A. DEFINISI ANALISIS JALUR - ANALISIS JALUR

A. DEFINISI ANALISIS JALUR

Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier ganda.Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh

koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X 1 X 2 dan X 3 terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. “Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung”. (Robert D. Retherford 1993).

Sedangkan definisi lain mengatakan: “Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat Sedangkan definisi lain mengatakan: “Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat

Pengertian Self Efficacy

Beberapa ahli memberikan pengertian self efficacy secara berbeda-beda. Menurut Schultz (1994), self efficacy adalah perasaan terhadap kecukupan, efisiensi, dan kemampuan dalam mengatasi kehidupan. Bandura (1997) menyatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan mereka akan mempengaruhi cara individu dalam bereaksi terhadap situasi dan kondisi tertentu. Selanjutnya Lahey (2004) mendefinisikan self efficacy adalah persepsi bahwa seseorang mampu melakukan sesuatu yang penting untuk mencapai tujuannya. Hal ini mencakup perasaan mengetahui apa yang dilakukan dan juga secara emosional mampu untuk melakukannya. Bandura (dalam Salim, 2001) menyatakan bahwa self efficacy adalah keyakinan, persepsi, kekuatan untuk mempen garuhi perilaku seseorang, kepercayaan bahwa “aku bisa” untuk dapat mengatasi situasi dan menghasilkan hasil yang positif akan mempengaruhi cara individu dalam bereaksi terhadap situasi dan kondisi tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa self efficacy adalah perasaan, keyakinan, persepsi, kepercayaan terhadap kemampuan mengatasi suatu situasi tertentu yang nantinya akan berpengaruh pada cara individu mengatasi situasi tersebut.

Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30). Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 2000, p. 73)

Pengertian Kesehatan Kerja

Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23). Konsep dasar dari Upaya Kesehatan Kerja ini adalah : Identifikasi permasalahan, Evaluasi dan dilanjutkan dengan tindakan pengendalian. Kesehatan Kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara/metode kerja, proses kerja dan kondi si yang bertujuan untuk :

1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.

2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan /kondisi lingkungan kerjanya.

3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.

4. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.

Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).

Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000:41). Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22).

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

MASALAH PENELITIAN

1. Apakah ada pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap self-efficay?

2. Apakah ada pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap upaya kerja?

3. Apakah ada pengaruh langsung self-efficay terhadap upaya kerja?

4. Apakah ada pengaruh langsung self-efficacy terhadap kinerja?

5. Apakah ada pengaruh langsung upaya kerja terhadap kinerja?

HIPOTESIS STATISTIK

1. Ho. : β21 ≤ 0 Hi. : β21 > 0

2. Ho. : β31 ≤ 0 Hi. : β31 > 0

3. Ho. : β32 ≤ 0 Hi. : β32 > 0

4. Ho. : βy2 ≤ 0 Hi. : βy2 > 0

5. Ho. : βy3 ≤ 0 Hi. : βy3 > 0

TAHAPAN :

1. Data sampel

a. Uji Validitas

b. Uji Realibilitas

2. Pengujian persyartan analisis data

a. Uji Normalitas Data Galat Taksiran

b. Uji Linearitas Regresi

3. Menghitung Koefisien Jalur (Data sampel)

4. Mencari dan Menguji signifikansi koefisien jalur

5. Mencari besaran pengaruh langsung, tidak langsung dan pengaruh total

6. Penafsiran Dan setelah kuesioner diisi oleh responden, peneliti kermudian merekap hasilnya

dan menyusun dalam bentuk tabel sebagai beikut :

Komint

Selfeff Resp KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 X1 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 X2

Komint Selfeff Resp KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KI7 X1 S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 X2

10 3 5 5 5 4 5 5 32

5 5 5 5 3 3 2 28

11 4 4 4 4 5 5 5 31

4 4 4 4 4 4 4 28

12 5 5 5 4 5 3 3 30

5 5 5 5 5 5 5 35

13 4 4 3 2 2 3 3 21

3 3 3 3 3 3 4 22

14 4 5 5 3 5 3 4 29

5 4 5 4 4 5 5 32

15 3 3 3 5 4 3 3 24

4 4 4 5 3 4 3 27

16 5 3 5 3 3 3 3 25

3 4 3 3 4 3 5 25

17 3 4 3 4 4 3 3 24

4 4 4 3 5 4 3 27

18 3 5 5 5 5 3 3 29

3 4 3 4 3 3 3 23

19 4 4 3 4 4 4 4 27

5 3 3 3 4 4 5 27

20 4 4 4 4 5 5 5 31

5 5 4 5 5 4 5 33

21 4 4 4 5 3 3 3 26

4 4 4 4 5 5 4 30

22 3 4 5 5 5 3 4 29

3 4 4 4 5 5 4 29

23 3 3 3 3 4 3 3 22

3 3 3 3 4 3 3 22

24 3 3 4 2 3 3 3 21

2 3 3 5 4 3 5 25

25 3 3 4 3 3 3 4 23

3 3 3 4 5 5 4 27

26 4 3 4 3 4 2 3 23

4 4 4 4 3 4 4 27

27 3 3 4 3 3 3 2 21

3 3 3 3 4 5 5 26

28 4 4 4 3 4 4 5 28

5 5 5 5 3 4 4 31

29 3 3 5 5 3 3 3 25

3 3 3 4 5 3 3 24

30 4 4 3 3 3 3 3 23

4 4 4 4 4 4 4 28

9 | Analisis Jalur

10 | Analisis Jalur

11 | Analisis Jalur

Uji Validitas

Buka file yang berisi item variabel Komim

Lalu pilih analyze > Correlate > Bivariate

Masukan seluruh item dan totalnya ke dalam variables

Lalu tekan OK

Correlations

KI7 Total KI1

-,161 ,027 ,286 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Pearson Correlation

,066 ,360 ,716** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

-,131 ,299 ,590** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,252 ,254 ,608** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

1 ,199 ,341 ,637** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

1 ,647** ,465** Sig. (2-tailed)

,647** 1 ,729** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,465** ,729** 1 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

30 30 30 30 30 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Seluruh item pembentuk variabel memiliki korelasi (r) dengan skor total masing- masing variabel ≥ 0,25. Karena seluruh item memiliki skor total lebih besar dari 0,25 maka seluruh item dikatakan valid.

Uji Realibilitas

Pilih Analyze > Scale > Reliability Analysis

Isikan seluruh item (tanpa total) ke items

Pilih Statistics > lalu klik item, Scale, Scale if item deleted tekan OK

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items ,675

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Variance if

Item-Total

Alpha if Item

Item Deleted

Item Deleted

Jika nilai alpha antara 0,50 – 0,70 artinya reliabilitas moderat, ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang cukup kuat.

Ulangi langkah-langkah yang sama untuk uji realibilitas untuk item variabel lainnya.

Correlations

S7 Total S1

Pearson Correlation

,124 -,145 ,611** Sig. (2-tailed)

,111 -,061 ,696** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Pearson Correlation

,127 -,179 ,708** Sig. (2-tailed)

,045 -,067 ,568** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Pearson Correlation

1 ,399* ,298 ,290 Sig. (2-tailed)

1 ,513** ,608** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Pearson Correlation

,513** 1 ,371* Sig. (2-tailed)

,608** ,371* 1 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

30 30 30 30 30 30 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Seluruh item pembentuk variabel memiliki korelasi (r) dengan skor total masing- masing variabel ≥ 0,25. Karena seluruh item memiliki skor total lebih besar dari 0,25

maka seluruh item dikatakan valid.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items ,604

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Variance if

Item-Total

Alpha if Item

Item Deleted

Item Deleted

Correlation

Deleted

S1 23,4333

S2 23,3333

S3 23,5333

S4 23,3667

S5 23,2333

S6 23,3667

S7 23,3333

Interprestasi :

Jika nilai alpha antara 0,50 – 0,70 artinya reliabilitas moderat, ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang cukup kuat.

Uji validitas untuk item variabel Upaya kerja

Correlations

U8 Total U1

,075 -,274 ,277 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Pearson Correlation

-,117 -,257 ,319 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,157 ,023 ,720** Sig. (2-tailed)

,043 -,008 ,610** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,375* ,106 ,700** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

1 ,468** ,388* ,668** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

1 ,300 ,550** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,300 1 ,331 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,550** ,331 1 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

30 30 30 30 30 30 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Seluruh item pembentuk variabel memiliki korelasi (r) dengan skor total masing- masing variabel ≥ 0,25. Karena seluruh item memiliki skor total lebih besar dari 0,25 maka seluruh item dikatakan valid.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items ,633

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Variance if

Item-Total

Alpha if Item

Item Deleted

Item Deleted

Jika nilai alpha antara 0,50 – 0,70 artinya reliabilitas moderat, ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang cukup kuat.

Correlations

K13 K14 Total K1

Pearson Correlation

,164 -,075 ,522** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,074 ,088 ,553** Sig. (2-tailed)

-,024 ,144 ,556** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,127 ,119 ,428* Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,138 -,187 ,424* Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Pearson Correlation

,010 ,196 ,445* Sig. (2-tailed)

,282 ,454* ,591** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,047 ,124 ,457* Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,254 ,179 ,582** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Pearson Correlation

,123 -,127 ,288 Sig. (2-tailed)

,260 ,338 ,509** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Pearson Correlation

1 ,004 -,200 ,339 Sig. (2-tailed)

1 ,114 ,393* Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,114 1 ,303 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,393* ,303 1 Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

19 | Analisis Jalur

Seluruh item pembentuk variabel memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing variabel ≥ 0,25. Karena seluruh item memiliki skor total lebih besar dari 0,25 maka seluruh item dikatakan valid.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items ,702

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Variance if

Item-Total

Alpha if Item

Item Deleted

Item Deleted

Jika nilai alpha antara 0,50 – 0,70 artinya reliabilitas moderat, ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang cukup kuat.

20 | Analisis Jalur

Resp X1 X2 X3 Y

Keterangan : X1 = Komunikasi Interpersonal

X2 = Self-Efficacy X3 = Upaya Kerja Y = Kinerja

21 | Analisis Jalur

MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI ANTAR VARIABEL

Correlations

Upayakerj Kinerja Komint

Komint

Selfeffc

Pearson Correlation

,657** ,511** Sig. (2-tailed)

1 ,555** ,639** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

30 30 30 30 Upayakerj Pearson Correlation

1 ,640** Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

,640** 1 Sig. (2-tailed)

30 30 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

MENGHITUNG KOEFISIEN JALUR

1. X2 = p21X1 + ε2

Cara melakukan regresi dalam SPSS

1. Pilih Analisys > Regressi > linear

2. Masukan Kinerja ke dalam variabel Y

3. Masukan Insentif ke dalam variabel X

4. Selanjutnya tekan OK

Lakukan regresi dengan cara buka file yang berisi :

22 | Analisis Jalur

Hasil regresinya sebagai berikut :

Model Summary

Std. Error of Model

Adjusted

R Square

R Square

the Estimate

2,68674 a. Predictors: (Constant), Komint

1 ,501 a ,251

23 | Analisis Jalur

Goodness of fit analisis regresi ialah menerangkan sebanyak mungkin variasi variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas dalam model. Oleh karena itu, suatu model dikatakan baik jika indikator pengukur kebaikan model, yaitu adjusted R square bernilai tinggi. Dari hasil diatas R square sebesar 0,251 artinya variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 25,1 persen, sisanya (100% - 25,1%) 74,9 % dipengaruhi oleh variabel diluar model.

ANOVA b

Sum of

Model

F Sig. 1 Regression

Squares

df Mean Square

,005 a Residual

a. Predictors: (Constant), Komint b. Dependent Variable: Selfeffc

X2 = 0,501 X1 + ε2

Coefficients a

Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

,005 a. Dependent Variable: Selfeffc

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing- masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Jika lihat tabel diatas terlihat bahwa hipotesis nol ditolak (komunikasi interperponal tidak memiliki hubungan dengan Self- efficacy) ditolak karena angka sig < dari 0,05, atinya komunikasi interperponal memiliki hubungan dengan Self-efficacy.

X3 = p31X1 + p32X2 + ε3

Model Summary

Adjusted

Std. Error of

Model R

R Square

R Square

the Estimate

a. Predictors: (Constant), Selfeffc, Komint

24 | Analisis Jalur

Dari hasil diatas R square sebesar 0,500 artinya variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 50 persen, sisanya (100% - 50%) 50% dipengaruhi oleh variabel diluar model.

ANOVA b

Sum of

Model

F Sig. 1 Regression

Squares

df Mean Square

,000 a Residual

a. Predictors: (Constant), Selfeffc, Komint b. Dependent Variable: Upayakerj

X3 = 0,506 X1 + 0,301 X2 + ε3

Coefficients a

Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

,066 a. Dependent Variable: Upayakerj

Jika lihat tabel diatas terlihat bahwa hipotesis nol ditolak (komunikasi interperponal tidak memiliki hubungan dengan Upaya Kerja) ditolak karena angka sig < dari 0,05, atinya komunikasi interperponal memiliki hubungan dengan upaya kerja. Jika lihat tabel diatas terlihat bahwa hipotesis nol ditolak (self efficacy tidak memiliki hubungan dengan Upaya Kerja) diterima karena angka sig > dari 0,05, atinya self efficacy tidak memiliki hubungan dengan upaya kerja.

y = py2 X2 + py3 X3 + ε4

Model Summary

Adjusted

Std. Error of

Model R

R Square

R Square

the Estimate

a. Predictors: (Constant), Upayakerj, Selfeffc

25 | Analisis Jalur

Dari hasil diatas R square sebesar 0,526 artinya variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 52,6 persen, sisanya (100% - 50%) 47,4% dipengaruhi oleh variabel diluar model.

ANOVA b

df Mean Square

F Sig.

1 Regression

,000 a Residual

a. Predictors: (Constant), Upayakerj, Selfeffc b. Dependent Variable: Kinerja

y = 0,410 X2 + 0,413 X3 + ε4

Coefficients a

B Std. Error

a. Dependent Variable: Kinerja

Jika lihat tabel diatas terlihat bahwa hipotesis nol ditolak (self efficacy tidak memiliki hubungan dengan kinerja) ditolak karena angka sig < dari 0,05, atinya self efficacy memiliki hubungan dengan kinerja. Jika lihat tabel diatas terlihat bahwa hipotesis nol ditolak (upaya kerja tidak memiliki hubungan dengan kinerja) diterima karena angka sig < dari 0,05, atinya upaya kerja memiliki hubungan dengan kinerja.

MENGHITUNG BESARAN PENGARUH RESIDU (ε)

1. p2ε2 = √ 1- 0.251 =0,8654

Model Summary

Adjusted

Std. Error of

Model

R Square

R Square

the Estimate

a. Predictors: (Constant), Komint

2. p3ε3 = √ 1- 0.500 = 0,7071

26 | Analisis Jalur

Model Summary

Adjusted

Std. Error of

Model

R Square

R Square

the Estimate

a. Predictors: (Constant), Selfeffc, Komint

3. pyε4 = √ 1- 0.526 = 0, 6884

Model Summary

Adjusted

Std. Error of

Model

R Square

R Square

the Estimate

a. Predictors: (Constant), Upayakerj, Selfeffc

MODEL TEORETIK PENELITIAN DAN HASIL

27 | Analisis Jalur

MENGHITUNG PENGARUH LANGSUNG, TIDAK LANGSUNG, DAN TOTAL

Pengaruh

Pengaruh Kausal

Variabel Langsung

Melalui X2

Melalui X3

Melalui X2 dan X3 Total

X1 X2 0,501 0,5010 X1 X3

=0,506x0,41 =0,501x0,301x0,41 0,4766

3 =0,06228 X2 X3

0,301 0,3010 X2 Y

0,410 0,4100 X3 Y

KESIMPULAN

1. Ada pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap self-efficay

2. Ada pengaruh langsung komunikasi interpersonal terhadap upaya kerja

3. Tidak Ada pengaruh langsung self-efficay terhadap upaya kerja

4. Ada pengaruh langsung self-efficacy terhadap kinerja

5. Ada pengaruh langsung upaya kerja terhadap kinerja

28 | Analisis Jalur

DAFTAR PUSTAKA

Budiyuwono, Nugroho, Pengantar Statistik Ekonomi & Perusahaan, Jilid 2, Edisi

Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1996. Barrow, Mike. Statistics of Economics: Accounting and Business Studies. 3 rd edition.

Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall, 2001 Catur Sugiyanto. 1994. Ekonometrika Terapan. BPFE, Yogyakarta Dajan, Anto. Pengantar Metode Statistik. Jakarta: Penerbit LP3ES, 1974 Daniel, Wayne W. Statistik Nonparametrik Terapan. Terjemahan Alex Tri Kantjono W.

Jakarta: PT Gramedia Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics. Third Edition.Mc. Graw-Hill,

Singapore. Ghozali, Imam, Dr. M. Com, Akt, 2001, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan

Program SPSS ”, Semarang, BP Undip. Hendra Wijaya, 2005, Skripsi : “Hubungan Antara Keadilan Prosedural dengan

Kinerja manjerial dan Kepuasan Kerja, dengan Partisipasi Penganggaran sebagai variabel intervening ”, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Insukindro (1996), “Pendekatan Masa Depan Dalam Penyusunan Model

Ekonometrika: Forward-Looking Model dan Pendekatan Kointegrasi ”, Jurnal Ekonomi dan Industri, PAU Studi Ekonomi, UGM, Edisi Kedua, Maret 1-6

Maruf Akbar, (2013) ,”Teknik Analisis Jalur dan Terapannya”, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta.

Puspaningsih, Abriyani, 2002, “Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran

Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Manajer ”, JAAIVolume 6, No. 2, hal.

65 -79.

Rahayu, Isti, 1999, “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Partisipasi

Penganggaran dan Kinerja Manajerial ”, JAAI Volume 3 No. 2, hal. 123– 133. Rusydiana, Aam Slamet. (2009). Mekanisme Transmisi Syariah pada Sistem Moneter

Ganda di Indonesia. Bank Indonesia : Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, April 2009. p.345-368

Singgih Santosa, Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 11.5, Cetakan

ketiga, Penerbit PT Elex Media Komputindo Jakarta 2005.

29 | Analisis Jalur