PENGARUH NILAI TAKSIRAN, BIAYA-BIAYA DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN PRODUK EMAS TUNAI HEBAT (ETH) DI SOLUSI TUNAI CABANG KRIAN SIDOARJO.

(1)

PENGARUH NILAI TAKSIRAN, BIAYA-BIAYA DAN

PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH

MENGGUNAKAN PRODUK EMAS TUNAI HEBAT (ETH) DI

SOLUSI TUNAI CABANG KRIAN SIDOARJO

SKRIPSI

OLEH :

MOHAMMAD SAMSUL ARIFIN

NIM : C74210182

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA


(2)

i

PENGARUH NILAI TAKSIRAN, BIAYA-BIAYA DAN

PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH

MENGGUNAKAN PRODUK EMAS TUNAI HEBAT (ETH) DI

SOLUSI TUNAI CABANG KRIAN SIDOARJO

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu

Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh :

Mohammad Samsul Arifin

NIM : C74210182

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi Ekonomi Syariah

SURABAYA


(3)

P

PE

ER

RN

NY

YA

AT

TA

AA

AN

N K

KE

EA

AS

SL

LIIA

AN

N

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama : Mohammad Samsul Arifin

NIM : C74210182

Fakultas/Prodi : Ekonomi dan Bisnis Islam/ Ekonomi Syarinah Judul Skripsi :

Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Surabaya, 20 Januari 2015 Saya yang menyatakan,

Mohammad Samsul Arifin NIM. C74210182

³

PPeennggaarruuhh NNiillaaii TTaakkssiirraann,, BBiiaayyaa--BBiiaayyaa,, ddaann P

Peellaayyaannaann TTeerrhhaaddaapp KKeeppuuttuussaann NNaassaabbaahh M

Meenngggguunnaakkaann PPrroodduukk EEmmaass TTuunnaaii HHeebbaatt ((EETTHH)) ddii S


(4)

iii P

PEERRSSEETTUUJJUUAANN PPEEMMBBIIMMBBIINNGG

Skripsi yang ditulis oleh Mohammad Samsul Arifin NIM. C74210182 ini telah diperiksa dan disetujui untuk dimunaqasahkan.

Surabaya, 20 Januari 2015 Pembimbing,

Hj. Nurlailah, MM NIP. 196205222000032001


(5)

PENGESAHAN

Skripsi yang ditulis oleh Mohammad Samsul Arifin NIM. C74210182 ini telah dipertahankan di depan sidang Majelis Munaqosah Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya pada hari senin, 09 Februari 2015, dan dapat diterima sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana strata satu dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam.


(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

v

ABSTRAK

Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan: apakah nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk gadai Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo, serta pengaruh paling dominan dari variabel bebas terhadap terikat?

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif melalui metode observasi lapangan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk gadai Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo. Untuk mengetahui hal tersebut, maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan uji F dan uji t. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 68 responden dengan penentuan sampel menggunakan teknik Snowball Sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara metode dokumentasi, kuesioner, wawancara dan studi kepustakaan. Sedangkan untuk pengujian analisis data menggunakan uji asumsi klasik dan uji linier berganda.

Berdasarkan hasil pengujian koefisien regresi secara simultan (Uji F) didapatkan Fhitung 6,202 dengan signifikansi 0,001, karena signifikansi (0,001)

lebih kecil dari (0,05) maka dapat dikatakan bahwa nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah. Hasil pengujian koefisien regresi secara parsial (Uji t) didapatkan variabel nilai taksiran (X1) memiliki nilai t-hitung 2,216 dengan signifikansi

kurang dari 5% (sig= 0,030). Variabel biaya-biaya (X2) memiliki nilai t-hitung

2,729 dengan signifikansi kurang dari 5% (sig= 0,008). Variabel pelayanan (X3)

memiliki nilai t-hitung 2,059 dengan signifikansi kurang dari 5% (sig= 0,044). Oleh karena itu, nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan nasabah (Y).

Dengan demikian dari ketiga faktor tersebut, variabel biaya-biaya (X2)

yang memiliki nilai t-hitung 2,729 dengan signifikansi kurang dari 5% (sig= 0,008), merupakan faktor/variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan produk gadai Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo.


(7)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TRANSLITERASI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 11

C. Tujuan Penelitian ... 12

D. Kegunaan Hasil Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

A. Landasan Teori ... 14

1. Teori Gadai ... 14

2. Teori Nilai Taksiran ... 18

3. Teori Biaya dalam Pegadaian ... 19

4. Teori Pelayanan ... 22

5. Teori Keputusan Nasabah ... 29

B. Penelitian Terdahulu ... 33

C. Kerangka Konseptual ... 36

D. Hipotesis ... 38 Halaman


(8)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ix

BAB III METODE PENELITIAN ... 440

A. Jenis Penelitian ... 40

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 40

C. Populasi dan Sampel ... 41

1. Populasi ... 41

2. Sampel ... 41

D. Variabel Penelitian ... 43

1. Variabel Bebas ... 43

2. Variabel Terikat ... 44

E. Definisi Operasional ... 44

F. Data dan Sumber Data ... 47

G. Teknik Pengumpulan Data ... 48

H. Teknik Analisis Data ... 49

1. Analisis Deskriptif ... 49

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 50

3. Uji Hipotesis ... 51

4. Uji Asumsi Klasik ... 53

I. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 55

1. Uji Validitas ... 55

2. Uji Reliabilitas ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 60

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian ... 60

1. Gambaran Umum Solusi Tunai ... 60

2. Visi dan Misi Solusi Tunai ... 64

3. Nilai-Nilai Solusi Tunai ... 65

4. Struktur Organisasi Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo ... 65


(9)

B. Karakteristik Responden ... 73

1. Data Jumlah Nasabah Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

2. Data Jumlah Nasabah Berdasarkan Usia ... 75

3. Data Jumlah Nasabah Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 76

4. Data Jumlah Nasabah Berdasarkan Pekerjaan ... 77

5. Data Jumlah Nasabah Berdasarkan Pendapatan ... 78

C. Analisis Data ... 79

1. Uji Asumsi Klasik ... 79

a) Uji Normalitas ... 79

b)Uji Heteroskedastisitas ... 81

c) Uji Multikolinearitas ... 84

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 86

3. Uji Hipotesis... 87

a) Uji F ... 87

b)Uji t ... 89

BAB V PEMBAHASAN ... 92

A. Pengaruh Nilai Taksiran, Biaya-Biaya dan Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Emas Tunai Hebat (ETH) Secara Simultan ... 92

B. Pengaruh Nilai Taksiran, Biaya-Biaya dan Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Emas Tunai Hebat (ETH) Secara Parsial ... 95

C. Pengaruh Variabel yang Paling Dominan Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo ... 101

BAB VI PENUTUP ... 104

A. Kesimpulan ... 104


(10)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 108 LAMPIRAN ... 1111 BIODATA PENULIS


(11)

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu ... 34

3.1 Definisi Operasional Variabel ... 44

3.2 Uji Validitas Variabel Nilai Taksiran ... 56

3.3 Uji Validitas Variabel Biaya-Biaya ... 57

3.4 Uji Validitas Variabel Pelayanan ... 57

3.5 Uji Validitas Variabel Keputusan Nasabah ... 58

3.6 Uji Reliabilitas ... 59

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 75

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 76

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 77

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 78

4.6 Uji One Sample Kolmogrov-Smirnov ... 80

4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 82

4.8 Uji Multikolinearitas ... 85

4.9 Uji Regresi Linier Berganda ... 86

4.10Hasi Uji F ... 88

4.11Hasil Uji t ... 90

4.12Penjelasan Hasil Uji t ... 91

5.1 Pengaruh Variabel Bebas Paling Dominan Terhadap Variabel Terikat ... 101


(12)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Konseptual ... 38

4.1 Rantai Supply Emas Solusi Tunai ... 61

4.2 Skema Solusi Tunai ... 62

4.3 Struktur Organisasi Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo ... 66

4.4 Grafik P-Plot ... 81

4.5 Grafik Scatter Plot ... 84


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama ini banyak orang yang merasa malu dan canggung untuk datang ke kantor pegadaian terdekat. Hal ini tidak terlepas dari sejarah Perum Pegadaian yang awalnya merupakan sarana alternatif bagi masyarakat ekonomi lemah untuk memperoleh pinjaman uang secara aman dan praktis dengan hanya menggadaikan barang berharganya. Tidak mengherankan bila yang datang ke kantor pegadaian pada umumnya adalah orang-orang yang berpenampilan lusuh dengan wajah tertekan.

Manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi baik berupa kebutuhan materi maupun non material. Sebagian besar masyarakat menggunakan jasa perusahan financial dalam bidang jasa permodalan, pembiayaan, investasi maupun tabungan. Salah satu alternatif yang ditawarkan bagi masyarakat untuk keluar dari masalah keuangan adalah dengan memanfaatkan jasa gadai.1 Praktik gadai merupakan hal yang dianjurkan dalam Islam, sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT dalam kitabNya:

1 Nanik Nafiani, “ Strategi Promosi Produk Gadai Syariah di Perusahaan Umum Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya” (Skripsi--Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Fakultas Dakwah, 2009), 1-2.


(14)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2                                                         Artinya:

Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang2 (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah: 283)3

Ayat ini secara eksplisit menyebutkan “barang tanggungan yang

dipegang (oleh yang berpiutang)”, dimana dalam dunia financial barang

tanggungan biasa dikenal sebagai jaminan atau obyek pegadaian.

Praktik gadai juga telah ada sejak zaman Rasulullah SAW dan beliau sendiri yang pernah melakukannya,4 Sebagaimana hadist berikut ini:

اٍا َ ِ اُبْ اُ ْ َ ا َ ََ اَ َ ْ َ ا َ اُب اِ ْ َ اْ َُ َ ا َ ََ َ َ

.

اَ ْ ِ َ َْ ِ اْبَ ا ِا َ ْ َ ْ ِ َ

.

ا

اّيِدْ ُهََياْبِماىَ ََتْ اَ َلَسَواِهْ َلَعهلل اَىلَصاََِِ ل اَنَ َ َشِئ َ اْبَ اُدَ ْسَ ْ اِىَ َ َ

اُهَ ْ ِداُهَ ََ َوا ٍ َ َ اَ ِ ا ًم َعَ

Artinya:

Mengabarkan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; mengabarkan kepada kami Hafsh bin Ghiyats, dari Al-A'masy, dari Ibrahim;

2Barang tanggungan (borg) itu diadakan bila satu sama lain tidak percaya mempercayai. 3 Mohamad Taufiq, Aplikasi Al-Quran In MS-Word with multiple language, Ver. 1.3. 4 Muhammad Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah (Jakarta : Salemba Diniyah, 2002), 3.


(15)

3

mengabarkan kepadaku Al-Aswad, dari 'A-isyah, bahwasanya Nabi SAW, membeli makanan dari seorang Yahudi secara bertempo, sedangkan beliau menggadaikan baju besinya kepada Yahudi itu.5(HR. Bukhari II/729 (no.1962) dalam kitab Al-Buyu’ dan Muslim III/1226 (no.1603) dalam kitab Al-Mustaqat).

Hadist ini menjelaskan bahwa kegiatan gadai sudah ada sejak zaman Rosul SAW. Beliau pernah melakukan kegiatan jual-beli dengan seorang yahudi secara bertempo, dengan baju besi beliau sebagai jaminannya. Bertempo disini memiliki arti kelonggaran waktu, yakni tansaksi yang dilakukan oleh Rosul pada saat itu merupakan transaksi non tunai. Oleh karena itu, sebagai jaminan Rosulullah menggadaikan baju besinya. Berlandaskan dari hadist inilah, saat ini banyak lembaga-lembaga financial baik bank maupun lembaga keangan non bank mulai membuka produk jasa pegadaian.

Secara umum faktor penyebab rendahnya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa pegadaian ini, tidak lain dikarenakan oleh faktor minimnya pengetahuan masyarakat atas produk yang ditawarkan serta minimnya promosi yang dilakukan pihak manajemen perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk yang dimaksud. Akan tetapi, belakangan ini kesan tersebut perlahan sirna seiring dengan upaya modernisasi dan profesionalisasi yang dilakukan pihak Perum Pegadaian. Kini mereka mulai membangun citra barunya sebagai sebuah lembaga keuangan yang professional dengan mengusung motto : “ Menyelesaikan masalah tanpa masalah”. Demikian pula kalangan nasabahnya, tidak lagi terlepas dari


(16)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

golongan ekonomi menengah ke bawah tapi telah menjangkau pula kalangan ekonomi atas. Jika dianalisa, hal ini tidak terlepas dari kebijakan pengembangan produk layanannya yang semakin kompleks, yaitu tidak hanya mencakup jasa gadai tapijuga jasa taksiran, jasa titipan, jasa lelang, dan tidak ketinggalan jasa layanan galerinya, yakni toko emas yang menjual emas berkualitas. Secara umum lembaga pegadaian di maksudkan sebagai suatu lembaga yang memberikan fasilitas bagi warga masyarakat untuk dapat memperoleh pinjaman uang secara praktis.

Melihat semakin berkembangnya permintaan masyarakat dan kian di terimanya jasa gadai emas di Indonesia, maka banyak lembaga keuangan dan bank lainnya tertarik untuk menerapkan pola serupa. Apalagi, pola pegadaian memungkinkan perusahaan dapat lebih proaktif dan lebih produktif dalam menghasilkan berbagai produk jasa keuangan modern, seperti jasa piutang dan jasa sewa beli.

Berkenaan dengan upaya di atas, PT Titipan Mas tidak ketinggalan pula menerapkan hal serupa dengan meluncurkan produk gadai emas pada unit usahanya di Solusi Tunai. Berbekal surat keputusan direksi Nomor 041/MI/S&M/IV/2013, Solusi Tunai mulai mengoperasikan produk pembiayaan dan jasa itu sejak tahun 2013 lalu.

Solusi Tunai merupakan salah satu unit usaha dari PT. Titipan Mas, dimana dalama menjalankan bisnisnya PT. Titipan Mas memiliki dua unit usaha yaitu Svarna Prioritas dan Solusi Tunai. Svarna Prioritas adalah unit


(17)

5

usaha dari PT Titipan Mas yang menjual emas dengan kadar kemurnian 999.9% bersertifikat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTAM). Svarna Prioritas memberi diskon pembelian dan opsi penjualan kembali kepada pelanggan. Dengan opsi penjualan kembali ini, pelanggan dapat menjual kembali emas mereka kepada kami di harga yang sama ketika membeli emas tersebut. Sedangkan Solusi Tunai adalah unit usaha dari PT Titipan Mas yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang memerlukan dana untuk kebutuhan mendesak atau dana dalam jangka pendek, dengan proses yang mudah, cepat dan aman.

Alasan yang mendorong penulis mengambil tempat penelitian di Solusi Tunai adalah nilai taksiran yang diberikan oleh Sousi Tunai lebih tinggi dari pada pegadaian lainnya yakni ≥ 100% dari nilai taksiran.6 Sedangkan taksiran yang diberikan oleh pegadaian lain, baik yang beratap hukum bank ataupun Perum Pegadaian nilai taksiran yang diberikan berkisar 90-95%. Sehingga hal ini, mampu mendorong nasabah untuk melakukan transaksi gadainya hanya di Solusi Tunai karena tingginya nilai taksiran yang diberikan oleh pihak Solusi Tunai. Jika nilai taksirannya tinngi, maka akan tinggi pula pencairan yang akan didapatkan oleh nasabah. Selain itu, biaya yang dibebankan kepada nasabah relatif terjangkau dan hanya dibebankan dimuka (diawal transaksi) saja. Nasabah juga bisa memilih opsi jasa titip sesuai dengan kemampuan menangsur mereka dan biaya administrasinya cukup

6 Data diperoleh dari hasil observasi lansung dan berbagai media promosi seperti brosur/flyer yang ada.


(18)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

sekali pada waktu awal transksi, baik yang mengambil tenor (jangka waktu) panjang maupun tenor (jangka waktu) pendek. Hal ini berbeda dengan administrasi yang ada di Perum Pegadaian. Mereka menggunakan tenor 4 bulanan, sehingga kalau nasabah mengambil tenor panjang, misalnya 1 tahun maka mereka harus membayar administrasi sebanyak 3 kali yang akan dilakukan tiap 4 bulan sekali. Hal ini berbeda dengan di Solusi Tunai, yang menerapkan administrasi sekali diawal transaksi saja, baik yang mengambil tenor gadai dengan jangka pendek maupun jangka panjang seperti tenor gadai 1 tahun.

Biaya lain yang ada di Perum Pegadaian dan tidak ada di Solusi Tunai adalah biaya provisi, yakni biaya yang dikenakan pada nasabah yang merupakan perkalian dari persentase tertentu dengan nominal tertentu pula, sesuai dengan jumlah pencairan yang akan dierima oleh nasabah. Biaya ini lebih sering dilakukan dengan cara memotong jumlah pencairan yang akan diterima oleh nasabah. Misalnya tiap 1 juta nya akan dipotong Rp 30.000 sebagai nilai provisi.

Solusi Tunai meskipun perusahaan yang beratap hukum Non Syariah

atau perusahaan konensional. Namun, dalam prakteknya Solusi Tunai sudah melakukan transaksi yang sesuai dengan kegiatan yang ada pada Pegadaian Syariah, dimana dalam memperoleh profitnya, Solusi Tunai tidak menggunakan sistem bunga yang dilarang dalam lembaga-lembaga keuangan


(19)

7

syariah pada umumnya. Namun, Solusi Tunai menetapkan jasa titip (ijaroh) sebagai instrumen untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaannya.

Gadai (rahn) merupakan penyerahan barang (marhun) kepda pihak pemberi hutang (murtahin) yang dilakukan oleh orang yang berhutang (rahin) sebagai jaminan atas hutang yang diterima.7 Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa gadai emas yaitu gadai yang barang jaminannya khusus emas. Hal ini dikarenakan beberapa factor, diantaranya karena emas sangat bagus untuk diversivikasi, emas memiliki nilai likuiditas yang relatif baik dibanding dengan investasi lain, dan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi karena nilai emas tidak tergantung dari setiap undang-undang pemerintah. Selain itu, harga emas cenderung tidak banyak berfluktuatif selama bertahun-tahun.

Gadai emas merupakan jenis jasa gadai baru dari Solusi Tunai yang sebelumnya sudah dirintis oleh Perum Pegadaian. Awalnya masyarakat mengetahui tempat untuk menggadaikan emas miliknya di Pegadaian saja. Kini masyarakat mulai menggunakan gadai emas di Solusi Tunai. Masyarakat menduga nilai taksiran yang diberikan oleh Solusi Tunai lebih tinggi dari jasa gadai emas lainnya, yaitu perbankan dan pegadaian.

Nilai taksiran merupakan nilai/harga perkiraan tertenu yang akan dijadikan jaminan yang didasarkan pada harga jadi, pasar dan peraturan yang

7 Yazid Afandi, Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Logung Printika, 2009), 147.


(20)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

beraku pada masa tertentu. Nilai taksiran pada umumnya memiliki criteria-kriteria tertetu, diantaranya:8

1. Tidak boleh sama atau melebihi harga pasar.

2. Tidak boleh terlalu rendah dari harga pasar, kecuali ketentuan pasar yang brlaku.

Nilai taksiran ini digunakan sebagai acuan pencairan yang akan diberikan dengan meminimalisir resiko yang akan terjadi dikemudian hari. Bilamana nasabah tidak mampu atau tidak bersedia melunasi pinjaman, maka umumnya pihak pegadaian akan menentukan pedoman standar taksiran tertinggi yang dapat ditetapkan oleh kantor agar barang gadai dapat dijual kembali, dengan nilai sebagai berikut:9

a. Logam mulia sebesar 88% dari harga pasar. b. Berlian sebesar 45% dari harga pasar.

c. Barang elektronik sebesar 73% dari harga pasar. d. Kendaraan bermotor sebesar 93% dari harga pasar.

Nilai taksiran yang tinggi mampu mendorong keputusan nasabah menggunakan jasa gadai emas. Nasabah akan merespon positif apabila nilai yang dihasilkan dari produk dan jasa mampu memenuhi manfaat bagi kebutuhannya.10 Oleh karena itu, dari pihak Solusi Tunai setidaknya

8 Damanhur dan Leni Darwina, “Pengaruh Jumlah Taksiran dan Uang Pinjaman terhadap Laba Bersih Pada Perum Pegadaian Syari’ah Kota Lhokseumawe”, Jurnal Aplikasi Manajemen, No.2, Vol. 4 (Maret 2011), 502.

9 Ibid.

10 Rambat Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba Empat, 2009), 70-71.


(21)

9

memberikan diffrensiasi antara jasa gadai emas-nya dengan jasa gadai emas di instansi lain.

Jasa harus memiliki keunggulan terhadap harga disamping keunggulan produknya. Pada produk gadai emas pihak Solusi Tunai membebankan biaya jasa penyimpanan kepada nasabah yang ditentukan berdasarkan nilai taksirannya. Selain itu, nasabah juga dikenakan biaya administrasi di awal transaksi. Apabila jasa yang diperoleh nasabah itu sebanding dengan biaya yang dibebankan maka akan dapat mempengaruhi keputusan konsumen (nasabah) memilih jasa yang diinginkan.11

Dalam pelayanan jasa, kualitas pelayanan menjadi suatu hal yang penting. Sifatnya yang tidak berwujud (intangible) memerlukan umpan balik untuk menilai kualitas dari pelayanan tersebut. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.12 Keandalan sistem pelayanan menjadi penentu atas kepercayaan nasabah untuk memilih jasa.13

Jasa gadai emas di Solusi Tunai saat ini hanya menerima barang jaminan berupa emas saja. Pertimbangan ini disebabkan oleh kecilnya resiko yang akan terjadi yakni nilai taksir emas yang stabil bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun. Emas juga tidak terkena dampak inflasi sehingga meminimalisir resiko dari jasa gadai emas. Jasa gadai emas di Solusi Tunai

11 Rambat Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran..., 217-221

12 Fandy Tjiptono, Perspektif Manajemen dan Pemasaran kontemporer, Cet Pertama (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), 59.


(22)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

saat ini sudah mulai menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam memperoleh uang tunai dalam jangka pendek dan prosesnya cepat.

Peneliti memilih produk gadai emas di Solusi Tunai karena gadai emas merupakan jasa yang memberikan solusi untuk memperoleh dana tunai dalam keperluan pemenuhan kebutuhan dana mendesak ataupun untuk keperluan modal usaha dengan proses cepat, mudah, dan aman. Produk gadai emas merupakan fasilitas pinjaman dana untuk keperluan mendesak dan dalam jangka pendek dengan syarat menggadaikan barang berharga dalam hal ini hanya emas yang telah dimilikinya sebagai jaminan atas pinjamannya termasuk pemberian fasilitas penyimpanan dan pemeliharaan barang berharga kepada nasabah. Intinya produk gadai emas di Solusi Tunai merupakan produk jasa yang paling tepat untuk dipilih ketika kita membutuhkan dana di waktu yang cepat, yaitu hanya dengan menggadaikan emas yang kita miliki kepada pihak Solusi Tunai.

Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dari nasabah untuk menggunakan jasa lembaga keuangan baik bank maupun non bank sangat penting diperhatikan oleh pihak manajemen perbankan dan lembaga keuangan non bank demi kelangsungan dan tetap eksisnya lembaga tersebut. Diminati atau tidaknya suatu lembagakeuangan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sifatnya psikologis yang menyangkut aspek-aspek perilaku, sikap dan selera. Dan bukan hanya faktor psikologis saja, ada banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa lembaga keuangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi


(23)

11

minat masyarakat dalam menggunakan jasa layanan perbankan maupun non perbankan adalah konsumsi, pendapatan, produk, lokasi, pelayanan, kesadaran masyarakat dan promosi.14

Dari pertimbangan beberapa faktor di atas, maka penyusun berkeinginan meneliti faktor-faktor tersebut yang diduga mempengaruhi keputusan nasabah pengguna jasa gadai emas atau biasa disebut produk Emas Tunai Hebat di Lembaga Keuangan Solusi Tunai. Sehingga penyusun akan melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Nilai Taksiran, Biaya-Biaya dan Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka disusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan secara simultan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo?

2. Bagaimana pengaruh faktor nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan secara parsial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo?

3. Dari variabel nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah


(24)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang penyusun rumuskan tersebut di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh faktor nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan secara simultan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor nilai taksiran, biaya-biaya, dan

pelayanan secara parsial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo. 3. Untuk mengetahui dari variabel nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan

yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.

D. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang akan penyusun lakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi Penyusun

Penelitian ini merupakan pelatihan intelektual (intellectual exercise) yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah serta meningkatkan kompetensi keilmuan dalam disiplin ilmu yang penyusun geluti.


(25)

13

2. Bagi Akademisi

Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian lanjutan atau penelitian yang berkelanjutan, dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi perkembangan ilmu ekonomi, khususnya bagi Jurusan Ekonomi Syari’ah sebagai pengetahuan dan rujukan, serta menambah wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH).

3. Bagi Praktisi (Pihak Solusi Tunai)

Penelitian ini dapat sebagai referensi bagi industri terkait dalam merumuskan strategi yang tepat sehingga diperoleh kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.

4. Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dalam ekonomi syari’ah, yaitu teori nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.


(26)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14 BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori 1. Teori Gadai

a. Pengertian Gadai

Sebagaimana kita ketahui dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 yang menyatakan bahwa :

Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara di dahulukan dari pada orang-orang untuk melelang barang tersebut dan biaya digadaikan, biaya-biaya mana yang harus di dahulukan.1

Selain itu disebutkan pula oleh Kasmir dalam bukunya ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”secara umum pengertian usaha gadai bahwa :

“ Usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang–barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara

nasabah dengan lembaga gadai ”.2

Berdasarkan dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan.

2) Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan. 3) Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.

1

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), Penerjemah R. Subekti dan R. Tjitrosudibio (Jakarta: Pradnya Paramita, 1976), Cet VIII, Ps.1150.

2


(27)

15

Dengan usaha gadai, masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang–barang berharganya dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan harga barang yang dijaminkan.

b. Landasan Hukum Gadai

1) Undang-undang Nomor 9 tahun 1969 pasal 6 dijelaskan bahwa sifat usaha pegadaian adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

2) Undang-undang Nomor 9 tahun 1969 pasal 7 dijabarkan:3

a) Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. b) Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan

pinjaman tidak wajar. c. Keuntungan Usaha Gadai

Menurut Kasmir, tujuan utama uasaha gadai adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan pelepas uang atau tukang ijon atau rentenir yang bunganya relatif tinggi. Jasa gadai akan menyediakan pinjaman uang dengan jaminan barang-barang berharga. Meminjam uang di pegadaian bukan saja karena prosedurnya yang mudah dan cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan jika dibanding dengan para pelepas uang atau tukang ijon. Hal ini dilakukan sesuai

3


(28)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

dengan salah satu tujuan dari pegadaian dalam memberi pinjaman kepada masyarakat.

Seorang yang sedang membutuhkan dana, sebenarnya dapat diajukan ke berbagai sumber dana, seperti meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Akan tetapi, kendala utamanya adalah prosedurnya yang rumit dan memakan waktu yang relatif lebih lama. Kemudian disamping itu, persyaratan yang lebih sulit untuk dipenuhi seperti dokumen yang harus lengkap, membuat masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhinya. Begitu pula dengan jamninan yang diberikan harus barang-barang tertentu, karena tidak semua barang dapat dijadikan jaminan di bank.

Namun, di perusahaan yang menyediakan jasa gadai begitu mudah dilakukan, masyarakat cukup datang ke kantor terdekat dengan membawa jaminan barang tertentu, maka uang pinjamanpun dalam waktu singkat dapat terpenuhi. Keuntungan lain dalam jasa gadai adalah pihak lembaga keuangan yang menyediakan jasa gadai tidak mempermasalahkan untuk apa uang tersebut digunakan dan hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang harus dibuat serinci mungkin tentang penggunaan uangnya. Begitu juga dengan sanksi yang diberikan relatif ringan, apabila tidak dapat melunasi dalam waktu tertentu. Sanksi yang paling berat adalah jaminan yang disimpan akan dilelang untuk menutupi kekurangan pinjaman yang telah diberikan.


(29)

17

d. Besarnya Jumlah Pinjaman

Besarnya jumlah pinjaman tergantung dari nilai pinjaman (barang-barang berharga) yang diberikan. Semakin besar nilainya, semakin besar pula pinjaman yang dapat diperoleh oleh nasabah demikian pula sebaliknya.4

Kepada nasabah yang memperoleh pinjaman akan dikenakan sewa modal per bulan yang besarnya tergantung dari golongan nasabah. Golongan nasabah ditentukan oleh pegadaian berdasarkan jumlah pinjaman, yaitu A, B, C, dan D. Sedangkan besarnya sewa modal berubah sesuai dengan ketentuan pasar.

Dalam menentukan besarnya jumlah pinjaman, maka barang-barang jaminan perlu ditaksir terlebih dahlu.5 Untuk menaksir nilai jaminan yang dijaminkan pihak pegadaian memiliki ahli-ahli taksir, misalnya jika yang dijaminkan emas 50 gram, maka si ahli taksir akan menaksir berapa nilai riil emas tersebut, guna untuk menentukan besarnya dana yang akan dibrikan kepada nasabah. Nilai taksiran tersebut lebih rendah dari nilai pasar, hal ini dimaksudkan jika terjadi kemacetan terhadap pembayaran pinjaman, maka dengan mudah pihak pegadaian melelang jaminan yang diberikan nasabah di bawah harga pasar. Di samping itu, pihak pegadaian juga mempunyai timbangan serta alat ukur tertentu, misalnya untuk mengukur karat emas dan

4

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan..., 235.

5

Damanhur dan Leni Darwina, “Pengaruh Jumlah Taksiran dan Uang Pinjaman terhadap Laba Bersih Pada Perum Pegadaian Syari’ah Kota Lhokseumawe”, Jurnal Aplikasi Manajemen, No.2, Vol. 4 (Maret 2011), 500.


(30)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

gram emas. Tujuan akhir dari penilaian ini adalah untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang dapat diberikan.

2. Teori Nilai Taksiran

Nilai taksiran adalah nilai/harga perkiraan tertenu yang akan dijadikan jaminan yang didasarkan pada harga jadi, pasar dan peraturan yang beraku pada masa tertentu. Nilai taksiran pada umumnya memiliki criteria-kriteria tertetu, diantaranya:6

a. Tidak boleh sama atau melebihi harga pasar.

b. Tidak boleh terlalu rendah dari harga pasar, kecuali ketentuan pasar yang brlaku.

Nilai taksiran ini digunakan sebagai acuan pencairan yang akan diberikan dengan meminimalisir resiko yang akan terjadi dikemudian hari. Bilamana nasabah tidak mampu atau tidak bersedia melunasi pinjaman, maka umumnya pihak pegadaian akan menentukan pedoman standar taksiran tertinggi yang dapat ditetapkan oleh kantor agar barang gadai dapat dijual kembali, dengan nilai sebagai berikut:

1)Logam mulia sebesar 88% dari harga pasar. 2)Berlian sebesar 45% dari harga pasar.

3)Barang elektronik sebesar 73% dari harga pasar. 4)Kendaraan bermotor sebesar 93% dari harga pasar.

Nilai taksiran yang tinggi mampu mendorong keputusan nasabah menggunakan jasa pegadaian. Nasabah akan merespon positif

6


(31)

19

apabila nilai yang dihasilkan dari produk dan jasa mampu memenuhi manfaat bagi kebutuhannya.7 Lembaga Keuangan harus mampu mengembangkan nilai tambah dari jasa gadai emas yang ditawarkan, sehingga pihak Solusi Tunai selaku lembaga keuangan bisa memberikan perbedaan (diferensiasi produk) dengan produk jasa gadai emas lainnya.

Jasa gadai emas membebankan biaya jasa penyimpanan kepada nasabah yang ditentukan berdasarkan nilai taksirannya.8 Nasabah juga dikenakan biaya administrasi yang sudah ditetapkan di awal akad.9 Jasa yang diperoleh nasabah sebanding dengan biaya yang dibebankan dapat mempengaruhi keputusan konsumen memilih jasa yang diinginkan.10

3. Teori Biaya dalam Pegadaian a. Pengertian Biaya

Secara umum biaya dapat diartikan sebagai suatu pengorbanan ekonomis guna memperoleh imbalan berupa barang atau jasa yang dapat memberi manfaat ekonomis. Seringkali kita memakai istilah biaya disamakan dengan istilah beban, padahal keduanya memiliki arti yang berlainan. Menurut Mulyadi, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang

7

Rambat Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa (Jakarta: Salemba, 2008), 70-71.

8

Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn. 9Kamus Bisnis dan Bank,

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/biaya_administrasi.aspx, akses tanggal 14 Mei 2014.

10


(32)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.11

b. Klasifikasi Biaya

Menurut Mulyadi, biaya digolongkan sebagai berikut; 1) Menurut Objek Pengeluaran.

Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.

2) Menurut Fungsi Pokok

Dalam Perusahaan jasa, biaya dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu:

a) Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.

b) Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll. 3) Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai

Ada 2 golongan, yaitu: biaya langsung dan biaya tidak langsung.

11


(33)

21

a) Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung seperti biaya tenaga kerja langsung.

b) Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik seperti: biaya sewa, listrik, pajak dan lain sebagainya.

4) Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan

Biaya dibagi menjadi 4, yaitu (a). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur. (b). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh: biaya tenaga kerja langsung. (c). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.


(34)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

5) Menurut Jangka Waktu Manfaatnya

Biaya dibagi 2 bagian, yaitu; (a) Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang. (b) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.

c. Biaya Layanan Konsumen

Menurut Phillip Kotler biaya layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.12

Menurut E. Jerome Mc.Carthy dialihbahasakan Gunawan Hutauruk, biaya layanan konsumen adalah jenis-jenis pengeluaran yang mendukung operasi suatu perusahaan.

4. Teori Pelayanan

a. Pengertian Pelayanan

Pelayanan merupakan kegiatan pemberian jasa dari satu pihak kepada pihak lainnya.13 Pelayanan diartikan sebagai tindakan atau

perbuatan sesorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan pelanggan atau nasabah.14 Pelayanan pelanggan (customer service)

12PhillipKotler,Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2000), 41.

13

Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), 48.

14


(35)

23

adalah upaya atau proses secara sadar dan terencana yang dilakukan organisasi atau badan usaha kredit dalam pemberian perjanjian/ pelayanan kepada nasabah, sehingga tercapai kepuasan optimal bagi nasabah. Kualitas layanan yang dipersepsikan (Perceived service) dengan tingkat pelayanan yang diharapkan (expected value).

Berdasarkan pemaparan di atas maka yang dimaksud dengan pelayanan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh suatu organisasi sehingga terciptanya kepuasan yang optimal yang dirasakan oleh nasabah.

b. Pentingnya Pelayanan

Pelayanan dapat diartikan sebagai suatu tindakan seseorang terhadap orang lain melalui penyajian jasa sesua dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan nasabah. Apabila suatu organisasi dapat memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan nasabah, maka pelayanan organisasi tersebut dianggap baik. Dimana hal ini akan menimbulkan perasaan senang pada diri nasabah dan akan mendorong nasabah untuk menjadi nasabah potensial. Sebaiknya jika suatu organisasi tidak data memberikan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan nasabah, berarti pelayanan disebut jelek dan nasabah tidak akan tertarik lagi mengambil ulang produk tersebut.

Pelayanan merupakan harapan bagi suatu organisasi untuk memperoleh nasabah atau harapan nasabah. Harapan terhadap pelayanan memberikan kerangka acuan terhadap penilaian yang


(36)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

diberikan oleh suatu organisasi. Penilaian diukur dengan : desired service (apa yang diinginkan nasabah bahwa pelayanan itu harus ada) dan adequate service (tingkat minimum dari pelayanan yang harus diterima oleh nasabah).15

Berry, dkk mengatakan bahwa dalam mengembangkan pelayanan efektif secara sistem informasi setidaknya ada lima petunjuk yaitu:

1) Mengukur besarnya harapan pelanggan atas pelayanan yaitu organisasi harus dapat mengukur besar harapan yang muncul atas pelayanan yang diberikan kepada nasabah.

2) Menentukan di mana titik kualitas informasi yaitu suatu organisasi harus dapat menetapkan letak berat kualitas informasi yang ingin dicapai.

3) Mengetahui saran nasabah yaitu suatu organisasi dituntut untuk dapat mendengarkan dan memahami saran nasabah mengenai produknya.

4) Menghubungkan pelayanan dan output yang dihasilkan oleh suatu organisasi yaitu Solusi Tunai diharapkan mampu mengkaitkan pelayanan dengan tujuan organisasi tersebut.

5) Menjangkau seluruh pegawai yaitu penerapan sistem informasi dalam pelayanan harus mampu mencakup keseluruhan individu yang terkait di dalam hierarki organisasi.

15


(37)

25

Berdasarkan pendapat di atas, pentingnya pelayanan yang harus dilakukan oleh pihak bank kepada nasabah pada saat penyajian jasa gadai harus sesuai dengan apa yang diharapkan nasabah, maka pelayanan tersebut baik. Sebaliknya jika suatu organisasi tidak dapat memberikan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan nasabah, berarti pelayanan tersebut disebut jelek dan nasabah tidak akan tertarik lagi melakukan transaksi di suatu organisasi tersebut.

c. Tujuan Pelayanan

Sama halnya dengan suatu organisasi atau perusahaan mempunyai suatu tujuan tertentu, begitu juga pemberian pelayanan juga mempunyai tujuan umum menurut Sugiarto antara lain:

1) Tujuan bagi perusahaan.

Bagi suatu perusahaan pemberian pelayanan bertujuan untuk : a) Meningkatkan hasil.

b) Menghindari perputaran tenaga kerja.

c) Dapat meningkatkan semangat kerja kepada karyawan.

d) Bisa memberikan motivasi dan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan.

e) Mengikut sertakan karyawan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.

f) Mengurangi keluhan–keluhan.

g) Dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam hubungan dengan kesejahteraan sosial.


(38)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

h) Memperbaiki hubungan manusia.

i) Merupakan alat untuk meningkatkan kesejahteraan badaniah dan rohaniah.

j) Memperbaiki kondisi kerja. k) Menambah perasaan aman.

l) Memperbaiki sikap karyawan yang menguntungkan terhadap pekerjaan dan lingkungan.16

2) Tujuan bagi karyawan perusahaan.

a) Dapat memberikan kenikmatan melalui fasilitas yang dengan cara lain tidak tersedia.

b) Memberikan kepuasan kerja. c) Menghindari perasaan tidak aman.

d) Memotivasi keinginan untuk kemajuan perseorangan.

e) Memberikan kesepakatan tambahan untuk memperoleh status.

f) Memberikan kompensasi tambahan. 3) Bagi masyarakat pengguna layanan

Pelayanan yang mudah ramah, cepat, cermat, tepat waktu serta tidak berbelit-belit yang diberikan oleh suatu perusahaaan merupakan suatu yang esensial bagi masyarakat pengguna layanan yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan pelayanan kesejahteraan yang mahal.

16

Sugiarto, Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa (Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Utama,2002), 36.


(39)

27

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelayanan

Ada dua faktor yang mempengaruhi Pelayanan yaitu Pelayanan yang diharapkan dan Pelayanan yang dirasakan. Apabila pelayanan yang diterima/dirasakan sesuai dengan pelayanan yang diharapkan, maka pelayanan dikatakan baik dan memuaskan.

Citra pelayanan yang baik tidak berdasarkan persepsi penyedia rasa, melainkan berdasarkan persepsi nasabah. Persepsi nasabah terhadap pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas keungulan suatu pelayanan.

Pelayanan yang diharapkan merupakan penilaian nasabah terhadap keseluruhan keunggulan produk. Kemudian pelayanan yang dirasakan merupakan pertimbangan global yang berhubungan dengan superioritas pelayanan.

Berdasarkan pendapat di atas, apabila pelayanan yang diterima/dirasakan sesuai dengan pelayanan yang diharapkan, maka pelayanan dikatakan baik dan memuaskan pihak nasabah. e. Indikator Pelayanan

Rambat Lumpiyoadi mengungkapkan bahwa indikator Pelayanan dalam mengetahui Pelayanan suatu organisasi itu sudah baik adalah : 17

17

Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik) (Jakarta: Salemba Empat, 2001), 148.


(40)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

1. Tangibles atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu organisasi dalam membuktikan eksitensinya kepada pihak internal, yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan perlengkapan yang digunakan, serta penampilan kepegawaian.

2. Liabillity atau keandalan yaitu kemampuan suatu organisasi untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya.

3. Responsiveness atau ketanggapan yaitu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (Responsif) dan tepat kepada nasabah, dengan penyampaian informasi yang jelas.

4. Assurance atau jaminan yaitu pengetahuan, kesopansantuan, dan kemampuan para pegawai dalam suatu organisasi untuk menumbuhkan rasa percaya para nasabah kepada organisasi. 5. Empathy yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para nasabah dengan berupa memahami keinginan nasabah.

Pelayanan sangat diperlukan pada setiap suatu organisasi kecil maupun besar, karena pelayanan yang baik sangat penting dan bermanfaat bagi nasabah. Apabila nasabah puas dalam pelayanan suatu organisasi, maka nasabah berinisiatif mengambil kembali produk-produk/jasa pada suatu organisasi tersebut.


(41)

29

5. Teori Keputusan Nasabah

a. Pengertian Keputusan Nasabah

Keputusan nasabah dalam mengambil produk adalah suatu tindakan memilih satu alternatif dari serangkaian alternatif yang ada. Keputusan nasabah dalam mengambil adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pengambilan produk, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia alternatif lainnya.18

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan nasabah adalah suatu proses yang dilakukan nasabah pada saat mengambil produk tertentu, kemudian nasabah memilih satu alternatif dari beberapa alternatif yang ada.

b. Pentingnya Keputusan Nasabah

Keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai, sangat penting sebelum nasabah bertransaksi di suatu organisasi tertentu. Keputusan bermaksud agar tidak adanya hambatan baik yang besar maupun yang kecil, sehingga perlu diambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil dapat saja menimbulkan efek dan memunculkan masalah pada bidang yang lain, sehingga saat mengambil keputusan harus cermat dalam hal seperti ini agar kerja organisasi dapat terus mendekati tujuan yang telah di rencanakan sebelumnya.

18

Griffin, J., Customer loyalty:Menumbuhkan dan MempertahankanKesetiaan Pelanggan (Jakarta : Erlangga, 2003), 118.


(42)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

Suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang nasabah yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Dengan demikian, ia harus mengambil keputusan produk apa yang akan dipilihnya, atau ia harus memilih satu dari beberapa pilihan produk yang ada.

Berdasarkan pendapat di atas, keputusan nasabah dalam menggunakan jasa gadai, sangat penting sebelum nasabah bertransaksi di suatu organisasi tertentu. Agar tidak adanya hambatan yang besar maupun kecil pada saat bertransaksi dan sesuai dengan yang diharapkan nasabah.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah 1) Faktor Internal

a) Faktor pribadi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah. Karakteristik ini meliputi usia, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, pendapatan. Orang akan mengambil atau tidak suatu produk akan disesuaikan dengan keadaan yang terus berubah. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, juga mempengaruhi seseorang dalam mengambil produk gadai emas di suatu bank ataupun lembaga keuangan. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan kepribadian


(43)

31

dan konsep diri dapat diartikan sebagai karakter psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.19

b) Faktor psikologis dapat dibedakan menjadi motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Motivasi diartikan suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup mendesak dan menekan seseorang untuk mengejar kepuasan. Persepsi (Kotler, 2005:198) adalah proses yang digunakan oleh seseorang individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan-masukan yang diterimanya. Kondisi psikologis seseorang akan dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil sebuah keputusan seperti dalam menggunakan jasa gadai. Sebagai contoh seseorang yang sedang membutuhkan uang atau barang maka ia akan cenderung berusa untuk memenuhinya dan salah satu jalan yang diambil adalah dengan menggadaiakan barang berharganya pada lembaga keuangan tertentu.20

19

PhilipKotler,Manajemen Pemasaran, Jilid 1 (Jakarta: PT. Indeks Kelompok. Gramedia, 2005), 211.

20


(44)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

2) Faktor Eksternal

a) Faktor sosial adalah faktor lingkungan sekitar nasabah yang terdiri dari kelompok rujukan dan keluarga. Rekan kerja, teman dan tetangga dapat dikategorikan menjadi kelompok rujukan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi keputusan nasabah. Keluarga merupakan organisasi nasabah atau konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga terdiri atas orang tua dan anak-anak yang memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan pengambilan produk gadai yang ditawarkan oleh suatu bank atau lembaga keuangan lainnya. b) Faktor Lokasi, Pelayanan dan Prosedur Kredit dari bank

atau lembaga keuangan yang menawarkan gadai bagi nasabah. Lokasi merupakan tempat di mana bank atau lembaga keuangan lainnya melakukan kegiatan sehari-hari terutama kegiatan transaksi dengan nasabahnya\. Lokasi yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap jumlah nasabah sebuah bank atau lembaga keuangan lainnya, misal Lokasi yang mudah dijangkau akan mendorong nasabah untuk datang melakukan transaksi seperti melakukan transaksi gadai. Pelayanan pelanggan (customer service) adalah upaya atau proses secara sadar dan terencana dilakukan


(45)

33

organisasi atau badan usaha dalam persaingan melalui pemberian/perjanjian pelayanan kepada nasabah, sehingga tercapai kepuasan optimal bagi nasabah. Pelayanan yang baik dan prima disertai dengan sarana dan prasarana yang mendukung akan menarik nasabah untuk terus datang guna melaksanakan transaksi serta akan menjadi salah satu faktor yang akan mendorong calon nasabah lainnya.21

Berdasarkan uraian di atas, perlunya pemikiran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah. Sebab, orang yang mengambil atau tidaknya suatu produk di bank atau lembaga keuangan lainnya akan disesuaikan dengan pelayanan, lokasi dan lingkungan ekonomi seseorang yang akan bertransaksi gadai di bank atau lembaga keuangan lainnya.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang membahas mengenai gadai emas dan keputusan nasabah diantaranya sebagai berikut:

21


(46)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Penyusun Hasil Penelitian 1 Pengaruh Nilai

Taksiran, Promosi, dan Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Pembiayaan Gadai Emas Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank BNI Syariah Cabang Kusumanegara, Yogyakarta)

Yalisma Dewi (UIN Suanan Kalijaga Yogyakarta) 2013

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor nilai taksiran, promosi, dan pelayanan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah. Hasil pengujian parsial menyimpulkan bahwa faktor nilai taksiran dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Sedangkan faktor promosi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah pengguna jasa pembiayaan gadai emas syariah di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kusumanegara, Yogyakarta

2 Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Produk Qardh dengan Gadai Emas di PT. Bank Sumut Syariah Cabang Medan Hamzah Gufron (Universitas Sumatera Utara), 2011

Hasil dari analisis penelitian menunjukkan bahwa factor Biaya dan Harga taksiran barang, memiliki pengaruh positif dan signifikan pada α1% terhadap minat nasabah untuk menggunakan produk Bank Sumut Syariah cabang Medan. Dengan demikian faktor-faktor tersebut, faktor harga taksiran barang merupakan faktor yang paling utama dalam mempengaruhi minat nasabah untuk menggunakan Produk Qardh dengan Gadai Emas di PT. Bank Sumut Syariah Cabang Medan. 3 Pengaruh Promosi,

Harga Taksiran Barang, dan Prosedur Pencairan Pinjaman Terhadap Minat Nasabah Non Muslim dalam Pemilihan Produk Gadai Emas di PT. Bank BRI Syariah KCP Gateway-Waru

Nita Ainul Khasanah (UIN Sunan Ampel Surabaya) 2014

Hasil dari analisis penelitian menunjukkan bahwa faktor promosi, harga taksiran barang, dan prosedur pencairan pinjaman memiliki pengaruh positif dan signifikan pada α 5% terhadap Minat nasabah nasabah non muslim dalam pemilihan produk gadai emas di PT. Bank BRI Syariah setelah data itu identifikasi outlier. Dengan demikian, dari ketiga faktor tersebut, faktor prosedur pencairan pinjaman merupakan faktor yang paling utama/dominan dalam mempengaruhi minat nasabah non muslim dalam pemilihan produk Gadai Emas di PT. Bank BRI Syariah KCP Gateway-Waru.


(47)

35

Berdasarkan penelitian sebelumnya di atas maka penulis ingin meneliti pengaruh faktor nilai taksiran, biaya-biaya dan pelayanan terhadap keputusan nsabah dalam menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai dikarenakan beberapa hal yang menjadi pembeda antara karya tulis ini dengan penelitian sebelumnya.

Skripsi Pertama, berjudul Pengaruh Nilai Taksiran, Promosi, dan Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Pembiayaan Gadai Emas Syariah. Perbedaannya terletak pada studi kasus atau lokasi penelitian. Pada Penelitian tersebut studi kasusnya adalah di Bank Syariah sedangkan penulis melakukan studi Kasus di Lembaga Keuangan Non Bank, yakni Solusi Tunai. Sehingga berbeda juga karakteristik nasabah yang dijadikan respondennya. Perbedaan selanjutnya terletak pada variabel yang digunakan oleh penulis berbeda dengan peneliti sebelumnya sehingga jelas hasil analisisnya akan berbeda karena pelaksanaan atau aplikasi dari sisi produknya pun berbeda.

Skripsi Kedua, berjudul Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Produk Qardh dengan Gadai Emas di PT. Bank Sumut Syariah Cabang Medan. Perbedaannya dengan penulis terletak dari sisi analisisnya. Peneliti sebelumnya menggunakan analisis faktor yang output adalah faktor-faktor yang berpengaruh, sedangkan penulis menggunakan analisi regresi linier berganda. Varibelnya pun berbeda, serta lokasi penelitian dan karakteristik respondennya pun berbeda pula.


(48)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

Skripsi Ketiga, berjudul Pengaruh Promosi, Harga Taksiran Barang, Dan Prosedur Pencairan Pinjaman Terhadap Minat Nasabah Non Muslim Dalam Pemilihan Produk Gadai Emas di PT. Bank BRI Syariah KCP Gateway-Waru. Perbedaan dengan peneliti sebelumnya ini yaitu dari segi varibel terikat (Y) nya. Kalau peneliti sebelumnya menggunakan minat nasabah, yang berarti objek penelitiannya adalah calon nasabah. Sedangkan penulis menggunakan variabel keputusan nasabah, yakni objek penelitiannya adalah orang-orang yang sudah pernah melakukan transaksi Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo. Kemudian dari sisi lokasi penelitian, peneliti sebelumnya menggunakan bank sebagai objek penelitian, sedangkan peneliti sekarang menggunakan lembaga non bank. Kemudian dari segi karakteristik responden juga berbeda.

C. Kerangka Konseptual

Produk Emas Tunai Hebat (ETH) merupakan salah satu produk layanan dari jenis lending dari jasa Solusi Tunai.Produk Emas Tunai Hebat(ETH) didasarkan atas Surat Memo Internal Nomor : 041/MI/S&M/IV/2013 Tanggal 17 Mei 2013.

Dalam Surat Memo Internal tersebut dikemukakan pengertian Produk Emas Tunai Hebat (ETH) sebagai produk pengembangan baru dari produk konsinyasi digabungkan dengan pembiayaan dimana nasabah “menitipkan” perhiasannya ke Solusi Tunai dan nasabah mendapatkan nilai pengalihan


(49)

37

yang hampir sama atau lebih tinggi sedikit dari nilai taksiran logam karena adanya komposisi nilai apresiasi kenaikan harga emas dari perhiasan nasabah yang akan dialihkan.

Dalam konteks penelitian ini, maka aspek-aspek yang akan diukur dari produk Emas Tunai Hebat (ETH) Solusi Tunai ini meliputi : nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan.

Nilai Taksiran yang dimaksud disini adalah ketentuan yang ditetapkan petugas penaksir yang ditunjuk oleh manajemen Solusi Tunai dalam menaksir barang (emas) yang akan digadaikan nasabah kepihak Solusi Tunai guna mendapatkan dana pinjaman dari produk Emas Tunai Hebat (ETH).

Biaya-biaya yang dimaksud disini adalah keseluruhan biaya yang timbul akibat transaksi Emas Tunai Hebat (ETH) yang telah ditetapkan oleh Solusi Tunai dan harus dibayar oleh nasabah.

Dari segi Pelayanan dimensi yang digunakan penulis adalah tangible dan responsiveness. Tangible dalam penelitian kali ini terdapat pertanyaan tentang kenyamanan ruang tunggu, peralatan teknologi yang canggih dan modern, karyawan terampil menggunakan fasilitas. Yang melandasi pengujian Responsiveness adalah itikad baik untuk membantu nasabah dan menyediakan pelayanan secara tepat dan cepat.

Keputusan nasabah dalam penelitian ini menggunakan kerangka pikir yaitu dengan memperhatikan pengaruh variabel nilai taksiran, biaya-biaya,


(50)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

memutuskan menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai

dari beberapa variabel yang ada dan melihat variabel yang paling berpengaruh. Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Keterangan:

= hubungan secara simultan = hubungan secara parsial

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan proposisi yang masih bersifat sementara dan masih harus diuji kebenarannya.22Ada juga yang mendefinisikan Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dimana kebenarannya masih perlu untuk dikaji dan diteliti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : nilai taksiran, biaya-biaya dan pelayanan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan

22

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), 13. Nilai Taksiran

(X1)

Biaya-biaya (X2)

Pelayanan (X3)

Keputusan Nasabah (Y)


(51)

39

produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.

H2 : ada pengaruh positif dan signifikan antara nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan secara parsial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.

H3 : dari variabel nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan variable ada yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.


(52)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif untuk melihat pengaruh nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan terhadap keputusan nasabah menggunakan jasa EmasTunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo. Data diperoleh dengan menggunakan angket yang berupa kuesioner dengan menggunakan skala likert 5 point yang diisi oleh para nasabah produk ETH yang menjadi responden. Pendekatan ini diawali dari rumusan masalah dan kemudian ditarik suatu hipotesis berdasarkan teori pendukung. Kemudian pengumpulan data baik primer maupun sekunder berdasarkan sampel data serta melakukan analisis.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 26 Mei 2014 – 31 Oktober 2014. Penelitian ini dilakukan pada nasabah aktif Solusi Tunai yang menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH) . Lokasi penelitian terletak di Krian, lebih tepatnya di jalan Imam Bonjol 107 Krian Sidoarjo. Waktu penelitian pada jam 08.30-16.00 WIB dalam setiap harinya dengan pertimbangan rentang jam tersebut merupakan waktu operasional kantor.


(53)

41

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Definisi populasi menurut Arikunto adalah keseluruhan subjek penelitian.1Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Lebih lanjut Arikunto menjelaskan: “Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada dalam populasi. Oleh karena subjeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, maka juga disebutsensus.”2

Berdasarkan definisi diatas, maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah aktif yang menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo yang berjumlah 209 orang.

2. Sampel

Mengenai sampel, berikut penjelasan Arikunto:

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka menurut pendapat Arikunto penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel tesebut. Adapun yang dimaksud dengan

1Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI), (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), 130.


(54)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sampel sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.3

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel acak (probabilitas). Sampel acak (probabilitas) adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.4

Untuk memenuhi standar error sampel, maka digunakan rumus perhitungan besaran sampel:5

Keterangan :

n : jumlah sampel yang dicari N : Jumlah Populasi

d : Nilai presisi (0.1) Perhitungansampel

= 67,637 = 68

Jadi pada penelitian ini jumlah sampelnya sebanyak 68 orang nasabah Solusi Tunai yang menggunakan produk jasa emas tunai hebat (ETH).

3Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu...131-132.

4Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2008), 185.


(55)

43

D. Variabel Penelitian

Definisi variabel menurut Arikunto “variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi fokus perhatian dari penelitian.”6

Variabel dalam penelitian ini adalah nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan serta keputusan nasabah dalam menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.

Dalam penelitian ini, variabel dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel tidak bebas (dependent variable). Menurut Sugiyono “Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi

variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi.”7

Sedangkan variabel terikat menurut Sugiyono adalah sebagai berikut: “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.”8

Dari penjelasan mengenai variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) di atas, maka yang menjadi variabel bebas dan variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah nilai taksiran (X1), biaya-biaya (X2), dan pelayanan (X3).

6Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu...118.

7Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2006), 3. 8Ibid, 3.


(56)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

2. Variabel tidak bebas (dependent variable)

Variabel tidak bebas dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah dalam menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) (Y).

E. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan variabel-vaiabel yang sudah diidentifikasi maka perlu defenisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dan penelitian.

“Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variable tersebut.”9

Adapun definisi operasional variabel dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional

Item Skala Nilai

Taksiran (X1)

Nilai taksiran berkaitan tentang menaksir Emas yang akan digadaikan Pihak nasabah

kepada pihak Solusi Tunai

1.Taksiran emas yang dilakukan oleh Solusi Tunai lebih tinggi dibanding pegadaian.

2.Nilai taksiran Solusi Tunai tidak terlalu rendah / sesuai dari standar harga pembelian emas yang berlaku saat ini.

3.Jumlah dana yang diberikan Solusi Tunai sesuai dengan ketentuan perusahaan, yakni 100% dari nilai taksiran.

4.Kesesuaian dalam penaksiran karatase serta kesesuaian penaksiran berat

Diukur menggunakan skala likert


(57)

45

emas / perhiasan yang digadaikan oleh nasabah pada Solusi Tunai.

5.Jumlah pembiayaan yang diberikan oleh Solusi Tunai lebih tinggi dari jasa gadai emas lainnya.

Biaya-biaya (X2)

Semua biaya yang

dibebankan kepada nasabah dalam

menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH)

1.Biaya administrasi yang ditentukan oleh Solusi Tunai pada produk Emas Tunai Hebat (ETH) kepada nasabah relative ringan dan terjangkau dari jasa gadai emas lainnya.

2.Biaya administrasi yang ditentukan di awal transaksi tidak membebankan nasabah untuk menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai.

3.Biaya jasa penyimpanan yang dikenakan kepada nasabah relative ringan dan terjangkau dari jasa gadai emas lainnya.

4.Biaya jasa penyimpanan yang ditentukan oleh Solusi Tunai kepada nasabah tidak memberatkan karena sesuai dengan nilai taksiran.

5.Biaya-biaya yang telah dikorbankan oleh nasabah sesuai dengan ketentuan Solusi Tunai. Diukur menggunakan skala likert Pelayanan (X3) Pelayanan merupakan Pemenuhan kebutuhan dan keinginan nasabah serta ketepatan dalam penyampaian yang mengimbangi harapan nasabah.

1.Customer Servive (CS) memberikan pelayanan kepada nasabah yang menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) dengan berpenampilan sopan dan menarik, serta membeikan 3S (salam, senyum, sapa).

2.Customer Servive (CS) memberikan penjelasan yang jelas, akurat, dan dapat diandalkan mengenai produk Emas Tunai Hebat (ETH).

3.Customer Servive (CS) cepat tanggap dalam memahami kebutuhan nasabah dan melaksanakan prosedur penggunaan produk Emas Tunai Hebat (ETH).

4.Fasilitas yang diberikan kepada nasabah pengguna produk Emas Tunai Hebat (ETH) cukup memuaskan.

5.Prosedur pengajuan pembiayaan yang ditentukan oleh Solusi Tunai kepada nasabah pengguna jasa produk Emas

Diukur menggunakan skala likert


(58)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

Tunai Hebat (ETH) sangat mudah, cepat dan aman.

Keputusan Nasabah

(Y)

Keputusan nasabah berarti proses yang dilakukan nasabah pada saat

menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo berdasarkan faktor-faktor yang diteliti (nilai

taksiran, biaya-biaya, dan

pelayana).

1. Nilai taksiran tinggi yang diberikan oleh Solusi Tunai kepada nasabah mendorong saya untuk menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.

2. Biaya-biaya jasa Produk Emas Tunai Hebat (ETH) yang dikenakan oleh Solusi Tunai terhadap nasabah yang relatif terjangkau mendorong saya dalam menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.

3. Pelayanan yang diberikan oleh Solusi Tunai mendorong saya menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.

4. Prosedur pengajuan pembiayaan yang sangat mudah, cepat dan aman mendorong saya untuk menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo. 5. Kesesuaian dalam penaksiran

karatase serta kesesuaian penaksiran berat emas/perhiasan yang digadaikan oleh nasabah pada Solusi Tunai mendorong saya untuk menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai Cabang Krian Sidoarjo.

Diukur menggunakan skala likert


(59)

47

F. Data dan Sumber Data

Jenis data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari responden atau sampel untuk menjawab masalah dalam penelitian dengan menggunakan metode berupa survey atau observasi.10 Dalam penelitian ini data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner pertanyaan yang diberikan kepada nasabah Solusi Tunai yang menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH).

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dari media perantara atau literature yang berhubungan dengan pokok pembahasan. Misalnya data sekunder ini berasal dari buku literatur, laporan perusahaan, jurnal, internet, dan sebagainya.11 Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan profil produk Solusi Tunai.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Sumber primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang secara langsung diberikan kepada nasabah Solusi Tunai yang menggunakan jasa produk Emas Tunai Hebat (ETH),

10 Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Metode Kuantitatif (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), 167. 11 Dermawan Wibisono, Riset Bisnis Bagi Praktisi dan Akademisi (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), 37.


(1)

105

untuk menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo meningkat. Kemudian, biaya-biaya juga berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah menggunakan produk jasa Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo, ini dibuktikan dari koefisien regresi yang menunjukkan nilai positif dan nilai signifikansinya dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,008. Sehingga biaya-biaya mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk jasa Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo. Selain itu, pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah menggunakan produk jasa Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo, ini dibuktikan dari koefisien regresi yang menunjukkan nilai positif dan nilai signifikansinya dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,044. Sehingga pelayanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk jasa Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo. Artinya apabila pelayanan yang dilakukan oleh Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo meningkat maka keputusan nasabah untuk menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo meningkat.

3. Dari variabel nilai taksiran, biaya-biaya, dan pelayanan, yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian


(2)

106

Sidoarjo adalah variabel biaya-biaya. Hal ini menunjukkan apabila biaya-biaya yang dibebankan Solusi Tunai kepada nasabah semakin ringan, maka keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo meningkat. B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan hal-hal berikut:

1. Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo dapat lebih meningkatkan pelayanannya lagi, dalam upaya mempromosikan produk gadainya. Dengan adanya peningkatan ini, diharapkan bisa menjaga loyalitas nasabah yang menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) di Solusi Tunai cabang Krian Sidoarjo, dan mereferensikan sanak-keluarga atau kerabat untuk menggunakan produk ini juga.

2. Untuk meningkatkan nasabah yang menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) dapat diwujudkan dengan melalui peningkatan keterampilan dan motivasi kerja para karyawan, serta membuka produk baru yang berbasis syariah. Sehingga memberikan kesempatan yang lebih besar bagi mereka yang menginginkan produk-produk syariah, agar bisa bergabung dengan Solusi Tunai.

3. Untuk Lembaga Keuangan Syariah (LKS), semoga hasil dari penelitian ini bisa menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam


(3)

107

4. Untuk peneliti selanjutnya, faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan produk Emas Tunai Hebat (ETH) masih terbatas, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan bisa menggunakan variabel yang lebih varian lagi. Seperti faktor prosedur pencairan, bauran pemasaran, lingkungan, ekonomi, maupun sosial masyarakat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Yazid. Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Logung Printika, 2009).

Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

A. Lind, Douglas. Teknik-teknik Statistika Dalam Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2008.

Burhan Buangin, M. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Kencana, 2004. Boediono, Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE, 1999.

Damanhur dan Leni Darwina. Pengaruh Jumlah Taksiran dan Uang Pinjaman

WHUKDGDS /DED %HUVLK 3DGD 3HUXP 3HJDGDLDQ6\DULnDK .RWD/KRNVHXPDZH,

Jurnal Aplikasi Manajemen, No.2, Vol. 4, Maret 2011.

Darsyah Sinungan, Moch. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Duwi ConsultaQ o8ML +HWHURVNHGDVWLVLWDVp GDODP

http://duwiconsultan.blogspot.com/2011/11/27/ uji heteroskedastisitas.html, diakses pada 13 Maret 2014.

Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn. Ghozali, Imam. AplikasiAnalisi Multivariate dengan program SPSS. Semarang:

BadanPenerbit UNDIP, 2005.

Ghazali, Imam. Ekonometrika; Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007.

Griffin, J. Customer loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta : Erlangga, 2003.

Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.


(5)

109

Hermawan, Asep. Penelitian Bisnis Metode Kuantitatif. Jakarta: PT. Grasindo, 2005.

Imam, Sentot. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Junaidi, Titik Persentase Distribusi untuk Probabilita = 0,05 pada

(http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

.DPXV %LVQLV GDQ %DQN o

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/biaya_administrasi.aspx, akses tanggal 14 Mei 2014.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2001. Kotler, Phillip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2000.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks Kelompok.

Gramedia, 2005.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat, 2009.

Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik). Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2008.

Mulyadi. Akuntansi Biaya, edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN, 2005.

Nafiani, Nanik. Strategi Promosi Produk Gadai Syariah di Perusahaan Umum Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya. Skripsi--Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah, 2009.

Nasir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

Nugroho, Bhuono Agung. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Andi, 2005.

Priyatno, Dwi. Mandiri Belajar SPSS (Untuk Analisis Data danUji Statistik). Yogyakarta: MediaKom, 2008.


(6)

110

Priyatno, Duwi. Cara Kilat belajar Analisis data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI, 2012.

Priyatno, Dwi. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom, 2013.

Sayid Sabiq, Muhammad. Fiqih Sunnah jilid 5. Jakarta: PT. Tinta Abadi Gemilang, 2013.

Sholikul Hadi, Muhammad. Pegadaian Syariah. Jakarta : Salemba Diniyah, 2002. Sugiarto. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Utama,2002.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sunyoto, Danang. Praktik SPSS untuk Kasus. Yogyakarta: Nuha Medika, 2011. Tjiptono, Fandy. Perspektif Manajemen dan Pemasaran kontemporer, Cet Pertama.

Yogyakarta: Andi Offset, 2007.

Teori Online, Uji normalitas, http://teorionline.wordpress.com/2011/04/02/uji-normalitas/(26 November 2013.

---. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), Penerjemah R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. Jakarta: Pradnya Paramita, 1976.

Umar, Husein. Research Methods in Finance and Banking. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Wibisono, Dermawan. Riset Bisnis Bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.