iklim yang mendukung pembelajaran integratif perlu diperhatikan:

- Tersedianya informasi yang dapat dianalisis oleh siswa,
- Siswa harus memainkankan peran aktif dalam proses mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri,
- Siswa harus diberi keleluasaan untuk melatih berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis. Seperti menemukan pola,
menjelaskan kesamaan dan perbedaan, membuat hipotesis, mengeneralisasi, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti atau
fakta.
Model integratif membutuhkan lingkungan kelas sedemikian sehingga siswa merasa bebas untuk mengambil resiko dan menawarkan
kesimpulan, membuat dugaan, mengajukan fakta-fakta tanpa merasa takut dari kecaman atau rasa malu. Model integratif didesain
untuk mencapai dua sasaran belajar yang saling terkait, yaitu:

Membantu siswa menyusun pemahamannya
Melalui pembelajaran integratif siswa dibimbing agar dapat membentuk atau menyusun anatomi pengetahuan baru.
Melatih siswa berpikir kritis
Melalui pembelajaran integratif siswa dilatih berpikir kritis dengan mengkonstruksikan makna dengan cara mengasimilasi dan
menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimilikinya.
Dalam menerapkan model integratif guru harus trampil di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan siswa. Proses perencanaan
model integratif serupa dengan perencanaan model induktif ataupun model pencapaian konsep antara lain yaitu menetapkan topik,

menetapkan sasaran belajar, dan mempersiapkan sajian materi pelajaran.
Fase-fase Pembelajaran Model Integratif ]
Model integratif dilaksanakan dalam empat fase yang terkait erat, yaitu:

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:57:38 2017 / +0000 GMT

Fase 1: Menggambarkan, membandingkan dan menyelidiki pola
Ciri-ciri fase 1 yaitu siswa mengawali analisis mereka tentang informasi yang ada dalam matriks. Cara mengawali fase 1 bergantung
pada pilihan dan keputusan guru masing-masing dengan memperhatikan tingkat perkembangan siswa.
Fase 2: Menjelaskan kesamaan(keserupaan) dan perbedaan
Fase ini ditandai dengan menggiring siswa masuk kedalam proses berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis. Pada fase 2 ini guru
dituntut mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pada fase1 di atas siswa hanya diminta membuat observasi atau menetapkan
kesamaan atau perbedaan, sementara pada fase 2 ini siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan, mengapa kesamaan atau
perbedaan itu ada.
Fase 3: Menghasilkan hipotesis dari keadaan yang berbeda

Fase 3 menandai satu langkah tambahan dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk mengolah informasi.
Fase 4: Generalisasi untuk membentuk relasi yang luas
Pada fase ini pelajaran diringkas dan ditutup ketika siswa mendapat satu atau lebih generalisasi yang berfungsi untuk meringkas isi
pelajaran. Pada saat siswa membuat ringkasan, guru menulis pernyataan-pernyataan ringkasan itu di papan tulis. Hal ini
memudahkan untuk mengecek mengenai ketepatan ringkasan itu dan meminta siswa menambahkannya jika perlu.
Pada pembelajaran integratif di atas urutan fase-fasenya tidak bersipat hierarki dalam arti urutan tersebut tidak kaku. Seorang guru
mungkin bergerak langsung dari membandingkan pada fase 1 kepembuatan hipotesis pada fase 3 (Usman, 2006: 9). Keempat fase
ini, lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Sintak Model Pembelajaran Integratif

Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Fase Pembelajaran

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Memperhatikan penjelasan guru

2. Mengorganisasi siswa dalam kelompok belajar dan membagikan LKS


Mencatat nama-nama kelompok dan membentuk kelompok kecil

3.a. Meminta siswa mengobservasi dan menganalisis informasi pada chart informasi

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:57:38 2017 / +0000 GMT

b. Meminta siswa mencari persamaan dan perbedaan pada kubus dan balok

a. Menganalisis informasi pada chart informasi

b. Mencari persamaan dan perbedaan pada kubus dan balok

Fase 1

4. Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemikiran siswa dalam menganalisis


Menjawab pertanyaan

Fase 2

5. Membimbing siswa dan menganalisis hipotesis

Menyusun hipotesis
Fase 3

6. Membimbing siswa mencari generalisasi untuk meringkas isi pelajaran

Mencari generalisasi
Fase 4

7. Memberi tes individu
Mengerjakan tes individu

8. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang dapat bekerja dengan baik


Menerima penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:57:38 2017 / +0000 GMT

( Usman, 2006: 10)
Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Integratif
Tiga langkah penerapan model pembelajaran integratif, yakni :
Pertama : Mengidentifikasi topik
Topik yang paling efektif yang diajarkan dalam awal pembelajaran integratif adalah topik yang mengorganisasi (menyusun
struktur pengetahuan yaitu topik yang mengkombinasikan fakta-fakta, konsep, generalisasi dan relasi satu sama lain).
Kedua : Menetapkan tujuan
Penetapan tujuan meliputi :

- Tujuan isi materi pelajaran berfokus pada hasil belajar (out come)
- Tujuan pembentuk siswa berpikir kritis dan berpikir tingkat tinggi dengan berfokus pada proses menemukan pola,

menjelaskan kesamaan dan perbedaan, menggeneralisasi dan mendapatkan kesimpulan sesuai dengan fakta dengan bukti.
Ketiga
: Mempersiapkan bahan dan membuat akurasi data
Agar data akurat maka guru harus membuat matriks data berkenaan dengan topik yang akan diajarkan.
Teori-teori Yang Mendukung Model Pembelajaran Integratif]
Teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran integratif:

Teori Belajar Bruner
Bruner (Slameto, 2003:11) berpendapat alangkah baiknya bila sekolah menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan
cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang
dinamakan ?discovery learning environment?, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi dan penemuan-penemuan
baru. Pada pembelajaran integratif saat siswa menganalisis informasi, siswa akan memperoleh penemuan-penemuan baru yaitu
ciri-ciri kubus dan balok.
Teori Belajar Gagne
R.Gagne (Slameto, 2003:13) mendefinisikan belajar sebagai ?proses untuk memperoleh informasi dan pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan dan tingkah laku?. Pembelajaran integratif menerapkan teori belajar Gagne yaitu siswa yang meneruskan sosialisasi tanpa
pertentangan untuk membantu memenuhi kebutuhan konsiderasi siswa serta menggunakan simbol-simbol yang menyatakan keadaan
sekelilingnya seperti gambar, huruf, angka, diagram dan sebagainya.

Teori Belajar Bermakna

Teori ini berlaku pada siswa yang sudah dapat membaca dengan baik dan telah memiliki konsep dasar pada pelajaran tertentu.
Menurut Ausabel (Slameto, 2003:24) ?belajar bermakna merupakan proses menguasai informasi baru dengan jalan menghubungkan
dengan apa yang diketahuinya?.
Pada pembelajaran integratif guru perlu mengembangkan pengetahuan prasyarat siswa guna membentuk pemahaman awal siswa
pada konsep kubus dan balok. Pemahaman awal tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam struktur kognetif yang telah ada, Teori
disusun kembali dan diubah untuk menghasilkan pengetahuan baru.

Teori belajar Vygotsky

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 4/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 20:57:38 2017 / +0000 GMT

Vygotsky (Ibrahim, 2000:18) percaya bahwa perkembangan intelektual terjadi pada individu berhadapan dengan pengalaman baru
dan menantang. Dan ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan oleh pengalaman ini.
Pada pembelajaran integratif siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil sehingga dapat memberikan peluang bagi mereka
untuk berintegrasi dengan teman lain dalam menganalisa informasi.


Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 5/5 |