jwbn analisis jalur tugas Cahya Budhi Irawan
Nama : Cahya Budhi Irawan,SE
Nim
: 08660047
Model Analisis Jalur
X1
X2
px1y1
py2x1
px2y3
py2x1
py2x2
rx1y1
Є3
py2y1
Y1
Y2
Є2
px3y1
py2x3
X3
Persamaan yang dipergunakan
a. Y3 = PX2Y3+PX3Y3+ Є1
b. Y1 = PX3Y1+PX2Y1+PX1Y1+PY2Y1+ Є2
c. Y2 = PX2Y2+PX3Y2+PX1Y2+ Є3
Persamaan struktural
Y3 = PX2Y3+PX3Y3+ Є1
Dimana:
Hasil perhitungan (output) adalah sebagai berikut:
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
NEGATIF,
a
POSITIF
Variables
Removed
Method
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: AROUSAL
Enter
Є1
px3y3
Y3
Model Summary
Model
1
R
.848a
R Square
.720
Adjusted
R Square
.717
Std. Error of
the Estimate
2.77
a. Predictors: (Constant), NEGATIF, POSITIF
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
3733.219
1455.061
5188.280
df
Mean Square
1866.609
7.658
2
190
192
F
243.740
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), NEGATIF, POSITIF
b. Dependent Variable: AROUSAL
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
POSITIF
NEGATIF
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.423
.893
.552
.080
.354
.074
Standardi
zed
Coefficien
ts
Beta
.520
.359
t
-.474
6.901
4.761
Sig.
.636
.000
.000
a. Dependent Variable: AROUSAL
Correlations
Correlations
AROUSAL
POSITIF
NEGATIF
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
AROUSAL
POSITIF
NEGATIF
1.000
.828**
.806**
.
.000
.000
193
193
193
.828**
1.000
.860**
.000
.
.000
193
193
193
.806**
.860**
1.000
.000
.000
.
193
193
193
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal.
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara pertama dengan membandingkan besarnya
angka F penelitian dengan F tabel, sedangkan kedua ialah bila membandingkan angka
taraf signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
Pertama: F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 243,740
Kedua: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan
numerator: jumlah variabel -1 atau 6-1=5. Dan denumerator: jumlah kasus -5 atau
193-5 = 188. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,21.
Ketiga: criteria uji hopotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Keempat: dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 243,740> F
tabel sebesar 2,21 sehingga Ho ditolah dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal. Dengan demikian,
model regresi diatas sudah layak dan benar.
Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000 t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 6,901>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif dengan arousal. Besarnya pengaruh afeksi positif terhadap
arousal sebesar 0,520 atau 52,0% dianggap signifikan.
b) Hubungan antara afeksi negative dengan arousal
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan arousal
H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan arousal.
Kedua: t penelitian sebesar 4,761.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 4,761>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Analisis Korelasi
c. Korelasi antara arousal dan afeksi postif
Korelasi sebesar 0,828 mempunyai maksud hubungan antara variabel arousal dan afeksi
positif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000
0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
d. Korelasi antara arousal dengan afeksi negative
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel arousal dan afeksi
negative sebesar 0,806. Korelasi sebesar 0,806 mempunyai maksud hubungan antara
variabel arousal dan afeksi negative kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 F
tabel sebesar 2,21 sehingga Ho ditolah dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif, afeksi negative, kualitas dan kepuasan dengan kinerja.
Dengan demikian, model regresi diatas sudah layak dan benar. Kesimpulannya ialah
afeksi positif, afeksi negative, kualitas, dan kualitas secara gabungan mempengaruhi
kinerja. Besarnya pengaruh ialah 88,1%. Besarnya pengaruh variabel lain diluar
model regresi tersebut dihitung dengan rumus: 1- r 2 atau 1-0,881=0,119 atau sebesar
11,9%.
b) Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000 t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,379>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi positif dengan kinerja. Besarnya pengaruh afeksi
positif terhadap kinerja sebesar 0,237 atau 23,7% dianggap signifikan.
d. Hubungan antara afeksi negative dengan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 3,435.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,435>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja. Besarnya pengaruh afeksi
negatif terhadap kinerja sebesar 0,184 atau 18,4% dianggap signifikan.
e. Hubungan antara kualitas dan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 4,477.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
4,477>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara kualitas dengan kinerja. Besarnya pengaruh kualitas terhadap
kinerja sebesar 0,287 atau 28,7% dianggap signifikan.
f. Hubungan antara kepuasan dengan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 3,191.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,191>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja. Besarnya pengaruh kepuasan
terhadap kinerja sebesar 0,275 atau 27,5% dianggap signifikan.
1) Korelasi antara afeksi postif dan afeksi negatif
Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel
bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
2) Korelasi antara afeksi positif dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kualitas
sebesar 0,862. Korelasi sebesar 0,862 mempunyai maksud hubungan antara variabel
afeksi positif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0,000t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi negative dengan kepuasan. Besarnya pengaruh afeksi
negatif terhadap kinerja sebesar 0,119 atau 11,9% dianggap signifikan.
e. Hubungan antara kualitas dan kepuasan
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan
H1: ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan
Kedua: t penelitian sebesar 9,232.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 9,232>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara kualitas dengan kinerja. Besarnya pengaruh kualitas terhadap kepuasan
sebesar 0,414 atau 41,4% dianggap signifikan.
f. Korelasi antara afeksi positif dan afeksi negatif
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sebesar 0,860.
Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel
bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
g. Korelasi antara afeksi positif dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kualitas
sebesar 0,862. Korelasi sebesar 0,862 mempunyai maksud hubungan antara variabel
afeksi positif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0,000
Nim
: 08660047
Model Analisis Jalur
X1
X2
px1y1
py2x1
px2y3
py2x1
py2x2
rx1y1
Є3
py2y1
Y1
Y2
Є2
px3y1
py2x3
X3
Persamaan yang dipergunakan
a. Y3 = PX2Y3+PX3Y3+ Є1
b. Y1 = PX3Y1+PX2Y1+PX1Y1+PY2Y1+ Є2
c. Y2 = PX2Y2+PX3Y2+PX1Y2+ Є3
Persamaan struktural
Y3 = PX2Y3+PX3Y3+ Є1
Dimana:
Hasil perhitungan (output) adalah sebagai berikut:
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
1
Variables
Entered
NEGATIF,
a
POSITIF
Variables
Removed
Method
.
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: AROUSAL
Enter
Є1
px3y3
Y3
Model Summary
Model
1
R
.848a
R Square
.720
Adjusted
R Square
.717
Std. Error of
the Estimate
2.77
a. Predictors: (Constant), NEGATIF, POSITIF
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
3733.219
1455.061
5188.280
df
Mean Square
1866.609
7.658
2
190
192
F
243.740
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), NEGATIF, POSITIF
b. Dependent Variable: AROUSAL
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
POSITIF
NEGATIF
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-.423
.893
.552
.080
.354
.074
Standardi
zed
Coefficien
ts
Beta
.520
.359
t
-.474
6.901
4.761
Sig.
.636
.000
.000
a. Dependent Variable: AROUSAL
Correlations
Correlations
AROUSAL
POSITIF
NEGATIF
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
AROUSAL
POSITIF
NEGATIF
1.000
.828**
.806**
.
.000
.000
193
193
193
.828**
1.000
.860**
.000
.
.000
193
193
193
.806**
.860**
1.000
.000
.000
.
193
193
193
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal.
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara pertama dengan membandingkan besarnya
angka F penelitian dengan F tabel, sedangkan kedua ialah bila membandingkan angka
taraf signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
Pertama: F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 243,740
Kedua: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan
numerator: jumlah variabel -1 atau 6-1=5. Dan denumerator: jumlah kasus -5 atau
193-5 = 188. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,21.
Ketiga: criteria uji hopotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Keempat: dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 243,740> F
tabel sebesar 2,21 sehingga Ho ditolah dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal. Dengan demikian,
model regresi diatas sudah layak dan benar.
Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000 t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 6,901>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif dengan arousal. Besarnya pengaruh afeksi positif terhadap
arousal sebesar 0,520 atau 52,0% dianggap signifikan.
b) Hubungan antara afeksi negative dengan arousal
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan arousal
H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan arousal.
Kedua: t penelitian sebesar 4,761.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 4,761>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Analisis Korelasi
c. Korelasi antara arousal dan afeksi postif
Korelasi sebesar 0,828 mempunyai maksud hubungan antara variabel arousal dan afeksi
positif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000
0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
d. Korelasi antara arousal dengan afeksi negative
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel arousal dan afeksi
negative sebesar 0,806. Korelasi sebesar 0,806 mempunyai maksud hubungan antara
variabel arousal dan afeksi negative kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 F
tabel sebesar 2,21 sehingga Ho ditolah dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif, afeksi negative, kualitas dan kepuasan dengan kinerja.
Dengan demikian, model regresi diatas sudah layak dan benar. Kesimpulannya ialah
afeksi positif, afeksi negative, kualitas, dan kualitas secara gabungan mempengaruhi
kinerja. Besarnya pengaruh ialah 88,1%. Besarnya pengaruh variabel lain diluar
model regresi tersebut dihitung dengan rumus: 1- r 2 atau 1-0,881=0,119 atau sebesar
11,9%.
b) Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000 t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,379>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi positif dengan kinerja. Besarnya pengaruh afeksi
positif terhadap kinerja sebesar 0,237 atau 23,7% dianggap signifikan.
d. Hubungan antara afeksi negative dengan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 3,435.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,435>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja. Besarnya pengaruh afeksi
negatif terhadap kinerja sebesar 0,184 atau 18,4% dianggap signifikan.
e. Hubungan antara kualitas dan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 4,477.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
4,477>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara kualitas dengan kinerja. Besarnya pengaruh kualitas terhadap
kinerja sebesar 0,287 atau 28,7% dianggap signifikan.
f. Hubungan antara kepuasan dengan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 3,191.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,191>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja. Besarnya pengaruh kepuasan
terhadap kinerja sebesar 0,275 atau 27,5% dianggap signifikan.
1) Korelasi antara afeksi postif dan afeksi negatif
Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel
bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
2) Korelasi antara afeksi positif dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kualitas
sebesar 0,862. Korelasi sebesar 0,862 mempunyai maksud hubungan antara variabel
afeksi positif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0,000t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi negative dengan kepuasan. Besarnya pengaruh afeksi
negatif terhadap kinerja sebesar 0,119 atau 11,9% dianggap signifikan.
e. Hubungan antara kualitas dan kepuasan
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan
H1: ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan
Kedua: t penelitian sebesar 9,232.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 9,232>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara kualitas dengan kinerja. Besarnya pengaruh kualitas terhadap kepuasan
sebesar 0,414 atau 41,4% dianggap signifikan.
f. Korelasi antara afeksi positif dan afeksi negatif
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sebesar 0,860.
Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel
bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
g. Korelasi antara afeksi positif dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kualitas
sebesar 0,862. Korelasi sebesar 0,862 mempunyai maksud hubungan antara variabel
afeksi positif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0,000