Semester 4 | TEORI PIJAR
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
BAB III
MODAL DISETOR
A. UNSUR
UTAMA MODAL PEMILIK PERSEROAN TERBATAS (Dewi
Ratnaningsih,1998 : 28)
1.
Modal Disetor
Modal yang berasal dari setoran atau transaksi dengan pemilik
a.
Modal Saham:
Nilai nominal/nilai yang dinyatakan untuk saham biasa dan saham prioritas yang beredar.
b.
Tambahan Modal Disetor
Meliputi agio saham, hasil dari transaksi saham treasuri, dsb.
2.
Saldo Laba/Laba Ditahan
Modal yang berasal
a.
dari
hasil
kegiatan
operasi
perusahaan.
b.
Unsur modal yang lain adalah: Modal Sumbangan,
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap, dsb.
B. HAK DASAR PEMEGANG SAHAM
(Dewi Ratnaningsih,1998 : 29)
1.
arah dan tujuan perusahaan.
2.
3.
perusahaan dilikuidasi.
4.
dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan
dipertahankan (hak preentif).
Hak berpartisipasi dalam menentukan
Hak atas laba perusahaan.
Hak atas pembagian aktiva dalam hal
Hak untuk membeli saham baru yang
saham para pemegang saham dapat
C. PENGGOLONGAN
SAHAM BERDASARKAN HAK PEMILIKAN (Dewi
Ratnaningsih, 1998 : 29)
1.
Saham Biasa
2.
Saham Prioritas/Preferen;
Saham dengan hak yang berbeda dari saham biasa.
a.
Kumulatif
b.
Berpartisipasi
c.
Dapat dikonversikan menjadi saham biasa (konvertible)
D. AKUNTANSI PENJUALAN SAHAM
Dijual tunai (Dewi Ratnaningsih,1998
1.
: 30)
a.
Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx
Tambahan Modal Disetor ……..……..….. xx
(harga jual > nilai nominal)
Kas …………………………………….xx
Tambahan Modal Disetor………..….xx
Modal Saham ………………………….. xx
(harga jual < nilai nominal)
Contoh: Saham Dengan Nilai Nominal
(Harnanto, 2003 : 190 – 191)
1
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Saham bernilai nominal
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
PT KFC didirikan pada awal tahun 2002, dengan modal dasar sebesar Rp.1 milyar yang terdiri dari
100.000 lembar saham biasa sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 per saham. Pada tanggal 3 Maret
2002, 25.000 lembar saham dijual tunai dengan harga @ Rp.11.000.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerimaan kas sebesar Rp.275 juta hasil
penjualan saham sebanyak 25.000 lembar dengan nilai nominal Rp.250 juta tersebut adalah
sebagai berikut (ribuan rupiah).
Tgl
Rekening dan Deskripsi
3/3/02
Kas atau Bank
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan 25.000 saham @ Rp.10.000 dengan harga
Rp.275 juta)
Debit
Kredit
275.000
250.000
25.000
b. Saham tidak bernilai nominal
(Dewi Ratnaningsih,1998 : 30)
1). Dicatat berdasarkan harga jual:
Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx
2). Dicatat berdasarkan harga yang dinyatakan (stated value):
Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx
Tambahan Modal Disetor ……….……….. xx
(harga jual > harga yang ditetapkan)
Contoh : Saham Tanpa Nilai Nominal
(Harnanto, 2003 : 191 – 192)
PT MNC didirikan pada awal tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan Saham Biasa
sebanyak 100.000 lembar tanpa nilai nominal dan tanpa nilai ditetapkan. Pada tanggal 1 April
2002, sebanyak 25.000 lembar saham dijual tunai dengan harga @ Rp.15.000 per saham.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerimaan kas sebesar Rp.275 juta dari hasil
penjualan saham tanpa nilai nominal dan tanpa ditetapkan sebanyak 25.000 lembar, pada
tanggal 1 April 2002 adalah sebagai berikut (ribuan rupiah).
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1/4/02
Kas atau Bank
Modal Saham Biasa
(Penjualan 25.000 saham biasa tanpa nilai nominal)
Debit
Kredit
275.000
275.000
Dijual dengan pesanan
2.
(Dewi Ratnaningsih,1998 : 31 - 32)
a. Rekening yang diperlukan:
1). Modal Saham Yang Dipesan : untuk mencatat nilai nominal saham yang dipesan.
Merupakan rekening modal dan disajikan dibawah rekening. Modal Saham.
2). Piutang kepada Pesanan Saham: untuk mencatat jumlah tagihan yang masih harus
dibayar oleh pemesan.
Penyajian di neraca:
a). sebagai elemen aktiva lancar bila akan dilunasi dalam waktu 1 tahun sejak tanggal
neraca
b). sebagai pengurangan Modal Saham Yang Dipesan di kelompok modal bila akan
dilunasi lebih dari satu tahun.
b. Pada saat dipesan
Kas …………………………………………..xx
Piutang kepada Pemesan Saham …….… xx
Tambahan Saham yang Dipesan ……………….... xx
Tambahan Modal Disetor ……………………………xx
b.
Pada saat harga saham dilunasi dan saham diserahkan ke pemesan
2
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
Kas …………………………………………..xx
Modal Saham yang Dipesan …….……… xx
Piutang kepada Pemesan Saham …………..……. xx
Modal Saham …………………………………………xx
c. Pemesan gagal melunasi sisa tagihan
Kebijakan yang dapat ditentukan adalah:
1). Mengembalikan pembayaran yang sudah diterima
2). Mengembalikan jumlah pembayaran yang sudah diterima setelah dikurangi dengan
jumlah tertentu
3). Jumlah yang sudah diterima tidak dikembalikan ke pemesan melainkan diakui sebagai
unsure penambah modal dari pembatalan penjualan saham
4). Menyerahkan saham yang nilainya sesuai dengan pembayaran yang telah diterima
Contoh: Saham Diterbitkan Melalui Pesanan
(Harnanto, 2003 : 193 – 194)
PT JEC didirikan pada awal triwulan-4 tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan saham
biasa sebanyak 100.000 lembar nominal @ Rp.10.000. Berikut adalah ikhtisar transaksi yang
terjadi dalam hubungannya dengan penerbitan dan penjualan saham-saham tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2002.
(1)
Tanggal 1 s/d 30 November, diterima pesanan saham sebanyak 50.000 lembar dengan
harga @ Rp.12.500 per saham. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, atas
pesanan saham tersebut diterima pembayaran uang muka 50%, sedang sisanya akan
dibayar dalam jangka waktu 60 hari.
(2)
Tanggal 1 s/d 31 Desember, diterima pembayaran dari para pemesan saham sebagai
pelunasan atas saham yang dipesan sebanyak 25.000 lembar, dan sertifikat saham
diserahkan kepada pemesan.
Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi terkait dengan
penerbitan saham tersebut, dan efeknya terhadap saldo rekening-rekening eukitas atau hakhak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut :
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1-30/11/02
Kas atau Bank
Piutang Pemesan Saham
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio
Kas atau Bank
Piutang Pemesan Saham
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Saham Biasa
1-31/12/02
Debit
Kredit
312.500.000
312.500.000
500.000.000
125.000.000
156.250.000
156.250.000
250.000.000
250.000.000
EKUITAS
Modal Disetor:
Saham Biasa (100.000 lembar diotorisasi; 25.000 lembar beredar)
Dipesan sebanyak 25.000 lembar
Modal Disetor-Agio Saham
Jumlah
Krg: Piutang Pemesan Saham
Jumlah Modal Disetor
250.000.000
250.000.000
125.000.000
625.000.000
156.250.000
468.750.000
Contoh: Pembatalan Pesanan Saham
(Harnanto, 2003 : 194 – 196)
Masih dalam kaitannya dengan kasus pemesanan saham PT JEC tersebut, diumpamakan sebagai
berikut. Seorang pemesan saham sebanyak 5.000 lembar tidak membayar sisa harga saham yang
telah dipesan sebesar seluruhnya Rp.31,25 juta (0,5 x 5.000 x Rp.12.500) yang jatuh tempo dalam
bulan Januari 2003, sehingga sesuai dengan ketentuan kontraktualnya pesanan saham dibatalkan.
Ikhtisar jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembatalan pesanan saham, pada masing-masing
alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan seperti dikemukakan tersebut di atas
adalah sebagai berikut :
(1)
Tgl
Seluruh pembayaran yang telah diterima dikembalikan kepada pemesan saham.
Rekening dan Deskripsi
Debit
3
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Kredit
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
1-31/1/03
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio Saham
Piutang Pemesan Saham
Kas atau Bank
(Pembatalan pesanan saham, uang
dikembalikan)
50.000.000
12.500.000
31.250.000
31.250.000
(2)
Uang muka pesanan saham yang dibatalkan minus penurunan harga atau biaya penjualan
saham dikembalikan kepada pemesan
Diumpamakan pesanan saham sebanyak 5.000 lembar yang dibatalkan dapat dijual kembali
dengan harga @ Rp11.250, sehingga terdapat penurunan harga sebesar Rp.1.250 per saham atau
sebesar seluruhnya Rp.6,25 juta (5.000 x Rp.1.250). Sebagai akibatnya, maka hanya uang muka
sebesar Rp.25 juta (Rp.31,25 juta – Rp.6,25 juta) dikembalikan kepada pemesan saham.
Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pembatalan pesanan dan penjualan
kembali saham tersebut adalah sebagai berikut :
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1-31/03
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio Saham
Piutang Pemesan Saham
Utang Pemesan Saham
(Pembatalan pesanan saham)
50.000.000
12.500.000
Kas atau Bank
Utang Pemesan Saham
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan kembali saham, penurunan
harga dibebankan kepada pemesan)
56.250.000
6.250.000
Utang Pemesan Saham
Kas atau Bank
(Pengembalian uang muka pesanan
saham yang dibatalkan)
25.000.000
(3)
Debit
Kredit
31.250.000
31.250.000
50.000.000
12.500.000
25.000.000
Uang muka pesanan saham yang dibatalkan tidak dikembalikan atau disita
Uang muka pesanan saham yang disita diakui sebagai Tambahan Modal Disetor-Uang
Muka Pesanan Saham Dibatalkan sebagai berikut :
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1-31/03
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio Saham
Piutang Pemesan Saham
Modal Disetor-U/M Pesanan
Saham Dibatalkan
(Pembatalan pesanan saham, uang
muka pesanan disita)
(4)
Debit
Kredit
50.000.000
12.500.000
31.250.000
31.250.000
Sertifikat saham dalam jumlah yang ekuivalen dengan uang muka pesanan
diserahkan kepada pemesan.
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1-31/03
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio Saham
Piutang Pemesan Saham
Modal Saham Biasa
(Pembatalan pesanan saham, saham yang
ekuivalen dengan uang muka, pesanan
diserahkan kepada pemesan saham)
3.
Debit
Kredit
50.000.000
6.250.000
31.250.00
25.000.000
Dijual secara lump-sum
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 32)
Harga jual harus dialokasikan ke setiap jenis saham dengan metode:
a.
Metode Proporsional : bila harga pasar setiap jenis saham
diketahui
4
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
b.
Metode Inkrimental: bila tidak semua jenis saham
diketahui harga pasarnya
Contoh: Penerbitan Saham Dengan Harga Tergabung
(Harnanto, 2003 : 192)
Untuk membiayai kegiatan ekspansinya, pada tanggal 1 April 2003, PT MSC menerbitkan dan menjual tunai
beberapa jenis sekuritas saham tersebut di bawah ini dengan harga seluruhnya sebesar Rp.1.575 juta.
Sekuritas Saham
Jumlah Saham
10% Saham Preferen
Saham Biasa-Klas A
Saham Biasa-Klas B
50.000 lembar
100.000 lembar
150.000 lembar
Jumlah
Nilai
Nominal
10.000
5.000
1.000
Harga
Pasar
12.500
7.500
2.500
Jumlah
Harga Pasar
625.000.000
750.000.000
375.000.000
1.750.000.000
Dengan metode jumlah relatif harga pasar, penerimaan kas sebesar Rp.1.575 juta
diakolasikan kepada setiap jenis sekuritas saham sebagai berikut (dalam ribuah rupiah).
Sekuritas Saham
Kalkulasi
10% Saham Preferen
Saham Biasa-Klas A
Saham Biasa-Klas B
0,90 x Rp.625 jt
0,90 x Rp.750 jt
0,90 x Rp.375 jt
0,90 x Rp.1.750jt
Nilai
Nominal
500.000
500.000
150.000
1.150.000
Harga Jual
562.500
675.000
337.500
1.575.000
Agio Saham
62.500
175.000
187.500
425.000
Berdasar hasil alokasi harga jual kepada setiap jenis sekuritas saham tersebut di atas, maka ayat
jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi penjualan saham dengan harga tergabung pada
tanggal 1 Apri 2003 adalah sebagai berikut (rupiah dalam ribuan).
Tgl
Rekening dan Deskripsi
Debit
1/4/02
Kas atau Bank
Modal Saham Preferen
Modal Saham Biasa-Klas A
Modal Saham Bisaa-Klas B
Modal Disetor-Agio Saham Preferen
Tambahan Modal Disetor-Agio S. B.Klas A
Tambahan Modal Disetor-Agio S.B.Klas B
1.575.000
Kredit
500.000
500.000
150.000
62.500
175.000
187.500
Ditukar dengan aktiva non-kas
4.
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 32)
Dasar pencatatan:
a.
Harga pasar saham yang ditukarkan, atau
b.
Harga pasar aktiva yang diterima, mana yang dapat
ditentukan secara lebih andal
Contoh: Pertukaran Saham dengan Aktiva Nonkas
(Harnanto, 2003 : 197)
PT KFC menukarkan 2.000 lembar sahamnya sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 dengan
sebidang tanah pada tanggal 1 April 2004. Harga pasar saham biasa perusahaan pada saat itu
adalah Rp.12.500 per saham.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pertukaran saham dengan tanah,
pada tanggal 1 April 2004 tersebut sebagai berikut:
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1/4/04
Tanah
Debit
Kredit
25.000.000
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham
(Pertukaran saham dengan sebidang tanah)
20.000.000
5.000.000
Akan tetapi, apabila harga pasar tanah dapat ditentukan sebesar Rp.22,5 juta, sedang saham
perusahaan tidak ada harga pasarnya, maka harga pasar tanah harus dipakai sebagai dasar
pengukuran dan pencatatan transaksi pertukaran saham dengan tanah tersebut sebagai berikut:
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1/4/04
Tanah
Debit
Kredit
25.000.000
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham
20.000.000
5.000.000
5
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
(Pertukaran saham dengan sebidang tanah)
Biaya Pengeluaran Saham
5.
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 33)
Terdapat dua alternatif pengakuan:
a.
Sebagai pengurang hasil penjualan saham sehingga
mengurangi rekening Tambahan Modal Disetor
b.
Sebagai aktiva tak berwujud yaitu Biaya Organisasi dan
diamortisir menjadi biaya untuk periode maksimum 20 tahun
E. PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG SUDAH BEREDAR (Dewi Ratnaningsih,
1998 : 33)
1.
Saham Treasuri: saham sendiri yang
sudah beredar kemudian dibeli kembali oleh perusahaan. Saham ini dimaksudkan akan
dihentikan sementara untuk kemudian dijual lagi atau dihentikan selamanya
2.
Saham treasuri bukan merupakan elemen
aktiva bagi perusahaan. Penyajiannya di neraca adalah sebagai pengurang modal pemilik
3.
Tidak ada laba/rugi yang boleh diakui dari
transaksi saham treasuri. Rekening Laba Ditahan dapat dikurangi, tetapi tidak akan
bertambah karena transaksi saham ini
Akuntansi Saham Treasuri
4.
Metode pencatatan yang bisa dipakai:
a.
b.
a.
Metode Biaya Perolehan
Metode Nilai Nominal
Metode Biaya Perolehan
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 34 - 36)
1). Pada saat dibeli kembali:
Saham treasuri dicatat sebesar biaya perolehannya.
Saham Treasuri ……………………………. xx
Kas ………………………………………………. Xx
2). Pada saat dijual lagi:
a). Harga jual = biaya perolehan
Kas ……………………………… xx
Saham Treasuri ……………………….xx
b). Harga jual > biaya perolehan
Kas ……………………………… xx
Saham Treasuri ……………………….xx
TMD Saham Treasuri ……………….. xx
c). Harga jual < biaya perolehan
Kas …………………………......… xx
TMD Saham Treasuri …………… xx
Laba Ditahan …………………….. xx
Saham Treasuri ……………………….xx
Rekening Laba Ditahan di debit bila selisih harga jual dibawah biaya perolehan
lebih besar dari saldo rekening Tambahan Modal Disetor-Saham Treasuri
3). Saat dihentikan untuk selamanya
a). Biaya perolehannya = harga jual mula-mula
Modal Saham .……………………………… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
Saham Treasuri ……….....………..……….xx
b). Biaya perolehannya > harga jual mula-mula
Modal Saham ………………………….…… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
6
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
Laba Ditahan ………………………….……. xx
Saham Treasuri …………….......………….xx
c). Biaya perolehannya < harga jual mula-mula
Modal Saham ……………………….……… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
Saham Treasuri ……………………….…..xx
TMD Penghentian Saham ………………..xx
b.
Metode Nilai Nominal/Nilai Pari
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 36 – 37))
1). Pada saat dibeli
Saham Treasuri dicatat sebesar nilai nominalnya
a). Biaya perolehan > harga jual mula-mula
Saham Treasuri ……………………………… xx
Tambahan Modal Disetor …….………….… xx
TMD Saham Treasuri ……………………..… xx
Laba Ditahan ……………………………...…. xx
Kas …….............................................…….xx
b). Biaya perolehan < harga jual mula-mula
Saham Treasuri ……………………………….. xx
Tambahan Modal Disetor ……………………. xx
Kas ………………………………………….xx
TMD Saham Treasuri ……………...……..xx
2). Pada saat dijual lagi
a). Harga jual > nilai nominal
Kas ……………………………….. xx
Saham Treasuri…………………...……… xx
Tambahan Modal Disetor………………… xx
b). Harga jual < nilai nominal
Kas ……………………………….. xx
TMD Saham Treasuri …..………. xx
Laba Ditahan ………………………xx
Saham Treasuri………………….xx
3). Dihentikan untuk selamanya
Modal Saham ………………………xx
Saham Treasuri………………….xx
Contoh: Transaksi Saham Treasuri – Metode Kos
(Harnanto, 2003 : 202 – 204)
PT BIC didirikan dan memulai usaha komersialnya pada awal tahun 2002. Berikut adalah
ikhtisar hak-hak pemegang sahamnya pada tanggal 31 Desember 2003.
PT BIC
Neraca Parsial (dalam ribuah rupiah)
Ekuitas (Catatan-1)
Saham Preferen (7 % kumulatif: 10.000 saham dalam peredaran)
100.000
Saham Biasa, nom.@ Rp.5.000 (30.000 saham dalam peredaran)
150.000
Modal Disetor-Agio Saham Biasa
7.500
Laba Ditahan
425.000
Jumlah hak-hak pemegang saham
682.500
Catatan-1: Saham Preferen dijual dengan harga sama dengan nilai pari dan callable
berdasar kurs 103
Berikut adalah ikhtisar transaksi saham treasuri yang terjadi dalam tahun 2004.
10/3/04
10/4/04
10/5/04
Ditarik kembali dari peredaran sebagai saham treasuri sebanyak
7.500 lembar saham biasa dengan harga @ Tp.7.000 per saham
Saham treasuri sebanyak 1.500 lembar dijual kembali dengan
harga @ Rp.7.500 per saham
Saham treasuri sebanyak 1.000 lembar dijual kembali dengan
harga @ Rp.6.000 per saham
7
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
10/6/04
Saham treasuri sebanyak 2.500 lembar dinyatakan sebagai
pelunasai secara formal.
Akuntansi Saham Treasuri – Metode Kos
Berdasar informasi tersebut, maka ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat
transaksi terkati saham treasuri menurut metode kos adalah sebagai berikut:
Tgl
Rekening dan Deskripsi
10/3/04
Saham Treasuri
Kas atau Bank
(Pembelian 7.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7000)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Transaksi
Saham Treasuri
(Penjualan 1.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7500)
Kas atau Bank
Modal Disetor-Transaksi Saham Treasuri
Laba Ditahan
Saham Treasuri
(Penjualan 1000 lembar saham
treasuri @ Rp.6000)
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham Biasa
Lab Ditahan
Saham Treasuri
(Pembatalan 2.500 lembar saham treasuri)
10/4/04
10/5/04
10/6/04
Debit
Kredit
52.500.000
52.500.000
11.250.000
10.500.000
750.000
6.000.000
750.000
250.000
7.000.000
12.500.000
625.000
4.375.000
17.500.000
Pembukuan ayat-ayat jurnal transaksi tersebut membuat jumlah saham treasuri masih tersisa pada
akhir Juni 2004 berjumlah 2.500 lembar atau sebesar Rp.17,5 juta (2.500 x Rp.7.000). Di dalam
neraca pada akhir Juni 2004, Saham Treasuri disajikan sebagai berikut:
PT BIC
Neraca Parsial (dalam ribuah rupiah)
Ekuitas (Catatan-1)
Saham Preferen nom (7 % kumulatif: 10.000 saham dalam peredaran)
Saham Biasa, nom.@ Rp.5.000 (27.500 saham beredar; 2.500
dalam treasuri)
Modal Disetor-Agio Saham Biasa (Rp.7,5 juta – 0,625 juta)
Laba Ditahan (Rp.425 juta – Rp.4,625 juta)
Krg: Saham Treasuri (2.500 saham @ Rp.7.000)
Jumlah hak-hak pemegang saham
100.000
137.500
6.875
420.375
(17.500)
647.250
Akuntansi Saham Treasuri – Metode Nilai Pari
(Harnanto, 2003 : 205)
Dengan metode nilai pari, ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi terkait
dengan saham treasuri pada kasus PT BIC tersebut akan tampak sebagai berikut:
Tgl
Rekening dan Deskripsi
10/3/04
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
Laba Ditahan
Kas atau Bank
(Pembelian 7.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7000)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan 1.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7500)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan 1000 lembar saham
treasuri @ Rp.6000)
Modal Saham Biasa
Saham Treasuri
(Pembatalan 2.500 lembar saham treasuri)
10/4/04
10/5/04
10/6/04
Debit
52.500.000
11.250.000
7.500.000
3.750.000
6.000.000
5.000.000
1.000.000
12.500.000
12.500.000
8
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Kredit
37.500.000
1.875.000
13.125.000
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
Dengan metode nilai pari, saham treasuri dicatat berdasar nilai nominal sahamnya (7.500 @
Rp.5.000 atau Rp.37,5 juta). Selisih antara kos atau nilai perolehan saham treasuri (Rp.52,5 juta)
dengan nilai nominal sahamnya diperlakukan sebagai pengurang terhadap Modal Disetor-Agio
Saham secara proporsional (Rp.1,875 juta); sedang selebihnya (Rp.13,125 juta = Rp.52,5 juta –
Rp.39,375 juta) diperlakukan sebagai pengurang atau dibebankan kepada Laba Ditahan.
5.
Penyajian Saham Treasuri Di Neraca
Metode Biaya Perolehan
a.
b.
Sebagai pengurang total modal
Metode Nilai Nominal
Sebagai pengurang nilai nominal Modal Saham yang sejenis
LATIHAN-LATIHAN SOAL
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 85 - 86)
1.
Berikut ini adalah 2 kejadian yang tidak saling berhubungan:
a.
Tanggal 1 Januari 2002, dijual secara lump sum saham
biasa dan saham prioritas. Saham biasa sebanyak 400 lembar dengan nilai nominal Rp.
200,- per lembar. Total harga jual Rp. 200.000,-. Pada saat itu harga pasar saham biasa dan
saham prioritas masing-masing Rp. 500,- per lembar. Buat jurnal yang diperlukan.
b.
Tanggal 1 Desember 2001 dijual 1.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.
100,- per lembar secara pesanan. Harga jual Rp. 500,- per lembar dan uang muka yang
diterima 20% dari total harga jual. Tanggal 1 Februari 2002, ternyata pesanan tidak melunasi
sisa pembayarannya. Untuk setiap alternatif kebijakan yang bisa ditentukan perusahaan,
diminta:
1). Membuat jurnal pada 1 Desember 2001
2). Membuat jurnal pada 1 Februari 2002
2. Modal perusahaan X di neraca per 31 Desember 2000 terdiri dari:
Modal Saham (10.000 lembar @ Rp. 50,-)
Rp. 500.000,Agio Saham
1.000.000,Laba Ditahan
800.000,Total
Rp. 2.300.000,(agio saham timbul dari transaksi penjualan saham di atas nilai nominalnya)
Transaksi saham treasuri tahun 2001:
a. 1 Februari: membeli 1.000 lembar saham dengan harga Rp. 125,- per lembar
b. 1 Mei: menjual 500 lembar saham treasuri dengan harga Rp. 140,- per lembar
c.
1 Agustus: menjual 300 lembar saham treasuri dengan harga Rp. 90,- per lembar
d.
31 Desember: 100 lembar saham treasuri dihentikan untuk selamanya
Dengan metode Nilai nominal atau Biaya Perolehan:
1). Buat jurnal untuk setiap tanggal tersebut di atas!
2). Tunjukkan penyajian Saham Treasuri di neraca 31 Desember 2001
9
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
BAB III
MODAL DISETOR
A. UNSUR
UTAMA MODAL PEMILIK PERSEROAN TERBATAS (Dewi
Ratnaningsih,1998 : 28)
1.
Modal Disetor
Modal yang berasal dari setoran atau transaksi dengan pemilik
a.
Modal Saham:
Nilai nominal/nilai yang dinyatakan untuk saham biasa dan saham prioritas yang beredar.
b.
Tambahan Modal Disetor
Meliputi agio saham, hasil dari transaksi saham treasuri, dsb.
2.
Saldo Laba/Laba Ditahan
Modal yang berasal
a.
dari
hasil
kegiatan
operasi
perusahaan.
b.
Unsur modal yang lain adalah: Modal Sumbangan,
Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap, dsb.
B. HAK DASAR PEMEGANG SAHAM
(Dewi Ratnaningsih,1998 : 29)
1.
arah dan tujuan perusahaan.
2.
3.
perusahaan dilikuidasi.
4.
dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan
dipertahankan (hak preentif).
Hak berpartisipasi dalam menentukan
Hak atas laba perusahaan.
Hak atas pembagian aktiva dalam hal
Hak untuk membeli saham baru yang
saham para pemegang saham dapat
C. PENGGOLONGAN
SAHAM BERDASARKAN HAK PEMILIKAN (Dewi
Ratnaningsih, 1998 : 29)
1.
Saham Biasa
2.
Saham Prioritas/Preferen;
Saham dengan hak yang berbeda dari saham biasa.
a.
Kumulatif
b.
Berpartisipasi
c.
Dapat dikonversikan menjadi saham biasa (konvertible)
D. AKUNTANSI PENJUALAN SAHAM
Dijual tunai (Dewi Ratnaningsih,1998
1.
: 30)
a.
Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx
Tambahan Modal Disetor ……..……..….. xx
(harga jual > nilai nominal)
Kas …………………………………….xx
Tambahan Modal Disetor………..….xx
Modal Saham ………………………….. xx
(harga jual < nilai nominal)
Contoh: Saham Dengan Nilai Nominal
(Harnanto, 2003 : 190 – 191)
1
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Saham bernilai nominal
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
PT KFC didirikan pada awal tahun 2002, dengan modal dasar sebesar Rp.1 milyar yang terdiri dari
100.000 lembar saham biasa sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 per saham. Pada tanggal 3 Maret
2002, 25.000 lembar saham dijual tunai dengan harga @ Rp.11.000.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerimaan kas sebesar Rp.275 juta hasil
penjualan saham sebanyak 25.000 lembar dengan nilai nominal Rp.250 juta tersebut adalah
sebagai berikut (ribuan rupiah).
Tgl
Rekening dan Deskripsi
3/3/02
Kas atau Bank
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan 25.000 saham @ Rp.10.000 dengan harga
Rp.275 juta)
Debit
Kredit
275.000
250.000
25.000
b. Saham tidak bernilai nominal
(Dewi Ratnaningsih,1998 : 30)
1). Dicatat berdasarkan harga jual:
Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx
2). Dicatat berdasarkan harga yang dinyatakan (stated value):
Kas …………………………………….xx
Modal Saham ……………………………….xx
Tambahan Modal Disetor ……….……….. xx
(harga jual > harga yang ditetapkan)
Contoh : Saham Tanpa Nilai Nominal
(Harnanto, 2003 : 191 – 192)
PT MNC didirikan pada awal tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan Saham Biasa
sebanyak 100.000 lembar tanpa nilai nominal dan tanpa nilai ditetapkan. Pada tanggal 1 April
2002, sebanyak 25.000 lembar saham dijual tunai dengan harga @ Rp.15.000 per saham.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penerimaan kas sebesar Rp.275 juta dari hasil
penjualan saham tanpa nilai nominal dan tanpa ditetapkan sebanyak 25.000 lembar, pada
tanggal 1 April 2002 adalah sebagai berikut (ribuan rupiah).
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1/4/02
Kas atau Bank
Modal Saham Biasa
(Penjualan 25.000 saham biasa tanpa nilai nominal)
Debit
Kredit
275.000
275.000
Dijual dengan pesanan
2.
(Dewi Ratnaningsih,1998 : 31 - 32)
a. Rekening yang diperlukan:
1). Modal Saham Yang Dipesan : untuk mencatat nilai nominal saham yang dipesan.
Merupakan rekening modal dan disajikan dibawah rekening. Modal Saham.
2). Piutang kepada Pesanan Saham: untuk mencatat jumlah tagihan yang masih harus
dibayar oleh pemesan.
Penyajian di neraca:
a). sebagai elemen aktiva lancar bila akan dilunasi dalam waktu 1 tahun sejak tanggal
neraca
b). sebagai pengurangan Modal Saham Yang Dipesan di kelompok modal bila akan
dilunasi lebih dari satu tahun.
b. Pada saat dipesan
Kas …………………………………………..xx
Piutang kepada Pemesan Saham …….… xx
Tambahan Saham yang Dipesan ……………….... xx
Tambahan Modal Disetor ……………………………xx
b.
Pada saat harga saham dilunasi dan saham diserahkan ke pemesan
2
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
Kas …………………………………………..xx
Modal Saham yang Dipesan …….……… xx
Piutang kepada Pemesan Saham …………..……. xx
Modal Saham …………………………………………xx
c. Pemesan gagal melunasi sisa tagihan
Kebijakan yang dapat ditentukan adalah:
1). Mengembalikan pembayaran yang sudah diterima
2). Mengembalikan jumlah pembayaran yang sudah diterima setelah dikurangi dengan
jumlah tertentu
3). Jumlah yang sudah diterima tidak dikembalikan ke pemesan melainkan diakui sebagai
unsure penambah modal dari pembatalan penjualan saham
4). Menyerahkan saham yang nilainya sesuai dengan pembayaran yang telah diterima
Contoh: Saham Diterbitkan Melalui Pesanan
(Harnanto, 2003 : 193 – 194)
PT JEC didirikan pada awal triwulan-4 tahun 2002, dengan otorisasi untuk menerbitkan saham
biasa sebanyak 100.000 lembar nominal @ Rp.10.000. Berikut adalah ikhtisar transaksi yang
terjadi dalam hubungannya dengan penerbitan dan penjualan saham-saham tersebut sampai
dengan tanggal 31 Desember 2002.
(1)
Tanggal 1 s/d 30 November, diterima pesanan saham sebanyak 50.000 lembar dengan
harga @ Rp.12.500 per saham. Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, atas
pesanan saham tersebut diterima pembayaran uang muka 50%, sedang sisanya akan
dibayar dalam jangka waktu 60 hari.
(2)
Tanggal 1 s/d 31 Desember, diterima pembayaran dari para pemesan saham sebagai
pelunasan atas saham yang dipesan sebanyak 25.000 lembar, dan sertifikat saham
diserahkan kepada pemesan.
Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi terkait dengan
penerbitan saham tersebut, dan efeknya terhadap saldo rekening-rekening eukitas atau hakhak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebagai berikut :
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1-30/11/02
Kas atau Bank
Piutang Pemesan Saham
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio
Kas atau Bank
Piutang Pemesan Saham
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Saham Biasa
1-31/12/02
Debit
Kredit
312.500.000
312.500.000
500.000.000
125.000.000
156.250.000
156.250.000
250.000.000
250.000.000
EKUITAS
Modal Disetor:
Saham Biasa (100.000 lembar diotorisasi; 25.000 lembar beredar)
Dipesan sebanyak 25.000 lembar
Modal Disetor-Agio Saham
Jumlah
Krg: Piutang Pemesan Saham
Jumlah Modal Disetor
250.000.000
250.000.000
125.000.000
625.000.000
156.250.000
468.750.000
Contoh: Pembatalan Pesanan Saham
(Harnanto, 2003 : 194 – 196)
Masih dalam kaitannya dengan kasus pemesanan saham PT JEC tersebut, diumpamakan sebagai
berikut. Seorang pemesan saham sebanyak 5.000 lembar tidak membayar sisa harga saham yang
telah dipesan sebesar seluruhnya Rp.31,25 juta (0,5 x 5.000 x Rp.12.500) yang jatuh tempo dalam
bulan Januari 2003, sehingga sesuai dengan ketentuan kontraktualnya pesanan saham dibatalkan.
Ikhtisar jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembatalan pesanan saham, pada masing-masing
alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan seperti dikemukakan tersebut di atas
adalah sebagai berikut :
(1)
Tgl
Seluruh pembayaran yang telah diterima dikembalikan kepada pemesan saham.
Rekening dan Deskripsi
Debit
3
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Kredit
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
1-31/1/03
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio Saham
Piutang Pemesan Saham
Kas atau Bank
(Pembatalan pesanan saham, uang
dikembalikan)
50.000.000
12.500.000
31.250.000
31.250.000
(2)
Uang muka pesanan saham yang dibatalkan minus penurunan harga atau biaya penjualan
saham dikembalikan kepada pemesan
Diumpamakan pesanan saham sebanyak 5.000 lembar yang dibatalkan dapat dijual kembali
dengan harga @ Rp11.250, sehingga terdapat penurunan harga sebesar Rp.1.250 per saham atau
sebesar seluruhnya Rp.6,25 juta (5.000 x Rp.1.250). Sebagai akibatnya, maka hanya uang muka
sebesar Rp.25 juta (Rp.31,25 juta – Rp.6,25 juta) dikembalikan kepada pemesan saham.
Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pembatalan pesanan dan penjualan
kembali saham tersebut adalah sebagai berikut :
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1-31/03
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio Saham
Piutang Pemesan Saham
Utang Pemesan Saham
(Pembatalan pesanan saham)
50.000.000
12.500.000
Kas atau Bank
Utang Pemesan Saham
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan kembali saham, penurunan
harga dibebankan kepada pemesan)
56.250.000
6.250.000
Utang Pemesan Saham
Kas atau Bank
(Pengembalian uang muka pesanan
saham yang dibatalkan)
25.000.000
(3)
Debit
Kredit
31.250.000
31.250.000
50.000.000
12.500.000
25.000.000
Uang muka pesanan saham yang dibatalkan tidak dikembalikan atau disita
Uang muka pesanan saham yang disita diakui sebagai Tambahan Modal Disetor-Uang
Muka Pesanan Saham Dibatalkan sebagai berikut :
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1-31/03
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio Saham
Piutang Pemesan Saham
Modal Disetor-U/M Pesanan
Saham Dibatalkan
(Pembatalan pesanan saham, uang
muka pesanan disita)
(4)
Debit
Kredit
50.000.000
12.500.000
31.250.000
31.250.000
Sertifikat saham dalam jumlah yang ekuivalen dengan uang muka pesanan
diserahkan kepada pemesan.
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1-31/03
Modal Saham Biasa Dipesan
Modal Disetor-Agio Saham
Piutang Pemesan Saham
Modal Saham Biasa
(Pembatalan pesanan saham, saham yang
ekuivalen dengan uang muka, pesanan
diserahkan kepada pemesan saham)
3.
Debit
Kredit
50.000.000
6.250.000
31.250.00
25.000.000
Dijual secara lump-sum
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 32)
Harga jual harus dialokasikan ke setiap jenis saham dengan metode:
a.
Metode Proporsional : bila harga pasar setiap jenis saham
diketahui
4
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
b.
Metode Inkrimental: bila tidak semua jenis saham
diketahui harga pasarnya
Contoh: Penerbitan Saham Dengan Harga Tergabung
(Harnanto, 2003 : 192)
Untuk membiayai kegiatan ekspansinya, pada tanggal 1 April 2003, PT MSC menerbitkan dan menjual tunai
beberapa jenis sekuritas saham tersebut di bawah ini dengan harga seluruhnya sebesar Rp.1.575 juta.
Sekuritas Saham
Jumlah Saham
10% Saham Preferen
Saham Biasa-Klas A
Saham Biasa-Klas B
50.000 lembar
100.000 lembar
150.000 lembar
Jumlah
Nilai
Nominal
10.000
5.000
1.000
Harga
Pasar
12.500
7.500
2.500
Jumlah
Harga Pasar
625.000.000
750.000.000
375.000.000
1.750.000.000
Dengan metode jumlah relatif harga pasar, penerimaan kas sebesar Rp.1.575 juta
diakolasikan kepada setiap jenis sekuritas saham sebagai berikut (dalam ribuah rupiah).
Sekuritas Saham
Kalkulasi
10% Saham Preferen
Saham Biasa-Klas A
Saham Biasa-Klas B
0,90 x Rp.625 jt
0,90 x Rp.750 jt
0,90 x Rp.375 jt
0,90 x Rp.1.750jt
Nilai
Nominal
500.000
500.000
150.000
1.150.000
Harga Jual
562.500
675.000
337.500
1.575.000
Agio Saham
62.500
175.000
187.500
425.000
Berdasar hasil alokasi harga jual kepada setiap jenis sekuritas saham tersebut di atas, maka ayat
jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi penjualan saham dengan harga tergabung pada
tanggal 1 Apri 2003 adalah sebagai berikut (rupiah dalam ribuan).
Tgl
Rekening dan Deskripsi
Debit
1/4/02
Kas atau Bank
Modal Saham Preferen
Modal Saham Biasa-Klas A
Modal Saham Bisaa-Klas B
Modal Disetor-Agio Saham Preferen
Tambahan Modal Disetor-Agio S. B.Klas A
Tambahan Modal Disetor-Agio S.B.Klas B
1.575.000
Kredit
500.000
500.000
150.000
62.500
175.000
187.500
Ditukar dengan aktiva non-kas
4.
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 32)
Dasar pencatatan:
a.
Harga pasar saham yang ditukarkan, atau
b.
Harga pasar aktiva yang diterima, mana yang dapat
ditentukan secara lebih andal
Contoh: Pertukaran Saham dengan Aktiva Nonkas
(Harnanto, 2003 : 197)
PT KFC menukarkan 2.000 lembar sahamnya sebesar nilai nominal @ Rp.10.000 dengan
sebidang tanah pada tanggal 1 April 2004. Harga pasar saham biasa perusahaan pada saat itu
adalah Rp.12.500 per saham.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi pertukaran saham dengan tanah,
pada tanggal 1 April 2004 tersebut sebagai berikut:
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1/4/04
Tanah
Debit
Kredit
25.000.000
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham
(Pertukaran saham dengan sebidang tanah)
20.000.000
5.000.000
Akan tetapi, apabila harga pasar tanah dapat ditentukan sebesar Rp.22,5 juta, sedang saham
perusahaan tidak ada harga pasarnya, maka harga pasar tanah harus dipakai sebagai dasar
pengukuran dan pencatatan transaksi pertukaran saham dengan tanah tersebut sebagai berikut:
Tgl
Rekening dan Deskripsi
1/4/04
Tanah
Debit
Kredit
25.000.000
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham
20.000.000
5.000.000
5
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
(Pertukaran saham dengan sebidang tanah)
Biaya Pengeluaran Saham
5.
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 33)
Terdapat dua alternatif pengakuan:
a.
Sebagai pengurang hasil penjualan saham sehingga
mengurangi rekening Tambahan Modal Disetor
b.
Sebagai aktiva tak berwujud yaitu Biaya Organisasi dan
diamortisir menjadi biaya untuk periode maksimum 20 tahun
E. PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG SUDAH BEREDAR (Dewi Ratnaningsih,
1998 : 33)
1.
Saham Treasuri: saham sendiri yang
sudah beredar kemudian dibeli kembali oleh perusahaan. Saham ini dimaksudkan akan
dihentikan sementara untuk kemudian dijual lagi atau dihentikan selamanya
2.
Saham treasuri bukan merupakan elemen
aktiva bagi perusahaan. Penyajiannya di neraca adalah sebagai pengurang modal pemilik
3.
Tidak ada laba/rugi yang boleh diakui dari
transaksi saham treasuri. Rekening Laba Ditahan dapat dikurangi, tetapi tidak akan
bertambah karena transaksi saham ini
Akuntansi Saham Treasuri
4.
Metode pencatatan yang bisa dipakai:
a.
b.
a.
Metode Biaya Perolehan
Metode Nilai Nominal
Metode Biaya Perolehan
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 34 - 36)
1). Pada saat dibeli kembali:
Saham treasuri dicatat sebesar biaya perolehannya.
Saham Treasuri ……………………………. xx
Kas ………………………………………………. Xx
2). Pada saat dijual lagi:
a). Harga jual = biaya perolehan
Kas ……………………………… xx
Saham Treasuri ……………………….xx
b). Harga jual > biaya perolehan
Kas ……………………………… xx
Saham Treasuri ……………………….xx
TMD Saham Treasuri ……………….. xx
c). Harga jual < biaya perolehan
Kas …………………………......… xx
TMD Saham Treasuri …………… xx
Laba Ditahan …………………….. xx
Saham Treasuri ……………………….xx
Rekening Laba Ditahan di debit bila selisih harga jual dibawah biaya perolehan
lebih besar dari saldo rekening Tambahan Modal Disetor-Saham Treasuri
3). Saat dihentikan untuk selamanya
a). Biaya perolehannya = harga jual mula-mula
Modal Saham .……………………………… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
Saham Treasuri ……….....………..……….xx
b). Biaya perolehannya > harga jual mula-mula
Modal Saham ………………………….…… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
6
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
Laba Ditahan ………………………….……. xx
Saham Treasuri …………….......………….xx
c). Biaya perolehannya < harga jual mula-mula
Modal Saham ……………………….……… xx
Tambahan Modal Disetor …….…………… xx
Saham Treasuri ……………………….…..xx
TMD Penghentian Saham ………………..xx
b.
Metode Nilai Nominal/Nilai Pari
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 36 – 37))
1). Pada saat dibeli
Saham Treasuri dicatat sebesar nilai nominalnya
a). Biaya perolehan > harga jual mula-mula
Saham Treasuri ……………………………… xx
Tambahan Modal Disetor …….………….… xx
TMD Saham Treasuri ……………………..… xx
Laba Ditahan ……………………………...…. xx
Kas …….............................................…….xx
b). Biaya perolehan < harga jual mula-mula
Saham Treasuri ……………………………….. xx
Tambahan Modal Disetor ……………………. xx
Kas ………………………………………….xx
TMD Saham Treasuri ……………...……..xx
2). Pada saat dijual lagi
a). Harga jual > nilai nominal
Kas ……………………………….. xx
Saham Treasuri…………………...……… xx
Tambahan Modal Disetor………………… xx
b). Harga jual < nilai nominal
Kas ……………………………….. xx
TMD Saham Treasuri …..………. xx
Laba Ditahan ………………………xx
Saham Treasuri………………….xx
3). Dihentikan untuk selamanya
Modal Saham ………………………xx
Saham Treasuri………………….xx
Contoh: Transaksi Saham Treasuri – Metode Kos
(Harnanto, 2003 : 202 – 204)
PT BIC didirikan dan memulai usaha komersialnya pada awal tahun 2002. Berikut adalah
ikhtisar hak-hak pemegang sahamnya pada tanggal 31 Desember 2003.
PT BIC
Neraca Parsial (dalam ribuah rupiah)
Ekuitas (Catatan-1)
Saham Preferen (7 % kumulatif: 10.000 saham dalam peredaran)
100.000
Saham Biasa, nom.@ Rp.5.000 (30.000 saham dalam peredaran)
150.000
Modal Disetor-Agio Saham Biasa
7.500
Laba Ditahan
425.000
Jumlah hak-hak pemegang saham
682.500
Catatan-1: Saham Preferen dijual dengan harga sama dengan nilai pari dan callable
berdasar kurs 103
Berikut adalah ikhtisar transaksi saham treasuri yang terjadi dalam tahun 2004.
10/3/04
10/4/04
10/5/04
Ditarik kembali dari peredaran sebagai saham treasuri sebanyak
7.500 lembar saham biasa dengan harga @ Tp.7.000 per saham
Saham treasuri sebanyak 1.500 lembar dijual kembali dengan
harga @ Rp.7.500 per saham
Saham treasuri sebanyak 1.000 lembar dijual kembali dengan
harga @ Rp.6.000 per saham
7
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
10/6/04
Saham treasuri sebanyak 2.500 lembar dinyatakan sebagai
pelunasai secara formal.
Akuntansi Saham Treasuri – Metode Kos
Berdasar informasi tersebut, maka ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat
transaksi terkati saham treasuri menurut metode kos adalah sebagai berikut:
Tgl
Rekening dan Deskripsi
10/3/04
Saham Treasuri
Kas atau Bank
(Pembelian 7.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7000)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Transaksi
Saham Treasuri
(Penjualan 1.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7500)
Kas atau Bank
Modal Disetor-Transaksi Saham Treasuri
Laba Ditahan
Saham Treasuri
(Penjualan 1000 lembar saham
treasuri @ Rp.6000)
Modal Saham Biasa
Modal Disetor-Agio Saham Biasa
Lab Ditahan
Saham Treasuri
(Pembatalan 2.500 lembar saham treasuri)
10/4/04
10/5/04
10/6/04
Debit
Kredit
52.500.000
52.500.000
11.250.000
10.500.000
750.000
6.000.000
750.000
250.000
7.000.000
12.500.000
625.000
4.375.000
17.500.000
Pembukuan ayat-ayat jurnal transaksi tersebut membuat jumlah saham treasuri masih tersisa pada
akhir Juni 2004 berjumlah 2.500 lembar atau sebesar Rp.17,5 juta (2.500 x Rp.7.000). Di dalam
neraca pada akhir Juni 2004, Saham Treasuri disajikan sebagai berikut:
PT BIC
Neraca Parsial (dalam ribuah rupiah)
Ekuitas (Catatan-1)
Saham Preferen nom (7 % kumulatif: 10.000 saham dalam peredaran)
Saham Biasa, nom.@ Rp.5.000 (27.500 saham beredar; 2.500
dalam treasuri)
Modal Disetor-Agio Saham Biasa (Rp.7,5 juta – 0,625 juta)
Laba Ditahan (Rp.425 juta – Rp.4,625 juta)
Krg: Saham Treasuri (2.500 saham @ Rp.7.000)
Jumlah hak-hak pemegang saham
100.000
137.500
6.875
420.375
(17.500)
647.250
Akuntansi Saham Treasuri – Metode Nilai Pari
(Harnanto, 2003 : 205)
Dengan metode nilai pari, ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi terkait
dengan saham treasuri pada kasus PT BIC tersebut akan tampak sebagai berikut:
Tgl
Rekening dan Deskripsi
10/3/04
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
Laba Ditahan
Kas atau Bank
(Pembelian 7.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7000)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan 1.500 lembar saham
treasuri @ Rp.7500)
Kas atau Bank
Saham Treasuri
Modal Disetor-Agio Saham
(Penjualan 1000 lembar saham
treasuri @ Rp.6000)
Modal Saham Biasa
Saham Treasuri
(Pembatalan 2.500 lembar saham treasuri)
10/4/04
10/5/04
10/6/04
Debit
52.500.000
11.250.000
7.500.000
3.750.000
6.000.000
5.000.000
1.000.000
12.500.000
12.500.000
8
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY
Kredit
37.500.000
1.875.000
13.125.000
Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”
Dengan metode nilai pari, saham treasuri dicatat berdasar nilai nominal sahamnya (7.500 @
Rp.5.000 atau Rp.37,5 juta). Selisih antara kos atau nilai perolehan saham treasuri (Rp.52,5 juta)
dengan nilai nominal sahamnya diperlakukan sebagai pengurang terhadap Modal Disetor-Agio
Saham secara proporsional (Rp.1,875 juta); sedang selebihnya (Rp.13,125 juta = Rp.52,5 juta –
Rp.39,375 juta) diperlakukan sebagai pengurang atau dibebankan kepada Laba Ditahan.
5.
Penyajian Saham Treasuri Di Neraca
Metode Biaya Perolehan
a.
b.
Sebagai pengurang total modal
Metode Nilai Nominal
Sebagai pengurang nilai nominal Modal Saham yang sejenis
LATIHAN-LATIHAN SOAL
(Dewi Ratnaningsih, 1998 : 85 - 86)
1.
Berikut ini adalah 2 kejadian yang tidak saling berhubungan:
a.
Tanggal 1 Januari 2002, dijual secara lump sum saham
biasa dan saham prioritas. Saham biasa sebanyak 400 lembar dengan nilai nominal Rp.
200,- per lembar. Total harga jual Rp. 200.000,-. Pada saat itu harga pasar saham biasa dan
saham prioritas masing-masing Rp. 500,- per lembar. Buat jurnal yang diperlukan.
b.
Tanggal 1 Desember 2001 dijual 1.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp.
100,- per lembar secara pesanan. Harga jual Rp. 500,- per lembar dan uang muka yang
diterima 20% dari total harga jual. Tanggal 1 Februari 2002, ternyata pesanan tidak melunasi
sisa pembayarannya. Untuk setiap alternatif kebijakan yang bisa ditentukan perusahaan,
diminta:
1). Membuat jurnal pada 1 Desember 2001
2). Membuat jurnal pada 1 Februari 2002
2. Modal perusahaan X di neraca per 31 Desember 2000 terdiri dari:
Modal Saham (10.000 lembar @ Rp. 50,-)
Rp. 500.000,Agio Saham
1.000.000,Laba Ditahan
800.000,Total
Rp. 2.300.000,(agio saham timbul dari transaksi penjualan saham di atas nilai nominalnya)
Transaksi saham treasuri tahun 2001:
a. 1 Februari: membeli 1.000 lembar saham dengan harga Rp. 125,- per lembar
b. 1 Mei: menjual 500 lembar saham treasuri dengan harga Rp. 140,- per lembar
c.
1 Agustus: menjual 300 lembar saham treasuri dengan harga Rp. 90,- per lembar
d.
31 Desember: 100 lembar saham treasuri dihentikan untuk selamanya
Dengan metode Nilai nominal atau Biaya Perolehan:
1). Buat jurnal untuk setiap tanggal tersebut di atas!
2). Tunjukkan penyajian Saham Treasuri di neraca 31 Desember 2001
9
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY